Hxjaknsbakzjan
Hxjaknsbakzjan
Oleh:
WINDI PATMAWATI
12/AB/044
1.
2.
Oleh:
WINDI PATMAWATI
12/AB/044
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : WINDI PATMAWATI
Tempat/tgl. Lahir : Kutacane, 07 Februari 1995
Agama : Islam
Anak ke : 3 dari 4 bersaudara
Remaja yang sehat adalah remaja yang produktif dan kreatif sesuai dengan tahap
perkembangannya. Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan oleh peneliti di SMP
Muhammadiyah 03 Tanjung Sari ditemukan remaja yang mengalami masalah dengan status
gizi, dimana ditemui 5 remaja yang mengalami gizi lebih. Pengetahuan gizi memberikan
bekal pada remaja bagaimana memilih makanan yang sehat dan mengerti bahwa makanan
berhubungan erat dengan gizi dan kesehatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan remaja putri tentang status
gizi di SMP Muhammadiyah 03 Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015, Jenis
penelitian yang digunakan bersifat deskriptif dan menggunakan pendekatan cross sectional.
Populasi pada penelitian ini adalah 106 remaja putri kelas VII SMP Muhammadiyah 03
Tanjung Sari, tehnik pengambilan sampel menggunakan random sampling sebanyak 51
responden remaja putri kelas VII SMP Muhammadiyah 03 Tanjung Sari Kecamatan Medan
Selayang.
Berdasarkan hasil penelitian, gambaran pengetahuan remaja putri tentang status gizi
di SMP Muhammadiyah 03 Tanjung Sari terhadap 51 responden di dapat berpengetahuan
baik sebanyak 2 orang (4%), berpengetahuan cukup sebanyak 32 orang (62,7%) dan
berpengetahuan kurang sebanyak 17 orang (33,3%). Artinya, mayoritas siswi SMP
Muhammadiyah 03 Tanjung Sari berpengetahuan cukup.
Disarankan bagi Sekolah SMP Muhammadiyah 03 Tanjung sari agar lebih
memperdalam pengetahuan remaja tentang status gizi dengan memeberikan penyuluhan atau
dengan memberi sedikit pelajaran mengenai status gizi, Remaja harus mengerti tentang hal-
hal yang berhubungan dengan status gizi karena dengan mengertinya mereka maka mereka
akan dapat memilih makanan yang baik untuk kesehatan dan masa pertumbuhan.
Puji dan syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa oleh
karena berkat dan rahmat-Nya penulis telah menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
tepat pada waktunya. Adapaun judul Karya Tulis Ilmiah ini adalah “Gambaran
Tanjung Sari Tahun 2015” Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Diploma pada Program Studi D-III Kebidanan STIKes
Sumatera Utara.
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Baik yang bersifat moril maupun materil
sehingga Karya Tulis Ilmiah dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan
2. Bapak Dr. H. Paul Sirait, SKM, MM, M. Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
3. Ibu Evawani Martalena Silitonga SKM, M.Si selaku Pembantu Ketua I Bidang
i
5. Bapak Dian Fajariadi, S.Kep, Ners, M. Kep selaku Pembantu Ketua III Bidang
6. Ibu Vera Christina Hulu, S. Psi, M.Kes Psikolog selaku Ka. Prodi D-III
Pembimbing dan ketua penguji yang selalu sabar dalam membimbing dan
7. Ibu Agusanna Dewi Silangit, SST, M. Kes selaku dosen Penguji I atas saran dan
masukan yang telah diberikan untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Ibu Noni Eriska Sipahutar SST, M.Kes, penguji II yang selalu membimbing dan
9. Ibu Era Friska Munthe, SST selaku wali kelas Bidan A yang selama 3 tahun telah
menjadi orang tua yang selalu memberikan kasih sayang, arahan, dukungan serta
10. Seluruh Staf dosen D-III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera
Utara yang telah banyak membantu penulis dalam mnyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah berupa ilmu pendidikan selama masa perkuliahan sehingga penulis dapat
11. Ibu Imelda Christina Nababan, Amd, selaku kepala Perpustakaan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Sumatera Utara yang telah banyak membantu dalam hal
peminjaman buku.
ii
12. Bapak Beringin Jaya, S. Kom selaku Tata Usaha Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis dalam hal pengurusan surat.
13. Ibu Meli Dolok Saribu, Am. Keb dan Ibu Lasmaria Sipayung, S. Kep selaku Ibu
Asrama D-III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Utara yang
14. Kepada Orang Tua tercinta Sulaiman dan Ibunda tercinta Kasmiati serta Kakak
saya, Siska Malahayati, Abang saya Ramayanto, dan Adik saya King Abdul Azis.
terimakasih tak terhingga untuk berjuta perhatian, kasih sayang, serta doa dan
dukungan yang telah diberikan baik moril maupun materil terutama pada saat
15. Terima kasih untuk Kakak Angkat saya Adeniar Rahman Sari Lase, Siti Hajar,
16. Pihak SMP Muhammadiyah 03 Tanjung Sari Medan terima kasih atas izin
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan Berkat dan Rahmat-
Nya kepada kita semua dan mudah-mudahan ilmu yang selama ini penulis peroleh
dapat menjadi amal bukti untuk Nusa, Bangsa dan Agama, Amin.
iii
Akhir kata penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan Karya Tulus Ilmiah ini dan semoga bermanfaat khususnya bagi
Penulis
WINDI PATMAWATI
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ..............................................................................................i
DAFTAR ISI .............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................vii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ....................................................................................................1
1.2. Perumusan Masalah ............................................................................................7
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................................7
1.3.1. Tujuan Umum .........................................................................................7
1.3.2. Tujuan Khusus.........................................................................................7
1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................................8
v
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Konsep ................................................................................................40
3.2. Definisi Operasional............................................................................................41
3.3. Jenis dan Desain Penelitian .................................................................................41
3.3.1. Jenis Penelitian.........................................................................................41
3.3.2. Desain Penelitian .....................................................................................41
3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian ..............................................................................41
3.4.1. Lokasi Penelitian ......................................................................................41
3.4.2. Waktu penelitian ......................................................................................42
3.5. Populasi dan Sampel Penelitian ..........................................................................42
3.5.1. Populasi ....................................................................................................42
3.5.2. Sampel......................................................................................................42
3.6. Jenis dan Cara Pengumpulan Data ......................................................................43
3.6.1. Jenis Data .................................................................................................43
3.6.2. Cara Pengumpulan Data ..........................................................................44
3.7. Aspek Pengukuran Data ......................................................................................44
3.7.1. Alat Ukur .................................................................................................44
3.8. Pengolahan dan Analisis Data.............................................................................45
3.8.1. Pengolahan Data ......................................................................................46
3.8.2. Analisis Data ............................................................................................46
3.9. Jadwal Penelitian.................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Tanjung Sari
ix
BAB I
PENDAHULUAN
bahwa masa depan bangsa yang akan datang akan ditentukan pada keadaan remaja
saat ini. Remaja yang sehat dan berkualitas menjadi perhatian serius bagi orang tua,
praktisi pendidikan, ataupun remaja itu sendiri. Remaja yang sehat adalah remaja
yang produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya. Oleh karena itu,
pemahaman terhadap tumbuh kembang remaja menjadi sangat penting untuk menilai
Remaja memepunyai kebutuhan nutrisi yang spesial, karena pada saat tersebut
memengaruhi kebutuhan, absorbsi, serta cara penggunaan zat gizi. Hal ini disertai
dengan pembesaran organ dan jaringan tubuh yang cepat. Perubahan hormonal yang
Gizi merupakan bagian dari sektor kesehatan yang penting dan dapat
perhatian serius dari pemerintah. Gizi yang baik merupakan pondasi bagi kesehatan
1
manusia. Jika terjadi gangguan gizi, baik gizi kurang maupun gizi lebih, pertumbuhan
Timbulnya masalah gizi pada remaja pada dasarnya dikarenakan perilaku gizi
yang salah, yaitu ketidakseimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi
yang dianjurkan. Beberapa masalah yang berkaitan dengan gizi yang ditemukan pada
remaja antara lain adalah Indeks Massa Tubuh (IMT) kurang dari batas normal atau
sebaliknya, memiliki IMT yang berlebih (obesitas), dan anemia serta masalah yang
berhubungan dengan gangguan perilaku makan berupa anoreksia nervosa dan bulmia
(Sulistyoningsih, 2011).
Asupan makanan yang tidak mencukupi adalah masalah yang umum dialami
oleh remaja putri. Keinginan untuk menjadi kurus dengan cara yang tidak tepat, gaya
hidup yang kurang tepat dan pengaruh teman sebaya secara umum. Hal inilah yang
banyak menyebabkan remaja mengurangi asupan makanan nya, seperti susu, daging,
keju dan hasil olahannya yang direkomendasikan untuk mencegah osteoporosis dan
menggunakan standar WHO secara nasional prevalensi kurus usia 6-14 tahun (usia
sekolah) adalah 13,3% pada laki-laki dan 10,9% pada perempuan. Sedangkan
prevalensi BB lebih pada laki-laki 9,5% dan perempuan 6,4%. Prevalensi kurus di
Sulawesi selatan adalah 15,5% pada laki-laki dan 13,4% pada perempuan, sedangkan
prevalensi BB lebih pada laki-laki 7,4% dan 4,8% pada perempuan. Untuk Kabupaten
2
Bantaeng prevalensi kurus adalah 17,6% pada laki-laki dan 7,5% pada perempuan
dan BB lebih 9,2% pada laki-laki dan 7,9% pada perempuan (Hendrayati, 2010).
pada remaja semakin meningkat, dari 12% pada tahun 1991 menjadi 17,9% pada
tahun 1998. Hal serupa juga ditemui di DKI Jakarta yang menunjukkan prevalensi
obesitas yang meningkat seiring dengan pertambahan umur. Pada anak umur 6-12
tahun di temukan obesitas sekitar 4% pada remaja 12-18 tahun di temukan 6,2%, dan
pada umur 17-18 tahun 11,4%. Kasus obesitas pada remaja lebih banyak di temukan
Umumnya remaja putri dan wanita lebih mudah menderita anemia dibanding
pria dan remaja putra. Wanita dan remaja putri membutuhkan zat besi 2 x lebih
banyak dari pada pria atau remaja putra karena mengalami haid dan banyak
mengeluarkan darah waktu melahirkan dan zat besi diperlukan untuk memproduksi
darah (Hb). Tanda-tanda anemia sering dikenal lima L yaitu lemah, letih, lesu, lelah
dan lalai. Anemia sering disertai dengan pusing, mata berkunang-kunang, muka dan
sebagian besar remaja wanita tidak mencukupi kebutuhan harian yang di anjurkan. Di
negara yang sedang berkembang , sekitar 27% remaja lelaki dan 26% wanita di
gerogoti anemia, sementara di negara maju angka tersebut hanya terdengar pada
3
bilangan 5% dan 7%. Dalam garis besar, sebanyak 44% wanita di negara
kekurangan besi, sementara wanita hamil lebih besar lagi, yaitu 55% (Hendrayati,
2010).
Anemia defisiensi besi merupakan masalah gizi yang paling lazim di dunia
dan menjangkiti lebih dari 600 juta manusia. Perkiraan prevalensi anemia secara
global adalah sekitar 51%. Angka tersebut terus membengkak di tahun 1997 yang
bergerak dari 13,4% di Thailand ke 85,5% di India (Arisman, 2010). Tiga puluh enam
persen (atau kira-kira 1400 juta orang) dari perkiraan populasi 3800 juta orang di
negara maju hanya sekitar 8% (atau kira-kira 100 juta orang) dari perkiraan populasi
1200 juta orang (Arisman, 2010). Di Indonesia sendiri menurut data Depkes RI
(2006), prevalensi anemia defisiensi besi pada remaja putri yaitu 28% (Hayati, 2010),
dan dari Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004, menyatakan bahwa
prevalensi anemia defisiensi besi pada balita 40,5%, ibu hamil 50,5%, ibu nifas
45,1%, remaja putri 10-18 tahun 57,1%, dan usia 19-45 tahun 39,5%. Dari semua
kelompok umur tersebut, wanita memiliki resiko paling tinggi untuk menderita
Gizi merupakan bagian yang cukup penting dalam mewujudkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Untuk mencapai keseimbangan konsumsi gizi pada setiap
individu atau keluarga juga dipengaruhi banyak faktor, seperti ekonomi, sosial
4
budaya, kebiasaan, kesukaan, kondisi kesehatan termasuk juga pendidikan dan
Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi yaitu terdiri dari faktor internal
yang mencakup genetik, asupan makanan, dan penyakit infeksi serta faktor eksternal
yang terdiri dari sector pertanian, ekonomi, sosial dan budaya serta pengetahuan gizi
Salah satu penyebab timbulnya masalah gizi dan perubahan kebiasaan makan
pada remaja adalah pengetahuan gizi yang rendah dan terlihat pada kebiasaan makan
yang salah. Permaesih (2003) menyatakan bahwa pengetahuan dan praktek gizi
remaja yang rendah tercermin dari perilaku menyimpang dalam kebiasaan memilih
makanan. Remaja yang memiliki pengetahuan gizi yang baik akan lebih mampu
seimbang dengan status gizi remaja pada siswa Madrasah Tsanawiyah didapatkan
bahwa yang mempunyai pengetahuan gizi baik 54,21% dan status gizi baik 57,31%.
Penelitian lain yang dilakukan Nurbaety Junus (2003) yang berhubungan dengan
remaja yang mempunyai status gizi baik 64,9% sedangkan status gizi kurang 31,1%
5
Hasil penelitian Hendrayati, dkk (2010) pada siswa SMP Negeri 4 Tompubulu
baik sebanyak 74 orang (77,1%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 22 orang
makanan yang sehat dan mengerti bahwa makanan berhubungan erat dengan gizi dan
kesehatan. Beberapa masalah gizi dan kesehatan pada saat dewasa sebenarnya bisa
kebiasaan makan dan gaya hidup yang sehat (Haddad dalam Emilia, 2009).
status gizi, dimana ditemui 5 remaja yang mengalami gizi lebih. Melalui hasil
wawancara yang dilakukan dengan 6 siswi SMP tersebut terdapat 1 siswi yang
memilki gizi lebih dengan pengetahuan kurang, dimana pola makan siswi tersebut 3-4
kali sehari dengan porsi banyak tanpa memperhatikan asupan zat gizi yang
siswi memiliki pengetahuan baik dengan pola makan 3 kali sehari dengan porsi
sedang dan teratur, serta 2 siswi memiliki pengetahuan kurang dengan pola makan 3
seperti halnya ketika mereka memakan makanan yang kurang bergizi misalnya
6
karena kurangnya pengetahuan siswi terhadap makanan yang mereka konsumsi
bergizi atau tidak, padahal Gizi sangat penting untuk pertumbuhan dan kesehatan
mereka.
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk
7
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Tanjung Sari, sehingga dapat menambah pengetahuan bagi siswa tentang Status Gizi.
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi remaja putri tentang pentingnya
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil „tahu‟, dan ini terjadi setelah orang melakukan
manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan
Wawan, 2010).
ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan yang cukup didalam
1. Tahu (know)
(recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau
9
rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu” ini adalah merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rencah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
2. Memahami (comprehension)
tentang objek yang diketahui dan dimana dapat mengiterprestasikan secara benar.
Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi terus dapat menjelaskan,
3. Aplikasi (application)
dipelajari pada situasi ataupun kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat
4. Anallisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau suatu objek
5. Sintesis (syntesis)
10
baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
6. Evaluasi (evaluation)
seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek
Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan, bahkan mungkin sebelum
adanya peradaban. Cara coba salah ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan
dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan itu tidak berhasil maka
baik formal atau informal, ahli agama, pemegang pemerintah, dan berbagai prinsip
orang lain yang menerima mempunyai yang dikemukakan oleh orang yang
11
c. Berdasarkan pengalaman pribadi
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih populer atau disebut
metodologi penelitian. Cara ini mula-mula dikembangkan oleh francis Bacon (1561-
1626), kemudian dikembangkan oleh Deobold Van Daven. Akhirnya lahir suatu cara
untuk melakukan penelitian yang dewasa ini kita kenal dengan penelitian ilmiah.
a. Faktor Internal
1. Pendidikan
perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia
untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
2. Pekerjaan
merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan.
12
Sedangkan bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi
3. Umur
individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Sedangkan
menurut Huclok (1998) semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan
masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi
kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa.
b. Faktor Eksternal
1. Faktor Lingkungan
seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat
2. Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari
2.2. Remaja
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak kemasa dewasa,
masa ini sering disebut dengan masa pubertas. Namun demikian, menurut beberapa
13
ahli selain istilah pubertas digunakan juga istilah adolesens (dalam bahasa inggris:
menyatakan perubahan biologis baik bentuk maupun fisiologis yang terjadi dengan
cepat dari masa anak-anak ke masa dewasa, terutama perubahan alat reproduksi.
14
3. Masa remaja akhir (16-19 tahun)
Pada masa remaja itu, terjadilah suatu pertumbuhan fisik yang cepat disertai
Yang dimaksud dengan tanda-tanda seks primer adalah organ seks. Pada laki-
laki gonad atau testes. Organ itu teletak didalam scrotum. Pada usia 14 tahun baru
sekitar 10% dari ukuran matang. Setelah itu terjadilah pertumbuhan yang pesat
selama satu atau dua tahun, kemudian pertumbuhan menurun. Testis berkembang
penuh pada usia 20 atau 21 tahun. Sebagai tanda bahwa fungsi organ-organ
reproduksi pria matang, lazimnya terjadi mimpi basah, artinya ia bermimpi mengenai
Semua organ reproduksi wanita tumbuh selama masa puber. Namun tingkat
kecepatan antara organ satu dan lainnya berbeda. Berat uterus pada anak usia 11 atau
12 tahun kira-kira 5,3 gram, pada usia 16 tahun rata-rata beratnya 43 gram.
15
2. Tanda-tanda seks sekunder
a. Pada laki-laki
1. Rambut
kemaluan, terjadi sekitar satu tahun setelah testes dan penis mulai
menyusul rambut ketiak dan rambut wajah, seperti halnya kumis dan
cambang.
2. Kulit
4. Otot
Otot-otot pada tubuh remaja makin bertambah besar dan kuat. Lebih-lebih
bila dilakukan latihan otot, maka akan tampak memberi bentuk pada
5. Suara
meningkat.
16
6. Benjolan di dada
Pada usia remaja sekitar 12-14 tahun muncul benjolan kecil-kecil disekitar
b. Pada wanita
1. Rambut
Rambut kemaluan pada wanita juga tumbuh seperti halnya remaja laki-laki.
mulai berkembang. Bulu ketiak dan bulu pada kulit wajah mulai tampak
setelah haid. Semua rambut kecuali rambut wajah mula-mula lurus dan
terang warnanya, kemudian menjadi lebih subur, lebih kasar, lebih gelap
2. Pinggul
dibawah kulit.
3. Payudara
Seiring pinggul membesar, maka payudara juga membesar dan puting susu
menonjol. Hal ini terjadi secara harmonis sesuai pula dengan berkembang
dan makin besarnya kelenjar susu sehingga payudara menjadi lebih besar
17
4. Kulit
Kulit, seperti hal nya laki-laki juga menjadi lebih kasar, lebih tebal, pori-
pori membesar. Akan tetapi berbeda dengan laki-laki kulit pada wanita
6. Otot
Menjelang akhir masa puber, otot semakin membesar dan kuat. Akibatnya
7. Suara
Suara berubah semakin merdu. Suara serak jarang terjadi pada wanita.
Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan zat gizi dalam bentuk
variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu
(Supariasa, 2003). Dalam pembahasan tentang status gizi. Ada tiga konsep yang
18
a. Prosedur dari organisasi dalam menggunakan bahan makanan melalui
sebut nutriture.
Indeks antropometri yang umum digunakan dalam menilai status gizi adalah
berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U) dan berat
badan menurut tinggi badan (BB/TB). Indeks BB/U adalah pengukuran total berat
badan termasuk air, lemak, tulang dan otot. Indeks tinggi badan menurut umur adalah
pertumbuhan linier dan LLA adalah pengukuran terhadap otot, lemak, dan tulang
Skor:
19
Rumus Perhitungan Z-Skor adalah
a. Faktor Genetik
b. Faktor Lingkungan
lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya setiap hari misal apa yang
20
c. Faktor psikis
makannya.
d. Jenis Kelamin
Obesitas lebih umum dijumpai pada wanita terutama pada saat remaja dan
e. Faktor Kesehatan
banyak makan.
f. Obat
Kortikosteroid.
g. Faktor Perkembangan
Penderita obesitas terutama yang menjadi gemuk pada masa anak-anak bisa
memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak dibanding dengan orang yang
h. Aktivitas Fisik
21
2.3.4. Definisi Gizi
Secara etimologi, kata “gizi” berasal dari bahasa Arab “ghidza”, yang berarti
ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar dan dibutuhkan
mineral dan air, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan
3. Mengatur proses tubuh (zat pengatur) – Protein, mineral, air dan vitamin.
yang dapat masuk kedalam tubuh. Mineral dan vitamin sebagai pengatur
dalam proses-proses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta banyak
proses lain yang terjadi dalam tubuh, seperti dalam darah, cairan pencernaan,
22
2.3.6. Zat Gizi Makro
1. Karbohidrat
polisakarida.
Jenis-jenis karbohidrat:
Glukosa adalah jenis gula yang paling umum terdapat dalam tubuh, sumber:
Fruktosa adalah bentuk gula yang kebanyakan didapat dari madu dan buah-
fruktosa dan glukosa yang berkaitan membentuk gula ganda. Sumbernya: umbi
penghasil gula, tebu, buah-buahan dan sayur-sayuran. Laktosa adalah gula yang
terdapat dalam susu dan tidak dapat dilarutkan seperti halnya sukrosa. Sumbernya:
Maltosa adalah produk dari tunas padi dan pencernaan kanji dalam tubuh,
digunakan pada formula susu bayi. Selulosa adalah karbohidrat yang tidak
mempunyai nilai makanan yang aktual. Sumbernya: Kulit biji-bijian, seluruh biji-
bijian padi, sayuran berserat dan buah-buahan. Fungsi karbohidrat adalah sebagai
sumber energi, bahan pembentuk berbagai senyawa tubuh, bahan pembentuk asam
23
pertumbuhan bakteri usus, mempertahankan gerak usus, meningkatkan konsumsi
2. Lipid/lemak
Lipid dapat dibagi ke dalam dua kelas, yaitu (a) lipid yang terdapat dalam
pangan tubuh; (b) lipid struktual atau kompleks yang dihasilkan dalam tubuh untuk
hormon atau katalis lipid. Berdasarkan bentuknya lemak digolongkan kedalam lemak
padat (misal mentega dan lemak hewan) dan lemak cair atau minyak (misal minyak
kedalam lemak kentara (misal mentega dan lemak pada daging sapi) dan lemak tak
kentara ( misal lemak pada telur, lemak pada avokat, dan lemak susu)
Klasifikasi asam lemak menurut panjang rantai karbon adalah asam lemak
rantai pendek (4-6 atom karbon), asam lemak rantai sedang (8-12 atom karbon), dan
3. Protein
Protein dibentuk dari unit-unit pembentuknya yang disebut asam amino. Dua
golongan asam amino adalah asam amino esensial dan asam amino nonesensial.
threonin, triptofan, valin, dan histidin. Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan
24
3.5.1. Zat Gizi Mikro dan Air
1. Vitamin
Ada dua golongan vitamin, yaitu vitamin larut lemak dan vitamin larut air.
Vitamin yang larut lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Sedangkan vitamin yang
larut air adalah thiamin, riboflavin, niacin, piridoksin, asam pantothenat, asam folat,
biotin, vitamin B12, choline, inositol dan vitamin C. Kedua golongan vitamin tersebut
mempunyai sifat umum sendiri-sendiri. Fungsi umum vitamin adalah sebagai bagian
senyawa dalam tubuh. Ada beberapa senyawa yang berhubungan dengan vitamin,
yaitu antivitamin, yang kerjanya dapat merusak struktur vitamin, dan antagonis
2. Mineral
Termasuk mineral makro adalah kalsium, fosfor, kalium, sulfur, natrium, khlor, dan
magnesium. Sedangkan yang termasuk mineral mikro adalah besi, seng, selenium,
arsen, dan fluor. Fungsi umum mineral adalah mempertahankan keseimbangan asam-
basa, sebagai katalis bagi reaksi-reaksi biologis, sebagai komponen esensial senyawa
25
3. Air dan elektrolit
Air merupakan komponen kimia utama dalam tubuh. Ada tiga komponen air
tubuh, yaitu air intraseluler pada membran sel, air intravaskuler, dan air interseluler
atau ekstravaskuler pada dinding kapiler. Dua komponen air yang terakhir disebut
b. Fasilitor pertumbuhan.
d. Sebagai pelumas.
Ada tiga sumber air bagi tubuh, yaitu air yang berasal dari minuman, air yang
terdapat dalam makanan yang kita makan, serta air yang berasal dari hasil
4. Natrium
homeostatis.
cairan ekstraseluler.
26
b. Sebagai bahan penyusun dari cairan (getah) pankreas, empedu, dan
keringat.
Gejala defisiensi natrium adalah kelesuan, mual, muntah, lekas marah, pusing,
kehilangan cairan tubuh, diare, kram otot. Kadar natrium dalam darah yang turun
5. Kalium
Kalium dalam makanan dan dalam tubuh ditemukan dalam bentuk ion K +,
baik dalam larutan ataupun dalam bentuk garam. Fungsi kalium bagi tubuh adalah
sebagai berikut:
a. Merupakan bagian integral dan esensial tiap sel dan dibutuhkan untuk
pertumbuhan sel.
c. Mengatur tekanan osmotik dalam sel dan mengontrol distribusi air antara
27
g. Bersama magnesium (Mg2+) penting dalam relaksasi otot yang
h. Rasio 1:1 antara Na/K dapat menjaga efek asupan natrium yang tinggi.
Gejala defisiensi kalium adalah pusing, muntah, diare, lemah otot, lemah otot
pernapasan, kembung, serta denyut jantung cepat dan tidak beraturan. Kalium
ditemukan banyaka dalam makanan, terutama pada buah-buahan dan sayuran. Kalium
banyak terdapat pad bayam, pisang, jamur, brokoli, susu, daging, tomat, jeruk, kol,
dan asparagus.
6. Clorida
Ion Cl merupakan anion yang paling banyak terdapat dalam cairan ekstra
selular. Didalam tubuh terdapat sekitar 0,15 persen (1,9 gram per kg berat badan).
Cairan cerebrospinal dan lambung mengandung Cl lebih banyak. Otot dan syaraf
kandungannya rendah.
b. Dibutuhkan untuk produksi asam HCl di lambung; asam ini penting untuk
penyerapan vitamin B12 dan Fe, untuk mengaktifkan enzim yang memecah
kram otot, bernafas pelan, kejang, dan gagal tumbuh pada anak-anak.
28
3.5.2. Kebutuhan Zat Gizi Untuk Remaja
Untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal diperlukan asupan zat gizi
yang seimbang dari makanan dan minuman yang bervariasi. Masa remaja
mendasarinya adalah:
berkembang sehingga sulit ketika melahirkan, kesulitan pada saat hamil, serta
ASI tidak bagus. Wanita yang fisiknya tidak pernah tumbuh sempurna karena
kurang zat gizi juga berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
mereka sarapan dan makan siang atau hanya makan sekali sehari.
b. Kebiasaan “ngemil” yang rendah gizi (kurang kalori, protein, vitamin dan
c. Kebiasaan makan makanan siap saji (fast food) yang komposisi gizinya
29
e. Remaja umumnya melakukan aktivitas fisik lebih tinggi dibanding usia
1. Energi
memerlukan asupan energi yang lebih banyak dibandingkan yang kurang aktif.
Angka kecukupan gizi (AKG) energi untuk remaja putri sebesar 2000-2200 kkal
sedangkan untuk pria sebesar 2800 kkal setiap har. AKG energi ini dianjurkan sekitar
60% berasal dari sumber karbohidrat. Makanan sumber karbohidrat adalah: beras,
terigu dan hasil olahannya (macaroni, spaghetti, umbi-umbian (ubi jalar, singkong)),
2. Protein
Sumber protein: sumber hewani (daging, ayam, ikan dan telur) dan nabati (tumbuh-
sumber protein nabati karena komposisi asam amino esensial yang baik dari segi
kualitas ataupun kuantitas. Namun kita jangan terpaku bahwa protein itu harus
“daging atau ayam” , jika protein hewani tidak ada maka protein nabati juga tidak
30
Pada akhir masa remaja kebutuhan protein pria lebih tinggi dibanding wanita
karena perbedaan komposisi tubuh. Kecukupan protein remaja 1,5-2,0 gr/kg BB/hari.
AKG protein remaja dan dewasa muda adalah 48-62 gr per hari untuk wanita dan 55-
66 gr per hari untuk pria (Indonesian Nutrition Network, 2002) dalam (Badriah,
2014).
3. Lemak
pelumas, persendian, pertumbuhan dan pencegahan peradangan kulit dan pemberi cita
rasa pada makanan. Lemak dapat diperoleh dari minyak goreng, mentega, susu,
daging, dan ikan. Makanan yang berlebih lemak seperti gajih, daging berlemak, kulit
ayam, susu berlemak, keju dan mentega tidak disarankan karena bisa mengganggu
untuk mengonsumsi lemak < 30% per hari (33 gr/1000 kal), lemak jenuh < 10% dan
kolesterol < 300 mg guna mencegah penyakit jantung pada masa dewasa (Krummel
4. Vitamin
beberapa vitamin pun meningkat. Vitamin dapat diperoleh dari sayuran dan buah-
buahan. Kandungan vitamin dan mineral pada buah dan sayuran bermanfaat untuk
Biasanya banyak remaja yang kurang suka makan sayuran dan buah-buahan.
31
Vitamin yang dibutuhkan antara lain vitamin B6, asam folat, B12, A, C dan E.
karbohidrat menjadi energi. Untuk sintesa DNA dan RNA diperlukan vitamin B6,
asam folat dan vitamin B12, sedangkan untuk pertumbuhan tulang diperlukan bitamin
sel. Bila perlu kita juga dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral dengan
5. Mineral
pertumbuhan dan remaja. Pada puncak masa pertumbuhan, remaja memerlukan 2 kali
lebih banyak jumlah kalsium, zat besi, zinc, magnesium dan nitrogen dibanding masa
lainnya. Selain itu tubuh kita juga membutuhkan mineral Zn (seng) untuk
pertumbuhan dan kematangan seksual. Makanan sumber seng bisa diperoleh dari
Kebutuhan zat besi pada pria akan meningkat pada saat proses kematangan
seksual. Sementara pada wanita terjadi pada saat menstruasi karena pada saat ini zat
besi akan keluar bersama darah menstruasi. Kekurangan zat besi dalam makanan
a. Kalsium
muskular, skeletal dan perkembangan endokrin lebih besar dibandingkan masa anak
dan dewasa. Lebih dari 20% pertumbuhan tinggi badan dan sekitar 50% masa tulang
32
dewasa dicapai pada masa remaja. AKG kalsium untuk remaja dan dewasa muda
adalah 600-700 mg per hari untuk wanita dan 500-700 mg per hari untuk pria
Sumber kalsium paling baik adalah susu dan hasil olahannya. Sumber kalsium
oncom, tauco, dan sebagainya) dan ikan-ikanan (ikan teri, dan sebagainya).
kalsium anak wanita justru menurun pada saat memasuki usia pubertas. Saat itu
kebutuhan kalsium maksimal, karena remaja wanita kurang mengonsumsi susu dan
dairy product dan lebih suka dengan soft drink. Saat ini, banyak remaja yang lebih
suka mengonsumsi soft drink dari pada susu. Hal ini menyebabkan rendahnya asupan
kalsium pada remaja. Agar asupan kalsium pada remaja maksimal, diupayakan agar
b. Besi (Fe)
Pada masa remaja kebutuhan zat besi yang meningkat karena terjadinya
pertumbuhan cepat. Kebutuhan besi pada remaja pria untuk ekspansi volume darah
dan peningkatan konsentrasi Hb. Pada masa ini pria memerlukan 1,0-2,5 mg/hari.
Pada wanita kebutuhan zat besi tinggi, karena kehilangan zat besi selama masa
menstruasi. Hal ini mengakibatkan wanita lebih rawan terhadap anemia berat dari
pada pria.
Status besi dalam tubuh juga memengaruhi efisiensi penyerapan besi, remaja
dengan defisiensi besi maka penyerapan besi akan lebih efisien dibandingkan yang
33
tidak defisiensi besi. Yang dapat meningkatkan penyerapan besi dari sumber nabati
adalah vitamin C serta sumber hewani tertentu (daging dan ikan). Sedangkan zat yang
dapat menghambat penyerapan besi antara lain adalah cafein, tannin, fitat, zinc dan
lain-lain. Akg besi untuk remaja dan dewasa muda wanita 19-26 mg setiap hari
sedangkan untuk pria 13-23 mg per hari. Makanan yang banyak mengandung zat besi
adalah hati, daging merah (sapi, kambing, domba, daging putih (ayam dan ikan),
c. Seng (Zn)
untuk remja pria. AKG seng adalah 15 mg per hari untuk remaja dan dewasa muda,
baik wanita maupun pria makanan sumber seng bisa diperoleh dari ikan, kacang-
Peran mineral-mineral lain meskipun tidak dibahas, tetap perlu diingat untuk
b. Beraktivitas
c. Bersosialisasi
34
e. Tercapai kematangan fungsi seksual dan
Masalah gizi pada remaja akan berdampak negatif pada tingkat kesehatan
masyarakat, oleh karena itu kita perlu menangani lebih lanjut tentang masalah gizi
remaja. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kelompok remaja
Pada dasarnya masalah gizi pada remaja timbul karena perilaku gizi yang
salah, yaitu ketidakseimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi yang
dianjurkan. Keadaan gizi atau status gizi merupakan gambaran apa yang dikonsumsi
dalam jangka waktu yang cukup lama. Keadaan gizi dapat berubah gizi kurang, baik
atau normal ataupun gizi lebih. Kekurangan salah satu zat gizi dapat menimbulkan
kekurangan zat besi dapat menurunkan prestasi kerja dan prestasi belajar selain
Beberapa masalah yang berkaitan dengan gizi yang ditemui pada remaja
1. Indeks Massa Tubuh (IMT) kurang dari batas normal atau kurus,
2. Obesitas
35
3. Anoreksia Nervosa dan Bulmia
4. Anemia
1. Kurus
2003). Kurus merupakan masalah gizi yang umumnya lebih banyak ditemukan pada
remaja wanita. Karena ada motto bahwa “kurus itu indah” bagi remaja wanita maka
remaja wanita sering melakukan diet tanpa pengawasan dari dokter atau ahli gizi
sehingga zat-zat gizi penting tidak dapat dipenuhi. Padahal masa remaja merupakan
2. Obesitas
Obesitas adalah keadaan seseorang jika berat badannya lebih dari 30 standar
BBI (Berat Badan Ideal) atau juga keadaan jika seorang anak mempunyai berat badan
120% lebih besar dari berat badan seharusnya pada usianya (Wahlqvist dalam
Badriah, 2014).
Penderita obesitas lebih banyak ditemukan pada remaja dan eksekutif muda
Selain itu penampilan penderi obesitas juga kurang menarik, gerakan tidak lincah dan
cenderung lamban.
makanannya, makan dalam jumlah berlebih sehingga berat badannya melebihi ukuran
36
normal. Pada beberapa kasus obesitas terjadi karena binge eating disorder, yaitu
suatu keadaan yang menyebabkan seseorang makan dalam jumlah besar secara terus-
menerus dan cepat tanpa terkontrol. Hal ini yang akhirnya akan menimbulkan terjadi
Anoreksia dan Bulmia adalah kelainan pola makan yang sering terjadi pada
bahkan bisa dikatakan suatu bentuk penyiksaan terhadap diri sendiri. Gangguan
tersebut dihasilkan oleh ketakutan bahwa tubuh akan menjadi gemuk setelah makan
4. Anemia
Masalah gizi lain yang banyak terjadi pada remaja khususnya remaja putri
adalah kurang zat gizi besi atau anemia. Dampak anemia pada remaja putri yaitu
menurun, pada saat akan menjadi calon ibu maka akan menjadi calon ibu yang
iron/zinc. Makanan sumber zat besi/zinc hampir mirip yaitu sumber hewani seperti
37
2.3.10. Cara Mengatasi Masalah Gizi Pada Remaja
yang benar. Meliputi kebiasaan sarapan pagi, menghindari untuk merokok dan
minum-minuman keras serta membiasakan hidup sehat agar terhindar dari berbagai
Remaja kelak akan menjadi sumber daya manusia yang melanjutkan tongkat
berdaya kerja tinggi serta produktif. Khusus bagi remaja putri, masa remaja juga
merupakan masa persiapan untuk menjadi calon ibu. Remaja merupakan kelompok
dari peralihan anak-anak kedewasa dan merupakan kelompok yang rentan terhadap
beragam seperti bersifat acuh terhadap makanan, lupa waktu makan karena padatnya
aktivitas, makan berlebih, mengikuti trend dengan makan fast food dan sebagainya,
judul “Pengetahuan gizi, sikap, perilaku makan dan asupan kalsium pada siswi SMA”
dalam hasil penelitiannya diperoleh tingkat pengetahuan remaja tentang gizi cukup
(69,2%) Sikap remaja terhadap makanan sumber kalsium yang sesuai (58,5%).
Perilaku remaja terhadap makanan sumber kalsium yang sesuai atau baik (55,4%),
38
Jadi dapat disimpulkan bahwa remaja perlu dibekali dengan pengetahuan yang
berkaitan dengan kebutuhan gizi dan masalah-masalah yang berkaitan dengan gizi,
agar remaja mengerti dan dapat memenuhi kebutuhan gizi dan menghindari masalah
39
BAB III
METODE PENELITIAN
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan
antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu
dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti. (Notoadmoja, 2010)
konsep dari penelitian, Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Status Gizi di
SMP Muhammadiyah 03 Tanjung Sari kelas VII Tahun 2015 dapat dilihat pada
40
3.2. Defenisi Operasional
Pengetahuan
putri tentang status gizi pada masa tumbuh kembang remaja di SMP Muhammadiyah
pengetahuan remaja putri tentang status gizi pada masa tumbuh kembang remaja di
SMP Muhammadiyah 03 Tanjung Sari kelas VII memiliki jumlah remaja yang cukup
41
3.4.2. Waktu Penelitian
3.5.1. Populasi
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Remaja Putri kelas VII di SMP
3.5.2. Sampel
Ada beberapa rumus yang dapat digunakan oleh peneliti untuk menentukan
Rumus slovin:
𝑁
𝑛 = 1+𝑁𝑒 2
Keterangan :
n= Ukuran Sampel
N= Ukuran Populasi
tolerir.
42
Maka peneliti mengambil sampel menggunakan rumus seperti dibawah ini:
106
n= 1+106(0,1)2
106 106
n= 1+1,06 = 2,06 = 51,4 dibulat 51 orang
random sampling secara acak sederhana, yaitu dengan memakai interval 2 untuk total
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti dendiri. Pada
kuesioner ini merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu
variabel.
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diambil dari suatu sumber dan biasanya data itu
sudah dikomplikasi lebih dahulu oleh institusi atau yang punya data. Pada
43
penelitian ini data sekunder diperoleh dari SMP Muhammadiyah 03 Tanjung
daftar pertanyaan yang terdiri dari 20 daftar pertanyaan yang berupa pilihan-pilihan
yang dapat dipilih sesuai dengan kondisi responden. Yang dibagikan dan diisi secara
langsung kepada seluruh remaja putri kelas VII di SMP Muhammadiyah 03 Tanjung
1. Pengetahuan
Adapun kategori dari pengetahuan adalah baik, cukup, dan kurang, skor
pertanyaan.
44
b. Kategori Cukup : 56% - 75%
pertanyaan.
mengisi kuesioner.
Editing adalah hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan
Coding adalah lembaran atau kertu kode adalah instrumen berupa kolam-
kolam untuk merekam data secara manual. Lembaran atau kertu kode berisi nomor
45
3. Data entry (masukkan data)
4. Tabulasi
Univariat
Untuk data numeric digunakan nilai mean atau rata-rata, median dan standar
46
3.9 Jadwal Penelitian
Bulan
No Kegiatan
Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni
1 Pengajuan judul
2 Survey Awal
Pengkajian
3
survey
4 Konsul
5 Sidang proposal
Perbaikan
6
proposal
7 Penelitian
8 Sidang hasil
9 Perbaikan KTI
47
BAB IV
SMP Muhammadiyah 03 Tanjung Sari Medan adalah salah satu SMP yang
terdapat di Kecamatan Medan Selayang dengan luas wilayah 13.500 m2. Dimana
Setia Budi
Jumlah seluruh Siswa SMP Muhammadiyah 03 Tanjung Sari tahun 2015 yaitu
730 siswa dengan jumlah laki-laki 410 siswa dan perempuan 320 siswi.
yang disebarkan pada responden yang telah ditentukan jumlahnya sebanyak 51 orang.
48
Tabel 4.1
Jawaban
No Pertanyaan
Benar % Salah %
49
Tabel 4.1 (Lanjutan)
pertanyaan yang paling banyak benar yaitu no. 19 dengan pertanyaan “Sumber
kalsium yang paling baik antara lain” sebanyak 48 orang (94,1%) sedangkan
mayoritas responden yang menjawab salah yaitu pertanyaan no.14 dengan pertanyaan
“Apa manfaat dari mineral Zn (seng)?” sebanyak 44 orang (86,3%), pertanyaan no.7
50
yaitu pertanyaan mengenai “Energi dibutuhkan oleh tubuh untuk mendukung?”
sebanyak 43 orang (84,3%) dan pertanyaan no.12 yaitu tentang “Fungsi utama dari
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Terhadap Status Gizi
di SMP Muhammadiyah 03 Tanjung Sari
Tahun 2015
1 Baik 2 4
2 Cukup 32 62,7
3 Kurang 17 33,3
Jumlah 51 100
4.2 Pembahasan
51
4.2.1 Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Status Gizi
terhadap status gizi di SMP Muhammadiyah 03 Tanjung Sari Tahun 2015 kepada 51
yang mempunyai tingkat pengetahuan baik sebanyak 2 orang (4%). Diperoleh bahwa
remaja putri yang menjawab pertanyaan benar paling banyak diperoleh pada soal no.
19 (94,1%) yaitu tentang sumber kalsium yang paling baik. Kemudian remaja putri
yang menjawab pertanyaan yang banyak salah/yang tidak tepat yaitu pada soal no.14
(86,3%) yaitu tentang Apa manfaat dari mineral Zn (seng), soal no.7 (84,3%)
mengenai “Energi dibutuhkan oleh tubuh untuk mendukung?” dan pertanyaan no.12
(82,4%) yaitu “Fungsi utama dari lemak yaitu sebagai?”. Kemudian dari hasil
keadaan yang dilihat oleh peneliti yang sesuai dengan kondisi yang ada dilapangan
Pengetahuan adalah hasil „tahu‟, dan ini terjadi setelah orang melakukan
manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan
Wawan, 2010).
52
Pengetahuan gizi memberikan bekal pada remaja bagaimana memilih
makanan yang sehat dan mengerti bahwa makanan berhubungan erat dengan gizi dan
kesehatan. Beberapa masalah gizi dan kesehatan pada saat dewasa sebenarnya bisa
kebiasaan makan dan gaya hidup yang sehat (Haddad dalam Emilia, 2009).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Sriyadi dkk (2013), pada siswi
remaja putri diketahui melalui skor kemampuan dalam menjawab kuesioner yang
berisi 20 pertanyaan yang berisi tentang gizi, diketahui bahwa sebanyak 15% siswi
SMA Negeri 1 Tangerang Selatan mempunyai tingkat pengetahuan gizi yang kurang
dan hanya 7,5% yang mempunyai tingkat pengetahuan gizi yang baik.
Selain itu penelitian yang juga dilakukan oleh Asmini Asti (2008) mengenai
pengetahuan gizi seimbang dengan status gizi remaja pada siswa Madrasah
Tsanawiyah didapatkan bahwa yang mempunyai pengetahuan gizi baik 54,21% dan
status gizi baik 57,31%. Penelitian lain yang dilakukan Nurbaety Junus (2003) yang
menunjukkan bahwa remaja yang mempunyai status gizi baik 64,9% sedangkan
53
Salah satu penyebab timbulnya masalah gizi dan perubahan kebiasaan makan
pada remaja adalah pengetahuan gizi yang rendah dan terlihat pada kebiasaan makan
yang salah. Hal ini diperkuat oleh Permaesih (2003) menyatakan bahwa pengetahuan
dan praktek gizi remaja yang rendah tercermin dari perilaku menyimpang dalam
kebiasaan memilih makanan. Remaja yang memiliki pengetahuan gizi yang baik akan
bahwa mayoritas responden berpengetahuan cukup yang artinya bahwa remaja putri
di SMP Muhammadiyah 03 Tanjung Sari sudah cukup mengerti tentang status gizi.
Tetapi remaja putri tersebut masih banyak yang belum bisa menjawab pertanyaan
dibutuhkan oleh tubuh? dan Fungsi utama dari lemak?, ini disebabkan karena remaja
putri di SMP Muhammadiyah 03 Tanjung Sari masih jarang mendengar atau tidak
pernah mendapat penyuluhan mengenai masalah gizi tersebut diatas, akan tetapi
mereka sudah cukup mengerti menjawab pertanyaan tentang sumber kalsium yang
paling baik ini disebabkan karena mereka sering mendengar dan melihat melalui
televisi. Mengertinya mereka tentang hal-hal yang berkaitan dengan status gizi
menunjukkan bahwa mereka dapat memilih makanan yang baik dikonsumsi oleh
tubuh untuk kesehatan dan pertumbuhan karena masa remaja tersebut terjadi
54
BAB V
5.1 Kesimpulan
Status Gizi di SMP Muhammadiyah 03 Tanjung Sari Tahun 2015”. Maka dapat
minoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 2 orang (4%), artinya siswi SMP
memadai dan mengerti tentang hal-hal yang berkaitan dengan status gizi.
55
5.2. Saran
yang dibutuhkan oleh tubuh dan Fungsi utama dari lemak karena remaja putri
mengerti tentang hal-hal yang berhubungan dengan status gizi karena dengan
mengertinya mereka maka mereka akan dapat memilih makanan yang baik
56
DAFTAR PUSTAKA
Aryani. Ns. Ratna (2012) Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Salemba
Medika. Jakarta
Badriah, Prof. Dr. Hj. Dewi Laelatul (2014) Gizi dalam kesehatan reproduksi.
Refika Aditama. Bandung
Emilia, (2009) Pengetahuan, sikap, dan praktek gizi pada remaja dan impliksinya
pada sosialisasi perilaku hidup sehat. Bogor
Hasdianah, Dr. H.R dkk (2014) Gizi, pemanfaatan gizi, diet dan obesitas. Nuha
Medika. Yogyakarta
Hendrayati, (2010) Pengetahuan Gizi, pola makan dan status gizi siswa SMP.
Banteng
Notoatmodjo, Soekidjo (2010) Metode penelitian kesehatan. Renika cipta. Jakarta
Pramitya, (2013) Hubungan reguler diri dengan status gizi remaja akhir akhir.
Denpasar
Proverawati, Atikah SKM. MPH dkk, (2013) Gizi untuk kebidanan. Nuha Medika.
Yogyakarta
Rahayu, (2012) Citra Tubuh, Pendidikan Ibu, Pendapatan Keluarga, Pengetahuan
Gizi, Perilaku Makan dan Asupan Zat Besi pada Siswi SMA. Tangerang
Selatan
Rahmawati, (2012) Pengetahuan gizi, sikap, perilaku makan dan asupan kalsium
pada siswa SMA. Kab. Semarang.
Solikhah, (2011) Pengaruh buku saku gizi terhadap tingkat pengetahuan gizi pada
anak. Kab. Yogyakarta
Sriyadi, Dkk (2013) Hubungan pengetahuan gizi remaja dengan sikap remaja
terhadap asupan zat besi pada siswi kelas 2 di SMP Negeri 2 randublatung.
Kabupaten Blora
57
Sulistyoningsih, Hariyani (2011) Gizi untuk kesehatan ibu dan anak. Graha Ilmu.
Yogyakarta
Syahrir, (2013) Pengetahuan Gizi, body image, dan status gizi remaja. Kota
Makassar
Wawan, A. Dan Dewi M (2010) Teori dan pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Manusia. Nuha Medika. Yogyakarta
Widyastuti, Palupi SKM dkk (2011) Gizi dalam daur kehidupan. Buku kedokteran
EGC. Jakarta
58
Lampiran I
WINDI PATMAWATI
12/AB/044
Saya adalah mahasiswa Program Studi D-III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Sumatera Utara. Penelitian ini diberikan sebagai salah satu kegiatan dalam
menyelesaikan tugas akhir di Program Studi D-III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Sumatera Utara, tujuan penelitian ini mengidentifikasikan tingkat
pengetahuan pengetahuan remaja putri tentang status gizi di smp muhammadiyah 03
tanjung sari tahun 2015
Saya mngharapkan tanggapan yang diberikan tanpa dipengaruhi orang lain.
Informasi yang remaja berikan hanya akan digunakan untuk pengembangan ilmu
kebidanan dan tidak akan digunakan untuk maksud lain. Dan saya mengharapkan
partisipasi remaja untuk dapat menjawab semua soal penelitian ini tanpa sanksi dan
dengan sukarela.
( ) (Windi Patmawati)
59
Lampiran II
KUESIONER PENELITIAN
A. Identitas Responden
Nama Responden :
Tanggal Pengisian :
III. Pilih salah satu jawaban yang paling benar dibawah ini
normal
60
2. Apa fungsi dari zat gizi?
a. Aktif
b. Bersemangat
c. Obesitas (Kegemukan)
4. Apa dampak yang kurang baik, yang akan terjadi pada remaja yang
mengalami obesitas?
a. Tidak aktif
d. Malas sekolah
a. Lemas
c. Bermalas-malas
d. Kurang bergaul
61
6. Apa akibat jika terjadi gangguan gizi pada remaja baik itu gizi kurang ataupun
gizi lebih?
c. Kesehatan menurun
a. Pertumbuhan
b. Aktivitas otot
c. Belajar
a. Buah-buahan
b. Telur
c. Keju
d. Sayur-sayuran
62
10. Cara yang digunakan untuk mengurangi diet berlemak adalah?
a. Memilih buah-buahan
a. Kanker
b. Ginjal
c. Hipertensi
a. Penambah tenaga
b. Cadangan energi
d. Mencegah anemia
a. A
b. B
c. D
d. B12
63
14. Apa manfaat dari mineral Zn (Seng)?
a. Telur
b. Sayur-sayuran
c. Tempe
d. Tahu
16. Kekurangan zat besi dalam makanan sehari-hari secara terus-menerus dapat
mengakibatkan?
a. Pusing
c. Obesitas (Kegemukan)
d. Kelelahan
a. Kelelahan
b. Stres
c. Menstruasi
d. Kematangan seksual
64
18. Dibawah ini yang merupakan fungsi dari kalsium adalah?
a. Susu
b. Hati
c. Ikan
d. Buah-buahan
65
Lampiran III
1. C 11. D
2. D 12. B
3. C 13. C
4. C 14. A
5. A 15. B
6. D 16. B
7. B 17. C
8. A 18. A
9. B 19. A
10. D 20. B
66
Lampiran IV
Master Tabel
Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Status Gizi di SM
Tahun 2015
Pengetahuan
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0
2 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0
3 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0
4 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0
5 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0
6 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0
8 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0
9 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0
10 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0
11 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1
12 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1
13 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0
14 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0
15 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0
16 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1
17 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0
18 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1
19 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
20 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
21 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0
30 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1
31 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0
32 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1
33 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1
34 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0
35 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1
36 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1
37 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0
38 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
39 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0
40 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0
41 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0
42 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1
43 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1
44 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0
45 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1
46 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0
47 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1
48 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0
49 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
50 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1
51 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1
Keterangan :
PENGETAHUAN :
1. Baik
70
71
72
73
74
75
76
77
78