Anda di halaman 1dari 5

PENERAPAN SUPERVISI PENDIDIKAN

DALAM MENINGKATKAN PROSES


PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
Nama: Rahma Nella
Email: rahmanella12@gmail.com

ABSTRAK
Supervisi merupakan suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para
guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif agar dapat
meningkatkan proses pembelajaran. Kegiatan supervisi pendidikan sangat diperlukan oleh
guru, karena bagi guru yang bekerja setiap hari di sekolah, tidak ada pihak lain yang lebih
dekat dan mengetahui dari dalam segala kegiatannya, kecuali Kepala Sekolah. Guru
merupakan salah satu faktor penentu rendahnya mutu hasil pendidikan. Karena terdapat
hubungan langsung antara kinerja guru dengan prestasi belajar siswa. Rendahnya mutu
pendidikan di Indonesia menjadi penyebab utama rendahnya kualitas sumber daya manusia
Indonesia. Oleh karena itu supervisi pendidikan sangat dibutuhkan untuk peningkatan mutu
pendidikan.

Kata Kunci: supervisi, mutu guru, mutu pendidikan

LATAR BELAKANG
Kondisi pendidikan di Indonesia sampai sekarang ini masih rendah dikarenakan rendahnya
kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Rendahnya kualitas sumber daya manusia ini disebabkan oleh
mutu pendidikan di Indonesia yang masih rendah. Pendidikan merupakan suatu kegiatan interaksi antara
peserta didik dengan para pendidik serta berbagai sumber pendidikan yang berlangsung dalam situasi
pendidikan, pengajaran, latihan serta bimbingan. Agar pencapaian hasil pembelajaran maksimal, maka
dibutuhkan sosok guru yang professional. Hal itu dikarenakan dalam dunia pendidikan khususnya bagian
pengajaran, tolak ukur keberhasilannya adalah guru. Guru memiliki potensi untuk berkreasi dan
meningkatkan kinerjanya. Namun, sering kali banyak faktor yang menghambat guru-guru dalam
mengembangtkan berbagai potensinya secara optimal, baik berupa kemampuan guru itu sendiri dalam
mengajar maupun sarana dan prasarana pendidikan yang tersedia. Oleh karena itu, supervisi pendidikan
sangat diperlukan bagi para guru agar pekerjaan yang dilakukan oleh guru bisa berjalan sesuai dengan
ketentuan.
Seorang supervisor memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas guru agar dapat
melaksanakan pembelajaran yang lebih berkualitas. Supervisor membina peningkatan mutu pendidikan
yang berhubungan dengan usaha-usaha menciptakan kondisi belajar yang lebih baik. Ketika supervisor
dihadapkan pada kinerja dan pengawasan mutu pendidikan, supervisor memiliki misi yang berbeda
dengan supervisi oleh kepala sekolah. Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada kepala
sekolah dalam mengembangkan mutu kelembagaan pendidikan dan memfasilitasi kepala sekolah agar
dapar melakukan pengelolaan kelembagaan secara efektif dan efisien.
Berdasarkan uraian diatas, permasalahan dalam tulisan ini adalah (1) Apa pengertian Supervisi
Pendidikan? (2)Apa tujuan dan fungsi supervise pendidikan? (3)Bagaimana Kepala Sekolah sebagai
Supervisor? (4)Apa saja pendekatan-pendekatan dalam supervisi pendidikan? (5)Bagaimana
implementasi/penerapan supervisi pendidikan di sekolah? Tujuan tulisan ini adalah untuk mengetahui apa
itu supervisi pendidikan, tujuan dan fungsi supervisi pendidikan, mengetahui tugas kepala sekolah
sebagai supervisor,untuk mengetahui apa saja pendekatan-pendekatan dalam supervisi pendidikan, dan
untuk mengetahui bagaimana implementasi/penerapan supervisi pendidikan di sekolah.
PEMBAHASAN
Pengertian Supervisi Pendidikan
Kata supervisi berasal dari bahasa Inggris yaitu supervision, terdiri atas dua kata, yaitu super dan
vision yang mengandung pengertian melihat dengan sangat teliti pekerjaan secara keseluruhan. Orang
yang melakukan supervisi yang disebut supervisor.
Pengertian supervisi dalam kaitannya dengan pendidikan menurut (Suryani, 2016) adalah
pembinaan guru. Konsep supervisi tradisional menganggap supervisi sebagai inspeksi. Hal inilah yang
menyebabkan guru merasa takut dan tidak bebas melakukan tugasnya serta merasa terancam dan merasa
takut untuk bertemu dengan supervisor, bahkan supervisor dianggap tidak memberikan dorongan bagi
kemajuan guru. Sikap tersebut dipengaruhi oleh pemahaman tentang supervisi secara tradisional, artinya
supervisor dipahami sebagai pengawasan dalam pengertian mencari-cari kesalahan dan menemukan
kesalahan untuk diperbaiki yang pada gilirannya mempengaruhi penilaian terhadap guru.

Tujuan dan Fungsi Supervisi Pendidikan


Supervisi merupakan proses bantuan bagi guru dalam mengembangkan kemampuannya yang
meliputi pengetahuan, keterampilan mengajar dan komitmen atau motivasi guru. Jadi tujuan supervisi
berkenaan dengan aspek kognitif, psikomotor dan afektif adalah membantu memperbaiki dan
meningkatkan pengelolaan sekolah sehingga tercapai kondisi kegiatan belajar mengajar yang sebaik-
baiknya.
Tujuan supervisi dalam (Suryani, 2016) adalah sebagai pengendalian kualitas, pengembangan
profesional dan untuk memotivasi guru. Supervisi sebagai pengendalian kualitas artinya, kepala sekolah
sebagai supervisor bertanggung jawab memonitor proses belajar mengajar di sekolah dengan cara
berkunjung ke kelas, berkonsultasi dengan guru yang dapat diharapkan pendidikan mampu menilai dan
mengetahui kemampuan siswa.
Supervisi yang baik adalah supervisi yang mampu merefleksikan multi tujuan tersebut. Supervisi
tidak berhasil jika hanya memperhatikan salah satu tujuan tertentu dengan mengesampingkan tujuan yang
lain. Jadi dengan demikian dapat dipahami, bahwa tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan
perkembangan proses belajar mengajar secara total, ini berarti tujuan supervisi tidak hanya untuk
memperbaiki mutu mengajar guru, tapi juga membina pertumbuhan profesi guru dalam arti luas, termasuk
di dalamnya pengadaan fasilitas-fasilitas, pelayanan kepemimpinan dan pembinaan hubungan yang baik
kepada semua pihak yang terkait.
Adapun fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan pada perbaikan dan peningkatan proses
belajar mengajar guru di sekolah. Sehubungan dengan hal ini, menurut pendapat Malik supervisi terhadap
kinerja guru dalam proses belajar mengajar memiliki tiga fungsi utama yaitu:
a. Supervisi kurikulum untuk menjamin penyampaian kurikulum dengan tepat.
b. Perbaikan proses pembelajaran dengan membantu guru merencanakan program akademis.
c. engembangan profesi dalam melaksanakan program pengajaran
(Suryani, 2016)

Menurut (Sabandi, 2013) supervisi seharusnya dilakukan untuk menjamin pembelajaran yang
berkualitas, karena terdapat hubungan langsung antara kinerja guru dengan prestasi belajar siswa. Dalam
artian, semakin timggi kinerja guru maka semakin prestasi belajar siswa,

Kepala Sekolah Sebagai Supervisor


Pelaksanaan supervisi pendidikan oleh kepala sekolah sebagaimana menurut (Suryani, 2016),
maka ia harus mempu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan proses
belajar mengajar. Pengawasan dan pengendalian merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah
terarah sesuai tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan
pencegahan (preventive) agar para guru tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam
melaksanakan tugasnya.
Tugas supervisor itu meliputi:
1. Tugas perencanaan, yaitu untuk menetapkan kebijaksanaan dan program.
2. Tugas Administrasi, yaitu pengambilan keputusan serta pengkoordinasian melalui konferensi dan
konsultasi yang dilakukan dalam usaha perbaikan kualitas pengajaran.
3. Partisipasi secara langsung dalam pengembangan kurikulum, yaitu dalam kegiatan merumuskan tujuan,
membuat penuntun mengajar bagi guru, dan memilih isi pengalaman belajar.
4. Melaksanakan demontrasi mengajar untuk guru-guru.
5. Melaksanakan penelitian.
(Suryani, 2016)
Dalam melaksanakan tugasnya, supervisi berfungsi membantu, memberi suport dan mengajak
mengikut sertakan guru dalam memperbaiki proses belajar mengajar. Dilihat dari fungsinya, tampak
dengan jelas peranan supervisi itu dapat membantu guru dalam menghadapi kesulitan belajar mengajar.
Seorang supervisor dapat berperan sebagai koordinator, konsultan, pemimpin kelompok dan evaluator.
Adapun berkaitan dengan tanggung jawab supervisor dalam pendidikan dapat melaksanakan
program-program supervisi terhadap terjadinya perubahan dalam kegiatan pengajaran, perubahan-
perubahan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai macam pendekatan dan berbagai usaha inovasi
dalam pengembangan kurikulum serta kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam jabatan untuk guru.
Sesuai dengan tanggung jawab dalam melakukan tugasnya, maka supervisor mempunyai wewenang
tertentu sesuai dengan tugas yang dilaksanakan. Wewenang supervisor adalah melaksanakan koreksi,
memperbaiki dan membina proses belajar mengajar bersama guru, sehingga proses itu mencapai hasil
yang maksimal.(Suryani, 2016)

Pendekatan-Pendekatan Supervisi Pendidikan


Perkembangan supervisi pendidikan menurut (Sabandi, 2013) berkembang seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta sosial ekonomi dan budaya masyarakat. Supervisi
bergerak dari berbentuk inspeksi dimana otoritas lebih didominasi oleh supervisor, berkembang dalam
bentuk kolaborasi antara supervisor dan gurubersama berinisiatif dan bertanggungjawab dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran, serta menumbuhkan budaya belajar pada guru untuk selalu
meningkatkan kompetensinya.
Beberapa pendekatan-pendekatan supervisi yang lebih popular untuk meningkatkan profesional
guru dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan supervisi klinis, pengembangan, dan diferensial.
Masing pendekatan tersebut memiliki kekuatan dan kelemahan. Model asli supervisi klinis terdiri dari
delapan langkah, yaitu: membangun hubungan guru-supervisor, perencanaan dengan guru (pelajaran,
hasil yang diharapkan, masalah pembelajaran, bahan dan metode, proses pembelajaran, pemberian umpan
balik dan evaluasi), merencanakan strategi untuk observasi, mengamati pembelajaran, menganalisis
proses belajar mengajar, perencanaan strategi konferensi supervisor-guru, melakukan konferensi guru,
dan pemberbaharui perencanaan pelajaran atau unit berikutnya. Sedangkan pada Model supervisi
pengembangan didasarkan pada asumsi bahwa guru memiliki beragam pengalaman, kemampuan, dan
tingkat pengembangan karir yang berbeda.dan pada supervisi diferensial, pendekatan supervisi yang
menyediakan pilihan jenis supervisi dan evaluasi yang sesuai dengan kebutuhan guru. Supervisi
diferensial dengan mempertimbangkan perbedaan individual antara guru dan hubungan manusia antara
supervisor dan guru.(Sabandi, 2013)

Implementasi Supervisi Pendidikan di Sekolah


Implementasi supervisi disekolah sebagaimana menurut (Lazwardi, 2016) banyak terjadi
keragaman dalam memahami dan melaksanakan supervisi. Hal ini terjadi karena diakibatkan oleh
perbedaan latar belakang pendidikan dan tingkat jabatan, perbedaan dalam orientasi profesional,
perbedaan dalam tujuan dan keterampilan menganalisa, perbedaan dalam kesangupan jasmani dan
vitalitas hidup, perbedaan dalam kualifikasi kemampuan untuk memimpin dan berdiri untuk dipimpin,
perbedaan dalam kondisi psikologis, perbedaan dalam pengalaman belajar mengajar, serta perbedaan
dalam kesanggupan dan sikap profesional. Perbedaan tersebut seharusnya tidak menjadi penghambat
dalam pencapaian tujuan supervisi profesional. Sikap supervisor yang memaksakan kehendak, menekan
guru, yang melumpuhkan kreatifitas anggota staf perlu diubah. Sikap korektif yang mencari-cari
kesalahan harus diganti dengan sikap kreatif dimana setiap orang mau dan mampu menumbuh
kembangkan kreatifitasnya untuk perbaikan pengajaran. Penilaian pelaksanaan supervisi yang dilakukan
oleh kepala sekolah merupakan salah satu cara untuk mengetahui kelemahan pelaksanaan pembinaan
maupun faktor yang memberinya harapan dalam kemudahan pelaksanan supervisi.
Implementasi disekolah supervisi masih sering menemui kendala diantaranya pengadaan calon
supervisor yang kurang tepat. Kepala sekolah adalah pejabat supervisor di lingkungan sekolah masing-
masing. Berarti pengadaan kepala sekolah juga berarti pengadaan supervisor. Cara terbaik dalam
pengadaan calon kepala sekolah atau supervisor pada orang-orang yang sudah berpengalaman menjadi
guru dan memiliki keahlian sebagai sebagai kepala sekolah atau supervisor. Supervisi memerlukan
kerativitas tinggi dari pada supervisor untuk mencari solusi dari problem yang ada di lapangan.
Supervisor harus jeli membaca masalah, menganalisi, menguraikan faktor penyebab dan hal-hal terkait
dengannya, menyuguhkan secara menyeluruh problem yang dihadapi dan langkah yang harus diambil
sebagai solusi efektif. Belum banyak supervisor yang memiliki kreativitas tinggi dalam memecahkan
masalah. Disinilah pentingnya supervisor meningkatkan kompetensi secara maksimal, sehingga ia mampu
mengembangkan gaya berpikir yang kreatif, kritis, inovatif dan produktif. Fasilitas sekolah merupakan
sarana vital bagi realisasi tujuan yang direncanakan. Laboratorium komputer, bahasa, fisika,biologi dan
lainlain sangat membantu guru dalam mempercapat pemahaman danmelahirkan skil berharga bagi peserta
didik. Fasilitas yang lengkap identik dengan sekolah maju,kuat pendanaan atau sekolah negeri yang
dijamin oleh pemerintah. Rendahnya kualitas lembaga pendidikan akan berdampak pada kualitas guru
dan kualitas guru yang berada dibawah standar akan membawa pengaruh besar pada peserta dedik.
Supervisor yang berkualitas adalah supervisor yang dapat memberikan bantuan kepada guru ke arah
usaha pemecahan masalah dan perbaikan kualitas proses pembelajaran secara sistematis, berkelanjutan
dan komprehensif. (Lazwardi, 2016)

KESIMPULAN DAN SARAN


Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa: supervisi pendidikan di sekolah-sekolah
masih belum terjalan dengan baik. Hal tersebut dikarenakan beberapa kendala seperti pengadaan calon
supervisor yang kurang tepat sehingga mutu pendidikan di sekolah-sekolah masih rendah. Sebaiknya
supervisi pendidikan harus dilaksanakan sebagaimana mestinya sehingga dapat meningkatkan proses
pembelajaran di sekolah. Karena supervisi seharusnya dilakukan untuk menjamin pembelajaran yang
berkualitas.
REFERENSI
Lazwardi, D. (2016). IMPLEMENTASI SUPERVISI PENDIDIKAN DI SEKOLAH/MADRASAH.
Jurnal Kependidikan Islam, 6(1), 22. https://doi.org/https://doi.org/10.24042/alidarah.v6i1.794
Sabandi, A. (2013). Supervisi Pendidikan Untuk Pengembangan Profesionalitas Guru Berkelanjutan.
Pedagogi, Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, XIII(2), 1–9. Retrieved from
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pedagogi/article/view/4275
Suryani, C. (2016). Implementasi Supervisi Pendidikan Dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran Di
Min Sukadamai Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Didaktika, 16(1), 23.
https://doi.org/10.22373/jid.v16i1.585

Anda mungkin juga menyukai