Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk
geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara
mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.
Dalam bidang ekonomi, implementasi wawasan nusantara akan menciptakan tatanan ekonomi
yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat secara adil dan merata. Di samping itu, juga dapat mencerminkan tanggung jawab
pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antar daerah secara
timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap
batiniah dan lahiriah yang mengakui segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan hidup sekaligus
karunia Tuhan. Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang
rukun dan bersatu tanpa membedakan suku, asal usul daerah, agama, atau kepercayaan,serta
golongan berdasarkan status sosialnya. Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan
dengan corak ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa. Budaya Indonesia
tidak menolak nilai-nilai budaya asing asalkan tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa
sendiri dan hasilnya dapat dinikmati.
Falsafah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah anggapan, gagasan, dan sikap batin yang
paling dasar yang dimiliki oleh orang atau masyarakat. Sebagai falsafah hidup atau pandangan hidup,
Pancasila mengandung wawasan dengan hakikat, asal, tujuan, nilai, dan arti dunia seisinya, khususnya
manusia dan kehidupannya, baik secara perorangan maupun sosial. Pancasila sebagai falsafah hidup
menginginkan agar moral Pancasila menjadi moral kehidupan negara dalam arti menuntut
penyelenggara dan penyelenggaraan negara menghargai dan menaati prinsip-prinsip
moral. Kelimasila dalam Pancasila memberikan makna hidup dan menjadi tuntutan serta tujuan
hidup bagi bangsa Indonesia.Kelimanya saling berkaitan dan dtidak dapat dipisahkan. Dengan
kata lain Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa Indonesia yang mengikat seluruh warga
masyarakat, baik secara perorangan maupun sebagai kesatuan bangsa. Falsafah berarti juga
pandangan hidup. Dengan pandangan hidup, bangsa Indonesia akan mengetahui ke arah mana
tujuan yang ingin dicapainya dan memiliki pedoman dalam menyelesaiakan berbagai masalah.
.
Pancasila sebagai Ideologi negara Republik Indonesia
Pancasila sebagai ideologi negara yang berarti sebagai cita-cita bernegara dan sarana yang
mempersatukan masyarakat perlu perwujudan yang konkret dan operasional aplikatif, sehingga
tidak hanya dijadikan slogan belaka.
Fungsi Pancasila sebagai ideologi negara, yaitu:
1. Memperkokoh persatuan bangsa karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.
2. Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakan serta membimbing bangsa
Indonesia dalam melaksanakan pembangunan.
3. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa dan sebagai dorongan dalam pembentukan
karakter bangsa berdasarkan Pancasila.
4. Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai keadaan bangsa dan negara.
Pengertian pancasila sebagai dasar Negara terkandung dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke empat, Dengan
ditetapkannya pancasila sebagai dasar Negara tidak berarti menghapuskan perbedaan, namun
merangkup semua perbedaan yang ada yang kita sebut sebagai “Bhineka Tunggal Ika.”Penetapan
pancasila sebagai dasar Negara memberikan pengertian bahwa Negara Indonesia adalah Negara
pancasila. Itu berarti bahwa Negara Indonesia harus tunduk kepadanya, membelanya, dan melaksanakan
segala perundang-undangannnya.
polemik terhadap sila pertama, yakni “sila Ketuhanan Yang Maha Esa” tidak hanya terhenti pada
saat awal perumusannya. Kenyataannya, di dalam kehidupan masyarakat, hingga saat ini, sila
pertama ini belum dapat dipahami secara menyeluruh oleh rakyat Indonesia. Dampaknya adalah
hubungan antar umat beragama, yang dimaksud disini adalah upaya untuk menciptakan toleransi
dalam rangka menciptakan kerukunan antar umat beragama mengalami berbagai macam
hambatan. Bahkan sangat rentan untuk terjadinya konflik. Tentu saja akan membawa dampak
atau pengaruh yang besar terhadap bangsa Indonesia. Hanya karena soal perbedaan keyakinan
(agama), dapat menimbulkan perpecahan dan bahkan menimbulkan perbedaan ideologi, meski
Pancasila adalah Ideologi bangsa dan negara Republik Indonesia. Tentu saja karena Pancasila
sebagai Ideologi, falsafah, dasar negara, serta sebagai pandangan hidup, tidak dapat dipahami
dan dihayati secara menyeluruh oleh bangsa ini.
Hubungan Antar Umat Beragama Menurut Pancasila. Pancasila sebagai falsafah negara,
sebagai ideologi negara, sebagai landasan dasar dan sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia, berarti Pancasila merupakan sumber nilai bagi segala penyelenggaraan negara baik
yang bersifat kejasmanian maupun kerohanian. Hai ini berarti bahwa dalam segala aspek
penyelenggaraan atau kehidupan bernegara, baik yang materiil maupun yang spiritual harus
sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat dalam sila-sila Pancasila secara bulat dan utuh.
Dalam kaitannya dengan sila Ketuhanan yang maha Esa mempunyai makna bahwa segala aspek
penyelenggaraan hidup bernegara harus sesuai dengan nilai-nilai yang berasal dari Tuhan.
Karena, sejak awal pembentukan bangsa ini, bahwa negara Indonesia berdasarkan atas
Ketuhanan. Maksudnya adalah bahwa masyarakat Indonesia merupakan manusia yang
mempunyai iman dan kepercayaan terhadap Tuhan, dan iman kepercayaan inilah yang menjadi
dasar dalam hidup berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.
Hak dan kewajiban wni dikaitkan dengan bela Negara dan pertahanan dan keamanan
Dalam UUD 1945 Pasal 30 disebutkan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pembelaan negara. Bela negara ini diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan
negara. Dalam UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara diuraikan lebih jelas tentang
wujud bela negara, yaitu penyelenggaraan pertahanan negara. Tentara Nasional Indonesia
merupakan komponen utama dalam sistem pertahanan negara yang didukung oleh komponen
cadangan dan komponen pendukung.
Tentara sebagai komponen utama dalam sistem pertahanan negara bukan berarti membebaskan
warga negara dari kewajiban untuk bela negara. Semua sumber daya yang berada di dalam
wilayah negara RI, mulai dari rakyat, sumber daya alam, lembaga negara, dan kekuatan ekonomi,
merupakan komponen yang bisa diikutkan dalam bela negara. Komponen-komponen tersebut
dalam UU Pertahanan dikategorikan sebagai komponen cadangan dan komponen pendukung.
Pasal 33 ayat 3
“Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”.
Isi ayat pasal di atas bermakna bahwa segala sesuatu mengenai sumber daya alam termasuk di
dalamnya air beserta kekayaan alam lainnya milik atau berada dalam wilayah teritori NKRI
berarti dikuasai, diatur, dikelola, dan didistribusikan oleh negara atau pemerintah dengan
segenap lembaga pengelolanya untuk dipergunakan bagi memakmurkan atau mensejahterakan
rakyat Indonesia seluruhnya.