Anda di halaman 1dari 4

Gambaran Tingkat Stres dan Kejadian Akne Vulgaris pada Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2009

Level of Stress and Incidence of Acne Vulgaris in the Faculty of Medicine,


University of North Sumatera, Class of 2009
Satria Gautama1, Kristina Nadeak2
1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU angkatan 2009/ email : satriagottama@yahoo.com
2
Staf Pengajar Departemen Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran USU

ABSTRAK
Kondisi stres dan gangguan emosi dapat menyebabkan eksaserbasi akne. Salah satu teori mengatakan
eksaserbasi akne ini disebabkan oleh meningkatnya produksi hormon androgen dari kelenjar adrenal
dan sebum yang berlebihan menyebabkan terjadinya penyumbatan pada kelenjar sebasea dan
membentuk mikrokomedo.
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran tingkat stres
dan kejadian akne vulgaris pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan
2009.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan metode potong lintang (cross sectional)
dimana peneliti akan mendeskripsikan bagaimana gambaran tingkat stres dan kejadian akne vulgaris di
suatu komunitas remaja khususnya mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
angkatan 2009.
Berdasarkan hasil dari penelitian ini, gambaran tingkat stres dan kejadian akne vulgaris pada
mahasiswa Fakultas Kedokteran Sumatera Utara angkatan 2009 adalah 35.0% menderita stres tingkat
ringan, 28.0% tingkat sedang, tingkat berat 9.0%, dan yang normal 2.8%. Sedangkan kejadian akne,
60.0% menderita akne vulgaris ringan, 5.0% sedang, berat 4.0%, yang tidak mengalami 31.0%.
Kata kunci: Stres, akne vulgaris.

ABSTRACT
Stress and emotional disturbances can cause exacerbation of acne. One theory exacerbation of acne is
caused by increased production of androgens from the adrenal glands and excess sebum causes
blockage of the sebaceous glands and forming mikrokomedo.
The aim of this study execution is to know how is the level of stress and the incidence of acne
vulgaris in the Faculty of Medicine, University of North Sumatra, class of 2009.
This study was a descriptive, cross-sectional method (cross-sectional) where researchers will
describe how is the level of stress and the incidence of acne vulgaris in an adolescent community
especially students of the Faculty of Medicine, University of North Sumatra, class of 2009.
Based on the results of this research, a description of the level of stress and the incidence of acne
vulgaris in North Sumatra Faculty of Medicine class of 2009 was 35.0% suffer from mild levels of stress,
28.0% moderate, 9.0% severe levels, and the normal 2.8%. While the incidence of acne, acne vulgaris
60.0% had mild, 5.0% moderate, 4.0% severe, 31.0% who did not experience.
Keywords: Stress, acne vulgaris

E-Journal FK USU Vol 1 No 1, 2013 1


Stres dan Kejadian Akne Vulgaris

Pendahuluan Tabel 1. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis


Stres merupakan suatu fenomena yang dapat Kelamin
mengenai semua organisme. Pada masyarakat Persentase
sekarang stres merupakan hal yang umum. Dari Jenis Kelamin N
(%)
sudut pandang fisiologis, stres hanya merupakan
suatu reaksi terhadap sebuah “perceived Laki-laki 44 44.0
stimulus” yaitu rangsangan yang dirasakan dan Perempuan 56 56.0
reaksi ini berkemampan untuk mengganggu Jumlah 100 100.0
keadaan homeostasis dari suatu organisme
Berdasarkan kelompok tingkat stres,
(Tsatsoulis et al, 2006 dalam Tan Lee Pin, 2011).
distribusi sampel terbanyak pada penelitian ini
Penelitian mengenai prevalensi stres pada
adalah kelompok tingkat stres ringan, yaitu 35
mahasiswa Fakultas Kedokteran telah dilakukan
orang, diikuti oleh sedang berjumlah sebanyak
pada beberapa negara. Di Amerika Utara,
28 orang, berat sebanyak 9 orang, dan yang
penelitian yang dilakukan terhadap 100
normal sebanyak 28 orang (Tabel 2).
mahasiswa menunjukan bahwa prevalensi stres
pada mahasiswa adalah 38%. Sementara itu, tiga
Tabel 2. Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat
penelitian yang di lakukan di Asia menunjukan
Stres
hasil sebagai berikut: (1) Di Pakistan, dengan
161 partisipan, prevalensi stres mahasiswa Persentase
Tingkat Stres n
fakultas kedokteran adalah 30, 84%. (2) Di (%)
Thailand, dengan 686 partisipan, prevalensi Normal 28 28.0
stres mahasiwa fakultas kedokteran adalah 61,
Ringan 35 35.0
4%. (3) Di Malaysia, dengan 496 partisipan,
prevalensi stres mahasiswa fakultas kedokteran Sedang 28 28.0
adalah 41, 9% (Carolin, 2010). Berat 9 9.0
Kondisi stres dan gangguan emosi dapat Jumlah 100 100.0
menyebabkan eksaserbasi akne. Salah satu teori
Berdasarkan kelompok keparahan akne
mengatakan eksaserbasi ini disebabkan oleh
vulgaris, distribusi sampel terbanyak pada
meningkatnya produksi hormon androgen dari
penelitian ini adalah pada kelompok akne ringan
kelenjar adrenal dan sebum, bahkan asam lemak
berjumlah 60 orang, diikuti dengan akne sedang
dalam sebum pun meningkat (Harahap, 2000
5 orang, berat 4 orang, dan yang tidak
dalam Wahyuningsih, 2011).
menderita sebanyak 31 orang Tabel 3).
Akne vulgaris adalah penyakit kulit yang
terjadi akibat peradangan menahun folikel Tingkat Keparahan Persentase
Frekuensi
pilosebasea yang ditandai dengan adanya Akne (%)
komedo, papula, pustula, nodus, dan kista pada Tidak menderita 31 31.0
tempat predileksinya seperti di wajah,
punggung, dan lengan atas, leher atas (Djuanda, Ringan 60 60.0
2003 dalam Aziz Bin Faheem, 2011, Sedang 5 5.0
Wasitaatmadja, 2002 dalam Andy, 2009). Berat 4 4.0
Jumlah 100 100.0
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode Berdasarkan kelompok jenis kelamin laki-laki
deskriptif, dengan metode potong lintang (cross sebanyak 25 orang menderita akne ringan,
sectional) dimana peneliti akan mendeskripsikan diikuti akne sedang sebanyak 5 orang, akne
bagaimana gambaran tingkat stres dan kejadian berat tidak diapati, dan yang tidak menderita
akne vulgaris di suatu komunitas remaja akne sebanyak 14 orang. Sedangkan kelompok
khususnya mahasiswa Fakultas Kedokteran jenis kelamin perempuan sebanyak 35 orang
Universitas Sumatera Utara angkatan 2009. menderita akne ringan, diikuti akne sedang tidak
Hasil didapati, akne berat 4 orang, dan yang tidak
Berdasarkan kelompok jenis kelamin, menderita akne sebanyak 17 orang.
distribusi sampel terbanyak pada penelitian ini Berdasarkan kelompok tingkat stres ringan
adalah pada jenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 9 orang tidak menderita akne, diikuti
sebanyak 56 orang, diikuti oleh jenis kelamin 22 orang akne ringan, 1 orang akne sedang, dan
laki-laki sebanyak 44 orang (Tabel 1). 3 orang menderita akne berat. Sedangkan
kelompok tingkat stres sedang sebanyak 11
orang yang tidak menderita akne, diikuti 15

E-Journal FK USU Vol 1 No 1, 2013 2


Stres dan Kejadian Akne Vulgaris

orang akne ringan, 1 orang menderita sedang, Dari hasil penelitian didapatkan berdasarkan
dan 1 orang menderita akne berat. kelompok tingkat stres ringan sebanyak 9 orang
Kelompok tingkat stres berat sebanyak 2 (9%) tidak menderita akne, diikuti 22 orang
orang yang tidak menderita akne, diikuti 5 orang (22%)yang menderita akne ringan, 1 orang (1%)
akne ringan, 2 orang menderita sedang, dan yang menderita akne sedang, dan 3 orang (3%)
tidak ada yang menderita akne berat. Sedangkan menderita akne berat. Sedangkan kelompok
yang tidak mengalami stres sebanyak 9 orang tingkat stres sedang sebanyak 11 orang (11%)
yang tidak menderita akne, 18 orang menderita yang tidak menderita akne, diikuti 15 orang
akne ringan, 1 orang menderita akne sedang, (15%) yang menderita akne ringan, 1 orang (1%)
dan tidak ada yang menderita akne berat. yang menderita akne sedang, dan 1 orang (1%)
menderita akne berat.
Pembahasan Kelompok tingkat stres berat sebanyak 2
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa jumlah orang (2%) yang tidak menderita akne, diikuti 5
responden yang memiliki tingkat stres normal orang (5%) yang menderita akne ringan, 2 orang
adalah 28 orang (28.8%), tingkat stres ringan 35 (2%) yang menderita sedang, dan tidak ada yang
orang (35.0%), tingkat stres sedang 28 orang menderita akne berat, sedangkan yang tidak
(28.0%), dan tingkat stres berat sebanyak 9 mengalami stres sebanyak 9 orang (9%) yang
orang (9.0%). Hal ini sejalan dengan penelitian tidak menderita akne, 18 orang (18%) yang
yang dilakukan mengenai prevalensi stres pada menderita akne ringan, 1 orang (1%) yang
mahasiswa kedokteran telah dilakukan pada menderita akne sedang, dan tidak ada yang
beberapa universitas. Di Amerika Utara, menderita akne berat.
penelitian yang dilakukan terhadap 100
mahasiswa menunjukan bahwa prevalensi stres Kesimpulan dan Saran
pada mahasiswa adalah 38%. Sementara itu, tiga Berdasarkan uraian hasil penelitian dan
penelitian yang di lakukan di Asia menunjukan pembahasan dapat disimpulkan bahwa,
hasil sebagai berikut: (1) Di Pakistan, dengan sebanyak 35% mahasiswa Fakultas Kedokteran
161 partisipan, prevalensi stres mahasiswa Universitas Sumatera Utara angkatan 2009
fakultas kedokteran adalah 30.84%. (2) Di memiliki tingkat stres yang ringan, kemudian
Thailand, dengan 686 partisipan, prevalensi 60% mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
stres mahasiwa fakultas kedokteran adalah Sumatera Utara angkatan 2009 memiliki tingkat
61.4%. (3) Di Malaysia, dengan 496 partisipan, keparahan akne vulgaris yang ringan, dan 72%
prevalensi stres mahasiswa Fakultas Kedokteran mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
adalah 41.9% (Carolin, 2010). Sumatera Utara angkatan 2009 mengalami stres
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa menderita akne vulgaris.
jumlah responden yang tidak menderita akne 1. Kepada peneliti selanjutnya yang akan
adalah 31 orang (31.0%), tingkat akne ringan 60 melakukan penelitian serupa, sebaiknya
orang (60.0%), tingkat akne sedang 5 orang menggunakan variabel yang lebih luas,
(5.0%), dan tingkat akne berat sebanyak 4 orang beragam, dan sampel yang lebih besar.
(4.0%). Dengan kondisi stres dan gangguan 2. Kepada peneliti selanjutnya agar melihat
emosi dapat menyebabkan eksaserbasi akne hubungan stres dengan kejadian akne
belum diketahui, salah satu teori mengatakan vulgaris.
eksaserbasi ini disebabkan oleh meningkatnya
produksi hormon androgen dari kelenjar adrenal Daftar Pustaka
dan sebum, bahkan asam lemak dalam sebum Agustian, H., 2011. Formulasi Sediaan Gel Dari
pun meningkat (Harahap, 2000 dalam Ekstrak Etanol Daun Kemenyan (Styrax
Wahyuningsih, 2011). Benzoin Dryand) Dan Uji Aktivitasnya
Dari hasil penelitian didapatkan berdasarkan Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab
kelompok jenis kelamin laki-laki sebanyak 25 Jerawat. Medan: Fakultas Farmasi
orang (25%) menderita akne ringan, diikuti akne Universitas Sumatera Utara. Didapatkan
sedang sebanyak 5 orang ( 5%), kemudian akne dari:http://repository.usu.ac.id/bitstream/1
berat tidak ditemukan, dan yang tidak 23456789/25581/4/Chapter%20II.pdf.
menderita akne sebanyak 14 orang (14%). [Diakses 4 mei 2012].
Sedangkan kelompok jenis kelamin perempuan Andy, 2009. Pengetahuan Dan Sikap Remaja
sebanyak 35 orang (35%) menderita akne SMA Santo Thomas 1 Medan Terhadap
ringan, diikuti akne sedang tidak ditemukan, Jerawat. Medan: Fakultas Kedokteran
akne berat 4 orang (4%), dan yang tidak Universitas Sumatera Utara. Didapatkan
menderita akne sebanyak 17 orang (17%). dari:http://repository.usu.ac.id/bitstream/1

E-Journal FK USU Vol 1 No 1, 2013 3


Stres dan Kejadian Akne Vulgaris

23456789/14281/1/09E02906.pdf. [Diakses
1 mei 2012].
Astuti, D. W., 2011. Hubungan Antara
Menstruasi Dengan Angka Kejadian Akne
Vulgaris Pada Remaja. Semarang: Fakultas
Kedokteran Uniersitas Diponegoro. Didapat
dari:http://eprints.undip.ac.id/32940/1/Dip
ta_Wahyuningsih.pdf. [Diakses 7 mei 2012].
Atmaji, L., 2011. Pengaruh Stres Kerja Dan
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Perawat.
Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro Semarang. Didapatkan
dari:http://eprints.undip.ac.id/29362/1/Skri
psi004.pdf. [Diakses 4 mei 2012].
Aziz Bin Faheem, N. A., 2011. Pengaruh Cara
Dan Kebiasaan Membersihkan wajah
Terhadap Pertumbuhan Jerawat Di
Kalangan Siswi SMA Harapan 1 Medan.
Medan: Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera

E-Journal FK USU Vol 1 No 1, 2013 4

Anda mungkin juga menyukai