Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia merupakan makhluk yang mempunyai akal, jasmani dan rohani.
Melalui akalnya manusia dituntut untuk berfikir menggunakan akalnya untuk
menciptakan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri
maupun untuk orang lain. Melalui jasmaninya manusia dituntut untuk
menggunakan fisik / jasmaninya melakukan sesuatu yang sesuai dengan
fungsinya dan tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di
masyarakat. Dan melalui rohaninya manusia dituntut untuk senantiasa dapat
mengolah rohaninya yaitu dengan cara beribadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
Antara manusia dan masyarakat mempunyai hubungan yang sangat erat
karena diantara keduanya saling mendukung untuk menciptakan suatu
kehidupan yang sesuai kodratnya. Banyak para ahli telah memberikan
pengertian tentang masyarakat. Smith, Stanley dan Shores mendefinisikan
masyarakat sebagai suatu kelompok manusia - manusia yang terorganisasi
serta berfikir tentatang diri mereka sendiri sebagai suatu kelompok yang
berbeda.
1.2 Rumusan Masalah
Dari beberapa pernyataan diatas, muncul rumusan masalaha berikut ini:
a. Apa definisi dari konsep dasar manusia ?
b. Bagaimana konsep manusia berdasarkan teori kebutuhan dasar ?
c. Apa definisi dari konsep dasar masyarakat ?
d. Apa saja unsur-unsur dari masyarakat ?
e. Bagaimana hubungan antara manusia dan masyarakat ?
f. Bagaimana sifat dan hakekat masyarakat ?
g. Bagaimana masyarakat dalam keperawatan ?

1
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses pembelajaran etika keperawatan tentang
Konsep dasara manusia dan masyarakat, diharapkan mahasiswa dapat
memahami tentang Konsep dasara manusia dan masyarakat dengan
benar.
1.3.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat :
a. Mengetahui definisi dari konsep dasar manusia .
b. Mengetahui konsep manusia berdasarkan teori kebutuhan dasar.
c. Mengetahui definisi dari konsep dasar masyarakat.
d. Mengetahui apa saja unsur-unsur dari masyarakat.
e. Mengetahui bagaimana hubungan antara manusia dan masyarakat.
f. Mengetahui bagaimana sifat dan hakekat masyarakat.
g. Mengetahui tentang masyarakat dalam keperawatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Manusia


Konsep manusia dibagi menjadi dua bagian: Manusia sebagai makhluk
holistik dan Manusia sebagai sistem.

2.1.1 Manusia sebagai Makhluk Holistik

Manusia sebagai makhluk holistik mengandung pengertian, manusia


makhluk yang terdiri dari unsur biologis, psikologis, sosial dan
spritual, atau sering disebut juga sebagai makhluk
biopsikososialspritual. Dimana, keempat unsur ini tidak dapat
terpisahkan, gangguan terhadap salah satu aspek merupakan ancaman
terhadap aspek atau unsur yang lain.

A. Manusia sebagai makhluk biologis, disebabkan karena:


- manusia terdiri dari gabungan sistem-sistem organ tubuh
- manusia mempertahankan hidup
- manusia tidak terlepas dari hukum alam (khususnya hukum
perkembangan)
B. Manusia sebagai makhluk psikologis, karena:
- setiap individu memiliki kepribadian yang unik (sanguin,
melankholik,dll)
- setiap individu memiliki tingkah laku yang merupakan
manifestasi dari kejiwaan
- setiap individu memiliki kecerdasan dan daya pikir
- setiap individu memiliki kebutuhan psikologis untuk
mengembangkan kepribadian
C. Manusia sebagai Makluk sosial, karena:
- setiap individu hidup bersama dengan orang lain
- setiap individu dipengaruhi oleh kebudayaan
- setiap individu terikat oleh norma yang berlakuk dimasyarakat
3
- setiap individu dipengaruhi dan beradaptasi dengan lingkungan
sosial
- setiap individu tidak dapat hidup sendiri perlu bantuam orang
lain
D. Manusia sebagai makhluk Spritual karena:
- setiap individu memiliki keyakinan sendiri tentang adanya
Tuhan
- setiap individu memiliki pandangan hidup, dan dorongan sejalan
dengan keyakinan yang dipegangnya

2.1.2 Manusia sebagai Sistem

Manusia ditinjau sebagai sistem, artinya manusia terdiri dari


beberapa unsur/sistem yang membentuk suatu totalitas; yakni sistem
adaptif, sitem personal, sistem interpersonal, dan sistem sosial.

A. Manusia sebagai sistem adaptif, disebabkan:


- Setiap individu dapat berubah
- setiap individu merespon terhadap perubahan

B. Manusia sebagai sistem personal, disebabkan:


- setiap manusia memiliki proses persepsi
- setiap manusia bertumbuh kembang.
C. Manusia sistem Interpersonal
-setiap manusia berinteraksi dengan yang lain
-setiap manusia memiliki peran dalam masyarakat
- setiap manusia berkomunikasi terhadap orang lain
D. Manusia sebagai sistem sosial
- setiap individu memiliki kekuatan dan wewenang dalam
pengambilan keputusan dalam lingkungannya; keluarga,
masyarakat, dan tempat kerja.

4
2.2 Konsep manusia berdasarkan teori kebutuhan dasar
2.2.1 Kebutuhan Dasar menurut Hierarki Maslow

1. Aktualisasi diri

Kebutuhan akultasi diri adalah tingkatan kebutuhan yang paling


tinggi,oleh karenanya,untuk mencapai tingkat kebutuhan akultasi diri
ini banyak hambatan yang menghalanginya.secara umum hambatan
tersebut di bagi 2 yaitu hambatan internal dan hambatan
eksternal.hambatan internal dalah hambatan hambatan yang berasal
dari dalam diri seseorang,seperti ketidaktahuan akan potensi diri
serta perasaan ragu dan takut mengungkapkan potensi diri,sehingga
potensinya terus terpendam.sedangkan hambatan eksternal adalah
hambatan yang berasal dari luar diri seseorang,seperti budaya
masyarakat yang tidak mendukung upaya akultasi diri seseorang
karena perbedaan karakter.aktualisasi diri juga merupakan
kemampuan seseorang dan otonominya sendiri serta bebas dari
tekanan luar,yang meliputi :

Dapat mengenal diri sendiri dengan baik (mengenal dan


memahami potensi diri)
Belajar memahami kebutuhan diri sendiri
Tidak emosional
Memiliki dedikasi yang tinggi
Kreatif
Memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
2. Harga Diri

Harga diri akan adalah penilaian individu tentang nilai


personal yang di peroleh dengan menganalisis seberapa baik perilaku
seseorang sesuai dengan ideal diri.menurut hierarki kebutuhan dasar
manusia seseorang dapat mencapai kebutuhan harga diri bila
kebutuhan terhadap mencintai dan di cintai telah

5
terprnuhi.pencapaian harga diri yang positif bergantung pada
kemampuan pemenuhan kebutuhan dasar yang lain.contohnya
kebutuhan harga diri tidak akan tercapai optimal jika kebutuhan
terhadap cinta dan keamanan tidak terpenuhi selain itu harga diri
juga dipengaruhi oleh perasaan ketergantungan dan
kemandirian.harga diri akan menurun pada orang yang sedang sakit
karena mempunyai ketergantungan yang besar terhadap orang
lain.sebaliknya harga diri seseorang akan meningkat dengan
kemandirian yang besar. Kebutuhan harga diri juga berhubungan
dengan keinginan terhadap kekuatan, pencapaian, rasa cukup,
kompetensi, rasa percaya diri, dan kemerdekaan.Kebutuhan ini
meliputi perasaan tidak bergantung pada orang lain, kompeten, serta
penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain.

3. Rasa cinta memiliki dan dimiliki

Kebutuhan cinta adalah kebutuhan dasar yang


menggambarkan emosi seseorang.kebutuhan ini adalah suatu
dorongan dimana seseorang berkeinginan untuk menjalin hubungan
yang bermkna secara efektif atau hubungan emosional dengan orang
lain.Dorongan ini akan semakin menekan seseorang sedrmikian
rupa,sehingga ia berupaya semaksimal mungkin untuk mrndapatkan
pemenuhan kebutuhan akan cinta kasih dan perasaan memiliki
Menggambarkan emosi seseorang, meliputi :

1. memberi dan menerima kasih sayang


2. perasaan yang dimiliki dan hubungan yang berarti dengan orang
lain.
3. Kehangatan
4. Persahabatan
5. Mendapat tempat atau di akui dalam keluarga,kelompok serta
lingkungan sosial.

6
4. Kebutuhan keselamatan,kenyamanan dan rasa aman

Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan adalah kebutuhan


untuk melindungi diri dari berbagai bahaya yang mengancam, baik
terhadap fisik maupun psikososial. ancaman terhadap keselamatan dan
keamanan fisik seseorang dapat di katagorikan ke dalam ancaman
meknik,kimia,termal,dan bakteri.

5. Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang sangat primer


dan mutlak harus di penuhi untuk memelihara hemeostatis biologis
kelangsungan kehidupan bagi tiap manusia. kebutuhan ini merupakan
syarat dasar,apabila kebetulan ini tidak dapat terpenuhi maka dapat
memengaruhi kebutuhan yang lain,sebagai contoh seseorang yang
mampu memenuhi kebutuhan oksigen dapat mengakibatkan dia tidak
dapat untuk memenuhi kebutuhan yang lain,misalnya makan,
beristirahat.

Kebutuhan fisiologis meliputi :

1. kebutuhan oksigen dan pertukaran gas


2. kebutuhan cairan dan elektrolit
3. kebutuhan makanan
4. kebutuhan eliminasi urin dan alvi
5. kebutuhan istirahat dan tidur
6. kebutuhan aktivitas
7. kebutuhan kesehatan temperatur tubuh
8. kebutuhan seksual

2.2.2 Kebutuhan dasar menurut Virginia Henderson

1. Bernafas secara normal


2. Tercukupinya kebutuhan makan dan minum
3. Mengurangi zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh
7
4. Mengubah dan memelihara bentuk tubuh yang diinginkan
5. Tercukupinya kebutuhan tidur dan istirahat
6. Memilih pakaian yang tepat/sesuai
7. Menjaga suhu tubuh dalam rentang yang normal dengan
menyesuaikan pakaian dan memodifikasi terhadap kondisi
lingkungan
8. Menjaga kebersihan tubuh dan kerapihan
9. Menghindari bahaya terhadap kondisi lingkungan dan
menghindari jatuhnya korban lain
10. Berkomunikasi dengan orang lain untuk menyalurkan emosi,
kebutuhan, ketakutan, dan berpendapat
11. Beribadah sesuai dengan satu kepercayaan
12. Bekerja dengan semangat untuk mencapai keberhasilan
13. Berperan atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi
14. Belajar menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia untuk
menemukan atau memuaskan rasa ingin tahu yang akan
membantu meningkatkan kondisi kesehatan.

2.3 Konsep Dasar Masyarakat


Istilah masyarakat berasal dari bahasa arab yaitu syrakatausyaraka yang
artinya ikut serta atau berpartisipasi. Sedangkan dalam bahasa inggris,
masyarakat adalah society yang pengertiannya mencakup interaksi sosial,
perubahan sosial, dan rasa kebersamaan. Sehingga secara esensial,
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan
golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.
Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah
masyarakat. Dalam ilmu sosiologi kita mengenal ada dua macam masyarakat,
yaitu masyarakat paguyuban dan masyarakat petambayan.Masyarakat
paguyuban terdapat hubungan pribadi antara anggota- anggota yang
menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka. Kalau pada masyarakat
patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-anggota nya.

8
2.4 Unsur – Unsur masyarakat
2.4.1 Manusia yang hidup bersama.
Didalam ilmu sosial tak ada ukuran yang mutlak atau angka yg
pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada. Akan
tetapi secara teoritis, angka minimnya adalah dua orang yang hidup
bersama.
2.4.2 Bercampur untuk waktu yang cukup lama .
Kumpulan dari manusia tidaklah sama dengan kumpulan benda-
benda mati seperti kursi, meja dsb. Oleh karena dengan berkumpulnya
manusia, maka akan timbul manusia-manusia baru. Manusia itu juga
dapat bercakap-cakap, merasa dan mengerti ; mereka juga mempunyai
keinginan untuk menyampaikan kesan-kesan atau perasaan-
perasaannya. Akibat hidup bersama maka timbullah sistem
komunikasi dan peraturan2an yg mengatur hubungan antar manusia
dalam kelompok tersebut.
2.4.3 Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan.
Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama . Sistem
kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan, oleh karena setiap
anggota kelompok merasa dirinya terikat satu dengan lainnya.
Istilah Masyarakat biasa dipakai pada ilmu :
a. Antropologi budaya
b. Sosiologi
c. Psikologi sosial.
Sedangkan Istilah Rakyat dan Bangsa banyak dipakai pada ilmu :
a. Ilmu Politik
b. Ilmu Administrasi
c. Ilmu Ekonomi
Rakyat yaitu keseluruhan penduduk suatu daerah tanpa melihat
pada cara bergaulnya atau cara hidupnya . Yang penting disini adalah
faktor kehendak umum yang diekspresikan oleh seluruh penduduk
setempat .
9
Apabila dilihat dari sudut ilmu politik , istilah rakyat dipakai untuk
membedakan rakyat dengan pemerintahannya , Pemerintah yg
menguasai dan rakyat yang diperintah . Jadi istilah rakyat menunjuk
pada :
a. Sejumlah besar penduduk.
b. Yang mempunyai kehendak umum bersama.
c. Dihadapkan pada pemerintah yg mengatur dan memerintah
kehendak tadi.
2.5 Hubungan antara manusia dan masyarakat
Masyarakat itu merupakan tatanan sosial psikologis. Psyche manusia
individual sadar akan adanya sesama manusia. Ia harus mengingat dan
memperhitungkan adanya masyarakat. Manusia akan berusaha dan akan
merasa berbahagia apabila ia dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat.
Bila tidak berhasil ia akan merasa kecewa dan sedih karena ia merasa sebagai
seseorang yang tidak dikehendaki. Yang Dapatlah dikatakan bahwa tidak ada
seorang manusia yang hidup seorang diri terpencil jauh dan lepas dari
kehidupan bersama. Manusia tidak mungkin berdiri di luar atau tanpa
masyarakat. Sebaliknya masyarakat tidak mungkin ada tanpa manusia.
2.6 Sifat dan hakekat masyarakat
Menurut Plato Hakekat masyarakat adalah merupakan repleksi dari
manusia perorangan.Sifat masyarakat yaitu akan mengalami kegoncangan,
sebagaimana manusia perorangan yang terganggu keseimbangan jiwanya
yang terdiri tiga unsur yaitu : Nafsu, Semangat dan Intelegensia.
Intelegensia merupakan unsur pengendali.Dengan menganalisa lembaga-
lembaga dimasyarakat, maka Plato berhasil menunjukkan hubungan
fungsionil antara lembaga-lembaga tersebut yg hakekatnya suatu kesatuan yg
menyeluruh.Suatu unsur yg menyebabkan masyarakat berdinamika adalah
sistem hukum yg identik dengan moral , yg didasarkan pada keadilan. Fungsi
adanya masyarakat terhadap tiap individu Yaitu untuk mengembangkan cipta
, rasa, karya dan karsa setiap individu.

10
1. Karya masyarakat yaitu menghasilkan teknologi dan kebudayaan
kebendaan atau lebudayaan kebendaan yg dibutuhkan manusia untuk
menguasai alam sekitarnya, agar dapat diabadikan pada keperluan
masyarakat.

2. Rasa meliputi jiwa manusia, mewujudkan segala kaedah-kaedah dan nilai-


nilai kemasyarakatan yang perlu untuk mengatur masalah-masalah
kemasyarakatan.

3. Cipta yaitu kemampuan mental, kemampuan berpikir dari orang-orang yg


hidup bermasyarakat.

2.7 Masyarakat Keperawatan

Berdasarkan penjelasan diatas, maka kita dapat mengatakan bahwa


perawat merupakan suatau masyarakat. Mengapa demikian ? . jawabannya
adalah karena perawat merupakan kumpulan dari banyak individu yang hidup
bersama dalam waktu yang lama. Mereka terikat dalam suatu profesi yaitu
perawat. Selain itu, mereka juga memiliki suatu sistem hidup bersama.

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, seberapa mapankah


keperawatan itu. Apakah semapan masyarakat kedokteran ?. untuk menjawab
pertanyaan ini tentunya kita harus menelaah setiap unsur dari masyarakat
tersebut. Pertama tentunya adalah jumlah anggota dalam masyarakat tersebut.
Semakin banyak anggota dalam suatu masyarakat maka masyarakat tersebut
semakin mapan. Kedua, berkenaan dengan waktu, semakin lama maasyarakat
itu ada, maka semakin mapan masyarakat tersebut. Hal ini tentunya didasari
pada asumsi bahwa masyarakat itu dinamis dan selalu berkembang. Tentunya
dalam waktu yang lama tersebut terjadi banyak interaksi dan proses sosial.
Lalu bagaimanakah dengan masyarakat keperawatan ?. ketiga, adalah unsur
kesadaran bahwa masyarakat itu adalah suatu kelompok. Apabila anggota
masyarakat keperawatan merasa bahwa mereka adalah bagian dari
masyarakat keperawatan, maka semakin mapan masyarakat tersebut. Kondisi
ini tentunya diindikasikan oleh kebanggaan untuk menjadi anggota dari suatu
masyarakat tertentu. Apabila kita malu untuk mengakui bahwa kita adalah
11
anggota masyarakat tertentu, maka itu mengindikasikan bahwa masyarakat
tersebut makin tidak ampan. Keempat adalah sistem hidup bersama. Suatu
masyarakat yang mapan tentunya memiliki sistem. Semakin masyarakat
memiliki sistem yang mengatur kehidupan bersama, sehingga tercipta suatu
keteraturan, maka semakin mapan masyarakat tersebut. Menjawab pertanyaan
seberapa mapan masyarakat keperawatan bukanlah hal yang mudah. Kita
harus memperhatikan keempat unsur dalam masyarakat tersebut.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setiap orang memiliki kebutuhan dasar yang sama namun juga
disesuaikan dengan budaya masing-masing. Kebutuhan Dasar harus
dipenuhi namun juga bisa di tunda.
Konsep manusia dibagi menjadi dua bagian: Manusia sebagai makhluk
holistik dan Manusia sebagai sistem. Manusia sebagai makhluk holistik
mengandung pengertian, manusia makhluk yang terdiri dari unsur biologis,
psikologis, sosial dan spritual, atau sering disebut juga sebagai makhluk
biopsikososialspritual. Manusia ditinjau sebagai sistem, artinya manusia
terdiri dari beberapa unsur/sistem yang membentuk suatu totalitas; yakni
sistem adaptif, sitem personal, sistem interpersonal, dan sistem sosial.
Istilah masyarakat berasal dari bahasa arab yaitu syrakatausyaraka
yang artinya ikut serta atau berpartisipasi. Sedangkan dalam bahasa inggris,
masyarakat adalah society yang pengertiannya mencakup interaksi sosial,
perubahan sosial, dan rasa kebersamaan. Sehingga secara esensial,
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan
golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.
Seperti; sekolah, keluarga, perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat.
3.2 Saran

Sebagai saran, diharapkan setelah mengikuti proses pembelajaran


tentang antropologi kesehatan materi konsep dasar manusia dan masyarakat
ini, mahasiswa dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, sebagai manusia mahluk ciptaan tuhan, harus bersosial atau
bermasyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://saputra2503.blogspot.co.id/2015/08/makalah-manusia-dan-
masyarakat.html

Badrujaman, Aib. 2010. Sosiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: CV


Trans Info Media

Mubarak, Iqbal, Wahit. 2011. Sosiologi Untuk Keperawatan. Jakarta Selatan:


Salemba medika

14

Anda mungkin juga menyukai