PETUNJUK BELAJAR
Petunjuk Guru
Petunjuk Siswa
1. Pelajarilah secara cermat dan pahami materi yang terdapat didalam bahan ajar,
2. Baca buku-buku Fisika kelas X SMA/MA dan buku-buku lain yang relevan dan
1. KD pada KI-1
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad raya
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
4. KD pada KI-4
4.2Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menentukan resultan vektor
Indikator
3.2.7 Mengoperasikan besar dan arah vektor perpindahan, dan vektor gaya.
Poligon
Defenisi dan
Menentukan Vektor
notasi vektor
Resultan
PRINSIP PENJUMLAHAN
VECTOR (DENGAN PENDEKATAN
GEOMETRIS)
Melukis Penjumlahan
Vektor
Poligon Jajargenjang
Materi
A. Defenisi
Besaran vektor adalah: besaran yang mempunyai besar (nilai) dan arah.
Besaran skalar adalah: besaran yang hanya mempunyai besar (nilai) dan tidak mempunyai
arah
Perpindahan Jarak
Kecepatan Kelajuan
Percepatan Perlajuan
Gaya Tekanan
a. Untuk tulisan tangan, lambang suatu vektor biasanya dituliskan dengan satu huruf besar
dan diatas huruf ini diberi tanda anak panah, misalnya A atau F
b. Untuk buku cetakan, lambang vektor umumnya dicetak dengan huruf besar yang dicetak
tebal (Bold), misalnya A atau F
c. Besar vektor untuk tulisan tangan ditulis menggunakan tanda harga mutlak, misalnya A
atau F
d. Untuk buku cetakan besar vektor umumnya dicetak dengan huruf miring (italic), misalnya
Aatau F
Nilai vektor
Vektor
Dua buah vektor dikatakan sama apabila nilai (panjang) dan arahnya sama
Contoh :
Tetapi apabila nilainya sama tetapi arahnya berlawanan maka kedua vektor itu berlawanan.
Contoh :
Hasil penjumlahan dan pengurangan vektor disebut resultan vektor. Semisal kita
memiliki vektor sebagai berikut :
F1 F2 F3
Untuk melukiskan penjumlahan vektor diatas dapat digunakan dua metode yaitu metode
poligon dan metode jajaran genjang.
a. Metode Poligon
Secara grafis penjumlahan dan pengurangan dengan metode poligon adalah sebagi
berikut
contoh
a. F1 + F2 c. F1 + F2 + F3
F2 F2
F1 F1
F1+F2 F3
b.. F1 - F2 =… F1 + F2 + F3
-F2
F1- F2 F
1. Letakkan titik tangkap vektor 1 dan 2 pada satu titik sesuai nilai dan arah masing –
masing vektor.
2. Tariklah garis dari ujung vektor satu sejajar dengan vektor yang lain dan sebaliknya.
3. Tariklah garis dari titik pangkal kedua vektor sampai ke titik potong garis sejajar vektor
tersebut
Contoh :
1). F1 + F2
F1 F1+F2
F2
2). F1 - F2 F2
F1
F1 – F2
-F2
3). F1 + F2 + F3
F1
F1+F2
F2
(F1+F2)+F3
Metode grafis memerlukan sketsa yang tepat skalanya, sehingga diperlukan mistar
dan busur derajat untuk mengukurnya. Metode grafis sebetulnya sangat praktis namun
memerlukan ketelitian dalam menggambar dan melakukan pengukuran panjang resultan
dan sudutnya.
Beberapa vektor dapat dijumlahkan menjadi sebuah vektor yang disebut resultan
vektor. Dengan penjumlahan secara grafis, resultan vektor dapat diperoleh dengan
beberapa metode, yaitu metode segitiga, metode jajargenjang, dan metode poligon.
a. Penjumlahkan vektor dengan metode grafis
1) Metode Segitiga
Untuk mengetahui jumlah dua buah vektor dapat menggunakan metode segitiga.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a) Vektor pertama, misalnya A, dan vektor kedua, misalnya B digambar dengan titik
pangkalnya berimpit.
b) Sebuah jajargenjang digambar dengan kedua vektor tersebut sebagai sisi-sisinya.
c) Resultan kedua vektor adalah diagonal jajargenjang dengan titik pangkalnya sama
dengan titik pangkal kedua vektor tersebut.
3) Metode Poligon
Metode poligon dapat digunakan untuk menjumlahkan dua buah vektor atau lebih,
metode ini merupakan pengembangan dari metode segitiga. Misalnya terdapat tiga
buah vektor, yaitu A , B, dan C, maka cara menjumlahkan dengan metode poligon
dapat dilakukan dengan beberapa langkah, seperti berikut ini:
a) Vektor pertama, yaitu vektor A digambar terlebih dahulu sesuai besar dan
arahnya.
b) Vektor kedua, yaitu vektor B digambar dengan pangkalnya berimpit dengan
vektor A.
c) Vektor ketiga, yaitu vektor C juga digambar dengan pangkalnya berimpit dengan
vektor B.
d) Resultannya dapat dicari dengan menghubungkan pangkal vektor pertama dengan
ujung vektor terakhir.
/ R/ / A/ / B/ …………………………………………..... ……...(2)
sin sin 2 sin 1
Contoh:
b. Metode vektor komponen
1) Komponen Sebuah Vektor yang Besar dan Arahnya Diketahui
Setiap vektor selalu dapat diuraikan menjadi dua vektor yang saling tegak
lurus. Vektor pertama pada sumbu-X dan kedua pada sumbu-Y. Misalkan,
diketahui sebuah vektor A yang dapat diuraikan menjadi vektor komponen pada
sumbu X, yaitu Ax dan vektor komponen pada sumbu Y, yaitu Ay. Jika sudut antara
vektor A dengan sumbu X positif adalah α , maka:
Besar vektor komponen Ax dan Ay adalah :
A
Ay Ax A cos
Ay A sin
..............................(3)
Ax
Arah vektor Ry
tan
Rx ........................................................(7)
Contoh
3 buah vektor bertitik tangkap di 0 pada susunan salib sumbu tegak.
Sudut yang dibentuk oleh masing-masing vektor dengan sumbu x+ serta
besar vektor tersebut adalah sebagai berikut :
v1 450 14 satuan
v2 60 0
20 satuan
v3 180 18 satuan
0
vY
Arah resultan : tg = =..............................................................
vX
Evaluasi
4. Dari hasil pengukuran di bawah ini yang termasuk besaran vektor adalah …
A. Perpindahan, kuat medan listrik, usaha
B. Perpindahan, daya, impuls
C. Jarak, momentum, percepatan
D. Gaya, tekanan, impuls
E. Kecepatan, momentum, momen
8. Tiga buah gaya F1, F2 dan F3 memiliki arah dan besar seperti gambar. Pernyataan yang
benar adalah...
a. F1 + F2 = F3 d. F1 + F2 + F3 = 0
F3
F2
b. F2 + F3 = F1 e. F1 = F2 = F3
c. F1 + F3 = F2
F!
10. Dua gaya masing-masing 10 N bekerja pada suatu benda. Sudut diantara kedua gaya itu
adalah 120o. Besar resultannya adalah...
a. 10 N b. 14 N c. 17 N d. 20 N e. 25 N
b. Esai
8.
Perhatikan gambar berikut!
Lukislah penjumlahan vektor A+B
9. Diketahui vektor A, B dan C. Vektor A = 3 cm berhimpit dengan sumbu x (menuju arah
timur). Vektor B = 2 cm membentuk sudut 30o terhadap sumbu x (menuju arah timur
laut). Vektor C = 1 cm membentuk sudut 60o terhadap sumbu x (menuju arah timur laut).
Jumlahkan A, B dan C secara grafis menggunakan cara poligon.
a) R = A + B + C b) R = A – B – C
10. .Diketahui vektor perpindahan B sepanjang 10 m dengan arah -40o terhadap sumbu X
positif (arah ke kanan) dan vektor perpindahan C sepanjang 12m dengan arah 35 o
terhadap sumbu X positif. Berapakah arah dan besar vektor resultan tersebut?
11. Diberikan dua buah vektor gaya yang sama besar masing-masing vektor besarnya adalah
10 Newton seperti gambar berikut.
Jika sudut yang terbentuk antara kedua vektor adalah 60°, tentukan nilai resultan kedua
vektor!
Jika satu kotak mewakili 10 Newton, tentukan resultan antara kedua vektor!
14. Siswa berlari 300 m ke timur kemudian 400 m ke utara. Berapa vektor perpindahan siswa
tersebut ?
15. Dua buah gaya saling tegak lurus, besarnya masing-masing 3 N dan 4 N. Besar resultan
kedua gaya tersebut adalah …
16. Dua buah vektor gaya F1 dan F2 masing-masing besarnya 5 N dan 12 N, bertitik tangkap
sama dan saling mengapit sudut 60°, nilai resultan dari kedua vektor tersebut …
17. Diberikan 3 buah vektor F1=10 N, F2 =25 N dan F3=15 N seperti gambar berikut.
Tentukan:
a. Resultan ketiga vektor
b. Arah resultan terhadap sumbu X
Bekerjalah dengan
penuh kejujuran,
Sesungguhnya kamu
A, B, C, E, D, C, A, B, B, A
8.
10.
vy = v1 y + v2 y = 10 + 10 = 20
Keterangan : v1x bertanda negatif karena arah v1x ke kiri, searah sumbu x negatif. v2x
bertanda positif karena arahnya ke kanan atau searah sumbu x positif. v1y dan v2y
bertanda positif karena arahnya ke atas atas searah sumbu y positif. Untuk mengetahui
arah masing-masing vektor komponen dan apakah vektor komponen bertanda positif
atau negatif, gambarkan vektor komponen pada sumbu x dan sumbu y seperti gambar
pada contoh soal nomor 2. Menghitung vektor resultan :
R 3002 4002 500m
14.
16.
18.* Gaya tegang tali yang menopang benda tergantung pada tali tersebut, membentuk dua
*Benda yang digantung dengan tiga tali t, mengakibatkan keseimbangan gaya. gaya
kebawah (berat benda) sama dengan jumlah gaya ke atas ( T1 sin beta ditambah T2 sin
alfa). Gaya ke kiri (T1 cos beta = T2 cos alfa).....
* Benda yang terletak di atas bidang miring, maka penyebab benda tersebut turun adalah
komponen gaya berat searah bidang miring. Sedangkan besarnya gaya normal sama
dengan komponen gaya berat tegak lurus bidang miring. Penyelesaian masalah ini
mengharuskan penguraian vektor gaya berat menjadi dua komponen gaya yang saling
tegak lurus.
* Arah gerak perahu merupakan resultan dari dua vektor kecepatan yaitu kecepatan
perahu dan kecepatan air
* Usaha oleh gaya sehingga sebuah benda berpindah. Dalam hal menghitung usaha,
maka gaya yang membentuk sudut tertentu terhadap bidang datar harus disearahkan
dulu (di uraikan ke sumbu mendatar) sebelum dikalikan dengan vektor perpindahan.
* Memprediksi arah gerak suatu benda yang dipengaruhi dua gaya tidak segaris, pertama
anda harus menguraikan gaya yang tidak segaris dengan perpindahan, kedua
membandingkan besar gaya ke kanan (hasil penguraian) dan ke kiri. Anda akan peroleh
resultan gaya, dari resultan tersebut diketahui arah perpindahannya.
20. s 125meter
Daftar Pustaka
PHYSICS: Principles with Aplication / Douglas C. Giancoli – 6th ed. Pearson Prentice
Hall
TRI Widodo. 2009. Fisika : untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.