JURUSAN KESEHATAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2019 BAB. 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas merupakan
fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan upaya pelayanan promotif dan preventif, dengan menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama dan upaya kesehatan masyarakat, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Depkes, 2014). Dalam memberikan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan wajib mencatat semua informasi mengenai pasien dan tindakan yang diberikan kepada pasien, selanjutnya semua yang telah dicatat itu harus didokumentasikan secara lengkap, cepat, benar, dan dapat dipertanggung jawabkan sebagai bukti yang sah secara hukum yang kita sebut sebagai rekam medis (Saputra dan Setyowati, 2015).
Berdasarkan Permenkes No:269/Menkes/PER/III/2008 tentang rekam medis
menjelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Kegunaan utama rekam medis adalah sebagai bukti perjalanan penyakit pasien dan pengobatan yang telah diberikan, alat komunikasi diantara para tenaga kesehatan yang memberikan perawatan kepada pasien, sumber informasi untuk riset dan pendidikan, serta sebagai sumber dalam pengumpulan data statistik kesehatan. Kualitas rekam medis dapat dilihat pada kelengkapan, kesesuaian, serta kevalidan isinya, dapat juga dilihat dengan terlindungi atau tidaknya kerahasiaan informasi yang terkandung di dalamnya. Rekam medis disebut lengkap apabila catatan medis tersebut telah berisi seluruh informasi tentang pasien, sesuai dengan formulir yang disediakan, isi harus lengkap dan benar (Desy, 2018). Agar rekam medis dapat dijaga dan dikelola dengan baik diperlukan sumber daya manusia yang baik dan handal. Syarat sumber daya manusia atau petugas yang baik sekurang-kurangnya memiliki ketelitian, kecerdasan, kecekatan dan kerapian. Keterbatasan informasi pada diri petugas pada akhirnya akan menurunkan kemampuan menjalankan tugas-tugasnya (Saputra dan Setyowati, 2015).
Puskesmas Kalisat adalah pusat pelayanan tingkat pertama yang belokasi
di Jl. M. Arifin No. 3 Kalisat, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember. Puskesmas kalisat hanya memberikan pelayanan rawat jalan, namun pada pasien dengan beberapa kasus akan dilakukan observasi 24 jam, apabila belum ada kemajuan pada pasien tersebut maka akan dilakukan proses rujukan. Menurut wawancara singkat dengan salah satu petugas rekam medis Puskesmas Kalisat, data kunjungan pasien Puskesmas Kalisat terus menunjukkan peningkatan jumlah pasien rawat jalan yaitu mencapai 2500 pasien setiap bulan jauh dari target kunjungan yang diperkirakan sebanyak 980 kunjungan setiap bulan, sehingga hal tersebut berdampak pada rak penyimpanan penuh. Banyaknya jumlah pasien rawat jalan ini menimbulkan beberapa masalah, yaitu penyimpanan berkas rekam medis dengan cara di kumpulkan dalam 1 map yang mana 1 map tersebut berisi 100 berkas rekam medis rawat jalan. Selain itu rak penyimpanan yang digunakan masih berupa rak terbuka dan beberapa berkas yang lain di tumpuk dalam kardus, hal tersebut sangat berpengaruh pada proses pencarian dokumen rekam medis yang nantinya kurang optimal. Sarana filling yang ada salah satunya tracer, namun karna kurang ketelitian petugas filling menyebabkan beberapa berkas hilang atau terselip, yang mana poli mengatakan berkas sudah dikembalikan namun tracer masih berada pada rak penyimpanan. Tenaga medis yang memberikan pelayanan rawat jalan di Puskesmas Kalisat salah satunya adalah perawat dan bidan, karena puskesmas ini memiliki jumlah kunjungan yang cukup besar hal ini berdampak pada semakin banyak pula jumlah berkas rekam medis yang harus dikelola. Salah satu pengelolaan yang masih menjadi kendala adalah pengisian berkas rekam medis pasien rawat jalan yang terkadang tidak di isi oleh perawat atau bidan di poli, misalnya pada pengisian kode diagnosa dan catatan tentang komunikasi, informasi, edukasi (KIE) kepada pasien. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Analisis Kinerja Petugas Pelayanan Rawat Jalan di Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember Tahun 2019”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dikemukakan
rumusan masalah yaitu “Bagaimana Kinerja Petugas Pelayanan Rawat Jalan di Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember Tahun 2019”.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis kinerja petugas
pelayanan rawat jalan di puskesmas Kalisat Kabupaten Jember tahun 2019.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Menganalisis kinerja petugas pelayanan rawat jalan dengan prespektif pembelajaran dan pertumbuhan menggunakan Balanced Score Card. b. Menganalisis kemampuan sistem informasi petugas dengan prespektif pembelajaran dan pertumbuhan menggunakan Balanced Score Card. c. Menganalisis motivasi petugas pelayanan rawat jalan dengan prespektif pembelajaran dan pertumbuhan menggunakan Balanced Score Card.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Rumah Sakit a. Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kinerja para petugas pelayanan rawat jalan. b. Sebagai bahan koreksi dalam pelayanan jasa yang diberikan sehingga tidak terjadi permasalahan.
1.4.2. Bagi Politeknik Negeri Jember
a. Diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan informasi untuk penelitian lain yang berkaitan dengan analisis kinerja petugas pelayanan rawat jalan. b. Sebagai bahan tambahan kepustakaan dalam mengembangkan ilmu kesehatan di bidang Rekam Medis.
1.4.3. Bagi Peneliti
a. Sebagai bahan pembelajaran dan penambah ilmu pengetahuan tentang analisis kinerja petugas pelayanan rawat jalan. b. Mendapatkan wawasan dan pengalaman dalam melakukan analisa terhadap suatu permasalahan dilapangan dan mencari jalan keluar atau solusi permasalahannya.