2634 9399 1 PB
2634 9399 1 PB
Arif Putra Utama(1), Ir. Arnita, M.T(2), Ir. Yani Ridal, M.T(3)
(1) Mahasiswa Teknik Elektro, Universitas Bung Hatta, (2) dan (3) Dosen Teknik Elektro,
Universitas Bung Hatta
Abstrak
Penghantar 150kV Maninjau – Simpang Empat menghubungkan Gardu induk Maninjau
dengan Gardu induk Simpang empat dengan jumlah tower sebanyak 243, GI Simpang empat
tergolong gardu induk radial, karena GI Simpang Empat hanya mendapatkan suplai daya dari
PLTA Maninjau melalui Gardu induk Maninjau dengan 2 penghantar (double circuit). Jika
penghantar ini mengalami gangguan, misalnya karena petir, maka GI Simpang empat akan
mengalami kehilangan tegangan secara total dan suplai aliran daya ke distribusi pun akan
terganggu. Sistem pentanahan berperan sangat penting dalam meminimalisir dampak gangguan
yang disebabkan oleh petir. Untuk tower SUTT 150kV, Standar untuk nilai pentanahan yang harus
pakai adalah harus di bawah 10 Ohm.
Dari 9 tower yang dievaluasi, terdapat 1 tower yaitu tower 13 yang memiliki nilai tahanan
pentanahan diatas 10Ω, upaya perbaikan pada tower 13 ini dapat dilakukan dengan menambahkan
4 elektroda batang dengan ukuran panjang 2.4 meter, jari-jari elektroda 8mm dan kedalaman
penanaman elektroda sedalam 1 meter dibawah permukaan tanah. Metode perbaikan ini dapat
mereduksi nilai tahanan pentanahan tower 13 dari semula bernilai 12.8 Ω hingga menjadi 7.21 Ω.
Perhitungan menggunakan aplikasi GUI di Matlab dapat mempercepat proses perhitungan dalam
perencanaan, baik untuk perhitungan tahanan jenis, maupun tahanan pentanahan.
(4 ln 2)h h
0
r
b
1 b
L
1 1 Beberapa batang elektroda ditanam tegak lurus
ln
2
0 1 K ke dalam tanah
2 Untuk jumlah konduktor yang lebih banyak,
N
1 1 tahanan pentanahan akan lebih kecil dan
F0 distribusi tegangan akan semakin merata.
L Penanaman elektroda yang tegak lurus ke dalam
F tanah dapat berbentuk bujur sangkar atau empat
1 0.9 K
0
Dengan :
R = Tahanan dari satu batang elektroda (Ω)
L = Panjang batang elektroda dalam tanah (m)
r = Jari-jari batang elektroda (m)
ρ1 = Tahanan jenis lapisan tanah pertama (Ω-m) Gambar
ρ2 = Tahanan jenis Lapisan tanah kedua (Ω-m) 2.5 Beberapa elektroda yang ditanam
hb = Kedalaman penanaman elektroda (m)
h = Jarak permukaan tanah ke tanah lapisan ke dua Nilai tahanan pentanahan untuk beberapa
K = Faktor refleksi batang elektroda yang ditanam tegak lurus ke dalam
N = Jumlah batang elektroda tanah di mana rod menembus lapisan tanah paling
bawah/kedua, dihitung dengan mengikuti persamaan
berikut:
Dua batang elektroda yang ditanam tegak lurus
ke dalam tanah 1
Rt
Pada Gambar 2.15 dapat dilihat bahwa kedua 1 1
batang elektroda yang berbentuk silinder dengan Ra Rb
panjang L yang ditanam tegak lurus permukaan
tanah dan dihubungkan di atas tanah dengan Rt adalah tahanan elektroda batang (rod)
jarak S diantara dua batang elektroda tersebut.
2 F
R g 0 N0
h)
a
(L hb
1 F0 1
R
g
b 0 0
(h hb ) N h
Gambar 2.4 Dua elektroda batang
1 2 L ln 2
Rumus untuk dua batang elektroda yang ditanam g 2 ln
0
r 1 (4 ln 2) h
tegak lurus di dalam tanah juga diturunkan oleh H.B. 1 b
L
Dwight dengan besar tahanan pentanahan ialah :
Untuk S < L, yaitu : 2.5.2 Elektroda Pita
S S2
R
ln 4 L 4 L l 2 S 4 Elektroda pita ialah elektroda yang terbuat
n
4 L r
AEMC
tanah cukup keras, elektroda bantu
ditanam dengan memukul kepala elektroda dengan cara memisahkannya dengan kaki tower
dengan menggunakan martil. untuk mendapatkan nilai murni dari tahanan
6. Menekan tombol “Test” beberapa detik pentanahan pada sistem itu sendiri. Jika suatu tower
7. Mencatat hasil pengukuran tidak mempunyai sistem pentanahan tambahan
8. Selesai dan membuka rangkaian seperti counterpoise, maka pengukuran ini tidak bisa
pengukuran kembali. dilakukan.
3.2.1 Pengukuran tahanan pentanahan pada
kaki tower
Pengukuran ini dilakukan pada kaki tower
tanpa terhubung dengan sistem pentanahan sendiri.
Jika suatu tower mempunyai pentanahan tambahan
berupa counter poise maka kawat pentanahan
tersebut harus dipisahkan dulu dari kaki tower
dengan cara membuka mur baut pada kaki tower
tersebut.
1 4 Bukit - - -
2 13 Bukit - - -
Gambar 3.4Pengukuran tahanan pentanahan pada
3 16 Sawah - - -
tower tanpa terhubung kawat tanah
4 17 Sawah - - -
Tabel 3.1 Hasil pengukuran tahanan pentanahan
5 23 Sawah - - -
menggunakan metoda 3 titik
6 90 Kebun 3.12 Ω 3.8 Ω 4.3 Ω
No TWR LOKASI 52 % 62 % 72 %
7 91 Kebun 1.4 Ω 2.0 Ω 3.04 Ω
1 4 Bukit 3.9 Ω 6.7 Ω 12.8 Ω
8 92 Kebun 1.5 Ω 1.57 Ω 1.6 Ω
2 13 Bukit 9.8 Ω 12.8 Ω 21 Ω
9 97 Bukit 1.0 Ω 1.2 Ω 1.31 Ω
3 16 Sawah 4.29 Ω 4.3 Ω 4.6 Ω
Gambar 3.3Pengukuran tahanan penanahan pada 7 91 Kebun 3.14 1 34.66 217.66 Ohm meter
0.008
4 3.14 2.4 2 2.4 4
8 92 Kebun 3.14 0.008 2.4 257.48 104.04 2 16 (2.4) 2 512 (2.4)
9 97 Bukit 3.14 0.008 2.4 659.40 266.44
R 93.86
Panjang elektroda 240 cm dan jarak penanaman 4 17 Sawah 3.14 0.008 2.4 57.96 2 10.84
dua elektroda sejauh 800 cm, maka : 4 5 23 Sawah 3.14 0.008 2.4 64.75 2 12.11
4 L 1 1 L 2 2 L 4
2
R 4 L ln r 4S 3S 5S 6 90 Kebun 3.14 0.008 2.4 238.95 2 44.68
R 106.2828
4.2.3 Beberapa batang elektroda di tanam tegak
Untuk selanjutnya perhitungan pada tower 13, 16, lurus ke dalam tanah
17, 25, 90, 91, 92 dan 97 dapat dilihat pada tabel 4.3. Pada lokasi tanah di tower 4, tahanan jenis
yang didapat sebesar 502.40 Ohm meter, maka untuk
Tabel 4.3 Hasil perhitungan nilai tahanan pentanahan perhitungan beberapa batang elektroda yang ditanam
dua batang elektroda dengan S>L tegak lurus ke dalam tanah dengan nilai tahanan jenis
No Twr Posisi Π r (m) L (m) ρ (Ωm) S (m) R (Ω)
yang sudah diketahui dan
1 4 Bukit 3.14 0.008 2.4 502.40 8 106.28 ρ1=ρ2= 502 Ω, L= 240 cm (2.4 m), hb= 100 cm (1 m),
2 13 Bukit 3.14 0.008 2.4 778.72 8 164.87 N= 4 batang, r= 5/8 inci (0.008 m), h= 2.2 m
Menentukan nilai K
3 16 Sawah 3.14 0.008 2.4 54.76 8 11.59
2 1
4 17 Sawah 3.14 0.008 2.4 57.96 8 12.27
K
5 23 Sawah 3.14 0.008 2.4 64.75 8 13.71
2 1
6 90 Kebun 3.14 0.008 2.4 238.95 8 50.59
1 0.9 K
F0 2.4
4.2.2.2 Untuk S<L Menentukan nilai g0
Pada lokasi tanah di tower 4, tahanan jenis
yang didapat sebesar 502.40 Ohm meter, dan 1 2 L ln 2
g0 ln 1 (4 ln 2) h
2 r
L = 240 cm (2,4 m), r= 5/8 inci (0.008 m), S= 1 b
L
200 cm (2 m), maka,
g0 0.9106
Menentukan nilai 0 Tabel 4.6 Hasil perhitungan nilai tahanan pentanahan
1 1 dengan L=2.4m, r=0.008m, hb=1m dan
2 ln 1 K N=4 sampai 64 batang
0
2
N JUMLAH ELEKTRODA (N)
1 1 T
F0 4 8 16 24 32 48 56 64
Mencari nilai Ra 16 12.47 6.23 3.12 2.08 1.56 1.04 0.89 0.78
2 F
R g 0 N0
17 13.19 6.60 3.30 2.20 1.65 1.10 0.94 0.82
a
(L hb h) 23 14.74 7.37 3.69 2.46 1.84 1.23 1.05 0.92
Mencari nilai Rb 92 58.62 29.31 14.65 9.77 7.33 4.88 4.19 3.66
1 F
R g 0 1
97 150.11 75.06 37.53 25.02 18.76 12.51 10.72 9.38
b
(h hb )
0 0
N h Berdasarkan tabel 4.6, dengan variasi jumlah
elektroda batang dari 4 sampai 64 batang, dapat
Rb 228.74 disimpulkan bahwa semakin banyak elektroda batang
yang digunakan maka nilai tahanan pentanahan yang
Maka nilai R total
1 diperoleh akan semakin kecil.
Rt
1 1
Untuk L = 2.4 m, r = 0.016 m, hb= 1 m
Ra Rb Tabel 4.7 Hasil perhitungan nilai tahanan pentanahan
dengan L=2.4m, r=0.016m, hb=1m dan
Rt 114.37 N=4 sampai 64 batang
Untuk selanjutnya perhitungan pada tower 13, 16, T
JUMLAH ELEKTRODA (N)
17, 25, 90, 91, 92 dan 97 dapat dilihat pada tabel 4.5. 4 8 16 24 32 48 56 64
hb=1m (Multiple Rod). 16 10.96 5.48 2.74 1.83 1.37 0.91 0.78 0.68
No Twr Posisi Π r (m) L (m) ρ (Ωm) hb (m) N R (Ω) 17 11.60 5.80 2.90 1.93 1.45 0.97 0.83 0.72
1 4 Bukit 3.14 0.008 2.4 502.40 1 4 114.37 23 12.95 6.48 3.24 2.16 1.62 1.08 0.93 0.81
2 13 Bukit 3.14 0.008 2.4 778.72 1 4 177.27 90 47.80 23.90 11.95 7.97 5.98 3.98 3.41 2.99
3 16 Sawah 3.14 0.008 2.4 54.76 1 4 12.47 91 43.54 21.77 10.89 7.26 5.44 3.63 3.11 2.72
4 17 Sawah 3.14 0.008 2.4 57.96 1 4 13.19 92 51.51 25.76 12.88 8.59 6.44 4.29 3.68 3.22
5 23 Sawah 3.14 0.008 2.4 64.75 1 4 14.74 97 131.92 65.96 32.98 21.99 16.49 10.99 9.42 8.24
8 92 Kebun 3.14 0.008 2.4 257.48 1 4 58.61 Untuk L = 2.4 m, r = 0.024 m, hb= 2 m
9 97 Bukit 3.14 0.008 2.4 659.40 1 4 150.11
Tabel 4.8 Hasil perhitungan Nilai tahanan
pentanahan dengan L=2.4m, r=0.024m,
hb=2m dan N=4 sampai 64 batang
JUMLAH ELEKTRODA (N)
Dengan menggunakan metode perhitungan yang Tower
sama, nilai r, L dan hb yang sama, maka nilai R total 4 8 16 24 32 48 56 64
untuk N=4 sampai 64 batang hasilnya seperti tabel 4 90.15 45.08 22.54 15.03 11.27 7.51 6.44 5.63
4.6.
13 139.74 69.87 34.93 23.29 17.47 11.64 9.98 8.73
Tabel 4.9 Data hasil perhitungan nilai tahanan jenis
16 9.83 4.91 2.46 1.64 1.23 0.82 0.70 0.61 tanah menggunakan aplikasi
17 10.40 5.20 2.60 1.73 1.30 0.87 0.74 0.65 ρ =
No Tower Posisi Π A R
Nilai Tahanan Jenis
25 11.62 5.81 2.90 1.94 1.45 0.97 0.83 0.73
1 4 Bukit 3.14 1 80 502.40 Ohm meter
90 42.88 21.44 10.72 7.15 5.36 3.57 3.06 2.68
2 13 Bukit 3.14 1 124 778.72 Ohm meter
91 39.06 19.53 9.76 6.51 4.88 3.25 2.79 2.44
3 16 Sawah 3.14 1 8.2 54.76 Ohm meter
92 46.20 23.10 11.55 7.70 5.78 3.85 3.30 2.89
4 17 Sawah 3.14 1 9.23 57.96 Ohm meter
97 118.33 59.16 29.58 19.72 14.79 9.86 8.45 7.40
5 23 Sawah 3.14 1 10.31 64.75 Ohm meter
menggunakan kedalaman penanaman elektroda 9 97 Bukit 3.14 1 105 659.40 Ohm meter
Tahanan Pentanahan (multiple rod) 6 90 Kebun 3.14 0.008 2.4 238.95 1 4 54.40
Masukkan data/variabel pengukuran yang 7 91 Kebun 3.14 0.008 2.4 217.66 1 4 49.55
dibutuhkan meliputi
8 92 Kebun 3.14 0.008 2.4 257.48 1 4 58.61
- Tahanan jenis (ρ1 dan ρ2) 9 97 Bukit 3.14 0.008 2.4 659.40 1 4 150.11
- Jari-jari elektroda (r)
- Panjang elektroda (L)
- Jumlah elektroda (N)
4.4 Perbaikan Nilai Tahanan Pentanahan
- Kedalaman elektroda dari permukaan tanah (hb),
Berdasarkan hasil pengukuran tahanan
- Jarak permukaan tanah ke tanah lapisan ke dua (h)
pentanahan dan tahanan jenis menggunakan AEMC
Digital Earth Resistance and Soil Resistivity Tester
Pada gambar 4.3 ini dilakukan perhitungan untuk
pada 9 tower SUTT transmisi Maninjau – Simpang
mencari nilai tahanan pentanahan (multiple rod)
Empat, Pada tower 13 nilai tahanan pentanahan pada
menggunakan aplikasi yang sudah dirancang dengan
kaki tower adalah 12.8 Ohm, dengan nilai tahanan
memasukkan data untuk perhitungan pada tabel 4.6
jenis tanah 778 Ohm-meter.
(tower 4). Dengan nilai tahanan jenis 502 Ωm,
panjang elektroda 2.4 m, jari-jari elektroda 8mm dan Berdasarkan tabel hasil pengukuran dengan
kedalaman penanaman elektroda batang sedalam 1m. menggunakan variabel jari-jari elektroda, jumlah
elektroda dan panjang elektroda yang ditentukan,
maka dengan nilai tahanan jenis 778 Ohm-meter
tahanan pentanahan tower 13 akan memiliki nilai
tahanan pentanahan dibawah 10 Ω (sesuai standar
pentanahan tower SUTT) dengan menggunakan
panjang elektroda 2.4 meter, jari-jari elektroda 2.4
cm , jumlah elektroda 56 batang dan kedalaman
penanaman elektroda sedalam 2 meter dari
permukaan tanah (tabel perhitungan pengukuran 4.8).
1m
dengan kedalaman penanaman elektroda sedalam 2
meter (tabel 4.8) untuk mereduksi nilai tersebut
2.4 m
batang rod
hingga 9.98 Ω.
pipagalvanis