Anda di halaman 1dari 3

Ulkus dekubitus atau luka tekan

1. Definisi luka tekan


Ulkus dekubitus atau luka tekan adalah suatu area yang terlokalisir dengan
jaringan mengalami nekrosis yang biasanya terjadi pada bagian permukaan tulang
yang menonjol, sebagai akibat dari tekanan dalam jangka waktu lama yang
menyebabkan tekanan tekanan kapiler (Suriadi,2004).
Workman (2006) dalam era (2009) luka tekan adalah kerusakan jaringan yang
terjadi apabila kulit dan jaringan lunak dibawahnya tertekan oleh tonjolan tulang dan
permukaan eksternal dalam jangka waktu yang lama.
2. Etiologi
 Usia
Usia lanjut mudah sekali untuk terjadi luka tekan karena pada usia lanjut
terjadi perubahan kualitas kulit dimana adanya penurunan elastisitas, dan
kurang sirkulasi pada dermis.
 Temperatur
Kondisi tubuh yang memiliki peningkatan temperatur akan berpengaruh pada
temperatur jaringan.
Setiap terjadi peningkatan metabolisme akan menaikan 1 derajat celcius dalam
temperatur jaringan. Dengan adanya peningkatan temperatur akan berisiko
terhadap iskemik jaringan.
 Nutrisi
Sebagian besar dari hasil penelitian mengatakan adanya hubungan yang
bermakna pada klien yang mengalami luka tekan dngan malnutrisi
 Tekanan
Faktor tekanan, terutama sekali bila tekanan tersebut terjadi dalam waktu lama
yang menyebabkan jaringan mengalami iskemik
 Pergesekan dan pergeseran
Gaya gesek adalah sebagai faktor yang menimbulkan luka iskemik. Hal ini
biasanya akan terjadi apabila pasien diatas tempat tidur atau pasien merosot,
dan kulit sering mengalami renggangan dan tekanan yang mengakibatka
iskemik pad tekanan.
 Kelembaban
Kondisi kulit pada pasien yang sering mengalami lembab akan mengkontribusi
kulit menjadi maserasikemudian dengan adanya gesekan dan
pergesaran,memudahkan kulit mengalami kerusakan. Kelembaban ini dapat
akibat dari inkontininsial drain luka, banyak keringat dan lainya (Era 2010).
3. Patofisiologi
Luka dekubitus atau luka tekan merupakan dampak dari tekanan yang terlalu
lamapada area perubahan tulang yang menonjol dan mengakibabtkan
berkurangnya sirkulasi pada area yang tertekan dan lama kelamaan jaringan
setempat mengalami iskemik, hipoksia dan berkembang menjadi nekrosis
(suryadi 2004)

4. Manifestasi klinis luka tekan


Manifestasi klinis luka tekan untuk pertama kali ditandai dengan kulit uritema atau
kemerahan terdapat ciri khas dimana bila ditekan dengan jari tanda eritema akan lama
kembali lagi atau persistem. Kemudian diikutidengan kulit edema dan temperatur
diarea tersebut meningkat atau bila diraba akan terasa hangat. Tanda pada luka tekan
ini akan dapat berkembang hingga sampai ke jaaringan otot hingga tulang (suryadi
2004)
5. Stadium luko dekubitus
Menurut NPUAP (National Pressure Ulcer Advisory Panel) pada gambar 1, luka
dekubitus dibagi menjadi empat stadium, yaitu :
 Stadium I Adanya perubahan dari kulit yang dapat diobservasi. Apabila
dibandingkan dengan kulit yang normal, maka akan tampak salah satu
tanda sebagai berikut : perubahan temperatur kulit (lebih dingin atau lebih
hangat), perubahan konsistensi jaringan (lebih keras atau lunak),
perubahan sensasi (gatal atau nyeri). Pada orang yang berkulit putih, luka
mungkin kelihatan sebagai kemerahan yang menetap. Sedangkan pada
yang berkulit gelap, luka akan kelihatan sebagai warna merah yang
menetap, biru atau ungu.
 Stadium II Hilangnya sebagian lapisan kulit yaitu epidermis atau dermis,
atau keduanya. Cirinya adalah lukanya superficial, abrasi, melepuh, atau
membentuk lubang yang dangkal. Jika kulit terluka atau robek maka akan
timbul masalah baru, yaitu infeksi. Infeksi memperlambat penyembuhan
ulkus yang dangkal dan bisa berakibat fatal terhadap ulkus yang lebih
dalam.
 Stadium III Hilangnya lapisan kulit secara lengkap, meliputi kerusakan
atau nekrosis dari jaringn subkutan atau lebih dalam, tapi tidak sampai
pada fascia. Luka terlihat seperti lubang yang dalam.
 Stadium IV Hilangnya lapisan kulit secara lengkap dengan kerusakan yang
luas, nekrosis jaringan, kerusakan pada otot, tulang atau tendon. Adanya
lubang yang dalam serta saluran sinus.

Menurut Casel (1986) yang dikutip oleh Taylor, et al (1989) menyatakan bahwa kemerahan
pada kulit dan bila ditekan kulit berwarna pucat serta lama kembali ke warna normal
termasuk dekubitus stadium I, sedangkan bila sudah ada luka pada kulit termasuk dekubitus
stadium II.

Anda mungkin juga menyukai