Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN RESPONSI

TEKNIK KONSERVASI TANAH DAN AIR


(1. Pembagian jenis teras dan Perhitungan Jumlah teras)

Oleh :

Nama : Siti Hana Nur Sabrina


NPM : 240110150039
Hari, Tanggal Praktikum : Senin, 26 September 2017
Waktu / Shift : 13.00 – 15.00 WIB/Shit 1
Co. Ass : 1. Risqi Aditiya Tungki
2. Risti Kartikasari

LABORATORIUM KONSERVASI TANAH DAN AIR


DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2017
1. Tentukan jumlah teras yang didapat dibuat pada suatu lahan apabila
diketahui data sebagai berikut : panjang lereng 200 m, kemiringan
(slope) 20 % dan erodibilitas (e) 0,65
Untuk daerah yang mudah tererosi gunakan VI = 8 S + 60 cm dan
Untuk daerah yang tidak mudah tererosi gunakan VI = 10 S + 60 cm
Jawab :
 Untuk daerah yang mudah tererosi
∝ = 𝑎𝑟𝑐 tan (%)
∝ = 𝑎𝑟𝑐 tan (20 %)
= 11, 3099
∆h = Sin (11, 3099) × [ 200 m]
= 39,22 m
𝜒 = Cos (11, 3099) × [ 200 m]
= 196,1161
𝑉𝐼 = 8 (20%) + 60 cm
= 220 cm = 2,2 m
𝑊𝑡 × 𝑆
𝑉𝐼 =
100
𝑊𝑡 × 20
2,2 𝑚 =
100
𝑊𝑡 20 = 220 m
𝑊𝑡 = 11
𝑋 196,1161
Jumlah teras = 𝑊𝑡 = = 17,8287 = 18
11

 Untuk daerah yang tidak mudah tererosi


𝑉𝐼 = 10 ( 20 %) + 60 𝑐𝑚
= 260 cm = 2,6 m
𝑊𝑡 × 𝑆
𝑉𝐼 =
100

260 = Wt × 20

Wt = 13
∆ℎ 39,22
Jumlah teras = 𝑉𝐼 = = 15,0858 = 16
2,6

Jadi kesimpulanya untuk jumlah teras dengan daerah yang mudah


tererosi sebanyak 18 teras , dan untuk daerah yang tidak mudah
tererosi jumlah terasnya sebanyak 16 teras.

2. Diketahui lebar bangku dari sebuah teras bangku datar yang akan
dibuat adalah 3 meter, panjang lereng 150 meter, kemiringan (slope)
30 % dan rasio kemiringan tampingan ( vertikal : horizontal = 1 : 0,75
) tentukan :
a. Jarak vertikal
b. Lebar teras dan lebar bidang tampingan
c. Jumlah teras yang dibuat

Jawab
∝ = 𝑎𝑟𝑐 tan (%)

∝ = 𝑎𝑟𝑐 tan (30 %)

= 16,6992

𝜒 = Cos (16,6992) × [ 150 m]

= 143,696

a. Jarak vertikal
𝑊𝐵 ×𝑆 3 × 30
VI = = = 1,161
100−( 𝑆 ×𝑉 ) 100−( 30 ×0,75 )

b. Lebar teras
𝑊𝑡 ×𝑆
VI = 100
𝑊𝑡 ×30
1,161 = 100

Wt × 30 = 116,1
= 3,87 m

Lebar tampingan

Wr = Wt – Wb

= 3,87 – 3

= 0,87 m

c. Jumlah teras
∆h = Sin (16,6992) × [150m]
= 43,102 m
𝜒 = Cos (16,6992) × [ 150 m]
= 143,673
∆ℎ 43,102
Jumlah teras = = = 37, 124 = 38
𝑉𝐼 1,161

Jadi kesimpulanya jarak vertikal yang dihasilkan yaitu sebesar 1,161


dan lebar terasnya seluas 3,87 m dengan lebar tampingan seluas 0,87
m dan jumlah terasnya sebanyak 38 teras.

3. Diketahui
a. P = 72 meter b.
S = 13,5 % 290
e = 0,65 300
VI = 10 (S) + 60 cm
310

VI = 8 (S) + 60 cm
Ditanyakan : jumlah teras
Jawab :
a. ∝ = 𝑎𝑟𝑐 tan (13,5 %)
= 7,688
∆h = Sin (7,688) × [75m]
= 9,632m
VI = 10 (13,5 %) + 60 cm
= 195 cm = 1,95 m
Jumlah teras
∆ℎ 9,632
= = 4,939 = 5
𝑉𝐼 1,95

Jadi jumlah teras yang dihasilkan pada lahan tersebut sebanyak 5


teras.
290 + 300 + 310
b. ∝= = 300
3

∆h = Sin 300 × P
= Sin 30 × 72 m
= 32,687315 m
VI = 8 (13,5) + 60 cm
= 168 cm = 1,68 m
∆ℎ 32,687315
Jumlah teras = = = 19,4567357 = 20
𝑉𝐼 1,68

Jadi jumlah teras pada lahan tersebut sebanyak 20 teras.


4. Gambar jenis - jenis teras beserta fungsinya
a. Teras bangku datar

Teras bangku datar adalah serangakain dataran yang dibangun


sepanjang kontur pada interval yang sesuai. Fungsi teras bangku datar
ini yaitu untuk memperlambat aliran permukaan, menampung dan
menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak sampai
merusak lahan. Meningkatkan laju infiltrasi dan mempermudah
pengolahan tanah.
b. Teras bangku berlereng

Tujuan pembuatan teras bangku berlereng yaitu dibangun pada daerah


yang permeabilitas tanahnya rendah dan fungsinya yaitu agar air yang
tidak segera terinfiltrasi tidak mengalir keluar dan merubah lahan
miring menjadi bagian – bagian yang relatif datar sehingga
mengintersepsi aliran permukaan dan mengontrol erosi.
c. Teras tangga

Teras tangga dibuat dengan jalan memotong lereng dan meratakan


tanah dibagian bawah sehingga terjadi suatu deretan tangga. Fungsi
dibuatnya teras tangga ini dipergunakan untuk tanah – tanah yang
permeabilitasnya rendah dengan tujuan agar air yang tidak segera
terinfiltrasi tidak mengalir keluar melalui talud

d. Teras irigasi
Teras irigasi berfungsi untu menyalurkan air untuk irigasi. Teras
irigasi biasanya diterapkan diarea persawahan
e. Teras datar

Teras datar atau teras sawah adalah bangunan konservasi tanah berupa
tanah tanggul sejajar kontur dengan kelerengan lereng tidak lebih dari
3 %. Teras datar pada dasarnya berfungsi menahan dan menyerap air,
dan juga sangat efektif dalam konservasi air didaerah beriklim agak
kering pada lereng sekitar 2 persen. Tujuan pembuatan teras datar
adalah untuk memperbaiki pengairan dan pembasahan tanah.
f. Teras berlereng

Teras berlereng ini dinanami teras berlereng karena teras tersebut


membentuk sudut kecil terhadap kontur ke arah tempat pembuangan
air. Fungsi dari teras berlereng ini yaitu untuk mengalirkan air
didalam saluran teras dengan kecepatan yang lambat sehingga tidak
dapat menyebabkan erosi dasar teras.

Anda mungkin juga menyukai