Anda di halaman 1dari 9

PENGEMBANGAN KEGIATAN POSYANDU LANSIA ANTHURIUM

DI SURAKARTA

Yuli Kusumawati, Yulisna Mutia Sari, Siti Zulaekah


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammdiayah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartasura, Surakarta, Indonesia
Email: yuli_kusumawati@ ums.ac.id

ABSTRAK
Pembentukan masyarakat sehat secara mandirimerupakan program kesehatan
masyarakatyang harus terus digerakkan dan dibina agar masyarakat dapat membentuk
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Salah satuupayanya berupa dorongan
kepada masyarakat dalam memantau kesehatan mandiri lansia melalui kegiatan
posyandu. Posyandu lansia merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan dari, oleh
dan untuk masyarakat untuk mendidik dan membina masyarakat, sehingga tercipta
masyarakat sehat hingga masa lanjut usia. Posyandu Anthurium terletak di wilayah
Surakarta bagian tengah kota dengan karakteristik penduduk sangat beragam
dilihat dari sosial ekonominya, namun partisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan
cukup baik. Beberapa masalah yang masih dihadapiposyandulansiaanthurium
iniadalahbelumadanyapapannamaposyandu yang dapat menarik perhatian lansia
untuk datang, belum lengkapnya sarana untukpemeriksaan kesehatan rutin, seperti:
tensimeter, timbang badandan kit untukpemeriksaanbiokimiadarahsepertikolesterol,
asamurat, gula darah, belum adanya prasarana untuk edukasi tentang penyakit-penyakit
degeneratif seperti leaflet dan poster-poster, belum tersedia meja dan kursi untuk
memberikan pelayanan konseling. Permasalahan lain yang tidak kalah penting adalah
pengetahuan dan pemahaman pengelola posyandu dalam memberikan pelayanan
untuk memantau kesehatan lansia masih sangat kurang. Kegiatan pengabdian
ini dilakukan dalam bentuk pelatihan pembenahan administrasi posyandu, pengadaan
dan menambah peralatan untuk pemeriksaan dan pengontrolan kesehatan lansia,
mengadakan peralatan konseling kesehatan berupa leaflet dan poster kesehatan,
memberikan pelayanan berupa pendidikan dan latihan fisioterapi untuk mencegah dan
mengatasi nyeri punggung bawah dan nyeri lutut. Selanjutnya adalah konsultasi gizi,
dan penyuluhan tentang tips hidup sehat pada lansia. Hasil pengembangan kegiatan
di posyandu lansia dapat meningkatkan motivasi lansia datang ke posyandu untuk
mengontrol kesehatannya, sehingga dapat tercipta masyarakat lansia yang sehat,
mandiri dan aktif dan tidak lagi bergantung pada program pemerintah.

Kata Kunci: Pengembangan, Posyandu, Lansia

ABSTRACT

The formation of a healthy society independently is a public health program that


should continue to be driven and nurtured in order to people can form a clean and
healthy living behaviors (PHBs). One of its efforts is encouraging the community to
monitor the health of the elderly through Posyandu activities independently. Posyandu
is a form of the activities performed by and for the community to educate and nurture

WARTA LPM, Vol .19, No. 2, ٍSeptember 2016: 125-133 ISSN 1410-9344 125
the community, so that it can be reached a healthy society until the elderly period.
Posyandu Anthurium is located in the region of Surakarta central part of town with
the characteristics of the population is very diverse views of the social economy, but
the participation in community activities is quite good.Some problems facing in the
Posyandu anthurium is the absence nameplate posyandu to attract elderly to come, not
complete tool for routine health checks, such as: sphygmomanometer, weigh and kits
for the biochemical examination of blood such as cholesterol, uric acid, sugar blood,
the lack of infrastructure for education on degenerative diseases such as leaflets and
posters, tables and chairs are not available to provide counseling services. Another
important issue is the lacking knowledge and understanding of Posyandu management
in providing services to monitor the health of the elderly.Service activities in the
Posyandu Anthurium is carried out by training of administrative reform posyandu,
procurement and add equipment for inspection and control of the elderly health,
equipment in health counseling in the form of leaflets and posters healthcare, providing
services such as education and training for physiotherapy to prevent and to treat
lower back pain and knee pain. Another activities are nutritional consultation and
education about healthy living tips in the elderly. The results of development activities
in posyandu is increasing the motivation of elderly people coming to neighborhood
health center for controlling their health, so that can be created the healthy, active,
independent elderly people, and no longer rely on government programs.

Keywords: Development, (IHC) Posyandu, Elderly

PENDAHULUAN oleh masyarakat dimana usia lanjut bisa


Masa lanjut usia atau lansia merupakan mendapatkan pelayanan kesehatan. Kegiatan
sebuah tahap akhir kehidupan yang penting posyandu lansia menitik beratkan pada upaya
untuk diperhatikan kesehatannya, karena promotif dan preventif tanpa mengabaikan
merupakan tahap yang rentan terhadap upaya kuratif dan rehabilitatif.
penyakit. Peningkatan kesehatan lansia Posyandu Lansia Anthurium berada di
terus diupayakan dengan pendekatan wilayah Kelurahan Tegalharjo, Kecamatan
promotif dan preventif yang dapat dilakukan Jebres, Kota Surakarta, dibawah pembinaan
dari, oleh dan untuk masyarakat sendiri. Puskesmas Purwodiningratan. Masyarakat di
Upaya tersebut di masyarakat dilakukan wilayah ini adalah masyarakat yang komplek.
dengan penyelenggaraan Pos Pelayanan Penduduk lansia yang dilayani cukup
Terpadu (Posyandu) lansia. Posyandu banyak, dengan berbagai masalah kesehatan
lansia merupakan bentuk pelayanan yang dihadapi masyarakat. Posyandu
kesehatan yang lebih mengutamakan upaya Lansia Anthurium diselenggarakan oleh
peningkatan kesehatan dan pencegahan organisasi perkumpulan ibu-ibu pembinaan
terhadap terjadinya penyakit. Kegiatan kesehajteraan keluarga (PKK) wilayah
posyandu dilakukan untuk pemeriksaan setempat. Posyandu lansia ini belum memiliki
kesehatan rutin, memberikan edukasi dan sarana dan prasarana yang memungkinkan
informasi tentang pencegahan penyakit untuk pemeriksaan kesehatan rutin. Ruang
dengan promosi untuk mengajak lansia untuk yang dipakai untuk kegiatan posyandu Lansia
menerapkan pola hidup sehat, bukan untuk Anthurium adalah ruang serba guna yang
pengobatan bagi lansia yang sakit. Posyandu bergantian dengan kegiatan olah raga tenis,
lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk selain itu pengarsipan juga belum terlaksana
masyarakat usia lanjut di suatu wilayah dengan baik karena tempat penyimpanan
tertentu yang sudah disepakati, digerakkan arsip atau almari arsip belum ada.

126 WARTA LPM ... Yuli Kusumawati, dkk


Meskipun kegiatan di Posyandu Pandangan masyarakat umum
Anthurium telah rutin setiap bulan sekali mengenai lansia masih belum sesuai dan
dilaksanakan akan tetapi belum bisa keliru. Sebagian besar masyarakat masih
mencakup semua kegiatan yang seharusnya beranggapan bahwa lansia merupakan hal
misalnya kegiatan edukasi dan konseling yang alami dan biasa bila lansia seringkali
belum bisa dilaksanakan karena belum sakit, cepat marah atau emosinya yang mudah
adanya prasarana untuk edukasi dan curiga pada orang lain. Akibat pandangan
konseling. Kegiatan yang sudah terlaksana yang salah tersebut, seringkali kesehatan
hanya penimbangan, pengukuran tekanan fisik mental dan kebutuhan sosial lansia tidak
darah dan pemberian makanan tambahan tertangani, selain itu lansia sendiri kurng
saja dan selesai, sehingga kegiatannya dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan
bersifat monoton. Untuk melaksanakan yang ada, karena jarak ke puskesmas yang
kegiatan tersebut, maka posyandu lansia cukup jauh, tidak ada yang mengantar ataupun
ini membutuhkan sarana untuk melakukan ketidak mampuan di dalam membayar
konseling, alat untuk pemantauan status gizi, pelayanan. Oleh karena itu, posyandu lansia,
alat pemeriksaan biokimia darah yang selalu merupakan upaya kegiatan masyarakat untuk
digunakan secara rutin dalam kegiatan setiap menangani kesehatan lansia.
bulannya untuk mengontrol kesehatan lansia. Posyandu lansia adalah bentuk
Berdasarkan analisis situasi tersebut, pelayanan terpadu untuk masyarakat usia
maka permasalahan yang dihadapi adalah: lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah
1. Kegiatan di posyandu anthurium selama disepakati, digerakkan oleh masyarakat
ini baru sekedar melakukan penimbangan dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan
dan pengukuran tekanan darah, serta kesehatan. Posyandu lansia merupakan
Pemberian Makanan Tambahan (PMT), pengembangan dari kebijakan pemerintah
belum dapat melaksanakan kegiatan melalui pelayanan kesehatan bagi lansia
yang lebih bervariasi dari itu. yang penyelenggaraannya melalui program
2. Posyandu Anthurium belum dapat puskesmas dengan melibatkan peran serta
mencakup semua kegiatan yang pada lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan
seharusnya misalnya kegiatan edukasi organisasi sosial dalam penyelenggaraannya
dan konseling kesehatan. (Efendi, 2009).
3. Posyandu lansia belum memiliki alat Posyandu lansia diselenggarakan dengan
untuk pemantauan kesehatan lansia tujuan untuk : meningkatkan kesejahteraan
terutama pemeriksaan darah sederhana lanjut usia dengan kegiatan lansia yang
dan alat timbangan badan yang ada mandiri dalam masyarakat, memudahkan
sudah rusak (tidak bisa digunakan) bagi lanjut usia dalam mendapatkan
Secara garis besar, posyandu lansia pelayanan kesehatan, meningkatnya cakupan
merupakan kegiatan yang diselenggarakan dan kualitas pelayanan kesehatan lanjut usia,
oleh dan untuk masyarakat, terutama khususnya aspek peningkatan kesehatan dan
untuk memantau kesehatan lansia di pencegahan penyakit tanpa mengabaikan
wilayah masing-masing, dimana lansia aspek pengobatan dan pemulihan, serta
bertempat tinggal. Usia lanjut mempunyai mengembangkan lanjut usia yang aktif dalam
keterbatasan fisik dan kerentanan terhadap melaksanakan kegiatan dengan kualitas yang
penyakit. Secara alami bertambahnya usia baik secara berkesinambungan (Depkes RI,
akan menyebabkan terjadinya perubahan 2003).
degeneratif dengan manifestasi beberapa Posyandu lansia telah diselenggarakan
penyakit seperti penyakit hipertensi, kelainan di setiap wilayah pada tingkat rukun warga,
jantung, penyakit diabetes mellitus, kanker namun demikian masih ada kendala bagi
rahim /prostat, osteroporosis dan lain-lain setiap lansia untuk aktif datang ke posyandu.
(Depkes RI, 2003). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa

WARTA LPM, Vol .19, No. 2, ٍSeptember 2016: 125-133 ISSN 1410-9344 127
kendala bagi lansia untuk aktif ke posyandu dan mengendalikan hipertensi, asam
antara lain pengetahuan lansia yang rendah urat dan kolesterol
tentang manfaat posyandu, jarak rumah 4. Lansia mendapatkan informasi tentang
ke lokasi posyandu, kurangnya dukungan cara mengatasi nyeri punggung bawah
keluarga dan sikap yang kurang baik dari dan nyeri lutut.
kader pelaksana dan juga kebosanan terhadap
kegiatan posyandu yang monoton atau METODE PELAKSANAAN
kurang menarik oleh lansia (Maryati, 2013; Pelaksanan kegiatan pengabdian
Mengko, 2015). masyarakat ini dibagi dalam 3 tahap, yaitu
Berdasarkan hal tersebut, agar persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian.
penyelenggaraan posyandu lansia dapat Pada tahap persiapan, kegiatan pengabdian
berjalan lancar dan memberikan pelayanan ini dimulai dengan proses koordinasi
yang baik bagi lansia, maka tujuan dari dengan anggota pengabdian, koordinasi
kegiatan pengabdian ini adalah membantu dengan Ketua Posyandu Lansia Anthurium
mengembangkan kegiatan posyandu, berupa: di Purbowardayan, Tegalharjo, Jebres,
1. Menyediakan alat periksa darah Surakarta pada Bulan Februari 2016. Pada
sederhana untuk mengontrol kadar tahap pelaksanaan, kegiatan pengabdian
kolesterol, asam urat dan gula darah dibagi 2 kegiatan, yaitu:
lansia, alat timbang badan dan sarana 1. Pengadaan sarana atau alat-alat yang
untuk konsultasi berupa meja kursi, diperlukan untuk pelaksanaan posyandu
leaflet dan poster kesehatan lansia lansia. Kegiatan pengadaan sarana
2. Memberikan pelatihan pada kader dan alat-alat ini dilaksanakan pada
bagaimana cara melakukana Bulan Maret 2016, dengan membuat
pemeriksaan darah dengan alat cek atau memesan papan nama di masing-
darah sederhana, masing Posyandu lansia, selanjutnya
3. Memberikan konsultasi gizi tentang membeli alat tensimeter, timbangan, alat
pengaturan diit untuk mengontrol cek darah sederhana, pembuatan leaflet
kesehatannya terkait penyakit yang materi fisioterapi dan leaflet untuk
diderita meliputi hipertensi, diabetes konsultasi gizi serta poster tentang tips
mellitus, stroke, dan asam urat tinggi, hidup sehat dan bugar pada lansia.
4. Memberikan pendidikan dan pelatihan 2. Pelayanan selama kegiatan posyandu
tentang cara mengatasi nyeri punggung lansia.
bawah dan nyeri lutut yang sering terjadi Kegiatan memberikan pelayanan pada
pada lansia. posyandu lansia ini dilaksanakan sesuai
Setelah pengabdian ini yang meliputi dengan jadwal pelaksanaan posyandu
kegiatan-kegiatan tersebut, maka tujuan yang tersebut, yaitu hari Sabtu keempat setiap
diharapkan adalah: bulannya, yaitu Bulan Maret, April, Mei,
1. Tersedianya peralatan cek darah Juli, Agustus, September 2016.
sederhana, dan terampilnya kader
menggunakan alat tersebut untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
melakukan pemeriksaan darah rutin PELAKSANAAN KEGIATAN
sesuai kebutuhan lansia. 1. Pengadaan sarana atau alat-alat
2. Lansia mendapatkan pelayanan cek yang diperlukan untuk pelaksanaan
darah sederhana untuk mengetahui posyandu lansia
adanya risiko penyakit hipertensi, Kegiatan ini pengadaan sarana dan
stroke, asam urat dan diabetes mellitus. alat-alat ini dilaksanakan pada Bulan Maret
3. Lansia mendapatkan konsultasi gizi 2016, dengan membuat atau memesan papan
tentang makanan yang boleh dikonsumsi, nama di masing-masing posyandu lansia
dihindari dan dibatasi untuk mencegah dan diserahkan pada ketua posyandu untuk

128 WARTA LPM ... Yuli Kusumawati, dkk


dipasang, seperti pada gambar berikut: untuk merubah perilaku seseorang
lansia, salah satunya perilaku gerak
tubuh yang salah, namun sering
dilakukan oleh lansia sehingga berisiko
terjadinya cidera atau keluhan sendi.
Berdasarkan survei yang dilakukan tim
pengabdian dan wawancara terhadap
lansia, masih banyak ditemukan
kurangnya pemahaman tentang penyakit
degeneratif, salah satunya adalah
Osteoarthritis. Selain itu, diberikan
juga pendidikan dan latihan tentang
mengurangi nyeri punggung bawah dan
lutut.
b. Pemberian pendidikan dan konseling
gizi untuk lansia
Pendidikan gizi sebagai salah satu bentuk
upaya dalam merubah perilaku seseorang,
mulai dari merubah pemahaman tentang
jenis makanan yang sehat. Berdasarkan
Gambar 1. Penyerahan papan nama Posyandu survei dan wawancara yang dilakukan
Lansia Anthurium tim pengabdian, masih ditemukan
kurangnya pemahaman lansia tentang
Selanjutnya pembelian sarana untuk jenis makanan yang perlu dikurangi
posyandu lansia Anthurium, yang meliputi ataupun perlu dihindari untuk mencegah
Meja konseling 3 bulah dan kusi konseling 6 penyakit degeneratif seperti hipertensi
buah, timbangan badan dan ukur tinggi badan dan diabetes mellitus, juga memberikan
1 buah, alat ukur tekanan darah otomatis konseling tentang pola makan yang sehat
merk Omron Type 7203 sebanyak 1 buah dan untuk penderita hipertensi dan DM.
alat test darah sederhana merk Nesco GCU Disamping itu, pihak kader kesehatan
sebanyak 1 buah dan diserahkan kepada pengelola pos lansia belum mengetahui
Posyandu Lansia Anthurium pada hari Sabtu cara memberikan informasi tentang jenis
19 Maret 2016, jam 16.00 WIB. dan pola makan yang baik untuk lansia
terutama bagi penderita hipertensi dan
2. Pelayanan selama kegiatan posyandu DM.
lansia
Kegiatan pengabdian tahap 2 ini, A. Gambaran Umum Pos Lansia
berupa pemberian kegiatan tambahan berupa Anthurium Sebelum pengabdian
penyuluhan kepada lansia. Kegiatan ini Pos Lansia Anthurium berdiri sejak Tahun
dilaksanakan pada saat kegiatan posyandu 2000 pada awalnya merupakan perkumpulan
lansia, yaitu disesuaikan dengan jadwal lansia yang hanya sekitar 10 orang,
pelaksanaan posyandu yang sudah berjalan, selanjutnya oleh pengurus kader kesehatan
yaitu : Setiap Sabtu pertama di Posyandu balita, didirikanlah pelayanan kesehatan
Lansia Anthurium. Adapun kegiatan yang lansia untuk memeriksa kesehatannya, dan
dilakukan pada tahap ini yaitu: dengan adanya program puskesmas santun
a. Pemberian pendidikan fisioterapi untuk usia lanjut, perkempulan tersebut mendapat
para lansia bimbingan untuk memberikan pelayanan
Pendidikan kesehatan fisioterap kesehatan lansia, untuk mengontrol kesehatan
merupakan salah satu bentuk strategi lansia agar lansia lebih sehat, bugar, mandiri.

WARTA LPM, Vol .19, No. 2, ٍSeptember 2016: 125-133 ISSN 1410-9344 129
Pos Lansia Anthurium beralamatkan di pada lansia agar tetap sehat, bugar, dan
Purwodiningratan, Tegalharjo RT 02 RW mandiri.
02 Jebres Surakarta. Pos lansia ini sekarang 2. Pelayanan kesehatan upaya preventif:
melayani sekitar 80 lansia. Pelayanan dengan upaya yang dilakukan adalah
Posyandu lansia dilaksanakan di gedung cek kesehatan rutin berupa pemeriksaan
serbaguna milik warga setempat, sehingga tekanan darah, timbang badan dan
peralatan yang digunakan hanya berupa meja pemeriksaan darah sederhana untuk
dan kursi yang bergantian dengan kegiatan deteksi dini suatu penyakit, misalnya
warga yang lain. Pengetahuan dan pehamanan cek kadar gula, kolesterol dan asam urat.
kader pengelola dalam penyelenggaraan pos 3. Penunjang pengetahuan tentang upaya
lansia juga masih kurang. mencegah penyakit dengan pengaturan
pola makanan dan memilih makanan
B. Hasil Pelaksanaan Pengabdian yang sesuai untuk kesehatan dengan
Kegiatan pengabdian ini pada memberikan pendidikan dan konsultasi
prinsipnya adalah untuk meningkatkan dan gizi lansia.
mengoptimalkan upaya pelayanan kesehatan 4. Penunjang pengetahuan dalam upaya
lansia yang diselenggarakan dari, oleh dan mencegah penyakit degeneratif,
untuk masyarakat sebagai bentuk upaya mencegah cidera pada lansia karena
pemberdayaan masyarakat dalam bidang gerak tubuh yang salah dan meningkatan
pembangunan kesehatan. kebugaran tubuh lansia.
Dimana posyandu lansia berfungsi
sebagai: Sebagai gambaran dari hasil pelaksanaan
1. Pelayanan kesehatan dalam bidang kegiatan pengabdian ini, berikut ditampilkan
promosi: dimana kegiatan yang gambar kondisi Posyandu Lansia Anthurium
dilakukan adalah mengajak dan sebelum dan setelah dilaksanakan
mempromosikan perilaku hidup sehat pengabdian.

Gambar 2. Kondisi sebelum pengabdian di Pos Lansia Anthurium

Gambar 3. Kondisi sesudah pengabdian di Pos Lansia Anthurium

130 WARTA LPM ... Yuli Kusumawati, dkk


Selanjutnya setelah pengadaan Pada kegiatan ini jumlah lansia yang hadir
papan nama posyandu, pengadaan sarana sebanyak 29 orang, setelah melakukan
pelaksanaan posyandu, kegiatan berikutnya pendaftaran, kemudian ukur Berat Badan
adalah pemberian pendidikan kesehatan. (BB) dan Tinggi Badan (TB), selanjutnya
Kegiatan pengabdian yang berupa mengukur tekanan darah, kemudian lansia
pendidikan kesehatan dilakukan secara diminta untuk duduk sejenak mengikuti
rutin dengan mengikuti jadwal pelaksanaan pendidikan kesehatan fisioterapi ini (daftar
posyandu yang sudah berjalan. Adapun hasil hadir lansia terlampir). Sambil menikmati
kegiatan pendidikan kesehatan kesehatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
pada Posyandu Anthurium meliputi sebagai lansia yang disediakan oleh kader. Semua
berikut : lansia aktif mengikuti pendidikan dan
1. Pendidikan kesehatan fisioterapi latihan fisioterapi ini. Materi diberikan oleh
Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim tim pengabdian dan dibantu oleh delapan
pengabdian pada Hari Sabtu tanggal 26 orang mahasiswa fisioterapi untuk memandu
Maret 2016 pukul 16.00-17.30 WIB dengan praktek latihan fisioterapi. Lansia Berikut
materi tentang osteoarthritis dan pencegahan ini adalah gambar kegiatan pendidikan dan
nyeri punggung bawah (Low Back Pain). latihan fisioterapi yang diberikan:

Gambar 4. Kegiatan Pengabdian berupa pendidikan dan pelatihan fisioterapi di Pos Lansia
Anthurium

Pada pelatihan ini para peserta lansia pada 23 April 2016 jam 16.00- 17.30 WIB.
sangat antusias dalam mengikutinya. Kegiatan konseling gizi, tetap diawali dengan
Hal ini terbukti dari seluruh peserta aktif pelayanan rutin lansia, yaitu mulai pendaftar,
mengikuti gerakan praktek, bertanya, dan cek BB dan TB, dilanjutkan cek tekanan
untuk mengukur pemahaman peserta tim darah, bila lansia menghendaki diberikan cek
pengabdian mengadakan kuis tanya jawab. darah rutin, yaitu kadar kolesterol, kadar gula
Ternyata sekitar 50% peserta, sangat aktif darah dan kadar asam urat. Selanjutnya hasil
untuk menjawab kuis yang disampaikan cek darah digunakan sebagai acuan untuk
dan berani untuk mencoba mempraktekkan konsultasi gizi, terkait dengan diet makanan
gerakan yang dilatihkan seperti pada gambar yang boleh dikonsumsi, dibatasi dan tidak
diatas. boleh dikonsumsi bagi penderita hipertensi
dan diabetes melitus. Konseling diberikan
2. Konseling Gizi anggota tim pengabdian yang merupakan ahli
Kegiatan berikutnya pada Pos gizi, dibantu dengan beberapa mahasiswa
Lansia Anthurium adalah konseling gizi. dan alat bantu leaflet yang sudah dicetak
Pelaksanaan kegiatan konseling gizi oleh tim. Adapun kegiatannya digambarkan
dilaksanakan pada hari Sabtu keempat juga sebagai berikut :
pada pertemuan posyandu lansia, yaitu

WARTA LPM, Vol .19, No. 2, ٍSeptember 2016: 125-133 ISSN 1410-9344 131
Gambar 8. Kegiatan pengabdian IbM pemberikan konseling gizi dan pendidikan gizi lansia di Pos
Lansia Anthurium

Pendidikan kesehatan lansia berikutnya lansia yang baik di Pos Lansia Anthurium
dilakukan melalui pemasangan poster edukasi Tegalharjo Surakarta. Meningkatnya
tentang sembilan langkah hidup sehat lansia, kegiatan posyandu lansia dalam memberikan
yang meliputi pola makan sederhana, olah pelayanan kesehatan bagi lansia di masing-
raga ringan, hindari makan berlemak, minum masing wilayah. Meningkatnya keaktifan
susu pencegah osteporosis, mempertahankan lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu
berat badan ideal, menghindari asupan garam, dan terkontrolnya kesehatannya, serta lebih
berhenti dan menghidari merokok, hindari sehat.
makanan bersantan dan hindari stress. Poster 2. Saran
ini merupakan salah satu media Komunikasi Berdasarkan temuan dan hasil kegiatan
Informasi dan Edukasi (KIE) kesehatan bagi ini, maka perlu dikembangkan kegiatan-
lansia untuk selalu mengingatkan pola hidup kegiatan yang lebih menarik untuk
sehat. Hal ini juga merupakan penerapan kehadiran lansia dan fasilitas pos lansia yang
nilai-nilai Islami dalam kehidupan sehari- mendukung aktifitas kesehatan lansia dalam
hari, terutama membiasakan hidup sehat. meningkatkan usia harapan hidup lansia
Dengan adanya pengembangan dan yang lebih sehat, mandiri dan berdaya.
variasi kegiatan yang diberikan selama
pengabdian pada posyandu, membuat para PERSANTUNAN
lansia tidak bosan dan lebih termotivasi untuk Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian
selalu datang ke posyandu dan mengontrol ini, kami tidak lepas dari bantuan dan
kesehatannya, sekaligus dapat memperoleh bimbingan beberapa pihak. Ucapan terima
tambahan informasi dan kegiatan dan tips- kasih kami haturkan kepada Kemenristek
tips atau anjuran yang bermanfaat untuk Dikti melalui LPPM UMS yang telah
memelihara kesehatan lansia. memberikan dana sehingga kegiatan ini
dapat berjalan dengan baik. Terima kasih
SIMPULAN DAN SARAN kepada ketua Posyandu Lansia Anthurium,
1. Simpulan Tegalharjo, Surakarta dan segenap kader
Terwujudnya pengelolaan posyandu nya yang telah banyak membantu suksesnya
Lansia dan kegiatan pelayanan kesehatan kegiatan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2003. Pedoman Pemantauan dan Penilaian Program Kesehatan Usia Lanjut bagi
Petugas Kesehatan. Jakarta : Buni Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan.
Depkes RI. 2010. Pedoman Puskesmas Santun Lanjut Usia Bagi Petugas Kesehatan, Jakarta:

132 WARTA LPM ... Yuli Kusumawati, dkk


Direktorat Bina Kesehatan Komunitas.
Efendi. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta; Salemba.
Maryati H, Fatoni, A dan T Hexawan. 2013. Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi
Lansia tidak mengikuti posynadu lansia di Posyandu Dahlia di 2 Dusun Ngabar Desa
Sumberteguh kecamatan Kudu Kabupaten Jombang tahun 2013. Jurnal Metabolisme ,
Vo.2 No.3. 2013 ISSN 2338-0438
Mengko VV., Kandou GD,. Massie RGA. 2015. Pemanfaatan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja
Puskesmas Teling Atas Kota Manado. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas
Sam Ratulangi Manado. Vol.5 No.2b.April 2015.ISSN: 2088-3552  

WARTA LPM, Vol .19, No. 2, ٍSeptember 2016: 125-133 ISSN 1410-9344 133

Anda mungkin juga menyukai