Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PELATIHAN PEMBERIAN MP-ASI BUBUR SAYUR DAN JUS BUAH UNTUK BAYI
USIA 6 BULAN – 1 TAHUN
DI KADER POSYANDU BALITA NUSA INDAH
BIDANG KEGIATAN
PENGABDIAN MASYARAKAT

DIUSULKAN OLEH :
Ketua : Nuryenny H.S.Kep.,Ns,M,Kes
Anggota 1 : Ninda Nia Mayasofa NIM 1711B0053
Anggota 2 : Riska Yuliana NIM 1711B0065
Anggota 3 : Yuyun Erviana NIM 1711B0074
Anggota 4 : Arkilaus Pahnael NIM 1711B0088

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


SURYA MITRA HUSADA
PROGRAM STUDI
ILMU KEPERAWATAN
KEDIRI
2018
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul Kegiatan : Pelatihan Pemberian MPAsi Bubur Sayur Dan Jus Buah
Untuk Bayi Usia 6 bulan – 1 tahun .
Bidang kegiatan : Pengabdian kepada Masyarakat
Bidang Ilmu : Pendidikan Ners
Ketua pelaksana
Nama Lengkap dan Gelar : Nuryenny H.S.Kep.,Ns,M,Kes
NIK : 13.07..09.079
NIDN : 0711038601
Alamat Kantor : Jl. Manila No. 37 Sumberece Kota Kediri
Anggota Pelaksana Kegiatan
a. Ninda Nia Mayasofa (1711B0053)
b. Riska Yuliana ( 1711B0065)
c. Yuyun Erviana (1711B0074)
d. Arkilaus Pahnael (1811B0088)
Tempat Pelaksanaan : Kader Posyandu Baliota Nusa Indah
Waktu pelaksanaan : 21 Juni 2019 - 23 Juni 2019
Anggaran Biaya : Rp. 5.000.000,-
Menyetujui
Ketua Program Studi Pendidikan Ners Ketua Pelaksana
STIKes Surya Mitra Husada Kediri

(Atik Setiawan W.,S.Kep.Ns.,M.Kep) (Nuryenny H.,S.Kep.Ns.,M.Kes)


NIK. 13.07.16.003 NIK. 13.07.09.079
Ketua Kader Posyandu Ketua LPPM

Yuli Dwi W (Prima Dewi K., S.Kep.Ns., M.Kes)


NIK. 13.07.03.011
Ketua
STIKes Surya Mitra Husada Kediri

(Dr.H.Sandu Siyoto,S.Sos.,SKM., M.Kes)


NIP. 19700216199203 1 007
ABSTRAK

MP-ASI adalah makanan yang diberikan kepada bayi setelah usia 6 bulan sampai 1 tahun
berupa makanan padat dapat berupa pisang, tepung beras/serelia dan makanan dalam bentuk
formula yang diproduksi oleh industri. Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan
yang diberikan kepada bayi setelah bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan. Jadi selain
makanan pendamping ASI, ASI-pun harus tetap diberikan kepada bayi, paling tidak sampai usia
24 bulan, peranan makanan pendamping ASI sama sekali bukan untuk menggantikan
ASI melainkan hanya untuk melengkapi ASI jadi dalam hal ini makanan pendamping ASI
berbeda dengan makanan sapihan diberikan ketika bayi tidak lagi mengkonsumsi ASI (Krisnatuti,
2008:14)

Kata Kunci : ASI, bayi, Usia 6 bulan – 1 tahun


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan limpahan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil penyuluhan yang berjudul “Pelatihan
Pemberian MPAsi Bubur Sayur Dan Jus Buah Untuk Bayi Usia 6 bulan – 1 tahun di Kader
Posyandu Balita Nusa Indah” sesuai waktu yang telah ditentukan. Laporan penyuluhan ini kami
susun sebagai Pengabdian Masyarakat di sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Mitra Husada
Kediri.

Dalam penyusunan, kami mendapat banyak pengarahan dan bantuan dosen pembimbing
dan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami tidak lupa untuk mengucapkan
terimakasih kepada yang terhormat.
1. Dr. H. Sandu Siyoto,S.Sos.,SKM.,M.Kes. selaku Ketua STIKes Surya Mitra Husada
Kediri
2. Atik Setiawan W,S.kep.Ns.,M.Kep. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ners STIKes
Surya Mitra Husada Kediri
3. Prima Dewi Kusuma,S.Kep.Ns.,M.Kes. selaku Ketua Lembaga Penelitian Dan Program
Pengabdian Masyarakat
4. Semua teman dan pihak yang sudah membantu untuk membuat laporan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang kontruktif untuk perbaikan pada masa yang akan datang.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya, semoga hasil laporan ini
bermanfaat bagi mahasiswa. Amin.

Kediri, 26 Mei 2019

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan pada bayi
setelah usia 6 bulan. Jika makanan pendamping ASI diberikan terlalu dini (sebelum usia 6
bulan) akan menurunkan konsumsi ASI dan bayi bisa mengalami gangguan pencernaan.
Namun sebaliknya jika makanan pendamping ASI diberikan terlambat akan mengakibatkan
bayi kurang gizi, bila terjadi dalam waktu panjang (Hendras, 2010). Standar makanan
pendamping ASI harus memperhatikan angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan
kelompok umur dan tekstur makanan sesuai perkembangan usia bayi (Azrul, 2003).
MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi diberikan kepada
bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI diberikan mulai usia 4 bulan sampai
24 bulan. Semakin meningkat usia bayi/anak, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah
karena tumbuh kembang, sedangkan ASI yang dihasilkan kurang memenuhi kebutuhan gizi.
MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan
pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai
dengan kemampuan pencernaan bayi/anak. Pemberian MP-ASI yang cukup dalam hal
kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak
yang bertambah pesat pada periode ini.Beberapa pengertian dan istilah lain menyebutkan bahwa
makanan pendamping ASI bisa disebu dengan makanan pelengkap, makanan tambahan, makanan
padat
Berdasarkan permasalahan diatas dan observasi sementara maka alternatif pemecahan
masalah yang diambil adalah dengan melakukan Penelitian melalui metode demonstrasi
untuk mengatasi masalah di atas. “Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang
menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung objek atau cara
melakukan sesuatu sehingga dapat mempelajarinya secara proses” (Sri Anitah dkk.,2007).
Adapun rumusan masalah yang diambil peneliti adalah apakah metode demonstrasi dapat
meningkatkan pengetahuan ibu posyandu yang mempunyai anak usia 6 -24 bulan untuk
memberikan mpasi dengan benar
Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan pada ibu ibu posyandu di Tosaren Kediri
didapatkan data jumlah 10 orang. Hasil observasi yang dilakukan pada ibu posyandu
didapatkan data 5 orang tidak memberi mpasi sendiri dengan cara beli instan kebanyakan dari
mereka tidak mengetahui cara membuat mpasi dengan yang benar. Berdasarkan latar
belakang di atas,maka rumusan masalah penelitian ini”.

1.2 Rumusan Masalah


Sesuai dengan latar belakang di atas bahwa pemenuhan kebutuhan gizi pada bayi usia
6-24 bulan memerlukan perhatian khusus untuk mencegah terjadinya kesalahan pembwrian
mpasi Akan tetapi, sering kali tidak sadar akan masalah pembuatan mpasi dikarenakan ibu
malas membuatnya . Berdasarkan informasi yang diperoleh dari ibu posyandu nusa indah
Tosaren Kediri masalah yang dihadapi dapat diidentifikasi sebagai berikut:
 Para ibu posyandu belum terlalu paham tentang pentingnya memberikan mpasi dengan
baik dan benar
 Para ibu posyandu belum terlalu paham tentang dampak jika tidak memberikan mpasi
dengan baik dan benar
 Para ibu posyandu belum terlalu paham tentang cara pembuatan mpasi dengan benar
1.3 Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Menganalisa perbedaan pengetahuan, sikap dan praktik antara kelompok intervensi
dengan kelompok kontrol sebelum dan sesudah dilakukan pengabdian masyarakat pada
ibu posyandu nusa indah di tosaren kediri.
2. Tujuan Khusus
 Mengidentifikasi pengetahuan ibu posyandu nusa indah Tosaren Kediri tentang mpasi
sebelum diberikan pengabdian masyarakat.
 Mengidentifikasi pengetahuan ibu posyandu nusa indah Tosaren Kediri tentang
pemberian mpasi setelah diberikan pengabdian masyarakat.
 Menganalisa pengaruh pengabdian masyarakat terhadap pengetahuan pengetahuan ibu
posyandu nusa indah Tosaren Kediri tentang pemberian mpasi setelah diberikan
pengabdian masyarakat.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi
Hasil dari penelitan ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
mengembangkan program pendidikan keperawatan terhadap masalah gizi, terutama yang
berkaitan dengan mpasi .
2. Bagi kader posyandu
Memberi masukan pada kader untuk lebih meningkatkan pengetahuan tentang
pentingnya pemberian mpasi
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini memberikan sebuah pengalaman pembelajaran sesuai dengan
praktik keperawatan.
4. Bagi peneliti lain
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan lebih lanjut mengenai perilaku
hidup sehat khususnya dalam item mpasi
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian MP-ASI


Menurut Depkes RI (2000), yang dimaksud dengan Makanan Pendamping ASI adalah
makanan atau minuman yang mengandung zat gizi diberikan kepada bayi/anak untuk
memenuhi kebutuhan gizi yang diberikan mulai umur 6 bulan sampai 24 bulan. MP-ASI
adalah makanan yang diberikan kepada bayi setelah usia 6 bulan sampai 1 tahun berupa
makanan padat dapat berupa pisang, tepung beras/serelia dan makanan dalam bentuk formula
yang diproduksi oleh industri.
Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan kepada bayi
setelah bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan. Jadi selain makanan pendamping
ASI, ASI-pun harus tetap diberikan kepada bayi, paling tidak sampai usia 24 bulan, peranan
makanan
Pendamping ASI sama sekali bukan untuk menggantikan ASI melainkan hanya untuk
melengkapi ASI jadi dalam hal ini makanan pendamping ASI berbeda dengan makanan
sapihan diberikan ketika bayi tidak lagi mengkonsumsi ASI (Krisnatuti, 2008:14)
Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan pada bayi
setelah usia 6 bulan. Jika makanan pendamping ASI diberikan terlalu dini (sebelum usia 6
bulan) akan menurunkan konsumsi ASI dan bayi bisa mengalami gangguan pencernaan.
Namun sebaliknya jika makanan pendamping ASI diberikan terlambat akan mengakibatkan
bayi kurang gizi, bila terjadi dalam waktu panjang (Hendras, 2010). Standar makanan
pendamping ASI harus memperhatikan angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan
kelompok umur dan tekstur makanan sesuai perkembangan usia bayi (Azrul, 2003).
MP-ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi diberikan kepada
bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI diberikan mulai usia 4 bulan sampai
24 bulan. Semakin meningkat usia bayi/anak, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah
karena tumbuh kembang, sedangkan ASI yang dihasilkan kurang memenuhi kebutuhan gizi.
MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan
pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai
dengan kemampuan pencernaan bayi/anak. Pemberian MP-ASI yang cukup dalam hal
kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak
yang bertambah pesat pada periode ini.
Beberapa pengertian dan istilah lain menyebutkan bahwa makanan pendamping ASI
bisa disebu dengan makanan pelengkap, makanan tambahan, makanan padat atau makanan
sapihan (Weaning Food). Secara umum ada dua jenis MP-ASI (Aminah, 2010) yaitu :
1. MP ASI pabrik yaitu MP ASI hasil pengolahan pabrik yang biasanya sudah dikemas
/instan, sehingga ibu tinggal menyajikan atau mengolah sedikit untuk diberikan kepada
bayi.
2. MP ASI lokal yaitu MP ASI buatan rumah tangga atau hasil olahan posyandu, dibuat dari
bahan-bahan yang sering ditemukan disekitar rumah sehingga harganya terjangkau. Sering
juga disebut MP ASI dapur ibu, karena bahan-bahan yang akan dibuat makanan
pendamping ASI di olah sendiri.

2.2 Tujuan pemberian MP-ASI


Pemberian makan pendamping ASI akan memberikan manfaat yang baik untuk bayi,
karena pemberian makanan pendamping ASI memiliki tujuan sebagai berikut : (Djitowiyono,
2010:43-44 ).
1) Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang.
2) Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam- macam makanan dengan
berbagai rasa dan bentuk.
3) Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.
4) Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi
5) Menanamkan kebiasaan makan sejak kecil sehingga dapat menerima hidangan sesuai
dengan pola makanan orang dewasa/keluarga sehari-hari, yaitu menu seimbang.

2.3 Syarat pemberian MP-ASI

 Tepat Waktu – yaitu saat kebutuhan energy dan gizi bayi melebihi yang didapat dari ASI.
 Adekuat – MPASI harus dapat memenuhi dan mengandung cukup energy, protein, dan
mikronutrisi, terutama zat besi dan seng (zinc), vitamin, serta mineral yang tidak terpenuhi
oleh ASI
 Aman – Dalam menyiapkan MPASI, dari pembuatan, penyimpanan dan pemberiannya
harus higenis atau terjaga kebersihannya
 Tepat Cara Pemberian – MPASI diberikan sesuai respon rasa lapar dan napsu makan bayi.
Teksturm jumlah dan frekuensi MPASI diberikan sesuai dengan tahap perkembangan bayi.
 Mempunyai kepadatan zat gizi yang tinggi, yaitu volume kecil tetapi jumlah zat gizi
optimal,
 Mutu biologis atau ketersediaan zat gizi tinggi, yaitu mudah dicerna dan diabsorbsi,
 Mempunyai mutu organoleptik baik sesuai dengan perkembangan sensorik anak,
 Mudah disiapkan.

2.4 Waktu Pemberian MP-ASI

Makanan pendamping ASI harus mulai diberikan ketika bayi tidak lagi mendapat cukup
energi dan nutrient dari ASI saja. Untuk kebanyakan bayi, makanan tambahan mulai di
berikan pada usia 6 bulan. Pada usia ini otot dan saraf di dalam mulut bayi cukup
berkembang untuk memamah. Sebelum usia 4 bulan, bayi akan mendorong makanan keluar
dari mulutnya karena mereka belum bisa mengendalikan gerakan lidahnya dengan baik
(WHO, 2003).

2.5 MP-ASI Diberikan Pada Usia ≥ 6 Bulan

1. ASI adalah salah satu makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh bayi sampai
berumur 6 bulan.
2. Menunda makanan padat sampai bayi berumur 6 bulan dapat menghindarkan dari
berbagai risiko penyakit.
3. Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada sistem pencernaan
bayi untuk berkembang menjadi lebih matang
4. Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada bayi agar sistem
yang dibutuhkan untuk mencerna makanan padat dapat berkembang dengan baik.
5. Menunda pemberian makanan padat mengurangi risiko alergi makanan.
6. Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari anemia karena
kekurangan zat besi.
7. Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari risiko terjadinya
obesitas di masa datang.
8. Menunda pemberian makanan padat membantu para ibu untuk menjaga kesedian ASI
9. Menunda pemberian makanan padat membantu jarak pada kelahiran bayi
10. Menunda pemberian makanan padat membuat pemberiannya menjadi lebih mudah
(Dian, 2006).

2.6 Waktu Pemberian MP-ASI

Praktek memberikan pisang pada bayi-bayi muda (dianggap bayi tidak puas dengan
pemberian ASI) seringkali kita jumpai di Indonesia. Banyak pula yang berakhir tragis
karena pisang tersebut menyumbat saluran cernanya, yang istilah kedokterannya disebut
phytobezoar sehingga harus diatasi dengan tindakan bedah.

Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini menyimpulkan, sebaiknya Makanan


Pendamping (MP) ASI diberikan paling cepat pada usia 4-6 bulan. Hal ini sesuai dengan
anjuran WHO untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Alasan pemberian MP ASI
mulai 4-6 bulan, adalah :

 Kematangan saluran cerna bayi umumnya terjadi pada usia 4-6 bulan.
 Hilangnya refleks menjulurkan lidah pada usia 4-6 bulan.
 Kematangan mekanisme menelan.
 Kemampuan bayi untuk duduk.
 Pertumbuhan gigi geligi.
 Kemampuan bayi untuk meniru pengasuhnya.

2.7 Jenis Makanan Pendamping Asi

Mulailah dengan 1 jenis rasa setiap mengenalkan jenis makanan baru. Jangan
mencampurkan beberapa jenis makanan sebelum diketahui pasti bahwa bayi dapat
mentoleransi masing-masing jenis makanan tersebut.Umumnya bayi cenderung menyukai
rasa manis, sebab itu jika ingin memberikan sayuran, mulailah dengan rasa yang manis
misalnya wortel atau ubi manis. Jika bayi tidak menyukai sayuran, sebaiknya tetap konsisten
diberikan karena dalam beberapa kali pemberian, bayi akan mulai menyukainya.

Mulailah dengan tekstur yang halus kemudian lebih kasar. Perpindahan refleks
tergantung pada ketrampilan bayi. Refleks muntah (gag reflex) terjadi jika bagian
pertengahan lidah dirangsang mundur ke bagian belakang lidah setelah usia 6 bulan, sehingga
memungkinkan bayi mengkonsumsi tekstur makanan yang lebih kasar.

2.7.1 Makanan Bayi Umur 6 – 9 Bulan

1. Pemberian ASI diteruskan


2. Pada umur 6 bulan keadaan alat cerna sudah semakin kuat oleh karena itu, bayi mulai
diperkenalkan dengan MP-ASI lumat 2 x sehari. (cara membuat terlampir).
3. Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi ditambah sedikit demi sedikit
dengan sumber zat lemak, yaitu santan atau minyak kelapa/margarin. Bahan makanan
ini dapat menambah kalori makanan bayi, disamping memberikan rasa enak juga
mempertinggi penyerapan vit A dan zat gizi lain yang larut dalam lemak.
4. Setiap kali makan, berikanlah MP-ASI bayi dengan takaran paling sedikit sebagai
berikut :
 Pada umur 6 bulan – beri 6 sendok makan
 Pada umur 7 bulan – beri 7 sendok makan
 Pada umur 8 bulan – beri 8 sendok makan
 Pada umur 9 bulan – beri 9 sendok makan
2.7.2 Makanan Bayi Umur 9 - 12 Bulan

1. Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga secara
bertahap. Karena merupakan makanan peralihan ke makanan keluarga, bentuk dan
kepadatan nasi tim bayi harus diatur secara berangsur, lambat laun mendekati bentuk
dan kepadatan makanan keluarga.
2. Berikan makanan selingan 1 kali sehari. Pilihlah makanan selingan yang bernilai gizi
tinggi, seperti bubur kacang ijo, buah, dll. usahakan agar makanan selingan dibuat
sendiri agar kebersihannya terjamin.
3. Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan. Campurkanlah ke
dalam makanan lembik berbagai lauk pauk dan sayuran secara berganti-ganti
(terlampir). Pengenalan berbagai bahan makanan sejak usia dini akan berpengaruh baik
terhadap kebiasaan makan yang sehat dikemudian hari.
Dengan syarat :

• Teruskan pemberian ASI

• Berikan makanan lunak 3 kali sehari dengan takaran yang cukup

• Berikan makanan selingan 1 kali sehari

• Perkenalkan bayi dengan beraneka ragam bahan makanan

2.7.3 Makanan Anak Umur 12 – 24 Bulan

1. Pemberian ASI diteruskan. Pada periode umur ini jumlah ASI sudah berkurang, tetapi
merupakan sumber zat gizi yang berkualitas tinggi.
2. Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-kurangnya 3 kali sehari dengan
porsi separuh makanan orang dewasa setiap kali makan. Disamping itu tetap berikan
makanan selingan 2 kali sehari.
3. Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan Padanan Bahan Makanan. Misalnya
nasi diganti dengan: mie, bihun, roti, kentang, dll. Hati ayam diganti dengan: tahu,
tempe, kacang ijo, telur, ikan. Bayam diganti dengan: daun kangkung, wortel, tomat.
Bubur susu diganti dengan: bubur kacang ijo, bubur sumsum, biskuit, dll.
4. Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba. Kurangi frekuensi
pemberian ASI sedikit demi sedikit.
Dengan syarat :

 Teruskan pemberian ASI


 Berikan makanan keluarga 3 kali sehari
 Berikan makanan selingan 2 kali sehari
 Gunakan beraneka ragam bahan makanan setiap harinya
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Pokok Bahasan :
Untuk mengetahui tentang pentingnya MPAsi (makanan pendamping ASI) dan bagaimana
cara pemberiannya

B. Sub Pokok Bahasan :


1) Untuk mengetahui pengertian MPASI
2) Untuk mengetahui Pemberian makanan anak umur 0-24 bulan yang baik dan benar
3) Untuk mengetahui Permasalahan dalam memberikan MP-ASI pada bayi
4) Untuk mengetahui Akibat pemberian MP-ASI terlalu dini
5) Untuk mengetahui Cara membuat MP-ASI

C. Sasaran :
Penyuluhan ini mengikutsertakan Kader Posyandu Balita Nusa Indah

D. Waktu Pelaksanaan :
Untuk pelaksanaan penyuluhan ( 21 Juni 2019 – 239Juni 2018, jam 08.00 - selesai )

E. Tempat :
Tanggal 21 Juni 2019 penyuluhan di Kader Posyandu Balita Nusa Indah

F. Materi :
1. Pengertian MP-ASI
2. Pemberian makanan anak umur 0-24 bulan yang baik dan benar
3. Permasalahan dalam memberikan MP-ASI pada bayi
4. Akibat pemberian MP-ASI terlalu dini
5. Cara membuat MP-ASI
G. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta Waktu


Kegiatan
1. Pendahuluan Perkenalan Anggota Moderat Memperhatikan 10 Menit
Kelompok, penjelasan or dan
tema serta tujuan mendengarkan

2 Penyajian Menjelaskan tentang Penyaji Memperhatikan 30 Menit


Pengertian MPASI, dan
Tujuan Diberikan Mendengarkan
MPASI, Cara Membuat
MPASI.
Mendemonstrasikan Ibu – ibu Mempraktekan 30 Menit
Cara membuat MPASI Cara membuat
MPASI
3 Penutup Memberikan kesempatan Ibu – ibu Peserta bertanya 10 Menit
untuk bertanya

Post Test Penyaji Peserta Menjawab 10 Menit

H. Pengorganisasian
Sub Tugas Tugas Nama
Penyaji Menyajikan materi penyuluhan Riska yuliana
Notulen Mencatat jika ada pertanyaan Ninda nia
Dokumentasi Mendokumentasikan acara Yuyun erviana
Fasilitator Memfasilitasi dalam acara tersebut Arkilaus

I. Metode :
1. Ceramah
2. Demontrasi,
3. Tanya Jawab

J. Media dan Sumber :


1. Leaflet
K. Setting Tempat

Penyaji

Moderator Notulen
Dokumentasi ulen

Peserta Fa Peserta Fa Peserta


sil sil
Peserta it Peserta ita Peserta
at to
or r Peserta
Peserta Peserta
BAB IV

ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

 Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Jumlah Satuan Biaya


1 Print Laporan Penyuluhan 3 Rp,70.000 Rp.210.000
2 Pembelian Cinderamata 1 Rp.4.100.000 Rp.4.100.000
3 Print Leaflet 20 Rp.5.000 Rp.100.000
4 Bahan - bahan untuk pelatihan
bubur dan jus
- Wortel 3 Rp.5.000 Rp.15.000
- Brokoli 3 Rp.5.000 Rp.15.000
- Tempat Jus 20 Rp.5.000 Rp.100.000
- Tempat Bubur 20 Rp.5.000 Rp.100.000
- Tempat Bingkisan 20 Rp.5.000 Rp.100.000

5 Print Post Test 20 Rp.5.000 Rp.100’000


6 CD 1 Rp.10.000 Rp.10’000
7 Pembelian Konsumsi
- Air Mineral 2 Rp.10.000 Rp.20.000
- Kue 2 Rp.65.000 Rp.130.000

8 Total Rp.5.000,000

 Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Bulan Mei Bulan Juli


1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan Proposal
2 Mencari tempat dan menetapkan
tempat
3 Konsultasi proposal dengan
dosen pembimbing
4 Pelaksanaan
5 Penyusunan Proposal
6 Pengumpulan Proposal
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tanggal : 21 Juni 2019 - 23 Juni 2019

Waktu : 09.00-selesai

Tempat : Posyandu Balita Nusa Indah

Topik : Pelatihan Pemberian MP-ASI Bubur Sayur dan Jus Buah

Peserta : Ibu – ibu

Penanggung jawab :Nuryenny H, S.Kep.Ns., M.Kes

Pelaksanaan Kegiatan

Tahap ini meliputi pemberian salam pembuka, memperkenalkan diri dan penyampaian tujuan
diberikan penyuluhan. Kemudian pemateri memberikan pertanyaan pembuka untuk mengetahui
tingkat pengetahuan peserta tentang materi yang akan diberikan.

Peserta menjawab pertanyaan dengan pengetahuan mereka. Sebagian peserta dapat menjawab
pertanyaan dengan benar. Setelah itu penyaji langsung masuk pada materi penyuluhan.

5.1 Evaluasi Struktur

o Evaluasi Struktur
 Persiapan penyuluhan 20 menit
 Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat
digunakan dalam penyuluhan yaitu leaflet
 Pengorganisasian lengkap
o Evaluasi Proses
 100% peserta antusias
 100% peserta mengikuti awal-akhir
 Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan penyuluhan
memahami materi penyuluhan yang diberikan
 Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan
 Selama proses penyuluhan 80% peserta berpartisipasi dalam mengajukan
pertanyaan

5.2 Evaluasi hasil

Untuk proses dan hasil semua peserta mengikuti penyuluhan dari awal hingga akhir. Selama
proses penyuluhan berlangsung peserta penyuluhan mengetahui MP-ASI yang instan dan MP-ASI
yang dapat di buat secara mandiri di rumah, dan ada bebeapa peserta penyuluhan yang sudah bisa
membuat MPASI sendiri di rumah. Selain itu lebih dari 80% peserta berpartisipasi dalam
mengajukan pertanyaan kepada pemateri dan pemateri mampu menjawab secara lisan pertanyaan
dari peserta, berikut contoh pertanyaannya:

1 Apakah MPASI yang dijual di pinggir jalan itu baik untuk balita?

2 Berapa kali sehari memberi MPASI yang baik untuk balita?

3 Buah apakah yang sering digunakan untuk pembuatan MPASI ?

Jawaban Pertanyaan dari Pemateri

1. Tidak , karena mpasi yang dijual dipinggir jalan biasanya mengandung msg dan tidak sehat

2. Sesuai kebutuhan bayi karena kalau perkembangannya baik dan tidak perlu di khawatirkan bayi
tersebut kekurangan makanan.
3. Buah yang masih segar seperti buah pear , melon , apel , pisang. Dan buah tersebut bisa
dikombinasikan untuk membuat jus untuk bayi tersebut

Pembahasan

Penyuluhan yang dilakukan pada hari senin, 23 juni 2019 berjalan dengan lancar, Meskipun
masih banyak kekurangan. Pelaksanaan penyuluhan di Kader Posyandu Balita Nusa Indah
tersebut diikuti oleh ibu – ibu berjumlah 10 orang. Sebelum diberikan materi, ibu – ibu di Tanya
dulu sudah mengetahui tentang MPAsi itu apa, dan dari pertanyaan tersebut ibu – ibu sudah
banyak yang mengetahui dan sudah banyak yang memberikan ke bayinya.

Peserta juga memperhatikan materi penyuluhan yang disampaikan. Terdapat beberapa


pertanyaan dari peserta penyuluhan yang disampaikan kepada pemateri penyuluhan. Hal ini
menunjukan peserta sangat antusias dengan diadakannya penyuluhan tentang Pelatihan Pemberian
MPAsi bubur sayur dan jus buah untuk bayi usia 6 bulan – 1 tahun yang disampaikan oleh
mahasiswa STIKes Surya Mitra Husada Kediri. Untuk mengetahui pemahan tentang Pelatihan
Pemberian MPAsi bubur sayur dan jus buah untuk bayi usia 6 bulan – 1 tahun dan ibu - ibu diuji
dengan dilakukan post test. Dari hasil data yang diperoleh sebanyak 8 sampai 10 orang yang telah
menjawab dengan benar.

Menurut Depkes RI (2000), yang dimaksud dengan Makanan Pendamping ASI adalah
makanan atau minuman yang mengandung zat gizi diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi
kebutuhan gizi yang diberikan mulai umur 6 bulan sampai 24 bulan. MP-ASI adalah makanan
yang diberikan kepada bayi setelah usia 6 bulan sampai 1 tahun berupa makanan padat dapat
berupa pisang, tepung beras/serelia dan makanan dalam bentuk formula yang diproduksi oleh
industri.
Berdasarkan hasil penyuluhan tersebut sudah banyak ibu – ibu yang sudah mengetahui
tentang MPAsi tersebut dan sudah mengerti pada umur bayi usia 6 bulan – 1 tahun bayi di berikan
MPAsi. Dan ibu – ibu juga mengerti makanan apa yang baik untuk makanan pendamping bayi
tersebut.
Pemberian Cinderamata
Lampiran 1 Surat Permohonan Izin
Lampiran 2. Surat Balasan Posyandu Balita Nusa Indah
Lampiran 3 Surat Keputusan
Lampiran 4. Surat Perintah Tugas
Lampiran 5. Surat Perintah Pelaksanaan Tugas

Lampiran 6. Susunan Biodata

Anda mungkin juga menyukai