Anda di halaman 1dari 86

PELAYANAN LABORATORIUM

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./001 02 1 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

Tanggal Ditetapkan Oleh


STANDAR
PROSEDU
R
OPERASIO
01 Oktober 2010 Prof.DR.dr.H.Rifki Muslim, SpB.SpU
NAL
Direktur Utama
Pengertian Pelayanan laboratorium mulai dari melakukan administrasi menerima
sampel, melakukan sampling, melakukan pemeriksaan sampai membuat
hasil dan menyerahkan hasil ke pasien atau ke petugas bangsal.
Tujuan Agar didapatkan pelayanan yang cepat, tepat dan akurat
Kebijakan 1. Pengambilan sampel dilakukan oleh tenaga yang berkompeten dari
bagian laboratorium sesuai dengan jam yang telah ditentukan
2. Permintaan pemeriksan diluar jam sampling, sampel diambil oleh
petugas jaga bangsal atau ruangan
3. Pemeriksaan yang tidak bias dikerjakan sendiri di rujuk ke
laboratorium rujukan
Prosedur 1. Petugas administrasi laboratorium melakukan registrasi
2. Apabila merupakan pasien rawat jalan maka :
a. Petugas admin/Analis memberikan informasi pemeriksaan dan
biayanya
b. Apabila pasien setuju maka diadakan pengambilan sampel oleh
analis
3. Apabila merupakan pasien rawat inap maka :
a. Apabila bukan Cito maka Analis mengambil sampel sesuai dengan
jam sampling yang telah ditentukan
b. Apabila Cito, sampel diambil oleh perawat jaga dan diantar ke
laboratorium
4. Analis menerima sampel

PELAYANAN LABORATORIUM

1
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RS ROEMANI
MUHAMMADIYAH RSR/SPO/Lab./001 02 2 dari 2
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752
Prosedur 5. Apabila sampel dinyatakan tidak baik maka diadakan sampling ulang,
namun apabila sampel baik maka dicek apakah akan diperiksa sendiri
atau dirujuk
6. Apabila dirujuk maka proses sesuai Prosedur Pemeriksaan Dirujuk
7. Apabila pemeriksaan sendiri maka :
a. Analis melakukan pemeriksaan sesuai permintaan
b. Apabila hasil tidak sesuai, diadakan pemeriksaan ulang
8. Analis mencetak hasil
9. Dokter PK / Analis memverifikasi hasil
10. Admin menyerahkan hasil kepada pasien atau hasil diambil oleh
petugas bangsal

Unit Terkait Petugas Laboratorium, Perawat, Dokter, Patient Safety

PEMERIKSAAN DIRUJUK

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./002 02 1 dari 1
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

2
Tanggal Ditetapkan Oleh
STANDAR
PROSEDU
R
OPERASIO
01 Oktober 2010 Prof.DR.dr.H.Rifki Muslim, SpB.SpU
NAL
Direktur Utama
Pengertian Tata cara melakukan pemeriksaan rujukan.
Tujuan Agar didapatkan pelayanan yang cepat tepat dan akurat
Kebijakan a. Untuk meningkatkan pelayanan
b. Pemeriksaan yang belum mampu dikerjakan sendiri di rujuk ke
laboratorium rujukan
Prosedur 1. Administrasi memberikan informasi pemeriksaan dan biayanya
2. Apabila disetujui maka : Petugas laboratorium mencatat jenis
pemeriksaan di buku rujukan
3. Petugas telpon laboratorium rujukan untuk mengambil sampel
4. Apabila sampel minta dikirim maka kurir/sopir mengantar sampel
5. Laboratorium rujukan mengadakan pemeriksaan sesuai permintaan dan
bila selesai hasil dikirim ke laboratorium
6. Apabila hasil diambil, maka kurir/sopir mengambil hasil pemeriksaan
7. Petugas laboratorium mencatat hasil pemeriksaan rujukan dan
mencetaknya
8. Analis memverifikasi hasil pemeriksaan
9. Hasil di letakkan pada tempat pengambilan hasil, untuk pasien rawat
jalan petugas menginformasikan hasil pemeriksaan tersebut ke klien

Unit Terkait Analis, Kurir, Sopir, Laboratorium Rujukan , Keperawatan, Rawat Inap

PEMANTAPAN MUTU LABORATORIUM

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./003 02 1 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

3
Tanggal Ditetapkan Oleh
STANDAR
PROSEDU
R
OPERASIO
01 Oktober 2010 Prof.DR.dr.H.Rifki Muslim, SpB.SpU
NAL
Direktur Utama
Pengertian Tata cara melakukan pemantapan mutu baik internal maupun external.
Tujuan Untuk menjaga hasil pemeriksaan tepat dan akurat sesuai dengan kondisi
pasien.
Kebijakan a. Pemantapan mutu internal dilakukan dengan mengggunakan Minotrol
atau serum control
b. Melakukan pemantapan mutu External dengan membandingkan hasil
kita dengan hasil dati laboratorium rujukan
Prosedur 1. Analis mengadakan pemantapan mutu
a. Pemantapan mutu internal :
1) Pemeriksan Hematologi dengan menggunakan Minotrol.
Dilakukan setiap pagi sekali.
2) Pemeriksaan kimia Klinik menggunakan N. Control dilakukan
sesuai dengan kebutuhan
3) Pemeriksaan Koagulasi dengan menggunakan control plasma
dilakukan setiap melakukan pemeriksaan pasien/setiap hari
sekali.
4) Pemeriksaan manual dilakukan sesame tenaga analis.
b. Pemantapan mutu External :
1) Mengikuti program yang diselenggarakan oleh Derektorat
Jenderal Bina Pelayanan Medik Depkes RI. Direktorat Bina
Pelayanan Penunjang Medik, yang diselenggarakan sekali
dalam setahun untuk pemeriksaan kimia Klinik dan Hematologi.
2) Dengan mengirim sampel ke laboratorium rujukan.

PEMANTAPAN MUTU LABORATORIUM

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./003 02 2 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

4
Prosedur 2. Pemantapan mutu External :
a. Mendaftar ke Dirjen Yan Med
b. Mendapatkan sampel.
c. Dilakukan pemeriksaan sesuai dengan ketentuan yang ada.
d. Hasil kita kirim kembali ke Dirjen Yan Med.
e. Hasil dari Dirjen Yan Med dievaluasi.
f. Analis menindaklanjuti hasil evaluasi

Unit Terkait Laboratorium, Perawat, Patien Safety, Pelayanan Medik

PERMINTAAN DARAH KE PMI

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./004 02 1 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

5
Tanggal Ditetapkan Oleh
STANDAR
PROSEDU
R
OPERASIO
01 Oktober 2010 Prof.DR.dr.H.Rifki Muslim, SpB.SpU
NAL
Direktur Utama
Pengertian Tata cara melakukan permintaan darah ke PMI
Tujuan Agar pasien yang membutuhkan darah dilayani dengan cepat dan tepat
Kebijakan 1. Pastikan usaha darah dilakukan setelah ada persetujuan dari pasien atau
keluarga
2. Pastikan biodata pasien benar, sebelum blangko dan sempel darah di
bawa ke PMI
Prosedur 1. Kurir/perawat membawa blangko permintaan darah yang telah diisi
identitas pasien sesuai dengan kolom yang ada dan ditandatangani oleh
dokter yang merawat dengan disertai contoh darah yang telah diberi
identitas pasien ke laboratorium
2. Petugas laboratorium memeriksa kelayakan contoh darah dan
kelengkapan identitas pasien dalam blangko permintaan darah
3. Petugas laboratorium mencatat ke buku permintaan darah
4. Analis memeriksa golongan darah
5. Petugas laboratorium menghubungi PMI, bila darah yang dibutuhkan
ada maka kurir/sopir membawa blangko permintaan darah beserta
contoh darah ke PMI
6. Kartu pengambilan darah diserahkan ke petugas laboratorium
7. Bila darah di PMI sudah jadi, maka kurir/sopir mengambil darah di
PMI
8. Darah dari PMI di cek oleh petugas laboratorium mengenai :
a. Identitas pasien
b. Tanggal kedaluwarsa
c. Kualitas darah

PERMINTAAN DARAH KE PMI

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./004 02 2 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

Prosedur 9. Petugas laboratorium mencatat pada buku pernerimaan darah


10. Perawat mengambil darah ke laboratorium
6
Unit Terkait Rawat Inap, Poliklinik, IGD, LAborat, Dokter, Patient Safety

PENGAMBILAN SAMPEL DARAH

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./005 02 1 dari 3
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

7
Tanggal Ditetapkan Oleh
STANDAR
PROSEDU
R
OPERASIO
01 Oktober 2010 Prof.DR.dr.H.Rifki Muslim, SpB.SpU
NAL
Direktur Utama
Pengertian Tata cara pengambilan sampel darah vena, darah arteri maupun sempel
darah kapiler pada pasien rawat jalan maupun rawat inap
Tujuan Agar didapatkan sampel darah sesuai dengan yang dibutuhkan
Kebijakan 1. Pengambilan sempel darah dilakukan sesuai dengan SPO
2. Pengambilan sempel dilakukan oleh tenaga yang berkompeten
3. Pengambilan sampel pasien dirawat inap dilakukan beberapa waktu :
a. Pagi : jam 09.30 dan jam 12.30
b. Siang : jam 15.30 dan jam 18.30
c. Malam : jam 22.00 dan jam 05.00
Prosedur Pengambilan darah vena
1. Pastikan identitas pasien sesuai dengan pengantar
2. Siapkan alat-alat berupa :
a. Torniquet
b. Spuit
c. Kapas alkohol
d. Plester
3. Jelaskan tentang tujuan pengambilan sampel darah dan lokasi
pengambilan
4. Pasien diminta untuk duduk atau berbaring
5. Pasang torniquet 7,5 – 10 cm diatas bagian yang akan dilakukn tusukan
vena
6. Bersihkan arena pengambilan darah dengan kapas alkohol dengan cara
melingkar dari arah dalam ke luar
7. Biarkan 30 detik untuk pengeringan

PENGAMBILAN SAMPEL DARAH

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./005 02 2 dari 3
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

Prosedur 8. Jangan menyentuh area yang sudah dibersihkan


9. Pastikan tourniquet telah membendung vena dan tangan diminta untuk

8
mengepal
10. Tusuk vena dengan posisi lubang jarum menghadap keatas dengan
sudut 15 – 300
11. Setelah darah mengalir lepaskan tourniquet dan pasien disuruh untuk
membuka genggamannya
12. Setelah didapat darah yang cukup, tarik spuit secara perlahan-lahan dan
pasien di suruh untuk menekan bekas tusukan dengan kapas alkohol
13. Segera sampel darah dimasukkan dalam botol sesuai dengan jenis
pemeriksaannya. Untuk botol yang anti koagulan botolnya di bolak
balik + 10 x
14. Bekas tusukan kemudian di fiksasi dengan plester dan jangan langsung
melipat lengan

Pengambilan Darah Kapiler


1. Bersihkan ujung jari yang akan ditusuk dengan kapas alkohol
2. Biarkan kering, kemudian pegang jari pasien dengan ibu jari dan
telunjuk tangan kiri kita.
3. Tusukkan lancet pada bagian yang dianjurkan
4. Tekan ujung jar dengan kapas alkohol ± 5 – 10 detik

Pengambilan Darah Arteri


1. Bagian – bagian darah artery yang diambil :
a. Radial artery
b. Brachial artery
c. Femoral artery (bagian ini diambil hanya dalam kondisi gawat
darurat atau sulit mendapatkan artery lain)

PENGAMBILAN SAMPEL DARAH

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./005 02 3 dari 3
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

Prosedur 2. Siapkan peralatan antara lain :


a. Spuit 1 cc
b. Kapas alkohol

9
c. Termos es
3. Siapkan alat-alat yang akan digunakan ke dekat pasien
4. Letakkan tangan pasien diatas bantal dengan posisi menghadap keatas
5. Cari posisi Radial Artery dengan jari telunjuk
6. Usap dengan kapas alkohol pada bagian yang akan ditusuk dengan cara
memutar dan biarkan mongering
7. Tusukkan jarum dengan menghadap keatas posisi jarum 450 (pada
femoral 900), 5 – 10 mm dari posisi tangan kita, dengan posisi lubang
jarum berhadapan dengan aliran darah
8. Kedalaman jarum ditambah sedikit, bila darah telah nampak pada ujung
jarum pegang semprit dan biarkan darah mengalir
9. Bila tempat tusukan kurang tepat, perlahan-lahan tarik jarum sampai
ujung lubangnya di bawah kulit. Masukkan kembali jarum seperti
prosedur di atas
10. Tarik jarum segera bila darah yang diperlukan cukup
11. Tekan bagian tusukan dengan kapas kering selama ± 5 menit (pada
pasien dengan terapi antikoagulan, waktu menekan diperpanjang)
12. Bolak balikan sampel darah yang sudah didapat perlahan-lahan supaya
tercampur (homogen) dengan anti koagulan
13. Angkat kapas setelah ± 5 menit penekanan dan periksa apakah ada
pembengkakan. Periksa denyut nadi, bila normal kemudian pasang
plester. Dan bila redup atau menghilang panggil dokter segera

Unit Terkait Petugas Laboratorium, Rawat Inap, IGD, Poliklinik

PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./006 02 1 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

10
Tanggal Ditetapkan Oleh
STANDAR
PROSEDU
R
OPERASIO
01 Oktober 2010 Prof.DR.dr.H.Rifki Muslim, SpB.SpU
NAL
Direktur Utama
Pengertian Memberikan pelayanan pemeriksaan laboratorium kepada pasien rawat
jalan
Tujuan Untuk memberikan pelayanan yang exelent pada pasien rawat jalan
Kebijakan Instalasi laboratorium central memberi pelayanan 24 jam
Prosedur 1. Sambut kehadiran pasien dengan senyum, salam dan sapa
2. Tanyakan kepada pasien meliputi :
a. Surat pengantar dari dokter
b. Persyaratan pemeriksaan lab (pasien puasa ± 10 jam untuk periksa
gula puasa)
3. Sampaikan kepada pasien :
a. Biaya pemeriksaan
b. Lama pemeriksaan
4. Bila tidak ada pengantar, atas persetujuan pasien buatkan pengantar
5. Buatkan nota pembayaran dan pasien dipersilahkan membayar
6. Persilakan pasien untuk masuk ke ruang pemeriksaan
7. Menyerahkan surat permintaan pemeriksaan dan copy nota pembayaran
8. Siapkan peralatan sampling dan beri identitas pada botol/tabung sampel
meliputi :
a. Nama pasien
b. No register pasien
9. Informasi kepada pasien apa yang harus dilakukan setelah pengambilan
sampel (mis: makan/minum bagi pemeriksaan Gula I/II, jam
pengambilan)

PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./006 02 2 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

Prosedur 10. Pasien dipersilahkan menunggu di ruang tunggu dan atau informasikan
jam pengambilan hasil

11
11. Tulis identitas pasien dalam buku pemeriksaan meliputi :
a. Nama pasien
b. Dokter yang meminta pemeriksaan
c. No register
d. Jenis pemeriksaan
12. Lakukan pemeriksaan sesuai prosedur yang berlaku
13. Serahkan kepada pasien hasil pemeriksaan dengan mengecek ulang
identitas dan jenis pemeriksaan (croscek dengan nota)
a. Tulis jam penyerahan
b. Anjurkan pasien/keluarga umtuk membubuhkan bukti pengambilan
14. Ucapkan terima kasih atas kepercayaan pasien kepada RSR

Unit Terkait Petugas Laboratorium, Poliklinik, IGD


PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PASIEN RAWAT INAP

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./007 02 1 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

12
Tanggal Ditetapkan Oleh
STANDAR
PROSEDU
R
OPERASIO
01 Oktober 2010 Prof.DR.dr.H.Rifki Muslim, SpB.SpU
NAL
Direktur Utama
Pengertian Pasien rawat inap yang akan yang memerlukan pemeriksaan laboratorium
didaftarkan terlebih dahulu melalui computer
Tujuan Memberikan pelayanan pada pasien rawat inap secara cepat, tepat, akurat
dan ramah
Kebijakan 1. Pengambilan sampel dilakukan oleh tenaga yang berkompeten
2. Permintaan pemeriksaan di luar jam sampling, sampel diambil petugas
jaga bangsal atau ruangan
3. Print out hasil dilakukan di laboratorium
Prosedur 1. Pastikan icon order laboratorium aktif
2. Pilih nama pasien yang memerlukan permintaan pemeriksaan
laboratorium dan cocokan nomer register yang ada di komputer dengan
yang ada di status pasien
3. Masukkan dokter yang merawat pasien
4. Pilih jenis pemeriksaan yang dikehendaki
5. Catatan diisi bila ada permintaan khusus dan nomor kamar pasien
6. Cek sekali lagi identitas pasien dan jenis pemeriksaan
7. Klik “SIMPAN” dan klik “OK”
8. Apabila tidak memakai komputer, petugas bangsal menulus di formulir
permintaan pemeriksaan dan diantar ke laboratorium
9. Apabila ada permintaan pemeriksaan dari bangsal maka komputer di
laboratorium akan berbunyi
10. Petugas laboratorium akan mencatat dalam buku pendaftaran laborat.
Dan melakukan sampling sesuai dengan jam sampling

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM


PASIEN RAWAT INAP

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./007 02 2 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

Prosedur 11. Jam sampling :


a. Shift pagi : jam 9.30 dan jam 12.30

13
b. Shift siang : jam 15.30 dan jam 18.30
c. Shift malam : jam 22.00 dan jam 05.00
12. Bila tidak dalam jam sampling, dan membutuhkan pemeriksaan Cito
maka sampel diambilkan oleh perawat dan diantar ke laboratorium
13. Setelah ada hasil, informasikan ke ruang rawat tentang hasil
pemeriksaan bahwa hasil bisa dilihat di komputer dan anjurkan untuk
mengambil hasil di laboratorium
14. Permintaan pemeriksaan laboratorium di print dan di simpan sebagai
arsip

Unit Terkait Laboratorium, Rawat Inap

PENGAMBILAN SAMPEL KE BANGSAL / RUANGAN

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./008 02 1 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

14
Tanggal Ditetapkan Oleh
STANDAR
PROSEDU
R
OPERASIO
01 Oktober 2010 Prof.DR.dr.H.Rifki Muslim, SpB.SpU
NAL
Direktur Utama
Pengertian Pengambilan sampel dari ke bangsal rawat inap yang dilakukan oleh
petugas analis, sesuai dengan jam sampling
Tujuan Diperolehnya sampel darah sesuai kebutuhan pemeriksaan
Kebijakan 1. Pengambilan sempel dilakukan oleh tenaga yang berkompeten
2. Pengambilan sempel darah dilakukan sesuai dengan SPO
3. Pengambilan sampel pasien dirawat inap dilakukan beberapa waktu :
a. Pagi : jam 09.30 dan jam 12.30
b. Siang : jam 15.30 dan jam 18.30
c. Malam : jam 22.00 dan jam 05.00
Prosedur 1. Siapkan data pasien yang akan diambil sampelnya meliputi :
a. Nama pasien
b. Ruang
c. Nomor register
d. Jenis pemeriksaan
2. Siapkan peralatan untuk pengambilan sampel ke ruangan, kotak (tas)
berisi :
a. Spuit
b. Tabung darah
c. Botol
d. Tupres
e. Torniquet
3. Ucapkan salam setiap masuk ke ruang pasien
4. Klarifikasikan identitas pasien dengan menanyakan kepada pasien atau
keluarganya dan atau melihat identitas gelang pasien

PENGAMBILAN SAMPEL KE BANGSAL / RUANGAN

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./008 02 2 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

Prosedur 5. Beritahukan kepada pasien / penunggu pasien tentang tujuan dan lokasi
pengambilan sampel darah

15
6. Botol / tabung sampel diberi identitas pasien meliputi :
a. Nama pasien
b. No Register
7. Ucapkan Basmallah ketika mau ambil sampel darah dan Hamdallah
setelah selesai pengambilan
8. Masukkan sampel darah tersebut ke dalam botol/tabung sesuai dengan
identitas pasien dan sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan
9. Sampel yang memerlukan antikoagulan, tabung dibolak balik perlahan-
lahan sebanyak + 10x supaya tercampur (homogen) dengan
antikoagulan
10. Sampaikan kepada perawat ruang rawat inap bahwa pengambilan
sampel telah dilakukan

Unit Terkait Laboratorium, Rawat Inap

PEMERIKSAAN PROTHROMBIN TIME (PT)

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./009 02 1 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

16
Tanggal Ditetapkan Oleh
STANDAR
PROSEDU
R
OPERASIO
01 Oktober 2010 Prof.DR.dr.H.Rifki Muslim, SpB.SpU
NAL
Direktur Utama
Pengertian Tes ini dilakukan pada hari operasi untuk mendeteksi/menghindari
penurunan F IX yang berarti.
Tujuan Untuk mendeteksi kelainan faktor pembekuan darah dari jalur ekstrinsik
Kebijakan 1. Petugas laboratorium harus melakukan pemeriksaan ulang apabila hasil
pemeriksaan meragukan
2. Petugas laboratorium wajib menolak apabila spesimen tidak memenuhi
syarat
3. Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga yang kompeten
Prosedur 1. Hidupkan alat Sysmex CA-50
2. Siapkan sampel dengan perbandingan 1 bagian Na Citrat dengan 9
bagian darah
3. Campur Centrifuge dengan kecepatan 1000 rpm selama 5 menit
4. Preparasi Reagen Tromborel S dengan cara tambahkan 4 ml aguabidest
ke dalam 1 vial reagen
5. Campur dan tuang dalam cup sampel
6. Stabilitas selesai rekonstitusi.
a. Suhu 370 C tahan 8 jam
b. Suhu 150 - 250 C tahan 2 hari
c. Suhu 20 - 80 C tahan 5 hari
7. Ambil Reagen Tromborel dan masukkan dalam incubator suhu 37 0 C
selama 30 menit
8. Program alat
9. Pilih menu Select
10. Pilih menu Select test (angka no 1 ditekan)

PEMERIKSAAN PROTHROMBIN TIME (PT)

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./009 02 2 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

Prosedur 11. Pilih Chanel yang akan dipakai (Chanel no 1 – 4). (Pilih channel/well
yang akan digunakan)

17
12. Tekan “ENTER”
13. Pilih menu select test (isi select tes chanel dengan tes PT)
14. Pilih menu Select
15. Pilih angka “2” select CH (1 – 4)
16. Tekan Enter
17. Masukkan ID sampel / control plasma. Tekan Enter dan kembali ke
layar utama
18. Dengan menekan menu select 2x
19. Masukkan 50 mikron sampel plasma Citrat / kontrol plasma ke dalam
reaction tube.
20. Masukkan reaction tube tersebut ke dalam chanel/well yang telah
dipilih
21. Tekan start (maka alat akan menghitung mundur 180”)
22. Masukkan Tromborel S 100 mikron melalui dinding reaction tube
setelah waktu 2 detik terakhir dan langsung tutup chanel well tersebut
23. Catat hasil yang keluar di buku hasil pemeriksaan Hematologi
24. Cetak dan cek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan
25. Lakukan verifikasi hasil cetakan
26. Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan

Unit Terkait Petugas Laboratorium


PEMERIKSAAN KIMIA DARAH
DENGAN ALAT MIRA PLUS

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./010 02 1 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

18
Tanggal Ditetapkan Oleh
STANDAR
PROSEDU
R
OPERASIO
01 Oktober 2010 Prof.DR.dr.H.Rifki Muslim, SpB.SpU
NAL
Direktur Utama
Pengertian Serum diperiksa di alat ABX Mira Plus sesuai dengan parameter yang
diinginkan
Tujuan Untuk melakukan pemeriksaan kimia darah dengan menggunakan alat
ABX Mira Plus
Kebijakan 1. Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga yang kompeten
2. Petugas laboratorium harus melakukan pemeriksaan ulang apabila hasil
pemeriksaan meragukan
3. Petugas laboratorium wajib menolak apabila spesimen tidak memenuhi
syarat
Prosedur 1. Siapkan sampel berupa darah beku dan teliti identitas sampel
2. Centrifuge sampel selama 10 – 30 menit
3. Pisahkan serum dengan darahnya
4. Cek kelayakan sampel, bila serum keruh lakukan centrifuge lagi selama
5’ dan bila serum lisis, lakukan pengambilan sampel kembali
5. Cocokkan identitas pasien (nama, no register) yang ada di botol sampel
dengan identitas pasien yang ada di buku pemeriksaan
6. Masukkan sampel ke dalam cup sampel yang tersedia pada alat
autoanalyzer dan catat pada nomor berapa sampel dimasukkan
7. Masukkan identitas pasien dan jenis pemeriksaan ke dalam alat caranya
a. Tekan menu Routine
b. Masukkan nama pasien tekan Enter
c. Masukkan posisi sampel nomor berapa tekan Enter
d. Masukkan jenis pemeriksaan yang dikehendaki tekan Enter

PEMERIKSAAN KIMIA DARAH


DENGAN ALAT MIRA PLUS

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./010 02 2 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

Prosedur e. Tekan start, maka alat akan melakukan pemeriksaan secara otomatis
8. Catat hasil pemeriksaan di buku pemeriksaan

19
9. Lihat riwayat hasil pemeriksaan sebelumnya melalui history yang ada
di komputer. Bila hasil mengalami kenaikan/penurunan atau abnormal,
ulangi pemeriksaannya, dan bila masih tetap tanyakan kondisi pasien
kepada perawat jaga. Bila tidak sesuai antara kondisi pasien dan hasil
pemeriksaan, lakukan pengambilan sampel lagi
10. Cetak dan cek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan
11. Lakukan verifikasi hasil cetakan
12. Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan

Unit Terkait Petugas Laboratorium


PEMERIKSAAN KIMIA DARAH
DENGAN PENTRA 400

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./011 02 1 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

20
Tanggal Ditetapkan Oleh
STANDAR
PROSEDU
R
OPERASIO
01 Oktober 2010 Prof.DR.dr.H.Rifki Muslim, SpB.SpU
NAL
Direktur Utama
Pengertian Serum diperiksa di alat ABX Pentra 400 sesuai dengan parameter yang
diinginkan
Tujuan Untuk melakukan pemeriksaan kimia darah dengan menggunakan alat
Pentra 400
Kebijakan 1. Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga yang kompeten
2. Petugas laboratorium harus melakukan pemeriksaan ulang apabila hasil
pemeriksaan meragukan
3. Petugas laboratorium wajib menolak apabila spesimen tidak memenuhi
syarat
Prosedur 1. Siapkan sampel berupa darah beku dan teliti identitas sampel
2. Centrifuge sampel selama 10 – 30 menit
3. Pisahkan serum dengan darahnya
4. Cek kelayakan sampel, bila serum keruh lakukan dicentrifuge lagi
selama 5’ dan bila serum lisis, lakukan pengambilan sampel kembali
5. Cocokkan identitas pasien (nama, no register) yang ada di botol sampel
dengan identitas yang ada di buku pemeriksaan
6. Masukkan sampel ke dalam cup sampel yang tersedia pada alat
autoanalyzer dan catat di buku pemeriksaan pada nomor berapa sampel
dimasukkan
7. Masukkan identitas pasien dan jenis pemeriksaan ke dalam alat Pentra
400 dengan cara :
a. Pilih menu worklist
b. Pilih menu patient
c. Pilih tanda +
PEMERIKSAAN KIMIA DARAH
DENGAN PENTRA 400

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./011 02 2 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

Prosedur d. Masukkan nama pasien dalam kolom sampel ID


e. Pilih rak berapa dan posisi sampel nomor berapa

21
f. Pilih jenis pemeriksaan
g. Pilih tanda centang pada bagian bawah
h. Tekan start maka alat akan melakukan pemeriksaan secara otomatis
sesuai dengan yang kita program
8. Catat hasil pemeriksaan di buku pemeriksaan
9. Lihat riwayat hasil pemeriksaan sebelumnya melalui history yang ada
di komputer. Bila hasil mengalami kenaikan/penurunan atau abnormal,
ulangi pemeriksaannya, dan bila masih tetap tanyakan kondisi pasien
kepada perawat jaga. Bila tidak sesuai antara kondisi pasien dan hasil
pemeriksaan, lakukan pengambilan sampel lagi
10. Cetak dan cek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan
11. Lakukan verifikasi hasil cetakan
12. Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan

Unit Terkait Perugas Laboratorium


PEMERIKSAAN KIMIA DARAH
DENGAN PENTRA 60

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./012 02 1 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

22
Tanggal Ditetapkan Oleh
STANDAR
PROSEDU
R
OPERASIO
01 Oktober 2010 Prof.DR.dr.H.Rifki Muslim, SpB.SpU
NAL
Direktur Utama
Pengertian Pemeriksaan Hematologi dilakukan dengan metode autoanaliser dengan
memakai alat ABX Pentra 60
Tujuan Untuk mengetahui kadar Hb, AL, AT, AE, HT dan hitung jenis leukosit.
Kebijakan 1. Petugas laboratorium harus melakukan pemeriksaan ulang apabila hasil
pemeriksaan meragukan
2. Petugas laboratorium wajib menolak apabila spesimen tidak memenuhi
syarat
3. Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga yang kompeten
Prosedur 1. Cek kelayakan sampel meliputi :
a. Identitas sampel
b. Volume sampel
c. Ada bekuan / jendelanya
2. Lakukan pemeriksaan bila sampel layak, bila tidak ambil sampel
kembali
3. Lihat identitas sampel dengan identitas pasien yang ada di buku
pemeriksaan dan jenis pemeriksaan
4. Homogenkan sampel darah EDTA dengan jalan : botol sampel diputar-
putar ± 10 kali, supaya darah yang ada di botol tercampur rata
5. Lakukan pemeriksaan dengan cara :
a. Pilih pemeriksaan QBC atau QBC + Dif
b. Masukkan nama pasien
c. Dengan jarum yang ada pada alat, masukkan jarum tsb ke dalam
botol yang ada sampelnya

PEMERIKSAAN KIMIA DARAH


DENGAN PENTRA 60

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./012 02 2 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

Prosedur d. Tekan Start. Alat secara otomatis akan menghisap sampel tersebut,
setelah selesai, ambil botol sampel. Alat akan melakukan

23
pemerikssaan secara otomatis.
6. Catat hasil pemeriksaan di buku pemeriksaan
7. Lihat riwayat hasil pemeriksaan sebelumnya melalui history yang ada
di komputer. Bila hasil mengalami kenaikan/penurunan atau abnormal,
ulangi pemeriksaannya, dan bila masih tetap tanyakan kondisi pasien
kepada perawat jaga. Bila tidak sesuai antara kondisi pasien dan hasil
pemeriksaan, lakukan pengambilan sampel lagi
8. Cetak dan cek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan
9. Lakukan verifikasi hasil cetakan
10. Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan

Unit Terkait Petugas Laboratorium

KALIBRASI ALAT ABX PENTRA 60

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./013 02 1 dari 1
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

24
Tanggal Ditetapkan Oleh
STANDAR
PROSEDU
R
OPERASIO
01 Oktober 2010 Prof.DR.dr.H.Rifki Muslim, SpB.SpU
NAL
Direktur Utama
Pengertian Untuk mencari nilai Koefisien dari masing-masing parameter yang ada.
Tujuan Agar alat dapat digunakan setiap saat dan nilai yang dihasilkan sesuai
dengan kondisi pasien.
Kebijakan 1. Semua analis dapat mengoperasikan alat ABX Pentra 60 dengan baik
dan benar
2. Alat dilakukan kalibrasi setiap 6 bulan
3. Pengoperasian alat dilakukan oleh tenaga yang berkompeten
Prosedur 1. Cari menu kalibrasi tekan Enter
2. Pilih menu Autokalibrasi tekan Enter
3. Masukkan Lot Kalibrasi
4. Masukkan Exp. Date dari minotrol
5. Masukkan nilai target minotrol
6. Pilih Continue dan tekan Enter
7. Lakukan kalibrasi dengan Minotrol
8. Setelah selesai maka akan didapat nilai Koefisien dari kalibrasi tersebut
9. Alat bisa digunakan

Unit Terkait Petugas Laboratorium

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./014 02 1 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

25
Tanggal Ditetapkan Oleh
STANDAR
PROSEDU
R
OPERASIO
01 Oktober 2010 Prof.DR.dr.H.Rifki Muslim, SpB.SpU
NAL
Direktur Utama
Pengertian Reaksi antara antigen dalam erytrosit antibody yang ada dalam serum.
Tujuan Untuk mengetahui jenis golongan darah.
Kebijakan 1. Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga yang kompeten
2. Petugas laboratorium harus melakukan pemeriksaan ulang apabila hasil
pemeriksaan meragukan
3. Petugas laboratorium wajib menolak apabila spesimen tidak memenuhi
syarat
Prosedur 1. Siapkan alat dan Reagen :
a. Lancet
b. Obyek Glas
c. Pengaduk
d. Kartu golongan darah
e. Reagen Anti A, Anti B, Anti AB, Anti D
2. Ambil darah kapiler atau sampel darah EDTA
3. Teliti identitas sampel yang akan diperiksa golongan darahnya meliputi
a. Nama pasien
b. No Register pasien
4. Buatkan kartu golongan darah bila pasien menghendaki kartu golongan
darah dan ketik data pasien dalam kartu meliputi :
a. Nama pasien
b. Umur / tanggal lahir
c. Alamat pasien
5. Siapkan reagen golongan darah

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./014 02 2 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

Prosedur 6. Teteskan darah pada kartu golongan darah pada tempat yang telah
ditentukan
26
7. Teteskan reagen antisera A, B, anti D dan Anti AB, pada kartu golongan
yang sudah ditetesi darah tadi (bila tidak minta pakai kartu pemeriksaan
ditempat obyek glas dan hanya memakai Anti A dan Anti B)
8. Campur dengan menggunakan pengaduk dan goyang obyek gelas/kartu
golongan tadi ±2 menit
9. Amati adanya aglutinasi dan tentukan jenis golongan darahnya

Gol Anti A Anti B Anti AB Anti D


A / RH+ + - + +
B / RH+ - + + +
AB / RH+ + + + +
0 / RH+ - - - +

10. Tulis hasil yang didapat dalam buku hasil pemeriksaan dan dalam kartu
golongan darah
11. Keringkan kartu golongan darah dalam oven

Unit Terkait Petugas Laboratorium

PEMERIKSAAN BGA DENGAN ALAT NOVA

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./015 02 1 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

Tanggal Ditetapkan Oleh


STANDAR
PROSEDU
R
OPERASIO
01 Oktober 2010 Prof.DR.dr.H.Rifki Muslim, SpB.SpU
NAL
Direktur Utama
Pengertian Pemeriksaan darah yang diambil dari darah arteri yang bertujuan untuk
mengetahui keadaan hipoksimia, hipokapnia, hiperkapnia, serta

27
mengetahui apakah ada perubahan pH dan asidosis atau alkalosis, baik
metabolik maupun respiratorik.
Tujuan Untuk mengukur pH, PO2 dan PCO2, jumlah CO2
Kebijakan 1. Semua analis dapat melakukan pemeriksaan BGA dengan baik dan
benar
2. Petugas laboratorium harus melakukan pemeriksaan ulang apabila hasil
pemeriksaan meragukan
3. Petugas laboratorium wajib menolak apabila spesimen tidak memenuhi
syarat
4. Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga yang kompeten
5. Pengambilan darah untuk pemeriksaan BGA di rawat inap dilakukan
oleh petugas analis
6. Pengambilan sampel BGA di ICU bias dilakukan oleh perawat
Prosedur 1. Siapkan sampel berupa darah arteri dengan anti koagulan heparin,
dengan disertai data pasien meliputi :
a. Nama pasien
b. No register
c. Suhu tubuh saat diambil sampel
d. Berapa % saturas O2 yang diterima pasien
2. Teliti kelayakan sampel meliputi ada tidaknya bekuan darah dan
volume sampel, bila tidak memenuhi syarat, ambil sampelnya lagi

PEMERIKSAAN BGA DENGAN ALAT NOVA

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./015 02 2 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

Prosedur 3. Campur sampel dengan cara diputar spuit dengan kedua tangan sampai
homogen
4. Tekan pada alat tanda spuit, melalui jarum sampel masukkan sampel
dalam jarum dan tekan aspirat normal
5. Masukkan data pasien ke dalam mesin meliputi :
a. No sampel
b. Suhu tubuh pasien
c. O2 yang diterima pasien

28
d. Setelah data dimasukkan tekan Ok
6. Hasil yang keluar dari alat dikoreksi, bila ada hasil yang abnormal
konfirmasi dengan perawat jaga
7. Cetak dan cek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan
8. Lakukan verifikasi hasil cetakan
9. Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan

Unit Terkait Petugas Laboratorium

PENGELOLAAN LIMBAH LABORATORIUM

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./016 02 1 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

Tanggal Ditetapkan Oleh


STANDAR
PROSEDU
R
OPERASIO
01 Oktober 2010 Prof.DR.dr.H.Rifki Muslim, SpB.SpU
NAL
Direktur Utama
Pengertian Limbah Laborat baik limbah cair maupun limbah padat dibuang ditempat
yang telah disediakan sesuai dengan jenis limbahnya.
Tujuan Untuk mengurangi penyebaran penyakit yang disebabkan oleh limbah
Kebijakan Pengelolaan limbah rumah sakit menggunakan sistem IPAL
Prosedur 1. Limbah padat laboratorium meliputi :
a. Sampah umum non infeksius

29
1) Limbah dimasukkan dalam kantong plastik yang berwarna
hitam
2) Dibawa ke tempat pembuangan sementara oleh petugas
kebersihan untuk dibuang ke pembuangan sampah akhir oleh
Dinas Kebersihan Kota
b. Sampah padat infeksius
1) Sampah padat infeksius dimasukkan dalam kantong plastik
yang berwarna kuning
2) Diambil oleh petugas kebersihan untuk dibakar di tempat
pembakaran (incenerator)
c. Sampah padat infeksius yang tajam
1) Siapkan botol plastik tahan bocor dan isi dengan cairan
desinfektan
2) Masukkan sampah padat infeksius ke dalam botol yang telah
disiapkan dengan menggunakan handscun
3) Sampah tersebut diambil sendiri oleh petugas sanitasi untuk
dibakar di tempat pembakaran (incinerator)

PENGELOLAAN LIMBAH LABORATORIUM

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./016 02 2 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

Prosedur 1. Limbah cair laboratorium meliputi :


a. Limbah cair umum non infeksius
1) Buang limbah cair tesebut langsung ke dalam westapel
kemudian masuk dalam saluran pembuangan air/limbah umum
rumah sakit
2) Limba h cair tersebut langsung masuk ke got
b. Limbah cair infeksius
1) Limbah cair infeksius (darah, urin, zat kimia yang berbahaya,
cairan lainnya yang infeksius) dibuang dalam Closed yang
sebelumnya diberi desinfektan terlebih dahulu
2) Limbah tersebut menuju saluran IPAL rumah sakit

30
Unit Terkait Laboratorium, Sanitasi, Cleaning

PERSIAPAN PEMAKAIAN ALAT ABX PENTRA 60

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./017 02 1 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

Tanggal Ditetapkan Oleh


STANDAR
PROSEDU
R
OPERASIO
01 Oktober 2010 Prof.DR.dr.H.Rifki Muslim, SpB.SpU
NAL
Direktur Utama
Pengertian Setiap pagi alat ABX Pentra 60 dicek reagennya, dibuang limbahnya dan
dilakukan starup.
Tujuan Agar alat dapat digunakan setiap saat
Kebijakan 1. Pengoperasian alat dilakukan oleh tenaga yang berkompeten
2. Alat harus selalu dapat dioperasikan setiap saat
Prosedur 1. Tekan tombol “On” untuk menghidupkan alat.
2. Lihat konsentrasi Reagen dengan jalan membuka tutup bagian depan /
lihat prosentase reagen dengan jalan tekan Esc dan pilih reagen pilih
level change.
3. Lakukan start up dengan jalan tekan start up.

31
4. Lihat nilai start up yang muncul, semua nilai parameter menunjukkan
angka 0, kecuali untuk
a. Nilai range PLT  0 – 5
b. WBC  0 – 2
5. Bila nilai start up masuk dalam batas nilai range maka alat dapat
digunakan
6. Bila nilai start up diluar dari nilai range, maka alat akan melakukan start
up secara otomatis sampai 3x
7. Bila nilai start up masih diluar nilai range, lakukan Concentrat
Cleaning. Ulangi start up kembali. Bila nilai sudah masuk dalam range,
alat siap digunakan.
8. Cek dengan minotrol (kontrol hematologi) setiap pagi sebelum
melakukan pemeriksaan

PERSIAPAN PEMAKAIAN ALAT ABX PENTRA 60

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./017 02 2 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

Prosedur 9. Bila nilai masuk dalam range alat siap dipakai. Bila tidak cek reagen
dan minotrol dan lakukan kalibrasi dengan cara :
a. Tekan Esc.
b. Pilih cslibration
c. Pilih Auto Calibration
10. Lihat nilai kalibrasi, bila masuk alat dapat digunakan

32
Unit Terkait Petugas Laboratorium

PERSIAPAN PEMAKAIAN ALAT MIRA PLUS

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./018 02 1 dari 1
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

Tanggal Ditetapkan Oleh


STANDAR
PROSEDU
R
OPERASIO
01 Oktober 2010 Prof.DR.dr.H.Rifki Muslim, SpB.SpU
NAL
Direktur Utama
Pengertian Setiap pagi alat mira dilakukan prime terhadap nedlenya dan juga dibuang
limbah dan diisi air pada wastenya.
Tujuan Agar alat dapat dipakai setiap saat
Kebijakan 1. Semua analis dapat mengoperasionalkan alat Mitra Plus dengan baik
dan benar
2. Alat dapat digunakan setiap saat
3. Pengoperasian alat dilakukan oleh tenaga yang berkompeten
Prosedur 1. Nyalakan stabilitator, diikuti dengan menyalakan alat Mira Plus.
2. Masukkan kode operator
3. Cek kesiapan alat meliputi : persediaan air dalam reservoir dan buang
limbah air yang ada dalam westavel.
4. Hapus memori pemeriksaan tanggal sebelumnya dengan cara tekan
“Info” - 2 (pasien result) – delete, untuk mendapatkan worklist yang

33
baru.
5. Lakukan pencucian jarum dengan jalan tekan info tekan angka 6
kemudian pilih prime
6. Siapkan reagen sesuai dengan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan.
7. Untuk setiap pagi bila alat mau dipakai lakukan kontrol dengan serum
kontrol normal, bila ada hasil yang tidak masuk dalam range kontrol
lakukan kalibrasi reagen dengan menggunakan N.Control dan Multical.
8. Alat siap untuk digunakan

Unit Terkait Petugas Laboratorium


PEMERIKSAAN D-DAEMER
DENGAN ALAT CARDIAC READER

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./019 02 1 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

Tanggal Ditetapkan Oleh


STANDAR
PROSEDU
R
OPERASIO
01 Oktober 2010 Prof.DR.dr.H.Rifki Muslim, SpB.SpU
NAL
Direktur Utama
Pengertian Tes skrening untuk deteksi Dissminated Intravascular Coagulation (DIC)
Tujuan Untuk Mengetahui nilai D-Daemer.
Kebijakan 1. Petugas laboratorium harus melakukan pemeriksaan ulang apabila hasil
pemeriksaan meragukan
2. Petugas laboratorium wajib menolak apabila spesimen tidak memenuhi
syarat
3. Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga yang kompeten
Prosedur 1. Tekan tombol “On” untuk menghidupkan alat
2. Measukkan kode pin yang ada dalam kit reagen ke alat Cardiac Reader
3. Tunggu sampai alat siap
4. Masukkan strip pada tempatnya
5. Tekan “Start”
6. Tuangkan Whole Blood dengan anti koagulasi heparin sebanyak 150
micron pada lubang strip
7. Tekan start
34
8. Tunggu sampai hasil terbaca oleh alat
9. Catat hasil yang keluar ke dalam buku pemeriksaan hasil kimia darah
10. Ambil strip dan buang ke dalam tempat pembuangan sampah medis
11. Ambil kode pin dari alat dan masukkan kembali ke kit reagen
12. Matikan alat dengan menekan tombol “Off”
13. Cetak dan cek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan.

PEMERIKSAAN D-DAEMER
DENGAN ALAT CARDIAC READER

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./019 02 2 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

Prosedur 14. Lakukan verifikasi hasil cetakan


15. Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan

35
Unit Terkait Petugas Laboratorium
PEMERIKSAAN TROPONIN T
DENGAN ALAT CARDIAC READER

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./020 02 1 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

Tanggal Ditetapkan Oleh


STANDAR
PROSEDU
R
OPERASIO
01 Oktober 2010 Prof.DR.dr.H.Rifki Muslim, SpB.SpU
NAL
Direktur Utama
Pengertian Cara untuk melakukan pemeriksaan troponin T dengan menggunakan alat
Cardiac reader.
Tujuan Untuk melakukan pemeriksaan Troponin T
Kebijakan 1. Semua analis dapat melakukan pemeriksaan Troponin T dengan baik
dan benar
2. Petugas laboratorium harus melakukan pemeriksaan ulang apabila hasil
pemeriksaan meragukan
3. Petugas laboratorium wajib menolak apabila spesimen tidak memenuhi
syarat
4. Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga yang kompeten
Prosedur 1. Tekan tombol “On” untuk menghidupkan alat
2. Measukkan kode pin yang ada dalam kit reagen ke alat Cardiac Reader
3. Tunggu sampai alat siap
4. Masukkan strip pada tempatnya
5. Tekan “Start”
6. Tuangkan Whole Blood dengan anti koagulasi heparin sebanyak 150
micron pada lubang strip
7. Tekan start
8. Tunggu sampai hasil terbaca oleh alat

36
9. Catat hasil yang keluar ke dalam buku pemeriksaan hasil kimia darah
10. Ambil strip dan buang ke dalam tempat pembuangan sampah medis
11. Ambil kode pin dari alat dan masukkan kembali ke kit reagen
12. Matikan alat dengan menekan tombol “Off”
PEMERIKSAAN TROPONIN T
DENGAN ALAT CARDIAC READER

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./020 02 2 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

Prosedur 13. Cetak dan sek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan.
14. Lakukan verifikasi hasil cetakan.
15. Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan

37
Unit Terkait Petugas Laboratorium
MENGGANTI REAGEN PHOX
PADA ALAT BGA NOVA

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./021 02 1 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

Tanggal Ditetapkan Oleh


STANDAR
PROSEDU
R
OPERASIO
01 Oktober 2010 Prof.DR.dr.H.Rifki Muslim, SpB.SpU
NAL
Direktur Utama
Pengertian Reagen Pock yang ada dalam alat bila sudah terpakai 98% diganti dengan
reagen Pock yang baru.
Tujuan Agar semua tenaga Analis dapat melakukan penggantian reagen dengan
baik dan benar
Kebijakan 1. Semua analis dapat mengoperasionalkan alat BGA NOVA dengan baik
dan benar
2. Alat dapat digunakan setiap saat
3. Pengoperasian alat dilakukan oleh tenaga yang berkompeten
Prosedur 1. Tekan tulisan Menu yang ada dalam alat BGA
2. Pilih menu Change Cartridge kemudian tekan Enter.
3. Pilih menu Calibrator Cartridge lalu tekan Enter.
4. Ikuti instruksi yang ada dalam alat.
5. Buka penutup pada depan alat.
6. Ambil reagen Calibrator Cartridge yang ada dalam alat.
7. Ganti dengan Calibrator Cartridge yang baru.
8. Tekan menu move probe, probe akan keluar
9. Ganti probe dengan yang baru (setiap reagen yang beru ada probenya)
10. Pintu ditutup lagi
11. Tekan menu Prime
12. Setelah selesai lakukan Rekalibrasi dengan menekan menu Yes
13. Alat siap digunakan.

Unit Terkait Laboratorium

38
KALIBRASI ALAT NOVA BGA

RS ROEMANI Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang RSR/SPO/Lab./022 02 1 dari 2
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

Tanggal Ditetapkan Oleh


STANDAR
PROSEDU
R
OPERASIO
01 Oktober 2010 Prof.DR.dr.H.Rifki Muslim, SpB.SpU
NAL
Direktur Utama
Pengertian Mencari nilai slop limit dari Elektrode Na, PCO2, SO2, PH dan PO2
Tujuan Agar alat dapat digunakan setiap saat dan nilai yang dihasilkan sesuai
dengan kondisi pasien.
Kebijakan 1. Semua Analis dapat mengoperasionalkan alat BGA Nova sesuai
prosedur
2. Pengoperasian alat dilakukan oleh tenaga yang berkompeten
Prosedur 1. Pilih menu Calibration.
2. Pilih yang akan dilakukan kalibrasi internal / external.
a. Kalibrasi Internal
1) Pilih menu kalibrasi Internal (untuk mengkalibrasi PH, PCO2,
pO2, Hct)
2) Tekan enter maka alat akan melakukan kalibrasi internal secara
otomatis
b. Kalibrasi External
1) Pilih menu kalibrasi External (untuk mengkalibrasi Hb, SO2%)
2) Tekan Enter
3) Alat akan memulai kalibrasi, tunggu sampai ada petunjuk dari
alat
4) Masukkan nilai kalibrasi I
5) Isap larutan kalibrasi dan tekan Continue
6) Tekan menu Analyze, tunggu sampai ada petunjuk lagi
7) Masukkan nilai kalibrasi II
8) Isap larutan kalibrasi II dengan menekan menu Continue

KALIBRASI ALAT NOVA BGA

39
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RS ROEMANI
MUHAMMADIYAH RSR/SPO/Lab./022 02 2 dari 2
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752
Prosedur 9) Tekan menu Analyze
10) Tunggu sampai proses selesai
3. Lihat dalam monitor ada tidaknya tanda silang. Bila tidak ada tanda
silang maka alat dapat digunakan.
4. Bila ada tanda silang ulangi kalibrasi kembali

Unit Terkait Laboratorium

PEMERIKSAAN ANTI HCV TEST DEVICE

40
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RS ROEMANI
MUHAMMADIYAH RSR/SPO/Lab./023 02 1 dari 2
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

STANDAR Tanggal Ditetapkan Oleh


PROSEDU
R
OPERASIO 01 Oktober 2010 Prof.DR.dr. H.Rifki Muslim, SpB. SpU
NAL Direktur Utama
Pengertian Pemeriksaan untuk menentukan Diagnosis terhadap virus Hepatitis C
Tujuan Untuk mengetahui adanya antibody terhadap virus Hepatitis C dalam tubuh
Kebijakan 1. Semua Analis dapat melakukan pemeriksaan Anti HCV dengan baik
dan benar
2. Petugas laboratorium harus melakukan pemeriksaan ulang apabila hasil
pemeriksaan meragukan
3. Petugas laboratorium wajib menolak apabila tidak memenuhi syarat
4. Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga yang berkompeten
Prosedur 1. Catat identitas pasien yang akan diperiksa dalam buku pemeriksaan
meliputi :
a. Nama pasien
b. Nomor register
c. Ruang/bangsal
d. Dokter yang merawat
2. Siapkan sample serum/plasma
3. Siapkan reagen device Anti HCV
4. Cocokkan identitas sample dengan identitas pasien yang akan diperiksa
5. Buka kemasan device Anti HCV
6. Dengan memakai drop yang ada di kemasannya tetesi lubang yang ada
di device dengan 3 tetes/100 mikron serum/plasma tambah 2 tetes
buffer.
7. Inkubasi selama 3 menit dalam suhu kamar
8. Baca hasil yang keluar
a. Bila ada satu garis pada area C maka hasil negative.

PEMERIKSAAN ANTI HCV TEST DEVICE

41
Nomor dokumen Nomor revisi Halaman
RS ROEMANI
MUHAMMADIYAH RSR/SPO/Lab./023 02 2 dari 2
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752
Prosedur b. Bila ada dua garis pada area C dan pada area T maka hasil positif.
c. Bila ada satu garis pada area T atau tidak muncul garis pada area C
maupun pada area T maka hasil dinyatakan Invalid. Ulangi
pemeriksaan lagi.
9. Catat hasil yang didapat di buku hasil pemeriksaan Kimia Klinik
10. Cetak dan cek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan
11. Lakukan verifikasi hasil cetakan
12. Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan

Unit Terkait Laboratorium

CONCENTRAT CLEANING ALAT ABX PENTRA 60

42
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RS ROEMANI
MUHAMMADIYAH RSR/SPO/Lab./023 02 1 dari 1
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

STANDAR Tanggal Ditetapkan Oleh


PROSEDU
R
OPERASIO 01 Oktober 2010 Prof.DR.dr. H.Rifki Muslim, SpB. SpU
NAL Direktur Utama
Pengertian Membersihkan Chamber-Chamber dengan menggunakan larutan ABX
Minoclair agar jendalan-jendalan yang ada dalam camber bisa larut.
Tujuan Untuk membersihkan dari jendalan-jendalan / sisa-sisa sampel darah
Kebijakan 1. Semua Analis dapat mengoperasionalkan alat ABX Pentra 60 dengan
baik dan benar
2. Alat dilakukan kalibrasi setiap 6 bulan
3. Pengoperasian alat dilakukan oleh tenaga yang berkompeten
Prosedur 1. Pilih menu Maintenance dan tekan Enter.
2. Pilih menu Hidraulics System, tekan Enter
3. Pilih menu Concentrat Cleaning, tekan Enter.
4. Buka Cover sebelah samping kanan.
5. Tunggu sampai ada instruksi lagi dari alat.
6. Isi camber yang ada di alat dengan 5 ml larutan Concentrat Cleaning.
7. Tutup Cover kembali, tekan Enter. Alat akan melakukan concentrate
cleaning secara otomatis.
8. Tunggu sampai proses selesai.
9. Kembali ke menu awal.
10. Alat siap untuk dipakai kembali.

Unit Terkait Laboratorium

PEMERIKSAAN WIDAL METODE AGLUTINASI

43
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RS ROEMANI
MUHAMMADIYAH RSR/SPO/Lab./024 02 1 dari 2
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

STANDAR Tanggal Ditetapkan Oleh


PROSEDU
R
OPERASIO 01 Oktober 2010 Prof.DR.dr. H.Rifki Muslim, SpB. SpU
NAL Direktur Utama
Pengertian Pemeriksaan serologis terhadap kuman salmonella baik yang tifoid
maupun yang nontipoid yang dikenal sebagai paratifus.
Tujuan Untuk mengetahui adanya infeksi kuman Salmonella dalam tubuh
Kebijakan 1. Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga yang berkompeten
2. Petugas laboratorium harus melakukan pemeriksaan ulang apabila hasil
pemeriksaan meragukan
3. Petugas laboratorium wajib menolak apabila tidak memenuhi syarat
Prosedur 1. Siapkan obyek glas dan batang pengaduk.
2. Siapkan Reagen Widal :
a. Salmonella Typhi O
b. Salmonella Typhi H
c. Salmonella Para Typhi A
d. Salmonella Para Typhi B
e. Salmonella Para Typhi C
3. Teteskan ke dalam obyek glas masing-masing reagen widal sebanyak
satu tetes.
4. Tambahkan masing-masing reagen tersebut dengan sampel
serum/plasma EDTA sebanyak 20 mikron.
5. Dengan batang pengaduk campur sampai homogeny antara sampel
dengan reagen widal tersebut.
6. Goyang obyek glas tersebut selama 2 menit
7. Amati adanya aglutinasi.
8. Bila terjadi aglutinasi lakukan pengenceran :
a. Teteskan reagen yang terjadi aglutinasi tadi ke dalam obyek glas

PEMERIKSAAN WIDAL METODE AGLUTINASI

44
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RS ROEMANI
MUHAMMADIYAH RSR/SPO/Lab./024 02 2 dari 2
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752
Prosedur b. Masing-masing tetes reagen tambah 10 mikron serum/plasma
d. Lakukan seperti no. 5 dan 6
e. Bila tidak terjadi aglutinasi maka hasil 1/80. Bila terjadi aglutinasi
lakukan pengencaran lagi
f. Ambil 10 mikron NaCl + 10 mikron serum/plasma EDTA campur
g. Ambil 10 mikron dari campuran tadi dan lakukan seperti no. 5 dan
6
h. Bila tidak terjadi aglutinasi maka hasil 1/160
i. Bila masih terjadi aglutinasi maka hasil 1/320
6. Hasil yang didapat ditulis di buku hasil pemeriksaan kimia darah
7. Cetak dan cek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan
8. Lakukan verifikasi hasil cetakan
9. Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan

Unit Terkait Petugas Laboratorium

PEMERIKSAAN URIN ANALISA

45
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RS ROEMANI
MUHAMMADIYAH RSR/SPO/Lab./025 02 1 dari 2
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

STANDAR Tanggal Ditetapkan Oleh


PROSEDU
R
OPERASIO 01 Oktober 2010 Prof.DR.dr. H.Rifki Muslim, SpB. SpU
NAL Direktur Utama
Pengertian Sampel urin diperiksa secara makroskopis maupun mikroskopis.
Tujuan Untuk mengetahui adanya infeksi dalam saluran kencing
Kebijakan 1. Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga yang berkompeten
2. Petugas laboratorium harus melakukan pemeriksaan ulang apabila hasil
pemeriksaan meragukan
3. Petugas laboratorium wajib menolak apabila tidak memenuhi syarat
Prosedur 1. Siapkan alat :
a. Mikroskop dan Centrifuge
b. Tabung reaksi, deck glass dan Obyek glass
2. Reagen yang dipakai Strip Urin 10 Parameter.
3. Siapkan sampel urin
4. Catat dalam buku hasil pemeriksaan Urin Identitas Pasien meliputi :
a. Nama pasien
b. Ruang pasien
c. Nomor register pasien
5. Campur urin dan tuangkan ke dalam tabung reaksi ± 5 ml.
6. Amati warna dan kekeruhannya catat dalam buku hasil pemeriksaan.
7. Celupkan Strip urin ke dalam urin tersebut dan bandingkan dengan
standar yang ada dalam botol urin.
8. Catat hasil PH Reduksi, Protein, Urobilin, Bilirubin dan ada tidaknya
benda keton ke dalam buku hasil pemeriksaan.
9. Urin dalam tabung tersebut dicentrifuge selama 5 menit dengan
kecepatan 1000 rpm

PEMERIKSAAN URIN ANALISA

46
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RS ROEMANI
MUHAMMADIYAH RSR/SPO/Lab./025 02 2 dari 2
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752
Prosedur 10. Supernatant dibuang dan endapannya dicampur, kemudian ambil 1 tetes
endapan tersebut dan taruh dalam obyek glas dan tutup dengan deck
glas.
11. Baca di bawah Mikroskop. Mula-mula pembesaran 100x kemudian
400x
12. Catat semua hasil pengamatan dalam mikroskop ke dalam buku hasil
pemeriksaan.
13. Cetak dan cek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan
14. Lakukan verifikasi hasil cetakan
15. Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan

Unit Terkait Petugas Laboratorium

PEMERIKSAAN FAECES

47
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RS ROEMANI
MUHAMMADIYAH RSR/SPO/Lab./026 02 1 dari 2
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

STANDAR Tanggal Ditetapkan Oleh


PROSEDU
R
OPERASIO 01 Oktober 2010 Prof.DR.dr. H.Rifki Muslim, SpB. SpU
NAL Direktur Utama
Pengertian Pemeriksaan terhadap faeces yang dilakukan secara makroskopis dan
mikroskopis.
Tujuan Untuk menilai faal pencernaan.
Kebijakan 1. Semua Analis dapat melakukan pemeriksaan faeces dengan baik dan
benar
2. Petugas laboratorium harus melakukan pemeriksaan ulang apabila hasil
pemeriksaan meragukan
3. Petugas laboratorium wajib menolak apabila tidak memenuhi syarat
4. Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga yang berkompeten
Prosedur 1. Siapkan alat dan reagen :
a. Mikroskop
b. Obyek glas dan deck glas
c. Lidi
d. Bak pengecetan
e. Reagen eosin 2%
2. Siapkan sampel Faeces dengan identitas pasien meliputi :
a. Nama pasien
b. No register
c. Ruang
3. Catat identitas sampel yang akan diperiksa dalam buku pemeriksaan
faeces.
4. Amati faeces secara mikroskopis meliputi :
a. Warna faeces
b. Consistensi faeces

PEMERIKSAAN FAECES

48
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RS ROEMANI
MUHAMMADIYAH RSR/SPO/Lab./026 02 2 dari 2
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752
Prosedur c. Adanya lender dan darah
5. Teteskan 1 tetes reagen eosin 2% ke dalam obyek glas
6. Ambil sedikit faeces dengan menggunakan lidi dan campur dengan
reagen eosin tersebut.
7. Tutup dengan deck glas
8. Periksa preparat tersebut di bawah mikroskop dengan perbesaran 100x
kemudian 400x
9. Catat semua pengamatan di bawah mikroskop ke dalam buku hasil
pemeriksaan faeces
10. Cetak dan cek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan
11. Lakukan verifikasi hasil cetakan
12. Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan

Unit Terkait Petugas Laboratorium

PEMERIKSAAN LED

49
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RS ROEMANI
MUHAMMADIYAH RSR/SPO/Lab./027 02 1 dari 1
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

STANDAR Tanggal Ditetapkan Oleh


PROSEDU
R
OPERASIO 01 Oktober 2010 Prof.DR.dr. H.Rifki Muslim, SpB. SpU
NAL Direktur Utama
Pengertian Proses pengendapan erytrosit mulai dari fase pembentukan rouleaux, fase
sedimentasi sampai fase konsolidasi.
Tujuan Untuk menetapkan laju erytrosit-erytrosit dalam mengendap dinilai dalam
1 jam.
Kebijakan 1. Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga yang berkompeten
2. Petugas laboratorium harus melakukan pemeriksaan ulang apabila hasil
pemeriksaan meragukan
3. Petugas laboratorium wajib menolak apabila tidak memenuhi syarat
Prosedur 1. Siapkan alat dan reagen :
a. Tabung Westergren dan rak standart westergren
b. Pipet volum
c. Na Citrat 3,8%
2. Buat campuran antara Citrat 3,8% dan darah dengan perbandingan 0,4
ml Na Citrat 3,8% dengan 1,6 ml darah.
3. Dengan pipet westergren isap campuran tersebut sampai tanda 0
4. Letakkan pada standar LED dengan posisi tegak lurus
5. Putar timernya 1 jam
6. Setelah 1 jam, baca LED nya
7. Catat hasil di buku pemeriksaan Hematologi.
8. Cetak dan cek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan
9. Lakukan verifikasi hasil cetakan
10. Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan
Unit Terkait Petugas Laboratorium

PENGECATAN GRAM

50
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RS ROEMANI
MUHAMMADIYAH RSR/SPO/Lab./028 02 1 dari 2
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

STANDAR Tanggal Ditetapkan Oleh


PROSEDU
R
OPERASIO 01 Oktober 2010 Prof.DR.dr. H.Rifki Muslim, SpB. SpU
NAL Direktur Utama
Pengertian Sampel dibuat preparat dan dilakukan pewarnaan dengan cat Gram
kemudian dilihat dibawah mikroskup.
Tujuan Untuk mengetahui adanya kuman Gram positif maupun Gram negative.
Kebijakan 1. Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga yang berkompeten
2. Petugas laboratorium harus melakukan pemeriksaan ulang apabila hasil
pemeriksaan meragukan
3. Petugas laboratorium wajib menolak apabila tidak memenuhi syarat
Prosedur 1. Siapkan alat :
a. Mikroskop dan lampu Bunsen
b. Ose dan Obyek Glas
c. Bak pengecatan
2. Siapkan Reagen :
a. Gram A (gantion Violet)
b. Gram B (Lugol)
c. Gram C (alkohol 76%)
3. Catat dalam buku hasil pemeriksaan Mikrobiologi identitas pasien yang
akan diperiksa meliputi :
a. Nama pasien
b. Ruang
c. Nomor register pasien
4. Sterilkan ose dengan cara dipanaskan dengan api Bunsen dan biarkan
sampai dingin lagi.
5. Ambil sampel dengan menggunakan ose steril tadi dan oleskan pada
obyek glas

PENGECATAN GRAM

51
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RS ROEMANI
MUHAMMADIYAH RSR/SPO/Lab./028 02 2 dari 2
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752
Prosedur 6. Difiksasi di atas api Bunsen jangan sampai mendidih dan biarkan
dingin.
7. Setelah dingin preparat tersebut ditetesi dengan reagen gram A dan
diamkan selama 1 menit Cuci dengan air mengalir
8. Cuci dengan air mengalir
9. Tetesi lagi dengan reagen gram B dan diamkan selama 1 menit
10. Cuci dengan air mengalir
11. Tetesi lagi dengan reagen gram B dan diamkan selama 1 menit
12. Cuci dengan air mengalir
13. Tetesi lagi dengan reagen gram C diamkan selama 1 menit
14. Cuci dengan air mengalir
15. Preparat dibiarkan kering disuhu kamar
16. Baca di bawah mikroskop dengan pembesaran 1000x
17. Catat hasil pengamatan di buku hasil pemeriksaan Mikrobiologi.
18. Cetak dan cek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan
19. Lakukan verifikasi hasil cetakan
20. Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan

Unit Terkait Petugas Laboratorium

PEMERIKSAAN WAKTU PEMBEKUAN

52
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RS ROEMANI
MUHAMMADIYAH RSR/SPO/Lab./029 02 1 dari 1
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

STANDAR Tanggal Ditetapkan Oleh


PROSEDU
R
OPERASIO 01 Oktober 2010 Prof.DR.dr. H.Rifki Muslim, SpB. SpU
NAL Direktur Utama
Pengertian Untuk menentukan lamanya waktu yang diperlukan darah untuk membeku
Tujuan Untuk mengukur aktivitas faktor-faktor koagulasi darah, terutama faktor-faktor
yang membentuk tromboplastin dan faktor yang berasal dari trombosit
Kebijakan 1. Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga yang berkompeten
2. Petugas laboratorium harus melakukan pemeriksaan ulang apabila hasil
pemeriksaan meragukan
3. Petugas laboratorium wajib menolak apabila tidak memenuhi syarat
Prosedur 1. Siapkan alat :
a. Lancet dan obyek glas
b. Lidi penyongket
c. Stop watch
d. Kapas alkohol 70%
2. Metoode : Duke
3. Bersihakan anak daun telinga/pada ujung jari dengan menggunakan kapas
alkohol 70% dan biarkan kering.
4. Buatlah tusukan pada ujung jari atau anak daun telinga dengan menggunakan
lancet.
5. Pada saat darah keluar stop watch dijalankan.
6. Apuslah dua tetesan pertama yang keluar. Tetesan berikutnya letakkan pada
obyek glas, dengan menggunakan lidi penyongket tiap 30 detik darah
dipancing sampai terjadi benang fibrin.
7. Setelah terjadi benang fibrin yang pertama stop watch dihentikan.
8. Catat waktu yang tertera dalam stop watch ke dalam buku hasil pemeriksaan
Hematology

Unit Terkait Petugas Laboratorium

PEMERIKSAAN WAKTU PEMBEKUAN

53
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RS ROEMANI
MUHAMMADIYAH RSR/SPO/Lab./030 02 1 dari 1
SEMARANG
Jl.Wonodri No 22 Semarang
Telp (024) 8444623
Fax (024) 8415752

STANDAR Tanggal Ditetapkan Oleh


PROSEDU
R
OPERASIO 01 Oktober 2010 Prof.DR.dr. H.Rifki Muslim, SpB. SpU
NAL Direktur Utama

PEMERIKSAAN WAKTU PERDARAHAN

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS. ROEMANI
SPO.LAB.029 01 1
MUHAMMADIY
AH SEMARANG
Jl. Wonodri No.
22 Semarang
Telp (024)
8444623 Fax
(024) 8415752
Tanggal Ditetapkan Oleh :
STANDAR
PROSEDUR 1 Oktober 2010
OPERASIONAL dr.M.Thamrin Hadna,M.Kes
Direktur Utama
Pengertian
Tujuan Untuk mengevaluasi fungsi trombosit dan jaringan.
Kebijakan Pelayanan dilakukan oleh SDI yang kompeten

54
Prosedur 1. Siapkan alat :
a. Lancet dan obyek glas
b. Lidi penyongket
c. Stop watch
d. Kapas alkohol 70%
2. Metoode : Duke
3. Bersihkan ujung anak daun telinga dengan menggunakan kapas alkohol
70%
4. Tusuklah pinggir anal daun telinga itu dengan menggunakan lancet
sedalam 2 mm.
5. Pada saat darah keluar stop watch dijalankan.
6. Setiap 30 detik darah yang keluar diisap dengan menggunakan kertas
saring dan sampai menekan kulit pada waktu menghisap darah.
7. Setelah darah tidak mengalir stop watch dihentikan.
8. Catat waktu yang tertera dalam stop watch ke dalam buku hasil
pemeriksaan Hematology
Unit Terkait
PENGECATAN ZIEHL-NEELSEN

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS. ROEMANI
SPO.LAB.030 01 1 dari 2
MUHAMMADIY
AH SEMARANG
Jl. Wonodri No.
22 Semarang
Telp (024)
8444623 Fax
(024) 8415752
Tanggal Ditetapkan Oleh :
STANDAR
PROSEDUR 01-10-2010
OPERASIONAL dr.M.Thamrin Hadna,M.Kes
Direktur Utama
Pengertian Sampel dibuat preparat dan dilakukan pewarnaan dengan cat ZN kemudian
dilihat dibawah mikroskup.
55
Tujuan Untuk mengetahui adanya kuman Batang tahan asam
Kebijakan Pelayanan dilakukan oleh SDI yang kompeten
Prosedur 1. Siapkan alat :
a. Mikroskop
b. Obyek Glas
c. Lampu Bunsen, Ose dan minyak emersi
2. Siapkan Reagen :
a. ZN A berisi Carbol Fuchin 0,3%
b. ZN B berisi asam alkohol 3%
c. ZN C berisi Methylene Blue 0,3%
3. Catat dalam buku hasil pemeriksaan Mikrobiologi identitas pasien yang
akan diperiksa meliputi :
a. Nama pasien
b. Ruang
c. Nomor register pasien
4. Sterilkan ose dengan cara dipanaskan dengan api Bunsen dan biarkan
sampai dingin lagi.
5. Ambil sampel dengan menggunakan ose steril tadi dan oleskan pada
obyek glas
6. Difiksasi di atas api Bunsen jangan sampai mendidih dan biarkan
dingin dalam suhu kamar.
7. Setelah dingin preparat tersebut ditetesi dengan reagen ZN A. panaskan
di atas api Bunsen jangan sampai mendidih
8. Dinginkan dan cuci dengan air mengalir
9. Tetesi lagi dengan reagen ZN B hingga luntur warna dari ZN A tadi

56
PENGECATAN ZIEHL-NEELSEN

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS. ROEMANI
SPO.LAB.030 01 2 dari 2
MUHAMMADIY
AH SEMARANG
Jl. Wonodri No.
22 Semarang
Telp (024)
8444623 Fax
(024) 8415752
Tanggal Ditetapkan Oleh :
STANDAR 01-10-2010
PROSEDUR
OPERASIONAL dr.M.Thamrin Hadna,M.Kes
Direktur Utama
Prosedur 10. Cuci dengan air mengalir
11. Tetesi lagi dengan reagen ZN C diamkan selama 1 menit
12. Cuci dengan air mengalir
13. Preparat dibiarkan kering disuhu kamar
14. Baca di bawah mikroskop dengan pembesaran 1000x
15. Catat hasil pengamatan di buku hasil pemeriksaan Mikrobiologi.
a. Negatif : tidak ditemukan kuman BTA dalam 100 LP
b. Ditemukan 1-9 kuman BTA dalam 100 LP tulis jumlah kuman
c. 1+ : ditemukan 10-99 kuman BTA dalam 100 LP
d. 2+ : ditemukan 1-10 kuman BTA tiap 1 LP, baca dalam 50 LP
e. 3+ : ditemukan > 10 kuman BTA tiap 1 LP, baca dalam 20 LP
16. Cetak dan cek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan
17. Lakukan verifikasi hasil cetakan
18. Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan
Unit Terkait Instalasi Laboratorium

57
PEMERIKSAAN ASTO

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS. ROEMANI
SPO.LAB.031 01 1
MUHAMMADIY
AH SEMARANG
Jl. Wonodri No.
22 Semarang
Telp (024)
8444623 Fax
(024) 8415752
Tanggal Ditetapkan Oleh :
STANDAR
PROSEDUR 01-10-2010 dr.M.Thamrin Hadna,M.Kes
OPERASIONAL Direktur Utama

Pengertian Pemeriksaan imunologi untuk mencari adanya antibody dan mengukur titer
antibody terhadap Streptokokus beta hemolitik (antistreptolisin) yang
sering ada di daerah faring.
Tujuan Untuk menilai kondisi infeksi Beta streptokokus
Kebijakan Pelayanan dilakukan oleh SDI yang kompeten
Prosedur 1. Siapkan alat dan reagen:
a. Obyek Glas berwarna hitam
b. Batang pengaduk
c. Latek
2. Catat dalam buku hasil pemeriksaan kimia darah identitas pasien yang
akan diperiksa :
a. Nama pasien
b. Nomor register
c. Ruang
3. Pipet serum sebanyak 50 mikron dan letakkan dalam obyek glas.
4. Tambahkan 1 tetes reagen latek.
5. Dengan batang pengaduk campur sampai homogen.
6. Obyek glas digoyang-goyang selama 5 menit
7. Amati adanya aglutinasi.

58
8. Bila terjadi aglutinasi maka hasilnya positif.
9. Bila menghendaki hasil test semi kuantitatif maka serum diencerkan
dengan NaCl dengan perbandingan di bawah :

Dilution Hasil Hasil dlm IU/ml


1
1+1 /2 24
1
1+3 /4 48
1
1+7 /8 96
1
1 + 15 /16 192
1
1 + 31 /32 384

10. Bila tidak terjadi aglutinasi maka hasilnya negatif.


11. Catat hasil pengamatan di buku hasil pemeriksaan Mikrobiologi.
12. Cetak dan cek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan
13. Lakukan verifikasi hasil cetakan
14. Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan
Unit Terkait

KALIBRASI ALAT PENTRA 400

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS. ROEMANI
SPO.LAB.032 01 1
MUHAMMADIY
AH SEMARANG
Jl. Wonodri No.
22 Semarang
Telp (024)
8444623 Fax
(024) 8415752
Tanggal Ditetapkan Oleh :

STANDAR 1 Oktober 2010


PROSEDUR
OPERASIONAL dr.M.Thamrin Hadna,M.Kes
Direktur Utama
Pengertian Untuk mengatur posisi masing-masing peralatan dan untuk menentukan
nilai faktor dan concentrasi dari masing masing reagen.
59
Tujuan Agar alat dapat digunakan setiap saat dan nilai yang dihasilkan sesuai
dengan kondisi pasien.
Kebijakan Pelayanan didukung oleh peralatan yang standar
Prosedur 1. Buka cover depan pada alat yang menutupi tempat penyimpanan
reagen.
2. Masukkan serum control pada rak No. 30 pada posisi pertama.
3. Masukkan multikal pada rak No. 01 dan pada posisi pertama.
4. Tutup covernya lagi.
5. Pilih menu Worklist.
6. Pilih menu Kalibrasi
7. Pilih tanda +
8. Pilih jenis pemeriksaan yang akan dikalibrasi.
9. Pilih tanda centang.
10. Tekan strat maka alat akan melakukan kalibrasi secara otomatis.
11. Tunggu sampai keluar hasil.
12. Kalibrasi dianggap berhasil apabila dalam hasil Normal kontrol maupun
dalam multikal hasil Validated

Unit Terkait

PEMERIKSAAN MALARIA RAPID TEST

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS. ROEMANI
SPO.LAB.033 01 1 dari 2
MUHAMMADIY
AH SEMARANG
Jl. Wonodri No.
22 Semarang
Telp (024)
8444623 Fax
(024) 8415752
Tanggal Ditetapkan Oleh :
STANDAR
PROSEDUR 01-10-2010
OPERASIONAL dr.M.Thamrin Hadna,M.Kes
Direktur Utama
Pengertian Pemeriksaan malaria dilakukan dengan metode Rapid tes.
60
Tujuan Untuk mendeteksi spesifik kualitatif malaria P. Falciparum, P. Vivak dan
deferensiasi Plasmodium malaria lainnya (pan malaria)
Kebijakan Pelayanan dilakukan oleh SDI yang kompeten
Prosedur 1. Catat identitas pasien yang akan diperiksa dalam buku pemeriksaan
meliputi :
a. Nama pasien
b. Nomor register
c. Ruang / bangsal
d. Dokter yang merawat
2. Siapkan sampel berupa Whole Blood.
3. Lihat identitas sampel.
4. Cocokkan identitas sampel dengan identitas pasien yang akan diperiksa.
5. Siapkan reagen Plasmatec Malaria-3 dan buka kemasannya.
6. Tambahkan 3 mikron sampel Whole Blood ke dalam port ‘A’
7. Tambahkan 3 tetes buffer pada port ‘B’
8. Inkubasi selama 30 menit dalam suhu kamar
9. Amati hasil yang muncul :
a. Bila muncul garis ungu di device pada area C dan P.F maka
hasilnya positif P. Falciparum
b. Bila muncul garis ungu di device pada area C, Pan dan P.F maka
hasilmnya positif P. Falciparum dan atau gabungan dari species
malaria yang lain
c. Bila muncul garis ungu di device pada area C dan P.V maka
hasilnya positif P. Vivak
d. Bila muncul garis ungu di device pada area C, Pan dan P.V maka
hasilnya positif P. Vivak dan atau gabungan dari species malaria
yang lain

61
PEMERIKSAAN MALARIA RAPID TEST

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS. ROEMANI
SPO.LAB.033 01 2 dari 2
MUHAMMADIY
AH SEMARANG
Jl. Wonodri No.
22 Semarang
Telp (024)
8444623 Fax
(024) 8415752
Prosedur e. Bila muncul garis ungu di device pada area C dan Pan maka
hasilnya positif species malaria yang lain
f. Bila muncul garis ungu di device pada area C saja maka hasilnya
negative
10. Bila tidak muncul garis ungu pada semua area di device maka hasil
invalid, ulangi pemeriksaan lagi.
11. Catat hasil yang didapat di buku hasil pemeriksaan Kimia Klinik
12. Cetak dan cek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan.
13. Lakukan verifikasi hasil cetakan
14. Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan
Unit Terkait

MENGGANTI REAGEN ALAT PENTRA 400

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS. ROEMANI
SPO.LAB.034 01 1
MUHAMMADIY
AH SEMARANG
Jl. Wonodri No.
22 Semarang
Telp (024)
8444623 Fax
(024) 8415752

62
Tanggal Ditetapkan Oleh :

STANDAR 01-10-2010
PROSEDUR
OPERASIONAL dr.M.Thamrin Hadna,M.Kes
Direktur Utama
Pengertian Reagen pada alat yang telah habis diganti dengan reagen baru
Tujuan Agar semua tenaga Analis dapat melakukan penggantian reagen dengan
baik dan benar
Kebijakan Pelayanan dilakukan oleh SDI yang kompeten
Prosedur 1. Pilih menu reagen Configuration
2. Pilih reagen yang akan diganti
3. Pilih menu regaen status dan buat status menjadi inactive.
4. Buka cover depan pada alat
5. Ambil reagen yang akan diganti
6. Masukkan reagen baru dan terlebih dahulu tutup dibuka
7. Tutup cover depan
8. Pilih reagen yang telah diganti (dalam tulisannya ada tanda b)
9. Pilih menu reagen status dan diubah menjadi active
10. Pilih menu OK
11. Lakukan kalibrasi reagen.
12. Setelah kalibrasi berhasil, alat dapat digunakan untuk memeriksa
pemeriksaan tersebut.
Unit Terkait

MENGGANTI REAGEN ELEKTROLIT

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS. ROEMANI
SPO.LAB.035 01 1
MUHAMMADIY
AH SEMARANG
Jl. Wonodri No.
22 Semarang
Telp (024)
8444623 Fax
(024) 8415752

63
Tanggal Ditetapkan Oleh :

STANDAR 01-10-2010
PROSEDUR
OPERASIONAL dr.M.Thamrin Hadna,M.Kes
Direktur Utama
Pengertian Reagen Pack yang ada dalam alat bila sudah terpakai 98% diganti dengan
reagen pack yang baru.
Tujuan Agar semua tenaga Analis dapat melakukan penggantian reagen dengan
baik dan benar
Kebijakan Pelayanan dilakukan oleh SDI yang kompeten
Prosedur 1. Pilih menu Standby
2. Ambil reagen pack yang ada di alat
3. Masukkan reagen pack yang baru dan diberi tanggal dan bulan Install
4. Pilih menu Scond menu
5. Pilih menu Pack Usage
6. Pilih menu New Install
7. Pilih Volume reagen yang akan diganti (pilih 400 ml)
8. Penggatian reagen selesai
9. Lakukan kalibrasi.
10. Setelah muncul nilai kalibrasi berhasil maka alat dapat digunakan.
Unit terkait
\PEMERIKSAAN ELEKTROLIT
DENGAN ALAT MEDICA

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS. ROEMANI
SPO.LAB.036 01 1
MUHAMMADIY
AH SEMARANG
Jl. Wonodri No.
22 Semarang
Telp (024)
8444623 Fax
(024) 8415752

64
Tanggal Ditetapkan Oleh :
STANDAR
PROSEDUR 01-10-2010
OPERASIONAL dr.M.Thamrin Hadna,M.Kes
Direktur Utama
Pengertian Untuk mengevaluasi keseimbangan elektrolit dalam tubuh pasien.
Tujuan Untuk mengukur nilai Kalium,Natrium,Chlorida .
Kebijakan Pelayanan dilakukan oleh SDI yang kompeten
Prosedur 1. Pilih menu Analyze Blood
2. Pilih menu Capilary sampel
3. Jarum yang ada pada alat akan turun
4. Siapkan sampel serum dan masukkan dalam cup sampel
5. Letakkan cup sampel yang ada sampelnya di bawah jarum
6. Tekan menu Yes
7. Alat akan menghisap sampel sesuai dengan kebutuhannya
8. Setelah selesai jarum akan naik kembali, ambil sampel alat akan
melakukan pemeriksaan secara otomatis
9. Catat hasil yang keluar di buku hasil pemeriksaan Kimia Klinik
10. Cetak dan cek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan
11. Lakukan verifikasi hasil cetakan
12. Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan
Unit Terkait

PEMERIKSAAN PARTIAL THROMBOPLASTIN TIME (aPTT)

RS. ROEMANI Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


MUHAMMADIYAH SEMARANG
Jl. Wonodri No. 22 Semarang SPO.LAB.038 01 1 dari 2
Telp (024) 8444623 Fax (024)
8415752

Tanggal Ditetapkan Oleh :


STANDAR
PROSEDUR 01-10-2010
OPERASIONAL dr.M.Thamrin Hadna,M.Kes
Direktur Utama
Pengertian Tes ini dilakukan pada hari operasi untuk mendeteksi/menghindari
penurunan F IX yang berarti.
Tujuan Untuk mendeteksi kelainan faktor pembekuan darah dari jalur intrinsic
Kebijakan Pelayanan dilakukan oleh SDI yang kompeten
Prosedur 1. Hidupkan alat

65
2. Siapkan sampel dengan perbandingan 1 bagian Na Citrat dengan 9
bagian darah
3. Campur Centrifuge dengan kecepatan 1000 rpm selama 5 menit
4. Siapkan reagen
a. Reagen Actin, kocok dahulu tuang dalam cup sampel
b. Reagen CaCl2 tuang dalam cup sampel masukkan incubator suhu
370 C selama
5. Stabilitas reagen setelah dibuka.
a. Pathromtin SL : Suhu 2 - 250 C tahan 14 hari
b. Actin FS/FSL : Suhu 15 - 250 C tahan 7 hari
c. CaCl2 : sampai tanggal kadaluwarsa di vial
6. Program alat
7. Pilih menu select
8. Pilih menu select test (angka no. 1 ditekan)
9. Pilih Chanel yang akan dipakai (Chanel no 1 – 4) (Pilih channel/well
yang akan digunakan)
10. Tekan “ENTER”
11. Pilih menu select test (isi select tes chanel dengan tes PTT)
12. Pilih menu Select
13. Pilih angka “2” select CH (1 – 4)
14. Tekan Enter
15. Masukkan ID sampel / ID kontrol plasma. Tekan Enter dan kembali ke
layar utama
16. Dengan menekan menu select 2x
17. Masukkan 50 mikron sampel plasma Citrat / kontrol plasma ke dalam
reaction tube.
18. Masukkan reaction tube tersebut ke dalam chanel/well yang telah
dipilih. Tekan Start (maka alat akan menghitung mundur 60”)

66
PEMERIKSAAN PARTIAL THROMBOPLASTIN TIME (aPTT)

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS. ROEMANI
SPO.LAB.038 01 2 dari 2
MUHAMMADIY
AH SEMARANG
Jl. Wonodri No.
22 Semarang
Telp (024)
8444623 Fax
(024) 8415752
Prosedur 19 Masukkan 50 mikron reagen APTT melalui dinding reaction tube
setelah waktu 2 detik terakhir (alat akan menghitung mundur 180/240
detik)
20 Masukkan 50 mikron larutan CaCl2 setelah 2 detik terakhir melalui
dinding reaction tube dan langsung tutup chanel well tersebut
21 Catat hasil yang keluar di buku hasil pemeriksaan Hematologi.
22 Cetak dan cek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan
23 Lakukan verifikasi hasil cetakan
24 Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan
Unit Terkait

PEMERIKSAAN HBAIC

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS. ROEMANI
SPO.LAB.039 01 1
MUHAMMADIY
AH SEMARANG
Jl. Wonodri No.
22 Semarang
Telp (024)
8444623 Fax
(024) 8415752

67
Tanggal Ditetapkan Oleh :
STANDAR
PROSEDUR 01-10-2010
OPERASIONAL dr.M.Thamrin Hadna,M.Kes
Direktur Utama
Pengertian Karena HbA1c terkandung dalam erytrosit yang hidup sekitar 100 – 200
hari maka kadar HbA1c mencerminkan pengendalian metabolisme glukosa
selama 3-4 bulan terakir..
Tujuan Untuk memonitor konsumsi makanan pada penderita Diabetes Militus
Kebijakan Pelayanan dilakukan oleh SDI yang kompeten
Prosedur 1. Siapkan alat dengan menghubungkan listrik
2. Tunggu sekitar 5 menit / sampai ada tanda
3. Siapkan sampel darah EDTA
4. Setelah ada tanda dari alat, masukkan reagen BIORAD ke dalam alat
5. Putar reagen kearah lampu yang berkedip
6. Ambil tabung yang muncul dari reagen dan tambah 10 mikron darah
EDTA campur (bolak balik botol 5x) botol kembalikan ke lubang dan
tekan Enter
7. Tunggu sampai ada petunjuk dari alat.
8. Muncul petunjuk ambil botol tadi dan bolak balik lagi 5x, dan tuang
campuran tadi sampai habis ke dalam tempat preparasi
9. Tunggu sampai ada petunjuk lagi.
10. Putar kearah lampu yang berkedip
11. Ambil botol yang muncul dan dituang ke dalam tempat yang tadi
12. Botol kembalikan dann tekan Enter. Tunggu sampai ada petunjuk lagi.
13. Putar kearah lampu yang berkedip, ambil botol yang muncul dan
dituang ke dalam tempat untuk preparasi sampai habis
14. Tunggu petunjuk yang muncul
15. Putar kearah yang kanan (ketempat awal) tunggu petunjuk lagi
16. Ambil reagen dengan menarik ke atas
17. Catat hasil yang keluar
18. Alat dimatikan dan disimpan kembali.
19. Cetak dan cek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan
20. Lakukan verifikasi hasil cetakan

68
21. Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan
Unit Terkait

PEMERIKSAAN Ig M SALMONELLA DENGAN TUBEX TF

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS. ROEMANI
SPO.LAB.040 01 1
MUHAMMADIY
AH SEMARANG
Jl. Wonodri No.
22 Semarang
Telp (024)
8444623 Fax
(024) 8415752
Tanggal Ditetapkan Oleh :

STANDAR 01-10-2010
PROSEDUR
OPERASIONAL dr.M.Thamrin Hadna,M.Kes
Direktur Utama
Pengertian Tes diagnostic semikuantitatif in-vitro untuk deteksi Demam Tifoid aku
yang disebabkan oleh salmonella typhi melalui dteksi spesifik adanya
antibody IgM terhadap Ag salmonella typhi O-9 liposakarida.
Tujuan Untuk mendeteksi Demam Typoid akut yang disebabkan oleh Salmonella
Kebijakan Pelayanan dilakukan oleh SDI yang kompeten
Prosedur 1. Siapkan reagen Tubex TF
2. Siapkan sampel berupa serum
3. Teteskan 1 tetes / 45 mikron reagen Brown ke dalam sumur yang telah
disediakan dalam kitnya
4. Teteskan sebanyak 1 tetes / 45 mikron serum ke dalam sumur yang tadi
yang ada reagennya campur, inkubasi 2 menit.
5. Teteskan 2 tetes / 90 mikron reagen Blue. Homogenisasi selama 2
menit
6. Separasikan campuran tadi dengan menggunakan magnetic selama 5
menit.
7. Bandingkan warna yang ada di dalam magnetic dengan perubahan
warna yang terjadi
69
8. Catat hasil yang didapat di buku hasil pemeriksaan Kimia Klinik
9. Cetak dan cek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan
10. Lakukan verifikasi hasil cetakan
11. Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan
Unit Terkait

PEMERIKSAAN RF

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS. ROEMANI
SPO.LAB.041 01 1 dari 2
MUHAMMADIY
AH SEMARANG
Jl. Wonodri No.
22 Semarang
Telp (024)
8444623 Fax
(024) 8415752
Tanggal Ditetapkan Oleh :
STANDAR
PROSEDUR 01-10-2010
OPERASIONAL dr.M.Thamrin Hadna,M.Kes
Direktur Utama
Pengertian Pemeriksaan kwalitatif yang akan memberikan hasil positif pada 80% dari
kasus arthritis rematoid, 20-40% dari kasus penyakit kolagen dan 5-15%
pada orang normal.
Tujuan Untuk mencari adanya dan mengukur titer factor rematoid.
Kebijakan Pelayanan dilakukan oleh SDI yang kompeten
Prosedur 1. Catat identitas pasien yang akan diperiksa dalam buku pemeriksaan
meliputi :
a. Nama pasien
b. Nomor register
c. Ruang / bangsal
d. Dokter yang merawat
2. Siapkan sampel berupa serum / plasma EDTA
3. Siapkan reagen kit RF
4. Cocokkan identitas sampel dengan identitas pasien yang akan diperiksa
70
5. Ambil 40 mikron serum / plasma EDTA letakkan dalam obyek glas
6. Tambahkan 1 tetes latek RF
7. Dengan batang pengaduk campur sampai homogen.
8. Obyek glas digoyang-goyang selama 5 menit.
9. Baca hasilnya bila terjadi aglutinasi maka hasil dinyatakan positif. Bila
tidak terjadi aglutinasi maka hasil dinyatakan negatif
10. Bila menghendaki hasil test semi kuantitatif maka serum diencerkan
dengan NaCl dengan perbandingan di bawah :

Dilution Hasil Hasil dlm IU/ml


1+1 ½ 24
1+3 ¼ 48
1
1+7 /8 96
1
1 + 15 /16 192
1
1 + 31 /32 384

PEMERIKSAAN RF

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS. ROEMANI
SPO.LAB.041 01 2 dari 2
MUHAMMADIY
AH SEMARANG
Jl. Wonodri No.
22 Semarang
Telp (024)
8444623 Fax
(024) 8415752
Tanggal Ditetapkan Oleh :
STANDAR
PROSEDUR 01-10-2010
OPERASIONAL dr.M.Thamrin Hadna,M.Kes
Direktur Utama
Prosedur 11. Catat hasil yang didapat di buku hasil pemeriksaan Kimia Klinik.
12. Cetak dan cek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan
71
13. Lakukan verifikasi hasil cetakan
14. Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan
Unit Terkait

PENERIMAAN SAMPEL

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS. ROEMANI
SPO.LAB.042 01 1
MUHAMMADIY
AH SEMARANG
Jl. Wonodri No.
22 Semarang
Telp (024)
8444623 Fax
(024) 8415752
Tanggal Ditetapkan Oleh :
STANDAR
PROSEDUR 01-10-2010
OPERASIONAL dr.M.Thamrin Hadna,M.Kes
Direktur Utama
Pengertian Sampel dari pasien rawat inap yang diambilkan oleh petugas jaga ruangan
Tujuan Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan sesuai dengan permintaan
pemeriksaan
Kebijakan
Prosedur 1. Beri identitas pasien di botol / tabung sampel meliputi :
a. Nama pasien
b. Nomor register pasien
2. Tulis di buku Penerimaan Sampel / Buku Pendaftaran meliputi :
a. Nama pasien
b. Nomor register
c. Ruang/bangsal
d. Dokter yang merawat
e. Jenis pemeriksaan
f. Tanggal dan jam sampel dikirim
g. Penerima sampel
3. Letakkan sampel di tempat yang telah ditentukan
4. Cek kelayakan sampel meliputi :
72
a. Volume sampel
b. Indentitas sampel dengan identitas permintaan pemeriksaan
c. Adanya bekuan/jendalan
d. Jenis sampel
5. Bila layak dilakukan pemeriksaan sesuai dengan permintaan
pemeriksaan
6. Bila tidak informasikan ke perawat jaga dan ambil sampel lagi
Unit Terkait
PERMINTAAN DARAH KE PMI

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS. ROEMANI
SPO.LAB.043 01 1
MUHAMMADIY
AH SEMARANG
Jl. Wonodri No.
22 Semarang
Telp (024)
8444623 Fax
(024) 8415752
Tanggal Ditetapkan Oleh :
STANDAR
PROSEDUR 01-10-2010
OPERASIONAL dr.M.Thamrin Hadna,M.Kes
Direktur Utama
Pengertian Pasien yang membutuhkan darah diambil contoh darahnya dan diantar ke
lab dengan disertai formulir permintaan darah. Selanjutnya contoh darah
dan formulir tersebut diatar ke PMI oleh supir atau kurir laborat.
Tujuan Untuk mendapatkan darah yang sesuai dengan permintaan
Kebijakan Untuk memenuhi kebutuhan darah bagi pasien, rumah sakit Roemani
bekerjasama dengan PMI.
Prosedur 1. Tulis identitas pasien lengkap, sesuai dengan kolom yang telah
disediakan di formulir Permintaan Darah dan ditandatangani oleh
dokter yang merawat
2. Ambil contoh darah pasien dan masukkan dalam botol EDTA atau
tabung yang telah diberi identitas pasien meliputi :
a. Nama pasien
73
b. No register
c. Ruang/bangsal
3. Volume contoh darah yang diperlukan
a. Pasien dewasa berupa darah beku/darah EDTA sebanyak minimal
5cc
b. Pasien anak/bayi berupa darah beku /darah EDTA sebanyak
minimal 3cc
4. Bawa ke laborat blanko permintaan darah dan contoh darah.
5. Cek kelayakan sampel maupun identitas pasien yang ada di botol
sampel dengan diblanko permintaan darah
6. Bila sampel tidak layak dan identitas pasien tidak sama dengan yang
ada di blanko permintaan darah, informasikan ke perawat jaga dan
ambil sampel lagi
7. Lakukan pemeriksaan golongan darah
8. Catat di buku permintaan darah sesuai dengan kolom yang telah
ditentukan.
9. Telp PMI dan bila ada contoh darah dan blanko permintaan darah
diantar ke PMI
10. Bila PMI tidak ada persediaan darah yang dibutuhkan, hubungi perawat
jaga.
11. Informasikan hal tersebut di atas dan keluarga untuk cari donor sendiri
12. Cek kartu pengambilan darah untuk mengetahui kapan darah bisa
diambil
Unit Terkait Instalasi Laboratorium

74
PENGAMBILAN DARAH KE PMI

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS. ROEMANI
SPO.LAB.044 01 1
MUHAMMADIY
AH SEMARANG
Jl. Wonodri No.
22 Semarang
Telp (024)
8444623 Fax
(024) 8415752
Tanggal Ditetapkan Oleh :
STANDAR
PROSEDUR 01-10-2010
OPERASIONAL dr.M.Thamrin Hadna,M.Kes
Direktur Utama
Pengertian Permintaan darah ke PMI bila sudah jadi diambil oleh sopir atau kurir
laborat.
Tujuan Untuk mengambil darah ke PMI
Kebijakan Untuk memenuhi kebutuhan darah bagi pasien, rumah sakit Roemani
bekerjasama dengan PMI.
Prosedur 1. Cek kartu pengambilan darah dan jam berapa darah bisa diambil
2. Serahkan kartu pengambilan darah ke kurir atau sopir untuk ambil
darah ke PMI
3. Cek identitas pasien yang membutuhkan darah dengan identitas yang
ada di kantong darah
4. Masukkan darah ke dalam box kotak yang didalamnya sudah ada es
5. Langsung bawa ke laboratorium
6. Catat dalam buku penerimaan darah sesuai dengan kolom yang telah
ditentukan
7. Cek darah dari PMI meliputi :
a. Nama pasien
b. Golongan darah
c. Waktu ID darah
d. Kwalitas darah (perubahan warna dan ada tidaknya jendalan)

75
8. Informasikan ke perawat jaga.
9. Tanda tangan di buku penerimaan darah
Unit Terkait

PEMERIKSAAN HCG TEST DEVICE

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS. ROEMANI
SPO.LAB.045 01 1
MUHAMMADIY
AH SEMARANG
Jl. Wonodri No.
22 Semarang
Telp (024)
8444623 Fax
(024) 8415752
Tanggal Ditetapkan Oleh :
STANDAR
PROSEDUR 01-10-2010
OPERASIONAL dr.M.Thamrin Hadna,M.Kes
Direktur Utama
Pengertian Pemeriksaan HCG dilakukan dengan metode Rapit test.
Tujuan Untuk mendeteksi kehamilan
Kebijakan Pelayanan dilakukan oleh SDI yang kompeten
Prosedur 1. Catat identitas pasien yang akan diperiksa dalam buku pemeriksaan
meliputi :
a. Nama pasien
b. Nomor register
c. Ruang/bangsal
d. Dokter yang merawat
2. Siapkan sampel urin pagi
3. Siapkan reagen device HCG
4. Cocokkan identitas sampel dengan identitas pasien yang akan diperiksa
5. Buka kemasan device HCG
6. Dengan memakai drop yang ada di kemasannya tetesi lubang yang ada
di device dengan 3 tetes / 100 mikron sampel urin
7. Inkubasi dalam suhu kamar selama 3 menit
8. Baca hasil yang keluar
76
a. Bila ada satu garis pada area C maka hasil negative.
b. Bila ada dua garis pada area C dan pada area T maka hasil positif.
c. Bila ada satu garis pada area T atau tidak muncul garis pada area C
maupun pada area T maka hasil dinyatakan Invalid. Ulangi
pemeriksaan lagi.
9. Catat hasil yang didapat di buku hasil pemeriksaan Urinanalisa
10. Cetak dan cek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan
11. Lakukan verifikasi hasil cetakan
12. Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan
Unit Terkait

PEMERIKSAAN HbsAg TEST DEVICE

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS. ROEMANI
SPO.LAB.046 01 1
MUHAMMADIY
AH SEMARANG
Jl. Wonodri No.
22 Semarang
Telp (024)
8444623 Fax
(024) 8415752
Tanggal Ditetapkan Oleh :
STANDAR
PROSEDUR 01-10-2010
OPERASIONAL dr.M.Thamrin Hadna,M.Kes
Direktur Utama
Pengertian Pemeriksaan HBsAg dilakukan dengan menggunakan metode rapid test
Tujuan Untuk mendeteksi adanya infeksi Virus Hepatitis B
Kebijakan Pelayanan dilakukan oleh SDI yang kompeten
Prosedur 1. Catat identitas pasien yang akan diperiksa dalam buku pemeriksaan
meliputi :
a. Nama pasien
b. Nomor register
c. Ruang/bangsal
d. Dokter yang merawat
77
2. Siapkan sampel serum/plasma
3. Siapkan reagen device HbsAg
4. Cocokkan identitas sampel dengan identitas pasien yang akan diperiksa
5. Buka kemasan device HbsAg
6. Dengan memakai drop yang ada di kemasannya tetesi lubang yang ada
di device dengan 3 tetes / 100 mikron serum/plasma
7. Inkubasi dalam suhu kamar selama 3 menit
8. Baca hasil yang keluar
a. Bila ada satu garis pada area C maka hasil negative.
b. Bila ada dua garis pada area C dan pada area T maka hasil positif.
c. Bila ada satu garis pada area T atau tidak muncul garis pada area C
maupun pada area T maka hasil dinyatakan Invalid. Ulangi
pemeriksaan lagi.
9. Catat hasil yang didapat di buku hasil pemeriksaan Kimia Klinik
10. Cetak dan cek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan
11. Lakukan verifikasi hasil cetakan
12. Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan
Unit Terkait

PEMERIKSAAN ANTI HCV TEST DEVICE

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS. ROEMANI
SPO.LAB.046 01 1 dari 2
MUHAMMADIY
AH SEMARANG
Jl. Wonodri No.
22 Semarang
Telp (024)
8444623 Fax
(024) 8415752
Tanggal Ditetapkan Oleh :
STANDAR
PROSEDUR 01-10-2010
OPERASIONAL dr.M.Thamrin Hadna,M.Kes
Direktur Utama
78
Pengertian Pemeriksaan untuk menentukan Diagnosis terhadap virus Hepatitis C
Tujuan Untuk mengetahui adanya antibody terhadap virus Hepatitis C dalam tubuh
Kebijakan Pelayanan dilakukan oleh SDI yang kompeten
Prosedur 1. Catat identitas pasien yang akan diperiksa dalam buku pemeriksaan
meliputi :
a. Nama pasien
b. Nomor register
c. Ruang/bangsal
d. Dokter yang merawat
2. Siapkan sampel serum/plasma
3. Siapkan reagen device Anti HCV
4. Cocokkan identitas sampel dengan identitas pasien yang akan diperiksa
5. Buka kemasan device Anti HCV
6. Dengan memakai drop yang ada di kemasannya tetesi lubang yang ada
di device dengan 3 tetes / 100 mikron serum/plasma tambah 2 tetes
buffer.
7. Inkubasi selama 3 menit dalam suhu kamar
8. Baca hasil yang keluar
a. Bila ada satu garis pada area C maka hasil negative.
b. Bila ada dua garis pada area C dan pada area T maka hasil positif.
c. Bila ada satu garis pada area T atau tidak muncul garis pada area C
maupun pada area T maka hasil dinyatakan Invalid. Ulangi
pemeriksaan lagi.

PEMERIKSAAN ANTI HCV TEST DEVICE

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS. ROEMANI
SPO.LAB.046 01 2 dari 2
MUHAMMADIY
AH SEMARANG
Jl. Wonodri No.
22 Semarang
Telp (024)
8444623 Fax
(024) 8415752
Prosedur 9. Catat hasil yang didapat di buku hasil pemeriksaan Kimia Klinik

79
10. Cetak dan cek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan
11. Lakukan verifikasi hasil cetakan
12. Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan
Unit Terkait

PEMERIKSAAN ANTI HBs

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS. ROEMANI
SPO.LAB.046 01 1 dari 2
MUHAM
MADIYA
H
SEMARA
NG
Jl. Wonodri No.
22
Semarang
Telp (024)
8444623
Fax (024)
8415752
Tanggal Ditetapkan Oleh :
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL dr.M.Thamrin Hadna,M.Kes
Direktur Utama
Pengertian Bila titer anti HBs dibawah standar maka perlu mendapatkan Imunisasi
Hepatitis B.
Tujuan Untuk mengetahui adanya antibody terhadap virus Hepatitis B dalam tubuh
Kebijakan Pelayanan dilakukan oleh SDI yang kompeten
Prosedur 1. Catat identitas pasien yang akan diperiksa dalam buku pemeriksaan
meliputi :
a. Nama pasien
b. Nomor register
c. Ruang/bangsal
d. Dokter yang merawat
80
2. Siapkan sampel serum/plasma
3. Siapkan reagen device Anti HBs
4. Cocokkan identitas sampel dengan identitas pasien yang akan diperiksa
5. Buka kemasan device Anti HBs
6. Dengan memakai drop yang ada di kemasannya tetesi lubang yang ada
di device dengan 3 tetes / 100 mikron serum/plasma
7. Inkubasi dalam suhu kamar selama 3 menit
8. Baca hasil yang keluar
a. Bila ada satu garis pada area C maka hasil negative.
b. Bila ada dua garis pada area C dan pada area T maka hasil positif.
c. Bila ada satu garis pada area T atau tidak muncul garis pada area C
maupun pada area T maka hasil dinyatakan Invalid. Ulangi
pemeriksaan lagi.

PEMERIKSAAN ANTI HBs

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS. ROEMANI
SPO.LAB.046 01 2 dari 2
MUHAMMADIY
AH SEMARANG
Jl. Wonodri No.
22 Semarang
Telp (024)
8444623 Fax
(024) 8415752
Prosedur 9. Catat hasil yang didapat di buku hasil pemeriksaan Kimia Klinik
10. Cetak dan cek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan
11. Lakukan verifikasi hasil cetakan
12. Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan
Unit Terkait

PEMERIKSAAN DONGUE BLOOD RAPID TEST

RS. ROEMANI Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


MUHAMMADIYAH SEMARANG
Jl. Wonodri No. 22 Semarang SPO.LAB.049 01 1 dari 2
Telp (024) 8444623 Fax (024)
8415752

81
Tanggal Ditetapkan Oleh :
STANDAR
PROSEDUR 01-10-2010
OPERASIONAL dr.M.Thamrin Hadna,M.Kes
Direktur Utama
Pengertian Untuk mendeteksi Demam Dongue, DHF maupun DS mlalui deteksi
antibody spesifik IgM dan IgG terhadap virus dongue dalam serum baik
infeksi sekunder maupun primer.
Tujuan Untuk mendiagnosa pasien yang sedang tereinfeksi virus dengue
Kebijakan Pelayanan dilakukan oleh SDI yang kompeten
Prosedur 1. Catat identitas pasien yang akan diperiksa dalam buku pemeriksaan
meliputi :
a. Nama pasien
b. Nomor register
c. Ruang/bangsal
d. Dokter yang merawat
2. Siapkan sampel serum, plasma atau Whole Blood
3. Cocokkan identitas sampel dengan identitas pasien yang akan diperiksa
4. Siapkan reagen Dongue Duo Cassette dan buka kemasannya
5. Tambahkan 10 (sepuluh) mikron sampel serum/plasma atau 5 (lima
micron Whole Blood di dalam lubang yang ada di reagen Dongue Duo
Cassette, tambahkan 2 (dua) tetes buffer.
6. Inkubasi selama 15 (lima belas) menit dalam suhu kamar
7. Baca hasil yang muncul
a. Bila muncul garis pink di cassette pada area C saja maka hasil
negatif.
b. Bila muncul garis pink di cassette pada area C dan pada area M
maka hasil positif dongue IgM dengan infeksi primer.

82
PEMERIKSAAN DONGUE BLOOD RAPID TEST

Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :


RS. ROEMANI
SPO.LAB.049 01 1
MUHAMMADIY
AH SEMARANG
Jl. Wonodri No.
22 Semarang
Telp (024)
8444623 Fax
(024) 8415752
Tanggal Ditetapkan Oleh :
STANDAR
PROSEDUR 01-10-2010
OPERASIONAL dr.M.Thamrin Hadna,M.Kes
Direktur Utama
Prosedur c. Bila muncul garis pink di cassette pada area C dan area G, maka
hasil positif dongue IgG dengan infeksi sekunder.
d. Bila muncul garis pink di cassette pada area C, area M maupun area
G maka hasil positif dongue IgG dan IgM dengan infeksi sekunder
e. Bila tidak muncul garis sama sekali maka hasil invalid, ulangi
pemeriksaan lagi.
8. Catat hasil yang didapat di buku hasil pemeriksaan Kimia Klinik
9. Cetak dan cek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan
10. Lakukan verifikasi hasil cetakan
11. Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan
Unit Terkait

83
PEMERIKSAAN TB DENGAN MYCOTEC TB

RS. ROEMANI
Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :
MUHAMMADIY
SPO.LAB.050 01 1
AH SEMARANG
Jl. Wonodri No.
22 Semarang
Telp (024)
8444623 Fax
(024) 8415752
Tanggal Ditetapkan Oleh :
STANDAR
PROSEDUR 01-10-2010
OPERASIONAL dr.M.Thamrin Hadna,M.Kes
Direktur Utama
Pengertian Tes cepat untuk deteksi kwalitatif antibody terhadap Mycobacterium
Tuberculosis aktif dalam serum atau plasma mausia.
Tujuan Untuk mendeteksi kualitatif antibody terhadap mycobacterium
tuberculosis.
Kebijakan Pelayanan dilakukan oleh SDI yang kompeten
Prosedur 1. Catat identitas pasien yang akan diperiksa dalam buku pemeriksaan
meliputi :
a. Nama pasien
b. Nomor register
c. Ruang / bangsal
d. Dokter yang merawat
2. Siapkan sampel berupa serum, plasma
3. Lihat identitas sampel. Cocokkan identitas sampel dengan identitas
pasien yang akan diperiksa
4. Siapkan reagen Mycotec TB dan buka kemasannya
5. Pipet 10 mikron serum/plasma masukkan dalam lubang yang ada di
reagen Mycotec TB.
6. Inkubasi selama 15 – 20 menit, setelah penetesan sampel dalam suhu
kamar
7. Baca hasil yang muncul

84
a. Bila muncul garis ungu di cassette pada area C saja maka hasilnya
negatif
b. Bila muncul garis ungu di cassette pada area C dan area T maka
hasilnya positif.
c. Bila tidak muncul garis sama sekali pada kedua area maka hasilnya
invalid, ulangi pemeriksaan lagi.
8. Catat hasil yang didapat di buku hasil pemeriksaan Kimia Klinik
9. Cetak dan cek hasil cetakan dengan data hasil yang ada di buku
pemeriksaan
10. Lakukan verifikasi hasil cetakan
11. Simpan hasil di tempat yang telah ditetapkan
Unit Terkait

MENGHIDUPKAN ALAT PENTRA


ABX XL 80

RS. ROEMANI
Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :
MUHAMMADIY
SPO.LAB.61 00 1
AH SEMARANG
Jl. Wonodri No.
22 Semarang
Telp (024)
8444623 Fax
(024) 8415752
Tanggal Ditetapkan Oleh :
STANDAR 01-10-2010
PROSEDUR
OPERASIONAL dr.M.Thamrin Hadna,M.Kes
Direktur Utama
Pengertian Prosedur pengoperasian Hematology Pentra XL 80 adalah upaya
pengoperasian Hematology Pentra XL 80 secara baik dan benar.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengoperasian Hematology
Pentra XL 80 secara baik dan benar untuk mencegah dan meminimalisir
kerusakan pada Hematology Pentra XL 80
Kebijakan Pelayanan dilakukan oleh SDI yang kompeten
Prosedur 1. Periksa kondisi dari tempat pembuangan (kosongkan jika penuh), dan
2. Nyalakan UPS, ABX Pentra XL 80.
85
3. Tekan tombol ALT+CTRL+DEL untuk memulai Proses.
4. Masukan Nama dan password operator dan beri tanda cheklist (v) pada
a. Erase Worlist
b. Reset AutoNumber.
c. Archive Result.
5. Alat akan melakukan proses Startup dan background secara otomatis.
Startup dinyatakan Passed apabila
a. WBC :  0,3 x 103 / mm3
b. RBC :  0,03 x 106 / mm3
c. HGB :  0,3 g/dl
d. PLT :  7 x 10 3 / mm3
e. LMNE :  0,3 #
6. Nilai startup bisa dilihat dengan menekan tombol log, tombol Blank
pada monitor alat.
7. Periksa dari kondisi reagen dengan menekan tombol status dan ganti
apabila jumlah tidak mencukupi.
8. Jalankan kontrol untuk mengetahui kondisi alat.
Unit Terkait

86

Anda mungkin juga menyukai