PELATIHAN PEMBERIAN MP-ASI BUBUR SAYUR DAN JUS BUAH UNTUK BAYI
USIA 6 BULAN – 1 TAHUN
DI KADER POSYANDU BALITA NUSA INDAH
BIDANG KEGIATAN
PENGABDIAN MASYARAKAT
DIUSULKAN OLEH :
Ketua : Nuryenny H.S.Kep.,Ns,M,Kes
Anggota 1 : Ninda Nia Mayasofa NIM 1711B0053
Anggota 2 : Riska Yuliana NIM 1711B0065
Anggota 3 : Yuyun Erviana NIM 1711B0074
Anggota 4 : Arkilaus Pahnael NIM 1711B0088
MP-ASI adalah makanan yang diberikan kepada bayi setelah usia 6 bulan sampai 1 tahun
berupa makanan padat dapat berupa pisang, tepung beras/serelia dan makanan dalam bentuk
formula yang diproduksi oleh industri. Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan
yang diberikan kepada bayi setelah bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan. Jadi selain
makanan pendamping ASI, ASI-pun harus tetap diberikan kepada bayi, paling tidak sampai usia
24 bulan, peranan makanan pendamping ASI sama sekali bukan untuk menggantikan
ASI melainkan hanya untuk melengkapi ASI jadi dalam hal ini makanan pendamping ASI
berbeda dengan makanan sapihan diberikan ketika bayi tidak lagi mengkonsumsi ASI (Krisnatuti,
2008:14)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan limpahan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil penyuluhan yang berjudul “Pelatihan
Pemberian MPAsi Bubur Sayur Dan Jus Buah Untuk Bayi Usia 6 bulan – 1 tahun di Kader
Posyandu Balita Nusa Indah” sesuai waktu yang telah ditentukan. Laporan penyuluhan ini kami
susun sebagai Pengabdian Masyarakat di sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Mitra Husada
Kediri.
Dalam penyusunan, kami mendapat banyak pengarahan dan bantuan dosen pembimbing
dan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami tidak lupa untuk mengucapkan
terimakasih kepada yang terhormat.
1. Dr. H. Sandu Siyoto,S.Sos.,SKM.,M.Kes. selaku Ketua STIKes Surya Mitra Husada
Kediri
2. Atik Setiawan W,S.kep.Ns.,M.Kep. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ners STIKes
Surya Mitra Husada Kediri
3. Prima Dewi Kusuma,S.Kep.Ns.,M.Kes. selaku Ketua Lembaga Penelitian Dan Program
Pengabdian Masyarakat
4. Semua teman dan pihak yang sudah membantu untuk membuat laporan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang kontruktif untuk perbaikan pada masa yang akan datang.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya, semoga hasil laporan ini
bermanfaat bagi mahasiswa. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Tepat Waktu – yaitu saat kebutuhan energy dan gizi bayi melebihi yang didapat dari ASI.
Adekuat – MPASI harus dapat memenuhi dan mengandung cukup energy, protein, dan
mikronutrisi, terutama zat besi dan seng (zinc), vitamin, serta mineral yang tidak terpenuhi
oleh ASI
Aman – Dalam menyiapkan MPASI, dari pembuatan, penyimpanan dan pemberiannya
harus higenis atau terjaga kebersihannya
Tepat Cara Pemberian – MPASI diberikan sesuai respon rasa lapar dan napsu makan bayi.
Teksturm jumlah dan frekuensi MPASI diberikan sesuai dengan tahap perkembangan bayi.
Mempunyai kepadatan zat gizi yang tinggi, yaitu volume kecil tetapi jumlah zat gizi
optimal,
Mutu biologis atau ketersediaan zat gizi tinggi, yaitu mudah dicerna dan diabsorbsi,
Mempunyai mutu organoleptik baik sesuai dengan perkembangan sensorik anak,
Mudah disiapkan.
Makanan pendamping ASI harus mulai diberikan ketika bayi tidak lagi mendapat cukup
energi dan nutrient dari ASI saja. Untuk kebanyakan bayi, makanan tambahan mulai di
berikan pada usia 6 bulan. Pada usia ini otot dan saraf di dalam mulut bayi cukup
berkembang untuk memamah. Sebelum usia 4 bulan, bayi akan mendorong makanan keluar
dari mulutnya karena mereka belum bisa mengendalikan gerakan lidahnya dengan baik
(WHO, 2003).
1. ASI adalah salah satu makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh bayi sampai
berumur 6 bulan.
2. Menunda makanan padat sampai bayi berumur 6 bulan dapat menghindarkan dari
berbagai risiko penyakit.
3. Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada sistem pencernaan
bayi untuk berkembang menjadi lebih matang
4. Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada bayi agar sistem
yang dibutuhkan untuk mencerna makanan padat dapat berkembang dengan baik.
5. Menunda pemberian makanan padat mengurangi risiko alergi makanan.
6. Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari anemia karena
kekurangan zat besi.
7. Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari risiko terjadinya
obesitas di masa datang.
8. Menunda pemberian makanan padat membantu para ibu untuk menjaga kesedian ASI
9. Menunda pemberian makanan padat membantu jarak pada kelahiran bayi
10. Menunda pemberian makanan padat membuat pemberiannya menjadi lebih mudah
(Dian, 2006).
Praktek memberikan pisang pada bayi-bayi muda (dianggap bayi tidak puas dengan
pemberian ASI) seringkali kita jumpai di Indonesia. Banyak pula yang berakhir tragis
karena pisang tersebut menyumbat saluran cernanya, yang istilah kedokterannya disebut
phytobezoar sehingga harus diatasi dengan tindakan bedah.
Kematangan saluran cerna bayi umumnya terjadi pada usia 4-6 bulan.
Hilangnya refleks menjulurkan lidah pada usia 4-6 bulan.
Kematangan mekanisme menelan.
Kemampuan bayi untuk duduk.
Pertumbuhan gigi geligi.
Kemampuan bayi untuk meniru pengasuhnya.
Mulailah dengan 1 jenis rasa setiap mengenalkan jenis makanan baru. Jangan
mencampurkan beberapa jenis makanan sebelum diketahui pasti bahwa bayi dapat
mentoleransi masing-masing jenis makanan tersebut.Umumnya bayi cenderung menyukai
rasa manis, sebab itu jika ingin memberikan sayuran, mulailah dengan rasa yang manis
misalnya wortel atau ubi manis. Jika bayi tidak menyukai sayuran, sebaiknya tetap konsisten
diberikan karena dalam beberapa kali pemberian, bayi akan mulai menyukainya.
Mulailah dengan tekstur yang halus kemudian lebih kasar. Perpindahan refleks
tergantung pada ketrampilan bayi. Refleks muntah (gag reflex) terjadi jika bagian
pertengahan lidah dirangsang mundur ke bagian belakang lidah setelah usia 6 bulan, sehingga
memungkinkan bayi mengkonsumsi tekstur makanan yang lebih kasar.
1. Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga secara
bertahap. Karena merupakan makanan peralihan ke makanan keluarga, bentuk dan
kepadatan nasi tim bayi harus diatur secara berangsur, lambat laun mendekati bentuk
dan kepadatan makanan keluarga.
2. Berikan makanan selingan 1 kali sehari. Pilihlah makanan selingan yang bernilai gizi
tinggi, seperti bubur kacang ijo, buah, dll. usahakan agar makanan selingan dibuat
sendiri agar kebersihannya terjamin.
3. Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan. Campurkanlah ke
dalam makanan lembik berbagai lauk pauk dan sayuran secara berganti-ganti
(terlampir). Pengenalan berbagai bahan makanan sejak usia dini akan berpengaruh baik
terhadap kebiasaan makan yang sehat dikemudian hari.
Dengan syarat :
1. Pemberian ASI diteruskan. Pada periode umur ini jumlah ASI sudah berkurang, tetapi
merupakan sumber zat gizi yang berkualitas tinggi.
2. Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-kurangnya 3 kali sehari dengan
porsi separuh makanan orang dewasa setiap kali makan. Disamping itu tetap berikan
makanan selingan 2 kali sehari.
3. Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan Padanan Bahan Makanan. Misalnya
nasi diganti dengan: mie, bihun, roti, kentang, dll. Hati ayam diganti dengan: tahu,
tempe, kacang ijo, telur, ikan. Bayam diganti dengan: daun kangkung, wortel, tomat.
Bubur susu diganti dengan: bubur kacang ijo, bubur sumsum, biskuit, dll.
4. Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba. Kurangi frekuensi
pemberian ASI sedikit demi sedikit.
Dengan syarat :
A. Pokok Bahasan :
Untuk mengetahui tentang pentingnya MPAsi (makanan pendamping ASI) dan bagaimana
cara pemberiannya
C. Sasaran :
Penyuluhan ini mengikutsertakan Kader Posyandu Balita Nusa Indah
D. Waktu Pelaksanaan :
Untuk pelaksanaan penyuluhan ( 21 Juni 2019 – 239Juni 2018, jam 08.00 - selesai )
E. Tempat :
Tanggal 21 Juni 2019 penyuluhan di Kader Posyandu Balita Nusa Indah
F. Materi :
1. Pengertian MP-ASI
2. Pemberian makanan anak umur 0-24 bulan yang baik dan benar
3. Permasalahan dalam memberikan MP-ASI pada bayi
4. Akibat pemberian MP-ASI terlalu dini
5. Cara membuat MP-ASI
G. Kegiatan Penyuluhan
H. Pengorganisasian
Sub Tugas Tugas Nama
Penyaji Menyajikan materi penyuluhan Riska yuliana
Notulen Mencatat jika ada pertanyaan Ninda nia
Dokumentasi Mendokumentasikan acara Yuyun erviana
Fasilitator Memfasilitasi dalam acara tersebut Arkilaus
I. Metode :
1. Ceramah
2. Demontrasi,
3. Tanya Jawab
Penyaji
Moderator Notulen
Dokumentasi ulen
Anggaran Biaya
8 Total Rp.5.000,000
Jadwal Kegiatan
Waktu : 09.00-selesai
Pelaksanaan Kegiatan
Tahap ini meliputi pemberian salam pembuka, memperkenalkan diri dan penyampaian tujuan
diberikan penyuluhan. Kemudian pemateri memberikan pertanyaan pembuka untuk mengetahui
tingkat pengetahuan peserta tentang materi yang akan diberikan.
Peserta menjawab pertanyaan dengan pengetahuan mereka. Sebagian peserta dapat menjawab
pertanyaan dengan benar. Setelah itu penyaji langsung masuk pada materi penyuluhan.
o Evaluasi Struktur
Persiapan penyuluhan 20 menit
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat
digunakan dalam penyuluhan yaitu leaflet
Pengorganisasian lengkap
o Evaluasi Proses
100% peserta antusias
100% peserta mengikuti awal-akhir
Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan penyuluhan
memahami materi penyuluhan yang diberikan
Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan
Selama proses penyuluhan 80% peserta berpartisipasi dalam mengajukan
pertanyaan
Untuk proses dan hasil semua peserta mengikuti penyuluhan dari awal hingga akhir. Selama
proses penyuluhan berlangsung peserta penyuluhan mengetahui MP-ASI yang instan dan MP-ASI
yang dapat di buat secara mandiri di rumah, dan ada bebeapa peserta penyuluhan yang sudah bisa
membuat MPASI sendiri di rumah. Selain itu lebih dari 80% peserta berpartisipasi dalam
mengajukan pertanyaan kepada pemateri dan pemateri mampu menjawab secara lisan pertanyaan
dari peserta, berikut contoh pertanyaannya:
1 Apakah MPASI yang dijual di pinggir jalan itu baik untuk balita?
1. Tidak , karena mpasi yang dijual dipinggir jalan biasanya mengandung msg dan tidak sehat
2. Sesuai kebutuhan bayi karena kalau perkembangannya baik dan tidak perlu di khawatirkan bayi
tersebut kekurangan makanan.
3. Buah yang masih segar seperti buah pear , melon , apel , pisang. Dan buah tersebut bisa
dikombinasikan untuk membuat jus untuk bayi tersebut
Pembahasan
Penyuluhan yang dilakukan pada hari senin, 23 juni 2019 berjalan dengan lancar, Meskipun
masih banyak kekurangan. Pelaksanaan penyuluhan di Kader Posyandu Balita Nusa Indah
tersebut diikuti oleh ibu – ibu berjumlah 10 orang. Sebelum diberikan materi, ibu – ibu di Tanya
dulu sudah mengetahui tentang MPAsi itu apa, dan dari pertanyaan tersebut ibu – ibu sudah
banyak yang mengetahui dan sudah banyak yang memberikan ke bayinya.
Menurut Depkes RI (2000), yang dimaksud dengan Makanan Pendamping ASI adalah
makanan atau minuman yang mengandung zat gizi diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi
kebutuhan gizi yang diberikan mulai umur 6 bulan sampai 24 bulan. MP-ASI adalah makanan
yang diberikan kepada bayi setelah usia 6 bulan sampai 1 tahun berupa makanan padat dapat
berupa pisang, tepung beras/serelia dan makanan dalam bentuk formula yang diproduksi oleh
industri.
Berdasarkan hasil penyuluhan tersebut sudah banyak ibu – ibu yang sudah mengetahui
tentang MPAsi tersebut dan sudah mengerti pada umur bayi usia 6 bulan – 1 tahun bayi di berikan
MPAsi. Dan ibu – ibu juga mengerti makanan apa yang baik untuk makanan pendamping bayi
tersebut.
Pemberian Cinderamata
Lampiran 1 Surat Permohonan Izin
Lampiran 2. Surat Balasan Posyandu Balita Nusa Indah
Lampiran 3 Surat Keputusan
Lampiran 4. Surat Perintah Tugas
Lampiran 5. Surat Perintah Pelaksanaan Tugas