Daftar Informasi Publik
Daftar Informasi Publik
PENDAHULUAN
dikirim, dan atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan
kepentingan publik. Informasi publik merupakan hal yang mutlak diketahui oleh
suatu masyarakat dalam suatu negara karena hal ini menyangkut apa yang
meluas hampir semua sektor kehidupan; seperti sosial, politik, ekonomi dan
1
Idi Dimayanti,Transparansi Informasi Publik Dan Percepatan Pembangunan Di Daerah, Jurnal
Proceeding Simposium Nasional Otonomi Daerah 2011,hal 224.
12
adalah memastikan bahwa lembaga publik akan lebih akuntabel dan kredibel
2
Endang Retnowati, Keterbukaan Informasi Publik Dan Good Goverment (Antara Das Sein Dan
Das Solen), Jurnal Perspektif Volume XVII No. 1 Tahun 2012 Edisi Januari, hal 55.
13
Informasi Publik yang diundangkan pada tahun 30 April Tahun 2008 dan berlaku
April 2010.
merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi
Publik dijalankan, tetapi hal ini tampak tidak memberi dampak yang berarti bagi
masyarakat karena masih banyak instansi pemerintah yang tidak bersedia untuk
14
informasi yang yang dilakukan oleh pemerintah. FITRA yang didukung USAID
Kabupaten/Kota hanya 14,1 dari skor ideal 100. 10 Kota Paling Terbuka yaitu a.
Kota Semarang dengan skor 45,53, b. Kota Pontianak dengan skor 41,66, c. Kota
Salatiga dengan skor 38,52, d. Kota Banda Aceh dengan skor 31,97 e. Kota
Surakarta dengan skor 25,58, f. Kota Sabang dengan skor 24,44 g. Kota Madina
dengan skor 23,89, h. Kota Pekalongan dengan skor 21,35, i. Kota Singkawang
dengan skor 19,73 dan terakhir Kota Binjai dengan skor 17,66.
informasi yang rendah. Terlihat dari masih banyaknya kabupaten atau kota yang
hingga akhir Desember 2012, baru delapan badan dan lembaga di kabupaten/kota
3
Laporan Komisi Informasi Pusat Tentang Kinerja Badan Publik Dalam Pemenuhan UU
Keterbukaan Informasi,hal 1-2.
15
pejabat pengelola informasi dan dokumentasi pada 18 Juli tahun 2014 dan
menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2013 Tentang Tata Kerja Pejabat
tahun.
aparat pemerintah daerah tentang tugas dan fungsi PPID itu sendiri. Peneliti juga
tersedia setiap saat, terlihat dari tidak updatenya situs resmi Pemerintah
Kabupaten Dairi Dan Papan Informasi Yang Berada Di Sekita Sekretariat Daerah
Kabupaten Dairi.
Masalah diatas menjadi acuan penelitian saya sehingga judul penelitian saya
B. Perumusan Masalah
Sebagai upaya untuk membuat masalah penelitian dalam penelitian ini lebih
sistematis, maka perlu adanya batasan-batasan masalah agar masalah yang akan
diteliti menjadi jelas, terarah, dan konsisten. Pembatasan ini berguna untuk
16
C. Tujuan Penelitian
hendak dicapai. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Dairi.
D. Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak yang terkait. Adapun
2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang
17
1. Kebijakan Publik
“kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan yang diusulkan
dilakukan oleh aktor politik guna menentukan tujuan dan mendapat hasil
rakyat. Oleh karena pentingnya pangan, dan agar terciptanya keterediaan pangan
4
Riant Nugroho,Public Policy,(Jakarta: PT Elex Media Computindo,2012),hal.119
5
Solichin, Wahab. Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi Kebijakan (Jakarta: Bumi
Aksara,2001),Hal 3
18
pelaksanaan baik yang bersifat positif ataupun yang bersifat negatif yang
undang.
pelaksanaan.
dilakukan.
4. Kebijakan publik yang diambil bisa bersifat positif dalam arti merupakan
19
sesuatu.
intelektual yang dilakukan dalam proses kegiatan yang bersifat politis. Aktifitas
Maka dapat dikatakan bahwa dalam pembuatan kebijakan terdapat terdapat empat
(agenda setting ) yaitu sebuah fase dan proses yang sangat strategis dalam realitas
kebijakan publik. Dalam proses ini memiliki ruang untuk memaknai suatu
masalah publik dan prioritas dalam agenda publik dipertarungkan. Jika sebuah isu
dalam agenda publik, maka isu tersebut berhak mendapatkan alokasi sumber daya
publik yang lebih daripada isu lain. Dalam agenda setting juga sangat penting
untuk menentukan suatu isu publik yang akan diangkat dalam suatu agenda
pemerintah. Isu kebijakan (policy issues) sering disebut juga sebagai masalah
kebijakan (policy problem). Isu kebijakan lazimnya muncul karena telah terjadi
6
William Dunn. Pengantar Analisis Kebijakan Publik (Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press,1998), Hal.24
20
sendiri.
Pemecahan masalah tersebut berasal dari berbagai alternatif atau pilihan kebijakan
yang ada. Sama halnya dengan perjuangan suatu masalah untuk masuk ke dalam
bersaing untuk dapat dipilih sebagai kebijakan yang diambil untuk memecahkan
21
politik, ekonomi, dan sosial. Tahap paling akhir dalam proses kebijakan adalah
Menurut Ripley bahwa tahapan kebijakan publik terdiri dari (1) Penyusunan
kebijakan dan (4) Evaluasi terhadap implementasi, kinerja, & dampak kebijakan 7.
7
Subarsono. Analisis Kebijakan Publik, Konsep, Teori dan Aplikasi ( Yogyakarta: Pustaka
Pelajar,2009),hal. 11
22
pemerintah. 8
kebijakan. Menurut Riplye bahwa “hasil evaluasi ini bermanfaat bagi penentuan
kebijakan baru di masa yang akan datang”. Tahapan kebijakan publik menurut
8
Ibid., h. 11.
9
Ibid., h.12.
23
Diikuti
Formulasi &
Legitimasi Kebijakan
Kebijakan Hasil
Diperlukan
Implementasi Tindakan
Kebijakan Kebijakan
Hasil
Diperlukan Mengarah ke
Evaluasi thd
implementasi, Kinerja dan
kinerja, & Dampak
dampak Kebijakan
kebijakan
Kebijakan
Baru
merupakan tindakan yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta baik secara
aktivitas yang terlihat setelah adanya pengarahan yang sah dari suatu kebijakan
10
Samudra, Wibawa. Kebijakan Publik (Jakarta: Intermedia,1994) hal 68
24
dimulai apabila tujuan dan sasaran telah ditetapkan, kemudian program kegiatan
telah tersusun dan dana telah siap untuk proses pelaksanaanya dan telah
program atau kebijakan sudah dibuat maka program tersebut harus dilakukan oleh
para mobiliastor atau para aparat yang berkepentingan. Suatu Kebijakan yang
telah dirumuskan tentunya memiliki tujuan- tujuan atau target-target yang ingin
dicapai. Pencapaian target baru akan terealisasi jika kebijakan tersebut telah
menghasilkan implementasi baru akan dimulai apabila tujuan dan sasaran telah
ditetapkan, kemudian program kegiatan telah tersusun dan dana telah siap untuk
proses pelaksanaanya dan telah disalurkan untuk mencapai sasaran atau tujuan
11
Ibid.,hal.108
25
tujuan, hasil sebagai produk dan hasil dari akibat. Kedua, implementasi
Implementor, Initiator, Time). Penekanan utama kedua fungsi ini adalah kepada
kebijakan itu sendiri, kemudian hasil yang dicapai dan dilaksanakan oleh
1. Komunikasi
mengetahui apa yang harus dilakukan, apa yang menjadi tujuan dan sasaran
2. Sumber Daya
implementasi tidak akan berjalan efektif. Sumber daya tersebut akan berwujud
finansial.
3. Disposisi
12
Subarsono. Analisis Kebijakan Publik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005. Hal 90-92
26
disposisisi yang baik, maka dia akan dapat menjalankan kebijakan dengan baik
4. Struktur Birokrasi
Komunikasi
Sumber Daya
Implementasi
Sikap
Struktur Birokrasi
27
2). Hubungan antar organisasi terdiri dari : Kejelasan & konsistensi sasaran
program
instansi; Sifat komisi internal; Hubungan yang baik antara instansi dengan
13
Subarsono. Analisis Kebijakan Publik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005. Hal 101
28
Gambar 3.
Proses Implementasi Program menurut G. Shabir Cheema dan Dennis A.
Rondinelli
Kinerja dan Dampak
Hub. Antar Organisasi
1. Tingkat sejauh mana
1. Kejelasan & konsistensi program dpt
sasaran program mencapai sasaran
2. Pembagian fungsi antar 2. adanya perubahan
instansi yg pantas kemampuan adm pd
3. Standardisasi prosedur orgs lokal
perencanaan, anggaran, 3. Berbagai keluaran &
Kondisi Lingkungan
implementasi & hsl yg lain
1. Tipe system Pol
evaluasi
2. Struktur pemb
4. Ketepatan, konsistensi
kebijakan
& kualitas komunikasi
3. karakteristik struktur
antar instansi
pol local
5. Efektivitas jejaring utk
4. kendala sumberdaya Karakteristik & Kapabilitas
mendukung program
5. sosio cultural Instansi Pelaksana :
6. Derajad keterlibatan 1. Ketrampilan teknis,
para penerima program manajerial & politis
7. Tersedianya petugas
infrastruktur fisik yg 2. Kemampuan utk
cukup mengkoordinasi,
mengontrol &
Sumberdaya Organisasi mengintegrasikn kepts.
1. control terhadap sumber 3. Dukungan &
dana. sumberdaya
2. keseimbangan antara pol instansi
pembagian anggaran & 4. 4. Sifat kom internal
kegiatan program 5. Hub yg baik antara
3. Ketepatan alokasi angg instansi
4. pendapatan yg cukup dg kel sasaran
utk pengeluaran 6. Hub instansi dg pihak
5. Dukungan pemimpin diluar pemt & NGO
pol pusat 7. Kualitas pemimpin
6. dukungan pemimpin instansi
politik lokal yg bersangkutan
7. komitmen birokrasi 8. komitmen petugas
terhadp
program
9. kedudukan instansi dlm
hirarki sistem adm
29
b. Sumberdaya;
Model implementasi kebijakan dari Van Matter dan Van Horn dapat dilihat
Gambar 4.
Komunikasi antar
Organisasi dan
Kegiatan
pelaksnaan
Ukuran dan
tujuan
kebijakan Karakteristik
Disposisi
Badan
pelaksanaan Pelaksanaan
Kinerja
Sumber daya Kebijak
Lingkungan an
Ekonomi,
sosial dan
politik
14
Subarsono. Analisis Kebijakan Publik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005. Hal 42
30
mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang
dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan
dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan
15
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi
Publik, bab I, pasal 1 ayat 1, hal. 2.
16
Ibid.
17
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008.Ibid, bab IV, pasal 9 ayat 2, hal. 5.
31
Informasi yang wajib disediakan informasi yang wajib diumumkan secara serta-
merta, yaitu: 18
1. Badan Publik wajib mengumumkan secara serta merta suatu informasi yang
ayat (1) disampaikan dengan cara yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan
dikecualikan;
Badan Publik;
18
Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008.Ibid, bab IV, pasal 10 ayat 1, hal. 6
19
Ibid.
32
masyarakat; dan/atau
Undang-Undang ini.
Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain
yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang
sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi non
20
Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008.Ibid, bab I, pasal 1 ayat 3, hal. 12.
21
Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008.Ibid, bab III, pasal 7 ayat 1, hal. 5.
33
tidak menyesatkan.
untuk mengelola Informasi Publik secara baik dan efisien sehingga dapat diakses
dengan mudah.
yang diambil untuk memenuhi hak setiap Orang atas Informasi Publik.
sampai dengan ayat (4) Badan Publik dapat memanfaatkan sarana dan/atau media
22
Ibid.
34
F. Defenisi Konsep
secara abstrak mengenai kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi
perhatian ilmu sosial. 23 Selain itu, tujuan adanya konsep adalah untuk
mendapatkan batasan yang jelas dari setiap konsep yang diteliti. Maka untuk
23
Singarimbun, Masri. Metode Penelitian Survei. (Jakarta: LP3ES, 1995), hal. 33
35
instansi pelaksana;
1. Ada 6 variabel, menurut Van Metter dan Van Horn, yang mempengaruhi
implementasi.
36
telah ditentukan.
37
implementasi kebijakan.
publik lainnya yang sesuai dengan Undang-Undang ini serta informasi lain yang
3. Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain
yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang
sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi non
38
BAB I PENDAHULUAN
penelitian berupa sejarah singkat, visi dan misi, tugas dan fungsi
Dalam bab ini akan dicantumkan semua data yang diperoleh dari
Bab ini memuat analisis data - data yang diperoleh saat penelitian
diteliti.
BAB VI PENUTUP
Bab ini memuat kesimpulan dan saran atas hasil penelitian yang
dilakukan.
39