1 PB PDF
1 PB PDF
ABSTRAK
Validasi pembersihan merupakan upaya yang dilakukan dalam langkah konfirmasi atau
pembuktian efektivitas prosedur pembersihan dalam industri farmasi ketika memproduksi
obat. Pentingnya validasi pembersihan dalam suatu proses dinilai dari prosedur pembuatan
produk. Parameter validasi pembersihan terdiri atas batas kandungan residu suatu produk,
bahan pembersih dan kontaminasi mikroba. Penentuan senyawa marker ditentukan
berdasarkan manajemen risiko mutu suatu produk dari segi kelarutan, dosis terapeutik harian
terkecil, dan toksisitas (LD50). Kriteria penerimaan parameter menggunakan metode penilaian
MACO (Maximum Allowable Carryover) berdasarkan ADE (Acceptable Daily Exposure),
dosis terapeutik harian, dan toksisitas (LD50). Validasi pembersihan ini dilakukan
menggunakan dua metode sampling, yakni metode swab dan metode rinse. Metode sampling
yang efektif bergantung pada permukaan peralatan, luas permukaan alat, bahan material
peralatan serta kelarutan senyawa marker.
ABSTRACT
Dosis terapeutik
Toksisitas (Y)
Kemungkinan
terkecil (X)
(mudah dibersihkan)
Kelarutan
Zat Aktif
Risiko
Produk
Mesin (Z)
(X x Y x Z)
Produksi Pelarut Pelarut
Pelarut
A B
C
(Air) (Etanol)
A
Fluidized
B
Bed
C
Dryer
D
500 kg
E
A
Mesin
C
Salut
E
Sumber : POPP, 2012
Kelarutan bahan zat aktif obat selanjutnya yang akan menggunakan alat
mempengaruhi kemampuan bahan yang sama. Semakin besar toksisitas
pembersih untuk membersihkan alat. senyawa marker, maka semakin besar
Semakin besar kelarutan senyawa marker dapat membahayakan produk lain. Dosis
dengan air, maka residu bahan zat aktif terapeutik terkecil mempengaruhi
obat akan semakin mudah dibersihkan dan tingginya kontaminasi produk selanjutnya
sedikit tersisa pada permukaan alat. Bila yang akan menggunakan alat yang sama.
senyawa marker sulit larut dalam air dan Semakin besar dosis terapeutik terkecil
alkohol maka dipastikan senyawa tersebut senyawa marker, maka semakin besar
sulit dibersihkan dan semakin dapat terkontaminasi dan masuk ke dalam
memperbesar peluang menjadi senyawa produk lainnya. Ketiga parameter tersebu
marker dalam validasi pembersihan (POPP, menentukan bahan zat aktif obat yang akan
2012). Pemilihan pelarut ekstraksi yang dijadikan sebagai senyawa marker dalam
tepat merupakan langkah penting dalam validasi pembersihan (POPP, 2012).
metode sampling. Untuk memilih larutan
Residu Bahan Pembersih
ekstraksi yang sesuai, kelarutan residu zat
Beberapa industri farmasi merasa
aktif harus dinilai. Berbagai alkohol, air,
perlu menggunakan bahan yang cukup
buffer, atau kombinasi dari mereka adalah
beracun untuk tujuan pembersihan untuk
larutan ekstraksi umum yang digunakan
residu yang sulit dibersihkan, terutama
untuk membersihkan residu (Asgharian et
dalam pembuatan bahan zat aktif.
al., 2014).
Bahan-bahan pembersih ini merupakan
Toksisitas (LD50) bahan zat aktif
ancaman potensial sebagai kontaminan.
obat mempengaruhi besarnya bahaya zat
Cara efektif untuk menangani masalah
aktif terkait terhadap zat aktif obat
Farmaka
Volume 16 Nomor 2 170
MBSnext = ukuran bets minimum untuk produk 3. Perhitungan nilai MACO berdasarkan
berikutnya (di mana MACO dapat
toksisitas (LD50)
berakhir) (mg)
Jika tidak ada data lain yang
ADE dinilai sebagai penilaian yang tersedia (misalnya ADE, OEL, TDD) dan
paling tepat dan akurat dari potensi bahaya hanya tersedia data LD50 (misalnya bahan
yang ditujukan kepada pasien dan pekerja kimia, bahan antara, deterjen), maka
dari senyawa marker yang diproduksi MACO dapat didasarkan pada data LD50.
karena didasari oleh semua data 𝐿𝐷50 𝑥 𝐵𝑊
𝑁𝑂𝐸𝐿 =
toksikologi dan klinis yang tersedia untuk 2000
Sehingga nilai MACO dapat dihitung
senyawa marker tersebut (Walsh, 2015).
melalui persamaan sebagai berikut:
Klasifikasi senyawa marker berdasarkan
𝑁𝑂𝐸𝐿𝑝𝑟𝑒𝑣𝑖𝑜𝑢𝑠 𝑥 𝑀𝐵𝑆𝑛𝑒𝑥𝑡
nilai ADE adalah: 𝑀𝐴𝐶𝑂 =
𝑆𝐹𝑛𝑒𝑥𝑡 𝑥 𝑇𝐷𝐷𝑛𝑒𝑥𝑡
a. senyawa yang kemungkinan bersifat
dimana;
karsinogenik (ADE = 1 µg/hari)
NOELprevious = No Observed Effect Level
b. senyawa yang memiliki potensi kuat (mg/hari)
atau sangat beracun (ADE = 10 SFnext = Safety Factor
digunakan adalah metode swab dan keseluruhan skala dari peralatan (Murthy
metode rinse. Pemilihan metode ini and Cithra, 2013).
ditentukan berdasarkan permukaan yang Pemilihan salah satu teknik ini
sulit bersih dari peralatan dan lokasi ini harus dapat dibuktikan secara ilmiah dan
tidak dapat diakses dengan mudah. Oleh memenuhi tujuan penelitian yang
karena itu, sebelum memilih metode menunjukkan bahwa jumlah residu dapat
sampling harus disadari dalam memilih dikurangi hingga batas yang dapat diterima.
lokasi pengambilan sampel yang Metode swab merupakan metode sampling
diinginkan (Murthy and Cithra, 2013). yang langsung melakukan kontak ke
Peralatan dalam proses pembuatan permukaan alat sedangkan metode rinse
produk dijadikan hotspot dan situs kritis. merupakan metode sampling yang tidak
Hotspot adalah lokasi yang cenderung kontak secara langsung ke permukaan alat
kotor selama proses pembuatan dan sulit (Asgharian et al., 2014).
dibersihkan. Situs-situs kritis adalah lokasi Kombinasi metode ini umumnya
yang tetap kotor sehingga menunjukkan yang paling diinginkan, terutama pada
tingkat pencemaran yang tidak keadaan dimana beberapa peralatan tidak
proporsional pada proses berikutnya. cukup dapat diakses bila dilakukan
Selain itu, pemilihan metode sampling juga sampling langsung ke permukaan
berdasarkan bahan material dan jumlah (Asgharian et al., 2014).
Farmaka
Volume 16 Nomor 2 173
Metode Validasi
Kelebihan Kekurangan
Pembersihan
Metode swab 1. melarutkan dan membuang 1. teknik invasif yang mungkin
sampel secara fisik. dapat membawa serat kapas
2. berdaptasi dengan berbagai 2. hasil mungkin bergantung pada
permukaan. teknik pengambilan
3. ekonomis dan banyak 3. bahan dan desain kapas bisa
tersedia. menghambat perolehan kembali
4. dapat memungkinkan dan spesifisitas metode.
pengambilan sampel area 4. sulit untuk dilakukan evaluasi di
yang ditentukan. area yang besar, kompleks dan
5. berlaku untuk residu zat aktif, sulit (misal celah pipa, katup)
mikroba, dan residu agen 5. asumsi ketidakseragaman
pembersih. kontaminasi pada permukaan
6. residu yang tidak dapat 6. harus secara teliti menentukan
dilarutkan dapat diambil dan perhitungan lokasi swab
dipindahkan secara fisik
Metode rinse 1. beradapatasi dengan 1. jumlah residu yang sangat
pemantauan secara tidak rendah mungkin tidak
langsung, mudah untuk terdistribusi secara homogen
mengambil sampel, 2. volume bilas sangat penting
non-intrusif untuk memastikan interpretasi
2. kurang bergantung pada hasil yang akurat, karena
teknik pengambilan seperti kepekaan pengujian sangat
swab dipengaruhi oleh pengenceran
3. memungkinkan pengambilan 3. sulit untuk mendeteksi secara
sampel pada area permukaan akurat lokasi residu dan
yang besar mengontrol area sampel
4. memungkinkan pengambilan 4. kelarutan kontaminan dalam
sampel dari suatu permukaan pelarut harus dipertimbangkan
yang unik (misal berpori) dan karena dapat menghasilkan
pada area peralatan yang tidak jumlah residu lebih rendah dalam
dapat diakses secara rutin sampel dibandingkan jumlah
untuk dibongkar nyata pada permukaan
Sumber: Kumar & Sanjeev, 2012; Bodavula et al., 2012; Asgharian, 2014; Patel et al, 2012