Disusun Oleh:
Kelompok :4
Nama : Desta Zul Fauzi (031600466)
Anggota Kelompok : Anjas Farizqi N (031600462)
Fadli Muhammad R (031600468)
Gusti Sultan A (031600472)
Isnaeni Yulianti (031600478)
Prodi : Elektro Mekanika
Jurusan : Teknofisika Nuklir
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami Prinsip kerja Radiografi Digital.
2. Mahasiswa melakukan pengukuran, perhitungan sampai diperoleh data kV, mA, dan
penentuan penetrameter sesuai dengan Standar ASME V. .
3. Mahasiswa dapat melakukan setup benda uji dan pesawat Sinar-X sesuai perhitungan
.
4. Mahasiswa dapat menentukan waktu tembak/pengambilan citra digital yang
maksimal untuk memperoleh citra digital yang menunjukkan sensitivitas yang tinggi
(memenuhi Standar ASME V).
1. Proteksi Radiasi
a. Monitor radiasi personil ( Dosimeter saku (pen dose), Film Badge/TLD badge
b. Surveymeter
c. Tanda radiasi dan tali kuning
d. lembar timbal
2. Radiografi
a. Pesawat Sinar-X Lorad LPX200 dan asesoriesnya ( Panel kontrol dan lampu
tanda Radiasi)
b. Plat detector digital dan asesorisnya (kabel konektor ke komputer pengolah
citra).
c. Komputer pengolah citra.
d. Penetrameter
e. Sigmat
3.2 Bahan
4. Hitunglah Pergeseran sumber (P) untuk mendapatkan citra elip, dengan rumus:
1
𝑃 = 5 SFD ⊥ + 2 LL …. (LL= Lebar Lasan)
5. Hitung SFD elip berdasarkan SFD tegak yang telah ditentukan dalam Praktikum dan
pergeseran sumber.
𝑆𝐹𝐷 𝑒𝑙𝑖𝑝 = √𝑆𝐹𝐷 ⊥2 + 𝑃2
6. Tentukan Waktu penyinaran menurut grafik penyinaran berdasarkan material yang
ditembus sinar-X (Untuk Elip 2 tebal lasan) dilihat dalam tabel penyinaran.
Contoh Jika kV yang digunakan 140 maka bisa langsung dibaca pada grafik berdasar
kan tebal material yang ditembus (2 lasan), atau dengan rumus:
Log Y=0,400434+ 0,063608 . X
Waktu penyinaran (t) sesuai SFD grafik :
𝐸 (𝑚𝐴.𝑀𝑒𝑛𝑖𝑡)
t = Anti Log Y/ Arus Pesawat Sinar-X yang digunakan = … menit
𝐼 (𝑚𝐴)
8. Tentukan Penetrameter yang digunakan berdasarkan tebal 1 lasan dan mengacu pada
Standar ASTM V Artikel 2, Tabel T.276, dan T.233.2 (untuk jenis kawat)
9. Pasang Identifkasi lokasi ( sisi 0 atau sisi 90) dan identifikasi penyinaran (X-
N0Absen)
10. Pasang Penetrameter yang telah ditentukan pada langkah kerja no.8 pada sisi sumber
(source-side) lihat gambar 4
SUMBER
RADIASI
P
SFD SFDelip
LEBAR
Sisi atas LAS
Penetrameter
LAS
DID
O
FILM
PANEL DETEKTOR DIGITAL
4.2 Penyinaran
1. Siapkan peralatan Proteksi radiasi sebelum melakukan set-up dan penyinaran
2. Periksa surveymeter yang akan digunakan: baterai, sertifikat dan kalibrasi, hidupkan dan
pelajari cara pemakaian dan pembacaan skalanya.
3. Gunakan Film Badge//Pocket dosimeter dan pastikan Peralatan berfungsi dengan baik dan
terkalibrasi, Baca dan catat dosis awal untuk pocket dosimeter.
4. Pasang Tali kuning, Tanda radiasi dan Lampu alarm.
5. Lakukan pencatatan kegiatan pengoperasian sinar-X pada log book operasi.
6. Lakukan perakitan pesawat sinar-X dengan control panelnya.
7. Lakukan Aging (pemanasan pesawat sinar-X) sesuai prosedur, sampai kV yang telah
ditentukan dalam perhitungan.
8. Lakukan proteksi radiasi saat AGING berlangsung dengan melakukan pengukuran laju
paparan di daerah pekerja (control panel) dan di sisi gedung lab pesawat sinar-X (catat
dalam log book operasi)
9. Lakukan set up Radiografi digital (Panel digital, kabel konektor ke Labtop, Laptop
program digital radiografi)
10. Letakkan specimen pada posisi penyinaran (SFDelip) yang telah ditentukan (untuk
DWDV jangan lupa lakukan pergesaran benda uji sesuai perhitungan) Lihat Gambar 4.
11. Buatlah data baru pada program radiografi digital, masukan data identifikasi yang
diperlukan sesuai kolom yang tersedia pada program.
12. Periksa sekali lagi dan pastikan tidak terdapat seorangpun di daerah penyinaran. Atur
tegangan, arus tabung dan timer sesuai dengan perhitungan.
13. Nyalakan pesawat dengan memutar kunci operasi dan menekan tombol “ON” pada
control panel dengan input waktu (40 – 60 detik) dengan asumsi dapat mengambi 3 citra
pada computer digital.
14. Ambil pencitraan pada radiografi digital dengan waktu 1,4/100 dikalikan waktu
peritungan konvensional. (kurang lebih anttara 0,5 s/d 4 detik) setiap citra.
15. Lakukan proteksi radiasi saat penyinaran berlangsung dengan melakukan pengukuran laju
paparan di daerah pekerja (control panel) dan di sisi gedung lab pesawat sinar-X (catat
dalam log book operasi)
16. Lakukan Interpretasi film (poin 4.3), jika grey value atau sensitifitas blm memenuhi
lakukan penyinaran ulang dengan perubahan waktu pengambilan citra disesuaikan dengan
kebutuhan.
17. Putar kunci operasi pada posisi stanby /”lock” saat penyinaran telah selesai.
18. Lakukan pendinginan pesawat sinar-X minimal sama dengan waktu penyinaran terakhir
dilakukan, jika akan digunakan untuk penyinaran selanjutnya.
19. Jika sudah selasai matikan pesawat sinar-X, lepas rakitan power dari control panel dan
rapikan seperti semula.
20. Baca pocket dosimeter dan catat, matikan survey-meter dan rapikan/kembalikan peralatan
proteksi radiasi pada tempatnya.
4.3 Interpretasi Film
1. Setelah pengambilan citra selesai, buka citra pada program review yang tersedia di
computer raiografi digital.
2. Amati kawat penetrameter yang terlihat, memenuhi persyaratan atau belum.
3. Ukur nilai grey value pada lasan (maksimum dan minimum), sekitar kawat
penetrameter, dan pada material.
4. lakukan analisa nilai grey value sudah memenuhi persyaratan atau belum, juga variasi
densitasnya.
VD Max:
𝐷𝑚𝑎𝑥 − 𝐷𝑝𝑒𝑛𝑛𝑦
𝑉𝐷𝑚𝑎𝑥 = 𝑥 100%
𝐷𝑝𝑒𝑛𝑛𝑦
𝑉𝐷𝑚𝑎𝑥 = . . … % ≥ 30 %, VD max tidak memenuhi persyaratan
𝑉𝐷𝑚𝑎𝑥 = ⋯ … . ≤ 30 %, Sehingga VD max memenuhi persyaratan
VD Min:
𝐷𝑚𝑖𝑛 − 𝐷𝑝𝑒𝑛𝑛𝑦
𝑉𝐷𝑚𝑖𝑛 = 𝑥 100%
𝐷𝑝𝑒𝑛𝑛𝑦
Specimen:
Jenis : Pipa
Tebal 1 lasan : 5,46 mm
Tebal 2 Lasan : 10,92 mm
Lebar las : 12,28 mm
Menentukan Tegangan
kV = A + Bx
= 75 + 4,5 (10,92)
= 124,14 kV , jadi menggunakan 130 kV
Dalam menghitung kv menggunakan tebal 2 lasan
Menentukan IQI
Sisi = Sumber
Tipe = Kawat
Nomor = 5
Set =A
Menentukan Pergeseran
1
P = 5 SFD ┴ + 2 Lebar Las
1
P = (633) + 2 (12,28)
5
= 151,16 mm
= 0,158 detik
Specimen:
Jenis : Plat Carbon Steel
Tebal 1 lasan (x) : 8,2 mm
Menentukan Tegangan
kV = A + Bx
= 75 + 4,5 (8,2)
= 111,9 kV , jadi menggunakan 120 kV
Menentukan IQI
Sisi = Sumber
Tipe = Kawat
Nomor = 6
Set =A
Waktu Penyinaran
Y = 0,1532x + 0,1619
Y = 0,1532 ( 10,92 ) + 0,1619
= 1,41814 mA.detik
SFDellips 2
T real = ( ) x Waktugrafik
SFDgrafik
633 2 1,41814 mA.detik
=( ) x
1000 4 mA
= 0,142 detik
Hasil Pengamatan
Pipa
6791
D min = × 4 = 1,94
14000
7747
D max = × 4 = 2,21
14000
7199
D penny = × 4 = 2,05
14000
9130
D material = × 4 = 2,60
14000
Perhitungan Sesudah Penyinaran Pipa
Perhitungan Sensitivitas
Untuk menentukan sensitivitas didasarkan pada penetrameter yang digunakan. Dalam
praktikum ini, digunakan penetrameter ASTM kawat. Maka sensitivitas ditentukan
dengan rumus:
𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑘𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
S= x 100%
𝑇𝑒𝑏𝑎𝑙 1 𝑙𝑎𝑠𝑎𝑛
0,20 𝑚𝑚
S= x 100%
5,46 𝑚𝑚
S = 3,66 %
Sensitifitas < 20% (diterima)
Variasi Densitas
Ditentukan dengan rumus berikut:
𝐷𝑙𝑎𝑠.max − 𝐷𝑝𝑒𝑛𝑦
VDmax = x 100% ≤ 30%
𝐷𝑝𝑒𝑛𝑦
𝐷𝑙𝑎𝑠.max − 𝐷𝑝𝑒𝑛𝑦
VDmax = x 100%
𝐷𝑝𝑒𝑛𝑦
2,21−2,05
VDmax = x 100%
2,05
𝐷𝑙𝑎𝑠.min − 𝐷𝑝𝑒𝑛𝑦
VDmin = x 100% ≥ -15%
𝐷𝑝𝑒𝑛𝑦
𝐷𝑙𝑎𝑠.min − 𝐷𝑝𝑒𝑛𝑦
VDmin = x 100%
𝐷𝑝𝑒𝑛𝑦
1,94 −2,05
VDmin = x 100%
2,05
6978
D min = × 4 = 1,99
14000
8483
D max = × 4 = 2,42
14000
7415
D penny = × 4 = 2,12
14000
10463
D material = × 4 = 2,98
14000
Perhitungan Sesudah Penyinaran Plat
Perhitungan Sensitivitas
Untuk menentukan sensitivitas didasarkan pada penetrameter yang digunakan. Dalam
praktikum ini, digunakan penetrameter ASTM kawat. Maka sensitivitas ditentukan
dengan rumus:
𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑘𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
S= x 100%
𝑇𝑒𝑏𝑎𝑙 1 𝑙𝑎𝑠𝑎𝑛
0,25 𝑚𝑚
S= x 100%
8,2 𝑚𝑚
S = 3,04 %
Sensitifitas < 20% (diterima)
Variasi Densitas
Ditentukan dengan rumus berikut:
𝐷𝑙𝑎𝑠.max − 𝐷𝑝𝑒𝑛𝑦
VDmax = x 100% ≤ 30%
𝐷𝑝𝑒𝑛𝑦
𝐷𝑙𝑎𝑠.max − 𝐷𝑝𝑒𝑛𝑦
VDmax = x 100%
𝐷𝑝𝑒𝑛𝑦
2,42−2,12
VDmax = x 100%
2,12
𝐷𝑙𝑎𝑠.min − 𝐷𝑝𝑒𝑛𝑦
VDmin = x 100% ≥ -15%
𝐷𝑝𝑒𝑛𝑦
𝐷𝑙𝑎𝑠.min − 𝐷𝑝𝑒𝑛𝑦
VDmin = x 100%
𝐷𝑝𝑒𝑛𝑦
1,99−2,05
VDmin = x 100%
2,05
Pada praktikum uji tak rusak non radiasi kami melakukan praktikum dengan judul Digital
Radiografi.Praktikum bertujuan agar mahasiswa diharapkan mampu memahami prinsip kerja
digital radiografi. Mampu melakukan pengukuran, perhitungan sampai diperoleh data kV, mA,
dan penentuan penetrameter sesuai dengan Standar ASME V. dapat melakukan setup benda uji
dan pesawat Sinar-X sesuai perhitung dan dapat menentukan waktu tembak/pengambilan citra
digital yang maksimal untuk memperoleh citra digital. Pada percobaan kami menggunakan 2
spesimen yaitu spesimen plat dan tabung.Teknik penembakan yang digunakan yaitu SWSI untuk
plat dan DWDI untuk pipa karena ukuran pipa berdiameter lebih kecil dari 3 inch.
Langkah pertama kami melakukan setup alat digital radiografi yang terdiri dari panel dan
laptop. Panel beserta pesawat sinar X diletakkan di ruang exposure sedangkan laptop di letakkan
di daerah kontrol besama dengan panel kontrol pesawat sinar X. Panel digital radiografi dan
laptop dihubungkan dengan kabel lan dan power supply untuk panel.
Selanjutnya dilakukan proses perhitungan.Pada proses ini kami menentukan besarnya
KV, mA, Penetrant Meter dan waktu exposure. Dari hasil perhitungan yang dilakukan untuk
spesimen plat digunakan 120KV, 4mA, peny tipe A dan waktu real untuk digital radiografi 0,38
detik. Untuk proses penembakan sendiri dapat dilakukan selama 3 kali dalam sekali penembakan
sehingga dari 3 kali penembakan tersebut dapat diambil salah satu hasil yang densitasnya terbaik.
Untuk mengukur densitas pada digital radiografi cukup mudah yaitu dengan mengklik
seperti simbol kotak pada menu atas,lalu klik gambar hasil tembakan maka akan mucul hasil
densitas dengan rentang hasil densitas dalam rentang 0-14.000.Pada radiografi konvensional
sesuai ASME V rentang densitas yang diterima yaitu 1,8-4 sehingga jika dibandingkan untuk
densitas digital radiografi yang diizinkan sebesar 6500-14000.
Kemudian untuk spesimen pipa digunakan 130KV, 4mA, peny tipe A, dan waktu real
untuk digital radiografi 0,066. Sehingga dalam proses exposure digunakan waktu untuk panel
kontrol pesawat sinar X selama 30 detik, agar dalam waktu tersebut dapat diambil 3 buah gambar
citra digital dengan memvariasikan waktu real.Dari ketiga citra digital tersebut diambil
densitasnya yang memenuhi. Sedangkan untuk memperoleh citra elips maka diperlukan
pergeseran sebesar 151,16 mm.
Dalam hasil perhitungan variasi denstitas untuk spesimen plat adalah sebesar 14,15%
untuk Vdmax dan -6,13% untuk Vdmin yang artinya diterima. Dan untuk sensitivitasnya sebesar
3,04% yang artinya diterima karena dibawah 20%. Sedangkan untuk spesimen pipa Vdmaxnya
7,08% dan -5,365% untuk Vdmin dan untuk sensitivitasnya sebesar 3,66% yang artinya diterima.
Dari hasil yang terlihat untuk cacat yang dapat dilihat dari spesimen plat adalah sebuah
gas pore dan untuk spesimen pipa ada incomplete penetrant dan excessive pentrant.
VII. KESIMPULAN
1. Mahasiswa telah memahami prinsip kerja Radiografi digital.
2. Mahasiswa telah melakukan pengukuran, perhitungan sampai diperoleh data KV, mA
dan penetran konvesional hanya saja menggunakan film khusus yang dapat langsung
dibaca oleh komputer sehingga tidak diperlukan proses film (cuci film)
2. Mahasiswa telah melakukan setup benda uji dan pesawat sinar X sesuai perhitungan