Anda di halaman 1dari 3

Kekayaan yang Hidup

NPM : 162896
Nama : Mei Noviana
Tema : Orang Kaya yang Bodoh
Judul : Kekayaan yang Hidup
Bacaan : Luk 12:16-21
Model : Berdasarkan Orang Kudus “ Santa Louisa de Marillac”
Waktu : 5-10 menit
Tujuan : Menggunakan Harta dengan tepat.

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Didalam kehidupan ini kita tentu
pernah menjumpai orang miskin, orang terlantar dan serba kekurangan tetapi disamping itu
banyak juga kita jumpai orang yang kaya berkelimpahan. Sekarang kita akan melihat
bersama bagaimana kehidupan kita, apakah kita miskin ataukah kita kaya berkelimpahan.
Lalu apa yang kita lakukan jikalau kita mempunyai harta yang berkelimpahan.? Dalam
perikop orang kaya yang bodoh tersebut , sudah terlihat bahwa orang kaya itu sibuk dengan
dirinya sendiri, bahkan dia lupa dengan Tuhan dan sesama. Orang kaya itu tidak mau
memberikan sedikit hartanya kepada orang miskin bahkan hidup dia tergantung dari
kekayaan itu. Dari perikop tersebut ada seorang Santa yang memang benar-benar harus kita
teladani dan kita contoh untuk mengembangkan sikap kepedulian kita terhadap orang yang
berkekurangan. Santa Lousia de Mariillac adalah seorang janda yang hidupnya sederhana dan
sering mengalami kesulitan. Suami Santa Louisa hampir setiap malam tidak pulang karena
tugasnya dengan keadaan seperti itu, Santa Louisa takut karena merasa berat menangani
anaknya. Kekuatiran akan kemerosotan hidup rohaninya menjadi suatu ketakutan lain
baginya. Untuk mengatasi semuanya itu, Santa Louisa sangat gemar melakukan pekerjaan-
pekerjaan amal dan rajin berdoa. Pekerjaan-pekerjaan amal yang dilakukannya bagi orang-
orang sakit dan miskin.

Saudara-saudari walaupun Santa Louisa hidupnya sederhana dia tetap


melakukan perbuatan amal, dia tidak pernah tergantung dari kekayaan itu. Begitulah yang
seharusnya kita dilakukan. Pada bacaan tadi Firman Allah mengatakan bahwa “Hai engkau
orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil darimu, dan apa yang telah kau
sediakan untuk siapakah itu nanti?. Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan
harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya dihadapan Allah.” Perlu diketahui bahwa
kekayaan hanyalah sarana yang menunjang kehidupan fisik. Kehidupan yang seutuhnya
adalah kehidupan yang tidak tergantung dari suatu sarana. Kita seharusnya tidak boleh terikat
dengan apa saja yang terdapat didunia ini, namun kita juga tidak boleh lepas dari dunia ini.
Banyak yang bilang bahwa kekayaan itu membuat manusia buruk tetapi sesungguhnya
kekayaan tidak menjadikan manusia buruk. Semua itu tergantung diri kita masing-masing
mau digunakan apa kekayaan yang dimilikinya itu. Jika kekayaan digunakan dengan
sembarangan maka kita akan dikuasai dengan kekayaan tanpa melihat penderitaan-
penderitaan orang disekitarnya. Memang kekayaan menduduki tempat utama dalam
kehidupan tetapi kekayaan yang sejati adalah kekayaan yang hidup dimana orang tidak hanya
kaya didunia saja melainkan kaya dihadapan Tuhan dengan memberikan amal kasih kepada
orang yang kurang mampu. Jadi Saudara-saudari kekayaan itu sebenarya mempunyai dua
arti yaitu kekayaan Material dan kekayaan Spiritual. Kekayaan material adalah kekayaaan
dimana seseorang mempunyai banyak uang, barang dan harta benda. Sedangkan kekayaan
spiritual adalah kekayaan yang didalamnya terdapat sifat orang yang baik, jujur, bijaksana,
adil dan sebagainya.

Saudara- saudari sekalian kedua hal tersebut adalah suatu kesatuan yang utuh.
Dimana kita tidak boleh hanya fokus ke materialnya saja melainkan juga ke spiritualnya
karena untuk cukup dibidang materi kita harus menjaga diri kita agar tidak tenggelam ke
dalam materi tersebut. Jika kita sudah mendapat segala materi kita tidak boleh lepas dari
Tuhan. Apa yang telah kita punya tidak ada gunanya jika kita tidak digunakan dengan baik.
Yesus telah bersabda: “Juallah apa yang kau miliki, dan berikan kepada orang miskin; maka
engkau akan beroleh harta di surga.” Dari ayat ini dapat dilihat bahwa jika kita memberikan
apa yang kita miliki kepada orang miskin maka kita akan beroleh harta disurga. Karena
segala sesuatu yang kita miliki adalah berasal dari Tuhan, dan sudah selayaknya bahwa kita
harus memberikan apa yang kita miliki kepada orang yang kurang mampu dengan itu Yesus
hadir didalam diri kita.

Itulah sebabnya mengapa kita harus meneladani Santa Louisa yang benar-
benar bisa menjadikan contoh untuk kita agar dalam kehidupan sehari-hari kita bisa
mengamalkan sebagian apa yang kita miliki untuk orang yang kurang mampu dan
berketerbatasan. Dengan itu kita bisa menjadikan kekayaan menjadi hidup. Maksud dari
kekayaan yang hidup adalah bagaimana kita mengaplikasikan apa yang kita punya bukan
hanya untuk diri sendiri melainkan untuk Allah yaitu dengan membantu orang yang
berkekurangan dan sakit. Sampai sekarang ini Santa Louisa de Marillac adalah pendiri Suster
Puteri Kasih karena Santa Louisa adalah santa yang sangat mengutamakan amal kasih kepada
orang yang membutuhkan. Maka dari itu kita harus bisa meneladani Santa Louisa de Marillac
agar kita tidak seperti orang kaya yang bodoh yang tidak bisa menggunakan hartanya namun
kita bisa membuat kekayaan itu hidup.

Anda mungkin juga menyukai