M DENGAN
ANEMIA RINGAN DI PUSKESMAS PONDOK GEDE
BEKASI TAHUN 2016
LIAN ARDELIA
NPM P37324113073
Untuk memenuhi salah satu syarat tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan
D III Kebidanan pada Jurusan Kebidanan Poltekkes Jakarta III
LIAN ARDELIA
NPM P37324113073
Riwayat Pendidikan :
2002 – 2008 : SD N 02 KRAMATWATU
2008 - 2010 : SMP N 01 KRAMATWATU
2011 - 2013 : SMA N 02 KRAKATAU STEEL
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berbagai kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “STUDI KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. M DENGAN ANEMIA RINGAN DI
PUSKESMAS PONDOK GEDE BEKASI TAHUN 2016”.
Laporan Tugas Akhir ini penulis susun untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh derajat Ahli Madya Kebidanan di Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III. Dalam penyusunan Laporan Tugas
Akhir ini penulis telah mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ibu Dra. Maryanah, Am.Keb, M.Kes selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Kemenkes Jakarta III
2. Ibu Ns. Karningsih, SKp, MKM selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kemenkes Jakarta III
3. Ibu Ns. Herlyssa, SKp, MKM selaku Ketua Program Studi D III
Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III
4. Ibu Sri Sukamti, AmKeb, SKp, MKM selaku pembimbing I dan sebagai
pembimbing akademik, yang telah memberikan bimbingan, arahan serta
motivasi kepada penulis, sehingga Proposal Laporan Tugas Akhir ini
dapat terselesaikan.
5. Ibu Taty Rosyanawati, APP selaku pembimbing II, yang telah
memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis, sehingga
Laporan Tugas Akhir ini dapat terwujud.
6. Ibu Siti Masitoh,M.Kes dan Sri Mulyati,SPd,M.Kes selaku penguji yang
juga telah memberikan masukan, arahan serta motivasi kepada penulis
dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini.
7. Kepala Puskesmas Pondok Gede beserta pegawai yang telah memberi
ijin dan membantu dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini.
vii
8. Kepala ruangan KIA Ibu Sulasmi yang telah memotivasi dan membantu
dalam penyelesaian laporan tugas akhir
9. Keluarga pasien Ibu Mulia atas ketersediannya menjadi pasien dan selalu
memberi dukungan dalam proses penyelesaian laporan tugas akhir.
10. Kedua orang tuaku tercinta, nenekku tersayang dan adik-adikku yang
telah memberikan dukungan serta kasih sayang yang tiada terkira dalam
setiap langkah kaki penulis
11. Teman-teman satu kamar 103, Ira, Nurwendah, Nailah, Muzayyanah,
Susan, Noviatus, Suci, Ayu, Riska serta ANABEL yang selalu
memberikan dukungan dan semangat
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun dan memotivasi penulis agar laporan selanjutnya lebih baik. Penulis
berharap laporan ini dapat bermanfaat khususnya untuk penulis dan pembaca
umumnya.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................v
BAB I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................4
C. Tujuan ......................................................................................................5
1. Tujuan Umum ...................................................................................5
2. Tujuan Khusus ..................................................................................5
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................5
A. Kehamilan ................................................................................................6
B. Anemia Dalam Kehamilan ....................................................................14
C. Anemia Ringan ......................................................................................23
ix
D. Instrumen Pengumpulan Data ...............................................................27
E. Tehnik / Cara Pengumpulan Data..........................................................28
F. Bahan dan Alat ......................................................................................28
G. Perencanaan Studi Kasus .......................................................................29
BAB VI.PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................54
H. Saran ......................................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR BAGAN
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah
merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu
mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh
jaringan tubuh (Proverawati, 2013). Anemia secara praktis didefinisikan
sebagai kadar Ht, konsentrasi Hb, atau hitung eritrosit dibawah batas
“normal”. Dalam praktik rutin, konsentrasi Hb < 11 g/dl pada akhir trimester
pertama, dan 10 g/dl pada trimester kedua dan ketiga diusulkan menjadi batas
bawah untuk mencari penyebab anemia dalam kehamilan. Nilai-nilai ini
kurang lebih sama dengan nilai Hb terendah pada ibu-ibu hamil yang
mendapat suplementasi besi, yaitu 11,0 g/dl pada trimester pertama dan 10,5
g/dl pada trimester kedua dan ketiga (Prawirohardjo, 2010).
Penyebab anemia yaitu karena kurangnya zat gizi untuk pembentukan
darah, seperti zat besi, asam folat dan vitamin B12. Tetapi yang sering terjadi
adalah anemia karena kekurangan zat besi (Rukiyah,2010). Sekitar 75%
anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi yang
memperlihatkan gambaran eritrosit mikrositik hipokrom pada apusan darah
tepi. Penyebab tersering kedua adalah anemia megaloblastik yang dapat
disebabkan oleh defisiensi asam folat dan defisiensi vitamin B12. Penyebab
anemia lainnya yang jarang ditemui antara lain adalah hemoglobinopati,
proses inflamasi, toksisitas zat kimia, dan keganasan (Prawirohardjo, 2010).
Anemia pada kehamilan yang disebabkan karena kekurangan zat besi penting
untuk melakukan pemeriksaan pada kunjungan pertama kehamilan karena
jika pada saat kunjungan pertama hasil pemeriksaan tidak mengalami anemia
masih mungkin terjadi anemia pada kehamilan lanjutannya
(Proverawati,2011). Pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan khususnya
anemia akan berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil pada pelaksanaan
1
2
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakan dan menerapkan asuhan kebidanan pada Ny.
M dengan anemia ringan di Puskesmas Pondok Gede Bekasi.
2. Tujuan Khusus
a. Ibu mampu menjelaskan pengertian, tanda dan gejala serta bahaya
anemia ringan.
b. Ibu mampu menjelaskan penatalaksanaan dalam anemia ringan.
c. Untuk mengetahui evaluasi dari tindakan yang diberikan pada Ny.M.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
Dapat menerapkan secara langsung teori-teori yang telah didapat
selama masa perkuliahan dilahan praktik. Serta dapat memilki pengalaman
mengenai pemberian asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia
ringan.
2. Bagi lahan
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan
mutu pelayanan khususnya meningkatkan mutu pelayanan dalam
melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia ringan.
3. Bagi institusi pendidikan
Dapat digunakan sebagai referensi pembelajaran dan menambah
pengetahuan dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
anemia ringan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kehamilan
1. Definisi
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional dalam buku
Prawirohardjo (2012),kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional.
Proses kehamilan merupakan matarantai yang berkesinambung dan
terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan
pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta,
dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010).
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu
berlangsungdalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13
hingga ke-27). Dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-
40 minggu) (Prawirohardjo, 2012).
2. Program Antenatal Care
Asuhan antenatal adalah suatu upaya preventif program pelayanan
kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal
melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.
(Prawirohardjo, 2012).
a. Tujuan Antenatal Care
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi.
6
7
dimana LiLA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan
dapat melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR).
3) Ukur tekanan darah
Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan
antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan
darah e” 140/90 mmHg) pada kehamilan dan preeklampsia
(hipertensi disertai edema wajah dan atau tungkai bawah; dan atau
proteinuria)
4) Ukur tinggi fundus uteri
Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan
antenatal dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai
atau tidak dengan umur kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai
dengan umur kehamilan, kemungkinan ada gangguan pertumbuhan
janin. Standar pengukuran menggunakan pita pengukur setelah
kehamilan 24 minggu.
5) Hitung denyut jantung janin (DJJ)
Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan
selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari
120/menit atau DJJ cepat lebih dari 160/menit menunjukkan
adanya gawat janin.
6) Tentukan presentasi janin
Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester
II dan selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini
dimaksudkan untuk mengetahui letak janin. Jika, pada trimester III
bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala janin belum masuk
ke panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau ada
masalah lain.
7) Beri imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil
harus mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil
diskrining status imunisasi TT-nya. Pemberian imunisasi TT pada
ibu hamil, disesuai dengan status imunisasi ibu saat ini.
9
a) Kesehatan ibu
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memeriksakan
kehamilannya secara rutin ke tenaga kesehatan dan
menganjurkan ibu hamil agar beristirahat yang cukup selama
kehamilannya (sekitar 9-10 jam per hari) dan tidak bekerja
berat.
b) Perilaku hidup bersih dan sehat
Setiap ibu hamil dianjurkan untuk menjaga kebersihan
badan selama kehamilan misalnya mencuci tangan sebelum
makan, mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun,
menggosok gigi setelah sarapan dan sebelum tidur serta
melakukan olahraga ringan.
c) Peran suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan
persalinan
Setiap ibu hamil perlu mendapatkan dukungan dari
keluarga terutama suami dalam kehamilannya. Suami, keluarga
atau masyarakat perlu menyiapkan biaya persalinan, kebutuhan
bayi, transportasi rujukan dan calon donor darah. Hal ini
penting apabila terjadi komplikasi kehamilan, persalinan, dan
nifas agar segera dibawa ke fasilitas kesehatan.
d) Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas serta
kesiapan menghadapi komplikasi
Setiap ibu hamil diperkenalkan mengenai tanda-tanda
bahaya baik selama kehamilan, persalinan, dan nifas misalnya
perdarahan pada hamil muda maupun hamil tua, keluar cairan
berbau pada jalan lahir saat nifas, dsb. Mengenal tanda-tanda
bahaya ini penting agar ibu hamil segera mencari pertolongan
ke tenaga kesehtan kesehatan.
e) Asupan gizi seimbang
Selama hamil, ibu dianjurkan untuk mendapatkan asupan
makanan yang cukup dengan pola gizi yang seimbang karena
hal
12
j) Imunisasi
Setiap ibu hamil harus mendapatkan imunisasi Tetanus
Toksoid (TT) untuk mencegah bayi mengalami tetanus
neonatorum.
k) Peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan (Brain
booster)
Untuk dapat meningkatkan intelegensia bayi yang akan
dilahirkan, ibu hamil dianjurkan untuk memberikan stimulus
auditori dan pemenuhan nutrisi pengungkit otak (brain booster)
secara bersamaan pada periode kehamilan (Depkes, 2010).
d. Asuhan kehamilan (Refocusing ANC)
Pada setiap kali kunjungan antenatal, perlu didapatkan informasi
yang sangat penting.Table dibawah ini merupakan garis-garis
besarnya.
Table 2.1
Kunjungan Waktu Informasi Penting
status gizi Kurang Energi Kronis (KEK). Ibu hamil KEK adalah ibu
hamil yang mempunyai ukuran LILA<23.5 cm. Deteksi KEK dengan
ukuran LILA yang rendah mencerminkan kekurangan energi dan
protein dalam intake makanan sehari hari yang biasanya diiringi juga
dengan kekurangan zat gizi lain, diantaranya besi. Dapat diasumsikan
bahwa ibu hamil yang menderita KEK berpeluang untuk menderita
anemia (Darlina, 2003).
d. Infeksi dan Penyakit
Zat besi merupakan unsur penting dalam mempertahankan daya
tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. Menurut penelitian,
orang dengan kadar Hb <10 g/dl memiliki kadar sel darah putih (untuk
melawan bakteri) yang rendah pula. Seseorang dapat terkena anemia
karena meningkatnya kebutuhan tubuh akibat kondidi fisiologis
(hamil, kehilangan darah karena kecelakaan, pascabedah atau
menstruasi), adanya penyakit kronis atau infeksi (infeksi cacing
tambang, malaria, TBC) (Anonim, 2004). Ibu yang sedang hamil
sangat peka terhadap infeksi dan penyakit menular. Beberapa di
antaranya meskipun tidak mengancam nyawa ibu, tetapi dapat
menimbulkan dampak berbahaya bagi janin. Diantaranya, dapat
mengakibatkan abortus, pertumbuhan janin terhambat, bayi mati
dalam kandungan, serta cacat bawaan. Penyakit infeksi yang di derita
ibu hamil biasanya tidak diketahui saat kehamilan. Hal itu baru
diketahui setelah bayi lahir dengan kecacatan. Pada kondisi terinfeksi
penyakit, ibu hamil akan kekurangan banyak cairan tubuh serta zat
gizi lainnya (Bahar, 2006).
Penyakit yang diderita ibu hamil sangat menentukan kualitas
janin dan bayi yang akan dilahirkan. Penyakit ibu yang berupa
penyakit menular dapat mempengaruhi kesehatan janin apabila
plasenta rusak oleh bakteri atau virus penyebab penyakit. Sekalipun
janin tidak langsung menderita penyakit, namun Demam yang
menyertai penyakit infeksi sudah cukup untuk menyebabkan
keguguran. Penyakit menular yang disebabkan virus dapat
18
9. Pencegahan anemia
Pencegahan anemia pada ibu hamil antara lain :
a. Mengkonsumsi pangan lebih banyak dan beragam, contoh sayuran
warna hijau, kacang – kacangan, protein hewani, terutama hati.
b. Mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C seperti jeruk,
tomat, mangga dan lain–lain yang dapat meningkatkan penyerapan zat
besi.
Suplemen zat besi memang diperlukan untuk kondisi tertentu, wanita
hamil dan anemia berat misalnya. Manfaat zat besi selama kehamilan
bukan untuk meningkatkan atau menjaga konsentrasi hemoglobin ibu, atau
untuk mencegah kekurangan zat besi pada ibu. Ibu yang mengalami
kekurangan zat besi pada awal kehamilan dan tidak mendapatkan
suplemen memerlukan sekitar 2 tahun untuk mengisi kembali simpanan
zat besi dari sumber-sumber makanan sehingga suplemen zat besi
direkomendasikan sebagai dasar yang rutin (Depkes, 2008).
Penderita anemia ringan sebaliknya tidak menggunakan suplemen
zat besi. Lebih cepat bila mengupayakan perbaikan menu makanan.
Misalnya dengan konsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi
seperti telur, susu, hati, ikan, daging, kacang-kacangan (tahu, oncom,
kedelai, kacang hijau, sayuran berwarna hijau, sayuran berwarna hijau tua
(kangkung, bayam) dan buah-buahan (jeruk, jambu biji dan pisang). Selain
itu tambahkan substansi yang memudahkan penyerapan zat besi seperti
vitamin C, air jeruk, daging ayam dan ikan. Sebaliknya substansi
penghambat penyerapan zat besi seperti teh dan kopi patut dihindari
(Anonim, 2004).
10. Peran bidan pada ibu hamil dengan anemia
Di dalam pedoman pelayanan antenatal terpadu menurut kemenkes
tahun 2010 yaitu tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan yang
berkualitas sesuai standar terdiri dari 10 T . Standar pelayanan antenatal
care yang kedua yaitu pengukuran lingkar lengan atas (LiLA) yang
bertujuan untuk skrining ibu hamil yang beresiko kurang energi kronis
(KEK). Dimana ibu hamil yang menderita KEK berpeluang untuk
23
C. Anemia ringan
1. Pengertian
Menurut Manuaba (2010), anemia ringan adalah dimana kadar
hemoglobin antara 9 - 10 gr%. Sedangkan menurut DepKes (2009),
anemia ringan dimana kadar Hb antara 9 -10,9 gr%.
2. Gejala Anemia Ringan
Menurut Manuaba (2010), pada anemia akan didapatkan keluhan
sebagai berikut:
a. Cepat lelah
b. Sering pusing
c. Mata berkunang-kunang
d. Badan lemas.
24
KERANGKA TEORI
Asuhan Kebidanan
Bahaya anemia
terhadap
Faktor-faktor kehamilan
yang
berhubungan
dengan anemia
Bahaya anemia
terhadap
persalinan Ibu dan bayi
Anemia dalam dalam
kehamilan keadaan
Bahaya anemia baik dan
terhadap masa sehat
nifas
Bahaya anemia
terhadap janin
Penyebab anemia
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam studi kasus ini adalah
penelitian deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan
tujuan utama untuk membuat deskripsi mengenai fakta yang ditemukan.
Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggambarkan tentang proses
kehamilan pada ibu “M” dengan anemia ringan. Berdasarkan waktu dari
penelitian, penelitian studi kasus ini menggunakan jenis penelitian
longitudinal, yaitu penelitian yang dilakukan secara berkesinambungan.
B. Lokasi dan Waktu
Asuhan kebidanan pada Ny. M dilakukan di ruang KIA Puskesmas
Pondok Gede serta melakukan kunjungan rumah dengan menerapkan asuhan
kebidanan yang di mulai tanggal 28 Desember 2015 sampai dengan 6 minggu
post partum.
C. Subyek Laporan Kasus
Subjek dalam studi kasus ini adalah Ny M umur 23 tahun HPHT 15-
Juni-2016 yang beralamat di Gondang dia baru RT 07/ RW 09 Jati waringin
Bekasi sedang hamil anak kedua dan tidak pernah mengalami keguguran.
Dimulai dari usia kehamilan 28 minggu sampai nifas 6 minggu dengan
anemia ringan dalam kehamilan.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi, wawancara dan
studi dokumentasi dalam bentuk format asuhan kebidanan pada ibu hamil,
bersalin, nifas, dan bayi baru lahir.
27
28
menggunakan leaflet.
menghadapi persalinan.
Riwayat Haid
Ibu mengatakan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) tanggal 15 Juni 2015,
lamanya haid 7 hari, banyaknya 2-3 kali ganti pembalut/hari, siklus 28
hari,teratur,konsistensi cair dan terdapat stosel. Tafsiran Persalinan 22 maret 2016
Riwayat Perkawinan
34
35
Ibu mengatakan ini merupakan perkawinan pertama dan sudah berjalan 3 tahun
dan sah menurut agama dan hukum.
tablet Fe dengan teh dan kopi. Terkadang meminum tablet Fe bersamaan dengan
tablet kalk. Minum air putih sebanyak ± 2 liter (8-10 gelas) per hari.
Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari. BAK > 6 kali sehari Ibu mengatakan pola
istirahat teratur, tidak ada gangguan pada saat tidur, sebanyak 2 kali sehari, tidur
siang ± 1 jam/hari, tidur malam ± 6-7 jam/hari. Ibu mandi dan gosok gigi 2
kali/hari yaitu pada pagi dan sore hari, pekerjaan sehari – hari adalah
membersihkan rumah seperti menyuci baju, menyapu, mengepel lantai, dan
mencuci piring. ibu mengatakan tidak merokok, tidak minum jamu- jamuan, tidak
minum alkohol, ataupun mengkonsumsi obat-obatan kecuali yang diberikan oleh
bidan dan Dokter.
Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang diinginkan dan direncanakan. Ibu
mengatakan tidak mempunyai kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan.
Data Objektif
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum: Baik, Kesadaran : Compos Mentis, Keadaan Emosional:
Stabil , Tekanan Darah : 100/60 mmHg, Nadi : 80 kali/menit, RR : 20 kali/menit,
Suhu : 36,6°C, Tinggi Badan : 161 cm, Berat badan sebelum hamil : 48 kg, BB
saat ini : 56 kg, Lila : 23 cm
Pemeriksaan Fisik
Rambut Bersih, tidak rontok, tidak berketombe, tidak bercabang,warna
kehitaman. Mata tidak tampak adanya cloasma gravidarum, tidak oedem dan
sedikit pucat.Mata Simetris, kelopak mata tidak oedem,konjungtiva sedikit pucat
dan sklera tidak kuning. Hidung bersih, tidak ada secret. Lidah tampak bersih, gigi
tidak ada caries, tidak ada lubang,bibir tidak pecah-pecah, tidak sariawan, tidak
ada sianosis. Telinga simetris, bersih, tidak ada pengeluaran serumen. Leher tidak
terdapat benjolan dan pembesaran kelenjar getah bening.tidak terdapat
pembengkakkan kelenjar tyroid, tidak ada pembengkakan vena jugularis.
Payudara simetris,puting susu menonjol,aerola bersih dan terdapat
pigmentasi,tidak terdapat benjolan dan nyeri tekan, belum ada pengeluaran
colostrum. Posisi tulang belakang lordosis fisiologis dan tidak terdapat nyeri pada
punggung. Ekstremitas atas bawah tidak terdapat oedem,tidak terdapat varises dan
tidak ada sianosis, refleks patela kiri dan kanan +/+, kekuatan sendi +/+
Pemeriksaan Obstetrik
Terdapat pembesaran yang sesuai dengan umur kehamilan,tidak ada luka
bekas operasi,terdapat linea alba dan striae nigra.TFU : 21 cm TBJ (TFU-12) x
155 = 1395. Leopold I: Difundus teraba lunak,agak bulat dan tidak
melenting.(bokong). Leopold II: Sebelah kiri perut teraba bagian yang panjang
dan keras seperti papan (punggung). Sebelah kanan perut ibu teraba bagian-bagian
terkecil janin (ekstremitas). Leopold III: Bagian terendah janin teraba
keras,bulat,melenting (kepala) belum masuk PAP. Leopold IV: belum dilakukan.
38
untuk meminumnya. Ibu meminum tablet Fe dengan air putih dan terkadang
bersamaan dengan tablet kalk.
Data Objektif
Keadaan umum : baik, Keasadaran : compos mentis, Keadaan emosional
: Stabil TD :120/70 mmHg, N: 80x/mnt Suhu : 36,70C , RR : 19x/mnt, BB
sekarang: 56 kg Lila : 24,5 cm. Muka tidak oedem dan pucat. Kelopak mata tidak
oedem, konjuntiva pucat, sclera tidak ikterik, TFU 28 cm, TBJ (28-12) x 155 =
2480 gram, Leopold 1: Difundus teraba lunak,agak bulat dan tidak
melenting.(bokong), Leopold 2 : Sebelah kiri perut teraba bagian yang panjang
dan keras seperti papan (punggung), Sebelah kanan perut ibu teraba bagian-bagian
terkecil janin (ekstremitas) Leopold 3: Bagian terendah janin teraba
keras,bulat,melenting (kepala) belum masuk PAP Leopold 4: Belum dilakukan.
Denyut jantung janin (+) frekuensi 140 x/menit,punctum maksimum terdengar
disatu tempat bawah pusat sebelah kiri.Ekstremitas atas dan bawah: oedem -/-,
varises -/-, kekuatan sendi +/+, reflek patela +/+. Genetalia: tidak terdapat oedem,
tidak terdapat varises, terdapat cairan bewarna putih bening, tidak kental, tidak
berbau.
Pemeriksaan penunjang : Laboratorium , Hasil : Hb : 9,4 gr/dl
Analisa
Diagnosa kebidanan :
Ibu : G1P0A0 hamil 33 minggu dengan anemia ringan
Janin tunggal hidup Presentasi Kepala
Diagnosa potensial : Anemia sedang
Masalah : Keputihan
Kebutuhan : Memberikan penyuluhan tentang personal hygine
41
Penatalaksanaan :
1. memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa usia kehamilan ibu 33
minggu keadaan ibu dan janin saat ini baik tetapi kadar hemoglobin ibu
kurang dari normal yaitu 9,4 gr/dl sedangkan hemoglobin yang normal
yaitu 11 gr/dl. Ibu merasa hawatir dengan keadaannya dan berterimakasih
atas informasi yang telah diberikan mengenai keadannya.
2. melakukan imunisasi tetanus toxoid yang kedua pada ibu. Imunisasi
tetanus toxoid sudah diberikan.
3. Memberitahu ibu pendidikan kesehatan mengenai pengertian anemia
dalam kehamilan, penyebab anemia, tanda dan gejala anemia, faktor yang
mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil, macam-macam anemia,
klasifikasi anemia, pengaruh anemia serta pencegahannya. Ibu mengetahui
anemia dalam kehamilan dan dapat mengulangi kembali.
4. Menginformasikan kepada ibu bahwa keputihan yang dialami ibu masih
dalam batas normal untuk mengurangi keputihan ibu harus lebih
memperhatikan personal hygine ibu dengan cara membersihkan daerah
kemaluan dengan bersih sehabis BAB/BAK dengan air mengalir kemudian
di keringkan, mengganti pakaian dalam jika sudah terasa basah atau
lembab, menggunakan pakaian dalam dengan bahan yang menyerap
keringat. Ibu dapat menjelaskan kembali dan berjanji akan
menerapkannya.
5. Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu mengenai P4K yaitu
persiapan tempat persalinan, penolong persalinan, biaya persalinan,
pendamping persalinan, kendaraan dan calon pendonor darah. Ibu ingin
bersalin di puskesmas pondok gede, ditolong oleh bidan, sudah mulai
menabung untuk biaya peralinan, ibu ingin didampingi oleh suami saat
persalinan, kendaraan dengan motor, dan pendonor darah dari kaka
kandung.
6. Mengingatkan ibu agar segera membuat BPJS untuk ibu dan calon
bayinya. Ibu akan segera mendaftarkan BPJS ibu dan bayinya.
7. memberitahu ibu kembali tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan
trimester III, seperti : perdarahan pervaginam, keluar ketuban sebelum
42
waktunya, demam tinggi >38,0 0 C, nyeri perut hebat, sakit kepala hebat,
gerakan janin tidak ada atau berkurang. Ibu dapat menjelaskan kembali
tanda bahaya pada kehamilan.
8. menganjurkan ibu untuk menghabiskan obat yang diberikan yaitu vitamin
C (10 tablet) 1 tablet x 1 hari, Fe (15Tablet) 1 tablet x 1 hari, kalk (15
tablet ) 1 tablet x 1 hari. Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan
berjanji akan teratur minum obat yang telah diberikan.
9. memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi
bersama suami pada tanggal 16 februari 2016. Ibu akan melakukan
kunjungan ulang kembali.
Data Objektif
Keadaan umum : baik, Keasadaran : compos mentis, Keadaan emosional
: Stabil, TD :110/60 mmHg, N: 80x/mnt Suhu : 36,70C , RR : 19x/mnt, BB
sekarang: 57 kg, TFU 30 cm, TBJ (30-12) x 155 = 2790 gram, muka tidak oedem,
tidak pucat. Kelopak mata tidak bengkak, konjungtiva pucat, sclera tidak
ikterik.Leopold 1: Difundus teraba lunak,agak bulat dan tidak
melenting.(bokong). Leopold 2: Sebelah kiri perut teraba bagian yang panjang dan
keras seperti papan (punggung), Sebelah kanan perut ibu teraba bagian-bagian
terkecil janin (ekstremitas), Leopold 3: Bagian terendah janin teraba
keras,bulat,melenting (kepala), sudah masuk PAP Leopold 4 : teraba 4/5 bagian.
Denyut jantung janin (+) frekuensi 140 x/menit,punctum maksimum terdengar
disatu tempat bawah pusat sebelah kiri.. Ekstremitas atas dan bawah: oedem -/-,
varises -/-, kekuatan sendi +/+, reflek patela +/+. Genetalia: tidak terdapat oedem,
tidak terdapat varises, terdapat cairan bewarna putih bening sedikit, tidak kental,
tidak berbau.
Pemeriksaan penunjang : tidak dilakukan
Analisa
Diagnosa kebidanan :
Ibu : G1P0A0 hamil 35 minggu dengan anemia ringan
Janin tunggal hidup Presentasi Kepala
Diagnosa potensial : Anemia sedang
Masalah : Keputihan
Kebutuhan : memberikan penyuluhan tentang personal hygine
Penatalaksanaan :
1. memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa usia kehamilan ibu 35
minggu keadaan ibu dan janin saat ini baik tetapi muka dan konjungtiva
ibu pucat maka dari itu 2 minggu lagi ibu dianjurkan untuk cek
laboratorium ulang. Ibu mengucapkan terimakasih atas informasi yang
telah diberikan.
44
Analisa
Diagnosa kebidanan :
Ibu : G1P0A0 hamil 37 minggu dengan anemia ringan
Janin tunggal hidup Presentasi Kepala
Diagnosa potensial : Anemia sedang
Masalah : tidak ada
Kebutuhan : tidak ada
Penatalaksanaan :
1. memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa usia kehamilan ibu 37
minggu keadaan ibu dan janin saat ini baik tetapi muka sedikit pucat dan
konjungtiva ibu pucat hasil laboratorium ibu VCT negative, sifilis
negative, tetapi hemoglobulin ibu masih kurang dari batas normal yaitu 9,4
gr/dl. Ibu hawatir dengan keadaannya dan mengucapkan terimakasih atas
informasi yang telah diberikan mengenai keadaanya saat ini.
2. Memberitahu ibu bahwa nyeri perut yang dirasakan ibu sekarang adalah
hal yang normal dikarenakan umur kehamilan yang semakin besar yang
menjadikan kepala janin telah masuk ke pintu atas panggul atau jalan lahir
yang dapat menimbulkan nyeri perut bagian bawah. Ibu merasa lebih
tenang karena nyeri perut yang dialami adalah hal yang normal.
3. memberitahu ibu untuk mempersiapkan diri menghadapi persalinan yaitu
perlengkapan bayi dan ibu dalam satu tas, rencana tempat bersalin,
transportasi ke temapt bersalin, donor darah, serta biaya untuk bersalin,
dan pengambil keputusan dalam kondisi kegawatdaruratan. Ibu mengerti
dengan penjelasan yang diberikan dan berjanji akan menyiapkannya.
4. Memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu dan suami mengenai suami
SIAGA (siap antar jaga). Ibu dan suami mengerti dari penjelasan yang
sudah diberikan, suami ibu bersedia menjadi suami SIAGA.
5. Memberikan konseling kepada ibu tentang senam hamil dan manfaat
senam hamil yaitu untuk mempermudah ibu dalam proses persalinan.
mengencangkan otot, memperkuat jantung dan paru, serta membuat tidur
47
Data Objektif
Keadaan umum : baik, Keasadaran : compos mentis, Keadaan emosional
: Stabil, TD :110/60 mmHg, N: 78x/mnt Suhu : 36,50C , RR : 20 x/mnt, BB
sekarang: 58 kg, TFU 32 cm, TBJ (32-12) x 155 = 3100 gram, muka tidak oedem,
sedikit pucat. Kelopak mata tidak bengkak, konjungtiva pucat, sclera tidak ikterik.
Leopold 1: Difundus teraba lunak,agak bulat dan tidak melenting.(bokong).
Leopold 2: Sebelah kiri perut teraba bagian yang panjang dan keras seperti papan
(punggung), Sebelah kanan perut ibu teraba bagian-bagian terkecil janin
48
Analisa
Diagnosa kebidanan :
Ibu : G1P0A0 hamil 38 minggu dengan anemia ringan
Janin tunggal hidup presentasi kepala
Diagnosa potensial : Anemia sedang
Masalah : tidak ada
Kebutuhan : tidak ada
Penatalaksanaan :
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa usia kehamilan ibu 38
minggu keadaan ibu dan janin saat ini baik tetapi muka sedikit pucat dan
konjungtiva ibu pucat. Ibu mengatakan terimakasih atas informasi yang
diberikan mengenai keadaanya.
2. Memberikan ibu pendidikan kesehatan mengenai tanda-tanda persalinan
seperti keluar lendir bercampur darah, mules-mules yang semakin sering
dan teratur, dan keluar air-air dari vagina yang tidak tertahankan. Ibu dapat
mengulang penjelasan yang diberikan.
3. Memberikan ibu pendidikan kesehatan mengenai perawatan bayi baru
lahir seperti perawatan tali pusat pada bayi baru lahir. Ibu dapat
mengulang penjelasan yang diberikan.
4. Menganjurkan ibu untuk mendengarkan musik untuk menstimulasi janin
serta membuat ibu lebih tenang dalam menjalani kehamilan dan
menghadapi persalinan. Ibu berjanji akan menerapkannya dirumah.
49
50
51
selama hamil seperti anemia dalam kehamilan. Hal ini tidak sejalan dengan teori
Saifuddin (2009), kunjungan antenatal care dilakukan minimal 4 kali selama
kehamilan yaitu satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua,
dua kali pada triwulan ketiga. Tujuan dari kunjungan antenatal care yaitu
memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi dimulai pada saat kunjungan pertama yaitu pada trimester I (1-12
minggu ) yang dilakukan minimal satu kali. Tujuan antenatal care yang
selanjutnya yaitu mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan.
Setelah dilakukan pengkajian, kemungkinan anemia ringan pada Ny.M
disebabkan karena kekurangan gizi dan kekurangan zat besi dalam diet. Karena
dilihat dari hasil pengukuran lila saat kunjungan antenatal care yang pertama yaitu
23 cm kurang dari batas normal. Kemudian dari kebiasaan sehari-hari Ny.M yang
jarang mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi dan tinggi protein. Hal ini
sesuai dengam teori Mochtar (2012), penyebab dari anemia umumnya yaitu
karena kekurangan gizi (malnutrisi), kurang zat besi dalam diet, malabsorbsi ,
kehilangan darah yang banyak karena persalinan yang lalu, haid, dan lain-lain
serta penyakit-penyakit kronik seperti TBC, paru, cacing usus, malaria, dan lain-
lain.
Perencanaan asuhan yang akan diberikan kepada Ny.M telah disusun sesuai
dengan jadwal kunjungan antenatal care, tetapi tidak semua terlaksana dengan
baik. Pada kunjungan antenatal care yang pertama seharusnya Ny.M diberikan
pendidikan kesehatan mengenai anemia ringan dalam kehamilan serta
dilakukannya pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kadar hemoglobin ibu.
Hal tersebut baru terlaksana pada kunjungan antenatal care yang kedua
dikarenakan pada saat kunjungan antenatal care yang pertama dari hasil
pengkajian data subjektif tidak terdapat tanda dan gejala yang mengarah ke
anemia ringan dalam kehamilan. Pemeriksaan laboratorium sudah dianjurkan
kepada Ny.M tetapi karena kurangnya sarana dan prasarana yang ada, sehingga
pemeriksaan laboratorium tidak dilakukan pada kunjungan antenatal care yang
pertama. Pemeriksaan laboratorium untuk kadar hemoglobin sendiri dilakukan
52
pada kunjungan antenatal care yang kedua saat usia kehamilan 33 minggu dan
pada saat kunjungan antenatal care yang keempat saat usia kehamilan 37 minggu.
Perencanaan asuhan pada kunjungan antenatal care yang keenam dan ketujuh
tidak dapat terlaksanakan, karena tanggal persalinan lebih cepat dari tafsiran
persalinan sehingga perencanaan asuhan yang telah direncanakan tidak dilakukan.
Ny.M diberikan pendidikan kesehatan mengenai pengertian anemia ringan,
tanda dan gejala anemia serta bahaya anemia terhadap kehamilan. Kemudian
pendidikan kesehatan mengenai gizi yang baik untuk ibu hamil dengan anemia
ringan, memberikan tablet penambah darah, serta memantau kadar hemoglobin.
Hasilnya ibu dapat mengerti pengertian dari anemia ringan, ibu dapat mengerti
mengenai tanda dan gejala anemia khususnya anemia ringan, ibu dapat mengerti
bahaya dari anemia terhadap kehamilan, ibu dapat mengetahui makanan dengan
gizi yang baik. Ibu mengkonsumsi tablet penambah darah dan dilakukan
pemeriksaan kadar hemoglobin. Hal ini sejalan dengan teori Manuaba (2010),
penatalaksanaan pada anemia ringan yaitu meningkatkan gizi penderita karena
faktor utama penyebab anemia adalah faktor resiko gizi, terutama protein dan zat
besi, sehingga pemberian asupan zat besi sangat diperlukan oleh ibu hamil yang
mengalami anemia ringan.
Faktor keberhasilan dalam menangani masalah anemia ringan pada Ny.M
yaitu dapat meyakinkan ibu, membangun rasa percaya pada ibu, memberikan KIE
tatalaksana dari masalah-masalah yang biasa ditemui pada ibu dengan masalah
anemia ringan, bekerjasama dengan keluarga untuk membantu memberikan
dukungan emosional terhadap kehamilan ibu serta istirahat yang sukup untuk ibu.
Faktor penghambat dalam menangani masalah anemia ringan pada Ny.M
antara lain karena kurangnya pengetahuan ibu mengenai bahaya anemia terhadap
kehamilan, kurangnya mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi dan protein,
kurangnya keteraturan ibu dalam mengkonsumsi tablet penambah darah,
kurangnya pengetahuan ibu mengenai pentingnya meminum tablet penambah
darah, serta kurangnya pengetahuan ibu dalam mengkonsumsi tablet penambah
darah dengan benar.
Studi kasus asuhan kebidanan pada Ny. M di Puskesmas pondok Gede telah
dilakukan sebaik mungkin dan telah disesuaikan dengan teori yang telah
53
dipelajari. Namun dalam hal ini, masih ada beberapa hal yang tidak bisa diberikan
secara optimal kepada Ny.M seperti pemeriksaan laboratorium yang tidak sesuai
dengan standar yang ada, dikarenakan faktor sarana dan prasarana yang kurang
memadai. Pada penanganan masalah anemia ringan yang dilakukan pada Ny.M
masih belum berhasil, dilihat dari kadar hemoglobin ibu yang tidak mengalami
peningkatan pada kunjungan antenatal care yang keempat saat usia kehamilan 37
minggu, yang mungkin dikarenakan kekurangan gizi dan kurangnya zat besi
dalam diet.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian materi serta pembahasan kasus pada Ny.M dapat diambil
kesimpulan yaitu asuhan kebidanan yang diberikan oleh bidan sangatlah
penting untuk ibu dalam masa kehamilan hingga masa nifas. Terutama dalam
masa kehamilan seorang bidan harus dapat memberikan pelayanan antenatal
care yang dapat mencegah adanya komplikasi obstetri dan dapat mendeteksi
secara dini adanya komplikasi pada ibu hamil. Selama proses pelaksanaan
asuhan kebidanan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada kasus ini penulis mengambil pasien Ny.M usia 23 tahun G2P1A0
usia kehamilan 28 minggu. Pada usia kehamilan 33 minggu penulis
menanyakan pengertian anemia ringan, tanda dan gejala anemia serta
bahaya anemia ringan terhadap kehamilan. Ny.M dapat menjelaskan
kembali pengertian anemia ringan, tanda dan gejala anemia. Hal ini
menunjukan bahwa Ny.M sudah dapat memahami pengertian dari
anemia ringan, tanda dan gejala anemia. Namun Ny.M masih kurang
paham mengenai bahaya anemia ringan terhadap kehamilan.
2. Faktor penghambat dalam menangani masalah anemia ringan pada
Ny.M antra lain karena kurangnya pengetahuan ibu mengenai bahaya
anemia terhadap kehamilan, kurangnya mengkonsumsi makanan yang
kaya zat besi dan protein, kurangnya keteraturan ibu dalam
mengkonsumsi tablet penambah darah, kurangnya pengetahuan ibu
mengenai pentingnya meminum tablet penambah darah, serta
kurangnya pengetahuan ibu dalam mengkonsumsi tablet penambah
darah dengan benar.
3. Penatalaksanaan yang dilakukan sudah sesuai dengan standar yang ada
yaitu memberikan tablet penambah darah, pemeriksaan laboratorium,
dan konseling. Asuhan yang diberikan kepada Ny.M masih belum
maksimal karena ketidakteraturan ibu dalam mengkonsumsi penambah
54
55
4. darah, nutrisi ibu saat hamil, dan cara meminum tablet penambah darah
yang belum benar.
5. Penulis juga melakukan evaluasi pada kasus Ny. M dengan masalah
anemia ringan yaitu telah dilakukan sesuai dengan asuhan kebidanan
yang dimulai pada tanggal 28 Desember 2016 (kunjungan ANC
pertama) s/d 26 April 2016 (kunjungan nifas 42 hari), dengan
kunjungan ANC sebanyak 5 kali di Puskesmas Pondok Gede.Asuhan
kebidanan yang diberikan pada Ny. M telah didokumentasikan dengan
menggunakan metode SOAP.
B. Saran
1. Bagi Penulis
a. Diharapkan agar penulis dapat menggali ilmu pengetahuan lebih dalam
dan meningkatkan mutu pelayanan agar lebih terampil lagi.
b. Diharapkan agar penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh
dengan baik dan benar.
2. Bagi Tempat Pelayanan Kesehatan
a. Diharapkan dapat memberikan asuhan yang menyeluruh serta
mendeteksi kelainan secara dini dan mencegah terjadinya komplikasi
dalam masa kehamilan.
b. Dapat meningkatkan mutu pelayananan menambah sarana dan
prasarana dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
3. Bagi Pendidikan
a. Dapat meningkatkan kualitas dalam menambah referensi atau buku-
buku tentang kebidanan terutama tentang fisiologi dan patologinya.
b. Diharapkan institusi dapat menilai sejauh mana kemampuan mahasiswa
dalam menerapkan pengetahuan yang telah didapat.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Vivian.L.D dan Sunarsih, Tri. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.
Jakarta:Salemba Medika.
Kemenkes RI, 2014. mothers day.Pdf. Situasi Kesehatan Ibu, (angka kematian ibu),
p.8. Available at:http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/
pusdatin/infodatin/infodatin-ibu.pdf.diakses 14 Februari 2016
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB.
Jakarta : EGC.
Saifuddin. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Varney, Helen.2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 1. Jakarta: EGC.
Yaze, I. U. (2013). Hubungan Antara Jarak Kehamilan Dan Status Gizi Dengan
Anemia Pada Ibu Hamil Di Bidan Praktek Swasta Nyonya Dessy Jalan Slamet
Riyadi IV Pahoman Bandar Lampung Tahun 2013, 1.
http://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 diakses 23 Februari 2016
Lampiran 01
2. Mengobservasi keadaan ibu dan janin yaitu his, djj, dan nadi ibu setiap ½ jam
menggunakan lembar partograf. Hasil tercatat dalam lembar observasi dalam
batas normal.
3. Mengajarkan ibu teknik relaksasi ketika ada his yaitu dengan cara menarik
nafas panjang melalui hidung lalu dihembuskan melalui mulut. Ibu mengerti
dan dapat melakukannya dengan baik.
5. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan buang air kecil. Ibu dapat buang air
kecil di kamar mandi.
6. Menganjurkan pada ibu untuk jalan-jalan dan miring kiri . Ibu mau berjalan
disekitar kamar tidur dan miring kiri.
3. Membantu ibu untuk posisi litotomi saat melahirkan. Ibu sudah dalam posisi
litotomi.
4. Memberikan dukungan emosional dan semangat pada ibu saat meneran. Ibu
terlihat antusias dalam menghadapi persalinan.
6. Bayi lahir spontan pukul 14.25 WIB letak belakang kepala, segera menangis,
warna kulit kemerahan, bergerak aktif, jenis kelamin perempuan, cacat (-)
7. Mengeringkan bayi dan menghisap lendir bayi dari mulut dan hidung
menggunakan deelee. Bayi sudah dikeringkan dan sudah dihisap lendirnya.
2. Memotong tali pusat bayi baru lahir. Tali pusat bayi sudah dipotong.
3. Memfasilitasi ibu untuk melakukan IMD. Bayi berada diatas dada ibu.
6. Melakukan eksplorasi uterus untuk membersihkan uterus dari sisa plasenta yang
tertinggal dan cek laserasi jalan lahir. Eksplorasi sudah dilakukan dan hasilnya
tidak ada sisa plasenta yang tertinggal, terdapat laserasi jalan lahir grade II.
7. Mengajarkan pada ibu cara masase uterus dengan memutar searah jarum jam
ketika uterus teraba lembek. Ibu mengerti dan dapat melakukannya dengan baik.
3. Mendekatkan heacting set untuk dilakukan jahitan pada laserasi jalan lahir
dengan grade II. Telah dilakukan dengan dua kali jahitan.
4. Membersihkan ibu dari cairan darah dan ketuban agar ibu merasa lebih
nyaman. Ibu sudah dibersihkan dari cairan darah dan ketuban, ibu merasa
sudah lebih nyaman.
9. Memberikan ibu terapi vitamin A, Fe, amoxilin, asam mefenamat. Ibu berjanji
akan meminumnya
Kunjungan pertama (nifas 6 jam) Tanggal 15 Maret 2016 pukul 20.25 WIB
Data Subjektif :
Ibu mengatakan tidak ada keluhan dan mengatakan sudah bisa menyusui bayinya
dengan baik. Ibu mengatakan tidak ada perdarahan yang hebat, tidak ada sakit kepala,
dan tidak demam. Ibu mengatakan sudah kekamar mandi mengganti pembalut 1 kali
dan sudah BAK. Ibu mengatakan belum BAB.
Data Objektif :
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional stabil. TD 110/70
mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan 20 x/menit, suhu 36,6C.
Pemeriksaan umum : Muka : tidak ada oedem, Mata: konjungtiva sedikit anemis dan
sklera tidak ikhterik, payudara membesar, puting susu menonjol, areola
hiperpigmentasi, colostrum +/+. Tinggi fundus uteri 2 jari bawah pusat, kontraksi
uterus baik, kandung kemih kosong, perdarahan normal ± 30 cc, mobilisasi baik,
pengeluaran lochea rubra. Luka jahitan bersih dan masih basah.
Pemeriksaan penunjang : laboratorium Hemoglobulin : 9 gr/dl
Analisa :
P2A0 post partum 6 jam dengan anemia ringan
Diagnosa potensial : anemia sedang
Masalah : tidak ada
Kebutuhan : tidak ada
Penatalaksanaan :
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa saat ini kadar hemoglobin ibu
yaitu 9 gr/dl masih kurang dari normal. Ibu merasa hawatir dengan
keadaannya.
3. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi miring kiri, miring kanan, duduk berdiri
dan berjalan secara perlahan. Ibu dapat melakukan mobilisasi dini.
4. Memberitahu ibu untuk tidak menahan buang air kecil maupun buang air
besar agar kontraksi rahim baik. Ibu mengerti dan tidak akan menahan BAK..
6. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga personal hygiene. Ibu berjanji akan
selalu menjaga personal hygiene.
7. Menganjurkan ibu untuk istirahat. Ibu mengerti dan berjanji akan istirahat.
8. Memberitahu ibu dan suami tanda-tanda bahaya nifas 6 jam. Ibu dan suami
dapat mengulang penjelasan yang telah diberikan.
9. Memberitahu ibu dan suami tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir. Ibu dan
suami dapat mengulang penjelasan yang telah diberikan.
10. Membimbing ibu teknik menyusui bayinya dengan benar, memilih posisi
yang benar saat menyusui, dan menyarankan ibu untuk menyusui bayinya
dengan payudara secara bergantian. Ibu dapat melakukannya dan berjanji
akan menyusui bayinya dengan benar.
11. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin minimal 2 jam
sekali. Ibu berjanji akan menyusui bayinya sesering mungkin.
12. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang nifas yaitu pada tanggal 22 Maret
2016. Ibu berjanji akan datang untuk kunjungan ulang.
2. Memastikan tidak adanya tanda-tanda bahaya pada masa nifas. Tidak ada
tanda bahaya pada masa nifas.
3. Melakukan pendidikan kesehatan mengenai senam nifas kepada ibu. Ibu dapat
melakukannya dan berjanji akan melakukannya dirumah.
8. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang nifas yaitu pada tanggal 29 Maret
2016. Ibu berjanji akan datang untuk kunjungan ulang.
Kunjungan Ketiga (14 hari) Tanggal 29 Maret 2016 pukul 16.00 WIB
Data subjektif :
Ibu mengatakan tidak ada keluhan, makan 3x sehari dengan banyak mengkonsumsi
sayuran dan buah, minum 8 gelas sehari, BAB dan BAK lancar, tidur 8 jam sehari,
ASI keluar dengan lancar. Tidak ada sakit kepala, tidak demam, tidak ada nyeri pada
payudara.
Data objektif :
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional stabil. TD
120/70mmHg, nadi 80 x/menit, pernapasan 20x/menit, dan suhu 36,6C
Pemeriksaan umum : Muka : tidak ada oedem, Mata: konjungtiva sedikit anemis dan
sklera tidak ikhterik, Payudara tidak bengkak, puting susu menonjol, areola
hiperpigmentasi, pengeluaran ASI lancar. Tinggi fundus uteri tidak teraba, kandung
kemih kosong, pengeluaran pervaginam (+) ±10 ml, lochea serosa. BAB dan BAK
lancar. Luka jahitan kering, bersih, tidak berbau, tidak ada pus.
Analisa :
P2A0 post partum 14 hari dengan anemia ringan
Diagnosa potensial : anemia sedang
Masalah : tidak ada
Kebutuhan : tidak ada
Penatalaksanaan :
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu saat ini dalam
keadaan baik. Ibu mengerti dengan keadaannya saat ini.
2. Memastikan ibu dapat menyusui dengan baik dan tidak ada penyulit. Ibu
dapat menyusui dengan baik, dan tidak ada peyulit saat menyusui.
3. Menanyakan kepada ibu alat kontrasepsi apa yang ingin ibu gunakan. Ibu
mengatakan ingin memakai alat kontrasepsi suntik 3 bulan.
5. Menganjurkan ibu untuk bayinya diberikan imunisasi BCG dan polio I pada
usia 1 bulan. Ibu berjanji akan memberikan imunisasi BCG dan polio I pada
bayinya.
6. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang nifas pada tanggal 26 April 2016.
Ibu berjanji akan melakukan kunjungan ulang.
Kunjungan Keempat (42 hari) Tanggal 26 April 2016 pukul 10.00 WIB
Data Subyekktif
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
Ibu mengatakan ingin memakai KB suntik 3 bulan .
Data Obyektif
Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, keadaan emosional stabil, Tanda-
tanda vital : TD 110/70 mmHg, Suhu 36,7˚C, Nadi 80x/mnt, Pernapasan 20x/mnt,
Pemeriksaan umum : Muka : tidak ada oedem, Mata: konjungtiva sedikit anemis dan
sklera tidak ikhterik, Payudara: puting susu menonjol dan ASI ada. Tinggi fundus
sudah tidak teraba, kontraksi uterus baik, pengeluaran lochea tidak ada, luka jahitan
kering, bersih, tidak berbau, tidak ada pus. Kaki tidak oedem dan tidak ada
varices.Pemeriksaan penunjang : Hemoglobulin : 10,8 gr/dl
Analisa
P2A0 post partum 42 hari
Diagnosa potensial : anemia sedang
Masalah : tidak ada
Kebutuhan : tidak ada
Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu baik. Ibu mengerti
2. Melakukan pemeriksaan fisik pada ibu. Sudah dilakukan.
3. Memakaikan ibu alat kontrasepsi. Ibu memakai KB suntik 3 bulan.
4. Memberikan pendidikan kesehatan mengenai imunisasi pentabio I dan Polio II
kepada ibu. Ibu mengerti dan berjanji untuk melakukan imunisasi pentabio I
dan polio II.
b. Mata : simetris, tidak terdapat darah pada permukaan mata, sklera tidak
kuning, dan pupil simertris.
e. mulut : tidak sianosis, tidak ada labioskizis, tidak ada palatoskizis, tidak ada
labio palatoskizis.
g. Dada : tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada hernia diafragma
h. Abdomen : terlihat normal, tali pusat baik tidak ada perdarahan, tidak ada
hernia umbilikal.
i. Ekstremitas atas dan bawah : bahu, lengan, kaki dan jari simetris, jari lengkap
dan dapat digerakan secara normal. Tidak terdapat polidaktili dan sindaktili.
k. Punggung dan anus : tidak ada benjolan dan terdapat lubang anus. BAB/BAK
: +/-
Pemeriksaan refleks-reflek
1) Refleks rooting : (+)/(+)
Analisa :
Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa kehamilan umur 1 jam
Penatalaksanaan :
1. Menjelaskan pada ibu bahwa bayi dalam keadaan baik, Ibu mengatakan
mengerti dengan keadaan bayinya.
2. Memberikan peneng untuk identitas pada bayi yang berisikan nama, tanggal
lahir, jam, berat badan, panjang badan dan jenis kelamin. Bayi sudah memakai
peneng.
3. Melakukan perawatan tali pusat pada bayi baru lahir. Sudah dilakukan
4. Memberikan Vit K 1 mg dibagian paha bayi sebelah kiri secara IM. Vit K
sudah diberikan.
7. Melakukan deteksi dini ada tidaknya tanda bahaya pada bayi baru lahir. Telah
dilakukan dan semua dalam keadaan baik.
8. Merencanakan pemberian Hb0 satu jam kemudian (pukul 16.25 WIB). Bayi
telah diberikan imunisasi Hb0 pada pukul 12.45 WIB.
2. Melakukan konseling pada ibu dan suami untuk menjaga kehangatan pada
bayi baru lahir serta perawatan tali pusat pada bayi. Ibu dan suami mengerti
dari penjelasan yang diberikan.
2. Melakukan pemeriksaan manajemen terpadu bayi muda. Bayi sehat tidak ada
infeksi bakteri, tidak ada diare, tidak ikterus, dan tidak ada masalah dalam
pemberian ASI.
5. Memastikan tidak ada tanda bahaya yang muncul pada bayi. Telah dilakukan
dan semua dalam batas normal.
6. Mengingatkan ibu untuk memeriksakan bayinya 1 minggu lagi. Ibu bersedia
memeriksakan keadaan bayinya.
Kunjungan Keempat (14 Hari) : Tanggal 29 Maret 2016 pukul 16.00 WIB
Data subjektif :
Ibu mengatakan bayinya menyusu sangat kuat dan tidak ada keluhan. Ibu mengatakan
bayinya di jemur setiap paginya. Ibu mengatakan bayi dapat BAB dan BAK dengan
baik.
Data objektif :
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis. Bunyi jantung bayi 135x/menit,
pernapasan 42x/menit,suhu 36,6ºC.
Pemeriksaan umum : Berat badan : 3800 gram, panjang badan 53 cm, BAB/BAK :
+/+
Analisa :
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan umur 14 hari
Penatalaksanaan :
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan bayi saat ini baik. Ibu
mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan.
2. Melakukan pemeriksaan manajemen terpadu bayi muda. Bayi sehat tidak ada
infeksi bakteri, tidak ada diare, tidak ikterus, dan tidak ada masalah dalam
pemberian ASI.
3. Memantau nutrisi pada bayi. Bayi menyusu dengan baik, bayi hanya diberikan
ASI tanpa diberikan makanan dan minuman selain ASI.
4. Menganjurkan ibu untuk melakukan imunisasi BCG dan polio I ketika bayi
berusia 1 bulan. Ibu berjanji akan melakukan imunisasi BCG dan polio I.
5. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan bayinya 1 bulan lagi. Ibu bersedia
memeriksakan kondisi bayinya.
Kunjungan Kelima (42 hari) Tanggal 26 April 2016 pukul 10.00 WIB
Data subjektif :
Ibu mengatakan keadaan bayinya sehat. bayinya menyusu dengan baik. Ibu
mengatakan bayinya sudah melakukan imunisasi BCG dan polio I.
Data objektif :
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional stabil.
Bunyi jantung bayi 131x/menit, pernapasan 43x/menit,suhu 36,6C.
Pemeriksaan umum : Berat badan : 4.600 gram, panjang badan 56 cm, tali pusat baik
dan pusat terlihat bersih dan kering . BAB/BAK : +/+
Analisa :
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan umur 42 hari
Penatalaksanaan :
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan bayi saat ini baik. Ibu
mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan.
2. Melakukan pemeriksaan manajemen terpadu bayi muda. Bayi sehat tidak ada
infeksi bakteri, tidak ada diare, tidak ikterus, dan tidak ada masalah dalam
pemberian ASI.
3. Memastikan tidak ada tanda bahaya yang muncul pada bayi. Telah dilakukan
dan semua dalam batas normal.