Frekwensi pemeriksaan post partum
sesuai protap :
Satu jam pertama : tiap 15 menit
Dua jam selanjutnya : tiap 30 menit
24 jam pertma : tiap 4 jam
Setelah 24 jam : tiap 8 jam
4. UTERUS
Konsistensi dan tonus
Posisi- tinggi
Ukuran
Drainase
Nyeri
7. Pencernaan
Peristaltik usus
Hemoroid
9. Perineum
Episiotomi, laserasi, hemoroids
Analisis urin
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Gangguan integritas jaringan b/d
episiotomi atau laserasi
Perubahan eliminasi ueri; risiko tinggi
retensi b/d udema perineal
Perubahan eliminasi fekal; risiko tinggi
konstipasi b/d ketidaknyamanan perineal
dan penurunan peristaltik
Perubahan kenyamanan: Nyeri b/d
episiotomi, hemoroid, atau insisi caesaria
Ggn integritas jaringan b/d episiotomi atau laserasi
EVALUASI
Peristaltik (+)
Ketidaknyamanan minimal
Perubahan kenyamanan: nyeri b/d episiotomi,
hemoroid, atau insisi caesaria
Peran Ibu
a. Riwayat & faktor yang mempengaruhi transisi :
- Kondisi ibu (Jenis persalinan, komplikasi)
- Kondisi bayi (Usia gestasi, kelainan fisik)
- Faktor sosial ekonomi (sumber ekonomi)
- Faktor keluarga (kualitas hubungan ibu, ayah, sibling)
- Usia ibu atau paritas
♣ Usia muda~kurang informasi ttg perawatan bayi
♣ Paritas>> konflik pemenuhan kebutuhan keluarga
- Konflik peran b/d kebutuhan karier
2. Baby Blues
a. Observasi gejala :
- Iritabel/gelisah
- Gangguan istrirahat- tidur
- Marah pada anggota keluarga
- Gangguan mood- menangis
- Cemas
c. Faktor ayah
- Usia dan tingkat kematangan
- Pengalaman sebelumnya dgn bayi
- Kesesuaian harapan dengan bayi
- Kualitas hubungan dengan ibu~bayi
- Keterlibatan ayah saat prenatal, dan intranatal
Diagnosis – Intervensi Keperawatan