Anda di halaman 1dari 4

AKARTA.

Di awal 2013 ini, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi


(Bappebti) kembali bikin geger kalangan trader valas atau foreign exchange (forex) di
Indonesia. “Polisi” perdagangan berjangka ini membeberkan rencana memblokir situs
broker forex asal luar negeri.

Bappebti menuturkan, pemblokiran ini dilakukan untuk mencegah terjadinya


penipuan dan kerugian pada investor di Indonesia. Selain itu, Bappebti memang
menyematkan predikat ilegal terhadap broker-broker asing tersebut. Maklumlah,
semua broker tersebut memang tidak mengantongi izin operasi di Indonesia.

Bappebti sendiri sudah mengantongi daftar nama broker asing yang dianggap ilegal
tersebut. Berdasarkan data per 31 Januari 2013, ada sembilan broker forex asing yang
dianggap ilegal.

Semula Bappebti merencanakan pemblokiran situs pialang asing tersebut sudah bisa
mulai berjalan sejak awal Februari 2013 ini. Tapi target otoritas pasar berjangka ini
meleset. “Kami masih melakukan koordinasi dengan Kementerian Kominfo, ini butuh
waktu,” jelas Alfons Samosir, Kepala Biro Hukum Bappebti.

Tapi, ia memastikan rencana pemblokiran situs pialang asing ini bakal tetap berjalan
tahun ini. Bappebti menargetkan pemblokiran situs pialang forex asing yang dituding
ilegal tersebut bisa berjalan mulai pertengahan Maret mendatang.

Rencana ini jelas membuat para pemain forex di Indonesia resah, terutama para trader
kecil. Wajar saja, selama ini para trader tersebut mengandalkan layanan para broker
asing tersebut untuk mendulang untung di pasar valas.

Broker asing yang diincar Bappebti tersebut termasuk broker forex besar dan cukup
terkenal di kalangan pemain valas dalam negeri. Nasabah broker-broker tersebut yang
berasal dari Indonesia juga cukup banyak. Bappebti memperkirakan, jumlah nasabah
broker asing tersebut mencapai sekitar 400.000 nasabah.

Apalagi, saat ini masih banyak trader forex di Indonesia yang merasa lebih nyaman
bertransaksi di broker-broker asing tersebut ketimbang melalui broker lokal. Ada
banyak alasan yang dikemukakan para trader. Salah satunya, broker asing
menyediakan transaksi forex lot mini dan mikro. Jadi, trader bisa bertransaksi dengan
jumlah lot 0,1 lot (mini) atau 0,01 lot (mikro).

Karena lot transaksinya juga kecil, otomatis modal untuk bertransaksi pun jadi lebih
kecil. Banyak broker asing yang mematok deposit cuma sekitar US$ 1 atau sekitar Rp
9.700. Misalnya saja, Instaforex, LiteForex dan MasterForex.

Bandingkan dengan transaksi valas standar di broker lokal. Menurut Ridwan, seorang
trader forex, deposit di broker lokal bisa mencapai Rp 100 juta. “Kalau pemain kecil,
mana mampu duit sebanyak itu?” ujarnya. Broker asing pun tak memungut komisi
seperti broker lokal.

Selain itu, transaksi melalui broker asing kerap digunakan sebagai sarana belajar.
“Untuk yang mau coba trading atau pemula lebih cocok menggunakan broker asing,”
papar Desmond Wira, seorang trader.

Maklum saja, banyak trader menganggap risiko bertransaksi melalui broker asing
justru lebih kecil. Selain karena modal yang dibutuhkan jauh lebih kecil, spread yang
ditawarkan broker asing juga dianggap lebih menarik.

Buat Anda yang belum tahu, spread adalah istilah untuk menyebut selisih harga beli
dan jual valas. Para trader biasanya lebih menyukai spread yang kecil, sebab hal ini
bisa meminimalisasi kerugian mereka.

Broker asing rata-rata menawarkan spread 2 pips (percentage in points). Sementara,


spread yang ditawarkan broker lokal bisa mencapai 10 pips, Tambahan info, pips
adalah sebutan untuk satuan nilai setiap kenaikan atau penurunan nilai pasangan mata
uang yang diperdagangkan.

Karena laba turun?

Karena itu, tidak aneh bila banyak trader yang mempertanyakan kebijakan Bappebti
ini. Apalagi, para trader sendiri sama sekali tidak merasa tertipu maupun dirugikan
oleh para broker asing tadi. “Saya malah bisa mencari penghasilan tambahan,” tutur
Ridwan.

Menurut seorang trader forex kawakan yang juga menjadi moderator di salah satu
forum komunitas pemain forex di Indonesia, Bappebti mengeluarkan kebijakan
tersebut lantaran mendapat bisikan dari para broker lokal, agar bisa menghentikan
perkembangan broker asing di Indonesia.

Sumber ini berkisah, transaksi forex melalui broker asing semakin marak dan ngetop
sejak 2010. Saat itu semakin banyak trader yang tertarik membiakkan duit melalui
pasar forex. Broker asing yang masuk Indonesia pun semakin banyak dan semakin
giat menawarkan layanannya.

Alhasil, transaksi forex di broker lokal turun. Otomatis, pendapatan broker lokal dari
transaksi forex juga susut. “Sejak 2011 itu, kan, isunya neraca keuntungan broker
lokal standar turun melembah, dan turun tajam jadi seperti tebing di2012,” sebut si
trader. Inilah yang konon lantas membuat broker asing diburu.

Tentu saja, Bappebti menyangkal hal tersebut. Alfons menegaskan, keputusan


memblokir situs pialang asing ini bertujuan melindungi nasabah di dalam negeri.
Karena lokasi broker di negara lain, Bappebti akan sulit membantu nasabah bila
terjadi masalah hukum.

Yang jelas, bila rencana pemblokiran situs broker asing tersebut bisa berjalan efektif,
hal ini akan menyulitkan para trader forex yang selama ini aktif menggunakan jasa
broker asing, khususnya trader kecil. “Kalau untuk trader yang modalnya besar tidak
masalah, tapi kasih-an teman-teman yang modalnya kecil dan pemula,” ujar sumber
KONTAN tadi.
Pasalnya, kalau situs broker asing tadi diblokir, para trader bakal kesulitan melakukan
deposit dana serta menarik dana alias withdrawal (WD). Sumber KONTAN
mencurigai, kalau pemblokiran situs ini sukses, Bappebti akan langsung mengejar
perwakilan broker asing yang ada di Indonesia. “Jadi akhirnya pilihan trader yang
ingin tetap bermain lewat broker asing, ya, harus menghubungi langsung kantor
pusatnya di luar negeri,” sebut dia.

Langkah ini bukannya tidak mungkin dilakukan. Hanya saja, proses transaksi forex
menjadi semakin rumit. Misalnya saja, proses deposit bisa jadi membutuhkan
beberapa hari karena harus melalui transfer bank. “Kemudahan dan kecepatan proses
yang didapatkan selama ini dengan transaksi online jadi hilang,” tutur si sumber.

Tapi, para broker asing sendiri rupanya tidak tinggal diam menghadapi kebijakan
Bappebti tersebut. Broker-broker asing tersebut langsung mengeluarkan
pemberitahuan kepada para nasabahnya di Indonesia untuk menjamin layanan mereka
tetap bisa berjalan.

Salah satunya MasterForex. Broker forex asal Rusia ini menjamin aktivitas transaksi
forex melalui pihaknya akan tetap berjalan penuh. “Kami memiliki solusi teknis
alternatif yang memungkinkan kami tetap bekerja dan menghindari pemblokiran,”
jelas MasterForex melalui surat kepada para introducing broker (IB), sebutan untuk
perwakilan mereka di Indonesia.

Namun, MasterForex juga mengakui, dengan melakukan hal tersebut, maka berarti
perusahaannya beroperasi dengan melanggar peraturan hukum di Indonesia. “Tapi
kami bertanggungjawab kepada klien dan partner kami dan kami tidak akan
mengecewakan mereka serta menghentikan aktivitas hanya karena keputusan
birokrasi yang tidak pas,” tulis MasterForex.

Apalagi, menurut seorang sumber KONTAN yang juga menjadi perwakilan


MasterForex di Indonesia, sejatinya MasterForex sudah berusaha melegalkan
operasional mereka di Indonesia. “Mereka sudah berusaha dapat izin Bappebti itu
sudah sejak tahun 2010,” kisah sumber KONTAN tersebut.

Namun, setiap kali MasterForex berusaha memenuhi persyaratan agar bisa beroperasi
secara legal di Indonesia, persyaratan dan aturan hukum yang ada berubah. “Sampai
frustrasi untuk mengurus izin, padahal klien dan pasar terus membesar,” tambah si
sumber.

Meski begitu, banyak juga trader yang merasa pesimistis dengan rencana Bappebti
memblokir situs broker forex asing ini. “Pemblokiran ini tidak akan berjalan efektif,
pasti ada cara untuk menembus blokir,” tandas Ridwan.

Ridwan mencontohkan upaya pemblokiran situs porno yang dicanangkan


Kementerian Komunikasi dan Informasi. Meski Kemkominfo memblokir situs-situs
tadi, pengguna internet tetap saja punya cara untuk bisa mengakses situs tersebut. Ini
juga nanti yang akan terjadi bila pemblokiran situs broker asing mulai berjalan.
Bappebti sendiri sebenarnya tak ingin membiarkan nasabah yang terbiasa bermain
forex di broker asing kehilangan sarana trading-nya. Akhir tahun lalu, otoritas pasar
perdagangan berjangka ini mengumumkan pembukaan kembali kontrak perdagangan
mini (lihat boks).

Nah, para trader yang biasa bermain forex melalui broker asing diharapkan beralih
melakukan transaksi melalui kontrak mini yang ditawarkan broker lokal ini. “Banyak
juga di antara trader yang bertransaksi lewat broker asing selama ini sebenarnya cuma
ikut-ikutan saja, dengan kontrak mini ini diharapkan mereka tertarik untuk serius
berinvestasi di sini,” kata Yoke S. Endarto, Kepala Divisi Edukasi Askap Futures.

Kita lihat saja siapa pemenang pertarungan ini nanti.

***Sumber : KONTAN MINGGUAN 21 - XVII, 2012 Foreign Exhange

Anda mungkin juga menyukai