Anda di halaman 1dari 4

r Molekul

peta-konsep-belajar-ikatan-kimia

Ikatan Kimia didefenisikan sebagai gaya tarik menarik (attraction force) antara dua atom. Dalam
pembentukan ikatan kimia, yang berperan adalah elektron valensi, yaitu elektron yang berada pada kulit
terluar. Untuk memudahkan penggambaran elektron valensi pada atom suatu unsur dan ikatan yang
terbentuk dapat digunakan simbol Lewis (simbol titik-elektron Lewis). Simbol Lewis dari suatu unsur
terdiri dari simbol unsur tersebut dan satu titik untuk setiap satu elektron valensi yang dimilikinya.
Sebagai contoh, perhatikan simbol Lewis untuk unsur-unsur berikut.

titik elektron lewis

Atom unsur-unsur golongan gas mulia (golongan 18) dengan 8 elektron valensi memiliki sifat sangat
stabil (tidak reaktif), energi ionisasi tinggi, dan afinitas elektron rendah. Pada umumnya semua atom
berusaha untuk menerima, atau melepas, ataupun saling berbagi elektron agar memiliki jumlah elektron
yang sama dengan atom gas mulia dengan nomor atom yang terdekat. Hal ini serupa dengan kehidupan
manusia, di mana pada umumnya manusia berusaha untuk mencapai kesejahteraan sebagaimana
golongan gas mulia. Hasil observasi ini mengacu pada rumusan teori: aturan oktet, yang menyatakan
bahwa atom-atom cenderung akan menerima, atau melepas, ataupun saling berbagi (sharing) elektron
sehingga memiliki 8 elektron valensi.

Atom-atom cenderung ingin berikatan karena dengan adanya ikatan, energi potensial antara partikel
positif dan partikel negatif— entah antar ion dengan muatan yang berlawanan ataupun antar inti
dengan elektron-elektron di antaranya — akan lebih rendah. Ikatan kimia dibagi menjadi 3 jenis
berdasarkan 3 cara kombinasi dari unsur logam dan unsur nonlogam, yakni logam dengan non logam
(ikatan ionik), non logam dengan non logam (ikatan kovalen), dan logam dengan logam (ikatan logam).

Ikatan ionik (ikatan elektrovalen): “transfer elektron”

Atom logam (energi ionisasi rendah) cenderung melepaskan elektronnya, lalu diterima oleh atom
nonlogam (afinitas elektron besar). Dari proses transfer elektron dari atom logam ke atom nonlogam ini
akan terbentuk ion positif dan ion negatif dengan konfigurasi elektron gas mulia yang saling tarik
menarik dengan gaya elektrostatis yang disebut ikatan ionik. Contohnya NaCl, FeCl3, MgO, dan lain-lain.
Dalam pembentukan senyawa ionik NaCl terjadi transfer elektron dari atom Na ke atom Cl.

ionic

Ikatan kovalen: “sharing elektron”

Atom-atom nonlogam cenderung tidak ingin melepaskan elektronnya (energi ionisasi tinggi) dan ingin
menarik elektron-elektron dari atom lainnya (afinitas elektron besar) sehingga terdapat satu atau lebih
pasangan elektron yang dipakai untuk berbagi bersama. Ikatan kimia yang terbentuk dari sharing
elektron terlokalisasi antara atom ini disebut ikatan kovalen. Sebagai contoh, 2 atom H berikatan
kovalen membentuk molekul H2 dan 2 atom Cl berikatan kovalen membentuk molekul Cl2.

ikatan kimia kovalen

Struktur Lewis untuk senyawa kovalen dapat digambarkan dengan setiap pasangan elektron ikatan (PEI)
digambarkan sebagai satu garis dan pasangan elektron bebas (PEB) digambarkan sebagai titik-titik.
Berikut struktur Lewis untuk beberapa senyawa kovalen.

Ikatan kovalen dengan berbagi satu pasangan elektron disebut sebagai ikatan kovalen tunggal (ikatan
tunggal), contohnya adalah NH3, H2O. Ikatan kovalen dengan berbagi dua pasangan elektron disebut
ikatan rangkap dua, contohnya O2, CO2. Ikatan kovalen dengan berbagi tiga pasangan elektron disebut
ikatan rangkap tiga, contohnya N2.

Pengecualian Aturan Oktet

pengecualian aturan oktet

Senyawa Kovalen Polar


Senyawa kovalen dikatakan polar jika senyawa tersebut memiliki perbedaan keelektronegatifan. Dengan
demikian, pada senyawa yang berikatan kovalen terjadi pengutuban muatan. Ikatan kovalen tersebut
dinamakan ikatan kovalen polar. Dalam pembentukan molekul HCl, kedua elektron dalam ikatan kovalen
digunakan tidak seimbang oleh inti atom H dan inti atom Cl sehingga terjadi pengutuban atau polarisasi
muatan.

HCl

Senyawa-senyawa yang bersifat kovalen polar dan memiliki perbedaan keelektronegatifan dapat dilihat
pada tabel berikut.

Senyawa Kovalen Nonpolar

Jika dua atom nonlogam sejenis (diatomik) membentuk suatu senyawa kovalen, misalkan H2, N2, Br2,
dan I2 maka ikatan kovalen yang terbentuk memiliki keelektronegatifan yang sama atau tidak memiliki
perbedaan keelektronegatifan. Ikatan kovalen tersebut dinamakan ikatan kovalen nonpolar. Dalam
pembentukan molekul H2, kedua elektron dalam ikatan kovalen digunakan secara seimbang oleh kedua
inti atom hidrogen tersebut. Oleh karena itu, tidak akan terbentuk muatan (tidak terjadi pengutuban
atau polarisasi muatan).

H2 molecule

Ikatan Kovalen Koordinasi

Ikatan kovalen koordinasi (ikatan dativ) adalah ikatan kovalen di mana salah satu atomnya
mendonasikan pasangan elektron yang dimilikinya. Pada ikatan kovalen koordinasi, pasangan elektron
ikatannya hanya berasal dari satu atom, bukan dari kontribusi bersama kedua atom yang berikatan.
Contoh: HNO3, H2SO4, SO2, SO3.

nn
Ikatan logam: “lautan elektron”

Atom-atom logam cenderung mudah melepaskan elektronnya (energi ionisasi rendah) dan susah
menangkap elektron (afinitas elektron kecil) sehingga elektron-elektron valensi terdelokalisasi dan
tersebar merata menjadi lautan elektron di antara kation-kation logam. Elektron-elektron “mengalir” di
antara dan sekeliling kation logam dan mengikat kation-kation logam tersebut.

Terdapat beberapa teori yang menerangkan ikatan pada logam. Teori untuk ikatan logam harus dapat
menjelaskan sifat-sifat logam yang ada. Salah satu teori yang dapat menjelaskan ikatan logam adalah
teori lautan elektron yang ditemukan oleh Drude dan Lorentz. Menurut teori ini, kristal logam tersusun
atas kation-kation logam yang terpateri di tempat (tidak bergerak) dikelilingi oleh lautan elektron valensi
yang bergerak bebas dalam kisi kristal. Ikatan logam terbentuk akibat adanya gaya tarik menarik antara
muatan positif dari inti atom logam dan muatan negatif dari elektron valensi yang bebas bergerak dalam
kisi kristal.

Elektron-elektron valensi logam bergerak bebas dan mengisi ruang-ruang di antara kisi-kisi kation logam
yang bermuatan positif. Oleh karena bergerak bebas, elektron-elektron valensi dapat berpindah jika
dipengaruhi oleh medan listrik atau panas. Kekuatan ikatan logam ditentukan oleh besarnya gaya tarik-
menarik antara ion-ion positif dan elektron-elektron bebas.

Anda mungkin juga menyukai