Anda di halaman 1dari 4

Getaran adalah suatu gerak bolak-balik di sekitar kesetimbangan.

Kesetimbangan di sini
maksudnya adalah keadaan di mana suatu benda berada pada posisi diam jika tidak
ada gaya yang bekerja pada benda tersebut. Getaran mempunyai amplitudo (jarak simpangan
terjauh dengan titik tengah) yang sama.

Daftar isi

 1Jenis getaran
 2Analisis getaran
o 2.1Getaran bebas tanpa peredam
o 2.2Getaran bebas dengan redaman
o 2.3Getaran paksa dengan redaman
 3Pranala luar

Jenis getaran[sunting | sunting sumber]


Getaran bebas terjadi bila sistem mekanis dimulai dengan gaya awal, lalu dibiarkan bergetar
secara bebas. Contoh getaran seperti ini adalah memukul garpu tala dan membiarkannya
bergetar, atau bandul yang ditarik dari keadaan setimbang lalu dilepaskan.
Getaran paksa terjadi bila gaya bolak-balik atau gerakan diterapkan pada sistem mekanis.
Contohnya adalah getaran gedung pada saat gempa bumi.

Analisis getaran[sunting | sunting sumber]


Dasar analisis getaran dapat dipahami dengan mempelajari model sederhana massa-pegas-
peredam kejut. Struktur rumit seperti badan mobil dapat dimodelkan sebagai "jumlahan" model
massa-pegas-peredam kejut tersebut. Model ini adalah contoh osilator harmonik sederhana.

Getaran bebas tanpa peredam[sunting | sunting sumber]

Model massa-pegas sederhanal

Pada model yang paling sederhana redaman dianggap dapat diabaikan, dan tidak ada gaya luar
yang memengaruhi massa (getaran bebas).
Dalam keadaan ini gaya yang berlaku pada pegas Fs sebanding dengan panjang peregangan x,
sesuai dengan hukum Hooke, atau bila dirumuskan secara matematis:

dengan k adalah tetapan pegas.


Sesuai Hukum kedua Newton gaya yang ditimbulkan sebanding dengan percepatan massa:
Karena F = Fs, kita mendapatkan persamaan diferensial biasa berikut:

Gerakan harmonik sederhana sistem benda-pegas

Bila kita menganggap bahwa kita memulai getaran sistem dengan meregangkan
pegas sejauh A kemudian melepaskannya, solusi persamaan di atas yang
memerikan gerakan massa adalah:

Solusi ini menyatakan bahwa massa akan berosilasi dalam gerak harmonis
sederhana yang memiliki amplitudo A dan frekuensi fn. Bilangan fn adalah salah
satu besaran yang terpenting dalam analisis getaran, dan dinamakan frekuensi
alami takredam. Untuk sistem massa-pegas sederhana, fn didefinisikan
sebagai:

Catatan: frekuensi sudut ( ) dengan satuan radian per detik kerap


kali digunakan dalam persamaan karena menyederhanakan persamaan,
tetapi besaran ini biasanya diubah ke dalam frekuensi "standar" (satuan Hz)
ketika menyatakan frekuensi sistem.
Bila massa dan kekakuan (tetapan k) diketahui frekuensi getaran sistem
akan dapat ditentukan menggunakan rumus di atas.

Getaran bebas dengan redaman[sunting | sunting


sumber]
Bila peredaman diperhitungkan, berarti gaya peredam juga berlaku pada
massa selain gaya yang disebabkan oleh peregangan pegas. Bila bergerak
dalam fluida benda akan mendapatkan peredaman karena kekentalan
fluida. Gaya akibat kekentalan ini sebanding dengan kecepatan benda.
Konstanta akibat kekentalan (viskositas) c ini dinamakan koefisien peredam,
dengan satuan N s/m (SI)

Dengan menjumlahkan semua gaya yang berlaku pada benda kita


mendapatkan persamaan

Solusi persamaan ini tergantung pada besarnya redaman. Bila


redaman cukup kecil, sistem masih akan bergetar, tetapi pada
akhirnya akan berhenti. Keadaan ini disebut kurang redam, dan
merupakan kasus yang paling mendapatkan perhatian dalam
analisis vibrasi. Bila peredaman diperbesar sehingga mencapai titik
saat sistem tidak lagi berosilasi, kita mencapai titik redaman kritis.
Bila peredaman ditambahkan melewati titik kritis ini sistem disebut
dalam keadaan lewat redam.
Nilai koefisien redaman yang diperlukan untuk mencapai titik
redaman kritis pada model massa-pegas-peredam adalah:

Untuk mengkarakterisasi jumlah peredaman dalam sistem


digunakan nisbah yang dinamakan nisbah redaman. Nisbah ini
adalah perbandingan antara peredaman sebenarnya terhadap
jumlah peredaman yang diperlukan untuk mencapai titik

redaman kritis. Rumus untuk nisbah redaman ( ) adalah

Sebagai contoh struktur logam akan memiliki nisbah


redaman lebih kecil dari 0,05, sedangkan suspensi otomotif
akan berada pada selang 0,2-0,3.
Solusi sistem kurang redam pada model massa-pegas-
peredam adalah
Nilai X, amplitudo awal, dan , ingsutan fase,
ditentukan oleh panjang regangan pegas.
Dari solusi tersebut perlu diperhatikan dua hal: faktor
eksponensial dan fungsi cosinus. Faktor eksponensial
menentukan seberapa cepat sistem teredam: semakin
besar nisbah redaman, semakin cepat sistem teredam
ke titik nol. Fungsi kosinus melambangkan osilasi
sistem, tetapi frekuensi osilasi berbeda daripada kasus
tidak teredam.
Frekuensi dalam hal ini disebut "frekuensi alamiah
teredam", fd, dan terhubung dengan frekuensi alamiah
takredam lewat rumus berikut.

Frekuensi alamiah teredam lebih kecil daripada


frekuensi alamiah takredam, tetapi untuk banyak
kasus praktis nisbah redaman relatif kecil, dan
karenanya perbedaan tersebut dapat diabaikan.
Karena itu deskripsi teredam dan takredam kerap
kali tidak disebutkan ketika menyatakan frekuensi
alamiah.

Anda mungkin juga menyukai