Oleh
RAHMI FADHLAH
NPM. 168600258
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2019
Judul Penelitian : DAMPAK TINGKAT KECERDASAN DAN
EMOSIONAL MENTAL ANAK TERHADAP
PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK PADA
KASUS SEKSUALITAS
Nama Mahasiswa : Rahmi Fadhlah
Npm : 168600258
Program Studi : Psikologi
Jurusan : Psikologi
Mengetahui,
Dosen Pengampu I
Tanggal Ujian :
Nilai :
i
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 4
1.3 Batasan Masalah ................................................................................ 4
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2
Sehingga dengan adanya uraian tersebut, pada proses pembentukan
kecerdasan emosional terdapat emosional mental yang selalu mendampingi
permasalah tersebut. Masalah mental emosional pada siswa, termasuk masalah
perilaku, yang tidak ditindaklanjuti akan berdampak meningkatnya masalah
perilaku pada saat dewasa kelak. Contohnya yaitu : (1) remaja yang merokok
berisiko tinggi untuk ketergantungan terhadap nikotin, meminum alkohol pada
usia kurang dari 15 tahun berisiko tinggi untuk menjadi seorang pecandu alkohol
(alcoholism), (2) perilaku pelanggaran hukum pada masa remaja diramalkan akan
menyebabkan terjadinya gangguan kepribadian antisosial, (3) melakukan
hubungan seksual pada masa remaja dapat meningkatkan risiko terjadinya
kehamilan yang tidak diinginkan dan sexually transmitted disease (Soraya. 2012)
Pada saat dewasa ini banyak pihak menuntut peningkatan intensitas dan
kualitas karakteristik siwa, hal tersebut dilakukan dengan upaya sebagai
pengenadalian emosional mental yang berlebihan. Salah satu cara pengendalian
karakter yaitu dengan pelaksanaan pendidikan. Pelaksanaan Pendidikan pada
lembaga pendidikan formal mempunyai nilai penting. Tuntutan tersebut
didasarkan pada fenomena sosial yang berkembang, yakni kekerasan yang
ditunjukkan oleh kenakalan remaja dalam masyarakat seperti perkelahian massal,
perusakan lingkungan hidup, dan korupsi merupakan tiga contoh permasalahan
yang semakin lama dirasakan sebagai permasalahan yang paling banyak terjadi di
Indonesia (Wening. 2012)
Berdasarkan uraian diatas, sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut tentang
pengaruh dari dampak kecerdasan emosional dan emosional mental terhadap
pengembangan karakter pada siswa, hal tersebut dinilai adanya kaitan erat dari
permasalah tersebut.
3
1.2 Rumusan Masalah
4
2. Mengetahui pengendalian emosianal yang dilakukan siswa terhadap
lingkungan
3. Mengetahui cara pengembangan karakter yang diterima siswa dari
lingkungannya.
4. Mengetahui pengaruh dari dampak kecerdasan emosional dan emosional
mental terhadap pengembangan karakter.
5. Mengetahui hubungan signifikan antara kecerdasan emosional, emosional
mental dengan pengembangan karakter pada siswa.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
2.2 Ganguan Emosional Mental
a. Perasaan depresif
b. Hilangnya minat dan semangat
c. Mudah lealh dan tenagah hilang
d. Konsentrasi menurun
e. Harga diri menurun
f. Perasaan bersalah
g. Pesimistis terhadap masa depan
h. Gangguan terhadap waktu istirahat
i. Menurunnya lipido
Soraya (2012) menyatakan bahwa Emosi adalah reaksi sesaat yang biasanya
muncul dalam bentuk perilaku, sedangkan perasaan adalah sesuatu yang sifatnya
lebih menetap. Pada masa remaja, kepekaan emosi biasanya meningkat, sehingga
rangsangan sedikit saja sudah menimbulkan luapan emosi yang besar, misalnya
menjadi mudah marah atau mudah menangis.
Dari kasusu tersebut. Dalam pengutaraan emosi pada manusia, maka terjadinya
masalah mental emosional. Masalah mental emosional dapat didefinisikan sebagai
sesuatu yang menghambat, merintangi, atau mempersulit seseorang dalam usahanya
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pengalaman – pengalamannya. Terkadang
emosional yang dialami oleh remaja sering sekali tidak terkendalikan dengan baik.
7
2.3 Pembentukan Karakter
Sebagai menghindari kejadian seperti itu, siswa dilatih dan dibiasakan agar
mampu menelaah dan menerapkan bagaimana manusia berinteraksi antara sesama
manusia dan lingkungan, sekaligus berperan secara aktif dalam menciptakan
keharmonisan, keselarasan, dan keseimbangan dalam kehidupan, serta
membangun bangsa ke arah bangsa yang memiliki peradaban seperti yang dicita-
citakan dan diperjuangkan oleh para pejuang bangsa ini.
8
secara kritis nilai-nilai dan proses demokratis, keadilan sosial, kelanggengan
ekologis, dan menimbang isu-isu moral dan etika bagi pengembangan kepedulian
tentang nilainilai dan hakikat hidup bermasyarakat. Melalui kegiatan telaah,
keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi, serta peran aktif dalam membangun
kehidupan bermasyarakat diharapkan siswa mampu memahami dan membangun
kehidupan yang harmonis, peka dan adaptif terhadap budaya/ lingkungan yang
selalu berubah dari waktu ke waktu. Untuk itu, sangat diharapkan agar siswa
dapat mengambil keputusan yang tepat melalui proses belajar belajar dari
pengalaman masa lalu, fakta yang terjadi saat ini dan kemampuan memprediksi
masa mendatang
9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
10
menjadi subjeknya akan terus bertambah dan tak terbatas, pengambilan sesuai
kebutuhan yang diinginkan. Penetapan subjek berasal dari siswa yang aktif di
SMAN 2 kota Medan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12