Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Agrina Vol. 01/No.

01 [Januari-Juni 2014] 23-30


Pemanfaatan Buah Pepaya dalam Pembuatan Yoghurt [Khusaini]
PEMANFAATAN BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) DALAM PEMBUATAN
YOGHURT FRUIT DENGAN PERBEDAAN JUMLAH KONSENTRASI STARTER
DAN LAMA FERMENTASI

The Utilization of Papaya (Carica papaya L) to Production of Yoghurt Fruit in


Difference Concentration Starter and Fermentation Time

M. Khusaini

Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Islam
Majapahit
Jl. Raya Jabon KM 07 - Mojokerto 61361
Email : muhammad.khusaini01@gmail.com

ABSTRAK
Minuman susu fermentasi (yoghurt) adalah produk minuman yang berasal dari susu
sapi yang mempunyai rasa agak asam sebagai hasil fermentasi oleh Bakteri Asam Laktat
(BAL) pada suhu dan kondisi lingkungan yang dikontrol. Fruit yoghurt adalah yoghurt yang
dicampur dengan sari buah. Pepaya (carica papaya L.) merupakan salah satu buah introduksi
yang telah dikenal luas di Indonesia dalam kehidupan sehari- hari, pepaya sangat dikenal oleh
semua lapisan masyarakat. Selain dikonsumsi sebagai buah segar, pepaya juga dapat diolah
menjadi berbagai bentuk makanan dan minuman, substansi lain yang banyak dimanfaatkan
yakni sebagai bahan pelunak daging hingga industri pangan, minuman, farmasi, detergent,
kulit, wool, kosmetika, dan industri biologi lainnya. Rancangan percobaan yang di gunakan
dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan dua faktorial yaitu penambahan
konsentrasi jumlah bibit yoghurt dan lama waktu proses pembuatan (fermentasi ). Dari uji
analisa menunjukkan bahwa jumlah konsentrasi starter dan lama pembuatan (inkubasi) yang
berbeda sangat berpengaruh nyata terhadap kualitas yoghurt. Konsentrasi dan lama
pembuatan memeberikan pengaruh yang nyata pada warna, rasa, aroma dan tekstur yoghurt
itu sendiri.

Kata kunci: papaya, yoghurt fruit, starter

ABSTRACT
Beverage fermented milk (yoghurt) is a beverage product derived from cow's milk
that has a slightly sour taste as fermented by Lactic Acid Bacteria (LAB) on temperature and
environmental conditions are controlled. Fruit yogurt is yogurt mixed with fruit juice. Papaya
(Carica papaya L.) is one of the fruits that have been widely introduced in Indonesia in
everyday life, papaya very well known by all levels of society. Besides consumed as fresh
fruit, papaya can also be processed into various forms of food and drink, another substance
that is widely used as a meat tenderizer to the food industry, beverages, pharmaceuticals,
detergents, leather, wool, cosmetics, and other biological industries. Experiment design used
in this research is completely randomized design with two factorial is the addition of the
number of seeds yoghurt concentration and the duration of the manufacturing process
(fermentation). From the analysis of the test showed that the amount of concentration and
long starter manufacture (incubation) a very significant different to quality yoghurt.
Concentration and while making give real influence on color, flavor, aroma and texture of the
yoghurtitself.

Keywords: papaya, yoghurt fruit, starter

23
Jurnal Agrina Vol. 01/No. 01 [Januari-Juni 2014] 23-30
Pemanfaatan Buah Pepaya dalam Pembuatan Yoghurt [Khusaini]
PENDAHULUAN bibit yoghurt terhadap uji
organoleptik yoghurt: (b) Mengetahui
Menurut Anonim pengaruh lama pembuatan yoghurt
(2004) yoghurt merupakan produk hasil terhadap kualitas yoghurt yang dihasilkan.
fermentasi susu. Starter yang digunakan
adalah bibit bakteri Lactobacillus BAHAN DAN METODE
bulgaricus danStreptococcus
thermophillus dengan perbandingan yang Penelitian ini dilakukan di
sama. Penggunaan kedua bakteri ini Laboratorium Teknologi Industri Pertanian
dikarenakan perannya dalam menghasilkan dan Laboratorium Dasar Universitas Islam
asam laktat, dengan adanya peran dari Majapahit selama 1 bulan dari bulan
kedua bakteri ini susu yang semula cair September - Oktober 2013.
maka akan berubah menjadi menggumpal Peralatanyangdigunakandalampeneli
dan rasanya pun berubah menjadi rasa asam tianinimeliputiperalatanuntuk memasak
yang khas. atau membuat yoghurt dan dengan alat
Yoghurt sekarang beraneka ragam, untuk uji kimia yoghurt.
yakni yoghurt natural (plain) tanpa Bahanbakuyang digunakan dalam
penambahan gula maupun flavor, dan penelitian ini meliputi bahan baku utama
rasanya sangat asam. Fruit yoghurt yaitu yakni buah pepaya dari jenis California
yoghurt yang dicampur dengan sari buah. atau calina, air susu sapi segar, bibit
Buah pepaya juga merupakan salah yoghurt ( dari yoghurt plain ) lactobacillus
satu jenis buah yang memiliki kandungan bulgaricus dan streptococcus
nutrisi tinggi dan kaya akan manfaat bagi thermophillus. Bahan baku pendukung
kesehatan. Penggunaannya sebagai bahan terdiri dari Spiritus atau gas cartridge,
aditif dalm berbagai industri pangan dan alkhohol 70%, dan desinfektan.
minuman tetap tinggi karena aktivitas
enzimatiknya yang relatif tinggi dan Tahapan Penelitian
statusnya sebagai produk alam yang ramah Pelaksanaan penelitian ini terbagi
atau aman untuk dikonsumsi. Badan menjadi 3 tahapan yaitu; pembuatan juice
pengawas pangan dan obat-obatan. buah pepaya segar, pembuatan minuman
Amerika Serikat (Food and Drug yoghurt berdasarkan desain penelitian,
Administration/FDA) mengklasifikasikan dan uji minuman yoghurt berdasarkan
status papain ke dalam kelompok GRAS parameter yang ditentukan (ph,dan
(generally regarded as safe). Badan sejenis ujiorganoleptikmeliputi rasa, warna,
di Inggris menggolongkan papain ke dalam aroma dantekstur).
Group A. Ini berarti bahwa papain dapat
digunakan sebagai bahan aditif dalam Parameter Penelitian
pangan dan dalam pembuatan makanan 1. Uji Keasaman Total
(Chaplin and Buck, 1990). Kadarkeasamantotaldihitungsebagai
Dalam beberapa hal pertumbuhan kadarasamlaktatmenggunakan titrasi
mikroorganisme dalam bahan pangan dengan 0,1 N NaOH dan 1%
menyebabkan perubahan yang phenolphtalein 2-5 tetes sebagai indikator
menguntungkan. Dalam penerapannya pengukuran keasaman total(Ferdiaz1989).
pemanfaatan mikroorganisme untuk 2. Uji Kesukaan
bioteknologi sangat membantu manusia Uji kesukaan dilakukan terhadap
dalam berbagai masalah misalnya dalam minuman probiotik dengan desain
bidang pertanian, makanan, pengobatan, perlakuan paling optimum yang memenuhi
limbah dan lainnya. standar minuman probiotik. Uji Kesukaan
Tujuan dari penelitian ini adalah (a) dilaksanakan terhadap warna, aroma dan
Mengetahui pengaruh penambahan jumlah rasa yang melibatkan 20 - 35 panelis tidak

24
Jurnal Agrina Vol. 01/No. 01 [Januari-Juni 2014] 23-30
Pemanfaatan Buah Pepaya dalam Pembuatan Yoghurt [Khusaini]
terlatih (Karim et al. 1999) yang ada Keterangan:
dilingkungan Universitas Islam C1T1 : bibit ((lactobacillus bulgaricus
Majapahit. dan streptococcus thermophillus)
5cc/200ml : lama waktu 6 jam
Desain Penelitian C1T2 : bibit ((lactobacillus bulgaricus
Rancangan percobaan yang di dan streptococcus thermophillus)
gunakan dalam penelitian ini adalah 5cc/200ml : lama waktu 8 jam
rancangan acak lengkap dengan dua C1T3 : bibit ((lactobacillus bulgaricus
faktorial yaitu penambahan dengan dan streptococcus thermophillus)
kerangka penelitian sebagai berikut : 5cc/200ml : lama waktu 10 jam
Konsentrasi jumlah bbit yoghurt C2T1 : bibit ((lactobacillus bulgaricus
(lactobacillus bulgaricus dan dan streptococcus thermophillus)
streptococcus thermophillus) adalah: 10cc/200ml : lama waktu 6 jam
1. bibit sebanyak 5 cc/200ml air C2T2 : bibit ((lactobacillus bulgaricus
sari buah pepaya. dan streptococcus thermophillus)
2. bibit sebanyak 10 cc/ 200ml air 10cc/200ml : lama waktu 8 jam
saribuah pepaya. C2T3 : bibit ((lactobacillus bulgaricus
3. Bibit sebanyak 15 cc/200ml air dan streptococcus thermophillus)
sari buah pepaya. 10cc/200ml : lama waktu 10 jam
Lama fermentasi yang dilakukan C3T1 : bibit ((lactobacillus bulgaricus
dalam penelitian adalah : dan streptococcus thermophillus)
1. Proses fermentasi selama 6 jam. 15cc/200ml : lama waktu 6 jam
2. Proses fermentasi selama 8 jam. C3T2 : bibit ((lactobacillus bulgaricus
3. Proses fermentasi selama 10 jam. dan streptococcus thermophillus)
15cc/200ml : lama waktu 8 jam
Rancangan penelitian ini adalah dengan C3T3 : bibit ((lactobacillus bulgaricus
dua faktor jenis perlakuan, masing – dan streptococcus
masing 2 kali ulangan sebagai berikut : thermophillus)
15cc/200ml : lama waktu 10 jam
T1 T2 T3
C1 C1T1 C1T2 C1T3
C2 C2T1 C2T2 C2T3
C3 C3T1 C3T2 C3T3

Tabel 1.1 .Rancanganpenelitian

Ulangan
Perlakuan
1 2 3
C0T0 C0T0.1 C0T0.2 C0T0.3
C0T1 C0T1.1 C0T1.2 C0T1.3
C0T2 C0T2.1 C0T2.2 C0T2.3
C1T0 C1T0.1 C1T0.2 C1T0.3
C1T1 C1T1.1 C1T1.2 C1T1.3
C1T2 C1T2.1 C1T2.2 C1T2.3
C1T0 C1T0.1 C1T0.2 C1T0.3
C2T1 C2T1.1 C2T1.2 C2T1.3
C2T2 C2T2.1 C2T2.2 C2T2.3

Table 1.2 .Rancangan penelitian ulangan 2


.
25
Jurnal Agrina Vol. 01/No. 01 [Januari-Juni 2014] 23-30
Pemanfaatan Buah Pepaya dalam Pembuatan Yoghurt [Khusaini]
Teknik Pengumpulan Data - Disiapkan panelis terbatas
Teknik pengumpulan data pada sejumlah 20 orang sebagai
penelitian ini dengan : penguji
a. Eksperimen - Kuesioner disiapkan untuk
Melalui percobaan secara langsung di penentuan pilihan panelis
Laboratorium Biologi Universitas Islam - Disiapkan indeks nilai nimerik
Majapahit. 1,2,3,4,5,6,7 dengan nilai indeks
b. Observasi sebagai berikut :
Pada teknik observasi, peneliti 1. Sangat tidak suka
menggunakan pengamatan terhadap 2. Tidak disuka
inkubasi yoghurt dan melakukan 3. Agak tidak disuka
pengamatan secara langsung kepada 4. Netral
responden yang dijadikan sasaran dalam 5. Agak menyukai
pengujian organoleptik produk yang 6. Menyukai
dihasilkan dari penelitian tersebut. 7. Sangat menyukai
c. Kepustakaan - Pernyataan panelis dituangkan
Dilakukan dengan cara menggunakan dengan indeks nilai yang dipilih
referensi buku – buku, jurnal maupun kedalam kuesioner yang telah
skripsi yang sebelumnya telah ada. disiapakan.
- Menyiapkan uji statistikdari hasil
Teknik Analisis Data kuesioner yang telah terkumpul.
Untuk mengetahui hasil penelitian
pemanfaatan buah pepaya (carica papaya HASIL DAN PEMBAHASAN
L) dalam pembuatan yoghurt fruit ini
maka analisis yang digunakan adalah Dari hasil penelitian mengenai
Deskripsi Kualitatif. Deskripsi Kualitatif perbedaan jumlah konsentrasi starter
digunakan untuk menguji mutu terhadap lama waktu pembuatan (inkubasi)
organoleptik dari penambahan konsentrasi yoghurt dari buah pepaya diperoleh data
yang berbeda dan lama waktu proses mengenai uji organoleptik yang meliputi
fermentasi pada yoghurt. warna, rasa, aroma dan tekstur.
Dari uji analisa menunjukkan bahwa
Metode analisa data jumlah konsentrasi starter dan lama
Data parametrik yang diperoleh pembuatan (inkubasi) yang berbeda sangat
dianalisaberdasarkan statistik parametrik berpengaruh nyata terhadap kualitas
dengan menggunakan analaisa sidik ragam yoghurt. Konsentrasi dan lama pembuatan
( ansira ). Apabila hasil analisa tersebut memebrikan pengaruh yang nyata pada
terdapat perbedaan yang nyata atau sangat warna, rasa, aroma dan tekstur yoghurt itu
nyata dilakukan dengan uji beda nyata sendiri.
terkecil ( uji bnt ), untuk mengetahui Standart dan syarat mutu yoghurt
perbedaan setiap perlakuan yang diberikan berdasarkan Standart Nasional Indonesia
( sukarto, 1985). (SNI ) 01-2981-1992 adalah sebagai
berikut:
Prosedur uji organoleptik
Uji ini untuk mengetahui kesukaan
terhadap produk yang dihasilkan dengan
menggunakan organ pencicip dengan
sistem panelis terbuka.

26
Jurnal Agrina Vol. 01/No. 01 [Januari-Juni 2014] 23-30
Pemanfaatan Buah Pepaya dalam Pembuatan Yoghurt [Khusaini]
Kriteria Syarat
Kadar protein Min 3.5 %
Kadar lemak Min 3,8 %
Total padatan Min 8,2 %
Total asam 0,5% - 2,0 %
Penampakan Cairan kental
semi padat
Bau / aroma Normal / khas
Rasa Asam / khas (±
3,68 – 4,15 )

Tabel 4.1 : syarat mutu Standart Nasional Indonesia ( SNI ) dalam pembuatan yoghurt.

Warna pembutannya dicampuri bahan tambahan


Warna suatu bahan pangan dapat seperti buah - buahan maka
memberikan penentuan tentang mutu
suatau bahan panagan serta tingkat warna yoghurt itu sendiri harus kurang
kesegaran bahan pangan, Winarno (1992). lebih sama dengan warna buah tersebut.
Standart mutu yoghurt yang berdasarkan Skala yang digunakan dalam uji
Standart Nasional Indonesia (SNI) 01- hedonik adalah : 1= sangat tidak suka; 2 =
2981-1992 menjelaskan bahwa warna yang tidak suka ; 3 = agak tidak suka; 4 = netral;
harus dipenuhi dalam pembuatan yoghurt 5 = agak suka; 6 = suka; 7 = sangat suka.
adalah harus khas atau normal. Jika dalam Tingkat kesukaan terhadap warna
pada yoghurt dari buah pepaya dapat dilihat
pada gambar 4.2.

1
6

4
1
2

0
C1T1 C1T3 C2T2 C3T1 C3T3

Tabel 2. Histogram uji organoleptik yoghurt dari buah pepaya terhadap warna

Histogram diatas menggambarkan konsentrasi starter terhadap lama inkubasi


bahwa perlakuan C2T2 menghasilkan dapat mempengaruhi warna yang
warna yoghurt buah pepaya yang paling dihasilkan oleh yoghurt pada saat inkubasi.
baik dengan nilai rata-rata tertinggi 4,6. Semakin banyak starter yoghurt yang
Yaitu berwarna khas yoghurt fruit, warna diberikan dan lama inkubasi maka kualitas
yang dihasilkan sama dengan buah pepaya warna yoghurt aakan semakin baik. Karena
yang digunakan , yakni berwarna merah pepaya jika setelah dikupas tidak segera
kekuningan (cerah) . Sedangkan penilaian dikonsumsi atau diolah akan berubah warna
terendah diperoleh dari perlakuan C1T1 meskipun tidak signifikan. Hal ini sesuai
denagn nilai rata-rata 4,3 yaitu berwarna dengan Desroiser (1977) bahwa setelah
agak merah kecoklatan. hal ini dikarenakan dikupas dan masih menunggu proses
perbedaan yang terjadi antara jumlah berikutnya sebaiknya bahan terendam.

27
Jurnal Agrina Vol. 01/No. 01 [Januari-Juni 2014] 23-30
Pemanfaatan Buah Pepaya dalam Pembuatan Yoghurt [Khusaini]
Rasa dikurangi ( poter,1986). Dalam Standart
Rasa merupakan salah satu faktor Nasional Indonesia (SNI), standart rasa
mutu yang paling penting karena sangat yang harus dipenuhi dalam pembuatan
menentukan tingkat penerimaan konsumen yoghurt adalah asam atau khas, yaitu
terhadap produk. Penilaian panelis terhadap dengan Ph yang berkisar antara ± Ph 3,68 –
Ph 4,15. Skala yang digunakan dalam uji
rasa cenderung bersifat subyektif dan hedonik adalah; 1= sangat tidak suka; 2 =
dipengaruhi oleh kepekaan serta kesukaan tidak suka ; 3 = agak tidak suka; 4 = netral;
individual terhadap produk. Oleh karena itu 5 = agak suka; 6 = suka; 7 = sangat suka.
pengujian organoleptik pada umumnya Histogram uji organoleptik yoghurt buah
dilakukan pada sekelompok orang sehingga pepaya terhadap rasa dapat dilihat pada
bias akibat perbedaan individual dapat gambar tabel 4.
8
6
4 Series 2
2 Series 1
0

C3T3
C1T1
C1T2
C1T3
C2T1
C2T2
C2T3
C3T1
C3T2
.
Tabel 4. Histogaram tingkat kesukaan yoghurt buah pepaya terhadap rasa

Pada gambar 4 diatas menunjukkan Tekstur


bahwa perlakuan C2T3 memberikan nilai Tekstur merupakan salah satu
yang terbaik yaitu dengan nilai 6,5. Hal ini parameter kualitas yoghurt buah pepaya.
dikarenakan rasa yoghurtnya memiliki rasa Tekstur yang dikehendaki konsumen ialah
asam yang cukup (ph ± 4) yakni tidak yoghurt yang tidak terlalu kental atau
sangat asam atau kurang asam , sedangkan terlalu padat dan tidak terlalu encer.
penilaian terndah diperoleh dari perlakuan Berdasarkan Standart Nasional Indonesia
C1T1 ,karena hasil dari perlakuan ini (SNI), standart teksture yang harus
menghasilkan rasa yang kurang asam (ph ± dipenuhi dalam pembuatan yoghurt adalah
5,45). Penilaian panelis terhadap rasa semi padat ( tidak terlalu padat dan tidak
yoghurt dari buah pepaya sanagat terlalu encer ). Faktor faktor yang
dipengaruhi oleh konsentrasi starter yang mempengaruhi tekstur bahan antara lain
diberikan dan lama waktu inkubasi. rasio kandungan protein, suhu, kadar air (
Konsentrasi starter yang sdikit dan lama agrahini dan hadiwiyoto, 1998 ).
waktu inkubasi yang singkat menyebabkan Skala yang digunakan dalam uji
rasa yang tidak enak terhadap hasil yoghurt hedonik adalah ; 1= sangat tidak suka; 2 =
tersebut. Begitu pula jika terlalu banyak tidak suka ; 3 = agak tidak suka; 4 = netral;
konsentrasi starter yang derikan dan 5 = agak suka; 6 = suka; 7 = sangat suka.
terlalau lama waktu inkubasi menyebabkan Tingkat kesukaan yoghurt dari buah pepaya
rasa yang sangat asam terhadap hasil terhadap tekstur dapat dilihat pada gambar
yoghurt tersebut. Hal ini sesuai denagan 5.
pendapat Winarno (1992), yang
menyatakan bahawa konsentarsi suatu
bahan akan mempengaruhi cita rasa yang
ditimbulkan.

28
Jurnal Agrina Vol. 01/No. 01 [Januari-Juni 2014] 23-30
Pemanfaatan Buah Pepaya dalam Pembuatan Yoghurt [Khusaini]

Series 1
10

5
Series 1
0

Gambar 5. Histogram uji kesukaan yoghurt buah pepaya terhadap tekstur

Histogram diatas mengambarkan KESIMPULAN


bahwa perlakuan C3T2 adalah yang paling
baik menuruk korespondensi atau panelis Hasil penelitian mnunjukkan bahwa
dengan nilai tertinggi sebesar 7. Hasil yang perbedaan antara jumlah kosentrasi starter
didapat dari perlakuan ini menghasilkan memiliki pengaruh terhadap mutu dan
teksture yang semi padat dan cukup halus. kualitas yoghurt fruit dari buah pepaya.
Dan nilai terendah didapati oleh perlakuan Perbedaan antara jumlah starter yang
C1T1 dan C1T2 dimana mendapat nilai diberikan dengan perbedaan jumlah
teremdah sebesar 4. Dalam perlakuan ini konsentrasi sari buah yang diberikan
mengahsilkan teksture yang cukup encer. memiliki pengaruh yang nyata terhadap
Hal ini disebabkan konsentrasi yang hasil uji organoleptik.
diberikan dan waktu fermentasi yang cukup
singkat. Berbeda dengan perlakuan C3T2 DAFTAR PUSTAKA
dimana yoghurt yang dihasilkan memiliki
teksture yang kental tapi tidak terlalu padat Anonymous . 2007. Apriantono, A., D.
atau keras. Fardiaz., N. L. Puspitasari dan S.
Tekstur adalah gambaran tingkat sifat Budiyanto. 1989. Petunjuk
fisis dalam produk makanan (kartika,1987), Laboratorium Analisis Pangan,
tekstur mempunyai peranan penting dalam Pusat Antar Universitas Pangan Dan
menentukan kualitas suatu produk.tekstur Gizi Institut Pertanian Bogor.
antara lain dipengaruhi oleh konsentrasi Bogor
garam,kadar air, gel dan perlakuan panas( Anonymous 10. 2007. Yoghurt.
averet,couso dan tedjada, 1999 dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Yogurt.
Mastuti 2001) . kandunagn air pada bahan Download: 18 September 2013
yoghurt sangat mempengaruhi tekstur, hal Aman dan Harjo. (1973). Perbaikan Mutu
ini sesuai denagn pendapat Fellows (1992), Susu Kedelai di dalam Botol.
yang menyatakan bahwa kekkerasan bahan Bandung : Departemen
panagan ditentukan oleh kadar air,bahan , Perindustrian Bogor
protein jenis dan jumlah karbohidrat Artha Nugraheni dan Dhira Satwika.
penyusun bahan, pendapat tersebut (2003). Pengaruh Penambahan
didukung oleh Purnomo (1995). Yang Natrium Bikarbonat dan Perlakuan
menyatakan bahwa sifat-sifat tekstur bahan Inokulasi dalam Pembuatan
panagan yanag mengandung karbohidrat Yoghurt Susu Kacang Tanah.
lebih banyak terpengaruh oleh kadar air Buletin
(Muktadi dkk . 1993).mengungkapkan Balai Penelitian Bioteknologi dan
bahwwa kadar air yang lebih tinggi akan Sumberdaya Genetik
menyebakan teksture kurang kering atau Pertanian.http://72.14.235.104/searc
padat. h?q=cache:h4EXrUz7o-
0J:www.indobiogen.or.id/

29
Jurnal Agrina Vol. 01/No. 01 [Januari-Juni 2014] 23-30
Pemanfaatan Buah Pepaya dalam Pembuatan Yoghurt [Khusaini]
terbitan/prosiding/fulltext_pdf/prosi Connecticut : The AVI Publishing
ding2003_360-373_sriwidowati Co.
efektivitas Sugiono dan A. Mahenda. 2004. Produk-
.pdf+uji+probiotik%3Byoghurt%3B Produk Teknologi Fermentasi.
casei&hl=id&ct=clnk&cd=2&gl=i Universitas Brawijaya. Malang
d. Diakses tanggal 07 September Surajudin, dkk. 2005. Yoghurt, Susu
2013. Fermentasi Yang Menyehatkan.
Buckle. (1987). Ilmu Pangan. (terjemahan AgroMedia Pustaka. Jakarta
oleh Hari Purnomo dan Adiono) Seminar Nasional dan Pertemuan Tahunan
Jakarta : Universitas Indonesia Perhimpunan Ahli Teknologi
Press. (Buku asli terbit tahun 1979). Pangan Indonesia. Bogor. TP-86 :
Chandan, R.C. & Shahani, K.M. 1993. 1173 – 1183.
Yoghurt. Di dalam Hui (ed.). Dairy Sutrisno Koswara. (1997). Susu Kedelai
Science and Technology Handbook- Tidak Kalah dengan Susu Sapi.
Product Manufacturing. New York. http://www.indomedia.com/intisari/
Herastuti, S.R., Sujiman, R.S. & Ningsih, diet htm.
N. 1994. Pembuatan pati gude Widowati, S dan Misgiyarta. 2003.
(Cajanus cajan L.) dan pemanfaatan Efektifitas Bakteri Asam Laktat
hasil sampingnya dalam pembuatan (BAL) dalam Pembuatan Produk
yoghurt dan tahu. Fermentasi Berbasis Protein/Susu
Hadiwiyoto, S. 1994. Teori dan Prosedur Nabati.
Pengujian Mutu Susu dan Hasil Yusmarini dan Efendi. 2004. Evaluasi
Olahannya, Penerbit Liberty. Mutu Soygurt yang Dibuat dengan
Yogyakarta Penambahan beberapa Jenis Gula.
Idris, S. 1984. Metode Pengujian Bahan Jurnal Natur Indonesia 6(2): 104-
Pangan Secara Sensoris. Fakultas 110 (2004). http: //www.unri.ac.id/
Peternakan Universitas Brawijaya. jurnal/ jurnal_natur/ vol6(2)/
Malang Yusmarini.pdf.Diakses tanggal : 7
Koswara, S. 1995. Teknologi Pengolahan September 2013
Kedelai. Jakarta: Pustaka Sinar Yusmarini, Adnan M. & Hadiwiyoto S..
Harapan. 1998. Perubahan Oligosakarida
Mochammad Adnan. (1984). Kimia dan pada Susu Kedelai dalam Proses
Teknologi Pengolahan Air Susu. Pembuatan Yogurt. Berkala
Yogyakarta : Andi Offset. Penelitian Pasca Sarjana (BPPS).
Rahmat Rukmana. (1997). Kacang Hijau Yogyakarta: Universitas Gadjah
dan Budi Daya Pasca Panen. Mada.
Yogyakarta : Kanisius.
Santoso Budi Hieronymus. (1994). Susu
dan Yogurt Kedelai. Yogyakarta :
Kanisius
Smith, A. K., dan Circle, S. J. (1972).
Soybean Chemistry and Technology.

30

Anda mungkin juga menyukai