Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR MINUM

PENGOLAHAN PDAM TIRTA SIAK PEKANBARU

OLEH

ARIS (1507122405)

DICKY MARTIN (1507113162)

Evi Royana (1507115783)

Grethy Asmara Sitorus (1507122409)

Rizki Zustika (1507126040)

Robi Arbian (1507114800)

Dosen Pembimbing : Jecky Asmura, S.T., M.T

PROGRAM STUDI SI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
Rahmat dan Hidayahnya-nya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar,serta
sesuai dengan harapan. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai“PDAM”.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai PDAM. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah yang kami kerjakan ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Dan semoga makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup. Manusia dan
makhluk hidup lainnya sangat bergantung dengan air demi mempertahankan hidupnya. Air
yang digunakan untuk konsumsi sehari -hari harus memenuhi standar kualitas air bersih.
Kualitas air bersih dapat ditinjau dari segi fisik,kimia, mikrobiologi dan radioaktif. Namun
kualitas air yang baik ini tidak selamanya ters edia di alam sehingga diperlukan upaya
perbaik an, baik itu secara sederhana maupun modern. Jika air yang digunakan be lum
memenuhi standar kualitas air bersih, akibatnya akan menimbulkan masalah lain yang dapat
menimbulkan kerugian bagi penggunanya.
Belakangan ini timbul masalah yang sangat krusial yaitu sulit untuk mendapatkan air
bersih. Banyak sumber air yang biasa dipakai tidak sebagus dulu lagi. Penyebab susahnya
mendapat air bersih adalah adanya pencemaran air yang disebabkan oleh limbah rumah
tangga, limbah pertanian, dan limbah industri.Selain itu, adanya pembangunan dan
penjarahan hutan merupakan penyebab berkurangnya kualitas mata air dari pegunungan
karena banyak bercampur dengan lumpur yang terkikis terbawa aliran sungai. Akibatnya, air
bersih terkadang menjadi "barang langka".
Ada beragam cara untuk memecahkan masalah tersebut, salah satunya dengan
aplikasi Teknologi yang tepat guna dimana yang dapat menghasilkan air dengan kuaitas baik,
menguntungkan dan mudah digunakan. Teknologi yang digunakan meliputi pengolahan
pengolahan air yang dilakukan meliputi pengolahan secara fisik (filtrasi), pengolahan kimia
(adsorbsi) serta desinfeksi menggunakan UV. Mahasiswa sebagai agent of change, agent of
technology dansocial control mempunyai tanggung jawab moral untuk mengaktualisasikan
ilmu yang telah didapatkan kepada masyarakat. Diharapkan dengan adanya teknologiini
dapat membantu mengatasi masalah air yang ada di masyarakat.
B.Rumusan Masalah
1.Bagaimana proses pengolahan air minum secara teori
2.Bagaimana proses pengolahan air minum PDAM Tirta Siak
3.Bagaimana Perbandinga Proses Antara Teori Vs PDAM
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengolahan Air Minum Secara Teoritikal

1. Koagulasi
Pada proses koagulasi dalam Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) dilakukan proses
destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya sumber air (air baku) biasanya berbentuk
koloid dengan berbagai koloid yang terkandung didalamnya. Tujuan proses ini adalah untuk
memisahkan air dengan pengotor yang terlarut didalamnya. Proses destabilisasi ini dapat
dilakukan dengan penambahan bahan kimia maupun dilakukan secara fisik dengan rapid
missing (pengadukan cepat), hidrolis (terjunan atau hydrolic jump), maupun secara mekanis
(menggunakan batang pengaduk).

2. Flokulasi
Proses flokulasi pada Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA)
bertujuan untuk membentuk dan memperbesar flok (pengotor yang terendapkan). Disini
dilakukan pengadukan lambat (slow mixing), aliran air disini harus tenang. Untuk
meningkatkan efisiensi biasanya ditambah dengan senyawa kimia yang mampu mengikat
flok-flok.

3. Sedimentasi
Proses sedimentasi menggunakan prinsip berat jenis, dan proses sedimentasi dalam Water
Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) berfungsi untuk mengendapkan
partikel-partikel koloid yang sudah didestabilisasi oleh proses sebelumnya (partikel koloid
lebih besar berat jenisnya daripada air).
Pada masa kini proses koagulasi, flokulasi dan sedimentasi dalam Water Treatment Plant
(WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) ada yang dibuat tergabung menjadi sebuah proses
yang disebut aselator.
C.Penghilangan Kesadahan

Pada proses ini digunakan kapur dan soda dalam penghilangan kesadahan agar air dalam
kondisi ion yang baik dan dapat dikonsumsi masyarakat

4. Filtrasi
Dalam Instalasi Pengolahan Air Minum, proses filtrasi, sesuai dengan namanya bertujuan
untuk penyaringan. Teknologi membran bisa dilakukan pada proses ini, selain bisa juga
menggunakan media lainnya seperti pasir dan lainnya. Dalam teknologi membran proses
filtrasi membran ada beberapa jenis, yaitu: Multi Media Filter, UF (Ultrafiltration) System,
NF (Nanofiltration) System, MF (Microfiltration) System, RO (Reverse Osmosis) System.

5. Desinfeksi
Setelah melewati proses filtrasi dan air bersih dari pengotor, ada kemungkinan masih terdapat
kuman dan bakteri yang hidup, sehingga diperlukan penambahan senyawa kimia dalam
Instalasi Pengolahan Air Minum yang dapat mematikan kuman, biasanya berupa penambahan
chlor, ozonosasi, UV, pemabasan dll sebelum masuk ke konstruksi terakhir yaitu reservoir.

6.Reservoir
Konstruksi Reservoir dalam Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air
(IPA) berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih sebelum didistribusikan.

Demikian pembahasan umum tentang Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi
Pengolahan Air (IPA) dan proses-prosesnya. Kunjungi "Enerba Teknologi", yang secara
profesional menyediakan sistem peralatan penyediaan air bersih, termasuk diantaranya Water
Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA), enerba teknologi juga
memberikan solusi penghematan energi bagi penggunaan Water Treatment Plant (WTP) atau
Instalasi Pengolahan Air (IPA) tersebut.
2.2. Pengolahan Air Minum di PDAM Tirta Siak Pekanbaru

A. Bangunan Intake
Bangunan intake PDAM Tirta Siak adalah sebuah kanal dengan dalam kanal utama 7 m dan
disis kiri dan kanan sedalam 8 meter yang langsung dihubungkan ke 5 buah pompa khusus
untuk dialirkan ke tahap selanjutnya. Bangunan intake i ni dilengkapi dengan Bar screen yang
dilapisi jaring-jaring untuk memisahkan air sungai siak dan benda-benda asing/ sampah yang
berukuran besar.Kanal ini dibuat menyambung langsung ke sungai.

B.Koagulasi
Di PDAM Tirta siak, proses koagulasi dilakukan menggunakan zat kimia Al(SO4)2 atau
aluminium sulfat ataupun yang lebih dikenal dengan nama Tawas. Tawas dimasukkan
kedalam tempat koagulasi dan dilakukan proses pengadukan cepat dengan memanfaatkan air
pada bak bertingkat.

C.Penghilangan Kesadahan
Pada proses ini digunakan kapur dan soda dalam penghilangan kesadahan agar air dalam
kondisi ion yang baik dan dapat dikonsumsi masyarakat

D.Flokulasi dan sedimentasi


PDAM Tirta Siak mempunyai bak flokulasi b yg digunakan untuk menyisihkan flok-flok
yang terbentuk akibat pengaruh koagulan yang ditambahkan saat koagulasi.Pengadukan
lambat pada proses ini memanfaatkan aliran air, dan pemisahannya dilakukan di settling tank,
dimana settling tank ini dilengkapi dengan pipa water out yg berfungsi membuang flok yg
sekiranya masih melayang, sementara itu hasil sedimentasi flik dikeluarkan melalui kerucut
settling tank yang berada dibagian bawah.

E.Filtrasi
Sistem filtrasi PDAM Tirta siak menggunakan bak penyaring dengan media filter yang
terdiri dari material yang mengisi atau tersusun didalamnya, dimana media filter dipasang
diantara aliran inlet dan outlet
F.Reservoar
Setelah difiltarsi, maka hasil air minum akan ditampung di bak-bak reservoar yang ada untuk
kemudia didistribusikan kepada pelanggan/Masyarakat kota pekanbaru.

2.3. Perbandingan Treatment Secara teori dan dari PDAM Tirta siak

TEORI PDAM TIRTA SIAK

Sludge hasil sedimentasi dapat dimanfaatkan Sludge tidak diolah dan dibuang kembali
untuk dijadikan pupuk kompos

Ada proses desinfeksi Tidak ada proses desinfeksi dikarenakan cost


yang tidak memadai

Bar screen dibuat seperti sel-sel Bar screen dibuta seperti sel dengan dilapisi
jaring-jaring
BAB III
KESIMPULAN

1.PDAM Tirta Siak belum sepenuhnya menerapkan sistem pengolahan air minum sesuai teori
yang berlaku

2.Secara teori, pemgolahan air minum terdiri dari proses pengumpulan (Intake) – Pra
sedimentasi – Koagulasi – Flokulasi – Sedimentasi – Filtrasi – Desinfeksi – Reservoar –
Distribusi

3.Pengolahan air pada PDAM Tirta siak terdiri dari Proses pengumpulan (Intake) – Koagulasi
– flokulasi – Sedimentasi – penurunan kesadahan – filtrasi – Reservoar.
Daftar Pustaka

Andi, Julis.2010.Teknologi Air Minum.Jakarta: Erlangga


Sutiyoso.2008.Teknik Olah Air Minum.Bandung : SEHATI

Anda mungkin juga menyukai