Perpustakaan - Uns.ac - Id Digilib - Uns.ac - Id
Perpustakaan - Uns.ac - Id Digilib - Uns.ac - Id
id
SKRIPSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN SKRIPSI
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Penguji Utama
Anggota Penguji
Surakarta, ……………………..
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Hasil Penelitian: Hasil uji korelasi Spearman Rank (Rho) menunjukkan tidak ada
korelasi yang signifikan antara kejadian leukosituria dan volume prostat penderita
pembesaran prostat jinak (p > 0,05 dan ro < rt).
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Methods: This was an analytic observational study with cross sectional approach.
Samples were taken using total sampling technique in Radiology, Clinical
Pathology, Anatomical Pathology, and Medical Records Instalation of Dr.
Moewardi general hospital Surakarta as the locations. The study was conducted
from May to August 2010. The total number of samples is 28 people who carried
out the measurement of prostate volume using ultrasound with the diagnosis of
benign prostatic hypertrophy and then searched their correlation with urine
leukocyte examination. The data was analyzed with Spearman Rank (Rho)
correlation test using the computer program.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PRAKATA
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Saran dan kritik
selalu terbuka demi sebuah perbaikan di masa datang. Akhir kata, penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi penulis tetapi juga
bagi semua pihak. Aamiin.
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA……………………………………………………………….. vi
DAFTAR DIAGRAM…..………………………………………………... x
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………... xi
BAB II PENDAHULUAN………………………………………………. 1
B. Perumusan Masalah…………………………………………... 3
C. Tujuan Penelitian……………………………………………... 3
D. Manfaat Penelitian…………………………………………… 3
A. Tinjauan Pustaka……………………………………………... 4
1. Kelenjar Prostat…………………………………………... 4
a. Anatomi Prostat……………………………………… 5
b. Fisiologi Prostat……………………………………… 6
a. Definisi……………………………………………….. 6
b. Faktor Risiko…………………………………………. 6
c. Etiopatogenesis………………………………………. 10
e. Klasifikasi……………………………………………. 12
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
f. Penegakan Diagnosis……………………………...... 12
g. Penatalaksanaan…………………………………...... 14
3. Ultrasonografi…………………………………………... 15
a. Pengertian USG…………………………………...... 15
c. Pemakaian Klinis……………………………………. 16
d. Kelebihan USG……………………………………... 17
e. Kekurangan USG…...………………………………. 17
4. Leukosituria………………………………………...…... 19
a. Definisi…………………………………………...…. 19
b. Patofisiologi…………...……………………………. 19
c. Cara Pemeriksaan……………...……………………. 20
d. Interpretasi Hasil……………………...…………….. 22
B. Kerangka Pemikiran…………...……………………………. 23
C. Hipotesis………………………...………………………….. 24
A. Jenis Penelitian……………………………………………… 25
C. Subjek Penelitian……………………………………...……. 25
D. Teknik Sampling……………………………………...…….. 26
E. Alur Penelitian…………...…………………………………. 27
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
I. Cara Kerja…………………………………………………… 31
BAB IV HASIL………………………………………………………….. 32
BAB VI PEMBAHASAN…………………………………...…………… 38
A. Simpulan…………………………………………………….. 41
B. Saran………...………………………………………………. 41
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 43
LAMPIRAN……………………………………………………………… 47
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR DIAGRAM
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
Kelenjar prostat adalah salah satu organ genitalia pria yang terletak di
prostatica (Argie, 2008). Volume adalah ukuran kuantitas atau kapasitas suatu
Berdasarkan penelitian pada autopsi, BPH terdapat pada 20% pria usia 41-50
tahun, 50% pria usia 51-60 tahun, 65% pria usia 61-70 tahun, 80% pria usia
71-80 tahun, dan 90% pria usia 81-90 tahun (Soetapa, Djatisoesanto, dan
pasti. Pembesaran prostat jinak merupakan penyakit pada pria tua dan jarang
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
untuk menilai ukuran prostat, tetapi pemeriksaan ini tidak akurat (seringkali
Roehrborn dan McConnell dalam Hardjowijoto dan Taher (2003), MRI atau
CT dapat lebih tepat mengukur volume prostat, tetapi pemeriksaan ini mahal.
kemih bagian bawah atau Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS) pada
Taher, 2003). Urinalisis adalah analisis fisik, kimia, dan mikroskopik terhadap
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
pemeriksaan ultrasonografi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
pemeriksaan ultrasonografi.
2. Manfaat Praktis
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Kelenjar Prostat
a. Anatomi Prostat
(Dwindra dan Israr, 2008). Karena berat jenis jaringan prostat 1,05
lateralis, lobus anterior, dan lobus posterior (Dwindra dan Israr, 2008).
BPH sering terjadi pada lobus lateralis dan lobus medialis karena
interna, arteri vesicalis inferior dan arteri rectalis media. Pembuluh ini
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Beberapa serat ini berasal dari sel ganglion otonom yang terletak di
b. Fisiologi Prostat
cairan vagina yang asam, suatu fungsi penting karena sperma lebih
dapat bertahan hidup dalam lingkungan yang sedikit basa. Prostat juga
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Definisi
b. Faktor Risiko
faktor lain selain usia dalam peningkatan kejadian BPH. Merokok juga
c. Etiopatogenesis
di antaranya:
commit to user
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3) Teori stem cell hypotesis. Isaac dan Coffey mengajukan teori ini
jenis-jenis sel epitel yang ada di dalam jaringan prostat. Stem sel
unsur stroma dan unsur epitel prostat yang berakibat BPH. Faktor
xviii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
divertikel kandung kemih. Fase penebalan otot detrusor ini disebut fase
pasien sebagai keluhan pada saluran kemih sebelah bawah atau Lower
kandung kemih tidak terkecuali pada kedua muara ureter. Tekanan pada
(Sjamsuhidajat, 2005).
xx
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kelompok:
1) Gejala obstruktif
menetes pada akhir miksi (terminal dribbling), dan rasa belum puas
commit to user
xxi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2) Gejala iritatif
sulit ditahan (urgency), buang air kecil malam hari lebih dari satu
(LUTS) (As’ari, et al., 2008). Lebih dari 50% pria berusia di atas 50
e. Klasifikasi
gambaran klinisnya.
commitSisa
batas atas mudah diraba. to user
volume urine < 50 mL.
xxii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dengan batas atas dapat dicapai. Sisa volume urine 50-100 mL.
3) Derajat III: pada colok dubur batas atas prostat tidak dapat diraba.
f. Penegakan Diagnosis
1) Anamnesis
2) Pemeriksaan fisik
3) Pemeriksaan pencitraan
a) Ultrasonografi transabdominal
b) Ultrasonografi transrektal
commit to user
xxiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2007).
Residu urine atau Post Voiding Residual Urine (PVR) adalah sisa
xxiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
g. Penatalaksanaan
buang air kecil. Penderita dianjurkan untuk kontrol setiap tiga bulan
xxv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Ultrasonografi
a. Pengertian
dan sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan yang akan
commit to user
xxvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang homogen hanya sedikit atau sama sekali tidak ada eko, disebut
anekoik atau bebas eko. Dengan demikian kista dan suatu massa solid
c. Pemakaian Klinis
xxvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d. Kelebihan USG
biopsi jaringan yang tepat, serta peralatan relatif lebih murah jika
Budyatmoko, 2005).
e. Kekurangan USG
commit to user
xxviii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
di antara zona sentral, dan volume prostat lebih dari 30 mL (Irga, 2010).
prostat terletak jauh di dalam pelvis dibelakang pubis dan prostat tidak
xxix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
oleh tulang pubis atau kapasitas kandung kemih yang kecil. TRUS
4. Leukosituria
a. Definisi
2002). Leukosit dapat berasal dari bagian manapun dari saluran kemih.
b. Patofisiologi
xxx
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Cara Pemeriksaan
xxxi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mL. Endapan diteteskan ke object glass dan ditutup dengan cover glass.
ditetesi dengan 1-2 tetes cat tersebut, kemudian dikocok dan dituang ke
object glass dan ditutup dengan cover glass. Endapan pertama kali
lensa objektif 10x, disebut Lapang Pandang Kecil (LPK) atau Low
xxxii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Berbagai jenis sel yang biasanya digambarkan sebagai jumlah tiap jenis
d. Interpretasi Hasil
B. Kerangka Pemikiran
commit to user
xxxiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BPH
Retensi Kateterisasi
urine
Iritasi kandung
kemih Trauma
Leukosituria Febris
Keterangan : : diteliti
: tidak diteliti
? : dicari korelasinya pada penelitian ini
commit to user
xxxiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C. Hipotesis
commit to user
xxxv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
medik.
Medik Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi Surakarta antara bulan
C. Subjek Penelitian
commit to user
xxxvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
D. Teknik Sampling
dengan kriteria:
1. Inklusi :
2. Eksklusi :
selain BPH.
xxxvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Populasi
Sampel
Uji Korelasi
Data Spearman Data
Analisis Data
3. Variabel luar :
a. Dapat dikendalikancommit
: to user
xxxviii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
urine.
Skala : Ordinal
xxxix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Skala : Ordinal
3. Variabel luar :
adalah TAUS.
urine.
commit to user
xl
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ahli radiologi pada pasien yang telah menjalani pemeriksaan USG urologi
di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta dan rekam medis
I. Cara Kerja
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Akhir
commit to user
xli
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dengan uji
korelasi Spearman Rank (Rho). Uji ini digunakan untuk mengukur tingkat
atau eratnya hubungan antara dua variabel yang berskala ordinal (Hidayat,
2007).
commit to user
xlii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
volume prostat penderita BPH, telah dilakukan penelitian antara bulan Mei
sampai September 2010. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan
14
12
10 I = 50-59 tahun
Jumlah Sampel
8 II = >59-69 tahun
0
I II III IV
Umur
ordinal supaya derajat masing-masing variabel dapat terbaca. Pada semua kategori
usia terdapat pasien BPH. Persentase terbesar terdapat pada subjek yang berada
pada kelompok umur >69-79 tahun yakni sebesar 42,86% (12 orang). Kemudian
setelah itu dari persentase besar ke kecil adalah subjek yang berada pada
commit32,14%
kelompok umur >59-69 tahun sebesar to user(9 orang), kelompok umur 50-59
xliii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tahun sebesar 14,29% (4 orang), dan kelompok umur >79-89 tahun sebesar
10,71% (3 orang).
14
12
I = sampai 20,00 mL
10
Jumlah Sampel
II = >20,00-40,00 mL
8
III = >40,00-60,00 mL
6 IV = >60,00-80,00 mL
4 V = >80,00 mL
0
I II III IV V
Kelompok Volume Prostat
III sebesar 35,71% (10 orang), kelompok V sebesar 10,71% (3 orang), dan
Dari diagram 2 dapat dilihat bahwa volume prostat pada semua sampel
lebih dari 20 mL, yang berarti lebih besar daripada volume prostat laki-laki
normal yaitu kurang dari 20 mL. Data lengkap mengenai volume prostat pada
commit to user
xliv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
sampai 20,00 mL
6
>20,00-40,00 mL
Jumlah Sampel
5 >40,00-60,00 mL
4 >60,00-80,00 mL
3 >80 mL
0
50-59 >59-69 >69-79 >79-89
Umur (tahun)
memiliki volume prostat >40,00-60,00 mL. Untuk kelompok umur >59-69 tahun,
volume prostat >80 mL. Untuk kelompok umur >69-79 tahun, 2 orang (16,67%)
80,00 mL, dan 1 orang (8,33%) >80 mL. Sedangkan untuk kelompok umur >79-
orang (33,33%) memiliki volume prostat >40,00-60,00 mL. Hal ini menunjukkan
semakin meningkat.
commit to user
xlv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
10
I = 0-4/LPB
8
Jumlah Sampel
II = >4-20/LPB
6 III = >20-50/LPB
IV = >50-100/LPB
4
V = > 100/LPB
2
0
I II III IV V
Kelompok Leukosituria
II, yakni sebesar 39,29% (11 orang). Kelompok II menunjukkan kelompok pasien
mengenai jumlah leukosit urine pada sampel penelitian ini dapat dilihat pada
lampiran 1.
commit to user
xlvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
32,14% Dengan
19
Leukosituria
67,86%
Tanpa
Leukosituria
4/LPB.
Dari data penelitian, setelah diuji dengan uji statistik Spearman Rank
(Rho) didapatkan besarnya taraf signifikan 0,204 lebih besar dari 0,05 (Ho
diterima). Besarnya koefisien korelasi tata jenjang (ro) adalah 0,248, lebih kecil
dari harga kritik (rt) 0,377 pada taraf signifikan 5% dan 0,496 pada taraf
maka Ha diterima dan Ho ditolak, sedangkan jika ro < rt maka Ho diterima dan Ha
ditolak (Hartono, 2009). Dengan demikian, secara statistik tidak ada korelasi yang
signifikan antara kejadian leukosituria dengan volume prostat penderita BPH pada
pemeriksaan USG.
xlvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
semakin kuat hubungan antara dua variabel. Di bawah ini adalah tabel pedoman
r Interpretasi
memiliki tingkat korelasi yang rendah dan positif. Akan tetapi interpretasi
semacam ini sekarang sudah semakin ditinggalkan dan diganti dengan interpretasi
commit to user
xlviii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PEMBAHASAN
sesuai peningkatan umur. Hal ini sesuai dengan penelitian pada autopsi yang
menyebutkan bahwa BPH terdapat pada 20% pria usia 41-50 tahun, 50% pria usia
51-60 tahun, 65% pria usia 61-70 tahun, 80% pria usia 71-80 tahun, dan 90% pria
pengecualian untuk kelompok umur >79-89 tahun dimana jumlah pasien BPH
sedikitnya jumlah sampel pada kelompok umur tersebut karena memang tidak
banyak orang yang mencapai usia >79 tahun. Penyebab lainnya mungkin karena
jumlah kunjungan ke rumah sakit untuk pasien pada kelompok umur tersebut
memang sedikit.
Volume prostat pada semua sampel lebih dari 20 mL. Ini sesuai dengan
hasil penelitian cross sectional tentang volume prostat yang dibandingkan dengan
usia, yaitu volume prostat meningkat menjadi 25 mL pada pria berusia 30 tahun
volume prostat juga semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan yang disebutkan
bertambahnya umur.
Hasil uji statistik dengan uji korelasi Spearman Rank (Rho) menunjukkan
tidak ada korelasi yang signifikan antara kejadian leukosituria dengan volume
commit to user
xlix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dengan volume prostat yang tidak terlalu besar pada pemeriksaan mikroskopik
urine didapatkan jumlah leukosit urine yang sangat banyak, begitu juga
sebaliknya.
yang dilakukan oleh Lim, et al., (2006), protrusi prostat intravesikal dan
adalah suatu penonjolan prostat mulai dari leher buli-buli ke dalam rongga
2. Leukosituria pada penelitian ini dapat terjadi bila terdapat iritasi kandung
kemih dan infeksi saluran kemih, di mana kedua keadaan ini diawali dengan
adanya retensi urine. Banyak pasien BPH yang memeriksakan diri karena
menyebutkan bahwa laki-laki dengan retensi urine memiliki gejala LUTS rata-
rata 32 bulan sebelum terjadinya retensi urine sehingga ada kemungkinan pada
l
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dan stres (Ihsan, 2010). Ada kemungkinan pada penderita BPH juga terdapat
faktor lain yang menyebabkan terjadinya leukosituria, di mana faktor lain ini
orang yang diambil dari pasien yang diperiksa di RSUD dr. Moewardi. RSUD dr.
Moewardi sering digunakan sebagai tempat rujukan sehingga kasus BPH yang
ditangani di rumah sakit ini mungkin berbeda dengan kasus BPH yang terjadi di
fasilitas-fasilitas kesehatan yang lain. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat
digunakan di RSUD dr. Moewardi dan rumah sakit-rumah sakit lain yang sejenis
namun belum tentu mewakili gambaran kasus di masyarakat karena variasi kasus
BPH di masyarakat akan lebih besar jika dibandingkan dengan variasi kasus yang
masuk ke rumah sakit tertentu. Hasil penelitian akan lebih mewakili gambaran
kasus BPH di masyarakat jika sampel diambil tidak hanya dari satu rumah sakit
tertentu tetapi dari berbagai jenis fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.
commit to user
li
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
volume prostat penderita BPH pada pada pemeriksaan USG di RSUD dr.
lebih kecil dari r tabel dan taraf signifikan 0,204 lebih besar dari 0,05 sehingga
secara statistik tidak ada korelasi yang signifikan antara kejadian leukosituria
B. Saran
leukosituria dan volume prostat penderita BPH yang secara teori memiliki
lebih besar dan berasal dari berbagai jenis fasilitas kesehatan sehingga data
operator yang berbeda. Salah satu manfaat prosedur tetap ini adalah jika
commit to user
lii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
diperoleh akan lebih banyak karena tidak dibatasi hanya satu operator.
sampel dan pemindahan sampel ke slide (Young dan Soper, 2001). Solusi
urinalisis otomatis.
4. Kesulitan dalam penelitian ini adalah pada saat pengumpulan data yang
Pada saat pengumpulan data didapati ada beberapa kertas yang telah rusak,
commit to user
liii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
As’ari M., Alif S., Santoso A., Widodo J.P. 2008. Hubungan antara derajat
intravesical prostatic protrussion dengan Q max, volume prostat, dan
international prostate symptom score pada pasien BPH dengan LUTS
tanpa komplikasi. Disertasi.
Bapat S.S., Purnapatre S.S., Pai K.V., Yadav P., Padhye A., Bodhe Y.G. 2006.
Does estimation of prostate volume by abdominal ultrasonography vary
with bladder volumee: A prospective study with transrectal
ultrasonography as a reference. Indian J Urol. 22: 322-5.
Chung H.F., de Vries S.H., Raaijmakers R., Postma R., Bosch J.L.H.R., van
Mastrigt R. 2004. Prostate volume ultrasonography: The influence of
transabdominal versus transrectal approach, device type and operator. Eur
Urol. 46(3): 352-6.
Dorland W.A.N. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC, pp: 1201,
2412.
Dwindra M., Israr Y.A. 2008. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)/ Pembesaran
Prostat Jinak (PPJ).
http://yayanakhyar.wordpress.com/2008/04/25/benign-prostatic-
hyperplasia-bph-pembesaran-prostat-jinak-ppj/ (10 Maret 2010).
Effendi I., Markum H.M.S. 2006. Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Ginjal.
Dalam: A. W. Sudoyo, dkk (eds). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4.
Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, p: 506.
Goyal R., Dubey D., Mandhani A., Srivastava A., Kapoor R., Kumar A. 2006.
Uroflowmetry, trans rectal ultra sonography and power doppler to develop
a less invasive bladder outlet obstruction score in benign prostatic
hyperplasia: A prospective analysis. Indian J Urol. 22: 125-9.
Hadi S., 1995. Metodologi Research Jilid 3. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset, p:
275. commit to user
liv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hartono. 2006. SPSS 16.0: Analisis Data Statistika dan Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, p: 58.
Hidayat A.A.A. 2007. Metode Penelitin Kebidanan Teknik dan Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika, p: 140.
Kumar V., Abbas A.K., Fausto N. 2005. Robbin’s and Cotran Pathologic Basis
and Disease. Philadelphia: Elsevier Saunders, pp: 1048-51.
Lim K.B., Ho H., Foo K.T., Wong M.Y.C., Fook-Chong S. 2006. Comparison of
intravesical prostatic protrusion, prostate volume and serum prostatic-
specific antigen in the evaluation of bladder outlet obstruction.
International Journal of Urology. 13(12):1509-13.
Musa A., Sabilal A., Adi S., Widodo J.P. 2009. Hubungan antara derajat
intravesical prostatic protrusion dengan Q max, volume prostat, dan
international prostate symptom score pada pasien BPH dengan LUTS
tanpa komplikasi. JURI. 16(2): 43-7.
Nickel J.C. 2003. Benign prostatic hyperplasia: Does prostate size matter?. Rev
Urol. 5: 12–7.
commit to user
lv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Nickel J.C. 2008. Inflammation and benign prostatic hyperplasia. Urol Clin North
Am. 35(1): 109–15.
Patel P.R. 2007. Lecture Notes: Radiologi. Edisi kedua. Surabaya: Erlangga, pp :
7, 189.
Sherwood L. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC, p: 705.
Sjamsuhidajat R. (ed). 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC, pp: 782-5.
Soetapa H., Djatisoesanto W., Soebadi D.M. 2006. Pengukuran volume prostat
pasien BPH menggunakan colok dubur dan USG transrektal dengan
operator yang sama dibandingkan dengan pengukuran volume prostat
menggunakan TAUS dengan operator yang berbeda. JURI. 14: 34-9.
Tang J., Yang J.C. 2009. Etiopathogenesis of benign prostatic hyperplasia. Indian
J Urol. 25(3): 312-7.
Young J.L, Soper D.E. 2001. Urinalysis and urinary tract infection: update for
clinicians. Infect Dis Obstet Gynecol. 9:249–55.
commit to user
lvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
lvii