Anda di halaman 1dari 16

1.

Untuk menentukan bilangan 7-bit dengan MSB 1, dapat ditentukan dengan logika
sederhana sebagai berikut:
7-bit minimal adalah 1000000, jika diubah menjadi bilangan desimal adalah 64
7-bit maksimal adalah 1111111, jika diubah menjadi bilangan desimal adalah 127
maka jawabannya adalah bilangan yang terletak di antara 64 dan 127, jawaban dengan
pembuktian menggunakan konversi desimal-biner untuk setiap opsi juga dibenarkan,
sepanjang hasilnya benar
2. proposisi p dan q bernilai 1, r bernilai 0, maka dengan memasukkan nilai-nilai
tersebut ke dalam setiap opsi, didapatkan hasil sebagai berikut:
A. p ∨ r → ¬ q = 1 ∨ 0 → ¬ 1 = 1 → 0 = 0
B. ¬ p → q ∧ r = ¬ 1 → 1 ∧ 0 = 0 → 0 = 1
C. p ↔ q ⊕ ¬ r = 1 ↔ 1 ⊕ ¬ 0 = 1 ↔ 1 ⊕ 1 = 1 ↔ 0 = 0
D. p ⊕ r → q ∧ r = 1 ⊕ 0 → 1 ∧ 0 = 1 → 0 = 0
E. ¬(¬ p → q) ∧ r = ¬(¬ 1 → 1) ∧ 0 = ¬(0 → 1) ∧ 0 = ¬(1) ∧ 0 = 0 ∧ 0 = 0

Opsi yang menghasilkan nilai 1 adalah B

3. Untuk menentukan ekivalensi pada kalimat yang diberikan, terlebih dulu diubah
menjadi bentuk notasi untuk memudahkan, sehingga bentuk kalimat peryataan pada
soal dapat diubah menjadi notasi:
p → q (implikasi jika p maka q)
Sesuai hukum ekivalensi implikasi, ekivalen dari implikasi adalah kontraposisi ¬q
→ ¬p
Sehingga jawabannya adalah opsi dengan kalimat yang berformat Jika tidak/bukan
q, maka tidak/bukan p.
Jawaban dengan pembuktian menggunakan tabel kebenaran untuk setiap opsi juga
dibenarkan, sepanjang hasilnya benar
4. Untuk menentukan negasi dari kalimat yang diberikan, terlebih dulu diubah menjadi
bentuk notasi untuk memudahkan, sehingga bentuk kalimat peryataan pada soal dapat
diubah menjadi notasi:
Soal tipe 1: p ∧ q (kunjungsi p AND q)
Soal tipe 2: p ∨ q (disjungsi p OR q)

Sesuai hukum ekivalensi de Morgan:


1. negasi dari p AND q adalah ¬p OR ¬q
2. negasi dari p OR q adalah ¬p AND ¬q

Sehingga jawabannya adalah opsi dengan kalimat yang berformat:


Soal tipe 1: bukan p ATAU bukan q
Soal tipe 2: bukan p DAN bukan q
Jawaban dengan pembuktian menggunakan tabel kebenaran untuk setiap opsi juga
dibenarkan, sepanjang hasilnya benar

5. Pada himpunan bilangan Real setiap bilangan pasti memiliki hasil kuadrat, namun
hanya bilangan non-negatif yang memiliki akar, sehingga jika terdapat operasi x2 = y,
maka operasi tersebut akan dapat dipenuhi oleh setiap bilangan x real dan bilangan y
non-negatif atau sebagian y saja, sehingga operasi quantifier yang memenuhi adalah:
∀x∃yR(x,y) → (x2 = y) (pilihan A)
Sebaliknya, untuk operasi x = y2, operasi quantifier yang memenuhi adalah:
∃x∀yR(x,y) → (x = y2) (Tidak ada pilihan untuk operasi ini)
6. Argumen yang diberikan adalah Silogisme disjungtif dengan notasi argumen sebagai
berikut:

Soal tipe 1:
H1: p ∨ q
H2: ¬p
C: q (pilihan jawaban A)

Soal tipe 2:
H1: p ∨ q
H2: ¬q
C: p (pilihan jawaban A)

LOGIKA MATEMATIKA :
PERNYATAAN
Galang Setianto | Saturday, October 3, 2015

 LOGIKA
Logika Informatika
Logika berasal dari bahasa Yunani, yaitu logos yang artinya kata, ucapan atau alasan. Jadi,
logika adalah ilmu untuk berfikir dan menalar dengan benar. Istilah-istilah logika. Ada
beberapa istilah yang akan digunakan dalam logika informatika yaitu :
 Premis : yaitu sebuah pernyataan
 Argumen : usaha untuk mencari kebenaran dari premis berupa kesimpulan
 Konklusi : Kesimpulan

 PERNYATAAN (PROPOSISI)
Kata merupakan rangkaian huruf yang mengandung arti, sedangkan kalimat adalah
kumpulan kata yang disusun menurut aturan tata bahasa dan mengandung arti. Di dalam
matematika tidak semua pernyataan yang bernilai benar atau salah saja yang digunakan
dalam penalaran. Pernyataan disebut juga kalimat deklaratif yaitu kalimat yang bersifat
menerangkan.

 KALIMAT PERNYATAAN
Kalimat Pernyataan adalah kalimat yang sudah bisa ditentukan nilainya, baik benar maupun
salah. Contoh :
1. Yogyakarta adalah kota pelajar (Benar).
2. 2+2=4 (Benar).
3. Semua manusia adalah fana (Benar).
4. 4 adalah bilangan prima (Salah).
5. 5x12=90 (Salah).

 KALIMAT TERBUKA
Kalimat Pernyataan adalah kalimat yang belum bisa ditentukan nilainya, baik benar maupun
salah. Contoh :
1. Dimanakah letak pulau bali?.
2. Pandaikah dia?.
3. Andi lebih tinggi daripada Tina.
4. 3x-2y=5x+4.
5. x+y=2.

 PENALARAN
Penalaran dalam materi ini dibedakan menjadi 2 yaitu :
 Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif yaitu penalaran yang didasarkan premis-premis yang diandaikan benar
untuk menarik kesimpulan.
Contoh:
1. Semua mahasiswa baru mengikuti ospek.
2. Galang adalah mahasiswa baru.
Kesimpulannya : Galang mengikut ospek.

 Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah penalaran yang didasarkan pada premis-premis yang bersifat
faktual untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum.
contoh:
premis 1 : ayam 1 berkembang biak dengan telur
premis 2 : ayam 2 berkembang biak dengan telur
...
...
...
premis 50 : ayam 50 berkembang biak dengan telur
Kesimpulannya : semua ayam berkembang biak dengan telur

 PENGHUBUNG KALIMAT DAN TABEL KEBENARAN


KATA HUBUNG KALIMAT
Simbol Arti Bentuk
¬/~ Tidak/Not/Negasi Tidak………….
^ Dan/And/Konjungsi ……..dan……..
v Atau/Or/Disjungsi ………atau…….
=> Implikasi Jika…….maka…….
< => Bi-Implikasi ……..bila dan hanya bila……..

TABEL KEBENARAN
p q ~p ~q p^q pvq
B B S S B B
B S S B S B
S B B S S B
S S B B S S

 INGKARAN (NEGASI) SUATU PERNYATAAN,KONJUNGSI,DISJUNGSI

A. NEGASI (INGKARAN)
Jika p adalah “ Semarang ibukota Jawa Tengah”, maka ingkaran atau negasi dari pernyataan
p tersebut adalah ~p yaitu “ Semarang bukan ibukota Jawa Tengah” atau “Tidak benar bahwa
Semarang ibukota Jawa Tengah”. Jika p diatas bernilai benar (true), maka ingkaran p (~p)
adalah bernilai salah (false) dan begitu juga sebaliknya.
Contoh:
a. p : semua siswa punya almamater
~ p : beberapa siswa tidak punya almamater
b. q : uki anak yang pandai
~ q : uki bukan anak yang pandai

B. KONJUNGSI
Konjungsi adalah suatu pernyataan majemuk yang menggunakan penghubung “DAN/AND”
dengan notasi “^”.
Contoh:
a. p : Galang itu ganteng
q : Galang itu pandai
Maka p^q : Galang itu ganteng dan pandai
b. p : Bokir anak yang pemalas
q : Bokir anak yang nakal
Maka p^q : Bokir anak yang pemalas dan nakal
Pada konjungsi p^q akan bernilai benar jika baik p maupun q bernilai benar. Jika salah
satunya (atau keduanya) bernilai salah maka p^q bernilai salah.

C. DISJUNGSI
Disjungsi adalah pernyataan majemuk yang menggunakan penghubung “ATAU/OR” dengan
notasi “v”.
Kalimat disjungsi dapat mempunyai 2 arti yaitu :
 INKLUSIF OR
Yaitu jika “p benar atau q benar atau keduanya true”
Contoh :
p : 7 adalah bilangan prima
q : 7 adalah bilangan ganjil
p v q: 7 adalah bilangan prima atau ganjil
Benar bahwa 7 bisa dikatakan bilangan prima sekaligus bilangan ganjil. Biasanya
kalimatnya saling berkaitan.
 EKSLUSIF OR
Yaitu jika “p benar atau q benar tetapi tidak keduanya”.
Contoh :
p : Saya akan melihat pertandingan bola di TV.
q : Saya akan melihat pertandingan bola di lapangan.
p v q : Saya akan melihat pertandingan bola di TV atau di lapangan.
Hanya salah satu dari 2 kalimat penyusunnya yang boleh bernilai benar yaitu jika “Saya
akan melihat pertandingan sepak bola di TV” saja atau di lapangan saja tetapi tidak
keduanya.
SOAL DAN PEMBAHASAN
1. Buatlah contoh kalimat pernyataan!
Jawab :
- Ayam berkembang biak dengan bertelur (Benar)
- Angka 7 adalah bilangan prima (Benar)
- Semua makhluk hidup pasti akan mati (Benar)
- 1 + 6 = 8 (Salah)
Kalimat-kalimat diatas merupakan kalimat pernyataan karena nilainya dapat ditentukan
nilainya, baik benar maupun salah.

2. Buatlah contoh kalimat terbuka!


Jawab :
- Joko lebih tinggi daripada Leni
- x+y=7
- Dian orang yang pandai
Kalimat-kalimat diatas merupakan kalimat terbuka karena kalimat diatas belum bisa
ditentukan nilainya, apakah benar atau salah.

3. Tuliskan disjungsi dari pernyataan berikut, dan tentukan jenis disjungsi kalimat tersebut
berdasarkan artinya !
a. p : Tina akan berenang di kolam renang
q : Tina akan berenang di sungai
b. p : Bokir adalah seorang tukang parkir
q : Bokir adalah orang pandai
Jawab:
a. p v q = Tina akan berenang di kolam renang atau di sungai.
Kalimat tersebut termasuk kalimat disjungsi Ekslusif OR
b. p v q = Bokir adalah tukang parkir atau orang yang pandai.
Kalimat tersebut merupakan kalimat disjungsi Inklusif OR

4. Tuliskan konjungsi dari pernyataan berikut !


a. p : Tina itu pandai
q : Tina itu suka berbohong
b. p : Bokir adalah seorang tukang parkir
q : Bokir berasal dari Comal
c. p : 1 adalah bilangan prima
q : 1 adalah bilangan ganjil
Jawab :
a. Tina itu pandai dan suka berbohong.
b. Bokir adalah tukang parkir dan berasal dari comal
c. 1 adalah bilangan prima dan ganjil

5. Jelaskan negasi dari kalimat berikut !


a. P^Q
b. Sueb adalah pengusaha
c. Sueb adalah pengusaha atau Sueb adalah dosen STMIK
d. Wastro bukan lulusan sarjana dan Wastro adalah tukang parkir
Jawab :
a. ~P v ~Q
b. Sueb bukan pengusaha
c. Sueb bukan pengusaha dan bukan dosen STMIK
d. Wastro adalah lulusan Sarjana atau bukan tukang parkir

6. Buatlah tabel kebenaran dari p v q dan p ^ q !


p q p^q pvq
B B B B
B S S B
S B S B
S S S S
JAWABAN
- Ayam berkembang biak dengan bertelur
- Angka 7 adalah bilangan prima
- Semua makhluk hidup pasti akan mati
 IMPLIKASI
Misalkan ada 2 pernyataan p dan q, untuk menunjukkan atau membuktikan bahwa jika p
bernilai maka q juga bernilai benar, diletakkan kata “JIKA” sebelum pernyataan pertama lalu
diletakkan kata “MAKA” sebelum pernyataan kedua sehingga didapatkan suatu pernyataan
majemuk yang disebut dengan “IMPLIKASI/PERNYATAAN
BERSYARAT/KONDISIONAL/ HYPOTHETICAL dengan notasi “ =>”.

Notasi p=>q dapat dibaca :


1. Jika p maka q
2. q jika p
3. p adalah syarat cukup untuk q
4. q adalah syarat perlu untuk p

Contoh :
1. p : Pak Ali adalah seorang haji.
q : Pak Ali adalah seorang muslim.
p => q : Jika Pak Ali adalah seorang haji maka dia seorang muslim.
2. p : Hari hujan.
q : Adi membawa payung.
Benar atau salahkah pernyataan berikut?
a. Hari benar-benar hujan dan Adi benar-benar membawa payung.
b. Hari benar-benar hujan tetapi Adi tidak membawa payung.
c. Hari tidak hujan tetapi Adi membawa payung.
d. Hari tidak hujan dan Adi tidak membawa paying

 KONVERS, INVERS, DAN KONTRAPOSISI


Perhatikan pernytaan di bawah ini! ~ ^ v => <=>
“Jika suatu bendera adalah bendera RI maka ada warna merah pada bendera tersebut”
Bentuk umum implikasi di atas adalah “p => q” dengan
p : Bendera RI
q : Bendera yang ada warna merahnya.
Dari implikasi diatas dapat dibentuk tiga implikasi lainnya yaitu :
1. KONVERS, yaitu q => p
Sehingga implikasi diatas menjadi :
“ Jika suatu bendera ada warna merahnya, maka bendera tersebut adalah bendera RI”.
2. INVERS, yaitu ~p => ~q
Sehingga implikasi diatas menjadi :
“ Jika suatu bendera bukan bendera RI, maka pada bendera tersebut tidak ada warna
merahnya”.
3. KONTRAPOSISI, yaitu ~q => ~p
Sehingga implikasi di atas menjadi :
“ Jika suatu bendera tidak ada warna merahnya, maka bendera tersebut bukan bendera RI”.

Suatu hal yang penting dalam logika adalah kenyataan bahwa suatu implikasi selalu
ekuivalen dengan kontraposisinya, akan tetapi tidak demikian halnya dengan invers dan
konversnya.

Contoh lainnya:
p: lumba-lumba adalah binatang mamalia
q: lumba-lumba adalah binatang menyusui

 Implikasi:
Jika lumba-lumba adalah binatang mamalia maka lumba-lumba adalah binatang yang
menyusui.
 Konvers:
Jika lumba-lumba adalah binatang menyusui maka lumba-lumba adalah binatang mamalia.
 Invers :
Jika lumba-lumba bukan binatang mamalia maka lumba-lumba bukan binatang menyusui
 Kontraposisi:
Jika lumba-lumba bukan binatang menusui maka lumba-lumba bukan binatang mamalia.

Logika - Matematika Diskrit


Kemarin mendapat tugas untuk meresume bab Logika di blog,jadi kali saya akan menjelaskan sedikit
tentang Logika.

Logika
Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Dan penalaran itu sendiri
didasarkan pada hubungan antar pernyataan (statements).

Proposisi
Sedangkan proposisi adalah pernyataan atau kalimat deklaratif yang bernilai benar (true)
atau salah (false), tetapi tidak keduanya.

Sebagai contoh, contoh dibawah ini adalah mana yang proposisi dan mana yang bukan

Contoh 1. Semua pernyataan di bawah ini adalah proposisi:

(a) 10 adalah bilangan genap

(b) Jokowi adalah alumnus UNS.

(c) 1 - 1 = 0

(d) 8 akar kuadrat dari 8 + 8

(e) Ada alien di hutan

(f) Hari ini adalah hari Minggu

(g) Untuk sembarang bilangan bulat n 0, maka 2n adalah bilangan genap

(h) x + y = y + x untuk setiap x dan y bilangan riil

Contoh 2. Semua pernyataan di bawah ini bukan proposisi

(a) Dimana letak rumah Bu Joko?

(b) Tutup pintu itu!

(c) x + 3 = 68

(d) x > 3

Jadi dari contoh diatas dapat disimpulkan : Proposisi adalah kalimat berita.

Proposisi dilambangkan dengan huruf kecil (p, q, r, ….)

Contoh:

p : 10 adalah bilangan genap.

q : Jokowi adalah alumnus UNS.

r:2+3=5

Mengkombinasikan Proposisi
• Misalkan p dan q adalah proposisi.

1. Konjungsi (conjunction): p dan q


Notasi : p q,

2. Disjungsi (disjunction): p atau q

Notasi: p q

3. Ingkaran (negation) dari p: tidak p

Notasi: p

• p dan q disebut proposisi atomik

• Kombinasi p dengan q menghasilkan proposisi majemuk (compound proposition)

Contoh 3. Diketahui proposisi-proposisi berikut:

p : Rumah Rio jauh

q : Teman-tman pergi naik sepeda

maka :

 p q : Rumah Rio jauh dan Teman-tman pergi naik sepeda

 p q : Rumah Rio jauh atau Teman-tman pergi naik sepeda

 p : Tidak benar rumah Rio jauh (atau: Rumah tidak Rio jauh)

Tabel Kebenaran

 Konjungsi
Menyatakan benar apabila keduanya benar,dan salah apabila salah satu atau keduanya salah.

 Disjungsi
Menyatakan benar apabila salah satu atau keduanya benar,dan salah apabila keduanya salah

 Negasi

Kebalikan dari suatu preposisi

Proposisi majemuk disebut tautologi jika ia benar untuk semua kasus.

Proposisi majemuk disebut kontradiksi jika ia salah untuk semua kasus.

Hukum-Hukum Logika
atau disebut juga hukum-hukum aljabar preposisi
Disjungsi Eksklusif

Kata “atau” (or) dalam operasi logika digunakan dalam salah satu dari dua cara:

1. Inclusive or

“atau” berarti “p atau q atau keduanya”

Contoh: “Tenaga IT yang dibutuhkan menguasai Bahasa C atau Java”.

2. Exclusive or

“atau” berarti “p atau q tetapi bukan keduanya”.

Contoh: “Ia dihukum 5 tahun atau denda 10 juta”.

Operator logika disjungsi eksklusif : xor

Proposisi Bersyarat (kondisional atau implikasi)

Bentuk proposisi: “jika p, maka q”

• Notasi: p -> q

• Proposisi p disebut sebagai hipotesis, antesenden, premis, atau kondisi.

• Proposisi q disebut sebagai konklusi (atau konsekuen).

Da berikut ini adalah cara-cara mengekspresikan implikasi p -> q :

 Jika p, maka q
 Jika p, q
 p mengakibatkan q (p implies q)
 q jika p
 p hanya jika q
 p syarat cukup untuk q (hipotesis menyatakan syarat cukup (sufficient condition) )
 q syarat perlu untuk p (konklusi menyatakan syarat perlu (necessary condition) )
 q bilamana p (q whenever p)

Perhatikan bahwa dalam implikasi yang dipentingkan nilai kebenaran premis dan
konsekuen, bukan hubungan sebab dan akibat diantara keduanya. Sebagai contoh implikasi
di bawah ini valid meskipun secara bahasa tidak mempunyai makna :

"jika besok hujan,maka 1+1 = 2"

Implikasi dalam Bahasa Pemrograman

if C maka S

keterangan :

C : ekspresi logika yang menyatakan syarat/kondisi


S: satu atau lebih pernyataan.

Beberapa penjelasan dari implementasi dalam bahasa


pemrograman :

 Struktur if-then pada bahasa pemrograman berbeda


dengan implikasi if-then yang digunakan dalam
logika.
 Pernyataan if-then dalam bahasa pemrograman
bukan proposisi karena tidak ada korespondensi
antara pernyataan tersebut dengan operator
implikasi (->).
 Interpreter atau compiler tidak melakukan
penilaian kebenaran pernyataan if-then secara
logika. Interpreter hanya memeriksa kebenaran
kondisi c, jika c benar maka S dieksekusi,
sebaliknya jika c salah maka S tidak dieksekusi.

Anda mungkin juga menyukai