Anda di halaman 1dari 14

PRILAKU DINAMIK TANGKI BERPENGADUK

PERCOBAAN 1 : EFEK PERUBAHAN INPUT SECARA BERTAHAP (DS 1)

1. TUJUAN UMUM

Setelah melakukan praktikum diharapkan dapat :

1. Mempelajari prilaku dinamik dari 3 buah tangki berpengaduk yang disusun


secara seri berdasarkan pengukuran konduktivitas larutan dalam tangki
2. Mempelajari efek perubahan input terhadap pengukuran ke 3 tangki bersusun
seri
3. Melakukan simulasi pengukuran dan pengendalian terhadap perubahan input
didalam tangki yang bersusun berdasarkan jarak.

2. PENDAHULUAN

Tangki berpengaduk adalah alat simulasi pengendalian yang bertujuan


menjelaskan simulasi prilaku dari suatu sistem pengendali untuk tangki-tangki
berpengaduk yang disusun secara seri.

Alat ini terdiri dari tiga buah tangki berpengaduk utama yang dihubungkan
secara seri, tangki I dan tangki II dihubungkan langsung oleh pipa dibagian bawah
tangki tersebut seperti bejana berhubungan, sehingga saat tangki I berisi suatu larutan
maka tangki II juga akan langsung berisi larutan dengan tinggi dan volume yang sama
seperti tangki I.

Tangki III berhubungan dengan tangki II dengan jarak tertentu. Jarak antara
tangki dibuat sedemikian rupa sehingga walau tangki III bersebelahan dengan tangki
II, proses pengisian tangki III adalah setelah tangki II terisi pada ketinggian
maksimum. Setelah tangki II mencapai maksimum, cairan di tangki II akan masuk ke
dalam pipa yang dipasang berdiri didalam tangki II, cairan lalu turun dan masuk ke
dalam tangki III melalui bagian bawah tangki III. Jarak yang berbeda antara tangki
I,II,III memungkinkan untuk mempelajari efek jarak terhadap pengukuran dan
pengendalian.
Keluaran dari tangki III dapat dialirkan melalui lilitan selang untuk
mensimulasikan jarak jauh menuju tangki IV. Hal ini digunakan untuk menentukan
waktu mati : waktu dimana controller tidak memberikan harga keluaran.
TANGKI I TANGKI II TANGKI III

Cairan masuk ke tangki I berasal dari tangki penampung kapasitas 10 L yang


terdapat dibelakang alat yang dengan pompa lalu ke flow meter untuk kemudian
masuk ke tangki I. Tangki dilengkapi pengaduk yang kecepatannya dapat diatur
melalui saklar pengatur kecepatan yang terletak di panel depan. Alat ini dilengkapi
dengan saklar dan sekering untuk keamanan kerja yang dipasang di bagian belakang
panel.

Pada awalnya alat ini mempunyai konduktometer yang terpasang dibagian


bawah tiap-tiap tangki, sehingga harga perubahan konduktivitas dapat di ukur dengan
memindah-mindah posisi saklar pemilih konduktivitas yang terletak dibawah panel
depan. Alat ini sekarang menggunakan konduktometer terpisah menggunakan
elektroda kaca. Perhatian harus diberikan saat mencelupkan elektroda kedalam tangki
pengaduk harus dimatikan.

3. TUJUAN PERCOBAAN

Setelah melakukan praktikum diharapkan dapat :

1. Memgetahui prilaku dinamik dari 3 buah tangki berpengaduk yang disusun


secara seri
2. Menentukan respon konsentrasi tangki bersusun seri terhadap perubahan
konsentrasi di tangki pertama
3. Menggambarkan kurva perubahan respon konsentrasi tangki bersusun
4. DASAR TEORI

Tiga buah tangki berpengaduk yang disusun secara seri mempunyi respon
berbentuk kurva eksponensial untuk tanki pertama : tempat terjadi perubahan input ,
dan kurva sigmoidal (bentuk huruf S) untuk dua tangki berikutnya. Perbedaan bentuk
kurva diakibatkan oleh transfer lag ; kelembapan akibat perpindahan , yang pada
akhirnya akan mencapai konstan pada titik yang sama.

Grafik 1b Perubahan Input Secara bertahap (Pemekatan)


A adalah konsentrasi dalam tangki pertama setelah terjadinya oerubahan
input konsenrasi yang diukur menggunakan alat konduktor, sedangkan E adalah
konsentrasi awal (konduktivitas awal) dan t adalah waktu konstan aau time constant,
yang besarnya 2/3 dari total perubahan mencapai konstan (63,2%) .

A = E (1 - 𝑒 −𝑡/𝑇 ) dapat disederhanakan menjadi dA/dT = (E/T)𝑒 −𝑡/𝑇

A = 0,6321 E

Dikarenakan kelambatan ini, maka suatu perubhan terhadap input akan


kembali stabil etelah waktu konstan, dengan menghitung waktu konstan maka dapat
diperkirakan waktu yang dibutuhjjan oleh suatu perubahan untuk mencapastabil suatu
keadaan konstan atau stabil sehingga pengaturan dapat sebelum perubahan tersebut
disarankan oleh suatu proses atau system.

5. BAHAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN


 Bahan yang digunakan :
Kalium klorida yang dilarutkan dalam air sehingga mencapai konsentrasi
0,025 M dalam tangki berpengaduk (5 L)

 Alat yang digunakan :


- 1 set tangki berpengaduk bersusun seri
- 1 set konduktometer
- Stopwatch
- Gelas kimia 100mL , 50ml , 500 ml
- Labu takar 1000ml
- Spatula, pengaduk, botol aquades.
6. LANGKAH KERJA
1. Mengkalibrasi konduktormeter yang akan digunakan sesuai prosedur kalibrasi.
2. Mempersiapkan latutan KCl 0.025 M dalam tangki penampung dibelakang
alat.
3. Mengisi ke 3 tangki berpengaduk dibagian depan dengan larutan KCl 0,025 M.
4. Menghidupkan pengaduk dan atur laju pengadukan dengan kecepatan medium.
mengukur konduktivitas ke 3 tangki di depan, dan memastikan nilai
konduktivitas harus sama (mematikan pengaduk saat melakukan pengukuran
konduktivitas)
5. Menghidupkan pompa dan mengalirakan larutan KCL 0.025 M dari tangki
penampungan ke tangki berpengaduk, menentukan laju alir ke tangki
berpengaduk dengan menggunakan stopwatch (volume air tertampung/waktu).
6. Memasukkan selang berisi KCl 0.0025 M ke tangki berpengaduk I dan dicatat
waktu sebagai waktu 0 menit.
7. Mengukur konduktivias di tangki berpengaduk I,II,III bergantian setiap 2
menit . (mematikan pengaduk saat melakukan pengukuran konduktivitas)
8. Mengulangi langkah ke7 hingga didapat harga konduktivitas yang konstan di
ke 3 tangki berpengaduk.
9. Setelah selesai, mengosongkan seluruh tangki penampung dan ke 3 tangki
berpengaduk. Mencuci bersih alat.
7. DATA PENGAMATAN
a. Konduktivitas tangki berpengaduk seri (Pemekatan)
Waktu Konduktivity (mS/cm)
(menit) Tangki 1 Tangki 2 Tangki 3
0 0,1595 0,1595 0,1595
2 3,55 1,822 1,004
4 4,75 3,96 3,09
6 4,88 4,6 3,89
8 5,04 4,81 4,38
10 5,12 5,01 4,76
12 5,16 5,05 4,84
14 5,18 5,10 4,92
16 5,19 5,19 5,19

8. PERHITUNGAN
1. Pembuatan larutan
a. Larutan KCL 0,025M, 5 liter
gr = M x V x BM
= 0,025 M x 5 liter x 74,55 gr/mol
= 9,3187 gr

b. Larutan KCL 0,15M, 100 ml


gr = M x V x BM
= 0,1M x 0,1 liter x 74,55 gr/mol
= 0,7455 gr
Secara praktek
𝑔𝑟 0,7455 𝑔𝑟
Mol KCL = = = 0,1 M
𝑉 𝑥 𝐵𝑀 0,1 𝑙 𝑥 74,55 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙
2. Kalibrasi konduktometer
T = 27,8 °C
K pengukuran = 17,94
27,8−27 𝑥−13,37
=
28−27 13,62−13,37

x-13,37 = 0,2
x = 13,57

𝐾 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 13,57


K= = = 0,7564
𝐾 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 17,94

3. Sampel KCl 0,025 M


T = 27,2 °C
K pengukuran = 5,19 mS/cm
Dit :
a. Konduktivitas secara teoritis
b. % Kesalahan

Penyelesaian :
a. Konduktivitas secara teoritis
L K+ = 𝛾0 ion x konsentrasi x 1L/1000 cm3
= 73,5 S.cm2/mol x 0,025 M x 1L/1000 cm3
= 0,0018375 S.cm-1
= 1,8375 mS.cm-1

L Cl-1 = 𝛾0 ion x konsentrasi x 1L/1000 cm3


= 76,3 S.cm2/mol x 0,025 M x 1L/1000 cm3
= 0,0019075 S.cm-1
= 1,9075 mS.cm-1
L KCl = (1,8375 + 1,9075) mS.cm-1
= 3,745 mS/cm

b. Persen Kesalahan
𝑇−𝑃 3,745−5,19
% Error = = = 27,84 %
𝑃 5,19

Time Constant secara teori (Kt)


K max = 5,19
Kmin = 0,1595
Kt = (K max – Kmin) 63,21%
= (5,19 – 0,1595) 63,21%
= 3,1797 + 0,1595
= 3,3392

Time Constant secara praktek (Kp)


Kp = 3 menit (Lihat Grafik pada tangki 1)
9. ANALISA PERCOBAAN
Pada praktikum dinamika tangki berpengaduk ini bertujuan untuk mengetahui efek
dari perubahan input secara bertahap pada tangki berpengaduk yang disusun secara
seri. Pada percobaan ini, konduktometer yang digunakan sebagai alat pendeteksi
konduktivitas larutan yang nantinya digunakan sebagai acuan apakah telah dicapai
kesetaraan konduktivitas atau belum. Kalibrasi konduktometer dilakukan sebelum
pengukuran dengan menggunakan larutan KCl 0,1 M.
Larutan KCl dengan konsenterasi 0,025 M digunakan sebagai sampel larutan yang
akan diamati perubahan konduktivitasnya dan aquadest sebagai umpan yanh diisikan
ke dalam tangki 3 berpengaduk. Larutan KCl 0,025 M diisikan ke dalam tangki
penampung yang kemudian dialirkan ke dalam tangki berpengaduk yang bersusun
secara seri dengan menggunakan pompa dengan kecepatan aliran tertentu. Pada saat
yang bersamaan pengaduk yang berada dalam tangki dihidupkan selama 2 menit.
Pengadukan dilakukan untuk mempercepat penghomogenkan larutan KCl 0,025 M
dengan aquadest. Tangki berpengaduk yang disusun secara seri ini mempunyai jarak
yang berbeda antar tangkinya. Tangki 1 dan tangki 2 dihubungkan langsung oleh pipa
di bagian bawah tangki, sehingga saat tangki 1 berisi larutan maka tangki 2 akan
langsung berisi larutan dengan volume yang sama. Sedangkan untuk tangki 2 dan 3
pipa yang tehubung memiliki jarak yang berbeda dari pipa untuk tangki 1 dan 2 maka
setelah tangki 2 berisi penuh, larutan di dalam tangki 2 akan masuk ke dalam pipa
yang dipasang di dalam tangki kemudian larutan akan turun dan masuk ke dalam
tangki 3 melalui bagian bawah tangki. Adapun jarak yang berbeda antara tangki
1,2,dan 3 tersebut menyebabkan adanya sifat dinamis pada tangki berpengaduk yang
disusun seri. Air yang terdapat pada bak penampung bagian belakang dialirkan menuju
ketiga tangki berpengaduk yang sebelumnya telah diisi dengan larutan KCl. Kemudian
air yang mengalir ke tangki akan mengisi tangki dan bercampur dengan larutan KCl
dan akan terjadi perubahan konsenterasi pada ketiga tangki.
Pada praktikum ini ketiga tangki diisi dengan aquadest yang konduktivitas
awalnya yaitu 0,1595 mS/cm kemudian akan berubah lama kelamaan seiring
bertambahnya KCl pada tangki menjadi 5,19 mS/cm untuk tiap tangki. Dari data yang
didapat, dilihat bahwa perubahan tangki ketiga lebih lama daripada tangki 1 dan 2, hal
ini dikarenakan pipa yang dipasang memiliki jarak yang jauh dan prinsip
pemasangannya berbeda dari tangki 1 dan 2. Maka didapatkan konduktivitas konstan
pada menit ke 16 yaitu 5,19 mS/cm. waktu terjadi dapat dilihat dari grafik yaitu pada
saat 3 menit

10. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa,
1. Tangki berpengaduk yang disusun secara seri memiliki prilaku dinamis akibat
adanya jarak yang berbeda antara ketiga tangki
2. Konduktivitas larutan aquades pada tangki lama kelamaan naik dengan adanya
penambahan KCl
3. Larutan pada ketiga tangki berada pada keadaan larutan konstan pada menit ke-16
dengan konduktivitas sebesar 5,19 mS/cm
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu konstan ialah laju alir umpan dan
pengadukan
5. Waktu konstan dapat ditentukan dari grafik, untuk secara teori waktu konstan
terjadi saat 3,3392 menit. Sementara untuk secara praktik terjadi saat 3 menit
DAFTAR PUSTAKA

- Lestari, SutiniPujiAstuti. 2013. “Petunjuk Praktikum Pengendalian Proses”. Palembang:


Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya.
- http://www.scribd.com/ Diakses pada 16 September 2018
- http://fevzyvielky.blogspot.com/2012/12/tangki-berpengaduk.html Diakses pada 16
September 2018
- www.academia.edu/10183844/PERILAKU_DINAMIKA_TANGKI_BERPENGADUK_
PERCOBAAN_I_EFEK_PERUBAHAN_INPUT_SECARA_BERTAHAP_DS_I
Diakses pada 16 September 2018
GAMBAR ALAT

4 5 6 7 8
3 9

TangkiBerpengadukdengansususanseri

Keterangan

1. Pengaduk
2. Tanki
3. Konduktometer
4. Tombol on/off
5. Tombol stirrer
6. Tombol pump
7. Selang air masuk
8. Bak penampung
9. Selang keluaran

Anda mungkin juga menyukai