Anda di halaman 1dari 17

TATA TERTIB SANTRI

PONDOK PESANTREN SABILUL KHOIROT

BUTUH – TENGARAN – KAB. SEMARANG – JAWA TENGAH

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam peraturan tata tertib ini, yang dimaksud dengan :
(1) Pondok Pesantren adalah Pondok Pesantren Sabilul Khoirot yang
menaungi SMPIT-MA Nurul Islam Tengaran
(2) Santri adalah anggota masyarakat yang dengan prosedur tertentu
diterima oleh Pondok Pesantren untuk dibimbing, diasuh, dididik
dan diberi pengajaran.
(3) Pengasuh adalah anggota masyarakat dengan prosedur tertentu
yang ditunjuk oleh Pondok Pesantren untuk membimbing,
mendidik, mengajar dan atau melatih santri baik di luar maupun
didalam jam pengajaran.
(4) Ustadz/Ustadzah adalah anggota masyarakat yang dengan
prosedur tertentu ditunjuk oleh Pondok Pesantren untuk mendidik
santri dalam kegiatan belajar mengajar.
(5) Karyawan adalah anggota masyarakat dengan prosedur tertentu
yang sudah diangkat oleh Yayasan untuk menjaga stabilitas
kegiatan Pondok Pesantren.
(6) Pengurus Organisasi santri adalah santri yang dalam
kedudukannya dipilih oleh santri dan disahkan oleh pondok
pesantren untuk membantu pengasuh dalam penyelenggaraan
pendidikan.
(7) Bergaul bebas adalah pergaulan antar santri, baik sejenis maupun
lain jenis yang tidak sesuai dengan syari’at Islam.
(8) Diwajibkan adalah ketentuan yang harus dilaksanakan santri yang
berkenaan dengan aturan syar’i karena tata tertib pondok
Pesantren.
(9) Diharuskan adalah ketentuan yang harus dilaksanakan santri
karena tata tertib pondok pesantren.
(10) Ditekankan adalah ketentuan yang sedapat mungkin di lakukan
oleh santri.
(11) Dianjurkan adalah ketentuan yang sebaiknya untuk dilaksanakan
karena adanya keutamaan.

1
(12) Dilarang adalah ketentuan yang seharusnya ditinggalkan, baik
karena syar’i atau tata tertib pondokpesantren.
(13) Sanksi adalah tindakan yang dikenakan pada santri karena
melanggar peraturan tata tertib pondok pesantren.
(14) Penghargaan adalah sesuatu yang diberikan pada santri karena
prestasi tertentu.
(15) Tingkatan pelanggaran untuk (A) ringan, (B) sedang, dan (C) berat.

BAB II
IBADAH

Pasal 2
Shalat
(1) Santri diwajibkan melaksanakan shalat lima waktu (C)
(2) Santri diharuskan melaksanakan shalat lima waktu dengan
berjama’ah tepat waktu dan tempat yang telah ditentukan. (B)
(3) Santri diharuskan mendirikan shalat sunnah, sesuai dengan
syari’at. (A)
(4) Santri diharuskan melakukan qiyamul lail berjama’ah sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan. (B)

Pasal 3
Puasa
(1) Santri diwajibkan melaksanakan puasa Ramadhan (C)
(2) Santri dianjurkan melaksanakan puasa sunnah senin-kamis,
Ayyamul Bidh, Daud, Syawal. (A)
(3) Santri diharuskan melaksanakan puasa Arafah, Tasu’a & Asyura.
(B)

BAB III
TAHSIN TAHFIDZ AL-QUR’AN

Pasal 4
Tahsin Al-Qur’an
(1) Santri diharuskan untuk melaksanakan tahsin jama’i sesuai dengan
jadwal. (B)
(2) Santri yang belum memenuhi kriteria tahfidz Al-Qur’an diharuskan
menyelesaikan tahsin tuntas. (B)
(3) Santri diharuskan talaqi pada waktu dan tempat yang telah
ditentukan. (B)

2
(4) Santri dianjurkan untuk mengkhatamkan Al-Qur’an minimal satu
kali dalam satu bulan. (A)

Pasal 5
Tahfidz Al-Qur’an
(1) Santri diharuskan setoran tahfidz pada waktu dan tempat yang
telah ditentukan. (B)
(2) Santri diharuskan menghafal sesuai target yang sudah ditentukan
oleh Bagian Tahfidz Al-Qur’an. (B)
(3) Santri diharuskan mengikuti ujian sertifikasi tahfidz di akhir masa
studi di unit SMPIT/ MA. (C)

BAB IV
AKHLAQ

Pasal 6
Adab Sopan Santun
(1) Santri diwajibkan menjaga adab ta’dzim kepada Ustadz/ ah,
karyawan dan tamu. (B)
(2) Santri dilarang bergaul bebas, berpacaran, janjian/ ketemuan,
kontak fisik atau perbuatan sejenisnya yang tidak dibenarkan oleh
pondok. (C)
(3) Santri dilarang menjalin komunikasi melalui media sosial, surat
menyurat, telepon, tukar kado/ hadiah atau perbuatan sejenisnya
yang tidak dibenarkan oleh pondok pesantren. (B)
(4) Santri dilarang berbicara kotor, mengejek, mencemooh dan segala
ungkapan negatif. (B)
(5) Santri dilarang berkelahi, menganiaya dan tindakan-tindakan
pendzoliman kepada santri lain. (C)
(6) Santri dilarang membuat agenda album kenangan dan sejenisnya
antar putra dan putri (B)
(7) Santri dilarang memanggil temannya dengan panggilan yang
negatif. (B)
(8) Santri dilarang mengadakan pesta/ perayaan ulang tahun. (B)
(9) Santri dilarang mengadakan pertemuan putra dan putri seperti
rapat pengurus, kepanitiaan dan sejenisnya tanpa (izin)
pengasuh/pendamping. (B)
(10) Santri dianjurkan membiasakan 5S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan
dan Santun). (A)

3
Pasal 7
Pakaian dan Rambut
(1) Santri diwajibkan berpakaian yang menutup aurat. (B)
(2) Santri diharuskan berpakaian sopan, rapi dan sederhana. (A)
(3) Santri dilarang memakai pakaian yang bergambar dan/ bertulisan
negatif. (B)
(4) Santriwati diwajibkan berbusana muslimah, kerudung syar’i, dan
berkaos kaki setiap keluar kamar. (B)
(5) Santri diharuskan berpakaian sesuai dengan ketentuan Pondok
Pesantren waktu keluar komplek. (B)
(6) Santriwan diharuskan berambut pendek, rapi dan sopan. (B)
(7) Santri dilarang berpenampilan menyerupai lawan jenis
(tasyabbuh). (B)
(8) Santri diharuskan memberi nama pada semua jenis pakaian yang
dimiliki. (A)
(9) Santri dilarang memakai perhiasan dan aksesoris yang berlebihan.
(A)
(10) Santri dilarang memakai pakaian ketat/ model pensil. (B)
(11) Santri dilarang menggunakan celana pendek. (B)
(12) Santri dilarang membuat seragam kelas, angkatan dan sejenisnya
tanpa seizin pondok pesantren. (B)
(13) Santri dilarang mewarnai rambut. (B)

Pasal 8
Makan dan Minum
(1) Santri diharuskan makan pada waktu dan tempat yang ditentukan
dengan memperhatikan syari’at. (A)
(2) Santri diharuskan mengambil makan secukupnya. (A)
(3) Santri dilarang mengambil hak makan, snack dan minum orang lain
tanpa izin. (B)
(4) Santri dilarang membeli makanan/minuman di luar tanpa izin dari
pihak pondokpesantren. (B)
(5) Santri dilarang makan dan minum berdiri. (A)
(6) Santri diwajibkan memiliki dan merawat peralatan makannya
sendiri. (A)
(7) Santri diharuskan menjaga kebersihan dan kerapian tempat makan.
(A)

4
BAB V
PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN

Pasal 9
Kegiatan Belajar Mengajar
(1) Santri diharuskan berpakaian seragam resmi lengkap dengan
atribut yang telah ditentukan. (B)
(2) Santri Diharuskan hadir tepat waktu ke sekolah (A)
(3) Santri diharuskan mengikuti apel pagi yang diadakan oleh sekolah
sesuai dengan tempat dan waktu yang ditentukan. (B)
(4) Apabila lima menit setelah bel masuk guru belum datang di kelas,
ketua kelas/piket diharuskan lapor ke petugas piket. (A)
(5) Santri yang terlambat harus meminta surat izin dari guru piket atau
guru BK kepada wali kelas. (B)
(6) Santri yang tidak masuk sekolah harus memberikan surat izin dari
asrama, klinik atau orang tua/ wali santri, kepada wali kelas. (B)
(7) Santri yang meninggalkan kegiatan belajar mengajar harus
memohon izin kepada wali kelas/ guru piket. (B)
(8) Santri diharuskan melaksanakan KEBERSIHAN, KEINDAHAN,
KERAPIHAN, KENYAMANAN, KEAMANAN, KETERTIBAN, dan
KEKELUARGAAN (K7) di lingkungan sekolah maupun asrama. (A)
(9) Santri dilarang berlaku curang/menyontek waktu tes/ujian. (B)
(10) Santri diharuskan hadir di kelas tepat waktu. (B)

Pasal 10
Buku Pelajaran dan Alat sekolah
(1) Santri diharuskan memiliki seluruh buku pelajaran, catatan dan alat
sekolah yang diperlukan. (A)
(2) Santri dilarang menggunakan buku catatan yang bergambar dan
bertuliskan tidak sopan. (B)
(3) Santri dilarang meninggalkan buku pelajaran dan atau alat sekolah
di kelas dan disembarang tempat. (A)
(4) Santri diharuskan membawa semua buku pelajaran sesuai jadwal
pelajaran. (A)

5
Pasal 11
Buku Bacaan
(1) Santri dianjurkan memiliki dan membaca buku-buku dan bahan
bacaan yang menunjang pendidikan dan islami. (A)
(2) Santri dilarang membawa, memiliki, menyimpan dan/ membaca
buku-buku dan bahan-bahan bacaan yang tidakmenunjang
pendidikan dan tidak islami. (B)
(3) Santri dilarang membaca buku selain buku pelajaran pada kegiatan
belajar mengajar. (B)

BAB VI
BAHASA

Pasal 12
(1) Dalam berkomunikasi santri diharuskan berbahasa Arab, Inggris
sesuai ketentuan pondok pesantren. (A)
(2) Santri diharuskan mengikuti kegiatan kebahasaan pada hari, waktu
dan tempat yang sudah ditentukan. (B)

BAB VII
KEORGANISASIAN

Pasal 13
Organisasi Pelajar Nurul Islam (OPNI)
(1) Santri diharuskan bersedia menjadi pengurus. (A)
(2) Santri diharuskan mentaati segala ketentuan pengurus Organisasi.
(B)
(3) Santri diharuskan mengikuti kegiatan organisasi santri. (B)
(4) Semua organisasi santri diharuskan berada dibawah naungan
OPNI. (B)

Pasal 14
Organisasi eksternal
(1) Organisasi di luar yang diperbolehkan diikuti adalah Organisasi
yang sudah disetujui oleh Pondok Pesantren. (B)
(2) Santri diharuskan izin kepada Pembina OPNI untuk mengikuti
kegiatan di luar Pondok Pesantren. (B)

6
BAB VIII
EKSTRAKURIKULER

Pasal 15
Kepramukaan
(1) Santri harus melengkapi atribut dan perlengkapan Pramuka. (A)
(2) Santri harus mengikuti semua kegiatan kepramukaan . (B)
(3) Santri harus mentaati segala aturan kepramukaan yang berlaku. (B)
(4) Santri dilarang mengikuti kegiatan kepramukaan di luar sekolah,
tanpa seizin sekolah. (B)

Pasal 16
Kegiatan Pilihan
(1) Santri dianjurkan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai bakat
dan minatnya di pondok pesantren. (A)
(2) Santri diharuskan menjaga, merawat dan memelihara
perlengkapan kegiatan ekstrakurikuler. (B)
(3) Santri dilarang mengadakan kegiatan ekstrakuikuler di luar tempat
dan waktu yang ditentukan tanpa seizin pondokpesantren. (B )
(4) Santri diharuskan berolahraga dengan berpakaian olah raga yang
ditentukan oleh pondokpesantren. (B)
(5) Santri dilarang menampilkan segala bentuk kegiatan yang tidak
sopan dan tidak Islami. (B)
(6) Santri dilarang membawa peralatan olah raga ke asrama, kecuali
seizin sekolah/ asrama. (B)

BAB IX
KEBERSIHAN, KEINDAHAN, KERAPIHAN, KENYAMANAN,
KEAMANAN, KETERTIBAN, KEKELUARGAAN, KESEHATAN DAN
ROLLING PENGHUNI KAMAR

Pasal 17
Kebersihan
(1) Santri diharuskan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. (A)
(2) Santri harus menjemur pakaian di tempat yang telah disediakan.
(A)
(3) Santri diharuskan mengambil dan membuang sampah pada
tempatnya. (A)
(4) Santri diharuskan meletakan pakaian kotor dan handuk pada
tempatnya. (A)
(5) Santri dilarang berkuku panjang dan memberi warna.(A)
(6) Santri dilarang bertato, bertindik dan sejenisnya. (C)

7
Pasal 18
Keindahan dan Kerapian
(1) Santri diharuskan memelihara, mengatur keindahan diri, kamar,
almari, kasur, rak sepatu, taman dan lingkungan sekitarnya. (A)
(2) Santri dilarang mencorat-coret di tempat tidur, almari, pintu,
dinding/tembok, meja, bangku dan lain-lain (B)
(3) Santri dilarang menggantungkan pakaian dan sejenisnya tidak pada
tempatnya. (A)
(4) Santri dilarang memelihara binatang di lingkungan asrama. (A)
(5) Santri dilarang menempel hiasan yang tidak Islami. (B)
(6) Santri dilarang membawa dan memakai tipe-x cair (A)

Pasal 19
Kenyamanan

(1) Santri diharuskan menjaga dan memelihara kenyamanan dan


keindahan di lingkungan pondok pesantren. (A)
(2) Santri dilarang berolah raga selain di tempat yang telah ditentukan
(A)
(3) Santri dilarang mengambil buah/ tanaman tanpa izin pemilik. (B)

Pasal 20
Keamanan dan Ketertiban
(1) Santri dilarang :
a. Membocorkan atau memanfaatkan rahasia pondok
pesantren untuk kepentingan pribadi, golongan maupun
pihak lain. (C)
b. Mencemarkan nama baik pondok pesantren / lembaga. (C)
c. Menyalahgunakan barang, peralatan, uang, dokumen, surat
izin atau surat berharga milik pondok pesantren dan atau
membawanya keluar dari lingkungan pondok pesantren
tanpa seizin tertulis dari Pimpinan Pondok pesantren atau
yang berwenang (C)
d. Menolak dan/ melawan perintah program pengurus OPNI,
Pengasuh, Ustadz/Ustadzah dan pimpinan pondok
pesantren (B)
e. Menganiaya kepada sesama santri, karyawan,
ustadz/ustadzah dan Pimpinan Pondok pesantren beserta
keluarganya, dalam bentuk apapun baik secara perorangan
maupun bersama-sama (C)

8
f. Menghina dan mengancam/ meneror kepada sesama santri,
karyawan, ustadz/ustadzah dan Pimpinan Pondok
pesantren beserta keluarganya, baik berupa tulisan, isyarat,
gerak-gerik dalam bentuk apapun. (B)
g. Melakukan kegiatan sendiri maupun secara bersama-sama,
baik di dalam maupun di luar Pondok pesantren dengan
tujuan untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain
yang secara langsung atau tidak langsung merugikan
pondok pesantren. (B)
h. Membawa, memiliki, menyimpan, menggunakan senjata api,
senjata angin, senjata tajam, obat-obatan terlarang,
minuman keras (khamar) dan sejenisnya. (C)
i. Membawa, menyimpan, dan menghisap rokok. (C)
j. Membawa barang elektronik seperti: radio, tape, music box,
TV, HP, flashdisk, mp3, kamera, laptop, setrika dan
sejenisnya di Pondok pesantren, kecuali seizin pihak pondok
pesantren/ sekolah. (C)
k. Membawa alat musik. (B)
l. Memberikan keterangan palsu. (B)
m. Membuat dan atau mengikuti kelompok-kelompok gelap
(genk), perkelahian dan perbuatan sewenang-wenang. (C)
n. Melakukan perbuatan yang mengarah pada perjudian,
perzinahan, LGBT dan kemusyrikan dalam bentuk apapun.
(C)
o. Mencuri, menipu, menggelapkan dan melakukan kejahatan
lain yang sejenisnya. (C)
p. Menonton konser yang tidak islami (C)
q. Sengaja melakukan pengrusakan atau mengakibatkan
rusaknya barang milik pondok pesantren. (B)
r. Melakukan segala bentuk kerja sama dalam
kejahatan/kenakalan. (B)
s. Membawa kendaraan milik pribadi. (B)
t. Meminjam serta menyewa kendaraan dari orang di luar
Pondok Pesantren. (B)
u. Bermain atau bercanda yang membahayakan diri sendiri
dan/ orang lain(A/B)
v. Membawa orang dari luar sekolah tanpa seizin sekolah/
asrama. (B)
w. Memesan makanan/ layanan jasa online lainnya seperti
GRAB, Go-FOOD, GOJEK atau yang semisalnya. (A/B)

9
(2) Santri diharuskan :
a. Melaporkan hal-hal yang diduga dapat menimbulkan
gangguan keamanan. (B)
b. Segera melapor kepada pengasuh atau bagian keamanan
apabila kehilangan atau menemukan barang milik orang
lain. (A)

Pasal 21
Kekeluargaan
(1) Santri diharuskan hormat-menghormati dan tolong menolong
dalam kebaikan. (A)
(2) Santri diharuskan memberi salam apabila masuk kamar, kelas, dan
bertemu maupun berpisah dengan sesama muslim (A)
(3) Santri dianjurkan ikutmembantu meringankan penderitaan sesama
santri yang sakit/terkena musibah (A)
(4) Santri diwajibkan memelihara dan meningkatkan Ukhuwah
Islamiyah (B)
(5) Santri dianjurkan bersalaman dengan para asatidz ketika
bertemu/meninggalkan. (A)
(6) Santri diharuskan menemui dan meminta izin wali asrama apabila
akan keluar area pondok pesantren (B)

Pasal 22
Kesehatan
(1) Santri diharuskan menjaga dan memelihara kesehatan diri dan
lingkungannya (A)
(2) Apabila merasa kesehatannya terganggu segera memeriksakan diri
ke Unit Kesehatan pesantren(poliklinik) & melapor kepada wali
asrama. (A)
(3) Ketika kondisi sakit dan harus pulang, maka orang tua/ wali santri
harus izin resmi ke sekolah/ asrama setelah mendapat surat izin
dari petugas poliklinik. (B)

BAB X
KEUANGAN DAN KOPERASI

Pasal 23
(1) Santri dilarang menyalahgunakan uang IPP dalam bentuk apapun.
(C)
(2) Santri dilarang membawa uang saku atau uang tunai melebihi yang
sudah ditentukan oleh pondok pesantren sebesar Rp. 20.000,-. (A)

10
(3) Seluruh transaksi keuangan santri harus melalui bagian keuangan/
pihak yang ditunjuk resmi oleh Pondok Pesantren/ sekolah
(Kossuma). (A)
(4) Santri diwajibkan menunjukkan kartu pelajar saat pengambilan
uang di Kossuma. (A)

Pasal 24
Simpan Pinjam Uang
(1) Santri harus menitipkan uangnya di Kossuma Nurul Islam (A)
(2) Santri dilarang pinjam-meminjam uang baik di dalam maupun di
luar pondok pesantren. (A)

BAB XI
PERIZINAN

Pasal 25
Perizinan dan Waktu

(1) Santri diharuskan keluar masuk pondok pesantren melalui pintu


gerbang dan mengenakan seragam yang sudah ditentukan. (A)
(2) Setiap santri yang hendak meninggalkan komplek Pesantren wajib
meminta izin, dengan ketentuan: (C)
a. Izin untuk memenuhi kebutuhan pribadi kepada
musyrif/musyrifah dan petugas piket di kantor kesantrian
b. Izin pulang meninggalkan Pesantren karena kepentingan
syar’i kepada musyrif/Musyrifah dan petugas piket dengan
didampingi orang tua/wali
c. Izin pulang meninggalkan Pesantren karena sakit kepada
Musyrif/Musyrifah dan Petugas piket setelah ada surat
keterangan sakit dari poliklinik.
(3) Mengisi buku perizinan dan membawa lembar kuota perizinan
santri di kantor kesantrian (C)
(4) Membayar infaq perizinan di kotak infaq perizinan
(5) Menunjukkan surat izin kepada petugas keamaan di security office
(B)
(6) Setelah kembali ke pesantren harap lapor kepada
musyrif/musyrifah (wali kamar) dan petugas piket dikantor
kesantrian dengan menunjukkan lembar kuota perizinan (B)

11
(7) Izin keterlambatan menghubungi Musyrif/Musyrifah (wali kamar)
(B)
(8) Terlambat kembali ke pesantren tanpa adanya konfirmasi & alasan
syar’i ke pihak pesantren ketika izin keluar dan masa libur
dikenakan iqob sesuai tatib pesantren (B)
(9) Santri yang keluar karena kepentingan organisasi/pesantren,
menggunakan surat ijin khusus dari kantor kesantrian (B)
(10) Izin yang diperkenankan: (B)
a. Walimah saudara kandung, paman dan bibi kandung
b. Takziah kerabat dekat ( orang tua, paman, bibi, adik, kakak,
kakek, nenek )
c. Mengantar atau menyambut kedatangan haji atau umroh
orang tua, kakek, nenek, paman, bibi .
d. Kelahiran atau Aqiqah saudara kandung
e. Khitanan saudara kandung
f. Wisuda Keluarga kandung, Orang tua, Kakak , adik

Pasal 26
Masa Libur
(1) Pada waktu liburan, santri diharuskan dijemput/diantar oleh orang
tua/wali. (A)
(2) Santri yang bermukim di pondok pesantren ketika masa liburan
harus mendaftarkan diri terlebih dahulu kepada pondok pesantren
dan mematuhi tata tertib (A)
(3) Santri dilarang datang ke Pondok Pesantren sebelum habis masa
liburan kecuali ada kepentingan sekolah. (A)

BAB XII
ASRAMA

PASAL 27
(1) Petugas piket harus melaksanakan tugas sesuai dengan
ketentuan.(A)
(2) Santri dilarang pindah kamar tanpa izin dari bagian pembinaan. (B)
(3) Santri dilarang menggunakan lampu/peralatan listrik melebihi
ketentuan pondok pesantren. (A)
(4) Santri diharuskan melapor kepada wali asrama jika ada
tamu/orang lain yang berada di dalam asrama. (A)
(5) Santri dilarang membawa lemari seperti kontainer dan lain
sebagainya. (A)

12
(6) Santri dilarang memasuki asrama pada saat kegiatan wajib. (A)
(7) Santri dilarang meminta/memaksa wali asrama untuk membuka
asrama pada waktu penguncian dengan alas an apapun (A)

Pasal 28
Tidur
(1) Santri diharuskan tidur malam selambat-lambatnya pukul 22.00
WIB. (A)
(2) Santri diharuskan tidur dikamar masing-masing dan ditempat
tidurnya sendiri. (B)
(3) Santri dilarang melakukan perbuatan mengganggu orang yang
sedang tidur/ istirahat. (A)
(4) Tidur memakai pakaian yang aman dari terbukanya aurat. (A)

BAB XIII
HAK MILIK

Pasal 29
Pinjam Meminjam Barang
(1) Santri diharuskan berlaku amanah atas hak milik orang lain dan hak
milik Pondok pesantren. (A)
(2) Santri diharuskan mengembalikan pinjaman sesuai dengan batas
waktu yang ditentukan, dan apabila rusak/hilang harus mengganti.
(A)
(3) Santri dilarang memakai hak orang lain tanpa seizin pemiliknya
(ghosob). (B)
(4) Santri dilarang pinjam meminjam barang antara santriwan dengan
santriwati tanpa seizin pembinaan. (B)
(5) Santri dilarang menggunakan barang-barang Pondok pesantren
tanpa seizin Pondok pesantren. (B)
(6) Santri dilarang tukar menukar pakaian. (A)

BAB XIV
STANDAR KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN

Pasal 30
Santri dinyatakan naik kelas dan lulus setelah memenuhi kriteria yang
sudah ditentukan oleh Pondok Pesantren.

13
BAB XV
SANKSI DAN PENGHARGAAN

Pasal 31
Klasifikasi Sanksi
(1) Setiap santri yang melanggar tata tertib ini dikenakan sanksi.
(2) Jenis sanksi diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan.
A. Tingkatan Ringan
a. Membaca istighfar sehari 100 kali
b. Menghafal Mufradat
c. Menghafal ayat Al-Qur’an atau Hadist
d. Merangkum Kisah Islami
e. Membangunkan santri waktu subuh
f. Menyapu
g. Mengepel
h. Meminta nasihat dan tanda tangan pengurus atau asatidz
i. Menulis ayat Al-Qur’an atau hadits sesuai pelanggaran
j. Membaca Al-Qur’an pada waktu dan tempat yang telah
ditentukan
k. Membersihkan area Pondok Pesantren

B. Tingkatan Sedang
a. Membaca istighfar 300 kali selama 3 hari (100 per hari)
b. Qiyamullail tiga malam berturut-turut
c. Memakai jilbab khusus untuk akhwat
d. Membuat surat pernyataan
e. Membuat dan membaca surat pernyataan
f. MendapatkanSuratPeringatan
g. Membersihkan kamar mandi/WC
h. Mencuci pakaian baksos
i. Absen rutin
j. Pidato di depan jama’ah di masjid dengan menggunakan
bahasa Arab atau Inggris
k. Potong rambut Bros
l. Dilarang keluar pondok pesantrenmaksimal tiga bulan
m. Meminta nasihat dan tanda tangan pada pengasuh/ustadz
atau pimpinan pondokpesantren
n. Menulisdanmenghafal ayat Al--Qur’an atau Hadits sesuai
pelanggaran
o. Mencuci tong sampah
p. Tidak diizinkan keluar ketika perizinan

14
q. Merangkum buku Islami berkaitan dengan pelanggaran
yang dilakukan
r. Memakai celana pelanggaran

C. Tingkatan Berat
a. Mengembalikan dan atau mengganti kerusakan
b. Diberikan Surat Peringatan
c. Scorsing maximal 3 hari
d. Gundul
e. Memakai jilbab dan baju pelanggaran
f. Dikembalikan kepada orang tua/wali

(3) Ketentuan Penangan pelanggaran


A. Pelanggaran jenis A dan B langsung ditangani dan di iqob
sesuai dengan ketentuan sanksi tata tertib pesantren
B. Surat Peringatan diberikan kepada santri yang melanggar
pelanggaran jenis C
C. Ketentuan yang berlaku berikutnya sesuai dengan hasil Raker
pada tahun berjalan
(4) Ketentuan Barang Sitaan :
A. Disita dan dimusnahkan berupa bacaan porno, rokok,
makanan dan minuman haram, dan sejenisnya
B. Disita dan tidak dikembalikan untuk barang elektronik berupa
HP, radio, tape recorder, Laptop, kamera, MP 3, flashdisk dan
sejenisnya.
C. Disita dan tidak dikembalikan pakaian yang tidak syar’i

Pasal 32
Pemberian Sanksi
1. Yang berhakmemberikansanksiadalah
a. Ustadz/ah/Wali Kamar/wali kelas/Musyrif/ah
b. Bagian keamanan dan kedisiplinan/Team BP/BK
c. OPNI (khusus pelanggaran ringan dengan persetujuan pembina)
2.Ketetapan usulan sanksi kategori pelanggaran berat ditetapkan melalui
rapat pimpinan.
3. Keputusan pengembalian kepada orang tua diambil melalui rapat
pimpinan.

15
Pasal 33
Pemberian Surat Peringatan
1.Surat peringatan satu diberikan jika telah melakukan pelanggaran berat
satu kali
2.Surat peringatan dua diberikan jika telah menerima surat peringatan
satu dan masih melakukan pelanggaran berat.
3.Surat peringatan tiga diberikan jika telah menerima surat peringatan dua
dan masih melakukan pelanggaran berat dan akan dikembalikan
kepada orang tua (Drop Out/DO).
4. SP dikeluarkan oleh:
a. Pihak sekolah, BK/Kesiswaan, ketika pelanggaran terjadi di
sekolah.
b. Pihak asrama, Keamanan/ Kesantrian, ketika pelanggaran terjadi
di asrama.
5. Berlaku akumulasi SP untuk pelanggaran yang terjadi disekolah maupun
asrama.
6. Santri akan dikembalikan kepada orang tua (DO) langsung/tanpa
melalui proses SP jika melakukan pelanggaran sebagai berikut:
a. Membawa dan atau menggunakan Narkoba
b. Melakukan hubungan dengan lawan jenis (berzina)
c. Mencemarkan nama baik lembaga
d. Mengkonsumsi minum – minuman keras
e. Menghilangkan nyawa orang lain

Pasal 34
Pemanggilan Orang Tua/ Wali Santri
Pemanggilan Orang tua/ Wali santri dilakukan oleh:
a. Wali Kelas/BK/Kesiswaan dengan diketahui oleh Kepala Sekolah.
b. Wali Kamar/Bagian Keamanan dengan diketahui oleh Kepala
Asrama.

Pasal 35
Penghargaan
1. Santri yang berprestasi berhak mendapat penghargaan
2. Penghargaan meliputi :
a. Apresiasi
b. Nilai kepribadian “A” diraport asrama
c. Beasiswa dari Pondok pesantren
d. Hadiah tertentu yang tidak mengikat

16
BAB XVI
MASA BERLAKU

Pasal 36
Masa Berlaku
1. Tata tertib santri dinyatakan berlaku efektif sejak Tahun Pelajaran
2019/2020.
2. Tata tertib santri dievaluasi setiap tahun ajaran baru.

Pasal 37
Peralihan Antar Aturan
Dengan berlakunya tata tertib ini maka yang berlaku sebelumnya
dinyatakan tidak berlaku.

BAB XVII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 38
1. Tata tertib ini menjadi acuan dasar peraturan santri di Pondok
Pesantren Sabilul Khoirot, meliputi SMPIT-MA Nurul Islam.
2. Tata Tertib ini juga berlaku selama siswa masih berstatus sebagai
santri termasuk di waktu libur sekolah/ pesantren.
3. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur dalam
kebijakan Pondok Pesantren.

DITETAPKAN:
Di Tengaran, tanggal 28 Juni 2019 M/ 24 Syawal 1440 H.

Mengetahui
Direktur Pendidikan Direktur Pesantren

Purwoko, S.Pd M. Sa'dullah Mahmud, S.Pd.I, M.Psi

Katua YPI Sabilul Khoirot

M. As'ad Mahmud, Lc

17

Anda mungkin juga menyukai