Lampiran A.1
Penelitian : Pengaruh Bottom Ash Sebagai Bahan Pengganti
Sebagian Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan dan
Porositas Beton
Pelaksana/Peneliti : Hertika
Tempat Penelitian : Laboratorium Bahan dan Konstruksi Teknik Sipil
Universitas Lampung
Ws Wd
Kadar air (ω) = x100 %
Ws
1000 992
= x100 %
1000
= 0,8%
Ws Wd
Kadar air (ω) = x100 %
Ws
1000 999
= x100 %
1000
= 0,1%
Asal batu pecah : PT. Sumber Batu Berkah, daerah Tanjungan, Lampung Selatan
Ws Wd
Kadar air (ω) = x100 %
Ws
2000 1995
= x100 %
2000
= 0,25%
𝐸
1. Berat jenis semu =
𝐸 +𝐷 − 𝐶
485
=
485 + 690 − 998
= 2,7401
𝐸
2. Berat jenis kering =
𝐵 +𝐷 −𝐶
485
=
500 + 690 − 998
= 2,5260
𝐵
3. Berat jenis SSD =
𝐵 +𝐷 −𝐶
500
=
500 + 690 − 998
= 2,6042
BE
4. Penyerapan = x 100 %
B
500 485
= x100 %
500
= 3%
Pemeriksaan berat jenis pasir sesuai standar ASTM yaitu berkisar antara 2,5 - 2,9
dan penyerapan pasir sesuai standar ASTM yaitu berkisar antara 1-3%
Lampiran A.5
Penelitian : Pengaruh Bottom Ash Sebagai Bahan Pengganti
Sebagian Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan dan
Porositas Beton
Pelaksana/Peneliti : Hertika
Tempat Penelitian : Laboratorium Bahan dan Konstruksi Teknik Sipil
Universitas Lampung
Hasil Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Bottom Ash (Abu Dasar)
𝐸
1. Berat jenis semu =
𝐸 +𝐷 −𝐶
480
=
480 + 690 − 989
= 2,6519
𝐸
2. Berat jenis kering =
𝐵 +𝐷 −𝐶
480
=
500 + 690 − 989
= 2,3881
𝐵
3. Berat jenis SSD =
𝐵 +𝐷 −𝐶
500
=
500 + 690 − 989
= 2,4876
BE
4. Penyerapan = x 100 %
B
500 480
= x100 %
500
= 4%
Lampiran A.6
Penelitian : Pengaruh Bottom Ash Sebagai Bahan Pengganti
Sebagian Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan dan
Porositas Beton
Pelaksana/Peneliti : Hertika
Tempat Penelitian : Laboratorium Bahan dan Konstruksi Teknik Sipil
Universitas Lampung
Hasil Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar (Batu Pecah)
Asal batu pecah : PT. Sumber Batu Berkah, daerah Tanjungan, Lampung Selatan
𝐶
1. Berat jenis semu =
𝐶 −𝐵
6706
=
6706 − 4285 ,5
= 2,7705
𝐶
2. Berat jenis kering =
𝐴 −𝐵
6706
=
6865 − 4285 ,5
= 2,5997
𝐴
3. Berat jenis SSD =
𝐴 −𝐵
6865
=
6865 − 4285 ,5
= 2,6614
AC
4. Penyerapan = x 100 %
A
6865 6706
= x100 %
6865
= 2,3161%
Pemeriksaan berat jenis batu pecah sesuai standar ASTM yaitu berkisar antara
2,5 - 2,9 dan penyerapan batu pecah sesuai standar ASTM yaitu berkisar antara
1 - 3%
Lampiran A.7
Penelitian : Pengaruh Bottom Ash Sebagai Bahan Pengganti
Sebagian Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan dan
Porositas Beton
Pelaksana/Peneliti : Hertika
Tempat Penelitian : Laboratorium Bahan dan Konstruksi Teknik Sipil
Universitas Lampung
Berat semen = 64 gr
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑚𝑒𝑛
Berat jenis semen = 𝑥𝑑
(𝑉2 − 𝑉1 )
64
= x1
(20,6 0,1)
= 3,122
Tidak memenuhi standar ASTM yang seharusnya berkisar antara 3,15 – 3,17, tetapi
nilai dari hasil pemeriksaan berat jenis semen tetap dipakai dalam perencanaan
378,09−100
Modulus kehalusan (FM) =
100
100 100
100 100
85 95
80
80
60 60 ASTM C-33 Min
40 50
30 Hasil Pengujian
20 25
10 ASTM C-33 Max
0 2
0 2 4 6 8 10
289,73−100
Modulus Kehalusan (FM) =
100
= 1,8973
775,6−100
Modulus kehalusan (FM) =
100
100 100
80 90
60 55
ASTM C-33 Min
40
Hasil pengujian
20 5 10 20
0 ASTM C-33 Max
0 5 10 15 20 25 30
= 10419 – 3545
= 6874 gr
B4
2. Berat volume gembur = x 1000
VolumeBeja na
6874
= x 1000
4889
= 1406,0135 kg/m3
= 11096 – 3545
= 7551 gr
B5
4. Berat volume padat = x 1000
VolumeBeja na
7551
= x 1000
4889
= 1544,4876 kg/m3
Lampiran A.12
Penelitian : Pengaruh Bottom Ash Sebagai Bahan Pengganti
Sebagian Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan dan
Porositas Beton
Pelaksana/Peneliti : Hertika
Tempat Penelitian : Laboratorium Bahan dan Konstruksi Teknik Sipil
Universitas Lampung
= 10872 - 3545
= 7327 gr
B4
2. Berat volume gembur = x 1000
VolumeBeja na
7327
= x 1000
4889
= 1498,6705 kg/m3
= 11109 – 3545
= 7564 gr
B5
4. Berat volume padat = x 1000
VolumeBeja na
7564
= x 1000
4889
= 1547,1467 kg/m3
Lampiran A.13
Penelitian : Pengaruh Bottom Ash Sebagai Bahan Pengganti
Sebagian Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan dan
Porositas Beton
Pelaksana/Peneliti : Hertika
Tempat Penelitian : Laboratorium Bahan dan Konstruksi Teknik Sipil
Universitas Lampung
= 18900 - 3892
= 15008 gr
B4
2. Berat volume gembur = x 1000
VolumeBeja na
15008
= x 1000
10621
= 1413,0496 kg/m3
= 19500 - 3892
= 15608 gr
B5
4. Berat volume padat = x 1000
VolumeBeja na
15608
= x 1000
10621
= 1469,541 kg/m3
Lampiran A.14
Penelitian : Pengaruh Bottom Ash Sebagai Bahan Pengganti
Sebagian Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan dan
Porositas Beton
Pelaksana/Peneliti : Hertika
Tempat Penelitian : Laboratorium Bahan dan Konstruksi Teknik Sipil
Universitas Lampung
1. Benda uji 1
W1W 2
Persentase kadar lumpur = x100 %
W2
500 464
= x100 %
464
= 7,7586%
2. Benda uji 2
W1W 2
Persentase kadar lumpur = x100 %
W2
500 467
= x100 %
467
= 7,0664%
7,7586% 7,0664%
3. Persentase kadar lumpur rata – rata =
2
= 7,4125%
4. Selisih persentase kadar lumpur = 7,7586% - 7,0664%
= 0,6922%
Menurut SII. 0052-80 kadar lumpur maksimum 5% dan selisih persentase kadar
Kesimpulan : Pasir harus dicuci terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai bahan
penyusun beton.
LAMPIRAN B
Lampiran B.1
Penelitian : Pengaruh Bottom Ash Sebagai Bahan Pengganti
Sebagian Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan dan
Porositas Beton
Pelaksana/Peneliti : Hertika
Tempat Penelitian : Laboratorium Bahan dan Konstruksi Teknik Sipil
Universitas Lampung
0% bottom ash
= 295,978 kg/cm2
= 2,7809
= 202 kg/0,5764
= 350,4511 kg
= 913,9222 kg
= 0,1123 m3
= 0,202 m3
21. Volume agregat kasar = berat agregat kasar/(BJ agregat kasar
x 1000)
= 0,3434 m3
= 2/100
= 0,02 m3
udara)
= 0,3223 m3
= 0 m3
= 0,3223 m3
= 0 kg
28. Pasir = volume pasir x BJ pasir x 1000
= 839,3337 kg
Volume adukan beton untuk satu kali pengecoran (benda uji kuat tekan)
= 0,0414 m3
Volume adukan beton untuk satu kali pengecoran (benda uji porositas)
= 0,0062 m3
= 295,978 kg/cm2
= 2,6042
= 202 kg/0,5764
= 350,4511 kg
= 939,889 kg
= 0,1123 m3
= 0,202 m3
21. Volume agregat kasar = berat agregat kasar/(BJ agregat kasar
x 1000)
= 0,3532 m3
= 2/100
= 0,02 m3
udara)
= 0,3126 m3
= 0,0625 m3
= 0,25 m3
= 155,475 kg
28. Pasir = volume pasir x BJ pasir x 1000
= 651,05 kg
Volume adukan beton untuk satu kali pengecoran (benda uji kuat tekan)
= 0,0414 m3
Volume adukan beton untuk satu kali pengecoran (benda uji porositas)
= 0,0062 m3
= 295,978 kg/cm2
= 2,4275
= 202 kg/0,5764
= 350,4511 kg
= 965,8558 kg
= 0,1123 m3
= 0,202 m3
21. Volume agregat kasar = berat agregat kasar/(BJ agregat kasar
x 1000)
= 0,3629 m3
= 2/100
= 0,02 m3
udara)
= 0,3028 m3
= 0,1211 m3
= 0,1817 m3
= 301,2484 kg
28. Pasir = volume pasir x BJ pasir x 1000
= 473,1831 kg
Volume adukan beton untuk satu kali pengecoran (benda uji kuat tekan)
= 0,0414 m3
Volume adukan beton untuk satu kali pengecoran (benda uji porositas)
= 0,0062 m3
= 295,978 kg/cm2
= 2,2507
= 202 kg/0,5764
= 350,4511 kg
= 991,8373 kg
= 0,1123 m3
= 0,202 m3
21. Volume agregat kasar = berat agregat kasar/(BJ agregat kasar
x 1000)
= 0,3727 m3
= 2/100
= 0,02 m3
udara)
= 0,2931 m3
= 0,1758 m3
= 0,1172 m3
= 437,3201 kg
28. Pasir = volume pasir x BJ pasir x 1000
= 305,2122 kg
Volume adukan beton untuk satu kali pengecoran (benda uji kuat tekan)
= 0,0414 m3
Volume adukan beton untuk satu kali pengecoran (benda uji porositas)
= 0,0062 m3
= 295,978 kg/cm2
= 2,0740
= 202 kg/0,5764
= 350,4511 kg
= 1017,8041 kg
= 0,1123 m3
= 0,202 m3
21. Volume agregat kasar = berat agregat kasar/(BJ agregat kasar
x 1000)
= 0,3824 m3
= 2/100
= 0,02 m3
udara)
= 0,2833 m3
= 0,2266 m3
= 0,0567 m3
= 563,6902 kg
28. Pasir = volume pasir x BJ pasir x 1000
= 147,6581 kg
Volume adukan beton untuk satu kali pengecoran (benda uji kuat tekan)
= 0,0414 m3
Volume adukan beton untuk satu kali pengecoran (benda uji porositas)
= 0,0062 m3
= 295,978 kg/cm2
= 1,8973
= 202 kg/0,5764
= 350,4511 kg
= 1043,7709 kg
= 0,1123 m3
= 0,202 m3
21. Volume agregat kasar = berat agregat kasar/(BJ agregat kasar
x 1000)
= 0,3922 m3
= 2/100
= 0,02 m3
udara)
= 0,2735 m3
= 0,2735 m3
= 0 m3
= 680,3586 kg
28. Pasir = volume pasir x BJ pasir x 1000
= 0 kg
Volume adukan beton untuk satu kali pengecoran (benda uji kuat tekan)
= 0,0414 m3
33. Pasir = 0 gr
Volume adukan beton untuk satu kali pengecoran (benda uji porositas)
= 0,0062 m3
38. Pasir = 0 gr
43. Pasir = 0 gr
Tabel 1. Berat Air Perlu Untuk Setiap m3 Beton dan Udara Terperangkap Untuk
Berat
Kandungan Volume Berat volume
Benda Berat volume
bottom ash beton rata-rata beton
uji (kg) beton
(%) (m3) (kg/m3)
(kg/m3)
1 12,300 0,0053 2320,1938
0 2 12,200 0,0053 2301,3305 2323,3377
3 12,450 0,0053 2348,4889
1 12,755 0,0053 2406,0221
20 2 12,710 0,0053 2397,5336 2396,2761
3 12,645 0,0053 2385,2724
1 12,315 0,0053 2323,0233
40 2 12,660 0,0053 2388,1019 2351,3184
3 12,420 0,0053 2342,8299
1 12,450 0,0053 2348,4889
60 2 12,410 0,0053 2340,9435 2352,8903
3 12,560 0,0053 2369,2386
1 12,700 0,0053 2395,6473
80 2 12,550 0,0053 2367,3522 2398,7912
3 12,900 0,0053 2433,3740
1 12,465 0,0053 2351,3184
100 2 12,700 0,0053 2395,6473 2373,3256
3 12,580 0,0053 2373,0112
Lampiran C.2
Penelitian : Pengaruh Bottom Ash Sebagai Bahan Pengganti
Sebagian Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan dan
Porositas Beton
Pelaksana/Peneliti : Hertika
Tempat Penelitian : Laboratorium Bahan dan Konstruksi Teknik Sipil
Universitas Lampung
Berat
Kandungan Volume Berat volume
Benda Berat volume
bottom ash beton rata-rata beton
uji (kg) beton
(%) (m3) (kg/m3)
(kg/m3)
1 12,360 0,0053 2331,5118
0 2 12,370 0,0053 2333,3982 2339,6860
3 12,480 0,0053 2354,1479
1 12,600 0,0053 2376,7839
20 2 12,410 0,0053 2340,9435 2364,8371
3 12,600 0,0053 2376,7839
1 12,565 0,0053 2370,1817
40 2 12,530 0,0053 2363,5796 2376,4695
3 12,700 0,0053 2395,6473
1 12,590 0,0053 2374,8976
60 2 12,735 0,0053 2402,2495 2385,9012
3 12,620 0,0053 2380,5566
1 12,400 0,0053 2339,0572
80 2 12,610 0,0053 2378,6703 2354,7767
3 12,440 0,0053 2346,6025
1 12,625 0,0053 2381,4998
100 2 12,775 0,0053 2409,7948 2395,6473
3 12,700 0,0053 2395,6473
Lampiran C.3
Penelitian : Pengaruh Bottom Ash Sebagai Bahan Pengganti
Sebagian Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan dan
Porositas Beton
Pelaksana/Peneliti : Hertika
Tempat Penelitian : Laboratorium Bahan dan Konstruksi Teknik Sipil
Universitas Lampung
MATERIAL
Gambar 2. Pasir
Lampiran D.2
Penelitian : Pengaruh Bottom Ash Sebagai Bahan Pengganti
Sebagian Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan dan
Porositas Beton
Pelaksana/Peneliti : Hertika
Tempat Penelitian : Laboratorium Bahan dan Konstruksi Teknik Sipil
Universitas Lampung
Gambar 5. Air
Lampiran D.4
Penelitian : Pengaruh Bottom Ash Sebagai Bahan Pengganti
Sebagian Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan dan
Porositas Beton
Pelaksana/Peneliti : Hertika
Tempat Penelitian : Laboratorium Bahan dan Konstruksi Teknik Sipil
Universitas Lampung
PERALATAN
Gambar 6. Saringan
Gambar 7. Oven
Lampiran D.5
Penelitian : Pengaruh Bottom Ash Sebagai Bahan Pengganti
Sebagian Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan dan
Porositas Beton
Pelaksana/Peneliti : Hertika
Tempat Penelitian : Laboratorium Bahan dan Konstruksi Teknik Sipil
Universitas Lampung
Gambar 8. Timbangan
Gambar 20. Pengujian kuat tekan beton dengan menggunakan alat CTM
Lampiran D.12
Penelitian : Pengaruh Bottom Ash Sebagai Bahan Pengganti
Sebagian Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan dan
Porositas Beton
Pelaksana/Peneliti : Hertika
Tempat Penelitian : Laboratorium Bahan dan Konstruksi Teknik Sipil
Universitas Lampung