PUSKESMAS (PTP)
TAHUN 2019
PUSKESMAS BAITO
Alamat :
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
Upaya Kesehatan Pengembangan ditetapkan bersama Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan masukan dari masyarakat
melalui perwakilan masyarakat.Apabila Puskesmas belum mampu
menyelenggarakannya, tetapi telah menjadi kebutuhan masyarakat, maka
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota wajib menyelenggarakannya. Upaya
Kesehatan Pengembangan, antara lain : Upaya Kesehatan Olah Raga, Upaya
Kesehatan Kerja, Upaya Kesehatan Jiwa, Pengobatan Tradisional dan
sebagainya.
B. Landasan Hukum
3
Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
1. TUJUAN
2. MANFAAT
D. Ruang Lingkup
1. Tahap persiapan
4
2. Tahap Analisa Situasi
Bab III. Rencana Program dan kegiatan, Indikator kinerja, Kelompok sasaran
dan Pendanaan indikatif
5
Bab IV. Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja
Bab V. Kesimpulan dan Saran
Bab VI. Penutup
6
BAB II
ANALISIS DATA
7
- Juml. Penduduk Wilayah PuskesmasBaito
Tabel II.1
Jumlah Penduduk Per desa di wilayah kerja Puskesmas Baito Tahun 2018
LUAS JUMLAH JUMLAH
WILAYAH JUMLAH RUMAH
NO DESA/KEL
DUSUN RT DUSUN/RT PENDUDUK
(km2) TANGGA
1 2 3 4 5 6 7 8
1 TOLIHE 9,60 4 8 12 917 221
2 SAMBAHULE 13,76 3 6 9 1,435 277
3 BAITO 90,54 4 8 12 1,020 270
4 AMASARA 10,40 5 10 15 1,139 359
5 MATABUBU 11,10 4 8 12 810 264
6 MEKAR JAYA 4,06 3 10 13 818 261
7 WONUA RAYA 6,76 3 8 11 948 412
8 AHUANGGULURI 6,50 3 6 9 1,607 281
JUMLAH 152.71 29 64 93 8,694 2,345
8
- Tupoksi, Wewenang dan Struktur Organisasi Puskesmas
(Permenkes No. 75 tahun 2014) :
a. Tugas pokok dan Fungsi dari puskesmas, adalah :
1) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya;
dan
2) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Struktur organisasi di puskesmas
9
11) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi
pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat;
12) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
13) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip
koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi;
14) Melaksanakan rekam medis;
15) Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;
16) Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
17) Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi
medis dan Sistem Rujukan.
10
Gambar 2.1
Struktur Organisasi Puskesmas Baito (terlampir)
Tabel II.3
Jenis Sarana Kesehatan Swasta di Wilayah Kerja Tahun 2018
1 RS swasta 0
2 Balai Pengobatan 0
3 Klinik 0
No Jenis Sarana Kesehatan Swasta Jumlah
4 Rumah Bersalin 0
5 Apotik 0
6 Toko Obat 1
7 Laboratorium swasta 0
11
8 Bidan Praktek Swasta 0
c. Alat Kesehatan :
Tabel II.4
Jenis Alat Kesehatan yang ada Di Puskesmas Baito Tahun 2018
1 Dental Unit 1
2 Dental Diagnosis kit 0
3 Katarak set 0
4 Sterilisasi Basah 0
5 UKS kit 1
6 Lansia Kit 1
7 Hematologi Analizer 0
8 Spectro Fotometer 0
9 Centrifuge 0
10 Partus set 2
11 Inkubator 0
12 KIA Kit 0
13 Tempat Tidur Periksa 4
14 USG 0
15 Dll……
12
d. Data Tenaga :
Tabel II.5
Kondisi Ketenagaan di Puskesmas Baito
Kabupaten Konawe SelatanTahun 2018
1 Dokter Umum
a. PNS 1
b. Nusantara Sehat 0
2 Dokter Gigi
a. PNS 0
b. Nusantara Sehat 1
4 Master Kesehatan (S2) 0
5 Sarjana Kesehatan Masyarakat
(SKM)
- PNS 1
- PHTT 3
- Kontrak 1
6 D3 Kesehatan Masyarakat
- PNS 0
- PTT 0
7 Apoteker
- PNS 0
- Nusantara Sehat 1
8 Asisten Apoteker
- PNS 0
- PTT 0
- Kontrak 1
9 Perawat (Akper+SPK)
- PNS 2
- PHTT 4
- Sukarela 3
- Nusantara Sehat 2
10 Perawat Gigi
- PNS 0
- PTT 0
- Sukarela 1
11 Bidan
13
- PNS 8
- PTT 0
- Sukarela 7
No Jenis
Jumlah Tenaga
12 Bidan Desa
- PNS 8
- PTT 0
13 Tenaga Pelaksana Gizi
- PNS 1
- PTT 0
14 Sanitarian
- PNS 0
- PTT 0
- Nusantara Sehat 1
15 Laboratorium
- PNS 0
- PTT 0
- Sukarela 2
16 Tenaga Non Medis
- PNS 0
- PTT 0
17 Tenaga pembantu paramedis
- PNS 0
- PTT 0
18 Tenaga Rontgen
- PNS 0
- PTT 0
14
Tabel II.6.
Tabel II.7
Pencapaian Kinerja Pelayanan Berdasarkan Indikator Penilaian Kinerja Puskesmas
pada PuskesmasBaito Tahun 2018
No. JENIS KEGIATAN CAKUPAN TARGET
Jumlah Kegiatan Advokasi Tingkat Desa dan
1 25 100
Kecamatan Bidang Kesehatan
Jumlah Kegiatan Penggalangan Kemitraan
2 dengan dunia Usaha dan Lintas Sektor Tingkat 100 100
Desa dan Kecamatan di Bidang Kesehatan
Jumlah Kegiatan Pembinaan UKM atau
3 75 100
Kelompok Masyarakat
4 Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kelompok 100 100
5 Jumlah Jenis Media Yang digunakan dalam
100 100
penyebarluasan informasi
6 Puskesmas melaksanakan Promosi Kesehatan 100 100
Jumlah pemanfaatan dana desa untuk
7 75 100
kesehatan
8
Jumlah Kader Posyandu Yang dilatih 71 100
9 Jumlah Desa Yang Melaksanakan POSBINDU 100 100
Jumlah Desa Yang Melaksanakan Posyandu
10 100 100
Lansia
11 Jumlah Polindes 25 85
12 Jumlah Pustu 12,5 85
13 Jumlah Poskesdes 25 85
14 Jumlah Kader Posbindu 100 100
15 Jumlah Kader Posbindu Yang dilatih 60
16 Persentase Desa yang Memiliki Kebijakan PHBS 100 100
Jumlah Kebijakan Publik Yang Berwawasan
17 Kesehatan 100 100
15
Jumlah Dunia Usaha Yang Memanfaatkan Untuk
18 100 100
Program Kesehatan
Jumlah Ormas Yang memanfaatkan Sumber
19 100 100
Daya untuk Mendukung Kesehatan
Jumlah Desa Yang Melaksanakan 5 Tema
20 100 100
Kampanye Germas
21 Jumlah RT yang di survey Ber-PHBS 100 100
22 Jumlah RT Yang Punya Balita di Survei 100 100
23 Jumlah RT Yang Punya Bayi di Survei 100 100
24 Jumlah Persalinana Oleh Nakes 85,7 100
25 Jumlah ASI Ekslusif 47,7 90
26 Jumlah Balita Yang ditimbang 86,2 100
27 Jumlah SAB 74,3 100
28 Jumlah RT Yang Melakukan Cuci Tangan 78,6 100
29 Jumlah Kepemilikan Jamban 66,6 100
30 Jumlah RT Bebas Jentik 99,4 100
31 Jumlah RT Yang Melakukan Aktifitas Fisik 100 100
Jumlah Anggota Keluarga Yang Merokok Dalam
32 49,8 100
Rumah
33 Jumlah Sekolah Yang Ber-PHBS 50 100
Cakupan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat
34 25 100
dilihat melalui Persentase (%) Desa Siaga Aktif
66.61
35 Cakupan Kepemilikan Jamban 100
12.50
36 Cakupan Desa ODF 100
Cakupan Kepemilikan SPAL 10.9 6
37
73.62
38 Cakupan Sarana Air Bersih
41
Cakupan Sekolah yang sudah melaksanakan 100
CTPS
42 Cakupan Pemeriksaan Jentik Nyamuk
35,06
47
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 81,7 90
48 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 55,7 90
Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga
49 79,23 100
Kesehatan
16
50 Cakupan Pertolongan Persalinan di Fasyankes 74,86 90
51 Cakupan Kunungan Neonatus ( KN Lengkap ) 100 100
52 Cakupan Kunjungan Bayi 93,79 90
53 Cakupan Pelayanan Anak Balita 44,78 78
54 Cakupan Peserta KB Aktif 45 70
55
Cakupan Desa UCI 100 100
56 Cakupan Balita Yang Datang dan ditimbang 61,29
57 Cakupan Balita Yang Naik Berat Badan 44,78
58 Cakupan Balita BGM 1,45
59 Cakupan Bailta Yang Mendapat ASI Ekslusif 47,77
60 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A 81,77
Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada
61 81,77
Nifas
Cakupan Ibu Hamil Yang Mendapat Tab FE 90
62 68,15
tab
63 Cakupan balita Kasus gizi buruk 0 0
64 Cakupan balita kasus Gizi Kurang 40,80
65 Cakupan Pemberian PMT Pada Ibu Hamil KEK 20,82
Cakupan Pemberian PMT Pada Balita Gizi
66 100
Kurang/Buruk
67 Cakupan Pemberian Tab FE Pada Remaja Putri 100
Cakupan Desa Yang Mengkonsumsi Garam
68 100
beryodium
Cakupan Balita dengan Kasus Pneumonia yang
69 100
ditangani
Cakupan Balita dengan Kasus ISPA yang
70 51,85
ditangani
71 Cakupan Penemuan Kasus BTA Positif 100 100
72 Cakupan Kesembuhan Pasien TB BTA Positif 93,73 100
73 Cakupan Penederita Diare Yang di Tangani 100.00
74 Cakupan Pelacakan Kasus Malaria 10,86
75 Cakupan Surveilans Migrasi 100
76 Cakupan Maping Perindukan Vektor 100
77 Cakupan Distribusi Larvasida 100
78 Cakupan Pelacakan Kasus Rabies 0.00
79 Cakupan Skrining Hepatitis Pada Ibu Hamil 73,71
80 Cakupan Skrining HIV/Aids Pada Ibu Hamil 100 100
81 Cakupan Penderita DBD yang ditangani 100 100
82 Cakupan Penemuan Penderita Diare 100
83 Jumlah Kunjungan Lansia 64,52
84 Jmlah Kunjungan Posbindu 48,79
Cakupan Pemberdayaan Individu/ Keluarga
85 95,52
melalui PIS-PK
86 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan 26,12
87 Jumlah Kunjungan Poli Gigi 100
Cakupan Pendeta Gangguang Jiwa Yang
88 75
ditangani
89 Cakupan Pembinaan Kelompok UKK 100.00 100.00
17
C. Identifikasi Masalah
D. Perumusan Masalah
Proses identifikasi permasalahan yang ada dipuskesmas Baito
dilakukan karena adanya kesenjangan antara harapan /target yang
diinginkan dengan kenyataan/realisasinya. Adapun identifikasi masalah
dilaksanakan dengan membuat daftar masalah yang dikelompokkan
menurut jenis, upaya , target, pencapaian dan masalah yang ditemukan.
Secara lengkap identifikasi permasalah dapat dilihat dalam tabel II.8 di
bawah ini :
Tabel II.8
Tabel Identifikasi Masalah di Puskesmas Baito
Tahun 2018
18
persalinan tidak
ditolong oleh
Nakes
Nifas Lengkap sesuai 90% 79,23% Masi ada 10,77
standar KN3 Nifas Lengkap
tidak sesuai
standar KN3
Cakupan Peserta KB Aktif 70% 45% Masi ada 25%
PUS tidak
menggunakan
KB
B. GIZI
Cakupan Pelayanan Anak 78% 61,29% Masi ada 16,71%
Balita Balita tidak
mendapatkan
pelayanan
Cakupan balita yang Naik 90% 44,78% Masi ada 45,22%
berat Badannya balita di timbang
tidak naik berat
badannya
Jumlah Balita BGM 1,45%
Cakupan ASI Ekslusif 85% 47,77 Masi ada 37,23%
bayi tidak
mendapatkan
ASI Ekslusif
Cakupan Pemberian 85% 81,25% Masi ada 3,75 %
Kapsul Vit A Pada Bayi bayi balita belum
Balita mendapatkan Vit
A
Cakupan Pemberian 100% 81,77 Masi ada 18,23%
Kapsul Vit A Pada Bufas bufas tidak
mendapatkan Vit
A
Cakupan Bumil yang 100% 61,14 Masih ada 38,86
19
Mendapat FE 90 Tab % Bumil belum
mendapatkan FE
90 Tab
Pemberian PMT Pada 100% 20,83% Masih ada 79.17
Bumil KEK Bumil KEK
belum
mendapatkan
PMT
C. PROMKES
Jumlah Kegiatan 100% 25 % Masih ada 6
Advokasi Tingkat Desa (75%)Desa Yang
dan Kecamatan Bidang Belum dilakukan
Kesehatan Advokasi
dibidang
Kesehatan
Jumlah Anggota keluarga 100% 49% Masih ada 51%
Yang Merokok Dalam anggota keluarga
Rumah yangmerokok di
dalam rumah
Jumlah Sekolah Ber- 100% 50% Masih ada 50%
PHBS sekolah belum
ber PHBS
D. KESLING
Jumlah Kepemilikan 100% 66,61% Masih ada
Jamban 33,39%
Masyarakat
belum memiliki
jamban keluarga
Jumlah Desa ODF 100% 12,5% Masih ada 87,5%
Desa yang belum
ODF
Jumlah Kepemilikan 100% 10,96% Masih ada
SPAL 89,04%
masyakat belum
20
memiliki SPAL
Jumlah desa Yang 100% 71,43 Masih ada
Melaksanakan STBM 28,58% Desa
yang belum
melaksanakan
STBM
Pemeriksaan Hygiene 100% 65,22% Masih ada
Sanitasi TTU 34,78% belum di
laksanakan
pemeriksaan
hygiene sanitasi
TTU
Persentase TPM Yang 100% 0% Belum ada TPM
Memenuhi Syarat Yang Memenuhi
Kesehatan Syarat Kesehatan
Kepemilikan Sarana Air 100% 73,62% Masih ada
Bersih 26,38%
Masyarakat
belum memiliki
sarana air bersih
Pemeriksaan Jentik 96% 35,06% Masih ada
Nyamuk 60,94% belum di
laksanakan
pemeriksaan
jentik nyamuk di
masyarakat
Distribusi larvasida & 100% 70,11% Masih ada
kaporisasi Sumur Gali 29,89% belum di
laksanakan
pendistribusian
larvasida &
kaporisasi
Sumur Gali
Persenatase DAMIU Yang 100% 66,67% Masih ada
21
Memenuhi Syarat 33,33% DAMIU
Yang belum
Memenuhi
Syarat
E. P2
Cakupan Balita Dengan 100% 51,8% Masih ada 48,2%
Kasus ISPA yang Balita Dengan
Ditangani Kasus ISPA
belum Ditangani
Cakupan Pelacakan 90% 10,86% Masih ada
Kasus Malaria 79,14% kasus
malaria belum di
laksanakan
pelacakan
Cakupan Ibu Hamil Yang 100% 73,71% Masih ada
di skrining Hepatitis di 26,29% ibu
Posy hamil belum di
skrining
Hepatitis
F. LANSIA
Jumlah Kunjungan 90% 64,52% Masi ada 25,48%
Posyandu Lansia lansia belum
berkunjung ke
Posyandu Lansia
G. POSBINDU
Jumlah Kunjungan 90% 48,79% Masih ada
POSBINDU 41,21%
masyarakat usia
15-59 tahun
belum
berkunjung ke
posyandu
2 UKM PEMGEMBANGAN
22
Cakupan Pembinaan 100% 12,5% Masih ada 87,5%
Kelompok UKK desa belum
terbentuk
Kelompok UKK
Tabel II.9
Tabel Prioritas Masalah Berdasarkan Metode USG di Puskesmas Baito
Tahun 2018
N0 Masalah U S G TOTAL
1 KIA KB
Cakupan 4 4 3 11
Pertolongan
Persalinan di
Fasyankes
Pelayanan 3 3 2 8
Kesehatan Bagi
Bumil (K4)
Pelayanan 3 3 3 9
Kesehatan Bagi
Bumil (K1)
Kepatuhan ANC 4 3 2 9
Sesuai Prosedur
23
10 T
Pelayanan 5 5 4 14
Persalinan Oleh
Tenkes
Nifas Lengkap 3 3 1 7
sesuai standar
KN3
Cakupan Peserta 3 4 2 9
KB Aktif
2 GIZI
Cakupan 5 4 4 13
Pelayanan Anak
Balita
Cakupan balita 3 2 1 6
yang Naik berat
Badannya
Jumlah Balita 5 5 4 14
BGM
Cakupan ASI 3 2 1 6
Ekslusif
Cakupan 4 3 3 10
Pemberian
Kapsul Vit A
Pada Bayi Balita
Cakupan 2 2 1 5
Pemberian
Kapsul Vit A
Pada Bufas
Cakupan Bumil 3 2 1 6
yang Mendapat
FE 90 Tab
Pemberian PMT 3 3 1 7
Pada Bumil KEK
3 PROMKES
24
Jumlah 3 3 1 7
Kegiatan
Advokasi
Tingkat Desa
dan Kecamatan
Bidang
Kesehatan
Jumlah Anggota 5 5 4 14
keluarga Yang
Merokok Dalam
Rumah
Jumlah Sekolah 4 4 3 11
Ber-PHBS
4 KESLING
Jumlah 5 5 4 14
Kepemilikan
Jamban
Jumlah Desa 5 4 4 13
ODF
Jumlah 5 4 3 12
Kepemilikan
SPAL
Jumlah desa 4 4 3 11
Yang
Melaksanakan
STBM
Pemeriksaan 3 3 2 8
Hygiene Sanitasi
TTU
Persentase TPM 3 3 2 8
Yang Memenuhi
Syarat
Kesehatan
Kepemilikan 5 4 4 13
25
Sarana Air
Bersih
Pemeriksaan 3 3 2 8
Jentik Nyamuk
Distribusi 4 3 2 9
larvasida &
kaporisasi
Sumur Gali
Persenatase 3 3 2 8
DAMIU Yang
Memenuhi
Syarat
5 P2M
Cakupan Balita 3 3 3 9
Dengan Kasus
ISPA yang
Ditangani
Cakupan 4 3 2 9
Pelacakan Kasus
Malaria
Cakupan Ibu 4 4 3 11
Hamil Yang di
skrining
Hepatitis di Posy
6 LANSIA
Jumlah 4 3 3 10
Kunjungan
Posyandu Lansia
7 POSBINDU
Jumlah 4 3 2 9
Kunjungan
POSBINDU
8 Cakupan 3 3 1 7
Pembinaan
26
Kelompok UKK
Manusia Metode
Pengetahuan Kemitraan bidan dan dukun
Masyarakat masih Penyuluhan Kurang
kurang Peran serta linsek
Pemicuan CLTS Belum Kesadaran pasca Pemicuan hanya 5%
Mengharapkan bantuan Maksimal
Masih ada
persalinan
yang di tolong
Media Promo Budaya Masyarakat oleh non nakes
Masih Kurang BAB di kali/dibelakang
spt : leaflet, rumah
brosur, poster,
dll
kerja sama dengan kepala Tidak tersedianya Air
desa untuk membantu Bersih
melalui dana desa
Sarana Lingkungan
Dana
27
Manusia Metode
Masih Kurangnya
pengetahuan masya. Penyuluhan Kurang
Manusia Metode
Masih kurang kesadaran
Penyuluhan Kurang
para pengelola TPM
28
Untuk menentukan cara pemecahan masalah dapat dilakukan
dengan cara musyawarah diantara staf di puskesmas melalui curah pendapat
(Brainstorming). Hasil kesepakatan dipergunakan sebagai bahan penyusunan
Rencana Lima Tahunan. Contoh tabel pemecahan masalah dapat dilihat
dalam table II.10 di bawah ini :
TABEL II.10
Pemecahan Masalah
No Prioritas Penyebab Alternatif Pemecaha Ketera
Masalah Masalah Pemecahan n Masalah ngan
Masalah Terpilih
1 Masih 1. Kurangnya 1. Sosialisasi pada 1.Sosialias Sosilia
ada
penyuluhan masyarakat asi pada sasi
pertolong
an tentang tentang masyaraka sekalig
persalina
persalinan persalinan t tentang us
n oleh
non nakes nakes persalinan pertem
nakes
2. Kemitraan 2. Meningkatkan nakes uan
bidan dan peran lintas 2. kemitr
dukun sektor dengan melaksana aan
belum melakukan kan bidan
dilaksanaka pertemuan pertemuan dan
n kemitraan bidan kemitraan dukun
3. Budaya dan dukun bidan dan
Masyarakat dukun
yang masih
percaya
pada dukun
2. Masih 1. 3.
ada
balita
kasus
BGM
2 Cakupan 1 Penyuluhan Perlu Kunju
Masih 1. Masih
di Tingka dukungan ngan
ada kurangny
anggota a desa lintas rumah
keluarga penyuluh
maupun di ektor yang
yang an di
29
merokok masyarak sekolah belum
at baik
2 Perlunya bebas
tingkat
desa dukungan asap
maupun
dari lintas rokok
di sekolah
2. Kurangny sector bersa
a
untuk ma
perhatian
dari mensukses PKK
pemerinta
kan Pemas
h tentang
bahaya perilaku angan
rokok
hidup stiker
3. Perlunya
media bersih dan bebas
promo di
sehat asap
pajang di
TTU 3 Membuat rokok
media bersa
promo ma
kawasan babins
tanpa rokok a desa
di setiap
wilayah
3. Masih 1. m membuat
ada TPM .
kelompok
yang
tidak Penyuluhan
c untuk
memenu
d
pengelola PTM
hi syarat
1
2. Melakukan
m
Pembinaan
a
s 2.
1. m
a
1
30
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana
suatu organisasi harus dibawa berkarya agar tetap konsisten dan dapat
eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi dapat membantu organisasi
untuk mendefinisikan kemana organisasi akan dibawa dan membantu
mendefinisikan bagaimana pelayanan harus dilaksanakan.
b. Misi :
Sasaran :
31
Tata Nilai Puskesmas :“BAITO ”
B : Berkesan
A : Amanah
I : Inovatif
T : Totalitas
O : Optimis
Dengan adanya Visi, Misi, Sasaran dan Tata Nilai puskesmas maka
puskesmas Baito lebih terarah di dalam Pelaksaaan Kegiatan di
puskesmas untuk peningkatan mutu pelayanan.
J. Strategi Pelaksanaan
32
BAB. III.
Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan
yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran
dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang
dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.
33
Kegiatan Puskesmas Baito Kabupaten Konawe Selatan tahun 2019.Adapun
Rencana program, Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas Baito tahun
2019 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
BAB IV.
PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PENILAIAN KINERJA TAHUNAN
PUSKESMAS BAITO
34
baik terhadap rencana, standar, peraturan perundangan maupun berbagai
kewajiban yang berlaku perlu dilakukan pembinaan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.Pengawasan dilakukan melalui kegiatan supervisi yang dapat
dilakukan secara terjadwal atau sewaktu-waktu. Pengendalian adalah
serangkaian aktivitas untuk menjamin kesesua ian pelaksanaan kegiatan
dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya dengan cara
membandingkan capaian saat ini dengan target yang telah ditetapkan
sebelumnya. Jika terdapat ketidaksesuaian, maka harus dilakukan upaya
perbaikan (corrective action).
Kegiatan pengendalian ini harus dilakukan secara terus
menerus.Pengendalian dapat dilakukan secara berjenjang oleh Dinas
kesehatan kabupaten/kota, Kepala Puskesmas, maupun penanggung jawab
program. Tujuan dari pengawasan dan pengendalian adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui sejauh mana pelaksanaan pelayanan kesehatan, apakah
sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah sumber daya telah ada
dan digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien.
2. Mengetahui adanya kendala, hambatan/tantangan dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan, sehingga dapat ditetapkan pemecahan masalah
sedini mungkin.
3. Mengetahui adanya penyimpangan pada pelaksanaan pelayanan
kesehatan sehingga dapat segera dilakukan klarifikasi.
4. Memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang adanya
penyimpangan dan penyebabnya, sehingga dapat mengambil keputusan
untuk melakukan koreksi pada pelaksanaan kegiatan atau program
terkait, baik yang sedang berjalan maupun pengembangannya di masa
mendatang.
5. Memberikan informasi/laporan kepada pengambil keputusan tentang
adanya perubahan-perubahan lingkungan yang harus ditindaklanjuti
dengan penyesuaian kegiatan.
6. Memberikan informasi tentang akuntabilitas pelaksanaan dan hasil
kinerja
program/kegiatan kepada pihak yang berkepentingan, secara kontinyu
dan dari waktu ke waktu.
35
B. Penilaian Kinerja Puskesmas
36
2) UKM pengembangan, dilaksanakan setelah puskesmas mampu
melaksanakan UKM esensial secara optimal, mengingat keterbatasan
sumber daya dan adanya prioritas masalah kesehatan.
3) UKP yang berupa rawat jalan, pelayanan gawat darurat, pelayanan
satu hari (one day care), home care, berdasarkan pertimbangan
kebutuhan pelayanan kesehatan.
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
37
dan dapat dijadikan sebagai pedoman bagi perencanaan tahun – tahun
berikutnya.
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
baito adalah “Menjadikan Puskesmas Baito dengan pelayanan yang
bermutu dan Mandiri Tahun 2021” untuk mendukung visi Dinas
kesehatan kabupaten konawe Selatan yaitu “mewujudkan Desa Sehat
menuju Kabupaten konawe Selatan yang sejahtera , Unggul dan
Amanah”.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas Baito terdiri
dari Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan.
Upaya Kesehatan Wajib merupakan upaya kesehatan yang
dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia. Upaya ini
memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan
pembangunan kesehatan melalui peningkatan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM), serta merupakan kesepakatan global maupun nasional.
Upaya Kesehatan Wajib adalah Promosi Kesehatan, Kesehatan
Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana, Perbaikan
Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
serta Pengobatan. Sedangkan Upaya Kesehatan Pengembangan adalah
upaya kesehatan yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan
yang ditemukan di masyarakat setempat serta disesuaikan dengan
kemampuan Puskesmas.
Upaya Kesehatan Pengembangan ditetapkan bersama Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan masukan dari masyarakat
melalui perwakilan masyarakat.Apabila Puskesmas belum mampu
menyelenggarakannya, tetapi telah menjadi kebutuhan masyarakat,
maka Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota wajib menyelenggarakannya.
Upaya Kesehatan Pengembangan, antara lain : Upaya Kesehatan Olah
Raga, Upaya Kesehatan Kerja, Upaya Kesehatan Jiwa, dan sebagainya.
adalah :
38
a. Pelayanan kesehatan bagi bumil sesuai standar untuk kunjungan
SARAN
39
kepada masyarakat terutama yang berhubungan dengan upaya kesehatan
B. Puskesmas
40
BAB VI.
PENUTUP
41
Baito, 2019
HARIFUDDIN, SKM
NIP:19780626 200212 2 001
42