Anda di halaman 1dari 301

ht

tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.id
ISSN : 2086 - 1028

Nomor Publikasi : 04220.1808

Katalog BPS : 4103008

Ukuran Buku : 18,2 cm x 25,7 cm

Jumlah Halaman : xxviii + 271 halaman

Naskah : Sub Direktorat Statistik Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial

.id
Gambar Kulit : Sub Direktorat Statistik Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial

o
Diterbitkan oleh .g
: Badan Pusat Statistik, Jakarta – Indonesia
ps
.b

Dicetak oleh :
w
w
//w

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengkomunikasikan, dan/atau


menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin
s:

tertulis dari Badan Pusat Statistik


tp
ht

ii
Penanggung Jawab Umum
Gantjang Amannullah, M.A.

Penanggung Jawab Teknis


Wachyu Winarsih, M.Si.

Editor
Ida Eridawaty Harahap, S.Si., M.Si.
Raden Sinang, S.ST., M.Si.

.id
Dwi Susilo, M.Si.

o
Penulis Naskah .g
ps
.b

Ika Maylasari, S.ST., M.Si.


w

Yeni Rachmawati, S.ST., M.Si.


w

Rida Agustina, S.ST, M.Si.


//w

Mega Silviliyana, S.ST.


s:

Freshy Windy Rosmala Dewi, S.ST


tp

Linda Annisa, S.ST


ht

Tjong Lanny, SE.


Sigit Wahyu Nugroho, A.Md.

iii
iv
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.id
Pemuda merupakan garda terdepan dalam proses perjuangan, pembaruan dan
pembangunan bangsa. Dalam RPJMN, salah satu agenda strategis pembangunan
kepemudaan adalah menciptakan generasi penerus masa depan bangsa yang
tangguh, mandiri dan berdaya saing, terlebih untuk memasuki era Revolusi Industri 4.0
dan peluang bonus demografi. Menyadari pentingnya peran dan fungsi yang melekat
pada pemuda, maka pemerintah Indonesia berusaha untuk mengembangkan segenap
potensi yang ada melalui penyadaran, pemberdayaan, pengembangan kepemudaan di
segala bidang, sebagai bagian dari pembangunan nasional. Berkenaan dengan hal
tersebut, dibutuhkan data dan informasi yang akurat dan terkini untuk menunjang

.id
keberhasilan pembangunan kepemudaan.

o
.g
Publikasi Statistik Pemuda Indonesia Tahun 2018 menyediakan data dan
ps
informasi kepemudaan melalui berbagai dimensi, di antaranya: demografi,
.b

pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kondisi sosial ekonomi, kesehatan


w

reproduksi, dan program kepemudaan yang datanya bersumber pada Survei Sosial
w

Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2018, Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas)
//w

Agustus 2018 dan Kementerian/Lembaga terkait.


s:
tp

Kehadiran publikasi tahunan ini diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan
ht

dalam memberikan rekomendasi terkait kebijakan dan strategi pembangunan di


bidang kepemudaan. Semoga publikasi ini bermanfaat bagi semua pihak, terutama
yang berkepentingan dalam pengembangan dan pembangunan di bidang
kepemudaan.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam proses penyusunan publikasi ini. Kritik dan saran
diharapkan untuk perbaikan publikasi di masa datang.

Jakarta, Desember 2018


Kepala Badan Pusat Statistik

Dr. Suhariyanto

v
vi
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.id
Pemuda dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2009 adalah warga negara
Indonesia berusia 16 sampai 30 tahun yang memasuki periode penting pertumbuhan
dan perkembangan. Menurut hasil Susenas Tahun 2018, Indonesia adalah rumah bagi
63,82 juta jiwa pemuda, jumlah tersebut merupakan seperempat dari total penduduk
Indonesia. Pemuda laki-laki lebih banyak daripada pemuda perempuan, dengan rasio
jenis kelamin sebesar 102,36, yang berarti setiap 102 pemuda laki-laki terdapat 100
pemuda perempuan. Persentase pemuda di perkotaan lebih besar daripada di
perdesaan (56,68 persen berbanding 44,32 persen). Berdasarkan distribusi menurut
wilayah tempat tinggal, lebih dari separuh pemuda terkonsentrasi di Pulau Jawa (55,53

.id
persen). Sekitar 58,24 persen pemuda belum kawin, sementara yang berstatus kawin

o
sebesar 40,35 persen dan sisanya adalah mereka yang berstatus cerai hidup/mati.
.g
ps
Persentase pemuda perempuan yang berstatus kawin hampir 2 kali lipat dari pemuda
laki-laki yang berstatus kawin, yaitu 51,89 persen berbanding 29,07 persen. Sekitar
.b
w

satu dari sepuluh pemuda telah menjadi kepala rumah tangga, sementara enam dari
w

sepuluh pemuda tinggal bersama keluarga.


//w

Kualitas pemuda terutama dilihat dari capaian pendidikan dan kesehatannya.


s:

Pada tahun 2018, hampir tidak ada pemuda yang tidak bisa membaca dan menulis.
tp

Sekitar satu dari empat pemuda tercatat sedang bersekolah, dengan angka partisipasi
ht

sekolah (APS) pada kelompok umur 16-18 tahun, 19-24 tahun dan 25-30 tahun masing-
masing sebesar 71,99 persen, 24,41 persen dan 3,21 persen. Secara umum, APS
pemuda di perkotaan lebih tinggi daripada di perdesaan.

Mayoritas pemuda telah menamatkan pendidikan hingga SM/sederajat (36,89


persen) dan SMP/sederajat (32,18 persen). Hanya 9,71 persen pemuda yang
menyelesaikan pendidikan hingga PT dan sekitar 15,37 persen pemuda yang hanya
tamat SD/sederajat, serta sisanya tidak tamat SD atau belum pernah sekolah.
Kelompok status ekonomi rumah tangga 20% teratas memiliki persentase pemuda
yang menamatkan pendidikan hingga SM/sederajat ke atas yang lebih tinggi
dibandingkan kelompok lainnya.

Selanjutnya, tingkat pendidikan pemuda juga tercermin melalui rata-rata lama


sekolah, yaitu sebesar 10,37 tahun atau setara dengan kelas 1 di SM. Rata-rata lama
sekolah pemuda di perkotaan lebih tinggi dibanding perdesaan (11,09 tahun

vii
berbanding 9,44 tahun). Terdapat kesenjangan rata-rata lama sekolah yang cukup jauh
antara pemuda bukan penyandang disabilitas dan penyandang disabilitas yaitu 10,42
tahun berbanding 6,30 tahun, sedangkan jika dilihat menurut jenis kelamin, tidak ada
perbedaan yang mencolok antara pemuda laki-laki dan perempuan.

Terdapat 87,44 persen pemuda yang memiliki HP dan 93,02 persen pemuda
menggunakan HP selama tiga bulan terakhir. Selain itu, terdapat pula sekitar 34,01
persen pemuda yang menggunakan komputer dan 73,27 persen pemuda
menggunakan internet selama tiga bulan terakhir. Jika dilihat berdasarkan tipe daerah,
akses terhadap teknologi pemuda di perkotaan lebih tinggi dibandingkan di perdesaan.
Kesenjangan akses teknologi tersebut juga terlihat dari status disabilitas pemuda, yaitu
pemuda penyandang disabilitas cenderung memiliki akses terhadap HP, komputer,

.id
dan internet yang lebih kecil dibandingkan bukan penyandang disabilitas.

o
Sebesar 20,16 persen pemuda pernah mengalami keluhan kesehatan dalam
.g
sebulan terakhir dengan nilai angka kesakitan pemuda sebesar 7,68 persen. Angka
ps
kesakitan (morbiditas) pemuda merupakan persentase pemuda yang terganggu
.b

aktivitasnya sehari-hari karena mengalami keluhan kesehatan.


w
w

Sekitar 36,35 persen pemuda berobat jalan pada saat mengalami keluhan
//w

kesehatan. Tempat berobat jalan yang banyak dikunjungi oleh pemuda saat
s:

mengalami keluhan kesehatan adalah praktik dokter/bidan (33,82 persen),


tp

Puskesmas/Pustu (33,76 persen) dan klinik/praktik dokter bersama (17,75 persen).


ht

Sementara itu, pemuda yang tidak berobat jalan sebagian besar beralasan mengobati
sendiri keluhan kesehatan yang dialami.

Enam dari sepuluh pemuda pemuda sudah memiliki jaminan kesehatan. Jenis
jaminan kesehatan yang paling banyak dimiliki oleh pemuda adalah BPJS Kesehatan
Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan persentase sebesar 48,64 persen. Sebesar 4,49
persen pemuda pernah dirawat inap dalam setahun terakhir, dimana lebih dari
separuhnya memanfaatkan jaminan kesehatan yang dimiliki untuk pembayarannya.
Rumah sakit pemerintah dan swasta masih menjadi rujukan utama yang dipilih oleh
pemuda untuk dirawat inap.

Sekitar satu dari empat pemuda di Indonesia adalah perokok, dimana hampir
separuh pemuda laki-laki merokok dalam sebulan terakhir. Jumlah batang rokok yang
dihisap meningkat seiring peningkatan umur pemuda. Pemuda di setiap kelompok

viii
umur menghabiskan rata-rata 7-12 batang rokok sehari, dengan persentase tertinggi
pada kelompok umur 25-30 tahun, yaitu 40,51 persen.

Pada tahun 2018, separuh pemuda Indonesia bekerja (52,87 persen), sisanya
aktif sekolah, mengurus rumah tangga, serta sibuk mencari dan mempersiapkan
pekerjaan. Persentase pemuda laki-laki yang bekerja lebih besar daripada perempuan,
dan lebih dari separuh pemuda bekerja berada pada kelompok umur 19-24 tahun dan
25-30 tahun. Selain itu, masih terdapat sekitar 19,44 persen pemuda usia 16-18 tahun
yang bekerja, padahal usia tersebut masih termasuk usia sekolah

Pemuda yang terlibat dalam kegiatan ekonomi cukup tinggi, hal ini dinyatakan
dengan nilai TPAK pemuda sebesar 60,10 persen. Artinya, sekitar tiga dari lima pemuda
sedang bekerja, mempersiapkan pekerjaan, atau mencari pekerjaan. Menurut jenis

.id
kelamin, TPAK pemuda laki-laki jauh lebih tinggi daripada perempuan.

o
.g
Lapangan usaha yang banyak menyerap tenaga kerja pemuda adalah sektor
ps
jasa-jasa (52,99 persen). Sedangkan menurut jenis pekerjaan utama yang dibagi dalam
.b

8 sektor, sebagian besar pemuda bekerja sebagai tenaga produksi operator alat
w

angkutan dan pekerja kasar. Lebih dari separuh pemuda yang bekerja berstatus
w

sebagai buruh/karyawan (70,88 persen), diikuti berusaha sendiri (10,86 persen).


//w

Pekerja pemuda lebih banyak bekerja sebagai pekerja formal daripada informal, yaitu
s:

sebesar 58,07 persen berbanding 41,93 persen.


tp

Rata-rata jumlah jam kerja pemuda adalah 40,13 jam atau sekitar 40 jam 13
ht

menit dalam seminggu. Rata-rata jumlah jam kerja pemuda perkotaan lebih tinggi
daripada perdesaan. Menurut lapangan usaha, pemuda yang bekerja di sektor
manufaktur (mencakup sektor pertambangan, industri, listrik, dan konstruksi)dan jasa-
jasa memiliki rata-rata jumlah jam kerja tertinggi, yaitu selama 42-43 jam dalam
seminggu, lebih tinggi dibandingkan sektor pertanian yang jam kerjanya hanya 29 jam
per minggu.

Secara umum, rata-rata pendapatan/upah/gaji yang diterima pemuda bekerja


sekitar 2 juta rupiah per bulan. Berdasarkan tipe daerah, terlihat pola distribusi
pendapatan yang kurang merata antara perdesaan dengan perkotaan. Lebih dari
separuh pekerja pemuda di perdesaan dibayar dengan upah di bawah 2 juta per bulan,
sedangkan lebih dari separuh pekerja pemuda di perkotaan mendapat penghasilan
dua juta rupiah ke atas per bulan. Senada dengan hal tersebut, sebagian besar pekerja
pemuda perempuan juga memperoleh pendapatan lebih kecil dibandingkan pekerja

ix
pemuda laki-laki. Menurut pendidikan tertinggi yag ditamatkan, terlihat sebagian
besar pemuda dengan kualifikasi pendidikan tamat perguruan tinggi mampu
memperoleh penghasilan 3 juta ke atas per bulan. Namun, sebanyak 21,91 persen
pemuda dengan kualifikasi pendidikan yang sama, memperoleh penghasilan di bawah
satu juta.

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) pemuda Indonesia tahun 2018 sebesar


13,47 persen. Angka tersebut menunjukkan bahwa dari setiap 100 angkatan kerja
pemuda, terdapat sekitar 14 pemuda tidak bekerja dan sedang mempersiapkan usaha
atau mencari pekerjaan. TPT pemuda di perkotaan lebih tinggi dibandingkan pemuda
di perdesaan. Nilai TPT pemuda yang paling tinggi adalah mereka yang berpendidikan
SMA/sederajat, diikuti PT dan SMP/sederajat.

.id
Secara ekonomi, sebagian besar pemuda di Indonesia pada tahun 2018 tinggal

o
di rumah tangga dengan kelompok pengeluaran 40 persen menengah dan 40 persen
.g
terbawah dengan persentase masing-masing sebesar 40,86 persen dan 36,76 persen.
ps
Namun jika dilihat berdasarkan status kepemilikan rumah tempat tinggal, sebesar
.b

79,20 persen pemuda tinggal di rumah dengan status milik sendiri. Sementara itu,
w
w

sebesar 10,29 persen pemuda tinggal di rumah kontrak/sewa dan sisanya pemuda
//w

tinggal di rumah bebas sewa/dinas/lainnya. Terjadi penurunan persentase pemuda


s:

yang tinggal di rumah layak huni. Pada tahun 2017 terdapat sekitar 86,23 persen
tp

pemuda yang tinggal di rumah layak huni, namun pada tahun 2018 persentase
ht

tersebut turun menjadi 85,66 persen. Permasalahan sosial yang dialami pemuda salah
satunya adalah menjadi korban kejahatan. Pada tahun 2018, pemuda yang pernah
menjadi korban kejahatan selama setahun terakhir persentasenya cukup kecil, yaitu
sebesar 1,30 persen. Pencurian (81,25 persen) merupakan jenis kejahatan yang paling
banyak dialami oleh pemuda di tahun 2018.

Melakukan aktivitas seksual di usia terlalu dini dapat menyebabkan berbagai


macam penyakit seksual dan risiko kehamilan di usia terlalu muda. Kehamilan di usia
terlalu muda dapat meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan dan persalinan,
hingga berujung pada risiko kematian ibu dan anak. Sekitar 2,50 persen pemuda di
Indonesia melakukan perkawinan dibawah umur 16 tahun. Dari 100 pemuda
perempuan, sekitar 6 di antaranya pernah melahirkan ketika umurnya belum
mencapai 20 tahun. Untuk proses persalinan, ternyata masih ada sekitar 11,54 persen
pemuda perempuan berusia 16-19 tahun yang melahirkan dibantu oleh bukan tenaga
kesehatan dan 25,03 persen yang melahirkan di bukan fasilitas kesehatan.

x
Ada berbagai macam jenis alat/cara yang dapat digunakan oleh pemuda
perempuan dalam ber-KB. Saat ini, pemerintah menganjurkan penggunaan metode
kontrasepsi jangka panjang (MKJP) yang lebih efektif dalam mencegah kehamilan.
Penggunaan MKJP di kalangan pemuda perempuan pernah kawin baru sekitar 14,46
persen. Jenis alat/cara ber-KB yang paling banyak digunakan oleh pemuda perempuan
pernah kawin di Indonesia adalah suntikan (60,09 persen) dimana suntikan termasuk
dalam alat/cara KB non-MKJP.

o .id
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

xi
xii
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.id
Halaman

Kata Pengantar v
Ringkasan Eksekutif vii
Daftar Isi xiii
Daftar Gambar xv
Daftar Tabel xix
Daftar Tabel Lampiran xxiii
Daftar Tabel Hasil Perhitungan Sampling Error xxvii

.id
o
BAB 1. PENDAHULUAN
Pemuda Dari Masa Ke Masa .g 3
ps
Data Kepemudaan untuk Pembangunan 5
.b

BAB 2. DEMOGRAFI
w

Jumlah Pemuda Indonesia 9


w
//w

Komposisi Pemuda 10
Pemuda dalam Rumah Tangga 14
s:
tp

BAB 3. PENDIDIKAN
ht

Kemampuan Baca Tulis Pemuda 19


Partisipasi Sekolah Pemuda 23
Pendidikan Tertinggi Pemuda 28
Rata-Rata Lama Sekolah Pemuda 30
Pemuda dan Teknologi 32
BAB 4. KESEHATAN
Keluhan Kesehatan dan Angka Kesakitan Pemuda 43
Perilaku Berobat Pemuda 45
Pemanfaatan Jaminan Kesehatan oleh Pemuda 51
Pemuda yang Merokok 54

xiii
BAB 5. KETENAGAKERJAAN
Aktivitas dan Produktivitas Pemuda 59
Lapangan Pekerjaan dan Jenis Pekerjaan Pemuda 63
Jam Kerja Pekerja Pemuda 70
Pendapatan Pekerja Pemuda 73
Pemuda Menganggur, Antara Potensi dan Masalah 75
BAB 6. SOSIAL EKONOMI
Status Ekonomi Rumah Tangga Pemuda 81
Kelayakan Rumah Tinggal Pemuda 83
Pemuda Korban Kejahatan 86

.id
BAB 7. KESEHATAN REPRODUKSI

o
Usia Kawin Pertama Pemuda 91
Persalinan Pemuda .g 97
ps
Keluarga Berencana 99
.b
w

BAB 8. PROGRAM KEPEMUDAAN 105


w

Daftar Pustaka 115


//w

Catatan Teknis 119


s:

Lampiran Tabel 135


tp
ht

Hasil Penghitungan Sampling Error (Relative Standard Error) 251

xiv
Gambar Halaman

2.1 Persentase Pemuda, 2010 - 2018 10

2.2 Distribusi Pemuda, 2018 11

2.3 Distribusi Pemuda Menurut Pulau, 2004 dan 2018 12

2.4 Tren Persentase Pemuda Menurut Status Perkawinan, 14


2011 – 2018

2.5 Persentase Pemuda Menurut Status dalam Rumah Tangga, 15

.id
2018

o
.g
3.1 Angka Buta Huruf Pemuda, 2013-2018 20
ps
3.2 Angka Buta Huruf (ABH) Menurut Kelompok Umur, 2018 22
.b
w

3.3 Angka Buta Huruf (ABH) Menurut Kelompok Pengeluaran 23


w

Rumah Tangga, 2018


//w

3.4 Persentase Pemuda yang Tidak Pernah Sekolah, 2013-2018 24


s:
tp

3.5 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Pemuda Menurut Jenis 27


Kelamin dan Tipe daerah, 2018
ht

3.6 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Status Disabilitas 28

3.7 Persentase Kepemilikan dan Penggunaan HP pada Pemuda 34


dalam 3 Bulan Terakhir Menurut Tipe Daerah, Status
Disabilitas dan Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga, 2018

3.8 Persentase Penggunaan Komputer pada Pemuda dalam 3 36


Bulan Terakhir Menurut Jenis Kelamin, Tipe Daerah, dan
Status Disabilitas, 2018

3.9 Persentase Penggunaan Komputer pada Pemuda dalam 3 37


Bulan Terakhir Menurut Kelompok Pengeluaran Rumah
Tangga, 2018

3.10 Persentase Pemuda yang Menggunakan Internet dalam 3 39


bulan terakhir Menurut Jenis Kelamin, Tipe Daerah, dan
Status Disabilitas, 2018

xv
Gambar Halaman

3.11 Persentase Pemuda yang Menggunakan Internet dalam 3 40


bulan terakhir Menurut Kelompok Pengeluaran Rumah
Tangga, 2018

4.1 Persentase Pemuda yang Mengalami Keluhan Kesehatan 44


dalam Sebulan Terakhir, 2018

4.2 Angka Kesakitan Pemuda, 2018 44

4.3 Persentase Pemuda yang Pernah Berobat Jalan Saat 46


Mengalami Keluhan Kesehatan, 2018

4.4 Persentase Pemuda yang Pernah Dirawat Inap Setahun 48


Terakhir, 2018

.id
4.5 Persentase Pemuda yang Pernah Dirawat Inap Menurut Lama 50

o
.g
Dirawat (hari), 2018
ps
4.6 Persentase Pemuda yang Memiliki Jaminan Kesehatan, 2018 51
.b
w

4.7 Persentase Pemuda yang Berobat Jalan dengan 53


w

Menggunakan Jaminan Kesehatan, 2018


//w

4.8 Persentase Pemuda yang Pernah Dirawat Inap dengan 53


s:

Menggunakan Jaminan Kesehatan, 2017


tp

4.9 Pemuda Menurut Perilaku Merokok Sebulan Terakhir, 2017 54


ht

5.1 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan dan 65


Lapangan Pekerjaan Utama, 2018

5.2 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan dan 70


Status Pekerjaan, 2018

5.3 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Jenjang Pendidikan dan 75


Pendapatan/Upah/Gaji per Bulan, 2018

6.1 Persentase Pemuda yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan, 87


2018

7.1 Persentase Pemuda Menurut Usia Kawin Pertama dan Jenis 92


Kelamin, 2018

7.2 Persentase Pemuda Perempuan Menurut Kelompok Umur 94


dan Status Melahirkan, 2018

xvi
Gambar Halaman

7.3 Persentase Pemuda Perempuan yang Melahirkan Bayi 96


dengan Berat Lahir Rendah (<2,5 kg) Menurut Kelompok
Umur, 2018

7.4 Persentase Pemuda Perempuan yang Melahirkan Bayi 96


dengan Berat Lahir Rendah (<2,5 kg) Menurut Status
Disabilitas, 2018

7.5 Persentase Pemuda Perempuan Pernah Kawin dalam 100


Program Keluarga Berencana (KB), 2017-2018

7.6 Persentase Pemuda Perempuan Menurut Jenis/Alat KB yang 102


Digunakan, 2018

.id
8.1 Sepuluh Provinsi Lokasi Program Pemuda Mandiri 107

o
Membangun Desa (PMMD), 2018
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

xvii
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.id
Tabel Halaman

2.1 Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur, 2018 9

2.2 Persentase Pemuda Menurut Status Perkawinan, 2018 13

2.3 Persentase Pemuda Menurut Status Tinggal dalam Rumah 16


Tangga, 2018

3.1 Angka Buta Huruf Pemuda, 2018 21

.id
3.2 Persentase Pemuda Menurut Partisipasi Sekolah, 2018 25

o
3.3
.g
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Pemuda Menurut Kelompok 26
ps
Umur, 2018
.b

3.4 Persentase Pemuda Menurut Pendidikan Tertinggi yang 29


w

Ditamatkan, 2018
w
//w

3.5 Rata-Rata Lama Sekolah Pemuda, 2018 31


s:

3.6 Persentase Kepemilikan dan Penggunaan HP pada Pemuda 34


tp

dalam 3 Bulan terakhir Menurut Kelompok Umur dan Jenis


ht

Kelamin, 2018

3.7 Persentase Penggunaan Komputer pada Pemuda Menurut 35


Kelompok Umur dalam 3 bulan terakhir, 2018

3.8 Persentase Pemuda yang Menggunakan Internet dalam 3 38


bulan terakhir Menurut Kelompok Umur, 2018

4.1 Persentase Pemuda yang Pernah Berobat Jalan Menurut 47


Tempat Berobat Jalan, 2018

4.2 Persentase Pemuda dengan Keluhan Kesehatan yang Tidak 48


Berobat Jalan Menurut Alasan Utama Tidak Berobat Jalan,
2018

4.3 Persentase Pemuda Pernah Dirawat Inap Dalam Setahun 49


Terakhir Menurut Tempat Rawat Inap, 2018

4.4 Persentase Pemuda yang Memiliki Jaminan Kesehatan 52


Menurut Jenis Jaminan Kesehatan, 2018

xix
Tabel Halaman

4.5 Persentase Pemuda yang Merokok Tembakau Menurut Rata- 55


rata Jumlah Batang yang Dihisap per Hari dan Kelompok
Umur, 2017

5.1 Persentase Pemuda Menurut Jenis Kegiatan dalam Seminggu 60


Terakhir, 2018

5.2 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan, 61


2018

5.3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Pemuda, 2018 63

5.4 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan 64

.id
Utama (tiga sektor), 2018

o
5.5
.g
Persentase Pemuda Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan Utama, 66
ps
2018
.b

5.6 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Status Pekerjaan 68


w

Utama, 2018
w
//w

5.7 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Status Pekerjaan 69


Formal dan Informal, 2018
s:
tp

5.8 Rata-rata Jam Kerja Pemuda dalam Seminggu Terakhir, 2018 71


ht

5.9 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Status Jam Kerja dalam 72


Seminggu, 2018

5.10 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Kelompok 74


Pendapatan/Upah/Gaji per Bulan, 2018

5.11 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pemuda Menurut 77


Tingkat Pendidikan, 2018

6.1 Persentase Pemuda Menurut Kelompok Pengeluaran Rumah 82


Tangga, 2018

6.2 Persentase Pemuda Menurut Status Kepemilikan Rumah 84


Tempat Tinggal, 2018

6.3 Persentase Pemuda Menurut Kelayakan Rumah Tinggal, 2018 85

xx
Tabel Halaman

6.4 Persentase Pemuda yang Menjadi Korban Kejahatan 88


Menurut Jenis Kejahatan, 2018

7.1 Persentase Pemuda Menurut Usia Kawin Pertama, 2018 93

7.2 Persentase Pemuda Perempuan yang Pernah Melahirkan 95


Menurut Kelompok Umur, 2018

7.3 Persentase Pemuda Perempuan yang Melahirkan Menurut 97


Penolong Persalinan, 2018

7.4 Persentase Pemuda Perempuan yang Melahirkan Menurut 98


Tempat Persalinan, 2018

.id
7.5 Partisipasi Pemuda Perempuan Pernah Kawin dalam Program 101

o
Keluarga Berencana (KB), 2018
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

xxi
xxii
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.id
Tabel Halaman

2.1 Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur, 2018 135-139

2.2 Perkiraan Jumlah Pemuda Menurut Jenis Kelamin (dalam 140-142


ribuan jiwa), 2017

2.3 Rasio Jenis Kelamin Pemuda Menurut Tipe Daerah, 2018 143

2.4 Persentase Pemuda Menurut Kelompok Umur, 2018 144-148

2.5 Persentase Pemuda Menurut Status Perkawinan, 2018 149-153

o .id
2.6 Persentase Pemuda Sebagai Kepala Rumah Tangga, 2018 154
.g
ps
2.7 Persentase Pemuda Menurut Status Tinggal Bersama dalam 155-157
Rumah Tangga, 2018
.b
w

3.1 Angka Buta Huruf (ABH) Pemuda, 2018 158


w
//w

3.2 Persentase Pemuda Menurut Partisipasi Sekolah, 2018 159-163


s:

3.3 Persentase Pemuda Masih Bersekolah Menurut Jenjang 164-168


tp

Pendidikan, 2018
ht

3.4 Persentase Pemuda Menurut Pendidikan Tertinggi yang 169-173


Ditamatkan, 2018

3.5 Rata-rata Lama Sekolah Pemuda (RLS), 2018 174

3.6 Persentase Pemuda yang Memiliki dan Menggunakan HP 175-177


dalam Tiga Bulan Terakhir, 2018

3.7 Persentase Pemuda yang Menggunakan Komputer dan 178-180


Internet dalam Tiga Bulan Terakhir, 2018

4.1 Persentase Pemuda yang Mengalami Keluhan Kesehatan, 181


2018

4.2 Angka Kesakitan Pemuda (Youth Morbidity Rates), 2018 182

xxiii
Tabel Halaman

4.3 Persentase Pemuda dengan Keluhan Kesehatan yang Berobat 183


Jalan, 2018

4.4 Persentase Pemuda yang Pernah Dirawat Inap dalam 184


Setahun Terakhir, 2018

4.5 Persentase Pemuda yang Memiliki Jaminan Kesehatan, 2018 185

4.6 Persentase Pemuda yang Merokok dalam Sebulan Terakhir, 186


2017

5.1 Persentase Pemuda Menurut Jenis Kegiatan Dalam 187-191


Seminggu, 2018

.id
5.2 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan, 192-196

o
2018
.g
ps
5.3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Pemuda, 2018 197
.b

5.4 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan 198-202


w

Utama, 2018
w
//w

5.5. Persentase Pemuda Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan Utama, 203-204


s:

2018
tp

5.6 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Status Pekerjaan 205-209


ht

Formal dan Informal, 2018

5.7 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja 210-214


dalam Seminggu, 2018

5.8 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Pendapatan/Upah/ 215-219


Gaji dalam Sebulan, 2018

5.9 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pemuda, 2018 220

5.10 Persentase Pemuda dengan Status Pekerjaan Berusaha Pada 221


Jenis Jabatan White Collar dan Blue Collar per Jumlah
Pemuda, 2018

5.11 Persentase Pemuda Perempuan yang Bekerja Menurut 222


Status Pekerjaan Utama per Jumlah Pemuda Perempuan,
2018

xxiv
Tabel Halaman

6.1 Persentase Pemuda Menurut Kelompok Pengeluaran Rumah 223-227


Tangga, 2018

6.2 Persentase Pemuda Menurut Status Kepemilikan Rumah 228-232


Tempat Tinggal, 2018

6.3 Persentase Pemuda Menurut Status Kelayakan Rumah 233-237


Tempat Tinggal, 2018

7.1 Persentase Pemuda Pernah Kawin Menurut Umur Saat 238-242


Perkawinan Pertama, 2018

7.2 Persentase Pemuda Perempuan yang Pernah Melahirkan, 243

.id
2018

o
7.3 Persentase Pemuda Perempuan yang Melahirkan Bayi 244
.g
dengan Berat Lahir Rendah (Kurang dari 2,5 Kilogram), 2018
ps
.b

7.4 Persentase Pemuda Perempuan Pernah Melahirkan Menurut 245


Penolong Kelahiran Terakhir, 2018
w
w

7.5 Persentase Pemuda Perempuan Pernah Melahirkan Menurut 246


//w

Tempat Melahirkan Terakhir, 2018


s:
tp

7.6 Persentase Pemuda Perempuan Menurut Partisipasi dalam 247


Program Keluarga Berencana (KB), 2018
ht

xxv
xxvi
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.id
Tabel Halaman

A.1-A.5 Sampling Error dari Persentase Pemuda Menurut Provinsi, 251-252


2018

B.1-B.5 Sampling Error dari Persentase Pemuda yang Menjadi Kepala 252-254
Rumah Tangga, 2017

C.1-C.5 Sampling error Persentase Pemuda yang Bersekolah Menurut 254-255

.id
Provinsi, 2018

o
.g
ps
D.1-D.5 Sampling error Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Pemuda Menurut 256-257
Provinsi, 2018
.b
w
w

E.1-E.5 Sampling Error Persentase Pemuda yang Menggunakan 257-259


//w

Internet dalam Tiga Bulan Terakhir Menurut Provinsi, 2018


s:
tp

F.1-F.5 Sampling Error Persentase Pemuda yang Memiliki Keluhan 259-260


ht

Kesehatan Menurut Provinsi, 2018

G.1-G.5 Sampling Error Angka Kesakitan Pemuda Menurut Provinsi, 261-262


2018

H.1-H.5 Sampling Error Persentase Pemuda yang Memiliki Jaminan 262-264


Kesehatan Menurut Provinsi, 2018

I.1-I.5 Sampling Error Persentase Pemuda yang Bekerja Menurut 264-265


Provinsi, 2018

J.1-J5 Sampling Error Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Pemuda 266-267


Menurut Provinsi, 2018

xxvii
Tabel Halaman

K.1-K.5 Sampling Error Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pemuda 267-269


Menurut Provinsi, 2018

L.1-L.5 Sampling Error Persentase Pemuda dengan Tingkat 269-270


Pengeluaran Rumah Tangga 40 Persen Terbawah, 2018

M Sampling Error Persentase Pemuda Perempuan Pernah 271


Melahirkan yang Ditolong Tenaga Kesehatan Menurut Provinsi,
2018

N Sampling Error Persentase Pemuda Perempuan Pernah 271

.id
Melahirkan yang Melahirkan di Fasilitas Kesehatan Menurut

o
Provinsi, 2018
.g
ps
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

xxviii
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.
PENDAHULUAN

id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.id
Undang-Undang No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan Pasal 1 menyatakan bahwa
pemuda adalah penduduk berusia 16 hingga 30 tahun. Dalam sudut pandang demografi
penduduk, kelompok umur pemuda masuk sebagai usia produktif, yaitu usia yang dalam
perhitungan beban ketergantungan memiliki posisi sebagai penanggung beban penduduk
usia tidak produktif (usia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Artinya pemuda ibarat
tulang punggung bangsa, penentu masa depan bangsa, bahkan pemuda berperan aktif

id
sebagai ujung tombak dalam mengantarkan kemerdekaan bangsa. Untuk itu, pembangunan

.
go
di bidang kepemudaan harus mampu menciptakan pemuda berkarakter, maju, dan mandiri.
p s.
Pemuda Dari Masa Ke Masa
.b
w

Sejarah telah mencatat kiprah pemuda yang selalu


w

berjuang dengan penuh semangat. Pemuda Indonesia yang


//w

berjuang pada jaman penjajahan rela mengorbankan diri demi


s:

bangsa dan negara. Begitu besar dan pentingnya peran


tp

pemuda, sehingga dalam sebuah pidatonya Presiden pertama


ht

SATU orang Republik Indonesia Soekarno pernah berkata “Beri aku sepuluh
pemuda bisa pemuda, maka akan kugoncangkan dunia”.
mengubah dunia
Peran pemuda dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia
-------
telah melahirkan pergerakan nasional dan mengantarkan
Soekarno
Indonesia pada kemerdekaan. Pada tahun 1908 pergerakan
Budi Oetomo berhasil memupuk bibit nasionalisme, tahun
1928 dengan Sumpah Pemuda berhasil menggalang semangat
persatuan nasional, dan pergerakan pemuda tahun 1945
berhasil mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Begitu juga pada
masa lahirnya reformasi pada tahun 1998, tidak luput dari
peran pemuda dengan kesatuan aksi mahasiswanya. Hal inilah
yang menunjukan bahwa pemuda tidak hanya berpangku
tangan saja, tetapi senantiasa berperan sebagai pemikir,

3
pelaksana dalam proses perjuangan, pembaharuan, dan
pembangunan bangsa dan negara.

Bonus demografi adalah fenomena di saat porsi penduduk


yang produktif lebih besar daripada porsi penduduk yang tidak
produktif. Sehingga pada momen bonus demografi seharusnya
menjadi masa, dimana pemuda dengan potensinya yang besar
mampu membawa seluruh bangsa menikmati peluang tersebut.
Hal ini menjelaskan bahwa Indonesia harus mampu menyiapkan
penduduk usia produktif menjadi pemeran utama dalam Pemuda dalam
pemanfaatan bonus demografi. pembangunan
adalah

id
Pemuda harus semakin kreatif, inovatif, produktif, dan
kolaborator dan

.
go
memiliki kapasitas lebih agar berdaya saing dalam kancah
inisiator, bukan
regional dan global. Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) menjadi
s.
obyek dan target.
p
ukuran yang memberikan gambaran kapasitas pemuda sekaligus
.b

Mereka adalah
menunjukkan capaian pembangunan kepemudaan. Melalui
w

masa depan
domain pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan
w

Indonesia.
//w

kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta gender


dan diskriminasi, IPP tahun 2016 menunjukkan ada perbaikan
s:

-----
hasil pembangunan kepemudaan. Dalam rentang nilai 0-100,
tp

Bambang Brodjonegoro
ht

tingkat IPP sebesar 50,17 poin pada 2016, naik dari 47,33 poin
pada 2015. Kendati demikian, peningkatan poin tersebut masih
dibarengi dengan berbagai masalah kepemudaan yang
membutuhkan perhatian serius. Partisipasi sekolah pada jenjang
perguruan tinggi yang masih rendah, pengangguran pemuda
yang masih tinggi, membuat daya saing pemuda belum mencapai
posisi yang optimal.

Menyadari begitu strategisnya peran dan fungsi yang


melekat pada pemuda, pemerintah Indonesia terus berusaha
untuk mengembangkan segenap potensi yang ada melalui
penyadaran, pemberdayaan, pengembangan kepemudaan di
segala bidang, sebagai bagian dari pembangunan nasional.

4
Data Kepemudaan untuk Pembangunan

Pembangunan adalah suatu proses atau rangkaian usaha


pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan
Tidak ada pemuda secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah.
yang akan Sehingga untuk menjawab tantangan pembangunan
tertinggal jika kepemudaan harus didukung oleh tersedianya data yang akurat
masa depannya dan mutakhir sebagai bahan perencanaan, target/sasaran
terencana. pembangunan, pengambilan kebijakan dan evaluasi
pembangunan khususnya pemuda.

Guna mendukung strategi yang tepat bagi pembangunan

id
di bidang kepemudaan, Publikasi “Statistik Pemuda Indonesia

.
go
Tahun 2018” menjawab kebutuhan tersebut dengan
s.
memberikan informasi seputar indikator capaian pembangunan
p
di bidang kepemudaan yang bersumber dari hasil Survei Sosial
.b

Ekonomi Nasional (Susenas) 2018, Survei Angkatan kerja Nasional


w

(Sakernas) 2018, serta data sekunder dari beberapa


w
//w

Kementerian/Lembaga terkait. Penyajian buku publikasi ini


dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara rinci dan
s:
tp

menyeluruh mengenai kondisi dan perkembangan kepemudaan


ht

di Indonesia, baik pada tingkat nasional maupun regional,


sehingga bermanfaat sebagai bahan perencanaan, monitoring
dan evaluasi kebijakan maupun program pembangunan di bidang
kepemudaan. Publikasi Statistik Pemuda Indonesia juga
menyajikan beberapa indikator penyusun Indeks Pembangunan
Pemuda.

Publikasi Statistik Pemuda Indonesia Tahun 2018 secara


sistematis disajikan dalam delapan bagian. Ringkasan eksekutif di
bagian awal publikasi dimaksudkan untuk memberikan gambaran
ringkas dari keseluruhan isi publikasi. Uraian yang rinci disajikan
dalam bab-bab sesuai tema bahasan dari publikasi. Bagian
pertama (Bab I) menyajikan bagaimana peran pemuda dari masa
ke masa. Selanjutnya, bagaimana potret pemuda Indonesia dari
sudut pandang demografi dijabarkan secara komprehensif pada

5
Bab II. Bab III memberikan gambaran pemuda dari sisi
pendidikan, Bab IV tentang kesehatan pemuda sebagai refleksi
kualitas hidup sehat masyarakat, Bab V tentang peran dan
kontribusi pemuda dalam aktivitas pembangunan ekonomi, Bab
VI tentang kesejahteraan pemuda, Bab VII tentang usia
reproduksi pemuda, serta Bab VIII tentang program kepemudaan
yang pelaksanaannya memerlukan kerja sama yang solid antara
pemerintah dan masyarakat Indonesia. Sebagai penutup dari
penulisan buku ini ditampilkan catatan teknis yang mampu
menjelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam penulisan
buku ini serta Relative Standard Error (RSE) yang

id
menggambarkan rentang kesalahan data hasil survei yang

.
go
digunakan dalam publikasi ini. p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

6
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
p
DEMOGRAFI

s.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.id
Pemuda merupakan aktor intelektual yang kehadirannya diharapkan mampu membawa
suatu bangsa bertransformasi menuju arah yang lebih baik. Di Indonesia, hal ini semakin
bermakna seiring dengan semakin dekatnya peluang bonus demografi yang puncaknya
terjadi pada kurun 2020-2030. Untuk dapat memanfaatkan momen langka yang terjadi
sekali seumur hidup ini dengan baik, dibutuhkan pemetaan mengenai kuantitas dan
kualitas sumber daya pemuda Indonesia. Bagian ini mampu menjawab seberapa besar armada

id
pemuda yang dimiliki oleh bangsa ini beserta karakteristik demografinya.

.
go
Jumlah Pemuda Indonesia
p s.
.b

Saat ini, diperkirakan ada sekitar 63,82 juta jiwa pemuda


w

1 dari 4 yang tersebar dari barat sampai timur wilayah Indonesia dan
w

Penduduk mengisi hampir seperempat penduduk Indonesia (24,15 persen).


//w

Indonesia adalah Meskipun mereka tidak mendominasi proporsi penduduk


s:

Pemuda Indonesia, pada kenyataannya 63 juta penduduk bukanlah


tp

jumlah yang kecil. Akan sangat berarti jika jumlah yang tidak
63,82 juta jiwa
ht

sedikit ini diiringi dengan kualitas yang mumpuni, mengingat


mereka adalah calon pemimpin yang akan menentukan nasib
bangsa ini di masa yang akan datang.

Tabel 2.1 Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur, 2018


Karakteristik 16-30
<16 tahun >30 tahun Total
Demografi tahun
(1) (2) (3) (4) (5)
Total 28,53 24,15 47,31 100,00
Tipe Daerah
Perkotaan 27,66 25,03 47,31 100,00
Perdesaan 29,58 23,10 47,32 100,00
Jenis Kelamin
Laki-laki 29,09 24,32 46,59 100,00
Perempuan 27,96 23,99 48,05 100,00
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

9
Berdasarkan proyeksi penduduk hasil SUPAS 2015,
pemuda juga mengisi sekitar sepertiga dari penduduk usia
produktif yang keberadaannya diharapkan mampu
menggerakkan perekonomian negeri ini. Melihat fakta tersebut,
sudah selayaknya pemuda Indonesia mampu berperan lebih
sesuai dengan kualitas yang dimiliki, sehingga peran pemuda
sebagai katalisator pembangunan semakin terlihat nyata.

Gambar 2.1 Persentase Pemuda, 2010 - 2018

id
26,22
25,69

.
24,79 24,79

go
24,53 24,20 24,27 24,15
24,07
p s.
.b

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018


w
w

Sumber: BPS, Susenas Maret 2010-2018


//w

Keberhasilan program pengendalian jumlah penduduk


s:

yang digagas sejak tahun 1970-an telah memberikan pengaruh


tp
ht

tersendiri terhadap perubahan struktur umur penduduk. Hal ini


terlihat melalui persentase pemuda Indonesia yang cenderung
menurun selama kurun waktu 2010-2018 dan relatif stabil pada
kisaran 24 persen selama tujuh terakhir. Kondisi tahun 2018,
Papua Barat merupakan provinsi dengan persentase pemuda
tertinggi (26,50 persen) dan Kepulauan Riau menempati
persentase pemuda terendah (22,43 persen) sebagaimana
Lampiran Tabel 2.1.5.

Komposisi Pemuda

“Ada gula ada semut”. Pepatah ini mengingatkan kita


bahwa manisnya cerita tentang wilayah perkotaan masih menjadi
magnet bagi para pemuda sebagai tempat tujuan bermigrasi.
Dewasa ini, perkotaan masih dianggap sebagai tempat yang

10
menjanjikan bagi kaum muda, baik dalam menuntut ilmu
maupun mencari pekerjaan. Fasilitas perkotaan yang relatif
lengkap diiringi dengan kemajuan pendidikan, keberagaman
lapangan pekerjaan, dan akses teknologi menjadi penarik bagi
pemuda. Perkotaan telah menjadi lokomotif penarik
pertumbuhan negeri. Tidak heran jika lebih dari separuh pemuda
Indonesia tinggal di perkotaan (56,68 persen), sebagaimana yang
tersaji pada Gambar 2.2. Bertolak dari fenomena ini, apakah
kehidupan perkotaan dapat menjamin para pemuda untuk
mendapatkan penghidupan yang lebih baik dibanding
perdesaan? Pembahasan tentang kondisi ekonomi pemuda

id
diharapkan mampu menjelaskan hal tersebut.

.
go
Gambar 2.2 Distribusi Pemuda Menurut Tipe Daerah, Jenis
s.
Kelamin dan Kelompok Umur, 2018
p
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

Menurut jenis kelamin, persentase pemuda laki-laki


(50,58 persen) sedikit lebih tinggi dibandingkan perempuan
(49,42 persen). Kondisi ini juga yang menciptakan angka rasio
jenis kelamin pemuda berada pada besaran 102, artinya dari 100
orang pemuda perempuan terdapat 102 pemuda laki-laki. Terkait
kontribusi mereka dalam pergerakan ekonomi negeri ini dan
didukung dengan sebaran yang relatif seimbang antara pemuda
laki-laki dan perempuan, maka diharapkan tidak terjadi
ketimpangan akan kesempatan kerja bagi mereka.

11
Pemuda merupakan salah satu aktor pembangunan yang
terbilang cukup aktif dalam melakukan migrasi, baik antar
kabupaten/kota maupun provinsi. Hal ini terlihat melalui
dinamika persebaran pemuda dari lima pulau besar yang ada di
negeri ini, salah satunya Pulau Jawa. Sebagai tempat berdirinya
ibukota negara ini, tidaklah mengherankan jika penduduk
cenderung berkumpul untuk tinggal dan menetap di Pulau Jawa,
termasuk pemuda yang besarannya mencapai 55,53 persen
(Gambar 2.3).

Gambar 2.3 Distribusi Pemuda Menurut Pulau, 2004 dan 2018

id
Selama satu
58,25 55,53

.
setengah

go
s. dasawarsa,
persentase
p
.b

21,54 22,20 pemuda di


w

Kawasan Barat
w

5,79 6,33 7,14 7,47 7,28 8,47


Indonesia (KBI)
//w

mengalami
s:

Sumatera Jawa Kalimantan Sulawesi Kep. Lainnya


penurunan
tp

Sumber: BPS - Susenas Kor 2004 dan 2018


ht

Meskipun demikian, pemuda sudah mulai melirik pulau


selain Jawa untuk bertempat tinggal dan mengadu nasib. Hal ini
terlihat melalui perubahan yang terjadi selama satu setengah
dasawarsa, dimana persentase pemuda di Kawasan Timur Indonesia
(Pulau Sulawesi dan kepulauan lainnya) mulai mengalami
peningkatan persentase.

Perlu kajian mendalam untuk mengetahui penyebab


terjadinya fenomena ini, apakah karena tingginya tingkat
persaingan dalam memperoleh penghidupan di Kawasan Barat
Indonesia (KBI) atau pengaruh dari pembangunan yang sudah
mulai digalakkan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) terlebih sejak
terbitnya Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2002 tentang

12
Pelaksanaan Kebijakan dan Strategi Nasional Percepatan
Pembangunan Kawasan Timur Indonesia.

Tabel 2.2 Persentase Pemuda Menurut Status Perkawinan, 2018


Karakteristik Belum Cerai
Kawin Total
Demografi Kawin Hidup/Mati
(1) (2) (3) (4) (5)
Total 58,24 40,35 1,41 100,00
Tipe Daerah
Perkotaan 62,91 35,74 1,34 100,00
Perdesaan 52,12 46,38 1,50 100,00
Jenis Kelamin
Laki-laki 70,06 29,07 0,87 100,00

id
Perempuan 46,14 51,89 1,96 100,00

.
go
Status Disabilitas
Disabilitas
p s.
80,02 18,71 1,27 100,00
Non Disabilitas 58,01 40,58 1,41 100,00
.b

Sumber: BPS, Susenas Maret 2018


w
w

Selain pendidikan dan menimba ilmu, perkawinan juga


//w

menjadi bagian dari alasan pemuda dalam melakukan migrasi.


s:

Perkawinan di negara berkembang umumnya dimulai ketika


tp

penduduk berada pada rentang usia pemuda. Lebih dari separuh


ht

pemuda berstatus belum kawin (58,24 persen), dimana pemuda


di perkotaan (62,91 persen) lebih tinggi dari pemuda di
perdesaan (52,12 persen).

Kesenjangan paling tinggi justru terlihat antara pemuda


laki-laki dan perempuan yang berstatus kawin. Tabel 2.2
memperlihatkan bahwa persentase pemuda perempuan yang
berstatus kawin mencapai hampir dua kali lipat pemuda laki-laki
(51,89 persen berbanding 29,07 persen). Hal ini mengisyaratkan
bahwa pemuda perempuan cenderung lebih awal menikah
dibandingkan pemuda laki-laki. Fenomena tersebut tergambar
jika kita melihat Usia Kawin Pertama (UKP) mereka yang akan
dijelaskan secara gamblang pada bagian pembahasan kesehatan
reproduksi pemuda Indonesia. Sementara itu, perbedaan yang
cukup mencolok juga terjadi pada mereka yang berstatus kawin

13
antara pemuda penyandang disabilitas dan bukan penyandang
disabilitas (18,71 persen berbanding 40,58 persen).

Gambar 2.4 Tren Persentase Pemuda Menurut Status


Perkawinan, 2011-2018 Pemuda berstatus
58,10 58,42 58,24
52,88 54,17 54,11 55,79 kawin
51,98 Belum Kawin
menunjukkan tren
46,50 45,71 Kawin menurun,
44,40 44,45 42,64 40,46 40,12 40,35 sebaliknya
pemuda berstatus
belum kawin

id
trennya

.
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

go
meningkat
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 s.
p
Pola status perkawinan suatu wilayah dapat mencermikan
.b
w

status sosial ekonomi penduduknya. Beberapa penelitian


w

menyebutkan kapan seseorang memutuskan menikah dapat


//w

dipengaruhi oleh faktor tuntutan ekonomi, pendidikan, dan budaya.


s:

Hal menarik terlihat pada Gambar 2.4, pola tren persentase pemuda
tp

yang berstatus kawin cenderung menurun, sebaliknya tren pemuda


ht

yang belum kawin menunjukkan pola meningkat. Perbaikan kualitas


penduduk dalam pendidikan, ekonomi, atau pergeseran budaya
diduga turut memengaruhi pola tersebut.

Pemuda dalam Rumah Tangga

Rumah tangga (keluarga) merupakan unit terkecil yang


menjadi wadah pemuda dalam mengembangkan kapasitas diri
mereka sebagai modal untuk terjun dalam kehidupan
bermasyarakat. Seiring siklus hidup pemuda dalam perannya
sebagai pemimpin di masa depan, mereka mulai memegang
peranan-peranan potensial setidaknya dalam lingkup rumah
tangga, misalnya menjadi Kepala Rumah Tangga (KRT).

Kepala Rumah Tangga (KRT) adalah seseorang 2 5T 25T dari


sekelompok anggota rumah tangga (art) yang bertanggung 25T 25T

14
jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga, atau orang yang
dianggap/ditunjuk sebagai kepala rumah tangga. Kedudukan
kepala rumah tangga sangat penting dalam menentukan
kelangsungan dan keberadaan rumah tangga. Selain harus
bertanggung jawab secara ekonomis untuk memenuhi kebutuhan
seluruh anggotanya, kepala rumah tangga juga harus mengatur
dan memimpin anggota rumah tangganya, serta berperan sebagai
pengambil keputusan.

Gambar 2.5 Persentase Pemuda Menurut Status dalam


Rumah Tangga, 2018

id
10,84 89,16
Total

.
go
11,40 88,60
Perkotaan s.
10,10 89,90
p
Perdesaan
.b

18,90 81,10 KRT


w

Laki-laki
ART
w

2,59 97,41
//w

Perempuan
6,18 93,82
s:

Disabilitas
tp

10,89 89,11
Non Disabilitas
ht

Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

Sebanyak 10,84 persen pemuda telah menjadi Kepala


Rumah Tangga (KRT), dan sebagian besar dari mereka adalah laki-
laki (Gambar 2.5). Data tersebut mendukung citra laki-laki yang
telah dibentuk oleh budaya, dimana laki-laki adalah panutan,
dengan peran ideal sebagai pencari nafkah keluarga, pelindung,
dan mengayomi. Meskipun pemuda penyandang disabilitas
memiliki keterbatasan dalam memanfaatkan anggota tubuh
sebagaimana mestinya, kondisi ini tidak menghalangi mereka
untuk berperan sebagai KRT. Data Susenas 2018 menunjukkan
ada 6,18 persen pemuda penyandang disabilitas berperan
sebagai KRT.

15
Keluarga sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat
mempunyai peranan yang besar dalam memberikan pengaruh
terhadap kehidupan dan perilaku manusia. Usia pemuda sebagai
suatu bentuk transisi dari masa anak-anak menjadi dewasa,
menjadikan keluarga sebagai wadah utama pembentukan
karakter pemuda. Oleh karena itu, menjadi hal yang penting
untuk mengetahui dengan siapakah pemuda tinggal dan
menghabiskan sebagian besar waktunya.

Tabel 2.3 Persentase Pemuda Menurut Status Tinggal


dalam Rumah Tangga, 2018

id
Karakteristik Tinggal Bersama
Lainnya Total

.
Demografi Sendiri Keluarga

go
(1) (2) (3) (4)
s. (5)
Total 1,62 67,50 30,88 100,00
p
Tipe Daerah
.b

Perkotaan 2,55 67,56 29,89 100,00


w

Perdesaan 0,41 67,43 32,16 100,00


w

Jenis Kelamin
//w

Laki-laki 1,90 68,02 30,08 100,00


s:

Perempuan 1,34 66,97 31,69 100,00


tp

Sumber: BPS, Susenas Maret 2018


ht

Berdasarkan hasil Susenas 2018, status tinggal dalam


rumah tangga dapat dibedakan menjadi tinggal sendiri, bersama
keluarga, dan lainnya. Pemuda berstatus tinggal bersama
keluarga jika pemuda tinggal bersama anak atau orang tua saja,
baik didampingi pasangan maupun tidak didampingi pasangan,
dan disebut berstatus tinggal dengan lainnya jika pemuda tinggal
bersama tiga generasi atau famili lain. Secara umum sebagian
besar pemuda masih tinggal dalam satu rumah tangga bersama
dengan keluarga. Pemuda yang tinggal bersama keluarga sebesar
67,50 persen, sedangkan pemuda yang tinggal bersama lainnya
ada sebanyak 30,88 persen. Sementara itu, pemuda yang tinggal
sendiri dalam rumah tangga tercatat sebesar 1,62 persen.

16
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
p
PENDIDIKAN

s.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.id
Pendidikan merupakan kunci dari kesejahteraan suatu bangsa. Pernyataan tersebut tentu
tidak berlebihan, mengingat investasi yang paling besar dalam pembangunan dan
kemajuan negara adalah pendidikan sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Hal ini
tertuang pada tujuan SDGs keempat yaitu memastikan agar semua orang mendapatkan
akses kepada pendidikan berkualitas dan kesempatan belajar sepanjang hayat. Di
Indonesia sendiri, pembangunan pendidikan yang berkualitas melalui Program Indonesia

id
Pintar dan pelaksanaan Wajib Belajar 12 tahun juga merupakan agenda penting

.
go
pembangunan bangsa yang dijelaskan pada Rencana Pembangunan Jangka menengah
s.
Nasional (RPJMN) 2015-2019. Melihat dari data yang dihasilkan, Indonesia telah memiliki
p
pencapaian yang cukup signifikan dalam peningkatan kualitas pendidikan, khususnya
.b
w

sekolah dasar, namun masih menghadapi tantangan yang cukup besar dalam menjamin
w

akses dan pemerataan pendidikan untuk sekolah menengah dan perguruan tinggi yang
//w

harus segera dibenahi lagi. Gambaran mengenai kondisi pendidikan pemuda Indonesia
s:

akan dikupas lebih dalam pada bagian ini, antara lain kemampuan baca tulis, partisipasi
tp

sekolah, rata-rata lama sekolah, pendidikan tinggi yang ditamatkan, dan pemanfaatan
ht

teknologi informasi.

Kemampuan Baca Tulis Pemuda

Kemampuan membaca dan menulis merupakan


kebutuhan awal yang harus terpenuhi dalam rangka
pembelajaran berkelanjutan dalam pengembangan pendidikan
seseorang. Jika kemampuan ini sudah dimiliki, masyarakat hanya
perlu melanjutkan penggalian potensi yang dimilikinya melalui
jenjang pendidikan yang lebih tinggi yang pada akhirnya juga
akan meningkatkan kualitas hidup ke tingkat yang lebih tinggi.
Melihat pentingnya hal tersebut, kemampuan membaca dan
menulis dijadikan sebagai tolok ukur untuk melihat kualitas
pendidikan dan sebagai pertimbangan kemampuan sumber daya
manusia di suatu daerah.

19
Tingkat kemampuan baca tulis penduduk dapat
digambarkan melalui Angka Buta Huruf (ABH) dan Angka
Melek Huruf (AMH), sekaligus sebagai indikator yang merupakan
bagian dari target SDGs keempat. Sejauh ini pemberantasan
buta huruf di Indonesia sudah memperlihatkan hasil yang
cukup bagus, khususnya pada usia pemuda (16-30 tahun)
seperti yang terlihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Angka Buta Huruf Pemuda, 2013-2018

.id
go
s.
p
.b
w
w
//w
s:
tp

Sumber: BPS, Susenas Maret 2018


ht

Selama enam tahun terakhir, ABH pemuda Indonesia


semakin mengalami penurunan hingga mencapai 0,4 persen pada
tahun 2018. Hal ini menunjukkan masih ada 4 dari 1000 pemuda
yang masih buta huruf. Walaupun angka ini terbilang kecil,
namun berbagai usaha tetap harus dilakukan demi tercapainya
bebas buta huruf bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya
pemuda.

Pemerintah telah memberikan perhatian khusus dalam


menghadapi masalah keaksaraan di Indonesia, di antaranya
dengan diterbitkannya Permendikbud RI Nomor 86 Tahun 2014
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan
Dasar yang menjamin pelaksanaan pendidikan keaksaraan bagi
masyarakat Indonesia usia 15-59 tahun yang belum memiliki

20
kemampuan membaca dan menulis. Tidak hanya sebatas itu saja,
selanjutnya Permendikbud RI Nomor 42 Tahun 2015 mengatur
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Lanjutan yang
merupakan pendidikan lanjutan yang diadakan bagi masyarakat
yang telah lulus pendidikan keaksaraan dasar.

Kemudian, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada


puncak peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-53 pada 8
September 2018 menyatakan bahwa pemerintah memberikan
pelayanan program pendidikan keaksaraan dasar dan keaksaraan
lanjutan di daerah terpadat buta aksara, daerah tertinggal,
terdepan, dan terluar (3T), dan komunitas adat terpencil/khusus.

.id
Selain itu, pemerintah juga menggalakkan program “Kampung

go
Literasi” dan “Desa Vokasi” mendukung pengembangan
s.
masyarakat. Dengan harapan angka buta huruf dapat ditekan.
p
.b

Tabel 3.1 Angka Buta Huruf Pemuda, 2018


w
w

Buta Melek
Karakteristik Demografi Total
//w

Huruf Huruf
(1) (2) (3) (4)
s:

Total 0,40 99,60 100,00


tp

Tipe Daerah
ht

Perkotaan 0,08 99,92 100,00


Perdesaan 0,82 99,18 100,00
Jenis Kelamin
Laki-laki 0,35 99,65 100,00
Perempuan 0,44 99,56 100,00
Status Disabilitas
Disabilitas 6,23 93,77 100,00
Non Disabilitas 0,34 99,66 100,00
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
ABH pemuda di
perdesaan 10 kali Dilihat dari tipe daerah, ABH pemuda di perdesaan lebih
lebih tinggi tinggi dibandingkan ABH pemuda di perkotaan (0,82 persen
dibandingkan berbanding 0,08 persen). Hal ini harus menjadi perhatian
perkotaan pemerintah untuk memfokuskan pemberantasan buta huruf,
khususnya di perdesaan. Perbedaan tersebut terjadi karena

21
belum meratanya fasilitas pendidikan di kota dan desa, serta
akses terhadap fasilitas ikut memicu kesenjangan ini.

Di sisi lain, di antara 100 pemuda dengan disabilitas, masih


terdapat setidaknya 6 pemuda yang masih buta huruf. Angka ini
masih harus ditekan lagi, mengingat cita-cita bangsa yang
terdapat pada pembukaan UUD RI 1945 alenia keempat adalah
‘mencerdaskan kehidupan bangsa’. Berbagai upaya juga harus
dilakukan agar pemuda dengan disabilitas lebih terfasilitasi dalam
keaksaraan fungsional karena mereka memiliki hak yang sama
untuk memperoleh pendidikan yang layak.

id
Gambar 3.2 Angka Buta Huruf (ABH) Pemuda Menurut

.
go
Kelompok Umur, 2018 p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

Semakin tinggi kelompok umur pemuda, ABH cenderung


semakin meningkat. ABH pemuda tertinggi pada kelompok umur
25-30 tahun sebesar 0,51 persen, sedangkan ABH pemuda pada
kelompok umur 19-24 tahun sebesar 0,41 persen, dan 16-18
tahun sebesar 0,18 persen.

22
Gambar 3.3 Angka Buta Huruf (ABH) Pemuda Menurut
Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga, 2018

Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

id
Kelompok pengeluaran rumah tangga dapat

.
menggambarkan status ekonomi rumah tangga yang terbagi

go
menjadi 3 kelompok besar, yaitu kelompok pengeluaran 40
s.
persen terbawah, 40 persen menengah, dan 20 persen teratas.
p
.b

Apabila dilihat dari status ekonomi tersebut, kelompok


w

pengeluaran 40 persen terbawah memiliki angka buta huruf yang


w
//w

paling tinggi (0,63 persen), disusul kelompok pengeluaran 40


persen menengah sebesar 0,31 persen, dan kelompok
s:

pengeluaran 20 persen teratas sebesar 0,18 persen. Dari data


tp

tersebut terlihat bahwa status ekonomi rumah tangga


ht

mempengaruhi tingkat literasi penduduk, termasuk pemuda.

Partisipasi Sekolah Pemuda

Persentase pemuda yang tidak pernah bersekolah


menurun dari tahun ke tahun (Gambar 3.4). Hal ini
mengindikasikan pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan
pemuda, perlahan-lahan semakin membaik. Berbagai program
dan kebijakan pemerintah telah dilakukan demi kualitas
pendidikan yang lebih baik, salah satunya adalah ‘Program
Indonesia Pintar’ (PIP). Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Program Indonesia Pintar menyebutkan bahwa PIP merupakan
salah satu upaya pemerintah dalam mendukung pelaksanaan

23
pendidikan menengah universal atau rintisan wajib belajar 12
tahun. PIP ditujukan untuk peningkatan akses bagi masyarakat
usia 6 sampai dengan 21 tahun untuk mendapatkan layanan
pendidikan hingga pendidikan menengah, mencegah
kemungkinan putus sekolah, dan menarik siswa putus sekolah
agar mendapatkan layanan pendidikan kembali.

Gambar 3.4 Persentase Pemuda yang Tidak Pernah Sekolah,


2013-2018

. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:

Sumber: BPS, Susenas Maret 2018


tp
ht

Pada Tabel 3.2 terlihat bahwa masih terdapat 0,83 persen


pemuda yang tidak pernah sekolah, 72,91 persen tidak sekolah
lagi, dan 26,26 persen pemuda sisanya masih bersekolah.
Apabila dilihat berdasarkan jenis kelamin, tidak terdapat
perbedaan yang nyata antara pemuda laki-laki dan perempuan
yang tidak pernah sekolah. Namun, menurut tipe daerah tempat
tinggal, persentase pemuda yang tidak pernah sekolah di
perdesaan lebih tinggi dibanding perkotaan (1,45 persen
berbanding 0,35 persen). Selain itu, persentase pemuda yang
tidak bersekolah lagi di perdesaan juga lebih tinggi dibandingkan
di perkotaan (76,80 persen berbanding 69,92 persen). Hal
tersebut mungkin terjadi karena fasilitas pendidikan masih tidak
selengkap di perkotaan, selain itu pemuda di perdesaan

24
untuk membantu perekonomian keluarga dibandingkan
melanjutkan pendidikan.

Tabel 3.2 Persentase Pemuda Menurut Partisipasi Sekolah, 2018


Tidak/belum Tidak
Karakteristik Masih
pernah bersekolah
Demografi bersekolah
bersekolah lagi
(1) (2) (3) (4)
Total 0,83 26,26 72,91
Tipe Daerah
Perkotaan 0,35 29,71 69,94
Perdesaan 1,45 21,75 76,80
Jenis Kelamin

id
Laki-laki 0,80 26,03 73,17

.
go
Perempuan 0,85 26,50 72,65
Kelompok Umur s.
16-18 0,69 71,99 27,31
p
19-24 0,69 24,41 74,90
.b

25-30 1,03 3,21 95,76


w

Status Disabilitas
w

Disabilitas 23,08 12,78 64,14


//w

Non Disabilitas 0,59 26,40 73,00


s:

Kelompok Pengeluaran
tp

Rumah Tangga
40% Terbawah 1,29 20,94 77,77
ht

40% Menengah 0,62 25,90 73,48


20% Teratas 0,43 35,67 63,90
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

Berdasarkan kelompok umur, terlihat persentase pemuda


19-24 tahun yang masih bersekolah sebesar 24,41 persen, jauh di
bawah pemuda 16-18 tahun (71,99 persen). Hal ini
mengindikasikan partisipasi pemuda di perguruan tinggi masih
relatif rendah. Sementara pada kelompok usia 25-30 tahun,
sekitar 95,76 persen pemuda sudah tidak bersekolah lagi, karena
pada usia ini umumnya pemuda sudah memasuki dunia kerja.

Dari sisi disabilitas,masih terdapat 23,08 persen pemuda


penyandang disabilitas yang belum pernah merasakan bangku
sekolah. Angka ini masih sangat tinggi jika dibandingkan dengan
pemuda bukan penyandang disabilitas (0,59 persen). Hal ini tentu

25
harus menjadi perhatian pemerintah Indonesia, karena sesuai
dengan pasal 31 UUD 1945, memperoleh pendidikan merupakan
hak seluruh lapisan masyarakat Indonesia, tanpa memandang
jenis kelamin, wilayah tempat tinggal, umur, termasuk juga
kondisi disabilitas seseorang.

Sebagai ujung tombak suatu bangsa, pemuda diharapkan


ikut berpartisipasi secara aktif dalam jenjang pendidikan yang
tinggi. Salah satu indikator pendidikan yang mampu
menggambarkan partisipasi sekolah penduduk menurut
kelompok umur tertentu adalah Angka Partisipasi Sekolah (APS).
APS dapat menggambarkan sejauh mana daya serap jenjang

. id
pendidikan terhadap penduduk kelompok umur tertentu.

go
Semakin tinggi nilai APS menunjukkan bahwa semakin tinggi s.
partisipasi sekolah penduduk kelompok umur tertentu.
p
.b

Tabel 3.3 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Pemuda Menurut


w
w

Kelompok Umur, 2018


//w

16-18 19-24 25-30


Karakteristik Demografi Total
tahun tahun tahun
s:

(1) (2) (3) (4) (5)


tp

Total 71,99 24,40 3,21 26,26


ht

Tipe Daerah
Perkotaan 76,05 30,65 4,55 29,71
Perdesaan 67,16 15,83 1,44 21,75
Jenis Kelamin
Laki-laki 70,98 24,03 3,22 26,03
Perempuan 73,04 24,79 3,19 26,50
Status Disabilitas
Disabilitas 35,68 12,96 2,04 12,78
Non Disabilitas 72,32 24,53 3,22 26,40
Kelompok Pengeluaran
Rumah Tangga
40% Terbawah 64,68 14,16 0,93 20,94
40% Menengah 74,46 22,61 2,56 25,90
20% Teratas 82,43 42,86 7,89 35,67
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa semakin bertambahnya


umur pemuda, maka nilai APS yang dihasilkan semakin menurun.

26
APS paling tinggi terdapat pada kelompok umur 16-18 tahun
(71,99 persen), diikuti kelompok umur 19-24 tahun (24,40
persen), dan 25-30 tahun (3,21 persen). Hal ini wajar terjadi,
mengingat kelompok umur 16-18 tahun merupakan kelompok
umur yang bersesuaian dengan pendidikan Sekolah Menengah
(SM)/sederajat.

Status ekonomi rumah tangga juga berpengaruh terhadap


APS pemuda. Terlihat bahwa pemuda dengan kelompok
pengeluaran rumah tangga 20 persen teratas menunjukkan nilai
APS yang paling tinggi di setiap kelompok. Hal ini mungkin saja
disebabkan biaya pendidikan yang relatif mahal, sehingga

id
.
golongan ekonomi rendah kesulitan dalam memenuhi biaya

go
untuk mengenyam pendidikan tinggi. Di sinilah peran pemerintah
s.
adalah mewujudkan kemudahan akses pendidikan untuk
p
.b

semua kalangan dibutuhkan demi kesempatan pendidikan


w

yang sama untuk seluruh rakyat Indonesia.


w
//w

Gambar 3.5 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Pemuda Menurut


Jenis Kelamin dan Tipe daerah, 2018
s:
tp
ht

Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

Selanjutnya, apabila dilihat berdasarkan jenis kelamin, APS


pemuda laki-laki dan perempuan cenderung setara. Namun, jika
dilihat berdasarkan tipe daerah, terdapat perbedaan nilai APS
pemuda yang tinggal di perdesaan dan perkotaan. APS pemuda
yang tinggal di perkotaan lebih tinggi dibandingkan di perdesaan
(29,71 persen berbanding 21,75 persen).

27
Gambar 3.6 Angka Partsisipasi Sekolah (APS) Pemuda
Menurut Status Disablitas, 2018

APS Pemuda
bukan
penyandang
disabilitas dua kali
lebih tinggi
dibandingkan
pemuda

id
penyandang

.
go
disabilitas
p s.
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
.b
w

Selain itu, perbedaan yang cukup besar terlihat dari sisi


w

status disabilitas pemuda. APS pemuda bukan penyandang


//w

disabilitas dua kali lebih tinggi dibandingkan APS pemuda


s:

penyandang disabilitas (26,40 persen berbanding 12,78 persen).


tp

Perbedaan ini dapat diminimalisir, jika akses dan fasilitas setiap


ht

jenjang pendidikan bagi pemuda penyandang disabilitas semakin


ditingkatkan. Pemerintah harus lebih mengembangkan sekolah
inklusi di setiap jenjang pendidikan dengan didukung oleh tenaga
pengajar yang terlatih menangani penyandang disabilitas,
sehingga partisipasi penyandang disabilitas dalam bersekolah
dapat ditingkatkan.

Pendidikan Tertinggi Pemuda


Tingkat pendidikan seseorang memiliki kaitan yang erat
dengan banyak hal, seperti penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Selain itu, pendidikan yang tinggi juga lebih membuka
cakrawala seseorang untuk memandang sesuatu secara lebih
terbuka dan bijaksana. Dengan meningkatnya tingkat pendidikan
masyarakat, diharapkan kualitas dan taraf hidup masyarakat juga

28
semakin meningkat. Sebaliknya, tingkat pendidikan yang rendah
dapat menyebabkan perlambatan kenaikan taraf hidup
masyarakat yang turut menyebabkan terhambatnya
pembangunan.

Tabel 3.4 Persentase Pemuda Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2018
Tdk/blm Tdk SD/ SMP / SM/
Karakteristik Demografi PT
pernah sekolah Tamat SD Sederajat Sederajat Sederajat
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Total 0,83 5,03 15,37 32,18 36,89 9,71
Tipe Daerah
Perkotaan 0,35 3,75 10,54 29,33 43,57 12,47

id
Perdesaan 1,45 6,70 21,69 35,91 28,15 6,10

.
Jenis Kelamin

go
Laki-laki 0,80 5,50 16,09 31,41 38,11 8,09
Perempuan 0,85 4,54
p s. 14,64 32,96 35,64 11,37
Status Disabilitas
.b

Disabilitas 23,08 17,29 16,93 18,37 19,86 4,48


w

Non Disabilitas 0,59 4,90 15,35 32,32 37,06 9,77


w

Kelompok Pengeluaran
//w

Rumah Tangga
40% Terbawah 1,29 7,13 22,95 37,10 28,29 3,23
s:

40% Menengah 0,62 4,43 13,79 33,07 39,70 8,38


tp

20% Teratas 0,43 2,66 5,80 22,47 45,86 22,78


ht

Sumber: BPS , Susenas Maret 2018

Secara umum, pendidikan tertinggi pemuda didominasi


oleh pemuda yang tamat SM/sederajat sebesar 36,89 persen dan
tamat SMP/sederajat sebesar 32,18 persen. Kurang dari 10
persen pemuda saja yang menamatkan pendidikan hingga
perguruan tinggi. Berdasarkan jenis kelamin, persentase pemuda
perempuan yang menamatkan pendidikan perguruan tinggi lebih
tinggi dibandingkan laki-laki (11,37 persen berbanding 8,09
persen). Sementara untuk jenjang pendidikan lainnya tidak
terdapat perbedaan yang besar antara pemuda perempuan dan
laki-laki.

Berdasarkan tipe daerah, terlihat bahwa persentase


pemuda di perkotaan yang menamatkan pendidikan perguruan

29
tinggi lebih tinggi dibandingkan pemuda di perdesaan (12,47
persen berbanding 6,1 persen). Hal serupa juga terjadi pada
jenjang pendidikan SM/sederajat (43,57 berbanding 28,15
persen).

Apabila dilihat berdasarkan status disabilitas, persentase


Sekitar 37 persen
pemuda bukan penyandang disabilitas yang menamatkan
pemuda telah
pendidikan SMP ke atas lebih tinggi dibandingkan pemuda
menamatkan
penyandang disabilitas. Bahkan persentase pemuda bukan
pendidikan
penyandang disabilitas yang menamatkan pendidikan perguruan
hingga sekolah
tinggi sebesar 2 kali lipat pemuda penyandang disabilitas yang
menengah
tamat perguruan tinggi (9,77 persen berbanding 4,48 persen).

. id
go
Kesenjangan dalam dunia pendidikan terlihat dari status
ekonomi rumah tangga. Terlihat bahwa pemuda yang telah
s.
p
menamatkan pendidikan SM/sederajat dan perguruan tinggi
.b

didominasi oleh 20 persen kelompok pengeluaran rumah tangga


w

teratas sebesar 45,86 persen dan 22,78 persen. Sebaliknya, pada


w
//w

kelompok 40 persen pengeluaran rumah tangga terbawah


cenderung terkonsentrasi pada jenjang pendidikan yang lebih
s:

rendah.
tp
ht

Rata-Rata Lama Sekolah Pemuda

Salah satu indikator pendidikan yang dapat


menggambarkan rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan
pemuda untuk menempuh semua jenjang pendidikan yang
pernah dijalani adalah rata-rata lama sekolah. Nilai rata-rata lama
sekolah yang semakin besar mencerminkan jenjang pendidikan
yang telah ditempuh pemuda juga semakin tinggi.

Rata-rata lama sekolah dapat memberi gambaran yang


lebih relevan dalam pendidikan serta perubahan yang terjadi.
Oleh karena itu, rata-rata lama sekolah digunakan menjadi salah
satu indikator dalam dimensi pendidikan pembentuk Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). IPM sendiri dihitung untuk
mengukur keberhasilan upaya membangun kualitas hidup

30
penduduk yang merupakan sinergi antara tiga dimensi yaitu
kesehatan, pendidikan, dan pengeluaran penduduk. Semakin
tinggi kualitas pendidikan, yang salah satunya digambarkan oleh
tingginya rata-rata sekolah penduduk diharapkan juga dapat
meningkatkan kualitas pembangunan manusia Indonesia.

Secara umum, rata-rata lama sekolah pemuda tahun 2018


sebesar 10,37 tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata
pemuda Indoneisa telah menyelesaikan pendidikan sampai
dengan kelas 1 SMA/sederajat. Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan berdasarkan jenis kelamin, baik pemuda laki-laki
maupun perempuan memiliki rata-rata lama sekolah yang sama,

id
.
yaitu sampai dengan kelas 1 SMA/sederajat.

go
Tabel 3.5
s.
Rata-Rata Lama Sekolah Pemuda, 2018
p
.b

Karakteristik Demografi Rata-Rata Lama Sekolah


Secara umum,
w

(1) (2)
w

rata-rata pemuda Total 10,37


//w

Indonesia telah Tipe Daerah


Perkotaan 11,09
s:

menempuh
Perdesaan 9,44
tp

pendidikan
Jenis Kelamin
ht

hingga kelas 1 Laki-laki 10,26


Sekolah Perempuan 10,49
Menengah/ Status Disabilitas
sederajat pada Disabilitas 6,30
Non Disabilitas 10,42
tahun 2018
Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga
40% Terbawah 9,16
40% Menengah 10,45
20% Teratas 12,23
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

Berdasarkan tipe daerah, terlihat rata-rata lama sekolah


pemuda di perkotaan lebih tinggi dibandingkan perdesaan (11,09
tahun berbanding 9,44 tahun). Peningkatan akses dan fasilitas
pendidikan di perdesaan mungkin dapat mempermudah pemuda

31
di perdesaan dalam memperoleh pendidikan, sehingga dapat
meningkatkan rata-rata lama sekolahnya.

Selain berdasarkan tipe daerah, kesenjangan yang cukup


besar juga terlihat dari sisi status disabilitas pemuda. Rata-rata
lama sekolah pemuda penyandang disabilitas jauh di bawah
pemuda bukan penyandang disbailitas (6,30 tahun berbanding
10,42 tahun). Hal ini menandakan bahwa pelaksanaan
pendidikan untuk masyarakat penyandang disabilitas, termasuk
juga pendidikan inklusif di negara kita mungkin harus terus
diperbaiki lagi, sehingga semua kalangan memiliki kesempatan
berpendidikan yang sama tanpa terkecuali.

. id
go
Rata-rata lama sekolah semakin tinggi seiring dengan
semakin meningkatnya kelompok pengeluaran rumah tangga.
s.
p
Pemuda pada kelompok pengeluaran 40 persen terbawah
.b

mencapai pendidikan hingga kelas 9 SMP/sederajat saja,


w

kelompok 40 persen menengah mencapai pendidikan hingga


w
//w

kelas 10 SMA/sederajat, dan 20 persen kelompok pengeluaran


teratas mencapai pendidikan hingga kelas 12 SMA/sederajat.
s:

Berdasarkan fakta tersebut, terlihat bahwa status ekonomi


tp
ht

sangat berpengaruh terhadap capaian pendidikan masyarakat.

Pemuda dan Teknologi

Saat ini Indonesia berada pada masa industri generasi


keempat yang lebih dikenal dengan revolusi industri 4.0. Bahkan,
Indonesia juga telah memiliki peta jalan atau road map untuk
menghadapi kondisi ini yang disebut Making Indonesia 4.0.
Menteri Ristekdikti dalam Siaran pers Kemenristekdikti, 2018
menyebutkan bahwa pada era ini, masa depan Indonesia
bertumpu kepada pemuda sebagai penerus bangsa. Pemuda
yang penuh kreativitas serta inovasi akan melahirkan berbagai
sumber ekonomi baru yang akan menjadi penggerak ekonomi
bangsa di era revolusi industri 4.0.

32
Perubahan era revolusi ini berpengaruh pada segala aspek
Hanya 1 dari 10 kehidupan masyarakat dan menentukan perkembangan ekonomi
pemuda yang ke depan. Penguasaan teknologi dan informasi juga menjadi syarat
tidak memiliki utama yang harus dimiliki jika ingin ikut bersaing dalam kompetisi
dan atau baik secara nasional maupun global. Globalisasi informasi berupa
menggunakan HP penyebaran akses dan produksi informasi melalui media teknologi
juga menjadi alasan masyarakat untuk turut menyesuaikan dengan
kebutuhan teknologi masa kini. Jika tidak, maka lama-kelamaan
masyarakat akan semakin tertinggal seiring begitu cepatnya
perkembangan teknologi yang terus berjalan.

Salah satu media informasi yang tidak terpisahkan dengan

. id
kehidupan masyarakat, khususnya pemuda, adalah telepon

go
genggam yang lebih dikenal dengan handphone (HP). Dapat
s.
dikatakan bahwa dengan keberadaan HP, jarak yang begitu jauh
p
.b

terasa semakin dekat, karena orang dapat berkomunikasi dengan


w

mudahnya hanya melalui genggaman tangan. Selain


w

berkomunikasi, banyak manfaat yang dapat diperoleh dari


//w

penggunaan HP, apalagi dengan adanya smartphone yang


s:

semakin mempermudah penggunanya dalam melakukan


tp

berbagai aktivitas seperti membaca artikel, transaksi keuangan,


ht

akses hiburan, hingga berbagai aktivitas lainnya.

Tabel 3.6 menunjukkan sekitar 87,44 persen pemuda telah


memiliki HP. Sementara persentase pemuda yang menggunakan
HP sedikit lebih banyak yaitu sekitar 93,02 persen. Angka ini tidak
jauh berbeda jika kita menelaah berdasarkan jenis kelamin.
Berdasarkan kelompok umur, persentase kepemilikan HP dan
penggunaan HP tertinggi pada kelompok umur 19-24 tahun
dengan persentase 89,51 persen dan 94,22 persen. Selanjutnya
kelompok umur 25-30 tahun dengan 86,78 persen pemuda yang
memiliki HP dan 92,63 persen pemuda yang menggunaan HP,
serta kelompok umur 16-18 tahun dengan 84,85 persen pemuda
yang memiliki HP dan 91,55 persen pemuda yang menggunakan
HP.

33
Tabel 3.6 Persentase Kepemilikan dan Penggunaan HP pada
Pemuda dalam 3 Bulan terakhir Menurut
Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2018

Karakteristik Kepemilikan HP Penggunaan HP


Demografi Ya Tidak Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
Total 87,44 12,56 93,02 6,98
Jenis Kelamin
Laki-laki 89,43 10,57 93,61 6,39
Perempuan 85,41 14,59 92,43 7,57
Kelompok Umur
16-18 84,85 15,15 91,55 8,45

id
19-24 89,51 10,49 94,22 5,78

.
go
25-30 86,78 13,22 92,63 7,37
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 s.
p
Ditinjau dari tipe daerah, persentase pemuda di perkotaan
.b

yang memiliki HP lebih tinggi dibandingkan pemuda di perdesaan


w

(92,04 persen berbanding 81,43 persen). Hal yang sama terjadi


w
//w

pada persentase pemuda yang menggunakan HP (95,53 persen


berbanding 89,75 persen).
s:
tp

Gambar 3.7 Persentase Kepemilikan dan Penggunaan HP pada


ht

Pemuda dalam 3 Bulan Terakhir Menurut Tipe


Daerah, Status Disabilitas dan Kelompok
Pengeluaran Rumah Tangga, 2018

Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

34
Kesenjangan yang begitu besar juga terjadi dari status
disabilitas pemuda. Persentase pemuda bukan penyandang
disabilitas yang memiliki HP lebih besar dibandingkan pemuda
penyandang disabilitas (87,86 persen berbanding 47,92 persen).
Pola yang sama terjadi pada penggunaan HP (93,43 persen
berbanding 54,18 persen).

Kepemilikan dan penggunaan HP erat kaitannya dengan


status ekonomi rumah tangga. Semakin tinggi kelompok
pengeluaran rumah tangga, persentase kepemilikan dan
penggunaan HP juga semakin tinggi. Hal ini terlihat pada Gambar
3.7, pada kelompok pengeluaran 40 persen terbawah memiliki

id
.
persentase kepemilikan dan penggunaan HP yang paling rendah

go
(78,08 persen dan 87,56 persen), sedangkan pada kelompok
s.
pengeluaran 20 persen tertinggi memiliki persentase kepemilikan
p
.b

dan penggunaan HP yang paling tinggi pula (97,25 persen dan


w

98,28 persen).
w
//w

Perkembangan teknologi juga erat kaitannya dengan


penggunaan komputer. Komputer memudahkan berbagai lini
s:

kehidupan masyarakat seperti mengolah data, menghitung,


tp
ht

hingga menjalankan sistem multimedia (film, musik, televisi,


dsb.). Begitu juga dalam bidang pendidikan pemuda, komputer
dapat mempermudah proses penghitungan, pengolahan data,
hingga media aplikasi pendukung kebutuhan administrasi.

Tabel 3.7 Persentase Penggunaan Komputer pada Pemuda


Menurut Kelompok Umur dalam 3 bulan terakhir,
2018
Penggunaan Komputer
Karakteristik Demografi
Ya Tidak
(1) (2) (3)
Total 34,01 65,99
Kelompok Umur
16-18 48,90 51,10
19-24 34,27 65,73
25-30 25,63 74,37
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

35
Secara umum, sekitar 34 persen pemuda menggunakan
komputer dalam kehidupan sehari-hari mereka selama tiga bulan
terakhir. Tidak terdapat perbedaan signifikan penggunaan
komputer pada pemuda jika dilihat menurut jenis kelamin.
Namun, berdasarkan tipe daerah penggunaan komputer di
perkotaan lebih tinggi hampir dua kali lipat dibandingkan
perdesaan (43,05 persen berbanding 22,18 persen). Hal ini
mungkin disebabkan oleh keterbatasan fasilitas, listrik, dan
infrastruktur TIK di perdesaan.

Gambar 3.8 Persentase Penggunaan Komputer pada Pemuda

id
dalam 3 Bulan Terakhir Menurut Jenis Kelamin,
Tipe Daerah, dan Status Disabilitas, 2018

.
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

Kesenjangan yang sama juga terlihat dari sisi status


disabilitas pemuda. Persentase pemuda bukan penyandang
disabilitas yang menggunakan komputer dua kali lebih tinggi
dibandingkan pemuda penyandang disabilitas (sekitar 34,18
persen berbanding 17,28 persen). Dengan perkembangan
teknologi yang pesat seperti sekarang ini, mungkin saja suatu saat
semua komputer sudah disesuaikan dan dapat digunakan untuk
semua penyandang disabilitas. Sehingga, para penyandang
disabilitas juga dapat ikut merasakan pemanfaatan yang
maksimal dari komputer dalam kehidupan mereka.

36
Gambar 3.9 Persentase Penggunaan Komputer pada Pemuda
dalam 3 Bulan Terakhir Menurut Kelompok
Pengeluaran Rumah Tangga, 2018

id
.
go
s.
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
p
.b

Persentase penggunaan komputer yang paling banyak ada


w

pada kelompok umur 16-18 tahun yaitu sekitar 48,90 persen.


w
//w

Sementara itu, hanya 34,27 persen pemuda usia 19-24 tahun dan
25,63 persen pemuda usia 25-30 tahun yang menggunakan
s:

komputer. Usia 16-18 tahun dan 19-24 tahun merupakan usia


tp
ht

sekolah yang bersesuaian dengan jenjang SM/sederajat dan PT,


dimana pada jenjang ini menuntut penggunaan komputer dalam
proses belajar mengajar, sehingga persentase penggunaan
komputer pada kelompok umur ini relatif tinggi.

Penggunaan komputer meningkat seiring dengan semakin


tingginya kelompok pengeluaran rumah tangga. Dari Gambar 3.9
terlihat bahwa hanya 18 persen pemuda pada 40 persen
pengeluaran terbawah yang menggunakan komputer dalam tiga
bulan terakhir, sementara pemuda pada 20 persen pengeluaran
rumah tangga teratas, 61,66 persen di antaranya telah
menggunakan komputer. Ketimpangan ini salah satunya
disebabkan penggunaan komputer membutuhkan biaya yang
mungkin sulit diperoleh bagi pemuda yang berada pada status
ekonomi terbawah.

37
Pada zaman milenial seperti sekarang ini, hampir semua
lapisan masyarakat sudah terjamah dengan keberadaan internet,
mulai dari lanjut usia, orang dewasa, remaja, hingga anak kecil
pun secara sadar maupun tidak sudah mulai diperkenalkan
dengan teknologi ini. Internet kemudian menjadi hal yang tidak
dapat terpisahkan dari kehidupan masyarakat, bahkan
cenderung menjadi gaya hidup bagi sebagian orang.

Tabel 3.8 Persentase Pemuda yang Menggunakan Internet


dalam 3 bulan terakhir Menurut Kelompok Umur,
2018

id
Penggunaan Internet
Karakteristik Demografi

.
go
Ya Tidak
(1) (2)
p s.(3)
Total 73,27 26,73
.b

Kelompok Umur
w

16-18 78,90 21,10


w

19-24 77,26 22,74


//w

25-30 66,20 33,80


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
s:
tp

Terlebih lagi, pemuda sebagai kelompok masyarakat yang


ht

masih haus akan informasi dan sosialisasi dengan sekitarnya, Sekitar 73,27

mengakibatkan begitu dekatnya internet dengan kehidupan para persen pemuda

pemuda. Sekitar 73,27 persen pemuda menggunakan internet Indonesia

dalam tiga bulan terakhir. Sama seperti penggunaan komputer, menggunakan

penggunaan internet berdasarkan jenis kelamin juga tidak internet

memiliki perbedaan yang begitu berarti. Ketimpangan


penggunaan internet terlihat dari tipe daerah. Sekitar 83,82
persen pemuda di perkotaan menggunakan internet selama tiga
bulan terakhir, sementara di perdesaan sekitar 59,47 persen.
Keterbatasan sinyal di perdesaan mungkin menjadi kendala
tersendiri bagi pemuda perdesaan dalam mengakses internet.

38
Gambar 3.10 Persentase Pemuda yang Menggunakan Internet
dalam 3 bulan terakhir Menurut Jenis Kelamin,
Tipe Daerah, dan Status Disabilitas, 2018

id
.
go
s.
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
p
.b

Kesenjangan penggunaan internet juga terjadi pada


w

pemuda penyandang disabilitas (36,20 persen) dan bukan


w
//w

penyandang disabilitas (73,66 persen). Hal ini sejalan dengan


kesenjangan yang juga terjadi pada kepemilikan HP, penggunaan
s:

HP, serta penggunaan komputer. Keterbatasan teknologi menjadi


tp
ht

salah satu penyebab kesenjangan ini. Apabila perkembangan


media teknologi telah ramah penyandang disabilitas, maka
dengan sendirinya penggunaan internet pada penyandang
disabilitas akan turut meningkat.

Kelompok umur yang lebih dikenal dengan generasi Z


terlahir pada rentang 1995-2010. Termasuk pada generasi ini
adalah pemuda pada kelompok umur 16-18 tahun yang terlahir
saat penggunaan teknologi digital mulai hadir dan mengalami
perkembangan yang begitu pesat. Sehingga tidak heran jika
generasi ini begitu akrab dengan penggunaan teknologi digital
serta pemanfaatan internet.

Hal ini terlihat pada Tabel 3.7, bahwa dari seluruh


kelompok umur pemuda, kelompok umur 16-18 tahun memiliki
persentase penggunaan komputer yang paling tinggi yaitu sekitar

39
48,9 persen. Hal yang sama juga terjadi pada penggunaan
internet yaitu sebesar 78,90 persen.

Gambar 3.11 Persentase Pemuda yang Menggunakan Internet


dalam 3 bulan terakhir Menurut Kelompok
Pengeluaran Rumah Tangga, 2018

. id
go
p s.
.b

Sumber: BPS, Susenas Maret 2018


w
w

Status ekonomi memengaruhi pemuda dalam hal


//w

penggunaan internet. Perbedaan yang nyata terlihat dari


s:

penggunaan internet pada pemuda kelompok pengeluaran 20


tp

persen teratas (93,38 persen) dibandingkan kelompok


ht

pengeluaran 40 persen terbawah (55,98 persen). Perbedaan


tersebut mungkin saja disebabkan pemuda dengan status
ekonomi lebih tinggi memiliki potensi sumber daya (resources)
untuk mengakses internet yang lebih besar. Selain itu, tingkat
kebutuhan akan internet untuk setiap kelompok pengeluaran
juga berbeda seiring dengan kebutuhan primer lainnya.
Kelompok status ekonomi teratas bisa saja memandang internet
sebagai salah satu kebutuhan pokok yang harus terpenuhi dalam
menyokong segala kegiatan sehari-hari yang mereka lakukan.
Sementara pada pemuda dengan kelompok status ekonomi
terbawah mungkin tidak memandang internet sebagai
kebutuhan utama, sehingga ada atau tidak adanya internet dalam
kehidupan merekapun tidak akan menjadi masalah.

40
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
p
KESEHATAN

s.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.id
Faktor sosial yang menyangkut kesejahteraan dan kesehatan masyarakat merupakan
masalah yang penting untuk diperhatikan. Taraf kesejahteraan hidup sangat berdampak
pada tingkat kesehatan dari masyarakat itu sendiri. Bagi mereka yang memiliki hidup
dengan taraf kesejahteraan baik, pola hidup serta kesehatan mereka cenderung lebih
terjaga. Sementara bagi mereka yang hidup dengan taraf kesejahteraan kurang, biasanya
kurang peduli atau bahkan tidak menjaga pola hidup dan kesehatan mereka. Pembangunan

id
di bidang kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional. Pemerintah sebagai

.
go
instansi tertinggi yang bertanggungjawab atas pemeliharaan harus pula memenuhi
s.
kewajiban dalam pelaksanaan penyediaan sarana pelayanan kesehatan. Kesehatan
p
merupakan investasi, hak, dan kewajiban setiap manusia. Pemuda sebagai motor
.b
w

penggerak pembangunan, harus selalu berada dalam kondisi sehat. Hal tersebut diperlukan
w

agar pemuda dapat secara proaktif mengembangkan diri dan mengelola berbagai sumber
//w

daya pembangunan untuk kepentingan masyarakat dan negara.


s:
tp

Keluhan Kesehatan dan Angka Kesakitan Pemuda


ht

Sekitar 20,16 persen pemuda pernah mengalami keluhan


1 dari 5 pemuda kesehatan (Gambar 4.1). Tidak terlihat adanya perbedaan yang
mengalami nyata antara pemuda di perkotaan dan perdesaan yang mengalami
keluhan keluhan kesehatan (20,23 persen berbanding 20,07 persen).
kesehatan Berdasarkan jenis kelamin, persentase pemuda perempuan yang
mengalami keluhan kesehatan (22,24 persen) lebih tinggi
dibanding pemuda laki-laki (18,13 persen). Sementara itu, terlihat
adanya kecenderungan bahwa semakin tinggi kelompok
pengeluaran rumah tangga maka angka keluhan kesehatan juga
semakin meningkat. Apabila diperhatikan menurut status
disabilitas, dari seluruh pemuda yang disabilitas sebesar 20,01
persen diantaranya pernah mengalami keluhan kesehatan.
Sedangkan pada pemuda yang tidak disabilitas sebesar 34,19
persen diantaranya pernah mengalami keluhan kesehatan.

43
Gambar 4.1 Persentase Pemuda yang Mengalami Keluhan
Kesehatan dalam Sebulan Terakhir, 2018

. id
go
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 s.
p
Angka kesakitan dapat digunakan sebagai salah satu
.b

indikator untuk mengukur status kesehatan pemuda. Angka


w
w

kesakitan merupakan keluhan atas suatu penyakit yang dirasakan


//w

oleh penderita dan bukan atas hasil pemeriksaan dokter atau


s:

petugas medis lainnya, di mana keluhan tersebut menyebabkan


tp

terganggunya aktivitas sehari-hari.


ht

Gambar 4.2 Angka Kesakitan Pemuda, 2018

Pemuda
perempuan lebih
rentan sakit
dibanding
pemuda laki-laki

Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

44
Gambar 4.2 menunjukkan angka kesakitan pemuda
sebesar 7,68 persen. Apabila dikaitkan dengan data pada Gambar
4.1, dapat dijelaskan bahwa dari 100 orang pemuda, sebanyak 20
orang diantaranya mengalami keluhan kesehatan, dan 7 orang
mengalami sakit. Berdasarkan tipe daerah, angka kesakitan
pemuda di perdesaan lebih tinggi dibanding perkotaan. Dilihat
berdasarkan jenis kelamin tampak bahwa angka kesakitan
pemuda perempuan lebih tinggi dibanding pemuda laki-laki (8,30
persen berbanding 7,08 persen). Sementara itu, tidak terdapat
perbedaan yang nyata antara angka kesakitan pemuda
berdasarkan kelompok pengeluaran rumah tangga.

. id
go
Perilaku Berobat Pemuda
s.
Pada dasarnya upaya pengobatan dilakukan untuk
p
mengatasi keluhan kesehatan yang diderita oleh pemuda.
.b
w

Pengobatan dapat dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas


w

kesehatan atau cukup dengan mengobati sendiri. Berobat jalan


//w

adalah upaya pemuda ketika mengalami keluhan kesehatan untuk


s:

mendapatkan pengobatan dengan mendatangi tempat-tempat


tp

pelayanan kesehatan baik modern atau tradisional tanpa menginap,


ht

termasuk mendatangkan petugas kesehatan ke rumah.

Gambar 4.3 menunjukkan sebesar 38,63 persen pemuda


38,63 persen telah berobat jalan pada saat mengalami keluhan kesehatan.
pemuda Partisipasi pemuda di perkotaan dan perdesaan yang berobat

berobat jalan jalan saat mengalami keluhan kesehatan relatif tidak berbeda
saat mengalami nyata (38,31 persen berbanding 39,05 persen).
keluhan Berbeda dengan tipe daerah, berdasarkan jenis kelamin
kesehatan
terdapat perbedaan partisipasi dalam berobat jalan. Persentase
pemuda perempuan yang berobat jalan lebih tinggi dibanding
pemuda laki-laki (41,97 persen berbanding 34,63 persen). Hal ini
secara tidak langsung menunjukkan bahwa pemuda perempuan
cenderung lebih reaktif terhadap keluhan kesehatan yang dialami.

45
Dilihat dari kelompok pengeluaran rumah tangga tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok pengeluaran.
Sebesar 38,19 persen pemuda dengan kelompok pengeluaran
rumah tangga 40 persen terbawah pernah berobat jalan pada
saat mengalami keluhan kesehatan. Angka tersebut tidak
berbeda jauh dengan kelompok pengeluaran 40 persen
menengah dan 20 persen teratas dengan persentase masing-
masing sebesar 39,03 persen dan 38,58 persen.

Gambar 4.3 Persentase Pemuda yang Pernah Berobat Jalan


Saat Mengalami Keluhan Kesehatan, 2018

id
Total 38,63
Tipe daerah

.
go
Perkotaan 38,31
Perdesaan 39,05
p s.
Rumah Tangga Kelamin

.b
Jenis

Laki-laki 34,63
w

Perempuan 41,97
w
Pengeluaran
Kelompok

//w

40% Terbawah 38,19


40% Menengah 39,03
s:

20% Teratas 38,58


tp

0% 20% 40% 60% 80% 100%


ht

Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

Tempat berobat yang paling banyak dikunjungi oleh


pemuda yang mengalami keluhan kesehatan adalah praktik Pemuda
dokter/bidan (33,82 persen), Puskesmas/Pustu (33,76 persen) cenderung
memilih praktik
kemudian klinik/praktik dokter bersama (17,75 persen). Pola
dokter/bidan dan
pemilihan tempat berobat jalan yang serupa terlihat baik pada Puskesmas/pustu
pemuda laki-laki maupun pemuda perempuan, pemuda di untuk mengobati
keluhan
perkotaan dan perdesaan serta kelompok pengeluaran 40 persen
kesehatan yang
terendah dan 40 persen menengah yang cenderung berobat jalan dialami
ke praktek dokter/bidan dan Puskesmas/Pustu. Kondisi yang
sedikit berbeda terlihat dari pemuda dengan kelompok
pengeluaran 20 persen teratas yang cenderung berobat jalan ke
praktik dokter/bidan dan klinik/praktik dokter bersama.

46
Tabel 4.1 Persentase Pemuda yang Pernah Berobat Jalan Menurut Tempat Berobat
Jalan, 2018
Klinik/
Rumah Rumah Praktek Puskes- Pengobatan
Karakteristik Praktek
sakit sakit dokter/ mas/ UKBM tradisional/ Lainnya
Demografi dokter
pemerintah swasta bidan Pustu alternatif
bersama
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Total 7,41 6,50 33,82 17,75 33,76 2,82 1,89 1,10
Tipe Daerah
Perkotaan 7,57 6,18 32,44 18,69 32,62 2,61 2,69 1,48
Perdesaan 7,30 6,72 34,76 17,11 34,54 2,96 1,35 0,83
Jenis Kelamin
Laki-laki 8,08 9,18 27,97 23,85 31,43 1,72 1,48 0,90
Perempuan 6,55 3,03 41,39 9,87 36,78 4,24 2,44 1,35

id
Kelompok

.
go
Pengeluaran
Rumah Tangga
40% Terbawah 6,54 3,11 33,15
s.
10,38
p
43,68 4,05 2,54 1,68
40% Menengah 7,52 5,00 36,60 16,93 34,07 2,58 1,63 0,82
.b

20% Teratas 8,47 14,02 29,96 29,88 18,84 1,45 1,42 0,74
w

Sumber: BPS, Susenas Maret 2018


w
//w

Tidak semua pemuda yang mengalami keluhan kesehatan


s:

Separuh lebih berobat jalan, masih ada separuh lebih pemuda yang tidak
tp

pemuda berobat jalan. Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar


ht

pemuda tidak berobat jalan dikarenakan mengobati sendiri


mengobati
keluhan kesehatan yang dialami (67,06 persen). Alasan
sendiri keluhan
berikutnya dari pemuda yang tidak berobat jalan adalah merasa
kesehatan yang
bahwa keluhan kesehatan yang dialami tidak perlu sampai
dideritanya
berobat jalan (29,47 persen). Sama halnya dengan angka
nasional, mengobati sendiri dan merasa tidak perlu untuk
berobat jalan juga menjadi alasan tertinggi dari pemuda di
perkotaan maupun di perdesaan yang tidak berobat jalan.

47
Tabel 4.2 Persentase Pemuda dengan Keluhan Kesehatan
yang Tidak Berobat Jalan Menurut Alasan Utama
Tidak Berobat Jalan, 2018

Karakteristik Demografi Perkotaan Perdesaan Total

(1) (2) (3) (4)


Tidak punya biaya berobat 0,95 1,47 1,17
Tidak ada biaya transport 0,21 0,47 0,32
Tidak ada sarana
0,05 0,16 0,09
transportasi
Waktu tunggu pelayanan
0,54 0,41 0,48
lama
Mengobati sendiri 67,73 66,17 67,06
Tidak ada yang

id
0,06 0,08 0,07
mendampingi

.
go
Merasa tidak perlu 29,04 30,05 29,47
Lainnya 1,43 1,19 s. 1,33
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
p
.b

Rawat inap yang dicakup dalam publikasi ini tidak


w

berkaitan dengan keluhan kesehatan sebulan terakhir. Cakupan


w
//w

unit analisis dari rawat inap yang dimaksud disini adalah


pemuda yang pernah dirawat inap dalam setahun terakhir.
s:
tp

Gambar 4.4 Persentase Pemuda yang Pernah Dirawat Inap


ht

Setahun Terakhir, 2018


Jenis kelamin Tipe Daerah Total

4.49

Perkotaan 4.62
Perdesaan 4.33

Laki-laki 1.95
Perempuan 7.10
Pengeluaran Rumah
Kelompok

40% Terbawah 3.94


Tangga

40% Menengah 4.45


20% Teratas 5.49
0% 20% 40% 60% 80% 100%

Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

48
Sebesar 4,49 persen pemuda pernah dirawat inap dalam
setahun terakhir (Gambar 4.4). Tidak ada perbedaan yang
signifikan antara pemuda di perdesaan dan perkotaan yang
pernah dirawat inap. Sementara itu menurut jenis kelamin,
persentase pemuda perempuan yang pernah dirawat inap (7,10
persen) persentasenya tiga kali lebih tinggi dibanding pemuda
laki-laki (1,95 persen). Berdasarkan kelompok pengeluaran
tampak bahwa semakin tinggi kelompok pengeluaran maka
persentase pemuda yang pernah dirawat inap juga semakin
besar.

Rumah sakit masih menjadi rujukan bagi pemuda yang

. id
Rumah sakit dirawat inap. Fasilitas yang lebih lengkap disinyalir menjadi salah

go
masih menjadi satu alasan pemuda dalam memilih rumah sakit dibandingkan
s.
tempat lainnya. Seperti yang terlihat pada Tabel 4.3 yang mana
p
pilihan bagi
.b

pemuda yang sekitar 7 dari 10 pemuda yang pernah rawat inap memilih rumah
w

dirawat inap sakit sebagai tempat rawat inap. Sebesar 36,87 persen pemuda
w

pernah dirawat inap di rumah sakit pemerintah dan sebesar


//w

35,65 persen pernah dirawat di rumah sakit swasta.


s:
tp

Tabel 4.3 Persentase Pemuda Pernah Dirawat Inap Dalam Setahun Terakhir Menurut
ht

Tempat Rawat Inap, 2018


Klinik/
Rumah Rumah Praktek Puskes- Pengobatan
Karakteristik Praktek
sakit sakit dokter/ mas/ tradisional/ Lainnya
Demografi dokter
pemerintah swasta bidan Pustu alternatif
bersama
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Total 36,87 35,65 9,63 4,29 15,08 0,42 0,21
Tipe Daerah
Perkotaan 34,92 43,52 9,97 4,15 8,85 0,26 0,19
Perdesaan 39,59 24,69 9,15 4,48 23,77 0,64 0,23
Jenis Kelamin
Laki-laki 44,20 35,53 2,57 3,70 15,18 1,11 0,06
Perempuan 34,81 35,69 11,62 4,45 15,05 0,22 0,25
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

Apabila diperhatikan menurut tipe daerah, terlihat adanya


perbedaan pemanfaatan rumah sakit pemerintah dan swasta
sebagai tempat rawat inap antara pemuda perkotaan dan

49
perdesaan. Pemuda di perkotaan lebih banyak yang dirawat inap
di rumah sakit swasta, sedangkan pemuda perdesaan lebih
banyak yang dirawat inap di rumah sakit pemerintah.

Hampir tidak ada perbedaan preferensi pemilihan tempat


rawat inap antara pemuda laki-laki dan perempuan, kecuali di
praktik dokter/bidan. Persentase pemuda perempuan yang
pernah dirawat inap di praktik dokter/bidan hampir lima kali lebih
tinggi dibanding pemuda laki-laki (11,62 persen berbanding 2,57
persen).

Gambar 4.5 Persentase Pemuda yang Pernah Dirawat Inap

id
Menurut Lama Dirawat (hari), 2018

.
go
4,56 2,12 p s.
.b
w
w

32,71 60,61
//w
s:

1-3 hari
tp

4-7 hari
ht

8-14 hari
>14 hari
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

Sebagian besar pemuda membutuhkan waktu tidak lebih


dari 7 hari untuk dirawat inap. Sebesar 60,61 persen pemuda
dirawat inap selama 1-3 hari, dan sebesar 32,71 persen pemuda
pernah dirawat selama 4-7 hari. Kondisi tersebut secara umum
juga mengindikasikan bahwa sebagian besar pemuda yang
pernah dirawat inap memiliki penyakit yang ringan sehingga
waktu yang diperlukan untuk rawat inap tidak terlalu lama.

50
Pemanfaatan Jaminan Kesehatan oleh Pemuda

Bila seseorang diserang oleh penyakit, apalagi harus


dirawat di rumah sakit dalam jangka waktu yang lama, tentu
membutuhkan biaya yang besar. Bagi masyarakat golongan atas
tentu hal yang biasa saja, karena mereka mempunyai pendapatan
yang tinggi. Namun berbeda halnya dengan orang miskin atau
berpenghasilan rata-rata, hal ini menjadi masalah besar, sehingga
6 dari 10 pemuda diperlukan jaminan kesehatan untuk kemudahan pelayanan
memiliki kesehatan.
jaminan Enam dari sepuluh pemuda atau sebesar 64,98 persen
kesehatan

id
pemuda memiliki jaminan kesehatan. Persentase pemuda di

.
go
perkotaan yang memiliki jaminan kesehatan pesentasenya lebih
s.
besar dibanding pemuda perdesaan (68,57 persen berbanding
p
60,28 persen). Sementara itu, tidak ada perbedaan yang nyata
.b

antara pemuda laki-laki dan perempuan yang memiliki jaminan


w

kesehatan. Jika dilihat berdasarkan kelompok pengeluaran,


w
//w

sebesar 73,07 persen pemuda dari kelompok pengeluaran 20


persen teratas telah memiliki jaminan kesehatan.
s:
tp

Gambar 4.6 Persentase Pemuda yang Memiliki Jaminan


ht

Kesehatan, 2018

Total 64,98
Tipe daerah

Perkotaan 68,57
Perdesaan 60,28
kelamin
Jenis

Laki-laki 64,38
Perempuan 65,59
Rumah Tangga
Pengeluaran
Kelompok

40% Terbawah 61,34


40% Menengah 63,81
20% Teratas 73,07
0% 20% 40% 60% 80% 100%

Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

51
BPJS Kesehatan merupakan jaminan kesehatan yang paling
banyak dimiliki oleh pemuda. Sebesar 48,64 persen pemuda BPJS PBI adalah
memiliki jaminan kesehatan BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan
dan sebesar 30,36 persen pemuda memiliki jaminan kesehatan kesehatan yang
BPJS non PBI. Berdasarkan tipe daerah, pemuda di perdesaan paling banyak
yang memiliki BPJS Kesehatan PBI lebih tinggi dibanding pemuda dimiliki pemuda
di perkotaan (59,88 persen berbanding 41,09 persen). Sementara adalah
itu, persentase pemuda di perkotaan yang memiliki BPJS
Kesehatan non PBI (39,66 persen) dua kali lebih tinggi dibanding
pemuda di perdesaan (16,52 persen).

id
Tabel 4.4 Persentase Pemuda yang Memiliki Jaminan Kesehatan Menurut Jenis

.
Jaminan Kesehatan, 2018

go
BPJS s.
BPJS Asuransi Perusahaan/
Karakteristik Kesehatan Jamkesda
p
Kesehatan PBI Swasta Kantor
Non PBI
.b

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


w

Total 48,64 30,36 19,75 1,59 6,60


w

Tipe Daerah
//w

Perkotaan 41,09 39,66 15,48 2,34 9,03


s:

Perdesaan 59,88 16,52 26,11 0,47 2,98


Jenis kelamin
tp

Laki-laki 50,05 29,16 19,82 1,56 6,46


ht

Perempuan 47,22 31,57 19,69 1,62 6,74


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

Gambar 4.7 menunjukkan 41,57 persen pemuda


menggunakan jaminan kesehatan untuk berobat jalan.
Persentase pemuda di perkotaan yang menggunakan jaminan
kesehatan untuk berobat jalan lebih besar dibanding perdesaan.
Berdasarkan jenis kelamin, persentase pemuda perempuan yang
berobat jalan dengan menggunakan jaminan kesehatan sedikit
lebih besar dibanding pemuda laki-laki. Sementara itu,
berdasarkan kelompok pengeluaran, pemuda pada kelompok
pengeluaran 20 persen teratas lebih banyak yang berobat jalan
dengan menggunakan jaminan kesehatan (45,76 persen)
dibanding pemuda pada kelompok pengeluaran 40 persen

52
menengah (39,64 persen) dan kelompok pengeluaran 40 persen
terbawah (40,99 persen).

Gambar 4.7 Persentase Pemuda yang Berobat Jalan dengan


Menggunakan Jaminan Kesehatan, 2018

Total 41,57

Tipe daerah
Perkotaan 46,11
Perdesaan 35,70
kelamin
Jenis

Laki-laki 39,53
Perempuan 42,97
Rumah Tangga

id
Pengeluaran
Kelompok

40% Terbawah 40,99

.
go
40% Menengah 39,64
20% Teratas 45,76
s.
0% 20% 40% 60% 80% 100%
p
.b

Sumber: BPS, Susenas Maret 2018


w

Selain digunakan untuk berobat jalan, jaminan kesehatan


w

yang dimiliki juga digunakan oleh pemuda untuk membantu


//w

pembiayaan rawat inapnya. Jaminan kesehatan yang dimiliki


s:

dapat mengakomodasi pengobatan penyakit yang mengharuskan


tp

untuk rawat inap.


ht

Gambar 4.8 Persentase Pemuda yang Pernah Dirawat Inap


dengan Menggunakan Jaminan Kesehatan, 2018

Total 61,93
Tipe daerah

Perkotaan 62,90
Perdesaan 60,58
kelamin
Jenis

Laki-laki 60,79
Perempuan 62,26
Rumah Tangga
Pengeluaran
Kelompok

40% Terbawah 61,65


40% Menengah 62,30
20% Teratas 61,73
0% 20% 40% 60% 80% 100%

Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

53
Sebesar 61,93 persen pemuda menggunakan jaminan
kesehatan untuk rawat inap. Berdasarkan tipe daerah, tidak ada
perbedaan yang nyata antara pemuda di perkotaan dan perdesaan
dalam menggunakan jaminan kesehatan untuk rawat inap.
Demikian juga apabila dilihat menurut jenis kelamin, persentase
pemuda laki-laki dengan perempuan dalam menggunakan jaminan
kesehatan untuk rawat inap perbedaannya relatif kecil.

Pemuda yang Merokok

Berkaitan dengan belum tersedianya data merokok yang


bersumber dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, maka

id
yang disajikan pada pembahasan ini adalah data merokok yang

.
go
bersumber dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 1 dari 4 pemuda
s.
2017. Sekitar 1 dari 4 pemuda di Indonesia adalah perokok, baik merokok
p
rokok tembakau maupun elektrik. Kondisi tersebut merata di
.b
w

seluruh provinsi di Indonesia, sehingga sangat mengkhawatirkan


w

mengingat pemuda adalah generasi penerus bangsa. Perokok


//w

yang dimaksud disini adalah mereka yang merokok, baik setiap


s:

hari maupun kadang-kadang dalam sebulan terakhir.


tp
ht

Gambar 4.9 Pemuda Menurut Perilaku Merokok Sebulan


Terakhir, 2017

Sumber: BPS, Susenas Maret 2017

54
Pemuda yang merokok umumnya adalah laki-laki. Separuh
pemuda laki-laki adalah perokok. Berdasarkan tipe daerah,
persentase pemuda di perdesaan yang merokok lebih besar
dibanding perkotaan. Pemuda yang berpendidikan tamat SD
memiliki persentase merokok tertinggi, yaitu sebesar 35,43
persen.

Tabel 4.5 Persentase Pemuda yang Merokok Tembakau


Menurut Rata-rata Jumlah Batang yang Dihisap
per Hari dan Kelompok Umur, 2017

Jumlah Rokok Kelompok Umur (Tahun)

id
yang Dihisap
16-18 19-24 25-30 16-30

.
go
(1) (2) (3) (4) (5)
1-3 batang
s.
24,29
p
12,14 8,68 11,41

4-6 batang 25,55 21,43 17,89 20,00


.b

7-12 batang 32,25 38,55 40,51 39,00


w
w

13-24 batang 16,72 25,40 29,71 26,83


//w

25 batang atau lebih 1,19 2,49 3,22 2,75


s:

Sumber: BPS, Susenas Maret 2017


tp
ht

Pada setiap kelompok umur pemuda, sebagian besar


menghabiskan rata-rata rokok 7-12 batang sehari. Sekitar 1 dari
Seiring 4 pemuda tercatat menghisap rokok rata-rata 13-24 batang per
peningkatan umur hari dengan persentase tertinggi pada kelompok umur 25-30
pemuda, jumlah tahun. Sebanyak 2,75 persen pemuda perokok menghisap
batang rokok yang
sedikitnya 25 batang per hari. Semakin bertambah umur,
dihisap semakin
semakin besar persentase pemuda perokok yang menghisap
banyak
rata-rata 25 batang per hari dengan persentase tertinggi pada
kelompok umur 25-30 tahun (3,22 persen).

55
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
KETENAGAKERJAAN
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.id
Sebagai generasi yang memegang peran penting dalam fase bonus demografi, kapasitas
dan produktivitas pemuda dalam pasar tenaga kerja dituntut optimal. Dukungan kondisi
kesehatan yang prima, baik secara fisik maupun psikis, pemuda memiliki potensi yang besar
dalam menggerakkan aktivitas ekonomi. Beberapa kebijakan ketenagakerjaan perlu
dikeluarkan untuk pemuda, diantaranya pemberian pelatihan kerja, perluasan kesempatan
kerja, dan penempatan tenaga kerja pemuda pada sektor-sektor penting yang sesuai

id
dengan latar belakangnya. Untuk itu, perlu dilihat karakteristik ketenagakerjaan pemuda

.
go
sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan, strategi dan pelaksanaan program
s.
ketenagakerjaan kepemudaan.
p
.b
w

Kondisi ketenagakerjaan pemuda yang dibahas pada bab ini meliputi partisipasi pemuda
w

dalam kegiatan ekonomi, usaha dan jenis pekerjaan pemuda, jam kerja, pendapatan/
//w

upah/gaji yang diperoleh, serta tingkat pengangguran pemuda. Pembahasan kondisi dan
s:

situasi ketenagakerjaan pemuda pada bagian ini memberikan gambaran secara makro
tp

mengenai peranan dan kontribusi pemuda dalam kegiatan pembangunan ekonomi.


ht

Aktivitas dan Produktivitas Pemuda


Pemuda sebagai tulang punggung bangsa, menuntut
keterlibatan pemuda dengan produktivitasnya dalam pasar kerja.
Pada tahun 2018, lebih dari separuh pemuda Indonesia bekerja
(52,87 persen). Persentase pemuda perdesaan yang bekerja
Pada tahun 2018, lebih tinggi dibandingkan dengan pemuda perkotaan (54,98
persen berbanding 51,28 persen). Hal ini merupakan salah satu
lebih dari
konsekuensi dari lebih rendahnya capaian pendidikan di
separuh perdesaan. Dengan rendahnya rata-rata lama sekolah dan
Pemuda tingginya angka putus sekolah di perdesaan, secara otomatis
Indonesia akan mendorong pemuda perdesaan untuk masuk dalam pasar

bekerja kerja lebih awal. Pilihan hidup antara bekerja dan melanjutkan
sekolah, atau antara melanjutkan sekolah dan mengurus rumah

59
tangga kerap kali menjadi alasan mengapa kapasitas mereka
lebih tertinggal dibandingkan dengan pemuda di perkotaan.

Berdasarkan jenis kelamin, terlihat bahwa persentase


pemuda laki-laki yang bekerja jauh lebih tinggi daripada
perempuan (64,67 persen berbanding 40,68 persen). Hal ini tidak
lepas dari budaya umum masyarakat bahwa yang bekerja adalah
laki-laki, sebagai pengayom dan sumber nafkah keluarga,
sementara perempuan sebaiknya mengurus rumah tangga.

Berdasarkan kelompok umur, semakin tinggi kelompok


umur pemuda, semakin besar persentase pemuda yang bekerja.

id
Hal tersebut menjadi suatu yang wajar karena seharusnya

.
go
mereka menyelesaikan pendidikan setinggi-tingginya terlebih
dahulu sebelum masuk pasar kerja, sehingga diharapkan mereka
s.
p
mampu memperoleh pekerjaan yang layak. Namun nyatanya
.b

masih ada sekitar 19,44 persen pemuda usia 16-18 tahun yang
w

bekerja. Padahal seharusnya pada usia ini mereka masih berada


w
//w

di bangku sekolah.
s:

Tabel 5.1 Persentase Pemuda Menurut Jenis Kegiatan dalam Seminggu Terakhir, 2018
tp

Jenis Kegiatan
ht

Karakteristik Mengurus
Total
Demografi Bekerja Pengangguran Sekolah Rumah Lainnya
Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Total 52,87 8,23 19,07 17,15 2,69 100,00
Tipe Daerah
Perkotaan 51,28 9,28 21,60 15,15 2,69 100,00
Perdesaan 54,98 6,83 15,70 19,81 2,68 100,00
Jenis Kelamin
Laki-laki 64,67 10,01 18,50 2,98 3,85 100,00
Perempuan 40,68 6,39 19,66 31,79 1,48 100,00
Kelompok Umur
16-18 tahun 19,44 7,39 59,84 9,62 3,72 100,00
19-24 tahun 53,86 11,98 14,48 16,55 3,12 100,00
25-30 tahun 70,31 4,90 1,21 21,91 1,67 100,00
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

60
Berdasarkan jenjang pendidikan, pemuda bekerja
didominasi oleh pemuda yang tamat sekolah menengah (43,84
persen), sementara persentase pemuda bekerja yang tamat
perguruan tinggi hanya sebesar 14,80 persen.

Tabel 5.2 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan, 2018


Tingkat Pendidikan
Karakteristik Sekolah
Tidak Sekolah Sekolah Perguruan Total
Demografi Menengah
Tamat SD Dasar Menengah Tinggi
Pertama
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Total 5,01 14,36 21,99 43,84 14,80 100,00
Tipe Daerah

id
Perkotaan 2,82 8,87 17,54 51,12 19,65 100,00

.
go
Perdesaan 7,72 21,18 27,50 34,81 8,79 100,00
Jenis Kelamin s.
Laki-laki 5,73 16,60 22,80 44,39 10,48 100,00
p
Perempuan 3,81 10,69 20,66 42,94 21,89 100,00
.b

Kelompok Umur
w

16-18 tahun 6,72 18,13 44,64 30,48 0,03 100,00


w

19-24 tahun
//w

4,37 11,64 19,93 54,46 9,60 100,00


25-30 tahun 5,24 15,90 20,13 37,64 21,09 100,00
s:

Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018


tp

Jika dilihat menurut tipe daerah, terdapat perbedaan yang


ht

Pemuda jelas pada pola tingkat pendidikan antara pekerja pemuda di


perkotaan yang perkotaan dan perdesaan. Di perkotaan, separuh pemuda yang
bekerja bekerja adalah mereka yang telah menamatkan pendidikan
didominasi lulusan
sampai dengan sekolah menengah, dan 19,65 persen telah tamat
sekolah
perguruan tinggi. Sementara, pemuda di perdesaan yang bekerja,
menengah ke
atas, lebih dari separuhnya merupakan lulusan SMP ke bawah.
Pemuda Pendidikan adalah salah satu daya tawar pekerja. Dengan modal
Perdesaan yang pendidikan yang rendah tentunya daya saing mereka dalam pasar
bekerja sebagian kerja pun akan lebih tertinggal dibandingkan pemuda perkotaan.
besar lulusan Sebagaimana disebutkan bahwa pendidikan adalah investasi
SMP ke bawah masa depan, pendidikan menjadi salah satu penentu kondisi
pekerjaan yang mereka dapatkan.

61
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pemuda
merupakan perbandingan antara jumlah pemuda yang terlibat
dalam kegiatan ekonomi (bekerja atau menganggur) terhadap
jumlah seluruh pemuda (penduduk usia 16-30 tahun). TPAK
pemuda dapat digunakan untuk melihat potensi ekonomi dan
ketenagakerjaan pemuda. Tingginya nilai TPAK pemuda
menunjukkan besarnya pasokan tenaga kerja pemuda (youth
labour supply) yang tersedia untuk kegiatan perekonomian.

Lebih dari separuh pemuda terlibat dalam kegiatan


ekonomi. Hal ini terlihat dari nilai TPAK yang mencapai 61,10
persen. TPAK pemuda laki-laki lebih tinggi dibandingkan TPAK

. id
perempuan (74,67 persen berbanding 47,07 persen). Hal ini

go
menunjukkan bahwa dari 10 pemuda laki-laki, terdapat 7
s.
pemuda laki-laki bekerja, mempersiapkan pekerjaan atau
p
.b

mencari pekerjaan, dan 3 pemuda lainnya sedang sekolah,


w

mengurus rumah tangga, atau kegiatan lainnya. Sementara, dari


w

10 pemuda perempuan, terdapat sekitar 4 pemuda perempuan


//w

bekerja, mempersiapkan pekerjaan atau mencari pekerjaan, dan


s:

sekitar 6 pemuda lainnya sedang sekolah, mengurus rumah


tp

tangga, atau kegiatan lainnya. Tingginya TPAK pemuda laki-laki


ht

tersebut terjadi baik di perkotaan maupun perdesaan. Salah satu


faktor yang menyebabkannya adalah karena perempuan lebih
banyak melakukan kegiatan mengurus rumah tangga,
sebagaimana pandangan umum kodrat wanita.

Apabila dilihat menurut tipe daerah, tidak terlihat


perbedaan yang mencolok pada TPAK pemuda secara total
antara perkotaan dan perdesaan. Namun demikian, ada hal yang
menarik pada partisipasi angkatan kerja kelompok umur 16-18
tahun (kelompok usia sekolah) yang bekerja, persentase
penduduk perdesaan yang bekerja lebih tinggi dibandingkan
perkotaan. Artinya, akses pendidikan untuk anak-anak perdesaan
lebih minim, sehingga mereka yang seharusnya masih
bersekolah, terpaksa harus bekerja.

62
Tabel 5.3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Pemuda,
2018
Kelompok Umur
Karakteristik
16-18 19-24 25-30 Total
Demografi
tahun tahun tahun
(1) (2) (3) (4) (5)
Total 26,83 65,84 75,20 61,10
Tipe Daerah
Perkotaan 23,48 65,15 75,68 60,56
Perdesaan 30,98 66,79 74,57 61,81
Jenis Kelamin
Laki-laki 31,74 78,93 94,49 74,67
Perempuan 21,64 52,23 55,67 47,07

id
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

.
go
Sedangkan jika dilihat menurut jenis kelamin, gap antara
s.
TPAK pemuda laki-laki dengan perempuan melebar seiring
p
meningkatnya kelompok umur. Perubahan status wanita dari
.b

single menjadi berumah tangga disinyalir menyebabkan


w
w

melebarnya gap tersebut, dimana wanita dihadapkan pada


//w

pilihan antara bekerja atau hanya mengurus rumah tangga.


s:

Lapangan Pekerjaan dan Jenis Pekerjaan Pemuda


tp
ht

Komposisi pemuda yang bekerja menurut lapangan


pekerjaan utama merupakan salah satu indikator untuk melihat
potensi beberapa sektor perekonomian dalam menyerap tenaga
kerja pemuda. Selain itu, indikator ini juga digunakan untuk
melihat gambaran secara makro struktur perekonomian suatu
wilayah serta perkembangannya. Lapangan pekerjaan atau
bidang pekerjaan adalah sektor kegiatan dari tempat
bekerja/berusaha pemuda yang bekerja. Lapangan pekerjaan
dapat dikelompokkan menjadi beberapa sektor, struktur
lapangan pekerjaan juga dapat diklasifikasikan menjadi tiga
sektor, yaitu pertanian, manufaktur dan jasa-jasa. Sektor
pertanian, perkebunan dan perikanan dapat dikategorikan
sebagai lapangan pekerjaan pertanian, sedangkan lapangan
pekerjaan manufaktur terdiri atas sektor pertambangan, industri,

63
listrik, dan konstruksi. Adapun lapangan pekerjaan jasa-jasa
terdiri atas sektor perdagangan, transportasi, lembaga keuangan,
dan jasa kemasyarakatan. Pembagian klasifikasi lapangan
pekerjaan menjadi tiga sektor berguna untuk melihat struktur
ekonomi yang berasal dari sumber daya alami (pertanian), proses
produksi (manufaktur), dan sumber daya manusia (jasa-jasa).

Tabel 5.4 memperlihatkan struktur lapangan pekerjaan


Lapangan
utama pemuda yang bekerja dalam tiga sektor. Berdasarkan tipe
pekerjaan
daerah terlihat perbedaan pola lapangan pekerjaan antara
utama pemuda
pekerja pemuda yang tinggal di perkotaan dan perdesaan. Di bekerja
perkotaan didominasi oleh pemuda yang bekerja di sektor jasa

id
didominasi

.
(66,19 persen), sedangkan di perdesaan umumnya bekerja di sektor jasa

go
sektor pertanian (39,37 persen). Berdasarkan jenis kelamin, baik
s.
pemuda laki-laki maupun pemuda perempuan paling banyak
p
.b

bekerja di sektor jasa (46,28 persen dan 64,01 persen).


w
w

Tabel 5.4 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Lapangan


//w

Pekerjaan Utama (Tiga Sektor), 2018


s:

Karakteristik Lapangan Pekerjaan Utama


Total
tp

Demografi Pertanian Manufaktur Jasa-jasa


ht

(1) (2) (3) (4) (5)


Total 20,27 26,74 52,99 100,00
Tipe Daerah
Perkotaan 4,87 28,94 66,19 100,00
Perdesaan 39,37 24,00 36,62 100,00
Jenis Kelamin
Laki-laki 23,67 30,05 46,28 100,00
Perempuan 14,69 21,30 64,01 100,00
Kelompok Umur
16-18 tahun 32,96 22,42 44,63 100,00
19-24 tahun 19,55 27,63 52,82 100,00
25-30 tahun 18,89 26,71 54,40 100,00
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

Begitu juga jika dilihat dari kelompok umur, sektor jasa


masih mendominasi pekerja pemuda. Sementara itu pada sektor
pertanian, terlihat pemuda pada kelompok umur 16-18 tahun

64
(usia sekolah) yang bekerja pada sektor ini persentasenya lebih
besar dibandingkan kelompok umur lainnya. Hal ini
mengindikasikan banyaknya pekerja pemuda usia sekolah
sebagai pekerja keluarga yang diikutsertakan pada kegiatan
pertanian.

Jika dihubungkan antara lapangan pekerjaan utama


dengan tingkat pendidikan pemuda bekerja, terlihat bahwa
hanya sekitar 2 persen pemuda berpendidikan perguruan tinggi
yang terjun pada sektor pertanian. Sektor pertanian didominasi
oleh pemuda dengan pendidikan SD/sederajat ke bawah.
Pemuda dengan tingkat pendidikan tinggi lebih tertarik pada

. id
pekerjaan di bidang jasa-jasa. Sebagaimana terlihat pada Gambar

go
5.1, dimana persentase pemuda lulusan perguruan tinggi paling
s.
banyak berada di sektor jasa-jasa (23,97 persen). Sedangkan pada
p
.b

sektor manufaktur didominasi oleh pemuda dengan tingkat


w

pendidikan tamat SD/sederajat sampai dengan SMA/sederajat.


w

Sementara itu pada sektor jasa didominasi oleh pemuda dengan


//w

tingkat pendidikan SMA/sederajat dan perguruan tinggi. Semakin


s:

tinggi tingkat pendidikan pemuda maka lapangan pekerjaan


tp

utama tidak lagi didominasi sektor pertanian karena dengan


ht

tingkat pendidikan yang semakin tinggi pemuda semakin


menginginkan pekerjaan yang membutuhkan keahlian tinggi.

Gambar 5.1 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan dan


Lapangan Pekerjaan Utama, 2018

46,10 49,02

29,28
28,32 27,31 26,61
23,97
16,33 16,87
12,90
6,19 8,03
2,18 4,77 2,11

Pertanian Manufaktur Jasa

Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Tamat PT

Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

65
Tabel 5.5 merupakan gambaran struktur pekerja pemuda
menurut jenis pekerjaan. Jenis pekerjaan/jabatan adalah macam
pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau ditugaskan kepada
seseorang yang sedang bekerja atau sementara tidak bekerja.
Berdasarkan jenis pekerjaan utama, persentase pemuda bekerja
paling banyak sebagai tenaga produksi operator alat angkutan
dan pekerja kasar (34,61 persen), diikuti tenaga usaha tani,
kebun, ternak, ikan, hutan dan perburuan (19,62 persen), diikuti
tenaga usaha penjualan (19,05 persen), dan pejabat pelaksana,
tenaga tata usaha (9,50 persen).

id
Tabel 5.5 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan Utama, 2018

.
go
Tipe Daerah Jenis Kelamin Total
Jenis Pekerjaan Utama s. Pemuda
Kota Desa Laki-laki Perempuan Bekerja
p
.b

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


w

Tenaga Profesional, Teknisi dan 10,03 6,78 5,30 13,96 8,58


w

Tenaga Lain ybdi


//w

Tenaga Kepemimpinan dan 0,68 0,37 0,63 0,40 0,54


Ketatalaksanaan
s:

Pejabat Pelaksana, Tenaga Tata 13,60 4,41 7,06 13,50 9,50


tp

Usaha dan Tenaga ybdi


ht

Tenaga Usaha Penjualan 22,67 14,56 14,27 26,89 19,05

Tenaga Usaha Jasa 8,47 3,97 5,24 8,47 6,46


Tenaga Usaha Tani, Kebun, Ternak, 4,57 38,29 22,80 14,41 19,62
Ikan, Hutan dan Perburuan
Tenaga Produksi Operator Alat 37,79 30,66 42,21 22,13 34,61
Angkutan dan Pekerja Kasar
Lainnya 2,19 0,96 2,50 0,23 1,64

Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00


Catatan : ybdi : yang berhubungan dengan itu
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

Berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan antara


pemuda perempuan dan laki-laki. Jenis pekerjaan utama pemuda
perempuan paling banyak pada kategori usaha jasa dan tenaga
penjualan (26,89 persen), sedangkan pemuda laki-laki paling
banyak sebagai tenaga produksi operator alat angkut dan pekerja

66
kasar (42,21 persen). Adapun jika dilihat menurut tipe daerah,
pemuda yang bekerja di perdesaan paling banyak sebagai tenaga
usaha tani, kebun, ternak, ikan, hutan dan perburuan (38,29
persen). Sementara pemuda bekerja di perkotaan, didominasi
Jenis oleh tenaga produksi operator alat angkutan dan pekerja kasar
pekerjaan (37,79 persen).
utama
pemuda Status Pekerjaan adalah kedudukan seseorang dalam
didominasi oleh melakukan usaha atau pekerjaan di tempatnya bekerja. Status
tenaga pekerjaan dapat dikategorikan sebagai berusaha sendiri,
produksi berusaha dibantu pekerja yang dibayar maupun tidak dibayar,
operator alat
sebagai buruh/karyawan, pekerja bebas di pertanian maupun

id
angkutan dan

.
pekerja kasar non pertanian, serta pekerja tidak dibayar. Komposisi pemuda

go
bekerja menurut status pekerjaannya dapat memberikan
s.
gambaran mengenai tingkat kemandirian pemuda dalam bekerja
p
.b

dan berusaha. Selain itu, status pekerjaan juga dapat digunakan


w

untuk menganalisa struktur ekonomi dan lapangan pekerjaan


w

sektor formal dan informal.


//w

Lebih dari separuh pemuda bekerja sebagai


s:

buruh/karyawan (56,70 persen), diikuti pekerja keluarga/ tidak


tp
ht

dibayar (16,03 persen), dan berusaha sendiri (11,64 persen).


Kondisi ini menunjukkan bahwa masih banyak pemuda yang
menggantungkan harapan masa depannya sebagai buruh atau
bekerja kepada pihak lain, baik di suatu perusahaan maupun
industri. Kecilnya persentase pemuda yang berusaha sendiri
memperlihatkan masih minimnya inovasi, kreasi, serta
keberanian pemuda untuk mengambil risiko. Struktur status
pekerjaan tersebut juga tidak berbeda jika dilihat menurut jenis
kelamin.

Berdasarkan tipe daerah, persentase pemuda di perkotaan


yang bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai lebih tinggi
dibandingkan di perdesaan (70,88 persen berbanding 39,11
persen). Pekerja keluarga/tak dibayar di perdesaan lebih tinggi
dibandingkan di perkotaan (25,66 persen berbanding 8,27 persen).

67
Begitu juga yang berusaha dibantu buruh tidak dibayar di
perdesaan lebih tinggi dibandingkan di perkotaan (25,66 persen
berbanding 8,27 persen). Hal ini sejalan dengan data yang telah
diulas sebelumnya bahwa pekerja keluarga dan kategori pertanian
didominasi oleh pemuda pekerja yang berada di perdesaan.

Tabel 5.6 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2018
Tipe Daerah Jenis Kelamin Total
Jenis Pekerjaan Utama Pemuda
Kota Desa Laki-laki Perempuan Bekerja
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Berusaha sendiri 10,86 12,60 11,78 11,40 11,64

id
Berusaha dibantu buruh tidak

.
3,27 8,65 5,52 5,92 5,67

go
dibayar
Berusaha dibantu buruh s.
1,41 1,30 1,75 0,74 1,36
tetap/dibayar dibayar
p
.b

Buruh/karyawan/pegawai 70,88 39,11 55,55 58,59 56,70


w

Pekerja bebas di pertanian 0,83 5,64 4,00 1,30 2,98


w
//w

Pekerja bebas di nonpertanian 4,47 7,04 8,14 1,48 5,62

Pekerja keluarga/tak dibayar 8,27 25,66 13,25 20,58 16,03


s:
tp
ht

Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

Struktur pekerjaan pemuda pada sektor formal dan


informal juga dapat dianalisis melalui komposisi status
pekerjaannya. Pemuda yang bekerja sebagai buruh/ karyawan
dan berusaha dibantu buruh tetap/dibayar dianggap sebagai
pekerja formal. Sedangkan berusaha sendiri, berusaha dibantu
buruh tidak dibayar, pekerja keluarga/tidak dibayar, serta pekerja
bebas di pertanian dan non pertanian, dianggap sebagai
pekerjaan informal. Struktur pekerjaan formal dan informal
dapat memperlihatkan ketersediaan lapangan pekerjaan di suatu
wilayah.

68
Tabel 5.7 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Status
Pekerjaan Formal dan Informal, 2018
Karakteristik Pekerja Pekerja
Total
Demografi Formal Informal
(1) (2) (3) (4)
Total 58,07 41,93 100,00
Tipe Daerah
Perkotaan 72,30 27,70 100,00
Perdesaan 40,41 59,59 100,00
Jenis Kelamin
Lebih dari Laki-laki 57,30 42,70 100,00
separuh Perempuan 59,32 40,68 100,00
Kelompok Umur
pemuda berstatus

id
16-18 tahun 38,31 61,69 100,00
pekerja formal 19-24 tahun 61,20 38,80 100,00

.
go
(58,07 %) 25-30 tahun 58,65 41,35 100,00
s.
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018
p
.b

Lebih dari separuh pemuda (58,07 persen) berstatus


w

sebagai pekerja formal, sisanya sebanyak 41,93 persen


w

merupakan pekerja informal. Komposisinya terlihat tidak jauh


//w

berbeda menurut jenis kelamin. Jika dilihat menurut tipe daerah,


s:

struktur pekerjaan terlihat bertolak belakang. Di perkotaan


tp

mayoritas pemuda terkonsentrasi pada pekerjaan formal (72,30


ht

persen). Sebaliknya, di perdesaan pemuda cenderung


terkonsentrasi pada pekerjaan informal (59,59 persen).
Berdasarkan kelompok umur, pemuda kelompok 19-24 tahun
dan 25-30 tahun mendominasi pekerjaan formal (61,20 persen
dan 58,65 persen), sementara pada kelompok umur 16-18 tahun
pemuda lebih berstatus sebagai pekerja informal (61,69 persen).
Hal ini disebabkan karena seharusnya pada rentang usia tersebut
mereka belum memasuki dunia kerja, sehingga yang tersedia
adalah pekerjaan yang infomal.

Salah satu faktor yang memengaruhi peran pemuda dalam


kegiatan perekonomian adalah tingkat pendidikan yang
dimilikinya. Tingkat pendidikan yang tinggi identik dengan tingkat
kompetensi yang lebih tinggi pula. Pemuda dengan tingkat
pendidikan yang lebih tinggi mendominasi pekerjaan formal,

69
sementara pekerjaa informal lebih didominasi oleh pemuda
dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah. Angkatan kerja
yang tidak memiliki kompetensi pasar tenaga kerja di sektor
formal, perlahan akan terpangkas, dan kondisi tesebut membuat
para pekerja yang telah keluar beralih ke sektor informal.

Gambar 5.2 menyajikan komposisi pemuda bekerja


menurut status pekerjaan dan tingkat pendidikan. Secara umum
struktur tenaga kerja pemuda Indonesia didominasi oleh lulusan
SMA. Apabila dilihat dari status pekerjaan formal dan informal,
terlihat bahwa pekerjaan formal sebagian besar dilakukan oleh
lulusan SMA ke atas. Sementara itu pada pekerjaan informal

. id
sebagian besar dilakukan oleh mereka yang berpendidikan SMA

go
ke bawah. s.
p
Gambar 5.2 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Tingkat
.b

Pendidikan dan Status Pekerjaan, 2018


w
w

50,20
//w

35,03
29,70
s:

21,90 22,00
16,42
tp

8,85 8,30
2,62 4,97
ht

Formal Informal
Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Tamat PT

Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

Jam Kerja Pekerja Pemuda


Jam kerja adalah waktu untuk melakukan pekerjaan yang
dapat dilaksanakan pada siang dan atau malam hari. Jumlah jam
kerja diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan, khususnya pada Pasal 77 sampai
dengan Pasal 85. Setiap pengusaha berkewajiban untuk
melaksanakan ketentuan jam kerja bagi para pekerjanya, dengan
jumlah selama 40 hingga 42 jam dalam seminggu. Ketentuan jam
kerja ini diatur dalam dua sistem yaitu tujuh jam per hari untuk

70
enam hari kerja dalam seminggu, atau delapan jam per hari untuk
lima hari kerja dalam seminggu.

Tabel 5.8 memperlihatkan rata-rata jumlah jam kerja yang


dihitung dari pekerjaan utama yang dilakukan pemuda. Dikatakan
pekerjaan utama apabila pekerjaan tersebut mempunyai waktu
terbanyak, atau memberikan hasil terbanyak, atau merupakan
pekerjaan yang dianggap lebih utama oleh pemuda. Jika hanya
memiliki satu pekerjaan, maka pekerjaan itulah dianggap sebagai
pekerjaan utamanya.

Tabel 5.8 Rata-rata Jam Kerja Pemuda dalam Seminggu

id
Terakhir, 2018

.
go
Karakteristik Demografis. Rata-rata jam kerja

(1) (2)
p
.b

Total 40,13
w

Tipe Daerah
w

Perkotaan 43,42
//w

Perdesaan 36,05
Jenis Kelamin
s:

Laki-laki 41,37
tp

Perempuan 38,10
ht

Lapangan Usaha Utama


Pertanian 29,04
Manufaktur 43,27
Jasa-jasa 42,79
Status Pekerjaan Utama
Formal 44,64
Informal 33,89
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

Berdasarkan Tabel 5.8 dapat dilihat bahwa rata-rata jam


kerja pemuda adalah sekitar 40,13 jam setiap minggu. Jika dilihat
menurut lapangan pekerjaan utama, sektor manufaktur memiliki
rata-rata jam kerja paling lama yaitu 43,27 jam/minggu,
sedangkan sektor pertanian memiliki jam kerja terendah yaitu
29,04 jam per minggu. Pemuda di perkotaan memiliki rata-rata
jam kerja yang lebih tinggi dibanding pemuda di perdesaan.

71
Sedangkan pemuda laki-laki memiliki jam kerja lebih tinggi
dibandingkan perempuan. Berdasarkan status pekerjaan utama
pemuda, rata-rata jam kerja pada pekerjaan formal lebih tinggi
daripada pekerjaan informal (44,64 jam berbanding 33,89 jam).

Tabel 5.9 menunjukan komposisi pemuda yang bekerja


menurut jumlah jam kerja dalam seminggu. Persentase pemuda
yang bekerja dengan jumlah jam kerja normal (35-48 jam dalam
seminggu) sebesar 44,91 persen. Menurut jenis kelamin,
persentase pemuda laki-laki yang bekerja dengan waktu kerja
seperempat
normal sebesar 46,65 persen, lebih tinggi dibandingkan pemuda
pemuda
perempuan (42,04 persen). Sementara menurut tipe daerah,

id
merupakan

.
persentase pemuda di perkotaan yang bekerja sesuai jam kerja

go
excessive worker
normal sebesar 52,71 persen, lebih tinggi dibandingkan pemuda
s. sementara ada
di perdesaan (35,23 persen). Sebesar 10,06 persen pemuda sepuluh
p
.b

bekerja kurang dari 15 jam dalam seminggu dan sekitar 24,57


persen pemuda
w

persen pemuda bekerja lebih dari 48 jam dalam seminggu


pekerja kritis
w

(bekerja berlebihan).
//w
s:

Tabel 5.9 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Status Jam Kerja dalam
tp

Seminggu, 2018
ht

Status Jam Kerja


Karakteristik Pekerja Tidak Waktu Kerja Bekerja
Demografi Pekerja Kritis
Penuh Normal Berlebihan
(<15 jam)
(<35 jam) (35-48 jam) (>48 jam)
(1) (2) (3) (4) (5)
Total 10,06 30,52 44,91 24,57
Tipe Daerah
Perkotaan 6,91 19,82 52,71 27,48
Perdesaan 13,98 43,81 35,23 20,96
Jenis Kelamin
Laki-laki 7,96 27,23 46,65 26,12
Perempuan 13,51 35,94 42,04 22,02
Kelompok Umur
16-18 tahun 27,50 53,74 26,63 19,63
19-24 tahun 9,69 28,86 45,30 25,84
25-30 tahun 7,69 28,27 47,39 24,34
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

72
Jika dilihat berdasarkan kelompok umur, sekitar 53,74 persen
pemuda usia 16-18 tahun yang bekerja merupakan pekerja tidak
penuh, dan sebanyak 19,63 persen bekerja dengan waktu
berlebihan.

Pemuda yang bekerja lebih dari 48 jam dalam seminggu


dapat dikategorikan sebagai bekerja berlebihan atau excessive
working time (ILO, 2007). Kondisi fisik pemuda yang masih berada
dalam kondisi puncak menyebabkan cukup tingginya proporsi
pemuda yang bekerja berlebihan. Padahal, bekerja berlebihan
dapat menyebabkan gangguan kesehatan, baik fisik maupun
mental. Sekitar 24 dari 100 pekerja pemuda, bekerja lebih dari 48

. id
jam dalam seminggu. Pemuda perkotaan yang masuk kategori

go
bekerja berlebihan persentasenya lebih tinggi dibandingkan
s.
pemuda perdesaan. Persentase pemuda laki-laki yang bekerja
p
.b

berlebihan juga lebih tinggi dibandingkan pekerja perempuan.


w
w

Pendapatan Pekerja Pemuda


//w

Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang


s:

Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa upah adalah hak


tp

pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang


ht

sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada


pekerja/buruh. Pembayaran upah/gaji tersebut harus sesuai
dengan perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Pendapatan/upah/gaji yang
dibahas pada bagian ini merupakan penghasilan atau imbalan
yang diterima oleh pemuda yang bekerja sebagai buruh/pegawai,
berusaha sendiri, pekerja bebas di pertanian atau non pertanian
dalam sebulan terakhir. Masih dalam undang-undang yang sama,
pemerintah menetapkan kebijakan upah minimum yang
mengarah pada pencapaian kebutuhan hidup layak. Setiap
pekerja berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Penghasilan yang
rendah atau masih dibawah standar kebutuhan hidup sehari-hari
menyebabkan tingkat kesejahteraan para pekerja sulit untuk

73
dicapai. Para pekerja akan terjebak pada pola hidup subsistem
dan nantinya akan berujung pada kemiskinan sebagai salah satu
konsekuensi atas rendahnya penghasilan yang mereka terima.

Secara total hampir separuh pemuda yang bekerja


memperoleh pendapatan/upah/gaji di bawah dua juta rupiah per
bulan, dan hanya sekitar 22 dari 100 pekerja pemuda yang
memperoleh pendapatan/upah/gaji tiga juta rupiah atau lebih
per bulan. Berdasarkan tipe daerah, terlihat pola distribusi
pendapatan/upah/gaji yang kurang merata antara perdesaan
dengan perkotaan. Lebih dari separuh pemuda bekerja di
perdesaan memperoleh pendapatan/upah/gaji di bawah 2 juta

. id
per bulan, sedangkan lebih dari separuh pemuda bekerja di

go
perkotaan memperoleh pendapatan/upah/gaji dua juta rupiah ke
s.
atas per bulan. Senada dengan hal tersebut, sebagian besar
p
.b

pekerja pemuda perempuan juga memperoleh


w

pendapatan/upah/gaji lebih kecil dibandingkan pekerja pemuda


w

laki-laki. Data tersebut menunjukkan masih rendahnya daya


//w

tawar tenaga pekerja pemuda perempuan di tengah isu


s:

kesetaraan gender.
tp
ht

Tabel 5.10 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Kelompok


Pendapatan/Upah/Gaji per Bulan, 2018
Kelompok Pendapatan/Upah/Gaji
Karakteristik Kurang 1.000.000 2.000.000 3.000.000 Total Diperlukan
Demografi dari - - atau
1.000.000 1.999.999 2.999.999 lebih mekanisme
(1) (2) (3) (4) (5) (6) sistem
Pemuda Bekerja 21,31 33,39 22,71 22,59 100,00 penggajian yang
Tipe Daerah lebih
Perkotaan 15,09 30,85 24,44 29,62 100,00
mempertimbang
Perdesaan 31,76 37,64 19,81 10,79 100,00
Jenis Kelamin
kan daya tawar
Laki-laki 16,40 34,97 25,25 23,38 100,00 tingkat
Perempuan 30,13 30,55 18,15 21,17 100,00 pendidikan
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

74
Pendidikan tentunya menjadi salah satu daya tawar bagi
pekerja. Gambar 5.3 menunjukkan bahwa sebesar 40,08 persen
pemuda dengan kualifikasi pendidikan tamat perguruan tinggi
mampu memperoleh pendapatan/upah/gaji 3 juta ke atas per
bulan. Namun demikian, nyatanya juga masih ditemukan sebesar
22,27 persen pemuda dengan kualifikasi pendidikan yang sama,
memperoleh pendapatan/upah/gaji di bawah satu juta. Hal ini
seharusnya menjadi perhatian pemerintah dan dunia usaha
dalam memperbaiki sistem penggajian pekerja.

Gambar 5.3 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Jenjang Pendidikan dan

id
Pendapatan/Upah/Gaji per Bulan, 2018

.
go
>=3 juta 7,11 8,45 11,06 26,26 40,08
p s.
2 juta-2,9 juta 19,15 21,19 22,98 25,26 17,64
.b
w

1 juta -1,9 juta 41,11 41,76 40,79 32,24 20,02


w
//w

<1 juta 32,63 28,60 25,16 16,24 22,27


s:

Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Tamat PT


tp
ht

Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

Pemuda Menganggur, Antara Potensi dan Masalah

Aktivitas dan potensi ekonomi tidak hanya ditinjau dari


pemuda yang bekerja dan produktif, tetapi juga pemuda yang
sedang menganggur atau mencari pekerjaan. Energi dan potensi
mereka harus segera disalurkan, supaya tidak menjadi masalah di
tengah masyarakat. Jangan sampai pemuda yang seharusnya
menjadi tulang punggung dalam pembangunan perekonomian
nasional, pada kenyataannya justru menjadi beban bagi keluarga
dan masyarakat.

Pemuda pengangguran merupakan pemuda yang tidak


bekerja dan sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha,
merasa putus asa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, atau

75
sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Besaran
angkatan kerja pemuda yang menjadi pengangguran dapat
diukur dengan indikator yang disebut Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) pemuda. TPT merupakan indikator yang digunakan
55T

untuk mengukur tingkat pengangguran di suatu wilayah.


Indikator ini diharapkan bisa menjadi acuan penyusunan
kebijakan pembangunan ketenagakerjaan sekaligus menjadi
evaluasi proses pembangunan yang telah berjalan.
TPT
pemuda di
TPT pemuda Indonesia tahun 2018 sebesar 13,47 persen Indonesia
tahun 2018
menunjukkan bahwa dari setiap 100 angkatan kerja pemuda,
sebesar
terdapat sekitar 13 pemuda yang tidak bekerja dan sedang

id
13,47

.
mempersiapkan usaha atau mencari pekerjaan. Menurut tipe

go
daerah, TPT pemuda di perkotaan sedikit lebih tinggi daripada di persen
s.
perdesaan (15,32 persen berbanding 11,05 persen). Jika dilihat
p
.b

menurut jenis kelamin, TPT pemuda perempuan hampir sama


w

dengan pemuda laki-laki (13,58 persen berbanding 13,40


w

persen).
//w

Berdasarkan tingkat pendidikan, nilai TPT pemuda yang


s:

paling tinggi adalah mereka yang berpendidikan SMA/sederajat,


tp
ht

diikuti perguruan tinggi, kemudian SMP/sederajat. Hal ini terjadi


karena umumnya pemuda dengan tingkat pendidikan yang lebih
tinggi memiliki daya tawar untuk memilih-milih pekerjaan,
dengan mencari pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan
maupun sesuai dengan penawaran gajinya. Sementara itu,
mereka yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah akan
menerima segala macam pekerjaan yang bisa memberi mereka
penghasilan.

Lebih banyaknya pemuda pengangguran berpendidikan


SMA/sederajat ke atas ini menunjukkan adanya fenomena
pengangguran terdidik di kalangan pemuda. Hal ini dapat
menjadi potensi jika dikelola dengan baik, namun juga bisa
menjadi masalah bila dibiarkan begitu saja. Secara teori,
pendidikan yang tinggi berhubungan positif dengan

76
produktivitas. Semakin tinggi pendidikan pemuda pekerja, akan
semakin tinggi produktivitas kerja mereka, sehingga output yang
dihasilkan juga akan semakin besar, dan hal ini tentu
menguntungkan semua pihak.

Tabel 5.11 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pemuda Menurut Tingkat


Pendidikan, 2018
Tingkat Pendidikan
Karakteristik
Tidak SD/ SMP/ SMA/ Perguruan Total
Demografi
Tamat SD sederajat sederajat sederajat Tinggi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Total 6,72 8,76 9,70 17,42 13,01 13,47
Tipe Daerah

id
Perkotaan 10,51 13,10 11,63 17,81 13,40 15,32

.
go
Perdesaan 4,90 6,34 8,11 16,70 11,92 11,05
Jenis Kelamin
s.
p
Laki-laki 6,86 8,85 10,08 17,30 13,25 13,40
.b

Perempuan 6,38 8,56 9,00 17,63 12,82 13,58


w

Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018


w
//w

Pendidikan yang semakin tinggi mendorong pemuda


untuk mendapatkan posisi yang lebih baik dalam pekerjaan, yang
s:

berujung pada semakin tinggi pula upah/gaji yang akan diterima.


tp

Namun demikian, pendidikan tinggi yang seharusnya


ht

menghindarkan mereka dari pengangguran justru pada


kenyataannya membuat mereka menjadi pengangguran. Mereka
tidak kunjung mendapat pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuan mereka karena memang lapangan pekerjaan yang
terbatas. Jika kondisi ini dibiarkan terus menerus, pemuda yang
digadang-gadang menjadi penerus bangsa pada akhirnya hanya
akan menjadi beban keluarga, pemerintah, dan masyarakat luas.

77
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.id
ht
tp
SOSIAL
s:
//w
w
EKONOMI

w
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.id
Pemuda adalah harapan bangsa, memiliki peran dan fungsi yang penting dalam
pembangunan. Setiap pemuda memiliki potensi besar sebagai katalis pembangunan sosial
ekonomi. Potensi pemuda dapat digali secara maksimal untuk menjadikan pemuda sebagai
agen perubahan yang menentukan arah pembangunan negeri ini. Dengan
diberdayakannya pemuda, maka pertumbuhan yang berkelanjutan dan tujuan
pembangunan dapat tercapai. Berikut akan dibahas beberapa aspek sosial ekonomi dari

id
pemuda yang meliputi status ekonomi rumah tangga pemuda, kelayakan rumah tinggal

.
go
pemuda, dan pemuda korban kejahatan. p s.
Status Ekonomi Rumah Tangga Pemuda
.b
w

Untuk dapat mempersiapkan pemuda agar menjadi agen


w

perubahan dalam pembangunan perlu adanya dukungan dari


//w

berbagai pihak termasuk keluarga yaitu rumah tangga dimana


s:

pemuda tersebut tinggal. Salah satu dukungan yang dimaksud


tp

2 dari 5 pemuda adalah dukungan dari aspek perekonomian. Jika pemuda tidak
ht

tinggal di rumah didukung secara ekonomi, pemuda tersebut akan cenderung


tangga kelompok
berisiko untuk jatuh miskin. Karena saat pemuda meninggalkan
pengeluaran
40 persen rumah orang tua mereka, standar hidupnya akan cenderung

menengah menurun. Kondisi ekonomi yang tidak mendukung akan


membuat pemuda lebih rentan untuk jatuh dalam kemiskinan
(Chislom dan Kovatcheva, 2002).

Jika melihat kondisi secara nasional, sebagian besar


pemuda di Indonesia pada tahun 2018 tinggal di rumah tangga
dengan kelompok pengeluaran 40 persen menengah dan 40
persen terbawah dengan persentase masing-masing sebesar
40,86 persen dan 36,76 persen. Sementara itu, pemuda yang
tinggal pada rumah tangga dengan kelompok pengeluaran 20
persen teratas persentasenya sebesar 22,38 persen (Tabel 6.1).

81
Berdasarkan daerah tempat tinggal, seperti yang tersaji
pada Tabel 6.1, secara umum pemuda di rumah tangga dengan
kelompok pengeluaran 40 persen terendah dan 40 persen
menengah lebih banyak yang tinggal di perdesaan. Pola yang
berbeda terlihat pada rumah tangga dengan kelompok
pengeluaran 20 persen teratas, dimana terdapat perbedaan yang
cukup signifikan antara pemuda yang tinggal di perkotaan dan
perdesaan. Hal ini terlihat dari lebih tingginya persentase
pemuda perkotaan (22,40 persen) yang tinggal di rumah tangga
dengan kelompok pengeluaran 20 persen teratas dibandingkan
pemuda perdesaan (20,99 persen).

. id
go
Tabel 6.1 Persentase Pemuda Menurut Kelompok Pengeluaran
Rumah Tangga, 2018 s.
p
40% 40% 20%
Karakteristik Demografi Total
.b

Terbawah Menengah Teratas


w

(1) (2) (3) (4) (5)


w

Total 36,76 40,86 22,38 100,00


//w

Tipe Daerah
s:

Perkotaan 36,44 41,16 22,40 100,00


tp

Perdesaan 37,47 41,54 20,99 100,00


ht

Jenis Kelamin
Laki-laki 36,10 41,20 22,69 100,00
Perempuan 37,42 40,51 22,06 100,00
Jenjang Pendidikan
Tdk/Belum Pernah Sekolah 57,45 30,87 11,68 100,00
Tidak Tamat SD 52,13 36,03 11,84 100,00
SD/Sederajat 54,89 36,67 8,44 100,00
SMP/Sederajat 42,38 41,99 15,63 100,00
SM/Sederajat 28,19 43,98 27,83 100,00
PT 12,23 35,26 52,51 100,00
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

Dilihat berdasarkan aspek gender, tidak terdapat


perbedaan yang signifikan antara pemuda laki-laki dan
perempuan di seluruh kelompok pengeluaran rumah tangga.

82
Hasil Susenas tahun 2018 menunjukkan bahwa lebih dari
separuh pemuda dengan pendidikan tertinggi tamat
SD/sederajat ke bawah, tinggal di rumah tangga dengan
kelompok pengeluaran 40 terbawah. Sementara itu pemuda yang
tamat PT lebih dari separuhnya (52,51 persen) tinggal di rumah
tangga dengan kelompok pengeluaran 20 persen teratas. Hal ini
menunjukkan adanya pola semakin tinggi pendidikan seseorang
maka kondisi ekonominya akan semakin lebih baik.

Kelayakan Rumah Tinggal Pemuda

Setiap orang berhak untuk bertempat tinggal dan

id
berkehidupan yang layak. Pernyataan tersebut tercantum dalam

.
go
Hak-Hak Asasi Manusia, Konvensi Anak, serta Peraturan
s.
Perundang-undangan No. 39 tahun 1999 tentang HAM. Rumah
p
merupakan salah satu kebutuhan dasar. Kondisi perumahan
.b
w

memberikan gambaran bagaimana kualitas hidup seseorang


Sekitar
w

secara sosial ekonomi. Berdasarkan rumah yang ditinggali oleh


8 dari 10 pemuda
//w

tinggal di rumah pemuda, maka akan terlihat bagaimana kondisi pemuda dari
s:

dengan status aspek kesehatan, pendidikan, dan perekonomian.


tp

milik sendiri Berdasarkan status kepemilikan rumah tempat tinggal,


ht

sebesar 79,20 persen pemuda tinggal di rumah dengan status


milik sendiri (Tabel 6.2). Seseorang yang tinggal di rumah milik
sendiri secara ekonomi dapat dikatakan lebih baik dibandingkan
yang tidak memiliki rumah sendiri. Karena rumah merupakan
investasi jangka panjang yang nilainya terus naik dari tahun ke
tahun. Sementara itu, sebesar 10,29 persen pemuda tinggal di
rumah kontrak/sewa dan sisanya pemuda tinggal di rumah bebas
sewa/dinas/lainnya.

83
Tabel 6.2 Persentase Pemuda Menurut Status Kepemilikan Rumah Tempat Tinggal, 2018

Karakteristik Milik Kontrak/ Bebas Dinas/


Total
Demografi Sendiri Sewa sewa Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Total 79,20 10,29 9,21 0,98 100,00
Tipe Daerah
Perkotaan 71,70 16,66 10,38 0,87 100,00
Perdesaan 89,01 1,95 7,67 1,13 100,00
Jenis Kelamin
Laki-laki 80,41 9,70 8,65 0,95 100,00
Perempuan 77,96 10,89 9,78 1,02 100,00
Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga

id
40% Terbawah 84,67 4,75 9,91 0,40 100,00

.
go
40% Menengah 78,85 10,23 9,48 1,08 100,00
20% Teratas 70,85
s.
19,50 7,56 1,76 100,00
p
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
.b

Perbedaan daerah tempat tinggal memengaruhi status


w
w

kepemilikan bangunan tempat tinggal pemuda. Persentase


//w

pemuda di perdesaan yang tinggal di rumah milik sendiri (89,01


s:

persen) lebih besar dibanding pemuda di perkotaan (71,70


tp

persen). Sementara itu, persentase pemuda di perkotaan yang


ht

tinggal di rumah kontrak/sewa jauh lebih besar dibandingkan


pemuda di perdesaan (16,66 persen berbanding 1,95 persen).
Begitu juga persentase pemuda di perkotaan yang tinggal di
rumah dengan status bebas sewa/dinas/lainnya persentasenya
lebih besar dibanding di perdesaan (Tabel 6.2). Apabila dilihat
berdasarkan jenis kelamin, tampak tidak ada perbedaan yang
signifikan antara pemuda laki-laki dan perempuan dalam status
kepemilikan rumah tempat tinggal.

Salah satu informasi yang menarik adalah persentase


pemuda yang tinggal di rumah tangga dengan kelompok
pengeluaran 20 persen teratas yang tinggal di rumah milik sendiri
(70,85 persen) lebih kecil dibandingkan pemuda pada kelompok
pengeluaran 40 persen menengah (78,85 persen) dan 40 persen
terbawah (84,67 persen). Hal ini terjadi karena rumah milik

84
sendiri yang ditempati merupakan milik kepala rumah tangga
atau salah seorang anggota rumah tangga. Selain itu, persentase
pemuda pada kelompok pengeluaran 20 persen teratas yang
tinggal di rumah kontrak/sewa (19,50 persen) jauh lebih tinggi
dibandingkan pemuda pada kelompok pengeluaran lain. Hal ini
menjadi indikasi pemuda pada kelompok pengeluaran 20 persen
Sebagian besar teratas lebih mandiri secara ekonomi.
pemuda tinggal
di rumah layak huni Tidak hanya status kepemilikan rumah tempat tinggal,
aspek perumahan lain yang patut diperhatikan adalah kelayakan
tempat tinggal. Kelayakan tempat tinggal dinilai berdasarkan 7
kriteria, yaitu luas lantai per kapita, bahan atap terluas, bahan

. id
dinding terluas, bahan lantai terluas, penggunaan fasilitas buang

go
air besar, jarak antara sumber air minum dan tempat
s.
penampungan limbah/kotoran/tinja, dan sumber penerangan
p
.b

utama. Apabila rumah memenuhi 3 kriteria ketidaklayakan dari 7


w

kriteria di atas, maka rumah tersebut termasuk tidak layak huni.


w

Kemudian, rumah yang memiliki 2 kriteria digolongkan hampir


//w

tidak layak huni dan rumah yang hanya memiliki 1 kriteria atau
s:

tidak sama sekali digolongkan ke dalam rumah layak huni.


tp
ht

Tabel 6.3 Persentase Pemuda Menurut Kelayakan Rumah Tinggal, 2018

Tidak Layak Rawan Layak Layak


Karakteristik Demografi Total
Huni Huni Huni
(1) (2) (3) (4) (5)
Total 3,29 9,51 87,20 100,00
Tipe Daerah
Perkotaan 1,36 6,93 91,71 100,00
Perdesaan 5,81 12,90 81,29 100,00
Jenis Kelamin
Laki-laki 3,45 9,50 87,05 100,00
Perempuan 3,13 9,53 87,35 100,00
Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga
40% Terbawah 6,55 15,62 77,83 100,00
40% Menengah 1,84 7,49 90,66 100,00
20% Teratas 0,58 3,17 96,25 100,00
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

85
Berdasarkan Tabel 6.3, terlihat sekitar 87,20 persen
pemuda tinggal di rumah layak huni. Sementara itu, persentase
pemuda yang tinggal di rumah tidak layak huni sebesar 3,29
persen. Pemuda yang tinggal di perkotaan tampak memiliki
kehidupan yang lebih baik dibanding pemuda di perdesaan. Hal
ini terlihat dari lebih tingginya persentase pemuda perkotaan
yang tinggal di rumah layak huni (91,71 persen) dibandingkan
pemuda di perdesaan (81,29 persen). Sementara itu,
berdasarkan jenis kelamin tidak ada perbedaan nyata antara
pemuda laki-laki dan perempuan dalam hal kelayakan rumah
tempat tinggal. Faktor ekonomi menjadi pembeda dalam hal

id
kelayakan rumah tempat tinggal pemuda. Semakin tinggi

.
go
kelompok pengeluaran rumah tangga, semakin besar persentase
pemuda yang tinggal di rumah layak huni.
p s.
.b

Persentase pemuda dengan rumah layak huni antar


w

provinsi cukup bervariasi (Lampiran tabel 6.3.5). Provinsi Papua


w

memiliki persentase pemuda yang tinggal di rumah layak huni


//w

terendah, yaitu sebesar 56,65 persen. Sementara itu, Provinsi


s:

Kalimantan Utara memiliki persentase pemuda dengan rumah


tp

layak huni tertinggi, yaitu sebesar 97,35 persen.


ht

Pemuda Korban Kejahatan

Salah satu permasalahan sosial yang dihadapi oleh


masyarakat adalah tindak kejahatan atau kriminalitas. Tindak
kriminalitas perlu dibahas karena pihak yang menjadi korban
mengalami kerugian dan dapat memiliki dampak jangka panjang
terhadap kesehatan baik fisik maupun jiwa, rasa tidak aman, dan
rasa rendah diri, termasuk pada pemuda (Gaetz, 2004). Tindak
kejahatan yang dialami sangat bervariasi, mulai dari pencurian,
perampokan, penipuan, pelecehan dan lain sebagainya.

86
Gambar 6.1 Persentase Pemuda yang Pernah Menjadi
Korban Kejahatan, 2018

Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

id
Di Indonesia pada tahun 2018, persentase pemuda yang

.
go
pernah menjadi korban kejahatan selama setahun terakhir relatif
s.
kecil, yaitu sebesar 1,30 persen. Jika diperhatikan berdasarkan
p
.b

tipe daerah, seperti yang terlihat pada Gambar 6.1, persentase


w

pemuda di perkotaan yang menjadi korban kejahatan (1,56


w

persen) lebih tinggi dibandingkan pemuda di perdesaan (0,95


//w

persen). Hal ini disebabkan oleh efek psikologis dari kondisi kota,
s:

yaitu adanya rasa iri dan cemburu akibat tersisih dari dinamika
tp

sosial ekonomi dan kultural perkotaan sehingga menimbulkan


ht

kejahatan (Fromm, 2006). Apabila dilihat menurut jenis kelamin,


persentase pemuda laki-laki yang menjadi korban kejahatan tidak
berbeda signifikan dengan pemuda perempuan.

Tabel 6.4 menyajikan jenis kejahatan yang dialami oleh


Kejahatan yang
paling sering pemuda. Pencurian menjadi jenis kejahatan yang paling banyak
dialami oleh dialami oleh pemuda yang menjadi korban kejahatan pada tahun
pemuda adalah 2018 (81,25 persen). Sementara itu, jenis kejahatan yang paling
pencurian jarang dialami oleh pemuda adalah pelecehan seksual (2,58
persen). Pola yang serupa terlihat pada pemuda di perdesaan dan
di perkotaan maupun pemuda laki-laki dan perempuan.

87
Tabel 6.4 Persentase Pemuda yang Menjadi Korban Kejahatan Menurut Jenis
Kejahatan, 2018
Pencurian
Karakteristik Pelecehan Kejahatan
Pencurian Penganiayaan dengan
Demografi Seksual Lainnya
Kekerasan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Total 81,25 7,16 4,93 2,58 14,66
Tipe Daerah
Perkotaan 80,94 7,04 5,80 2,98 15,22
Perdesaan 81,92 7,44 3,05 1,71 13,45
Jenis Kelamin
Laki-laki 80,78 8,20 4,45 1,46 14,53
Perempuan 81,87 5,81 5,55 4,04 14,82

id
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

.
go
s.
p
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

88
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
KESEHATAN

p
REPRODUKSI

s.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.id
Pemuda memiliki risiko tinggi terpapar berbagai macam penyakit jika melakukan aktivitas
seksual yang tidak aman atau terlalu dini. Usia kawin pertama yang terlalu dini dapat
meningkatkan risiko perempuan untuk terkena infeksi Human Papilloma Virus (HPV)
karena rahim mereka masih sangat rentan, yang akan berujung pada kanker serviks (Bosch
dkk, 2002). Selain itu, dapat pula menyebabkan terkena infeksi human immunodeficiency
virus/HIV, penyakit menular seksual lainnya (sexually transmitted infections/STIs), serta

id
bagi perempuan akan berisiko mengalami kehamilan di usia terlalu dini. Kehamilan di usia

.
go
dini sangat rentan terkena masalah kesehatan seperti anemia, postpartum hemorrhage,
s.
bahkan depresi (WHO, 2012).
p
.b

Usia Kawin Pertama Pemuda


w
w

Pemerintah telah mengatur usia kawin dalam Undang-


//w

Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang


s:

Perkawinan, dimana perkawinan hanya diizinkan bila pihak pria


tp

mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun dan pihak wanita


ht

sudah mencapai usia 16 (enam belas) tahun. Lebih lanjut, seorang


yang belum mencapai umur 21 (dua puluh satu) tahun harus
mendapat izin kedua orang tua untuk melangsungkan
perkawinan.

Perkawinan di usia remaja (yakni usia 10 sampai 24 tahun


menurut BKKBN) masih menjadi tren di Indonesia, khususnya di
kalangan pemuda perempuan. Hal ini terlihat pada Gambar 7.1
yang menunjukkan bahwa 8 dari 10 pemuda Indonesia menikah
ketika usia mereka kurang dari 25 tahun, dimana persentase
pemuda perempuan lebih besar dibandingkan pemuda laki-laki
(90,18 persen dibanding 70,18 persen). Hal yang menyedihkan
adalah, meskipun sudah diatur di dalam undang-undang, masih
ada sekitar 6,77 persen pemuda laki-laki yang menikah di bawah

91
usia 19 tahun dan 3,72 persen pemuda perempuan yang menikah
di bawah usia 16 tahun.

Gambar 7.1 Persentase Pemuda Menurut Usia Kawin


Pertama dan Jenis Kelamin, 2018

37,63
35,52
34,10
29,82
27,89 27,88
26,24
2 dari 100 pemuda
20,96 melakukan
20,09
17,07 perkawinan

9,82
di bawah

id
6,41
umur 16 tahun

.
go
3,72 2,50
0,36 s.
p
Laki-laki Perempuan Total
.b
w
w

≤15 th 16-18 th 19-21 th 22-24 th 25-30 TH


//w

Sumber: BPS, Susenas Maret 2018


s:

Pada tahun 2018, masih ada pemuda yang melakukan


tp

perkawinan di bawah umur 16 tahun. Hal ini terlihat melalui


ht

Gambar 7.1, dimana dari 100 orang pemuda, 2 orang di antaranya


kawin untuk pertama kalinya pada usia kurang dari 16 tahun. Hal
ini menjadi menarik, karena pada usia tersebut seharusnya
mereka tengah mengenyam pendidikan di jenjang SD/sederajat
atau SMP/sederajat. Padahal, pendidikan berkontribusi dalam
meningkatkan usia kawin pertama karena semakin lama
seseorang bersekolah, maka semakin besar kecenderungan
seseorang itu untuk menunda perkawinan (Hofferth dan Moore,
2015). Seperti yang terlihat pada Tabel 7.1, persentase pemuda
dengan usia kawin pertama kurang dari 16 tahun di perdesaan
dua kali lebih besar dibandingkan di perkotaan (3,42 persen
berbanding 1,59 persen). Tingkat pendidikan pemuda di
perdesaan yang relatif rendah mengindikasikan bahwa masih

92
banyak pemuda di perdesaan yang memutuskan untuk tidak
melanjutkan pendidikan dan lebih memilih menikah.

Tabel 7.1 Persentase Pemuda Menurut Usia Kawin Pertama, 2018


≤15 16-18 19-21 22-24 25-30
Karakteristik Demografi Total
tahun tahun tahun tahun tahun
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Total 2,50 20,09 34,10 26,24 17,07 100,00
Tipe Daerah
Perkotaan 1,59 15,49 32,67 29,02 21,24 100,00
Perdesaan 3,42 24,76 35,55 23,42 12,85 100,00
Status Disabilitas
Disabilitas 4,09 17,28 33,24 31,11 14,28 100,00

id
Non Disabilitas 2,49 20,11 34,10 26,21 17,09 100,00

.
go
Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga
40% Terbawah 3,45
s.
25,81
p
36,67 22,65 11,43 100,00
40% Menengah 2,20 18,99 34,80 27,26 16,75 100,00
.b

20% Teratas 1,08 9,97 26,96 31,86 30,14 100,00


w

Sumber: BPS, Susenas Maret 2018


w
//w

Status ekonomi rumah tangga mempengaruhi usia kawin


pertama pada pemuda. Persentase pemuda perempuan dengan
s:

usia kawin pertama kurang dari 16 tahun pada kelompok


tp
ht

pengeluaran 40 persen terbawah lebih besar dibandingkan


kelompok pengeluaran 20 persen teratas. Pendidikan diduga
masih menjadi salah satu penyebab rendahnya usia kawin
pertama pada keluarga dengan status ekonomi rendah, dimana
mayoritas hanya berpendidikan SMP/sederajat ke bawah
(sebagaimana yang telah diulas pada Bab 3, yakni sebesar 68,47
persen). Keluarga dengan status ekonomi rendah tidak mampu
memenuhi biaya pendidikan dan cenderung melihat anak
perempuan sebagai beban ekonomi keluarga yang harus segera
ditangani, yakni melalui pernikahan sedini mungkin
(International Center for Research on Women/ICRW, 2006).

Usia subur seorang wanita berada di antara 15-49 tahun.


Rentang usia tersebut beririsan dengan kelompok umur pemuda
yang artinya pemuda perempuan tengah berada pada masa

93
suburnya. Pemuda perempuan yang terikat perkawinan tentu
berpeluang untuk hamil dan melahirkan. Menurut American 6 dari 100 pemuda
Society for Reproductive Medicine (ASRM), usia paling aman bagi perempuan
perempuan untuk hamil dan melahirkan adalah 20-29 tahun. menjadi
Gambar 7.2 menunjukkan bahwa 45 dari 100 pemuda mama
perempuan Indonesia pernah melahirkan. Sayangnya, masih ada
muda
sekitar 6 dari 100 pemuda perempuan berusia 16-19 tahun yang
pernah melahirkan. Kondisi ini menjadi catatan penting karena
salah satu isu kesehatan yang menjadi perhatian dunia saat ini
adalah kehamilan dan persalinan pada perempuan di usia terlalu
muda, yaitu kurang dari 20 tahun. Pada usia kurang dari 20 tahun,

id
organ-organ reproduksi belum berfungsi sempurna. Rahim dan

.
go
panggul perempuan belum tumbuh mencapai ukuran dewasa
s.
sehingga bila terjadi kehamilan dan persalinan akan lebih mudah
p
mengalami komplikasi, dimana komplikasi kehamilan dan
.b

persalinan merupakan penyebab utama kematian pada remaja


w
w

perempuan secara global (WHO, 2018).


//w

Gambar 7.2 Persentase Pemuda Perempuan Menurut


s:

Kelompok Umur dan Status Melahirkan, 2018


tp
ht

Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

Usia kawin pertama menentukan usia perempuan ketika


melahirkan. Ketika seseorang melakukan perkawinan di usia dini

94
tentu akan berpeluang melahirkan di usia dini pula. Sejalan
dengan data usia kawin pertama, terlihat pada Tabel 7.2 bahwa
persentase pemuda perempuan berusia 16-19 tahun yang
pernah melahirkan di perdesaan lebih besar dibandingkan di
perkotaan (8,70 persen berbanding 3,59 persen). Jika dilihat
menurut status ekonomi, persentase pemuda perempuan usia
16–19 tahun yang pernah melahirkan (8,79 persen) jauh lebih
tinggi dibandingkan kelompok pengeluaran 20 persen teratas
(2,43 persen).

Tabel 7.2 Persentase Pemuda Perempuan yang Pernah

id
Melahirkan Menurut Kelompok Umur, 2018

.
go
Karakteristik Demografi 16-19 tahun 20-30 tahun Total
s.
(1) (2) (3) (7)
p
Total 5,84 59,89 45,32
.b

Tipe Daerah
w

Perkotaan 3,59 52,36 39,44


w

Perdesaan 8,70 70,00 53,11


//w

Status Disabilitas
s:

Disabilitas 4,27 29,59 23,21


tp

Non Disabilitas 5,86 60,17 45,52


ht

Kelompok Pengeluaran
40% Terbawah 8,79 72,05 54,00
40% Menengah 4,62 60,33 45,21
20% Teratas 2,43 39,75 30,80
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

Penurunan prevalensi balita pendek (stunting) merupakan


salah satu upaya peningkatan status gizi masyarakat yang
menjadi prioritas pembangunan nasional dan tercantum dalam
sasaran pokok Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJMN) Tahun 2015–2019. Salah satu penyebab balita stunting
adalah ibu yang melahirkan Bayi dengan Berat Lahir Rendah
(BBLR), yakni kurang dari 2,5 kilogram (Pusdatin Kemenkes,
2016). Di Indonesia, setidaknya 12 dari 100 pemuda perempuan
melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (Gambar 7.3). Jika
dilihat menurut kelompok umur, perempuan yang melahirkan di

95
usia terlalu muda lebih banyak yang mengalami BBLR
dibandingkan dengan usia ideal melahirkan (14,61 persen
dibanding 12,43 persen). Salah satu kemungkinan penyebabnya
adalah perempuan tersebut masih dalam pertumbuhan sehingga
ketika hamil, bayi harus berebut asupan nutrisi dengan si ibu (Win
dkk, 2013).

Gambar 7.3 Persentase Pemuda Perempuan yang


Melahirkan Bayi dengan Berat Lahir Rendah
(<2,5 kg) Menurut Kelompok Umur, 2018

. id
go
s.
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
p
.b

Yang cukup memprihatinkan adalah 1 dari 5 pemuda


w
w

perempuan penyandang disabilitas melahirkan bayi dengan berat


BBLR lebih banyak
//w

lahir rendah (Gambar 7.4). Ini tentu bukan angka yang kecil
terjadi pada
s:

sehingga kelompok penyandang disabilitas perlu menjadi


perempuan
tp

prioritas dalam program antenatal care agar bayi yang berat


penyandang
ht

lahirnya rendah tersebut dipastikan mendapat gizi yang cukup


sehingga tidak tumbuh stunting. disabilitas
Gambar 7.4 Persentase Pemuda Perempuan yang Melahirkan
Bayi dengan Berat Lahir Rendah (<2,5 kg)
Menurut Status Disabilitas, 2018

Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

96
Persalinan Pemuda

Salah satu target dalam SDGs adalah menurunkan Angka


Kematian Ibu (AKI). Banyak kematian ibu disebabkan komplikasi
selama masa kehamilan atau persalinan yang tidak aman. Salah
satu upaya dalam menurunkan risiko kematian jika terjadi
komplikasi persalinan adalah dengan melahirkan di fasilitas
kesehatan dan dibantu oleh tenaga kesehatan profesional.
Sebagian besar pemuda perempuan di Indonesia melahirkan
dengan dibantu tenaga kesehatan (93,55 persen). Namun jika
dilihat menurut kelompok umur, persentase yang melahirkan
dibantu bukan tenaga kesehatan justru lebih tinggi pada

.id
kelompok perempuan yang melahirkan di usia terlalu muda

go
(11,54 persen). Padahal, mereka memiliki risiko lebih besar
s.
mengalami komplikasi kehamilan atau persalinan dibandingkan
p
.b

perempuan yang melahirkan di usia ideal (20-30 tahun).


w

Tabel 7.3 Persentase Pemuda Perempuan yang Melahirkan


w
//w

Menurut Penolong Persalinan, 2018


s:

Karakteristik Tenaga Bukan Tenaga


Total
tp

Demografi Kesehatan Kesehatan


(1) (2) (3) (7)
ht

Total 93,55 6,45 100,00


Kelompok Umur
16-19 tahun 88,46 11,54 100,00
20-30 tahun 93,90 6,10 100,00
Tipe Daerah
Perkotaan 97,40 2,60 100,00
Perdesaan 89,43 10,57 100,00
Status Disabilitas
Disabilitas 90,19 9,81 100,00
Non Disabilitas 93,57 6,43 100,00
Kelompok Pengeluaran
40% Terbawah 90,29 9,71 100,00
40% Menengah 95,53 4,47 100,00
20% Teratas 98,56 1,44 100,00
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

97
Selain itu, berdasarkan Tabel 7.3 kesenjangan juga terjadi
jika dilihat menurut tipe daerah dan kelompok pengeluaran.
Persentase pemuda perempuan di perdesaan yang melahirkan
dibantu oleh bukan tenaga kesehatan di perdesaan mencapai 4
kali lebih besar dibandingkan perkotaan (10,57 persen
berbanding 2,60 persen). Bahkan, pada kelompok pengeluaran
40 persen terbawah persentase pemuda perempuan yang
melahirkan dibantu oleh bukan tenaga kesehatan mencapai 6
kali lebih besar dibandingkan kelompok pengeluaran 20 persen
teratas.

Selain penolong persalinan, tempat persalinan

. id
merupakan hal penting yang juga harus diperhatikan dalam

go
upaya menurunkan angka kematian ibu. Tempat yang paling s.
ideal untuk melakukan persalinan adalah fasilitas kesehatan,
p
.b

karena ketersediaan perlengkapan dan tenaga yang siap


w

menolong jika sewaktu-waktu terjadi komplikasi persalinan.


w
//w

Tabel 7.4 Persentase Pemuda Perempuan yang Melahirkan Menurut Tempat


Persalinan, 2018
s:
tp

Fasilitas Bukan Fasilitas


Karakteristik Demografi Total
ht

Kesehatan Kesehatan
(1) (2) (3) (7)
Total 82,43 17,57 100,00
Kelompok Umur
16-19 tahun 74,97 25,03 100,00
20-30 tahun 82,94 17,06 100,00
Tipe Daerah
Perkotaan 91,80 8,20 100,00
Perdesaan 72,38 27,62 100,00
Status Disabilitas
Disabilitas 79,37 20,63 100,00
Non Disabilitas 82,45 17,55 100,00
Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga
40% Terbawah 76,93 23,07 100,00
40% Menengah 84,27 15,73 100,00
20% Teratas 94,52 5,48 100,00
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

98
Pada Tabel 7.4 terlihat bahwa persentase perempuan yang
melahirkan bukan di fasilitas kesehatan lebih besar pada
kelompok umur 16-19 tahun dibandingkan pada kelompok umur
20-30 tahun. Hal ini dapat disebabkan karena ‘mama muda’
tersebut tidak benar-benar paham mengenai risiko komplikasi
persalinan yang mereka hadapi karena masih kurangnya
pengetahuan akan bahaya melahirkan di usia terlalu muda dan
pentingnya menjaga kesehatan reproduksi.

Faktor yang juga cukup besar pengaruhnya terhadap


tempat persalinan adalah tipe daerah dan status ekonomi.
Persentase pemuda perempuan di perdesaan yang melahirkan

. id
bukan di fasilitas kesehatan lebih tinggi dibandingkan di

go
perkotaan (27,62 persen dibanding 8,20 persen). Hal ini salah
s.
satunya disebabkan oleh jumlah fasilitas kesehatan di perdesaan
p
.b

yang tidak sebanyak di perkotaan. Sebanyak 23 dari 100 pemuda


w

perempuan pada kelompok pengeluaran 40 persen terbawah


w

juga melahirkan bukan di fasilitas kesehatan. Penyebabnya bisa


//w

jadi karena biaya persalinan di fasilitas kesehatan yang belum


s:

bisa dijangkau oleh semua kalangan, khususnya bagi perempuan


tp

dengan status ekonomi terbawah.


ht

Hal menarik yang juga terlihat dari Tabel 7.3 dan 7.4
adalah persentase pemuda perempuan yang melahirkan dibantu
tenaga kesehatan dan di fasilitas kesehatan antara penyandang
disabilitas dan bukan penyandang disabilitas tidak begitu
berbeda jauh. Ini menandakan bahwa pemuda perempuan
penyandang disabilitas sudah mengerti akan pentingnya
persalinan yang aman dan mengindikasikan akses mereka
terhadap tenaga dan fasilitas kesehatan juga terbuka.

Keluarga Berencana

Salah satu penyebab AKI adalah 4 terlalu, yakni terlalu


muda, terlalu sering, terlalu dekat dan terlalu tua. Ke-empat
penyebab tersebut dapat diminimalkan dengan cara mengikuti

99
program keluarga berencana (Kemenkes, 2017). Pemuda
perempuan yang berada dalam masa subur tentu menjadi
sasaran utama program tersebut. Pada tahun 2018, partisipasi
pemuda perempuan yang aktif dalam program KB mengalami
peningkatan jika dibandingkan tahun 2017 (55,76 persen
dibanding 58,22 persen).

Gambar 7.5 Persentase Pemuda Perempuan Pernah Kawin


dalam Program Keluarga Berencana (KB), 2017-
2018

. id
go
p s.
.b
w
w
//w

Sumber: BPS, Susenas Maret 2018


s:

Pada Tabel 7.5 terlihat bahwa para pemuda perempuan


tp

usia 16-19 tahun yang pernah kawin di Indonesia justru


ht

mempunyai partisipasi yang rendah dalam program KB


dibandingkan yang berusia 20-30 tahun. Hampir separuh (49,09
persen) dari mereka tidak pernah mengikuti program KB.
Padahal, mereka lah target utama pemerintah untuk mencegah
kematian ibu akibat terlalu muda melahirkan. Dengan
berpartisipasi aktif dalam program KB, diharapkan mereka dapat
menunda kehamilan hingga mencapai usia ideal untuk
melahirkan.

Pemuda perempuan yang berada dalam kelompok


pengeluaran 20 persen teratas juga mempunyai partisipasi yang
rendah dibandingkan kelompok pengeluaran lain. Jika
diperhatikan, usia kawin pertama pemuda yang berada di
kelompok pengeluaran 20 persen teratas memang cenderung

100
lebih tinggi, sehingga ketika menikah mereka tidak mengikuti
program KB karena tidak ingin menunda untuk mempunyai anak.

Meskipun lebih rendah, tetapi partisipasi pemuda


perempuan penyandang disabilitas dalam program KB tidak jauh
berbeda jika dibandingkan dengan bukan penyandang disabilitas.
Terdapat 6 dari 10 pemuda perempuan penyandang disabilitas
pernah kawin yang sedang atau pernah menggunakan alat KB.
Hal ini menunjukkan akses kelompok penyandang disabilitas
untuk layanan program KB terbuka.

Tabel 7.5 Partisipasi Pemuda Perempuan Pernah Kawin

id
dalam Program Keluarga Berencana (KB), 2018

.
go
Ya, Ya, Tidak
Karakteristik Demografi Total
Sedang
s. Pernah Pernah
(1) (2) (3) (7)
p
.b

Total 58,22 6,39 35,39 100,00


w

Kelompok Umur
w

16-19 tahun 44,57 6,34 49,09 100,00


//w

20-30 tahun 59,01 6,39 34,60 100,00


Tipe Daerah
s:

Perkotaan 55,82 4,60 39,58 100,00


tp

Perdesaan 60,62 8,18 31,19 100,00


ht

Status Disabilitas
Disabilitas 51,40 8,18 40,43 100,00
Non Disabilitas 58,25 6,38 35,37 100,00
Kelompok Pengeluaran
40% terbawah 65,08 6,88 28,04 100,00
40% menengah 57,79 6,51 35,70 100,00
20% teratas 43,23 4,99 51,78 100,00
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

Alat/cara KB dibedakan menjadi dua, yakni modern dan


tradisional. Alat/cara KB modern terdiri dari metode operasi
wanita (MOW) atau sterilisasi wanita, metode operasi pria (MOP)
atau sterilisasi pria, pil, IUD, suntik KB, susuk KB, kondom,
diafragma, metode amenore laktasi (MAL), dan kontrasepsi
darurat. Sedangkan alat/cara KB tradisional terdiri dari pantang
berkala, sanggama terputus, dan alat/cara KB tradisional lainnya.

101
Pada Gambar 7.6 terlihat bahwa hampir semua pemuda
perempuan yang sedang ber-KB menggunakan alat/cara KB
modern. Dengan kata lain, hanya sekitar 1 dari 100 pemuda
perempuan yang masih menggunakan alat/cara KB tradisional.

Gambar 7.6 Persentase Pemuda Perempuan Menurut


Jenis/Alat KB yang Digunakan, 2018

MOW 0,46
MOP 0,33
IUD/spiral 6,24
Susuk KB/implan 7,43
Suntikan 60,09

id
Pil 14,78

.
Kondom pria

go
9,13
Kondom wanita 0,03 s.
MAL 0,33
p
Pantang berkala 0,94
.b

Lainnya 0,23
w
w

Sumber: BPS, Susenas Maret 2018


//w

Efektivitas dalam ber-KB sangat ditentukan oleh jenis


Suntik KB
s:

alat/cara yang digunakan. Di antara semua alat/cara KB, suntik KB


tp

merupakan alat/cara KB yang paling banyak digunakan oleh masih menjadi


ht

pemuda perempuan di Indonesia (60,09 persen). Sayangnya, pilihan pemuda


suntik KB tidak termasuk dalam Metode Kontrasepsi Jangka perempuan
Panjang (MKJP) yang dianjurkan penggunaannya dalam Program
KB karena kurang efektif dalam mencegah kehamilan. Metode
kontrasepsi yang termasuk dalam MKJP adalah MOP, susuk KB,
IUD, dan MOW. Dengan demikian, hanya sekitar 14 hingga 15 dari
100 pemuda perempuan yang sedang ber-KB menggunakan
MKJP.

102
PROGRAM
KESEHATAN
KEPEMUDAAN
REPRODUKSI

id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.id
Berdasarkan data yang telah disajikan pada bab sebelumnya, pembangunan pemuda masih
memerlukan perhatian. Sebagai contoh, persentase pemuda bekerja yang berstatus
berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tetap, atau berusaha dibantu buruh tidak tetap
adalah 18,67 persen. Pemuda berwirausaha menjadi fokus dari sebagian besar program
pemuda. Berbagai program telah dilaksanakan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas
pemuda. Pemerintah selama ini telah mengupayakan untuk membangun pemuda melalui

id
program-program yang dijalankan khususnya melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga

.
go
(Kemenpora). Berdasarkan UU No. 40 Tahun 2009, pembangunan kepemudaan merupakan
s.
proses yang memfasilitasi segala hal yang berkaitan dengan kepemudaan, di antaranya
p
penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan kepemimpinan, kewirausahaan, serta
.b
w

kepeloporan pemuda. Pembangunan kepemudaan ini pada hakikatnya bertujuan untuk


w

mewujudkan pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
//w

berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab,
s:

dan berdaya saing. Beberapa program prioritas terkait pemuda yang dilaksanakan pada
tp

Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun 2018 di


ht

antaranya:

Wirausaha Muda Pemula (WMP)

Wirausaha Muda Pemula (WMP) bertujuan untuk


mencetak pemuda yang berjiwa kewirausahaan secara masif
sesuai dengan tujuan pembangunan kepemudaan. Dalam
program WMP, pemuda diberikan fasilitas berupa pelatihan,
pemberian modal, kesempatan magang, pemberian bimbingan,
dan bantuan pemasaran produk melalui kerjasama dengan unit
terkait di Kemenpora dan bersinergi dengan pemerintah daerah.
WMP merupakan pemuda yang memiliki usaha yang sedang
berjalan minimal 1 tahun (Kemenpora, 2018). Setelah
memperoleh bantuan, nantinya WMP akan memperoleh akses
dengan pihak yang terkait dengan usahanya, termasuk pemberi

105
modal. Selain itu, WMP akan otomatis menjadi anggota Forum
Kewirausahaan Pemuda agar saling berinteraksi,
mengembangkan kapasitas diri dan usaha yang sedang dijalani,
serta menambah relasi. Untuk meningkatkan semangat para
WMP, diadakan pemilihan wirausaha muda berprestasi untuk
WMP yang memiliki usaha minimal 2 tahun.

Pelatihan Kewirausahaan

Pelatihan kewirausahaan diadakan untuk menumbuhkan


minat wirausaha para pemuda. Narasumber yang telah sukses
meniti usahanya didatangkan untuk memberi inspirasi kepada

id
para calon wirausahawan muda. Selain itu, dilakukan perluasan

.
go
jangkauan pelatihan hingga ke daerah untuk menumbuhkan bibit
s.
jiwa wirausaha. Terdapat tiga jenis pelatihan kewirausahaan
p
pemuda, yaitu pelatihan dasar kewirausahaan pemuda,
.b
w

penguatan usaha kewirausahaan pemuda, dan pelatihan


w

pengembangan usaha kewirausahaan pemuda. Pelatihan


//w

kewirausahaan pemuda pada dasarnya bertujuan untuk


s:

menumbuhkan minat berwirausaha pada pemuda dan


tp

membantu pemuda menemukan ide dan merancang rencana


ht

usaha yang akan dikembangkan olehnya.

Pelatihan ini ditujukan untuk pemuda yang berminat


memulai usaha. Kemudian, pelatihan penguatan usaha
kewirausahaan pemuda bertujuan untuk memberikan
pengetahuan, mengembangkan kemampuan pengelolaan usaha
yang diperlukan oleh para pemuda yang baru memulai usahanya,
dan menjalankan rencana usaha yang disusun pada pelatihan
sebelumnya. Sasaran dari pelatihan ini adalah wirausaha muda
pemula yang baru memulai usaha. Terakhir, pelatihan
pengembangan usaha kewirausahaan pemuda bertujuan untuk
memberikan pengetahuan dan kemampuan lanjutan dalam
pengelolaan usaha. Pengetahuan lanjutan tersebut mencakup
diversifikasi usaha, pelebaran wilayah dan jaringan pemasaran,

106
ditujukan untuk wirausaha muda pemula yang telah berada
pada tahap lanjutan.

Pemuda Mandiri Membangun Desa (PMMD)

PMMD menjadikan pemuda sebagai mitra pemerintahan


di desa dalam membangun daerahnya. Program ini mendukung
Gerakan Revolusi Mental di kalangan pemuda yang memiliki
karakter kemandirian, kepeloporan, dan kesukarelawanan yang
menggerakkan kegiatan kepemudaan dan keolahragaan di
perdesaan. Dengan demikian, diharapkan akan terwujud
pengembangan potensi intelektual dan keterampilan pemuda

id
untuk mengembangkan keberdayaan dan pembangunan

.
go
masyarakat desa di bidang ekonomi, sosial, dan kebudayaan.
s.
PMMD merupakan pengembangan dari Program Sarjana
p
Di tahun 2018 ini,
.b

Penggerak Pembangunan di Perdesaan (PSP3) yang berjalan


PMMD
w

sejak tahun 1989 hinga 2016. Di tahun 2018 ini, PMMD


w

dilaksanakan di 10
dilaksanakan di 10 provinsi, yakni Aceh, Banten, DKI Jakarta,
//w

provinsi
Kalimantan Barat, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur,
s:

Papua, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara. PMMD ditujukan


tp

untuk 1.300 orang pemuda, yang terdiri dari 1.000 pemuda


ht

rekrutmen baru dan 300 pemuda rekrutmen peserta terbaik.

Gambar 8.1 Sepuluh Provinsi Lokasi Program Pemuda


Mandiri Membangun Desa (PMMD), 2018

Sumber: Kemenpora, 2018

107
Kirab Pemuda Nusantara (KPN)

Kirab Pemuda Nusantara merupakan program Kemenpora


yang diharapkan menjadi sarana untuk memfasilitasi pemuda
agar dapat meningkatkan kreativitas, kapasitas, kemandirian,
daya saing, dan nilai patriotisme sehingga dapat membangkitkan
semangat nasionalisme untuk membangun bangsa, menjaga
kebhinnekaan, persatuan, dan kedaulatan. Program ini
dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia dan dijadikan ajang
promosi pariwisata lokal, mendorong potensi daerah, serta
diharapkan mampu memunculkan ikon-ikon pemuda kreatif yang
bisa menginspirasi Indonesia dengan karya-karyanya. Dalam

. id
program ini, 68 wakil pemuda melewati seluruh wilayah

go
nusantara. Pemuda dibagi menjadi dua tim yang melewati Zona
s.
Barat dan Zona Timur, masing-masing sebanyak 17 provinsi.
p
.b

Puncaknya, kedua tim bertemu di Bali sebagai lokasi puncak


w

kegiatan.
w
//w

Fasilitasi Organisasi Kepemudaan


s:

Organisasi Kepemudaan memegang peran penting dalam


tp

mengokohkan fungsi pemuda sebagai agen perubahan, kekuatan


ht

moral, dan kontrol sosial. Menurut Kemenpora (2014), terdapat


lebih dari enam juta pemuda yang aktif di Organisasi
Kepemudaan. Oleh karena itu, diperlukan fasilitasi organisasi
kepemudaan untuk meningkatkan patriotisme, partisipasi, dan
peran aktif pemuda dalam membangun bangsa. Penerima
fasilitasi adalah organisasi kepemudaan, baik di lingkungan pusat
maupun daerah. Fasilitasi diberikan dalam bentuk bantuan
pelatihan kaderisasi dan bantuan operasional kantor. Besaran
bantuan bervariasi mulai dari 50 juta rupiah hingga 1 miliar
rupiah.

108
Kota Layak Pemuda (KLP)

KLP bertujuan untuk memperluas kesempatan


memperoleh pendidikan dan keterampilan, meningkatkan peran
pemuda dalam pembangunan sosial, politik, ekonomi, budaya,
dan agama, peningkatan potensi pemuda dalam kewirausahaan,
kepeloporan dan kepemimpinan, perlindungan generasi muda
terhadap bahaya NAPZA, minuman keras, penyebaran penyakit
HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya. Kriteria penilaian
kabupaten/kota yang berhak menerima predikat kota layak
pemuda diatur dalam Peraturan Menteri Pemuda dan Olaharga
No. 11 Tahun 2017. Kriteria tersebut di antaranya regulasi,

. id
fasilitas, dan kemudahan akses untuk para pemuda beraktivitas,

go
berwirausaha, serta mengembangkan bakat. Hal ini mendorong
s.
daerah agar kebijakan pengembangan infrastruktur, anggaran,
p
.b

dan kepemudaan diarahkan pada pengembangan positif


w

kepemudaan sebagai penerus bangsa. Penghargaan Kota Layak


w

Pemuda 2017 diberikan kepada Kota Bandung, Kota Jakarta


//w

Utara, Kota Makassar, Kota Padang, Kota Tangerang, Kota


s:

Ternate, Kota Banda Aceh, Kota Pontianak, Kota Tangerang


tp

Selatan, dan Kabupaten Bantaeng.


ht

Beasiswa Pendidikan S2 Pemuda Berprestasi

Beasiswa ini dikhususkan untuk aktivis pemuda dan atlet


Kemenpora
berprestasi. Kemenpora bermitra dengan beberapa universitas
memberi
beasiswa untuk negeri di Indonesia untuk menghasilkan pemuda yang dapat
menjadi teladan, penyuluh, tenaga kepemudaan, dan konsultan
420 pemuda di
kepemudaan di segala bidang. Beasiswa mencakup biaya
lima belas pendidikan serta kegiatan penguatan akademik. Pada tahun
PTN/PTS 2018, Kemenpora memfasilitasi 420 orang pemuda di lima belas
PTN/PTS mitra Kemenpora, yaitu Universitas Indonesia,
Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin Universitas
Sumatera Utara, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel,
Universitas Mulawarman, Universitas Padjajaran, Universitas
Negeri Jakarta, dan Universitas Diponegoro, Universitas

109
Mataram, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim,
Universitas Sriwijaya, Universitas Pattimura, Universitas Sam
Ratulangi, dan Universitas Nadhlatul Ulama Indonesia.

Program Pemuda Magang di Luar Negeri (PPMLN)

PPMLN merupakan program kerja sama Association


Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et
Commerciales (AIESEC) Indonesia dengan Kemenpora.
memfasilitasi pengembangan pengetahuan akademik dan
keahlian profesional bagi pemuda Indonesia di lingkungan
kebudayaan luar negeri. Pemuda yang terpilih menjalankan

id
praktik magang dengan jenis perusahaan dan pekerjaan yang

.
go
berbeda-beda dalam kurun waktu 6 hingga 78 minggu di luar
s.
negeri. Negara tujuan dikategorikan menjadi 4 area, yakni Asia
p
Timur (Jepang, Hong Kong dan Taiwan), Asia Tenggara
.b
w

(Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam), Asia Selatan (India)


w

dan Eropa (Turki dan Moroko). Diharapkan, program ini akan


//w

meningkatkan kualitas, pengalaman profesional, pengetahuan,


s:

wawasan, dan kapasitas pemuda Indonesia untuk menghadapi


tp

tantangan global di masa yang akan datang. Bidang magang


ht

meliputi pemasaran, informasi dan teknologi, pendidikan,


pariwisata, penjualan, teknik, bisnis dan administrasi. Program
ini tidak dikenakan biaya dan peserta mendapatkan gaji dari
perusahaan.

Pemuda Anti Narkoba

Program ini diinisiasi lintas kementerian dan lembaga


untuk memberantas maraknya penggunaan narkoba di kalangan
pemuda. Kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan mental dan
meningkatkan pengetahuan para kader tentang bahaya narkoba
serta membentuk wadah untuk menangkal bahaya destruktif
narkoba. Pada tahun 2018, program Pemuda Anti Narkoba
dilaksanakan di tiga wilayah, yaitu Aceh, DKI Jakarta, dan Bali.
Hal ini dikarenakan daerah tersebut merupakan titik rawan

110
diperlukan kader Pemuda Anti Narkoba untuk berpartisipasi aktif
dalam pencegahan narkoba.

Pemuda Inspiratif

Pemuda Inspiratif 2018 adalah program Kemenpora untuk


mewujudkan Nawacita. Program ini bertujuan untuk
meningkatkan persatuan pemuda terkait kebhinnekaan,
menjadikan kreativitas sebagai tembok pemerkokoh persatuan
dan kemajuan bangsa, serta memberikan dampak berupa
semangat patriotisme terhadap NKRI. Kegiatan Pemuda Inspiratif
2018 dikemas dalam kegiatan yang kekinian, kreatif, patriotik,

id
gembira, massal, dan kompetitif. Pemuda Inspiratif 2018

.
go
dilaksanakan di delapan provinsi dan 16 kabupaten/kota di
s.
Indonesia untuk memperoleh 1 putra dan 1 putri terbaik di tiap
p
provinsi. Kabupaten/kota tersebut adalah Lhokseumawe, Banda
.b
w

Aceh, Bukit Tinggi, Padang, Polewali Mandar, Singkawang,


w

Pontianak, Purwakarta, Kabupaten Bogor, Kota Bandung,


//w

Mataram, Lamongan, Gresik, Kediri, Tangerang, dan Serang.


s:

Terdapat sembilan bidang program, yaitu pariwisata,


tp

lingkungan, olahraga, musik, teknologi, wirausaha, pendidikan,


ht

kesehatan, dan pertanian. Peserta memberikan ide, konsep,


gagasan, atau produk yang berkaitan dengan salah satu bidang
tersebut dan nantinya akan dipilih peserta terbaik yang berhak
mendapatkan uang pembinaan.

111
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.id
ht
tp
DAFTAR
s:
//w
PUSTAKA
w
w
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.id
Ansori, DS. (2008). Hakikat Pembangunan Pendidikan dalam Menciptakan Sumber Daya
Manusia dan Kepemimpinan Generasi Muda. Diakses di file.upi.edu.

Badan Pusat Statistik. (2016). Statistik Pemuda Indonesia 2015. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik. (2017). Statistik Pemuda Indonesia 2016. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Chisholm, L. dan Kovatcheva, S. (2002). Exploring the European Youth Mosaic.The


SocialSituation of Young People in Europe. 6th European Youth Ministers Meeting.

Fromm, Erich and Segal, Julia, et. al. 2006. Pengantar Umum Psikoanalisis Sigmund Freud.

.id
Alih Bahasa: Haris Setiowati. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

o
.g
Gaetz, S. 2004. Safe Streets for Whom? Homeless Youth, Social Exclusion, and Criminal
ps
Victimization. Canadian Journal of Criminology and Criminal Justice, Vol. 46 (4)
.b

Gupta, M. D. (2014). The Power of 1.8 Billion: Adolescents, Youth and the Transformation
w
w

of the Future. United Nations Population Fund.


//w

International Center for Research on Women. (2006). Child Marriage and Poverty. New
s:

Delhi: ICRW.
tp
ht

Kemenkes. (2017). Keberhasilan KB Dapat Turunkan Angka Kematian Ibu. Diakses pada 20
Agustus 2018, melalui http://www.depkes.go.id/article/print/17021000003/keberhasilan-
kb-dapat-turunkan-angka-kematian-ibu.

Kementerian Kesehatan RI. (2016). Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Pemuda dan Olahraga. (2014). Panduan Petunjuk Teknis Fasilitasi Kegiatan
bagi Organisasi Kepemudaan. Jakarta : Kemenpora.

Kementerian Pemuda dan Olahraga. (2018). Seleksi Nasional Wirausaha Muda Pemula
Berprestasi dan Penggerak Wirausaha Muda Berprestasi. Diakses di
www.kemenpora.go.id/index/preview/pengumuman/531 pada tanggal 29 Oktober
2018.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2015). Rencana Strategis Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019. Jakarta: Kemdikbud.

115
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2018). Puncak Acara Hari Aksara Internasional,
Kemendikbud Berikan Penghargaan Kepada Pemerintah Daerah. Diakses pada 8
September 2018, melalui https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2018/09/puncak-
acara-hari-aksara-internasional-kemendikbud-berikan-penghargaan-kepada-
pemerintah-daerah.

Peraturan Menteri No 86. (2014). Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan


Dasar

Pusdatin Kemenkes. (2016). Situasi Balita Pendek. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Siaran Pers Kemenristekdikti No : 164/SP/HM/BKKP/IX/2018. Diakses pada 25 Juli 2018,


melalui https://ristekdikti.go.id/kabar/menristekdikti-anak-muda-sumber-ekonomi-

.id
baru-di-era-revolusi-industri-4-0/.

o
.g
Suryadi, Ace. (2008). Kependudukan dan Pembangunan Pendidikan. Jurnal Pendidikan
ps
dan Kebudayaan.
.b

Widyanto, A.B.(2010). Pemuda Dalam Perubahan Sosial. Jurnal Historia Vitae.


w
w

Win, Khin Mar et al. (2013). Early Pregnancy and Maternal Malnutrition as Precursors of
//w

Stunting in Children under Two Years of Age among Bhutanese Refugees, in Nepal
s:

Maternal Precursors in Stunting of Children. Thammasat International Journal of


tp

Science and Technology, Vol. 18, No. 1.


ht

WHO. (2012). Child And Adolescent Health And Development. Diakses pada 5 Oktober
2018, melalui
http://www.searo.who.int/entity/child_adolescent/topics/adolescent_health/adolesc
ent_sexual_reproductive/en/.

WHO. (2014). World Health Statistics 2014 . Geneva, Switzerland: World Health
Organization

WHO. (2018). Adolescents: health risks and solutions. Diakses pada 5 Oktober 2018,
melalui https://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/adolescents-
health-risks-and-solutions.

116
ht
tp
TEKNIS
s:
//w
CATATAN

w
w
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.id
Susenas
merupakan survei rumah tangga dengan cakupan variabel yang sangat luas, meliputi
keseluruhan aspek sosial dan ekonomi penduduk. Pengumpulan data Susenas dibagi
menjadi Kor (dilaksanakan setiap tahun) dan Modul (3 tahun sekali). Susenas Modul terdiri
dari tiga jenis modul, yaitu Modul Kesehatan dan Perumahan, Modul Ketahanan Sosial, serta
Modul Sosial Budaya dan Pendidikan yang pelaksanaannya dilakukan secara bergantian.

.id
Mulai tahun 2015, Susenas dilaksanakan 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret

o
dan September. Pencacahan bulan Maret dilakukan dengan jumlah sampel mecakup
.g
ps
300.000 rumah tangga sampel yang tersebar di 34 provinsi dan 511 Kab/Kota di Indonesia
dengan tujuan untuk menghasilkan data yang representatif sampai dengan tingkat
.b
w

kabupaten/kota, sedangkan pencacahan bulan September dilakukan dengan ukuran


w

sampel kecil, yaitu 75.000 rumah tangga sampel untuk menghasilkan data yang
//w

representatif untuk estimasi provinsi dan nasional.


s:
tp

Sakernas
ht

merupakan survei yang dirancang khusus untuk mengumpulkan data pokok ketenagakerjaan
yang berkesinambungan. BPS telah melaksanakan Sakernas sejak tahun 1976, namun baru sejak
tahun 1986 dilakukan secara periodik. Mulai tahun 2015, Sakernas dilaksanakan dua kali dalam
setahun, yaitu pada bulan Februari dan bulan Agustus. Data Sakernas yang digunakan pada
publikasi ini adalah hasil Sakernas besar di bulan Agustus 2016.

Pemuda
adalah penduduk berumur 16-30 tahun (berdasarkan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009
tentang Kepemudaan).

Tipe Daerah
menggambarkan kelompok desa/kelurahan yang termasuk daerah perkotaan atau perdesaan.
Penentuan suatu desa/kelurahan termasuk perkotaan atau perdesaan menggunakan suatu
indikator komposit (indikator gabungan) yang skor atau nilainya didasarkan pada skor atau nilai-
nilai tiga buah variabel: kepadatan penduduk, persentase rumah tangga pertanian, dan akses ke
fasilitas umum.

119
Rumah Tangga Biasa
adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami atau tinggal bersama di sebagian atau
seluruh bangunan fisik/bangunan sensus dan biasanya makan dari satu dapur. Yang dimaksud
satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehari-hari dikelola menjadi satu. Beberapa orang
yang bersama-sama mendiami satu kamar dalam satu bangunan sensus walaupun mengurus
makannya sendiri-sendiri dianggap satu rumah tangga biasa.

Kepala Rumah Tangga (KRT)


adalah salah seorang dari anggota rumah tangga (ART) yang bertanggung jawab atas pemenuhan
kebutuhan sehari-hari di rumah tangga atau orang yang dituakan/dianggap/ditunjuk sebagai KRT.

Anggota Rumah Tangga (ART)

.id
adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga baik yang pada

o
waktu pencacahan berada di rumah tangga tersebut maupun yang sedang bepergian kurang dari

.g
6 bulan dan tidak berniat pindah. Orang yang telah 6 bulan atau lebih tinggal di rumah tangga
ps
yang sedang dicacah atau yang telah tinggal kurang dari 6 bulan tetapi berniat menetap dianggap
.b

sebagai anggota rumah tangga dari rumah tangga yang sedang dicacah tersebut.
w
w

Tidak termasuk anggota rumah tangga


//w

yaitu orang yang telah bepergian selama 6 bulan atau lebih, atau kurang dari 6 bulan tetapi
s:

dengan tujuan pindah (akan meninggalkan rumah selama 6 bulan atau lebih).
tp

Rasio jenis kelamin


ht

adalah perbandingan antara penduduk laki-laki dan perempuan pada suatu daerah dan pada
waktu tertentu, yang biasanya dinyatakan dengan banyaknya penduduk laki-laki per 100
perempuan.

Umur perkawinan pertama


adalah umur perempuan pernah kawin ketika pertama kali melakukan perkawinan, yang berarti
juga saat dimulainya masa reproduksi pembuahan.

Kawin
adalah mempunyai isteri (bagi pria) atau suami (bagi wanita) pada saat pencacahan, baik tinggal
bersama maupun tinggal terpisah. Dalam hal ini yang dicakup tidak saja mereka yang kawin sah
secara hukum (adat, agama, negara dan sebagainya), tetapi juga mereka yang hidup bersama dan
oleh masyarakat sekelilingnya dianggap sebagai suami isteri.

120
Cerai Hidup
adalah berpisah sebagai suami-isteri karena bercerai dan belum kawin lagi. Dalam hal ini
termasuk mereka yang mengaku cerai walaupun belum resmi secara hukum. Sebaliknya tidak
termasuk mereka yang hanya hidup terpisah tetapi masih berstatus kawin, misalnya suami/isteri
ditinggalkan oleh isteri/suami ke tempat lain karena sekolah, bekerja, mencari pekerjaan, atau
untuk keperluan lain. Wanita yang mengaku belum pernah kawin tetapi mengaku pernah hamil
dianggap sebagai cerai hidup.

Cerai Mati
adalah ditinggal mati oleh suami atau istrinya dan belum kawin lagi.

Dapat Membaca dan Menulis

.id
adalah kemampuan seseorang untuk bisa membaca dan menulis kata-kata/kalimat sederhana

o
dalam huruf tertentu.

Buta Aksara/Huruf .g
ps
adalah tidak bisa membaca dan menulis kalimat sederhana dengan suatu aksara, termasuk huruf
.b

Braille. Orang cacat yang pernah dapat membaca dan menulis digolongkan tidak buta huruf.
w
w

Partisipasi sekolah
//w

adalah terdaftar dan aktif mengikuti proses belajar baik di suatu jenjang pendidikan formal
s:

maupun non formal (program kesetaraan Paket A/B/C) yang berada di bawah pengawasan
tp

Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) maupun kementerian lainnya. Dikatakan aktif


ht

mengikuti program kesetaraan apabila dalam sebulan terakhir pernah mengikuti proses belajar
di kegiatan paket A/B/C.

Tidak/belum pernah sekolah


adalah tidak/belum pernah terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan di suatu jenjang pendidikan,
termasuk mereka yang tamat taman kanak-kanak tetapi tidak melanjutkan ke sekolah dasar.

Masih bersekolah
adalah apabila terdaftar dan aktif mengikuti proses belajar di suatu jenjang pendidikan formal
dan non formal (Paket A/B/C), baik yang berada di bawah pengawasan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemdikbud), Kementerian Agama (Kemenag), Instansi Negeri lain maupun
Instansi Swasta.

121
Tidak bersekolah lagi
adalah pernah terdaftar dan aktif mengikuti pendidikan baik di suatu jenjang pendidikan formal
maupun non formal (Paket A/B/C), tetapi pada saat pencacahan tidak lagi terdaftar dan tidak lagi
aktif.

Angka Partisipasi Sekolah


adalah nilai perbandingan (dalam persen) banyaknya penduduk yang bersekolah terhadap total
penduduk menurut batasan umur sekolah pada setiap jenjang pendidikan formal dan non formal
(Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket C setara SM).

Rata-rata lama sekolah pemuda


adalah rata-rata jumlah tahun yang ditempuh oleh penduduk umur 16-30 tahun untuk

.id
menempuh semua jenjang pendidikan yang pernah dijalani.

o
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
.g
adalah jenjang pendidikan tertinggi yang sudah ditamatkan oleh seseorang yang sudah tidak
ps
sekolah lagi atau jenjang pendidikan tertinggi yang pernah diduduki dan ditamatkan oleh
.b

seseorang yang masih bersekolah.


w
w

a. Tidak Tamat SD
//w

adalah pernah/sedang bersekolah di SD atau yang sederajat tetapi tidak/belum tamat.


s:

b. SD/Sederajat
meliputi tamat Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, dan yang sederajat.
tp
ht

c. SMP/Sederajat
meliputi tamat jenjang pendidikan SMP Umum, Madrasah Tsanawiyah, SMP kejuruan, dan
yang sederajat.
d. SMA/Sederajat
meliputi tamat jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah, dan yang sederajat.
e. Perguruan Tinggi
termasuk menamatkan pendidikan program DI/DII/DIII atau mendapatkan gelar sarjana muda
pada suatu akademi/perguruan tinggi yang menyelenggarakan program
diploma/mengeluarkan gelar sarjana

Keluhan kesehatan
adalah keadaan seseorang yang mengalami gangguan kesehatan atau kejiwaan baik karena
penyakit, kecelakaan, kriminal, dan lain lain.

122
Sakit
adalah menderita penyakit baik akut maupun kronis atau gangguan kesehatan lainnya yang
menyebabkan aktivitas kerja terganggu. Orang yang mempunyai keluhan kesehatan (misalnya
masuk angin atau pilek) tetapi kegiatan sehari-harinya tidak terganggu dianggap tidak sakit.

Penduduk usia kerja


adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas. Khusus untuk publikasi ini umur penduduk usia kerja
dibatasi 16-30 tahun.

Angkatan Kerja Pemuda


adalah penduduk berumur 16–30 tahun yang selama seminggu sebelum pencacahan
mempunyai pekerjaan, baik bekerja maupun sementara tidak bekerja, mempersiapkan usaha,

.id
atau yang sedang mencari pekerjaan.

o
Bekerja
.g
adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh/membantu memperoleh
ps
penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam seminggu sebelum
.b

pencacahan. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut dan tidak terputus
w
w

(termasuk pekerja keluarga tanpa upah, yang membantu dalam kegiatan usaha/ekonomi).
//w

Mencari Pekerjaan
s:

adalah kegiatan dari mereka yang bekerja tetapi karena suatu hal masih mencari pekerjaan; atau
tp

mereka yang dibebastugaskan dan akan dipanggil kembali tetapi sedang berusaha untuk
ht

mendapatkan pekerjaan; atau mereka yang pernah bekerja dan sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan; atau mereka yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan.

Mempersiapkan Suatu Usaha


adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dalam rangka mempersiapkan suatu usaha yang
baru, yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan/keuntungan atas resiko sendiri, dengan
atau tanpa mempekerjakan buruh/karyawan/pegawai dibayar maupun tak dibayar.
Mempersiapkan suatu usaha yang dimaksud adalah apabila seseorang telah/sedang melakukan
tindakan nyata seperti mengumpulkan modal atau alat, mencari lokasi, mengurus surat ijin usaha,
dan sebagainya.

123
Pengangguran
adalah penduduk yang tidak bekerja, mencari pekerjaan/mempersiapkan usaha, mereka yang
putus asa mencari pekerjaan dan tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, serta mereka yang
punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

Bukan Angkatan Kerja Pemuda


adalah penduduk berumur 16–30 tahun yang selama seminggu sebelum pencacahan hanya
bersekolah, mengurus rumah tangga, atau melakukan kegiatan lainnya. Dapat juga berarti tidak
melakukan kegiatan yang dapat dimasukkan dalam kategori bekerja, sementara tidak bekerja
atau mencari pekerjaan.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

.id
adalah persentase angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja.

o
Lapangan Usaha
.g
adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/usaha/ perusahaan/instansi tempat seseorang bekerja.
ps
.b

Jenis Pekerjaan
w

adalah macam pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau ditugaskan kepada seseorang.
w
//w

Status Pekerjaan
adalah jenis kedudukan seseorang dalam pekerjaan, misalnya berusaha sendiri, berusaha dibantu
s:
tp

buruh/karyawan, berusaha dibantu keluarga/pekerja tidak dibayar, sebagai buruh/


ht

karyawan/pegawai, sebagai pekerja bebas baik di sektor pertanian maupun non pertanian.

Jumlah Jam Kerja


adalah jumlah waktu (dalam jam) yang digunakan untuk bekerja selama semingu.

Pendapatan/upah/gaji bersih
adalah imbalan atau penghasilan yang diperoleh seseorang yang bekerja atau sementara tidak
bekerja dengan status sebagai buruh/karyawan/pegawai, berusaha sendiri, pekerja bebas di
pertanian atau pekerja bebas di non pertanian selama sebulan yang lalu.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)


adalah persentase angkatan kerja yang tidak mempunyai pekerjaan, sedang aktif mencari
pekerjaan atau mempersiapkan usaha, mereka yang putus asa mencari pekerjaan dan tidak
mungkin mendapatkan pekerjaan, serta mereka yang punya pekerjaan tetapi belum mulai
bekerja, terhadap penduduk angkatan kerja.

124
Fertilitas
adalah kemampuan menghasilkan keturunan yang dikaitkan dengan kesuburan wanita
(fekunditas). Dalam perkembangan ilmu demografi, fertilitas lebih diartikan sebagai hasil
reproduksi yang nyata (bayi lahir hidup) dari seorang wanita atau sekelompok wanita.

Keluarga Berencana
adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk menghindari
kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval
antar kelahiran, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan suami istri dan
menentukan jumlah anak dalam keluarga.

Wanita Usia Reproduktif

.id
merupakan wanita yang berusia 15-49 tahun dan wanita pada usia ini masih berpotensi

o
untuk mempunyai keturunan.

Lahir hidup (live birth) .g


ps
adalah kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, di
.b

mana si bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan pada saat dilahirkan (bayi bernafas, ada
w
w

denyut jantung, ada denyut tali pusat, atau gerakan-gerakan otot).


//w

Anak Lahir Hidup (ALH)


s:

Merupakan banyaknya kelahiran hidup sekelompok atau beberapa kelompok perempuan


tp

pada saat mulai memasuki reproduksi hingga pada saat pengumpulan data dilakukan (LDFE
ht

UI, 2010).

Angka Prevalensi Kontrasepsi (Contraceptive Prevalence Rate–CPR)


atau persentase pasangan usia subur (PUS) yang sedang menggunakan alat/cara KB merupakan
perbandingan jumlah PUS berumur 15-49 tahun yang saat pencacahan memakai/menggunakan
suatu alat/cara KB terhadap jumlah seluruh PUS berumur 15-49 tahun.

Alat/Cara Keluarga Berencana (KB)


merupakan alat/cara yang digunakan untuk menunda atau mencegah kehamilan. Alat/cara
KB antara lain:
a. Sterilisasi Wanita/Tubektomi/Medis Operasi Wanita (MOW)
adalah tindakan operasi menyumbat (mengikat dan atau memotong) saluran keluar
ovum, yakni tuba, sehingga perjalanan ovum dari ovarium saat ovulasi tidak sampai ke
tempat pembuahan di uterus.

125
b. Sterilisasi Pria/Vasektomi/Medis Operasi Pria (MOP)
adalah suatu operasi ringan berupa prosedur klinis untuk menghentikan kapasitas
reproduksi pria dengan jalan mengikat/memotong saluran sperma, sehingga alur
transportasi sperma terhambat dan proses pembuahan dengan sel telur tidak terjadi.
c. Intra Uterus Device(IUD)/Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)/Spiral
adalah alat KB dari bahan plastik atau tembaga, dipasang dalam rongga rahim untuk
mencegah kehamilan.
d. Suntikan
adalah cara KB hormonal dengan cara menyuntikkan hormon progesteron dan atau
estrogen.

.id
e. Susuk KB/implan

o
adalah alat KB berupa batang susuk, yang tipis dan halus seperti korek api, ditanam di

.g
bawah kulit lengan kiri (atau kanan jika kidal) bagian atas perempuan untuk mencegah
ps
kehamilan.
.b

f. Pil
w

adalah alat KB berupa pil yang mengandung kombinasi progesteron dan estrogen untuk
w
//w

mencegah kehamilan.
g. Kondom pria/karet KB
s:
tp

adalah alat KB berupa kantong karet tipis dan elastis dipakai oleh pria ketika melakukan
ht

hubungan seksual untuk mencegah kehamilan.


h. Intravag/kondom wanita/diafragma
Intravag adalah alat KB berupa tisu yang dimasukkan pada vagina ketika akan
melakukan hubungan seksual untuk mencegah kehamilan. Kondom wanita adalah
alat/cara KB berupa karet tipis berbentuk tabung yang ujungnya terdapat semacam
spons dan dimasukkan ke dalam vagina. Diafragma adalah alat/cara KB yang berbentuk
mangkok terbuat dari karet lunak yang dimasukkan ke dalam vagina untuk menutup
mulut rahim agar sperma tidak masuk ke dalam rahim dan bertemu dengan sel telur.
i. Metode menyusui alami
adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian air susu ibu secara eksklusif (tanpa
makanan dan minuman tambahan), belum haid, dan bayi berumur kurang dari 6 bulan.

126
j. Pantang berkala/kalender
didasarkan pada pemikiran bahwa dengan tidak melakukan senggama pada hari-hari
tertentu, yaitu pada masa subur dalam siklus bulanan, seorang perempuan dapat
menghindarkan terjadinya kehamilan.
k. Lainnya
misalnya senggama terputus, tidak campur (puasa), jamu, dan urut.

Fasilitas pelayanan kesehatan


adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan
oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat (PP No.7 Tahun 2011 tentang

.id
Pelayanan Darah).

o
a. Rumah sakit

.g
meliputi semua rumah sakit, baik milik pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN,
ps
BUMD, maupun swasta.
.b

b. Puskesmas/pustu/klinik
w
w

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelayanan kesehatan milik


//w

pemerintah yang bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan masyarakat untuk


s:

wilayah kecamatan, sebagian kecamatan, atau kelurahan. Puskesmas Pembantu


tp

(Pustu) adalah unit pelayanan kesehatan masyarakat yang membantu kegiatan


ht

puskesmas di sebagian wilayah kerja puskesmas. Klinik adalah fasilitas pelayanan


kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang
menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik.
c. TKBK/TMK/MUYAN
Tim Keluarga Berencana Keliling (TKBK)/Tim Medis Keliling (TMK)/MUYAN (Mobil Unit
Pelayanan) merupakan fasilitas pelayanan KB mobil (bukan statis) yang berfungsi untuk
mendekatkan pelayanan KB kepada masyarakat oleh satuan kerja terpadu (KB,
kesehatan, dan pihak lain sesuai keperluan) dan mempunyai kemampuan serta
kewenangan memberikan pelayanan alat/cara KB seperti pil KB, kondom, suntik KB, IUD,
dan implant.
d. Polindes/Poskesdes
Pondok Bersalin Desa (Polindes) adalah partisipasi atau peran serta masyarakat dalam
menyediakan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak,
termasuk KB yang tempat dan lokasinya berada di desa. Polindes hanya dapat dirintis di

127
desa yang telah mempunyai bidan yang tinggal di desa tersebut. Pos Kesehatan Desa
(Poskesdes) adalah upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang
dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan atau menyediakan pelayanan kesehatan
dasar masyarakat desa. Pelayanan pokesdes meliputi upaya promotif, preventif, dan
kuratif yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan terutama bidan dengan melibatkan
kader atau tenaga sukarela.
e. Posyandu/PosKB/PPKBD
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oleh, dari, dan bersama
masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita. Pos KB adalah

.id
sarana pembinaan dan pelayanan KB melalui sistem kelompok-kelompok akseptor KB,

o
yang mula-mula timbul atas inisiatif dan kesadaran masyarakat di desa. Pembantu
.g
ps
Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) adalah anggota masyarakat yang bekerja
sukarela untuk mensukseskan program KB terutama di perdesaan, mereka bekerja keras
.b
w

mensosialisasikan program, mengajak, dan memotivasi yang selanjutnya merekrut


w

pasangan usia subur (PUS) untuk menjadi peserta KB aktif di tingkat dusun/RW.
//w

f. Rumah bersalin
s:

adalah tempat penyelenggaraan kebidanan bagi perempuan hamil bersalin dan masa
tp

nifas fisiologi termasuk pelayanan keluarga berencana serta perawatan bayi baru lahir.
ht

g. Praktik dokter umum/kandungan


Praktik dokter umum adalah tempat praktik dokter umum dokter yang diperkenankan
untuk melakukan praktik medis tanpa harus memiliki spesialisasi tertentu, sehingga
memungkinkannya untuk memeriksa masalah-masalah kesehatan pasien secara umum
untuk segala usia. Praktik dokter kandungan adalah tempat praktik dokter yang
melayani pemeriksaan ibu hamil, kesehatan balita, dan pelayanan KB.
h. Praktik bidan/bidan di desa/perawat
Praktik bidan adalah praktik pribadi/perorangan, yang dilakukan oleh bidan, yang
melayani pemeriksaan ibu hamil, ibu yang akan melahirkan, kesehatan anak di bawah
usia lima tahun, dan program KB. Bidan di desa adalah bidan yang ditempatkan dan
bertempat tinggal pada satu desa dalam wilayah kerja Puskesmas. Perawat adalah salah
satu tenaga kesehatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kewenangan
untuk memberikan asuhan keperawatan pada orang lain berdasarkan ilmu dan kiat yang
dimilikinya dalam batas-batas kewenangan yang dimilikinya.

128
Unmet need KB
adalah persentase perempuan pernah kawin yang berkeinginan untuk menjarangkan atau
membatasi kehamilan, tetapi tidak menggunakan alat/cara KB.

Status kepemilikan rumah


adalah status kepemilikan rumah yang dihuni rumah tangga pada waktu pencacahan.
a. Milik sendiri
adalah status kepemilikan tempat tinggal dimana pada waktu pencacahan rumah yang
ditempati oleh rumah tangga merupakan milik kepala rumah tangga atau salah seorang
anggota rumah tangga. Rumah yang dibeli secara angsuran melalui kredit bank atau
rumah dengan status sewa beli dianggap rumah milik sendiri.

.id
b. Kontrak/sewa

o
Kontrak adalah status kepemilikan tempat tinggal dimana tempat tinggal tersebut
.g
ps
disewa oleh kepala rumah tangga/anggota rumah tangga dalam jangka waktu tertentu
berdasarkan perjanjian kontrak antara pemilik dan pemakai, misalnya 1 atau 2 tahun.
.b
w

Cara pembayaran biasanya sekaligus di muka atau dapat diangsur menurut persetujuan
w

kedua belah pihak. Pada akhir masa perjanjian pihak pengontrak harus meninggalkan
//w

tempat tinggal yang didiami dan bila kedua belah pihak setuju bisa diperpanjang kembali
s:

dengan mengadakan perjanjian kontrak baru. Sewa adalah status kepemilikan tempat
tp

tinggal dimana tempat tinggal tersebut disewa oleh kepala rumah tangga atau salah
ht

seorang anggota rumah tangga dengan pembayaran sewanya secara teratur dan terus
menerus tanpa batasan waktu tertentu.

c. Bebas sewa
Status kepemilikan tempat tinggal dimana tempat tinggal tersebut diperoleh dari pihak
lain (baik famili/bukan famili/orang tua yang tinggal di tempat lain) dan
ditempati/didiami oleh rumah tangga tanpa mengeluarkan suatu pembayaran apapun.
d. Dinas
Status kepemilikan tempat tinggal dimana tempat tinggal tersebut dimiliki dan
disediakan oleh suatu instansi tempat bekerja salah satu anggota rumah tangga baik
dengan membayar sewa maupun tidak.
e. Lainnya
Misalnya rumah adat.

129
Rumah tangga yang menempati rumah tidak layak huni
adalah rumah tangga dengan karakteristik rumah berdasar 7 (tujuh) indikator pembentuk
berikut:

1. Luas lantai per kapita < 7,2 m


2. Bahan atap rumah terluas jerami/ijuk/daun-daunan/rumbia dan lainnya.
3. Bahan bangunan dinding terluas anyaman bambu, batang kayu, bambu, dan
lainnya.
4. Bahan bangunan lantai terluas tanah.
5. Penggunaan fasilitas tempat buang air besar tidak untuk penggunaan sendiri.
6. Jarak sumber air minum ke tempat penampungan limbah/kotoran/tinja terdekat

.id
<10 m.

o
7. Sumber penerangan utama bukan listrik.
.g
ps
 Apabila rumah memenuhi 3 atau lebih kriteria di atas, maka rumah tersebut termasuk
.b

rumah tidak layak huni.


w
w

 Apabila rumah memenuhi tepat 2 kriteria di atas, maka rumah tersebut termasuk
//w

rumah hampir tidak layak huni.


s:

 Apabila rumah memenuhi 1 kriteria atau tidak sama sekali, maka rumah tersebut
tp

termasuk rumah layak huni.


ht

Bepergian

adalah pergi/keluar dari tempat tinggal dalam wilayah geografis Indonesia secara sukarela
kurang dari 6 bulan, baik dilakukan secara perorangan (sendiri) ataupun berkelompok
(rombongan) serta bukan bertujuan untuk sekolah atau bekerja secara rutin. Bepergian
yang dimaksud dalam cakupan ini adalah bepergian mengunjungi objek wisata komersial
atau menginap di usaha jasa akomodasi komersial atau jarak perjalanan pulang pergi (PP)
sama atau lebih besar dari 100 km.

Kegiatan rutin
adalah kegiatan sekolah dan atau bekerja (memperoleh upah/gaji sesuai tugas pokoknya
ditempat yang dituju), yang dilakukan secara rutin (reguler), baik frekuensinya, lokasinya,
maupun kegiatannya.

130
Objek wisata komersial
adalah objek wisata yang mewajibkan pengunjungnya/tamunya untuk membayar dengan
besaran tertentu (membayar tiket masuk) jika masuk ke objek wisata tersebut. Pengelola
objek wisata bisa merupakan pemerintah maupun masyarakat sekitar. Jika hanya
membayar tiket parkir, maka tidak dihitung sebagai objek wisata komersial.

Akomodasi komersial
adalah usaha akomodasi yang mewajibkan pengunjungnya/tamunya untuk membayar
dengan besaran tertentu jika menggunakan/menginap di akomodasi tersebut.

Usaha Penyedia Akomodasi


adalah usaha yang menyediakan akomodasi untuk pengunjung dan pelancong lainnya.

.id
Usaha penyediaan akomodasi ini dapat berupa penyediaan fasilitas akomodasi saja atau

o
fasilitas akomodasi yang disertai dengan fasilitas makanan dan minuman. Termasuk

.g
penyediaan akomodasi dengan furniture, lengkap dengan dapur, dengan atau tanpa jasa
ps
pramuwisma dan sering kali termasuk beberapa tambahan jasa dan fasilitas, seperti:
.b

fasilitas parkir, binatu, kolam renang, ruang olah raga, fasilitas rekreasi, dan ruang rapat.
w

Usaha penyediaan akomodasi yang dimaksud disini adalah usaha penyediaan akomodasi
w
//w

jangka pendek, khususnya untuk harian atau mingguan, yang meliputi: hotel (bintang dan
nonbintang), penginapan remaja, pondok wisata, dan akomodasi jangka pendek lainnya,
s:

seperti: vila, bungalo, cottage, dan lain-lain.


tp
ht

131
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.id
ht TABEL
tp
s:
//w
w
LAMPIRAN

w
.b
ps.
go
.id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.id
Tabel 2.1.1 Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur, 2018

Perkotaan
Kelompok Umur
Provinsi 31 Tahun Total
0-15 Tahun 16-30 Tahun
atau Lebih
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 31,63 27,36 41,01 100,00


Sumatera Utara 31,35 25,93 42,72 100,00
Sumatera Barat 30,79 25,06 44,15 100,00
Riau 31,73 26,30 41,97 100,00
Jambi 27,88 25,87 46,26 100,00
Sumatera Selatan 29,27 25,54 45,19 100,00
Bengkulu 29,43 25,40 45,17 100,00

id
Lampung 28,82 25,57 45,61 100,00

.
Kep. Bangka Belitung 28,58 24,17 47,26 100,00

go
Kepulauan Riau 31,98 22,99 45,03 100,00
DKI Jakarta 26,20
s.
24,10
p
49,70 100,00
Jawa Barat 28,20 25,46 46,34 100,00
.b

Jawa Tengah 25,48 23,50 51,03 100,00


w

DI Yogyakarta 22,92 25,55 51,53 100,00


w

Jawa Timur 24,19 23,45 52,36 100,00


//w

Banten 28,76 26,41 44,83 100,00


Bali 25,02 24,35 50,63 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 30,62 26,00 43,39 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 33,08 28,48 38,44 100,00


ht

Kalimantan Barat 29,41 26,26 44,33 100,00


Kalimantan Tengah 29,18 25,62 45,20 100,00
Kalimantan Selatan 28,82 25,49 45,70 100,00
Kalimantan Timur 28,56 25,49 45,95 100,00
Kalimantan Utara 30,99 26,14 42,87 100,00
Sulawesi Utara 26,30 24,89 48,82 100,00
Sulawesi Tengah 28,55 27,14 44,31 100,00
Sulawesi Selatan 29,50 26,52 43,98 100,00
Sulawesi Tenggara 33,42 27,34 39,24 100,00
Gorontalo 28,65 26,30 45,05 100,00
Sulawesi Barat 33,28 25,94 40,78 100,00
Maluku 32,14 27,07 40,79 100,00
Maluku Utara 31,09 28,79 40,12 100,00
Papua Barat 31,51 26,92 41,57 100,00
Papua 29,80 28,49 41,71 100,00

Indonesia 27,66 25,03 47,31 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

135
Tabel 2.1.2 Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur, 2018

Perdesaan
Kelompok Umur
Provinsi 31 Tahun Total
0-15 Tahun 16-30 Tahun
atau Lebih
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 33,27 25,42 41,31 100,00


Sumatera Utara 35,83 23,55 40,62 100,00
Sumatera Barat 32,93 22,41 44,66 100,00
Riau 33,30 25,02 41,68 100,00
Jambi 29,78 24,67 45,56 100,00
Sumatera Selatan 30,98 24,14 44,88 100,00
Bengkulu 30,03 23,51 46,46 100,00

id
Lampung 29,90 22,89 47,21 100,00

.
Kep. Bangka Belitung 29,19 25,76 45,05 100,00

go
Kepulauan Riau 32,47 19,07 48,46 100,00
DKI Jakarta - -
p s. - -
Jawa Barat 28,20 22,63 49,17 100,00
.b

Jawa Tengah 25,61 21,98 52,41 100,00


w

DI Yogyakarta 22,63 17,97 59,40 100,00


w

Jawa Timur 23,87 21,79 54,34 100,00


//w

Banten 31,94 24,45 43,61 100,00


Bali 25,27 20,19 54,55 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 31,92 24,42 43,65 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 38,36 22,89 38,75 100,00


ht

Kalimantan Barat 31,64 24,65 43,71 100,00


Kalimantan Tengah 29,84 25,31 44,85 100,00
Kalimantan Selatan 30,70 23,43 45,87 100,00
Kalimantan Timur 30,35 24,51 45,13 100,00
Kalimantan Utara 32,38 24,65 42,97 100,00
Sulawesi Utara 28,18 21,51 50,31 100,00
Sulawesi Tengah 31,35 23,19 45,46 100,00
Sulawesi Selatan 30,76 23,44 45,79 100,00
Sulawesi Tenggara 35,89 23,26 40,85 100,00
Gorontalo 30,57 25,28 44,15 100,00
Sulawesi Barat 33,97 25,19 40,84 100,00
Maluku 37,04 24,15 38,81 100,00
Maluku Utara 36,45 23,26 40,29 100,00
Papua Barat 33,99 26,22 39,79 100,00
Papua 34,14 25,56 40,30 100,00

Indonesia 29,58 23,10 47,32 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

136
Tabel 2.1.3 Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur, 2018

Laki-laki
Kelompok Umur
Provinsi 31 Tahun Total
0-15 Tahun 16-30 Tahun
atau Lebih
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 33,48 26,21 40,31 100,00


Sumatera Utara 34,21 25,21 40,58 100,00
Sumatera Barat 32,69 23,87 43,44 100,00
Riau 32,36 25,60 42,04 100,00
Jambi 29,02 24,97 46,01 100,00
Sumatera Selatan 30,66 24,74 44,61 100,00
Bengkulu 29,89 24,32 45,78 100,00

id
Lampung 29,63 23,88 46,50 100,00

.
Kep. Bangka Belitung 28,43 24,91 46,66 100,00

go
Kepulauan Riau 31,70 21,92 46,38 100,00
DKI Jakarta 26,77
s.
23,32
p
49,91 100,00
Jawa Barat 28,61 24,65 46,74 100,00
.b

Jawa Tengah 26,51 23,25 50,24 100,00


w

DI Yogyakarta 23,68 24,11 52,21 100,00


w

Jawa Timur 24,94 23,02 52,03 100,00


//w

Banten 29,81 25,83 44,36 100,00


Bali 25,64 23,09 51,27 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 32,95 25,54 41,50 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 38,14 24,54 37,32 100,00


ht

Kalimantan Barat 31,03 24,98 43,99 100,00


Kalimantan Tengah 28,94 25,49 45,57 100,00
Kalimantan Selatan 30,10 24,67 45,23 100,00
Kalimantan Timur 28,44 25,08 46,48 100,00
Kalimantan Utara 30,64 25,38 43,98 100,00
Sulawesi Utara 27,33 23,62 49,05 100,00
Sulawesi Tengah 30,48 24,46 45,06 100,00
Sulawesi Selatan 31,64 25,09 43,27 100,00
Sulawesi Tenggara 35,87 24,48 39,65 100,00
Gorontalo 30,52 25,74 43,74 100,00
Sulawesi Barat 34,38 25,39 40,23 100,00
Maluku 35,36 25,80 38,85 100,00
Maluku Utara 35,52 24,85 39,63 100,00
Papua Barat 32,09 26,60 41,31 100,00
Papua 32,42 26,59 40,98 100,00

Indonesia 29,09 24,32 46,59 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

137
Tabel 2.1.4 Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur, 2018

Perempuan
Kelompok Umur
Provinsi 31 Tahun Total
0-15 Tahun 16-30 Tahun
atau Lebih
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 32,03 25,85 42,12 100,00


Sumatera Utara 32,72 24,40 42,87 100,00
Sumatera Barat 31,29 23,29 45,41 100,00
Riau 32,99 25,47 41,54 100,00
Jambi 29,32 25,14 45,54 100,00
Sumatera Selatan 30,03 24,58 45,40 100,00
Bengkulu 29,78 23,92 46,31 100,00

id
Lampung 29,53 23,48 46,99 100,00

.
Kep. Bangka Belitung 29,33 24,90 45,77 100,00

go
Kepulauan Riau 32,41 22,96 44,63 100,00
DKI Jakarta 25,63 24,88
p s. 49,49 100,00
Jawa Barat 27,78 24,81 47,42 100,00
.b

Jawa Tengah 24,59 22,27 53,14 100,00


w

DI Yogyakarta 22,03 22,90 55,07 100,00


w

Jawa Timur 23,16 22,30 54,54 100,00


//w

Banten 29,55 25,86 44,60 100,00


Bali 24,55 22,81 52,64 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 29,77 24,79 45,44 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 36,18 23,81 40,01 100,00


ht

Kalimantan Barat 30,74 25,42 43,84 100,00


Kalimantan Tengah 30,29 25,36 44,35 100,00
Kalimantan Selatan 29,53 24,10 46,37 100,00
Kalimantan Timur 29,94 25,25 44,81 100,00
Kalimantan Utara 32,62 25,67 41,71 100,00
Sulawesi Utara 27,15 22,77 50,09 100,00
Sulawesi Tengah 30,65 24,12 45,23 100,00
Sulawesi Selatan 28,90 24,37 46,73 100,00
Sulawesi Tenggara 34,00 25,17 40,83 100,00
Gorontalo 29,13 25,60 45,26 100,00
Sulawesi Barat 33,23 25,34 41,43 100,00
Maluku 34,63 24,94 40,43 100,00
Maluku Utara 34,29 24,83 40,88 100,00
Papua Barat 33,97 26,40 39,63 100,00
Papua 33,52 26,12 40,37 100,00

Indonesia 27,96 23,99 48,05 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

138
Tabel 2.1.5 Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur, 2018

Perkotaan+Perdesaan, Laki-laki+Perempuan
Kelompok Umur
Provinsi 31 Tahun Total
0-15 Tahun 16-30 Tahun
atau Lebih
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 32,75 26,03 41,22 100,00


Sumatera Utara 33,46 24,81 41,73 100,00
Sumatera Barat 31,99 23,58 44,43 100,00
Riau 32,66 25,54 41,80 100,00
Jambi 29,17 25,05 45,78 100,00
Sumatera Selatan 30,35 24,66 45,00 100,00
Bengkulu 29,84 24,12 46,04 100,00

id
Lampung 29,58 23,68 46,74 100,00

.
Kep. Bangka Belitung 28,86 24,91 46,23 100,00

go
Kepulauan Riau 32,05 22,43 45,52 100,00
DKI Jakarta 26,20
s.
24,10
p
49,70 100,00
Jawa Barat 28,20 24,73 47,08 100,00
.b

Jawa Tengah 25,54 22,76 51,70 100,00


w

DI Yogyakarta 22,84 23,50 53,66 100,00


w

Jawa Timur 24,04 22,66 53,30 100,00


//w

Banten 29,68 25,85 44,48 100,00


Bali 25,10 22,95 51,95 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 31,32 25,15 43,53 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 37,15 24,17 38,68 100,00


ht

Kalimantan Barat 30,89 25,19 43,92 100,00


Kalimantan Tengah 29,59 25,43 44,99 100,00
Kalimantan Selatan 29,82 24,39 45,79 100,00
Kalimantan Timur 29,16 25,16 45,68 100,00
Kalimantan Utara 31,57 25,52 42,91 100,00
Sulawesi Utara 27,24 23,20 49,56 100,00
Sulawesi Tengah 30,57 24,29 45,14 100,00
Sulawesi Selatan 30,24 24,72 45,04 100,00
Sulawesi Tenggara 34,94 24,83 40,23 100,00
Gorontalo 29,83 25,67 44,50 100,00
Sulawesi Barat 33,80 25,37 40,83 100,00
Maluku 35,00 25,37 39,63 100,00
Maluku Utara 34,91 24,84 40,24 100,00
Papua Barat 32,98 26,50 40,52 100,00
Papua 32,94 26,37 40,69 100,00

Indonesia 28,53 24,15 47,31 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

139
Tabel 2.2.1 Perkiraan Jumlah Pemuda Menurut Jenis Kelamin (dalam ribuan jiwa),
2018

Perkotaan
Jenis Kelamin Laki-laki +
Provinsi
Laki-laki Perempuan Perempuan

(1) (2) (3) (4)

Aceh 227,6 223,5 451,2


Sumatera Utara 995,7 974,6 1 970,3
Sumatera Barat 292,1 300,6 592,7
Riau 366,9 352,3 719,2
Jambi 149,0 145,7 294,7
Sumatera Selatan 397,3 396,1 793,3
Bengkulu 82,3 80,1 162,4

id
Lampung 316,9 314,5 631,4

.
Kep. Bangka Belitung 97,1 91,4 188,5

go
Kepulauan Riau 207,9 210,7 418,7
DKI Jakarta 1 221,3
p s. 1 295,4 2 516,7
Jawa Barat 4 623,6 4 530,9 9 154,4
.b

Jawa Tengah 2 096,7 2 049,2 4 145,9


w

DI Yogyakarta 361,2 345,9 707,2


w

Jawa Timur 2 436,5 2 406,7 4 843,2


//w

Banten 1 198,5 1 173,4 2 371,9


Bali 349,1 341,6 690,7
s:

Nusa Tenggara Barat 296,5 307,6 604,1


tp

Nusa Tenggara Timur 178,7 170,9 349,5


ht

Kalimantan Barat 219,2 222,5 441,7


Kalimantan Tengah 133,8 127,6 261,3
Kalimantan Selatan 251,1 243,4 494,6
Kalimantan Timur 322,0 296,4 618,4
Kalimantan Utara 56,4 51,5 107,9
Sulawesi Utara 159,3 150,3 309,6
Sulawesi Tengah 116,0 111,5 227,5
Sulawesi Selatan 477,8 489,3 967,1
Sulawesi Tenggara 135,9 140,7 276,6
Gorontalo 58,9 61,4 120,2
Sulawesi Barat 39,7 43,0 82,7
Maluku 100,7 98,9 199,6
Maluku Utara 52,0 49,0 101,0
Papua Barat 53,7 48,4 102,1
Papua 146,6 114,1 260,8

Indonesia 18 218,0 17 959,0 36 177,0


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

140
Tabel 2.2.2 Perkiraan Jumlah Pemuda Menurut Jenis Kelamin (dalam ribuan jiwa),
2018

Perdesaan
Jenis Kelamin Laki-laki +
Provinsi
Laki-laki Perempuan Perempuan
(1) (2) (3) (4)

Aceh 460,5 456,9 917,5


Sumatera Utara 813,3 783,1 1 596,4
Sumatera Barat 345,5 327,3 672,8
Riau 522,7 488,3 1011,0
Jambi 304,1 292,2 596,3
Sumatera Selatan 651,7 612,5 1 264,2
Bengkulu 160,2 149,3 309,5

id
Lampung 704,2 641,9 1 346,1

.
Kep Bangka Belitung 91,0 82,3 173,3

go
Kepulauan Riau 29,1 s. 28,4 57,5
DKI Jakarta - - -
p
Jawa Barat 1 434,9 1 408,2 2 843,0
.b

Jawa Tengah 1 873,9 1 816,1 3 690,0


w

DI Yogyakarta 90,8 93,3 184,1


w

Jawa Timur 2 047,2 2 048,7 4 095,9


//w

Banten 464,5 427,6 892,1


Bali 148,0 143,7 291,7
s:

Nusa Tenggara Barat 323,3 330,0 653,4


tp

Nusa Tenggara Timur 471,5 472,3 943,8


ht

Kalimantan Barat 414,5 399,6 814,0


Kalimantan Tengah 218,4 193,2 411,6
Kalimantan Selatan 270,0 251,5 521,6
Kalimantan Timur 155,3 139,8 295,1
Kalimantan Utara 39,1 34,2 73,3
Sulawesi Utara 139,4 126,1 265,5
Sulawesi Tengah 258,7 242,5 501,2
Sulawesi Selatan 595,3 601,4 1 196,7
Sulawesi Tenggara 189,1 189,9 379,0
Gorontalo 93,5 89,5 183,0
Sulawesi Barat 132,1 127,4 259,5
Maluku 129,0 119,5 248,6
Maluku Utara 103,5 100,2 203,7
Papua Barat 76,8 68,1 144,9
Papua 316,1 295,4 611,5

Indonesia 14 067,1 13 580,6 27 647,6


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

141
Tabel 2.2.3 Perkiraan Jumlah Pemuda Menurut Jenis Kelamin (dalam ribuan jiwa),
2018

Perkotaan+Perdesaan
Jenis Kelamin Laki-laki +
Provinsi
Laki-laki Perempuan Perempuan
(1) (2) (3) (4)

Aceh 688,2 680,5 1 368,6


Sumatera Utara 1 809,0 1 757,7 3566,7
Sumatera Barat 637,6 627,9 1 265,5
Riau 889,6 840,6 1 730,2
Jambi 453,1 437,9 891,0
Sumatera Selatan 1 049,0 1 008,6 2 057,5
Bengkulu 242,5 229,4 471,9

id
Lampung 1 021,1 956,4 1 977,4

.
Kep Bangka Belitung 188,1 173,7 361,8

go
Kepulauan Riau 237,0 s. 239,2 476,2
DKI Jakarta 1 221,3 1 295,4 2 516,7
p
Jawa Barat 6 058,4 5 939,1 11 997,5
.b

Jawa Tengah 3 970,6 3 865,3 7 835,8


w

DI Yogyakarta 452,0 439,2 891,2


w

Jawa Timur 4 483,7 4 455,3 8 939,1


//w

Banten 1 662,9 1 601,1 3264,0


Bali 497,1 485,3 982,4
s:

Nusa Tenggara Barat 619,8 637,6 1 257,5


tp

Nusa Tenggara Timur 650,2 643,1 1 293,4


ht

Kalimantan Barat 633,6 622,1 1 255,7


Kalimantan Tengah 352,1 320,7 672,9
Kalimantan Selatan 521,1 495,0 1 016,1
Kalimantan Timur 477,3 436,2 913,5
Kalimantan Utara 95,5 85,7 181,2
Sulawesi Utara 298,7 276,4 575,1
Sulawesi Tengah 374,7 354,0 728,6
Sulawesi Selatan 1 073,1 1 090,7 2 163,8
Sulawesi Tenggara 325,0 330,6 655,6
Gorontalo 152,3 150,9 303,2
Sulawesi Barat 171,8 170,5 342,3
Maluku 229,8 218,4 448,2
Maluku Utara 155,5 149,2 304,8
Papua Barat 130,5 116,5 247,0
Papua 462,7 409,6 872,3

Indonesia 32 285,1 31 539,6 63 824,6


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

142
Tabel 2.3 Rasio Jenis Kelamin Pemuda Menurut Tipe Daerah, 2018

Tipe Daerah Perkotaan +


Provinsi
Perkotaan Perdesaan Perdesaan
(1) (2) (3) (4)

Aceh 101,83 100,79 101,13


Sumatera Utara 102,17 103,85 102,92
Sumatera Barat 97,18 105,55 101,54
Riau 104,15 107,05 105,84
Jambi 102,22 104,07 103,45
Sumatera Selatan 100,29 106,41 104,01
Bengkulu 102,81 107,30 105,73
Lampung 100,76 109,70 106,76

id
Kep Bangka Belitung 106,24 110,54 108,28

.
Kepulauan Riau 98,66 102,49 99,11

go
DKI Jakarta 94,28 s. - 94,28
Jawa Barat 102,05 101,90 102,01
p
Jawa Tengah 102,32 103,18 102,73
.b

DI Yogyakarta 104,42 97,37 102,93


w

Jawa Timur 101,24 99,93 100,64


w

Banten 102,13 108,61 103,86


//w

Bali 102,21 102,95 102,43


Nusa Tenggara Barat 96,38 97,97 97,20
s:

Nusa Tenggara Timur 104,57 99,84 101,10


tp

Kalimantan Barat 98,49 103,72 101,85


ht

Kalimantan Tengah 104,86 113,05 109,79


Kalimantan Selatan 103,15 107,36 105,29
Kalimantan Timur 108,64 111,10 109,43
Kalimantan Utara 109,52 114,44 111,49
Sulawesi Utara 106,00 110,50 108,05
Sulawesi Tengah 104,08 106,67 105,86
Sulawesi Selatan 97,64 98,98 98,38
Sulawesi Tenggara 96,63 99,57 98,32
Gorontalo 95,90 104,42 100,96
Sulawesi Barat 92,24 103,66 100,78
Maluku 101,89 107,95 105,21
Maluku Utara 106,14 103,28 104,22
Papua Barat 111,10 112,68 112,02
Papua 128,46 106,98 112,97

Indonesia 101,44 103,58 102,36


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

143
Tabel 2.4.1 Persentase Pemuda Menurut Kelompok Umur, 2018

Perkotaan
Kelompok Umur
Provinsi Total
16-18 Tahun 19-24 Tahun 25-30 Tahun
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 19,97 40,80 39,23 100,00


Sumatera Utara 22,64 41,42 35,95 100,00
Sumatera Barat 21,69 41,30 37,01 100,00
Riau 20,36 39,29 40,35 100,00
Jambi 21,88 37,80 40,33 100,00
Sumatera Selatan 20,94 40,14 38,91 100,00
Bengkulu 21,41 38,68 39,91 100,00
Lampung 21,40 41,11 37,50 100,00

id
Kep Bangka Belitung 19,90 38,28 41,82 100,00

.
Kepulauan Riau 18,90 39,15 41,94 100,00

go
DKI Jakarta 17,33 36,57 s. 46,10 100,00
Jawa Barat 20,45 40,65 38,90 100,00
p
Jawa Tengah 21,96 40,69 37,35 100,00
.b

DI Yogyakarta 17,58 43,03 39,39 100,00


w

Jawa Timur 20,27 40,21 39,52 100,00


w

Banten 18,72 38,97 42,30 100,00


//w

Bali 19,58 39,98 40,44 100,00


Nusa Tenggara Barat 22,39 40,68 36,92 100,00
s:

Nusa Tenggara Timur 24,76 41,90 33,34 100,00


tp

Kalimantan Barat 22,34 39,75 37,91 100,00


ht

Kalimantan Tengah 19,57 40,89 39,53 100,00


Kalimantan Selatan 22,74 38,00 39,26 100,00
Kalimantan Timur 20,05 38,75 41,20 100,00
Kalimantan Utara 21,27 37,80 40,93 100,00
Sulawesi Utara 20,30 41,44 38,26 100,00
Sulawesi Tengah 22,52 39,43 38,05 100,00
Sulawesi Selatan 21,20 42,05 36,75 100,00
Sulawesi Tenggara 22,31 42,22 35,47 100,00
Gorontalo 17,94 45,81 36,25 100,00
Sulawesi Barat 22,13 40,21 37,66 100,00
Maluku 23,11 42,46 34,43 100,00
Maluku Utara 22,28 41,51 36,22 100,00
Papua Barat 20,74 38,08 41,18 100,00
Papua 17,03 42,56 40,41 100,00

Indonesia 20,51 40,21 39,29 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

144
Tabel 2.4.2 Persentase Pemuda Menurut Kelompok Umur, 2018

Perdesaan
Kelompok Umur
Provinsi Total
16-18 Tahun 19-24 Tahun 25-30 Tahun
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 21,75 38,20 40,05 100,00


Sumatera Utara 24,73 37,66 37,61 100,00
Sumatera Barat 24,17 36,55 39,28 100,00
Riau 20,85 37,22 41,94 100,00
Jambi 20,71 37,22 42,06 100,00
Sumatera Selatan 20,96 37,50 41,54 100,00
Bengkulu 20,42 38,62 40,96 100,00
Lampung 22,20 37,35 40,45 100,00

id
Kep Bangka Belitung 20,91 37,29 41,80 100,00

.
Kepulauan Riau 24,76 34,44 40,80 100,00

go
DKI Jakarta - -s. - -
Jawa Barat 23,33 38,73 37,94 100,00
p
Jawa Tengah 23,24 39,80 36,96 100,00
.b

DI Yogyakarta 23,95 33,81 42,24 100,00


w

Jawa Timur 22,46 39,46 38,09 100,00


w

Banten 21,21 39,49 39,30 100,00


//w

Bali 23,53 37,31 39,16 100,00


Nusa Tenggara Barat 23,26 37,22 39,52 100,00
s:

Nusa Tenggara Timur 24,20 38,72 37,07 100,00


tp

Kalimantan Barat 21,14 38,44 40,42 100,00


ht

Kalimantan Tengah 20,75 36,83 42,41 100,00


Kalimantan Selatan 20,77 37,49 41,74 100,00
Kalimantan Timur 21,00 38,16 40,84 100,00
Kalimantan Utara 23,32 35,31 41,38 100,00
Sulawesi Utara 21,87 38,63 39,50 100,00
Sulawesi Tengah 20,34 36,49 43,17 100,00
Sulawesi Selatan 23,19 38,68 38,12 100,00
Sulawesi Tenggara 23,79 37,03 39,18 100,00
Gorontalo 20,21 40,00 39,79 100,00
Sulawesi Barat 22,35 38,79 38,86 100,00
Maluku 24,16 38,68 37,16 100,00
Maluku Utara 24,60 37,60 37,80 100,00
Papua Barat 19,73 37,36 42,92 100,00
Papua 20,90 34,15 44,95 100,00

Indonesia 22,52 38,31 39,18 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

145
Tabel 2.4.3 Persentase Pemuda Menurut Kelompok Umur, 2018

Laki-laki
Kelompok Umur
Provinsi Total
16-18 Tahun 19-24 Tahun 25-30 Tahun
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 21,54 39,55 38,91 100,00


Sumatera Utara 23,20 40,39 36,41 100,00
Sumatera Barat 23,30 38,67 38,04 100,00
Riau 21,00 38,79 40,20 100,00
Jambi 21,44 37,35 41,22 100,00
Sumatera Selatan 21,05 38,33 40,61 100,00
Bengkulu 20,65 39,50 39,85 100,00
Lampung 21,58 38,91 39,51 100,00

id
Kep Bangka Belitung 19,74 38,30 41,96 100,00

.
Kepulauan Riau 21,56 40,58 37,86 100,00

go
DKI Jakarta 18,00 35,74 s. 46,26 100,00
Jawa Barat 21,02 40,38 38,60 100,00
p
Jawa Tengah 22,76 40,25 36,99 100,00
.b

DI Yogyakarta 19,51 40,19 40,29 100,00


w

Jawa Timur 21,43 40,11 38,45 100,00


w

Banten 19,59 38,99 41,42 100,00


//w

Bali 20,38 39,58 40,04 100,00


Nusa Tenggara Barat 23,90 39,43 36,66 100,00
s:

Nusa Tenggara Timur 24,67 39,90 35,43 100,00


tp

Kalimantan Barat 21,53 39,28 39,19 100,00


ht

Kalimantan Tengah 19,72 38,25 42,03 100,00


Kalimantan Selatan 22,09 37,21 40,70 100,00
Kalimantan Timur 20,23 39,09 40,68 100,00
Kalimantan Utara 21,64 38,42 39,95 100,00
Sulawesi Utara 20,88 40,84 38,28 100,00
Sulawesi Tengah 21,15 37,68 41,17 100,00
Sulawesi Selatan 22,94 40,72 36,34 100,00
Sulawesi Tenggara 23,09 39,84 37,07 100,00
Gorontalo 19,30 42,37 38,33 100,00
Sulawesi Barat 22,91 39,86 37,23 100,00
Maluku 24,59 39,49 35,92 100,00
Maluku Utara 22,30 39,25 38,45 100,00
Papua Barat 20,73 37,72 41,54 100,00
Papua 20,26 37,31 42,43 100,00

Indonesia 21,51 39,57 38,92 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

146
Tabel 2.4.4 Persentase Pemuda Menurut Kelompok Umur, 2018

Perempuan
Kelompok Umur
Provinsi Total
16-18 Tahun 19-24 Tahun 25-30 Tahun
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 20,79 38,55 40,66 100,00


Sumatera Utara 23,96 39,05 36,98 100,00
Sumatera Barat 22,71 38,88 38,41 100,00
Riau 20,26 37,32 42,41 100,00
Jambi 20,75 37,48 41,77 100,00
Sumatera Selatan 20,85 38,71 40,44 100,00
Bengkulu 20,88 37,73 41,39 100,00
Lampung 22,33 38,17 39,50 100,00

id
Kep Bangka Belitung 21,08 37,27 41,65 100,00

.
Kepulauan Riau 17,68 36,61 45,71 100,00

go
DKI Jakarta 16,70 37,35
s. 45,95 100,00
Jawa Barat 21,25 40,01 38,74 100,00
p
Jawa Tengah 22,36 40,29 37,35 100,00
.b

DI Yogyakarta 18,25 42,09 39,66 100,00


w

Jawa Timur 21,11 39,61 39,28 100,00


w

Banten 19,21 39,24 41,55 100,00


//w

Bali 21,14 38,78 40,08 100,00


Nusa Tenggara Barat 21,81 38,35 39,84 100,00
s:

Nusa Tenggara Timur 24,03 39,26 36,70 100,00


tp

Kalimantan Barat 21,59 38,52 39,89 100,00


ht

Kalimantan Tengah 20,93 38,59 40,49 100,00


Kalimantan Selatan 21,35 38,30 40,35 100,00
Kalimantan Timur 20,50 37,97 41,53 100,00
Kalimantan Utara 22,61 34,97 42,42 100,00
Sulawesi Utara 21,18 39,38 39,44 100,00
Sulawesi Tengah 20,88 37,13 42,00 100,00
Sulawesi Selatan 21,67 39,67 38,66 100,00
Sulawesi Tenggara 23,24 38,61 38,14 100,00
Gorontalo 19,32 42,24 38,44 100,00
Sulawesi Barat 21,68 38,40 39,92 100,00
Maluku 22,74 41,29 35,97 100,00
Maluku Utara 25,43 38,52 36,05 100,00
Papua Barat 19,49 37,58 42,93 100,00
Papua 19,16 35,93 44,91 100,00

Indonesia 21,24 39,20 39,56 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

147
Tabel 2.4.5 Persentase Pemuda Menurut Kelompok Umur, 2018

Perkotaan+Perdesaan, Laki-laki+Perempuan
Kelompok Umur
Provinsi Total
16-18 Tahun 19-24 Tahun 25-30 Tahun
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 21,17 39,05 39,78 100,00


Sumatera Utara 23,57 39,73 36,69 100,00
Sumatera Barat 23,01 38,77 38,22 100,00
Riau 20,64 38,08 41,28 100,00
Jambi 21,10 37,41 41,49 100,00
Sumatera Selatan 20,95 38,52 40,53 100,00
Bengkulu 20,76 38,64 40,60 100,00
Lampung 21,94 38,55 39,51 100,00

id
Kep Bangka Belitung 20,38 37,80 41,81 100,00

.
Kepulauan Riau 19,61 38,59 41,80 100,00

go
DKI Jakarta 17,33 36,57 s. 46,10 100,00
Jawa Barat 21,13 40,20 38,67 100,00
p
Jawa Tengah 22,56 40,27 37,17 100,00
.b

DI Yogyakarta 18,89 41,13 39,98 100,00


w

Jawa Timur 21,27 39,86 38,87 100,00


w

Banten 19,40 39,11 41,48 100,00


//w

Bali 20,76 39,19 40,06 100,00


Nusa Tenggara Barat 22,84 38,89 38,27 100,00
s:

Nusa Tenggara Timur 24,35 39,58 36,07 100,00


tp

Kalimantan Barat 21,56 38,90 39,53 100,00


ht

Kalimantan Tengah 20,29 38,41 41,29 100,00


Kalimantan Selatan 21,73 37,74 40,53 100,00
Kalimantan Timur 20,36 38,56 41,08 100,00
Kalimantan Utara 22,10 36,79 41,11 100,00
Sulawesi Utara 21,02 40,14 38,84 100,00
Sulawesi Tengah 21,02 37,41 41,57 100,00
Sulawesi Selatan 22,30 40,19 37,51 100,00
Sulawesi Tenggara 23,17 39,22 37,61 100,00
Gorontalo 19,31 42,30 38,39 100,00
Sulawesi Barat 22,30 39,13 38,57 100,00
Maluku 23,69 40,36 35,94 100,00
Maluku Utara 23,83 38,89 37,27 100,00
Papua Barat 20,15 37,66 42,20 100,00
Papua 19,75 36,66 43,59 100,00

Indonesia 21,38 39,38 39,24 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

148
Tabel 2.5.1 Persentase Pemuda Menurut Status Perkawinan, 2018

Perkotaan
Status Perkawinan
Provinsi Cerai Hidup/ Total
Belum Kawin Kawin
Cerai Mati
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 69,48 29,65 0,87 100,00


Sumatera Utara 69,57 29,62 0,81 100,00
Sumatera Barat 69,27 30,17 0,56 100,00
Riau 63,49 35,19 1,32 100,00
Jambi 65,68 32,90 1,42 100,00
Sumatera Selatan 66,25 32,57 1,19 100,00
Bengkulu 66,26 32,49 1,25 100,00

id
Lampung 64,28 34,63 1,10 100,00
Kep Bangka Belitung 56,47 41,87 1,66 100,00

.
go
Kepulauan Riau 66,06 33,03 0,90 100,00
DKI Jakarta 65,89
s.
32,62
p
1,49 100,00
Jawa Barat 59,78 38,68 1,54 100,00
.b

Jawa Tengah 63,17 35,72 1,11 100,00


DI Yogyakarta 67,59 31,57 0,84 100,00
w

Jawa Timur 59,95 38,60 1,44 100,00


w

Banten 62,38 36,48 1,14 100,00


//w

Bali 63,45 35,61 0,94 100,00


s:

Nusa Tenggara Barat 58,52 39,22 2,27 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 73,59 24,98 1,42 100,00


ht

Kalimantan Barat 62,88 35,72 1,39 100,00


Kalimantan Tengah 57,60 40,59 1,81 100,00
Kalimantan Selatan 59,88 38,19 1,93 100,00
Kalimantan Timur 62,35 36,47 1,17 100,00
Kalimantan Utara 59,67 38,38 1,96 100,00
Sulawesi Utara 61,18 37,35 1,47 100,00
Sulawesi Tengah 67,62 31,13 1,25 100,00
Sulawesi Selatan 66,97 31,16 1,87 100,00
Sulawesi Tenggara 66,13 32,39 1,48 100,00
Gorontalo 63,56 35,54 0,90 100,00
Sulawesi Barat 62,18 36,99 0,83 100,00
Maluku 71,15 26,87 1,98 100,00
Maluku Utara 66,84 32,04 1,12 100,00
Papua Barat 67,67 30,95 1,38 100,00
Papua 68,62 30,24 1,14 100,00

Indonesia 62,91 35,74 1,34 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

149
Tabel 2.5.2 Persentase Pemuda Menurut Status Perkawinan, 2018

Perdesaan
Status Perkawinan
Provinsi Cerai Hidup/ Total
Belum Kawin Kawin
Cerai Mati
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 63,02 36,23 0,75 100,00


Sumatera Utara 61,58 37,25 1,17 100,00
Sumatera Barat 59,69 39,05 1,26 100,00
Riau 54,04 45,16 0,80 100,00
Jambi 50,87 47,78 1,36 100,00
Sumatera Selatan 50,28 47,96 1,75 100,00
Bengkulu 49,44 49,22 1,34 100,00

id
Lampung 49,83 48,94 1,23 100,00
Kep Bangka Belitung 52,68 44,96 2,37 100,00

.
go
Kepulauan Riau 59,10 39,43 1,46 100,00
DKI Jakarta -
p
-
s. - -
Jawa Barat 49,06 49,18 1,77 100,00
.b

Jawa Tengah 52,00 46,99 1,01 100,00


DI Yogyakarta 51,84 47,48 0,68 100,00
w

Jawa Timur 48,97 49,24 1,79 100,00


w

Banten 53,59 44,23 2,18 100,00


//w

53,22 45,57 1,21 100,00


Bali
s:

Nusa Tenggara Barat 45,24 52,55 2,21 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 58,43 40,08 1,50 100,00


47,54 51,16 1,30 100,00
ht

Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah 47,42 51,13 1,45 100,00
Kalimantan Selatan 47,44 50,09 2,47 100,00
Kalimantan Timur 55,29 42,75 1,96 100,00
Kalimantan Utara 59,17 39,81 1,03 100,00
50,09 48,27 1,64 100,00
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah 48,79 49,34 1,87 100,00
Sulawesi Selatan 54,64 43,75 1,61 100,00
Sulawesi Tenggara 48,11 50,37 1,52 100,00
Gorontalo 50,52 47,93 1,55 100,00
Sulawesi Barat 52,27 45,77 1,97 100,00
Maluku 57,23 41,26 1,51 100,00
Maluku Utara 53,39 45,05 1,56 100,00
Papua Barat 54,96 43,62 1,41 100,00
Papua 50,72 47,52 1,76 100,00

Indonesia 52,12 46,38 1,50 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

150
Tabel 2.5.3 Persentase Pemuda Menurut Status Perkawinan, 2018

Laki-laki
Status Perkawinan
Provinsi Cerai Hidup/ Total
Belum Kawin Kawin
Cerai Mati
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 78,16 21,47 0,37 100,00


Sumatera Utara 75,16 24,35 0,49 100,00
Sumatera Barat 75,40 24,37 0,23 100,00
Riau 70,59 28,80 0,62 100,00
Jambi 69,09 30,06 0,84 100,00
Sumatera Selatan 67,37 31,62 1,01 100,00
Bengkulu 67,24 31,69 1,07 100,00

id
Lampung 67,12 32,01 0,86 100,00
Kep Bangka Belitung 67,31 31,07 1,61 100,00

.
go
Kepulauan Riau 76,56 23,20 0,24 100,00
DKI Jakarta 75,59
s.
23,36
p
1,05 100,00
Jawa Barat 69,20 29,90 0,90 100,00
.b

Jawa Tengah 70,86 28,49 0,64 100,00


DI Yogyakarta 74,20 25,54 0,26 100,00
w

Jawa Timur 67,95 30,93 1,12 100,00


w

Banten 71,80 27,45 0,75 100,00


//w

Bali 69,82 29,24 0,94 100,00


s:

Nusa Tenggara Barat 64,45 34,01 1,54 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 72,50 27,34 0,16 100,00


ht

Kalimantan Barat 64,92 34,39 0,68 100,00


Kalimantan Tengah 65,04 33,71 1,25 100,00
Kalimantan Selatan 66,20 31,71 2,09 100,00
Kalimantan Timur 72,81 26,13 1,05 100,00
Kalimantan Utara 71,59 26,65 1,76 100,00
Sulawesi Utara 66,91 32,24 0,85 100,00
Sulawesi Tengah 66,57 32,09 1,34 100,00
Sulawesi Selatan 70,61 28,25 1,13 100,00
Sulawesi Tenggara 66,60 32,42 0,98 100,00
Gorontalo 65,40 33,85 0,75 100,00
Sulawesi Barat 66,20 32,53 1,27 100,00
Maluku 71,59 27,91 0,50 100,00
Maluku Utara 66,88 32,43 0,70 100,00
Papua Barat 71,25 28,01 0,74 100,00
Papua 67,75 31,21 1,04 100,00

Indonesia 70,06 29,07 0,87 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

151
Tabel 2.5.4 Persentase Pemuda Menurut Status Perkawinan, 2018

Perempuan
Status Perkawinan
Provinsi Cerai Hidup/ Total
Belum Kawin Kawin
Cerai Mati
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 51,98 46,80 1,22 100,00


Sumatera Utara 56,57 41,97 1,46 100,00
Sumatera Barat 52,78 45,57 1,65 100,00
Riau 44,61 53,94 1,44 100,00
Jambi 41,98 56,09 1,93 100,00
Sumatera Selatan 45,07 52,85 2,08 100,00
Bengkulu 42,54 55,90 1,56 100,00

id
Lampung 40,90 57,57 1,53 100,00
Kep Bangka Belitung 40,94 56,64 2,41 100,00

.
go
Kepulauan Riau 53,99 44,32 1,70 100,00
DKI Jakarta 56,75 41,35
p s. 1,90 100,00
Jawa Barat 45,04 52,66 2,30 100,00
.b

Jawa Tengah 44,61 53,89 1,50 100,00


DI Yogyakarta 54,18 44,45 1,37 100,00
w

Jawa Timur 41,81 56,10 2,09 100,00


w

Banten 47,70 50,18 2,12 100,00


//w

Bali 50,77 48,12 1,11 100,00


s:

Nusa Tenggara Barat 39,15 57,94 2,91 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 52,44 44,75 2,81 100,00


ht

Kalimantan Barat 40,73 57,27 2,00 100,00


Kalimantan Tengah 36,38 61,67 1,95 100,00
Kalimantan Selatan 40,12 57,55 2,33 100,00
Kalimantan Timur 46,13 52,04 1,84 100,00
Kalimantan Utara 45,95 52,67 1,38 100,00
Sulawesi Utara 44,33 53,36 2,31 100,00
Sulawesi Tengah 42,08 55,90 2,03 100,00
Sulawesi Selatan 49,86 47,83 2,31 100,00
Sulawesi Tenggara 45,01 52,98 2,01 100,00
Gorontalo 45,88 52,27 1,85 100,00
Sulawesi Barat 43,04 54,84 2,12 100,00
Maluku 54,84 42,15 3,01 100,00
Maluku Utara 48,44 49,40 2,16 100,00
Papua Barat 47,86 50,01 2,14 100,00
Papua 42,88 54,95 2,18 100,00

Indonesia 46,14 51,89 1,96 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

152
Tabel 2.5.5 Persentase Pemuda Menurut Status Perkawinan, 2018

Perkotaan+ Perdesaan, Laki-laki+Perempuan


Status Perkawinan
Provinsi Cerai Hidup/ Total
Belum Kawin Kawin
Cerai Mati
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 65,15 34,06 0,79 100,00


Sumatera Utara 65,99 33,04 0,97 100,00
Sumatera Barat 64,17 34,89 0,93 100,00
Riau 57,97 41,01 1,02 100,00
Jambi 55,76 42,86 1,38 100,00
Sumatera Selatan 56,44 42,03 1,54 100,00
Bengkulu 55,23 43,46 1,31 100,00

id
Lampung 54,44 44,37 1,19 100,00
Kep Bangka Belitung 54,65 43,35 2,00 100,00

.
go
Kepulauan Riau 65,22 33,81 0,97 100,00
DKI Jakarta 65,89
s.
32,62
p
1,49 100,00
Jawa Barat 57,24 41,17 1,59 100,00
.b

Jawa Tengah 57,91 41,02 1,07 100,00


DI Yogyakarta 64,34 34,86 0,81 100,00
w

Jawa Timur 54,92 43,48 1,60 100,00


w

Banten 59,98 38,60 1,42 100,00


//w

Bali 60,41 38,57 1,02 100,00


s:

Nusa Tenggara Barat 51,62 46,14 2,24 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 62,53 36,00 1,48 100,00


ht

Kalimantan Barat 52,94 45,73 1,34 100,00


Kalimantan Tengah 51,38 47,04 1,59 100,00
Kalimantan Selatan 53,49 44,30 2,21 100,00
Kalimantan Timur 60,07 38,50 1,43 100,00
Kalimantan Utara 59,46 38,95 1,58 100,00
Sulawesi Utara 56,06 42,39 1,55 100,00
Sulawesi Tengah 54,67 43,66 1,68 100,00
Sulawesi Selatan 60,15 38,12 1,72 100,00
Sulawesi Tenggara 55,71 42,78 1,50 100,00
Gorontalo 55,69 43,02 1,30 100,00
Sulawesi Barat 54,66 43,64 1,69 100,00
Maluku 63,43 34,85 1,72 100,00
Maluku Utara 57,85 40,74 1,42 100,00
Papua Barat 60,22 38,39 1,40 100,00
Papua 56,07 42,35 1,57 100,00

Indonesia 58,24 40,35 1,41 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

153
Tabel 2.6 Persentase Pemuda Sebagai Kepala Rumah Tangga, 2018

Tipe Daerah Jenis Kelamin


Provinsi Total
Perkotaan Perdesaan Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 10,01 7,32 14,42 1,93 8,21


Sumatera Utara 9,23 10,69 17,85 1,68 9,88
Sumatera Barat 13,01 9,14 17,44 4,36 10,95
Riau 12,94 11,83 22,30 1,69 12,29
Jambi 9,28 10,86 19,24 1,13 10,34
Sumatera Selatan 9,33 12,19 20,50 1,29 11,09
Bengkulu 12,70 12,41 22,31 2,15 12,51

id
Lampung 11,23 11,85 21,06 1,61 11,65

.
Kep Bangka Belitung 10,75 12,88 21,55 1,18 11,77

go
Kepulauan Riau 19,72 6,53 27,89 8,45 18,13
DKI Jakarta 11,66 -
ps. 20,05 3,75 11,66
Jawa Barat 12,47 12,32 22,62 2,05 12,44
.b

Jawa Tengah 7,84 7,51 13,32 1,90 7,69


w

DI Yogyakarta 20,08 8,28 23,35 11,76 17,64


w

Jawa Timur 10,44 7,06 15,08 2,65 8,89


//w

Banten 9,32 7,07 15,83 1,31 8,71


Bali 17,58 9,24 24,16 5,84 15,11
s:

Nusa Tenggara Barat 17,21 19,19 28,66 8,12 18,24


tp

Nusa Tenggara Timur 14,31 9,44 17,56 3,87 10,75


ht

Kalimantan Barat 9,15 10,16 18,04 1,42 9,81


Kalimantan Tengah 13,00 14,57 25,09 1,74 13,96
Kalimantan Selatan 16,13 14,17 26,53 3,11 15,12
Kalimantan Timur 11,08 8,54 18,24 1,53 10,26
Kalimantan Utara 11,89 8,86 18,43 2,01 10,66
Sulawesi Utara 12,52 8,74 17,14 3,90 10,77
Sulawesi Tengah 14,73 10,53 20,14 3,07 11,84
Sulawesi Selatan 9,09 8,50 14,80 2,82 8,76
Sulawesi Tenggara 13,29 10,88 20,30 3,64 11,90
Gorontalo 12,85 10,59 19,66 3,23 11,49
Sulawesi Barat 12,10 13,30 23,98 1,95 13,01
Maluku 9,82 8,75 15,35 2,79 9,23
Maluku Utara 12,59 7,98 15,72 3,04 9,51
Papua Barat 9,07 13,72 20,77 1,75 11,80
Papua 11,02 18,95 29,42 2,07 16,58

Indonesia 11,40 10,10 18,90 2,59 10,84


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

154
Tabel 2.7.1 Persentase Pemuda Menurut Status Tinggal Bersama dalam Rumah Tangga,
2018

Perkotaan
Provinsi Tinggal Sendiri Bersama Keluarga Lainnya
(1) (2) (3) (4)

Aceh 2,80 66,96 30,24


Sumatera Utara 1,10 72,08 26,82
Sumatera Barat 3,23 61,56 35,21
Riau 3,11 70,04 26,85
Jambi 0,96 73,88 25,15
Sumatera Selatan 1,10 68,02 30,88
Bengkulu 2,60 71,89 25,51
Lampung 2,43 63,25 34,32

id
Kep. Bangka Belitung 0,83 71,07 28,10
Kepulauan Riau 4,93 64,21 30,86

.
go
DKI Jakarta 3,03 s. 73,00 23,96
Jawa Barat 1,87 74,31 23,82
p
Jawa Tengah 1,68 65,72 32,59
.b

DI Yogyakarta 13,17 56,21 30,62


w

Jawa Timur 3,05 62,02 34,93


w

Banten 1,15 71,47 27,38


//w

Bali 6,03 58,79 35,17


Nusa Tenggara Barat 3,33 69,62 27,06
s:

Nusa Tenggara Timur 6,18 42,84 50,98


tp

Kalimantan Barat 1,43 58,80 39,77


ht

Kalimantan Tengah 2,88 65,72 31,41


Kalimantan Selatan 3,83 69,94 26,24
Kalimantan Timur 2,35 66,93 30,72
Kalimantan Utara 2,07 62,87 35,06
Sulawesi Utara 4,34 58,27 37,39
Sulawesi Tengah 4,56 53,94 41,51
Sulawesi Selatan 1,85 55,84 42,30
Sulawesi Tenggara 3,83 52,81 43,35
Gorontalo 3,58 54,25 42,16
Sulawesi Barat 1,81 62,32 35,86
Maluku 3,19 52,93 43,88
Maluku Utara 4,22 45,69 50,09
Papua Barat 1,63 56,86 41,52
Papua 1,77 61,41 36,82

Indonesia 2,55 67,56 29,90


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

155
Tabel 2.7.2 Persentase Pemuda Menurut Status Tinggal Bersama dalam Rumah Tangga,
2018

Perdesaan
Provinsi Tinggal Sendiri Bersama Keluarga Lainnya
(1) (2) (3) (4)

Aceh 0,30 74,50 25,20


Sumatera Utara 0,27 79,93 19,80
Sumatera Barat 0,47 67,68 31,85
Riau 0,58 76,86 22,56
Jambi 0,35 73,88 25,77
Sumatera Selatan 0,29 75,50 24,20
Bengkulu 0,58 74,57 24,85
Lampung 0,48 72,89 26,63

id
Kep. Bangka Belitung 0,59 79,87 19,55
Kepulauan Riau 0,99 73,11 25,90

.
go
DKI Jakarta - s. - -
Jawa Barat 0,30 76,22 23,48
p
Jawa Tengah 0,34 60,95 38,71
.b

DI Yogyakarta 0,89 57,79 41,32


w

Jawa Timur 0,33 57,11 42,57


w

Banten 0,13 62,78 37,09


//w

Bali 0,08 59,38 40,54


Nusa Tenggara Barat 0,83 74,97 24,19
s:

Nusa Tenggara Timur 0,45 56,72 42,83


tp

Kalimantan Barat 0,19 64,42 35,40


ht

Kalimantan Tengah 1,45 72,47 26,08


Kalimantan Selatan 0,62 72,42 26,96
Kalimantan Timur 0,47 70,26 29,27
Kalimantan Utara 0,52 65,95 33,53
Sulawesi Utara 0,26 59,32 40,42
Sulawesi Tengah 0,54 65,58 33,88
Sulawesi Selatan 0,33 59,54 40,12
Sulawesi Tenggara 0,31 61,89 37,80
Gorontalo 0,13 62,36 37,51
Sulawesi Barat 0,40 68,29 31,31
Maluku 0,36 57,47 42,18
Maluku Utara 0,29 56,84 42,87
Papua Barat 1,66 65,95 32,39
Papua 1,52 83,07 15,42

Indonesia 0,41 67,43 32,16


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

156
Tabel 2.7.2 Persentase Pemuda Menurut Status Tinggal Bersama dalam Rumah Tangga,
2018

Perkotaan+Perdesaan
Provinsi Tinggal Sendiri Bersama Keluarga Lainnya
(1) (2) (3) (4)

Aceh 1,12 72,01 26,86


Sumatera Utara 0,73 75,60 23,68
Sumatera Barat 1,76 64,81 33,43
Riau 1,63 74,03 24,35
Jambi 0,55 73,88 25,57
Sumatera Selatan 0,61 72,61 26,78
Bengkulu 1,27 73,64 25,08
Lampung 1,10 69,81 29,09

id
Kep. Bangka Belitung 0,72 75,29 24,00

.
Kepulauan Riau 4,46 65,28 30,26

go
DKI Jakarta 3,03 s. 73,00 23,96
Jawa Barat 1,50 74,77 23,74
p
Jawa Tengah 1,05 63,48 35,47
.b

DI Yogyakarta 10,63 56,54 32,83


w

Jawa Timur 1,80 59,77 38,42


w

Banten 0,87 69,10 30,03


//w

Bali 4,27 58,97 36,77


Nusa Tenggara Barat 2,03 72,40 25,57
s:

Nusa Tenggara Timur 1,99 52,97 45,04


tp

Kalimantan Barat 0,62 62,44 36,93


ht

Kalimantan Tengah 2,01 69,85 28,15


Kalimantan Selatan 2,18 71,21 26,61
Kalimantan Timur 1,74 68,01 30,25
Kalimantan Utara 1,44 64,12 34,43
Sulawesi Utara 2,45 58,76 38,79
Sulawesi Tengah 1,79 61,95 36,26
Sulawesi Selatan 1,01 57,89 41,10
Sulawesi Tenggara 1,80 58,06 40,14
Gorontalo 1,50 59,14 39,36
Sulawesi Barat 0,74 66,85 32,41
Maluku 1,62 55,44 42,94
Maluku Utara 1,59 53,15 45,26
Papua Barat 1,65 62,18 36,17
Papua 1,59 76,59 21,82

Indonesia 1,62 67,50 30,87


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

157
Tabel 3.1 Angka Buta Huruf (ABH) Pemuda, 2018

Tipe Daerah Jenis Kelamin


Provinsi Total
Perkotaan Perdesaan Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 0,04 0,07 0,07 0,04 0,06


Sumatera Utara 0,09 0,15 0,05 0,19 0,12
Sumatera Barat 0,07 0,21 0,23 0,06 0,15
Riau 0,05 0,11 0,14 0,02 0,08
Jambi 0,04 0,03 0,02 0,04 0,03
Sumatera Selatan 0,05 0,09 0,08 0,06 0,07
Bengkulu 0,00 0,10 0,12 0,00 0,06
Lampung 0,19 0,07 0,10 0,11 0,10

id
Kep Bangka Belitung 0,15 0,00 0,00 0,16 0,08

.
go
Kepulauan Riau 0,03 0,00 0,00 0,06 0,03
DKI Jakarta 0,02 - s. 0,04 0,00 0,02
Jawa Barat 0,00 0,02 0,01 0,00 0,00
p
Jawa Tengah 0,06 0,11 0,12 0,05 0,08
.b

DI Yogyakarta 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00


w

Jawa Timur 0,17 0,45 0,27 0,32 0,30


w

Banten 0,00 0,05 0,03 0,00 0,01


//w

Bali 0,02 0,13 0,00 0,11 0,06


Nusa Tenggara Barat 0,48 0,34 0,41 0,41 0,41
s:

Nusa Tenggara Timur 0,65 2,45 2,04 1,88 1,96


tp

Kalimantan Barat 0,10 0,88 0,48 0,73 0,61


ht

Kalimantan Tengah 0,00 0,16 0,16 0,03 0,10


Kalimantan Selatan 0,13 0,00 0,11 0,02 0,06
Kalimantan Timur 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Kalimantan Utara 0,54 0,94 0,77 0,63 0,70

Sulawesi Utara 0,00 0,07 0,06 0,00 0,03


Sulawesi Tengah 0,08 0,37 0,31 0,25 0,28
Sulawesi Selatan 0,22 0,68 0,56 0,39 0,47
Sulawesi Tenggara 0,06 0,40 0,31 0,21 0,26
Gorontalo 0,11 0,11 0,13 0,09 0,11
Sulawesi Barat 0,89 1,09 1,34 0,75 1,04

Maluku 0,10 0,75 0,52 0,40 0,46


Maluku Utara 0,11 0,05 0,03 0,11 0,07
Papua Barat 0,38 1,82 0,79 1,72 1,23
Papua 0,65 23,02 12,03 21,20 16,33

Indonesia 0,08 0,82 0,35 0,44 0,40


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

158
Tabel 3.2.1 Persentase Pemuda Menurut Partisipasi Sekolah, 2018

Perkotaan
Tidak Pernah Masih Tidak Sekolah
Provinsi Jumlah
Sekolah Sekolah Lagi
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 0,19 41,00 58,81 100,00
Sumatera Utara 0,54 31,72 67,74 100,00
Sumatera Barat 0,25 43,85 55,90 100,00
Riau 0,16 33,19 66,66 100,00
Jambi 0,47 34,90 64,63 100,00
Sumatera Selatan 0,32 30,94 68,75 100,00
Bengkulu 0,00 39,73 60,27 100,00

id
Lampung 1,18 34,42 64,40 100,00

.
Kep. Bangka Belitung 0,30 21,59 78,11 100,00

go
Kepulauan Riau 0,35 25,15 74,50 100,00
DKI Jakarta 0,33
p s.
22,83 76,84 100,00
Jawa Barat 0,26 25,83 73,91 100,00
.b

Jawa Tengah 0,30 28,90 70,80 100,00


w

DI Yogyakarta 0,16 43,80 56,03 100,00


w

Jawa Timur 0,35 29,90 69,75 100,00


//w

Banten 0,15 26,27 73,58 100,00


Bali 0,19 29,46 70,35 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 0,45 33,03 66,52 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 0,69 45,38 53,93 100,00


ht

Kalimantan Barat 0,71 34,74 64,55 100,00


Kalimantan Tengah 0,17 28,46 71,37 100,00
Kalimantan Selatan 1,22 29,90 68,88 100,00
Kalimantan Timur 0,52 31,45 68,02 100,00
Kalimantan Utara 0,31 27,77 71,92 100,00
Sulawesi Utara 0,22 29,88 69,90 100,00
Sulawesi Tengah 0,33 43,43 56,25 100,00
Sulawesi Selatan 0,53 37,27 62,20 100,00
Sulawesi Tenggara 0,85 42,61 56,54 100,00
Gorontalo 0,22 33,23 66,54 100,00
Sulawesi Barat 0,45 33,72 65,83 100,00
Maluku 0,28 44,13 55,59 100,00
Maluku Utara 0,30 40,36 59,35 100,00
Papua Barat 0,10 34,20 65,70 100,00
Papua 1,01 31,08 67,92 100,00

Indonesia 0,35 29,71 69,94 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

159
Tabel 3.2.2 Persentase Pemuda Menurut Partisipasi Sekolah, 2018

Perdesaan
Tidak Pernah Masih Tidak Sekolah
Provinsi Jumlah
Sekolah Sekolah Lagi
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 0,59 27,27 72,15 100,00
Sumatera Utara 0,95 27,36 71,69 100,00
Sumatera Barat 0,69 25,86 73,45 100,00
Riau 0,39 23,37 76,24 100,00
Jambi 0,62 19,61 79,77 100,00
Sumatera Selatan 0,48 17,15 82,36 100,00
Bengkulu 0,42 24,22 75,35 100,00

.id
Lampung 0,43 20,33 79,24 100,00
Kep. Bangka Belitung 1,00 18,20 80,80 100,00

o
Kepulauan Riau 1,81 24,49 73,70 100,00
.g
ps
DKI Jakarta - - - -
Jawa Barat 0,42 17,38 82,20 100,00
.b

Jawa Tengah 0,61 21,48 77,91 100,00


w

DI Yogyakarta 0,42 28,17 71,41 100,00


w

Jawa Timur 0,85 20,89 78,26 100,00


//w

Banten 1,04 15,31 83,65 100,00


Bali 1,82 26,47 71,71 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 1,71 24,35 73,94 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 2,59 25,75 71,66 100,00


ht

Kalimantan Barat 1,27 19,69 79,04 100,00


Kalimantan Tengah 1,16 21,33 77,51 100,00
Kalimantan Selatan 0,68 19,21 80,12 100,00
Kalimantan Timur 0,64 23,98 75,38 100,00
Kalimantan Utara 1,08 22,33 76,59 100,00
Sulawesi Utara 0,88 21,67 77,45 100,00
Sulawesi Tengah 0,77 21,21 78,02 100,00
Sulawesi Selatan 1,69 24,73 73,57 100,00
Sulawesi Tenggara 0,85 23,14 76,02 100,00
Gorontalo 0,63 23,39 75,98 100,00
Sulawesi Barat 1,27 23,40 75,33 100,00
Maluku 0,70 29,92 69,38 100,00
Maluku Utara 0,97 28,67 70,36 100,00
Papua Barat 2,21 26,78 71,02 100,00
Papua 27,54 19,63 52,83 100,00

Indonesia 1,45 21,75 76,80 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

160
Tabel 3.2.3 Persentase Pemuda Menurut Partisipasi Sekolah, 2018

Laki-laki
Tidak Pernah Masih Tidak Sekolah
Provinsi Jumlah
Sekolah Sekolah Lagi
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 0,40 30,90 68,70 100,00
Sumatera Utara 0,50 28,17 71,33 100,00
Sumatera Barat 0,58 33,02 66,41 100,00
Riau 0,29 27,48 72,23 100,00
Jambi 0,66 23,13 76,22 100,00
Sumatera Selatan 0,39 21,13 78,47 100,00
Bengkulu 0,26 27,71 72,03 100,00

.id
Lampung 0,61 23,46 75,94 100,00
Kep. Bangka Belitung 0,60 18,47 80,93 100,00

o
Kepulauan Riau 0,75 27,53 71,72 100,00
.g
ps
DKI Jakarta 0,47 23,40 76,13 100,00
Jawa Barat 0,32 23,82 75,86 100,00
.b

Jawa Tengah 0,59 25,89 73,52 100,00


w

DI Yogyakarta 0,33 40,43 59,24 100,00


w

Jawa Timur 0,57 25,73 73,70 100,00


//w

Banten 0,40 23,15 76,45 100,00


Bali 0,50 28,03 71,47 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 0,92 30,92 68,16 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 2,02 30,81 67,18 100,00


ht

Kalimantan Barat 1,16 25,07 73,77 100,00


Kalimantan Tengah 1,15 22,66 76,19 100,00
Kalimantan Selatan 0,88 25,59 73,53 100,00
Kalimantan Timur 0,66 29,77 69,57 100,00
Kalimantan Utara 0,91 24,71 74,38 100,00
Sulawesi Utara 0,78 24,11 75,11 100,00
Sulawesi Tengah 0,67 27,03 72,30 100,00
Sulawesi Selatan 1,43 28,55 70,02 100,00
Sulawesi Tenggara 0,85 31,27 67,88 100,00
Gorontalo 0,69 26,28 73,03 100,00
Sulawesi Barat 0,93 24,60 74,47 100,00
Maluku 0,59 34,90 64,51 100,00
Maluku Utara 0,64 31,01 68,34 100,00
Papua Barat 0,90 30,08 69,03 100,00
Papua 15,29 24,69 60,02 100,00

Indonesia 0,80 26,03 73,17 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

161
Tabel 3.2.4 Persentase Pemuda Menurut Partisipasi Sekolah, 2018

Perempuan
Tidak Pernah Masih Tidak Sekolah
Provinsi Jumlah
Sekolah Sekolah Lagi
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 0,51 32,70 66,79 100,00
Sumatera Utara 0,95 31,42 67,63 100,00
Sumatera Barat 0,39 35,58 64,03 100,00
Riau 0,30 27,42 72,28 100,00
Jambi 0,48 26,26 73,25 100,00
Sumatera Selatan 0,45 23,86 75,70 100,00
Bengkulu 0,30 31,51 68,19 100,00

.id
Lampung 0,74 26,29 72,97 100,00
Kep. Bangka Belitung 0,68 21,58 77,74 100,00

o
Kepulauan Riau 0,30 22,63 77,07 100,00
.g
ps
DKI Jakarta 0,20 22,30 77,50 100,00
Jawa Barat 0,28 23,83 75,89 100,00
.b

Jawa Tengah 0,31 24,91 74,79 100,00


w

DI Yogyakarta 0,10 40,72 59,17 100,00


w

Jawa Timur 0,59 25,81 73,60 100,00


//w

Banten 0,38 23,42 76,20 100,00


Bali 0,86 29,12 70,02 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 1,29 26,19 72,52 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 2,14 31,31 66,55 100,00


ht

Kalimantan Barat 0,99 24,89 74,12 100,00


Kalimantan Tengah 0,37 25,67 73,95 100,00
Kalimantan Selatan 1,00 23,17 75,83 100,00
Kalimantan Timur 0,45 28,25 71,31 100,00
Kalimantan Utara 0,30 26,54 73,17 100,00
Sulawesi Utara 0,25 28,23 71,52 100,00
Sulawesi Tengah 0,59 29,34 70,08 100,00
Sulawesi Selatan 0,92 32,10 66,98 100,00
Sulawesi Tenggara 0,85 31,44 67,72 100,00
Gorontalo 0,25 28,31 71,44 100,00
Sulawesi Barat 1,21 27,21 71,58 100,00
Maluku 0,43 37,67 61,90 100,00
Maluku Utara 0,85 34,14 65,00 100,00
Papua Barat 1,82 29,59 68,59 100,00
Papua 24,49 21,20 54,31 100,00

Indonesia 0,85 26,50 72,65 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

162
Tabel 3.2.5 Persentase Pemuda Menurut Partisipasi Sekolah, 2018

Perdesaan+Perdesaan, Laki-Laki+Perempuan
Tidak Pernah Masih Tidak Sekolah
Provinsi Jumlah
Sekolah Sekolah Lagi
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 0,46 31,79 67,75 100,00
Sumatera Utara 0,72 29,77 69,51 100,00
Sumatera Barat 0,49 34,29 65,23 100,00
Riau 0,29 27,45 72,25 100,00
Jambi 0,57 24,67 74,76 100,00
Sumatera Selatan 0,42 22,47 77,11 100,00
Bengkulu 0,28 29,56 70,16 100,00

.id
Lampung 0,67 24,83 74,50 100,00
Kep. Bangka Belitung 0,64 19,97 79,40 100,00

o
Kepulauan Riau 0,53 25,07 74,40 100,00
.g
ps
DKI Jakarta 0,33 22,83 76,84 100,00
Jawa Barat 0,30 23,83 75,87 100,00
.b

Jawa Tengah 0,45 25,40 74,15 100,00


w

DI Yogyakarta 0,22 40,57 59,21 100,00


w

Jawa Timur 0,58 25,77 73,65 100,00


//w

Banten 0,39 23,28 76,33 100,00


Bali 0,68 28,57 70,75 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 1,11 28,52 70,37 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 2,08 31,06 66,86 100,00


ht

Kalimantan Barat 1,07 24,98 73,95 100,00


Kalimantan Tengah 0,78 24,10 75,12 100,00
Kalimantan Selatan 0,94 24,41 74,65 100,00
Kalimantan Timur 0,56 29,04 70,40 100,00
Kalimantan Utara 0,62 25,57 73,81 100,00
Sulawesi Utara 0,53 26,09 73,39 100,00
Sulawesi Tengah 0,63 28,15 71,22 100,00
Sulawesi Selatan 1,17 30,34 68,49 100,00
Sulawesi Tenggara 0,85 31,35 67,80 100,00
Gorontalo 0,47 27,29 72,24 100,00
Sulawesi Barat 1,07 25,90 73,03 100,00
Maluku 0,51 36,25 63,24 100,00
Maluku Utara 0,75 32,55 66,71 100,00
Papua Barat 1,34 29,85 68,82 100,00
Papua 19,61 23,05 57,34 100,00

Indonesia 0,83 26,26 72,91 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

163
Tabel 3.3.1 Persentase Pemuda Masih Bersekolah Menurut Jenjang Pendidikan, 2018

Perkotaan
SD/ SMP/ SM/
Provinsi PT Jumlah
Sederajat Sederajat Sederajat
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 0,13 2,94 42,64 54,29 100,00
Sumatera Utara 0,00 3,25 58,17 38,58 100,00
Sumatera Barat 0,83 6,38 40,09 52,70 100,00
Riau 0,14 5,68 48,12 46,06 100,00
Jambi 0,00 4,09 52,08 43,83 100,00
Sumatera Selatan 0,11 5,39 50,94 43,56 100,00
Bengkulu 0,00 5,97 47,32 46,71 100,00
Lampung 0,06 7,01 52,43 40,50 100,00

.id
Kep. Bangka Belitung 0,00 5,32 72,46 22,22 100,00
Kepulauan Riau 0,16 6,99 56,26 36,59 100,00

o
DKI Jakarta 0,09 7,13
.g
48,48 44,30 100,00
ps
Jawa Barat 0,00 5,57 56,23 38,21 100,00
Jawa Tengah 0,06 5,28 59,85 34,80 100,00
.b

DI Yogyakarta 0,14 3,54 32,42 63,90 100,00


w

Jawa Timur 0,04 5,07 54,21 40,68 100,00


w

Banten 0,00 5,80 47,66 46,54 100,00


//w

Bali 0,12 2,24 50,29 47,36 100,00


s:

Nusa Tenggara Barat 0,03 4,74 60,25 34,99 100,00


Nusa Tenggara Timur 0,46 7,30 48,19 44,05 100,00
tp
ht

Kalimantan Barat 0,12 10,12 49,59 40,17 100,00


Kalimantan Tengah 0,00 10,78 49,01 40,21 100,00
Kalimantan Selatan 0,00 7,20 53,63 39,17 100,00
Kalimantan Timur 0,05 6,27 53,51 40,17 100,00
Kalimantan Utara 0,00 8,30 68,03 23,67 100,00
Sulawesi Utara 0,00 3,33 44,87 51,80 100,00
Sulawesi Tengah 0,00 4,63 45,83 49,54 100,00
Sulawesi Selatan 0,04 5,48 42,58 51,91 100,00
Sulawesi Tenggara 0,42 1,70 40,69 57,19 100,00
Gorontalo 0,08 6,83 38,52 54,57 100,00
Sulawesi Barat 0,00 5,58 54,72 39,70 100,00
Maluku 0,31 4,96 40,74 53,99 100,00
Maluku Utara 0,00 3,65 41,32 55,02 100,00
Papua Barat 0,48 3,96 53,78 41,79 100,00
Papua 0,55 14,19 52,61 32,66 100,00

Indonesia 0,08 5,45 52,38 42,10 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

164
Tabel 3.3.2 Persentase Pemuda Masih Bersekolah Menurut Jenjang Pendidikan, 2018

Perdesaan
SD/ SMP/ SM/
Provinsi PT Jumlah
Sederajat Sederajat Sederajat
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 0,54 10,31 58,53 30,61 100,00
Sumatera Utara 0,22 9,07 69,44 21,27 100,00
Sumatera Barat 0,79 11,78 68,19 19,24 100,00
Riau 0,70 12,25 58,81 28,24 100,00
Jambi 0,26 8,02 63,43 28,29 100,00
Sumatera Selatan 0,72 6,78 72,51 19,98 100,00
Bengkulu 0,35 11,06 59,59 29,00 100,00
Lampung 0,15 14,22 69,96 15,66 100,00

.id
Kep. Bangka Belitung 0,00 12,33 71,08 16,59 100,00
Kepulauan Riau 0,00 5,48 84,60 9,92 100,00

o
DKI Jakarta - -
.g - - -
ps
Jawa Barat 0,11 10,68 71,99 17,22 100,00
Jawa Tengah 0,25 9,92 72,20 17,64 100,00
.b

DI Yogyakarta 0,00 13,43 68,01 18,56 100,00


w

Jawa Timur 0,23 11,45 65,49 22,83 100,00


w

Banten 0,00 8,10 73,76 18,14 100,00


//w

Bali 0,17 3,55 76,38 19,90 100,00


s:

Nusa Tenggara Barat 0,04 9,38 67,82 22,76 100,00


Nusa Tenggara Timur 0,08 19,83 59,67 20,42 100,00
tp
ht

Kalimantan Barat 0,77 15,36 70,57 13,30 100,00


Kalimantan Tengah 0,00 20,53 55,48 24,00 100,00
Kalimantan Selatan 0,82 11,97 63,90 23,31 100,00
Kalimantan Timur 0,00 8,09 69,67 22,24 100,00
Kalimantan Utara 1,35 16,52 66,95 15,18 100,00
Sulawesi Utara 0,22 8,91 61,42 29,45 100,00
Sulawesi Tengah 0,25 11,27 58,07 30,42 100,00
Sulawesi Selatan 0,00 9,08 61,56 29,36 100,00
Sulawesi Tenggara 1,17 7,47 63,40 27,96 100,00
Gorontalo 0,32 10,02 60,02 29,64 100,00
Sulawesi Barat 0,23 8,72 63,02 28,03 100,00
Maluku 0,18 14,82 52,54 32,46 100,00
Maluku Utara 0,06 12,60 60,57 26,77 100,00
Papua Barat 3,30 14,91 49,61 32,18 100,00
Papua 6,36 27,30 48,93 17,41 100,00

Indonesia 0,43 11,38 66,23 21,96 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

165
Tabel 3.3.3 Persentase Pemuda Masih Bersekolah Menurut Jenjang Pendidikan, 2018

Laki-Laki
SD/ SMP/ SM/
Provinsi PT Jumlah
Sederajat Sederajat Sederajat
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 0,51 8,46 52,53 38,50 100,00
Sumatera Utara 0,07 7,03 62,74 30,15 100,00
Sumatera Barat 0,89 10,34 50,42 38,35 100,00
Riau 0,57 8,99 51,95 38,48 100,00
Jambi 0,29 7,10 59,53 33,08 100,00
Sumatera Selatan 0,72 6,09 63,26 29,92 100,00
Bengkulu 0,12 8,77 56,54 34,57 100,00
Lampung 0,08 13,08 62,05 24,79 100,00

.id
Kep. Bangka Belitung 0,00 8,66 74,05 17,28 100,00
Kepulauan Riau 0,26 7,62 59,15 32,97 100,00

o
DKI Jakarta 0,00 8,20
.g
47,89 43,91 100,00
ps
Jawa Barat 0,04 5,81 61,02 33,13 100,00
Jawa Tengah 0,04 7,35 66,65 25,96 100,00
.b

DI Yogyakarta 0,24 5,50 38,82 55,44 100,00


w

Jawa Timur 0,12 8,82 60,60 30,46 100,00


w

Banten 0,00 6,56 55,11 38,34 100,00


//w

Bali 0,27 3,41 58,08 38,24 100,00


s:

Nusa Tenggara Barat 0,03 7,26 65,59 27,12 100,00


Nusa Tenggara Timur 0,37 17,68 54,85 27,10 100,00
tp
ht

Kalimantan Barat 0,50 12,49 60,27 26,74 100,00


Kalimantan Tengah 0,00 17,22 52,58 30,19 100,00
Kalimantan Selatan 0,32 10,12 57,08 32,48 100,00
Kalimantan Timur 0,01 7,59 58,10 34,29 100,00
Kalimantan Utara 0,55 12,78 71,80 14,88 100,00
Sulawesi Utara 0,12 5,92 52,66 41,30 100,00
Sulawesi Tengah 0,26 9,94 52,84 36,96 100,00
Sulawesi Selatan 0,00 7,51 53,78 38,71 100,00
Sulawesi Tenggara 0,87 4,17 51,96 42,99 100,00
Gorontalo 0,34 11,46 51,37 36,82 100,00
Sulawesi Barat 0,33 9,11 61,33 29,24 100,00
Maluku 0,33 10,66 47,94 41,06 100,00
Maluku Utara 0,00 8,65 53,05 38,30 100,00
Papua Barat 2,06 9,58 56,09 32,27 100,00
Papua 4,18 23,56 50,49 21,78 100,00

Indonesia 0,23 8,24 58,69 32,84 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

166
Tabel 3.3.4 Persentase Pemuda Masih Bersekolah Menurut Jenjang Pendidikan, 2018

Perempuan
SD/ SMP/ SM/
Provinsi PT Jumlah
Sederajat Sederajat Sederajat
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 0,23 5,95 51,06 42,76 100,00
Sumatera Utara 0,11 4,36 62,87 32,66 100,00
Sumatera Barat 0,74 6,86 52,24 40,16 100,00
Riau 0,25 8,91 55,01 35,84 100,00
Jambi 0,00 5,34 56,84 37,82 100,00
Sumatera Selatan 0,09 6,00 59,03 34,88 100,00
Bengkulu 0,26 8,65 51,47 39,63 100,00
Lampung 0,14 9,08 62,34 28,44 100,00

.id
Kep. Bangka Belitung 0,00 8,12 69,83 22,05 100,00
Kepulauan Riau 0,00 5,84 60,16 34,00 100,00

o
DKI Jakarta 0,18 6,07
.g49,06 44,68 100,00
ps
Jawa Barat 0,00 7,10 56,84 36,06 100,00
Jawa Tengah 0,24 6,88 62,75 30,12 100,00
.b

DI Yogyakarta 0,00 4,40 36,19 59,41 100,00


w

Jawa Timur 0,10 6,06 56,19 37,65 100,00


w

Banten 0,00 5,86 49,52 44,62 100,00


//w

Bali 0,00 1,80 56,86 41,34 100,00


s:

Nusa Tenggara Barat 0,04 6,27 61,32 32,37 100,00


Nusa Tenggara Timur 0,09 12,10 55,42 32,39 100,00
tp
ht

Kalimantan Barat 0,41 13,10 60,34 26,14 100,00


Kalimantan Tengah 0,00 14,92 52,44 32,63 100,00
Kalimantan Selatan 0,35 7,97 58,58 33,10 100,00
Kalimantan Timur 0,06 5,79 57,49 36,66 100,00
Kalimantan Utara 0,41 9,57 63,34 26,68 100,00
Sulawesi Utara 0,05 5,06 49,87 45,01 100,00
Sulawesi Tengah 0,00 6,25 51,52 42,22 100,00
Sulawesi Selatan 0,04 6,74 48,82 44,40 100,00
Sulawesi Tenggara 0,61 4,16 48,82 46,41 100,00
Gorontalo 0,07 5,69 48,02 46,22 100,00
Sulawesi Barat 0,00 6,47 59,57 33,95 100,00
Maluku 0,18 8,32 44,38 47,12 100,00
Maluku Utara 0,07 9,17 52,28 38,47 100,00
Papua Barat 1,85 9,88 46,46 41,81 100,00
Papua 3,80 19,99 50,32 25,89 100,00

Indonesia 0,17 6,91 56,00 36,92 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

167
Tabel 3.3.5 Persentase Pemuda Masih Bersekolah Menurut Jenjang Pendidikan, 2018

Perdesaan+Perdesaan, Laki-Laki+Perempuan
SD/ SMP/ SM/
Provinsi PT Jumlah
Sederajat Sederajat Sederajat
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 0,37 7,18 51,78 40,68 100,00
Sumatera Utara 0,09 5,64 62,81 31,46 100,00
Sumatera Barat 0,82 8,54 51,36 39,28 100,00
Riau 0,42 8,95 53,44 37,20 100,00
Jambi 0,14 6,18 58,12 35,56 100,00
Sumatera Selatan 0,39 6,04 61,06 32,50 100,00
Bengkulu 0,19 8,71 53,91 37,19 100,00
Lampung 0,11 11,03 62,20 26,66 100,00

.id
Kep. Bangka Belitung 0,00 8,38 71,86 19,76 100,00
Kepulauan Riau 0,14 6,81 59,61 33,44 100,00

o
DKI Jakarta 0,09 7,13
.g
48,48 44,30 100,00
ps
Jawa Barat 0,02 6,45 58,95 34,58 100,00
Jawa Tengah 0,14 7,13 64,77 27,97 100,00
.b

DI Yogyakarta 0,12 4,96 37,52 57,40 100,00


w

Jawa Timur 0,11 7,44 58,40 34,05 100,00


w

Banten 0,00 6,21 52,35 41,44 100,00


//w

Bali 0,13 2,60 57,47 39,80 100,00


s:

Nusa Tenggara Barat 0,03 6,80 63,61 29,56 100,00


Nusa Tenggara Timur 0,23 14,88 55,14 29,75 100,00
tp
ht

Kalimantan Barat 0,45 12,79 60,31 26,45 100,00


Kalimantan Tengah 0,00 16,06 52,51 31,43 100,00
Kalimantan Selatan 0,33 9,13 57,77 32,77 100,00
Kalimantan Timur 0,04 6,76 57,82 35,39 100,00
Kalimantan Utara 0,48 11,20 67,65 20,67 100,00
Sulawesi Utara 0,09 5,47 51,21 43,23 100,00
Sulawesi Tengah 0,13 8,07 52,18 39,62 100,00
Sulawesi Selatan 0,02 7,10 51,14 41,74 100,00
Sulawesi Tenggara 0,74 4,16 50,38 44,72 100,00
Gorontalo 0,20 8,48 49,64 41,67 100,00
Sulawesi Barat 0,16 7,73 60,41 31,71 100,00
Maluku 0,25 9,48 46,14 44,13 100,00
Maluku Utara 0,04 8,92 52,66 38,39 100,00
Papua Barat 1,96 9,72 51,58 36,73 100,00
Papua 4,02 22,02 50,41 23,55 100,00

Indonesia 0,20 7,57 57,35 34,87 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

168
Tabel 3.4.1 Persentase Pemuda Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2018

Perkotaan
Tidak/
Tidak
Belum SD/ SMP/ SM/
Provinsi Tamat PT Jumlah
Pernah Sederajat Sederajat Sederajat
SD
Sekolah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 0,19 2,91 5,60 23,41 47,99 19,89 100,00
Sumatera Utara 0,54 1,75 7,65 30,78 47,35 11,93 100,00
Sumatera Barat 0,25 3,74 9,69 26,35 42,37 17,60 100,00
Riau 0,16 6,00 8,04 26,01 44,97 14,83 100,00
Jambi 0,47 1,98 7,29 28,56 44,42 17,28 100,00
Sumatera Selatan 0,32 2,95 8,09 26,26 45,98 16,40 100,00
Bengkulu 0,00 4,04 8,96 27,36 39,53 20,10 100,00

.id
Lampung 1,18 2,25 10,54 31,72 40,68 13,63 100,00
Kep. Bangka Belitung 0,30 6,59 12,12 28,89 40,05 12,06 100,00

o
0,35 1,66 6,81 22,96 55,63 12,60 100,00
.g
Kepulauan Riau ps
DKI Jakarta 0,33 1,08 7,29 23,12 53,63 14,55 100,00
Jawa Barat 0,26 2,21 14,20 32,17 40,79 10,37 100,00
.b

Jawa Tengah 0,30 4,37 11,05 34,76 39,20 10,31 100,00


w

DI Yogyakarta 0,16 0,76 3,67 22,35 56,49 16,56 100,00


w

Jawa Timur 0,35 3,37 9,90 30,06 45,06 11,26 100,00


//w

Banten 0,15 5,89 10,46 26,59 45,71 11,20 100,00


0,19 5,36 6,45 25,94 43,65 18,41 100,00
s:

Bali
Nusa Tenggara Barat 0,45 9,61 9,83 31,76 35,86 12,48 100,00
tp

Nusa Tenggara Timur 0,69 9,66 10,80 27,72 37,52 13,61 100,00
ht

Kalimantan Barat 0,71 4,57 12,73 30,13 37,22 14,65 100,00


Kalimantan Tengah 0,17 5,83 13,76 26,62 39,86 13,77 100,00
Kalimantan Selatan 1,22 4,48 12,12 27,54 39,58 15,05 100,00
Kalimantan Timur 0,52 5,79 9,23 26,73 43,46 14,27 100,00
Kalimantan Utara 0,31 2,01 10,89 32,29 41,05 13,45 100,00
Sulawesi Utara 0,22 4,79 8,02 22,53 51,56 12,89 100,00
Sulawesi Tengah 0,33 6,61 8,65 28,13 40,54 15,75 100,00
Sulawesi Selatan 0,53 8,90 10,94 24,96 38,75 15,93 100,00
Sulawesi Tenggara 0,85 5,86 6,15 25,92 44,20 17,01 100,00
Gorontalo 0,22 16,9 11,17 19,76 38,46 13,40 100,00
Sulawesi Barat 0,45 17,3
8 13,49 27,27 27,66 13,76 100,00
Maluku 0,28 7
6,17 5,42 22,67 50,12 15,34 100,00
Maluku Utara 0,30 8,15 5,50 21,13 48,87 16,05 100,00
Papua Barat 0,10 5,62 8,95 26,33 43,28 15,72 100,00
Papua 1,01 14,8 10,74 22,89 37,82 12,72 100,00
3
Indonesia 0,35 3,75 10,54 29,33 43,57 12,47 100,00
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

169
Tabel 3.4.2 Persentase Pemuda Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2018

Perdesaan
Tidak/
Tidak
Belum SD/ SMP/ SM/
Provinsi Tamat PT Jumlah
Pernah Sederajat Sederajat Sederajat
SD
Sekolah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 0,59 3,85 11,77 31,57 40,34 11,8 100,00
Sumatera Utara 0,95 5,09 15,90 34,78 36,90 6,37
8 100,00
Sumatera Barat 0,69 9,09 17,85 31,95 30,29 10,1 100,00
Riau 0,39 8,11 18,46 29,95 34,66 8,43
3 100,00
Jambi 0,62 4,31 21,09 30,87 34,68 8,43 100,00
Sumatera Selatan 0,48 7,65 23,39 31,54 30,56 6,37 100,00
Bengkulu 0,42 7,08 19,80 32,98 31,56 8,16 100,00

.id
Lampung 0,43 4,13 20,38 42,58 27,96 4,50 100,00
Kep. Bangka Belitung 1,00 14,0 25,17 28,78 25,57 5,44 100,00

o
1,81 9,42 15,25 36,18 30,98 6,36 100,00
.g
Kepulauan Riau 4
ps
DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 0,42 2,86 28,63 43,50 21,85 2,74 100,00
.b

Jawa Tengah 0,61 4,20 20,60 46,32 24,53 3,73 100,00


w

DI Yogyakarta 0,42 0,77 10,37 40,00 40,05 8,39 100,00


w

Jawa Timur 0,85 3,81 21,84 38,43 30,15 4,91 100,00


//w

Banten 1,04 5,53 30,71 36,88 22,96 2,88 100,00


1,82 8,18 13,31 38,29 29,71 8,69 100,00
s:

Bali
Nusa Tenggara Barat 1,71 12,7 16,51 32,97 26,54 9,56 100,00
tp

Nusa Tenggara Timur 2,59 16,7


1 25,89 26,80 20,57 7,37 100,00
ht

Kalimantan Barat 1,27 7


11,9 28,84 31,93 21,79 4,23 100,00
Kalimantan Tengah 1,16 7,72
4 28,32 29,83 27,75 5,22 100,00
Kalimantan Selatan 0,68 7,29 25,84 31,85 27,19 7,17 100,00
Kalimantan Timur 0,64 8,42 17,81 33,49 33,81 5,84 100,00
Kalimantan Utara 1,08 8,29 17,59 25,08 33,36 14,6 100,00
Sulawesi Utara 0,88 8,24 16,06 28,61 38,34 1
7,87 100,00
Sulawesi Tengah 0,77 10,3 23,12 26,34 29,85 9,62 100,00
Sulawesi Selatan 1,69 11,0
1 21,84 29,46 26,24 9,76 100,00
Sulawesi Tenggara 0,85 9,96
1 17,11 30,68 32,13 9,27 100,00
Gorontalo 0,63 22,8 20,35 23,34 26,86 5,94 100,00
Sulawesi Barat 1,27 17,3
8 20,77 26,53 24,49 9,57 100,00
Maluku 0,70 8
8,35 16,74 27,44 36,79 9,97 100,00
Maluku Utara 0,97 7,97 18,85 29,06 31,87 11,2 100,00
Papua Barat 2,21 9,47 15,69 28,22 31,28 13,1
8 100,00
Papua 27,54 12,3 22,37 18,11 14,08 5,56
3 100,00
4
Indonesia 1,45 6,70 21,69 35,91 28,15 6,10 100,00
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

170
Tabel 3.4.3 Persentase Pemuda Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2018

Laki-Laki
Tidak/
Tidak
Belum SD/ SMP/ SM/
Provinsi Tamat PT Jumlah
Pernah Sederajat Sederajat Sederajat
SD
Sekolah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 0,40 4,13 10,73 29,27 44,59 10,88 100,00
Sumatera Utara 0,50 3,55 13,19 32,31 42,96 7,49 100,00
Sumatera Barat 0,58 8,27 17,67 29,50 35,65 8,34 100,00
Riau 0,29 7,69 14,77 26,93 41,66 8,65 100,00
Jambi 0,66 4,07 17,89 28,59 39,56 9,24 100,00
Sumatera Selatan 0,39 7,36 18,88 28,29 36,49 8,59 100,00
Bengkulu 0,26 7,77 16,66 31,58 34,11 9,61 100,00

.id
Lampung 0,61 4,78 19,74 36,67 32,76 5,44 100,00
Kep. Bangka Belitung 0,60 13,0 21,04 26,80 30,48 8,05 100,00

o
0,75 3,35 8,14 25,92 50,95 10,88 100,00
.g
Kepulauan Riau 3
ps
DKI Jakarta 0,47 0,98 7,46 22,25 56,22 12,62 100,00
Jawa Barat 0,32 3,08 17,98 33,18 37,59 7,86 100,00
.b

Jawa Tengah 0,59 4,02 16,69 40,04 32,38 6,28 100,00


w

DI Yogyakarta 0,33 1,07 6,02 25,93 54,96 11,70 100,00


w

Jawa Timur 0,57 3,35 15,68 33,59 40,02 6,79 100,00


//w

Banten 0,40 6,30 15,40 28,83 41,47 7,60 100,00


0,50 5,85 7,48 28,70 42,75 14,72 100,00
s:

Bali
Nusa Tenggara Barat 0,92 12,8 11,97 32,62 31,97 9,64 100,00
tp

Nusa Tenggara Timur 2,02 16,6


8 22,23 26,08 25,50 7,55 100,00
ht

Kalimantan Barat 1,16 3


10,5 23,83 29,52 28,09 6,81 100,00
Kalimantan Tengah 1,15 6,15
9 23,05 26,87 35,23 7,56 100,00
Kalimantan Selatan 0,88 6,14 19,12 28,43 36,14 9,29 100,00
Kalimantan Timur 0,66 6,90 11,70 28,09 43,18 9,47 100,00
Kalimantan Utara 0,91 5,11 13,04 30,46 38,23 12,25 100,00
Sulawesi Utara 0,78 7,89 13,68 24,35 44,68 8,62 100,00
Sulawesi Tengah 0,67 9,71 20,14 25,49 34,83 9,16 100,00
Sulawesi Selatan 1,43 10,0 18,42 26,96 34,50 8,59 100,00
Sulawesi Tenggara 0,85 9,23
9 12,10 29,03 38,07 10,73 100,00
Gorontalo 0,69 24,2 17,30 20,36 30,89 6,53 100,00
Sulawesi Barat 0,93 19,6
3 21,26 25,06 25,73 7,34 100,00
Maluku 0,59 9
7,85 11,92 25,10 44,41 10,14 100,00
Maluku Utara 0,64 9,06 14,20 25,02 40,63 10,46 100,00
Papua Barat 0,90 8,02 12,37 28,74 38,11 11,87 100,00
Papua 15,29 13,4 19,66 20,80 23,44 7,37 100,00
5
Indonesia 0,80 5,50 16,09 31,41 38,11 8,09 100,00
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

171
Tabel 3.4.4 Persentase Pemuda Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2018

Perempuan
Tidak/
Tidak
Belum SD/ SMP/ SM/
Provinsi Tamat PT Jumlah
Pernah Sederajat Sederajat Sederajat
SD
Sekolah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 0,51 2,94 8,73 28,49 41,12 18,20 100,00
Sumatera Utara 0,95 2,93 9,44 32,84 42,38 11,46 100,00
Sumatera Barat 0,39 4,88 10,34 29,15 36,25 19,00 100,00
Riau 0,30 6,75 13,45 29,77 36,07 13,66 100,00
Jambi 0,48 3,00 15,11 31,67 36,19 13,55 100,00
Sumatera Selatan 0,45 4,25 16,05 30,78 36,52 11,96 100,00
Bengkulu 0,30 4,20 15,44 30,48 34,50 15,07 100,00

.id
Lampung 0,74 2,20 14,57 41,72 31,23 9,53 100,00
Kep. Bangka Belitung 0,68 7,04 15,48 31,03 35,97 9,80 100,00

o
0,30 1,84 7,52 23,20 54,33 12,81 100,00
.g
Kepulauan Riau ps
DKI Jakarta 0,20 1,17 7,12 23,95 51,19 16,37 -
Jawa Barat 0,28 1,63 17,25 36,57 34,99 9,27 100,00
.b

Jawa Tengah 0,31 4,57 14,38 40,38 32,20 8,17 100,00


w

DI Yogyakarta 0,10 0,45 4,06 26,06 51,18 18,13 100,00


w

Jawa Timur 0,59 3,80 15,06 34,21 36,43 9,92 100,00


//w

Banten 0,38 5,27 16,62 29,99 37,43 10,30 100,00


0,86 6,55 9,52 30,54 36,20 16,34 100,00
s:

Bali
Nusa Tenggara Barat 1,29 9,60 14,60 32,17 30,09 12,25 100,00
tp

Nusa Tenggara Timur 2,14 13,0 21,40 28,03 24,80 10,57 100,00
ht

Kalimantan Barat 0,99 5


8,09 22,51 33,10 26,32 8,99 100,00
Kalimantan Tengah 0,37 7,91 22,24 30,46 29,40 9,62 100,00
Kalimantan Selatan 1,00 5,69 19,21 31,15 30,14 12,81 100,00
Kalimantan Timur 0,45 6,36 12,33 29,81 37,24 13,81 100,00
Kalimantan Utara 0,30 3,93 14,21 28,16 37,61 15,79 100,00
Sulawesi Utara 0,25 4,74 9,63 26,40 46,29 12,68 100,00
Sulawesi Tengah 0,59 8,56 16,97 28,38 31,45 14,04 100,00
Sulawesi Selatan 0,92 10,0 15,53 27,93 29,20 16,38 100,00
Sulawesi Tenggara 0,85 7,25
4 12,87 28,32 36,39 14,32 100,00
Gorontalo 0,25 16,8 16,11 23,50 32,03 11,28 100,00
Sulawesi Barat 1,21 15,0
2 16,74 28,38 24,78 13,85 100,00
Maluku 0,43 4
6,89 11,47 25,54 40,96 14,71 100,00
Maluku Utara 0,85 6,95 14,66 27,91 34,26 15,36 100,00
Papua Barat 1,82 7,73 13,50 25,98 34,15 16,81 100,00
Papua 24,49 12,6 18,03 18,12 18,62 8,07 100,00

Indonesia 0,85 7
4,54 14,64 32,96 35,64 11,37 100,00
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

172
Tabel 3.4.5 Persentase Pemuda Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2018

Perkotaan + Perdesaan, Laki-Laki+Perempuan


Tidak/
Tidak
Belum SD/ SMP/ SM/
Provinsi Tamat PT Jumlah
Pernah Sederajat Sederajat Sederajat
SD
Sekolah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 0,46 3,54 9,74 28,88 42,86 14,52 100,00
Sumatera Utara 0,72 3,25 11,34 32,57 42,67 9,45 100,00
Sumatera Barat 0,49 6,59 14,03 29,32 35,95 13,63 100,00
Riau 0,29 7,23 14,13 28,31 38,95 11,09 100,00
Jambi 0,57 3,54 16,53 30,10 37,90 11,36 100,00
Sumatera Selatan 0,42 5,83 17,49 29,51 36,51 10,24 100,00
Bengkulu 0,28 6,04 16,07 31,04 34,30 12,27 100,00

.id
Lampung 0,67 3,53 17,24 39,11 32,02 7,42 100,00
Kep. Bangka Belitung 0,64 10,1 18,37 28,83 33,11 8,89 100,00

o
0,53 2,59 7,83 24,56 52,65 11,85 100,00
.g
Kepulauan Riau 6
ps
DKI Jakarta 0,33 1,08 7,29 23,12 53,63 14,55 100,00
Jawa Barat 0,30 2,36 17,62 34,86 36,30 8,56 100,00
.b

Jawa Tengah 0,45 4,29 15,55 40,21 32,29 7,21 100,00


w

DI Yogyakarta 0,22 0,76 5,06 25,99 53,10 14,87 100,00


w

Jawa Timur 0,58 3,57 15,37 33,90 38,23 8,35 100,00


//w

Banten 0,39 5,79 16,00 29,40 39,49 8,93 100,00


0,68 6,20 8,48 29,61 39,51 15,52 100,00
s:

Bali
Nusa Tenggara Barat 1,11 11,2 13,30 32,39 31,02 10,97 100,00
tp

Nusa Tenggara Timur 2,08 14,8


2 21,82 27,05 25,15 9,06 100,00
ht

Kalimantan Barat 1,07 5


9,35 23,17 31,29 27,22 7,89 100,00
Kalimantan Tengah 0,78 6,99 22,66 28,58 32,45 8,54 100,00
Kalimantan Selatan 0,94 5,92 19,16 29,75 33,22 11,00 100,00
Kalimantan Timur 0,56 6,64 12,00 28,91 40,34 11,54 100,00
Kalimantan Utara 0,62 4,55 13,60 29,37 37,94 13,92 100,00
Sulawesi Utara 0,53 6,38 11,73 25,34 45,46 10,57 100,00
Sulawesi Tengah 0,63 9,15 18,60 26,90 33,19 11,53 100,00
Sulawesi Selatan 1,17 10,0 16,97 27,45 31,83 12,52 100,00
Sulawesi Tenggara 0,85 8,23
6 12,48 28,67 37,22 12,54 100,00
Gorontalo 0,47 20,5 16,71 21,92 31,46 8,90 100,00
Sulawesi Barat 1,07 17,3
4 19,01 26,71 25,25 10,58 100,00
Maluku 0,51 8
7,38 11,70 25,32 42,73 12,37 100,00
Maluku Utara 0,75 8,03 14,42 26,43 37,51 12,86 100,00
Papua Barat 1,34 7,88 12,90 27,44 36,24 14,20 100,00
Papua 19,61 13,0 18,89 19,54 21,18 7,70 100,00
8
Indonesia 0,83 5,03 15,37 32,18 36,89 9,71 100,00
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

173
Tabel 3.5 Rata-rata Lama Sekolah Pemuda, 2018

Tipe Daerah Jenis Kelamin


Provinsi Total
Perkotaan Perdesaan Laki-Laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Aceh 12,15 10,85 11,02 11,54 11,28
Sumatera Utara 11,37 10,10 10,61 11,00 10,80
Sumatera Barat 11,62 9,93 10,10 11,35 10,72
Riau 11,18 9,84 10,29 10,51 10,40
Jambi 11,70 10,04 10,41 10,77 10,59
Sumatera Selatan 11,59 9,43 10,00 10,53 10,26
Bengkulu 11,80 9,86 10,20 10,87 10,53
Lampung 11,20 9,60 9,84 10,40 10,11

.id
Kep. Bangka Belitung 10,65 8,73 9,32 10,17 9,73

o
Kepulauan Riau 11,63 9,55 11,20 11,54 11,37
DKI Jakarta 11,71 -
.g
11,64 11,78 11,71
ps
Jawa Barat 10,78 9,06 10,32 10,42 10,37
.b

Jawa Tengah 10,66 9,37 10,00 10,11 10,05


DI Yogyakarta 12,42 10,82 11,89 12,30 12,09
w

Jawa Timur 11,11 9,63 10,39 10,48 10,43


w

Banten 10,93 8,78 10,30 10,38 10,34


//w

Bali 11,50 9,80 11,09 10,90 11,00


s:

Nusa Tenggara Barat 10,65 9,53 10,01 10,12 10,06


tp

Nusa Tenggara Timur 10,86 8,58 8,98 9,42 9,20


ht

Kalimantan Barat 10,99 8,59 9,30 9,58 9,44


Kalimantan Tengah 10,93 9,11 9,81 9,82 9,82
Kalimantan Selatan 11,03 9,37 10,16 10,20 10,18
Kalimantan Timur 11,19 9,72 10,66 10,78 10,72
Kalimantan Utara 11,23 10,32 10,75 10,99 10,86
Sulawesi Utara 11,46 10,15 10,49 11,26 10,86
Sulawesi Tengah 11,41 9,57 9,95 10,35 10,14
Sulawesi Selatan 11,02 9,43 9,85 10,43 10,14
Sulawesi Tenggara 11,51 9,79 10,38 10,65 10,52
Gorontalo 10,36 8,58 8,78 9,79 9,28
Sulawesi Barat 9,93 9,09 8,91 9,68 9,29
Maluku 11,85 10,22 10,77 11,14 10,95
Maluku Utara 11,74 10,13 10,56 10,78 10,67
Papua Barat 11,34 10,10 10,55 10,67 10,61
Papua 10,35 6,27 7,94 6,98 7,49

Indonesia 11,09 9,44 10,26 10,49 10,37


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

174
Tabel 3.6.1 Persentase Pemuda yang Memiliki dan Menggunakan HP dalam Tiga
Bulan Terakhir, 2018

Perkotaan
Memiliki HP Menggunakan HP
Provinsi
Ya Tidak Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 92,00 8,00 95,04 4,96
Sumatera Utara 86,55 13,45 94,49 5,51
Sumatera Barat 93,11 6,89 96,72 3,28
Riau 93,13 6,87 96,91 3,09
Jambi 92,06 7,94 95,79 4,21
Sumatera Selatan 90,80 9,20 95,09 4,91
Bengkulu 90,31 9,69 96,23 3,77

.id
Lampung 91,16 8,84 93,45 6,55
Kep. Bangka Belitung 93,56 6,44 96,28 3,72

o
.g
Kepulauan Riau 94,87 5,13
ps 97,07 2,93
DKI Jakarta 94,49 5,51 96,08 3,92
Jawa Barat 91,63 8,37 94,78 5,22
.b

Jawa Tengah 93,61 6,39 96,59 3,41


w

DI Yogyakarta 97,60 2,40 98,74 1,26


w

Jawa Timur 92,77 7,23 95,77 4,23


//w

Banten 91,84 8,16 94,70 5,30


s:

Bali 95,26 4,74 97,58 2,42


Nusa Tenggara Barat 85,90 14,10 94,79 5,21
tp

Nusa Tenggara Timur 84,81 15,19 94,16 5,84


ht

Kalimantan Barat 93,66 6,34 96,97 3,03


Kalimantan Tengah 93,59 6,41 95,85 4,15
Kalimantan Selatan 93,42 6,58 95,98 4,02
Kalimantan Timur 95,51 4,49 97,79 2,21
Kalimantan Utara 94,35 5,65 96,55 3,45
Sulawesi Utara 88,31 11,69 94,35 5,65
Sulawesi Tengah 89,27 10,73 94,96 5,04
Sulawesi Selatan 91,89 8,11 96,04 3,96
Sulawesi Tenggara 89,59 10,41 96,10 3,90
Gorontalo 88,07 11,93 96,26 3,74
Sulawesi Barat 82,00 18,00 95,27 4,73
Maluku 88,77 11,23 92,96 7,04
Maluku Utara 92,41 7,59 93,99 6,01
Papua Barat 89,52 10,48 93,48 6,52
Papua 86,80 13,20 89,96 10,04
Indonesia 92,04 7,96 95,53 4,47
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

175
Tabel 3.6.2 Persentase Pemuda yang Memiliki dan Menggunakan HP dalam Tiga
Bulan Terakhir, 2018

Perdesaan
Memiliki HP Menggunakan HP
Provinsi
Ya Tidak Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 81,45 18,55 88,92 11,08
Sumatera Utara 73,33 26,67 88,15 11,85
Sumatera Barat 80,94 19,06 90,86 9,14
Riau 87,24 12,76 94,12 5,88
Jambi 84,19 15,81 91,83 8,17
Sumatera Selatan 79,66 20,34 89,96 10,04
Bengkulu 79,87 20,13 89,64 10,36

.id
Lampung 82,96 17,04 93,68 6,32
Kep. Bangka Belitung 85,81 14,19 91,95 8,05

o
.g
Kepulauan Riau 86,03 13,97
ps 93,58 6,42
DKI Jakarta - - - -
Jawa Barat 85,46 14,54 91,18 8,82
.b

Jawa Tengah 89,21 10,79 94,10 5,90


w

DI Yogyakarta 91,36 8,64 96,13 3,87


w

Jawa Timur 85,14 14,86 92,93 7,07


//w

Banten 82,92 17,08 88,33 11,67


s:

Bali 87,75 12,25 93,89 6,11


Nusa Tenggara Barat 77,05 22,95 90,40 9,60
tp

Nusa Tenggara Timur 60,19 39,81 79,22 20,78


ht

Kalimantan Barat 76,99 23,01 83,32 16,68


Kalimantan Tengah 83,51 16,49 89,95 10,05
Kalimantan Selatan 85,43 14,57 92,04 7,96
Kalimantan Timur 92,57 7,43 95,61 4,39
Kalimantan Utara 90,37 9,63 93,69 6,31
Sulawesi Utara 78,34 21,66 89,26 10,74
Sulawesi Tengah 75,43 24,57 83,89 16,11
Sulawesi Selatan 85,67 14,33 94,85 5,15
Sulawesi Tenggara 80,86 19,14 92,16 7,84
Gorontalo 78,79 21,21 93,17 6,83
Sulawesi Barat 75,16 24,84 85,55 14,45
Maluku 66,43 33,57 76,91 23,09
Maluku Utara 65,82 34,18 75,03 24,97
Papua Barat 75,13 24,87 81,18 18,82
Papua 37,98 62,02 43,87 56,13

Indonesia 81,43 18,57 89,75 10,25


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

176
Tabel 3.6.3 Persentase Pemuda yang Memiliki dan Menggunakan HP dalam Tiga
Bulan Terakhir, 2018

Perkotaan + Perdesaan
Memiliki HP Menggunakan HP
Provinsi
Ya Tidak Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 84,93 15,07 90,93 9,07
Sumatera Utara 80,63 19,37 91,65 8,35
Sumatera Barat 86,64 13,36 93,60 6,40
Riau 89,69 10,31 95,28 4,72
Jambi 86,79 13,21 93,14 6,86
Sumatera Selatan 83,96 16,04 91,94 8,06
Bengkulu 83,46 16,54 91,90 8,10

.id
Lampung 85,58 14,42 93,61 6,39
Kep. Bangka Belitung 89,85 10,15 94,21 5,79

o
.g
Kepulauan Riau 93,80 6,20 96,65 3,35
ps
DKI Jakarta 94,49 5,51 96,08 3,92
Jawa Barat 90,17 9,83 93,93 6,07
.b

Jawa Tengah 91,54 8,46 95,42 4,58


w

DI Yogyakarta 96,31 3,69 98,20 1,80


w

Jawa Timur 89,27 10,73 94,47 5,53


//w

Banten 89,40 10,60 92,96 7,04


s:

Bali 93,03 6,97 96,48 3,52


tp

Nusa Tenggara Barat 81,30 18,70 92,51 7,49


Nusa Tenggara Timur 66,84 33,16 83,26 16,74
ht

Kalimantan Barat 82,85 17,15 88,12 11,88


Kalimantan Tengah 87,43 12,57 92,24 7,76
Kalimantan Selatan 89,32 10,68 93,96 6,04
Kalimantan Timur 94,56 5,44 97,08 2,92
Kalimantan Utara 92,74 7,26 95,39 4,61
Sulawesi Utara 83,70 16,30 92,00 8,00
Sulawesi Tengah 79,75 20,25 87,35 12,65
Sulawesi Selatan 88,45 11,55 95,38 4,62
Sulawesi Tenggara 84,54 15,46 93,82 6,18
Gorontalo 82,47 17,53 94,39 5,61
Sulawesi Barat 76,81 23,19 87,90 12,10
Maluku 76,38 23,62 84,06 15,94
Maluku Utara 74,63 25,37 81,32 18,68
Papua Barat 81,08 18,92 86,27 13,73
Papua 52,58 47,42 57,65 42,35
Indonesia 87,44 12,56 93,02 6,98
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

177
Tabel 3.7.1 Persentase Pemuda yang Menggunakan Komputer dan Internet dalam
Tiga Bulan Terakhir, 2018

Perkotaan
Menggunakan Komputer Menggunakan Internet
Provinsi
Ya Tidak Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 45,63 54,37 77,76 22,24
Sumatera Utara 42,60 57,40 77,02 22,98
Sumatera Barat 54,90 45,10 83,28 16,72
Riau 48,40 51,60 83,94 16,06
Jambi 45,90 54,10 79,50 20,50
Sumatera Selatan 41,88 58,12 81,09 18,91
Bengkulu 50,21 49,79 82,61 17,39

.id
Lampung 46,57 53,43 79,93 20,07
Kep. Bangka Belitung 40,71 59,29 78,32 21,68

o
Kepulauan Riau 43,70 56,30 88,09 11,91
.g
ps
DKI Jakarta 47,46 52,54 91,37 8,63
Jawa Barat 38,65 61,35 83,59 16,41
.b

Jawa Tengah 41,47 58,53 85,14 14,86


w

DI Yogyakarta 60,21 39,79 96,12 3,88


w

Jawa Timur 41,96 58,04 84,48 15,52


//w

Banten 41,12 58,88 84,77 15,23


s:

Bali 48,55 51,45 88,34 11,66


Nusa Tenggara Barat 40,03 59,97 70,29 29,71
tp

Nusa Tenggara Timur 45,46 54,54 76,00 24,00


ht

Kalimantan Barat 44,63 55,37 82,69 17,31


Kalimantan Tengah 43,84 56,16 78,96 21,04
Kalimantan Selatan 51,65 48,35 86,05 13,95
Kalimantan Timur 46,61 53,39 87,61 12,39
Kalimantan Utara 45,87 54,13 88,43 11,57
Sulawesi Utara 40,30 59,70 83,36 16,64
Sulawesi Tengah 50,33 49,67 80,11 19,89
Sulawesi Selatan 50,95 49,05 83,35 16,65
Sulawesi Tenggara 48,10 51,90 80,14 19,86
Gorontalo 45,98 54,02 78,06 21,94
Sulawesi Barat 38,46 61,54 71,50 28,50
Maluku 42,92 57,08 77,62 22,38
Maluku Utara 46,00 54,00 80,64 19,36
Papua Barat 42,73 57,27 80,57 19,43
Papua 37,53 62,47 71,53 28,47

Indonesia 43,05 56,95 83,82 16,18


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

178
Tabel 3.7.2 Persentase Pemuda yang Menggunakan Komputer dan Internet dalam
Tiga Bulan Terakhir, 2018

Perdesaan
Menggunakan Komputer Menggunakan Internet
Provinsi
Ya Tidak Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 19,11 80,89 52,83 47,17
Sumatera Utara 23,62 76,38 52,99 47,01
Sumatera Barat 29,95 70,05 62,52 37,48
Riau 24,92 75,08 64,31 35,69
Jambi 22,28 77,72 61,80 38,20
Sumatera Selatan 18,14 81,86 54,59 45,41
Bengkulu 21,87 78,13 53,74 46,26

.id
Lampung 20,08 79,92 60,00 40,00
Kep. Bangka Belitung 19,58 80,42 59,11 40,89

o
Kepulauan Riau 26,74 73,26 65,11 34,89
.g
ps
DKI Jakarta - - - -
Jawa Barat 20,12 79,88 65,31 34,69
.b

Jawa Tengah 25,15 74,85 71,78 28,22


w

DI Yogyakarta 34,03 65,97 86,18 13,82


w

Jawa Timur 25,01 74,99 66,18 33,82


//w

Banten 18,55 81,45 60,69 39,31


s:

Bali 31,42 68,58 74,69 25,31


Nusa Tenggara Barat 20,06 79,94 50,89 49,11
tp

Nusa Tenggara Timur 15,62 84,38 32,65 67,35


ht

Kalimantan Barat 15,85 84,15 45,05 54,95


Kalimantan Tengah 18,56 81,44 52,24 47,76
Kalimantan Selatan 23,63 76,37 63,41 36,59
Kalimantan Timur 24,69 75,31 70,18 29,82
Kalimantan Utara 37,55 62,45 70,25 29,75
Sulawesi Utara 23,88 76,12 63,83 36,17
Sulawesi Tengah 20,24 79,76 47,87 52,13
Sulawesi Selatan 26,89 73,11 62,14 37,86
Sulawesi Tenggara 19,86 80,14 55,59 44,41
Gorontalo 25,18 74,82 60,59 39,41
Sulawesi Barat 22,32 77,68 47,48 52,52
Maluku 13,75 86,25 33,81 66,19
Maluku Utara 17,80 82,20 34,36 65,64
Papua Barat 25,76 74,24 47,41 52,59
Papua 8,31 91,69 16,53 83,47

Indonesia 22,18 77,82 59,47 40,53


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

179
Tabel 3.7.3 Persentase Pemuda yang Menggunakan Komputer dan Internet dalam
Tiga Bulan Terakhir, 2018

Perkotaan + Perdesaan
Menggunakan Komputer Menggunakan Internet
Provinsi
Ya Tidak Ya Tidak
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 27,85 72,15 61,05 38,95
Sumatera Utara 34,10 65,90 66,26 33,74
Sumatera Barat 41,63 58,37 72,24 27,76
Riau 34,68 65,32 72,47 27,53
Jambi 30,09 69,91 67,65 32,35
Sumatera Selatan 27,29 72,71 64,81 35,19
Bengkulu 31,62 68,38 63,68 36,32

.id
Lampung 28,54 71,46 66,37 33,63
Kep. Bangka Belitung 30,59 69,41 69,12 30,88

o
Kepulauan Riau 41,65 58,35 85,31 14,69
.g
ps
DKI Jakarta 47,46 52,54 91,37 8,63
Jawa Barat 34,26 65,74 79,26 20,74
.b

Jawa Tengah 33,79 66,21 78,85 21,15


w

DI Yogyakarta 54,80 45,20 94,06 5,94


w

Jawa Timur 34,20 65,80 76,09 23,91


//w

Banten 34,95 65,05 78,19 21,81


s:

Bali 43,46 56,54 84,28 15,72


Nusa Tenggara Barat 29,65 70,35 60,21 39,79
tp

Nusa Tenggara Timur 23,68 76,32 44,36 55,64


ht

Kalimantan Barat 25,98 74,02 58,29 41,71


Kalimantan Tengah 28,38 71,62 62,62 37,38
Kalimantan Selatan 37,27 62,73 74,43 25,57
Kalimantan Timur 39,53 60,47 81,98 18,02
Kalimantan Utara 42,50 57,50 81,08 18,92
Sulawesi Utara 32,72 67,28 74,35 25,65
Sulawesi Tengah 29,64 70,36 57,93 42,07
Sulawesi Selatan 37,64 62,36 71,62 28,38
Sulawesi Tenggara 31,77 68,23 65,95 34,05
Gorontalo 33,43 66,57 67,52 32,48
Sulawesi Barat 26,22 73,78 53,29 46,71
Maluku 26,74 73,26 53,32 46,68
Maluku Utara 27,15 72,85 49,70 50,30
Papua Barat 32,77 67,23 61,12 38,88
Papua 17,04 82,96 32,97 67,03

Indonesia 34,01 65,99 73,27 26,73


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

180
Tabel 4.1 Persentase Pemuda yang Mengalami Keluhan Kesehatan, 2018

Tipe Daerah Jenis Kelamin


Provinsi Total
Perkotaan Perdesaan Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 17,52 19,24 15,08 22,31 18,67


Sumatera Utara 14,71 15,51 12,28 17,94 15,07
Sumatera Barat 20,53 18,50 16,76 22,18 19,45
Riau 19,86 18,18 16,94 20,94 18,88
Jambi 13,11 13,90 11,56 15,78 13,64
Sumatera Selatan 19,59 16,73 15,80 19,95 17,83
Bengkulu 17,34 18,71 17,67 18,84 18,24
Lampung 19,31 19,26 17,95 20,69 19,28

.id
Kep Bangka Belitung 16,81 16,15 13,29 19,96 16,50
Kepulauan Riau 13,36 16,58 12,66 14,83 13,75

o
DKI Jakarta 18,03 0,00
.g
16,89 19,10 18,03
ps
Jawa Barat 19,98 20,95 18,22 22,25 20,21
Jawa Tengah 23,21 20,89 19,87 24,43 22,12
.b

DI Yogyakarta 26,09 24,99 24,75 27,00 25,86


w

Jawa Timur 21,88 22,38 20,14 24,09 22,11


w

Banten 19,60 23,90 19,36 22,25 20,78


//w

Bali 19,84 25,51 18,69 24,42 21,52


32,04 28,14 27,24 32,71 30,01
s:

Nusa Tenggara Barat


Nusa Tenggara Timur 25,44 27,29 24,95 28,66 26,79
tp

15,94 19,11 16,45 19,57 18,00


Kalimantan Barat
ht

Kalimantan Tengah 18,62 17,16 15,22 20,48 17,73


Kalimantan Selatan 22,90 24,04 21,48 25,60 23,49
Kalimantan Timur 20,16 13,72 15,54 20,85 18,08
Kalimantan Utara 19,47 26,80 21,01 24,02 22,43

Sulawesi Utara 16,24 21,10 16,66 20,46 18,49


Sulawesi Tengah 23,41 19,61 18,78 22,92 20,79
Sulawesi Selatan 20,62 18,56 17,92 21,02 19,48
Sulawesi Tenggara 20,84 18,62 16,78 22,28 19,55
Gorontalo 26,25 28,57 24,88 30,45 27,65
Sulawesi Barat 24,37 18,99 17,88 22,72 20,29

Maluku 12,59 12,32 11,07 13,88 12,44


Maluku Utara 14,55 12,01 12,47 13,26 12,85
Papua Barat 14,67 15,58 12,59 18,13 15,20
Papua 13,12 11,69 10,97 13,41 12,12

Indonesia 20,23 20,07 18,13 22,24 20,16


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

181
Tabel 4.2 Angka Kesakitan Pemuda (Youth Morbidity Rates), 2018

Tipe Daerah Jenis Kelamin


Provinsi Total
Perkotaan Perdesaan Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 6,96 9,17 6,54 10,36 8,44


Sumatera Utara 5,54 6,57 4,85 7,19 6,00
Sumatera Barat 7,59 8,52 7,39 8,79 8,08
Riau 6,21 7,63 6,17 7,96 7,04
Jambi 5,27 6,25 5,11 6,77 5,93
Sumatera Selatan 4,37 5,71 4,38 6,03 5,19
Bengkulu 5,82 7,94 6,98 7,45 7,21
Lampung 7,02 7,80 7,31 7,81 7,55

.id
Kep Bangka Belitung 4,40 6,60 4,28 6,72 5,45
Kepulauan Riau 5,36 7,19 4,97 6,18 5,58

o
DKI Jakarta 5,75 -
.g
5,98 5,53 5,75
ps
Jawa Barat 7,75 9,38 7,82 8,45 8,13
Jawa Tengah 8,03 8,31 7,18 9,17 8,16
.b

DI Yogyakarta 8,54 9,93 7,96 9,72 8,83


w

Jawa Timur 7,23 8,26 7,15 8,25 7,70


w

Banten 6,97 10,14 7,88 7,79 7,84


//w

7,00 10,75 7,03 9,22 8,11


Bali
11,67 10,43 10,97 11,07 11,02
s:

Nusa Tenggara Barat


Nusa Tenggara Timur 9,20 12,88 11,01 12,76 11,88
tp

Kalimantan Barat
ht

6,23 7,68 6,35 8,00 7,17


Kalimantan Tengah 6,68 7,60 6,55 8,01 7,24
Kalimantan Selatan 5,63 8,26 6,76 7,21 6,98
Kalimantan Timur 5,93 4,21 4,59 6,23 5,37
Kalimantan Utara 4,43 10,36 5,73 8,06 6,83

Sulawesi Utara 7,85 8,76 7,37 9,25 8,27


Sulawesi Tengah 10,74 9,73 9,06 11,10 10,05
Sulawesi Selatan 7,39 8,22 7,65 8,05 7,85
Sulawesi Tenggara 8,45 9,70 8,26 10,07 9,17
Gorontalo 12,45 11,65 10,58 13,35 11,96
Sulawesi Barat 11,19 8,36 7,43 10,68 9,04

Maluku 4,94 7,29 5,33 7,20 6,24


Maluku Utara 7,07 6,60 7,11 6,38 6,75
Papua Barat 6,39 7,32 5,98 8,01 6,94
Papua 5,78 6,08 5,55 6,49 5,99

Indonesia 7,18 8,34 7,08 8,30 7,68


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

182
Tabel 4.3 Persentase Pemuda dengan Keluhan Kesehatan yang Berobat Jalan, 2018

Tipe Daerah Jenis Kelamin


Provinsi Total
Perkotaan Perdesaan Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 44,24 59,43 49,37 58,40 54,73


Sumatera Utara 41,95 38,88 37,40 42,74 40,54
Sumatera Barat 45,77 51,24 42,57 53,11 48,54
Riau 33,45 25,99 27,61 30,66 29,25
Jambi 33,01 33,97 34,52 33,02 33,66
Sumatera Selatan 27,30 31,34 26,26 32,41 29,63
Bengkulu 29,97 30,47 27,27 33,32 30,31
Lampung 34,67 33,24 26,23 40,61 33,70

.id
Kep Bangka Belitung 33,59 38,31 32,17 38,42 35,80
Kepulauan Riau 38,66 35,80 29,02 46,05 38,25

o
DKI Jakarta 42,04 -
.g
38,94 44,62 42,04
ps
Jawa Barat 42,55 41,02 36,70 46,74 42,17
Jawa Tengah 39,36 43,08 37,11 44,28 41,02
.b

DI Yogyakarta 35,87 40,21 32,89 40,36 36,73


w

Jawa Timur 37,62 39,36 35,84 40,61 38,43


w

Banten 38,31 31,03 33,12 38,65 36,03


//w

Bali 44,45 58,91 48,05 50,71 49,54


33,63 39,46 36,54 36,42 36,47
s:

Nusa Tenggara Barat


Nusa Tenggara Timur 25,08 42,98 31,23 44,69 38,39
tp

Kalimantan Barat
ht

37,69 31,66 26,75 39,35 33,54


Kalimantan Tengah 22,94 29,15 26,67 26,58 26,62
Kalimantan Selatan 22,63 30,98 21,97 31,48 27,02
Kalimantan Timur 33,03 42,89 30,36 39,60 35,45
Kalimantan Utara 25,96 31,53 22,00 35,14 28,65

Sulawesi Utara 35,37 43,46 37,96 41,11 39,64


Sulawesi Tengah 27,04 31,80 25,34 34,28 30,12
Sulawesi Selatan 28,44 36,70 28,94 36,03 32,79
Sulawesi Tenggara 20,17 36,29 26,11 31,21 29,04
Gorontalo 42,29 30,96 33,37 36,75 35,22
Sulawesi Barat 36,88 36,62 29,72 42,24 36,70

Maluku 33,37 29,24 27,47 34,14 31,10


Maluku Utara 34,69 32,51 29,24 37,33 33,33
Papua Barat 34,49 53,30 43,83 47,33 45,80
Papua 48,55 48,40 45,75 50,95 48,45

Indonesia 38,31 39,05 34,63 41,97 38,63


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

183
Tabel 4.4 Persentase Pemuda yang Pernah Dirawat Inap dalam Setahun Terakhir,
2018

Tipe Daerah Jenis Kelamin


Provinsi Total
Perkotaan Perdesaan Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 6,90 6,25 3,32 9,65 6,47


Sumatera Utara 4,10 3,28 1,31 6,22 3,73
Sumatera Barat 6,41 4,71 2,09 8,97 5,50
Riau 6,04 3,69 1,83 7,66 4,66
Jambi 4,15 3,72 1,82 5,98 3,86
Sumatera Selatan 3,77 3,24 1,12 5,86 3,44
Bengkulu 6,24 3,73 2,44 6,88 4,60
Lampung 5,03 4,32 2,22 7,03 4,55

.id
Kep Bangka Belitung 3,65 3,01 1,76 5,07 3,35
Kepulauan Riau 3,14 2,57 1,15 4,98 3,07

o
DKI Jakarta 3,57 -
.g
,96 6,04 3,57
ps
Jawa Barat 4,21 3,34 1,81 6,24 4,00
Jawa Tengah 5,99 6,22 2,95 9,33 6,10
.b

DI Yogyakarta 6,07 6,47 2,24 10,18 6,15


w

Jawa Timur 4,06 4,37 1,87 6,55 4,20


w

Banten 3,64 1,89 1,21 5,19 3,16


//w

Bali 4,47 6,43 1,93 8,25 5,05


5,80 7,31 3,51 9,58 6,59
s:

Nusa Tenggara Barat


Nusa Tenggara Timur 5,51 4,57 1,89 7,80 4,83
tp

Kalimantan Barat
ht

4,41 3,00 1,24 5,80 3,50


Kalimantan Tengah 4,12 2,38 1,76 4,48 3,05
Kalimantan Selatan 3,54 3,11 1,20 5,55 3,32
Kalimantan Timur 4,95 3,95 1,53 8,02 4,63
Kalimantan Utara 5,68 5,23 1,83 9,59 5,50

Sulawesi Utara 4,97 6,44 2,75 8,78 5,65


Sulawesi Tengah 7,17 4,83 2,49 8,81 5,56
Sulawesi Selatan 6,74 5,75 2,47 9,86 6,19
Sulawesi Tenggara 5,15 4,51 2,31 7,21 4,78
Gorontalo 6,65 5,45 2,37 9,52 5,93
Sulawesi Barat 6,89 3,07 1,90 6,09 3,99

Maluku 4,04 1,45 1,63 3,62 2,60


Maluku Utara 5,02 2,87 1,70 5,54 3,58
Papua Barat 4,59 3,69 1,66 6,76 4,06
Papua 4,15 2,00 1,41 4,04 2,64

Indonesia 4,62 4,33 1,95 7,10 4,49


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

184
Tabel 4.5 Persentase Pemuda yang Memiliki Jaminan Kesehatan, 2018

Tipe Daerah Jenis Kelamin


Provinsi Total
Perkotaan Perdesaan Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 94,98 94,52 93,75 95,60 94,67


Sumatera Utara 57,90 48,04 54,65 52,29 53,49
Sumatera Barat 72,39 65,08 66,92 70,11 68,50
Riau 65,89 51,64 57,14 58,02 57,57
Jambi 65,14 41,46 47,76 50,88 49,29
Sumatera Selatan 82,65 87,42 85,56 85,60 85,58
Bengkulu 64,97 51,84 54,83 57,98 56,36
Lampung 69,25 47,81 55,00 54,29 54,66

.id
Kep Bangka Belitung 67,92 64,11 65,16 67,10 66,09
Kepulauan Riau 66,12 67,91 63,35 69,30 66,34

o
DKI Jakarta 82,03 -
.g
82,24 81,84 82,03
ps
Jawa Barat 68,65 50,26 63,65 64,94 64,29
Jawa Tengah 70,29 64,92 66,26 69,31 67,76
.b

DI Yogyakarta 75,57 82,32 77,27 76,65 76,96


w

Jawa Timur 61,54 56,59 58,57 59,98 59,27


w

Banten 68,20 48,29 62,45 63,08 62,76


//w

Bali 64,67 57,13 62,00 62,88 62,44


s:

Nusa Tenggara Barat 63,75 52,07 59,02 56,38 57,68


Nusa Tenggara Timur 59,31 62,62 62,32 61,12 61,72
tp

Kalimantan Barat 54,54 42,82 45,55 48,36 46,94


ht

Kalimantan Tengah 58,64 53,83 55,67 55,73 55,70


Kalimantan Selatan 66,60 64,89 66,36 65,05 65,72
Kalimantan Timur 73,44 62,12 69,27 70,34 69,78
Kalimantan Utara 77,68 78,95 76,19 80,43 78,20
Sulawesi Utara 70,40 65,38 67,91 68,26 68,08
Sulawesi Tengah 65,14 58,32 58,93 62,05 60,45
Sulawesi Selatan 74,35 72,40 71,20 75,32 73,27
Sulawesi Tenggara 59,08 63,36 60,47 62,61 61,55
Gorontalo 80,70 75,37 77,05 77,92 77,48
Sulawesi Barat 87,19 81,06 81,10 83,99 82,54
Maluku 56,59 46,44 51,35 50,55 50,96
Maluku Utara 58,19 61,84 60,07 61,21 60,63
Papua Barat 69,94 72,56 70,48 72,59 71,47
Papua 69,44 85,91 80,28 81,78 80,98

Indonesia 68,57 60,28 64,38 65,59 64,98


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

185
Tabel 4.6 Persentase Pemuda yang Merokok dalam Sebulan Terakhir, 2017

Tipe Daerah Jenis Kelamin


Provinsi Total
Perkotaan Perdesaan Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 20,05 27,04 49,44 0,48 24,84


Sumatera Utara 21,96 25,04 45,58 0,87 23,39
Sumatera Barat 26,57 30,53 56,40 0,91 28,78
Riau 22,22 27,97 48,94 0,74 25,56
Jambi 20,31 27,09 48,10 0,45 24,93
Sumatera Selatan 25,06 31,89 57,52 0,50 29,27
Bengkulu 25,07 32,32 58,06 0,52 29,78
Lampung 25,09 33,41 59,38 0,55 31,04

.id
Kep Bangka Belitung 27,55 28,75 53,56 0,44 28,13
Kepulauan Riau

o
26,72 25,44 53,73 0,60 26,56

DKI Jakarta 22,72 -


.g
45,16 1,02 22,72
ps
Jawa Barat 28,79 33,33 57,90 1,12 29,97
Jawa Tengah 23,14 28,68 50,29 0,76 25,86
.b

DI Yogyakarta 21,29 22,24 41,50 0,84 21,50


w

Jawa Timur 22,81 27,40 49,21 0,58 24,98


w

Banten 27,55 31,07 55,30 0,83 28,57


//w

Bali 22,15 23,64 43,92 0,63 22,62


s:

Nusa Tenggara Barat 28,42 28,28 58,29 0,09 28,35


Nusa Tenggara Timur 21,68 27,06 50,36 0,57 25,67
tp

Kalimantan Barat
ht

20,95 27,29 48,61 1,14 25,19


Kalimantan Tengah 22,04 28,59 49,37 0,87 26,15
Kalimantan Selatan 21,89 25,79 46,73 0,23 24,03
Kalimantan Timur 19,81 23,35 39,71 0,71 21,01
Kalimantan Utara 22,54 27,80 45,71 0,79 24,69
Sulawesi Utara 24,10 27,83 48,07 1,60 25,96
Sulawesi Tengah 20,93 30,77 53,65 0,90 27,87
Sulawesi Selatan 21,60 25,58 48,33 0,21 23,86
Sulawesi Tenggara 22,51 27,03 50,94 0,39 25,40
Gorontalo 26,83 32,47 58,83 1,44 30,29
Sulawesi Barat 20,39 24,98 47,98 0,40 24,00
Maluku 19,23 25,58 43,35 1,23 22,74
Maluku Utara 22,84 25,24 46,72 0,98 24,50
Papua Barat 18,68 25,84 43,62 0,30 22,94
Papua 20,67 25,43 41,70 4,32 24,02

Indonesia 24,65 28,62 51,47 0,81 26,44


Sumber: BPS - Susenas Maret 2017

186
Tabel 5.1.1 Persentase Pemuda Menurut Jenis Kegiatan dalam Seminggu, 2018

Perkotaan
Jenis Kegiatan
Provinsi Mengurus Total
Pengang-
Bekerja Sekolah Rumah Lainnya
guran
Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Aceh 45,98 10,13 25,29 13,93 4,67 100,00


Sumatera Utara 55,48 9,72 19,81 13,36 1,64 100,00
Sumatera Barat 48,77 9,14 26,27 12,57 3,25 100,00
Riau 48,14 11,96 20,48 17,06 2,36 100,00
Jambi 53,75 7,89 19,48 16,78 2,10 100,00
Sumatera Selatan 50,19 8,41 22,06 16,48 2,86 100,00
Bengkulu 46,32 5,94 27,64 17,19 2,91 100,00

.id
Lampung 52,66 8,45 21,25 14,65 2,99 100,00
Kep Bangka Belitung 55,34 6,14 17,92 17,60 3,00 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 50,68 10,15 ps 20,97 15,41 2,78 100,00
DKI Jakarta 54,01 8,17 21,12 12,99 3,72 100,00
Jawa Barat 49,83 11,70 19,29 16,60 2,58 100,00
.b

Jawa Tengah 52,22 7,76 23,44 13,68 2,89 100,00


w

DI Yogyakarta 57,05 7,61 24,08 9,98 1,27 100,00


w

Jawa Timur 52,95 7,41 23,14 14,77 1,74 100,00


//w

Banten 48,20 9,88 23,16 15,36 3,41 100,00


Bali 66,12 3,01 22,17 7,68 1,01 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 50,30 5,46 16,51 22,36 5,37 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 41,44 7,35 33,63 15,49 2,10 100,00


ht

Kalimantan Barat 49,00 10,48 20,00 18,34 2,18 100,00


Kalimantan Tengah 56,26 7,80 18,58 15,61 1,75 100,00
Kalimantan Selatan 52,93 9,50 18,75 15,24 3,58 100,00
Kalimantan Timur 49,75 9,77 19,87 16,92 3,69 100,00
Kalimantan Utara 58,48 3,94 20,53 14,90 2,15 100,00
Sulawesi Utara 43,47 12,82 19,24 19,01 5,46 100,00
Sulawesi Tengah 52,79 7,42 23,43 14,22 2,14 100,00
Sulawesi Selatan 48,09 10,38 22,52 15,78 3,22 100,00
Sulawesi Tenggara 48,52 6,36 25,21 17,97 1,95 100,00
Gorontalo 50,13 7,66 20,70 19,38 2,12 100,00
Sulawesi Barat 54,19 8,71 18,52 14,87 3,72 100,00
Maluku 38,32 12,58 29,78 14,38 4,93 100,00
Maluku Utara 43,42 6,36 29,52 16,89 3,81 100,00
Papua Barat 44,02 12,31 27,08 14,50 2,08 100,00
Papua 45,28 11,01 25,08 16,13 2,50 100,00

Indonesia 51,28 9,28 21,60 15,15 2,69 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

187
Tabel 5.1.2 Persentase Pemuda Menurut Jenis Kegiatan dalam Seminggu, 2018

Perdesaan
Jenis Kegiatan
Provinsi Mengurus Total
Pengang-
Bekerja Sekolah Rumah Lainnya
guran
Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Aceh 49,18 7,83 19,21 20,33 3,45 100,00


Sumatera Utara 63,69 7,10 14,69 12,61 1,91 100,00
Sumatera Barat 50,92 8,13 21,15 16,07 3,73 100,00
Riau 53,22 6,69 15,87 22,84 1,38 100,00
Jambi 57,06 5,50 14,38 20,01 3,06 100,00
Sumatera Selatan 57,24 5,92 14,20 20,00 2,65 100,00
Bengkulu 56,36 5,78 16,09 19,41 2,37 100,00

.id
Lampung 57,87 5,36 12,76 22,38 1,64 100,00
Kep Bangka Belitung 59,45 4,85 12,91 19,90 2,90 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 54,94 4,85 17,55
ps 20,01 2,65 100,00
DKI Jakarta - - - - - -
Jawa Barat 47,71 13,18 14,86 21,76 2,48 100,00
.b

Jawa Tengah 52,33 6,90 18,21 19,10 3,46 100,00


w

DI Yogyakarta 57,45 4,05 16,39 20,80 1,31 100,00


w

Jawa Timur 54,67 5,91 15,86 20,95 2,61 100,00


//w

Banten 43,22 14,90 14,90 23,31 3,67 100,00


Bali 73,43 2,55 14,40 7,98 1,64 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 55,66 4,47 12,04 23,61 4,22 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 60,79 3,41 17,00 16,19 2,62 100,00


ht

Kalimantan Barat 58,43 4,34 14,53 20,32 2,38 100,00


Kalimantan Tengah 59,77 4,38 11,45 22,39 2,02 100,00
Kalimantan Selatan 57,89 4,76 14,08 21,34 1,92 100,00
Kalimantan Timur 53,66 7,83 17,02 19,70 1,79 100,00
Kalimantan Utara 55,78 8,20 15,32 18,06 2,64 100,00
Sulawesi Utara 48,33 8,16 15,64 22,98 4,90 100,00
Sulawesi Tengah 56,02 4,10 15,80 22,04 2,04 100,00
Sulawesi Selatan 54,50 5,02 17,13 20,43 2,92 100,00
Sulawesi Tenggara 59,46 3,59 13,14 21,57 2,25 100,00
Gorontalo 55,89 6,04 13,28 22,72 2,07 100,00
Sulawesi Barat 55,80 3,25 15,37 22,59 2,98 100,00
Maluku 48,06 7,87 19,19 20,92 3,97 100,00
Maluku Utara 53,44 6,10 16,80 19,57 4,09 100,00
Papua Barat 51,14 6,15 21,95 18,73 2,02 100,00
Papua 76,00 2,98 10,21 8,89 1,91 100,00

Indonesia 54,98 6,83 15,70 19,81 2,68 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

188
Tabel 5.1.3 Persentase Pemuda Menurut Jenis Kegiatan dalam Seminggu, 2018

Laki-laki
Jenis Kegiatan
Provinsi Mengurus Total
Pengang-
Bekerja Sekolah Rumah Lainnya
guran
Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Aceh 61,85 9,65 20,13 2,78 5,59 100,00


Sumatera Utara 68,91 9,39 17,04 2,31 2,35 100,00
Sumatera Barat 61,78 8,79 21,01 3,29 5,12 100,00
Riau 66,13 9,62 17,94 3,59 2,72 100,00
Jambi 71,45 6,44 14,95 3,05 4,11 100,00
Sumatera Selatan 68,77 8,11 15,72 3,07 4,33 100,00
Bengkulu 67,71 5,78 18,63 3,87 4,01 100,00

.id
Lampung 72,59 7,91 13,36 2,82 3,32 100,00
Kep Bangka Belitung 71,50 7,05 13,67 3,01 4,78 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 56,21 13,22 ps 25,25 1,93 3,39 100,00
DKI Jakarta 60,13 11,48 21,28 2,61 4,50 100,00
Jawa Barat 61,79 15,12 18,05 1,81 3,23 100,00
.b

Jawa Tengah 61,73 9,17 20,78 3,32 5,00 100,00


w

DI Yogyakarta 64,63 7,31 22,52 3,65 1,88 100,00


w

Jawa Timur 66,46 8,28 19,20 2,92 3,14 100,00


//w

Banten 57,36 14,64 20,74 2,45 4,81 100,00


Bali 71,12 4,21 20,18 2,79 1,70 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 62,98 6,46 14,89 7,92 7,75 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 66,12 5,10 20,12 5,04 3,61 100,00


ht

Kalimantan Barat 70,43 7,23 16,35 2,72 3,27 100,00


Kalimantan Tengah 74,82 6,04 13,70 3,02 2,42 100,00
Kalimantan Selatan 68,18 9,01 16,36 2,64 3,82 100,00
Kalimantan Timur 64,63 10,75 17,35 2,75 4,51 100,00
Kalimantan Utara 70,06 6,72 18,12 1,89 3,21 100,00
Sulawesi Utara 59,67 11,51 15,60 6,12 7,10 100,00
Sulawesi Tengah 70,99 5,48 16,94 3,34 3,25 100,00
Sulawesi Selatan 64,65 9,38 17,68 3,80 4,49 100,00
Sulawesi Tenggara 70,88 4,41 16,62 4,85 3,22 100,00
Gorontalo 70,15 6,79 14,84 4,99 3,23 100,00
Sulawesi Barat 71,44 4,12 14,83 3,95 5,66 100,00
Maluku 54,82 10,00 23,27 5,11 6,79 100,00
Maluku Utara 63,59 6,35 20,02 3,82 6,22 100,00
Papua Barat 59,06 11,31 22,95 3,98 2,70 100,00
Papua 71,70 6,69 15,30 3,15 3,16 100,00

Indonesia 64,67 10,01 18,50 2,98 3,85 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

189
Tabel 5.1.4 Persentase Pemuda Menurut Jenis Kegiatan dalam Seminggu, 2018

Perempuan
Jenis Kegiatan
Provinsi Mengurus Total
Pengang-
Bekerja Sekolah Rumah Lainnya
guran
Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Aceh 34,33 7,55 22,33 33,68 2,11 100,00


Sumatera Utara 48,80 7,73 18,13 24,20 1,14 100,00
Sumatera Barat 37,42 8,48 26,56 25,74 1,79 100,00
Riau 35,57 8,05 17,58 37,99 0,81 100,00
Jambi 39,92 6,12 17,19 35,43 1,33 100,00
Sumatera Selatan 39,43 5,57 18,80 35,18 1,03 100,00
Bengkulu 37,17 5,89 21,86 34,03 1,05 100,00

.id
Lampung 38,88 4,71 17,74 37,92 0,75 100,00
Kep Bangka Belitung 41,96 3,96 17,73 35,35 1,00 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 46,25 6,34 16,37
ps 28,85 2,20 100,00
DKI Jakarta 48,23 5,05 20,96 22,78 2,98 100,00
Jawa Barat 36,41 8,81 18,56 34,37 1,85 100,00
.b

Jawa Tengah 42,45 5,46 21,08 29,76 1,25 100,00


w

DI Yogyakarta 49,15 6,32 22,29 21,60 0,64 100,00


w

Jawa Timur 40,82 5,16 20,48 32,43 1,11 100,00


//w

Banten 35,82 7,74 21,02 33,33 2,09 100,00


Bali 65,21 1,51 19,69 12,91 0,67 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 43,14 3,51 13,73 37,72 1,92 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 44,90 3,83 22,87 27,07 1,33 100,00


ht

Kalimantan Barat 39,27 5,80 16,62 36,98 1,32 100,00


Kalimantan Tengah 40,51 5,49 15,08 37,57 1,35 100,00
Kalimantan Selatan 42,15 4,97 16,30 35,01 1,57 100,00
Kalimantan Timur 35,86 7,36 20,73 34,55 1,50 100,00
Kalimantan Utara 43,22 4,35 18,93 32,14 1,35 100,00
Sulawesi Utara 30,48 9,87 19,81 36,69 3,15 100,00
Sulawesi Tengah 38,29 4,80 19,54 36,53 0,84 100,00
Sulawesi Selatan 38,49 5,66 21,58 32,62 1,65 100,00
Sulawesi Tenggara 39,54 4,86 18,80 35,77 1,03 100,00
Gorontalo 36,45 6,65 17,98 37,98 0,93 100,00
Sulawesi Barat 39,23 4,60 17,21 38,40 0,56 100,00
Maluku 31,18 10,26 25,33 31,32 1,91 100,00
Maluku Utara 36,40 6,00 21,59 34,32 1,69 100,00
Papua Barat 36,11 5,86 25,35 31,35 1,33 100,00
Papua 60,52 4,09 14,30 20,20 0,89 100,00

Indonesia 40,68 6,39 19,66 31,79 1,48 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

190
Tabel 5.1.5 Persentase Pemuda Menurut Jenis Kegiatan dalam Seminggu, 2018

Perkotaan+Perdesaan, Laki-laki+Perempuan
Jenis Kegiatan
Provinsi Mengurus Total
Pengang-
Bekerja Sekolah Rumah Lainnya
guran
Tangga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Aceh 48,11 8,60 21,23 18,20 3,85 100,00


Sumatera Utara 59,06 8,58 17,58 13,03 1,76 100,00
Sumatera Barat 49,83 8,64 23,73 14,30 3,49 100,00
Riau 51,14 8,85 17,76 20,47 1,78 100,00
Jambi 55,97 6,29 16,05 18,95 2,75 100,00
Sumatera Selatan 54,53 6,88 17,21 18,65 2,73 100,00
Bengkulu 52,78 5,84 20,21 18,62 2,56 100,00

.id
Lampung 56,19 6,35 15,49 19,89 2,07 100,00
Kep Bangka Belitung 57,21 5,55 15,64 18,65 2,95 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 51,07 9,67 ps 20,66 15,83 2,77 100,00
DKI Jakarta 54,01 8,17 21,12 12,99 3,72 100,00
Jawa Barat 49,36 12,03 18,30 17,75 2,56 100,00
.b

Jawa Tengah 52,28 7,35 20,93 16,28 3,16 100,00


w

DI Yogyakarta 57,14 6,83 22,41 12,33 1,28 100,00


w

Jawa Timur 53,73 6,73 19,84 17,57 2,13 100,00


//w

Banten 46,82 11,27 20,88 17,56 3,48 100,00


Bali 68,22 2,88 19,94 7,77 1,19 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 52,95 4,97 14,30 22,98 4,80 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 55,56 4,47 21,49 16,00 2,48 100,00


ht

Kalimantan Barat 55,07 6,53 16,48 19,61 2,31 100,00


Kalimantan Tengah 58,34 5,78 14,36 19,62 1,91 100,00
Kalimantan Selatan 55,50 7,04 16,33 18,40 2,72 100,00
Kalimantan Timur 51,01 9,15 18,95 17,81 3,08 100,00
Kalimantan Utara 57,43 5,60 18,50 16,13 2,34 100,00
Sulawesi Utara 45,66 10,72 17,62 20,79 5,21 100,00
Sulawesi Tengah 55,00 5,15 18,21 19,57 2,07 100,00
Sulawesi Selatan 51,52 7,52 19,64 18,27 3,06 100,00
Sulawesi Tenggara 55,32 4,63 17,71 20,21 2,13 100,00
Gorontalo 53,48 6,72 16,39 21,32 2,09 100,00
Sulawesi Barat 55,47 4,36 16,01 21,02 3,13 100,00
Maluku 43,39 10,13 24,27 17,78 4,43 100,00
Maluku Utara 50,30 6,18 20,79 18,73 4,00 100,00
Papua Barat 48,17 8,72 24,09 16,97 2,05 100,00
Papua 66,46 5,47 14,83 11,14 2,09 100,00

Indonesia 52,87 8,23 19,07 17,15 2,69 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

191
Tabel 5.2.1 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan, 2018

Perkotaan
Tingkat Pendidikan
Provinsi Tidak Sekolah Total
Sekolah Sekolah Perguruan
Tamat Menengah
Dasar Menengah Tinggi
SD Pertama
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Aceh 0,82 6,34 12,34 49,86 30,63 100,00


Sumatera Utara 2,43 6,91 16,80 54,46 19,40 100,00
Sumatera Barat 6,86 8,01 14,99 44,87 25,26 100,00
Riau 2,19 7,97 14,13 56,33 19,38 100,00
Jambi 2,35 8,53 15,11 50,58 23,43 100,00
Sumatera Selatan 3,10 11,46 10,48 54,50 20,46 100,00
Bengkulu 3,59 5,82 17,03 44,52 29,04 100,00

.id
Lampung 5,58 8,17 16,96 47,60 21,69 100,00
Kep Bangka Belitung 4,38 15,50 12,07 49,92 18,13 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 1,14 7,74 10,29
ps 62,11 18,73 100,00
DKI Jakarta 1,71 5,78 13,02 51,78 27,72 100,00
Jawa Barat 2,44 10,67 20,53 51,04 15,31 100,00
.b

Jawa Tengah 2,58 10,12 23,20 49,24 14,86 100,00


w

DI Yogyakarta 1,81 2,69 13,88 58,31 23,30 100,00


w

Jawa Timur 1,71 8,23 19,46 52,27 18,33 100,00


//w

Banten 2,71 8,79 17,49 51,41 19,60 100,00


Bali 2,29 5,11 11,21 51,25 30,13 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 5,23 10,67 18,53 46,34 19,23 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 6,15 9,91 11,57 45,48 26,89 100,00


ht

Kalimantan Barat 7,79 13,82 13,82 46,80 17,77 100,00


Kalimantan Tengah 5,11 8,87 15,65 50,40 19,97 100,00
Kalimantan Selatan 5,42 12,03 14,82 47,30 20,42 100,00
Kalimantan Timur 3,08 6,43 11,74 56,08 22,68 100,00
Kalimantan Utara 2,34 9,24 10,46 57,56 20,40 100,00
Sulawesi Utara 3,64 6,40 15,47 51,80 22,70 100,00
Sulawesi Tengah 6,72 10,14 13,51 44,68 24,94 100,00
Sulawesi Selatan 4,78 10,42 14,58 44,56 25,65 100,00
Sulawesi Tenggara 3,20 5,24 10,33 45,87 35,37 100,00
Gorontalo 12,47 13,82 10,29 43,01 20,41 100,00
Sulawesi Barat 7,93 11,46 11,96 42,76 25,90 100,00
Maluku 2,32 4,85 9,08 52,20 31,55 100,00
Maluku Utara 4,48 3,72 8,61 52,40 30,78 100,00
Papua Barat 4,63 3,95 12,93 50,64 27,85 100,00
Papua 5,30 6,94 11,44 50,40 25,92 100,00

Indonesia 2,82 8,87 17,54 51,12 19,65 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

192
Tabel 5.2.2 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan, 2018

Perdesaan
Tingkat Pendidikan
Provinsi Tidak Sekolah Total
Sekolah Sekolah Perguruan
Tamat Menengah
Dasar Menengah Tinggi
SD Pertama
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Aceh 3,44 11,21 24,50 45,27 15,58 100,00


Sumatera Utara 6,39 13,76 25,83 43,14 10,88 100,00
Sumatera Barat 12,13 18,77 25,49 31,70 11,91 100,00
Riau 8,97 17,25 20,99 41,18 11,62 100,00
Jambi 6,82 19,26 25,48 39,94 8,50 100,00
Sumatera Selatan 7,57 23,81 24,06 36,24 8,31 100,00
Bengkulu 6,51 19,56 28,88 35,46 9,59 100,00

.id
Lampung 4,64 20,08 35,55 33,81 5,91 100,00
Kep Bangka Belitung 16,43 28,70 20,66 28,66 5,54 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 8,90 19,63ps 18,30 43,85 9,31 100,00
DKI Jakarta - - - - - -
Jawa Barat 3,58 26,22 33,56 32,50 4,14 100,00
.b

Jawa Tengah 3,27 22,18 34,39 33,59 6,58 100,00


w

DI Yogyakarta 0,53 10,74 29,48 50,38 8,87 100,00


w

Jawa Timur 3,90 21,47 31,90 35,04 7,68 100,00


//w

Banten 7,77 27,89 32,12 26,82 5,39 100,00


Bali 5,63 13,59 25,79 39,96 15,03 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 6,36 15,13 28,15 38,28 12,08 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 16,19 27,52 18,07 29,23 8,99 100,00


ht

Kalimantan Barat 12,37 31,86 21,60 27,26 6,90 100,00


Kalimantan Tengah 9,86 24,61 21,83 34,07 9,63 100,00
Kalimantan Selatan 7,13 26,36 26,71 31,25 8,55 100,00
Kalimantan Timur 6,08 15,64 19,56 48,18 10,54 100,00
Kalimantan Utara 10,35 13,03 16,25 45,34 15,02 100,00
Sulawesi Utara 10,16 12,95 23,15 38,60 15,14 100,00
Sulawesi Tengah 10,08 24,40 21,81 31,86 11,85 100,00
Sulawesi Selatan 10,30 21,23 22,56 32,13 13,77 100,00
Sulawesi Tenggara 9,58 14,22 20,75 41,31 14,14 100,00
Gorontalo 22,11 25,53 14,28 28,13 9,95 100,00
Sulawesi Barat 11,87 26,43 20,01 30,49 11,20 100,00
Maluku 9,60 15,78 18,78 42,40 13,44 100,00
Maluku Utara 4,81 17,58 18,78 38,77 20,07 100,00
Papua Barat 17,41 15,76 17,25 33,45 16,13 100,00
Papua 39,98 18,89 18,12 18,71 4,29 100,00

Indonesia 7,72 21,18 27,50 34,81 8,79 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

193
Tabel 5.2.3 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan, 2018

Laki-laki
Tingkat Pendidikan
Provinsi Tidak Sekolah Total
Sekolah Sekolah Perguruan
Tamat Menengah
Dasar Menengah Tinggi
SD Pertama
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Aceh 3,11 11,02 24,00 48,96 12,90 100,00


Sumatera Utara 5,02 12,34 23,26 49,49 9,89 100,00
Sumatera Barat 11,92 16,65 23,43 36,60 11,40 100,00
Riau 7,74 16,77 20,13 47,32 8,03 100,00
Jambi 5,65 17,64 23,87 44,85 7,98 100,00
Sumatera Selatan 6,95 21,36 19,84 44,09 7,76 100,00
Bengkulu 7,11 16,46 26,03 39,34 11,06 100,00

.id
Lampung 6,24 20,13 30,72 36,68 6,23 100,00
Kep Bangka Belitung 13,38 24,75 16,08 36,85 8,94 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 2,16 12,21 15,47
ps 58,57 11,59 100,00
DKI Jakarta 0,92 5,42 13,99 57,83 21,84 100,00
Jawa Barat 3,26 16,68 22,65 47,28 10,12 100,00
.b

Jawa Tengah 3,76 19,02 29,89 40,08 7,25 100,00


w

DI Yogyakarta 2,47 5,69 19,37 57,35 15,11 100,00


w

Jawa Timur 3,06 16,23 25,30 45,38 10,03 100,00


//w

Banten 4,99 15,93 21,92 44,55 12,62 100,00


Bali 3,40 7,25 15,32 52,18 21,86 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 7,54 12,83 21,83 46,02 11,79 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 16,82 25,20 16,77 32,42 8,79 100,00


ht

11,85 27,31 20,82 32,51 7,51


Kalimantan Barat 100,00
Kalimantan Tengah 9,25 20,07 20,53 39,99 10,16 100,00
Kalimantan Selatan 7,39 22,24 22,07 39,61 8,68 100,00
Kalimantan Timur 4,72 10,75 15,50 55,28 13,75 100,00
Kalimantan Utara 6,89 11,82 12,81 52,40 16,08 100,00
Sulawesi Utara 8,53 11,86 23,79 44,92 10,89 100,00
Sulawesi Tengah 10,72 24,52 20,37 35,03 9,35 100,00
Sulawesi Selatan 9,60 19,69 20,04 38,04 12,63 100,00
Sulawesi Tenggara 9,37 12,71 18,31 45,87 13,74 100,00
Gorontalo 21,79 23,42 12,57 36,03 6,19 100,00
Sulawesi Barat 11,18 25,90 19,07 34,63 9,21 100,00
Maluku 7,76 11,57 16,20 49,25 15,22 100,00
Maluku Utara 5,45 14,46 16,76 45,95 17,38 100,00
Papua Barat 11,32 11,03 17,38 43,29 16,97 100,00
Papua 25,08 15,53 18,82 32,13 8,43 100,00

Indonesia 5,73 16,60 22,80 44,39 10,48 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

194
Tabel 5.2.4 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan, 2018

Perempuan
Tingkat Pendidikan
Provinsi Tidak Sekolah Total
Sekolah Sekolah Perguruan
Tamat Menengah
Dasar Menengah Tinggi
SD Pertama
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Aceh 1,70 7,20 14,54 42,70 33,86 100,00


Sumatera Utara 3,24 6,87 17,79 48,62 23,48 100,00
Sumatera Barat 5,44 7,98 14,95 40,96 30,68 100,00
Riau 3,65 7,68 14,87 46,48 27,32 100,00
Jambi 4,96 12,60 19,14 40,41 22,88 100,00
Sumatera Selatan 4,22 15,92 18,19 40,11 21,56 100,00
Bengkulu 2,71 12,97 23,53 36,31 24,47 100,00

.id
Lampung 2,33 9,31 28,43 40,50 19,43 100,00
Kep Bangka Belitung 4,08 16,29 16,24 45,34 18,05 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 1,58 5,12 6,04
ps 62,36 24,90 100,00
DKI Jakarta 2,64 6,20 11,87 44,65 34,64 100,00
Jawa Barat 1,67 9,37 24,60 46,58 17,79 100,00
.b

Jawa Tengah 1,62 11,23 26,59 44,20 16,37 100,00


w

DI Yogyakarta 0,22 2,71 14,38 55,49 27,20 100,00


w

Jawa Timur 2,16 11,23 25,05 42,56 19,00 100,00


//w

Banten 2,36 9,88 20,06 46,13 21,58 100,00


Bali 3,24 8,28 16,17 42,78 29,53 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 3,36 13,22 25,94 36,64 20,84 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 10,21 22,14 16,76 32,63 18,26 100,00


ht

Kalimantan Barat 9,19 23,97 16,02 35,22 15,59 100,00


Kalimantan Tengah 5,47 15,08 17,12 41,54 20,80 100,00
Kalimantan Selatan 4,56 15,58 19,83 36,95 23,08 100,00
Kalimantan Timur 2,84 7,11 12,13 49,67 28,25 100,00
Kalimantan Utara 2,60 8,60 12,36 53,91 22,52 100,00
Sulawesi Utara 2,96 4,54 9,23 46,76 36,51 100,00
Sulawesi Tengah 5,85 11,45 17,20 37,14 28,36 100,00
Sulawesi Selatan 5,09 11,28 17,51 36,68 29,44 100,00
Sulawesi Tenggara 4,00 8,58 15,43 37,28 34,71 100,00
Gorontalo 11,51 16,02 12,99 29,96 29,53 100,00
Sulawesi Barat 10,90 18,92 17,17 29,79 23,22 100,00
Maluku 4,17 10,37 11,81 41,49 32,16 100,00
Maluku Utara 3,39 12,68 14,69 36,07 33,17 100,00
Papua Barat 14,74 11,66 12,39 34,04 27,18 100,00
Papua 42,81 17,49 13,87 16,38 9,45 100,00

Indonesia 3,81 10,69 20,66 42,94 21,89 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

195
Tabel 5.2.5 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan, 2018

Perkotaan+Perdesaan, Laki-laki+Perempuan
Tingkat Pendidikan
Provinsi Tidak Sekolah Total
Sekolah Sekolah Perguruan
Tamat Menengah
Dasar Menengah Tinggi
SD Pertama
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Aceh 2,61 9,66 20,63 46,73 20,37 100,00


Sumatera Utara 4,30 10,13 21,05 49,14 15,39 100,00
Sumatera Barat 9,53 13,46 20,31 38,20 18,50 100,00
Riau 6,35 13,66 18,34 47,04 14,62 100,00
Jambi 5,41 15,87 22,21 43,30 13,20 100,00
Sumatera Selatan 5,99 19,45 19,26 42,69 12,60 100,00
Bengkulu 5,59 15,26 25,17 38,30 15,68 100,00

.id
Lampung 4,93 16,49 29,95 37,97 10,67 100,00
Kep Bangka Belitung 10,08 21,75 16,14 39,86 12,17 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 1,89 8,89 11,06
ps 60,34 17,81 100,00
DKI Jakarta 1,71 5,78 13,02 51,78 27,72 100,00
Jawa Barat 2,69 14,04 23,35 47,03 12,89 100,00
.b

Jawa Tengah 2,91 15,92 28,57 41,72 10,88 100,00


w

DI Yogyakarta 1,53 4,45 17,29 56,58 20,14 100,00


w

Jawa Timur 2,72 14,34 25,20 44,32 13,41 100,00


//w

Banten 4,00 13,66 21,22 45,14 15,98 100,00


Bali 3,32 7,73 15,72 47,76 25,47 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 5,82 12,99 23,52 42,15 15,51 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 14,16 23,97 16,76 32,51 12,60 100,00


ht

Kalimantan Barat 10,92 26,14 19,13 33,46 10,35 100,00


Kalimantan Tengah 7,99 18,41 19,39 40,51 13,71 100,00
Kalimantan Selatan 6,34 19,78 21,25 38,63 14,00 100,00
Kalimantan Timur 4,09 9,54 14,38 53,41 18,58 100,00
Kalimantan Utara 5,37 10,68 12,65 52,94 18,36 100,00
Sulawesi Utara 6,75 9,52 19,13 45,51 19,10 100,00
Sulawesi Tengah 9,06 20,07 19,29 35,75 15,82 100,00
Sulawesi Selatan 7,91 16,54 19,09 37,53 18,93 100,00
Sulawesi Tenggara 7,46 11,24 17,29 42,82 21,19 100,00
Gorontalo 18,32 20,92 12,71 33,98 14,07 100,00
Sulawesi Barat 11,08 23,45 18,41 32,93 14,12 100,00
Maluku 6,52 11,15 14,67 46,55 21,10 100,00
Maluku Utara 4,72 13,83 16,03 42,46 22,96 100,00
Papua Barat 12,54 11,25 15,61 40,00 20,60 100,00
Papua 32,65 16,36 16,71 25,42 8,86 100,00

Indonesia 5,01 14,36 21,99 43,84 14,80 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

196
Tabel 5.3 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Pemuda, 2018

Tipe Daerah Jenis Kelamin


Provinsi Total
Perkotaan Perdesaan Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 56,11 57,01 71,49 41,88 56,71


Sumatera Utara 65,20 70,79 78,30 56,53 67,64
Sumatera Barat 57,91 59,05 70,57 45,90 58,47
Riau 60,10 59,91 75,76 43,62 59,99
Jambi 61,64 62,56 77,89 46,05 62,26
Sumatera Selatan 58,60 63,16 76,88 45,00 61,41
Bengkulu 52,26 62,14 73,49 43,07 58,61
Lampung 61,11 63,22 80,49 43,58 62,54

.id
Kep Bangka Belitung 61,48 64,30 78,54 45,92 62,77

o
Kepulauan Riau 60,83 59,80 69,43 52,59 60,74
DKI Jakarta 62,18 -
.g
71,60 53,27 62,18
ps
Jawa Barat 61,54 60,90 76,91 45,22 61,39
Jawa Tengah 59,99 59,23 70,90 47,91 59,63
.b

DI Yogyakarta 64,66 61,50 71,95 55,47 63,97


w

Jawa Timur 60,36 60,58 74,74 45,98 60,46


w

Banten 58,07 58,11 72,00 43,56 58,09


//w

Bali 69,13 75,98 75,33 66,72 71,10


s:

Nusa Tenggara Barat 55,76 60,13 69,44 46,64 57,92


Nusa Tenggara Timur 48,79 64,20 71,23 48,73 60,03
tp
ht

Kalimantan Barat 59,48 62,77 77,67 45,07 61,60


Kalimantan Tengah 64,06 64,15 80,87 46,00 64,11
Kalimantan Selatan 62,43 62,66 77,19 47,12 62,54
Kalimantan Timur 59,52 61,49 75,38 43,22 60,15
Kalimantan Utara 62,42 63,98 76,78 47,57 63,03
Sulawesi Utara 56,29 56,48 71,18 40,34 56,38
Sulawesi Tengah 60,21 60,12 76,47 43,09 60,15
Sulawesi Selatan 58,47 59,52 74,03 44,15 59,03
Sulawesi Tenggara 54,87 63,04 75,30 44,39 59,95
Gorontalo 57,79 61,94 76,94 43,10 60,20
Sulawesi Barat 62,90 59,05 75,56 43,83 59,84
Maluku 50,90 55,93 64,82 41,44 53,52
Maluku Utara 49,77 59,54 69,94 42,40 56,48
Papua Barat 56,33 57,29 70,37 41,97 56,89
Papua 56,29 78,98 78,39 64,61 71,94

Indonesia 60,56 61,81 74,67 47,07 61,10


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

197
Tabel 5.4.1 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2018

Perkotaan
Lapangan PekerjaanUtama
Provinsi Total
Pertanian Manufaktur Jasa-jasa
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 12,60 17,34 70,06 100,00


Sumatera Utara 10,14 24,03 65,83 100,00
Sumatera Barat 9,83 19,94 70,23 100,00
Riau 4,67 19,78 75,55 100,00
Jambi 11,36 11,57 77,07 100,00
Sumatera Selatan 4,87 21,21 73,92 100,00
Bengkulu 6,90 15,03 78,07 100,00
Lampung 7,12 17,32 75,56 100,00

.id
Kep Bangka Belitung 7,60 21,10 71,30 100,00

o
Kepulauan Riau 1,42 39,85 58,74 100,00
DKI Jakarta 0,25 17,14
.g 82,61 100,00
ps
Jawa Barat 2,51 36,89 60,61 100,00
Jawa Tengah 3,82 39,43 56,75 100,00
.b

DI Yogyakarta 2,31 27,22 70,47 100,00


w

Jawa Timur 7,08 32,13 60,79 100,00


w

Banten 1,67 37,42 60,91 100,00


//w

Bali 3,71 15,29 80,99 100,00


s:

Nusa Tenggara Barat 12,60 20,41 66,99 100,00


Nusa Tenggara Timur 8,97 13,93 77,10 100,00
tp
ht

Kalimantan Barat 7,19 21,40 71,41 100,00


Kalimantan Tengah 9,76 14,61 75,63 100,00
Kalimantan Selatan 4,97 17,01 78,02 100,00
Kalimantan Timur 5,78 19,09 75,13 100,00
Kalimantan Utara 1,74 16,73 81,53 100,00
Sulawesi Utara 5,18 17,74 77,08 100,00
Sulawesi Tengah 10,09 15,73 74,18 100,00
Sulawesi Selatan 8,31 20,28 71,41 100,00
Sulawesi Tenggara 5,70 13,59 80,72 100,00
Gorontalo 5,27 18,63 76,10 100,00
Sulawesi Barat 10,20 19,11 70,69 100,00
Maluku 11,92 13,51 74,57 100,00
Maluku Utara 6,13 11,29 82,57 100,00
Papua Barat 2,95 15,32 81,73 100,00
Papua 11,48 17,09 71,43 100,00

Indonesia 4,87 28,94 66,19 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

198
Tabel 5.4.2 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2018

Perdesaan
Lapangan Pekerjaan Utama
Provinsi Total
Pertanian Manufaktur Jasa-jasa
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 40,62 19,87 39,51 100,00


Sumatera Utara 51,01 14,25 34,74 100,00
Sumatera Barat 40,06 16,07 43,87 100,00
Riau 47,02 14,43 38,55 100,00
Jambi 51,67 15,12 33,22 100,00
Sumatera Selatan 57,93 14,72 27,35 100,00
Bengkulu 54,80 12,59 32,61 100,00
Lampung 46,98 15,65 37,37 100,00

.id
Kep Bangka Belitung 35,87 32,46 31,66 100,00

o
Kepulauan Riau 28,64 20,39 50,96 100,00
DKI Jakarta - -
.g - -
ps
Jawa Barat 16,81 34,76 48,44 100,00
Jawa Tengah 20,37 39,89 39,74 100,00
.b

DI Yogyakarta 12,04 31,17 56,80 100,00


w

Jawa Timur 32,23 30,04 37,74 100,00


w

Banten 20,18 42,86 36,97 100,00


//w

Bali 23,71 22,03 54,27 100,00


s:

Nusa Tenggara Barat 38,69 25,88 35,43 100,00


Nusa Tenggara Timur 58,85 15,22 25,92 100,00
tp
ht

Kalimantan Barat 59,74 14,88 25,39 100,00


Kalimantan Tengah 46,29 21,53 32,18 100,00
Kalimantan Selatan 44,06 21,16 34,78 100,00
Kalimantan Timur 38,06 25,51 36,43 100,00
Kalimantan Utara 43,47 8,51 48,02 100,00
Sulawesi Utara 25,64 29,57 44,79 100,00
Sulawesi Tengah 47,18 18,23 34,59 100,00
Sulawesi Selatan 45,51 18,56 35,93 100,00
Sulawesi Tenggara 39,39 22,38 38,23 100,00
Gorontalo 34,05 22,03 43,92 100,00
Sulawesi Barat 50,37 18,25 31,38 100,00
Maluku 47,65 16,56 35,79 100,00
Maluku Utara 50,82 13,44 35,73 100,00
Papua Barat 46,80 15,69 37,50 100,00
Papua 85,03 3,33 11,64 100,00

Indonesia 39,37 24,00 36,62 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

199
Tabel 5.4.3 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2018

Laki-laki
Lapangan Pekerjaan Utama
Provinsi Total
Pertanian Manufaktur Jasa-jasa
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 35,27 23,33 41,40 100,00


Sumatera Utara 34,30 23,64 42,05 100,00
Sumatera Barat 31,11 21,53 47,35 100,00
Riau 38,76 20,64 40,60 100,00
Jambi 43,41 17,60 38,99 100,00
Sumatera Selatan 45,11 20,20 34,69 100,00
Bengkulu 44,08 17,51 38,41 100,00
Lampung 41,88 19,34 38,79 100,00

.id
Kep Bangka Belitung 23,69 36,77 39,54 100,00

o
Kepulauan Riau 6,57 40,34 53,09 100,00
DKI Jakarta 0,45 16,14
.g 83,41 100,00
ps
Jawa Barat 7,04 38,49 54,47 100,00
Jawa Tengah 15,13 41,31 43,56 100,00
.b

DI Yogyakarta 6,06 31,07 62,87 100,00


w

Jawa Timur 21,29 36,09 42,62 100,00


w

Banten 7,98 41,97 50,05 100,00


//w

Bali 11,40 18,07 70,53 100,00


s:

Nusa Tenggara Barat 28,60 27,28 44,12 100,00


Nusa Tenggara Timur 50,09 16,39 33,52 100,00
tp
ht

Kalimantan Barat 46,53 22,21 31,26 100,00


Kalimantan Tengah 35,42 25,46 39,12 100,00
Kalimantan Selatan 31,56 24,21 44,24 100,00
Kalimantan Timur 20,96 26,69 52,35 100,00
Kalimantan Utara 21,51 15,87 62,62 100,00
Sulawesi Utara 19,62 30,15 50,23 100,00
Sulawesi Tengah 43,33 21,79 34,88 100,00
Sulawesi Selatan 34,15 25,01 40,84 100,00
Sulawesi Tenggara 34,37 23,98 41,65 100,00
Gorontalo 28,22 24,80 46,98 100,00
Sulawesi Barat 50,97 22,48 26,55 100,00
Maluku 37,87 17,93 44,20 100,00
Maluku Utara 44,47 14,28 41,26 100,00
Papua Barat 28,64 20,67 50,70 100,00
Papua 64,11 9,63 26,26 100,00

Indonesia 23,67 30,05 46,28 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

200
Tabel 5.4.4 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2018

Perempuan
Lapangan Pekerjaan Utama
Provinsi Total
Pertanian Manufaktur Jasa-jasa
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 25,28 11,37 63,36 100,00


Sumatera Utara 22,09 13,24 64,67 100,00
Sumatera Barat 14,88 11,88 73,24 100,00
Riau 15,00 8,50 76,49 100,00
Jambi 30,71 7,31 61,98 100,00
Sumatera Selatan 28,23 11,11 60,66 100,00
Bengkulu 31,65 5,45 62,90 100,00
Lampung 21,34 9,87 68,79 100,00

.id
Kep Bangka Belitung 16,06 7,75 76,19 100,00

o
Kepulauan Riau 1,20 35,25 63,55 100,00
DKI Jakarta 0,01 18,33
.g 81,66 100,00
ps
Jawa Barat 3,06 32,77 64,17 100,00
Jawa Tengah 6,71 37,14 56,15 100,00
.b

DI Yogyakarta 2,16 23,89 73,95 100,00


w

Jawa Timur 14,40 23,03 62,57 100,00


w

Banten 3,74 33,51 62,74 100,00


//w

Bali 8,20 16,59 75,21 100,00


s:

Nusa Tenggara Barat 22,66 17,50 59,84 100,00


Nusa Tenggara Timur 46,89 12,84 40,27 100,00
tp

36,64 7,25 56,11


ht

Kalimantan Barat 100,00


Kalimantan Tengah 24,83 5,51 69,66 100,00
Kalimantan Selatan 16,79 10,82 72,39 100,00
Kalimantan Timur 8,08 10,37 81,55 100,00
Kalimantan Utara 10,31 9,50 80,19 100,00
Sulawesi Utara 4,96 9,00 86,04 100,00
Sulawesi Tengah 21,56 9,11 69,33 100,00
Sulawesi Selatan 21,37 9,80 68,83 100,00
Sulawesi Tenggara 17,01 11,25 71,74 100,00
Gorontalo 11,93 12,62 75,44 100,00
Sulawesi Barat 26,46 10,89 62,64 100,00
Maluku 22,47 10,28 67,25 100,00
Maluku Utara 28,28 10,28 61,44 100,00
Papua Barat 32,71 6,29 61,00 100,00
Papua 76,68 1,68 21,63 100,00

Indonesia 14,69 21,30 64,01 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

201
Tabel 5.4.5 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2018

Perkotaan+Perdesaan, Laki-laki+Perempuan
Lapangan Pekerjaan Utama
Provinsi Total
Pertanian Manufaktur Jasa-jasa
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 31,71 19,07 49,22 100,00


Sumatera Utara 29,36 19,43 51,21 100,00
Sumatera Barat 25,13 17,98 56,89 100,00
Riau 30,65 16,50 52,86 100,00
Jambi 38,96 14,00 47,04 100,00
Sumatera Selatan 39,19 17,01 43,80 100,00
Bengkulu 39,80 13,36 46,85 100,00
Lampung 34,97 16,15 48,88 100,00

.id
Kep Bangka Belitung 20,98 26,48 52,54 100,00

o
Kepulauan Riau 4,06 37,96 57,98 100,00
DKI Jakarta 0,25 17,14
.g 82,61 100,00
ps
Jawa Barat 5,60 36,43 57,97 100,00
Jawa Tengah 11,78 39,65 48,57 100,00
.b

DI Yogyakarta 4,43 28,08 67,48 100,00


w

Jawa Timur 18,69 31,16 50,15 100,00


w

Banten 6,39 38,81 54,80 100,00


//w

Bali 9,89 17,37 72,73 100,00


s:

Nusa Tenggara Barat 26,15 23,25 50,59 100,00


Nusa Tenggara Timur 48,80 14,96 36,23 100,00
tp
ht

Kalimantan Barat 43,06 16,95 40,00 100,00


Kalimantan Tengah 31,89 18,80 49,31 100,00
Kalimantan Selatan 26,10 19,26 54,65 100,00
Kalimantan Timur 16,67 21,26 62,07 100,00
Kalimantan Utara 17,54 13,62 68,84 100,00
Sulawesi Utara 14,92 23,37 61,70 100,00
Sulawesi Tengah 35,92 17,47 46,61 100,00
Sulawesi Selatan 29,36 19,30 51,34 100,00
Sulawesi Tenggara 28,21 19,46 52,33 100,00
Gorontalo 22,73 20,69 56,58 100,00
Sulawesi Barat 42,38 18,42 39,20 100,00
Maluku 32,52 15,27 52,20 100,00
Maluku Utara 38,74 12,86 48,40 100,00
Papua Barat 30,09 15,55 54,36 100,00
Papua 69,47 6,24 24,29 100,00

Indonesia 20,27 26,74 52,99 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

202
Tabel 5.5.1 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan Utama, 2018

Jenis Pekerjaan Utama


Tenaga Tenaga Pejabat
Tenaga
Provinsi Profesional, Kepemimpinan Pelaksana, Tenaga
Usaha
Teknisi & Tenaga & Tata Usaha Dan
Penjualan
Lain Ybdi Ketatalaksanaan Tenaga Ybdi
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 10,43 0,76 7,85 15,50


Sumatera Utara 8,61 0,41 7,92 18,65
Sumatera Barat 8,75 0,80 10,02 23,61
Riau 9,19 0,41 9,79 18,44
Jambi 8,68 0,20 8,00 14,80
Sumatera Selatan 7,23 0,34 7,11 17,35

.id
Bengkulu 8,12 0,10 6,98 17,38
Lampung 6,95 0,28 6,37 19,93

o
Kep Bangka Belitung 6,48 1,11 11,04 20,52
Kepulauan Riau 9,19
.g
1,75 17,74 16,05
ps
DKI Jakarta 12,10 1,06 22,63 21,85
.b

Jawa Barat 8,08 0,57 10,56 21,89


w

Jawa Tengah 7,28 0,49 6,50 21,26


DI Yogyakarta 12,16 0,94 12,44 19,99
w

Jawa Timur 8,25 0,32 7,47 19,49


//w

Banten 9,11 0,25 12,14 17,92


s:

Bali 10,21 0,78 17,47 17,25


tp

Nusa Tenggara Barat 7,47 0,17 6,95 22,03


Nusa Tenggara Timur 9,19 0,92 5,79 8,96
ht

Kalimantan Barat 6,81 0,73 6,31 14,98


Kalimantan Tengah 9,39 0,87 10,40 17,95
Kalimantan Selatan 9,77 0,61 9,04 18,77
Kalimantan Timur 10,08 0,54 15,58 17,18
Kalimantan Utara 10,82 1,49 16,43 17,79
Sulawesi Utara 10,21 0,78 13,71 17,53
Sulawesi Tengah 10,50 0,66 8,73 12,76
Sulawesi Selatan 9,22 0,52 9,24 18,73
Sulawesi Tenggara 11,49 1,08 10,04 18,88
Gorontalo 8,97 1,33 10,26 16,18
Sulawesi Barat 8,29 0,14 8,27 14,94
Maluku 12,13 0,56 8,94 14,91
Maluku Utara 11,28 0,61 11,54 12,29
Papua Barat 13,00 1,18 12,17 14,11
Papua 5,01 0,59 5,63 5,81

Indonesia 8,58 0,54 9,50 19,05


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

203
Tabel 5.5.1 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan Utama, 2018

Jenis Pekerjaan Utama


Tenaga Usaha Tani, Tenaga Produksi
Tenaga
Provinsi Kebun, Ternak, Operator Alat Lain- Total
Usaha
Ikan, Hutan Dan Angkutan Dan nya
Jasa
Perburuan Pekerja Kasar
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 6,43 30,34 26,70 1,98 100,00


Sumatera Utara 7,42 27,95 27,40 1,64 100,00
Sumatera Barat 5,21 23,91 25,86 1,84 100,00
Riau 5,22 28,70 26,36 1,88 100,00
Jambi 4,96 38,05 24,47 0,83 100,00
Sumatera Selatan 3,99 38,31 23,64 2,03 100,00

.id
Bengkulu 4,53 38,88 21,26 2,75 100,00
Lampung 4,56 33,91 26,75 1,26 100,00

o
Kep Bangka Belitung 4,90 20,23 32,14 3,58 100,00
Kepulauan Riau 9,04 4,05
.g 39,08 3,10 100,00
ps
DKI Jakarta 12,51 0,14 27,47 2,23 100,00
.b

Jawa Barat 7,16 5,50 44,67 1,57 100,00


w

Jawa Tengah 6,47 11,44 45,24 1,30 100,00


w

DI Yogyakarta 9,61 4,25 38,16 2,45 100,00


Jawa Timur 6,64 18,25 38,30 1,28 100,00
//w

Banten 7,48 5,85 45,36 1,89 100,00


s:

10,94 9,79 31,16 2,39 100,00


Bali
tp

Nusa Tenggara Barat 6,23 25,30 30,83 1,02 100,00


ht

Nusa Tenggara Timur 3,11 48,25 22,86 0,92 100,00


Kalimantan Barat 4,96 41,66 22,63 1,92 100,00
Kalimantan Tengah 4,01 27,79 28,14 1,44 100,00
Kalimantan Selatan 7,89 24,88 26,94 2,10 100,00
Kalimantan Timur 5,61 14,78 32,66 3,57 100,00
Kalimantan Utara 8,26 16,30 22,39 6,53 100,00
Sulawesi Utara 6,74 14,13 34,97 1,93 100,00
Sulawesi Tengah 4,69 35,07 25,93 1,66 100,00
Sulawesi Selatan 4,06 29,28 27,71 1,24 100,00
Sulawesi Tenggara 3,30 27,77 26,44 1,01 100,00
Gorontalo 6,51 22,44 32,81 1,50 100,00
Sulawesi Barat 2,99 40,88 24,04 0,45 100,00
Maluku 4,46 31,68 25,03 2,29 100,00
Maluku Utara 3,45 38,12 21,10 1,60 100,00
Papua Barat 2,79 29,11 24,66 2,98 100,00
Papua 1,24 68,76 11,38 1,58 100,00

Indonesia 6,46 19,62 34,61 1,64 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

204
Tabel 5.6.1 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Status Pekerjaan Formal dan
Informal, 2018

Perkotaan

Provinsi Pekerja Formal Pekerja Informal Total

(1) (2) (3) (4)

Aceh 65,30 34,70 100,00


Sumatera Utara 70,52 29,48 100,00
Sumatera Barat 60,28 39,72 100,00
Riau 69,44 30,56 100,00
Jambi 68,67 31,33 100,00
Sumatera Selatan 71,42 28,58 100,00
Bengkulu 60,84 39,16 100,00

.id
Lampung 63,90 36,10 100,00
Kep Bangka Belitung 76,11 23,89 100,00

o
Kepulauan Riau 85,48 14,52 100,00
.g
ps
DKI Jakarta 83,49 16,51 100,00
Jawa Barat 75,45 24,55 100,00
.b

Jawa Tengah 68,10 31,90 100,00


w

DI Yogyakarta 72,40 27,60 100,00


w

Jawa Timur 68,00 32,00 100,00


//w

Banten 79,53 20,47 100,00


Bali 79,15 20,85 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 54,46 45,54 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 60,88 39,12 100,00


ht

Kalimantan Barat 76,96 23,04 100,00


Kalimantan Tengah 72,23 27,77 100,00
Kalimantan Selatan 71,43 28,57 100,00
Kalimantan Timur 78,67 21,33 100,00
Kalimantan Utara 76,10 23,90 100,00
Sulawesi Utara 69,58 30,42 100,00
Sulawesi Tengah 65,17 34,83 100,00
Sulawesi Selatan 68,10 31,90 100,00
Sulawesi Tenggara 64,43 35,57 100,00
Gorontalo 63,87 36,13 100,00
Sulawesi Barat 53,91 46,09 100,00
Maluku 62,63 37,37 100,00
Maluku Utara 62,30 37,70 100,00
Papua Barat 71,41 28,59 100,00
Papua 65,91 34,09 100,00

Indonesia 72,30 27,70 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

205
Tabel 5.6.2 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Status Pekerjaan Formal dan
Informal, 2018

Perdesaan

Provinsi Pekerja Formal Pekerja Informal Total

(1) (2) (3) (4)

Aceh 44,24 55,76 100,00


Sumatera Utara 37,62 62,38 100,00
Sumatera Barat 34,17 65,83 100,00
Riau 45,55 54,45 100,00
Jambi 50,62 49,38 100,00
Sumatera Selatan 40,20 59,80 100,00
Bengkulu 31,50 68,50 100,00

.id
Lampung 30,14 69,86 100,00
Kep Bangka Belitung 50,01 49,99 100,00

o
Kepulauan Riau 60,45 39,55 100,00
.g
ps
DKI Jakarta - - -
Jawa Barat 48,50 51,50 100,00
.b

Jawa Tengah 45,21 54,79 100,00


w

DI Yogyakarta 58,35 41,65 100,00


w

Jawa Timur 40,79 59,21 100,00


//w

Banten 53,25 46,75 100,00


Bali 55,77 44,23 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 27,23 72,77 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 23,65 76,35 100,00


ht

42,62 57,38
Kalimantan Barat 100,00
Kalimantan Tengah 53,84 46,16 100,00
Kalimantan Selatan 43,36 56,64 100,00
Kalimantan Timur 65,50 34,50 100,00
Kalimantan Utara 58,68 41,32 100,00
Sulawesi Utara 45,08 54,92 100,00
Sulawesi Tengah 34,65 65,35 100,00
Sulawesi Selatan 35,12 64,88 100,00
Sulawesi Tenggara 37,89 62,11 100,00
Gorontalo 42,34 57,66 100,00
Sulawesi Barat 27,98 72,02 100,00
Maluku 29,92 70,08 100,00
Maluku Utara 33,45 66,55 100,00
Papua Barat 43,93 56,07 100,00
Papua 11,87 88,13 100,00

Indonesia 40,41 59,59 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

206
Tabel 5.6.3 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Status Pekerjaan Formal dan
Informal, 2018

Laki-laki

Provinsi Pekerja Formal Pekerja Informal Total

(1) (2) (3) (4)

Aceh 49,87 50,13 100,00


Sumatera Utara 55,12 44,88 100,00
Sumatera Barat 45,36 54,64 100,00
Riau 52,79 47,21 100,00
Jambi 57,81 42,19 100,00
Sumatera Selatan 51,74 48,26 100,00
Bengkulu 39,61 60,39 100,00

.id
Lampung 36,64 63,36 100,00
Kep Bangka Belitung 64,70 35,30 100,00

o
Kepulauan Riau 82,58 17,42 100,00
.g
ps
DKI Jakarta 80,50 19,50 100,00
Jawa Barat 68,77 31,23 100,00
.b

Jawa Tengah 54,97 45,03 100,00


w

DI Yogyakarta 67,75 32,25 100,00


w

Jawa Timur 56,10 43,90 100,00


//w

Banten 71,58 28,42 100,00


Bali 75,25 24,75 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 40,84 59,16 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 30,93 69,07 100,00


ht

Kalimantan Barat 57,04 42,96 100,00


Kalimantan Tengah 62,45 37,55 100,00
Kalimantan Selatan 58,23 41,77 100,00
Kalimantan Timur 76,07 23,93 100,00
Kalimantan Utara 73,34 26,66 100,00
Sulawesi Utara 53,90 46,10 100,00
Sulawesi Tengah 38,68 61,32 100,00
Sulawesi Selatan 47,44 52,56 100,00
Sulawesi Tenggara 45,21 54,79 100,00
Gorontalo 46,36 53,64 100,00
Sulawesi Barat 31,65 68,35 100,00
Maluku 40,12 59,88 100,00
Maluku Utara 37,20 62,80 100,00
Papua Barat 60,33 39,67 100,00
Papua 28,49 71,51 100,00

Indonesia 57,30 42,70 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

207
Tabel 5.6.4 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Status Pekerjaan Formal dan
Informal, 2018

Perempuan

Provinsi Pekerja Formal Pekerja Informal Total

(1) (2) (3) (4)

Aceh 52,87 47,13 100,00


Sumatera Utara 54,95 45,05 100,00
Sumatera Barat 49,98 50,02 100,00
Riau 58,65 41,35 100,00
Jambi 53,52 46,48 100,00
Sumatera Selatan 50,28 49,72 100,00
Bengkulu 42,73 57,27 100,00

.id
Lampung 47,58 52,42 100,00
Kep Bangka Belitung 62,04 37,96 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 83,59 16,41 100,00
ps
DKI Jakarta 87,01 12,99 100,00
Jawa Barat 71,11 28,89 100,00
.b

Jawa Tengah 60,33 39,67 100,00


w

DI Yogyakarta 71,54 28,46 100,00


w

Jawa Timur 54,36 45,64 100,00


//w

Banten 74,92 25,08 100,00


Bali 68,17 31,83 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 39,56 60,44 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 31,49 68,51 100,00


ht

Kalimantan Barat 47,04 52,96 100,00


Kalimantan Tengah 58,36 41,64 100,00
Kalimantan Selatan 52,90 47,10 100,00
Kalimantan Timur 70,54 29,46 100,00
Kalimantan Utara 62,51 37,49 100,00
Sulawesi Utara 66,41 33,59 100,00
Sulawesi Tengah 54,06 45,94 100,00
Sulawesi Selatan 52,78 47,22 100,00
Sulawesi Tenggara 49,40 50,60 100,00
Gorontalo 59,54 40,46 100,00
Sulawesi Barat 35,88 64,12 100,00
Maluku 50,63 49,37 100,00
Maluku Utara 48,65 51,35 100,00
Papua Barat 43,68 56,32 100,00
Papua 16,32 83,68 100,00

Indonesia 59,32 40,68 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

208
Tabel 5.6.5 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Status Pekerjaan Formal dan
Informal, 2018

Perkotaan+Perdesaan, Laki-laki+Perempuan

Provinsi Pekerja Formal Pekerja Informal Total

(1) (2) (3) (4)

Aceh 50,94 49,06 100,00


Sumatera Utara 55,05 44,95 100,00
Sumatera Barat 47,06 52,94 100,00
Riau 54,79 45,21 100,00
Jambi 56,31 43,69 100,00
Sumatera Selatan 51,23 48,77 100,00
Bengkulu 40,69 59,31 100,00

.id
Lampung 40,32 59,68 100,00
Kep Bangka Belitung 63,76 36,24 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 83,05 16,95 100,00
ps
DKI Jakarta 83,49 16,51 100,00
Jawa Barat 69,61 30,39 100,00
.b

Jawa Tengah 57,10 42,90 100,00


w

DI Yogyakarta 69,33 30,67 100,00


w

Jawa Timur 55,44 44,56 100,00


//w

Banten 72,83 27,17 100,00


Bali 71,92 28,08 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 40,31 59,69 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 31,15 68,85 100,00


ht

Kalimantan Barat 53,52 46,48 100,00


Kalimantan Tengah 61,09 38,91 100,00
Kalimantan Selatan 56,26 43,74 100,00
Kalimantan Timur 74,23 25,77 100,00
Kalimantan Utara 69,50 30,50 100,00
Sulawesi Utara 57,91 42,09 100,00
Sulawesi Tengah 43,91 56,09 100,00
Sulawesi Selatan 49,44 50,56 100,00
Sulawesi Tenggara 46,70 53,30 100,00
Gorontalo 50,81 49,19 100,00
Sulawesi Barat 33,13 66,87 100,00
Maluku 43,77 56,23 100,00
Maluku Utara 41,25 58,75 100,00
Papua Barat 54,41 45,59 100,00
Papua 23,30 76,70 100,00

Indonesia 58,07 41,93 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

209
Tabel 5.7.1 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja dalam Seminggu,
2018

Perkotaan
Jam Kerja
Provinsi 49 jam Total
0-14 jam 15-34 jam 35-48 jam
atau lebih
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 10,53 25,00 38,79 25,68 100,00


Sumatera Utara 6,28 14,45 48,43 30,84 100,00
Sumatera Barat 12,41 17,95 38,94 30,71 100,00
Riau 6,96 11,91 47,10 34,03 100,00
Jambi 5,85 19,52 47,19 27,44 100,00
Sumatera Selatan 4,38 11,82 48,70 35,11 100,00
Bengkulu 11,53 18,10 36,60 33,77 100,00

.id
Lampung 4,54 17,27 48,66 29,53 100,00
Kep Bangka Belitung 7,18 13,41 51,71 27,70 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 5,06 6,81
ps 54,23 33,89 100,00
DKI Jakarta 2,17 8,47 64,61 24,75 100,00
Jawa Barat 4,82 10,95 56,07 28,16 100,00
.b

Jawa Tengah 8,61 12,94 55,75 22,70 100,00


w

DI Yogyakarta 11,92 14,80 54,82 18,46 100,00


w

Jawa Timur 9,30 14,02 49,88 26,80 100,00


//w

Banten 4,43 7,29 64,39 23,89 100,00


Bali 6,14 12,93 57,14 23,79 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 22,93 25,72 30,15 21,20 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 12,51 18,83 39,63 29,04 100,00


ht

Kalimantan Barat 6,21 14,92 45,23 33,64 100,00


Kalimantan Tengah 6,94 18,02 39,59 35,45 100,00
Kalimantan Selatan 8,94 16,91 41,60 32,55 100,00
Kalimantan Timur 3,60 12,95 50,17 33,28 100,00
Kalimantan Utara 10,05 12,28 39,48 38,19 100,00
Sulawesi Utara 7,31 14,69 50,47 27,53 100,00
Sulawesi Tengah 11,00 18,08 42,13 28,79 100,00
Sulawesi Selatan 8,80 15,57 47,09 28,55 100,00
Sulawesi Tenggara 11,99 17,36 36,16 34,49 100,00
Gorontalo 9,04 12,38 37,16 41,42 100,00
Sulawesi Barat 15,28 27,59 35,17 21,96 100,00
Maluku 7,36 15,91 41,65 35,09 100,00
Maluku Utara 7,72 12,62 45,95 33,71 100,00
Papua Barat 8,66 16,05 37,98 37,31 100,00
Papua 4,86 15,52 43,74 35,88 100,00

Indonesia 6,91 12,91 52,71 27,48 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

210
Tabel 5.7.2 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja dalam Seminggu,
2018

Perdesaan
Jam Kerja
Provinsi 49 jam Total
0-14 jam 15-34 jam 35-48 jam
atau lebih
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 16,12 33,40 34,88 15,61 100,00


Sumatera Utara 16,74 37,44 32,05 13,77 100,00
Sumatera Barat 17,32 33,10 30,03 19,55 100,00
Riau 12,55 34,68 29,78 22,99 100,00
Jambi 9,20 37,87 37,08 15,86 100,00
Sumatera Selatan 12,48 41,13 31,20 15,19 100,00
Bengkulu 15,11 33,74 35,84 15,31 100,00

.id
Lampung 15,93 33,04 30,28 20,74 100,00
Kep Bangka Belitung 9,21 26,68 38,87 25,23 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 8,94 29,20
ps 44,73 17,12 100,00
DKI Jakarta - - - - -
Jawa Barat 8,64 20,70 41,28 29,38 100,00
.b

Jawa Tengah 12,15 19,43 40,48 27,93 100,00


w

DI Yogyakarta 14,07 15,96 42,59 27,38 100,00


w

Jawa Timur 14,83 24,28 37,09 23,80 100,00


//w

Banten 6,69 20,91 48,14 24,26 100,00


Bali 11,06 23,17 41,13 24,64 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 23,41 27,35 27,63 21,61 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 23,05 39,66 27,21 10,08 100,00


ht

Kalimantan Barat 11,75 40,90 32,29 15,06 100,00


Kalimantan Tengah 13,21 24,60 39,21 22,98 100,00
Kalimantan Selatan 13,28 35,18 34,45 17,09 100,00
Kalimantan Timur 7,09 27,30 33,46 32,15 100,00
Kalimantan Utara 16,29 35,63 28,47 19,61 100,00
Sulawesi Utara 10,65 26,45 45,16 17,74 100,00
Sulawesi Tengah 14,00 37,47 31,69 16,84 100,00
Sulawesi Selatan 18,76 31,80 28,98 20,46 100,00
Sulawesi Tenggara 20,15 34,33 25,78 19,75 100,00
Gorontalo 13,53 29,00 29,88 27,59 100,00
Sulawesi Barat 25,17 33,82 24,72 16,29 100,00
Maluku 11,38 30,95 36,01 21,67 100,00
Maluku Utara 12,20 28,56 36,13 23,11 100,00
Papua Barat 11,07 32,36 39,89 16,68 100,00
Papua 10,36 48,75 36,45 4,44 100,00

Indonesia 13,98 29,83 35,23 20,96 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

211
Tabel 5.7.3 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja dalam Seminggu,
2018

Laki-laki
Jam Kerja
Provinsi 49 jam Total
0-14 jam 15-34 jam 35-48 jam
atau lebih
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 10,79 27,38 40,04 21,79 100,00


Sumatera Utara 9,36 23,27 42,88 24,48 100,00
Sumatera Barat 11,83 26,97 35,34 25,86 100,00
Riau 9,07 25,05 37,30 28,58 100,00
Jambi 6,33 31,13 42,20 20,34 100,00
Sumatera Selatan 7,83 29,81 38,76 23,60 100,00
Bengkulu 14,77 24,94 37,46 22,82 100,00

.id
Lampung 9,99 28,47 38,40 23,14 100,00
Kep Bangka Belitung 6,27 18,05 47,89 27,78 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 2,11 11,54
ps 57,46 28,89 100,00
DKI Jakarta 1,36 7,17 64,33 27,14 100,00
Jawa Barat 3,72 12,45 54,93 28,90 100,00
.b

Jawa Tengah 8,63 15,02 48,83 27,51 100,00


w

DI Yogyakarta 10,92 13,98 52,98 22,11 100,00


w

Jawa Timur 8,90 16,95 47,80 26,36 100,00


//w

Banten 2,71 10,02 60,95 26,33 100,00


Bali 5,37 14,04 53,98 26,61 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 20,84 25,64 29,12 24,40 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 17,20 34,17 33,36 15,27 100,00


ht

Kalimantan Barat 7,60 30,28 42,00 20,11 100,00


Kalimantan Tengah 9,01 19,17 43,08 28,74 100,00
Kalimantan Selatan 8,89 24,14 40,37 26,60 100,00
Kalimantan Timur 3,46 15,56 43,98 37,00 100,00
Kalimantan Utara 11,31 19,91 34,24 34,54 100,00
Sulawesi Utara 5,76 19,59 50,83 23,83 100,00
Sulawesi Tengah 9,73 31,50 35,80 22,97 100,00
Sulawesi Selatan 13,45 22,92 37,27 26,36 100,00
Sulawesi Tenggara 14,59 26,42 28,81 30,18 100,00
Gorontalo 8,39 22,09 32,34 37,18 100,00
Sulawesi Barat 18,93 33,60 30,12 17,35 100,00
Maluku 7,71 22,04 41,18 29,08 100,00
Maluku Utara 8,41 21,92 37,73 31,95 100,00
Papua Barat 7,40 21,03 44,21 27,36 100,00
Papua 8,73 36,30 40,06 14,91 100,00

Indonesia 7,96 19,26 46,65 26,12 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

212
Tabel 5.7.4 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja dalam Seminggu,
2018

Perempuan
Jam Kerja
Provinsi 49 jam Total
0-14 jam 15-34 jam 35-48 jam
atau lebih
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 20,75 36,78 29,05 13,43 100,00


Sumatera Utara 13,90 28,18 37,56 20,36 100,00
Sumatera Barat 20,15 23,29 32,87 23,68 100,00
Riau 12,94 27,48 34,88 24,71 100,00
Jambi 11,49 33,86 36,68 17,97 100,00
Sumatera Selatan 12,93 32,56 34,84 19,68 100,00
Bengkulu 12,50 36,26 33,45 17,79 100,00

.id
Lampung 17,44 27,93 30,73 23,90 100,00
Kep Bangka Belitung 11,54 22,68 41,53 24,25 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 9,23 6,07
ps 48,59 36,11 100,00
DKI Jakarta 3,14 9,99 64,94 21,93 100,00
Jawa Barat 9,07 14,15 49,20 27,58 100,00
.b

Jawa Tengah 12,85 17,64 47,77 21,74 100,00


w

DI Yogyakarta 14,45 16,56 50,97 18,02 100,00


w

Jawa Timur 16,74 21,74 37,66 23,85 100,00


//w

Banten 8,85 12,02 59,06 20,07 100,00


Bali 10,25 18,41 50,17 21,17 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 26,52 27,89 28,45 17,15 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 26,46 37,38 24,29 11,86 100,00


ht

Kalimantan Barat 14,40 37,02 26,06 22,51 100,00


Kalimantan Tengah 14,19 27,68 31,93 26,20 100,00
Kalimantan Selatan 15,38 31,31 33,24 20,07 100,00
Kalimantan Timur 7,43 22,29 45,62 24,66 100,00
Kalimantan Utara 14,43 23,33 37,26 24,99 100,00
Sulawesi Utara 15,57 21,79 41,82 20,83 100,00
Sulawesi Tengah 19,61 31,75 33,02 15,61 100,00
Sulawesi Selatan 16,07 27,79 36,15 19,99 100,00
Sulawesi Tenggara 22,63 32,84 29,97 14,56 100,00
Gorontalo 18,39 23,20 33,52 24,88 100,00
Sulawesi Barat 31,12 30,70 20,63 17,55 100,00
Maluku 13,38 29,36 33,17 24,09 100,00
Maluku Utara 15,71 28,51 40,72 15,06 100,00
Papua Barat 15,15 35,40 30,01 19,45 100,00
Papua 9,81 48,99 35,23 5,97 100,00

Indonesia 13,51 22,43 42,04 22,02 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

213
Tabel 5.7.5 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja dalam Seminggu,
2018

Perkotaan+Perdesaan, Laki-laki+Perempuan
Jam Kerja
Provinsi 49 jam Total
0-14 jam 15-34 jam 35-48 jam
atau lebih
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 14,34 30,73 36,12 18,81 100,00


Sumatera Utara 11,20 25,26 40,73 22,81 100,00
Sumatera Barat 14,90 25,62 34,43 25,06 100,00
Riau 10,39 25,88 36,47 27,26 100,00
Jambi 8,14 32,08 40,27 19,51 100,00
Sumatera Selatan 9,62 30,77 37,38 22,23 100,00
Bengkulu 13,99 28,84 36,08 21,09 100,00

.id
Lampung 12,50 28,29 35,82 23,39 100,00
Kep Bangka Belitung 8,14 19,69 45,64 26,53 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 5,44 8,98
ps 53,31 32,27 100,00
DKI Jakarta 2,17 8,47 64,61 24,75 100,00
Jawa Barat 5,65 13,06 52,86 28,42 100,00
.b

Jawa Tengah 10,31 16,06 48,41 25,21 100,00


w

DI Yogyakarta 12,39 15,06 52,14 20,41 100,00


w

Jawa Timur 11,86 18,76 43,97 25,41 100,00


//w

Banten 5,01 10,77 60,24 23,99 100,00


Bali 7,66 16,10 52,19 24,05 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 23,18 26,57 28,84 21,42 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 20,92 35,46 29,72 13,90 100,00


ht

Kalimantan Barat 9,99 32,65 36,40 20,96 100,00


Kalimantan Tengah 10,74 22,01 39,36 27,90 100,00
Kalimantan Selatan 11,29 26,79 37,73 24,19 100,00
Kalimantan Timur 4,78 17,80 44,53 32,90 100,00
Kalimantan Utara 12,42 21,12 35,31 31,16 100,00
Sulawesi Utara 8,90 20,29 47,94 22,87 100,00
Sulawesi Tengah 13,09 31,58 34,86 20,47 100,00
Sulawesi Selatan 14,43 24,75 36,85 23,97 100,00
Sulawesi Tenggara 17,44 28,70 29,22 24,64 100,00
Gorontalo 11,76 22,47 32,74 33,03 100,00
Sulawesi Barat 23,20 32,58 26,79 17,42 100,00
Maluku 9,68 24,58 38,40 27,35 100,00
Maluku Utara 10,99 24,25 38,78 25,98 100,00
Papua Barat 10,15 26,14 39,16 24,54 100,00
Papua 9,19 41,72 38,00 11,09 100,00

Indonesia 10,06 20,46 44,91 24,57 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

214
Tabel 5.8.1 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Pendapatan/Upah/Gaji dalam
Sebulan, 2018

Perkotaan
Pendapatan/Upah/Gaji
Provinsi Kurang dari 1 000 000 - 2 000 000 - 3 000 000 Total
1 000 000 1 999 999 1 999 999 atau lebih
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 27,29 38,10 20,52 14,09 100,00


Sumatera Utara 17,50 38,91 26,85 16,74 100,00
Sumatera Barat 20,37 33,45 30,61 15,58 100,00
Riau 14,27 35,12 34,92 15,69 100,00
Jambi 19,83 36,92 32,44 10,81 100,00
Sumatera Selatan 16,55 33,78 32,22 17,46 100,00
Bengkulu 31,08 32,76 19,13 17,03 100,00

.id
Lampung 24,32 38,28 25,27 12,13 100,00
Kep Bangka Belitung 10,39 31,59 34,21 23,81 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 4,00 11,38
ps 20,23 64,39 100,00
DKI Jakarta 3,75 11,58 20,27 64,40 100,00
Jawa Barat 11,06 26,79 25,57 36,58 100,00
.b

Jawa Tengah 20,57 48,86 21,71 8,86 100,00


w

DI Yogyakarta 20,15 50,57 16,85 12,42 100,00


w

Jawa Timur 22,03 34,66 17,88 25,44 100,00


//w

Banten 5,91 15,61 24,69 53,79 100,00


Bali 7,09 24,19 40,14 28,57 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 37,08 42,21 11,71 9,01 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 33,18 44,84 11,51 10,47 100,00


ht

Kalimantan Barat 15,93 36,87 31,64 15,56 100,00


Kalimantan Tengah 12,53 31,39 33,35 22,73 100,00
Kalimantan Selatan 21,26 33,30 26,45 18,99 100,00
Kalimantan Timur 5,48 24,94 33,76 35,82 100,00
Kalimantan Utara 8,06 31,07 28,64 32,22 100,00
Sulawesi Utara 6,19 19,93 44,52 29,36 100,00
Sulawesi Tengah 29,80 37,25 22,08 10,88 100,00
Sulawesi Selatan 21,48 28,72 27,65 22,16 100,00
Sulawesi Tenggara 26,30 32,03 23,64 18,04 100,00
Gorontalo 33,22 40,33 16,45 10,00 100,00
Sulawesi Barat 47,28 31,13 12,96 8,63 100,00
Maluku 19,49 32,74 28,97 18,81 100,00
Maluku Utara 16,69 26,50 29,22 27,59 100,00
Papua Barat 10,33 27,00 33,71 28,97 100,00
Papua 3,60 18,82 28,49 49,08 100,00

Indonesia 15,09 30,85 24,44 29,62 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

215
Tabel 5.8.2 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Pendapatan/Upah/Gaji dalam
Sebulan, 2018

Perdesaan
Pendapatan/Upah/Gaji
Provinsi Kurang dari 1 000 000 - 2 000 000 - 3 000 000 Total
1 000 000 1 999 999 1 999 999 atau lebih
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 40,12 36,56 15,24 8,09 100,00


Sumatera Utara 36,15 37,70 18,91 7,24 100,00
Sumatera Barat 33,22 38,23 19,29 9,25 100,00
Riau 25,04 35,98 25,62 13,37 100,00
Jambi 27,80 37,27 25,38 9,56 100,00
Sumatera Selatan 39,22 33,13 19,27 8,39 100,00
Bengkulu 32,94 41,96 16,70 8,40 100,00

.id
Lampung 41,34 38,43 14,76 5,46 100,00
Kep Bangka Belitung 16,32 33,97 32,50 17,21 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 15,75 34,59
ps 30,53 19,13 100,00
DKI Jakarta - - - - -
Jawa Barat 21,60 35,34 26,08 16,98 100,00
.b

Jawa Tengah 28,12 47,52 18,45 5,90 100,00


w

DI Yogyakarta 30,08 53,47 11,94 4,50 100,00


w

Jawa Timur 29,94 43,82 17,41 8,82 100,00


//w

Banten 24,74 31,46 19,09 24,71 100,00


Bali 18,08 38,67 28,51 14,74 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 54,66 28,85 11,37 5,13 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 56,74 31,71 7,26 4,29 100,00


ht

Kalimantan Barat 27,45 33,55 29,42 9,59 100,00


Kalimantan Tengah 21,91 28,80 27,81 21,48 100,00
Kalimantan Selatan 31,63 33,38 20,68 14,31 100,00
Kalimantan Timur 11,30 23,37 26,18 39,15 100,00
Kalimantan Utara 22,07 32,37 23,46 22,10 100,00
Sulawesi Utara 29,68 32,75 23,42 14,16 100,00
Sulawesi Tengah 47,07 32,31 12,80 7,81 100,00
Sulawesi Selatan 41,11 30,58 18,89 9,43 100,00
Sulawesi Tenggara 46,78 27,13 17,53 8,56 100,00
Gorontalo 45,99 32,94 16,38 4,69 100,00
Sulawesi Barat 53,10 29,22 11,69 5,99 100,00
Maluku 43,22 35,13 12,94 8,71 100,00
Maluku Utara 42,87 31,40 12,53 13,20 100,00
Papua Barat 11,94 32,73 29,31 26,02 100,00
Papua 12,47 26,51 28,05 32,97 100,00

Indonesia 31,76 37,64 19,81 10,79 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

216
Tabel 5.8.3 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Pendapatan/Upah/Gaji dalam
Sebulan, 2018

Laki-laki
Pendapatan/Upah/Gaji
Provinsi Kurang dari 1 000 000 - 2 000 000 - 3 000 000 Total
1 000 000 1 999 999 1 999 999 atau lebih
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 25,21 41,37 20,72 12,70 100,00


Sumatera Utara 16,92 39,12 28,91 15,06 100,00
Sumatera Barat 19,95 36,15 28,36 15,54 100,00
Riau 14,37 34,23 33,44 17,96 100,00
Jambi 17,74 38,41 31,32 12,54 100,00
Sumatera Selatan 22,09 34,37 29,87 13,67 100,00
Bengkulu 23,21 42,48 20,14 14,17 100,00

.id
Lampung 29,70 40,61 20,23 9,46 100,00
Kep Bangka Belitung 8,05 28,12 37,48 26,34 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 2,68 11,81
ps 21,56 63,94 100,00
DKI Jakarta 2,08 9,35 21,69 66,88 100,00
Jawa Barat 11,11 30,58 26,45 31,87 100,00
.b

Jawa Tengah 17,67 51,16 23,26 7,91 100,00


w

DI Yogyakarta 16,13 52,79 17,17 13,91 100,00


w

Jawa Timur 18,96 40,75 20,64 19,65 100,00


//w

Banten 8,41 21,21 25,26 45,12 100,00


Bali 6,87 23,54 40,44 29,15 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 34,34 41,14 15,13 9,39 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 45,83 38,01 9,15 7,01 100,00


ht

Kalimantan Barat 15,27 34,46 36,09 14,18 100,00


Kalimantan Tengah 12,65 27,06 33,17 27,11 100,00
Kalimantan Selatan 17,86 36,01 26,95 19,18 100,00
Kalimantan Timur 4,73 21,38 31,24 42,65 100,00
Kalimantan Utara 10,74 31,49 29,47 28,29 100,00
Sulawesi Utara 14,93 26,51 35,07 23,49 100,00
Sulawesi Tengah 34,44 38,29 16,97 10,30 100,00
Sulawesi Selatan 20,68 31,68 28,93 18,72 100,00
Sulawesi Tenggara 29,68 32,17 23,36 14,79 100,00
Gorontalo 34,73 39,51 18,82 6,93 100,00
Sulawesi Barat 42,76 34,95 15,76 6,54 100,00
Maluku 26,38 36,87 21,16 15,59 100,00
Maluku Utara 27,77 32,06 21,14 19,03 100,00
Papua Barat 8,61 28,30 31,55 31,55 100,00
Papua 6,68 19,96 27,64 45,73 100,00

Indonesia 16,40 34,97 25,25 23,38 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

217
Tabel 5.8.4 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Pendapatan/Upah/Gaji dalam
Sebulan, 2018

Perempuan
Pendapatan/Upah/Gaji
Provinsi Kurang dari 1 000 000 - 2 000 000 - 3 000 000 Total
1 000 000 1 999 999 1 999 999 atau lebih
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 56,57 28,48 9,78 5,17 100,00


Sumatera Utara 36,70 37,40 15,73 10,18 100,00
Sumatera Barat 39,22 34,72 19,26 6,79 100,00
Riau 33,39 38,47 21,27 6,87 100,00
Jambi 40,69 34,44 20,35 4,52 100,00
Sumatera Selatan 44,04 31,46 14,85 9,65 100,00
Bengkulu 53,14 29,30 11,77 5,79 100,00

.id
Lampung 45,95 33,53 15,64 4,88 100,00
Kep Bangka Belitung 22,28 41,29 25,72 10,71 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 7,89 15,52
ps 20,73 55,86 100,00
DKI Jakarta 5,75 14,24 18,58 61,43 100,00
Jawa Barat 16,87 24,41 24,19 34,53 100,00
.b

Jawa Tengah 33,74 43,68 15,54 7,03 100,00


w

DI Yogyakarta 31,20 48,57 13,96 6,26 100,00


w

Jawa Timur 37,07 33,69 12,07 17,17 100,00


//w

Banten 13,64 15,84 20,03 50,49 100,00


Bali 14,05 33,80 32,71 19,45 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 61,58 28,34 6,16 3,93 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 55,14 32,22 7,69 4,96 100,00


ht

Kalimantan Barat 39,82 35,76 17,43 6,99 100,00


Kalimantan Tengah 29,56 36,08 23,53 10,84 100,00
Kalimantan Selatan 41,81 28,33 17,64 12,23 100,00
Kalimantan Timur 12,96 31,20 31,69 24,15 100,00
Kalimantan Utara 17,75 31,64 21,65 28,96 100,00
Sulawesi Utara 21,32 24,05 34,58 20,05 100,00
Sulawesi Tengah 53,76 25,69 14,42 6,14 100,00
Sulawesi Selatan 47,56 26,03 14,45 11,96 100,00
Sulawesi Tenggara 54,90 23,37 13,71 8,01 100,00
Gorontalo 52,07 29,31 11,52 7,10 100,00
Sulawesi Barat 70,10 18,74 4,17 6,99 100,00
Maluku 41,64 27,74 20,64 9,98 100,00
Maluku Utara 43,39 24,90 14,12 17,59 100,00
Papua Barat 17,39 34,18 31,00 17,43 100,00
Papua 11,19 29,31 29,92 29,59 100,00

Indonesia 30,13 30,55 18,15 21,17 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

218
Tabel 5.8.5 Persentase Pemuda Bekerja Menurut Pendapatan/Upah/Gaji dalam
Sebulan, 2018

Perkotaan+Perdesaan, Laki-laki+Perempuan
Pendapatan/Upah/Gaji
Provinsi Kurang dari 1 000 000 - 2 000 000 - 3 000 000 Total
1 000 000 1 999 999 1 999 999 atau lebih
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 35,58 37,11 17,10 10,21 100,00


Sumatera Utara 24,44 38,46 23,89 13,20 100,00
Sumatera Barat 26,36 35,68 25,33 12,63 100,00
Riau 20,60 35,62 29,45 14,32 100,00
Jambi 25,02 37,15 27,84 9,99 100,00
Sumatera Selatan 29,32 33,41 24,92 12,35 100,00
Bengkulu 32,24 38,50 17,61 11,64 100,00

.id
Lampung 34,83 38,37 18,78 8,01 100,00
Kep Bangka Belitung 12,88 32,59 33,49 21,04 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 5,08 13,52
ps 21,18 60,22 100,00
DKI Jakarta 3,75 11,58 20,27 64,40 100,00
Jawa Barat 13,10 28,45 25,67 32,78 100,00
.b

Jawa Tengah 23,87 48,28 20,28 7,57 100,00


w

DI Yogyakarta 22,06 51,13 15,91 10,90 100,00


w

Jawa Timur 25,19 38,32 17,69 18,80 100,00


//w

Banten 10,28 19,29 23,39 47,04 100,00


Bali 10,09 28,14 36,97 24,81 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 45,21 36,03 11,55 7,21 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 49,17 35,93 8,63 6,28 100,00


ht

Kalimantan Barat 22,89 34,87 30,30 11,95 100,00


Kalimantan Tengah 17,95 29,89 30,15 22,01 100,00
Kalimantan Selatan 26,19 33,34 23,71 16,76 100,00
Kalimantan Timur 7,30 24,45 31,38 36,86 100,00
Kalimantan Utara 13,18 31,55 26,75 28,52 100,00
Sulawesi Utara 16,88 25,76 34,92 22,44 100,00
Sulawesi Tengah 40,90 34,08 16,12 8,91 100,00
Sulawesi Selatan 30,64 29,59 23,56 16,22 100,00
Sulawesi Tenggara 38,33 29,15 20,05 12,47 100,00
Gorontalo 40,47 36,13 16,41 6,99 100,00
Sulawesi Barat 51,58 29,72 12,02 6,68 100,00
Maluku 31,30 33,93 20,99 13,78 100,00
Maluku Utara 33,17 29,59 18,71 18,53 100,00
Papua Barat 11,18 30,02 31,39 27,41 100,00
Papua 7,95 22,59 28,28 41,18 100,00

Indonesia 21,31 33,39 22,71 22,59 100,00


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

219
Tabel 5.9 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pemuda, 2018

Tipe Daerah Jenis Kelamin


Provinsi Total
Perkotaan Perdesaan Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aceh 18,05 13,74 13,49 18,02 15,16


Sumatera Utara 14,91 10,03 12,00 13,67 12,68
Sumatera Barat 15,78 13,77 12,45 18,48 14,77
Riau 19,89 11,17 12,70 18,46 14,76
Jambi 12,80 8,79 8,27 13,29 10,10
Sumatera Selatan 14,36 9,37 10,55 12,38 11,20
Bengkulu 11,36 9,30 7,86 13,68 9,96

.id
Lampung 13,82 8,47 9,82 10,80 10,15
Kep Bangka Belitung 9,99 7,54 8,97 8,63 8,85

o
Kepulauan Riau 16,68 8,12 19,04 12,05 15,92
.g
ps
DKI Jakarta 13,14 - 16,03 9,48 13,14
Jawa Barat 19,02 21,65 19,66 19,49 19,60
.b

Jawa Tengah 12,94 11,65 12,93 11,40 12,33


w

DI Yogyakarta 11,77 6,58 10,17 11,40 10,68


w

Jawa Timur 12,27 9,76 11,08 11,22 11,13


//w

Banten 17,01 25,63 20,34 17,77 19,39


Bali 4,36 3,36 5,58 2,26 4,05
s:

Nusa Tenggara Barat 9,79 7,43 9,30 7,52 8,58


tp

Nusa Tenggara Timur 15,06 5,31 7,17 7,86 7,45


ht

Kalimantan Barat 17,62 6,91 9,31 12,87 10,60


Kalimantan Tengah 12,17 6,83 7,47 11,93 9,01
Kalimantan Selatan 15,21 7,60 11,67 10,55 11,26
Kalimantan Timur 16,41 12,73 14,27 17,03 15,21
Kalimantan Utara 6,32 12,82 8,75 9,15 8,89
Sulawesi Utara 22,78 14,44 16,18 24,46 19,02
Sulawesi Tengah 12,33 6,81 7,17 11,14 8,56
Sulawesi Selatan 17,75 8,44 12,67 12,83 12,73
Sulawesi Tenggara 11,58 5,69 5,86 10,94 7,73
Gorontalo 13,25 9,76 8,83 15,42 11,17
Sulawesi Barat 13,85 5,51 5,46 10,50 7,29
Maluku 24,72 14,07 15,43 24,77 18,92
Maluku Utara 12,77 10,24 9,08 14,15 10,94
Papua Barat 21,85 10,74 16,07 13,96 15,33
Papua 19,56 3,77 8,53 6,34 7,61

Indonesia 15,32 11,05 13,40 13,58 13,47


Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

220
Tabel 5.10 Persentase Pemuda dengan Status Pekerjaan Berusaha Pada Jenis
Jabatan White Collar dan Blue Collar per Jumlah Pemuda, 2018

Jenis Jabatan
Provinsi
White Collar Blue Collar
(1) (2) (3)

Aceh 0,77 20,41


Sumatera Utara 0,77 15,77
Sumatera Barat 0,80 22,54
Riau 0,74 18,20
Jambi 0,81 20,48
Sumatera Selatan 0,15 22,45
Bengkulu 0,39 25,57
Lampung 0,42 21,46
Kep Bangka Belitung 1,53 20,10

.id
Kepulauan Riau 0,10 10,22

o
DKI Jakarta 0,99 11,30
Jawa Barat 0,67
.g 16,23
ps
Jawa Tengah 0,91 18,48
DI Yogyakarta 2,06 15,55
.b

Jawa Timur 0,96 16,77


w

Banten 0,39 12,82


w

Bali 0,99 11,52


//w

Nusa Tenggara Barat 0,43 22,36


s:

Nusa Tenggara Timur 0,60 23,44


tp

Kalimantan Barat 0,45 19,40


ht

Kalimantan Tengah 1,10 18,07


Kalimantan Selatan 0,55 21,55
Kalimantan Timur 0,47 12,84
Kalimantan Utara 2,46 12,95
Sulawesi Utara 0,46 18,47
Sulawesi Tengah 0,52 20,17
Sulawesi Selatan 0,72 20,67
Sulawesi Tenggara 0,96 20,89
Gorontalo 0,08 24,75
Sulawesi Barat 0,28 23,73
Maluku 0,73 26,20
Maluku Utara 0,05 24,30
Papua Barat 0,76 23,74
Papua 0,29 29,53

Indonesia 0,74 17,93


Catatan : Persentase Pemuda dengan Status Pekerjaan Berusaha Pada Jenis Jabatan White Collar per
Jumlah Pemuda merupakan indikator penyusun Indeks Pembangunan Pemuda (IPP)
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018

221
Tabel 5.11 Persentase Pemuda Perempuan yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan
Utama per Jumlah Pemuda Perempuan, 2018

Status Pekerjaan Utama


Provinsi
Pekerja Formal Pekerja Informal
(1) (2) (3)

Aceh 4,75 4,23


Sumatera Utara 6,57 5,38
Sumatera Barat 4,39 4,39
Riau 5,47 3,86
Jambi 5,45 4,73
Sumatera Selatan 4,93 4,87
Bengkulu 4,02 5,39
Lampung 4,49 4,95
Kep Bangka Belitung 6,72 4,11

.id
Kepulauan Riau 9,04 1,77

o
DKI Jakarta 10,48 1,56
Jawa Barat 6,36
.g 2,58
ps
Jawa Tengah 5,65 3,72
DI Yogyakarta 7,88 3,14
.b

Jawa Timur 4,89 4,11


w

Banten 6,87 2,30


w
//w

Bali 10,12 4,73


Nusa Tenggara Barat 4,01 6,13
s:

Nusa Tenggara Timur 3,47 7,54


tp

Kalimantan Barat 4,75 5,35


ht

Kalimantan Tengah 6,11 4,36


Kalimantan Selatan 5,36 4,78
Kalimantan Timur 6,46 2,70
Kalimantan Utara 6,69 4,01
Sulawesi Utara 4,66 2,36
Sulawesi Tengah 5,06 4,30
Sulawesi Selatan 5,05 4,51
Sulawesi Tenggara 4,89 5,01
Gorontalo 5,53 3,76
Sulawesi Barat 3,57 6,38
Maluku 3,98 3,88
Maluku Utara 4,43 4,67
Papua Barat 4,19 5,40
Papua 2,51 12,86

Indonesia 5,78 3,97


Catatan : Persentase Pemuda Perempuan yang Bekerja di Sektor Formal per Jumlah Pemuda Perempuan
merupakan indikator penyusun Indeks Pembangunan Pemuda (IPP)
Sumber: BPS - Sakernas Agustus 2018

222
Tabel 6.1.1 Persentase Pemuda Menurut Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga, 2018

Perkotaan
Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga
Provinsi 40% 40% 20% Total
Terbawah Menengah Teratas
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 34,20 45,36 20,44 100,00


Sumatera Utara 39,69 45,95 14,36 100,00
Sumatera Barat 26,85 50,96 22,19 100,00
Riau 30,67 48,54 20,79 100,00
Jambi 37,30 43,63 19,07 100,00
Sumatera Selatan 42,38 38,91 18,71 100,00
Bengkulu 39,38 34,83 25,79 100,00

.id
Lampung 38,34 46,17 15,50 100,00
Kep. Bangka Belitung 13,05 61,68 25,27 100,00

o
Kepulauan Riau 14,09 46,47 39,45 100,00
.g
ps
DKI Jakarta 13,91 47,38 38,71 100,00
Jawa Barat 39,79 36,68 23,54 100,00
.b

Jawa Tengah 50,78 36,20 13,02 100,00


w

DI Yogyakarta 34,58 31,16 34,26 100,00


w

Jawa Timur 41,23 41,23 17,54 100,00


//w

Banten 27,12 44,55 28,33 100,00


Bali 22,96 44,03 33,00 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 51,80 34,77 13,43 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 39,61 46,60 13,79 100,00


ht

Kalimantan Barat 35,09 43,31 21,60 100,00


Kalimantan Tengah 37,55 38,54 23,91 100,00
Kalimantan Selatan 28,44 43,44 28,12 100,00
Kalimantan Timur 17,95 50,89 31,16 100,00
Kalimantan Utara 17,73 57,22 25,05 100,00
Sulawesi Utara 37,43 39,20 23,37 100,00
Sulawesi Tengah 36,89 40,75 22,36 100,00
Sulawesi Selatan 36,72 40,68 22,60 100,00
Sulawesi Tenggara 40,36 40,17 19,47 100,00
Gorontalo 44,02 39,91 16,06 100,00
Sulawesi Barat 59,08 24,52 16,40 100,00
Maluku 25,90 56,70 17,40 100,00
Maluku Utara 27,23 50,79 21,98 100,00
Papua Barat 24,11 52,83 23,06 100,00
Papua 16,55 54,41 29,03 100,00

Indonesia 36,44 41,16 22,40 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

223
Tabel 6.1.2 Persentase Pemuda Menurut Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga, 2018

Perdesaan
Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga
Provinsi 40% 40% 20% Total
Terbawah Menengah Teratas
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 32,92 47,73 19,36 100,00


Sumatera Utara 28,25 54,63 17,12 100,00
Sumatera Barat 18,58 54,70 26,72 100,00
Riau 16,13 52,80 31,06 100,00
Jambi 31,30 44,43 24,27 100,00
Sumatera Selatan 41,30 39,27 19,43 100,00
Bengkulu 26,59 48,44 24,97 100,00

.id
Lampung 41,64 41,94 16,41 100,00
Kep. Bangka Belitung 5,77 51,92 42,32 100,00

o
Kepulauan Riau 14,09 49,56 36,35 100,00
.g
ps
DKI Jakarta 0,00 0,00 0,00 100,00
Jawa Barat 35,16 39,64 25,20 100,00
.b

Jawa Tengah 41,67 40,28 18,06 100,00


w

DI Yogyakarta 43,71 36,83 19,46 100,00


w

Jawa Timur 45,82 36,73 17,44 100,00


//w

Banten 29,85 44,06 26,09 100,00


Bali 28,03 41,29 30,68 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 41,92 37,44 20,64 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 64,40 29,82 5,78 100,00


ht

Kalimantan Barat 32,09 49,59 18,32 100,00


Kalimantan Tengah 17,90 47,22 34,88 100,00
Kalimantan Selatan 19,62 51,42 28,96 100,00
Kalimantan Timur 10,06 46,79 43,15 100,00
Kalimantan Utara 9,71 41,28 49,00 100,00
Sulawesi Utara 40,86 35,06 24,08 100,00
Sulawesi Tengah 42,32 42,34 15,33 100,00
Sulawesi Selatan 44,05 36,10 19,85 100,00
Sulawesi Tenggara 44,87 35,55 19,58 100,00
Gorontalo 52,55 30,51 16,95 100,00
Sulawesi Barat 47,53 38,70 13,77 100,00
Maluku 49,16 41,57 9,27 100,00
Maluku Utara 37,54 47,55 14,92 100,00
Papua Barat 39,97 27,12 32,90 100,00
Papua 41,94 24,53 33,53 100,00

Indonesia 37,47 41,54 20,99 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

224
Tabel 6.1.3 Persentase Pemuda Menurut Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga, 2018

Laki-Laki
Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga
Provinsi 40% 40% 20% Total
Terbawah Menengah Teratas
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 38,21 46,07 15,72 100,00


Sumatera Utara 34,05 48,63 17,32 100,00
Sumatera Barat 24,52 52,07 23,40 100,00
Riau 26,00 51,88 22,11 100,00
Jambi 36,46 46,45 17,08 100,00
Sumatera Selatan 43,67 40,01 16,32 100,00
Bengkulu 35,39 45,47 19,13 100,00

.id
Lampung 44,23 43,38 12,39 100,00
Kep. Bangka Belitung 8,90 59,82 31,28 100,00

o
Kepulauan Riau 11,18 42,59 46,23 100,00
.g
ps
DKI Jakarta 7,04 43,16 49,80 100,00
Jawa Barat 34,65 37,47 27,87 100,00
.b

Jawa Tengah 46,26 38,82 14,92 100,00


w

DI Yogyakarta 31,93 34,97 33,10 100,00


w

Jawa Timur 41,69 39,81 18,50 100,00


//w

Banten 24,32 44,35 31,33 100,00


Bali 20,74 41,51 37,75 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 48,00 36,19 15,81 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 59,79 31,68 8,53 100,00


ht

Kalimantan Barat 37,48 46,45 16,08 100,00


Kalimantan Tengah 26,37 47,76 25,88 100,00
Kalimantan Selatan 25,14 49,31 25,54 100,00
Kalimantan Timur 12,37 49,11 38,52 100,00
Kalimantan Utara 11,69 55,45 32,87 100,00
Sulawesi Utara 38,36 37,79 23,84 100,00
Sulawesi Tengah 44,40 39,52 16,08 100,00
Sulawesi Selatan 42,55 36,59 20,87 100,00
Sulawesi Tenggara 44,79 37,51 17,70 100,00
Gorontalo 49,13 33,59 17,28 100,00
Sulawesi Barat 57,03 32,72 10,25 100,00
Maluku 41,86 43,86 14,28 100,00
Maluku Utara 40,24 44,20 15,56 100,00
Papua Barat 32,31 35,55 32,14 100,00
Papua 36,11 33,26 30,63 100,00

Indonesia 36,10 41,20 22,69 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

225
Tabel 6.1.4 Persentase Pemuda Menurut Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga, 2018

Perempuan
Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga
Provinsi 40% 40% 20% Total
Terbawah Menengah Teratas
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 41,27 44,35 14,38 100,00


Sumatera Utara 35,68 47,77 16,55 100,00
Sumatera Barat 26,56 52,00 21,45 100,00
Riau 26,38 53,11 20,50 100,00
Jambi 37,29 46,30 16,42 100,00
Sumatera Selatan 45,01 39,32 15,67 100,00
Bengkulu 39,00 42,09 18,91 100,00

.id
Lampung 45,82 40,82 13,36 100,00
Kep. Bangka Belitung 9,13 60,42 30,46 100,00

o
Kepulauan Riau 10,25 40,10 49,65 100,00
.g
ps
DKI Jakarta 8,11 42,31 49,58 100,00
Jawa Barat 35,44 37,36 27,20 100,00
.b

Jawa Tengah 47,33 37,69 14,98 100,00


w

DI Yogyakarta 33,48 32,93 33,59 100,00


w

Jawa Timur 43,64 38,26 18,10 100,00


//w

Banten 25,74 44,31 29,96 100,00


Bali 23,86 42,50 33,63 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 48,89 35,64 15,47 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 63,53 29,05 7,42 100,00


ht

Kalimantan Barat 38,65 45,12 16,24 100,00


Kalimantan Tengah 29,76 47,45 22,79 100,00
Kalimantan Selatan 24,93 49,64 25,43 100,00
Kalimantan Timur 13,22 50,22 36,56 100,00
Kalimantan Utara 12,41 54,28 33,31 100,00
Sulawesi Utara 39,68 36,79 23,53 100,00
Sulawesi Tengah 47,11 39,02 13,86 100,00
Sulawesi Selatan 42,92 37,04 20,04 100,00
Sulawesi Tenggara 45,19 38,22 16,59 100,00
Gorontalo 49,28 34,60 16,12 100,00
Sulawesi Barat 58,51 31,02 10,48 100,00
Maluku 41,14 45,45 13,41 100,00
Maluku Utara 41,10 43,07 15,83 100,00
Papua Barat 35,48 37,30 27,21 100,00
Papua 37,80 35,88 26,32 100,00

Indonesia 37,42 40,51 22,06 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

226
Tabel 6.1.5 Persentase Pemuda Menurut Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga, 2018

Perkotaan+Perdesaan+Laki-Laki+Perempuan
Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga
Provinsi 40% 40% 20% Total
Terbawah Menengah Teratas
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 39,73 45,22 15,05 100,00


Sumatera Utara 34,85 48,21 16,94 100,00
Sumatera Barat 25,53 52,04 22,43 100,00
Riau 26,19 52,48 21,33 100,00
Jambi 36,87 46,38 16,76 100,00
Sumatera Selatan 44,33 39,67 16,00 100,00
Bengkulu 37,15 43,83 19,02 100,00

.id
Lampung 45,00 42,14 12,86 100,00
Kep. Bangka Belitung 9,01 60,10 30,89 100,00

o
Kepulauan Riau 10,71 41,34 47,95 100,00
.g
ps
DKI Jakarta 7,59 42,72 49,69 100,00
Jawa Barat 35,04 37,42 27,54 100,00
.b

Jawa Tengah 46,79 38,26 14,95 100,00


w

DI Yogyakarta 32,69 33,97 33,34 100,00


w

Jawa Timur 42,66 39,04 18,30 100,00


//w

Banten 25,02 44,33 30,66 100,00


Bali 22,28 42,00 35,72 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 48,45 35,91 15,64 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 61,65 30,37 7,98 100,00


ht

Kalimantan Barat 38,06 45,79 16,16 100,00


Kalimantan Tengah 27,98 47,61 24,41 100,00
Kalimantan Selatan 25,04 49,47 25,49 100,00
Kalimantan Timur 12,78 49,64 37,58 100,00
Kalimantan Utara 12,03 54,90 33,08 100,00
Sulawesi Utara 39,00 37,31 23,69 100,00
Sulawesi Tengah 45,72 39,28 15,00 100,00
Sulawesi Selatan 42,73 36,81 20,45 100,00
Sulawesi Tenggara 44,99 37,87 17,14 100,00
Gorontalo 49,20 34,09 16,70 100,00
Sulawesi Barat 57,77 31,87 10,36 100,00
Maluku 41,51 44,64 13,85 100,00
Maluku Utara 40,66 43,65 15,69 100,00
Papua Barat 33,80 36,38 29,82 100,00
Papua 36,91 34,49 28,60 100,00

Indonesia 36,76 40,86 22,38 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

227
Tabel 6.2.1 Persentase Pemuda Menurut Status Kepemilikan Rumah Tempat Tinggal,
2018

Perkotaan
Status Kepemilikan Rumah Tempat Tinggal
Provinsi Bebas sewa/ Total
Milik Sendiri Kontrak/Sewa
Dinas/Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 71,41 17,40 11,19 100,00


Sumatera Utara 60,91 21,99 17,09 100,00
Sumatera Barat 60,68 24,71 14,61 100,00
Riau 57,08 32,71 10,21 100,00
Jambi 75,29 15,59 9,12 100,00
Sumatera Selatan 70,08 14,51 15,41 100,00
Bengkulu 71,83 17,38 10,79 100,00

.id
Lampung 75,27 13,31 11,42 100,00
Kep. Bangka Belitung 80,17 9,45 10,38 100,00

o
Kepulauan Riau 58,30 35,72 5,98 100,00
.g
ps
DKI Jakarta 50,42 34,91 14,67 100,00
Jawa Barat 72,90 14,84 12,26 100,00
.b

Jawa Tengah 82,22 6,01 11,76 100,00


w

DI Yogyakarta 68,20 22,04 9,75 100,00


w

Jawa Timur 80,26 12,58 7,16 100,00


//w

Banten 79,07 14,42 6,51 100,00


Bali 62,91 29,74 7,35 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 77,67 8,04 14,29 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 68,99 21,80 9,21 100,00


ht

Kalimantan Barat 78,88 9,54 11,58 100,00


Kalimantan Tengah 68,44 18,55 13,01 100,00
Kalimantan Selatan 62,89 21,23 15,88 100,00
Kalimantan Timur 63,32 24,52 12,16 100,00
Kalimantan Utara 59,49 24,77 15,74 100,00
Sulawesi Utara 69,33 11,21 19,45 100,00
Sulawesi Tengah 70,46 18,50 11,04 100,00
Sulawesi Selatan 71,72 12,34 15,94 100,00
Sulawesi Tenggara 71,31 17,03 11,66 100,00
Gorontalo 69,35 8,36 22,29 100,00
Sulawesi Barat 77,43 6,63 15,94 100,00
Maluku 75,30 11,88 12,82 100,00
Maluku Utara 69,63 18,82 11,55 100,00
Papua Barat 62,24 19,13 18,62 100,00
Papua 57,54 28,89 13,57 100,00

Indonesia 71,70 16,66 11,63 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

228
Tabel 6.2.2 Persentase Pemuda Menurut Status Kepemilikan Rumah Tempat Tinggal,
2018

Perdesaan
Status Kepemilikan Rumah Tempat Tinggal
Provinsi Bebas sewa/ Total
Milik Sendiri Kontrak/Sewa
Dinas/Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 87,48 2,72 9,80 100,00


Sumatera Utara 74,84 6,47 18,69 100,00
Sumatera Barat 78,54 4,93 16,53 100,00
Riau 79,52 5,67 14,81 100,00
Jambi 88,39 2,35 9,26 100,00
Sumatera Selatan 87,50 1,76 10,75 100,00
Bengkulu 87,70 3,52 8,78 100,00

.id
Lampung 90,76 0,84 8,40 100,00
Kep. Bangka Belitung 91,58 1,81 6,61 100,00

o
Kepulauan Riau 86,09 2,59 11,32 100,00
.g
ps
DKI Jakarta 0,00 0,00 0,00 100,00
Jawa Barat 86,27 1,64 12,09 100,00
.b

Jawa Tengah 94,00 0,53 5,47 100,00


w

DI Yogyakarta 95,22 0,01 4,76 100,00


w

Jawa Timur 93,55 1,09 5,35 100,00


//w

Banten 95,76 0,78 3,46 100,00


Bali 89,46 0,89 9,65 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 90,15 0,80 9,04 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 92,15 1,47 6,38 100,00


ht

Kalimantan Barat 94,47 0,48 5,05 100,00


Kalimantan Tengah 77,70 2,74 19,56 100,00
Kalimantan Selatan 85,55 3,41 11,04 100,00
Kalimantan Timur 84,95 5,58 9,46 100,00
Kalimantan Utara 80,83 7,64 11,53 100,00
Sulawesi Utara 87,11 1,63 11,25 100,00
Sulawesi Tengah 89,25 1,67 9,08 100,00
Sulawesi Selatan 92,80 0,71 6,49 100,00
Sulawesi Tenggara 92,02 0,84 7,13 100,00
Gorontalo 87,00 0,78 12,22 100,00
Sulawesi Barat 88,88 1,36 9,75 100,00
Maluku 88,47 1,75 9,78 100,00
Maluku Utara 93,17 1,11 5,72 100,00
Papua Barat 79,47 7,74 12,80 100,00
Papua 89,11 2,69 8,20 100,00

Indonesia 89,01 1,95 9,04 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

229
Tabel 6.2.3 Persentase Pemuda Menurut Status Kepemilikan Rumah Tempat Tinggal,
2018

Laki-Laki
Status Kepemilikan Rumah Tempat Tinggal
Provinsi Bebas sewa/ Total
Milik Sendiri Kontrak/Sewa
Dinas/Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 84,43 6,29 9,29 100,00


Sumatera Utara 68,81 13,86 17,32 100,00
Sumatera Barat 72,49 13,06 14,45 100,00
Riau 72,86 15,52 11,62 100,00
Jambi 85,57 6,01 8,43 100,00
Sumatera Selatan 82,34 6,39 11,27 100,00
Bengkulu 83,49 7,84 8,67 100,00

.id
Lampung 86,59 3,92 9,49 100,00
Kep. Bangka Belitung 86,64 5,19 8,17 100,00

o
Kepulauan Riau 65,07 28,07 6,86 100,00
.g
ps
DKI Jakarta 51,36 34,82 13,82 100,00
Jawa Barat 77,90 10,85 11,25 100,00
.b

Jawa Tengah 88,60 3,30 8,10 100,00


w

DI Yogyakarta 74,54 16,73 8,74 100,00


w

Jawa Timur 86,85 7,29 5,86 100,00


//w

Banten 84,92 9,72 5,36 100,00


Bali 71,49 21,32 7,19 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 85,72 4,06 10,23 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 86,04 6,66 7,30 100,00


ht

Kalimantan Barat 88,86 3,92 7,22 100,00


Kalimantan Tengah 75,75 8,36 15,89 100,00
Kalimantan Selatan 75,18 12,05 12,78 100,00
Kalimantan Timur 71,93 17,52 10,55 100,00
Kalimantan Utara 68,75 17,95 13,30 100,00
Sulawesi Utara 79,09 5,44 15,47 100,00
Sulawesi Tengah 84,56 6,54 8,90 100,00
Sulawesi Selatan 83,64 5,18 11,18 100,00
Sulawesi Tenggara 84,60 6,84 8,56 100,00
Gorontalo 81,32 3,30 15,38 100,00
Sulawesi Barat 85,97 2,73 11,30 100,00
Maluku 83,62 5,56 10,82 100,00
Maluku Utara 85,82 6,51 7,68 100,00
Papua Barat 73,22 12,28 14,50 100,00
Papua 79,09 10,97 9,94 100,00

Indonesia 80,41 9,70 9,89 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

230
Tabel 6.2.4 Persentase Pemuda Menurut Status Kepemilikan Rumah Tempat Tinggal,
2018

Perempuan
Status Kepemilikan Rumah Tempat Tinggal
Provinsi Bebas sewa/ Total
Milik Sendiri Kontrak/Sewa
Dinas/Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 79,91 8,85 11,24 100,00


Sumatera Utara 65,43 16,26 18,31 100,00
Sumatera Barat 67,83 15,35 16,83 100,00
Riau 67,36 18,39 14,25 100,00
Jambi 82,49 7,48 10,03 100,00
Sumatera Selatan 79,16 6,96 13,87 100,00
Bengkulu 80,92 8,76 10,32 100,00

.id
Lampung 84,98 5,79 9,23 100,00
Kep. Bangka Belitung 84,55 6,44 9,01 100,00

o
Kepulauan Riau 58,28 35,32 6,40 100,00
.g
ps
DKI Jakarta 49,53 34,99 15,48 100,00
Jawa Barat 74,20 12,59 13,21 100,00
.b

Jawa Tengah 86,92 3,56 9,52 100,00


w

DI Yogyakarta 73,01 18,28 8,71 100,00


w

Jawa Timur 85,85 7,35 6,80 100,00


//w

Banten 82,30 11,71 6,00 100,00


Bali 70,08 21,03 8,90 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 82,65 4,50 12,86 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 85,74 7,27 6,99 100,00


ht

Kalimantan Barat 89,11 3,42 7,47 100,00


Kalimantan Tengah 72,29 9,45 18,26 100,00
Kalimantan Selatan 73,83 12,11 14,05 100,00
Kalimantan Timur 68,54 19,37 12,10 100,00
Kalimantan Utara 67,42 17,72 14,86 100,00
Sulawesi Utara 75,87 8,25 15,88 100,00
Sulawesi Tengah 82,14 7,33 10,53 100,00
Sulawesi Selatan 83,12 6,63 10,25 100,00
Sulawesi Tenggara 81,99 8,50 9,51 100,00
Gorontalo 78,67 4,27 17,06 100,00
Sulawesi Barat 86,26 2,55 11,19 100,00
Maluku 81,55 7,00 11,45 100,00
Maluku Utara 84,89 7,48 7,63 100,00
Papua Barat 71,37 12,64 15,99 100,00
Papua 80,33 10,02 9,65 100,00

Indonesia 77,96 10,89 11,14 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

231
Tabel 6.2.5 Persentase Pemuda Menurut Status Kepemilikan Rumah Tempat Tinggal,
2018

Perkotaan+Perdesaan+Laki-Laki+Perempuan
Status Kepemilikan Rumah Tempat Tinggal
Provinsi Bebas sewa/ Total
Milik Sendiri Kontrak/Sewa
Dinas/Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 82,18 7,56 10,26 100,00


Sumatera Utara 67,15 15,04 17,81 100,00
Sumatera Barat 70,17 14,20 15,63 100,00
Riau 70,19 16,91 12,90 100,00
Jambi 84,05 6,73 9,21 100,00
Sumatera Selatan 80,78 6,67 12,54 100,00
Bengkulu 82,24 8,29 9,47 100,00

.id
Lampung 85,81 4,82 9,37 100,00
Kep. Bangka Belitung 85,64 5,79 8,57 100,00

o
Kepulauan Riau 61,66 31,71 6,63 100,00
.g
ps
DKI Jakarta 50,42 34,91 14,67 100,00
Jawa Barat 76,07 11,71 12,22 100,00
.b

Jawa Tengah 87,77 3,43 8,80 100,00


w

DI Yogyakarta 73,78 17,49 8,72 100,00


w

Jawa Timur 86,35 7,32 6,33 100,00


//w

Banten 83,63 10,69 5,67 100,00


Bali 70,79 21,18 8,03 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 84,16 4,28 11,56 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 85,89 6,96 7,14 100,00


ht

Kalimantan Barat 88,99 3,67 7,34 100,00


Kalimantan Tengah 74,10 8,88 17,02 100,00
Kalimantan Selatan 74,52 12,08 13,40 100,00
Kalimantan Timur 70,31 18,40 11,29 100,00
Kalimantan Utara 68,12 17,84 14,04 100,00
Sulawesi Utara 77,54 6,79 15,67 100,00
Sulawesi Tengah 83,38 6,92 9,69 100,00
Sulawesi Selatan 83,38 5,91 10,71 100,00
Sulawesi Tenggara 83,28 7,67 9,04 100,00
Gorontalo 80,00 3,78 16,21 100,00
Sulawesi Barat 86,12 2,64 11,25 100,00
Maluku 82,61 6,26 11,13 100,00
Maluku Utara 85,36 6,98 7,65 100,00
Papua Barat 72,35 12,45 15,21 100,00
Papua 79,67 10,52 9,81 100,00

Indonesia 79,20 10,29 10,51 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

232
Tabel 6.3.1 Persentase Pemuda Menurut Status Kelayakan Rumah Tempat Tinggal,
2018

Perkotaan
Status Kelayakan Rumah Tempat Tinggal
Provinsi Tidak Layak Hampir Tidak Total
Layak Huni
Huni Layak
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 1,68 4,35 93,98 100,00


Sumatera Utara 1,42 3,72 94,86 100,00
Sumatera Barat 0,86 7,45 91,69 100,00
Riau 0,02 1,68 98,30 100,00
Jambi 0,13 1,99 97,88 100,00
Sumatera Selatan 0,97 5,42 93,61 100,00
Bengkulu 0,76 4,82 94,42 100,00

.id
Lampung 1,23 6,42 92,34 100,00
Kep. Bangka Belitung 0,31 2,56 97,13 100,00

o
Kepulauan Riau 0,31 3,65 96,04 100,00
.g
ps
DKI Jakarta 0,73 10,39 88,88 100,00
Jawa Barat 1,95 8,06 89,99 100,00
.b

Jawa Tengah 1,21 6,25 92,54 100,00


w

DI Yogyakarta 0,22 6,86 92,92 100,00


w

Jawa Timur 1,31 7,44 91,26 100,00


//w

Banten 0,80 4,82 94,37 100,00


Bali 0,83 4,15 95,02 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 2,71 11,15 86,14 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 8,22 13,23 78,55 100,00


ht

Kalimantan Barat 0,24 1,86 97,90 100,00


Kalimantan Tengah 0,70 6,11 93,20 100,00
Kalimantan Selatan 0,39 4,91 94,70 100,00
Kalimantan Timur 0,02 1,57 98,41 100,00
Kalimantan Utara 0,09 1,02 98,89 100,00
Sulawesi Utara 1,70 8,70 89,59 100,00
Sulawesi Tengah 1,18 8,52 90,30 100,00
Sulawesi Selatan 2,32 9,66 88,02 100,00
Sulawesi Tenggara 1,13 7,38 91,48 100,00
Gorontalo 1,93 12,19 85,89 100,00
Sulawesi Barat 3,71 14,17 82,12 100,00
Maluku 1,61 13,66 84,73 100,00
Maluku Utara 1,28 7,15 91,57 100,00
Papua Barat 0,37 11,04 88,58 100,00
Papua 0,93 9,31 89,76 100,00

Indonesia 1,36 6,93 91,71 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

233
Tabel 6.3.2 Persentase Pemuda Menurut Status Kelayakan Rumah Tempat Tinggal,
2018

Perdesaan
Status Kelayakan Rumah Tempat Tinggal
Provinsi Tidak Layak Hampir Tidak Total
Layak Huni
Huni Layak
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 5,64 15,94 78,41 100,00


Sumatera Utara 7,36 12,28 80,35 100,00
Sumatera Barat 2,56 12,88 84,56 100,00
Riau 1,39 5,49 93,13 100,00
Jambi 1,76 9,16 89,08 100,00
Sumatera Selatan 4,15 13,96 81,88 100,00
Bengkulu 3,85 12,25 83,90 100,00

.id
Lampung 2,10 7,84 90,06 100,00
Kep. Bangka Belitung 0,54 3,69 95,78 100,00

o
Kepulauan Riau 2,56 7,61 89,82 100,00
.g
ps
DKI Jakarta 0,00 0,00 0,00 100,00
Jawa Barat 7,04 16,71 76,25 100,00
.b

Jawa Tengah 2,36 9,60 88,04 100,00


w

DI Yogyakarta 0,79 6,11 93,10 100,00


w

Jawa Timur 3,51 13,48 83,00 100,00


//w

Banten 10,72 18,53 70,76 100,00


Bali 1,89 6,70 91,41 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 5,03 18,40 76,57 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 23,81 22,74 53,45 100,00


ht

Kalimantan Barat 3,82 11,54 84,64 100,00


Kalimantan Tengah 3,28 11,21 85,51 100,00
Kalimantan Selatan 1,21 8,28 90,51 100,00
Kalimantan Timur 0,18 5,68 94,14 100,00
Kalimantan Utara 0,40 4,52 95,09 100,00
Sulawesi Utara 6,40 13,35 80,25 100,00
Sulawesi Tengah 8,24 13,71 78,05 100,00
Sulawesi Selatan 2,95 13,38 83,67 100,00
Sulawesi Tenggara 2,98 11,03 85,99 100,00
Gorontalo 10,58 19,11 70,31 100,00
Sulawesi Barat 6,31 14,07 79,62 100,00
Maluku 13,75 17,98 68,27 100,00
Maluku Utara 8,15 18,85 73,00 100,00
Papua Barat 6,22 18,09 75,69 100,00
Papua 42,19 15,28 42,53 100,00

Indonesia 5,81 12,90 81,29 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

234
Tabel 6.3.3 Persentase Pemuda Menurut Status Kelayakan Rumah Tempat Tinggal,
2018

Laki-Laki
Status Kelayakan Rumah Tempat Tinggal
Provinsi Tidak Layak Hampir Tidak Total
Layak Huni
Huni Layak
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 4,20 12,49 83,31 100,00


Sumatera Utara 4,16 7,52 88,32 100,00
Sumatera Barat 1,93 9,76 88,31 100,00
Riau 0,89 3,60 95,51 100,00
Jambi 1,32 6,85 91,83 100,00
Sumatera Selatan 3,01 10,72 86,27 100,00
Bengkulu 2,43 10,01 87,56 100,00

.id
Lampung 1,96 7,31 90,73 100,00
Kep. Bangka Belitung 0,48 3,23 96,29 100,00

o
Kepulauan Riau 0,43 3,82 95,75 100,00
.g
ps
DKI Jakarta 0,67 10,99 88,34 100,00
Jawa Barat 3,57 9,97 86,46 100,00
.b

Jawa Tengah 1,87 7,75 90,37 100,00


w

DI Yogyakarta 0,37 6,92 92,70 100,00


w

Jawa Timur 2,51 10,04 87,45 100,00


//w

Banten 3,64 9,36 86,99 100,00


Bali 1,37 5,28 93,36 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 4,34 14,61 81,04 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 19,36 20,10 60,55 100,00


ht

Kalimantan Barat 2,67 8,79 88,54 100,00


Kalimantan Tengah 2,56 9,61 87,83 100,00
Kalimantan Selatan 0,66 6,81 92,53 100,00
Kalimantan Timur 0,13 2,79 97,08 100,00
Kalimantan Utara 0,25 2,06 97,69 100,00
Sulawesi Utara 3,75 10,39 85,86 100,00
Sulawesi Tengah 5,83 11,92 82,25 100,00
Sulawesi Selatan 2,84 12,39 84,77 100,00
Sulawesi Tenggara 2,45 8,67 88,88 100,00
Gorontalo 7,99 16,08 75,93 100,00
Sulawesi Barat 5,08 13,66 81,26 100,00
Maluku 8,17 16,46 75,37 100,00
Maluku Utara 5,48 14,22 80,30 100,00
Papua Barat 3,65 13,92 82,42 100,00
Papua 29,37 12,94 57,69 100,00

Indonesia 3,45 9,50 87,05 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

235
Tabel 6.3.4 Persentase Pemuda Menurut Status Kelayakan Rumah Tempat Tinggal,
2018

Perempuan
Status Kelayakan Rumah Tempat Tinggal
Provinsi Tidak Layak Hampir Tidak Total
Layak Huni
Huni Layak
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 4,47 11,75 83,78 100,00


Sumatera Utara 4,01 7,58 88,41 100,00
Sumatera Barat 1,60 10,93 87,48 100,00
Riau 0,75 4,22 95,03 100,00
Jambi 1,12 6,73 92,16 100,00
Sumatera Selatan 2,84 10,62 86,55 100,00
Bengkulu 3,17 9,35 87,48 100,00

.id
Lampung 1,68 7,47 90,85 100,00
Kep. Bangka Belitung 0,35 2,97 96,69 100,00

o
Kepulauan Riau 0,73 4,44 94,83 100,00
.g
ps
DKI Jakarta 0,80 9,82 89,38 100,00
Jawa Barat 2,73 10,25 87,02 100,00
.b

Jawa Tengah 1,62 7,90 90,48 100,00


w

DI Yogyakarta 0,30 6,48 93,22 100,00


w

Jawa Timur 2,12 10,38 87,50 100,00


//w

Banten 3,38 7,74 88,88 100,00


Bali 0,92 4,54 94,55 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 3,50 15,21 81,29 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 19,84 20,24 59,92 100,00


ht

Kalimantan Barat 2,46 7,46 90,08 100,00


Kalimantan Tengah 1,97 8,80 89,23 100,00
Kalimantan Selatan 0,96 6,46 92,58 100,00
Kalimantan Timur 0,01 3,02 96,97 100,00
Kalimantan Utara 0,17 2,86 96,98 100,00
Sulawesi Utara 4,01 11,34 84,65 100,00
Sulawesi Tengah 6,26 12,26 81,48 100,00
Sulawesi Selatan 2,50 11,05 86,45 100,00
Sulawesi Tenggara 1,96 10,29 87,75 100,00
Gorontalo 6,30 16,65 77,05 100,00
Sulawesi Barat 6,28 14,54 79,18 100,00
Maluku 8,53 15,63 75,84 100,00
Maluku Utara 6,28 15,76 77,96 100,00
Papua Barat 3,97 16,59 79,45 100,00
Papua 30,41 14,13 55,47 100,00

Indonesia 3,13 9,53 87,35 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

236
Tabel 6.3.5 Persentase Pemuda Menurut Status Kelayakan Rumah Tempat Tinggal,
2018

Perkotaan+Perdesaan+Laki-Laki+Perempuan
Status Kelayakan Rumah Tempat Tinggal
Provinsi Tidak Layak Hampir Tidak Total
Layak Huni
Huni Layak
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 4,33 12,12 83,54 100,00


Sumatera Utara 4,08 7,55 88,37 100,00
Sumatera Barat 1,76 10,34 87,90 100,00
Riau 0,82 3,90 95,28 100,00
Jambi 1,22 6,79 91,99 100,00
Sumatera Selatan 2,93 10,67 86,41 100,00
Bengkulu 2,79 9,69 87,52 100,00

.id
Lampung 1,83 7,38 90,79 100,00
Kep. Bangka Belitung 0,42 3,10 96,48 100,00

o
Kepulauan Riau 0,58 4,13 95,29 100,00
.g
ps
DKI Jakarta 0,73 10,39 88,88 100,00
Jawa Barat 3,16 10,11 86,74 100,00
.b

Jawa Tengah 1,75 7,83 90,42 100,00


w

DI Yogyakarta 0,34 6,70 92,96 100,00


w

Jawa Timur 2,32 10,21 87,48 100,00


//w

Banten 3,51 8,57 87,92 100,00


Bali 1,14 4,91 93,95 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 3,92 14,91 81,17 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 19,60 20,17 60,23 100,00


ht

Kalimantan Barat 2,56 8,13 89,30 100,00


Kalimantan Tengah 2,28 9,23 88,50 100,00
Kalimantan Selatan 0,81 6,64 92,55 100,00
Kalimantan Timur 0,07 2,90 97,03 100,00
Kalimantan Utara 0,21 2,43 97,35 100,00
Sulawesi Utara 3,87 10,85 85,28 100,00
Sulawesi Tengah 6,04 12,09 81,88 100,00
Sulawesi Selatan 2,67 11,72 85,62 100,00
Sulawesi Tenggara 2,20 9,49 88,31 100,00
Gorontalo 7,15 16,37 76,48 100,00
Sulawesi Barat 5,68 14,10 80,22 100,00
Maluku 8,35 16,05 75,60 100,00
Maluku Utara 5,87 14,97 79,16 100,00
Papua Barat 3,80 15,18 81,02 100,00
Papua 29,86 13,50 56,65 100,00

Indonesia 3,29 9,51 87,20 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

237
Tabel 7.1.1 Persentase Pemuda Pernah Kawin Menurut Umur Saat Perkawinan
Pertama, 2018

Perkotaan
Kelompok Umur Total
Provinsi 15 Tahun 16-18 19-21 22-24 25-30
atau Kurang Tahun Tahun Tahun Tahun
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 0,64 9,57 26,45 29,84 33,49 100,00


Sumatera Utara 1,12 10,81 33,14 29,79 25,14 100,00
Sumatera Barat 0,66 8,27 26,48 31,65 32,93 100,00
Riau 0,64 9,72 31,16 28,17 30,32 100,00
Jambi 1,53 13,33 26,08 30,38 28,67 100,00
Sumatera Selatan 1,85 15,22 28,00 28,35 26,59 100,00
Bengkulu 1,12 12,58 33,52 27,82 24,97 100,00

.id
Lampung 1,57 12,80 28,81 32,60 24,21 100,00
Kep. Bangka Belitung 1,40 18,61 36,14 26,61 17,24 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 0,51 9,38ps 32,04 27,99 30,08 100,00
DKI Jakarta 1,29 12,01 30,16 28,77 27,77 100,00
Jawa Barat 1,63 19,14 34,22 27,32 17,68 100,00
.b

Jawa Tengah 1,14 13,05 32,61 31,85 21,35 100,00


w

DI Yogyakarta 0,11 11,17 23,90 35,59 29,24 100,00


w

Jawa Timur 2,01 14,64 33,78 29,85 19,72 100,00


//w

Banten 1.08 11,64 34,85 31,30 21,13 100,00


Bali 0,25 13,96 30,05 32,28 23,46 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 3,60 24,99 32,63 23,83 14,94 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 0,89 18,51 30,87 31,67 18,05 100,00


ht

Kalimantan Barat 1,29 15,81 30,84 30,36 21,71 100,00


Kalimantan Tengah 2,45 22,51 32,69 25,79 16,55 100,00
Kalimantan Selatan 3,83 21,19 33,54 25,24 16,20 100,00
Kalimantan Timur 1,89 17,55 30,34 29,36 20,86 100,00
Kalimantan Utara 3,64 14,87 33,16 28,77 19,56 100,00
Sulawesi Utara 2,19 16,60 37,35 26,86 17,00 100,00
Sulawesi Tengah 1,46 19,47 26,37 27,72 24,98 100,00
Sulawesi Selatan 3,17 18,73 32,31 25,76 20,02 100,00
Sulawesi Tenggara 2,57 24,08 31,27 21,49 20,59 100,00
Gorontalo 3,18 16,83 37,17 23,78 19,03 100,00
Sulawesi Barat 2,86 25,26 32,94 26,06 12,88 100,00
Maluku 2,14 11,72 38,94 25,58 21,61 100,00
Maluku Utara 3,47 17,47 30,89 24,71 23,46 100,00
Papua Barat 3,08 13,25 35,28 28,83 19,56 100,00
Papua 2,60 19,02 33,53 24,10 20,75 100,00

Indonesia 1,59 15,49 32,67 29,02 21,24 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

238
Tabel 7.1.2 Persentase Pemuda Pernah Kawin Menurut Umur Saat Perkawinan
Pertama, 2018

Perdesaan
Kelompok Umur Total
Provinsi 15 Tahun 16-18 19-21 22-24 25-30
atau Kurang Tahun Tahun Tahun Tahun
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 1,04 15,70 32,01 28,94 22,31 100,00


Sumatera Utara 1,76 16,43 36,13 28,59 17,07 100,00
Sumatera Barat 1,75 16,13 33,87 28,34 19,91 100,00
Riau 1,60 19,34 37,40 24,87 16,79 100,00
Jambi 3,97 24,41 36,45 22,81 12,35 100,00
Sumatera Selatan 3,08 25,10 38,54 21,41 11,87 100,00
Bengkulu 3,97 26,26 35,07 22,27 12,42 100,00

.id
Lampung 1,67 20,41 38,29 26,55 13,08 100,00
Kep. Bangka Belitung 3,80 28,82 36,18 21,21 9,98 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 2,97 22,20
ps 42,35 23,64 8,84 100,00
DKI Jakarta - - - - - -
Jawa Barat 4,22 30,11 35,22 20,11 10,35 100,00
.b

Jawa Tengah 2,03 23,73 35,19 25,44 13,60 100,00


w

DI Yogyakarta 0,16 18,75 34,88 31,60 14,61 100,00


w

Jawa Timur 3,75 27,00 35,90 22,53 10,82 100,00


//w

Banten 4,74 27,96 34,30 21,22 11,77 100,00


Bali 2,61 25,71 38,07 19,53 14,08 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 5,35 27,62 33,20 20,97 12,87 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 2,22 18,58 36,88 27,29 15,03 100,00


ht

Kalimantan Barat 4,50 27,01 35,00 22,35 11,14 100,00


Kalimantan Tengah 6,01 29,55 32,64 21,22 10,58 100,00
Kalimantan Selatan 6,07 28,39 36,03 20,78 8,73 100,00
Kalimantan Timur 4,39 24,88 39,66 20,74 10,33 100,00
Kalimantan Utara 5,48 22,63 29,08 23,43 19,39 100,00
Sulawesi Utara 3,74 26,57 38,91 19,89 10,89 100,00
Sulawesi Tengah 5,45 25,88 31,44 23,07 14,16 100,00
Sulawesi Selatan 5,56 27,42 32,21 22,59 12,22 100,00
Sulawesi Tenggara 6,49 26,65 34,83 22,40 9,63 100,00
Gorontalo 4,82 28,10 35,66 20,39 11,03 100,00
Sulawesi Barat 4,48 28,15 33,12 23,07 11,18 100,00
Maluku 3,04 20,71 37,60 25,16 13,49 100,00
Maluku Utara 2,05 26,73 36,65 21,41 13,17 100,00
Papua Barat 3,23 26,63 31,07 21,33 17,75 100,00
Papua 3,98 22,64 37,12 21,64 14,62 100,00

Indonesia 3,42 24,76 35,55 23,42 12,85 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

239
Tabel 7.1.3 Persentase Pemuda Pernah Kawin Menurut Umur Saat Perkawinan
Pertama, 2018

Laki-laki
Kelompok Umur Total
Provinsi 15 Tahun 16-18 19-21 22-24 25-30
atau Kurang Tahun Tahun Tahun Tahun
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 0,00 2,28 17,99 31,44 48,29 100,00


Sumatera Utara 0,29 4,96 24,03 35,90 34,82 100,00
Sumatera Barat 0,09 2,33 19,81 34,34 43,43 100,00
Riau 0,08 4,13 24,68 33,33 37,77 100,00
Jambi 0,84 5,74 26,48 37,72 29,22 100,00
Sumatera Selatan 1,17 8,81 29,85 32,98 27,18 100,00
Bengkulu 1,05 7,60 33,99 31,78 25,58 100,00

.id
Lampung 0,34 4,79 27,41 39,29 28,18 100,00
Kep. Bangka Belitung 0,78 8,73 38,80 27,89 23,79 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 0,16 3,47ps 23,90 23,94 48,53 100,00
DKI Jakarta 0,00 4,82 20,18 31,93 43,07 100,00
Jawa Barat 0,19 6,15 28,43 36,81 28,42 100,00
.b

Jawa Tengah 0,24 3,77 26,31 39,12 30,55 100,00


w

DI Yogyakarta 0,00 5,20 14,54 42,82 37,44 100,00


w

Jawa Timur 0,47 5,62 28,77 36,76 28,39 100,00


//w

Banten 0,07 5,51 24,10 35,38 34,94 100,00


Bali 0,21 6,45 29,28 33,08 30,99 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 0,65 12,68 32,43 31,20 23,04 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 0,26 7,82 32,31 35,38 24,23 100,00


ht

Kalimantan Barat 0,18 10,21 30,20 35,02 24,39 100,00


Kalimantan Tengah 0,75 10,27 31,48 32,99 24,51 100,00
Kalimantan Selatan 0,67 9,80 31,32 35,23 22,98 100,00
Kalimantan Timur 0,23 6,32 30,22 32,68 30,55 100,00
Kalimantan Utara 1,11 5,83 27,37 32,87 32,82 100,00
Sulawesi Utara 0,22 10,88 35,27 32,30 21,33 100,00
Sulawesi Tengah 0,68 10,05 29,14 31,90 28,23 100,00
Sulawesi Selatan 0,60 10,94 32,40 32,97 23,09 100,00
Sulawesi Tenggara 0,71 10,26 32,70 33,70 22,63 100,00
Gorontalo 0,48 12,56 36,57 27,33 23,06 100,00
Sulawesi Barat 0,32 13,19 35,05 32,70 18,74 100,00
Maluku 0,69 6,16 36,41 31,99 24,76 100,00
Maluku Utara 0,13 12,20 34,33 29,25 24,09 100,00
Papua Barat 1,06 12,86 27,31 31,32 27,45 100,00
Papua 0,81 9,57 33,84 29,87 25,91 100,00

Indonesia 0,36 6,41 27,89 35,52 29,82 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

240
Tabel 7.1.4 Persentase Pemuda Pernah Kawin Menurut Umur Saat Perkawinan
Pertama, 2018

Perempuan
Kelompok Umur Total
Provinsi 15 Tahun 16-18 19-21 22-24 25-30
atau Kurang Tahun Tahun Tahun Tahun
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 1,35 19,28 36,12 28,17 15,08 100,00


Sumatera Utara 2,13 18,77 40,91 25,23 12,96 100,00
Sumatera Barat 1,96 18,60 36,77 27,20 15,47 100,00
Riau 1,91 22,45 41,02 21,98 12,64 100,00
Jambi 4,73 30,30 37,82 17,60 9,55 100,00
Sumatera Selatan 3,67 30,39 38,81 17,62 9,52 100,00
Bengkulu 4,54 31,83 35,08 18,85 9,71 100,00

.id
Lampung 2,42 26,65 40,97 21,40 8,56 100,00
Kep. Bangka Belitung 3,69 32,69 34,58 21,53 7,51 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 1,22 15,11
ps 38,35 29,10 16,22 100,00
DKI Jakarta 1,98 15,83 35,45 27,09 19,64 100,00
Jawa Barat 3,61 31,44 37,98 18,69 8,29 100,00
.b

Jawa Tengah 2,36 26,90 38,15 22,62 9,97 100,00


w

DI Yogyakarta ,19 17,97 34,16 29,64 18,04 100,00


w

Jawa Timur 4,26 29,61 38,26 20,13 7,74 100,00


//w

Banten 3,46 23,14 40,60 24,04 8,76 100,00


Bali 1,63 25,39 35,12 24,49 13,37 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 6,89 34,41 33,27 17,01 8,42 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 2,97 24,86 37,73 23,88 10,56 100,00


ht

Kalimantan Barat 5,67 32,15 36,05 18,28 7,85 100,00


Kalimantan Tengah 7,25 37,36 33,36 16,60 5,42 100,00
Kalimantan Selatan 7,78 34,61 37,16 15,18 5,26 100,00
Kalimantan Timur 4,21 27,87 35,64 22,68 9,60 100,00
Kalimantan Utara 6,31 25,17 33,91 22,92 11,68 100,00
Sulawesi Utara 4,79 28,86 40,03 17,36 8,96 100,00
Sulawesi Tengah 6,93 33,25 31,02 19,34 9,45 100,00
Sulawesi Selatan 7,02 31,84 32,16 18,47 10,51 100,00
Sulawesi Tenggara 7,91 35,12 34,27 15,18 7,52 100,00
Gorontalo 6,75 32,08 35,88 17,73 7,56 100,00
Sulawesi Barat 6,45 36,17 31,91 18,27 7,20 100,00
Maluku 4,07 25,09 39,17 20,89 10,78 100,00
Maluku Utara 3,95 32,42 35,69 17,59 10,34 100,00
Papua Barat 4,49 27,86 35,67 19,24 12,74 100,00
Papua 5,52 29,71 37,95 17,26 9,57 100,00

Indonesia 3,72 27,88 37,63 20,96 9,82 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

241
Tabel 7.1.5 Persentase Pemuda Pernah Kawin Menurut Umur Saat Perkawinan
Pertama, 2018

Perkotaan+ Perdesaan, Laki-laki+Perempuan


Kelompok Umur Total
Provinsi 15 Tahun 16-18 19-21 22-24 25-30
atau Kurang Tahun Tahun Tahun Tahun
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 0,92 13,93 30,41 29,20 25,54 100,00


Sumatera Utara 1,45 13,65 34,66 29,18 21,06 100,00
Sumatera Barat 1,31 12,97 30,90 29,67 25,14 100,00
Riau 1,25 15,87 35,15 26,06 21,67 100,00
Jambi 3,35 21,57 33,79 24,75 16,54 100,00
Sumatera Selatan 2,71 22,15 35,39 23,48 16,26 100,00
Bengkulu 3,23 22,71 34,67 23,71 15,68 100,00

.id
Lampung 1,65 18,50 35,92 28,06 15,87 100,00
Kep. Bangka Belitung 2,60 23,71 36,16 23,91 13,61 100,00

o
.g
Kepulauan Riau 0,86 11,20
ps 33,50 27,37 27,06 100,00
DKI Jakarta 1,29 12,01 30,16 28,77 27,77 100,00
Jawa Barat 2,36 22,24 34,50 25,28 15,61 100,00
.b

Jawa Tengah 1,62 18,79 34,00 28,41 17,19 100,00


w

DI Yogyakarta 0,12 13,29 26,96 34,48 25,16 100,00


w

Jawa Timur 2,91 21,05 34,88 26,06 15,11 100,00


//w

Banten 2,24 16,81 34,67 28,11 18,16 100,00


Bali 1,08 18,08 32,87 27,80 20,17 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 4,63 26,54 32,97 22,15 13,72 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 1,97 18,57 35,73 28,12 15,60 100,00


ht

Kalimantan Barat 3,61 23,90 33,85 24,57 14,07 100,00


Kalimantan Tengah 4,81 27,17 32,66 22,77 12,60 100,00
Kalimantan Selatan 5,13 25,37 34,98 22,65 11,87 100,00
Kalimantan Timur 2,79 20,20 33,71 26,24 17,05 100,00
Kalimantan Utara 4,39 18,03 31,50 26,59 19,49 100,00
Sulawesi Utara 3,00 21,83 38,17 23,20 13,80 100,00
Sulawesi Tengah 4,56 24,45 30,31 24,11 16,57 100,00
Sulawesi Selatan 4,68 24,22 32,25 23,76 15,10 100,00
Sulawesi Tenggara 5,22 25,82 33,68 22,11 13,17 100,00
Gorontalo 4,29 24,42 36,15 21,50 13,64 100,00
Sulawesi Barat 4,15 27,57 33,08 23,67 11,52 100,00
Maluku 2,72 17,55 38,07 25,31 16,34 100,00
Maluku Utara 2,42 24,32 35,15 22,27 15,85 100,00
Papua Barat 3,18 22,13 32,48 23,85 18,35 100,00
Papua 3,69 21,87 36,35 22,17 15,93 100,00

Indonesia 2,50 20,09 34,10 26,24 17,07 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

242
Tabel 7.2 Persentase Pemuda Perempuan yang Pernah Melahirkan, 2018

Tipe Daerah
Provinsi Total
Perkotaan Perdesaan
(1) (2) (3) (4)

Aceh 34,23 43,07 40,16


Sumatera Utara 33,09 43,25 37,61
Sumatera Barat 31,79 46,99 39,71
Riau 39,82 52,03 46,91
Jambi 35,91 57,05 50,02
Sumatera Selatan 33,79 57,02 47,90
Bengkulu 34,33 58,15 49,83

.id
Lampung 38,09 57,83 51,33
Kep. Bangka Belitung 47,00 56,57 51,54

o
Kepulauan Riau 34,12 57,36 36,88
DKI Jakarta 34,77 .g - 34,77
ps
Jawa Barat 43,14 56,18 46,24
.b

Jawa Tengah 39,68 54,16 46,49


w

DI Yogyakarta 32,83 53,99 37,32


w

Jawa Timur 41,96 53,64 47,33


Banten 40,45 54,99 44,33
//w

Bali 37,29 51,86 41,60


s:

Nusa Tenggara Barat 44,71 57,86 51,52


tp

Nusa Tenggara Timur 29,39 46,19 41,73


ht

Kalimantan Barat 39,88 59,31 52,36


Kalimantan Tengah 44,62 62,03 55,10
Kalimantan Selatan 42,55 59,60 51,22
Kalimantan Timur 39,26 53,29 43,75
Kalimantan Utara 44,70 51,01 47,22
Sulawesi Utara 43,42 57,57 49,87
Sulawesi Tengah 34,50 55,26 48,72
Sulawesi Selatan 34,95 48,21 42,26
Sulawesi Tenggara 37,39 55,38 47,72
Gorontalo 39,07 53,36 47,55
Sulawesi Barat 41,83 52,68 49,94
Maluku 31,59 47,32 40,20
Maluku Utara 34,16 49,37 44,38
Papua Barat 36,56 47,90 43,19
Papua 38,75 45,79 43,83

Indonesia 39,44 53,11 45,32


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

243
Tabel 7.3 Persentase Pemuda Perempuan yang Melahirkan Bayi dengan Berat Lahir
Rendah (Kurang dari 2,5 Kilogram), 2018

Tipe Daerah
Provinsi Total
Perkotaan Perdesaan
(1) (2) (3) (4)

Aceh 16,20 12,79 13,77


Sumatera Utara 10,82 9,52 10,14
Sumatera Barat 9,55 10,60 10,16
Riau 14,01 12,10 12,90
Jambi 12,81 8,19 9,49
Sumatera Selatan 12,15 12,14 12,15
Bengkulu 2,89 9,11 7,33

.id
Lampung 10,73 9,67 9,98
Kep. Bangka Belitung 11,08 15,02 12,83

o
Kepulauan Riau 9,27 17,69 10,41
DKI Jakarta 12,28 .g - 12,28
ps
Jawa Barat 12,78 15,41 13,48
.b

Jawa Tengah 8,68 11,27 10,03


w

DI Yogyakarta 12,16 12,15 12,16


w

Jawa Timur 11,72 12,39 12,05


Banten 15,45 20,72 17,04
//w

Bali 9,59 13,15 10,85


s:

Nusa Tenggara Barat 17,50 15,01 16,04


tp

Nusa Tenggara Timur 9,25 16,36 15,01


ht

Kalimantan Barat 14,33 15,06 14,82


Kalimantan Tengah 11,78 10,95 11,25
Kalimantan Selatan 11,61 8,73 10,04
Kalimantan Timur 13,56 15,12 14,11
Kalimantan Utara 15,60 19,21 17,06
Sulawesi Utara 14,56 13,40 13,97
Sulawesi Tengah 13,24 15,63 15,08
Sulawesi Selatan 15,28 12,76 13,78
Sulawesi Tenggara 12,29 17,68 15,78
Gorontalo 11,25 13,97 12,92
Sulawesi Barat 25,04 16,13 17,76
Maluku 13,33 10,19 11,36
Maluku Utara 17,24 18,77 18,35
Papua Barat 6,80 11,04 9,50
Papua 20,32 9,29 12,63

Indonesia 12,30 12,85 12,57


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

244
Tabel 7.4 Persentase Pemuda Perempuan Pernah Melahirkan Menurut
Penolong Kelahiran Terakhir, 2018

Penolong Kelahiran
Provinsi Bukan Tenaga Total
Tenaga Kesehatan
Kesehatan
(1) (2) (3) (4)

Aceh 98,32 1,68 100,00


Sumatera Utara 93,80 6,20 100,00
Sumatera Barat 96,02 3,98 100,00
Riau 93,39 6,61 100,00
Jambi 86,53 13,47 100,00
Sumatera Selatan 93,45 6,55 100,00
Bengkulu 95,67 4,33 100,00

.id
Lampung 94,08 5,92 100,00
Kep. Bangka Belitung 96,50 3,50 100,00

o
Kepulauan Riau 97,17 2,83 100,00
.g
ps
DKI Jakarta 99,46 0,54 100,00
Jawa Barat 93,25 6,75 100,00
.b

Jawa Tengah 99,66 0,34 100,00


w

DI Yogyakarta 100,00 0,00 100,00


w

Jawa Timur 96,72 3,28 100,00


//w

Banten 90,08 9,92 100,00


Bali 99,88 0,12 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 95,28 4,72 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 81,37 18,63 100,00


ht

Kalimantan Barat 84,06 15,94 100,00


Kalimantan Tengah 86,46 13,54 100,00
Kalimantan Selatan 96,04 3,96 100,00
Kalimantan Timur 95,79 4,21 100,00
Kalimantan Utara 95,58 4,42 100,00
Sulawesi Utara 91,73 8,27 100,00
Sulawesi Tengah 85,49 14,51 100,00
Sulawesi Selatan 95,36 4,64 100,00
Sulawesi Tenggara 86,53 13,47 100,00
Gorontalo 96,14 3,86 100,00
Sulawesi Barat 89,53 10,47 100,00
Maluku 58,75 41,25 100,00
Maluku Utara 76,77 23,23 100,00
Papua Barat 81,20 18,80 100,00
Papua 65,42 34,58 100,00

Indonesia 93,55 6,45 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

245
Tabel 7.5 Persentase Pemuda Perempuan Pernah Melahirkan Menurut Tempat
Melahirkan Terakhir, 2018

Tempat Melahirkan
Provinsi Bukan Fasilitas Total
Fasilitas Kesehatan
Kesehatan
(1) (2) (3) (4)

Aceh 86,85 13,15 100,00


Sumatera Utara 72,04 27,96 100,00
Sumatera Barat 90,63 9,37 100,00
Riau 70,64 29,36 100,00
Jambi 58,04 41,96 100,00
Sumatera Selatan 74,02 25,98 100,00
Bengkulu 62,31 37,69 100,00

.id
Lampung 86,23 13,77 100,00
Kep. Bangka Belitung 86,29 13,71 100,00

o
Kepulauan Riau 91,24 8,76 100,00
.g
ps
DKI Jakarta 96,61 3,39 100,00
Jawa Barat 81,31 18,69 100,00
.b

Jawa Tengah 96,97 3,03 100,00


w

DI Yogyakarta 99,45 0,55 100,00


w

Jawa Timur 93,80 6,20 100,00


//w

Banten 79,71 20,29 100,00


Bali 99,88 0,12 100,00
s:

Nusa Tenggara Barat 90,34 9,66 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 75,24 24,76 100,00


ht

Kalimantan Barat 62,48 37,52 100,00


Kalimantan Tengah 47,81 52,19 100,00
Kalimantan Selatan 76,67 23,33 100,00
Kalimantan Timur 84,89 15,11 100,00
Kalimantan Utara 84,27 15,73 100,00
Sulawesi Utara 82,56 17,44 100,00
Sulawesi Tengah 67,79 32,21 100,00
Sulawesi Selatan 84,60 15,40 100,00
Sulawesi Tenggara 46,90 53,10 100,00
Gorontalo 87,55 12,45 100,00
Sulawesi Barat 69,93 30,07 100,00
Maluku 30,08 69,92 100,00
Maluku Utara 41,12 58,88 100,00
Papua Barat 53,32 46,68 100,00
Papua 57,28 42,72 100,00

Indonesia 82,43 17,57 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

246
Tabel 7.6 Persentase Pemuda Perempuan Menurut Partisipasi dalam Program
Keluarga Berencana (KB), 2018

Menggunakan Alat KB/Cara Tradisional Total


Provinsi
Pernah Sedang Tidak Pernah
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 11,79 48,70 39,51 100,00


Sumatera Utara 5,56 43,04 51,40 100,00
Sumatera Barat 9,38 45,67 44,94 100,00
Riau 4,93 55,75 39,32 100,00
Jambi 8,14 58,92 32,94 100,00
Sumatera Selatan 7,30 61,71 30,99 100,00
Bengkulu 8,19 62,74 29,07 100,00

.id
Lampung 8,76 64,08 27,16 100,00
Kep. Bangka Belitung 9,09 60,60 30,31 100,00

o
Kepulauan Riau 7,32 39,87 52,81 100,00
DKI Jakarta 1,57 51,15 .g 47,28 100,00
ps
Jawa Barat 2,76 65,99 31,26 100,00
.b

Jawa Tengah 5,98 59,82 34,20 100,00


w

DI Yogyakarta 5,65 48,79 45,56 100,00


w

Jawa Timur 5,10 61,85 33,05 100,00


Banten 4,67 66,34 28,99 100,00
//w

Bali 5,34 52,68 41,98 100,00


s:

Nusa Tenggara Barat 13,59 56,15 30,26 100,00


tp

Nusa Tenggara Timur 11,89 41,08 47,04 100,00


ht

Kalimantan Barat 9,46 62,18 28,36 100,00


Kalimantan Tengah 10,24 64,30 25,47 100,00
Kalimantan Selatan 14,70 66,10 19,19 100,00
Kalimantan Timur 4,88 54,78 40,34 100,00
Kalimantan Utara 10,53 48,22 41,25 100,00
Sulawesi Utara 10,01 61,99 28,00 100,00
Sulawesi Tengah 10,31 54,06 35,62 100,00
Sulawesi Selatan 12,45 48,22 39,33 100,00
Sulawesi Tenggara 13,91 50,83 35,26 100,00
Gorontalo 8,49 61,59 29,93 100,00
Sulawesi Barat 12,95 49,33 37,72 100,00
Maluku 12,25 38,39 49,36 100,00
Maluku Utara 11,36 50,66 37,99 100,00
Papua Barat 8,99 35,46 55,55 100,00
Papua 5,18 21,43 73,40 100,00

Indonesia 6,39 58,22 35,39 100,00


Sumber: BPS, Susenas Maret 2018

247
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
PERHITUNGAN
RELATIVE
STANDARD ERROR

id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.id
Tabel A.1 Sampling error Persentase Pemuda Menurut Provinsi, 2018 Tabel A.2 Sampling error Persentase Pemuda Menurut Provinsi, 2018 Tabel A.3 Sampling error Persentase Pemuda Menurut Provinsi, 2018

Perkotaan Perdesaan Laki-laki


Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek
Jumlah Jumlah Jumlah
Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan
Sampel Sampel Sampel
Error(RSE) Bawah Atas Sampling Error(RSE) Bawah Atas Sampling Error(RSE) Bawah Atas Sampling
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Aceh 27,36 0,64 2,32 26,11 28,61 1,44 13492 Aceh 25,42 0,31 1,23 24,81 26,03 0,80 32341 Aceh 26,21 0,40 1,51 25,44 26,99 0,91 22777
Sumatera Utara 25,93 0,47 1,80 25,02 26,84 3,67 33379 Sumatera Utara 23,55 0,32 1,37 22,92 24,18 1,67 42411 Sumatera Utara 25,21 0,35 1,39 24,53 25,90 2,00 37831
Sumatera Barat 25,06 0,63 2,49 23,83 26,29 2,11 16035 Sumatera Barat 22,41 0,39 1,74 21,65 23,18 1,12 23744 Sumatera Barat 23,87 0,46 1,92 22,97 24,77 1,33 19702
Riau 26,30 0,58 2,22 25,16 27,45 2,06 11156 Riau 25,02 0,44 1,74 24,16 25,87 1,75 18428 Riau 25,60 0,45 1,77 24,71 26,48 1,61 15026
Jambi 25,87 0,80 3,10 24,30 27,44 1,63 6451 Jambi 24,67 0,37 1,50 23,94 25,39 0,76 16646 Jambi 24,97 0,48 1,91 24,03 25,90 0,95 11694
Sumatera Selatan 25,54 0,57 2,25 24,41 26,66 2,31 12284 Sumatera Selatan 24,14 0,35 1,45 23,45 24,82 1,51 25006 Sumatera Selatan 24,74 0,40 1,62 23,95 25,52 1,57 18953
Bengkulu 25,40 0,79 3,13 23,84 26,96 0,91 5774 Bengkulu 23,51 0,44 1,88 22,64 24,37 0,61 12964 Bengkulu 24,32 0,53 2,17 23,29 25,36 0,65 9472
ht
Lampung 25,57 0,85 3,32 23,91 27,24 4,01 9160 Lampung tp 22,89 0,31 1,36 22,28 23,50 1,39 24758 Lampung 23,88 0,41 1,70 23,08 24,67 1,66 17313
Kep Bangka Belitung 24,17 0,65 2,68 22,90 25,44 0,76 6573 Kep Bangka Belitung 25,76 0,64 2,47 24,52 27,01 0,61 6637 Kep Bangka Belitung 24,91 0,60 2,42 23,73 26,10 0,63 6832
Kepulauan Riau 22,99 0,93 4,04 21,17 24,81 3,80 9667 Kepulauan Riau 19,07
s: 1,09 5,71 16,94 21,21 0,99 3350 Kepulauan Riau 21,92 1,03 4,71 19,90 23,94 2,89 6569
DKI Jakarta 24,10 0,42 1,75 23,27 24,93 4,37 17779 DKI Jakarta - - - - - - - DKI Jakarta 23,32 0,55 2,36 22,24 24,40 3,81 8850
Jawa Barat 25,46 0,28 1,08 24,92 26,00 6,15 55433 Jawa Barat 22,63 0,30 1,33 22,04 23,22 2,80 27638 Jawa Barat 24,65 0,29 1,18 24,08 25,22 4,78 41704
//w
Jawa Tengah 23,50 0,24 1,04 23,02 23,97 2,51 51628 Jawa Tengah 21,98 0,24 1,10 21,51 22,45 2,43 45078 Jawa Tengah 23,25 0,23 1,00 22,80 23,71 2,20 47761
DI Yogyakarta 25,55 0,71 2,80 24,15 26,95 3,18 8280 DI Yogyakarta 17,97 0,71 3,94
w 16,58 19,36 1,49 3835 DI Yogyakarta 24,11 0,74 3,06 22,66 25,56 2,40 5942
Jawa Timur 23,45 0,26 1,10 22,94 23,96 3,31 54913 Jawa Timur 21,79 0,24 1,12 21,32 22,27 2,79 48463 Jawa Timur 23,02 0,23 1,01 22,57 23,48 2,56 50747
Banten 26,41 0,49 1,84 25,46 27,37 4,70 17198 Banten 24,45 0,55 2,25 w 23,38 25,53 2,57 8966 Banten 25,83 0,47 1,80 24,92 26,75 3,11 13179
Bali 24,35 0,56 2,30 23,26 25,45 2,08 13190 Bali 20,19 0,68 3,37 18,86 21,52 1,78 8347 Bali 23,09 0,54 2,33 22,03 24,15 1,51 10792
Nusa Tenggara Barat 26,00 0,61 2,35 24,80 27,19 1,93 9728 Nusa Tenggara Barat 24,42 0,46 1,88 23,52 25,32 1,30 12555 Nusa Tenggara Barat 25,54 0,53 2,07 24,51 26,58 1,53 11050
.b
Nusa Tenggara Timur 28,48 0,81 2,85 26,89 30,07 1,70 8337 Nusa Tenggara Timur 22,89 0,31 1,34 22,29 p 23,49 0,95 39907 Nusa Tenggara Timur 24,54 0,39 1,60 23,77 25,31 0,95 23796
Kalimantan Barat 26,26 0,68 2,58 24,93 27,60 1,71 9180 Kalimantan Barat 24,65 0,36 1,45 23,95 25,35 0,97 22272 Kalimantan Barat 24,98 0,43 1,74 24,12 25,83 1,09 16008
Kalimantan Tengah 25,62 0,67 2,62 24,30 26,93 1,03 8517 Kalimantan Tengah 25,31 0,51 2,01 24,31 26,30 0,95 16700 Kalimantan Tengah 25,49 0,53 2,06 24,46 26,52 0,86 12819
s.
Kalimantan Selatan 25,49 0,59 2,30 24,33 26,64 1,51 10363 Kalimantan Selatan 23,43 0,41 1,73 22,63 24,22 0,87 15701 Kalimantan Selatan 24,67 0,48 1,94 23,73 25,61 1,12 13027
Kalimantan Timur 25,49 0,64 2,50 24,23 26,74 2,23 12277 Kalimantan Timur 24,51 0,64 2,61 23,26 25,77 1,14 7759 Kalimantan Timur 25,08 0,62 2,45 23,88 26,29 1,64 10271
go
Kalimantan Utara 26,14 1,02 3,90 24,14 28,14 0,95 4135 Kalimantan Utara 24,65 0,95 3,84 22,80 26,51 0,62. 4448 Kalimantan Utara 25,38 0,97 3,82 23,48 27,28 0,80 4396
Sulawesi Utara 24,89 0,61 2,44 23,70 26,08 1,05 11227 Sulawesi Utara 21,51 0,46 2,15 20,60 22,41 0,67 16366 Sulawesi Utara 23,62 0,50 2,11 22,65 24,60 0,74 14058
id
Sulawesi Tengah 27,14 0,90 3,33 25,37 28,92 1,49 5398 Sulawesi Tengah 23,19 0,37 1,59 22,47 23,91 0,70 19065 Sulawesi Tengah 24,46 0,46 1,88 23,56 25,36 0,75 12479
Sulawesi Selatan 26,52 0,47 1,77 25,60 27,44 1,77 19343 Sulawesi Selatan 23,44 0,32 1,35 22,82 24,06 1,22 36253 Sulawesi Selatan 25,09 0,37 1,48 24,37 25,82 1,34 27190
Sulawesi Tenggara 27,34 1,14 4,18 25,10 29,58 2,84 6435 Sulawesi Tenggara 23,26 0,41 1,76 22,46 24,07 0,66 18929 Sulawesi Tenggara 24,48 0,59 2,42 23,33 25,64 1,08 12571
Gorontalo 26,30 0,82 3,13 24,69 27,91 0,68 4040 Gorontalo 25,28 0,61 2,42 24,08 26,47 0,61 8002 Gorontalo 25,74 0,66 2,57 24,45 27,04 0,58 6058
Sulawesi Barat 25,94 1,03 3,96 23,93 27,95 0,75 2461 Sulawesi Barat 25,19 0,63 2,50 23,96 26,42 0,93 9779 Sulawesi Barat 25,39 0,78 3,07 23,86 26,92 0,93 6135
Maluku 27,07 0,73 2,70 25,64 28,50 0,85 7540 Maluku 24,15 0,53 2,21 23,10 25,20 0,69 15461 Maluku 25,80 0,51 1,98 24,80 26,80 0,52 11557
Maluku Utara 28,79 1,12 3,90 26,59 30,98 0,92 4377 Maluku Utara 23,26 0,53 2,28 22,22 24,30 0,59 13907 Maluku Utara 24,85 0,65 2,61 23,58 26,13 0,61 9298
Papua Barat 26,92 1,05 3,89 24,86 28,97 0,91 5471 Papua Barat 26,22 0,67 2,57 24,90 27,54 0,56 12114 Papua Barat 26,60 0,73 2,75 25,16 28,03 0,58 9075
Papua 28,49 0,90 3,16 26,72 30,25 1,56 9248 Papua 25,56 0,48 1,88 24,61 26,50 1,25 33526 Papua 26,59 0,60 2,27 25,41 27,77 1,39 22352

Indonesia 25,03 0,11 0,43 24,82 25,24 3,74 480469 Indonesia 23,10 0,08 0,34 22,94 23,25 1,79 651356 Indonesia 24,32 0,09 0,37 24,15 24,50 2,47 567284

251
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
Tabel A.4 Sampling error Persentase Pemuda Menurut Provinsi, 2018 Tabel A.5 Sampling error Persentase Pemuda Menurut Provinsi, 2018 Tabel B.1 Sampling error Persentase Pemuda yang Menjadi Kepala Rumah Tangga
Menurut Provinsi, 2018
Perempuan Perkotaan+ Perdesaan, Laki-laki+Perempuan
Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Perkotaan

252
Jumlah Jumlah Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek
Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan
Sampel Sampel Jumlah
Error(RSE) Bawah Atas Sampling Error(RSE) Bawah Atas Sampling Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan
Sampel
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Error (RSE) Bawah Atas Sampling
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 25,85 0,36 1,38 25,15 26,54 0,75 23056 Aceh 26,03 0,29 1,13 25,45 26,60 1,00 45833
Sumatera Utara 24,40 0,38 1,55 23,66 25,15 2,40 37959 Sumatera Utara 24,81 0,29 1,18 24,24 25,38 2,81 75790 Aceh 10,01 0,97 9,74 8,10 11,92 2,32 3082
Sumatera Barat 23,29 0,44 1,90 22,43 24,16 1,26 20077 Sumatera Barat 23,58 0,35 1,49 22,89 24,27 1,57 39779 Sumatera Utara 9,23 0,52 5,62 8,21 10,24 3,08 7505
Riau 25,47 0,42 1,65 24,65 26,30 1,32 14558 Riau 25,54 0,35 1,38 24,85 26,23 1,88 29584 Sumatera Barat 13,01 1,02 7,81 11,02 15,00 2,63 3455
Jambi 25,14 0,44 1,75 24,28 26,00 0,77 11403 Jambi 25,05 0,36 1,44 24,35 25,76 1,05 23097 Riau 12,94 0,96 7,44 11,05 14,82 2,88 2510
Sumatera Selatan 24,58 0,37 1,51 23,85 25,31 1,30 18337 Sumatera Selatan 24,66 0,31 1,25 24,06 25,26 1,81 37290 Jambi 9,28 0,84 9,10 7,63 10,94 1,22 1519
Bengkulu 23,92 0,49 2,04 22,96 24,88 0,54 9266 Bengkulu 24,12 0,40 1,64 23,35 24,90 0,72 18738 Sumatera Selatan 9,33 0,71 7,64 7,94 10,73 2,32 2841
Lampung 23,48 0,41 1,76 22,66 24,29 1,67 16605 Lampung 23,68 0,34 1,42 23,02 24,34 2,24 33918 Bengkulu 12,70 0,99 7,83 10,75 14,65 0,71 1322
ht
Kep Bangka Belitung 24,90 0,53 2,12 23,86 25,93 0,45 6378 Kep Bangka Belitung 24,91 0,46 1,83 24,01 25,80 0,69 13210 Lampung 11,23 1,21 10,76 8,86 13,60 4,50 2093
Kep Bangka Belitung 10,75 0,99 9,19 8,81 12,68 0,93 1319
Kepulauan Riau 22,96 1,09 4,74 20,83 25,10 2,99 6448 Kepulauan Riau
tp 22,43 0,81 3,63 20,84 24,03 3,46 13017
Kepulauan Riau 19,72 1,71 8,65 16,38 23,06 3,75 2081
DKI Jakarta 24,88 0,54 2,15 23,83 25,93 3,42 8929 DKI Jakarta 24,10 0,42 1,75 23,27 24,93 4,37 17779
DKI Jakarta 11,66 0,66 5,64 10,37 12,95 5,14 4187
Jawa Barat 24,81 0,26 1,05 24,30 25,31 3,70 41367 Jawa Barat 24,73 0,22 0,89 24,30 25,16 5,36 83071
s:
Jawa Barat 12,47 0,42 3,33 11,66 13,29 7,05 12568
Jawa Tengah 22,27 0,21 0,94 21,86 22,68 1,90 48945 Jawa Tengah 22,76 0,17 0,75 22,42 23,09 2,47 96706
Jawa Tengah 7,84 0,41 5,17 7,04 8,63 4,59 10452
//w
DI Yogyakarta 22,90 0,68 2,97 21,57 24,23 2,15 6173 DI Yogyakarta 23,50 0,56 2,37 22,41 24,59 2,80 12115
DI Yogyakarta 20,08 1,74 8,69 16,66 23,50 6,54 1799
Jawa Timur 22,30 0,22 0,97 21,88 22,73 2,30 52629 Jawa Timur 22,66 0,18 0,79 22,31 23,01 3,08 103376
w Jawa Timur 10,44 0,49 4,74 9,47 11,41 6,17 11232
Banten 25,86 0,49 1,89 24,90 26,82 3,31 12985 Banten 25,85 0,38 1,48 25,10 26,59 4,11 26164
Banten 9,32 0,71 7,64 7,93 10,72 6,93 4192
Bali 22,81 0,53 2,32 21,77 23,84 1,45 10745 Bali 22,95 0,44 1,90
w 22,09 23,81 1,98 21537
Bali 17,58 1,04 5,93 15,54 19,63 2,52 2870
Nusa Tenggara Barat 24,79 0,46 1,85 23,89 25,69 1,24 11233 Nusa Tenggara Barat 25,15 0,37 1,49 24,42 25,89 1,59 22283
Nusa Tenggara Barat 17,21 1,13 6,58 14,99 19,43 2,65 2232
Nusa Tenggara Timur 23,81 0,36 1,52 23,10 24,52 0,83 24448 Nusa Tenggara Timur 24,17 0,30 1,24 23,58 24,76 1,13 48244
.b Nusa Tenggara Timur 14,31 1,21 8,44 11,94 16,67 2,02 2265
Kalimantan Barat 25,42 0,39 1,55 24,65 26,19 0,86 15444 Kalimantan Barat 25,19 0,33 1,31 24,54 25,84 1,24 31452
Kalimantan Tengah 25,36 0,49 1,92 24,41 26,32 0,68 12398 Kalimantan Tengah 25,43 0,41 1,59 24,63
p 26,22 0,98 25217
Kalimantan Barat 9,15 0,92 10,10 7,34 10,96 2,21 2143
Kalimantan Tengah 13,00 0,93 7,15 11,18 14,82 0,97 1918
Kalimantan Selatan 24,10 0,42 1,73 23,28 24,91 0,84 13037 Kalimantan Selatan 24,39 0,35 1,43 23,70 25,07 1,18 26064 Kalimantan Selatan 16,13 0,96 5,96 14,25 18,02 1,65 2408
s.
Kalimantan Timur 25,25 0,56 2,22 24,15 26,35 1,23 9765 Kalimantan Timur 25,16 0,48 1,89 24,23 26,10 1,88 20036 Kalimantan Timur 11,08 0,86 7,79 9,39 12,78 2,28 2753
Kalimantan Utara 25,67 0,78 3,05 24,14 27,21 0,46 4187 Kalimantan Utara 25,52 0,72 2,80 24,12 26,92 0,82 8583 Kalimantan Utara 11,89 1,28 10,73 9,39 14,39 0,82 1033
go
Sulawesi Utara 22,77 0,45 1,99 21,88 23,65 0,60 13535 Sulawesi Utara 23,20 0,39 1,66 22,45 23,96 0,89
. 27593 Sulawesi Utara 12,52 1,26 10,10 10,04 15,00 2,20 2474
Sulawesi Tengah 24,12 0,44 1,83 23,25 24,98 0,67 11984 Sulawesi Tengah 24,29 0,37 1,52 23,57 25,02 0,95 24463 Sulawesi Tengah 14,73 1,41 9,58 11,97 17,50 1,76 1398
Sulawesi Selatan 24,37 0,32 1,33 23,74 25,01 1,10 28406 Sulawesi Selatan 24,72 0,27 1,11 24,19 25,26 1,51
id
55596 Sulawesi Selatan 9,09 0,56 6,11 8,00 10,18 1,76 4530
Sulawesi Tenggara 25,17 0,59 2,36 24,01 26,34 1,06 12793 Sulawesi Tenggara 24,83 0,49 1,99 23,86 25,80 1,49 25364 Sulawesi Tenggara 13,29 1,75 13,18 9,86 16,73 3,59 1622
Gorontalo 25,60 0,59 2,32 24,44 26,76 0,47 5984 Gorontalo 25,67 0,49 1,91 24,71 26,64 0,64 12042 Gorontalo 12,85 1,37 10,68 10,16 15,53 0,98 998
Sulawesi Barat 25,34 0,59 2,34 24,18 26,50 0,53 6105 Sulawesi Barat 25,37 0,54 2,12 24,31 26,42 0,88 12240 Sulawesi Barat 12,10 1,75 14,48 8,67 15,54 1,16 589
Maluku 24,94 0,59 2,38 23,77 26,10 0,71 11444 Maluku 25,37 0,44 1,72 24,51 26,23 0,76 23001 Maluku 9,82 1,43 14,51 7,03 12,62 2,23 1865
Maluku Utara 24,83 0,60 2,41 23,66 26,00 0,49 8986 Maluku Utara 24,84 0,50 2,03 23,85 25,83 0,72 18284 Maluku Utara 12,59 1,81 14,39 9,04 16,15 1,47 1135
Papua Barat 26,40 0,69 2,62 25,04 27,75 0,47 8510 Papua Barat 26,50 0,58 2,20 25,36 27,65 0,70 17585 Papua Barat 9,07 1,12 12,34 6,88 11,26 0,76 1369
Papua 26,12 0,47 1,79 25,20 27,03 0,76 20422 Papua 26,37 0,43 1,63 25,53 27,21 1,34 42774 Papua 11,02 0,86 7,83 9,33 12,71 0,96 2408

Indonesia 23,99 0,08 0,35 23,82 24,15 2,15 564541 Indonesia 24,15 0,07 0,28 24,02 24,29 2,90 1131825 Indonesia 11,40 0,17 1,48 11,07 11,73 3,86 108167
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
Tabel B.2 Sampling error Persentase Pemuda yang Menjadi Kepala Rumah Tangga Tabel B.3 Sampling error Persentase Pemuda yang Menjadi Kepala Rumah Tangga Tabel B.4 Sampling error Persentase Pemuda yang Menjadi Kepala Rumah Tangga
Menurut Provinsi, 2018 Menurut Provinsi, 2018 Menurut Provinsi, 2018

Perdesaan Laki-laki Perempuan


Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek
Jumlah Jumlah Jumlah
Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan
Sampel Sampel Sampel
Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Aceh 7,32 0,39 5,35 6,55 8,09 0,74 7494 Aceh 14,42 0,71 4,89 13,03 15,80 1,16 5312 Aceh 1,93 0,39 20,46 1,15 2,70 2,34 5264
Sumatera Utara 10,69 0,50 4,64 9,72 11,66 1,47 8473 Sumatera Utara 17,85 0,67 3,77 16,53 19,17 2,35 8129 Sumatera Utara 1,68 0,29 17,34 1,11 2,25 3,78 7849
Sumatera Barat 9,14 0,52 5,69 8,12 10,16 0,78 4512 Sumatera Barat 17,44 0,91 5,23 15,66 19,23 1,54 4024 Sumatera Barat 4,36 0,59 13,58 3,20 5,52 2,21 3943
Riau 11,83 0,67 5,65 10,52 13,14 1,54 3918 Riau 22,30 1,02 4,56 20,31 24,29 2,22 3250 Riau 1,69 0,39 23,05 0,93 2,46 3,22 3178
Jambi 10,86 0,54 4,99 9,80 11,93 0,65 3662 Jambi 19,24 0,94 4,88 17,40 21,09 1,08 2603 Jambi 1,13 0,22 19,91 0,69 1,57 0,83 2578
Sumatera Selatan 12,19 0,52 4,27 11,17 13,20 1,14 5246 Sumatera Selatan 20,50 0,83 4,04 18,88 22,13 1,85 4128 Sumatera Selatan 1,29 0,32 24,78 0,66 1,92 3,40 3959
ht
Bengkulu 12,41 0,69 5,59 11,05 13,78 0,49 2796 Bengkulu 22,31 1,07 4,79 20,22 24,40 0,67 2093 Bengkulu 2,15 0,41 19,16 1,34 2,96 0,78 2025
Lampung 11,85 0,48 4,08 10,91 12,80 1,08 5045 Lampung 21,06 0,83 3,92 19,44 22,68 1,75 3633 Lampung 1,61 0,56 34,65 0,52 2,70 7,87 3505
tp
Kep Bangka Belitung 12,88 0,93 7,26 11,05 14,71 0,48 1520 Kep Bangka Belitung 21,55 1,38 6,39 18,85 24,25 0,88 1460 Kep Bangka Belitung 1,18 0,31 25,95 0,58 1,78 0,58 1379
Kepulauan Riau 6,53 1,23 18,85 4,12 8,95 0,51 662 Kepulauan Riau 27,89 2,55 9,14 22,89 32,88 3,21 1381 Kepulauan Riau 8,45 2,05 24,22 4,44 12,47 5,42 1362
s:
DKI Jakarta - - - - - - - DKI Jakarta 20,05 1,09 5,45 17,91 22,19 3,81 2092 DKI Jakarta 3,75 0,65 17,23 2,48 5,01 6,26 2095
Jawa Barat 12,32 0,49 3,94 11,37 13,28 2,22 5434 Jawa Barat 22,62 0,61 2,70 21,43 23,82 5,40 9044 Jawa Barat 2,05 0,26 12,67 1,54 2,55 8,33 8958
//w
Jawa Tengah 7,51 0,33 4,41 6,86 8,16 2,08 8179 Jawa Tengah 13,32 0,46 3,48 12,41 14,23 3,09 9100 Jawa Tengah 1,90 0,23 11,98 1,45 2,34 4,49 9531
DI Yogyakarta 11,76 1,73 14,74 8,36 15,16 5,32 1196
DI Yogyakarta 8,28 1,49 18,04 5,35 11,20 1,93 626 DI Yogyakarta 23,35 1,94 8,30 19,55 27,15 3,98 1229
Jawa Timur 7,06 0,31 4,42 6,44 7,67 2,16 9049 Jawa Timur 15,08 0,51
w
3,35 14,09 16,08 3,75 10031
Jawa Timur 2,65 0,27 10,08 2,13 3,18 5,16 10250
w Banten 1,31 0,25 19,24 0,82 1,81 3,30 3100
Banten 7,07 0,63 8,85 5,84 8,29 1,89 2147 Banten 15,83 0,99 6,26 13,88 17,77 5,13 3239
Bali 5,84 0,71 12,09 4,45 7,22 1,84 2114
Bali 9,24 1,05 11,35 7,19 11,30 1,36 1371 Bali 24,16 1,36 5,63 21,49 26,82 2,10 2127
Nusa Tenggara Barat 8,12 0,81 9,93 6,54 9,69 2,32 2461
Nusa Tenggara Barat 19,19 0,87 4,51 17,50 20,89 1,13 2666 Nusa Tenggara Barat 28,66 1,17 4,09
.b
26,36 30,95 1,74 2437
p Nusa Tenggara Timur 3,87 0,42 10,99 3,03 4,70 1,31 4954
Nusa Tenggara Timur 9,44 0,44 4,65 8,58 10,30 0,76 7426 Nusa Tenggara Timur 17,56 0,77 4,40 16,05 19,08 1,12 4737
Kalimantan Barat 1,42 0,24 16,63 0,96 1,89 1,04 3349
Kalimantan Barat 10,16 0,50 4,94 9,18 11,15 0,80 4660 Kalimantan Barat 18,04 0,88 4,90 16,31 19,77 1,40 3454
Kalimantan Tengah 1,74 0,36 20,92 1,03 2,45 1,04 2777
Kalimantan Tengah 14,57 0,83 5,70 12,95 16,20 0,81 3704 Kalimantan Tengah 25,09 1,16 4,61 22,83 27,36 1,05 2845
s.
Kalimantan Selatan 3,11 0,47 15,15 2,19 4,03 1,53 2815
Kalimantan Selatan 14,17 0,66 4,65 12,87 15,46 0,66 3326 Kalimantan Selatan 26,53 1,06 4,01 24,45 28,62 1,27 2919
Kalimantan Timur 1,53 0,43 27,75 0,70 2,37 2,19 2153
Kalimantan Timur 8,54 0,93 10,87 6,72 10,36 1,16 1607 Kalimantan Timur 18,24 1,11 6,09 16,06 20,41 1,65 2207
go
Kalimantan Utara 2,01 0,62 31,06 0,78 3,23 0,71 998
Kalimantan Utara 8,86 1,49 16,82 5,94 11,77 0,72 980 Kalimantan Utara 18,43 1,73 9,39 15,04 21,82 0,80. 1015
Sulawesi Utara 3,90 0,83 21,19 2,28 5,52 2,11 2636
Sulawesi Utara 8,74 0,67 7,67 7,43 10,05 0,53 3055 Sulawesi Utara 17,14 1,05 6,15 15,07 19,20 0,98 2893
id Sulawesi Tengah 3,07 0,54 17,53 2,01 4,12 1,44 2651
Sulawesi Tengah 10,53 0,55 5,22 9,45 11,61 0,57 4043 Sulawesi Tengah 20,14 0,98 4,89 18,20 22,07 0,95 2790 Sulawesi Selatan 2,82 0,31 10,94 2,22 3,43 1,59 5966
Sulawesi Selatan 8,50 0,40 4,74 7,71 9,29 0,89 7288 Sulawesi Selatan 14,80 0,59 3,99 13,64 15,96 1,24 5852 Sulawesi Tenggara 3,64 0,79 21,59 2,10 5,18 2,44 2951
Sulawesi Tenggara 10,88 0,61 5,57 9,69 12,07 0,51 4047 Sulawesi Tenggara 20,30 1,20 5,92 17,94 22,65 1,22 2718 Gorontalo 3,23 0,65 19,99 1,97 4,50 0,84 1405
Gorontalo 10,59 0,81 7,67 9,00 12,18 0,45 1836 Gorontalo 19,66 1,27 6,48 17,16 22,16 0,66 1429 Sulawesi Barat 1,95 0,42 21,70 1,12 2,78 0,67 1346
Sulawesi Barat 13,30 0,89 6,66 11,56 15,03 0,63 2156 Sulawesi Barat 23,98 1,57 6,53 20,92 27,05 0,97 1399
Maluku 2,79 0,77 27,45 1,29 4,29 1,98 2568
Maluku 8,75 0,75 8,53 7,29 10,21 0,62 3312 Maluku 15,35 1,11 7,22 13,17 17,52 0,91 2609 Maluku Utara 3,04 0,75 24,68 1,57 4,50 1,19 2014
Maluku Utara 7,98 0,62 7,77 6,76 9,19 0,38 2985 Maluku Utara 15,72 1,10 6,98 13,57 17,87 0,59 2106 Papua Barat 1,75 0,43 24,30 0,92 2,59 0,51 1955
Papua Barat 13,72 1,20 8,71 11,38 16,07 0,62 2689 Papua Barat 20,77 1,51 7,29 17,80 23,74 0,76 2103 Papua 2,07 0,27 12,97 1,54 2,60 0,61 5048
Papua 18,95 0,75 3,95 17,48 20,41 0,79 7706 Papua 29,42 1,20 4,09 27,06 31,78 1,35 5066
Indonesia 2,59 0,09 3,54 2,41 2,77 3,97 120333
Indonesia 10,10 0,11 1,13 9,88 10,33 1,49 133620 Indonesia 18,90 0,19 0,99 18,53 19,27 2,79 121454
Keterangan: Warna kuning (saa) artinya perlu kehati-hatian dalam menggunakan hasil estimasi

253
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
Tabel B.5 Sampling error Persentase Pemuda yang Menjadi Kepala Rumah Tangga Tabel C.1 Sampling error Persentase Pemuda yang Bersekolah Menurut Provinsi, Tabel C.2 Sampling error Persentase Pemuda yang Bersekolah Menurut Provinsi,
Menurut Provinsi, 2018 2018 2018

Perkotaan+ Perdesaan, Laki-laki+Perempuan Perkotaan Perdesaan

254
Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek
Jumlah Jumlah Jumlah
Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan
Sampel Sampel Sampel
Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Aceh 8,21 0,42 5,10 7,39 9,03 1,21 10576 Aceh 41,00 1,65 4,04 37,76 44,25 2,49 3082 Aceh 27,27 0,70 2,58 25,89 28,64 0,82 7494
Sumatera Utara 9,88 0,36 3,67 9,17 10,59 2,00 15978 Sumatera Utara 31,72 1,10 3,48 29,56 33,89 5,40 7505 Sumatera Utara 27,36 0,69 2,53 26,01 28,72 1,37 8473
Sumatera Barat 10,95 0,55 5,03 9,87 12,03 1,49 7967 Sumatera Barat 43,85 1,68 3,83 40,56 47,14 3,31 3455 Sumatera Barat 25,86 0,77 2,99 24,35 27,38 0,75 4512
Riau 12,29 0,56 4,56 11,19 13,39 1,91 6428 Riau 33,19 1,33 4,01 30,58 35,79 2,80 2510 Riau 23,37 0,84 3,60 21,72 25,02 1,43 3918
Jambi 10,34 0,46 4,43 9,44 11,24 0,76 5181 Jambi 34,90 1,74 4,98 31,49 38,30 1,91 1519 Jambi 19,61 0,82 4,19 18,00 21,22 0,91 3662
Sumatera Selatan 11,09 0,43 3,85 10,25 11,92 1,44 8087 Sumatera Selatan 30,94 1,57 5,07 27,86 34,01 4,45 2841 Sumatera Selatan 17,15 0,61 3,54 15,96 18,34 1,17 5246
Bengkulu 12,51 0,57 4,55 11,40 13,63 0,53 4118 Bengkulu 39,73 2,06 5,19 35,68 43,77 1,41 1322 Bengkulu 24,22 1,04 4,28 22,19 26,25 0,65 2796
ht
Lampung 11,65 0,51 4,33 10,66 12,64 1,86 7138 Lampung 34,42 2,43 7,05 29,66 39,17 8,03 2093 Lampung 20,33 0,72 3,53 18,92 21,74 1,53 5045
Kep Bangka Belitung 11,77 0,68 5,80 10,43 13,11 0,62 2839 Kep Bangka Belitung 21,59 1,33 6,18 18,97 24,20 0,97 1319 Kep Bangka Belitung 18,20 1,29 7,11 15,66 20,74 0,70 1520
tp
Kepulauan Riau 18,13 1,55 8,56 15,09 21,17 2,93 2743 Kepulauan Riau 25,15 1,89 7,51 21,45 28,85 3,87 2081 Kepulauan Riau 24,49 3,30 13,49 18,01 30,96 1,21 662
DKI Jakarta 11,66 0,66 5,64 10,37 12,95 4,00 4187 DKI Jakarta 22,83 0,78 3,42 21,30 24,37 4,25 4187 DKI Jakarta - - - - - - -
s:
Jawa Barat 12,44 0,34 2,71 11,78 13,10 4,75 18002 Jawa Barat 25,83 0,56 2,18 24,73 26,93 7,35 12568 Jawa Barat 17,38 0,60 3,47 16,20 18,56 2,57 5434
Jawa Tengah 7,69 0,27 3,45 7,17 8,21 2,95 18631 Jawa Tengah 28,90 0,66 2,27 27,61 30,19 4,23 10452 Jawa Tengah 21,48 0,57 2,68 20,35 22,60 2,58 8179
//w
DI Yogyakarta 17,64 1,43 8,10 14,84 20,44 4,75 2425 DI Yogyakarta 43,80 1,69 3,86 40,49 47,12 4,00 1799 DI Yogyakarta 28,17 2,89 10,28 22,50 33,85 2,72 626
Jawa Timur 8,89 0,31 3,44 8,29 9,49 3,91 20281 Jawa Timur 29,90 0,70 2,34
w 28,53 31,27 5,52 11232 Jawa Timur 20,89 0,73 3,48 19,46 22,32 4,68 9049
Banten 8,71 0,55 6,30 7,63 9,78 4,67 6339 Banten 26,27 0,99 3,77 24,34 28,21 5,84 4192 Banten 15,31 0,94 6,16 13,46 17,16 2,18 2147
Bali 15,11 0,83 5,48 13,48 16,73 1,99 4241 Bali 29,46 1,10 3,72
w27,31 31,60 1,94 2870 Bali 26,47 1,98 7,46 22,60 30,34 2,09 1371
Nusa Tenggara Barat 18,24 0,71 3,87 16,85 19,63 1,60 4898 Nusa Tenggara Barat 33,03 1,52 4,62 30,04
.b 36,02 3,09 2232 Nusa Tenggara Barat 24,35 1,19 4,89 22,02 26,69 1,80 2666
Nusa Tenggara Timur 10,75 0,46 4,30 9,85 11,66 1,09 9691 Nusa Tenggara Timur 45,38 1,80 3,96 41,86 48,90 2,22 2265 Nusa Tenggara Timur 25,75 0,80 3,13 24,17 27,33 1,14 7426
Kalimantan Barat 9,81 0,46 4,69 8,91 10,71 1,14 6803 Kalimantan Barat 34,74 1,87 5,38 31,07
p 38,40 3,32 2143 Kalimantan Barat 19,69 0,77 3,90 18,18 21,19 1,08 4660
Kalimantan Tengah 13,96 0,62 4,46 12,74 15,18 0,82 5622 Kalimantan Tengah 28,46 1,52 5,35 25,47 31,44 1,45 1918 Kalimantan Tengah 21,33 1,09 5,11 19,19 23,47 1,04 3704
Kalimantan Selatan 15,12 0,58 3,82 13,99 16,25 1,00 5734 Kalimantan Selatan 29,90 1,28 4,28 27,39 32,41 1,88 2408 Kalimantan Selatan 19,21 0,84 4,37 17,56 20,85 0,85 3326
s.
Kalimantan Timur 10,26 0,66 6,43 8,97 11,56 1,64 4360 Kalimantan Timur 31,45 1,35 4,28 28,82 34,09 2,53 2753 Kalimantan Timur 23,98 1,30 5,40 21,44 26,52 0,97 1607
Kalimantan Utara 10,66 0,97 9,12 8,76 12,57 0,68 2013 Kalimantan Utara 27,77 1,87 6,75 24,10 31,45 0,92 1033 Kalimantan Utara 22,33 1,87 8,37 18,67 25,99 0,53 980
go
Sulawesi Utara 10,77 0,75 6,97 9,30 12,25 1,28 5529 Sulawesi Utara 29,88 1,41 4,71 27,12 32,64 1,43. 2474 Sulawesi Utara 21,67 0,99 4,56 19,73 23,60 0,55 3055
Sulawesi Tengah 11,84 0,58 4,94 10,70 12,99 0,90 5441 Sulawesi Tengah 43,43 2,35 5,41 38,82 48,04 2,49 1398 Sulawesi Tengah 21,21 0,73 3,46 19,78 22,65 0,58 4043
id
Sulawesi Selatan 8,76 0,33 3,81 8,11 9,42 1,14 11818 Sulawesi Selatan 37,27 1,31 3,51 34,70 39,84 3,46 4530 Sulawesi Selatan 24,73 0,72 2,91 23,32 26,15 1,19 7288
Sulawesi Tenggara 11,90 0,82 6,87 10,30 13,50 1,59 5669 Sulawesi Tenggara 42,61 2,48 5,81 37,76 47,47 3,38 1622 Sulawesi Tenggara 23,14 1,08 4,66 21,02 25,25 0,88 4047
Gorontalo 11,49 0,73 6,39 10,05 12,92 0,61 2834 Gorontalo 33,23 2,02 6,07 29,28 37,19 1,08 998 Gorontalo 23,39 1,45 6,21 20,54 26,24 0,77 1836
Sulawesi Barat 13,01 0,79 6,11 11,45 14,57 0,72 2745 Sulawesi Barat 33,72 3,04 9,03 27,75 39,69 1,67 589 Sulawesi Barat 23,40 1,17 4,99 21,12 25,69 0,70 2156
Maluku 9,23 0,76 8,24 7,74 10,72 1,17 5177 Maluku 44,13 2,12 4,81 39,97 48,29 1,78 1865 Maluku 29,92 1,53 5,10 26,93 32,91 0,99 3312
Maluku Utara 9,51 0,74 7,76 8,06 10,96 0,73 4120 Maluku Utara 40,36 2,12 5,25 36,21 44,51 0,92 1135 Maluku Utara 28,67 1,44 5,03 25,84 31,50 0,74 2985
Papua Barat 11,80 0,86 7,25 10,12 13,48 0,66 4058 Papua Barat 34,20 1,92 5,61 30,44 37,96 0,81 1369 Papua Barat 26,78 1,59 5,94 23,66 29,89 0,67 2689
Papua 16,58 0,59 3,54 15,43 17,73 0,82 10114 Papua 31,08 1,39 4,48 28,35 33,81 1,15 2408 Papua 19,63 0,86 4,40 17,94 21,33 1,03 7706

Indonesia 10,84 0,11 0,99 10,63 11,05 2,91 241787 Indonesia 29,71 0,25 0,83 29,22 30,19 3,98 108167 Indonesia 21,75 0,19 0,86 21,38 22,12 2,15 133620
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
Tabel C.3 Sampling error Persentase Pemuda yang Bersekolah Menurut Provinsi, Tabel C.4 Sampling error Persentase Pemuda yang Bersekolah Menurut Provinsi, Tabel C.5 Sampling error Persentase Pemuda yang Bersekolah Menurut Provinsi,
2018 2018 2018

Laki-laki Perempuan Perkotaan+ Perdesaan, Laki-laki+Perempuan


Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek
Jumlah Jumlah Jumlah
Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan
Sampel Sampel Sampel
Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Aceh 30,90 0,96 3,12 29,01 32,79 1,25 5312 Aceh 32,70 0,91 2,78 30,92 34,48 1,07 5264 Aceh 31,79 0,75 2,35 30,33 33,26 1,33 10576
Sumatera Utara 28,17 0,75 2,67 26,70 29,65 2,12 8129 Sumatera Utara 31,42 1,00 3,19 29,45 33,38 3,43 7849 Sumatera Utara 29,77 0,69 2,33 28,41 31,13 3,12 15978
Sumatera Barat 33,02 1,17 3,53 30,73 35,30 1,64 4024 Sumatera Barat 35,58 1,23 3,45 33,18 37,98 1,72 3943 Sumatera Barat 34,29 0,99 2,88 32,35 36,22 2,08 7967
Riau 27,48 0,99 3,60 25,55 29,42 1,83 3250 Riau 27,42 0,99 3,59 25,49 29,35 1,72 3178 Riau 27,45 0,77 2,79 25,95 28,95 1,93 6428
Jambi 23,13 0,96 4,15 21,25 25,01 0,98 2603 Jambi 26,26 1,20 4,56 23,91 28,61 1,36 2578 Jambi 24,67 0,84 3,41 23,02 26,31 1,28 5181
Sumatera Selatan 21,13 0,91 4,29 19,35 22,91 2,17 4128 Sumatera Selatan 23,86 1,02 4,29 21,85 25,86 2,43 3959 Sumatera Selatan 22,47 0,78 3,46 20,95 23,99 2,70 8087
ht
Bengkulu 27,71 1,29 4,67 25,18 30,25 0,85 2093 Bengkulu 31,51 1,35 4,29 28,86 34,16 0,81 2025 Bengkulu 29,56 1,05 3,55 27,50 31,62 0,95 4118
Lampung 23,46 1,14 4,87 21,22 25,70 3,11 3633 Lampung 26,29 1,34 5,11 23,66 28,92 3,72 3505 Lampung 24,83 1,00 4,02 22,87 26,78 3,99 7138
tp
Kep Bangka Belitung 18,47 1,22 6,58 16,09 20,85 0,77 1460 Kep Bangka Belitung 21,58 1,29 5,97 19,06 24,11 0,71 1379 Kep Bangka Belitung 19,97 0,93 4,66 18,14 21,79 0,74 2839
Kepulauan Riau 27,53 2,23 8,08 23,17 31,89 2,46 1381 Kepulauan Riau 22,63 2,23 9,83 18,27 27,00 2,83 1362 Kepulauan Riau 25,07 1,71 6,81 21,72 28,42 2,80 2743
s:
DKI Jakarta 23,40 1,10 4,72 21,24 25,56 3,47 2092 DKI Jakarta 22,30 0,97 4,37 20,39 24,21 2,97 2095 DKI Jakarta 22,83 0,78 3,42 21,30 24,37 3,31 4187
Jawa Barat 23,82 0,59 2,47 22,67 24,97 4,83 9044 Jawa Barat 23,83 0,59 2,46 22,68 24,98 4,71 8958 Jawa Barat 23,83 0,45 1,90 22,94 24,71 5,12 18002
//w
Jawa Tengah 25,89 0,58 2,24 24,75 27,03 2,91 9100 Jawa Tengah 24,91 0,56 2,23 23,82 25,99 2,67 9531 Jawa Tengah 25,40 0,44 1,75 24,53 26,27 3,09 18631
DI Yogyakarta 40,43 1,79 4,43 36,92 43,94 2,52 1229 DI Yogyakarta 40,72 1,88 4,62 37,03 44,41 2,70 1196 DI Yogyakarta 40,57 1,48 3,65 37,67 43,48 3,07 2425
Jawa Timur 25,73 0,61 2,37 24,54 26,92 3,64 10031 Jawa Timur 25,81 0,63
w
2,44 24,58 27,04 3,85 10250 Jawa Timur 25,77 0,51 1,96 24,78 26,76 4,53 20281
Banten 23,15 1,02 4,42 21,14 25,15 4,10 3239 Banten 23,42 0,99 4,21
w 21,48 25,35 3,63 3100 Banten 23,28 0,77 3,29 21,78 24,78 4,07 6339
Bali 28,03 1,17 4,17 25,74 30,32 1,41 2127 Bali 29,12 1,27 4,35 26,64 31,60 1,58 2114 Bali 28,57 0,96 3,35 26,69 30,45 1,67 4241
Nusa Tenggara Barat 30,92 1,27 4,12 28,42 33,42 1,97 2437 Nusa Tenggara Barat 26,19 1,18 4,50
.b
23,88 28,50 1,92 2461 Nusa Tenggara Barat 28,52 0,97 3,38 26,63 30,41 2,18 4898
Nusa Tenggara Timur 30,81 0,98 3,17 28,89 32,72 1,22 4737 Nusa Tenggara Timur 31,31 1,07 3,43 29,20
p 33,41 1,44 4954 Nusa Tenggara Timur 31,06 0,80 2,59 29,48 32,63 1,48 9691
Kalimantan Barat 25,07 1,04 4,16 23,02 27,11 1,54 3454 Kalimantan Barat 24,89 1,00 4,00 22,94 26,85 1,38 3349 Kalimantan Barat 24,98 0,86 3,44 23,30 26,66 1,87 6803
Kalimantan Tengah 22,66 1,11 4,90 20,48 24,84 1,04 2845 Kalimantan Tengah 25,67 1,22 4,76 23,28 28,07 1,05 2777 Kalimantan Tengah 24,10 0,90 3,73 22,34 25,86 1,13 5622
s.
Kalimantan Selatan 25,59 1,13 4,40 23,38 27,79 1,45 2919 Kalimantan Selatan 23,17 0,94 4,05 21,33 25,01 1,02 2815 Kalimantan Selatan 24,41 0,77 3,17 22,90 25,93 1,25 5734
Kalimantan Timur 29,77 1,33 4,47 27,16 32,38 1,70 2207 Kalimantan Timur 28,25 1,32 4,68 25,66 30,84 1,57 2153 Kalimantan Timur 29,04 1,01 3,48 27,06 31,02 1,72 4360
go
Kalimantan Utara 24,71 1,77 7,18 21,23 28,18 0,68 1015 Kalimantan Utara 26,54 1,75 6,60 23,10 29,97 0,56. 998 Kalimantan Utara 25,57 1,35 5,28 22,92 28,22 0,66 2013
Sulawesi Utara 24,11 1,09 4,52 21,97 26,25 0,81 2893 Sulawesi Utara 28,23 1,23 4,37 25,81 30,65 0,87 2636 Sulawesi Utara 26,09 0,90 3,45 24,33 27,85 0,91 5529
id
Sulawesi Tengah 27,03 1,23 4,56 24,61 29,44 1,21 2790 Sulawesi Tengah 29,34 1,26 4,28 26,87 31,80 1,13 2651 Sulawesi Tengah 28,15 1,01 3,57 26,18 30,12 1,38 5441
Sulawesi Selatan 28,55 0,93 3,26 26,72 30,37 1,90 5852 Sulawesi Selatan 32,10 0,90 2,82 30,33 33,87 1,71 5966 Sulawesi Selatan 30,34 0,75 2,46 28,88 31,80 2,16 11818
Sulawesi Tenggara 31,27 1,57 5,02 28,19 34,35 1,56 2718 Sulawesi Tenggara 31,44 1,58 5,03 28,34 34,53 1,60 2951 Sulawesi Tenggara 31,35 1,36 4,33 28,69 34,01 2,13 5669
Gorontalo 26,28 1,58 6,02 23,18 29,38 0,82 1429 Gorontalo 28,31 1,45 5,11 25,47 31,15 0,65 1405 Gorontalo 27,29 1,20 4,39 24,95 29,64 0,83 2834
Sulawesi Barat 24,60 1,33 5,42 21,98 27,21 0,69 1399 Sulawesi Barat 27,21 1,76 6,46 23,76 30,65 1,11 1346 Sulawesi Barat 25,90 1,17 4,51 23,60 28,19 0,92 2745
Maluku 34,90 1,62 4,64 31,73 38,08 1,11 2609 Maluku 37,67 1,57 4,17 34,59 40,74 0,96 2568 Maluku 36,25 1,32 3,63 33,67 38,83 1,27 5177
Maluku Utara 31,01 1,38 4,44 28,32 33,71 0,58 2106 Maluku Utara 34,14 1,58 4,64 31,04 37,25 0,70 2014 Maluku Utara 32,55 1,20 3,69 30,19 34,90 0,76 4120
Papua Barat 30,08 1,50 4,99 27,14 33,02 0,58 2103 Papua Barat 29,59 1,56 5,29 26,52 32,66 0,57 1955 Papua Barat 29,85 1,26 4,21 27,38 32,31 0,71 4058
Papua 24,69 0,94 3,81 22,85 26,54 0,92 5066 Papua 21,20 0,91 4,32 19,41 23,00 0,86 5048 Papua 23,05 0,74 3,20 21,61 24,50 1,01 10114

Indonesia 26,03 0,20 0,78 25,63 26,43 2,61 121454 Indonesia 26,50 0,21 0,78 26,09 26,91 2,65 120333 Indonesia 26,26 0,16 0,62 25,94 26,58 3,27 241787

255
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
Tabel D.1 Sampling error Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Pemuda Menurut Provinsi, Tabel D.2 Sampling error Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Pemuda Menurut Provinsi, Tabel D.3 Sampling error Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Pemuda Menurut Provinsi,
2018 2018 2018

Perkotaan Perdesaan Laki-laki

256
Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek
Jumlah Jumlah Jumlah
Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan
Sampel Sampel Sampel
Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Aceh 12,15 0,10 0,80 11,96 12,34 2,09 3082 Aceh 10,86 0,07 0,61 10,73 10,98 1,34 7494 Aceh 11,02 0,07 0,66 10,88 11,17 1,49 5312
Sumatera Utara 11,37 0,08 0,66 11,23 11,52 6,28 7505 Sumatera Utara 10,10 0,07 0,65 9,97 10,23 2,33 8473 Sumatera Utara 10,61 0,06 0,58 10,49 10,73 3,05 8129
Sumatera Barat 11,62 0,12 1,06 11,38 11,86 3,72 3455 Sumatera Barat 9,93 0,08 0,84 9,77 10,09 1,22 4512 Sumatera Barat 10,10 0,09 0,92 9,92 10,28 1,78 4024
Riau 11,18 0,12 1,09 10,95 11,42 3,58 2510 Riau 9,84 0,10 0,98 9,66 10,03 2,37 3918 Riau 10,29 0,10 0,93 10,11 10,48 2,40 3250
Jambi 11,70 0,14 1,18 11,43 11,97 2,72 1519 Jambi 10,04 0,09 0,94 9,85 10,22 1,63 3662 Jambi 10,41 0,10 0,96 10,21 10,61 1,65 2603
Sumatera Selatan 11,59 0,11 0,97 11,37 11,81 4,71 2841 Sumatera Selatan 9,43 0,09 0,93 9,26 9,60 2,84 5246 Sumatera Selatan 10,01 0,10 0,95 9,82 10,19 3,09 4128
Bengkulu 11,80 0,18 1,48 11,45 12,14 2,05 1322 Bengkulu 9,86 0,10 0,96 9,67 10,05 0,83 2796 Bengkulu 10,20 0,11 1,08 9,98 10,41 0,95 2093
ht
Lampung 11,20 0,14 1,26 10,93 11,48 5,54 2093 Lampung 9,60 0,06 0,67 9,48 9,73 2,27 5045 Lampung 9,84 0,08 0,80 9,69 10,00 2,70 3633
Kep Bangka Belitung 10,65 0,13 1,26 10,39 10,91 1,40 1319 Kep Bangka Belitung 8,73 0,14 1,63 8,45 9,01 0,89 1520 Kep Bangka Belitung 9,32 0,13 1,43 9,06 9,58 0,96 1460
tp
Kepulauan Riau 11,63 0,11 0,93 11,41 11,84 3,09 2081 Kepulauan Riau 9,55 0,25 2,64 9,05 10,04 1,00 662 Kepulauan Riau 11,21 0,16 1,46 10,88 11,53 2,85 1381
DKI Jakarta 11,71 0,07 0,61 11,57 11,85 7,30 4187 DKI Jakarta - - - - - - - DKI Jakarta 11,64 0,09 0,76 11,47 11,81 4,81 2092
s:
Jawa Barat 10,78 0,06 0,58 10,66 10,90 17,49 12568 Jawa Barat 9,06 0,06 0,66 8,94 9,18 4,67 5434 Jawa Barat 10,32 0,06 0,57 10,21 10,44 8,55 9044
Jawa Tengah 10,66 0,06 0,52 10,55 10,77 5,07 10452 Jawa Tengah 9,37 0,05 0,54 9,27 9,47 3,72 8179 Jawa Tengah 10,00 0,05 0,47 9,90 10,09 3,57 9100
//w
DI Yogyakarta 12,42 0,10 0,80 12,23 12,62 4,43 1799 DI Yogyakarta 10,82 0,14 1,31 10,54 11,09 1,89 626 DI Yogyakarta 11,89 0,12 0,97 11,66 12,11 3,11 1229
Jawa Timur 11,11 0,06 0,49 11,01 11,22 6,97 11232 Jawa Timur 9,63 0,05 0,55
w 9,53 9,74 4,22 9049 Jawa Timur 10,39 0,05 0,45 10,30 10,48 4,13 10031
Banten 10,93 0,10 0,92 10,73 11,13 10,66 4192 Banten 8,78 0,13 1,49 8,52 9,03 5,63 2147 Banten 10,30 0,09 0,89 10,12 10,48 5,28 3239
Bali 11,50 0,08 0,73 11,34 11,67 2,14 2870 Bali 9,80 0,15 1,55
w 9,50 10,09 1,91 1371 Bali 11,09 0,10 0,86 10,91 11,28 1,69 2127
Nusa Tenggara Barat 10,65 0,13 1,19 10,40 10,90 3,32 2232 Nusa Tenggara Barat 9,53 0,12 1,25 9,29
.b 9,76 2,15 2666 Nusa Tenggara Barat 10,01 0,11 1,06 9,80 10,22 2,00 2437
Nusa Tenggara Timur 10,86 0,13 1,23 10,60 11,13 2,06 2265 Nusa Tenggara Timur 8,58 0,08 0,92 8,43 8,74 1,26 7426 Nusa Tenggara Timur 8,98 0,09 0,98 8,81 9,15 1,22 4737
Kalimantan Barat 10,99 0,14 1,26 10,72 11,27 3,28 2143 Kalimantan Barat 8,59 0,08 0,97 8,43
p 8,76 1,62 4660 Kalimantan Barat 9,30 0,10 1,02 9,11 9,48 1,68 3454
Kalimantan Tengah 10,93 0,13 1,21 10,67 11,19 1,79 1918 Kalimantan Tengah 9,11 0,12 1,32 8,88 9,34 1,79 3704 Kalimantan Tengah 9,81 0,12 1,19 9,59 10,04 1,61 2845
Kalimantan Selatan 11,03 0,14 1,29 10,75 11,31 3,66 2408 Kalimantan Selatan 9,37 0,10 1,08 9,17 9,57 1,52 3326 Kalimantan Selatan 10,16 0,10 0,95 9,97 10,34 1,53 2919
s.
Kalimantan Timur 11,19 0,12 1,05 10,96 11,42 3,53 2753 Kalimantan Timur 9,72 0,13 1,33 9,47 9,98 1,56 1607 Kalimantan Timur 10,66 0,11 1,04 10,44 10,88 2,13 2207
Kalimantan Utara 11,23 0,16 1,39 10,93 11,54 1,30 1033 Kalimantan Utara 10,32 0,24 2,28 9,86 10,78 0,92 980 Kalimantan Utara 10,75 0,16 1,46 10,44 11,05 0,80 1015
go
Sulawesi Utara 11,46 0,11 0,98 11,24 11,68 1,78 2474 Sulawesi Utara 10,15 0,12 1,13 9,93 10,38 1,00. 3055 Sulawesi Utara 10,49 0,10 0,99 10,28 10,69 1,07 2893
Sulawesi Tengah 11,41 0,17 1,50 11,07 11,75 2,48 1398 Sulawesi Tengah 9,57 0,10 1,07 9,37 9,77 1,25 4043 Sulawesi Tengah 9,95 0,11 1,10 9,74 10,16 1,23 2790
id
Sulawesi Selatan 11,02 0,12 1,05 10,79 11,25 4,16 4530 Sulawesi Selatan 9,44 0,08 0,79 9,29 9,58 1,53 7288 Sulawesi Selatan 9,85 0,08 0,81 9,69 10,00 1,86 5852
Sulawesi Tenggara 11,51 0,16 1,41 11,19 11,83 2,33 1622 Sulawesi Tenggara 9,79 0,10 1,03 9,59 9,99 0,92 4047 Sulawesi Tenggara 10,38 0,12 1,14 10,15 10,61 1,19 2718
Gorontalo 10,36 0,21 2,04 9,94 10,77 1,42 998 Gorontalo 8,58 0,18 2,15 8,22 8,94 1,24 1836 Gorontalo 8,79 0,19 2,13 8,42 9,15 1,16 1429
Sulawesi Barat 9,94 0,25 2,50 9,45 10,42 1,28 589 Sulawesi Barat 9,09 0,14 1,53 8,81 9,36 1,03 2156 Sulawesi Barat 8,91 0,16 1,76 8,60 9,21 1,00 1399
Maluku 11,85 0,14 1,19 11,58 12,13 1,70 1865 Maluku 10,23 0,14 1,37 9,95 10,50 1,35 3312 Maluku 10,77 0,12 1,15 10,52 11,01 1,20 2609
Maluku Utara 11,74 0,17 1,47 11,40 12,08 1,13 1135 Maluku Utara 10,14 0,13 1,30 9,88 10,39 0,89 2985 Maluku Utara 10,56 0,13 1,21 10,31 10,81 0,75 2106
Papua Barat 11,34 0,13 1,16 11,08 11,60 0,74 1369 Papua Barat 10,10 0,15 1,45 9,81 10,39 0,70 2689 Papua Barat 10,55 0,12 1,17 10,31 10,79 0,63 2103
Papua 10,35 0,17 1,66 10,02 10,69 2,29 2408 Papua 6,27 0,15 2,44 5,97 6,56 1,98 7706 Papua 7,94 0,13 1,58 7,69 8,18 1,27 5066

Indonesia 11,09 0,02 0,21 11,04 11,13 6,42 108167 Indonesia 9,44 0,02 0,19 9,41 9,48 2,73 133620 Indonesia 10,26 0,02 0,18 10,22 10,29 3,35 121454
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
Tabel D.4 Sampling error Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Pemuda Menurut Provinsi, Tabel D.5 Sampling error Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Pemuda Menurut Provinsi, Tabel E.1 Sampling error Persentase Pemuda yang Menggunakan Internet dalam
2018 2018 Tiga Bulan Terakhir Menurut Provinsi, 2018

Perempuan Perkotaan+ Perdesaan, Laki-laki+Perempuan Perkotaan


Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek
Jumlah Jumlah Jumlah
Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan
Sampel Sampel Sampel
Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Aceh 11,54 0,06 0,55 11,42 11,67 1,04 5264 Aceh 11,28 0,06 0,50 11,17 11,39 1,50 10576 Aceh 77,76 1,54 1,98 74,75 80,77 3,00 3082
Sumatera Utara 11,01 0,07 0,59 10,88 11,13 3,04 7849 Sumatera Utara 10,80 0,06 0,51 10,70 10,91 4,05 15978 Sumatera Utara 77,02 1,10 1,42 74,87 79,17 6,52 7505
Sumatera Barat 11,35 0,09 0,79 11,17 11,52 1,65 3943 Sumatera Barat 10,72 0,08 0,73 10,57 10,87 2,18 7967 Sumatera Barat 83,28 1,48 1,78 80,37 86,18 4,56 3455
Riau 10,51 0,09 0,89 10,33 10,70 2,08 3178 Riau 10,40 0,08 0,75 10,25 10,55 2,71 6428 Riau 83,94 1,24 1,47 81,52 86,37 3,98 2510
Jambi 10,77 0,09 0,86 10,59 10,95 1,36 2578 Jambi 10,59 0,08 0,78 10,42 10,75 2,01 5181 Jambi 79,50 1,86 2,33 75,87 83,14 3,03 1519
Sumatera Selatan 10,53 0,09 0,82 10,36 10,69 2,59 3959 Sumatera Selatan 10,26 0,08 0,77 10,11 10,41 3,84 8087 Sumatera Selatan 81,09 1,33 1,65 78,47 83,70 4,49 2841
ht
Bengkulu 10,87 0,11 0,97 10,67 11,08 0,86 2025 Bengkulu 10,53 0,09 0,86 10,35 10,70 1,14 4118 Bengkulu 82,61 1,75 2,12 79,18 86,05 1,69 1322
Lampung 10,40 0,08 0,76 10,25 10,56 2,50 3505 Lampung 10,11 0,07 0,67 9,98 10,25 3,51 7138 Lampung 79,93 1,65 2,06 76,70 83,16 5,21 2093
tp
Kep Bangka Belitung 10,18 0,10 1,01 9,97 10,38 0,61 1379 Kep Bangka Belitung 9,73 0,10 1,04 9,53 9,93 1,01 2839 Kep Bangka Belitung 78,32 1,96 2,50 74,47 82,16 2,08 1319
Kepulauan Riau 11,54 0,14 1,20 11,27 11,82 2,34 1362 Kepulauan Riau 11,37 0,11 1,00 11,15 11,60 2,65 2743 Kepulauan Riau 88,09 1,48 1,68 85,18 90,99 4,26 2081
s:
DKI Jakarta 11,78 0,09 0,73 11,61 11,95 4,66 2095 DKI Jakarta 11,71 0,07 0,61 11,57 11,85 5,68 4187 DKI Jakarta 91,37 0,70 0,77 89,99 92,75 7,71 4187
Jawa Barat 10,42 0,06 0,53 10,31 10,53 7,82 8958 Jawa Barat 10,37 0,05 0,48 10,27 10,47 11,45 18002 Jawa Barat 83,59 0,64 0,76 82,34 84,84 13,22 12568
//w
Jawa Tengah 10,11 0,05 0,46 10,02 10,20 3,08 9531 Jawa Tengah 10,05 0,04 0,39 9,98 10,13 4,01 18631 Jawa Tengah 85,14 0,59 0,70 83,97 86,30 5,64 10452
DI Yogyakarta 12,30 0,10 0,83 12,10 12,50 2,45 1196 DI Yogyakarta 12,09 0,09 0,72 11,92 12,26 3,24 2425 DI Yogyakarta 96,12 0,50 0,52 95,14 97,09 2,27 1799
Jawa Timur 10,48 0,05 0,44 10,39 10,57 3,61 10250 Jawa Timur 10,43 0,04
w
0,37 10,36 10,51 5,00 20281 Jawa Timur 84,48 0,63 0,74 83,25 85,71 7,08 11232
Banten 10,38 0,10 0,92 10,19 10,57 5,13 3100 Banten 10,34 0,08 0,78
w 10,18 10,50 7,01 6339 Banten 84,77 1,21 1,42 82,40 87,14 13,06 4192
Bali 10,90 0,10 0,95 10,70 11,10 1,64 2114 Bali 11,00 0,08 0,70 10,85 11,15 1,82 4241 Bali 88,34 1,00 1,13 86,37 90,30 3,27 2870
Nusa Tenggara Barat 10,12 0,12 1,14 9,89 10,34 2,27 2461 Nusa Tenggara Barat 10,06 0,09 0,87
.b
9,89 10,24 2,47 4898 Nusa Tenggara Barat 70,29 1,82 2,59 66,73 73,85 4,65 2232
Nusa Tenggara Timur 9,42 0,09 0,91 9,25 9,59 1,17 4954 Nusa Tenggara Timur 9,20 0,07 0,80 9,05
p 9,34 1,55 9691 Nusa Tenggara Timur 76,00 2,06 2,71 71,96 80,03 3,95 2265
Kalimantan Barat 9,58 0,09 0,92 9,41 9,75 1,51 3349 Kalimantan Barat 9,44 0,08 0,84 9,28 9,59 2,11 6803 Kalimantan Barat 82,69 1,59 1,92 79,57 85,80 3,79 2143
Kalimantan Tengah 9,82 0,11 1,10 9,61 10,03 1,20 2777 Kalimantan Tengah 9,82 0,10 0,98 9,63 10,00 1,83 5622 Kalimantan Tengah 78,96 1,70 2,16 75,62 82,29 2,22 1918
s.
Kalimantan Selatan 10,20 0,11 1,04 9,99 10,41 1,66 2815 Kalimantan Selatan 10,18 0,09 0,87 10,00 10,35 2,26 5734 Kalimantan Selatan 86,05 1,18 1,37 83,75 88,36 2,77 2408
Kalimantan Timur 10,78 0,12 1,07 10,55 11,01 1,97 2153 Kalimantan Timur 10,72 0,09 0,85 10,54 10,90 2,40 4360 Kalimantan Timur 87,61 1,17 1,34 85,31 89,91 3,83 2753
go
Kalimantan Utara 10,99 0,17 1,53 10,66 11,32 0,81 998 Kalimantan Utara 10,86 0,14 1,25 10,60 11,13 1,02. 2013 Kalimantan Utara 88,43 1,40 1,58 85,69 91,17 1,01 1033
Sulawesi Utara 11,26 0,09 0,83 11,08 11,44 0,92 2636 Sulawesi Utara 10,86 0,08 0,76 10,70 11,02 1,27 5529 Sulawesi Utara 83,36 1,34 1,60 80,74 85,99 1,94 2474
id
Sulawesi Tengah 10,35 0,11 1,03 10,14 10,56 1,12 2651 Sulawesi Tengah 10,14 0,09 0,92 9,96 10,32 1,58 5441 Sulawesi Tengah 80,11 2,11 2,63 75,98 84,24 3,09 1398
Sulawesi Selatan 10,44 0,08 0,80 10,27 10,60 1,89 5966 Sulawesi Selatan 10,14 0,07 0,70 10,01 10,28 2,52 11818 Sulawesi Selatan 83,35 1,11 1,34 81,17 85,54 4,21 4530
Sulawesi Tenggara 10,65 0,12 1,12 10,41 10,88 1,26 2951 Sulawesi Tenggara 10,52 0,10 0,95 10,32 10,71 1,57 5669 Sulawesi Tenggara 80,14 1,93 2,41 76,36 83,92 3,16 1622
Gorontalo 9,79 0,15 1,56 9,49 10,09 0,82 1405 Gorontalo 9,28 0,15 1,59 8,99 9,57 1,34 2834 Gorontalo 78,06 2,43 3,11 73,29 82,82 2,02 998
Sulawesi Barat 9,68 0,16 1,60 9,38 9,98 0,97 1346 Sulawesi Barat 9,29 0,12 1,31 9,05 9,53 1,07 2745 Sulawesi Barat 71,50 3,24 4,53 65,15 77,85 2,08 589
Maluku 11,14 0,12 1,10 10,90 11,38 1,04 2568 Maluku 10,95 0,10 0,94 10,75 11,15 1,42 5177 Maluku 77,62 1,92 2,47 73,87 81,38 2,05 1865
Maluku Utara 10,78 0,13 1,20 10,52 11,03 0,73 2014 Maluku Utara 10,67 0,11 1,03 10,45 10,88 0,99 4120 Maluku Utara 80,64 2,20 2,72 76,33 84,94 1,52 1135
Papua Barat 10,68 0,13 1,24 10,42 10,93 0,54 1955 Papua Barat 10,61 0,10 0,97 10,41 10,81 0,68 4058 Papua Barat 80,57 2,33 2,89 76,01 85,13 1,72 1369
Papua 6,98 0,15 2,13 6,69 7,27 1,33 5048 Papua 7,49 0,12 1,63 7,25 7,73 1,88 10114 Papua 71,53 1,93 2,70 67,74 75,31 2,33 2408

Indonesia 10,49 0,02 0,17 10,46 10,53 3,06 120333 Indonesia 10,37 0,02 0,14 10,34 10,40 4,69 241787 Indonesia 83,82 0,24 0,29 83,34 84,29 5,95 108167

257
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
Tabel E.2 Sampling error Persentase Pemuda yang Menggunakan Internet dalam Tabel E.3 Sampling error Persentase Pemuda yang Menggunakan Internet dalam Tabel E.4 Sampling error Persentase Pemuda yang Menggunakan Internet dalam
Tiga Bulan Terakhir Menurut Provinsi, 2018 Tiga Bulan Terakhir Menurut Provinsi, 2018 Tiga Bulan Terakhir Menurut Provinsi, 2018

Perdesaan Laki-laki Perempuan

258
Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek
Jumlah Jumlah Jumlah
Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan
Sampel Sampel Sampel
Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Aceh 52,83 1,18 2,23 50,52 55,15 1,83 7494 Aceh 64,19 1,11 1,73 62,02 66,36 1,54 5312 Aceh 57,88 1,11 1,92 55,70 60,06 1,44 5264
Sumatera Utara 52,99 1,16 2,19 50,71 55,27 3,09 8473 Sumatera Utara 67,05 0,96 1,43 65,17 68,92 3,15 8129 Sumatera Utara 65,46 1,06 1,63 63,37 67,55 3,68 7849
Sumatera Barat 62,52 1,36 2,17 59,86 65,19 1,89 4512 Sumatera Barat 71,82 1,24 1,73 69,39 74,25 2,04 4024 Sumatera Barat 72,67 1,17 1,61 70,39 74,96 1,80 3943
Riau 64,31 1,38 2,15 61,60 67,02 3,00 3918 Riau 74,88 1,20 1,60 72,53 77,24 2,86 3250 Riau 69,92 1,10 1,57 67,77 72,08 2,02 3178
Jambi 61,80 1,36 2,20 59,14 64,46 1,66 3662 Jambi 70,69 1,28 1,81 68,18 73,21 1,51 2603 Jambi 64,51 1,33 2,06 61,90 67,12 1,42 2578
Sumatera Selatan 54,59 1,19 2,17 52,26 56,91 2,56 5246 Sumatera Selatan 66,42 1,15 1,74 64,16 68,68 2,62 4128 Sumatera Selatan 63,12 1,16 1,84 60,85 65,40 2,44 3959
Bengkulu 53,74 1,69 3,14 50,43 57,05 1,27 2796 Bengkulu 64,13 1,63 2,54 60,94 67,32 1,17 2093 Bengkulu 63,20 1,48 2,34 60,30 66,09 0,90 2025
ht
Lampung 60,00 1,10 1,83 57,85 62,16 2,42 5045 Lampung 68,46 1,12 1,63 66,27 70,65 2,47 3633 Lampung 64,13 1,21 1,89 61,75 66,50 2,55 3505
Kep Bangka Belitung 59,11 2,07 3,51 55,05 63,18 1,10 1520 Kep Bangka Belitung 70,04 1,71 2,44 66,68 73,39 1,10 1460 Kep Bangka Belitung 68,12 1,61 2,37 64,96 71,29 0,87 1379
tp
Kepulauan Riau 65,11 4,95 7,61 55,40 74,81 2,21 662 Kepulauan Riau 85,45 1,70 1,99 82,12 88,79 2,31 1381 Kepulauan Riau 85,17 1,71 2,01 81,82 88,51 2,31 1362
DKI Jakarta - - - - - - - DKI Jakarta 92,16 0,76 0,83 90,67 93,66 4,13 2092 DKI Jakarta 90,62 0,93 1,03 88,79 92,44 5,54 2095
s:
Jawa Barat 65,31 1,09 1,67 63,16 67,45 5,35 5434 Jawa Barat 81,01 0,63 0,78 79,77 82,24 6,59 9044 Jawa Barat 77,47 0,65 0,84 76,20 78,75 6,05 8958
Jawa Tengah 71,78 0,80 1,11 70,22 73,35 4,13 8179 Jawa Tengah 80,88 0,57 0,71 79,76 82,01 3,53 9100 Jawa Tengah 76,76 0,59 0,77 75,60 77,92 3,19 9531
//w
DI Yogyakarta 86,18 1,75 2,04 82,74 89,62 1,70 626 DI Yogyakarta 94,44 0,68 0,73 93,10 95,79 1,69 1229 DI Yogyakarta 93,67 0,76 0,82 92,17 95,17 1,81 1196
Jawa Timur 66,18 0,91 1,37 64,40 67,95 5,37 9049 Jawa Timur 78,94 0,61 0,77
w 77,75 80,13 4,14 10031 Jawa Timur 73,23 0,65 0,89 71,96 74,50 4,02 10250
Banten 60,69 2,13 3,50 56,52 64,85 6,03 2147 Banten 80,08 1,13 1,41 77,87 82,29 5,56 3239 Banten 76,23 1,22 1,60 73,84 78,61 5,49 3100
Bali 74,69 2,12 2,84 70,54 78,84 2,47 1371 Bali 87,40 0,98 1,12
w 85,48 89,32 1,81 2127 Bali 81,09 1,23 1,52 78,68 83,50 2,00 2114
Nusa Tenggara Barat 50,89 1,70 3,35 47,55 54,23 2,71 2666 Nusa Tenggara Barat 64,94 1,39 2,15 62,21
.b 67,68 2,22 2437 Nusa Tenggara Barat 55,61 1,53 2,76 52,60 58,61 2,54 2461
Nusa Tenggara Timur 32,65 1,09 3,32 30,52 34,78 1,80 7426 Nusa Tenggara Timur 46,17 1,26 2,73 43,70 48,64 1,74 4737 Nusa Tenggara Timur 42,53 1,25 2,94 40,08 44,98 1,72 4954
Kalimantan Barat 45,05 1,40 3,11 42,30 47,79 2,31 4660 Kalimantan Barat 60,00 1,31 2,18 57,44
p 62,56 1,88 3454 Kalimantan Barat 56,54 1,26 2,23 54,07 59,01 1,68 3349
Kalimantan Tengah 52,24 1,93 3,69 48,46 56,02 2,18 3704 Kalimantan Tengah 64,63 1,67 2,58 61,36 67,90 1,80 2845 Kalimantan Tengah 60,41 1,51 2,50 57,44 63,37 1,28 2777
Kalimantan Selatan 63,41 1,53 2,42 60,40 66,41 1,89 3326 Kalimantan Selatan 76,11 1,18 1,55 73,80 78,42 1,67 2919 Kalimantan Selatan 72,66 1,12 1,54 70,47 74,84 1,30 2815
s.
Kalimantan Timur 70,18 2,24 3,19 65,79 74,58 2,52 1607 Kalimantan Timur 82,39 1,42 1,72 79,61 85,17 2,77 2207 Kalimantan Timur 81,53 1,29 1,58 79,01 84,06 2,01 2153
Kalimantan Utara 70,25 3,06 4,36 64,24 76,25 1,17 980 Kalimantan Utara 82,96 1,81 2,19 79,40 86,51 0,93 1015 Kalimantan Utara 78,98 1,78 2,26 75,48 82,48 0,69 998
go
Sulawesi Utara 63,83 1,73 2,70 60,45 67,22 1,22 3055 Sulawesi Utara 70,97 1,30 1,84 68,42 73,52 1,03. 2893 Sulawesi Utara 77,99 1,20 1,54 75,64 80,34 0,97 2636
Sulawesi Tengah 47,87 1,44 3,02 45,03 50,70 1,49 4043 Sulawesi Tengah 57,27 1,48 2,59 54,37 60,18 1,41 2790 Sulawesi Tengah 58,63 1,44 2,46 55,80 61,45 1,27 2651
id
Sulawesi Selatan 62,14 1,01 1,62 60,17 64,12 1,84 7288 Sulawesi Selatan 71,12 0,93 1,31 69,30 72,94 1,89 5852 Sulawesi Selatan 72,12 0,91 1,27 70,33 73,91 1,89 5966
Sulawesi Tenggara 55,59 1,51 2,72 52,63 58,55 1,25 4047 Sulawesi Tenggara 65,52 1,56 2,38 62,47 68,57 1,46 2718 Sulawesi Tenggara 66,37 1,44 2,17 63,56 69,19 1,28 2951
Gorontalo 60,59 1,99 3,28 56,70 64,49 1,08 1836 Gorontalo 64,55 1,87 2,90 60,88 68,23 0,98 1429 Gorontalo 70,51 1,75 2,48 67,08 73,94 0,93 1405
Sulawesi Barat 47,48 2,00 4,21 43,56 51,40 1,48 2156 Sulawesi Barat 53,15 2,25 4,23 48,75 57,55 1,46 1399 Sulawesi Barat 53,42 1,94 3,64 49,61 57,24 1,08 1346
Maluku 33,81 2,22 6,58 29,45 38,16 1,96 3312 Maluku 53,82 1,73 3,22 50,42 57,22 1,16 2609 Maluku 52,79 1,95 3,70 48,97 56,62 1,40 2568
Maluku Utara 34,36 1,90 5,53 30,63 38,09 1,16 2985 Maluku Utara 49,46 2,09 4,22 45,37 53,56 1,14 2106 Maluku Utara 49,95 1,80 3,61 46,42 53,48 0,81 2014
Papua Barat 47,41 2,73 5,77 42,05 52,77 1,55 2689 Papua Barat 62,84 2,25 3,59 58,42 67,25 1,19 2103 Papua Barat 59,19 2,09 3,53 55,10 63,29 0,88 1955
Papua 16,53 1,47 8,89 13,65 19,42 3,42 7706 Papua 35,31 1,71 4,83 31,97 38,65 2,47 5066 Papua 30,33 1,37 4,51 27,65 33,01 1,52 5048

Indonesia 59,47 0,28 0,48 58,91 60,02 3,47 133620 Indonesia 74,89 0,22 0,29 74,47 75,32 3,05 121454 Indonesia 71,61 0,23 0,31 71,16 72,05 2,98 120333
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
Tabel E.5 Sampling error Persentase Pemuda yang Menggunakan Internet dalam Tabel F.1 Sampling error Persentase Pemuda yang Memiliki Keluhan Kesehatan Tabel F.2 Sampling error Persentase Pemuda yang Memiliki Keluhan Kesehatan
Tiga Bulan Terakhir Menurut Provinsi, 2018 Menurut Provinsi, 2018 Menurut Provinsi, 2018

Perkotaan+ Perdesaan, Laki-laki+Perempuan Perkotaan Perdesaan


Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek
Jumlah Jumlah Jumlah
Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan
Sampel Sampel Sampel
Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Aceh 61,05 0,97 1,58 59,16 62,94 2,03 10576 Aceh 17,52 1,15 6,55 15,27 19,77 2,00 3082 Aceh 19,24 0,84 4,34 17,60 20,88 1,47 7494
Sumatera Utara 66,26 0,87 1,32 64,55 67,97 4,60 15978 Sumatera Utara 14,71 0,99 6,75 12,76 16,65 7,53 7505 Sumatera Utara 15,51 0,87 5,59 13,81 17,21 3,27 8473
Sumatera Barat 72,24 1,04 1,44 70,21 74,28 2,57 7967 Sumatera Barat 20,53 1,44 7,02 17,71 23,35 3,67 3455 Sumatera Barat 18,50 0,91 4,91 16,72 20,28 1,31 4512
Riau 72,47 1,01 1,39 70,50 74,44 3,32 6428 Riau 19,86 1,30 6,53 17,32 22,40 3,70 2510 Riau 18,18 1,14 6,27 15,94 20,41 3,15 3918
Jambi 67,65 1,14 1,68 65,43 69,88 1,99 5181 Jambi 13,11 1,58 12,03 10,02 16,20 3,14 1519 Jambi 13,90 0,90 6,48 12,13 15,66 1,44 3662
Sumatera Selatan 64,81 1,00 1,55 62,84 66,77 3,44 8087 Sumatera Selatan 19,59 1,61 8,21 16,44 22,74 6,34 2841 Sumatera Selatan 16,73 0,93 5,54 14,92 18,55 2,78 5246
ht
Bengkulu 63,68 1,37 2,15 61,00 66,36 1,44 4118 Bengkulu 17,34 1,80 10,40 13,80 20,87 1,79 1322 Bengkulu 18,71 1,31 6,99 16,15 21,28 1,24 2796
Lampung 66,37 0,98 1,48 64,44 68,29 3,24 7138 Lampung 19,31 1,59 8,26 16,19 22,44 5,02 2093 Lampung 19,26 0,90 4,67 17,49 21,02 2,50 5045
tp
Kep Bangka Belitung 69,12 1,45 2,10 66,27 71,97 1,36 2839 Kep Bangka Belitung 16,81 1,46 8,66 13,96 19,66 1,39 1319 Kep Bangka Belitung 16,15 1,57 9,74 13,07 19,24 1,13 1520
Kepulauan Riau 85,31 1,50 1,75 82,38 88,24 3,22 2743 Kepulauan Riau 13,36 1,45 10,89 10,51 16,21 3,73 2081 Kepulauan Riau 16,58 2,07 12,49 12,53 20,64 0,64 662
s:
DKI Jakarta 91,37 0,70 0,77 89,99 92,75 5,99 4187 DKI Jakarta 18,03 1,07 5,93 15,93 20,13 9,50 4187 DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 79,26 0,56 0,71 78,16 80,35 8,66 18002 Jawa Barat 19,98 0,69 3,46 18,63 21,34 13,34 12568 Jawa Barat 20,95 1,01 4,82 18,97 22,94 6,26 5434
//w
Jawa Tengah 78,85 0,50 0,63 77,88 79,82 4,37 18631 Jawa Tengah 23,21 0,74 3,21 21,75 24,67 6,29 10452 Jawa Tengah 20,89 0,68 3,27 19,55 22,23 3,73 8179
DI Yogyakarta 94,06 0,54 0,58 93,00 95,13 1,78 2425 DI Yogyakarta 26,09 1,68 6,45 22,79 29,38 5,06 1799 DI Yogyakarta 24,99 3,10 12,40 18,91 31,06 3,36 626
Jawa Timur 76,09 0,55 0,72 75,02 77,17 5,60 20281 Jawa Timur 21,88 0,75
w
3,44 20,40 23,36 7,84 11232 Jawa Timur 22,38 0,73 3,28 20,95 23,82 4,53 9049
Banten 78,19 1,03 1,31 76,18 80,20 7,62 6339 Banten 19,60 1,34 6,82
w16,98 22,22 13,12 4192 Banten 23,90 1,81 7,56 20,36 27,45 5,72 2147
Bali 84,28 0,94 1,11 82,45 86,12 2,46 4241 Bali 19,84 1,29 6,52 17,31 22,37 3,54 2870 Bali 25,51 3,54 13,87 18,57 32,45 6,86 1371
Nusa Tenggara Barat 60,21 1,26 2,10 57,73 62,69 3,17 4898 Nusa Tenggara Barat 32,04 1,76 5,48
.b
28,60 35,49 4,17 2232 Nusa Tenggara Barat 28,14 1,60 5,68 25,00 31,27 2,94 2666
Nusa Tenggara Timur 44,36 1,11 2,50 42,19 46,53 2,43 9691 Nusa Tenggara Timur 25,44 2,01 7,89 21,51
p 29,37 3,61 2265 Nusa Tenggara Timur 27,29 1,00 3,66 25,34 29,25 1,69 7426
Kalimantan Barat 58,29 1,13 1,94 56,07 60,50 2,50 6803 Kalimantan Barat 15,94 1,33 8,31 13,34 18,54 2,82 2143 Kalimantan Barat 19,11 1,10 5,76 16,96 21,27 2,27 4660
Kalimantan Tengah 62,62 1,41 2,26 59,85 65,39 2,17 5622 Kalimantan Tengah 18,62 1,63 8,74 15,43 21,81 2,23 1918 Kalimantan Tengah 17,16 1,11 6,46 14,98 19,33 1,27 3704
s.
Kalimantan Selatan 74,43 0,99 1,33 72,48 76,37 1,99 5734 Kalimantan Selatan 22,90 1,49 6,49 19,99 25,81 3,01 2408 Kalimantan Selatan 24,04 1,33 5,52 21,44 26,65 1,79 3326
Kalimantan Timur 81,98 1,10 1,34 79,83 84,13 2,82 4360 Kalimantan Timur 20,16 1,69 8,38 16,85 23,47 5,34 2753 Kalimantan Timur 13,72 1,87 13,63 10,05 17,38 3,11 1607
go
Kalimantan Utara 81,08 1,44 1,78 78,25 83,90 0,93 2013 Kalimantan Utara 19,47 2,34 12,03 14,88 24,06 1,84. 1033 Kalimantan Utara 26,80 4,10 15,29 18,77 34,84 2,24 980
Sulawesi Utara 74,35 1,09 1,47 72,21 76,48 1,36 5529 Sulawesi Utara 16,24 1,49 9,19 13,32 19,16 2,47 2474 Sulawesi Utara 21,10 1,41 6,66 18,35 23,86 1,12 3055
id
Sulawesi Tengah 57,93 1,28 2,22 55,41 60,45 1,87 5441 Sulawesi Tengah 23,41 2,12 9,05 19,26 27,56 2,77 1398 Sulawesi Tengah 19,61 1,22 6,24 17,21 22,00 1,70 4043
Sulawesi Selatan 71,62 0,80 1,11 70,06 73,18 2,56 11818 Sulawesi Selatan 20,62 1,21 5,88 18,24 23,00 4,24 4530 Sulawesi Selatan 18,56 0,89 4,81 16,82 20,31 2,25 7288
Sulawesi Tenggara 65,95 1,28 1,94 63,44 68,46 1,81 5669 Sulawesi Tenggara 20,84 2,02 9,70 16,88 24,80 3,34 1622 Sulawesi Tenggara 18,62 1,05 5,64 16,56 20,68 0,98 4047
Gorontalo 67,52 1,58 2,35 64,41 70,62 1,32 2834 Gorontalo 26,25 2,28 8,70 21,77 30,72 1,58 998 Gorontalo 28,57 2,49 8,73 23,69 33,46 1,99 1836
Sulawesi Barat 53,29 1,75 3,29 49,85 56,72 1,60 2745 Sulawesi Barat 24,37 4,01 16,46 16,51 32,24 3,52 589 Sulawesi Barat 18,99 1,53 8,08 15,98 22,00 1,42 2156
Maluku 53,32 1,67 3,14 50,04 56,60 1,91 5177 Maluku 12,59 1,42 11,30 9,80 15,38 1,79 1865 Maluku 12,32 1,11 9,04 10,14 14,50 1,02 3312
Maluku Utara 49,70 1,76 3,54 46,26 53,15 1,43 4120 Maluku Utara 14,55 1,76 12,08 11,10 17,99 1,22 1135 Maluku Utara 12,01 1,13 9,41 9,80 14,23 0,88 2985
Papua Barat 61,12 1,97 3,22 57,26 64,98 1,53 4058 Papua Barat 14,67 1,79 12,23 11,15 18,18 1,28 1369 Papua Barat 15,58 1,72 11,07 12,20 18,96 1,17 2689
Papua 32,97 1,39 4,22 30,24 35,70 2,90 10114 Papua 13,12 1,26 9,58 10,66 15,59 1,76 2408 Papua 11,69 0,93 7,97 9,86 13,51 1,83 7706

Indonesia 73,27 0,19 0,26 72,89 73,64 4,51 241787 Indonesia 20,23 0,27 1,35 19,69 20,77 6,38 108167 Indonesia 20,07 0,23 1,17 19,61 20,53 3,59 133620

259
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
Tabel F.3 Sampling error Persentase Pemuda yang Memiliki Keluhan Kesehatan Tabel F.4 Sampling error Persentase Pemuda yang Memiliki Keluhan Kesehatan Tabel F.5 Sampling error Persentase Pemuda yang Memiliki Keluhan Kesehatan
Menurut Provinsi, 2018 Menurut Provinsi, 2018 Menurut Provinsi, 2018

Laki-laki Perempuan Perkotaan+ Perdesaan, Laki-laki+Perempuan

260
Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek
Jumlah Jumlah Jumlah
Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan
Sampel Sampel Sampel
Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Aceh 15,08 0,78 5,19 13,55 16,62 1,38 5312 Aceh 22,31 0,85 3,79 20,65 23,97 1,18 5264 Aceh 18,67 0,68 3,62 17,35 20,00 1,56 10576
Sumatera Utara 12,28 0,62 5,07 11,06 13,49 2,73 8129 Sumatera Utara 17,94 0,90 5,03 16,17 19,71 4,07 7849 Sumatera Utara 15,07 0,67 4,46 13,75 16,38 4,77 15978
Sumatera Barat 16,76 0,94 5,63 14,91 18,61 1,70 4024 Sumatera Barat 22,18 1,02 4,58 20,19 24,17 1,57 3943 Sumatera Barat 19,45 0,83 4,26 17,82 21,08 2,11 7967
Riau 16,94 0,98 5,78 15,02 18,85 2,54 3250 Riau 20,94 1,04 4,97 18,90 22,98 2,30 3178 Riau 18,88 0,86 4,55 17,20 20,56 3,16 6428
Jambi 11,56 0,87 7,53 9,85 13,26 1,41 2603 Jambi 15,78 0,99 6,30 13,84 17,73 1,36 2578 Jambi 13,64 0,80 5,86 12,07 15,20 1,83 5181
Sumatera Selatan 15,80 0,90 5,71 14,03 17,57 2,69 4128 Sumatera Selatan 19,95 1,03 5,15 17,93 21,96 2,78 3959 Sumatera Selatan 17,83 0,85 4,76 16,17 19,50 3,83 8087
Bengkulu 17,67 1,26 7,11 15,21 20,14 1,10 2093 Bengkulu 18,84 1,19 6,31 16,51 21,16 0,89 2025 Bengkulu 18,24 1,06 5,80 16,17 20,31 1,34 4118
ht
Lampung 17,95 0,92 5,13 16,15 19,75 2,46 3633 Lampung 20,69 0,98 4,74 18,77 22,62 2,35 3505 Lampung 19,28 0,80 4,13 17,71 20,84 3,05 7138
Kep Bangka Belitung 13,29 1,16 8,74 11,02 15,57 0,92 1460 Kep Bangka Belitung 19,96 1,38 6,89 17,27 22,66 0,86 1379 Kep Bangka Belitung 16,50 1,07 6,48 14,40 18,59 1,14 2839
tp
Kepulauan Riau 12,66 1,62 12,78 9,49 15,83 2,35 1381 Kepulauan Riau 14,83 1,77 11,96 11,35 18,31 2,49 1362 Kepulauan Riau 13,75 1,31 9,52 11,19 16,31 2,60 2743
DKI Jakarta 16,89 1,28 7,59 14,38 19,40 5,99 2092 DKI Jakarta 19,10 1,27 6,64 16,61 21,59 5,65 2095 DKI Jakarta 18,03 1,07 5,93 15,93 20,13 7,39 4187
s:
Jawa Barat 18,22 0,64 3,52 16,96 19,48 7,02 9044 Jawa Barat 22,25 0,71 3,18 20,86 23,63 7,20 8958 Jawa Barat 20,21 0,58 2,87 19,08 21,35 9,46 18002
Jawa Tengah 19,87 0,60 3,00 18,70 21,04 3,72 9100 Jawa Tengah 24,43 0,61 2,50 23,23 25,63 3,28 9531 Jawa Tengah 22,12 0,51 2,30 21,12 23,12 4,47 18631
//w
DI Yogyakarta 24,75 1,71 6,90 21,41 28,10 2,96 1229 DI Yogyakarta 27,00 1,90 7,03 23,27 30,72 3,36 1196 DI Yogyakarta 25,86 1,48 5,72 22,96 28,76 3,85 2425
Jawa Timur 20,14 0,61 3,02 18,95 21,33 4,32 10031 Jawa Timur 24,09 0,63 2,62
w 22,85 25,33 4,06 10250 Jawa Timur 22,11 0,53 2,39 21,07 23,15 5,50 20281
Banten 19,36 1,27 6,56 16,87 21,86 7,21 3239 Banten 22,25 1,21 5,45 19,87 24,62 5,70 3100 Banten 20,78 1,09 5,24 18,64 22,91 8,90 6339
Bali 18,69 1,37 7,33 16,01 21,38 2,57 2127 Bali 24,42 1,78 7,28
w 20,94 27,91 3,47 2114 Bali 21,52 1,42 6,58 18,75 24,30 4,42 4241
Nusa Tenggara Barat 27,24 1,39 5,10 24,52 29,96 2,52 2437 Nusa Tenggara Barat 32,71 1,39 4,25 29,98
.b 35,43 2,35 2461 Nusa Tenggara Barat 30,01 1,18 3,94 27,69 32,33 3,17 4898
Nusa Tenggara Timur 24,95 1,08 4,32 22,83 27,06 1,69 4737 Nusa Tenggara Timur 28,66 1,05 3,67 26,59 30,72 1,46 4954 Nusa Tenggara Timur 26,79 0,91 3,39 25,01 28,57 2,06 9691
Kalimantan Barat 16,45 0,98 5,97 14,53 18,38 1,86 3454 Kalimantan Barat 19,57 0,98 5,00 17,65
p 21,48 1,58 3349 Kalimantan Barat 18,00 0,85 4,74 16,32 19,67 2,34 6803
Kalimantan Tengah 15,22 1,04 6,81 13,19 17,25 1,23 2845 Kalimantan Tengah 20,48 1,21 5,90 18,11 22,84 1,20 2777 Kalimantan Tengah 17,73 0,93 5,25 15,90 19,55 1,51 5622
Kalimantan Selatan 21,48 1,09 5,07 19,34 23,61 1,54 2919 Kalimantan Selatan 25,60 1,24 4,86 23,16 28,04 1,68 2815 Kalimantan Selatan 23,49 0,99 4,23 21,54 25,43 2,12 5734
s.
Kalimantan Timur 15,54 1,44 9,24 12,73 18,36 3,14 2207 Kalimantan Timur 20,85 1,63 7,82 17,65 24,05 2,94 2153 Kalimantan Timur 18,08 1,31 7,26 15,51 20,65 4,02 4360
Kalimantan Utara 21,01 2,58 12,29 15,95 26,08 1,61 1015 Kalimantan Utara 24,02 2,27 9,43 19,58 28,46 1,01 998 Kalimantan Utara 22,43 2,19 9,76 18,14 26,73 1,89 2013
go
Sulawesi Utara 16,66 1,19 7,16 14,32 18,99 1,28 2893 Sulawesi Utara 20,46 1,20 5,87 18,11 22,82 1,03. 2636 Sulawesi Utara 18,49 1,04 5,63 16,45 20,53 1,57 5529
Sulawesi Tengah 18,78 1,17 6,25 16,48 21,09 1,42 2790 Sulawesi Tengah 22,92 1,27 5,53 20,44 25,40 1,35 2651 Sulawesi Tengah 20,79 1,07 5,15 18,69 22,89 1,92 5441
id
Sulawesi Selatan 17,92 0,80 4,48 16,35 19,50 1,97 5852 Sulawesi Selatan 21,02 0,90 4,26 19,26 22,77 2,20 5966 Sulawesi Selatan 19,48 0,73 3,76 18,05 20,92 2,80 11818
Sulawesi Tenggara 16,78 1,20 7,17 14,42 19,14 1,41 2718 Sulawesi Tenggara 22,28 1,29 5,80 19,75 24,82 1,34 2951 Sulawesi Tenggara 19,55 1,05 5,37 17,49 21,61 1,74 5669
Gorontalo 24,88 1,90 7,65 21,15 28,61 1,24 1429 Gorontalo 30,45 2,01 6,59 26,52 34,38 1,20 1405 Gorontalo 27,65 1,76 6,36 24,20 31,10 1,78 2834
Sulawesi Barat 17,88 1,79 9,98 14,38 21,38 1,56 1399 Sulawesi Barat 22,72 1,67 7,37 19,44 26,00 1,14 1346 Sulawesi Barat 20,29 1,53 7,53 17,29 23,29 1,87 2745
Maluku 11,07 0,96 8,68 9,19 12,95 0,90 2609 Maluku 13,88 1,14 8,24 11,64 16,12 1,00 2568 Maluku 12,44 0,89 7,12 10,71 14,18 1,22 5177
Maluku Utara 12,47 1,10 8,78 10,32 14,61 0,72 2106 Maluku Utara 13,26 1,07 8,10 11,16 15,37 0,63 2014 Maluku Utara 12,85 0,95 7,43 10,98 14,73 0,94 4120
Papua Barat 12,59 1,27 10,11 10,09 15,08 0,80 2103 Papua Barat 18,13 1,61 8,88 14,98 21,29 0,85 1955 Papua Barat 15,20 1,26 8,26 12,74 17,67 1,15 4058
Papua 10,97 0,83 7,60 9,34 12,61 1,38 5066 Papua 13,41 0,87 6,52 11,69 15,12 1,13 5048 Papua 12,12 0,75 6,23 10,64 13,60 1,77 10114

Indonesia 18,13 0,21 1,15 17,72 18,54 3,59 121454 Indonesia 22,24 0,22 1,01 21,80 22,68 3,50 120333 Indonesia 20,16 0,19 0,92 19,80 20,52 5,18 241787
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
Tabel G.1 Sampling error Angka Kesakitan Pemuda Menurut Provinsi, 2018 Tabel G.2 Sampling error Angka Kesakitan Pemuda Menurut Provinsi, 2018 Tabel G.3 Sampling error Angka Kesakitan Pemuda Menurut Provinsi, 2018

Perkotaan Perdesaan Laki-laki


Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek
Jumlah Jumlah Jumlah
Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan
Sampel Sampel Sampel
Error(RSE) Bawah Atas Sampling Error(RSE) Bawah Atas Sampling Error(RSE) Bawah Atas Sampling
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Aceh 6,96 0,69 9,95 5,60 8,32 1,63 3082 Aceh 9,17 0,58 6,30 8,03 10,30 1,31 7494 Aceh 6,54 0,49 7,50 5,58 7,50 1,13 5312
Sumatera Utara 5,54 0,56 10,13 4,44 6,64 5,78 7505 Sumatera Utara 6,57 0,51 7,81 5,56 7,58 2,44 8473 Sumatera Utara 4,85 0,34 7,11 4,17 5,52 1,95 8129
Sumatera Barat 7,59 0,91 11,99 5,80 9,37 3,41 3455 Sumatera Barat 8,52 0,56 6,57 7,42 9,62 0,97 4512 Sumatera Barat 7,39 0,67 9,07 6,08 8,70 1,75 4024
Riau 6,21 0,59 9,52 5,05 7,37 2,11 2510 Riau 7,63 0,62 8,07 6,42 8,84 1,94 3918 Riau 6,17 0,54 8,69 5,12 7,22 1,85 3250
Jambi 5,27 0,79 14,92 3,73 6,81 1,78 1519 Jambi 6,25 0,55 8,86 5,17 7,34 1,11 3662 Jambi 5,11 0,55 10,78 4,03 6,19 1,19 2603
Sumatera Selatan 4,37 0,71 16,34 2,97 5,77 4,72 2841 Sumatera Selatan 5,71 0,51 8,93 4,71 6,70 2,17 5246 Sumatera Selatan 4,38 0,47 10,70 3,46 5,30 2,31 4128
Bengkulu 5,82 1,03 17,77 3,79 7,84 1,54 1322 Bengkulu 7,94 0,82 10,31 6,33 9,54 1,01 2796 Bengkulu 6,98 0,79 11,36 5,43 8,54 0,98 2093
ht
Lampung 7,02 0,95 13,55 5,16 8,89 4,27 2093 Lampung tp 7,80 0,55 7,11 6,71 8,89 2,06 5045 Lampung 7,31 0,61 8,29 6,12 8,50 2,32 3633
Kep Bangka Belitung 4,40 0,68 15,50 3,06 5,73 1,02 1319 Kep Bangka Belitung 6,60 0,92 13,99 4,79 8,41 0,86 1520 Kep Bangka Belitung 4,28 0,65 15,17 3,01 5,56 0,81 1460
Kepulauan Riau 5,36 0,88 16,40 3,63 7,08 3,10 2081 Kepulauan Riau 7,19
s: 1,50 20,80 4,26 10,12 0,69 662 Kepulauan Riau 4,97 0,98 19,72 3,05 6,89 2,02 1381
DKI Jakarta 5,75 0,65 11,35 4,47 7,03 9,63 4187 DKI Jakarta - - - - - - - DKI Jakarta 5,98 0,89 14,93 4,23 7,73 7,26 2092
Jawa Barat 7,75 0,41 5,35 6,93 8,56 10,73 12568 Jawa Barat 9,38 0,72 7,63 7,97 10,78 6,10 5434 Jawa Barat 7,82 0,41 5,22 7,02 8,62 5,86 9044
//w
Jawa Tengah 8,03 0,43 5,39 7,18 8,88 5,13 10452 Jawa Tengah 8,31 0,40 4,83 7,52 9,10 2,78 8179 Jawa Tengah 7,18 0,34 4,72 6,52 7,85 2,87 9100
DI Yogyakarta 8,54 0,97 11,38 6,64 10,45 4,17 1799 DI Yogyakarta 9,93 1,68 16,94
w 6,64 13,23 2,08 626 DI Yogyakarta 7,96 0,95 11,93 6,10 9,82 2,33 1229
Jawa Timur 7,23 0,44 6,06 6,37 8,08 6,74 11232 Jawa Timur 8,26 0,43 5,21 7,41 9,10 3,57 9049 Jawa Timur 7,15 0,37 5,24 6,41 7,88 3,97 10031
Banten 6,97 0,71 10,23 5,57 8,37 9,06 4192 Banten 10,14 1,15 11,31 w 7,89 12,39 4,60 2147 Banten 7,88 0,75 9,48 6,42 9,35 5,36 3239
Bali 7,00 0,63 8,94 5,77 8,22 2,02 2870 Bali 10,75 1,07 9,94 8,66 12,85 1,24 1371 Bali 7,03 0,68 9,60 5,71 8,35 1,45 2127
Nusa Tenggara Barat 11,67 0,98 8,42 9,74 13,59 2,76 2232 Nusa Tenggara Barat 10,43 0,88 8,43 8,71 12,15 1,93 2666 Nusa Tenggara Barat 10,97 0,80 7,30 9,40 12,55 1,71 2437
.b
Nusa Tenggara Timur 9,20 1,06 11,52 7,12 11,28 2,29 2265 Nusa Tenggara Timur 12,88 0,71 5,50 11,49 p 14,26 1,51 7426 Nusa Tenggara Timur 11,01 0,66 6,00 9,71 12,31 1,21 4737
Kalimantan Barat 6,23 0,72 11,54 4,82 7,64 1,90 2143 Kalimantan Barat 7,68 0,61 7,91 6,49 8,87 1,51 4660 Kalimantan Barat 6,35 0,55 8,62 5,27 7,42 1,34 3454
Kalimantan Tengah 6,68 0,87 13,04 4,97 8,39 1,55 1918 Kalimantan Tengah 7,60 0,72 9,44 6,20 9,01 1,08 3704 Kalimantan Tengah 6,55 0,69 10,60 5,19 7,91 1,16 2845
s.
Kalimantan Selatan 5,63 0,62 10,95 4,42 6,84 1,73 2408 Kalimantan Selatan 8,26 0,77 9,28 6,75 9,76 1,44 3326 Kalimantan Selatan 6,76 0,62 9,16 5,54 7,97 1,33 2919
Kalimantan Timur 5,93 0,63 10,68 4,69 7,17 2,16 2753 Kalimantan Timur 4,21 0,64 15,18 2,96 5,46 1,07 1607 Kalimantan Timur 4,59 0,59 12,76 3,44 5,73 1,56 2207
go
Kalimantan Utara 4,43 0,84 18,96 2,78 6,08 0,88 1033 Kalimantan Utara 10,36 2,25 21,68 5,96 14,76 1,42. 980 Kalimantan Utara 5,73 1,10 19,21 3,57 7,88 0,90 1015
Sulawesi Utara 7,85 0,92 11,77 6,04 9,67 1,78 2474 Sulawesi Utara 8,76 0,75 8,57 7,29 10,24 0,67 3055 Sulawesi Utara 7,37 0,69 9,31 6,03 8,72 0,86 2893
id
Sulawesi Tengah 10,74 1,41 13,15 7,97 13,51 2,31 1398 Sulawesi Tengah 9,73 0,80 8,22 8,17 11,30 1,30 4043 Sulawesi Tengah 9,06 0,79 8,74 7,51 10,61 1,19 2790
Sulawesi Selatan 7,39 0,63 8,50 6,16 8,62 2,72 4530 Sulawesi Selatan 8,22 0,51 6,25 7,21 9,23 1,49 7288 Sulawesi Selatan 7,65 0,52 6,85 6,62 8,67 1,75 5852
Sulawesi Tenggara 8,45 1,18 13,93 6,15 10,76 2,41 1622 Sulawesi Tenggara 9,70 0,82 8,46 8,09 11,31 1,04 4047 Sulawesi Tenggara 8,26 0,82 9,87 6,66 9,86 1,19 2718
Gorontalo 12,45 1,49 11,93 9,54 15,36 1,19 998 Gorontalo 11,65 1,27 10,88 9,16 14,13 1,02 1836 Gorontalo 10,58 1,06 10,05 8,50 12,67 0,76 1429
Sulawesi Barat 11,19 1,85 16,56 7,56 14,82 1,39 589 Sulawesi Barat 8,36 0,84 10,08 6,71 10,01 0,86 2156 Sulawesi Barat 7,43 0,87 11,71 5,72 9,13 0,79 1399
Maluku 4,94 0,75 15,23 3,46 6,41 1,17 1865 Maluku 7,29 0,80 11,00 5,72 8,86 0,84 3312 Maluku 5,33 0,62 11,54 4,13 6,54 0,72 2609
Maluku Utara 7,07 1,23 17,39 4,66 9,47 1,13 1135 Maluku Utara 6,60 0,76 11,59 5,10 8,09 0,69 2985 Maluku Utara 7,11 0,83 11,63 5,49 8,72 0,67 2106
Papua Barat 6,39 1,11 17,30 4,23 8,56 1,02 1369 Papua Barat 7,32 1,46 19,98 4,46 10,19 1,63 2689 Papua Barat 5,98 0,96 16,09 4,09 7,86 0,90 2103
Papua 5,78 0,77 13,25 4,28 7,28 1,37 2408 Papua 6,08 0,71 11,71 4,69 7,48 1,94 7706 Papua 5,55 0,64 11,49 4,30 6,80 1,50 5066

Indonesia 7,18 0,16 2,20 6,87 7,49 5,16 108167 Indonesia 8,34 0,14 1,72 8,06 8,62 2,83 133620 Indonesia 7,08 0,13 1,81 6,83 7,33 3,04 121454

261
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
Tabel G.4 Sampling error Angka Kesakitan Pemuda Menurut Provinsi, 2018 Tabel G.5 Sampling error Angka Kesakitan Pemuda Menurut Provinsi, 2018 Tabel H.1 Sampling error Persentase Pemuda yang Memiliki Jaminan Kesehatan
Menurut Provinsi, 2018
Perempuan Perkotaan+ Perdesaan, Laki-laki+Perempuan
Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Perkotaan

262
Jumlah Jumlah Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek
Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan
Sampel Sampel Jumlah
Error(RSE) Bawah Atas Sampling Error(RSE) Bawah Atas Sampling Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan
Sampel
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Error (RSE) Bawah Atas Sampling
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 10,36 0,59 5,66 9,21 11,51 1,06 5264 Aceh 8,44 0,45 5,33 7,56 9,32 1,36 10576
Sumatera Utara 7,19 0,59 8,15 6,04 8,34 3,79 7849 Sumatera Utara 6,00 0,39 6,44 5,24 6,76 3,57 15978 Aceh 94,98 0,64 0,67 93,73 96,23 1,88 3082
Sumatera Barat 8,79 0,67 7,60 7,48 10,10 1,46 3943 Sumatera Barat 8,08 0,52 6,44 7,06 9,10 1,75 7967 Sumatera Utara 57,90 1,34 2,32 55,27 60,53 7,08 7505
Riau 7,96 0,56 7,08 6,86 9,06 1,52 3178 Riau 7,04 0,44 6,20 6,19 7,90 1,91 6428 Sumatera Barat 72,39 1,64 2,26 69,18 75,60 3,87 3455
Jambi 6,77 0,61 9,04 5,57 7,97 1,09 2578 Jambi 5,93 0,45 7,64 5,04 6,82 1,24 5181 Riau 65,89 1,86 2,82 62,24 69,54 5,40 2510
Sumatera Selatan 6,03 0,54 8,92 4,98 7,09 2,16 3959 Sumatera Selatan 5,19 0,42 8,02 4,37 6,01 2,75 8087 Jambi 65,14 2,60 3,99 60,04 70,24 4,28 1519
Bengkulu 7,45 0,75 10,06 5,98 8,91 0,78 2025 Bengkulu 7,21 0,64 8,92 5,95 8,47 1,11 4118 Sumatera Selatan 82,65 1,78 2,15 79,16 86,13 8,53 2841
Lampung 7,81 0,61 7,81 6,61 9,01 2,07 3505 Lampung 7,55 0,49 6,43 6,60 8,50 2,53 7138 Bengkulu 64,97 2,37 3,64 60,34 69,61 1,95 1322
ht
Kep Bangka Belitung 6,72 0,78 11,67 5,18 8,26 0,71 1379 Kep Bangka Belitung 5,45 0,57 10,41 4,34 6,57 0,86 2839 Lampung 69,25 2,34 3,37 64,67 73,83 7,89 2093
Kep Bangka Belitung 67,92 2,23 3,28 63,54 72,29 2,10 1319
Kepulauan Riau 6,18 1,09 17,64 4,04 8,32 2,05 1362 Kepulauan Riau
tp 5,58 0,79 14,22 4,02 7,13 2,16 2743
Kepulauan Riau 66,12 2,06 3,12 62,08 70,16 3,87 2081
DKI Jakarta 5,53 0,67 12,06 4,23 6,84 4,62 2095 DKI Jakarta 5,75 0,65 11,35 4,47 7,03 7,49 4187
DKI Jakarta 82,03 1,04 1,27 80,00 84,07 9,00 4187
Jawa Barat 8,45 0,45 5,28 7,58 9,33 6,40 8958 Jawa Barat 8,13 0,36 4,41 7,43 8,84 7,83 18002
s:
Jawa Barat 68,65 0,82 1,19 67,05 70,25 13,81 12568
Jawa Tengah 9,17 0,40 4,41 8,38 9,96 3,17 9531 Jawa Tengah 8,16 0,30 3,64 7,58 8,75 3,49 18631
Jawa Tengah 70,29 0,86 1,22 68,61 71,98 7,12 10452
//w
DI Yogyakarta 9,72 1,26 12,96 7,25 12,19 3,32 1196 DI Yogyakarta 8,83 0,85 9,58 7,17 10,49 3,00 2425
DI Yogyakarta 75,57 1,60 2,12 72,43 78,71 4,78 1799
Jawa Timur 8,25 0,38 4,56 7,51 8,99 3,48 10250 Jawa Timur 7,70 0,31 4,01 7,09 8,30 4,53 20281
w Jawa Timur 61,54 0,90 1,46 59,78 63,31 8,09 11232
Banten 7,79 0,71 9,15 6,39 9,19 4,74 3100 Banten 7,84 0,61 7,73 6,65 9,02 6,29 6339
Banten 68,20 1,37 2,00 65,52 70,88 9,95 4192
Bali 9,22 0,76 8,23 7,73 10,70 1,40 2114 Bali 8,11 0,55 6,77
w 7,04 9,19 1,50 4241
Bali 64,67 1,49 2,30 61,76 67,59 3,26 2870
Nusa Tenggara Barat 11,07 0,84 7,56 9,43 12,71 1,90 2461 Nusa Tenggara Barat 11,02 0,66 5,95 9,74 12,31 2,09 4898
Nusa Tenggara Barat 63,75 1,86 2,92 60,10 67,40 4,42 2232
Nusa Tenggara Timur 12,76 0,76 5,92 11,28 14,24 1,38 4954 Nusa Tenggara Timur 11,88 0,59 4,99 10,72 13,04 1,65 9691
.b Nusa Tenggara Timur 59,31 1,82 3,08 55,73 62,88 2,35 2265
Kalimantan Barat 8,00 0,61 7,58 6,81 9,19 1,30 3349 Kalimantan Barat 7,17 0,47 6,52 6,25 8,08 1,56 6803
Kalimantan Tengah 8,01 0,69 8,62 6,65 9,36 0,87 2777 Kalimantan Tengah 7,24 0,55 7,64 6,16
p 8,33 1,16 5622
Kalimantan Barat 54,54 2,01 3,68 50,61 58,47 3,50 2143
Kalimantan Tengah 58,64 2,24 3,82 54,24 63,03 2,64 1918
Kalimantan Selatan 7,21 0,62 8,57 6,00 8,42 1,18 2815 Kalimantan Selatan 6,98 0,50 7,12 6,00 7,95 1,46 5734 Kalimantan Selatan 66,60 1,86 2,79 62,97 70,24 3,73 2408
s.
Kalimantan Timur 6,23 0,73 11,68 4,81 7,66 1,65 2153 Kalimantan Timur 5,37 0,48 8,92 4,43 6,31 1,56 4360 Kalimantan Timur 73,44 1,65 2,25 70,20 76,68 4,22 2753
Kalimantan Utara 8,06 1,29 15,96 5,54 10,58 0,80 998 Kalimantan Utara 6,83 1,06 15,53 4,75 8,91 1,21 2013 Kalimantan Utara 77,68 2,68 3,45 72,43 82,93 2,17 1033
go
Sulawesi Utara 9,25 0,84 9,11 7,59 10,90 0,98 2636 Sulawesi Utara 8,27 0,61 7,33 7,08 9,46 1,06
. 5529 Sulawesi Utara 70,40 1,68 2,39 67,10 73,69 2,04 2474
Sulawesi Tengah 11,10 0,91 8,19 9,32 12,88 1,24 2651 Sulawesi Tengah 10,05 0,71 7,02 8,67 11,43 1,52 5441 Sulawesi Tengah 65,14 2,29 3,52 60,65 69,64 2,57 1398
Sulawesi Selatan 8,05 0,49 6,11 7,09 9,01 1,49 5966 Sulawesi Selatan 7,85 0,40 5,09 7,07 8,63 1,81
id
11818 Sulawesi Selatan 74,35 1,19 1,60 72,03 76,68 3,48 4530
Sulawesi Tenggara 10,07 0,85 8,45 8,40 11,74 1,11 2951 Sulawesi Tenggara 9,17 0,69 7,47 7,83 10,52 1,40 5669 Sulawesi Tenggara 59,08 2,51 4,24 54,17 63,99 3,50 1622
Gorontalo 13,35 1,28 9,56 10,85 15,86 0,89 1405 Gorontalo 11,96 0,96 8,07 10,07 13,85 1,02 2834 Gorontalo 80,70 1,62 2,01 77,53 83,88 0,99 998
Sulawesi Barat 10,68 1,15 10,76 8,43 12,93 0,99 1346 Sulawesi Barat 9,04 0,79 8,69 7,50 10,58 0,97 2745 Sulawesi Barat 87,19 2,68 3,08 81,93 92,45 2,60 589
Maluku 7,20 0,79 10,95 5,65 8,75 0,85 2568 Maluku 6,24 0,56 8,93 5,15 7,34 0,90 5177 Maluku 56,59 2,77 4,90 51,15 62,02 3,05 1865
Maluku Utara 6,38 0,73 11,46 4,95 7,82 0,56 2014 Maluku Utara 6,75 0,65 9,67 5,47 8,03 0,78 4120 Maluku Utara 58,19 2,96 5,09 52,39 63,99 1,77 1135
Papua Barat 8,01 1,28 15,93 5,51 10,52 1,08 1955 Papua Barat 6,94 0,97 14,04 5,03 8,85 1,38 4058 Papua Barat 69,94 2,40 3,43 65,24 74,63 1,36 1369
Papua 6,49 0,62 9,54 5,28 7,70 1,08 5048 Papua 5,99 0,55 9,17 4,91 7,07 1,77 10114 Papua 69,44 2,79 4,02 63,97 74,91 4,66 2408

Indonesia 8,30 0,14 1,66 8,03 8,57 2,98 120333 Indonesia 7,68 0,11 1,42 7,47 7,90 4,07 241787 Indonesia 68,57 0,32 0,47 67,94 69,20 6,57 108167
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
Tabel H.2 Sampling error Persentase Pemuda yang Memiliki Jaminan Kesehatan Tabel H.3 Sampling error Persentase Pemuda yang Memiliki Jaminan Kesehatan Tabel H.4 Sampling error Persentase Pemuda yang Memiliki Jaminan Kesehatan
Menurut Provinsi, 2018 Menurut Provinsi, 2018 Menurut Provinsi, 2018

Perdesaan Laki-laki Perempuan


Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek
Jumlah Jumlah Jumlah
Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan
Sampel Sampel Sampel
Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Aceh 94,52 0,49 0,52 93,56 95,48 1,51 7494 Aceh 93,75 0,56 0,59 92,66 94,84 1,53 5312 Aceh 95,60 0,37 0,39 94,88 96,32 0,92 5264
Sumatera Utara 48,04 1,21 2,51 45,68 50,40 3,32 8473 Sumatera Utara 54,65 1,05 1,92 52,59 56,70 3,36 8129 Sumatera Utara 52,29 1,09 2,08 50,16 54,42 3,48 7849
Sumatera Barat 65,08 1,48 2,27 62,18 67,98 2,31 4512 Sumatera Barat 66,92 1,31 1,97 64,34 69,50 2,09 4024 Sumatera Barat 70,11 1,21 1,73 67,74 72,49 1,85 3943
Riau 51,64 1,71 3,32 48,29 55,00 4,23 3918 Riau 57,14 1,48 2,59 54,24 60,04 3,33 3250 Riau 58,02 1,42 2,45 55,23 60,81 2,93 3178
Jambi 41,46 1,47 3,54 38,58 44,34 1,89 3662 Jambi 47,76 1,68 3,51 44,47 51,05 2,14 2603 Jambi 50,88 1,49 2,92 47,97 53,79 1,62 2578
Sumatera Selatan 87,42 1,09 1,24 85,29 89,55 4,85 5246 Sumatera Selatan 85,56 1,09 1,28 83,42 87,70 4,25 4128 Sumatera Selatan 85,60 1,02 1,19 83,60 87,59 3,55 3959
ht
Bengkulu 51,84 1,61 3,11 48,68 55,00 1,15 2796 Bengkulu 54,83 1,63 2,96 51,64 58,01 1,08 2093 Bengkulu 57,98 1,58 2,72 54,89 61,07 0,98 2025
Lampung 47,81 1,34 2,81 45,18 50,44 3,46 5045 Lampung 55,00 1,35 2,46 52,35 57,66 3,17 3633 Lampung 54,29 1,32 2,43 51,70 56,88 2,81 3505
tp
Kep Bangka Belitung 64,11 2,50 3,90 59,21 69,01 1,68 1520 Kep Bangka Belitung 65,16 2,04 3,12 61,17 69,15 1,44 1460 Kep Bangka Belitung 67,10 1,75 2,61 63,67 70,54 1,01 1379
Kepulauan Riau 67,91 4,31 6,35 59,46 76,37 1,75 662 Kepulauan Riau 63,35 2,22 3,51 58,99 67,70 2,11 1381 Kepulauan Riau 69,30 2,52 3,64 64,36 74,24 2,99 1362
s:
DKI Jakarta - - - - - - - DKI Jakarta 82,24 1,33 1,61 79,64 84,84 6,15 2092 DKI Jakarta 81,84 1,17 1,43 79,55 84,13 4,99 2095
Jawa Barat 50,26 1,16 2,31 47,98 52,54 5,47 5434 Jawa Barat 63,65 0,83 1,30 62,03 65,27 7,47 9044 Jawa Barat 64,94 0,77 1,19 63,42 66,46 6,55 8958
//w
Jawa Tengah 64,92 0,95 1,46 63,06 66,78 5,20 8179 Jawa Tengah 66,26 0,77 1,16 64,75 67,76 4,41 9100 Jawa Tengah 69,31 0,69 0,99 67,97 70,66 3,60 9531
DI Yogyakarta 82,32 2,90 3,52 76,64 88,01 3,80 626 DI Yogyakarta 77,27 1,67 2,17 73,99 80,55 3,02 1229 DI Yogyakarta 76,65 1,71 2,23 73,30 80,01 3,01 1196
Jawa Timur 56,59 1,07 1,90 54,48 58,70 6,86 9049 Jawa Timur 58,57 0,81
w
1,39 56,98 60,16 5,10 10031 Jawa Timur 59,98 0,75 1,26 58,50 61,46 4,41 10250
Banten 48,29 2,12 4,39 44,13 52,45 5,74 2147 Banten 62,45 1,35 2,17
w 59,80 65,11 5,45 3239 Banten 63,08 1,29 2,04 60,56 65,60 4,75 3100
Bali 57,13 2,93 5,13 51,39 62,87 3,64 1371 Bali 62,00 1,50 2,42 59,06 64,95 2,00 2127 Bali 62,88 1,61 2,56 59,73 66,04 2,25 2114
Nusa Tenggara Barat 52,07 1,90 3,65 48,34 55,79 3,37 2666 Nusa Tenggara Barat 59,02 1,56 2,64
.b
55,96 62,08 2,61 2437 Nusa Tenggara Barat 56,38 1,55 2,75 53,34 59,42 2,61 2461
Nusa Tenggara Timur 62,62 1,08 1,73 60,49 64,74 1,69 7426 Nusa Tenggara Timur 62,32 1,09 1,75
p
60,18 64,45 1,37 4737 Nusa Tenggara Timur 61,12 1,11 1,82 58,94 63,30 1,41 4954
Kalimantan Barat 42,82 1,43 3,34 40,01 45,62 2,43 4660 Kalimantan Barat 45,55 1,38 3,03 42,84 48,26 2,04 3454 Kalimantan Barat 48,36 1,29 2,67 45,82 50,89 1,74 3349
Kalimantan Tengah 53,83 2,03 3,76 49,86 57,80 2,43 3704 Kalimantan Tengah 55,67 1,67 3,01 52,39 58,95 1,68 2845 Kalimantan Tengah 55,73 1,67 2,99 52,46 59,00 1,51 2777
s.
Kalimantan Selatan 64,89 1,82 2,81 61,31 68,47 2,72 3326 Kalimantan Selatan 66,36 1,46 2,20 63,50 69,22 2,08 2919 Kalimantan Selatan 65,05 1,46 2,25 62,18 67,92 1,95 2815
Kalimantan Timur 62,12 2,65 4,26 56,93 67,31 3,14 1607 Kalimantan Timur 69,27 1,70 2,46 65,93 72,61 2,73 2207 Kalimantan Timur 70,34 1,58 2,24 67,25 73,43 2,18 2153
go
Kalimantan Utara 78,95 2,77 3,51 73,52 84,39 1,21 980 Kalimantan Utara 76,19 2,49 3,26 71,32 81,06 1,36. 1015 Kalimantan Utara 80,43 1,93 2,40 76,65 84,21 0,85 998
Sulawesi Utara 65,38 1,56 2,38 62,32 68,43 1,02 3055 Sulawesi Utara 67,91 1,36 2,01 65,24 70,59 1,07 2893 Sulawesi Utara 68,26 1,32 1,93 65,67 70,84 0,93 2636
id
Sulawesi Tengah 58,32 1,43 2,45 55,52 61,12 1,50 4043 Sulawesi Tengah 58,93 1,47 2,49 56,06 61,81 1,39 2790 Sulawesi Tengah 62,05 1,33 2,14 59,45 64,65 1,11 2651
Sulawesi Selatan 72,40 1,01 1,40 70,42 74,39 2,20 7288 Sulawesi Selatan 71,20 0,96 1,35 69,32 73,08 2,01 5852 Sulawesi Selatan 75,32 0,86 1,15 73,63 77,01 1,83 5966
Sulawesi Tenggara 63,36 1,54 2,43 60,34 66,37 1,38 4047 Sulawesi Tenggara 60,47 1,74 2,88 57,05 63,89 1,73 2718 Sulawesi Tenggara 62,61 1,38 2,20 59,92 65,31 1,12 2951
Gorontalo 75,37 1,66 2,20 72,11 78,62 0,97 1836 Gorontalo 77,05 1,43 1,86 74,24 79,86 0,74 1429 Gorontalo 77,92 1,46 1,87 75,06 80,78 0,78 1405
Sulawesi Barat 81,06 1,82 2,24 77,50 84,62 1,99 2156 Sulawesi Barat 81,10 1,88 2,31 77,42 84,78 1,65 1399 Sulawesi Barat 83,99 1,49 1,78 81,06 86,92 1,18 1346
Maluku 46,44 2,01 4,32 42,50 50,38 1,44 3312 Maluku 51,35 1,85 3,60 47,73 54,97 1,31 2609 Maluku 50,55 1,92 3,80 46,78 54,32 1,35 2568
Maluku Utara 61,84 2,38 3,85 57,17 66,50 1,75 2985 Maluku Utara 60,07 2,11 3,51 55,93 64,20 1,21 2106 Maluku Utara 61,21 2,01 3,29 57,27 65,16 1,07 2014
Papua Barat 72,56 2,17 2,99 68,30 76,82 1,22 2689 Papua Barat 70,48 1,98 2,81 66,60 74,35 1,03 2103 Papua Barat 72,59 1,70 2,34 69,26 75,92 0,71 1955
Papua 85,91 1,44 1,68 83,08 88,73 3,73 7706 Papua 80,28 1,78 2,21 76,79 83,76 3,87 5066 Papua 81,78 1,23 1,51 79,37 84,19 1,74 5048

Indonesia 60,28 0,32 0,53 59,66 60,90 4,39 133620 Indonesia 64,38 0,27 0,42 63,85 64,91 3,87 121454 Indonesia 65,59 0,26 0,39 65,09 66,09 3,45 120333

263
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
Tabel H.5 Sampling error Persentase Pemuda yang Memiliki Jaminan Kesehatan Tabel I.1 Sampling error Persentase Pemuda yang Bekerja Menurut Provinsi, 2018 Tabel I.2 Sampling error Persentase Pemuda yang Bekerja Menurut Provinsi, 2018
Menurut Provinsi, 2018
Perkotaan Perdesaan
Perkotaan+ Perdesaan, Laki-laki+Perempuan Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek

264
Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Jumlah Jumlah
Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan
Jumlah Sampel Sampel
Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Error(RSE) Bawah Atas Sampling Error(RSE) Bawah Atas Sampling
Sampel
Error (RSE) Bawah Atas Sampling (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Aceh 45,98 1,41 3,07 43,22 48,75 2,34 1062 Aceh 49,18 1,03 2,10 47,15 51,20 1,92 1769
Aceh 94,67 0,39 0,41 93,91 95,43 1,56 10576 Sumatera Utara 55,48 1,09 1,97 53,34 57,62 2,53 2311 Sumatera Utara 63,69 0,89 1,39 61,96 65,43 2,10 3409
Sumatera Utara 53,49 0,92 1,71 51,69 55,28 4,57 15978 Sumatera Barat 48,77 1,60 3,29 45,63 51,91 3,17 1108 Sumatera Barat 50,92 1,28 2,51 48,41 53,42 1,90 1139
Sumatera Barat 68,50 1,10 1,61 66,35 70,66 2,69 7967 Riau 48,14 1,46 3,04 45,28 51,01 1,78 771 Riau 53,22 1,22 2,29 50,83 55,61 1,58 1139
Riau 57,57 1,30 2,25 55,02 60,11 4,52 6428 Jambi 53,75 1,87 3,48 50,08 57,42 1,99 576 Jambi 57,06 1,40 2,46 54,31 59,81 1,78 947
Jambi 49,29 1,41 2,86 46,53 52,06 2,69 5181 Sumatera Selatan 50,19 1,60 3,19 47,05 53,33 2,47 989 Sumatera Selatan 57,24 1,10 1,93 55,08 59,40 1,65 1483
Sumatera Selatan 85,58 0,97 1,14 83,68 87,48 5,96 8087 Bengkulu 46,32 2,17 4,68 42,07 50,57 1,95 397 Bengkulu 56,36 1,26 2,23 53,89 58,83 1,22 845
Bengkulu 56,36 1,38 2,45 53,65 59,07 1,39 4118 Lampung 52,66 1,38 2,62 49,96 55,36 1,62 890 Lampung 57,87 1,11 1,92 55,69 60,04 1,61 1408
ht
Lampung 54,66 1,19 2,19 52,32 57,00 4,31 7138 Kep Bangka Belitung 55,34 1,52 2,75 52,36 58,32 1,04 481 Kep Bangka Belitung 59,45 1,55 2,61 56,40 62,50 1,01 496
Kep Bangka Belitung 66,09 1,67 2,52 62,83 69,36 1,70 2839 Kepulauan Riau
tp 50,68 2,88 5,69 45,03 56,34 3,41 414 Kepulauan Riau 54,94 2,34 4,25 50,36 59,52 1,26 335
Kepulauan Riau 66,34 1,88 2,84 62,65 70,03 2,86 2743
DKI Jakarta 54,01 1,15 2,13 51,75 56,26 1,39 1233 DKI Jakarta - - - - - - -
DKI Jakarta 82,03 1,04 1,27 80,00 84,07 7,00 4187
Jawa Barat 49,83 0,74 1,49 48,38 51,29 1,88 3379 Jawa Barat 47,71 0,96 2,02 45,83 49,60 1,52 1547
s:
Jawa Barat 64,29 0,69 1,07 62,94 65,64 9,40 18002
Jawa Tengah 52,22 0,77 1,48 50,70 53,74 1,91 3296 Jawa Tengah 52,33 0,83 1,58 50,71 53,95 1,65 2449
Jawa Tengah 67,76 0,64 0,94 66,52 69,01 5,51 18631
//w
DI Yogyakarta 57,05 1,82 3,18 53,49 60,61 1,66 546 DI Yogyakarta 57,45 2,32 4,04 52,90 62,00 1,28 299
DI Yogyakarta 76,96 1,41 1,83 74,20 79,73 3,79 2425
Jawa Timur 52,95 0,78 1,47 51,43 54,47 2,04 3499 Jawa Timur 54,67 0,77 1,41 53,15 56,18 1,52 2755
Jawa Timur 59,27 0,69 1,17 57,92 60,63 6,74 20281 w
Banten 48,20 1,25 2,58 45,75 50,64 1,74 1163 Banten 43,22 1,81 4,19 39,67 46,77 1,75 520
Banten 62,76 1,14 1,81 60,53 64,99 6,86 6339
Bali 62,44 1,34 2,14 59,82 65,05 2,83 4241
Bali 66,12 1,67 2,52
w 62,85 69,39 2,38 980 Bali 73,43 1,75 2,38 70,00 76,85 1,89 713
Nusa Tenggara Barat 50,30 1,80 3,58 46,77 53,83 2,05 680 Nusa Tenggara Barat 55,66 2,09 3,76 51,55 59,76 2,92 717
Nusa Tenggara Barat 57,68 1,34 2,32 55,06 60,30 3,50 4898
Nusa Tenggara Timur 41,44 1,74 4,21 38,02 44,86 2,86 811 Nusa Tenggara Timur 60,79 1,12 1,84 58,60 62,98 2,70 2222
Nusa Tenggara Timur 61,72 0,93 1,51 59,90 63,55 1,80 9691
.b
Kalimantan Barat 49,00 1,47 2,99 46,13 51,87 1,72 813 Kalimantan Barat 58,43 1,22 2,09 56,04 60,83 1,90 1416
Kalimantan Barat 46,94 1,19 2,53 44,61 49,27 2,69 6803
Kalimantan Tengah 56,26 1,49 2,65 53,34
p 59,18 1,33 651 Kalimantan Tengah 59,77 1,25 2,09 57,33 62,22 1,60 1087
Kalimantan Tengah 55,70 1,51 2,72 52,73 58,66 2,37 5622
Kalimantan Selatan 65,72 1,30 1,98 63,18 68,27 2,89 5734 Kalimantan Selatan 52,93 1,72 3,26 49,55 56,31 2,09 773 Kalimantan Selatan 57,89 1,30 2,25 55,35 60,44 1,45 1023
s.
Kalimantan Timur 69,78 1,41 2,02 67,02 72,54 3,25 4360 Kalimantan Timur 49,75 1,62 3,25 46,58 52,92 2,03 713 Kalimantan Timur 53,66 2,11 3,93 49,53 57,80 2,47 536
Kalimantan Utara 78,20 1,95 2,49 74,38 82,01 1,52 2013 Kalimantan Utara 58,48 2,73 4,66 53,13 63,82 1,28 195 Kalimantan Utara 55,78 2,10 3,77 51,66 59,90 1,27 298
go
Sulawesi Utara 68,08 1,16 1,70 65,81 70,35 1,34 5529 Sulawesi Utara 43,47 1,64 3,77 40,26 46,68 1,95. 617 Sulawesi Utara 48,33 1,29 2,66 45,80 50,85 1,46 777
Sulawesi Tengah 60,45 1,21 2,00 58,07 62,82 1,70 5441 Sulawesi Tengah 52,79 2,18 4,13 48,52 57,06 2,39 575 Sulawesi Tengah 56,02 1,26 2,25 53,55 58,50 1,53 1029
Sulawesi Selatan 48,09 1,28 2,65 45,59 50,60 2,57
id
1525 Sulawesi Selatan 54,50 0,99 1,82 52,55 56,44 1,98 2143
Sulawesi Selatan 73,27 0,77 1,05 71,76 74,79 2,49 11818
Sulawesi Tenggara 61,55 1,39 2,26 58,83 64,28 2,03 5669 Sulawesi Tenggara 48,52 2,13 4,39 44,34 52,69 2,79 632 Sulawesi Tenggara 59,46 1,56 2,63 56,39 62,52 2,34 1192
Gorontalo 77,48 1,19 1,54 75,14 79,82 0,94 2834 Gorontalo 50,13 2,27 4,54 45,67 54,59 1,31 283 Gorontalo 55,89 1,63 2,91 52,71 59,08 1,33 557
Sulawesi Barat 82,54 1,52 1,84 79,56 85,52 2,07 2745 Sulawesi Barat 54,19 2,51 4,63 49,27 59,11 1,21 230 Sulawesi Barat 55,80 1,90 3,40 52,08 59,52 1,82 568

Maluku 50,96 1,71 3,35 47,61 54,30 1,98 5177 Maluku 38,32 1,79 4,67 34,82 41,82 2,01 469 Maluku 48,06 2,03 4,22 44,08 52,04 3,34 809
Maluku Utara 60,63 1,87 3,09 56,96 64,30 1,70 4120 Maluku Utara 43,42 2,28 5,26 38,94 47,89 2,08 339 Maluku Utara 53,44 1,98 3,70 49,56 57,31 2,44 656
Papua Barat 71,47 1,60 2,24 68,33 74,62 1,18 4058 Papua Barat 44,02 2,56 5,82 39,00 49,04 2,22 298 Papua Barat 51,14 1,98 3,88 47,25 55,03 2,80 694
Papua 80,98 1,35 1,66 78,35 83,62 3,89 10114 Papua 45,28 2,16 4,77 41,05 49,51 3,42 669 Papua 76,00 0,90 1,18 74,24 77,77 2,63 3709

Indonesia 64,98 0,23 0,35 64,53 65,43 5,55 241787 Indonesia 51,28 0,29 0,56 50,71 51,85 2,72 33368 Indonesia 54,98 0,25 0,46 54,48 55,47 2,27 40686
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018 Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018
Tabel I.3 Sampling error Persentase Pemuda yang Bekerja Menurut Provinsi, 2018 Tabel I.4 Sampling error Persentase Pemuda yang Bekerja Menurut Provinsi, 2018 Tabel I.5 Sampling error Persentase Pemuda yang Bekerja Menurut Provinsi, 2018

Laki-laki Perempuan Perkotaan+ Perdesaan, Laki-laki+Perempuan


Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek
Jumlah Jumlah Jumlah
Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan
Sampel Sampel Sampel
Error(RSE) Bawah Atas Sampling Error(RSE) Bawah Atas Sampling Error(RSE) Bawah Atas Sampling
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Aceh 61,85 1,15 1,85 59,60 64,09 2,07 1807 Aceh 34,33 1,12 3,26 32,14 36,53 2,06 1024 Aceh 48,11 0,83 1,73 46,48 49,75 2,07 2831
Sumatera Utara 68,91 0,96 1,40 67,02 70,79 2,54 3350 Sumatera Utara 48,80 1,01 2,07 46,82 50,79 2,32 2370 Sumatera Utara 59,06 0,73 1,23 57,63 60,49 2,53 5720
Sumatera Barat 61,78 1,32 2,14 59,20 64,37 2,24 1434 Sumatera Barat 37,42 1,44 3,86 34,59 40,25 2,59 813 Sumatera Barat 49,83 1,03 2,06 47,82 51,84 2,50 2247
Riau 66,13 1,27 1,92 63,65 68,62 1,73 1269 Riau 35,57 1,35 3,78 32,93 38,21 1,82 641 Riau 51,14 0,95 1,85 49,28 52,99 1,69 1910
Jambi 71,45 1,40 1,96 68,70 74,19 1,77 969 Jambi 39,92 1,59 3,98 36,81 43,04 1,88 554 Jambi 55,97 1,12 2,00 53,77 58,17 1,85 1523
Sumatera Selatan 68,77 1,20 1,75 66,41 71,13 1,98 1577 Sumatera Selatan 39,43 1,40 3,54 36,69 42,17 2,27 895 Sumatera Selatan 54,53 0,92 1,68 52,74 56,33 1,93 2472
Bengkulu 67,71 1,54 2,28 64,69 70,74 1,63 817 Bengkulu 37,17 1,75 4,70 33,75 40,60 1,87 425 Bengkulu 52,78 1,13 2,14 50,56 54,99 1,50 1242
ht
Lampung 72,59 1,11 1,53 70,40 74,77 1,69 1481 Lampung tp 38,88 1,32 3,40 36,29 41,47 1,88 817 Lampung 56,19 0,87 1,56 54,48 57,91 1,64 2298
Kep Bangka Belitung 71,50 1,39 1,95 68,77 74,22 1,04 627 Kep Bangka Belitung 41,96 1,86 4,42 38,32 45,60 1,45 350 Kep Bangka Belitung 57,21 1,09 1,90 55,08 59,35 1,02 977
Kepulauan Riau 56,21 3,28 5,83 49,79 62,63 3,60 441 Kepulauan Riau 46,25
s: 3,92 8,47 38,57 53,93 5,44 308 Kepulauan Riau 51,07 2,63 5,14 45,92 56,22 4,71 749
DKI Jakarta 60,13 1,59 2,64 57,01 63,24 1,33 690 DKI Jakarta 48,23 1,68 3,48 44,94 51,51 1,51 543 DKI Jakarta 54,01 1,15 2,13 51,75 56,26 1,39 1233
Jawa Barat 61,79 0,84 1,36 60,14 63,44 1,95 3095 Jawa Barat 36,41 0,84 2,31 34,76 38,05 1,91 1831 Jawa Barat 49,36 0,62 1,25 48,15 50,57 1,94 4926
//w
Jawa Tengah 61,73 0,77 1,24 60,23 63,23 1,76 3301 Jawa Tengah 42,45 0,76 1,80 40,95 43,94 1,63 2444 Jawa Tengah 52,28 0,57 1,08 51,17 53,38 1,78 5745
DI Yogyakarta 64,63 2,25 3,48 60,23 69,03 2,15 470 DI Yogyakarta 49,15 2,16 4,40
w 44,91 53,39 1,71 375 DI Yogyakarta 57,14 1,51 2,64 54,18 60,09 1,75 845
Jawa Timur 66,46 0,72 1,08 65,06 67,87 1,70 3763 Jawa Timur 40,82 0,78 1,91 39,29 42,35 1,84 2491 Jawa Timur 53,73 0,55 1,02 52,65 54,81 1,79 6254
Banten 57,36 1,38 2,41 54,65 60,06 1,64 1065 Banten 35,82 1,35 3,75 w33,19 38,46 1,59 618 Banten 46,82 1,03 2,20 44,80 48,84 1,77 1683
Bali 71,12 1,57 2,21 68,04 74,20 1,94 845 Bali 65,21 1,69 2,59 61,90 68,53 1,96 848 Bali 68,22 1,29 1,88 65,70 70,74 2,41 1693
Nusa Tenggara Barat 62,98 1,88 2,98 59,30 66,65 2,41 824 Nusa Tenggara Barat 43,14 1,85 4,29 39,51 46,76 2,28 573 Nusa Tenggara Barat 52,95 1,38 2,60 50,25 55,65 2,46 1397
.b
Nusa Tenggara Timur 66,12 1,25 1,89 63,67 68,57 2,59 1777 Nusa Tenggara Timur 44,90 1,30 2,90 42,34 p 47,45 2,52 1256 Nusa Tenggara Timur 55,56 0,99 1,78 53,62 57,50 2,94 3033
Kalimantan Barat 70,43 1,20 1,71 68,07 72,79 1,79 1406 Kalimantan Barat 39,27 1,31 3,34 36,70 41,84 1,81 823 Kalimantan Barat 55,07 0,95 1,72 53,21 56,93 1,85 2229
Kalimantan Tengah 74,82 1,26 1,68 72,36 77,29 1,77 1083 Kalimantan Tengah 40,51 1,47 3,63 37,63 43,39 1,75 655 Kalimantan Tengah 58,34 0,95 1,63 56,47 60,20 1,51 1738
s.
Kalimantan Selatan 68,18 1,40 2,06 65,42 70,93 1,79 1094 Kalimantan Selatan 42,15 1,43 3,40 39,34 44,95 1,57 702 Kalimantan Selatan 55,50 1,07 1,93 53,41 57,60 1,78 1796
Kalimantan Timur 64,63 1,82 2,82 61,05 68,20 2,46 799 Kalimantan Timur 35,86 1,67 4,66 32,59 39,13 1,84 450 Kalimantan Timur 51,01 1,29 2,53 48,47 53,54 2,15 1249
go
Kalimantan Utara 70,06 2,61 3,73 64,94 75,18 1,95 315 Kalimantan Utara 43,22 2,97 6,88 37,39 49,05 1,92. 178 Kalimantan Utara 57,43 1,85 3,23 53,79 61,06 1,59 493
Sulawesi Utara 59,67 1,50 2,52 56,72 62,61 1,97 950 Sulawesi Utara 30,48 1,33 4,37 27,87 33,08 1,62 444 Sulawesi Utara 45,66 1,07 2,33 43,57 47,74 1,84 1394
id
Sulawesi Tengah 70,99 1,30 1,83 68,45 73,54 1,51 1040 Sulawesi Tengah 38,29 1,68 4,37 35,00 41,57 2,10 564 Sulawesi Tengah 55,00 1,10 2,01 52,84 57,17 1,78 1604
Sulawesi Selatan 64,65 1,12 1,74 62,45 66,85 2,46 2282 Sulawesi Selatan 38,49 1,10 2,86 36,33 40,65 2,30 1386 Sulawesi Selatan 51,52 0,80 1,55 49,95 53,08 2,28 3668
Sulawesi Tenggara 70,88 1,58 2,22 67,79 73,97 2,32 1128 Sulawesi Tenggara 39,54 1,79 4,53 36,03 43,05 2,55 696 Sulawesi Tenggara 55,32 1,29 2,33 52,79 57,85 2,58 1824
Gorontalo 70,15 1,80 2,57 66,62 73,68 1,47 560 Gorontalo 36,45 1,90 5,22 32,72 40,19 1,46 280 Gorontalo 53,48 1,35 2,52 50,83 56,12 1,38 840
Sulawesi Barat 71,44 2,02 2,83 67,47 75,40 1,74 503 Sulawesi Barat 39,23 2,37 6,03 34,59 43,87 2,01 295 Sulawesi Barat 55,47 1,60 2,88 52,35 58,60 1,78 798
Maluku 54,82 1,94 3,53 51,03 58,61 2,77 813 Maluku 31,18 1,78 5,71 27,69 34,67 2,53 465 Maluku 43,39 1,36 3,13 40,73 46,05 2,66 1278
Maluku Utara 63,59 1,99 3,12 59,70 67,48 2,18 617 Maluku Utara 36,40 2,19 6,01 32,11 40,69 2,53 378 Maluku Utara 50,30 1,56 3,11 47,23 53,36 2,45 995
Papua Barat 59,06 2,02 3,42 55,10 63,02 2,33 621 Papua Barat 36,11 2,06 5,70 32,08 40,14 2,29 371 Papua Barat 48,17 1,58 3,29 45,07 51,28 2,64 992
Papua 71,70 1,21 1,69 69,33 74,08 3,00 2353 Papua 60,52 1,29 2,14 57,98 63,05 2,56 2025 Papua 66,46 0,98 1,47 64,55 68,38 3,35 4378

Indonesia 64,67 0,26 0,41 64,15 65,18 2,63 45166 Indonesia 40,68 0,27 0,67 40,14 41,22 2,62 28888 Indonesia 52,87 0,20 0,37 52,48 53,25 2,65 74054

265
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018 Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018 Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018
Tabel J.1 Sampling error Tingkat Partisipasi Angkata Kerja (TPAK) Pemuda Menurut Tabel J.2 Sampling error Tingkat Partisipasi Angkata Kerja (TPAK) Pemuda Menurut Tabel J.3 Sampling error Tingkat Partisipasi Angkata Kerja (TPAK) Pemuda Menurut
Provinsi, 2018 Provinsi, 2018 Provinsi, 2018

Perkotaan Perdesaan Laki-laki

266
Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek
Jumlah Jumlah Jumlah
Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan
Sampel Sampel Sampel
Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Aceh 56,11 1,47 2,62 53,23 58,99 2,56 1293 Aceh 57,01 1,01 1,77 55,03 58,99 1,88 2044 Aceh 71,49 1,04 1,45 69,46 73,52 1,95 2091
Sumatera Utara 65,20 1,07 1,64 63,10 67,30 2,65 2707 Sumatera Utara 70,79 0,83 1,18 69,16 72,43 2,08 3726 Sumatera Utara 78,30 0,88 1,12 76,58 80,03 2,69 3742
Sumatera Barat 57,91 1,60 2,76 54,78 61,04 3,22 1296 Sumatera Barat 59,05 1,18 2,00 56,73 61,36 1,69 1320 Sumatera Barat 70,57 1,27 1,80 68,08 73,06 2,35 1632
Riau 60,10 1,46 2,43 57,24 62,96 1,85 969 Riau 59,91 1,14 1,90 57,67 62,15 1,43 1305 Riau 75,76 1,02 1,34 73,76 77,75 1,35 1470
Jambi 61,64 1,81 2,94 58,09 65,19 1,96 661 Jambi 62,56 1,29 2,06 60,04 65,08 1,57 1047 Jambi 77,89 1,20 1,54 75,54 80,24 1,54 1072
Sumatera Selatan 58,60 1,56 2,66 55,55 61,65 2,40 1157 Sumatera Selatan 63,16 0,98 1,55 61,23 65,08 1,38 1651 Sumatera Selatan 76,88 1,05 1,37 74,81 78,95 1,84 1786
Bengkulu 52,26 2,17 4,14 48,01 56,50 1,93 445 Bengkulu 62,14 1,19 1,91 59,81 64,46 1,14 939 Bengkulu 73,49 1,53 2,09 70,49 76,50 1,81 889
ht
Lampung 61,11 1,51 2,48 58,14 64,07 2,05 1038 Lampung 63,22 1,06 1,67 61,15 65,30 1,53 1545 Lampung 80,49 0,94 1,16 78,66 82,33 1,52 1661
Kep Bangka Belitung 61,48 1,54 2,51 58,46 64,51 1,12 533 Kep Bangka Belitung 64,30 1,61 2,51 61,14 67,46 1,14 537 Kep Bangka Belitung 78,54 1,27 1,62 76,04 81,04 1,05 685
tp
Kepulauan Riau 60,83 2,82 4,63 55,31 66,35 3,41 481 Kepulauan Riau 59,80 2,08 3,48 55,71 63,88 1,03 363 Kepulauan Riau 69,43 3,43 4,94 62,71 76,15 4,57 507
DKI Jakarta 62,18 1,12 1,80 59,98 64,37 1,39 1474 DKI Jakarta - - - - - - - DKI Jakarta 71,60 1,35 1,89 68,95 74,26 1,14 851
s:
Jawa Barat 61,54 0,72 1,17 60,13 62,95 1,86 4243 Jawa Barat 60,90 0,90 1,47 59,14 62,66 1,38 1999 Jawa Barat 76,91 0,69 0,90 75,56 78,26 1,74 3918
Jawa Tengah 59,99 0,72 1,21 58,57 61,41 1,73 3795 Jawa Tengah 59,23 0,80 1,35 57,67 60,80 1,59 2750 Jawa Tengah 70,90 0,70 0,99 69,52 72,28 1,70 3794
//w
DI Yogyakarta 64,66 1,73 2,68 61,26 68,06 1,63 619 DI Yogyakarta 61,50 2,34 3,80 56,92 66,08 1,34 320 DI Yogyakarta 71,95 1,93 2,68 68,17 75,72 1,79 518
Jawa Timur 60,36 0,77 1,28 58,84 61,87 2,11 3992 Jawa Timur 60,58 0,75 1,24
w 59,10 62,05 1,49 3073 Jawa Timur 74,74 0,67 0,89 73,43 76,05 1,75 4265
Banten 58,07 1,24 2,13 55,65 60,50 1,76 1443 Banten 58,11 1,62 2,78 54,94 61,28 1,41 701 Banten 72,00 1,21 1,69 69,62 74,38 1,54 1377
Bali 69,13 1,64 2,37 65,92 72,35 2,41 1026 Bali 75,98 1,66 2,18
w 72,73 79,23 1,82 737 Bali 75,33 1,52 2,02 72,34 78,32 2,01 894
Nusa Tenggara Barat 55,76 1,85 3,32 52,13 59,38 2,19 751 Nusa Tenggara Barat 60,13 1,89 3,14 56,42
.b 63,83 2,45 778 Nusa Tenggara Barat 69,44 1,76 2,54 65,98 72,89 2,34 910
Nusa Tenggara Timur 48,79 1,60 3,28 45,65 51,92 2,33 932 Nusa Tenggara Timur 64,20 1,06 1,65 62,12 66,27 2,52 2343 Nusa Tenggara Timur 71,23 1,10 1,55 69,07 73,39 2,20 1905
Kalimantan Barat 59,48 1,46 2,45 56,62 62,34 1,77 991 Kalimantan Barat 62,77 1,19 1,89 60,44
p 65,10 1,87 1531 Kalimantan Barat 77,67 1,06 1,37 75,58 79,75 1,68 1572
Kalimantan Tengah 64,06 1,39 2,17 61,33 66,79 1,24 750 Kalimantan Tengah 64,15 1,18 1,84 61,84 66,46 1,49 1177 Kalimantan Tengah 80,87 1,11 1,37 78,70 83,04 1,67 1186
Kalimantan Selatan 62,43 1,63 2,62 59,23 65,63 2,00 899 Kalimantan Selatan 62,66 1,28 2,04 60,16 65,16 1,45 1111 Kalimantan Selatan 77,19 1,19 1,55 74,85 79,52 1,59 1231
s.
Kalimantan Timur 59,52 1,58 2,66 56,42 62,62 2,01 869 Kalimantan Timur 61,49 1,81 2,95 57,94 65,04 1,91 611 Kalimantan Timur 75,38 1,58 2,09 72,29 78,48 2,27 939
Kalimantan Utara 62,42 2,52 4,03 57,48 67,36 1,13 211 Kalimantan Utara 63,98 1,98 3,10 60,09 67,87 1,21 346 Kalimantan Utara 76,78 1,91 2,48 73,04 80,52 1,22 350
go
Sulawesi Utara 56,29 1,82 3,24 52,72 59,87 2,42 786 Sulawesi Utara 56,48 1,33 2,35 53,88 59,09 1,58
. 929 Sulawesi Utara 71,18 1,42 1,99 68,40 73,96 2,06 1130
Sulawesi Tengah 60,21 2,09 3,47 56,12 64,31 2,28 660 Sulawesi Tengah 60,12 1,17 1,95 57,82 62,42 1,36 1113 Sulawesi Tengah 76,47 1,20 1,57 74,12 78,83 1,48 1127
id
Sulawesi Selatan 58,47 1,28 2,18 55,97 60,98 2,65 1798 Sulawesi Selatan 59,52 0,95 1,60 57,66 61,38 1,87 2359 Sulawesi Selatan 74,03 0,96 1,29 72,16 75,91 2,12 2589
Sulawesi Tenggara 54,87 2,18 3,97 50,60 59,14 2,94 705 Sulawesi Tenggara 63,04 1,46 2,32 60,18 65,91 2,12 1259 Sulawesi Tenggara 75,30 1,55 2,05 72,27 78,33 2,47 1200
Gorontalo 57,79 2,40 4,15 53,09 62,49 1,49 327 Gorontalo 61,94 1,49 2,41 59,01 64,86 1,18 622 Gorontalo 76,94 1,62 2,11 73,76 80,13 1,41 617
Sulawesi Barat 62,90 2,59 4,11 57,83 67,97 1,37 267 Sulawesi Barat 59,05 1,86 3,15 55,41 62,70 1,78 606 Sulawesi Barat 75,56 1,94 2,57 71,75 79,37 1,78 539
Maluku 50,90 2,09 4,11 46,80 55,01 2,60 600 Maluku 55,93 1,71 3,06 52,57 59,28 2,41 925 Maluku 64,82 1,90 2,93 61,10 68,54 2,89 944
Maluku Utara 49,77 2,27 4,56 45,32 54,22 2,02 390 Maluku Utara 59,54 1,96 3,29 55,70 63,37 2,48 735 Maluku Utara 69,94 1,88 2,68 66,27 73,62 2,14 688
Papua Barat 56,33 2,58 4,58 51,28 61,38 2,25 385 Papua Barat 57,29 1,98 3,45 53,42 61,17 2,84 773 Papua Barat 70,37 2,03 2,89 66,39 74,35 2,74 733
Papua 56,29 1,92 3,40 52,53 60,04 2,71 813 Papua 78,98 0,83 1,06 77,35 80,62 2,48 3880 Papua 78,39 0,96 1,22 76,51 80,27 2,25 2546

Indonesia 60,56 0,28 0,47 60,01 61,11 2,71 39306 Indonesia 61,81 0,24 0,39 61,34 62,28 2,14 45155 Indonesia 74,67 0,23 0,31 74,22 75,13 2,45 51358
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018 Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018 Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018
Tabel J.4 Sampling error Tingkat Partisipasi Angkata Kerja (TPAK) Pemuda Menurut Tabel J.5 Sampling error Tingkat Partisipasi Angkata Kerja (TPAK) Pemuda Menurut Tabel K.1 Sampling error Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pemuda Menurut
Provinsi, 2018 Provinsi, 2018 Provinsi, 2018

Perempuan Perkotaan+ Perdesaan, Laki-laki+Perempuan Perkotaan


Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek
Jumlah Jumlah Jumlah
Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan
Sampel Sampel Sampel
Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Aceh 41,88 1,19 2,84 39,55 44,21 2,15 1246 Aceh 56,71 0,83 1,47 55,08 58,34 2,10 3337 Aceh 18.05 1.47 8.15 15.17 20.93 2.40 231
Sumatera Utara 56,53 1,03 1,82 54,52 58,54 2,43 2691 Sumatera Utara 67,64 0,70 1,04 66,26 69,02 2,61 6433 Sumatera Utara 14.91 1.03 6.92 12.89 16.93 2.86 396
Sumatera Barat 45,90 1,41 3,06 43,15 48,66 2,32 984 Sumatera Barat 58,47 1,00 1,70 56,52 60,43 2,43 2616 Sumatera Barat 15.78 1.30 8.21 13.24 18.32 2.25 188
Riau 43,62 1,43 3,29 40,81 46,43 1,93 804 Riau 59,99 0,90 1,50 58,22 61,75 1,59 2274 Riau 19.89 1.51 7.57 16.94 22.85 1.77 198
Jambi 46,05 1,65 3,59 42,80 49,29 1,96 636 Jambi 62,26 1,05 1,68 60,21 64,31 1,69 1708 Jambi 12.80 1.80 14.08 9.27 16.34 2.54 85
Sumatera Selatan 45,00 1,39 3,10 42,27 47,73 2,18 1022 Sumatera Selatan 61,41 0,85 1,38 59,75 63,07 1,73 2808 Sumatera Selatan 14.36 1.41 9.79 11.60 17.11 2.26 168
ht
Bengkulu 43,07 1,69 3,92 39,76 46,38 1,67 495 Bengkulu 58,61 1,09 1,86 56,47 60,75 1,44 1384 Bengkulu 11.36 1.87 16.47 7.70 15.03 1.87 48
Lampung 43,58 1,37 3,14 40,90 46,27 1,95 922 Lampung 62,54 0,87 1,38 60,85 64,24 1,69 2583 Lampung 13.82 1.29 9.31 11.30 16.35 1.81 148
tp
Kep Bangka Belitung 45,92 1,89 4,11 42,22 49,62 1,47 385 Kep Bangka Belitung 62,77 1,12 1,78 60,58 64,95 1,13 1070 Kep Bangka Belitung 9.99 1.44 14.44 7.16 12.82 1.58 52
Kepulauan Riau 52,59 3,68 7,01 45,37 59,81 4,80 337 Kepulauan Riau 60,74 2,57 4,23 55,70 65,78 4,73 844 Kepulauan Riau 16.68 2.91 17.45 10.97 22.38 3.80 67
s:
DKI Jakarta 53,27 1,70 3,19 49,94 56,61 1,56 623 DKI Jakarta 62,18 1,12 1,80 59,98 64,37 1,39 1474 DKI Jakarta 13.14 1.01 7.68 11.16 15.12 1.45 241
Jawa Barat 45,22 0,88 1,95 43,49 46,95 1,96 2324 Jawa Barat 61,39 0,59 0,97 60,23 62,56 1,89 6242 Jawa Barat 19.02 0.75 3.94 17.55 20.48 1.91 864
//w
Jawa Tengah 47,91 0,76 1,59 46,42 49,40 1,58 2751 Jawa Tengah 59,63 0,54 0,90 58,57 60,68 1,67 6545 Jawa Tengah 12.94 0.67 5.17 11.63 14.26 1.89 499
DI Yogyakarta 11.77 1.57 13.34 8.69 14.85 1.90 73
DI Yogyakarta 55,47 2,07 3,74 51,40 59,54 1,59 421 DI Yogyakarta 63,97 1,45 2,27 61,13 66,82 1,72 939
Jawa Timur 45,98 0,79 1,72 44,43 47,53 1,84 2800 Jawa Timur 60,46 0,54
w
0,90 59,39 61,52 1,82 7065
Jawa Timur 12.27 0.62 5.03 11.06 13.48 1.81 493
w Banten 17.01 1.16 6.81 14.74 19.28 1.55 280
Banten 43,56 1,45 3,33 40,72 46,41 1,73 767 Banten 58,09 1,00 1,72 56,13 60,04 1,70 2144
Bali 4.36 0.67 15.38 3.05 5.67 1.42 46
Bali 66,72 1,67 2,50 63,45 70,00 1,96 869 Bali 71,10 1,26 1,77 68,63 73,56 2,44 1763
Nusa Tenggara Barat 9.79 1.19 12.13 7.46 12.11 1.41 71
Nusa Tenggara Barat 46,64 1,82 3,89 43,08 50,20 2,16 619 Nusa Tenggara Barat 57,92 1,32 2,28
.b
55,33 60,50 2,31 1529
p Nusa Tenggara Timur 15.06 1.92 12.76 11.29 18.83 3.21 121
Nusa Tenggara Timur 48,73 1,30 2,67 46,18 51,28 2,49 1370 Nusa Tenggara Timur 60,03 0,92 1,52 58,24 61,83 2,58 3275
Kalimantan Barat 17.62 1.51 8.57 14.66 20.57 1.87 178
Kalimantan Barat 45,07 1,36 3,02 42,41 47,74 1,88 950 Kalimantan Barat 61,60 0,93 1,50 59,78 63,41 1,85 2522
Kalimantan Tengah 12.17 1.39 11.38 9.46 14.89 1.69 99
Kalimantan Tengah 46,00 1,51 3,28 43,04 48,96 1,79 741 Kalimantan Tengah 64,11 0,90 1,40 62,35 65,88 1,43 1927
s.
Kalimantan Selatan 15.21 1.74 11.42 11.81 18.62 2.57 126
Kalimantan Selatan 47,12 1,47 3,13 44,23 50,00 1,63 779 Kalimantan Selatan 62,54 1,03 1,64 60,53 64,56 1,73 2010
Kalimantan Timur 16.41 1.53 9.32 13.42 19.41 1.97 156
Kalimantan Timur 43,22 1,64 3,79 40,01 46,42 1,66 541 Kalimantan Timur 60,15 1,22 2,03 57,76 62,55 2,00 1480
go
Kalimantan Utara 6.32 2.61 41.35 1.20 11.44 3.01 16
Kalimantan Utara 47,57 3,02 6,36 41,65 53,50 1,95 207 Kalimantan Utara 63,03 1,72 2,73 59,66 66,40 1,43
. 557
Sulawesi Utara 22.78 2.00 8.79 18.85 26.70 2.29 169
Sulawesi Utara 40,34 1,57 3,89 37,27 43,42 1,98 585 Sulawesi Utara 56,38 1,17 2,07 54,09 58,67 2,24 1715
id Sulawesi Tengah 12.33 1.54 12.46 9.32 15.34 1.65 85
Sulawesi Tengah 43,09 1,62 3,76 39,92 46,26 1,89 646 Sulawesi Tengah 60,15 1,04 1,73 58,12 62,18 1,62 1773 Sulawesi Selatan 17.75 1.27 7.16 15.26 20.24 2.55 273
Sulawesi Selatan 44,15 1,16 2,62 41,89 46,42 2,43 1568 Sulawesi Selatan 59,03 0,78 1,32 57,50 60,57 2,26 4157 Sulawesi Tenggara 11.58 1.63 14.08 8.39 14.78 2.18 73
Sulawesi Tenggara 44,39 1,65 3,71 41,16 47,63 2,09 764 Sulawesi Tenggara 59,95 1,25 2,08 57,51 62,39 2,48 1964 Gorontalo 13.25 1.82 13.73 9.69 16.82 1.05 44
Gorontalo 43,10 1,89 4,38 39,40 46,80 1,35 332 Gorontalo 60,20 1,33 2,21 57,59 62,81 1,39 949 Sulawesi Barat 13.85 2.09 15.07 9.76 17.94 1.10 37
Sulawesi Barat 43,83 2,40 5,48 39,12 48,54 2,00 334 Sulawesi Barat 59,84 1,57 2,63 56,76 62,92 1,77 873
Maluku 24.72 2.96 11.99 18.91 30.53 3.57 131
Maluku 41,44 1,80 4,34 37,92 44,97 2,28 581 Maluku 53,52 1,34 2,51 50,89 56,15 2,56 1525 Maluku Utara 12.77 1.95 15.27 8.95 16.59 1.66 51
Maluku Utara 42,40 2,24 5,28 38,01 46,78 2,51 437 Maluku Utara 56,48 1,55 2,74 53,45 59,51 2,44 1125 Papua Barat 21.85 2.65 12.11 16.66 27.03 1.93 87
Papua Barat 41,97 2,06 4,90 37,94 46,00 2,17 425 Papua Barat 56,89 1,58 2,77 53,80 59,98 2,67 1158 Papua 19.56 2.50 12.77 14.66 24.45 4.05 144
Papua 64,61 1,24 1,92 62,18 67,05 2,47 2147 Papua 71,94 0,86 1,20 70,25 73,62 2,87 4693
Indonesia 15,32 0,27 1,78 14,79 15,86 2,81 5938
Indonesia 47,07 0,28 0,60 46,52 47,63 2,67 33103 Indonesia 61,10 0,19 0,31 60,72 61,47 2,61 84461
Keterangan: Warna kuning (saa) artinya perlu kehati-hatian dalam menggunakan hasil estimasi

267
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018 Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018 Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018
Tabel K.2 Sampling error Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pemuda Menurut Tabel K.3 Sampling error Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pemuda Menurut Tabel K.4 Sampling error Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pemuda Menurut
Provinsi, 2018 Provinsi, 2018 Provinsi, 2018

Perdesaan Laki-laki Perempuan

268
Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek
Jumlah Jumlah Jumlah
Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan
Sampel Sampel Sampel
Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Aceh 13.74 1.06 7.70 11.67 15.82 2.43 275 Aceh 13,49 1,01 7,49 11,51 15,47 2,32 284 Aceh 18,02 1,30 7,19 15,48 20,56 1,76 222
Sumatera Utara 10.03 0.70 6.95 8.66 11.40 2.35 317 Sumatera Utara 12,00 0,86 7,15 10,32 13,68 3,21 392 Sumatera Utara 13,67 0,97 7,07 11,77 15,56 2,53 321
Sumatera Barat 13.77 1.23 8.91 11.37 16.18 2.19 181 Sumatera Barat 12,45 1,11 8,87 10,29 14,62 2,40 198 Sumatera Barat 18,48 1,53 8,26 15,49 21,48 2,07 171
Riau 11.17 1.08 9.67 9.05 13.28 1.86 166 Riau 12,70 1,04 8,19 10,66 14,74 1,77 201 Riau 18,46 1,65 8,95 15,22 21,70 1,83 163
Jambi 8.79 1.23 14.01 6.38 11.21 2.62 100 Jambi 8,27 1,11 13,47 6,09 10,46 2,35 103 Jambi 13,29 1,61 12,08 10,15 16,44 1,83 82
Sumatera Selatan 9.37 1.03 10.98 7.36 11.39 2.62 168 Sumatera Selatan 10,55 0,98 9,31 8,62 12,47 2,31 209 Sumatera Selatan 12,38 1,30 10,50 9,83 14,92 1,94 127
Bengkulu 9.30 1.00 10.73 7.34 11.25 1.39 94 Bengkulu 7,86 1,00 12,67 5,91 9,82 1,51 72 Bengkulu 13,68 1,91 13,94 9,94 17,42 1,90 70
Lampung 9,82 0,96 9,72 7,95 11,70 2,25 180
ht
Lampung 8.47 0.95 11.18 6.62 10.33 2.33 137 Lampung 10,80 1,21 11,17 8,43 13,16 1,69 105
Kep Bangka Belitung 7.54 1.09 14.48 5.40 9.68 1.11 41 Kep Bangka Belitung 8,97 1,27 14,17 6,48 11,46 1,70 58 Kep Bangka Belitung 8,63 1,55 17,95 5,59 11,66 1,43 35
Kepulauan Riau
tp 19,04 3,24 17,01 12,69 25,39 3,90 66
Kepulauan Riau 8.12 1.98 24.43 4.23 12.01 1.80 28 Kepulauan Riau 12,05 3,96 32,85 4,29 19,82 6,85 29
DKI Jakarta - - - - - - - DKI Jakarta 16,03 1,47 9,19 13,14 18,91 1,46 161 DKI Jakarta 9,48 1,18 12,46 7,16 11,79 1,16 80
s:
Jawa Barat 21.65 1.07 4.92 19.56 23.73 1.66 452 Jawa Barat 19,66 0,78 3,98 18,13 21,20 1,94 823 Jawa Barat 19,49 0,99 5,07 17,56 21,43 1,75 493
Jawa Tengah 11.65 0.71 6.13 10.25 13.05 1.77 301 Jawa Tengah 12,93 0,63 4,89 11,69 14,17 1,79 493 Jawa Tengah 11,40 0,68 5,98 10,06 12,73 1,50 307
//w
DI Yogyakarta 10,17 1,76 17,36 6,71 13,63 2,39 48
DI Yogyakarta 6.58 1.63 24.82 3.38 9.78 1.55 21 DI Yogyakarta 11,40 1,98 17,38 7,52 15,28 1,96 46
Jawa Timur 11,08 0,55 4,93 10,00 12,15 1,68 502
Jawa Timur 9.76 0.62 6.32 8.55 10.96 1.65 318 w Jawa Timur 11,22 0,71 6,29 9,83 12,60 1,68 309
Banten 20,34 1,22 6,02 17,94 22,74 1,41 312
Banten 25.63 2.27 8.85 21.19 30.08 2.06 181 Banten 17,77 1,66 9,35 14,51 21,02 1,66 149
Bali 3.36 0.73 21.78 1.93 4.79 1.51 24
Bali
Nusa Tenggara Barat
5,58
9,30
0,82
1,28
14,62
13,77
w 3,98
6,79
7,18
11,81
1,53
2,16
49
86
Bali 2,26 0,54 23,96 1,20 3,33 1,38 21
Nusa Tenggara Barat 7.43 1.50 20.23 4.48 10.38 3.24 61 Nusa Tenggara Barat 7,52 1,34 17,82 4,89 10,14 1,96 46
Nusa Tenggara Timur 7,17 0,84 11,66 5,53 8,80 2,77 128
Nusa Tenggara Timur 5.31 0.60 11.31 4.13 6.48 2.37 121
.b Nusa Tenggara Timur 7,86 0,89 11,34 6,12 9,61 1,96 114
Kalimantan Barat 9,31 0,82 8,84 7,70p 10,93 1,61 166
Kalimantan Barat 6.91 0.74 10.70 5.46 8.36 1.65 115 Kalimantan Barat 12,87 1,32 10,22 10,29 15,45 1,74 127
Kalimantan Tengah 7,47 0,86 11,44 5,80 9,15 1,80 103
Kalimantan Tengah 6.83 0.83 12.16 5.20 8.46 1.72 90 Kalimantan Tengah 11,93 1,37 11,45 9,25 14,61 1,59 86
Kalimantan Selatan 11,67 1,25 10,71 9,22 14,12 2,31 137
Kalimantan Selatan 7.60 0.89 11.68 5.86 9.34 1.47 88 Kalimantan Selatan 10,55 1,31 12,42 7,98 13,12 1,60 77
s.
Kalimantan Timur 14,27 1,46 10,23 11,41 17,13 2,22 140
Kalimantan Timur 12.73 1.77 13.92 9.26 16.20 2.39 75 Kalimantan Utara 8,75 2,56 29,24 3,73 13,76 3,77 35
Kalimantan Timur 17,03 1,98 11,61 13,15 20,90 1,82 91
Kalimantan Utara 12.82 2.54 19.83 7.84 17.80 2.62 48 Kalimantan Utara 9,15 2,28 24,87 4,69 13,61 1,58 29
go
Sulawesi Utara 16,18 1,43 8,84 13,37 18,98 2,25 180
Sulawesi Utara 14.44 1.34 9.28 11.82 17.07 1.80 152 Sulawesi Tengah 7,17 0,87 12,14 5,46 8,87 1,61
. 87 Sulawesi Utara 24,46 2,21 9,03 20,13 28,79 2,06 141
Sulawesi Tengah 6.81 0.85 12.50 5.15 8.48 1.63 84 Sulawesi Tengah 11,14 1,41 12,67 8,38 13,91 1,53 82
Sulawesi Selatan 12,67 0,85 6,69 11,01 14,34 2,15
id
307
Sulawesi Selatan 8.44 0.71 8.38 7.06 9.83 1.92 216 Sulawesi Tenggara 5,86 0,87 14,78 4,16 7,56 1,97 72 Sulawesi Selatan 12,83 1,19 9,26 10,50 15,16 2,51 182
Sulawesi Tenggara 5.69 0.82 14.46 4.08 7.30 1.84 67 Gorontalo 8,83 1,10 12,48 6,67 10,99 1,10 57 Sulawesi Tenggara 10,94 1,58 14,41 7,85 14,03 2,15 68
Gorontalo 9.76 1.20 12.32 7.40 12.11 1.26 65 Sulawesi Barat 5,46 1,04 19,00 3,43 7,49 1,37 36 Gorontalo 15,42 2,22 14,37 11,08 19,77 1,51 52
Sulawesi Barat 5.51 1.13 20.57 3.29 7.72 1.81 38 Sulawesi Barat 10,50 2,11 20,09 6,37 14,64 1,77 39
Maluku 15,43 1,96 12,69 11,59 19,26 3,48 131
Maluku 14.07 2.39 16.97 9.39 18.74 5.34 116 Maluku Utara 9,08 1,26 13,89 6,61 11,56 1,73 71 Maluku 24,77 3,35 13,53 18,20 31,34 4,28 116
Maluku Utara 10.24 1.48 14.41 7.35 13.14 2.20 79 Papua Barat 16,07 1,74 10,83 12,66 19,48 2,19 112 Maluku Utara 14,15 1,96 13,82 10,31 17,98 1,64 59
Papua Barat 10.74 1.73 16.10 7.35 14.13 3.18 79 Papua 8,53 1,05 12,33 6,47 10,59 4,61 193 Papua Barat 13,96 2,21 15,80 9,64 18,28 2,12 54
Papua 3.77 0.44 11.58 2.92 4.63 2.46 171 Papua 6,34 0,75 11,87 4,86 7,81 2,25 122
Indonesia 13,40 0,23 1,71 12,95 13,85 2,94 6192
Indonesia 11,05 0,22 2,02 10,61 11,49 2,78 4469 Indonesia 13,58 0,28 2,05 13,03 14,12 2,60 4215
Keterangan: Warna kuning (saa) artinya perlu kehati-hatian dalam menggunakan hasil estimasi
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018 Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018 Keterangan: Warna kuning (saa) artinya perlu kehati-hatian dalam menggunakan hasil estimasi
Tabel K.5 Sampling error Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pemuda Menurut Tabel L.1 Sampling error Persentase Pemuda dengan Tingkat Pengeluaran Rumah Tabel L.2 Sampling error Persentase Pemuda dengan Tingkat Pengeluaran Rumah
Provinsi, 2018 Tangga 40 Persen Terbawah, 2018 Tangga 40 Persen Terbawah, 2018

Perkotaan+ Perdesaan, Laki-laki+Perempuan Perkotaan Perdesaan


Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek
Jumlah Jumlah Jumlah
Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan
Sampel Sampel Sampel
Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Aceh 15,16 0,86 5,68 13,47 16,85 2,43 506 Aceh 34,20 2,32 6,79 29,65 38,75 5,27 3082 Aceh 32,92 1,38 4,19 30,21 35,62 2,82 7494
Sumatera Utara 12,68 0,65 5,11 11,41 13,95 2,96 713 Sumatera Utara 39,69 1,59 4,01 36,57 42,80 10,14 7505 Sumatera Utara 28,25 1,17 4,15 25,95 30,55 3,85 8473
Sumatera Barat 14,77 0,89 6,02 13,03 16,52 2,19 369 Sumatera Barat 26,85 2,01 7,49 22,91 30,79 5,94 3455 Sumatera Barat 18,58 1,16 6,26 16,30 20,86 2,15 4512
Riau 14,76 0,91 6,14 12,98 16,53 1,84 364 Riau 30,67 1,93 6,29 26,89 34,45 6,13 2510 Riau 16,13 1,31 8,14 13,56 18,71 4,60 3918
Jambi 10,10 1,02 10,10 8,10 12,10 2,59 185 Jambi 37,30 2,60 6,96 32,21 42,39 4,14 1519 Jambi 31,30 1,56 4,98 28,25 34,36 2,40 3662
Sumatera Selatan 11,20 0,83 7,45 9,56 12,83 2,46 336 Sumatera Selatan 42,38 1,95 4,60 38,57 46,20 6,00 2841 Sumatera Selatan 41,30 1,45 3,51 38,45 44,14 3,92 5246
ht
Bengkulu 9,96 0,91 9,11 8,18 11,73 1,57 142 Bengkulu 39,38 2,83 7,18 33,83 44,92 2,65 1322 Bengkulu 26,59 1,59 6,00 23,46 29,71 1,44 2796
Lampung 10,15 0,77 7,61 8,64 11,67 2,16 285 Lampung 38,34 2,92 7,61 32,62 44,06 11,08 2093 Lampung 41,64 1,34 3,23 39,01 44,28 3,57 5045
tp
Kep Bangka Belitung 8,85 0,92 10,43 7,04 10,66 1,40 93 Kep Bangka Belitung 13,05 1,72 13,15 9,69 16,42 2,39 1319 Kep Bangka Belitung 5,77 1,08 18,64 3,66 7,88 1,31 1520
Kepulauan Riau 15,92 2,66 16,71 10,70 21,13 5,48 95 Kepulauan Riau 14,09 1,71 12,14 10,73 17,44 4,93 2081 Kepulauan Riau 14,09 3,06 21,71 8,10 20,09 1,59 662
s:
DKI Jakarta 13,14 1,01 7,68 11,16 15,12 1,45 241 DKI Jakarta 13,91 1,08 7,77 11,80 16,03 11,97 4187 DKI Jakarta - - - - - - -
Jawa Barat 19,60 0,63 3,21 18,37 20,84 1,97 1316 Jawa Barat 39,79 1,05 2,65 37,72 41,85 20,71 12568 Jawa Barat 35,16 1,30 3,71 32,61 37,72 7,56 5434
//w
Jawa Tengah 12,33 0,49 3,96 11,37 13,28 1,83 800 Jawa Tengah 50,78 1,02 2,00 48,78 52,77 8,37 10452 Jawa Tengah 41,67 1,06 2,54 39,60 43,74 6,05 8179
DI Yogyakarta 10,68 1,29 12,06 8,16 13,21 2,10 94 DI Yogyakarta 34,58 2,23 6,44 30,22 38,94 7,54 1799 DI Yogyakarta 43,71 3,56 8,14 36,73 50,69 3,38 626
Jawa Timur 11,13 0,44 3,94 10,27 11,99 1,73 811 Jawa Timur 41,23 1,11
w
2,69 39,06 43,41 11,97 11232 Jawa Timur 45,83 1,06 2,32 43,74 47,91 6,63 9049
Banten 19,39 1,05 5,43 17,33 21,46 1,70 461 Banten 27,12 1,79 6,59
w 23,62 30,62 18,66 4192 Banten 29,85 2,27 7,60 25,40 34,30 7,83 2147
Bali 4,05 0,52 12,74 3,04 5,06 1,54 70 Bali 22,96 1,58 6,86 19,88 26,05 4,72 2870 Bali 28,03 2,68 9,56 22,78 33,28 3,70 1371
Nusa Tenggara Barat 8,58 0,97 11,28 6,68 10,47 2,23 132 Nusa Tenggara Barat 51,80 2,43 4,69
.b
47,04 56,56 6,95 2232 Nusa Tenggara Barat 41,92 2,02 4,82 37,96 45,88 3,90 2666
Nusa Tenggara Timur 7,45 0,65 8,72 6,18 8,72 2,71 242 Nusa Tenggara Timur 39,61 2,53 6,39
p
34,65 44,57 4,56 2265 Nusa Tenggara Timur 64,40 1,27 1,97 61,92 66,89 2,36 7426
Kalimantan Barat 10,60 0,72 6,81 9,18 12,01 1,72 293 Kalimantan Barat 35,09 2,37 6,75 30,45 39,73 5,29 2143 Kalimantan Barat 32,09 1,49 4,65 29,16 35,01 2,96 4660
Kalimantan Tengah 9,01 0,75 8,31 7,54 10,48 1,78 189 Kalimantan Tengah 37,55 2,49 6,63 32,67 42,43 3,37 1918 Kalimantan Tengah 17,90 1,66 9,30 14,64 21,16 2,77 3704
s.
Kalimantan Selatan 11,26 0,96 8,54 9,38 13,14 2,22 214 Kalimantan Selatan 28,44 2,04 7,16 24,45 32,44 4,91 2408 Kalimantan Selatan 19,62 1,29 6,56 17,10 22,14 1,95 3326
Kalimantan Timur 15,21 1,18 7,79 12,88 17,53 2,10 231 Kalimantan Timur 17,95 1,80 10,00 14,43 21,47 6,59 2753 Kalimantan Timur 10,06 1,96 19,44 6,23 13,90 4,45 1607
go
Kalimantan Utara 8,89 1,86 20,93 5,24 12,54 3,04 64 Kalimantan Utara 17,73 2,58 14,54 12,68 22,79 2,40. 1033 Kalimantan Utara 9,71 2,07 21,35 5,65 13,78 1,28 980
Sulawesi Utara 19,02 1,27 6,65 16,54 21,50 2,36 321 Sulawesi Utara 37,43 2,29 6,12 32,94 41,91 3,37 2474 Sulawesi Utara 40,86 1,93 4,73 37,07 44,65 1,46 3055
id
Sulawesi Tengah 8,56 0,76 8,86 7,07 10,05 1,60 169 Sulawesi Tengah 36,89 3,17 8,59 30,68 43,10 4,78 1398 Sulawesi Tengah 42,32 1,63 3,86 39,12 45,52 1,95 4043
Sulawesi Selatan 12,73 0,71 5,57 11,34 14,12 2,39 489 Sulawesi Selatan 36,72 1,90 5,17 33,00 40,45 7,32 4530 Sulawesi Selatan 44,05 1,33 3,02 41,45 46,66 3,07 7288
Sulawesi Tenggara 7,73 0,79 10,28 6,17 9,29 2,03 140 Sulawesi Tenggara 40,36 3,64 9,03 33,22 47,50 7,43 1622 Sulawesi Tenggara 44,87 1,90 4,23 41,15 48,59 1,97 4047
Gorontalo 11,17 1,04 9,27 9,14 13,20 1,22 109 Gorontalo 44,02 3,17 7,20 37,81 50,24 2,39 998 Gorontalo 52,55 2,62 4,98 47,42 57,68 1,79 1836
Sulawesi Barat 7,29 1,01 13,83 5,31 9,27 1,55 75 Sulawesi Barat 59,08 4,87 8,24 49,54 68,62 3,95 589 Sulawesi Barat 47,53 2,55 5,36 42,54 52,52 2,41 2156
Maluku 18,92 1,91 10,07 15,19 22,66 4,49 247 Maluku 25,90 2,73 10,55 20,55 31,26 3,79 1865 Maluku 49,16 2,40 4,87 44,47 53,86 2,04 3312
Maluku Utara 10,94 1,20 10,98 8,59 13,30 2,10 130 Maluku Utara 27,23 3,58 13,15 20,21 34,25 3,19 1135 Maluku Utara 37,54 2,31 6,16 33,01 42,07 1,66 2985
Papua Barat 15,33 1,50 9,81 12,38 18,28 2,61 166 Papua Barat 24,11 2,85 11,82 18,53 29,70 2,21 1369 Papua Barat 39,97 2,86 7,16 34,36 45,59 1,77 2689
Papua 7,61 0,72 9,40 6,20 9,01 4,09 315 Papua 16,55 2,00 12,10 12,63 20,48 3,69 2408 Papua 41,94 1,81 4,33 38,39 45,50 2,95 7706

Indonesia 13,47 0,18 1,35 13,11 13,83 2,96 10407 Indonesia 36,44 0,40 1,09 35,66 37,22 9,36 108167 Indonesia 37,47 0,33 0,88 36,82 38,12 4,87 133620

269
Sumber: BPS, Sakernas Agustus 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
Tabel L.3 Sampling error Persentase Pemuda dengan Tingkat Pengeluaran Rumah Tabel L.4 Sampling error Persentase Pemuda dengan Tingkat Pengeluaran Rumah Tabel L.5 Sampling error Persentase Pemuda dengan Tingkat Pengeluaran Rumah
Tangga 40 Persen Terbawah, 2018 Tangga 40 Persen Terbawah, 2018 Tangga 40 Persen Terbawah, 2018

Laki-laki Perempuan Perkotaan+ Perdesaan, Laki-laki+Perempuan

270
Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek
Jumlah Jumlah Jumlah
Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan
Sampel Sampel Sampel
Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Aceh 38,21 1,33 3,49 35,59 40,82 2,18 5312 Aceh 41,27 1,26 3,06 38,80 43,75 1,87 5264 Aceh 39,73 1,19 2,99 37,40 42,06 3,06 10576
Sumatera Utara 34,05 1,10 3,24 31,89 36,21 4,10 8129 Sumatera Utara 35,68 1,14 3,20 33,44 37,91 4,18 7849 Sumatera Utara 34,85 1,02 2,93 32,85 36,85 6,21 15978
Sumatera Barat 24,52 1,27 5,19 22,03 27,02 2,34 4024 Sumatera Barat 26,56 1,25 4,72 24,10 29,02 2,12 3943 Sumatera Barat 25,53 1,14 4,45 23,31 27,76 3,25 7967
Riau 26,00 1,35 5,21 23,35 28,66 3,55 3250 Riau 26,38 1,21 4,59 24,01 28,76 2,66 3178 Riau 26,19 1,19 4,53 23,86 28,52 4,78 6428
Jambi 36,46 1,56 4,28 33,40 39,52 1,99 2603 Jambi 37,29 1,47 3,96 34,40 40,18 1,70 2578 Jambi 36,87 1,39 3,76 34,15 39,58 2,79 5181
Sumatera Selatan 43,67 1,34 3,08 41,03 46,30 3,23 4128 Sumatera Selatan 45,01 1,29 2,87 42,48 47,55 2,85 3959 Sumatera Selatan 44,33 1,19 2,69 41,99 46,66 4,48 8087
Bengkulu 35,39 1,72 4,86 32,02 38,77 1,32 2093 Bengkulu 39,00 1,66 4,26 35,75 42,26 1,11 2025 Bengkulu 37,15 1,55 4,17 34,11 40,18 1,83 4118
Lampung 44,23 1,46 3,30 41,37 47,09 3,70 3633
ht
Lampung 45,82 1,46 3,18 42,96 48,68 3,43 3505 Lampung 45,00 1,31 2,91 42,43 47,56 5,18 7138
Kep Bangka Belitung 8,90 1,14 12,79 6,67 11,14 1,26 1460 Kep Bangka Belitung 9,13 1,10 12,04 6,97 11,28 1,06 1379 Kep Bangka Belitung 9,01 1,03 11,39 7,00 11,02 1,76 2839
tp
Kepulauan Riau 11,18 1,42 12,72 8,39 13,96 2,02 1381 Kepulauan Riau 10,25 1,34 13,04 7,63 12,88 1,95 1362 Kepulauan Riau 10,71 1,19 11,13 8,38 13,05 2,68 2743
DKI Jakarta 7,04 0,81 11,51 5,45 8,62 5,13 2092 DKI Jakarta 8,11 0,94 11,55 6,27 9,95 6,39 2095 DKI Jakarta 7,59 0,77 10,19 6,07 9,11 8,13 4187
s:
Jawa Barat 34,65 0,93 2,68 32,83 36,47 9,66 9044 Jawa Barat 35,44 0,88 2,49 33,71 37,17 8,48 8958 Jawa Barat 35,04 0,83 2,37 33,41 36,67 13,76 18002
Jawa Tengah 46,26 0,84 1,82 44,61 47,91 4,74 9100 Jawa Tengah 47,33 0,79 1,66 45,79 48,87 4,00 9531 Jawa Tengah 46,79 0,73 1,56 45,35 48,22 6,38 18631
//w
DI Yogyakarta 31,93 2,05 6,41 27,92 35,94 3,65 1229 DI Yogyakarta 33,48 2,00 5,98 29,56 37,40 3,31 1196 DI Yogyakarta 32,69 1,81 5,52 29,15 36,23 5,00 2425
Jawa Timur 41,69 0,86 2,06 40,00 43,37 5,71 10031 Jawa Timur 43,64 0,83 1,90
w 42,02 45,27 5,21 10250 Jawa Timur 42,66 0,77 1,81 41,15 44,17 8,25 20281
Banten 24,32 1,33 5,48 21,71 26,93 6,72 3239 Banten 25,74 1,48 5,75 22,84 28,64 7,67 3100 Banten 25,02 1,29 5,14 22,50 27,54 10,90 6339
Bali 20,74 1,44 6,92 17,93 23,56 2,61 2127 Bali 23,86 1,53 6,42
w 20,86 26,87 2,63 2114 Bali 22,28 1,35 6,04 19,64 24,92 3,90 4241
Nusa Tenggara Barat 48,00 1,77 3,68 44,54 51,46 3,25 2437 Nusa Tenggara Barat 48,89 1,65 3,38 45,65 52,13 2,91 2461 Nusa Tenggara Barat 48,45 1,55 3,21 45,41 51,50 4,60 4898
Nusa Tenggara Timur 59,79 1,35 2,27 57,13 62,44 2,08 4737 Nusa Tenggara Timur 63,53 1,26 1,99
.b
61,06 66,01 1,85 4954 Nusa Tenggara Timur 61,65 1,18 1,92 59,34 63,97 2,89 9691
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
37,48
26,37
1,45
1,65
3,87
6,24
34,64
23,14
40,32
29,59
2,38
2,06
3454
2845
Kalimantan Barat 38,65 1,42 3,67 35,86
p 41,43 2,21 3349 Kalimantan Barat 38,06 1,32 3,46 35,48 40,63 3,49 6803
Kalimantan Tengah 29,76 1,54 5,17 26,74 32,77 1,52 2777 Kalimantan Tengah 27,98 1,48 5,30 25,08 30,89 2,78 5622
Kalimantan Selatan 25,14 1,28 5,10 22,63 27,66 1,90 2919 Kalimantan Selatan 24,93 1,24 4,99 22,49 27,37 1,71 2815 Kalimantan Selatan 25,04 1,15 4,58 22,79 27,29 2,70 5734
s.
Kalimantan Timur 12,37 1,25 10,13 9,91 14,83 2,90 2207 Kalimantan Timur 13,22 1,44 10,85 10,41 16,03 3,28 2153 Kalimantan Timur 12,78 1,24 9,71 10,35 15,21 4,77 4360
Kalimantan Utara 11,69 1,90 16,30 7,95 15,42 1,41 1015 Kalimantan Utara 12,41 1,78 14,36 8,92 15,90 1,05 998 Kalimantan Utara 12,03 1,60 13,33 8,89 15,17 1,67 2013
go
Sulawesi Utara 38,36 1,68 4,37 35,08 41,65 1,49 2893 Sulawesi Utara 39,68 1,58 3,97 36,59 42,78 1,20. 2636 Sulawesi Utara 39,00 1,48 3,79 36,10 41,89 2,00 5529
Sulawesi Tengah 44,40 1,70 3,83 41,07 47,73 1,83 2790 Sulawesi Tengah 47,11 1,61 3,41 43,96 50,27 1,54 2651
id Sulawesi Tengah 45,72 1,54 3,38 42,70 48,74 2,65 5441
Sulawesi Selatan 42,55 1,30 3,07 39,99 45,10 3,13 5852 Sulawesi Selatan 42,92 1,24 2,90 40,48 45,36 2,88 5966 Sulawesi Selatan 42,73 1,17 2,74 40,44 45,03 4,60 11818
Sulawesi Tenggara 44,79 2,03 4,53 40,82 48,77 2,26 2718
Sulawesi Tenggara 45,19 1,98 4,38 41,31 49,07 2,19 2951 Sulawesi Tenggara 44,99 1,88 4,17 41,31 48,67 3,54 5669
Gorontalo 49,13 2,35 4,79 44,52 53,74 1,41 1429
Gorontalo 49,28 2,15 4,37 45,06 53,49 1,17 1405 Gorontalo 49,20 2,05 4,17 45,18 53,22 1,94 2834
Sulawesi Barat 57,03 2,40 4,21 52,32 61,73 1,69 1399
Sulawesi Barat 58,51 2,44 4,17 53,73 63,29 1,75 1346 Sulawesi Barat 57,77 2,19 3,79 53,47 62,06 2,55 2745
Maluku 41,86 2,06 4,93 37,82 45,90 1,68 2609
Maluku 41,14 2,12 5,16 36,98 45,30 1,70 2568 Maluku 41,51 1,95 4,70 37,69 45,33 2,66 5177
Maluku Utara 40,24 2,28 5,67 35,77 44,71 1,41 2106
Maluku Utara 41,10 2,25 5,47 36,69 45,51 1,31 2014 Maluku Utara 40,66 2,13 5,23 36,49 44,83 2,16 4120
Papua Barat 32,31 2,32 7,19 27,75 36,86 1,35 2103
Papua Barat 35,48 2,13 6,00 31,31 39,66 0,97 1955 Papua Barat 33,80 2,09 6,17 29,71 37,89 1,82 4058
Papua 36,11 1,83 5,08 32,52 39,71 2,83 5066
Papua 37,80 1,46 3,86 34,94 40,66 1,56 5048 Papua 36,91 1,49 4,04 33,98 39,83 3,16 10114

Indonesia 36,10 0,29 0,81 35,53 36,67 4,49 121454


Indonesia 37,42 0,28 0,75 36,87 37,98 4,05 120333 Indonesia 36,76 0,26 0,71 36,24 37,27 7,06 241787
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
Tabel M Sampling error Persentase Pemuda Perempuan Pernah Melahirkan yang Tabel N Sampling error Persentase Pemuda Perempuan Pernah Melahirkan yang
Ditolong Tenaga Kesehatan Menurut Provinsi, 2018 Melahirkan di Fasilitas Kesehatan Menurut Provinsi, 2018

Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek Nilai Standard Relative SelangKepercayaan Efek
Jumlah Jumlah
Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan Provinsi Estimasi Error Standard Batas Batas Rancangan
Sampel Sampel
Error (RSE) Bawah Atas Sampling Error (RSE) Bawah Atas Sampling
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Aceh 98,32 0,38 0,39 97,57 99,07 0,49 1049 Aceh 86,85 1,41 1,63 84,08 89,62 0,97 1049
Sumatera Utara 93,80 0,74 0,79 92,34 95,26 1,20 1373 Sumatera Utara 72,04 1,55 2,15 69,01 75,07 1,49 1373
Sumatera Barat 96,02 0,83 0,87 94,39 97,65 0,84 699 Sumatera Barat 90,63 1,25 1,38 88,18 93,07 0,85 699
Riau 93,39 1,10 1,18 91,23 95,55 1,39 636 Riau 70,64 1,97 2,79 66,78 74,51 1,33 636
Jambi 86,53 1,78 2,05 83,05 90,01 0,91 520 Jambi 58,04 2,66 4,59 52,82 63,26 0,98 520
Sumatera Selatan 93,45 1,02 1,09 91,46 95,45 1,24 746 Sumatera Selatan 74,02 1,92 2,60 70,25 77,79 1,41 746
ht
Bengkulu 95,67 1,31 1,37 93,10 98,23 0,74 399 Bengkulu 62,31 2,79 4,47 56,85 67,77 0,59 399
Lampung 94,08 1,08 1,15 91,97 96,20 1,57 736 Lampung 86,23 1,50 1,74 83,28 89,17 1,43 736
tp
Kep Bangka Belitung 96,50 1,26 1,31 94,03 98,98 0,57 245 Kep Bangka Belitung 86,29 2,62 3,04 81,15 91,42 0,70 245
Kepulauan Riau 97,17 2,30 2,37 92,66 101,68 2,82 236 Kepulauan Riau 91,24 2,86 3,14 85,63 96,85 1,50 236
s:
DKI Jakarta 99,46 0,41 0,41 98,65 100,26 2,47 283 DKI Jakarta 96,61 1,14 1,18 94,37 98,85 3,13 283
Jawa Barat 93,25 0,84 0,90 91,60 94,89 4,68 1584 Jawa Barat 81,31 1,36 1,67 78,66 83,97 5,07 1584
//w
Jawa Tengah 99,66 0,15 0,15 99,36 99,96 1,86 1729 Jawa Tengah 96,97 0,50 0,51 95,99 97,95 2,32 1729
DI Yogyakarta 100,00 - - - - - 153 DI Yogyakarta 99,45 0,54 0,55 98,38 100,51 1,27 153
Jawa Timur 96,72 0,49
w
0,51 95,75 97,69 2,32 1819 Jawa Timur 93,80 0,66 0,70 92,51 95,09 2,24 1819
Banten 90,08 1,31 1,45
w 87,51 92,65 2,35 550 Banten 79,71 1,88 2,36 76,02 83,40 2,68 550
Bali 99,88 0,12 0,12 99,64 100,12 0,43 392 Bali 99,88 0,12 0,12 99,64 100,12 0,43 392
Nusa Tenggara Barat 95,28 1,11 1,17
.b
93,10 97,46 1,38 493 Nusa Tenggara Barat 90,34 1,54 1,70 87,33 93,35 1,35 493
Nusa Tenggara Timur 81,37 1,54 1,89
p
78,36 84,38 0,90 1078 Nusa Tenggara Timur 75,24 1,72 2,29 71,87 78,62 0,92 1078
Kalimantan Barat 84,06 1,69 2,01 80,75 87,36 1,09 671 Kalimantan Barat 62,48 2,37 3,80 57,83 67,14 1,23 671
Kalimantan Tengah 86,46 1,75 2,03 83,03 89,90 0,66 549 Kalimantan Tengah 47,81 2,66 5,57 42,59 53,04 0,71 549
s.
Kalimantan Selatan 96,04 0,91 0,95 94,25 97,82 0,87 532 Kalimantan Selatan 76,67 2,20 2,87 72,36 80,98 1,08 532
Kalimantan Timur 95,79 1,15 1,20 93,54 98,04 1,04 427 Kalimantan Timur 84,89 3,01 3,55 78,98 90,79 2,24 427
go
Kalimantan Utara 95,58 1,72 1,80 92,21 98,96 0,55. 232 Kalimantan Utara 84,27 2,80 3,32 78,78 89,75 0,46 232
Sulawesi Utara 91,73 1,52 1,66 88,75 94,72 0,70 528 Sulawesi Utara 82,56 2,04 2,47 78,57 86,56 0,66 528
id
Sulawesi Tengah 85,49 1,80 2,11 81,95 89,02 0,78 584 Sulawesi Tengah 67,79 2,35 3,46 63,19 72,39 0,75 584
Sulawesi Selatan 95,36 0,79 0,82 93,81 96,90 1,16 1144 Sulawesi Selatan 84,60 1,30 1,53 82,06 87,14 1,07 1144
Sulawesi Tenggara 86,53 2,07 2,40 82,46 90,59 1,05 669 Sulawesi Tenggara 46,90 2,79 5,95 41,42 52,37 0,89 669
Gorontalo 96,14 1,71 1,78 92,79 99,49 0,91 250 Gorontalo 87,55 2,44 2,79 82,76 92,34 0,63 250
Sulawesi Barat 89,53 2,06 2,31 85,48 93,57 0,70 293 Sulawesi Barat 69,93 3,43 4,91 63,20 76,66 0,87 293
Maluku 58,75 3,21 5,47 52,45 65,05 0,74 511 Maluku 30,08 3,17 10,54 23,86 36,29 0,83 511
Maluku Utara 76,77 2,33 3,03 72,21 81,32 0,37 406 Maluku Utara 41,12 3,03 7,37 35,18 47,05 0,46 406
Papua Barat 81,20 2,49 3,07 76,32 86,08 0,37 433 Papua Barat 53,32 3,64 6,82 46,19 60,45 0,48 433
Papua 65,42 2,22 3,39 61,08 69,77 0,66 1085 Papua 57,28 2,21 3,85 52,96 61,61 0,60 1085

Indonesia 93,55 0,22 0,24 93,12 93,99 1,87 23034 Indonesia 82,43 0,36 0,43 81,74 83,13 2,01 23034

271
Sumber: BPS, Susenas Maret 2018 Sumber: BPS, Susenas Maret 2018
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id

Anda mungkin juga menyukai