Anda di halaman 1dari 3

 Menurut Harjadi (2013), proses terjadinya longsor apabila suatu wilayah dengan

kelerengan yang curam (>45%),pada bagian bawah permukaan tanah tersebut bersifat
kedap air yang dapat berperan sebagai bidang luncur. Sebelum terjadinya longsor
biasanya didahului dengan curah hujan yang tinggi (>300 mm) 12 selama tiga hari
berturut-turut, air hujan yang jatuh masuk ke dalam pori-pori tanah di atas lapisan
batuan kedap sehingga tekanan tanah terhadap lereng meningkat (Paimin, dkk., 2009).
Selanjutnya longsor terjadi jika tahanan geser massa tanah atau batuan lebih kecil dari
tekanan geser pada sepanjang bidang longsoran yang disebabkan oleh adanya
peningkatan kejenuhan air tanah (Pakasi, dkk., 2015).
 Menurut Noor (2006), faktor yang mempengaruhi pergerakan tanah dikelompokkan
menjadi dua bagian, yaitu:
1. Faktor pasif pada pergerakan tanah:
a. Litologi, merupakan material yang rentan atau mudah bergerak karena
masuknya air ke dalam tanah.
b. Stratigrafi, merupakan lapisan perselingan batuan antara batuan lunak
(permeable) dan keras (impermeable).
c. Sruktur geologi, merupakan jarak rekahan antara batuan patahan, zona
hancuran, bidang foliasi, dan kemiringan lapisan batu yang besar.
d. Topografi, yaitu terjadi pada lereng yang terjal.
e. Iklim, merupakan perubahan temperatur ekstrem dalam jangka waktu
tahunan dengan frekuensi yang juga ekstrem.
f. Material organik, merupakan keadaan vegetasi penutup lahan.
2. Faktor aktif pada pergerakan tanah:
a. Gangguan secara alamiah atau buatan.
b. Lereng yang semakin terjal akibat erosi air.
c. Infiltrasi air hujan yang melebihi kapasitasnya sehingga tanah menjadi
jenh air.
d. Getaran-getaran pada tanah.
 Menurut Paimin, dkk. (2009), faktor utama penyebab longsor terbagi menjadi dua, yaitu
faktor alami dan faktor manajemen. Faktor alami terdiri dari: (1) Curah hujan, (2)
Kondis geologi, (3) Keberadaan patahan/sesar/gawir, (4) Kedalaman tanah. Faktor
manajemen terdiri dari: (1) Penggunaan lahan, (2) Infrastruktur jalan, (3) Kepadatan
pemukiman. Adapun pada penelitian ini terfokus pada
 Menurut Direktorat Geologi Tata Lingkungan (2000, dalam Subhan 2008),
menyebutkan faktor-faktor penyebab pergerakan tanah terdapat pada table berikut:

No Faktor Penyebab Mekanisme Utama

a. Aktivitas erosi

b. Pelapukan
Hilangnya c. Kemiringan bertambah
1
penahan lateral akibat gerakan
d. Pemotongan bagian
bawah

a. Resapan air hujan


Kelebihan beban b. Penimbunan bangunan
2
tanah c. Genangan air di lereng
atas
a. Gempa bumi
3 Getaran b. Getaran akibat ulah
manusia
a. Pengikisan bagian
4
bawah oleh air
b. Pemotongan lereng
bawah
Hilangnya
c. Erosi
tahanan bagian
d.
bawah
Penambangan/pembuatan
terowongan
a. Terisinya pori-pori antar
5 Tekanan lateral butir oleh air
b. Pengembangan tanah

 Menurut Ahmad, dkk. (2014), faktor geologi terhadap gerakan tanah adalah
struktur geologi, sifat bawaan batuan, hilangnya perekat tanah karena proses
alami (pelarutan), dan gempa. Dampak gempa bumi dapat berupa goncangan
permukaan tanah (groung shaking), pergeseran permukaan tanah (ground
faulting), dan tsunami. Goncangan permukaan tanah dapat mengakibatkan
tanah longsor/gerakan tanah dan penurunan permukaan tanah.
 Getaran dan kelerengan atau kemiringan adalah dua faktor penyebab terjadinya
tanah longsor. Menurut Pramumijoyo dan Karnawati, (2008), getaran dapat
meregangkan atau memutuskan ikatan antar butir partikel penyusun tanah atau
batuan lereng. Getaran membuat gaya penggerak bertambah sekaligus gaya
penahan berkurang. Getaran dapat berasal dari gempa bumi (alami) ataupun dari
ledakan dan lalu lintas (non-alami).
 Salah satu parameter gempa bumi adalah percepatan getaran tanah. Percepatan
getaran tanah adalah parameter yang menyatakan perubahan kecepatan tanah
mulai saat diam sampai pada kecepatan tertentu. Percepatan getaran tanah
dibagi menjadi dua, yakni percepatan tanah maksimum (peak ground
acceleration) dan percepatan tanah sesaat.

Anda mungkin juga menyukai