Anda di halaman 1dari 87

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Fakultas Kesehatan Masyarakat Skripsi Sarjana

2018

Analisis Beban Kerja pada Staff


Puskesmas Medan Deli Kota Medan
Tahun 2017

Ofianti, Ola
Universitas Sumatera Utara

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/6097
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
ANALISIS BEBAN KERJA PADA STAFF PUSKESMAS
MEDAN DELI KOTA MEDAN TAHUN 2017

SKRIPSI

OLEH
OLA OFIANTY
NIM : 131000281

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ANALISIS BEBAN KERJA PADA STAFF PUSKESMAS
MEDAN DELI KOTA MEDAN TAHUN 2017

Skripsi ini diajukan sebagai


Salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat

OLEH
OLA OFIANTY
NIM : 131000281

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ANALISIS

BEBAN KERJA PADA STAFF PUSKESMAS MEDAN DELI KOTA

MEDAN TAHUN 2017” ini beserta seluruh isinya adalah benar hasil karya saya

sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau mengutip dengan cara-cara

yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat

keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang

dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap

etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian

karya saya ini.

Medan, Juli 2018


Yang membuat pernyataan,

Ola Ofianty
NIM : 131000281

i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK

Pekerjaan merupakan bagian yang memegang peranan penting bagi


kehidupan manusia. Dalam kehidupan, pekerjaan dapat memberikan kepuasan dan
tantangan. Sebaliknya dapat pula menjadi gangguan dan ancaman. Kecepatan dan
beban kerja yang berlebihan, merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan. Gangguan yang dialami dapat berupa stres kerja. Hal ini
tentu dapat terjadi pada Staff Puskesmas Medan Deli Kota Medan Tahun 2018.
Jenis penelitian ini menggunakan Deskriptif Kuantitatif untuk melihat
gambaran beban kerja Puskesmas Medan Deli Kota Medan Tahun 2017. Waktu
Penelitian dilakukan dari bulan September sampai Bulan Maret 2018. Populasi
pada penelitian ini adalah seluruh staf di Puskesmas Medan Deli sebanyak 30
orang. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh staff di Puskesmas Medan
Deli yaitu 30 orang.
Berdasarkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas beban kerja
staff adalah kategori berat dengan rata-rata umur staff yaitu >30 tahun dan masa
kerja rata-rata 0 - 11 tahun. Petugas yang merasakan beban kerja berlebih ini
berasal dari beberapa unit puskesmas. Hasil penelitian menemukan bahwa staff
yang mengalami beban kerja kategori berat yaitu unit Pendaftaran.
Disarankan Kepada Kepala Puskesmas Medan Deli Kota Medan dapat
menempatkan staff sesuai dengan tupoksi nya dan lebih memantau SDM yang
ada, terkait dengan beban kerja sehingga para staff dapat lebih baik lagi
menyelesaikan pekerjaan yang diberikan serta kepada kepala ruangan tiap unit
lebih memerhatikan pekerjaan yang dilakukan staff di ruangannya sehingga
pembagian tugas sama rata. Kepada staff Puskesmas Medan Deli Kota Medan
diharapkan dapat melakukan pekerjaan lebih baik sehingga dapat mengurangi
stres akibat pekerjaan agar pelayanan yang di berikan kepada masyarakat dapat
semaksimal mungkin.

Kata Kunci : Beban Kerja, Analisis.

iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRACT

Work is a part that plays an important role for human life. In life, work
can provide satisfaction and challenge. Conversely can also be a nuisance and
threat. Excessive speed and workload, are factors that can cause health problems.
The disturbance experienced can be work stress. This can certainly happen to the
Staff of Medan Medan Medan Public Health Center 2018.
This study uses Quantitative Descriptive to see the description of
workload of Medan Deli Medan Municipal Health Center in 2017. The time of the
study was conducted from September to March 2018. The population in this study
was all staff at the Deli Medan Public Health Center as many as 30 people. The
sample in this research is all staffs at Puskesmas Medan Deli which is 30 people.
Based on the results showed that the majority of staff workload is heavy
category with the average age of staff is> 30 years and the average working
period of 0 - 11 years. Officers who feel this excessive workload come from
several puskesmas units. The results of the study found that staff who experience
heavy category workload is the Registration Unit.
It is suggested to the Head of Medan Medan City Health Center to place
staff in accordance with their tupoksi and more to monitor the existing human
resources related to the workload so that the staff can better finish the work given
and to the head of the room each unit pay more attention to the work done by the
staff in so the division of the task is equally flat. To Medan Puskesmas Medan Deli
staff is expected to do better job so that it can reduce the stress of the work so that
the service given to the community can be as much as possible.

Keywords: Workload, Analysis.

iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas

segala rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul Analisis Beban Kerja Pada Staff Puskesmas Medan Deli Kota

Medan Tahun 2017. Skripsi ini adalah salah satu syarat yang ditetapkan untuk

memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat

bimbingan, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak baik secara moril maupun

material. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M.hum selaku Rektor Universitas Sumatera

Utara.

2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

3. Dr. Drs. Zulfendri, M.Kes selaku Ketua Departemen Administrasi dan

Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera

Utara.

4. Dr. Drs. Zulfendri, M.Kes selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan waktu, bimbingan , saran dan petunjuk mulai dari penulisan

proposal hingga skripsi selesai.

v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Dr. Juanita, SE. M,KES selaku Dosen Penguji I skripsi yang telah

memberikan kritikan, saran dan arahan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

6. Dr. Drs. Surya Utama, MS selaku Dosen Penguji II skripsi yang telah banyak

meluamgkan waktu untuk memberikan kritikan, saran dan arahan sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

7. Prof. Dr. Ir. Albiner Siagian, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan bimbingan selama penulis menyelesaikan pendidikan

di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

8. Seluruh staff pengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Sumatera Utara.

9. dr. Nurlelin Sinaga selaku kepala Puskesmas Medan Deli Kota Medan yang

telah memberikan banyak bantuan dan kemudahan selama melakukan

penelitian.

10. Hetty Mirawati, STR.Keb, MKM selaku pegawai Puskesmas Medan Deli

yang telah memberikan data dan informasi yang dibutuhkan dalam

penyusunan skripsi ini.

11. Rina Ineke, AMKG selaku anggota pustu mabar yang telah memberikan

informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini.

12. Seluruh pegawai Puskesmas Medan Deli yang telah bersedia menjadi

responden dalam penelitian ini.

vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
13. Teristimewa penulis ucapkan kepada kedua orang tua yang amat penulis

cintai, ayahanda tercinta, Ibrahim MS dan ibunda tercinta, Lili rahma sari srg

yang telah memberikan perhatian, semangat serta doa kepada penulis.

14. Teristimewa penulis ucapkan kepada bapak dan ibu mertua yang penulis

cintai, ayahanda tercinta, Arianto dan ibunda tercinta, Sumiati yang telah

memberikan perhatian, semangat serta doa kepada penulis.

15. Teristimewa penulis ucapkan kepada suami tercinta Rudi Sani, ST yang telah

memberikan perhatian, semangat serta doa dan materi kepada penulis.

16. Saudara-saudara tercinta, Mhd Ilham wahyudi, Ade ira Susanty, Usi Maya

Wulandari, Rissa dan Rossa yang telah memberikan semangat kepada

penulis.

17. Seluruh keluarga besar yang telah memberikan semangat, dukungan dan doa

kepada penulis.

18. Sahabat dari SMA Rima Hanita, Jabbar Malik Hsb Amd,Kom, Edy Purwanto

SH yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

19. Sahabat-sahabat dari semester awal kuliah, Ilvi Skm, Rifka Skm, Aradea,

Fina, Salmi Skm, Tia, Rispa Skm dan Ratih yang telah memberikan

dukungan dan motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini.

20. Teman-teman di FKM USU, Ratna Skm, Husna Skm, Rida Skm, Rika Skm,

Rafida Skm, Riska Afani Skm, Rohani Skm, Fauzi Skm, Yoan Skm, Akhir

Skm, Ayub Skm, Iqbal, Icak, Weni dan Rado Skm,yang sampai saat ini masih

bersama.

vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
21. Teman-teman PBL di Desa Pematang Tatal, Perbaungan, Johanis Skm,

Maulia Skm, Mida, Rani

22. Teman-teman LKP di Dinkes Provsu Rina Skm, Mimi Skm, Qori, Aradea,

Citra. Dan semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulis

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini,

untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua

pihak dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap

skripsi ini dapat bermanfaat terutama untuk kemajuan ilmu pengetahuan.

Medan, Juli 2018

Ola Ofianty

viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
ABSTRAK .................................................................................................... iii
ABSTRACT ..................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vii
DAFTAR ISTILAH ......................................................................................... ix
RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1


1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 8
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 9
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 10


2.1 Puskesmas .................................................................................... 10
2.1.1 Defenisi Puskesmas ........................................................... 10
2.1.2 Fungsi Puskesmas ............................................................... 10
2.1.3 Organisasi Puskesmas ......................................................... 11
2.1.4 Upaya Kesehatan ................................................................. 12
2.1.5 Sumber Daya Manusia Puskesmas ...................................... 12
2.2 Beban Kerja .................................................................................. 13
2.2.1 Pengertian Beban Kerja ...................................................... 14
2.2.2 Bentuk Beban Kerja ............................................................ 15
2.2.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Beban Kerja ........... 17
2.2.4 Dampak Beban Kerja .......................................................... 24
2.3 Landasan Berfikir ......................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 25


3.1 Jenis Penelitian ............................................................................ 25
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 25
3.3 Populasi Dan Sampel ................................................................... 25
3.4 Metode Pengumpulan Data .......................................................... 26

ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.5 Defenisi Operasional .................................................................... 26
3.6 Metode Analisis Data ................................................................... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 33


4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian .......................................................... 33
4.1.1 Wilayah Kerja Puskesmas .............................................. 33
4.1.2 Sejarah Singkat Puskesmas Medan Deli Kota Medan ...... 33
4.1.3 Visi Misi dan Motto Puskesmas Medan Deli Kota Medan 34
4.1.4 Gambaran Kependudukan di Kecamatan Medan Deli ...... 34
4.1.5 Gambaran Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Medan Deli 35
4.2 Karateristik Responden ................................................................ 36
4.2.1 Beban Kerja ....................................................................... 41
4.3 Beban Kerja Staff Puskesmas ...................................................... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 48


5.1 Kesimpulan ................................................................................ 48
5.2 Saran ........................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 50

x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 4.1 Jumlah penduduk berdasarkan kelurahan dan jenis kelamin ............. 35

Tabel 4.2 Distribusi Faskes di Kecamatan Medan Deli Tahun 2016 ................ 35

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis


Kelamin, Kelompok Umur, Pendidikan Terakhir dan Lama Bekerja 36

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Besarnya Beban Kerja pada staff Puskesmas
Medan Deli Kota Medan tahun 2017 ................................................. 38

Tabel 4.5 Distribusi Tingkat Pendidikan Berdasarkan Beban Kerja .................. 39

Tabel 4.6 Distribusi Lama Kerja Dalam Tahun berdasarkan Beban Kerja ........ 39

Tabel 4.7 Distribusi Posisi / unit staff berdasarkan Beban Kerja ....................... 40

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Besarnya Beban Kerja pada staff Puskesmas
Medan Deli Kota Medan tahun 2017 ................................................. 41

xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner

Lampiran 2. Master Data

Lampiran 3. Hasil Statatistik

Lampiran 4. Surat Izin Penelitian

Lampiran 5. Surat Selesai Penelitian

xii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISTILAH
Singkatan : Singkatan dari

BPJS : Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial

IKHLAS : Inisiatif, Kerjasama, Humanis, Loyal, Akuntabel, Sepenuh hati

JKN : Jaminan Kesehatan Nasional

KIA : Kesehatan Ibu dan Anak

KLB : Kejadian Luar Biasa

K.B : Kota Bangun

M.H : Mabar Hilir

NIOSH : National Institute for Occupational Safety and health

PNC : Post Natal Care

PUSTU : Puskesmas Pembantu

SDM : Sumber Daya Manusia

SP2TP : Sistem Pencatatan Pelaporan Terpadu

TB : Tubercullosis

T.M : Tanjung Mulia

T.M.H : Tanjung Mulia Hilir

UGD : l Unit Gawat Darurat

UKM : Upaya Kesehatan Masyarakat

UKP : Upaya Kesehatan Perorangan

xiii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Ola Ofianty, dilahirkan di kota Medan pada tanggal 04

Desember 1994 dari pasangan suami istri Bapak Ibrahim MS dan Ibu Lili Rahma

sari srg. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 064009

pada tahun 2007. Selanjutnya, pada tahun itu juga penulis melanjutkan pendidikan

Sekolah Menengah Pertama di MTSs Istiqlal pada tahun 2010. Kemudian penulis

melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 20 Medan pada tahun 2013.

Tahun 2013 tepatnya pada tanggal 02 September penulis melanjutkan pendidikan

di Perguruan Tinggi Negeri, tepatnya di Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara. Peneliti menyelesaikan kuliah Strata satu (S1) pada

tahun 2018.

xiv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi

pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis,

(UU No. 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan).

Tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar masyarakat mampu

untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat sehingga

akan terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi

pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi

serta sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud dalam

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, (UU

No. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan)

Penyelenggaraan upaya kesehatan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan

yang bertanggung jawab, yang memiliki etik dan moral yang tinggi, keahlian, dan

kewenangan yang secara terus menerus harus ditingkatkan mutunya melalui

pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, sertifikasi, registrasi, perizinan, serta

pembinaan, pengawasan, dan pemantauan agar penyelenggaraan upaya kesehatan

memenuhi rasa keadilan dan perikemanusiaan serta sesuai dengan perkembangan

1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2

ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, (UU No. 36 Tahun 2014, Tentang

Tenaga Kesehatan)

Menurut Undang-undang Tenaga Kesehatan Nomor 36 Tahun 2014,

Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang

kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan

di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk

melakukan upaya kesehatan. Tenaga kesehatan merupakan kunci utama dalam

keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan bidang kesehatan di Indonesia.

Menurut Undang-undang kesehatan No 36 Tahun 2009 Pasal 164 Ayat 1

mengatakan bahwa upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja

agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang

diakibatkan oleh pekerjaan.

SDM Kesehatan menjadi salah satu komponen yang penting dan perlu

diperhatikan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di puskesmas karena

SDM Kesehatan merupakan perencana, penggerak, dan pelaksana kegiatan

pelayanan kesehatan itu sendiri.

Sumber daya manusia puskesmas terdiri atas tenaga kesehatan dan tenaga

penunjang (non tenaga kesehatan). Jenis dan jumlah tenaga kesehatan dan tenaga

non kesehatan dihitung berdasarkan analisis beban kerja, dengan

mempertimbangkan jumlah pelayanan yang diselenggarakan, jumlah penduduk

dan persebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas wilayah kerja, ketersediaan

fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah kerja, dan

pembagian waktu kerja. Tenaga kesehatan di puskesmas harus bekerja sesuai

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

dengan standar profesi, standar pelayanan, standar operasional prosedur, etika

profesi, menghormati hak pasien, serta mengutamakan kepentingan dan

keselamatan pasien dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan dirinya

dalam bekerja, (Permenkes 75 tahun 2014, Tentang Puskesmas).

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,

dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya,

(Permenkes 75 tahun 2014, Tentang Puskesmas).

Jumlah Puskesmas di Indonesia sampai dengan Desember 2015

sebanyak 9.754 unit, yang terdiri dari 3.396 unit Puskesmas rawat inap dan

6.358 unit Puskesmas non rawat inap. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun

2014 yaitu sebanyak 9.731 unit, dengan jumlah Puskesmas rawat inap sebanyak

3.378 unit dan Puskesmas non rawat inap sebanyak 6.353 unit, (Profil Kesehatan

indonesia, 2015).

Provinsi dengan rasio Puskesmas tertinggi yaitu Papua Barat sebesar 5,20

per 30.000 penduduk, sedangkan Banten memiliki rasio terendah sebesar 0,58 per

30.000 penduduk. Rasio Puskesmas per 30.000 penduduk belum sepenuhnya

menggambarkan kondisi yang sebenarnya mengenai aksesibilitas masyarakat

terhadap pelayanan kesehatan dasar. Sebagai contoh, tiga provinsi dengan rasio

tertinggi seluruhnya berada di wilayah timur yaitu Papua Barat, Maluku, dan

Papua. Hal ini dapat disebabkan karena jumlah penduduk yang relatif sedikit

sedangkan wilayah kerja yang luas, (Profil Kesehatan indonesia, 2015).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

Puskesmas Medan Deli adalah Puskesmas Rawat Inap yang berlokasi di

Jalan. K.L Yos Sudarso Km. 11,1 Lingkungan III Kelurahan Kota Bangun

Kecamatan Medan Deli, Kode Pos 20243 Kota Medan. yang memiliki wilayah

kerja di 5 kelurahan yaitu Kota Bangun, Mabar, Mabar Hilir, Tanjung Mulia,

Tanjung Mulia Hilir. Puskesmas Medan Deli dikepalai oleh seorang dokter

umum, (Profil Puskesmas Medan Deli, 2016).

Pegawai puskesmas ditempatkan di 9 unit yaitu loket pendaftaran dan

rujukan, poli umum, poli gigi, KIA, ruang TB paru, apotek, laboratorium, tata

usaha dan ruang kepala puskesmas. Jumlah seluruh tenaga kesehatan di Medan

Deli adalah 30 orang dengan berbagai latar belakang pendidikan bidang

kesehatan yaitu dokter umum 4 orang, dokter gigi 2 orang, perawat umum 6

orang, perawat gigi 1 orang, bidan 8 orang, apoteker 1 orang, petugas gizi 1 orang,

SKM 2 orang, pekarya/TU 1 orang, analis 2 orang, SMA 2 orang, (Profil

Puskesmas Medan Deli, 2016).

Berdasarkan hasil survey awal yang saya lakukan pada bulan september

tahun 2017, Hasil wawancara dengan beberapa petugas di unit KIA di Puskesmas

Medan Deli bahwa pekerjaan yang dilakukan tenaga kesehatan yaitu melayani

pasien yang datang untuk berobat jalan, dan turun ke lapangan, Petugas kesehatan

juga mengakui pasien yang datang ke puskesmas memang banyak, sejak era JKN

ini, jumlah kunjungan di tahun 2016 sebanyak 56705 pasien. memang bertambah

banyak apalagi mereka juga menerima pasien BPJS yang faskes nya bukan di

puskesmas tersebut, sehingga mereka mengatakan bahwa pekerjaan mereka

semakin banyak, (Profil Puskesmas Medan Deli, 2016).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

Dari hasil survei awal yang saya lakukan pada bulan september 2017 pada

pukul 11.00wib dengan mewawwancarai staff, dari Pengakuan petugas kesehatan

di unit KIA bahwa pekerjaan mereka bertambah karena saat ini puskesmas dalam

proses akreditasi. Selain melayani pasien, mereka juga wajib mengikuti rapat

akreditasi di jam kerja mereka serta membuat laporan- laporan yang harus selesai

tepat waktu. Perwakilan dari tiap unit wajib mengikuti rapat akreditasi sementara

yang lain melanjutkan pekerjaan rekannya begitupun sebaliknya. Hal ini

menyebabkan beban kerja bertambah karena harus menggantikan pekerjaan

petugas kesehatan lain sambil menyelesaikan pekerjaannya sendiri.

Hasil observasi yang saya lakukan pada bulan september 2017 ditemukan

pula adanya kurang komunikasi antar sesama petugas sehingga menyulitkan untuk

menyelesaikan laporan dengan tepat waktu, terlambatnya penyelesaian laporan

juga dikarenakan banyaknya pekerjaan yang mereka kerjakan, baik itu tugas

pokok dan tugas tambahan yang harus selesai tepat waktu. Masih adanya

kesalahan komunikasi antara pasien dan pegawai sehingga menimbulkan konflik

antar pasien dengan pegawai.

Pekerjaan merupakan bagian yang memegang peranan penting bagi

kehidupan manusia. Dalam kehidupan, pekerjaan dapat memberikan kepuasan dan

tantangan. Sebaliknya dapat pula menjadi gangguan dan ancaman. Terjadinya

gangguan kesehatan akibat lingkungan kerja fisik yang buruk telah lama

diketahui, juga telah pula dipahami bahwa desain dan organisasi kerja yang telah

memadai, seperti kecepatan dan beban kerja yang berlebihan, (Tarawaka, 2011).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

Hampir setiap kondisi pekerjaan bisa menyebabkan stress tergantung pada

reaksi pekerja. Bagaimanapun juga ada sejumlah kondisi kerja yang sering

menyebabkan stress bagi para pekerja diantaranya ; Beban kerja yang berlebihan,

Tekanan atau desakan waktu, Kualitas supervise yang jelek, Iklim politis yang

tidak aman, Umpan balik tentang pelaksanaan kerja yang tidak memadai,

Wewenang yang tidak mencukupi untuk melaksanakan tanggung jawab,

Kemenduaan peranan, Frustasi, Konflik antar pribadi dan antar kelompok,

Berbagai bentuk perubahan, (Handoko, 2008).

Beban kerja adalah keadaan dimana pekerja dihadapkan pada tugas yang

harus diselesaikan pada waktu tertentu. Beban kerja terbagi dua yaitu beban kerja

kuantitatif beban kerja kualitatif. Beban kerja kuantitatif adalah banyaknya

pekerjaan yang harus dilakukan pada satuan waktu tertentu, sedangkan beban

kerja kualitatif ialah benyaknya pekerjaan yang dirasakan sulit/tidak sesuai

dengan kemampuan pekerja, (Munandar, 2001).

Beban kerja berlebih dapat dilihat dari banyaknya pekerjaan dan kegiatan

yang dilakukan oleh pekerja, desakan waktu dalam menyelesaikan tuntutan

pekerjaan, yaitu setiap tugas diharapkan dapat selesai secepat mungkin secara

tepat dan cermat, adanya pekerjaan-pekerjaan tertentu yang beralih titik beratnya

pada pekerjaan otak, sehingga membutuhkan konsentrasi yang tinggi, (Munandar,

2001).

Beban kerja pada tenaga kesehatan di puskesmas dapat dilihat dari aspek-

aspek seperti tugas-tugas yang dijalankan berdasarkan fungsi utamanya. Tugas-

tugas yang dijalankan meliputi tugas pokok, tugas tambahan/rangkap, jumlah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

pasien yang harus dilayani, kapasitas kerja sesuai dengan pendidikan tenaga

kesehatan, waktu kerja yang digunakan untuk mengerjakan tugas sesuai dengan

jam kerja yang berlangsung setiap hari, serta kelengkapan fasilitas yang dapat

membantu tenaga kesehatan dalam menyelesaikan kerjanya dengan baik,

(Irwandi, 2007).

Beban kerja optimum harus dicapai bila ingin mendapatkan produktivitas

yang tinggi, namun demikian jika beban pekerjaan yang terlalu rendah atau terlalu

tinggi maka akan menyebabkan produktifitas yang rendah pula, dari berbagai

penelitian terbaru tentang stress akibat kerja mengindikasikan bahwa tedapat

rentang variable yang cukup luas yang mendifinisikan pekerjaan sebagai

penyebab stress. Dapat disimpulkan bahwa pekerjaan sebagai penyebab stress

ditandai dengan : Tingkat tuntutan kerja yang tinggi (beban kerja), Tingkat control

tugas yang rendah (pembuatan keputusan), Tingkat pelaksanaan tugas tidak

menentu (kemampuan kerja dan keterampilan teknis), Dukungan organisasi

rendah (pengakuan dan penghargaan terhadap individu pekerja), (Tarawaka,

2011).

Berdasarkan hasil penelitian iswinarto (2004), perhitungan dengan

instrumen DSP DepKes 2004 untuk menghitung kebutuhan tenaga berdasarkan

beban kerja menunjukkan bahwa tenaga yang ada di puskesmas masih kurang

seperti Puskesmas Curup tenaga ada 37 yang dibutuhkan 55 jadi jadi masih

kurang 18, Puskesmas Kampung Delima tenaga yang ada 21 dibutuhkan 43 jadi

kekurangan tenaga 22, Puskesmas Air Dingin tenaga yang ada 17 dibutuhkan 33

kekurangan tenaga 16 dan Puskesmas Sindang Jati tenaga yang ada 15 yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

dibutuhkan 33 masih kurang 18 tenaga, adapun tenaga yang paling kurang

jenisnya adalah tenaga SMF, Bidan, Dokter.

Berdasarkan hasil penelitian Kusuma (2014), menunjukan analisis jabatan

dan berdasarkan pada jumlah kunjungan pasien. Informan menyatakan bahwa

seluruh perawat yang bertugas di rawat inap ternyata juga bertugas di rawat jalan,

Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling dan memegang program-program

yang ada di Puskesmas. Hasil perhitungan BOR sebesar 55% yaitu memiliki

beban kerja yang rendah, AVLOS sebesar 4 hari, TOI sebesar 3 hari dan BTO

sebesar 58,25.

Berdasarkan hasil penelitian Nafista (2017), menunjukan Perhitungan

dan analisis beban kerja tenaga perawat dengan menggunakan metode work

sampling menghasilkan bahwa beban kerja pada 6 hari kerja tenaga perawat di

Puskesmas Poncol berbeda – beda. Beban kerja tenaga perawat paling tinggi di

hari Senin dan Kamis pada jam kerja panjang, sedangkan untuk jam kerja pendek

beban kerja paling tinggi tenaga perawat berada di hari Sabtu.

Dengan demekian peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Analisis

beban kerja Pada staff Puskesmas Medan Deli Kota Medan Tahun 2017’’.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan

dalam penelitian ini adalah Bagaimana beban kerja staff puskesmas di Puskesmas

Medan Deli ?

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran beban kerja

staff Puskesmas Medan Deli

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan dan informasi untuk Puskesmas Medan Deli agar

dapat menjadi bahan pertimbangan dalam meningkatkan manajemen

sumber daya manusia yang lebih berkualitas.

2. Sebagai bahan informasi, pembelajaran dan melatih diri berpikir ilmiah

untuk peneliti.

3. Sebagai acuan perbandingan, informasi dan pembelajaran untuk penelitian

selanjutnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Puskesmas

2.1.1 Defenisi Puskesmas

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Puskesmas

adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan

masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih

mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional

yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina

peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan

terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

2.1.2 Fungsi Puskesmas

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Puskesmas

sesuai dengan fungsinya berkewajiban mengupayakan, menyediakan, dan

menyelenggarakan pelayanan yang bermutu dalam memenuhi kebutuhan

masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Fungsi puskesmas antara

lain:

a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya

Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik

(public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan

serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan

10
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11

pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain

adalah promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan,

perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana,

kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat

lainnya.

b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi

(private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan

kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan

pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan

untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.

2.1.3 Organisasi Puskesmas

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 bahwa

organisasi puskesmas disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berdasarkan

kategori, upaya kesehatan dan beban kerja puskesmas. Pada umumnya struktur

organisasi puskesmas terdiri dari:

a. Kepala Puskesmas.

b. Kepala sub bagian tata usaha

c. Penanggung jawab UKM dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat.

d. Penanggung jawab UKP, kefarmasian dan Laboratorium.

e. Penanggung jawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas

pelayanan kesehatan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

2.1.4 Upaya kesehatan

Puskesmas menyelengarakan upaya kesehatan tingkat pertama dan

upayakesehatan perseorangan tingkat pertama, dimana upaya kesehatan tingkat

pertama (Permenkes, 75 tahun 2014, Tentang Puskesmas) meliputi :

1) Upaya kesehatan Esensial: (a).Pelayanan promosi kesehatan (b).Pelayanan

kesehatan lingkungan (c).Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga

berencana (d).Pelayanan gizi (e).Pelayanan pencegahan dan pengendalian

penyakit.

2) Upaya kesehatan perorangan meliputi : (a).Rawat jalan (b).Pelayanan gawat

darurat (c).Pelayanan satu hari (one day care) (d).Home care (e).Rawat inap

berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan (f).Kesehatan.

2.1.5 Sumber Daya Manusia Puskesmas

Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas Tenaga Kesehatan dan

nonkesehatan. Jenis dan jumlah Tenaga Kesehatan dan tenaga non kesehatan

sebagaimana dimaksud dihitung berdasarkan analisis beban kerja, dengan

mempertimbangkan jumlah pelayanan yang diselenggarakan, jumlah penduduk

dan persebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas wilayah kerja,

ketersediaanfasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah

kerja, dan pembagian waktu kerja.

Jenis Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada Permenkes, 75 tahun

2014 ayat (2) Tentang Puskesmas, paling sedikit terdiri atas: (a).dokter atau

dokter layanan primer (b).dokter gigi (c).Perawat (d).Bidan (e).Tenaga

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

kesehatan.masyarakat (f).Tenaga kesehatan lingkungan (g).Ahli teknologi

laboratorium medik (h). Tenaga gizi (i).Tenaga kefarmasian.

2.2 Beban Kerja

Setiap pekerjaan merupakan beban bagi pekerjanya. Beban tersebut dapat

berupa beban fisik, mental dan atau sosial. Tenaga kerja memiliki keterbatasan

untuk memikul beban sampai pada tingkat tertentu. Selain itu, masing-masing

tenaga kerja memiliki batas optimal pembebanan kerja yang berbeda-beda. Prinsip

inilah yang mendasari penempatan tenaga kerja yang tepat pada pekerjaan yang

tepat pula. Derajat ketepatan tersebut dapat diukur melalui kecocokan

pengalaman, pengetahuan, keahlian, keterampilan, motivasi, sikap kerja dan lain

sebagainya (Alamsyah dan Ratna, 2013).

Tubuh manusia dirancang untuk dapat melakukan aktivitas pekerjaan

sehari-hari. Setiap pekerjaan merupakan beban bagi pelakunya, beban-beban

tersebut tergantung bagaimana orang tersebut bekerja sehingga disebut beban

kerja, jadi definisi beban kerja adalah kemampuan tubuh bekerja dalam menerima

pekerjaan. Beban dapat berupa beban fisik dan beban mental. Beban kerja fisik

dapat berupa beratnya pekerjaan seperti mengangkat, mengangkut, merawat,

mendorong, sedangkan beban kerja mental dapat berupa sejauh mana tingkat

keahlian dan prestasi kerja yang dimiliki individu dengan individu lain,

(Manuaba, 2000).

Beban kerja SDM kesehatan di puskesmas juga merupakan hal penting

yang tidak bisa terus menerus diabaikan. Beban kerja yang berlebihan dapat

berpengaruh pada kualitas kerja seseorang, (Mujiati & Yuniar, 2017).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

2.2.1 Pengertian beban kerja

Menurut Permendagri Nomor 12 tahun 2008 Tentang Pedoman Analisis

Beban Kerja Di Lingkungan Departemen Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah,

beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit

organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu, Setiap

pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun

masyarakat di sekelilingnya, untuk itu perlu dilakukan upaya penyerasian antara

kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar, sehingga diperoleh

produktivitas kerja yang optimal.

Menurut Everly dkk, dalam Munandar ( 2001), mengatakan bahwa beban

kerja adalah keadaan dimana pekerja dihadapkan pada tugas yang harus

diselesaikan pada waktu tertentu. Kategori lain dari beban kerja adalah kombinasi

dari beban kerja kuantitatif dan kualitatif. Beban kerja secara kuantitatif yang

timbul karena tugas-tugas terlalu banyak atau sedikit, sedangkan beban kerja

kualitatif jika pekerja merasa tidak mampu melakukan tugas atau tugas tidak

menggunakan keterampilan atau potensi dari pekerjaan. Beban kerja fisikal atau

mental yang harus melakukan terlalu banyak hal, merupakan kemungkinan

sumber stres pekerjaan. Kesimpulan beban kerja adalah kemampuan tubuh untuk

menerima pekerjaan dapat berupa beban fisik dan beban mental.

Beban kerja (workload) merupakan stressor hubungan peran atau tugas

lain yang terjadi karena para pegawai merasa beban kerjanya terlalu banyak. Hal

ini dapat disebabkan karena perusahaan mengurangi tenaga kerja dan melakukan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

retruksisasi pekerjaan, meninggalkan sisa pegawai dengan lebih banyak tugas dan

sedikit waktu serta sumberdaya untuk menyelesaikannya, (Sopiah, 2008).

Beban kerja menurut Meshkati dalam Astianto (2014) dapat didefinisikan

sebagai suatu perbedaan antara kapasitas atau kemampuan pekerja dengan

tuntutan pekerjaan yang harus dihadapi. Mengingat kerja manusia bersifat mental

dan fisik, maka masing-masing mempunyai tingkat pembebanan yang berbeda-

beda. Tingkat pembebanan yang terlalu tinggi memungkinkan pemakaian

energi yang berlebihan dan terjadi overstress, sebaliknya intensitas pembebanan

yang terlalu rendah memungkinkan rasa bosan dan kejenuhan atau understress.

Oleh karena itu perlu diupayakan tingkat intensitas pembebanan yang optimum

yang ada di antara kedua batas yang ekstrim tadi dan tentunya berbeda antara

individu yang satu dengan yang lainnya.

Menurut Heart & staveland dalam Tarawaka (2011), bahwa beban kerja

merupakan suatu yang muncul dari interaksi antara tuntutan tugas-tugas,

lingkungan kerja dimana digunakan sebagai tempat kerja, keterampilan perilaku

dan persepsi dari pekerja. Beban kerja kadang-kadang juga dapat didefenisikan

secara operasional pada berbagai faktor seperti tuntutan tugasatau upaya-upaya

yang dilakukan untuk melakukan pekerjaan.

2.2.2 Bentuk Beban Kerja

Menurut Munandar (2001), mengklasifikasikan beban kerja ke dalam

faktor-faktor intrinsik dalam pekerjaan sebagai berikut :

a. Tuntutan Fisik Kondisi fisik pekerja mempunyai pengaruh terhadap kondisi

faal tubuh dan psikologi seseorang. dalam hal ini bahwa kondisi kesehatan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

pegawai harus tetap dalam keadaan sehat saat melakukan pekerjaan, selain

istirahat yang cukup juga dengan dukungan sarana tempat kerja yang

nyaman dan memadai.

b. Tuntutan Tugas. Kerja shift/kerja malam sering kali menyebabkan

kelelahan bagi para pegawai akibat dari beban kerja yang berlebihan. beban

kerja berlebihan dan beban kerja terlalu sedikit dapat berpengaruh terhadap

kinerja pegawai. Beban kerja dapat dibedakan sebagai berikut.

1. Beban Berlebih Kuantitatif. Secara fisik ataupun mental akibat terlalu

banyak melakukan kegiatan merupakan kemungkinan sumber stress

pekerjaan untuk yang menimbulkan beban berlebih kuantitatif ialah

desakan waktu dalam menyelesaikan tuntutan pekerjaan, yaitu setiap

tugas diharapkan dapat diselesaikan secepat mungkin secara cepat dan

cermat.

2. Beban Terlalu Sedikit Kuantitatif. Yang dapat memengaruhi

kesejahteraan psikologis seseorang pada pekerjaan yang sederhana,

dimana banyak terjadi pengulangan gerak akan timbul rasa bosan.

3. Beban Berlebih Kualitatif. Kemajuan teknologi mengakibatkan sebagian

besar pekerjaan yang selama ini dikerjakan secara manual oleh.

manusia/tenaga kerja diambil alih oleh electronik seperti komputer,

sehingga pekerjaan manusia beralih titik beratnya pada pekerjaan otak.

4. Beban Terlalu Sedikit Kualitatif. Merupakan keadaan dimana tenaga

kerja tidak diberi peluang untuk menggunakan keterampilan dan potensi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

yang dimilikinya, atau untuk mengembangkan kecakapan potensialnya

secara penuh.

5. Beban tambahan kerja ada dua macam, yaitu beban kerja utama dan

beban kerja tambahan. Beban kerja utama merupakan beban yang

ditimbulkan akibat dari suatu pekerjaan yang dilakukan. Beban

tambahan merupakan beban yang ditimbulkan akibat faktor lingkungan

dalam suatu pekerjaan yang dapat berakibat atau mempengaruhi kondisi

jasmani dan rohani, Disebut beban tambahan karna lingkungan tersebut

mengganggu pekerjaan dan harus diatasi oleh tenaga kerja atau staff

yang bersangkutan (Kurniawati, 2013).

2.2.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Beban Kerja

Beban kerja dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor

internal. Menurut Rodahl dkk dalam Tarawaka (2011), faktor-faktor yang

mempengaruhi beban kerja antara lain :

a. Faktor eksternal, yaitu beban yang berasal dari luar tubuh pekerja, seperti :

1. Tugas-tugas yang bersifat fisik, alat dan sarana kerja, kondisi kerja, sikap

kerja, dan tugas-tugas yang bersifat psikologis, seperti kompleksitas

pekerjaan, tingkat kesulitan, tanggung jawab pekerjaan.

2. Organisasi kerja seperti lamanya waktu bekerja, waktu istirahat, kerja

bergilir, kerja malam, sistem pengupahan, sistem kerja, model struktur

organisasi, pelimpahan tugas, tanggung jawab dan wewenang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

3. Lingkungan kerja adalah merupakan penempatan dan pemilihan staff,

hubungan sesama staff, hubungan staff dengan atasan dan staff dengan

lingkungan sosial.

b. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh pekerja itu sendiri

akibat dari reaksi beban kerja eksternal. Faktor internal meliputi faktor somatis

(jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, status gizi, dan kondisi kesehatan) dan

faktor psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan dan kepuasan).

c. Faktor-faktor yang dapat menjadi beban tambahan

Faktor – faktor yang mempengaruhi Beban Kerja

Terdapat 4 faktor utama yang mempengaruhi beban kerja setiap tenaga

kesehatan yaitu:

1) Tugas Pokok Tenaga Kesehatan

Tugas Pokok adalah tugas yang harus dikerjakan oleh seorang tenaga

kesehatan berdasarkan prosedur tetap yang ada pada puskesmas. Rincian tugas

pokok tenaga kesehatan di puskesmas sebagai berikut :

a) Tugas Pokok Tenaga Dokter

Melakukan pelayanan umum, melakukan tindakan medik dan UGD,

kunjungan pada pasien rawat inap, menerima dan melakukan rujukan,

melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, melakukan

catatan medik, dan membuat rencana kerja tahunan.

b) Tugas Pokok Tenaga Bidan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

Melaksanakan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak, melaksanakan

pelayanan KB, melaksanakan pertolongan persalinan normal perawatan

nifas (PNC), melaksanakan pelayanan kesehatan bayi dan anak.

c) Tugas Pokok Perawat

Melaksanakan asuhan keperawatan dan evaluasi keperawatan, dan

melakukan kunjungan pembinaan individu/ keluarga/ masyarakat.

d) Tugas Pokok Tenaga Dokter Gigi

Melakukan pelayanan/tindakan gigi dan mulut, melakukan penambalan

gigi, menerima dan melakukan rujukan, menerima konsultasi pasien dan

masyarakat, melaksanakan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut kepada

masyarakat dan anak sekolah, membuat rencana kerja tahunan.

e) Tugas Pokok Perawat Gigi

Membantu dokter gigi dalam melakukan praktek, melakukan

sterilisasi/desinfeksi alat, membantu dokter gigi dalam melakukan

penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, mencatat register kunjungan

pasien.

f) Tugas Pokok Tenaga Kesehatan Masyarakat

Menyusun rencana program puskesmas, menyiapkan data/informasi

sebagai dasar pengambilan keputusan kepala puskesmas, pengelolaan

administrasi surat-menyurat, Menyusun rencana kebutuhan sarana

perlengkapan puskesmas, melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan

program puskesmas dan tata usaha, koordinasi pencatatan dan pelaporan

bulanan dan tahunan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

g) Tugas Pokok Tenaga Pelaksana Sanitasi

Melakukan pengamatan penyakit, melakukan penyuluhan epidemiologi

dan imunisasi, menentukan identifikasi KLB/wabah, melakukan

pemberantasan terhadap penyakit menular langsung. melakukan analisis

dampak lingkungan, penyuluhan kesehatan lingkungan.

h) Tugas Pokok Tenaga Pelaksana Farmasi

Menerima resep, meracik dan mempersiapkan obat sesuai kebutuhan,

Memberikan penjelasan kepada pasien tentang pemakaian obat,

Merencanakan kebutuhan obat dan vaksin, membuat daftar permintaan

obat kegudang farmasi, membuat pencatatan dan pelaporan.

i) Tugas Pokok Tenaga Pelaksana Gizi

Melaksanakan pelayanan gizi, melatih kader gizi, menyusun standar

dietik dan informasi gizi, pemberian vitamin, membuat pencatatan dan

laporan, menghitung stok Yodiol, membuat laporan posyandu, membuat

jadwal puskesmas keliling.

j) Tugas Pokok Tenaga Pekarya Kesehatan

Membantu perawat dalam pelayanan kesehatan, mencatat registrasi

kunjungan pasien, menyelenggarakan perawatan kesehatan masyarakat

dengan kunjungan rumah, membina peran serta masyarakat melalui dasa

wisma, penyuluhan (di posyandu), pencatatan dan pelaporan.

k) Tugas Pokok Tenaga Administrasi Umum

Mengagendakan surat masuk dan surat keluar, mengetik surat, mengirim

surat, pencatatan inventarisasi barang, melakukan peremajaan data

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

pegawai, barang dan perlengkapan lain, melakukan kegiatan kearsipan,

membuat laporan puskesmas.

l) Tugas Pokok Petugas Loket

Mempersiapkan peralatan di loket, pelayanan pendaftaran/mengisi kartu

status pasien, menerima pembayaran retribusi/karcis, menyusun kartu

berobat kedalam kotak/rak, merekap kunjungan pasien, menyetor hasil

penerimaan pembayaran retribusi, membuat laporan kunjungan pasien.

m) Tugas Pokok Petugas SP2TP

Melakukan kordinasi pengumpulan data laporan hasil kegiatan bulanan

puskesmas, melakukan validasi data hasil laporan bulanan kegiatan

program, melakukan pengumpulan dan analisa data stratifikasi

puskesmas, merekap dan mendokumentasikan laporan hasil kegiatan

bulanan puskesmas, melakukan visualisasi data hasil laporan bulanan

kegiatan program, mendokumentasikan semua rencana dan hasil kegiatan

puskesmas secara sistematis.

2) Tugas Tambahan

Tugas tambahan merupakan bagian dari pekerjaan dan dikerjakan

seperti halnya tugas utama. Namun akan menjadikan beban kerja meningkat

jika tugas tambahan lebih banyak sehingga menjadikan tanggungan pekerjaan

yang harus dikerjakan menjadi lebih besar. Dapat juga terjadi sebaliknya yakni

dengan tugas tambahan beban kerja meningkat tetapi tetap sesuai dengan

standar karena tingkat produktivitas menjadi lebih optimal. Tugas tambahan

tenaga kesehatan pada puskesmas sebagai berikut :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

a) Tugas Tambahan Tenaga Dokter

Membuat Laporan kegiatan bulanan, menghadiri pertemuan, melakukan

monitoring dan evaluasi pelaksanaan manajemen puskesmas, melakukan

kordinasi lintas program, melakukan supervisi program.

b) Tugas Tambahan Tenaga Bidan

Membuat laporan kegiatan bulanan, melakukan bimbingan teknis pada

Bidan di desa , menghadiri pertemuan.

c) Tugas Tambahan Perawat

Membuat Laporan kegiatan bulanan, menghadiri pertemuan,

membimbing siswa perawat.

d) Tugas Tambahan Dokter Gigi

Membuat laporan kegiatan bulanan, menghadiri pertemuan, melakukan

monitoring dan evaluasi pelaksanaan manajemen puskesmas, melakukan

supervisi program.

e) Tugas Tambahan Perawat Gigi

Membuat laporan bulanan, menghadiri pertemuan, membuat pencatatan

dan pelaporan perawatan gigi pasien.

f) Tugas Pokok Tenaga Pelaksana Gizi

Membuat laporan kegiatan bulanan, menghadiri pertemuan (rapat,

seminar, pelatihan), penyuluhan

g) Tugas Tambahan Tenaga Pelaksana Farmasi

Membuat laporan kegiatan bulanan, menghadiri pertemuan,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

h) Tugas Tambahan Tenaga Pelaksanan Sanitasi

Membuat laporan kegiatan bulanan, menghadiri pertemuan, melakukan

koordinasi lintas program/sektor, melakukan supervisi program.

i) Tugas Tambahan Tenaga Kesehatan Masyarakat

Melakukan penyuluhan, menghadiri pertemuan, melaksanakan tugas

pendelegasian manajerial dari kepala puskesmas, koordinasi pelaksanaan

JPKM, koordinasi pelaksanaan supervisi kegiatan program.

j) Tugas Tambahan Tenaga Administrasi Umum

Membuat laporan kegiatan bulanan, menyelenggarakan kegiatan sosial

dalam lingkungan wilayah puskesmas, rapat.

k) Tugas Tambahan Petugas Pengelola SP2TP

Melakukan pencatatan dan dokumentasi arus barang inventaris

puskesmas, melakukan peremajaan data inventaris barang untuk

keperluan perencanaan, membuat perencanaan pengadaan, perbaikan dan

penghapusan barang inventaris, membuat laporan bulanan,membuat

laporan harian.

1) Waktu Kerja

Waktu kerja adalah lamanya seseorang bekerja dalam seharinya.

2) Jumlah Kunjungan Pasien

Jumlah kunjungan adalah banyaknya kunjungan pasien yang

menggunakan jasa pelayanan kesehatan. Kunjungan pasien setiap harinya di

waktu kerja akan mempengaruhi beban kerja dari tenaga kesehatan. Sebaiknya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

terdapat kesesuaian antara jumlah tenaga kesehatan dan pasien atau klien yang

dilayani di unit pelayanan kesehatan.

2.2.4 Dampak beban kerja

Beban kerja yang terlalu berlebihan akan mengakibatkan stres kerja baik

fisik maupun psikis dan reaksi-reaksi emosional, seperti sakit kepala, gangguan

pencernaan dan mudah marah, sedangkan pada beban kerja yang terlalu sedikit

dimana pekerjaan yang dilakukan karena pengulangan gerak yang menimbulkan

kebosanan. Kebosanan dalam kerja rutin sehari- hari karena tugas atau pekerjaan

yang terlalu sedikit mengakibatkan kurangnya perhatian pada pekerjaan, sehingga

secara potensial membahayakan pekerja, (Manuaba, 2000).

2.3 Landasan Berfikir

Bahwa penelitian ini mendeskripsikan beban Tugas staff puskesmas

yang dalam hal ini meliputi aspek : Tugas Pokok, Tugas Tambahan, Waktu Kerja

dan Jumlah Kunjungan Pasien.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif kuantitatif,

menurut Notoatmodjo (2012), metode penelitian deskriptif adalah suatu metode

penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau

deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Jenis ini digunakan untuk

mengetahui gambaran tentang Beban Kerja Staff Puskesmas Medan Deli Kota

Medan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Medan Deli, Kecamatan Medan

Deli, Kota Medan, pada bulan September 2017 sampai maret 2018. Pemilihan

lokasi penelitian ini dilaksanakan karena Puskesmas Medan Deli merupakan

Puskesmas yang memiliki wilayah kerja cukup luas dan jumlah penduduk yang

banyak.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh Staff Puskesmas yang bekerja di

Puskesmas Medan Deli, Kecamatan Medan Deli Kota Medan. Adapun jumlah

staff yang bekerja di Puskesmas Medan Deli berjumlah 30 orang. Sehubungan

dengan jumlah populasi yang relatif kecil maka teknik pengambilan sampel pada

penelitian ini menggunakan total populasi dimana seluruh populasi dijadikan

sampel penelitian yaitu 30 orang.

25
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
26

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan wawancara yang

berpedoman pada kuesioner terstruktur dengan jawaban tertutup yang telah

dipersiapkan terlebih dahulu. Untuk melengkapi hasil wawancara peneliti juga

melalukan observasi

3.5 Definisi Operasional

Faktor- faktor yang mempengaruhi beban kerja antara lain :

1. Tugas Pokok Tenaga Kesehatan

Tugas Pokok adalah tugas yang harus dikerjakan oleh seorang tenaga

kesehatan berdasarkan prosedur tetap yang ada pada puskesmas. Rincian tugas

pokok tenaga kesehatan di puskesmas sebagai berikut :

a. Tugas Pokok Tenaga Dokter

Melakukan pelayanan umum, melakukan tindakan medik dan UGD,

kunjungan pada pasien rawat inap, menerima dan melakukan rujukan,

melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, melakukan catatan

medik, dan membuat rencana kerja tahunan.

b. Tugas Pokok Tenaga Bidan

Melaksanakan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak, melaksanakan pelayanan

KB, melaksanakan pertolongan persalinan normal perawatan nifas (PNC),

melaksanakan pelayanan kesehatan bayi dan anak.

c. Tugas Pokok Perawat

Melaksanakan asuhan keperawatan dan evaluasi keperawatan, dan melakukan

kunjungan pembinaan individu/ keluarga/ masyarakat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

d. Tugas Pokok Tenaga Dokter Gigi

Melakukan pelayanan/tindakan gigi dan mulut, melakukan penambalan gigi,

menerima dan melakukan rujukan, menerima konsultasi pasien dan

masyarakat, melaksanakan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut kepada

masyarakat dan anak sekolah, membuat rencana kerja tahunan.

e. Tugas Pokok Perawat Gigi

Membantu dokter gigi dalam melakukan praktek, melakukan

sterilisasi/desinfeksi alat, membantu dokter gigi dalam melakukan

penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, mencatat register kunjungan pasien.

f. Tugas Pokok Tenaga Kesehatan Masyarakat

Menyusun rencana program puskesmas, menyiapkan data/informasi sebagai

dasar pengambilan keputusan kepala puskesmas, pengelolaan administrasi

surat-menyurat, Menyusun rencana kebutuhan sarana perlengkapan

puskesmas, melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan program puskesmas

dan tata usaha, koordinasi pencatatan dan pelaporan bulanan dan tahunan.

g. Tugas Pokok Tenaga Pelaksana Sanitasi

Melakukan pengamatan penyakit, melakukan penyuluhan epidemiologi dan

imunisasi, menentukan identifikasi KLB/wabah, melakukan pemberantasan

terhadap penyakit menular langsung. melakukan analisis dampak lingkungan,

penyuluhan kesehatan lingkungan.

h. Tugas Pokok Tenaga Pelaksana Farmasi

Menerima resep, meracik dan mempersiapkan obat sesuai kebutuhan,

Memberikan penjelasan kepada pasien tentang pemakaian obat,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

Merencanakan kebutuhan obat dan vaksin, membuat daftar permintaan obat

kegudang farmasi, membuat pencatatan dan pelaporan.

i. Tugas Pokok Tenaga Pelaksana Gizi

Melaksanakan pelayanan gizi, melatih kader gizi, menyusun standar dietik

dan informasi gizi, pemberian vitamin, membuat pencatatan dan laporan,

menghitung stok Yodiol, membuat laporan posyandu, membuat jadwal

puskesmas keliling.

j. Tugas Pokok Tenaga Pekarya Kesehatan

Membantu perawat dalam pelayanan kesehatan, mencatat registrasi

kunjungan pasien, menyelenggarakan perawatan kesehatan masyarakat

dengan kunjungan rumah, membina peran serta masyarakat melalui dasa

wisma, penyuluhan (di posyandu), pencatatan dan pelaporan.

k. Tugas Pokok Tenaga Administrasi Umum

Mengagendakan surat masuk dan surat keluar, mengetik surat, mengirim

surat, pencatatan inventarisasi barang, melakukan peremajaan data pegawai,

barang dan perlengkapan lain, melakukan kegiatan kearsipan, membuat

laporan puskesmas.

l. Tugas Pokok Petugas Loket

Mempersiapkan peralatan di loket, pelayanan pendaftaran/mengisi kartu

status pasien, menerima pembayaran retribusi/karcis, menyusun kartu berobat

kedalam kotak/rak, merekap kunjungan pasien, menyetor hasil penerimaan

pembayaran retribusi, membuat laporan kunjungan pasien.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

2. Tugas Pokok Petugas SP2TP

Melakukan kordinasi pengumpulan data laporan hasil kegiatan bulanan

puskesmas, melakukan validasi data hasil laporan bulanan kegiatan program,

melakukan pengumpulan dan analisa data stratifikasi puskesmas, merekap

dan mendokumentasikan laporan hasil kegiatan bulanan puskesmas,

melakukan visualisasi data hasil laporan bulanan kegiatan program,

mendokumentasikan semua rencana dan hasil kegiatan puskesmas secara

sistematis.

3. Tugas Tambahan

Tugas tambahan merupakan bagian dari pekerjaan dan dikerjakan seperti

halnya tugas utama. Namun akan menjadikan beban kerja meningkat jika

tugas tambahan lebih banyak sehingga menjadikan tanggungan pekerjaan

yang harus dikerjakan menjadi lebih besar. Dapat juga terjadi sebaliknya

yakni dengan tugas tambahan beban kerja meningkat tetapi tetap sesuai

dengan standar karena tingkat produktivitas menjadi lebih optimal. Tugas

tambahan tenaga kesehatan pada puskesmas sebagai berikut :

a. Tugas Tambahan Tenaga Dokter

Membuat Laporan kegiatan bulanan, menghadiri pertemuan, melakukan

monitoring dan evaluasi pelaksanaan manajemen puskesmas, melakukan

kordinasi lintas program, melakukan supervisi program.

b. Tugas Tambahan Tenaga Bidan

Membuat laporan kegiatan bulanan, melakukan bimbingan teknis pada

Bidan di desa , menghadiri pertemuan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

c. Tugas Tambahan Perawat

Membuat Laporan kegiatan bulanan, menghadiri pertemuan, membimbing

siswa perawat.

d. Tugas Tambahan Dokter Gigi

Membuat laporan kegiatan bulanan, menghadiri pertemuan, melakukan

monitoring dan evaluasi pelaksanaan manajemen puskesmas, melakukan

supervisi program.

e. Tugas Tambahan Perawat Gigi

Membuat laporan bulanan, menghadiri pertemuan, membuat pencatatan dan

pelaporan perawatan gigi pasien.

f. Tugas Pokok Tenaga Pelaksana Gizi

Membuat laporan kegiatan bulanan, menghadiri pertemuan (rapat, seminar,

pelatihan), penyuluhan

g. Tugas Tambahan Tenaga Pelaksana Farmasi

Membuat laporan kegiatan bulanan, menghadiri pertemuan,

h. Tugas Tambahan Tenaga Pelaksanan Sanitasi

Membuat laporan kegiatan bulanan, menghadiri pertemuan, melakukan

koordinasi lintas program/sektor, melakukan supervisi program.

i. Tugas Tambahan Tenaga Kesehatan Masyarakat

Melakukan penyuluhan, menghadiri pertemuan, melaksanakan tugas

pendelegasian manajerial dari kepala puskesmas, koordinasi pelaksanaan

JPKM, koordinasi pelaksanaan supervisi kegiatan program.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

j. Tugas Tambahan Tenaga Administrasi Umum

Membuat laporan kegiatan bulanan, menyelenggarakan kegiatan sosial

dalam lingkungan wilayah puskesmas, rapat.

k. Tugas Tambahan Petugas Pengelola SP2TP

Melakukan pencatatan dan dokumentasi arus barang inventaris puskesmas,

melakukan peremajaan data inventaris barang untuk keperluan perencanaan,

membuat perencanaan pengadaan, perbaikan dan penghapusan barang

inventaris, membuat laporan bulanan,membuat laporan harian.

3. Waktu Kerja

Waktu kerja adalah lamanya seseorang bekerja dalam seharinya.

4. Jumlah Kunjungan Pasien

Jumlah kunjungan adalah banyaknya kunjungan pasien yang menggunakan

jasa pelayanan kesehatan. Kunjungan pasien setiap harinya di waktu kerja

akan mempengaruhi beban kerja dari tenaga kesehatan. Sebaiknya terdapat

kesesuaian antara jumlah tenaga kesehatan dan pasien atau klien yang

dilayani di unit pelayanan kesehatan.

Beban kerja di kategorikan atas tiga tingkatan yaitu Berat, Sedang, Ringan

1. Beban kerja Berat ketika staff merasa banyak nya pekerjaan, waktu istrahat

yang sedikit, dan penempatan pekerjaan yang belum sesuai.

2. Beban kerja Sedang ketika staff merasa dapat mengerjakan pekerjaan nya

dengan waktu yang yang luang dengan posisi kerja yang seharus nya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32

3. Beban kerja ringan ketika staff merasa sedikit nya pekerjaan yang harus

dikerjakan sehingga memiliki waktu luang yang banyak dan di sesuai latar

belakang yang dimiliki.

3.6 Metode Analisis Data

Metode yang digunakan dalam analisis data ini adalah metode desain

deskriptif yaitu mendeskriptifkan hasil kuesioner dari responden untuk

dibandingkan dengan teori yang ada tanpa melakukan uji statistik.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Wilayah Kerja Puskesmas

Puskesmas Medan Deli terletak di Jalan K.L Yos Sudarso Km. 11,1

Lingkungan III Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli, Kode Pos

20243. Puskesmas Medan Deli berbatasan dengan :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Labuhan,

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Timur dan Medan

Barat,

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten

Deli Serdang,

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten

Deli Serdang.

4.1.2 Sejarah Singkat Puskesmas Medan Deli Kota Medan

Puskesmas Medan Deli berdiri tahun 1979 dan memiliki luas wilayah

sebesar 1.900 Ha. Jumlah kelurahan sebanyak 5 kelurahan dengan jumlah

penduduk sebayak 140.862 jiwa dan jumlah lingkungan sebanyak 89 lingkungan.

Puskesmas Medan Deli memiliki 9 unit terdiri dari : Ruang kepala puskesmas 1

orang, Tata usaha 1 orang, Loket pendaftaran dan rujukan 6 orang, Poli umum 4

orang, Poli gigi 3 orang, KIA 6 orang, Ruang TB paru 3 orang, Apotek 3 orang

dan Laboratorium 2 orang.

33

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


34

Puskesmas Medan Deli memiliki 4 puskesmas pembantu (Pustu) yaitu

Puskesmas Pembantu Mabar, Puskesmas Mabar Hilir, Puskesmas Pembantu

Sudomulio dan Puskesmas Pembantu Tanjung Mulia Hilir.

4.1.3 Visi, Misi dan Motto Puskesmas Medan Deli Kota Medan

Adapun visi dan misi Puskesmas Medan Deli Kota Medan adalah sebagai

berikut :

a. Visi Puskesmas Medan Deli

Mewujudkan kecamatan sehat yang mandiri dan humanis.

b. Misi Puskesmas Medan Deli

1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, merata dan

terjangkau yang bermuara pada kepuasan.

2. Mendorong kemandirian dan partisipasi masyarakat melalui

pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat.

3. Meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat

dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif.

4. Melaksanakan penanggulangan masalah kesehatan dan penyehatan

lingkungan.

c. Motto Puskesmas Medan Deli

Bekerja dengan IKHLAS (Inisiatif, Kerjasama, Humanis, Loyal,

Akuntabel, Sepenuh hati).

4.1.4 Gambaran Kependudukan di Kecamatan Medan Deli

Berdasarkan data dari Profil Puskesmas Medan Deli tahun 2017 jumlah

penduduk yang tersebar di 5 kelurahan adalah 140.862 jiwa, yang terdiri dari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

69.021 jiwa laki-laki dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 71.841 jiwa,

Untuk lebih jelas nya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.1. Jumlah penduduk berdasarkan kelurahan dan jenis kelamin


Jenis Kelamin
No. Kelurahan
L P

1. Kota Bangun 6.137 5.866


2. Mabar 18.153 17.381
3. Mabar hilir 13.151 12.716
4. Tanjung mulia 18.433 17.939
5. Tanjung mulia 16.966 16.003
hilir Jumlah 73.204 69.905
Sumber : Profil Puskesmas Medan Deli (2016).

4.1.5 Gambaran Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Medan Deli

Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Medan Deli secara rinci dapat dijelaskan

pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2 Distribusi Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Medan Deli Tahun


2016
KELURAHAN JUML
NO. SARANA
K.B MABAR M.H T. M T.M.H AH
1. RS Pemerintah 0 0 0 0 0 0
2. RS Swasta 0 0 0 2 0 2
3. Klinik Pratama 2 6 2 4 0 14
4. Rumah Bersalin 0 0 0 0 0 0
5. Balai Pengobatan 0 0 0 0 0 0
6. Laboratorium 0 0 0 1 0 1
7. Apotik 0 3 2 6 4 15
8. Toko obat 0 1 4 3 0 8
9. Puskesmas 1 0 0 0 0 1
10. Puskesmas Pembantu 0 1 1 1 1 4
11. Praktek Dr Umum 0 0 0 1 0 1
12. Praktek Bidan Mandiri 3 8 3 11 6 31
13. Praktek Drg. Swasta 0 0 0 1 0 1
14. Praktek Dr.Spes. Swasta 0 0 0 0 0 0
15. Shinshe 0 0 0 0 0 0
16. Akupuntur 0 0 0 0 0 0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

17. Tukang Gigi 1 2 1 1 1 6


18. Batra
19 Ahli Refleksi 0 0 0 0 0 0
20. Dukun bayi terlatih 0 0 0 0 0 0
21. Dukun Patah Tlng 0 0 1 0 1 2
22. Dukun Pijit 1 2 3 3 2 11
23. Peramu Obat/Jamu 0 5 120 5 4 134
24. Mantri Sunat 0 0 0 0 0 0
Sumber : Profil Puskesmas Medan Deli, (2016).

4.2 Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian dengan jumlah responden 30 orang, distribusi

karakteristik responden dibagi atas :

1. Jenis kelamin dikategorikan dengan 2 kategori yaitu laki-laki dan

perempuan.

2. Kelompok umur dikategorikan dengan 3 kategori yaitu umur 23 - 34

Tahun, umur 35 - 46 tahun dan umur 47 - 59 tahun.

3. Pendidikan dikategorikan dengan 4 kategori yaitu SMA/SEDERAJAT,

DIPLOMA (1-3), S1 dan S2.

4. Lama bekerja di kategorikan dengan 3 kategori yaitu 0 – 11 tahun, 12 - 23

tahun dan 24 – 36 tahun.

Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis


Kelamin, Kelompok Umur, Pendidikan Terakhir dan Lama
Bekerja
Variabel Frekuensi (n) Persentase (%)
Jenis Kelamin
Laki-laki 3 10,0
Perempuan 27 90,0
Kelompok Umur (Tahun)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


37

23 - 34 8 26,7
35 - 46 12 40,0
47 - 59 10 33,3
Pendidikan
SMA/SEDERAJAT 3 10,0
DIPLOMA (1-3) 12 40,0
S1 13 43,3
S2 2 6,7
Lama Bekerja (Tahun)
0 – 11 17 56,7
12 – 23 4 13,3
24 – 36 9 30,0
Status Perkawinan
Menikah 29 96,7
Belum menikah 1 3,3
Sumber : Data Primer Penelitian Lapangan 2018

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat distribusi responden berdasarkan

jenis kelamin yaitu laki-laki 3 staff (10,0%) dan perempuan 27 staff (90,0%).

Distribusi responden berdasarkan kelompok umur yaitu umur 23 - 34 tahun 8 staff

(26,7%), kelompok umur 35 - 46 tahun 12 staff (40,0%) dan kelompok umur 47 –

59 tahun 10 (33,3%). Distribusi responden berdasarkan pendidikan yaitu

pendidikan SMA/Sederajat sebanyak 3 staff (10,0%), pendidikan DIPLOMA (1-3)

sebanyak 12 staff (40,0%), pendidikan S1 sebanyak 13 staff (43,3%) dan

pendidikan S2 2 staff (6,7%). Distribusi responden berdasarkan lama bekerja yaitu

0-10 tahun sebanyak 16 staff (53,3%), lama bekerja 0 - 11 sebanyak 17 staff

(56,7%), lama bekerja 12 – 23 tahun sebanyak 4 staff (13,3%) dan lama bekerja

24 – 36 tahun sebanyak 9 staff (30,0%). Distribusi responden berdasarkan status

perkawinan yaitu menikah sebanyak 29 (96,7%) staff dan belum menikah

sebanyak 1 staff (3,3%).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


38

Tabel 4.4 Distribusi Beban Kerja berdasarkan usia


Umur Beban Kerja dalam Kategori Total
Ringan Sedang Berat
23 1 0 0 1
28 0 0 1 1
29 0 0 1 1
31 0 1 1 2
32 0 0 1 1
33 0 0 2 2
37 0 1 1 2
38 0 1 3 4
39 0 0 1 1
41 0 3 0 3
42 0 0 1 1
43 0 0 1 1
47 0 0 1 1
49 0 1 0 1
50 0 0 2 2
52 0 0 1 1
53 0 0 2 2
54 0 0 1 1
55 0 0 1 1
57 0 0 1 1
Total 1 7 22 30

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dilihat distribusi berdasarkan usia

responden dari 30 responden 1 orang yang beban kerja nya ringan dengan usia 23

tahun, 1 orang yang beban kerja nya berat dengan usia 28 tahun, 1 orang yang

beban kerja nya berat dengan usia 29 tahun, 1 orang yang beban kerja nya sedang

dan 1 orang beban kerja nya berat dengan kelompok usia 31 tahun, 1 orang yang

beban kerja nya berat dengan usia 32 tahun, 1 orang yang beban kerja nya sedang

dan 3 orang yang beban kerja nya berat dengan kelompok usia 38 tahun, 1 orang

yang beban kerja nya berat dengan usia 39 tahun, 3 orang yang beban kerja nya

sedang dengan kelompok usia 41 tahun, 1 orang yang beban kerja nya berat

dengan usia 42 tahun, 1 orang yang beban kerja nya berat dengan usia 43 tahun, 1

orang yang beban kerja nya berat dengan usia 47 tahun, 1 orang yang beban kerja

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


39

nya sedang dengan usia 49 tahun, 2 orang yang beban kerja nya berat dengan

kelompok usia 50 tahun, 1 orang yang beban kerja nya berat dengan usia 52 tahun,

2 orang yang beban kerja nya berat dengan usia 53 tahun, 1 orang yang beban

kerja nya berat dengan usia 54 tahun, 1 orang yang beban kerja nya berat dengan

usia 55 tahun, dan 1 orang yang beban kerja nya berat dengan usia 57 tahun.

Tabel 4.5 Distribusi Tingkat Pendidikan Berdasarkan Beban Kerja


Beban Kerja dalam Kategori
Tingkat Pendidikan Total
Ringan Sedang Berat
SMA/SMK 0 1 2 3
Diploma (D1-D4) 1 2 9 12
S1 0 2 11 13
S2 0 2 0 2
Total 1 7 22 30

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat distribusi responden berdasarkan

tingkat pendidikan yaitu tamatan SMA/SMK 1 orang yang memiliki beban kerja

sedang dan 2 orang yang memiliki beban kerja berat, tamatan Diploma (D1-D4) 1

orang yang memiliki beban kerja ringan 2 orang yang memiliki beban kerja

sedang dan 9 orang yang memiliki beban kerja berat, tamatan S1 2 orang yang

memiliki beban kerja sedang dan 11 orang yang memiliki beban kerja berat

sedangkan tamatan S2 2 orang yang memiliki beban kerja sedang.

Tabel 4.6 Distribusi Lama Kerja Dalam Tahun berdasarkan Beban Kerja
Beban Kerja dalam Kategori
Lama Kerja dalam tahun Total
Ringan Sedang Berat
0-10 tahun 1 4 11 16
11-20 tahun 0 3 2 5
21-30 tahun 0 0 5 5
> 30 tahun 0 0 4 4
Total 1 7 22 30

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


40

Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat dilihat distribusi responden berdasarkan

lama bekerja dalam pertahun yaitu 0-10 tahun ada 1 orang yang beban kerja nya

ringan 4 orang dengan beban kerja sedang dan 11 orang yang memiliki beban

kerja berat, lama bekerja dari 11- 20 tahun ada 3 orang yang memiliki beban kerja

sedang dan 2 orang yang memiliki beban kerja berat, lama bekerja 21-30 tahun

ada 5 orang yang beban kerja nya berat dan untuk lama bekerja lebih dari 30 tahun

ada 4 orang yang beban kerja nya berat.

Tabel 4.7 Distribusi Posisi / unit staff berdasarkan Beban Kerja


Beban Kerja dalam Kategori
Posisi Total
Ringan Sedang Berat
Administrasi 0 0 1 1
Farmasi 0 0 3 3
IMS,HIV dan UGD 0 0 1 1
Informasi 1 1 0 2
Kia/Kb 0 0 2 2
Kia/Kb dan IMS,HIV 0 1 0 1
Lab 0 0 2 2
Pendaftaran 0 0 4 4
Pendaftaran dan IMS,HIV 0 1 1 2
Poli anak 0 1 2 3
Poli gigi 0 2 0 2
Poli umum 0 0 2 2
Ruang lansia 0 0 1 1
Ruang Lansia 0 1 1 2
Ruang Lansia dan Poli umum 0 0 1 1
UGD 0 0 1 1
Total 1 7 22 30

Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat dilihat distribusi responden berdasarkan

posisi/unit bekerja yaitu unit administrasi memiliki beban kerja berat ada 1 orang,

unit farmasi memiliki beban kerja berat 3 orang, di unit IMS,HIV dan IMS ada 2

orang yang menyatakan beban kerja nya sedang dan 1 orang yang memiliki beban

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


41

kerja berat, unit informasi 1 orang yang memiliki beban kerja ringan dan 1 orang

yang memiliki beban kerja sedang, unit kia/kb 1 orang yang memiliki beban kerja

sedang dan 2 orang yang memiliki beban kerja berat, unit lab 2 orang yang

memiliki beban kerja berat, unit pendaftaran 5 orang yang memiliki beban kerja

berat, unit poli anak terdapat 1 orang yang memiliki beban kerja sedang dan 2

orang yang memiliki beban kerja berat, poli gigi ada 2 orang yang memiliki beban

kerjanya sedang, poli umum 3 orang yang memiliki beban kerja berat, sedangkan

ruang lansia 1 orang yang memiliki beban kerja sedang dan 2 orang yang

memiliki beban kerja berat.

4.2.1 Beban Kerja

Berdasarkan table 4.8 distribusi frekuensi besarnya beban kerja diketahui

bahwa besarnya beban kerja staff Puskesmas Medan deli Kota Medan dengan

kategori Berat sebanyak 22 staff (73,3%), kategori sedang sebanyak 7 staff

(23,3%) dan kategori ringan sebanyak 1 staff (3,3%). Secara rinci dapat dilihat

pada tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Besarnya Beban Kerja pada staff Puskesmas
Medan Deli Kota Medan tahun 2017
Beban Kerja Frekuensi (n) Persentase (%)
Berat 22 73,3
Sedang 7 23,3
Ringan 1 3,3
Total 30 100,0
Sumber : Data Primer Penelitian Lapangan 2018.

4.3 Beban Kerja Staff Puskesmas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas beban kerja staff adalah

kategori berat dengan rata-rata umur staff yaitu >30 tahun dan masa kerja rata-rata

0 - 11 tahun. Petugas yang merasakan beban kerja berlebih ini berasal dari

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


42

beberapa unit puskesmas. Hasil penelitian menemukan bahwa staff yang

mengalami beban kerja kategori berat yaitu unit Pendaftaran

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa staff di Puskesmas

Medan Deli dari berbagai unit memiliki beban kerja yang berbeda-beda

berdasarkan posisi/unit bekerja yaitu unit administrasi memiliki beban kerja berat

ada 1 orang karena banyak nya tugas yang dikerjakan dalam waktu yang singkat

di tambah lagi puskesmas lagi masa akreditasi jadi harus ikut rapat di jam kerja.

Unit farmasi memiliki beban kerja berat 3 orang dari pernyataan di unit ini

beban kerja berat mereka rasakan karena banyak nya pasien yang datang, dalam

meracik obat membutuhkan waktu karena petugas tidak dapat melakukan

pekerjaan dengan tergesa-gesa. ditambah lagi menyiapkan laporan-laporan dan

mengikuti rapat di jam kerja karena puskesmas dalam proses akreditasi dan

Lingkungan kerja yang meliputi penempatan dan pemilihan karyawan, hubungan

sesama pekerja dan hubungan dengan atasan juga memengaruhi beban kerja pada

staff puskesmas. Hasil observasi juga terdapat beberapa petugas yang merasa tidak

sejalan dengan profesinya tempat dia bekerja setelah dilakukan rotasi pekerjaan.

Hal ini membuat petugas tersebut merasa kebingungan dengan pekerjaannya

karena tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan. Hubungan sesama pekerja

yang kurang baik juga terlihat. Hal ini akan menyebabkan kurangnya kerja sama

antar staff pada saat bekerja.

Unit IMS,HIV dan IMS ada 2 orang yang menyatakan beban kerja nya

sedang dan 1 orang yang memiliki beban kerja berat di unit ini staff yang

mengatakan beban kerjanya sedang karena tidak terlalu banyak nya pekerjaan nya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


43

dalam menghadapi pasien hanya dan yang berat itu karena staff posisinya tidak

hanya dsini saja ada di unit lain juga ditambah lagi staff harus membuat laporan-

laporan dan melayani pasien maka staff merasa beban kerja nya berat,

Unit informasi 1 orang yang memiliki beban kerja ringan dan 1 orang yang

memiliki beban kerja sedang karena mereka hanya melayani pasien ketika datang

saja dan memantau pasien yang datang,

unit Kia/Kb 1 orang yang memiliki beban kerja sedang dan 2 orang yang

memiliki beban kerja berat karena mereka memiliki tugas tambahan yang berbeda

karena petugas tidak dapat melakukan pekerjaan dengan tergesa-gesa. Selain itu

pekerjaan yang mereka kerjakan masih banyak yang merangkap pekerjaan lain.

Jadi, selain mengerjakan tugas pokok, mereka juga harus menyelesaikan tugas

tambahan mereka dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam proses akreditasi

puskesmas ini juga membuat pekerjaan yang dikerjakan staff harus selesai tepat

waktu. Hal ini sesuai dengan pernyataan setiap poli yang bekerja di puskesmas

bahwa selain tugas utamanya berada di setap poli untuk mengobati pasien, meraka

juga harus menyiapkan laporan-laporan yang harus diselesaikan cepat untuk

kebutuhan akreditasi puskesmas. Hal ini membuat mereka tidak selalu berada di

dalam poli tetapi berada diruangan tata usaha bersama rekan lainnya untuk

menyelesaikan laporan.

Unit lab 2 orang yang memiliki beban kerja berat karena banyak nya

pasien yang datang dan mereka harus memiliki konsentrasi yang tinggi dalam

bekerja ditambah lagi harus mengerjakan laporan-laporan yang harus diselesaikan

secepat mungkin dan mengikuti rapat akreditasi,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


44

Unit pendaftaran 5 orang yang memiliki beban kerja berat karena Petugas

juga merasa membutuhkan konsentrasi tinggi dalam bekerja, Munandar (2001),

mengemukakan bahwa beban kerja berlebih dapat dilihat dari banyaknya

pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja, desakan waktu dalam menyelesaikan

pekerjaan yang diharapkan selesai dengan secepat mungkin dan adanya pekerjaan

tertentu yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Dalam hal ini disebabkan karena

banyaknya pasien yang datang sehingga tuntutan untuk mengerjakan perkerjaan

harus cepat namun dapat menghindari kesalahan dalam pekerjaan. Hal ini sejalan

dengan pengakuan dari petugas di unit pendaftaran mengatakan bahwa tidak

jarang adanya gangguan-gangguan yang didapat selama bekerja yang dapat

mengurangi konsentrasi mereka. Misalnya pasien yang marah-marah saat berobat

akan mengganggu konsentrasi petugas lain. Jika petugas tidak fokus dalam

pekerjaan mereka maka petugas akan menunda-nunda pekerjaannya dan

pelayanan yang diberikan tidak akan maksimal, Hasil wawancara saya dengan

salah satu petugas yang bekerja di loket pendaftaran dan rujukan, petugas memang

tidak memiliki waktu untuk bersantai-santai saat bekerja karena sejak pagi hari

pasien yang datang sudah banyak mengantri di depan puskesmas, jadi ketika

petugas di loket pendaftaran dan rujukan yang datang pagi hari langsung melayani

pasien yang datang. Petugas loket pendaftaran baru bisa keluar ruangan untuk

beristirahat ketika tepat pukul 12.15 pasien yang belum dilayani kembali

menunggu sampai loket dibuka lagi pada pukul 13.15 Namun tidak jarang juga

petugas tetap melayani pasien walaupun waktu sudah memasuki jam istrahat.

Ketika pasien sudah mulai sedikit, mereka baru bisa lebih santai dalam bekerja.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


45

Unit poli anak terdapat 1 orang yang memiliki beban kerja sedang dan 2

orang yang memiliki beban kerja berat karena ketidak pahaman staff dalam

menyelesaikan tugas dari atasan dan membuat laporan akreditas ditambah lagi

pasien yang datang banyak membuat staff merasa beban kerja nya semangkin

berat.

Poli gigi ada 2 orang yang memiliki beban kerjanya sedang karena petugas

memiliki waktu luang untuk duduk santai dan mengobrol bersama rekan kerjanya.

Dari data yang diperoleh Petugas di poli gigi berjumlah dua orang yang terdiri

dari dokter gigi dan perawat gigi memiliki waktu luang yang banyak karena bila

dilihat jumlah pasien yang datang untuk cabut gigi, penambalan dan sceling tidak

begitu banyak, oleh karena itu petugas di poli gigi tidak terlalu sibuk seperti

petugas di unit lainnya.,

Poli umum 3 orang yang memiliki beban kerja berat Dari hasil observasi

ditemukan bahwa banyaknya pasien yang datang membuat petugas harus cepat

menangani pasien agar tidak ada pasien yg marah-marah karena lama dilayani ini

juga merupakan sumber beban kerja bagi staff Dari aspek tugas seperti kondisi

kerja dan tingkat kesulitan pekerjaan memengaruhi beban kerja staff puskesmas.

Pertanyaan mengenai membutuhkan konsentrasi tinggi dalam menyelesaikan

pekerjaan, hasilnya terdapat 56,7% responden menjawab Sangat setuju, karena

petugas tidak dapat melakukan pekerjaan dengan tergesa-gesa, dan responden juga

mengatakan tidak memiliki waktu luang.

Sedangkan ruang lansia 1 orang yang memiliki beban kerja sedang dan 2

orang yang memiliki beban kerja berat karena staff tidak hanya di ruang lansia

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


46

saja bertugas staff juga masuk di unit lain yang membuat staff merasa banyak nya

pekerjaan nya.

Beberapa staff juga menyatakan bahwa pasien datang terlalu banyak. Hal

ini juga merupakan sumber beban kerja bagi staff. Sesuai dengan pengakuan dari

berbagai bahwa sebagian besar dari petugas mengatakan pasien yang datang

terlalu banyak. Pasien ini bukan hanya dari wilayah kerja mereka namun ada yang

datang bukan merupakan faskes di puskesmas ini. Sehingga membuat padatnya

pasien yang datang ke puskesmas.

Beberapa dari petugas mengalami beban kerja berat dan sedang. Hasil

observasi dan wawancara bahwa rata-rata pasien yang datang ke puskesmas dalam

sehari adalah 150 pasien. Hal ini menyebabkan petugas harus bekerja dengan

cepat agar semua pasien bisa terlayani. Kepala puskesmas juga menyatakan setuju

bahwa pasien yang datang terlalu banyak, dan masih kurang nya SDM di sini.

Namun ada juga beberapa yang mengatakan tidak setuju karena tidak semua

pasien datang memasuki tiap ruangan puskesmas. Oleh karena itu mayoritas yang

mengatakan bahwa pasien yang telalu banyak pada loket pendaftaran dan rujukan.

Ini disebabkan karena petugas disini adalah pintu pertama penyaringan pasien.

Namun tidak semua unit merasakan bahwa waktu luang mereka sedikit.

Ada beberapa petugas yang memiliki waktu luang untuk duduk santai dan

mengobrol bersama rekan kerjanya. Dari data yang diperoleh dari ruangan kapus

berjumlah 1 orang memiliki waktu luang yang banyak. Pada unit poli gigi diakui

oleh perawat gigi nya bahwa ada beberapa petugas memiliki waktu luang sedikit.

Terdapat juga ada petugas yang masih bisa terlambat datang untuk bekerja dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


47

santai dalam pekerjaannya. Namun secara keseluruhan staff puskesmas memiliki

waktu luang yang terbatas.

Beban kerja yang tinggi juga dirasakan staff karena staff harus

menyelesaikan pekerjaannya secepat mungkin dan berpacu dengan waktu

(deadline). Hal ini didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Munandar (2001),

bahwa desakan waktu dalam menyelesaikan tuntutan pekerjaan, yaitu setiap tugas

diharapkan dapat diselesaikan secepat mungkin secara cepat dan cermat termasuk

dalam kategori beban kerja berlebih dan dapat memicu terjadinya stres kerja. Para

responden yang mengatakan setuju berada di unit pendaftaran dan rujukan, Beban

kerja yang dirasakan oleh staff puskesmas berbeda-beda pada tiap unit tempat

staff bekerja. Selain itu beban kerja juga dipengaruhi oleh faktor intrinsik dari

individu tersebut seperti umur, jenis kelamin serta kesehatan individu (Manuaba,

2000).

Hasil wawancara dengan bidan di puskesmas bahwa secara keseluruhan

tugas pokok masing-masing staff dapat diselesaikan dengan baik namun, karena

sebagian staff memiliki tugas tambahan, ditambah lagi puskesmas sedang

akreditasi mengakibatkan beban kerja yang berlebih bagi sebagian staff. Masa

akreditasi saat ini mengharuskan staff menyelesaikan pekerjaan dengan tepat

waktu ditambah dengan pekerjaan-pekerjaan lain membuat staff merasakan waktu

luang mereka sedikit, merasa tertekan atas pekerjaannya sehingga membuat

mereka mengalami stres.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas beban kerja staff adalah

kategori berat dengan rata-rata umur staff yaitu >30 tahun dan masa kerja rata-rata

0 - 11 tahun. Petugas yang merasakan beban kerja berlebih ini berasal dari

beberapa unit puskesmas. Hasil penelitian menemukan bahwa staff yang

mengalami beban kerja kategori berat yaitu unit Pendaftaran

Unit pendaftaran 5 orang yang memiliki beban kerja berat karena Petugas

juga merasa membutuhkan konsentrasi tinggi dalam bekerja, Munandar (2001),

mengemukakan bahwa beban kerja berlebih dapat dilihat dari banyaknya

pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja, desakan waktu dalam menyelesaikan

pekerjaan yang diharapkan selesai dengan secepat mungkin dan adanya pekerjaan

tertentu yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Dalam hal ini disebabkan karena

banyaknya pasien yang datang sehingga tuntutan untuk mengerjakan perkerjaan

harus cepat namun dapat menghindari kesalahan dalam pekerjaan. Hal ini sejalan

dengan pengakuan dari petugas di unit pendaftaran mengatakan bahwa tidak

jarang adanya gangguan-gangguan yang didapat selama bekerja yang dapat

mengurangi konsentrasi mereka. Misalnya pasien yang marah-marah saat berobat

akan mengganggu konsentrasi petugas lain. Jika petugas tidak fokus dalam

pekerjaan mereka maka petugas akan menunda-nunda pekerjaannya dan

pelayanan yang diberikan tidak akan maksimal, Hasil wawancara saya dengan

salah satu petugas yang bekerja di loket pendaftaran dan rujukan, petugas

48
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
49

memang tidak memiliki waktu untuk bersantai-santai saat bekerja karena sejak

pagi hari pasien yang datang sudah banyak mengantri di depan puskesmas, jadi

ketika petugas di loket pendaftaran dan rujukan yang datang pagi hari langsung

melayani pasien yang datang. Petugas loket pendaftaran baru bisa keluar ruangan

untuk beristirahat ketika tepat pukul 12.15 pasien yang belum dilayani kembali

menunggu sampai loket dibuka lagi pada pukul 13.15 Namun tidak jarang juga

petugas tetap melayani pasien walaupun waktu sudah memasuki jam istrahat.

Ketika pasien sudah mulai sedikit, mereka baru bisa lebih santai dalam bekerja.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka diharapkan :

1. Bagi Puskesmas Medan Deli Kota Medan :

a. Kepada Kepala Puskesmas Medan Deli agar dapat menambah staff sesuai

kebutuhandi puskesmas karna masih kurang nya staff di medan deli.

b. Kepada Kepala Puskesmas Medan Deli agar lebih memantau SDM yang

ada, terkait dengan beban kerja sehingga para staff dapat lebih baik lagi

menyelesaikan pekerjaan yang diberikan.

c. Kepada staff puskesmas medan deli diharapkan dapat melakukan

pekerjaan lebih baik sehingga dapat mengurangi stres akibat pekerjaan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, Dedi. Ratna Muliawati, 2013. Pilar Dasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Cetakan Pertama. Nuha Medika: Yogyakarta.

Handoko T. Hani, 2012.Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.


Yogyakarta: BPFE.

Irwandy, 2007. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Beban Kerja


Perawat di Unit Rawat Inap RSJ Dadi Makassar Tahun 2005.
Magister Administrasi Rumah Sakit. Program Pascasarjana Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin.

Iswarnato, 2004. Analisis kebutuhan tenaga Puskesmas berdasarkan beban


kerja di Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu. Magister Ilmu
Kesehatan Masyarakat,UGM

Kusuma, Dian, 2014. ANALISIS BEBAN KERJA PADA PERAWAT DI


INSTALASI RAWAT INAP PUSKESMAS MLATI II
KECAMATAN MLATI KABUPATEN SLEMAN DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2014, Skripsi. Universitas
Respati Yogyakarta.

Manuaba, A. 2000. Ergonomi Kesehatan dan keselamatan kerja, dalam


Wygnyosoebroto, S 7 Wiranto, S.E. “Eds. Processing Seminar Nasional
Ergonomi. Guna widya: Surabaya.

Mujiati M. & Yuniar Y. (2017). Ketersediaan Sumber Daya Manusia


Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dalam Era
Jaminan Kesehatan Nasional di Delapan Kabupaten-Kota di Indonesia.
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 26, 201-210.

Munandar, A.S., 2001. Stress dan keselamatan kerja. Psikologi industri dan
organisasi. Universitas Indonesia: Jakarta.

Nafizta, 2017. ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN TENAGA


PERAWAT DI PUSKESMAS PONCOL KOTA SEMARANG. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 5, Nomor
3, Juli Tahun 2017.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2012. METODOLOGI PENELITIAN KESEHATAN.


Rineka Cipta, Jakarta

Permendagri No. 12 tahun 2008 Tentang Pedoman Analisis Beban Kerja Di


Lingkungan Departemen Dalam Negeri Dan Pemerintah Daerah.

50
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
51

Permenkes RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Mayarakat.

Profil kesehatan indonesia tahun, 2015: Indonesia

Profil Puskesmas Medan Deli Kecamatan Medan Deli Kota Medan, 2016 :
Medan.

Republik Indonesia , 2009. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan.

, 2014. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang


Tenaga Kesehatan.

Sopiah., 2008. Perilaku Organisasi. Edisi I. 2008. C.V ANDI OFFSET:


Yogyakarta.

Suwatno dan Juni Priansa. 2011. Manajemen SDM dalam Organisasi Publik
dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Tarawaka, 2011. Ergonomi Industri Dasar-dasar Pengetahuan Ergonomi dan


Aplikasi di Tempat Kerja.Surakarta: Harapan Press.

Zukhra, R.M., 2013. Mekanisme Koping Perawat Dalam Menghadapi Stres


Kerja di ICU RSUD Arifin Achmad Pekan Baru. Tesis, Fakultas
Keperawatan USU: Medan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN

Analisis Beban Kerja Pada Staff Puskesmas Medan Deli Kota Medan

Tahun 2017.

I. IdentitasResponden

1. Nama :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin :

4. Status Perkawinan :

5. Pendidikan Terakhir :

6. Lama Bekerja :

7. Tempat Bekerja di Ruangan :

8. Jabatan Pekerjaan :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


II. Beban Kerja

Penjelasan cara pengisian kuesioner tentang beban kerja staff.

Jawablah pertanyataan berikut berdasarkan persepsi/penilaian anda terkait dengan

dimensi beban kerja

1. Beri tanda (X) pada pilihan jawaban yang anda pilih

2. Keterangan pilihan jawaban untuk pernyataan :

SS = Sangat Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

NN Jawaban
o. Pernyataan
SSS KTS SSTS Alasan
Saya sering kali
1. mengerjakan
dua/lebih pekerjaan
dalam waktu yang
bersamaan.
22. Selama ini saya
merasa pekerjaan
saya harus berpacu
dengan waktu
(deadline).
33. Pekerjaan saya
memiliki tingkat
risiko yang tinggi.
44. Saya membutuhkan
konsentrasi tinggi
dalam
menyelesaikan
pekerjaan.
55. Pekerjaan yang saya
lakukan tidak
menentu datangnya.
66. Selama ini saya
merasa pekerjaan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


saya harus dilakukan
secepat mungkin
77. Saya merasa
bingung dan gelisah
jika mengerjakan
pekerjaan yang tidak
sesuai dengan latar
belakang pendidikan
saya.
88. Saya merasa tingkat
kompensasi yang
saya dapat saat ini
tidak dapat
mengurangi tekanan
pekerjaan saya.
99. Saya merasa
pekerjaan yang saya
lakukan terlalu
banyak
110. Saya sering kali
mendapatkan
gangguan selama
melakukan
pekerjaan.
111. Saya memiliki waktu
luang yang sedikit.
112. Saya merasa pasien
yang datang terlalu
banyak
113. Selama ini saya
merasa tenaga
kesehatan disini
sangat kurang
114. Selama ini saya
merasa atasan saya
memberikan perintah
yang tidak jelas
115. Saya merasa
bingung atas
perintah atasan saya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LEMBAR OBSERVASI
A. STANDAR KETENAGAAN PUSKESMAS

NO. JENIS TENAGA JUMLAH PENDIDIKAN KET


1. Dokter atau Dokter
Layanan Primer
2. Dokter Gigi
3. Perawat
4. Bidan
5. Tenaga Kesehatan
Masyarakat
6. Tenaga Kesehatan
Lingkungan
7. Ahli Teknologi
Laboratorium
Medik
8. Tenaga Gizi
9. Tenaga
Kefarmasian
10. Tenaga
Administrasi
11. Pekarya
(Sumber dari Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan RI, 2014)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LEMBAR OBSERVASI
B. BEBAN KERJA

DILAKUKAN
NNO. PERILAKU YA TIDAK
11. Pegawai tampak mudah berkeringat saat
melakukan pekerjaan
22. Pegawai tampak menunjukkan ekspresi wajah
yang murung
33. Pegawai tampak meninggalkan pekerjaannya
dan sibuk dengan aktivitas diluar pekerjaannya
.4. Pegawai berbicara dengan nada yang tinggi saat
berhadapan dengan pasien
55.
Pegawai tampak tidak bersemangat
66. Pegawai menunjukkan ungkapan
keluhan/mengeluh (menunjukkan ungkapan
keluhan atas beban pekerjaannya)
77. Pegawai menjadi lebih mudah tersinggung
88. Pegawai tampak bingung (tidak dapat duduk
diam atau berdiri dengan tenang, mondar-
mandir tidak tentu arah)
99. Pegawai tampak melakukan tindakan relaksasi
seperti Tarik nafas dalam, bernyanyi kecil,
bersiul atau olah raga ringan dengan
menggerakkan anggota tubuhnya
110. Pegawai tampak sering makan makanan ringan
(ngemil) disela-sela waktu bekrja
111. Pegawai tampak menolak ketika diberikan
tanggung jawab
112. Pegawai tampak berdebat dengan pegawai lain
dalam menyelesaikan pekerjaan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 2
Master Data
Jabatan
No. Nama Umur JK SP TP LK(tahun) Posisi
Pekerjaan
1. Indra 41 L Menikah SMA 10 Informasi Security
Belum D IV
2. Disna 23 P menikah kebidanan 1 Informasi Staff
D IV
3. Mariana 33 P Menikah kebidanan 1 Pendaftaran Staff
4. Vita 54 P Menikah SPRG 35 Pendaftaran Rekam medik
5. Asmidar 38 P Menikah S2 Promkes 6 Pendaftaran staff penyuluh
6. Masria 38 P Menikah S1 4 Pendaftaran Perawat muda
7. Tri 31 P Menikah D III kebidanan 8 Pendaftaran Bidan
8. Santa 50 P Menikah S1 26 Pendaftaran Staff
9. Sri 41 P Menikah S1 11 Ruang Lansia Staff
10. Sherry 28 P Menikah S1 5 Administrasi Administrasi
11. Marti 57 P Menikah S1 36 Ruang lansia Staff
12. Herlina 47 P Menikah S1 26 Ruang Lansia Staff
Ruang Lansia dan Poli
13. Saramlah 55 P Menikah D III kebidanan 28 umum Staff
14. Eline 38 P Menikah S1 32 Poli umum Staff
15. juliana 42 P Menikah S1 7 Poli umum Staff
D III
16. Rasmi 53 P Menikah Keperawatan 32 UGD Petugas UKS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17. Andriani 29 P Menikah D III Analis 1 Lab Staff
Penanggung jawab
18. Ismi 37 P Menikah D III Analis 8 Lab Lab
19. Hetty 37 P Menikah S2 Promkes 14 Kia/Kb Bidan koordinator
20. Susianti 52 P Menikah D III kebidanan 28 Kia/Kb Staff
D IV Kordinator
21. Dahlia 50 P Menikah kebidanan 24 Kia/Kb Imunisasi
22. Hasril 49 L Menikah S1 18 Poli gigi Staff
23. Agung 31 L Menikah D III 9 Poli gigi Staff
24. Pajariah 53 P Menikah S1 16 Poli anak Staff
D IV
25. Sugiana 41 P Menikah kebidanan 8 Poli anak Staff
26. Sondang 43 P Menikah D IV Gizi 2 Poli anak Staff
27. Budiarti 39 P Menikah S1 5 IMS, UGD Staff
28. Chairani 38 P Menikah S1 8 Farmasi Staff
29. Nurlianita 32 P Menikah S1 8 Farmasi Staff
30. Rumanti 33 P Menikah SMK 13 Farmasi Staff

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BK BK BK BK BK BK BK BK BK BK BK BK BK BK BK BK- BK-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 total Kat
2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 33 3
2 2 1 1 2 1 3 2 1 1 1 3 3 1 1 25 2
2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 37 3
3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 40 3
2 3 2 2 2 1 2 2 1 1 3 3 3 2 2 31 2
3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 37 3
3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 38 3
2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 39 3
3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 35 3
2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 39 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 44 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 43 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 3
2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 37 3
2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 39 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 41 3
3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 40 3
3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 38 3
2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 35 3
3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 39 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 42 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2 2 3 3 3 2 1 2 2 1 2 1 3 2 1 30 2
2 2 3 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 28 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 43 3
3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 36 3
3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 41 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 42 3
3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 1 2 2 37 3
3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 40 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 3
Hasil Uji Statistik

Frecuency Table

Umur Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
23 -34 tahun 8 26.7 26.7 26.7
35 - 46 tahun 12 40.0 40.0 66.7
Valid
47 - 59 tahun 10 33.3 33.3 100.0
Total 30 100.0 100.0

Jenis Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
laki-laki 3 10.0 10.0 10.0
Valid perempuan 27 90.0 90.0 100.0
Total 30 100.0 100.0

Status Perkawinan
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
menikah 29 96.7 96.7 96.7
belum
Valid 1 3.3 3.3 100.0
menikah
Total 30 100.0 100.0

Tingkat Pendidikan
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
SMA/SMK 3 10.0 10.0 10.0
Diploma
12 40.0 40.0 50.0
(D1-D4)
Valid
S1 13 43.3 43.3 93.3
S2 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lama Kerja dalam tahun
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
0 - 11 Tahun 17 56.7 56.7 56.7
12 - 23
4 13.3 13.3 70.0
Tahun
Valid
24 - 36
9 30.0 30.0 100.0
Tahun
Total 30 100.0 100.0

a. Beban Kerja
BK1
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Tidak Setuju 12 40.0 40.0 40.0
Sangat
Valid 18 60.0 60.0 100.0
Setuju
Total 30 100.0 100.0

BK2
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Tidak Setuju 9 30.0 30.0 30.0
Valid Sangat Setuju 21 70.0 70.0 100.0
Total 30 100.0 100.0

BK3
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Sangat Tidak
1 3.3 3.3 3.3
Setuju
Valid Tidak Setuju 12 40.0 40.0 43.3
Sangat Setuju 17 56.7 56.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

BK4
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Sangat Tidak
1 3.3 3.3 3.3
Setuju
Valid Tidak Setuju 7 23.3 23.3 26.7
Sangat Setuju 22 73.3 73.3 100.0
Total 30 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BK5
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Tidak Setuju 7 23.3 23.3 23.3
Valid Sangat Setuju 23 76.7 76.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

BK6
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Sangat Tidak
2 6.7 6.7 6.7
Setuju
Valid Tidak Setuju 9 30.0 30.0 36.7
Sangat Setuju 19 63.3 63.3 100.0
Total 30 100.0 100.0

BK7
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Sangat Tidak
2 6.7 6.7 6.7
Setuju
Valid Tidak Setuju 5 16.7 16.7 23.3
Sangat Setuju 23 76.7 76.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

BK8
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Sangat Tidak
1 3.3 3.3 3.3
Setuju
Valid Tidak Setuju 12 40.0 40.0 43.3
Sangat Setuju 17 56.7 56.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

BK9
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Sangat Tidak
3 10.0 10.0 10.0
Setuju
Valid Tidak Setuju 8 26.7 26.7 36.7
Sangat Setuju 19 63.3 63.3 100.0
Total 30 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BK10
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Sangat Tidak
3 10.0 10.0 10.0
Setuju
Valid Tidak Setuju 18 60.0 60.0 70.0
Sangat Setuju 9 30.0 30.0 100.0
Total 30 100.0 100.0

BK11
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Sangat Tidak
2 6.7 6.7 6.7
Setuju
Valid Tidak Setuju 7 23.3 23.3 30.0
Sangat Setuju 21 70.0 70.0 100.0
Total 30 100.0 100.0

BK12
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Sangat Tidak
1 3.3 3.3 3.3
Setuju
Valid Tidak Setuju 8 26.7 26.7 30.0
Sangat Setuju 21 70.0 70.0 100.0
Total 30 100.0 100.0

BK13
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Sangat Tidak
1 3.3 3.3 3.3
Setuju
Valid Tidak Setuju 7 23.3 23.3 26.7
Sangat Setuju 22 73.3 73.3 100.0
Total 30 100.0 100.0

BK14
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Sangat Tidak
1 3.3 3.3 3.3
Setuju
Valid Tidak Setuju 24 80.0 80.0 83.3
Sangat Setuju 5 16.7 16.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BK15
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Sangat Tidak
3 10.0 10.0 10.0
Setuju
Valid Tidak Setuju 24 80.0 80.0 90.0
Sangat Setuju 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0

BKtotal
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
25 1 3.3 3.3 3.3
28 1 3.3 3.3 6.7
30 1 3.3 3.3 10.0
31 1 3.3 3.3 13.3
33 1 3.3 3.3 16.7
35 2 6.7 6.7 23.3
36 1 3.3 3.3 26.7
37 4 13.3 13.3 40.0
Valid 38 2 6.7 6.7 46.7
39 4 13.3 13.3 60.0
40 3 10.0 10.0 70.0
41 2 6.7 6.7 76.7
42 2 6.7 6.7 83.3
43 2 6.7 6.7 90.0
44 1 3.3 3.3 93.3
45 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

BKKat
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Ringan 1 3.3 3.3 3.3
Sedang 7 23.3 23.3 26.7
Valid
Berat 22 73.3 73.3 100.0
Total 30 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Hasil Wawancara Beban Kerja Pada Staff Puskesmas
Pernyataan dari Berbagai Poli di Puskesmas Medan Deli Kota Medan Tahun
2017
No Pertanyaan Pernyataan
Beban Kerja
1 Dari hasil penelitian “kami memang tidak ada waktu untuk
yang peneliti temukan bersantai-santai saat bekerja karna jam 08.00
dilapangan di dapat kurang saja sudah banyak pasien yang
bahwa banyak staff menunggu antrian. Kami bagaimana pun harus
yang mengatakan bahwa tepat waktu di loket pendaftaran kami kalau
mereka memiliki waktu tidak semakin lama akan makin banyak pasien
luang sedikit. yang ngantri. Kami bisa bersantai sedikit pada
Bagaimana menurut saat jam 13.00 karena itu sudah masuk jam
tanggapan anda tentang istirahat dan loket kami tutup sementara. Tapi
hal ini? kadang-kadang juga kami tetap melayani
pasien walapun masuk jam istirahat karena
pasien masih banyak. Ditambah lagi sekarang
kami lagi akreditasi jadi lagi sibuk-sibuknya
kerjaan kami, melayani pasien, membuat
laporan yang harus tepat waktu dan ikut rapat
akreditasi. Tapi begitupun kami berusaha
memberikan yag terbaik untuk pasien.”
2 Dari hasil penelitian “Memang harus lebih membutuhkan
yang dilakukan, konsentrasi yang tinggi agar pekerjaan kami
ditemukan bahwa staff tidak salah dan penanganan untuk pasien
membutuhkan tepat.”
konsentrasi yang tinggi
dalam menyelesaikan
pekerjaan mereka.
Bagaimana menurut
anda?
3 Dari hasil penelitian “saya rasa memang seperti itu karna memang
yang dilakukan, semenjak BPJS ini pasien yang datang semakin
ditemukan bahwa staff banyak kemudian dituntut untuk mengerjakan
merasa pekerjaan tugas lain. Karna di sini banyak juga yang
mereka harus berpacu merangkap tugas jadi harus cepat mengerjakan
dengan waktu(deadline). perkerjaan”
Bagaimana menurut
anda?
4 Dari hasil penelitian “mungkin itu yang paling merasakan adalah
yang dilakukan, bagian pendaftaran dan rujukan karna mereka
ditemukan bahwa pintu pertama untuk pasien masuk, jadi
selama ini staff merasa semakin banyak pasien makan akan cepat pula
pekerjaan harus pekerjaan yang mereka lakukan. Dan ditambah
dilakukan secepat menyelesaikan laporan-laporan dan harus
mungkin. Bagaimana mengahadiri rapat dan tetap harus melayani

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


tanggapan anda tentang pasien juga ”
hal ini?
5 Dari hasil penelitian “saya merasa juga seperti itu, tetapi karena
yang dilakukan, wilayah kerja puskesmas kami cukup luas jadi
ditemukan bahwa ada memang banyak pasien yang datang, namun
beberapa staff merasa banyak juga yang bukan dari wilayah kerja
bahwa pasien yang puskesmas ini datang untuk berobat, ini karena
datang ke puskesmas mereka menganggap puskesmas ini lebih enak
terlalu banyak. Apakah dari pada ditempat mereka.
tanggapan anda?

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai