Anda di halaman 1dari 34

pemanfaatan DATA PIS-PK

UNTUK PERENCANAAN KEGIATAN

PUSKESMAS Rawat Inap TANJUNG BINTANG


Demografi
• Total Penduduk: 76.371 jiwa (19.024 KK)
Kelompok Jumlah
WUS 14.634
Bumil 1.596
Bumil Resti 351
Bulin 1.523
Buteki 2.816
Bayi 1.406
Balita 7.281
Anak Pra sekolah 4.124
An Bal 5.873
Sumber data: Target Supas 2018
Geografi
Kecamatan Tanjungsari
Kecamatan Jatiagung P Simpang
P Simpang

Trimulyo

Srikaton

U
W Galih Trimulyo
W Galih Rejomulyo
Sindangsari

Jatiindah
Budi lestari

Jatibaru
Jatibaru
Sukanegara
S Balau
Sabahbalau Serdang
Sinarogan
Galihlunik

Lematang Sinarogan

Kaliasin

Kecamatan Bandar Lampung


Kecamatan Mb Mataram

Terletak di Kec. Tanjung Bintang, Kab. Lampung Selatan


Luas wilayah 129,72 Km2
5 Puskesmas pembantu dan 16 Desa binaan
Sumber daya tenaga kesehatan
No Jenis Tenaga Jumlah
1 Dokter umum 2
2 Dokter gigi 1
3 Sarjana Kesehatan Masyarakat 4
4 Sarjana Keperawatan 4
5 Perawat ( Puskesmas/Pustu) 9
6 Bidan (Puskesmas/Pustu/Bidan desa) 32
7 Kesehatan Lingkungan 2
8 Perawat gigi 1
9 Gizi 2
10 Apoteker 1
11 Asisten Apoteker 1
12 Pekarya Kesehatan 2
13 Laboratorium 1
14 Lain-lain 3
Jumlah 65
DATA UKBM
No Jenis UKBM Jumlah
1 Posyandu Balita 69
2 KPKIA 16
3 Posyandu Usila / aktif 16 / 16
4 Posbindu 16
5 Pos Kesehatan Desa (POSKESDES) / Desa Siaga 7 / 10
6 Pondok Sayang Ibu ( PSI ) 16
7 Bina Keluarga Balita (BKB ) 16
Kebijakan PIS-PK di Lampung Selatan
 Peraturan Bupati No. 26/2017: Program Indonesia Sehat
dengan pendekatan keluarga (PIS-PK)  turunan Permenkes
No. 39/2016
 Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang “Tim
Pembina Keluarga Sehat di Kabupaten Lampung Selatan”
• Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan Kab. Lampung Selatan
“semua puskesmas wajib melakukan survei keluarga sehat”
• Surat Keputusan Kepala Puskesmas: “Tim keluarga Sehat di
Puskesmas”
• SK Tim Puskesmas dijadikan dasar untuk permohonan akun
ke Pusdatin Kemenkes
SDM YANG TELAH DILATIH PIS-PK

TAHUN PELATIHAN
∑ TENAGA YANG DI LATIH TEMPAT PELATIHAN

JUNI 2016 5 ORANG BAPELKES PROP LAMPUNG

MARET 2017 5 ORANG BAPELKES PROP LAMPUNG


PELAKSANAAN PIS-PK
1. Pemetaan wilayah.
2. Pemantapan team pendataan, termasuk menyusun jadwal
pendataan
3. Pertemuan koordinasi tingkat Kecamatan dan Desa
4. Pelaksanaan kunjungan dari rumah ke rumah oleh petugas
Puskesmas
5. Kunjungan ulang dan sweeping
6. Analisis data dan perhitungan IKS keluarga
7. Penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL) sesuai hasil
analisis data
8. Intervensi dan tindak lanjut di tingkat keluarga (Keluarga
Tidak Sehat)
9. Penyusunan RUK Puskesmas 2019 berdasarkan data PIS-PK
PENCAPAIAN KUNJUNGAN RUMAH
JML KK JML KK
NO NAMA DESA TAHUN STATUS ENTRI
( DATA SUPAS) (HASIL SURVEY)

1 P. Simpang 2016 993 993 Selesai


2 Rejomulyo 2016 450 459 Sebagian
3 Srikaton 2016 600 587 Selesai
4 Jati Baru 2017 3126 2817 Selesai
5 Jati Indah 2017 1074 970 Selesai

6 Sinar Ogan 2017 415 415 Belum

7 Serdang 2018 2715 2715 Sebagian


8 Budi Lestari 2018 1242 1200 Sebagian
TOTAL 10156 KK 6677 KK
TIGA KATEGORI KELUARGA

1. KELUARGA SEHAT : NILAI > 0,8


2. KELUARGA PRA SEHAT : NILAI 0,5 – 0,8
3. KELUARGA TIDAK SEHAT : NILAI < 0,5
ANALISIS DATA PIS-PK
Indeks Keluarga Sehat (IKS)
Tingkat Desa
DESA JATI BARU = 0,11 (2017) DESA P. SIMPANG = 0,15 (2016)

KATEGORI KELUARGA KATEGORI KELUARGA


BERDASARKAN NILAI IKS BERDASARKAN NILAI IKS
SEHAT TIDAK SEHAT
TIDAK SEHAT SEHAT
11% 16 %
7% 15 %

PRA SEHAT
PRA SEHAT
69 %
82%
Indeks Keluarga Sehat (IKS)
Tingkat Desa
DESA JATI INDAH = 0,09 (2017) DESA SRIKATON = 0,09 (2016)

TIDAK SEHAT SEHAT


SEHAT
12% 9% TIDAK SEHAT
9%
23 %

PRA SEHAT
68 %

PRA
SEHAT
79%
INDIKATOR JATIBARU JATI INDAH P.SIMPANG SRIKATON PIS-PK PROGRAM
NO
1 Keluarga ikut KB
85,63 62,9 71,2 45,4 66,3 85,2
2 Ibu bersalin di faskes
94,92 54,2 36 40 56,3 97.7
3 Bayi imunisasi dasar lengkap
99,22 95,7 91,2 68,8 88,7 98
4 Bayi dapat ASI eksklusif
84,49 94,9 79,4 61,9 80,2 60,4

5 Balita dipantau pertumbuhan


81,53 93,7 89,4 64,8 82,4 86,1
6 Penderita TB berobat sesuai standar
27,27 13,6 22,4 14,3 19,4 100

7 Penderita HT berobat teratur


11,51 11,1 17,6 7,6 12,0 18.3

8 ODGJ berobat dan tidak ditelantarkan


39,29 7,1 33,3 38,1 29,4 32,1

9 ART tidak ada yang merokok


32,06 32,7 36 24 31,2 34,3

10 Keluarga punya JKN


24,37 45,7 54,8 39,8 41,2 43
11 Keluarga dengan akses sarana air bersih
97,79 96,5 74 98,4 91,7 58,7
Keluarga dengan akses atau pakai
12
jamban sehat 98,05 99,5 94,7 98,1 97,6 81,9
IDENTIFIKASI MASALAH
NO INDIKATOR PIS-PK CAKUPAN (%)

1 Ibu bersalin di faskes 56,3

2 Penderita TB berobat sesuai standar 14,3

3 Penderita HT berobat teratur 7,6

4 Penderita ODGJ berobat dan tidak ditelantarkan 38,1

5 ART tidak ada yang merokok 24,0

6 Keluarga sudah jadi anggota JKN 39,8


PRIORITAS MASALAH
NO MASALAH KESEHATAN U S G TOTAL PRIORITAS

1 Ibu bersalin di faskes 3 4 2 9 4

Penderita TB berobat sesuai


2 4 4 5 13 1
standar masih rendah

Penderita HT berobat teratur masih


3 4 4 3 11 2
rendah

ODGJ diobati dan tidak


4 3 2 2 7 6
ditelantarkan masih rendah
ART Tidak ada yang merokok
5 capaiannya masih rendah. 2 3 3 8 5

Sekeluarga menjadi peserta JKN


6 4 3 3 10 3
masih rendah
Man Money Methode Material
petugas TB < Pemanfaatan CDR <<
anggaran Keterbatasan
wilayah kerja
belum ruangan
maksimal.

Dana terlambat
Beban kerja Kurangnya minat
belum
dan sering kali Lahan sudah Penderita
dan penghargaan
tidak sesuai tidak ada lagi tuberkulosis
merataSDM untuk kader
diajukan paru
mendapatkan
pengobatan
Ruang Dukungan sesuai standar
Kurang Banyaknya Kerjasama
khusus linsek <<
optimalnya jumlah dgn
tidak ada
PMO pasien TB Jejaring
faskes <<
Kurangnya
komunikasi
Kurang Kurangnya dengan
edukasi saat informasi
Pengeta petugas
pengambila TB
huan PMO kesehatan
n obat
yang terkait

Organizing
Environment Controlling Actuating Planning
ANALISA PENYEBAB MASALAH
Kecenderungan berobat ke
EKONOMI
INFORMASI tenaga non medis atau
memilih obat yang dijual Tingkat Ekonomi rendah
bebas diwarung
Pendapatan sehari-hari
Rendahnya rasa rendah
ingin tahu thdp Tidak memiliki kartu JKN
Hanya bergantung pada
HIPERTENSI
penyakit Minimnya informasi tentang tidak
satju pekerjaan
hypertensi dan penyakit hypertensi melaksanakan
faktor pengobatan
resikonya teratur
Media Promosi tidak ada Kurangnya kepedulian untuk Rendahnya latar belakang
pola makan rendah garam pendidikan anggota
Pengadaan media
keluarga binaan
promosi tidak
pernah Kurangnya dukungan tokoh
dilaksanakan masyarakat untuk Kurangnya motivasi untuk
karena kekurangan mengajak keluarga binaan melanjutkan pendidikan ke
dana berobat ke nakes jenjang yang lebih tinggi

Kurangnya perilaku berobat ke


tenaga kesehatan dan pola Kader tidak pernah di
makan rendah garam refresing ilmu

MEDIA PENDIDIKAN
KEBUDAYAAN
ANALISA PENYEBAB MASALAH

Rendahnya latar belakang


PENDIDIKAN pendidikan anggota keluarga

EKONOMI Tingkat ekonomi


yang rendah Sosial ekonomi rendah sehingga tdk
melanjutkan pendidikan
Pendapatan sehari hari
rendah Tradisi keluarga hanya bersekolah
sampai SD
Hanya bergantung pada satu
ekonomi
KEPESERTAAN
Fasilitas tempat mengurus JKN
terbatas
Kurangnya peran petugas Pentingnya ikut kepesertaan JKN RENDAH
kes. terutama dalam hal JKN diabaikan
Keterbatasan dana pengawasan dan motivsi
Kurangnya
petugas Ketidaktahuan
kesehatan yg mengenai
Hanya ada 1 kader
kompeten prosedur
BPJS untuk wilayah Kurang nya pengetahuan
mengurus JKN
2 kecamatan Kurangnya ttg manfaat JKN
penyuluhan tentang
pentingnya JKN
KETERSEDIA
PETUGAS PENGETAHUAN
AN
KESEHATAN
FASILITAS
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Penderita
tuberkulosis
paru (14,3 %)

• Peningkatan pengetahuan PMO dirumah dan tempat kerja.


• Melakukan Promosi ttg pengobatan TB paru o/ Nakes
maupun Faskes
• Melakukan pembinaan dan kerjasama dg faskes/jejaring ttg
pengobatan TB Paru
• Melakukan penjaringan TB Paru o/ Nakes/survey kontak`
• Melakukan home care pada penderita TB paru.
• Pembinaan kader TB paru.
• Menjalin kerjasama lintas program dan sektoral `dalam
penanganan penderita TB.
• Perbaikan fasilitas dengan pemisahan antar ruang tunggu
pasien TB Paru
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Pederita hiper tensi


berobat teratur masih
rendah (7,6%)

 Meningkatkan Pelayanan PTM Posbindu


 Memberikan penyuluhan atau edukasi ttg pembatasan
kandungan garam dalam makanan dan bahan tambahan
makanan.
 Memaksimalkan Konsling berhenti merokok di Faskes.
 Meningkatkan Promosi ttg pengobatan hyper tensi o/ Nakes.
 Meningkatkan kegiatan senam dan aktivitas fisik dikalangan
masyarakat
 Memberikan penyuluhan pada masyarakat ttg pentingnya
memeriksakan tekanan darah`
 Melakukan home care pada penderita hipertensi.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Penderita
tuberkulosis paru
(14,3 %)

Mengajukan permohonan pada pemerintah daerah


pada masy yg tidak mampu menjadi peserta PBI APBD..

Melakukan sosialisasi tentang pentingnya JKN.

 Bersama2 dengan petugas BPJS melakukanPromosi jkn


`
Memberikan pegetahuan ttg prosedur pengurusan JKN.
SOSIALISASI DAN PERTEMUAN KOORDINASI
PIS-PK TINGKAT KECAMATAN
. Pemantapan Team Survey KS Puskesmas dan menyusun kebutuhan
logistik , menyusun jadwal dan pembagian tugas team
PERTEMUAN KOORDINASI PIS PK
TINGKAT DESA
PELAKSANAAN SURVEY KELUARGA SEHAT
SETELAH WAWANCARA, OBSERVASI DAN
PEMERIKSAAN SANITASI KELUARGA
PENEMPELAN STIKER KS DIRUMAH YANG SUDAH
DIDATA
DOKUMENTASI INTERVENSI KELUARGA DENGAN
NILAI IKS MERAH ( TIDAK SEHAT ) 2018
KUNJUNGAN ULANG DI KELUARGA
DENGAN PENYAKIT TB PARU
EDUKASI JUGA KE MBAHNYA UNTUK
SUAMI ISTRI MENDERITA TB PARU MEMERIKSAKAN KE PUSKESMAS
KUNJUNGAN ULANG DI KELUARGA
DENGAN PENYAKIT HYPERTENSI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai