TINJAUAN PUSTAKA
Demikian juga ukuran yang menaikkan tekanan Keuntungan lain dari dialiser permeabilitas tinggi dan
sitokin atau menurunkan konsentrasinya dengan . Oliguria (produksi urin <200 ml/2jam
adsorpsi pada membran.5 2. Anuria atau oliguria ekstrim (produksi urin <50 ml/2 jam)
3. Hiperkalemia ([K+] >6,5 mmol/L dan meningkat)
4. Asidosis berat (pH <7,)
ultrafiltrasi untuk mengeluarkan sisa metabolisme antikoagulan yang digunakan dapat dilihat pada
dan air. Tujuan terapi konveksi untuk berat tabel 4.4
molekul berukuran sedang dan terapi difusi untuk Priming sirkuit dilakukan dengan 2 liter NaCl
mengeluarkan substansi dengan berat molekul kecil. 0,9% dan 20.000 U heparin, secara bermakna
Cairan pengganti dapat diberikan pre-dilusi menyebabkan adsorpsi heparin ke permukaan
atau pre-filter yang akan mengurangi bekuan filter hemofilter, tampaknya menurunkan kebutuhan
dan dapat diberikan pada laju yang lebih cepat dari heparin selama CRRT. Antikoagulan heparin
cairan pengganti yang diberikan post-filter. Laju regional dengan netralisasi protamin dengan rasio
cairan pengganti adalah .000-2.000 mL/jam. Laju 00: bertujuan meminimalkan efek heparin secara
yang lambat tidak akan efektif untuk pengeluaran sistemik. Metode ini membutuhkan pemantauan
solute secara konveksi.5,6 untuk mengoptimalkan rasio heparin protamin. 4
Keterangan: GGA=Gagal Ginjal Akut; IHD=Intermitten hemodialysis; PD=Peritonela Dialysys: SCUF= Slow Low Extended
Hemofiltrasi; CAVH=Continuous Arteriovenous Hemofiltration; CAVHDF= Continuous Arteriovenous Hemodiafiltrasi; CV-
VHDF= Continuous Venovenous Hemodiafiltrasi; CAVH= Continuous Arteriovenous Hemofiltrasi; CVVHD= Continuous ve-
novenous hemodialysa
direstriksi sampai 2 L/jam atau kurang. Akan tetapi CRRT PADA SEPSIS
Ronco dkk melaporkan CRRT dengan dosis yang Sepsis merupakan suatu sindrom klinik lanjutan
lebih tinggi (35ml/kg/min) memberikan survival yang dari inflamasi sistemik, koagulopati dan abnormalitas
lebih tinggi pada pasien AKI dibandingkan dengan hemodinamik. Sepsis berat dan syok septik menjadi
dosis konvensional (20ml/kg/min). Peningkatan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di
dosis lebih tinggi (45ml/kg/min) tidak banyak rumah sakit. Kematian karena sepsis akhir-akhir ini
membantu. Ultrafiltrasi dengan dosis 35 ml/kg/min sebanding dengan infark miokard.
meningkatkan angka survival dari 40% menjadi 57% Sitokin pada sintesis nitric oxide yang terjadi
dibandingkan dengan dosis 20ml/kg/min., 8 pada sepsis akan menurunkan resistensi vaskuler
secara sistemik. Vasodilatasi arterial pada pasien
Coupled Plasma Filtration Adsorbtion sepsis merupakan predisposisi terhadap AKI,
Teknik spesifik lainnya yang ditargetkan untuk kebutuhan akan ventilasi mekanik, dan meningkatkan
mengeliminasi mediator sepsis pada pasien kritis mortalitas.2,3
adalah coupled plasma filtration adsorbtion (CPFA). Sepsis dan SIRS membentuk suatu mozaik
Teknik ini memisahkan plasma dari darah dengan kompleks yang saling terkait dengan melibatkan
menggunakan filter plasma dan kemudian plasma mediator pleiotropik dengan berat molekul 5000
yang disaring melalui suatu cartridge resin sintetik hingga 70000 KD pada konsentrasi rendah. Melalui
masuk kembali ke dalam darah. Filter kedua dapat CRRT, mediator-mediator inflamasi yang berlebihan
ditambahkan untuk mengeluarkan cairan yang dapat dikeluarkan dengan melalui sebuah paradigma
berlebihan dan sisa metabolisme dengan berat yang dikenal dengan “the peak concentration
molekul kecil. hypothesis” yang memberikan prognosis lebih baik
Penggunaan membran yang lebih terbuka pada beberapa situasi klinis.3
(plasma filter) berpasangan dengan adsorpsi akan
meningkatkan kapasitas sistem adsoprsi dan mencapai
bersihan mediator inflamasi nonspesifik lebih tinggi. DAFTAR PUSTAKA
Pengeluaran mediator proinflamasi dan antiinflamasi . Sharma S, Kumar A. Septic shock, multiple organ
yang bermakna dan survival dicapai dengan failure, and acute respiratory distress syndrome.
menggunakan teknik tersebut telah terbukti pada Curr Opin Pulm Med. 2003; 9:99-209.
model sepsis pada hewan. Ronco dkk menunjukkan 2. Ronco C, Inguaggiato P, D’Intini’ V, Cole L,
pentingnya keuntungan psikologik (hemodinamik Bellomo R, Poulin’ S, Bordoni V, Crepaldi C,
stabil dan respons monosit) dengan menggunakan Gastaldon F, Brendolan A, Trairak P, Khajohn T.
teknik ini pada pasien sepsis. Adsorpsi yang bekerja The role of extracoporeal therapies in sepsis. J
luas memiliki keuntungan yang bermakna melebihi Nephrol. 2003;6: S34-4
hemofiltrasi dan lebih sederhana diaplikasikan 3. Dettenmeier P, Swindell B, Stroud M, Arkin N,
daripada plasmaferesis.3,2 Howard A. Role of the activated protein C in
the pathology of Severe Sepsis. Am J Crit Care.
2003; 2:58-26