DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH IX
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KADIPATEN
Jl. Siliwangi No. 30 Telp. (0233) 661434 Kadipaten. Kab. Majalengka 45452
Telp. / Fax :66343, email : smkn1kadipaten@yahoo.co.id
A. KOMPETENSI INTI
Kl 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Kl 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli ( gotong royong, kerjasama, toleran,damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
Kl 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah
Kl 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri,bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam pembelajaran
Administrasi Kepegawaian ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab
pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat:
1. Menjelaskan pengertian pemberhentian
2. Menjelaskan pemberhentian dengan hormat
3. Menjelaskan pemberhentian tidak dengan hormat
4. Menjelaskan pengertian dan tujuan pensiun
5. Menjelaskan yang berhak atas pensiun
6. Mempraktikkan tata cara memperoleh pensiun
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
Pemberhentian PNS secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi:
a. Pemberhentian dengan hormat karena meninggal dunia.
b. Pemberhentian dengan hormat karena:
1. Atas permintaan sendiri;
2. Mencapai batas usia pensiun;
3. Perampingan organisasi;
4. Tidak cakap jasmani atau rohani sehingga tidak dapat
menjalankan kewajiban sebagai pegawai negeri sipil.
c. Pegawai Negeri Sipil dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak
diberhentikan karena:
1. melanggar sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil dan
sumpah/janji jabatan selain pelanggaran sumpah janji
Pegawai Negeri Sipil dan sumpah/janji jabatan karena tidak
setia kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara,
dan Pemerintah atau
2. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang
tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang
ancaman hukumannya kurang dari 4 (empat) tahun.
3. Pegawai Negeri Sipil dapat diberhentikan dengan hormat
tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat
karena:
a. dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap
karena melakukan tindak pidana kejahatan yang
ancaman hukumannya 4 (empat) tahun atau lebih;
atau
b. melakukan pelanggaran disiplin Pegawai Negeri Sipil
tingkat berat.
d. Pegawai Negeri Sipil diberhentikan tidak dengan hormat karena:
1. melanggar sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil dan sumpah/janji
jabatan karena tidak setia kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar
1945, Negara, dan Pemerintah;
2. melakukan penyelewengan terhadap ideologi Negara Pancasila,
Undang-Undang Dasar 1945 atau terlibat dalam kegiatan yang
menentang Negara dan Pemerintah; atau
3. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan
tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada
hubungannya dengan jabatan.
4. Pemberhentian Sementara
Pemberhentian sementara ini dapat tejadi antara lain :
1) Karena alasan kesulitan – kesulitan yang dihadapi perusahaan yaitu
pemberhentian oleh pihak perusahaan dalam jangka waktu tertentuyang
disebabkan oleh kondisi perusahaan yang kurang menguntungkan atau
menurunnya aktivitas usaha.
Dalam menghadapi pemberhentian ini perlu diperhatikan yaitu :
- Pling lambat 1 bulan sebelum pemberhentian, pihak perusahaan
harus memberitahukan kepada pegawai yang bersangkutan
mengenai keadaan perusahaan dan rencana adanya pemberhentian
sementara.
- Kepada pegawai yang bersangkutan tetap diberikan balas jasa
sebesar gaji pokok.
- Apabila kondisi perusahaan semakin melemah dan menunjukkan
keadaan yang sulit untuk ditingkatkan kembali maka
pemberhentian sementara tersebut paling lama 6 bulan sejak
tanggal pemberhentian dapat dikeluarkan surat keputusan PHK
dengan hormat, dengan ketentuan perusahaan perlu memberikan
pesangon, uang jasa, dang anti rugi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku pada perusahaan tersebut.
2) Karena pelanggaran, penyelewengan, dan tindak pidana, yaitu
pemberhentian sementara oleh pihak perusahaan terhadap pegawai yang
melanggar disiplin, melakukan penyelewengan atau tindak pidana
lainnya.
Dalam menghadapi pemberhentian ini yang perlu diperhatikan, yaitu :
- Apabila pegawai yang melanggar disiplin dan melakukan
manipulasi atau penyelewengan telah diberikan peringatan lisan dan
tertulis, tidak menunjukan perubahan sikap, maka kepada pegawai
tersebut dapat dikenakan sanksi pemberhentian sementara
(schorsing)
- Selama pemberhentian sementara tersebut, kepada pegawai yang
bersangkutan hanya atau dapat diberikan 80% gaji pokok per bulan.
- Apabila setelah paling lama 3 bulan pemberhentian sementara
tersebut berlangsung, pegawai uang bersangkutan dapat
diperkenankan kembali bekerja seperti biasanya dengan medapat hak
– haknya kembali secara penuh. Tetapi, apabila penyelewengan atau
pelanggaran disiplin tersebut diulangi kembali oleh pegawai tersebut,
pihak perusahaan dapat langsung mengeluarkan surat keputusan
pemberhentian dengan ketentuan sesuai dengan yang berlaku pada
perusahaan.
Ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan pemberhentian pegawai menurut Herman
Sofyandi.
Bagi pegawai yang diberhentikan secara tidak hormat, secara otomatis pegawai
tersebut tidak akan mendapatkan pesangon. Sebaliknya pegawai yang diberhentikan secara
hormat oleh perusahaan, maka konsekuensinya adalah perusahaan harus memberikan uang
pesangon yang aturannya sesuai dengan yang diberlakukan dalam undang-undang.
Kriteria besarnya uang pesangon bagi pegawai yang diberhentikan antara lain :
1. Masa kerja sampai 1 (satu) tahun, maka diberikan pesangon sebesar satu bulan upah
bruto.
2. Masa kerja 1-2 tahun, diberikan pesangon sebesar dua bulan upah bruto.
3. Masa kerja 2 sampai 3 tahun kerja, diberikan pesangon sebesar tiga bulan upah bruto.
4. Masa kerja 4 tahun dan seterusnya, diberikan pesangon sebesar 4 bulan upah bruto.
Sedangkan besarnya uang jasa yang harus diberikan selain uang pesangon adalah sebagai
berikut :
1. Masa kerja 5 sampai dengan 10 tahun, adalah sebesar 1 bulan upah bruto.
2. Masa kerja 10 sampai dengan 15 tahun, adalah sebesar 2 bulan upah bruto.
3. Masa kerja 15 sampai dengan 20 tahun, adalah sebesar 3 bulan upah bruto.
4. Masa kerja 20 sampai dengan 25 tahun, adalah sebesar 4 bulan upah bruto.
5. Masa kerja 25 tahun ke atas, adalah sebesar 5 bulan upah bruto.
Namun demikian, besarnya uang pesangon bagi beberapa perusahaan ditetapkan
dalam peraturan-peraturan perusahaan tersebut, tetapi tibak boleh kurang dari besarnya yang
ditetapkan dalam undang-undang.
Proses pemberhentian pegawai menurut Hasibuan
Pemberhentian pegawai hendaknya berdasarkan peraturan dan perundang-undangan
yang ada agar tidak menimbulkan masalah. Pemberhentian harus dilakukan dengan cara yang
sebaik-baiknya, sebagaimana pada saat mereka diterima menjadi karyawan. Dengan
demikian, tetap terjalin hubungan informal yang baik antara perusahaan dengan mantan
karyawannya. Proses pemberhentian karyawan harus menurut prosedur sebagai berikut :
1. Musyawarah karyawan dengan pimpinan perusahaan
2. Musyawarah pimpinan serikat buruh dengan pimpinan perusahaan
3. Musyawarah pimpinan serikat buruh, pimpinan perusahaan dan dengan P4D
4. Musyawarah pimpinan serikat buruh, pimpinan perusahaan dan P4P
5. Pemutusan berdasarkan keputusan pengadilan negeri
E. METODE PEMBELAJARAN
a.Pendekatan : saintifik (scientific)
b.Strategi : Kelompok diskusi yang berbasis masalah (problem-based learning).
Pertemuan ke 2 dan 3
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
A. Pendahuluan 1. Membuka pelajaran dengan berdoa dan memberi 10 menit
salam, selanjutnya mengabsen peserta didik dan
memeriksa serta mengingatkan siswa pentingnya
menjaga kebersihan kelas, mereview ulang materi
yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya
2 . Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu
dan berpikir kritis, siswa diajak memecahkan
masalah mengenai pemberhentian tidak dengan
hormat dan pengertian dan tujuan pensiun.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai yaitu menjelaskan pemberhentian tidak
dengan hormat dan pengertian dan tujuan pensiun.
Pertemuan ke 4 dan 5
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
A. Pendahuluan 1. Membuka pelajaran dengan berdoa dan memberi 10 menit
salam, selanjutnya mengabsen peserta didik dan
memeriksa serta mengingatkan siswa pentingnya
menjaga kebersihan kelas, mereview ulang materi
yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya
2 . Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu
dan berpikir kritis, siswa diajak memecahkan
masalah mengenai yang berhak atas pensiun dan
tata cara memperoleh pensiun.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai yaitu menjelaskan yang berhak atas
pensiun dan tata cara memperoleh pensiun.
B. Inti Tahap 1. Mengorientasi Peserta Didik terhadap 195 menit
masalah.
- Diberikan ilustrasi mengenai yang berhak atas
pensiun dan tata cara memperoleh pensiun
(Mengamati)
- Mempelajari berbagai sumber bacaan terkait materi
mengenai yang berhak atas pensiun dan tata cara
memperoleh pensiun dengan diskusi kelas dari sebuah
studi kasus. (Menanya)
Tahap 2. Mengorganisasi Peserta Didik untuk
belajar
- Berdiskusi untuk mendapatkan klarifikasi tentang
yang berhak atas pensiun dan tata cara memperoleh
pensiun. (Menanya)
Tahap 3. Membimbing Penyelidikan Individu
Maupun Kelompok
- Guru menjelaskan pertanyaan siswa tentang yang
berhak atas pensiun dan tata cara memperoleh pensiun
- Guru membagi siswa ke dalam kelompok pengamatan
untuk mencari informasi mengenai yang berhak atas
pensiun dan tata cara memperoleh pensiun
. (Mengeksplorasi)
Tahap 4. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil
Karya
- Siswa secara berkelompok menyajikan hasil diskusi
kelompok
Tahap 5. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses
Pemecahan Masalah
- Siswa mendengarkan dan mencatat penjelasan guru
untuk materi yang kurang jelas/dipahami.
- Siswa mendengarkan dengan sunguh-sungguh
kesimpulan materi yang dibahas guru.
C. Penutup 1.Guru dan peserta didik menyimpulkan materi 20 menit
pembelajaran yang telah dipelajari.
2.Peserta didik menyepakati tugas yang harus
dilakukan pada pertemuan berikutnya berkaitan
dengan peraturan perkawinan bagi pegawai.
5.Menutup pembelajaran dengan doa dan memberi
salam
b. Tugas Pengamatan
Setelah membaca dan mencari sumber tentang berkas-berkas administrasi,
diskusikan secara berkelompok mengenai ;
1. Pemberhentian pegawai negeri sipil
2. Bentuk – bentuk pemberhentian pegawai
3. Proses pemberhentian pegawai menurut hasibuan
4. Beberapa alasan yang menyebabkan seseorang berhenti atau putus hubungan
kerjanya dengan perusahaan
2. Prosedur Penilaian:
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Sikap Pengamatan Selama pembelajaran dan
a. Terlibat aktif dalam saat diskusi
pembelajaran .
b. Bekerjasama dalam
kegiatan kelompok.
c. Toleran terhadap
proses pemecahan
masalah yang berbeda
dan kreatif.
2. Pengetahuan
Menjelaskan kembali Pengamatan dan tes Penyelesaian tugas individu
Formasi Dan Pengadaan dan kelompok
Pegawai dengan benar.
3. Keterampilan
Terampil menerapkan Pengamatan Penyelesaian tugas (baik
konsep/prinsip dan individu maupun kelompok)
strategi pemecahan dan saat diskusi
masalah yang relevan
yang berkaitan dengan
Formasi Dan Pengadaan
Pegawai
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran : Administrasi Kepegawaian
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Waktu Pengamatan : Pada saat pembelajaran berlangsung
KELOMPOK :
ANGGOTA :
1. .............................................
2. .............................................
3. .............................................
4. .............................................
5. .............................................
TOPIK : ..................................................................................................................
INSTRUMEN UNJUK KERJA
Menerapkan konsep/prinsip
dan strategi pemecahan
masalah
KT T ST
1
2
3
4
Dst
Keterangan:
KT : Kurang terampil
T : Terampil
ST : Sangat terampil
Kadipaten, Juli 2018
Mengetahui
Kepala SMKN 1 Kadipaten, Guru Mata Pelajaran,