Anda di halaman 1dari 27

Bahan Ajar vektor

Nama Sekolah : SMA/MA


Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas / Semester : X/ I

PETUNJUK BELAJAR

Petunjuk Guru

1. Pahamilah materi yang akan diajarkan kepada siswa

2. Bimbinglah siswa dalam memahami materi pada bahan ajar

3. Bimbinglah siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas dan evaluasi dalam belajar

Petunjuk Siswa

1. Pelajarilah secara cermat dan pahami materi yang terdapat didalam bahan ajar,

kemudian kerjakan soal-soal yang ada didalam bahan ajar ini

2. Baca buku-buku Fisika kelas X SMA/MA dan buku-buku lain yang relevan dan

berkaitan dengan materi prinsip penjumlahan vektor (dengan pendekatan

geometri) sebagai pendukung

3. Tanyakan kepada guru jika ada hal-hal yang kurang jela


Kompetensi yang akan dicapai

Kompetensi Inti (KI)

KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli


(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar (KD)

1. KD pada KI-1
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya

melalui pengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya


2. KD pada KI-2
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;

cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan

peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi

sikap dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi


3. KD pada KI-3

3.2 Menerapkan prinsip penjumlahan vektor (dengan pendekatan geometri)

4. KD pada KI-4
4.2Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menentukan resultan vektor

Indikator

1. Indikator KD pada KI-1

1.1.1Menyadari kebesaran Tuhan dengan selalu mengingat-Nya dalam

proses pembelajaran berlangsung dan dalam kehidupan sehari-hari.


1.1.2Bertambah Keimanannya dengan menyadari hubungan

keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap

kebesaran Tuhan yang menciptakannya.

2. Indikator KD pada KI-2


2.1.1Berpikir kreatif, kritis, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
2.1.2Berperan aktif menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang baik, dan
menanggapi pendapat orang lain dalam diskusi.
2.1.3Bekerja dengan teliti dan jujur.
2.1.4Mampu bekerjasama dan menghargai teman dalam diskusi ke-lompok.
2.1.5Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif

3. Indikator KD pada KI-3

3.2.1 Menjelaskan pengertian besaran vektor, serta cara-cara menyatakan suatu


besaran vektor

3.2.2 Menyatakan perbedaan besaran skalar dan besaran vektor

3.2.3 Mencontohkan besaran vektor dan besaran skalar

3.2.4 Melukis penjumlahan dua vektor atau lebih

3.2.5 Menggambarkan vektor resultan dengan metode grafis

3.2.6 Menentukan vektor resultan dengan metode analitis

3.2.7 Mengoperasikan besar dan arah vektor perpindahan, dan vektor gaya.

3.2.8Menerapkan operasi penjumlahan vektor dalam pemecahan masalah dalam


kehidupan sehari-hari
4. Indikator KD pada KI-4
4.2.1Membuat proyek papan vektor (menggunakan metoda jajaran genjang dan
polygon)
4.2.2Melakukan percobaan untuk menentukan resultan dua vektor sebidang (vektor
gaya) dengan menggunakan metoda jajaran genjang dan polygon.
4.2.3Mengumpulkan data hasil percobaan resultan dua vektor sebidang (vektor
gaya) dengan menggunakan metoda jajaran genjang dan polygon
4.2.4Menganalisis dan menyajikan data
4.2.5Menyimpulkan hasil percobaan penjumlahan vektor.
4.2.6Menggambar penjumlahan vektor, resultan vektor dan komponen vektor
berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan.
Informasi Pendukung

Pesawat terbang yang ingin terbang dan


mendarat menggunakan metode
vektor, sehingga ketika turun tidak langsung
jatuh kebawah, tapi melalui arah vektor yang
disesuaikan. Dengan demikian orang-orang
yang berada didalamnya pun tidak jatuh atau
terombang-ambing.
Gambar 1. Pesawat Terbang

Pada saat seorang anak bermain jungkat-jungkit,


pada bidang miring menggunakan gaya vektor,
sehingga anaak tersebut tidak jatuh dari bidang
miring itu.

Gambar 2. Anak bermain


jungkat-jungkit

Metode vektor juga diaplikasikan terhadap orang


yang sedang bermain layang-layang. Sehingga
arah layang-layang yang sedang terbang tidak
lurus terhadap orang yang memegang tali
layangan.Dengan demikian orang tersebut dapat
melihat layangan lebih jelas karena ada pengaruh
vektor.
Gambar 3. Anak bermain laying-
layang

Notasi v ector : Cara penulisasan vektor


 Arah vector : Menunjukkan arah sebuah vektor
 Besar vector : Nilai dari sebuah vektor
 Metode polygon : Suatu metode untuk menentukan vector
resultan
Metode jajaran genjang : Suatu metode untuk menentukan vector
resultan
Jajar Genjang
Segitiga
Rumus Kosinus

Poligon

Metode Grafis Metode Analitis


Vektor Komponen

Defenisi dan
Menentukan Vektor
notasi vektor
Resultan

PRINSIP PENJUMLAHAN
VECTOR (DENGAN PENDEKATAN
GEOMETRIS)

Melukis Penjumlahan

Vektor

Bidang Datar Segaris

Poligon Jajargenjang
Materi

PRINSIP PENJUMLAHAN VEKTOR (Dengan Pendekatan Geometris)

A. Defenisi
Besaran vektor adalah: besaran yang mempunyai besar (nilai) dan arah.

Besaran skalar adalah: besaran yang hanya mempunyai besar (nilai) dan tidak mempunyai
arah

Contoh besaran vektor dan skalar

Besaran vektor Besaran skalar

Perpindahan Jarak

Kecepatan Kelajuan

Percepatan Perlajuan

Gaya Tekanan

Rapat arus listrik Arus listrik

Medan listrik Massa

Medan magnet Usaha


B. Penulisan Notasi Vektor
Vektor dituliskan dengan symbol anak panah. Panjang anak panah menunjukkan nilai
vektor sedangkan tanda panah menyatakan arah vektor.

Notasi vektor dituliskan dengan cara :

a. Untuk tulisan tangan, lambang suatu vektor biasanya dituliskan dengan satu huruf besar

dan diatas huruf ini diberi tanda anak panah, misalnya A atau F
b. Untuk buku cetakan, lambang vektor umumnya dicetak dengan huruf besar yang dicetak
tebal (Bold), misalnya A atau F

c. Besar vektor untuk tulisan tangan ditulis menggunakan tanda harga mutlak, misalnya A 
atau F
d. Untuk buku cetakan besar vektor umumnya dicetak dengan huruf miring (italic), misalnya
Aatau F

Contoh cara melukiskan A (dibaca vektor A)

Nilai vektor

Titik tangkap arah vektor/ujung vektor

Vektor

Dua buah vektor dikatakan sama apabila nilai (panjang) dan arahnya sama

Contoh :

A maka vektor A sama dengan vektor B

Tetapi apabila nilainya sama tetapi arahnya berlawanan maka kedua vektor itu berlawanan.
Contoh :

A Maka vektor A berlawanan dengan vektor B

B atau A = - B (tanda (-) menunjukkan arah vektor bukan


nilai).

C.Melukis penjumlahan dua vektor atau lebih


1. Melukiskan Penjumlahan dan Pengurangan vektor.
Penjumlahan vektor tidak sama seperti penjumlahan bilangan biasa atau
penjumlahan besaran skalar karena arah vektor mempunyai pengaruh dalam penjumlahan
vektor. Nilai hasil penjumlahan vektor disebut resultan vektor. Ada beberapa metode
penjumlahan vektor tergantung pada arah dan kedudukan vektor. Secara grafis
penjumlahandua buah vektor dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Lukislah vektor pertama sesuai niali dan arahnya.


b. Letakkan titik tangkap vektor kedua doujung vektor pertama sesuai dengan nilai dan
arahnya.
Contoh :

1) Penjumlah dua atau tiga buah vektor yang terletak segaris.


diketahuai vektor A, B da C sebagai berikut :

Gambar 4. Penjumlahan dua vector segaris


2) Penjumlahan dan Pengurangan Vektor dalam satu bidang datar

Hasil penjumlahan dan pengurangan vektor disebut resultan vektor. Semisal kita
memiliki vektor sebagai berikut :

F1 F2 F3

Untuk melukiskan penjumlahan vektor diatas dapat digunakan dua metode yaitu metode
poligon dan metode jajaran genjang.

a. Metode Poligon
Secara grafis penjumlahan dan pengurangan dengan metode poligon adalah sebagi
berikut
contoh

a. F1 + F2 c. F1 + F2 + F3

F2 F2

F1 F1

F1+F2 F3

b.. F1 - F2 =… F1 + F2 + F3

-F2

F1- F2 F

Gambar 5. Penjumlahan dua vektor atau lebih dengan cara poligon


b. Metode jajaran genjang
Cara melukiskan resultan vektor dengan metode jajaran genjang adalah sebagai berikut :

1. Letakkan titik tangkap vektor 1 dan 2 pada satu titik sesuai nilai dan arah masing –
masing vektor.
2. Tariklah garis dari ujung vektor satu sejajar dengan vektor yang lain dan sebaliknya.
3. Tariklah garis dari titik pangkal kedua vektor sampai ke titik potong garis sejajar vektor
tersebut
Contoh :

1). F1 + F2

F1 F1+F2

F2

2). F1 - F2 F2

F1

F1 – F2

-F2

3). F1 + F2 + F3

F1

F1+F2

F2

(F1+F2)+F3

F3 Gambar 6. Penjumlahan dua vektor atau lebih dengan cara


jajargenjang
D. Menentukan Vektor Resultan
1. Metode Grafis

Metode grafis memerlukan sketsa yang tepat skalanya, sehingga diperlukan mistar
dan busur derajat untuk mengukurnya. Metode grafis sebetulnya sangat praktis namun
memerlukan ketelitian dalam menggambar dan melakukan pengukuran panjang resultan
dan sudutnya.
Beberapa vektor dapat dijumlahkan menjadi sebuah vektor yang disebut resultan
vektor. Dengan penjumlahan secara grafis, resultan vektor dapat diperoleh dengan
beberapa metode, yaitu metode segitiga, metode jajargenjang, dan metode poligon.
a. Penjumlahkan vektor dengan metode grafis
1) Metode Segitiga
Untuk mengetahui jumlah dua buah vektor dapat menggunakan metode segitiga.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a) Vektor pertama, misalnya A, digambarkan sesuai dengan besar dan arahnya.


b) Vektor kedua, misalnya B, digambarkan dengan pangkalnya berimpit dengan
ujung vektor A.
c) Titik pangkal vektor A dihubungkan dengan ujung vektor B dengan gambar anak
panah sehingga terbentuk sebuah vektor baru A+B atau yang disebut dengan
resultan vektor R.

Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar berikut!

Gambar 7. Penjumlahan Vektor dengan Metode Segitiga


2) Metode Jajargenjang
Selain dengan metode segitiga, dua buah vektor juga dapat dijumlahkan dengan
metode jajargenjang. Pada metode jajargenjang terdapat beberapa langkah, yaitu
sebagai berikut:

a) Vektor pertama, misalnya A, dan vektor kedua, misalnya B digambar dengan titik
pangkalnya berimpit.
b) Sebuah jajargenjang digambar dengan kedua vektor tersebut sebagai sisi-sisinya.
c) Resultan kedua vektor adalah diagonal jajargenjang dengan titik pangkalnya sama
dengan titik pangkal kedua vektor tersebut.

Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar berikut ini!

Gambar 8. Penjumlahan Vektor dengan Metode Jajargenjang

3) Metode Poligon
Metode poligon dapat digunakan untuk menjumlahkan dua buah vektor atau lebih,
metode ini merupakan pengembangan dari metode segitiga. Misalnya terdapat tiga
buah vektor, yaitu A , B, dan C, maka cara menjumlahkan dengan metode poligon
dapat dilakukan dengan beberapa langkah, seperti berikut ini:

a) Vektor pertama, yaitu vektor A digambar terlebih dahulu sesuai besar dan
arahnya.
b) Vektor kedua, yaitu vektor B digambar dengan pangkalnya berimpit dengan
vektor A.
c) Vektor ketiga, yaitu vektor C juga digambar dengan pangkalnya berimpit dengan
vektor B.
d) Resultannya dapat dicari dengan menghubungkan pangkal vektor pertama dengan
ujung vektor terakhir.

Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar berikut ini!

Gambar 9. Penjumlahan Vektor dengan Metode Poligon

b. Selisih vektor dengan metode grafis


Penghitungan selisih vektor atau disebut juga dengan pengurangan vektor pada
prinsipnya sama dengan penjumlahan vektor. Hanya saja di selisih vektor,
penjumlahannya dilakukan dengan vektor negatifnya. Vektor negatif adalah vektor yang
besarnya sama namun arahnya berlawanan.
Contoh dari selisih vektor atau pengurangan vektor adalah R=A-B atau R=A+(-
B). Hal ini menunjukan bahwa selisih antara vektor A dan B adalah hasil penjumlahan
vektor A dan -B, dengan -B adalah vektor yang berlawanan arah dengan B tetapi nilainya
sama dengan B. Perhatikan gambar berikut!

Gambar 9. Selisih Vektor


2. Metode Analitis
Menentukan vektor resultan dengan (besar dan arah) secara lebih tepat dengan melakukan
perhitungan matematis (bukan pengukuran), metodenya disebut metode analitis. Metode
analitis dalam menentukan besar dan arah vektor resultan ada dua, yaitu metode dengan
menggunakan rumus kosinus dan metode dengan menggunakan vektor komponen.

a. Metode rumus kosinus


Untuk menentukan vektor resultan dapat Anda gunakan rumus kosinus, yaitu sebagai
berikut.

= sudut antara A dan B

/R/ = / A/ 2 / B/ 2 2 / A/ / B/ cos  ……………………………………..(1)

Untuk menentukan arah vektor resultan dengan rumus sinus

/ R/ / A/ / B/ …………………………………………..... ……...(2)
sin  sin 2 sin 1

Contoh:
b. Metode vektor komponen
1) Komponen Sebuah Vektor yang Besar dan Arahnya Diketahui
Setiap vektor selalu dapat diuraikan menjadi dua vektor yang saling tegak
lurus. Vektor pertama pada sumbu-X dan kedua pada sumbu-Y. Misalkan,
diketahui sebuah vektor A yang dapat diuraikan menjadi vektor komponen pada
sumbu X, yaitu Ax dan vektor komponen pada sumbu Y, yaitu Ay. Jika sudut antara
vektor A dengan sumbu X positif adalah α , maka:
Besar vektor komponen Ax dan Ay adalah :
A

Ay Ax A cos 
Ay A sin 
..............................(3)
Ax

2) Besar dan arah vektor jika vektor komponen diketahui

Jika komponen vektor Ax dan Ay diketahui, maka:


2 2
V VX V
………………………..(4)
y
Besar vektor ditentukan dengan
Arah vektor ditentukan dengan y V
tan
Vx
...................................(5)

3) Menentukan vektor resultan dengan metode vektor komponen


Langkah-langkah untuk menentukan vektor resultan dengan metode vektor
komponen
Tentukan komponen X dan Y dari setiap vektor
Jumlahkan semua komponen X dan Y secara aljabar biasa. Yaitu Rx dan Ry
Hitung besar R dan arah θ dari vektor resultan dengan menggunakan
persamaan
Besar vektor resultan R Rx R y …………………………………….(6)

Arah vektor Ry
tan  
Rx ........................................................(7)
Contoh
3 buah vektor bertitik tangkap di 0 pada susunan salib sumbu tegak.
Sudut yang dibentuk oleh masing-masing vektor dengan sumbu x+ serta
besar vektor tersebut adalah sebagai berikut :
v1 450 14 satuan
v2 60 0
20 satuan
v3 180 18 satuan
0

Tentukan resultan dari ketiga vektor tersebut!


Jawab :

Vektor  v x = v cos  v y = v sin 


v1 1 v1 x = v cos 1=... v1 y = v sin 1=...
v2 2
v2 x = v cos 2=... v2 y = v sin 2=...
v3 3
v3 x = v cos 3=... v3 y = v sin 3=...
v x = ................ v y = ................
2
Resultan / v R / = ( vX ) ( v )2Y =................................

vY
Arah resultan : tg = =..............................................................
vX
Evaluasi

1. Besaran vektor adalah…


A. Besaran yang memiliki nilai dan arah
B. Besaran yang hanya memiliki arah
C. Besaran yang hanya memiliki nilai
D. Besaran yang memiliki arah, nilai, dan komponen

2. Yang merupakan besaran skalar adalah…


A. Gaya, percepatan, suhu
B. Panjang, luas, volume
C. Muatan listrik, usaha, percepatan
D. Momentum sudut, momen, tekanan
E. Daya, kuat arus listrik, impuls

3. Dari hasil pengukuran berikut yang termasuk besaran skalar kecuali…


A. Potensial listrik, massa jenis, luas
B. Panjang, suhu, usaha
C. Kecepatan, percepatan, impuls
D. Kuat arus listrik, volume, tekanan
E. Daya, muatan listrik, kapasitas

4. Dari hasil pengukuran di bawah ini yang termasuk besaran vektor adalah …
A. Perpindahan, kuat medan listrik, usaha
B. Perpindahan, daya, impuls
C. Jarak, momentum, percepatan
D. Gaya, tekanan, impuls
E. Kecepatan, momentum, momen

5. Yang merupakan besaran vektor adalah...


A. Laju, perpindahan, gaya, waktu
B. Perpindahan, kecepatan, gaya, percepatan
C. gaya, kecepatan, jarak, percepatan
D. Percepatan, kecepatan, gaya, kuat medan magnet
E. Perpindahan, gaya, waktu, kecepatan
6. Perhatikan gambar berikut
7.

8. Tiga buah gaya F1, F2 dan F3 memiliki arah dan besar seperti gambar. Pernyataan yang
benar adalah...

a. F1 + F2 = F3 d. F1 + F2 + F3 = 0
F3
F2
b. F2 + F3 = F1 e. F1 = F2 = F3

c. F1 + F3 = F2
F!

9. Gambar yang menunjukkan hubungan yang benar adalah :



A. F1 - F2 = F3 D. F2 + F3 = F1
      
B. F1 + F3 = F2 E. F1 + F2 + F3 = F1
 
C. 1 + F2 = F3
F

10. Dua gaya masing-masing 10 N bekerja pada suatu benda. Sudut diantara kedua gaya itu
adalah 120o. Besar resultannya adalah...
a. 10 N b. 14 N c. 17 N d. 20 N e. 25 N

b. Esai

1. Jelaskanlah cara-cara menyatakan suatu besaran vektor!


2.

3. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan besaran skalar?


4. Jelaskan perbedaan besaran skalar dan besaran vektor!
5.

6. Perhatikan gambar berikut!


Lukislah vektor A-B

7. Diberikan 3 buah vektor a, b, c seperti gambar di bawah.

Dengan metode poligon tunjukkan :

(i) d = a + b + c (ii) d = a + b – c (iii) d = a − b + c

8.
Perhatikan gambar berikut!
Lukislah penjumlahan vektor A+B
9. Diketahui vektor A, B dan C. Vektor A = 3 cm berhimpit dengan sumbu x (menuju arah
timur). Vektor B = 2 cm membentuk sudut 30o terhadap sumbu x (menuju arah timur
laut). Vektor C = 1 cm membentuk sudut 60o terhadap sumbu x (menuju arah timur laut).
Jumlahkan A, B dan C secara grafis menggunakan cara poligon.

a) R = A + B + C b) R = A – B – C

10. .Diketahui vektor perpindahan B sepanjang 10 m dengan arah -40o terhadap sumbu X
positif (arah ke kanan) dan vektor perpindahan C sepanjang 12m dengan arah 35 o
terhadap sumbu X positif. Berapakah arah dan besar vektor resultan tersebut?
11. Diberikan dua buah vektor gaya yang sama besar masing-masing vektor besarnya adalah
10 Newton seperti gambar berikut.

Jika sudut yang terbentuk antara kedua vektor adalah 60°, tentukan nilai resultan kedua
vektor!

12. v1 = 20 satuan dan v2 = 20 satuan. Berapa besar vektor resultan ?

13. Perhatikan gambar berikut!

Jika satu kotak mewakili 10 Newton, tentukan resultan antara kedua vektor!

14. Siswa berlari 300 m ke timur kemudian 400 m ke utara. Berapa vektor perpindahan siswa
tersebut ?
15. Dua buah gaya saling tegak lurus, besarnya masing-masing 3 N dan 4 N. Besar resultan
kedua gaya tersebut adalah …
16. Dua buah vektor gaya F1 dan F2 masing-masing besarnya 5 N dan 12 N, bertitik tangkap
sama dan saling mengapit sudut 60°, nilai resultan dari kedua vektor tersebut …
17. Diberikan 3 buah vektor F1=10 N, F2 =25 N dan F3=15 N seperti gambar berikut.

Tentukan:
a. Resultan ketiga vektor
b. Arah resultan terhadap sumbu X

[Sin 37° = (3/5), Sin 53° = (4/5)]

[Cos 37° = (4/5), Cos 53° = (3/5)]

18. Jelaskanlah penerapan operasi penjumlahan vektor dalam pembelajaran fisika!


19. Jelaskanlah penerapan operasi penjumlahan vektor yang sering anda jumpai dalam
kehidupan sehari-hari!
20. Sebuah perahu menyeberangi sungai yang lebarnya 100 m dengan kelajuan 4 m/s tegak
lurus terhadap arah arus sungai. Jika air sungai mengalir dengan kecepatan 3 m/s, maka
jarak tempuh perahu tersebut sampai di seberang sungai adalah .....

Pastikan Kamu mengerjakannya

dengan baik ya...

Bekerjalah dengan
penuh kejujuran,

Sesungguhnya kamu

akan menuai hasil

dari kerja kerasmu


Penyelesaian soal esai

Kunci pilihan ganda

A, B, C, E, D, C, A, B, B, A

Kunci Essay Bernomor Genap:

2. VT = 180 km/jam; VU = 240 km/jam


4. *Besaran vektor adalah sesutu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka yang
memiliki panjang dan arah.
Vektor dapat digunakan untuk menghitung kecepatan, percepatan, impuls, momentum,
momen, kuat medan listrik dan kuat medan magnet.
*Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki besar atau (nilai)
Contoh besaran skalar: panjang, suhu, luas, volum, massa jenis, usaha, tekanan, daya,
muatan listrik,potensial listrik, kapasitas, dan kuat arus listrik.
6.

8.
10.

12. Menghitung vektor komponen :

v1x = v1 cos 30o = (20)(½√3) = -10√3

v1y = v1 sin 30o = (20)(½) = 10

v2x = v2 cos 30o = (20)(½√3) = 10√3

v2y = v2 sin 30o = (20)(½) = 10

vx = v1x + v2x = -10√3 + 10√3 = 0

vy = v1 y + v2 y = 10 + 10 = 20

Keterangan : v1x bertanda negatif karena arah v1x ke kiri, searah sumbu x negatif. v2x
bertanda positif karena arahnya ke kanan atau searah sumbu x positif. v1y dan v2y
bertanda positif karena arahnya ke atas atas searah sumbu y positif. Untuk mengetahui
arah masing-masing vektor komponen dan apakah vektor komponen bertanda positif
atau negatif, gambarkan vektor komponen pada sumbu x dan sumbu y seperti gambar
pada contoh soal nomor 2. Menghitung vektor resultan :
R  3002 4002 500m
14.

16.

18.* Gaya tegang tali yang menopang benda tergantung pada tali tersebut, membentuk dua

vektor gaya yang saling seimbang (diam)

*Benda yang digantung dengan tiga tali t, mengakibatkan keseimbangan gaya. gaya
kebawah (berat benda) sama dengan jumlah gaya ke atas ( T1 sin beta ditambah T2 sin
alfa). Gaya ke kiri (T1 cos beta = T2 cos alfa).....

* Benda yang terletak di atas bidang miring, maka penyebab benda tersebut turun adalah
komponen gaya berat searah bidang miring. Sedangkan besarnya gaya normal sama
dengan komponen gaya berat tegak lurus bidang miring. Penyelesaian masalah ini
mengharuskan penguraian vektor gaya berat menjadi dua komponen gaya yang saling
tegak lurus.

* Arah gerak perahu merupakan resultan dari dua vektor kecepatan yaitu kecepatan
perahu dan kecepatan air

* Usaha oleh gaya sehingga sebuah benda berpindah. Dalam hal menghitung usaha,
maka gaya yang membentuk sudut tertentu terhadap bidang datar harus disearahkan
dulu (di uraikan ke sumbu mendatar) sebelum dikalikan dengan vektor perpindahan.

* Memprediksi arah gerak suatu benda yang dipengaruhi dua gaya tidak segaris, pertama
anda harus menguraikan gaya yang tidak segaris dengan perpindahan, kedua
membandingkan besar gaya ke kanan (hasil penguraian) dan ke kiri. Anda akan peroleh
resultan gaya, dari resultan tersebut diketahui arah perpindahannya.

20. s 125meter
Daftar Pustaka

MarthenKanginan, 2002, Fisika untuk SMA Kelas X, Jakarta,Erlangga.

Panduan Praktikum Fisika SMA, Erlangga

PHYSICS: Principles with Aplication / Douglas C. Giancoli – 6th ed. Pearson Prentice
Hall

TRI Widodo. 2009. Fisika : untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai