Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH PERKEMBANGAN SENI RUPA

PENDAHULUAN

Kata Art (Bahasa Inggris) sering diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai seni. Seni rupa adalah
salah satu cabang seni yang diciptakan manusia dengan menggunakan rupa sebagai medium
penggungkapan gagasan seni. Yang termasuk ke dalam seni rupa adalah garis, bidang, bentuk, huruf,
angka, warn, bahkan cahaya. Karena perbedaan rupa yang dijadikan medium inilah kemudian dikenal
cabang-cabang seni rupa seperti seni lukis, seni patung, seni grafis, seni desain, dan sebagainya.

Sebagai karya seni, seni rupa dapat dikelompokkan dalam berbagai kepentingan. Berdasarkan
bentuknya dineal adanya karya seni rupa dua dimensi (dwimatra) dan karya seni rupa tiga dimensi
(trimatra). Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang diterakan pada bidang datar seperti
gambar, lukisan, dan sejenisnya. Sedangkan karya seni rupa tiga dimensi dalah karya seni rupa yang
menggunakan bentu-bentuk yang memiliki tiga ukuran (panjang, lebar, tinggi) sebagai mediumnya,
seperti patung, karya kriya, dan sejenisnya.

Selain penggolongan berdasarkan bentuknya, karya seni rupa juga dapat dikelompokkan berdasarkan
fungsi kegunaannya dalam konteks kehidupan manusia. Berdasarkan kegunaannya dikenal adanya seni
rupa murini (pure art/fine art) dan seni rupa pakai (applied art) yang sering disebut dengan seni kriya.

Seni rupa murni atau seni murni adalah karya seni yang dimaksudkan untuk penikmatan semata dan
tidak memiliki kegunaan praktis dalam kehidupan sehari-hari. Karya seni murni dapat kita temukan
dalam bentuk lukisan, patung, dan sejenisnya. Sedangkan seni rupa pakai atau seni pakai adalah karya
seni rupa yang selain sebagai karya seni rupa juga memiliki fungsi atau kegunaan praktis dalam
kehidupan s ehari-hari. Oleh karena itu, seni rupa pakai biasa dikenal sebagai seni kriya (craft).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kriya berarti kerajinan tangan. Jadi dalam pengertian terbatas
seni kriya dapat diartikan sebagai kerajinan tangan.

SEJARAH SENI RUPA

Perkembangan seni rupa dapat dirunut sejak zaman purbakala hingga era modern. Secara garis besar,
sejarah seni rupa terbagi dalam beberapa periode sebagai berikut:

Seni Rupa Zaman Prasejarah

Seni rupa dapat dikatakan sebagai bagian budaya yang tua. Dalam batas-batas tertentu, seni rupa telah
ada sejak manusia mengenal peradaban. Karya-karya yang dimaksud ditemukan dalam bentuk gerabah
yang diberi ornament hias tertentu, patung-patung leluhur masyarakat prasejarah, serta catatan-catatan
(dalam bentuk gambar) yang digoreskan pada dinding-dinding goa.
Pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, ditemukan pada beberapa tempat hasil seni yang
dianggap orang paling tua hingga saat ini. Penemuan tersebut merupakan lukisan-lukisan pada dinding
gua-gua yang terdapat di Perancis Selatan dan Spanyol Utara seperti di Combaralles, Font de Gaume,
Altamira, dan Alpera.

Lukisan-lukisan yang dibuat pada dinding-dinding dan langit-langit gua tersebut dibuat dengan digurat
atau dicukil dengan batu tajam. Cukilan ini diberi warna memakai batu dangklik) dicampur dengan
lemak binatang sebagai perekatnya. Kebanyakan terdapat gambar-gambar binatang bison atau sapi
hutan. Ada juga beruang, rusa kutub, kuda liar, dan babi hutan.

Peradaban Bangsa-bangsa Kuno

Bangsa-bangsa timur yang mendiami daerah Timur Tengah dan Asia Kecil serta daerah Mesir dikenal
sebagai bangsa-bangsa yang memiliki peradaban tinggi. Di mesir kita dapat menyaksikan sisa-sisa
peradaban tinggi dalam bentuk karya seni arsitektur, patung, serta lukisan dinding yang bernilai tinggi
seperti piramida, spinx serta relief-relief dan lukisan pada dinding bagian dalamnya.

Selain bangsa Mesir, bangsa Babilonia, Asiria, dan Persia merupakan bangsa-bangsa yang memiliki
kebudayaan yang tinggi.
Bangsa Yunani dan Romawi sering dijadikan titik awal perkembangan seni rupa di dunia. Lukisan-lukisan
karya pelukis Yunani kuno menampilkan bentuk-bentuk geometris yang diterakan pada permukaan
keramik, jambangan, serta benda-benda kerajinan tangan lainnya. Sementara itu, bangsa Romawi
karyanya dapat kita saksikan di dalam rumah-rumah bangsawan di kota Pompei.

Seni Rupa Zaman Abad Pertengahan

Periode ini berlangsung mulai tahun 476 Masehi yakni pada awal perkembngan agama Nasrani di
Romawi, dan berakhir pada tahun 1492, yakni pada saat ditemukannya benua Amerika. Karya-karya seni
rupa abad pertengahan banyak dipengaruhi oleh corak budaya Yuani Purba dan Romawi yang menganut
kepercayaan politheisme (menyembah banyak dewa) dan dicampur dengan ajaran-ajaran Nasrani. Pada
zaman ini gereja memiliki pengaruh yang sangat besar.

Seni Rupa Zaman Renaissance


Zaman renaissance merupakan zaman perubahan besar-besaran dalam berbagai bidang keilmuan dan
seni budaya. Kemapanan gereja mulai terusik oleh berbagai pertentangan serta penemuan dalam
bidang-bidang keilmuan. Penemuan-penemuan baru dalam bidang geografi, fisika, astronomi telah
dianggap sebagai hal yang menentang keberaddan da kemapanan agama. Galileo (1564-1642), seorang
ahli fisika, ahli astronomi dan juga filsuf, ditangkap dan dipenjara dengan tanpa ditentukan batas
waktunya karena penemuannya bertentangan dengan hokum-hukum yang dipercayai gereja.

Tokoh-tokoh seni rupa yang terkenal pada periode ini adalah Leonardo da Vinci, Michelangelo, dan
Rafael Santi. Karya-karya penting pada masa ini terdapat pada bentuk-bentuk bangunan gereja, lukisan-
lukisan dinding, relief pada pintu-pintu rumah dan bangunan gereja, serta patung-patung perunggu yang
menghiasi hampir seluruh gereja di Italia serta seluruh Eropa Barat dan Eropa Timur.

Seni Rupa Zaman Barok dan Rokoko

Kata Barok (baroque) berasal dari bahasa Romawi yang berarti “tidak beraturan” atau “menyimpang”.
Michelangelo dan Palladio dianggap sebagai pelopor dari gerakan ini. Zaman Barok terlahir pada
pertengahan abad ke-16 sebagai awal mula pengaruh seni Italia ke seluruh daratan Eropa.
Jika misi renaissance adalah melepaskan diri dari cara berpikir zaman pertengahan dan dipenuhi pola
pikir gereja, maka barok melepaskan diri dari keterikatan tema-tema serta nuasnsa-nuansa yang
terkandung pada masa renaissance. Lukisan-lukisan pada zaman barok terkesan berlebihan dari keadaan
sebenarnya. Peter Paul Rubens (1577-1640), seorang seniman Belanda, melukiskan tubuh-tubuh orang
penuh dengan otot-otot serta tokoh-tokoh perkasa.

Rococo diambil dari kata “rocaile” yang berarti seni kulit kerang, sejenis kesenian yang sangat digemari
pada saat itu di Italia. Pada zaman inilah bentuk-bentuk penyelewengan kaidah seni tampil meluas.
Lukisan-lukisan dibuat menjadi lebih indah dari aslinya, lebih hebat, dan menyimpang dari sebenarnya.
Karya seni menjadi barang pesanan kaum bangsawan dan saudagar yang memiliki banyak uang. Pada
zaman ini kkary seni diperjualbelikan secara salah dan menjadi komoditas yang tidak berharga.

Seni Rupa Abad ke-19

Penggalian kembali corak-corak lama, seperti yang terdapat pada gaya-gaya Yunani Purba dan Romawi
telah melahirkan aliran-aliran baru yang dikenal dengan alisan klasik dan neo klasisme dalam seni lukis
dan seni patung.

Beberapa catatan penting yang dapat disajikan dalam perkembangan seni rupa pada abad ke-19 ini
adalah sebagai berikut:
Munculnya berbagai aliran seni rupa seperti romaantisme, impresionisme, realism, simbolisme,
munumentalisme, dll.

Terlepasnya pengaruh agama, terutama gereja, dari corak, gaya serta nafas kesenian secara umum.

Para pelukis semakin berani melakukan percobaan dengan berbagai penggunaan warna cerah sebagai
pencurahan emosi dan pemikiran.

Seniman bukan lagi dari kalangan bangsawan atau memiliki status social tinggi, melainkan juga banyak
yang berasal dari kalangan bawah.

Beberapa tokoh seniman yang terlahir pada abad ke-19 dan mewakili aliran-aliran yang dianutnya
adalah sebagai berikut:

Klasisisme : arsitek Bartholome Vignon (1762-1846), pelukis Jacques Louis David (1748-1825)
Romantisme : Raden Saleh Sjarif Bastaman, Ludwig Richter, Kasper Friederich.
Impresionisme : Jean Claude Monet, Eduard Manet dll
Neo Impresioniesme : Paul Cezanne, Paul Gauguin, dll.
Realisme : George Hendrik Breitner, Auguste Rodin, dll.
Simbolisme dan Monumentalisme : Willian Blake, Pierre Puvis de Chavannes, dll
Ekspresionisme : Vincent van Gogh, Eduard Munch, dll.

Seni Rupa Abad ke-20

Dengan pecahnya Perang Dunia I, timbullah berbagai gerakan perbaikan dalam bidang seni rupa
yang meliputi fisik, material, mental, dan spiritual. Berdirinya Negara-negara baru sebagai hasil
perjuangan negeri-negeri jajahan bangsa Eropa, telah membangkitkan semangat baru dalam bidang seni
rupa.

Aliran-aliran yang bermunculan pada abad ke-20 ini antara lain fauvism yang dimotori oleh Henri
Matisse, dll. Kubisme menampilkan pelukis Pablo Picasso, Leo Getel, dll. Futurisme menampilkan tokoh-
tokoh peuis Carlo Carra dan Buido Severini. Absolutisme menampilakn pelukis Wassily Kadinsky.

Anda mungkin juga menyukai