Isi Lapsus Bell's Palsy
Isi Lapsus Bell's Palsy
BAB I
PENDAHULUAN
dengan kecantikan dan ketampanan dapat meningkatkan rasa percaya diri. Banyak
usaha untuk mencapai hal itu, misalnya dengan cara perawatan, facial, dan operasi
plastik. Walau harus mengeluarkan uang yang cukup banyak mereka tidak
akhir ini banyak orang terkena penyakit bell’s palsy. Bell’s palsy adalah sebuah
kelainan dan ganguan neurologi pada nervus cranialis VII (saraf facialis) di daerah
selalu terjadi unilateral, namun demikian dalam jarak satu minggu atau lebih dapat
muscular pada kedua sisi wajah (kanan dan kiri), serta distorsi wajah yang khas.
Hal ini sangat menyiksa diri karena membuat orang menjadi kurang percaya diri.
Wajah kelihatan tidak cantik karena mulut mencong, mata tidak bisa berkedip,
Kata Bell’s Palsy itu sendiri diambil dari nama seorang dokter dari abad
19, Sir Charles Bell, orang pertama yang menjelaskan kondisi ini dan
Bell’s Palsy sebesar 19,55% dari seluruh kasus neuropati dan terbanyak pada usia
21–50 tahun, peluang untuk terjadinya pada wanita dan pria sama. Tidak didapati
2
perbedaan insiden antara iklim panas maupun dingin, tetapi pada beberapa
penderita didapatkan adanya riwayat terkena udara dingin atau angin berlebihan
(Annsilva,2010).
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN KASUS
1. Definisi
mengenai satu sisi wajah (unilateral), tetapi dapat pula mengenai kedua
sisi wajah yang sehat dengan bilateral Bell’s Palsy ( Jimmi Sabirin, 1996).
kelumpuhan nervus facialis jenis perifer yang timbul secara akut, yang
2. Anatomi Fungsional
a. Nervus Facialis
terdiri dari:
orbikularis occuli.
vertikalis atau desenden. Saraf ini keluar dari tulang tengkorak melalui
wajah.
b. Otot-otot wajah
N.Temporalis
N. Buccal
Oculli N.Temporalis, N.
Zigomatikus
oris ke bawah
mayor dan M.
Zigomatikum minor
7
N. Zigomatikum
mulut N. Zigomatikum,
N. Mandibular,
N. Buccal
N. Buccal
leher
3. Etiologi
sehingga terjadi spasme arterioral atau statis vena pada bagian bawah
c) Teori herediter
atau lumpuh.
4. Patofisiologi
darah leher atau telinga rusak, sehingga terjadi proses transdusi dan
10
kelumpuhan.
Tanda dan gejala motorik yang dijumpai pada pasien Bell’s Palsy
adalah: adanya kelemahan otot pada satu sisi wajah yang dapat dilihat saat
gerakan aktif maupun pasif) tidak dapat mengangkat alis dan menutup
mata, sudut mulut tertarik ke sisi wajah yang sehat (mulut mencong), sulit
gangguan pengecap rasa manis, asam dan asin pada ⅔ lidah bagian
di wajahnya.
1. Pengkajian Data
2. Anamnesis
menjadi dua yaitu anamnesis umum dan anamnesis khusus. Pada kasus ini
1) Anamnesis Umum
Identitas pasien
2) Anamnesis Khusus
a. Keluhan utama
b. Kapan terjadi
12
sekarang.
e. Riwayat pribadi
dari orang tua atau keluarga yang lain (Heredo Familial), yang
3) Anamnesis system
Muskuloskeletal, Nervorum.
13
3. Pemeriksaan
1) Pemeriksaan fisik
berikut: (1) tekanan darah, (2) denyut nadi, (3) pernafasan: (4)
b. Inspeksi
c. Palpasi
dan memegang bagian tubuh pasien yang akan diperiksa atau yang
dikeluhkan pasien.
Ronki,denyut jantung,
14
e. Pemeriksaan gerak
interpersonal.
waktu.
2) Pemeriksaan Spesifik
skala Tanda Bell’s , “Ugo Fisch” dan penilaian kekuatan otot wajah
Muscle Testing”.
a. Tanda Bell’s
dahi, lipatan kulit dahi hanya terlihat pada sisi lesi, dan saat
abnormal.
Pada tersebut dinilai simetris atau tidaknya antara sisi sakit dengan
normal.
Tersenyum : 30 point
Bersiul : 10 point
Pemeriksaan UgoFischScale
Tersenyum 30 x 30% = 9
Mecucu 10 x 70% = 7
Jumlah 40 point
17
Keterangan :
dengan maksimal
C. TINJAUAN INTERVENSI
1. MicroWaveDiathermy
oleh arus listrik bolak – balik dengan frekuensi 2450 MHz dan panjang
adalah suatu jenis terapi dengan menggunakan stressor fisik berupa energi
frekuensi 2450 MHz dan panjang gelombang 12,25 cm. Micro Wave
fisik berupa energi elektromagnetik yang dihasilkan oleh arus listrik bolak
– balik dengan frekuensi 2450 MHz dan panjang gelombang 12,25 cm.
a. Persiapan alat
b. Persiapan pasien
kepala beralaskan bantal dengan wajah miring kearah sisi wajah yang
19
yang dirasakan, yaitu rasa hangat. Bila ternyata ada rasa panas yang
c. Pelaksanaan terapi
2. Infra Red
Berdasarkan jenis generator infra red dibagi menjadi dua jenis yaitu
red sehingga pengobatan menggunakan jenis ini sering disebut “infra red
mengandunginfra red, generator ini juga terdiri dari sinar ultra violet,
kulit.(Sujatno, dkk,1991).
Efek-efek fisiologis yang dihasilkan oleh IR secara umum antara lain (1)
a. Persiapan alat
b. Persiapan pasien
kepala beralaskan bantal dengan wajah miring kearah sisi wajah yang
yang dirasakan, yaitu rasa hangat. Bila ternyata ada rasa panas yang
c. Pelaksanaan terapi
lurus dengan wajah sisi kiri, jarak diatur antara 45-60 cm, alat pengatur
3. Massage
a) Definisi
b) Teknik-teknik massage
tapping.
22
(Tappan, 1988)
berkontraksi.
23
c) Aplikasi massage
1902)
(Chusid 1983).
d. IndikasiMassage
BAB III
PROSES FISIOTERAPI
A. Diagnosa Medis
Bell’sPalsySinistra
Nama : Ny. M
Umur : 24 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
C. Anamnesis Khusus
Riwayat pribadi : -
Riwayat perjalanan penyakit : Pada 1 bulan yang lalu pasien mandi dan
langsung ke Fisioterapi.
D. Inspeksi/Observasi
padayang kanan.
c. Palpasi : - Suhu wajah antara sisi kanan dan kiri teraba sama
-Pada sisi yang lesi atau kiri terasa lebih kendor dari pada
yang kanan.
Pemeriksaan Fisik
a. Vital Sign
Pernafasan : 24 x/menit
Suhu : 35,7 °C
Berat Badan : 64 Kg
a. Tanda Bell’s
(+)
b. UgoFischScale
Pemeriksaan UgoFischScale
Tersenyum 30 x 30% = 9
Mecucu 10 x 70% = 7
Jumlah 40 point
27
Hasil :
Muscle Testing.
1 M.Frontalis 1
2 M.Corrugator supercili 1
3 M.Procerus 1
4 M. Orbicularis Oculli 1
5 M. Nasalis 3
Zigomatikum minor
8 M. Orbicularis oris 1
9 M. Buccinator 1
10 M. Mentalis 3
11 M. Platysma 3
28
1. Bell‘sPalsy
ICF : s7b7
ICD-10 : G51.0
2. Masalah Kesehatan
a. Definisi
b. Epidemiologi
3. Hasil Anamnesis
wajah sebelah kiri yang disertai dengan adanya rasa nyeri pada bagian
a. Pemeriksaan Fisik
o Vital Sign
- BloodPreasue : Normal
o Inspeksi
o Palpasi
- Suhu normal
b. Pemeriksaan Penunjang : -
c. Penegakan Diagnosis
kiri
berkomunikasi
mengganggu aktivitas
berkomunikasi.
5. Rencana Penatalaksanaan
d. Kriteria Rujukan : -
yang berat, serta 8% kasus dapat rekuren. Faktor yang dapat mengarah
a. Sarana : Bed
- Mencegah potensial terjadinya spasme otot pada sisi wajah kanan oleh
agar tidak mengumpul pada sisi yang lesi, minum/ berkumur agar tidak
1. MicrowaveDiathermy
otot-ototwajah.
32
- Tissue
- Kacamata
c. Persiapan pasien
kepala beralaskan bantal dengan wajah miring kearah sisi wajah yang
yang dirasakan, yaitu rasa hangat. Bila ternyata ada rasa panas yang
d. Pelaksanaan terapi
2. Massage
a. Tujuan
- Handscoon
33
c. Persiapan pasien
d. Pelaksanaan terapi
kedua belah tangan dan arah gerakannya tidak tentu. Lakukan gerakan
efflurage secara gentle, gerakan dari dagu kearah pelipis dan dari
wajah yang terkena lesi dari dagu, pipi, pelipis dan tengah dahi menuju
menuju ke arah telinga, dari dekat mata menuju ke arah telinga, dari
hidung ke arah telinga, dari sudut bibir ke arah telinga dan dari dagu
yang lesi.
I. Evaluasi Fisioterapi
Hasil Terapi
selama 1 bulan 3 minngu dengan 2x/minngu terapi pada pasien atas nama
berikut:
UgoFisch
Tersenyum 30 x 70% = 21
Mecucu 10 x 70% = 21
Jumlah 84 point
Hasil :
1 M.Frontalis 3
2 M.Corrugator supercili 3
3 M.Procerus 3
35
4 M. Orbicularis Oculli 1
5 M. Nasalis 3
Zigomatikum minor
8 M. Orbicularis oris 1
9 M. Buccinator 1
10 M. Mentalis 3
11 M. Platysma 3
Bibir yang merot sudah berkurang tapi expresi wajah masih asimetris.
36
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
MMT pada otot-otot wajah, (3) Rasa tebal-tebal pada wajah sisi kiri mulai
berkurang, (4) Bibir yang merot sudah berkurang tapi expresi wajah masih
asimetris.
B. Saran
Suatu keberhasilan terapi juga ditentukan oleh sikap dari pasien itu
sendiri, jadi perlu ada kerjasama dengan baik antara terapis, pasien serta
disarankan kepada:
optimal.
b. Kepada pasien:
rajin terapi dan melakukan home program/ edukasi- edukasi yang telah
fisioterapi atau tenaga medis lain, bila dijumpai atau dirasakan keluhan
DAFTAR PUSTAKA
http://samuelpenuhperjuanganhidup.blogspot.com/2012/07/penatalaksanaan-
bells-palsy-kiri-dengan.html
http://physioarticle.blogspot.com/2011/12/bells-palsy.html
http://fisioterapi-online.blogspot.com/2014/12/contoh-laporan-
penatalaksanaan_3.html
https://www.healthline.com/health/bells-palsy
https://www.alodokter.com/bells-palsy.html