(Benkreat Super Milleage Team) (Politeknik Negeri Malang) (Prototype Listrik)
(Benkreat Super Milleage Team) (Politeknik Negeri Malang) (Prototype Listrik)
i
DAFTAR ISI
ii
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
iii
KATA PENGANTAR
Pada tahun 2018, Benkreat Super Mileage Team dari Politeknik Negeri
Malang akan ikut serta dalam seleksi proposal Kontes Mobil Hemat Energi 2018 pada
kelas prototype listrik. Kami Benkreat Super Mileage Team bertanggung jawab atas
kendaraan prototype listrik yang kami beri nama Tunas Eco Car.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang telah
terlibat dalam proses perancangan dan pembuatan kendaraan. Mulai dari dosen
pembimbing kami Bapak Mochamad Muzaki, ST., MT. hingga seluruh anggota
Benkreat Super Milleage Team yang telah berusaha semaksimal mungkin guna
mempersiapkan kendaraan kami.
iii
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
BAB I
PENDAHULUAN
1800
1600
1400
Kilo barrels/day
1200
1000
800
600 Consumption
400
Production
200
0
2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018
Year
Gambar 1.1 Produksi dan konsumsi bahan bakar minyak di Indonesia tahun
2007- 2018
(Sumber : BP Statistical Review 2018)
1
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
Untuk mengatasi hal tersebut, Benkreat Super Milleage Team yang didirikan
pada tahun 2018 telah melakukan riset dan kajian untuk mengembangkan mobil listrik.
Dengan menggunakan mobil bertenaga listrik diharapkan permasalahan-permasalahan
tersebut dapat diatasi. Mobil bertenaga listrik yang akan dikembangkan tentu harus
memiliki konsumsi energi yang efektif dan efisien. Proses pengembangan mobil listrik
ditekankan pada faktor keiritan pada sisi konsumsi energi. Di mana, diharapkan jarak
tempuh yang lebih jauh dengan konsumsi energi listrik yang minimal. Dalam satu
tahun terakhir Benkreat Super Milleage Team telah melakukan beberapa riset dan
kajian pengembangan mobil listrik yang telah disiapkan untuk menjawab berbagai
permasalahan-permasalahan dihadapi. Mobil listrik tersebut akan disiapkan untuk
mengikuti perlombaan KMHE 2018 pada kategori prototype listrik.
Untuk mencapai hal tersebut banyak faktor yang akan memengaruhi di
antaranya pemilihan daya motor listrik yang tepat, faktor aerodinamis kendaraan, berat
kendaraan, serta sistem transmisi yang tepat. Sistem motor listrik yang langsung
sebagai hub akan lebih memberikan efisiensi yang tinggi karena langsung terhubung
dengan roda tanpa bantuan sistem pemindah daya yang rumit, sehingga juga akan
mengurangi berat dari kendaraan.
Desain bodi yang dibuat meruncing diharapkan dapat membuat gaya hambat
udara (drag force) dapat berkurang yang kemudian akan membuat kendaraan lebih irit
dan efisien. Penggunaan bahan-bahan dengan massa yang ringan namun cukup rigid,
pemilihan ban yang tepat, serta bobot kendaraan yang ringan juga memiliki pengaruh
yang besar pada keiritan kendaraan. Dengan bentuk bodi yang memiliki aerodinamika
yang baik diharapkan dapat membuat gaya angkat (lift force) kendaraan juga semakin
kecil sehingga traksi roda dengan jalan juga semakin baik. Untuk mencapai bobot bodi
yang ringan dan cukup rigid dapat menggunakan bodi dengan material komposit.
Dengan material fiberglass diharapkan dapat membuat bodi menjadi ringan serta dapat
mengurangi berat dari kendaraan.
Sebagai sumber energi listrik dengan berat yang ringan namun cukup untuk
memenuhi konsumsi daya selama race KMHE tahun 2018 maka digunakan baterai
lithium polymer selain memiliki massa yang ringan juga memiliki densitas energi yang
relatif besar, sehingga dapat meningkatkan efisiensi konsumsi energi listrik kendaraan
(Green Team Twente: 2016). Penggunaan sasis, bodi, dan baterai yang ringan
2
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
diharapkan massa kendaraan prototype listrik Tunas Eco Car dapat kurang dari 40 kg.
Dengan massa mobil yang ringan diharapkan dapat dicapai target konsumsi energi
listrik sebesar 550 km/kWh.
3
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
BAB 2
PERANCANGAN KENDARAAN
4
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
friction, dan penggunaan high speed bearing sehingga akan menurunkan tahanan
gelinding roda (rolling resistance).
Sistem kendali motor listrik menggunakan controller yang sesuai dengan
spesifikasi motor listrik. Controller dibuat sendiri dengan melakukan beberapa kali
riset dengan tujuan agar dapat meningkatkan efisiensi dari motor listrik.
Pada unit sistem penggerak menggunakan motor Brushless Direct Current
(BLDC) dengan daya sebesar 350W. Motor BLDC memiliki banyak keuntungan,
yaitu: (1) memiliki efisiensi yang tinggi karena tidak menggunakan sikat atau brush,
(2) gaya inersia rotor dapat dikurangi agar didapatkan respon kecepatan yang tinggi,
(3) karena efisiensinya tinggi memungkinkan mengurangi ukuran motor menjadi lebih
kecil, dan (4) fluktuasi kecepatan akibat perubahan beban kecil (Saputra dkk, 2011).
Melalui beberapa modifikasi dan perancangan kendaraan tersebut diharapkan
berat dari kendaraan menjadi ringan yaitu tidak lebih dari 40 kg, sistem aerodinamis
dengan drag cofficient dan lift cofficient yang kecil, serta efisiensi motor listrik yang
tinggi. Diharapkan dapat memenuhi target berat kendaraan mencapai 40 kg dan
konsumsi energi listrik sebesar 550 km/kWh seperti yang telah dijelaskan pada bab 1.
5
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
cukup jernih bagi pengemudi untuk melihat kondisi jalan, mudah dicari di pasaran
serta memiliki harga yang relatif murah.
6
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
mendapatkan berat total bodi tidak lebih dari 15 kg. Diharapkan dengan bodi yang
ringan akan membuat kendaraan lebih powerfull serta dapat meningkatkan efisiensi
energi listrik dari kendaraan.
B. Aerodinamika
Kendaraan dengan sistem aerodinamis yang baik diharapkan dapat
mengurangi gaya hambat yang dihasilkan antara bodi dan udara saat kendaraan
berjalan dan menghasilkan aliran udara yang streamlines. Dengan bentuk kendaraan
yang landai dan menyerupai peluru memungkinkan dapat memecah udara secara
efektif saat kendaraan berjalan. Parameter yang sering digunakan pada perhitungan
aerodinamis adalah coefficient of drag (CD) dan coefficient of lift (CL). Diharapkan
dengan bentuk yang sedemikian rupa dapat menghasilkan CD tidak lebih dari 0,2 dan
CL tidak lebih dari 0,2.
Dari tabel 2.2 dapat diketahui bahwa densitas dari fiberglass adalah 2,58
gr/cm3. Pengukuran menggunakan software solidwork (gbr. 2.1) didapatkan luas
permukaan bodi mobil prototype listrik sebesar 4357552,24 mm2. Tebal bodi
fiberglass yang diinginkan adalah 1 mm. Dengan data yang ada dapat dilakukan untuk
mengukur berat bodi mobil Prototype Tunas Eco Car, sebagai berikut:
7
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
Gambar 2.1 Luas permukaan bodi Tunas Eco Car dengan software Solidwork
Dari perhitungan diatas dapat diperkirakan massa bodi mobil Tunas Eco Car adalah
sebesar 11,2 kg.
8
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
1. Dimensi
Trackwidth depan = 515 mm Diameter roda belakang = 450 mm
Wheel base = 1712 Rear Ground Clearance = 79 mm
Front Ground Clearance = 30 mm Panjang kendaraan = 2600 mm
Diameter roda depan = 490 mm Tinggi kendaraan = 675 mm
9
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
2. Detail kendaraan
Nama Kendaraan = Tunas Eco Car
Kategori / Kelas = Prototype / Listrik
Bodi = Fiberglass
Rangka = Aluminium hollow
Dimensi P x L x T = 2600 mm x 783 mm x 675 mm
Sumber Energi = Baterai Lithium 48V 10Ah
Berat = 40 kg
10
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
Gambar 2.6 Aliran udara Tunas Eco Car pada kecepatan 30 km/jam
(menggunakan software Solidwork)
Gambar 2.7 Distribusi Tekanan pada Bodi Tunas Eco Car pada Kecepatan
30 km/jam (menggunakan software Solidwork)
11
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
Dari hasil simulasi aliran fluida yang melintasi bodi kendaraan terlihat bahwa
tekanan maksimal yang terjadi pada bodi kendaraan hanya 101356,10 Pa pada bagian
depan kendaraan. Sedangkan tekanan minimal adalah sebesar 101283,81 Pa.
Selain beberapa pengujian diatas, pengujian yang tidak kalah penting adalah
pengujian gaya hambat (drag force), koefisien hambat (coefficient of drag), gaya
angkat (lift force), dan koefisien angkat (coefficient of lift). Contoh nilai koefisien
hambat dan angkat dari beberapa bentuk bodi diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.8 Macam bentuk bagian depan dan belakang kendaraan dengan
data koefisien hambat dan koefisien angkat
(Sumber: Katz, 1995)
Proses pengujian gaya hambat, gaya angkat, koefisien hambat, dan koefisien
angkat pada desain mobil Tunas Eco Car diuji menggunakan flow simulation pada
software Solidwork. Adapun hasil pengujian diperlihatkan pada gbr. 2.9.
Gambar 2.9 Hasil simulasi pengujian gaya hambat, gaya angkat, CD, dan CL pada
kecepatan 30 km/jam
12
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
13
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
7) Sebagai pengisi di antara celah triplek satu dengan triplek yang lain dapat
menggunakan tanah liat dengan memperhatikan alur yang telah dibuat pada tiap
triplek
14
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
8) Sebelum mengering haluskan permukaan tanah liat agar hasil lebih maksimal
9) Lakukan pengamplasan pada bagian yang tidak rata dan dilanjutkan proses
pendempulan agar didapatkan tekstur yang lebih rata
Tahap kedua adalah pembuatan bodi dengan memanfaatkan cetakan yang
telah dibuat. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Melapisi cetakan positif dengan cairan pembersih lantai agar tidak lengket
2) Melekatkan fiberglass pada cetakan beberapa lapisan
3) Resin dioleskan pada permukaan fiberglass secara merata (gbr. 2.13)
Gambar 2.13 Peletakan material fiberglass pada cetakan dan pengolesan resin
15
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
5) Setelah kering dilakukan pengecatan sesuai warna pada desain dengan merata dan
tidak terlalu tebal
6) Selanjutnya adalah proses pemberian varnish, untuk mendapatkan hasil yang baik
dilakukan dua kali proses pengecatan
Gambar 2.16 Pemotongan mika sesuai dengan mal yang telah dibuat
16
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
17
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
daripada tipe monokok. Akan tetapi karena selisih berat tidak begitu besar dan
beberapa pertimbangan yang lain maka dipilih chasis tipe ladder. Adapun rancangan
desain chasis diperlihatkan pada gbr. 2.19.
18
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
19
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
utama dan rollbar saat diberikan suatu beban. Simulasi dilakukan dengan bantuan
software Solidwork (gbr. 2.20).
Pada regulasi teknis KMHE 2018 menyebutkan bahwa rollbar harus dapat
menumpu beban statik sebesar 700 N (~70kg) pada segala arah. Pada gambar 2.21,
2.22, dan 2.23 menunjukkan analisa deformasi rollbar saat mengalami pembebanan
dari beberapa arah. Berdasarkan gbr. 2.21, gbr. 2.22, dan gbr. 2.23 menunjukkan
lendutan terbesar saat rollbar diberikan pembebanan 700 N adalah sebesar 0,9117 mm
dengan pembebanan dari arah samping. Dengan lendutan yang tidak begitu besar yakni
hanya 0,9117 mm maka cukup kuat untuk melindungi pengemudi apabila terjadi
kecelakaan dan mobil terguling pada proses race KMHE 2018.
20
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
Gambar 2.21 Analisa deformasi pada Roll Bar saat diberikan beban 700 N
dari depan
Gambar 2.22 Analisa deformasi pada Roll bar saat diberikan beban 700 N dari atas
Gambar 2.23 Analisa deformasi Roll bar saat diberikan beban 700 N dari samping
21
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
Gambar 2.24 Analisa Deformasi Rangka Tunas Eco Car dengan beban 70 kg
(~700N)
Gambar 2.25 Analisa Tegangan Rangka Tunas Eco Car dengan beban 70 kg
(~700N)
Berdasarkan hasil analisa pada gbr. 2.24 dan gbr. 2.25, deformasi terbesar
dipetakan pada gambar merah. Yaitu pada sekitar pusat massa (center of mass) beban
22
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
dari rangka karena pada bagian tersebut mendapat momen bending paling besar.
Deformasi atau lendutan yang terjadi paling besar adalah 1,444e-001 mm atau setara
dengan angka 0,1444 mm dan tegangan terbesar adalah 23,174 MPa. Tegangan
tersebut sangat jauh dari modulus elastisitas bahan aluminium 6061-T6 yaitu sebesar
68,9 GPa serta deformasi yang tidak begitu besar, yakni hanya 0,1444 mm. Maka
dengan lendutan (deformation) dan tegangan yang kecil tersebut maka rangka tersebut
cukup kuat digunakan sebagai rangka untuk kendaraan kelas prototype pada Kontes
Mobil Hemat Energi 2018.
Proses Pembuatan:
1. Pembelian material chasis.
2. Pemotongan material aluminium sesuai dengan ukuran pada desain (gbr.2.26).
23
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
4. Melubangi pelat dan material rangka utama sebagai tempat paku rivet.
(gbr.2.28).
5. Masukkan paku rivet pada lubang yang telah dibuat dan gunakan tang rivet
untuk mengunci paku rivet (gbr.2.29).
24
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
𝐿
𝛿 = 𝑡𝑎𝑛−1 ( ) (1)
0,1 𝑡
𝑅±
2
dengan : α = sudut belok
25
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
L = wheel base
t = track width
R = radius belok
Dapat Dihitung besar sudut belok minimal mobil Tunas Eco Car
1720
δ0,1 = tan-1( 508
)
6000±
2
1720
δ0 = tan
-1
( 508
)
6000+
2
= 15,4 °
1720
δ1 = tan
-1
( 508
)
6000−
2
= 16,7 °
Maka didapatkan α (sudut belok) minimal adalah 15,4° ≤ α ≤ 16,7°
Prinsip kerja dari sistem kemudi angeled ackerman steering system adalah
saat stang kemudi diputar maka akan menggerakkan link-link yang langsung
terhubung dengan steering knuckle dengan bantuan rod end bearing. Diharapkan
dengan sistlem kemudi yang sederhana dan ringkas dapat membuat berat kendaraan
menjadi lebih ringan namun memiliki kestabilan yang cukup untuk perlombaan
KMHE tahun 2018.
Pemilihan jenis ban juga akan berpengaruh terhadap kestabilan pengemudian.
Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam mobil Tunas Eco Car maka pemilihan
jenis ban yang digunakan harus memiliki tahanan gelinding roda yang rendah.
Pengujian dapat dilakukan dengan melakukan tes tahanan gelinding (rolling resistance
26
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
test). Pengujian dilakukan dengan membandingkan merek ban satu dengan ban lain.
Dimana kendaraan dibiarkan turun pada bidang miring kemudian diukur jarak terjauh
hingga mobil tersebut berhenti.
Melalui pengujian tersebut diharapkan akan mendapatkan jenis ban yang
sesuai dalam artian memiliki tahanan gelinding yang lebih rendah. Pada bagian pelek,
mobil Tunas Eco Car menggunakan pelek dengan material aluminium. Dikarenakan
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa aluminium memiliki massa jenis yang
lebih ringan daripada menggunakan material besi.
27
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
28
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
29
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
Gambar 2.41 Merangkai link-link kemudi dan hasil merangkai link-link kemudi
30
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
Selang fleksibel atau sering disebut dengan selang minyak rem, yaitu sebagai jalur
mengalirnya minyak rem yang digunakan dalam sistem rem hidrolik.
c. Kaliper
Kaliper berfungsi merubah tekanan oli (fluida) menjadi gerakan mekanis secara
translasi untuk menggerakkan kanvas rem agar dapat menjepit piringan (disc).
d. Kanvas Rem (disc pad)
Kanvas rem berfungsi sebagai media yang bergesekan dengan piringan untuk
menimbulkan efek perlambatan atau pengereman pada kendaraan.
e. Piringan cakram (disc rotor)
Piringan cakram adalah komponen yang akan diberikan penekanan dan gesekan
oleh kanvas rem agar kendaraan mengalami perlambatan atau pengereman.
Rem dipasang di setiap roda di mana proses pengendalian antara roda depan
dan roda belakang dibuat pengendalian terpisah. Dua roda depan dikendalikan oleh
satu buah pengendali, sehingga saat dilakukan pengereman dengan rem depan (front
brake) maka kedua roda depan akan melakukan perlambatan atau berhenti bersama.
Gambar 2.42 dan gbr. 2.43 adalah gambar rancangan sistem pengereman pada mobil
Tunas Eco Car. Pengendali rem depan dilakukan dengan menarik handel rem,
sedangkan untuk roda belakang dilakukan dengan menginjak handel rem. Gambar
2.44 menunjukkan rancangan desain mekanisme pengendalian sistem rem depan dan
belakang.
31
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
32
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
Agar kendaraan tetap pada posisinya (statis) maka sistem pengereman harus
mampu menahan beban kendaraan sebesar 882,9 N dalam kedaan miring 20%. Dengan
menggunakan hukum Newton I dapat dihitung besar gaya pengereman yang
dibutuhkan.
Σ F=0
W sinθ – Fb = 0, maka Fb = W sinθ = 882,9 sin 11.53 = 176,47 Newton
33
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
Maka dari hasil perhitungan didapatkan gaya pengereman roda belakang dan
roda depan adalah 176,47 N dan 88,235 N. Untuk memenuhi besaran gaya tersebut
maka digunakan sistem pengereman hidrolik, dengan pertimbangan sistem
pengereman lebih kuat serta mampu memenuhi kebutuhan gaya pengereman
kendaraan. Sedangkan agar kendaraan dapat berhenti pada jarak 20 meter dengan
kecepatan 50 km/jam (13,89 m/s2). Gaya pengereman yang dibutuhkan dapat dihitung
menggunakan persamaan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dan persamaan
Hukum Newton II, sebagai berikut:
vt2 = vo2 + 2as
dengan nilai vt = 0 maka
0 = (13,89 m/s) 2 + 2.a.20 m
40a = - 192,932 m/s2
a = -4,82 m/s2
(tanda negatif menunjukkan arah gaya pengereman berlawanan dengan
arah gerak kendaraan)
F = m.a
= (massa driver + massa mobil). a
= (50 kg + 40 kg). 4,82 m/s2
= 433,8 Newton
34
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
Dalam sisi proses produksi hal yang perlu dipersiapkan adalah material, proses
produksi dan hasil akhir yang ingin dihasilkan.
Material yang harus disiapkan
1. Pelat aluminium tebal 3 mm
2. 3 set rem hidrolik
Proses Pengerjaan
1) Membeli bahan atau material yang akan digunakan
2) Membuat dudukan kaliper rem belakang (gbr.2.46)
35
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
Gambar 2.52 Proses pembuangan udara palsu (bleeding) pada sistem rem
36
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
37
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
Perhitungan daya motor listrik yang akan digunakan dengan beberapa parameter
regulasi perlombaan dan jenis kendaraan dapat dihitung sebagai berikut.
Tabel. 2.5 Spesifikasi motor listrik yang digunakan
MOTOR SPESIFICATION
38
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
F = (μk x N) + Fdrag
= (0,03 x 882,9 N) + 2,9275 N
= 29,4145 N
Menghitung daya output yang dibutuhkan
P =Fxv
= 29,4145 N x 8,33 m/s
= 245,022 Watt
Menghitung torsi kerja (Tkerja) atau output (Tout)
𝑃 245,022
Tout = = = 5,852 𝑁𝑚
𝜔2 (2 𝑥 𝜋 𝑥 400)/60
= 6,885 Nm
Menghitung daya input (Pin)
Pin = Tin x ω1
= 6,885 x (2 x π x 400) / 60
= 288,252 Watt
Berdasarkan hasil perhitungan secara matematis besar daya input yang
digunakan adalah sebesar 288,252 Watt, maka kami memutuskan untuk menggunakan
motor BLDC dengan daya listrik 48 Volt 350 Watt. Pemilihan tegangan 48 Volt
dikarenakan untuk menghindari arus listrik yang terlalu besar apabila menggunakan
tegangan 12 Volt, 24 Volt, dan 3 Volt. Oleh karena itu, dengan arus yang tidak begitu
besar maka tidak dibutuhkan kabel dengan diameter kawat yang lebih besar. Adapun
berikut adalah perhitungan diameter kabel yang akan digunakan sebagai kabel utama
motor BLDC.
Menghitung besar arus listrik
P =VxI
𝑃
I =
𝑉
350 𝑊𝑎𝑡𝑡
= = 7,3 Ampere
48 𝑣𝑜𝑙𝑡
Menghitung diameter kabel
39
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
Luas penampang kabel berdasarkan parameter arus listrik dapat dilihat pada
tabel 2.6.
Tabel 2.6 Kemampuan hantar arus pada kabel
Luas Penampang Kemampuan hantar arus
No 2 (A)
kabel (mm )
1 0,75 12
2 1 15
3 1,5 18
4 2,5 26
5 4 34
6 6 44
7 10 61
8 16 82
9 25 108
10 35 135
11 50 168
12 70 207
13 95 250
14 120 292
Sumber : Katalog igus chainflex pada Sulistyo (2012)
Berdasarkan hasil perhitungan besar arus listrik dan tabel diatas maka luas
penampang kabel yang dibutuhkan adalah 0,75 mm2. Maka besar diameter kabel dapat
dihitung dengan persamaan
Lpenampang = (π/4) x d2
d2 = Lpenampang / (π/4)
= 0,75 mm2 / (3,14/4)
= 0,9554 mm2
d = √0,9554 mm2
= 0,97745 mm
Sesuai hasil perhitungan tersebut, maka besar diameter minimal penampang kabel
utama motor BLDC yang digunakan adalah 0,97745 mm. Dengan pertimbangan
kemanan (safety factor) maka digunakan kabel dengan diameter 2 mm.
Sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan motor listrik digunakan baterai
lithium dengan tegangan 48 Volt 10 Ah. Pemilihan baterai lithium dikarenakan baterai
ini memiliki volume yang tidak terlalu besar serta memiliki berat yang relatif lebih
ringan daripada menggunakan baterai (aki) motor komersial. Baterai ini dilengkapi
dengan BMS untuk melindungi baterai dari kelebihan dan kekurangan tegangan,
40
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
+48v
R1 Q1
BC547
ARD1 10
U
ON
Reset BTN
www.TheEngineeringProjects.com
+88.8
AREF
R2 Q2 Volts
13 TIP3055
PB5/SCK
12 10
RESET PB4/MISO
11
~PB3/MOSI/OC2A +48v
10
VCC ~PB2/SS/OC1B
9
GND ~ PB1/OC1A 8
RV1 PB0/ICP1/CLKO
Q5
R5
ATMEGA328P-PU
1121
TIP3055
ANALOG IN
7
PD7/AIN1
6 10
A0 ~PD6/AIN0
19%
PC0/ADC0 ~ PD5/T1 5
A1 PC1/ADC1
PD4/T0/XCK 4
A2 PC2/ADC2
~ PD3/INT1 3 +48v
A3 PC3/ADC3
PD2/INT0 2 V
50k A4 PC4/ADC4/SDA
TX PD1/TXD 1
A5 PC5/ADC5/SCL
RX PD0/RXD 0
+88.8
R6 Q6 Volts
ARDUINO UNO TIP3055 R3 Q3
10 TIP3055
10
W
BLDC-STAR
M2 R4 Q4
TIP3055
10
sa a U
sb b V D1
sc c W LED-BLUE
omega load D2
D3 LED-BLUE
LED-BLUE
41
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
42
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
43
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
44
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
Gambar 2.62 Proses pemasangan ban pada pelek dan hasil akhir
Gambar 2.63 Pemasangan motor dan roda pada rangka dan hasil akhir
45
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
Cara Kerja :
Saat dead man switch ditekan maka kontaktor relay 1 akan tertutup karena
kumparan relay mendapatkan pemicu tegangan dan timbul medan magnet untuk
menarik kontaktor. Untuk menurunkan tegangan dari 48volt menjadi 12volt
diperlukan DC-DC Step Down dikarenakan tegangan pemicu relay adalah 12volt. Jika
pada saat yang bersamaan kedua emergency push switch tidak ditekan (switch) dalam
keadaan tertutup maka aliran arus listrik yang mengalir adalah dari baterai menuju ke
sekering, kemudian melewati joulemeter untuk diukur berapa konsumsi energi listrik
yang digunakan. Kemudian arus listrik mengalir ke kontaktor relay 3 menuju ke
kontaktor relay 2 kemudian menuju ke kontaktor relay 1 (karena kontaktor relay 1, 2
dan 3 dalam keadaan tertutup). Selanjutnya arus listrik masuk ke kontroler. Kontroler
46
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
mendapat masukan dari hand throttle seberapa besar pengemudi telah memutar hand
throttle. Kemudian kontroler memberikan arus listrik kepada motor listrik sesuai
dengan besar masukan dari hand throttle. Adapun blok aliran arus secara sederhana
diperlihatkan pada gbr. 2.65.
Saat dead man switch ditekan dan salah satu atau semua dari emergency
switch tidak ditekan maka arus listrik sesuai yang telah dijelaskan sebelumnya akan
melewati kontaktor relay 1 (gbr. 2.64). Setelah melewati kontaktor relay 1 arus listrik
diparalel menuju ke kontroler dan menuju ke DC to DC step down. Alat ini berfungsi
menurunkan tegangan 48 Volt DC menjadi 12 Volt DC. Karena klakson yang
digunakan adalah klakson dengan tegangan kerja 12 Volt DC. Apabila saklar klakson
ditekan maka arus listrik dari DC to DC step down akan mengalir menuju klakson,
kemudian klakson akan aktif (berbunyi).
Saat dead man switch tidak ditekan maka pemicu untuk menarik kontaktor
pada relay 1 agar tertutup akan hilang, sehingga kontaktor relay 1 akan terbuka
(normally open). Maka arus listrik tidak akan mengalir menuju kontroler, sehingga
motor listrik tidak akan menghasilkan putaran dan sistem klakson tidak bekerja. Begitu
pula jika outside maupun inside emergency switch ditekan, maka kontaktor relay akan
dipicu untuk membuka (open) sehingga arus listrik akan terputus dan tidak dapat
diteruskan hingga kontroler dan motor beserta sistem klakson.
47
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
Gambar 2.68 Desain dan posisi sabuk pengaman pada mobil Tunas Eco Car
48
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
Gambar 2.71 Rancangan posisi APAR pada mobil Tunas Eco Car
49
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
Gambar 2.72 Hasil pemasangan APAR pada mobil Tunas Eco Car
Gambar 2.74 Lokasi pemasangan emergency stop switch pada mobil Tunas Eco Car
50
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
51
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
Di samping itu, mobil Tunas Eco Car juga akan dilengkapi dengan sistem
keselamatan lainnya, misalnya: dead man switch, roll bar, kaca spion, dan klakson.
B. Roll bar
Fungsi utama dari roll bar adalah sebagai pengaman pengemudi terutama
kepala pengemudi ketika mobil terguling, sehingga pengemudi akan terhindar dari
cidera berat roll bar di desain memiliki ketinggian lebih dari 5 cm dari helm
pengemudi.
Gambar 2.78 Rancangan dan hasil pembuatan roll bar Tunas Eco Car
52
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
C. Kaca spion
Kaca spion mempunyai fungsi yang sangat penting bagi pengemudi untuk
melihat kendaraan atau objek lain yang berada di belakang atau pada samping
kendaraan. Kaca spion juga memiliki fungsi untuk memperluas pandangan serta
mengurangi titik buta pada pengemudi.
D. Klakson
Klakson pada kendaraan berfungsi untuk memberikan isyarat kepada
pengemudi lain. Fungsi lain pada klakson pada perlombaan KMHE adalah sebagai
isyarat pengemudi yang ada di depan jika akan mendahului. Dengan adanya klakson
diharapkan tidak terjadinya miss komunikasi antar pengemudi pada saat melakukan
percepatan atau mendahului, sehingga meminimalisir terjadinya tabrakan. Diharapkan
klakson dapat mengeluarkan suara lebih dari 90 dB saat diukur pada jarak 4 meter dari
kendaraan.
53
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
BAB 3
RENCANA PENGUJIAN KENDARAAN DAN STRATEGI
PENGENDARAAN
54
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
pengujian sistem rem statis dan gaya yang bekerja pada kendaraan diperlihatkan pada
gbr. 3.1.
Fr W
Rr Ff
𝜃
Rf
Gambar 3.1 Ilustrasi pengujian rem statis
55
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
pada kendaraan. Apabila belum sesuai, maka perlu dilakukan koreksi dan merekayasa
sistem kelistrikan agar sesuai dengan rencana dan rancangan awal.
56
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
pengaman. Jika sabuk pengaman atau mounting terputus, maka harus dilakukan
modifikasi hingga mampu menahan gaya sebesar 700N.
57
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
58
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
59
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
BAB 4
RANCANGAN PROSES DAN MANAJEMEN PRODUKSI
60
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
61
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
Adapun pembagian Sumber Daya Manusia (SDM) dibagi seperti yang ditunjukkan
pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Pembagian SDM
No. Department Person in Charge (PIC)
1 Manajer Tim Yan Aliyudin
2 Divisi Desain Yan Aliyudin
3 Divisi Rangka Falih Alaudin
Muhammad Ikhsan
4 Divisi Rem Dwi Aprilianto
Edo Ardi Setyono
5 Divisi Kemudi Rizki Perdana Putra
6 Divisi Bodi Oki Trisyanto
7 Divisi Kelistrikan Masyofi Widiantoro
8 Divisi Non-teknis Dwi Aprilianto
Berdasarkan pembagian SDM di atas, maka sumber daya manusia (SDM) yang
dibutuhkan adalah 8 orang, yang dibagi menjadi 7 divisi + 1 manajer tim.
62
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
63
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
64
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
65
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
66
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
BAB V
PROGRES PEMBUATAN DAN PERAKITAN KENDARAAN
67
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
Proses pembuatan sasis telah selesai dilakukan keseluruhan. Adapun gambar rangka
yang sudah terpasang di bodi ditunjukkan pada gbr.5.3.
Gambar 5.3 Rangka Tunas Eco Car yang terpasang pada bodi
68
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
69
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
70
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
5.5 Proses Pembuatan dan Perakitan Sistem Pemindah Tenaga dan Motor
71
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
Proses pengerjaan sistem kelistrikan telah mencapai 90% adapun yang masih
perlu dikerjakan adalah penyempurnaan kontroler agar memiliki efisiensi yang tinggi,
sehingga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi energi listrik mobil Tunas Eco Car.
72
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Permasalahan energi yang menjadi sorotan utama di berbagai penjuru dunia.
Bahan bakar fosil masih menjadi sumber energi bagi kendaraan bermotor. Tentu kita
sadari bahwa bahan bakar fosil terus berkurang dan beberapa puluh tahun kemudian
akan habis. Oleh karena itu, tantangan para engineer adalah mengembangkan mobil
dengan bahan bakar listrik atau sering disebut dengan mobil listrik. Untuk memenuhi
kebutugan tersebut kami Benkreat Super Milleage Team melakukan riset untuk
mengembangkan prototype mobil listrik masa depan dengan konsumsi energi listrik
seminimal mungkin.
Pada proses perancangan kendaraan kami membagi kedalam beberapa bagian
utama yakni perancangan chasis, perancangan sistem kemudi, perancangan sistem
rem, perancangan transmisi dan perancangan bodi. Pada proses perancangan kami juga
melakukan beberapa analisa untuk meminimalisir terjadinya kesalahan sebelum
dilakukan proses produksi di lapangan. Analisa dilakukan dengan menggunakan
software Solidwork, diantaranya adalah analisa uji kekuatan rangka menggunakan
Finite Elemen Method (FEM) dan analisa aerodinamis (Computational Fluid
Dinamics).
Perancangan kendaraan digunakan material dengan massa jenis yang rendah
sehingga pada akhirnya kendaraan memiliki massa yang ringan. Pada material rangka
dipilih material dengan bahan aluminium, dan pada bodi dipilih dengan bahan
fiberglass. Pada sisi motor penggerak menggunakan motor BLDC 350 Watt sebagai
penggerak utama. Untuk mengurangi tahanan gelinding roda (rolling resistance)
digunakan tipe ban dengan koefisien gesek yang rendah, namun dapat tahan terhadap
selip. Serta menggunakan jenis bantalan (bearing) tipe high speed bearing yang
menggunakan material keramik, sehingga memiliki tahanan gelinding yang lebih
rendah.
Proses pengerjaan atau proses produksi dilakukan pengorganisasian secara
matang. Dimana masing-masing perorangan memiliki tanggungjawab atas bagian
pekerjaan masing-masing. Adapun permasalahan yang sering terjadi dalam pembuatan
73
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
suatu proyek adalah keterbatasan waktu. Oleh karena itu, setiap individu dalam tim
harus disiplin dan tuntas dalam mengerjakan pekerjaan sesuai dengan timeline
pekerjaan yang telah dibuat sebelumnya. Selain itu dibutuhkan semangat dan kerja
keras yang tinggi dalam proses pembuatan kendaraan.
Konsep kendaraan yang dilombakan di dalam Kontes Mobil Hemat Energi
(KMHE) masih sulit diterapkan pada keadaan sebenarnya di lapangan. Dikarenakan
kondisi jalanan yang tidak rata, kenyamanan kurang, jalanan macet, tenaga mesin yang
relatif kecil, dan berbagai penyebab-penyebab lainnya. Namun pada penyelenggaraan
Kontes Mobil Hemat Energi menghasilkan beberapa hal positif. Diantaranya adalah :
1. Menciptakan kesadaran khusunya mahasiswa tentang pentingnya budaya
penghematan energi.
2. Melatih mahasiswa untuk merencanakan, membuat, dan melakukan
penelitian tentang mobil hemat energi masa depan.
3. Menerapkan ilmu mahasiswa yang di dapat di bangku perkuliahan.
4. Melatih mahasiswa berorganisasi dan bekerjasama dengan tim.
5. Melatih mahasiswa menyelesaikan setiap permasalahan yang ada.
Kedepannya kami berharap dengan adanya Kontes Mobil Hemat Energi dapat
lebih memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat luas. Serta hasil ide-ide kreatif
dan inovatif dari mahasiswa mendapatkan perhatian dari pemerintah, sehingga
kedepannya kita dapat memiliki transportasi massal hasil produksi dan inovasi anak
dalam negri.
6.2 Saran
Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) adalah ajang dari mahasiswa berkreasi
dan berinovasi dibidang mobil hemat energi. Dimana diikuti oleh perguruan tinggi se-
Indonesia. Diharapkan penilaian dari tim juri terutama dalam penilaian Laporan
Desain Kendaraan (LDK) diperlihatkan dan dipublikasikan. Dikarenakan banyak tim
yang sudah susah payah menyiapkan segala sesuatu untuk ikut dalam KMHE namun
tidak lolos seleksi proposal dimana tidak diketahui dimana letak kesalahannya dan
berapa nilai yang telah didapat. Oleh karena itu, kami berharap penilaian dari Laporan
Desain Kendaraan (LDK) dapat dipublikasikan, sehingga tidak menimbulkan
kecurigaan antar tim, serta bagi tim yang belum lolos seleksi proposal bisa mengerti
74
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
75
Benkreat Super Milleage Team
Politeknik Negeri Malang
DAFTAR PUSTAKA
76
Kontes Mobil Hemat Energi Tahun 2018
Universitas Negeri Padang
77