SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan
Oleh :
Egar Rahardiantomo
NIM.ST14019
Oleh :
Egar Rahardiantomo
NIM. ST14019
Telah dipertahankan di depan penguji pada tanggal 07 Maret 2016 dan dinyatakan
telah memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan
Penguji,
Galih Priambodo.,S.Kep.,Ns.,M.Kep.
NIK. 201587142
ii
SURAT PERNYATAAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat, rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi
dengan Judul “Pegetahuan Life Guard Tentang Bantuan Hidup Dasar Pada
Wisatawan Tenggelam Di Pantai Klayar, Pacitan”.
Dalam penyusunan Skipsi ini penulis banyak mendapat bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang
terhormat :
1. Ns. Wahyu Rima Agustin M.Kep, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ns. Atiek Murhayati, M.kep, selaku Ketua Program Studi S-1
Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
3. Ns. Antia Istiningtyas, M.Kep, selaku pembimbing I yang telah
membimbing dengan cermat, memberikan masukan - masukan, inspirasi,
perasaan nyaman dalam bimbingan serta menfasilitasi demi sempurnanya
skripsi ini.
4. Sunardi, SKM, M.Kes, selaku pembimbing II yang telah membimbing
dengan cermat, memberikan masukan - masukan, inspirasi, perasaan
nyaman dalam bimbingan serta menfasilitasi demi sempurnanya skripsi ini
5. Kedua orang tua saya, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan
semangat baik moral, material dan spiritual untuk menyelesaikan
pendidikan.
6. Teman-teman mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan Stikes Kusuma
Husada Surakarta, khususnya kelompok 6 dan berbagai pihak yang tidak
dapat disebutkan satu per satu, yang telah memberikan dukungan moril,
materiil dan spiritual.
7. Informan penelitian yang sudah bersedia membantu dan meluangkan
waktunya.
iv
Semoga skripsi ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu keperawatan dan
kesehatan, Amin.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
3.4 Instrumen Penelitian .......................................................... 33
3.5 Tehnik Pengumpulan Data ................................................ 34
3.6 Analisa Data ...................................................................... 35
3.7 Keabsahan Data ................................................................. 36
3.7 Etika Penelitian .................................................................. 38
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Karakteristik Informan ...................................................... 41
4.2 Hasil penelitian .................................................................. 42
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Definisi BHD ..................................................................... 52
5.2 Tujuan BHD ...................................................................... 52
5.3 Prosedur BHD.................................................................... 53
5.4 Evaluasi BHD .................................................................... 56
5.5 Hambatan BHD ................................................................. 57
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ........................................................................ 59
6.2 Saran .................................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 13 Dokumentasi
x
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2016
Egar Rahardiantomo
Pegetahuan Life Guard Tentang Bantuan Hidup Dasar Pada Wisatawan Tenggelam
Di Pantai Klayar, Pacitan
Abstrak
xi
BACHELOR OF NURSING PROGRAM
SCHOOL OF HEALTH SEINCES OF KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2016
Egar Rahardiantomo
This qualitative study uses analysis Colaizzi because in this study using a
descriptive phenomenological method. This study uses a phenomenological research
design because it describes the knowledge about the importance of BHD for the life
guard for tourists drowned. The number of informants in this research is three people.
The results show that BHD definition of an act of salvation given to the
drowning victim who suffered cardiac arrest before getting help. The aim of BHD is
to save drowning victims. The procedures of BHD are first, evacuate the victim to
the beach, then do the airway, breathing, and circulation. The evaluation of BHD
action is positioned the victim in recovery position and then accompany them to the
clinic or the nearest hospital for further treatment. The lacks of BHD action are sea
conditions, geographic and the less facilities.
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
suatu tempat untuk wisata, dan bukan bertujuan untuk menetap dan mencari
resiko tenggelam yang disebabkan oleh banyak hal, antara lain menurut
berada di sekitar pantai, dan berenang terlalu jauh dari bibir pantai.
(djulfikar, 2011)
nomor 2 dan nomor 3 yang menimpa anak-anak dan remaja. Pada umumnya
kasus tenggelam ini sering terjadi di negara-negara yang beriklim panas dan
2010).
tertentu seperti korban dalam keadaan mabuk atau dibawah pengaruh obat,
(Idries, 2011).
ada 400.000 kejadian tidak sengaja. Artinya, angka ini menempati urutan
angkutan air dan bencana lainnya. Ditaksir selama tahun 2011, 10 persen
pertologan secara cepat dari penjaga pantai. Ini banyak disebabkan oleh
2
manfaat pertologan pertama pada korban tenggelam. Padahal kita ketahui
2014).
Pulau Jawa kejadian tenggelam juga banyak terjadi. Lima tahun terakir
yang kita tahu, perairan pantai selatan yang mempunyai ombak cukup besar
dan merupakan salah satu tempat wisata laut yang banyak sekali memakan
pantai.(Tempo, 2010).
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
hidup dasar life guard di uji saat ada wisatawan yang tenggelam saat berada
dan sekitarnya. Pantai ini terletak di 27 kilometer dari pusat Kota Pacitan
3
dan dilengkapi dengan sarana bermain untuk para wisatawan, seperti
2015 pada Pengelola Tim SAR bahwa di area wisata Pantai Klayar masih
berpendapat bahwa, area wisata Pantai Klayar mempunyai life guard tapi
bahwa tiap tahun korban kecelakaan laut meningkat selama 5 tahun terakhir.
Tahun 2010 (1 korban jiwa), tahun 2011 (2 korban jiwa), tahun 2012 (6
korban jiwa), tahun 2013 (7 korban jiwa), dan terakhir tahun 2014 (8 korban
semua life guard yang bertugas belum mempunyai skill khusus tentang
4
1.2 PERUMUSAN MASALAH
memperbesar wisatwan selamat. Tindakan BHD yang cepat dan tepat akan
5
1.4 MANFAAT PENELITIAN
tenggelam.
1.4.2 Perawat
pasien tenggelam.
penelitian selanjutnya.
6
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Pengetahuan
2.1.1.1. Definisi
yaitu :
1. Tahu (know)
sebagainya.
2. Memahami (comprehension)
yang dipelajari.
3. Aplikasi (aplication)
4. Analisis (analysis)
8
Analisis adalah suatu kemampuan untuk
sebagainya.
5. Sintesis (syntesis)
ada.
6. Evaluasi (evaluation)
9
pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau
menjadi beberapa:
10
keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut
b. Secara Kebetulan
11
sebab itu, pengalaman pribadi pun dapat digunakan
methodology).
12
kuantitatif berwujud angka-angka, hasil-hasil perhitungan
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
13
bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak
3. Umur
1. Lingkungan
14
2. Sosial budaya
1.1.2.1. Definisi
yaitu:
15
tidak beranggapan harus menyelesaikan masalah
perabaan nadi.
(mer-c,2012)
16
c. Bersihkan jalan nafas secukupnya
menjugkir dsb
3. Pertolongan Lanjutan
membuang udara.
17
b. Bersihkan jalan nafas
d. Nafas buatan
(Mer-c, 2012)
18
2. Pegangan pada pelipis
pelipis.
19
ke tepi pantai dengan gerakan gaya dada menyamping,
tidak tenang.
1. Tongkat
supaya dipegang.
2. Tambang Plastik
20
dilemparkan kepada korban, ujung tambang dipegang
3. Ban
4. Pelampung
sangat populer dalam film bay watch oleh para life guard
21
ada yang perlu ditolong atau tenggelam, segera megaitkan
1.1.2.5. Hambatan
1. Kondisi Pantai
tenggelam.
22
yang dingin dapat menyebabkan hilangnya kesadaran bila
3. Terbakar Matahari
1.1.3. Tenggelam
1.1.3.1. Definisi
23
lebih dari 24 jam setelah peristiwa tenggelam di air.
(Djulfikar, 2011).
1.1.3.2. Klasifikasi
tiga, yaitu :
<20°C
dua yaitu:
24
1.1.3.4. Patofisiologi
jarak untuk mencapai tempat yang aman, suhu air, usia, dan
dalam paru, tetapi pada lebih kurang 10% korban tetap terjadi
tenggelam di air laut dan di air tawar. Selain itu ada juga
25
pada hipotermia atau pada keadaan tenggelam di air dingin
1.1.4. Wisatawan
1.1.4.1. Pengertian
2011)
26
Hampir dua pertiga wilayah di Indonesia adalah
asing yang menyadari lebih dulu arti wisata air ini. Kita harus
daerah setempat.
2.1.5.1. Pengertian
27
keterampilannya secara baik yang memungkinkan menjadi
(http://www.sta.co.uk).
28
2.1.6 KEASLIAN PENELITIAN
29
2.1.7 Kerangka Berpikir
Faktor yang
mempegaruhi:
- Pengetahuan
- Ketrampilan
Candi - Sikap
Definisi
Tujuan
Prosedur
Evaluasi
Hambatan
Keteragan:
diteliti
tidak diteliti
30
2.1.8 Fokus penelitian
Definisi
Tujuan
BHD
(Bantuan Hidup Dasar)
Prosedur
Evaluasi
Hambatan
31
32
BAB III
METODE PENELITIAN
3.3.1 Populasi
yang terdiri atas tiga elemen yaitu tempat (place), pelaku (actors), dan
adalah 7 orang
3.3.2 Sampel
tidak dibatasi.
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini yaitu life guard yang tidak
berpendidikan formal
guard.
33
Variabel terikat adalah faktor yang diobsevasi dan diukur untuk
3.5.1 Instrumen utama yang digunakan pada penelitian ini adalah peneliti itu
3.5.4 Alat Tulis : buku tulis, pensil, ball point, dan penghapus.
34
3.6 Tehnik Pengumpulan Data
dan lengkap.
recorder) agar semua pembicaraan akan terekam dan tidak ada yang
terlewat.
berlangsung.
deskriptif dengan metode Colaizzi (Polit & Back, 2006), Metode Coalizzi
35
makna-makna yang didapat. Adapun langkah-langkah analisa data adalah
sebagai berikut:
partisipan.
diteliti.
kebenarannya oleh karena itu setiap peneliti harus bisa memilih dan
36
menentukan cara – cara yang tepat untuk mengembangkan validitas
1. Triagulasi Sumber
2. Triagulasi teori
yang dikaji.
3. Triagulasi metode
37
atau dapat diterapkannya hasil penelitian kepopulasi dimana sampel
tersebut diambil (Sugiyono, 2014). Oleh karena itu, supaya orang lain
38
maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability
(Sugiyono, 2014)
kepada tim life guard di Pantai Klayar Pacitan menjadi partisipan dalam
39
Jika partisipan tidak bersedia, maka peneliti tidak akan memakasa dan
4. Kerahasiaan (Confidientily)
40
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pantai Klayar merupakan pantai yang berlokasi di desa Kalak Kecamatan Donorojo
Kabupaten Pacitan Jawa Timur yang menjadi bagian dari pantai selatan dan berjarak
sekitar 20 km dari Kabupaten Pacitan. Pantai Klayar mulai dikenal masyarakat luas
sejak tahun 2008. Mulai saat itu dari hari ke hari pengunjungnya semakin bertambah.
Tahun 2015 pada hari biasa pengunjung rata – rata 50 pengunjung, sedangkan pada
akhir pekan atau hari libur rata – rata pengunjung bisa mencapai ratusan.
membentuk tim life guard untuk dapat menjaga keselamatan pengunjung serta
hingga saat ini masih banyak korban yang meninggal akibat tenggelam.
life guard tentang bantuan hidup dasar pada wisatawan di pantai Klayar. Hasil
karakteristik partisipan yang terlibat dalam penelitian secara singkat, bagian kedua
menguraikan hasil tentang pengetahuan life guard tentang bantuan hidup dasar pada
wisatawan.
4.1.1. Informan 1
pantai selama 8tahun. Alamat di desa Sendang dan pelatihan yang pernah diikuti
4.1.2. Informan 2
pantai selama 7 tahun. Alamat di Desa Kalak dan pelatihan yang pernah diikuti
4.1.3. Informan 3
Informan ketiga adalah laki laki yang bernama Tn. SK yang berusia 45
pantai selama 7 tahun. Alamat di desa Kalak dan pelatihan yang pernah diikuti
42
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1.1. Akronim
akronim yaitu:
43
4.2.1.2. Indikasi Bantuan Hidup Dasar
diniyaitu :
tenggelam.
berupa:
4.2.1.3. Waktu
peristiwa berupa:
44
“…bila mana terjadi tenggelam itu langsung
dilaksanakan…”(I.1)
“…kejadian tenggelam…”(I.2)
4.2.1.4 Kegiatan
“…menyelamatkan pengunjung…”(I.1)
“…menyelamatkan nyawa pasien…”(I.2)
“…menyelamatkan nyawa pasien…”(I.3)
Hasil analisis dari ketiga informan tersebut menghasilkan
45
menyelamatkan pengunjung atau nyawa pasien yang membutuhkan
bantuan.
4.2.3.1. Evakuasi
penolong.
46
Hasil analisis dari informan tersebut bahwa evakuasi tindakan
airway yaitu :
airway yaitu :
47
“…membersihkan jalan nafas secukupnya …Ya kalau ada
pasir di mulut, hidung kita bersihkan”(I.3)
breathing yaitu :
pada korban.
oksigenasi yaitu:
kompresi yaitu :
48
Hasil analisa dari kedua informan tersebut ialah fase
recoveryyaitu :
49
Hasil analisa dalam penelitian ini dihasilkan bahwa tanda yang
rujukan.
4.2.5.1. Keadaan
50
“…tergantung kondisi ombak, kalau ombaknya tinggi kadang
– kadang ya sering.”(I.2)
4.2.5.2. Sarana
dapat berupasaranayaitu :
4.2.5.3.Geografis
“…pasir nya pasir putih jalan nya susah diinjak itu terlambat
jadi susah…” (I.1)
51
Hasil analisis dari informan tersebut menunjukkan bahwa
berpasir
52
53
BAB V
PEMBAHASAN
wisatawan yang tenggelam diperoleh tema yaitu akronim, indikasi, waktu dan
definisi dari bantuan hidup dasar (BHD) adalah usaha yang dilakukan untuk
53
5.2. Tujuan Bantuan Hidup Dasar
Hasil penelitian tentang tujuan bantuan hidup dasar bagi lifeguard dalam
(2012) bahwa tujuan bantuan hidup dasar terdiri dari beberapa cara sederhana
dasar diperoleh dua tema yaitu evakuasi dan fase penyelamatan. Berdasarkan
dapat dilakukan dengan penolong langsung terjun ke laut bila ombak laut
diangkat dari dalam air dengan posisi telungkup. Selain itu, penolong juga
54
Hal pertama yang dilakukan apabila menemukan kejadian tenggelam
sebaiknya menggunakan alat angkut seperti perahu, rakit, papan selancar atau
dijungkirkan untuk membuang air, karena air akan diserap di dalam paru –
oksigen kalau ada dan lakukan RJP. Membersihkan jalan nafas dilakukan
bahwa pada tahap airway adalah membuka jalan nafas, tindakan tersebut
bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya sumbatan jalan nafas oleh benda
asing. Sumbatan dapat dibersihkan dengan jari telunjuk yang dilapisi sepasang
membuka jalan nafas dapat dilakukan dengan cara tengadah kepala topang
dagu (Head tilt – chin lift) dan Manuver Pendorongan Mandibula. Teknik
membuka jalan napas yang direkomendasikan untuk orang awam dan petugas
55
kesehatan adalah tengadah kepala topang dagu, namun demikian petugas
memberikan nafas buatan dan cara pemberian oksigen. Hal ini tidak sesuai
kedua yaitu memberikan bantuan nafas yang dapat dilakukan melalui mulut ke
mulut, mulut ke hidung atau mulut ke stoma (lubang yang dibuat pada
hembusan, waktu yang dibutuhkan untuk tiap kali hembusan adalah 1,5–2
detik dan volume udara yang dihembuskan adalah 400 -500 ml (10 ml/kg)
diperoleh kategori bahwa korban diberikan oksigen. Hal ini sesuai dengan
pernyataan dari Kusnanto (2004) bahwa tindakan yang dilakukan pada tahap
(2012) menyatakan dalam bantuan hidup dasar tahp sirkulasi terdiri dari 2
tahapan yaitu memastikan ada tidaknya denyut jantung korban / pasien dan
melakukan bantuan sirkulasi. Jika telah dipastikan tidak ada denyut jantung,
kompresi jantung luar. Dari tindakan kompresi yang benar hanya akan
mencapai tekanan sistolik 60–80 mmHg, dan diastolik yang sangat rendah,
56
sedangkan curah jantung (cardiac output) hanya 25% dari curah jantung
normal. Selang waktu mulai dari menemukan pasien dan dilakukan prosedur
hidup dasar pada korban tenggelam hal pertama yang dapat dilakukan ialah
membawa korban ke tepi pantai dengan cara penolong langsung terjun ke air
setidaknya dua orang bila kondisi laut memungkinkan. Apabila kondisi laut
berbahaya korban dapat terlebih dahulu di lempari alat. Setelah korban dapat
buatan yang dapat dilakukan dari mulut ke mulut, mulut ke hidung atau mulut
oksigen. Namun, bila korban tidak ditemukan denyut jantung maka perlu
dilakukan RJP.
5.4 Evaluasi
Hasil penelitian pada tahap evaluasi tindakan BHD oleh life guard
didapatkan tema monitoring posisi dan rencana tindak lanjut. Hal ini
korban sudah dapat bernafas dan jantung sudah berdetak, korban dapat di
57
Hal ini mendukung penelitian dari Prawedana (2012) Korban
dan diposisikan dengan nyaman. Korban dengan fraktur, cedera kepala atau
lanjut.
5.5 Hambatan
pengaruhi oleh beberapa hal yaitu keadaan laut, kondisi geografi serta sarana.
ombak besar, kondisi geografi berupa jalan yang berpasir putih sehingga
58
menghambat proses evakuasi, serta sarana seperti pelampung yang kurang
kurang baik pada instansi terkait. Efektif tidak nya pertolongan korban
berupa tanah yang berpasir serta sarana pelampung yang kurang atau tidak
memadai.
59
60
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa data yang telah didapat dalam penelitian, maka diperoleh
berupa ombak yang besar, keadaan geografis pantai berpasir serta sarana
6.2 Saran
2. Perawat puskesmas
3. Peneliti selanjutnya
wisatawan di pantai.
5. Bagi Peneliti
yang di dapatkan dari bangku kuliah dan sebagai referensi untuk penelitian
selanjutnya.
61
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Saebani, Beni ahmad, 2008, Metode Penelitian, Bandung: CV. Pusaka Seti.
Haryati, Sri dan Zaili Rusli. (2011). Efektifitas BASRNAS dalam Penanggulangan
Hutapea, EL. (2012). Gambaran Tingkat Pengetahuan Polis Lalu Lintas Tentang
Jakarta : EGC
Rosdakarya.
Murdiyastomo. A. (2011). Sadar wisata , sapta pesona. hal.4
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam, Sisi Parini. Metodologi Riset Penelitian. Cetakan pertama. Jakarta Sagung Seto;
2001.
Poseidon. The Lifeguard’s Third Eyes. Drowning statistics – Drowning facts file. 2006.
Sebelas Maret
Ronald, C. (2002). Drowning and near drowning. International Child Health Care: Apractical
Vanden Hoek TL et. al. Part 12: Cardiac Arrest in Special Situations: 2010 American Heart
2006;68(3):421-3.
No.9).