Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Pelaksanaan Pekerjaan dilapangan diperlukan perencanaan yang matang untuk mendapatkan
kelancaran dan hasil pekerjaan yang dapat dipertanggung jawabkan secara teknis dan
keuangan/administrasi. Untuk itu dalam rangka Pemeliharaan Jl. Musyawarah (BAN GUB) . Tujuan
penyusunan metode ini untuk memberikan gambaran baik dari segi waktu pelaksanaan maupun jumlah
personil, bahan, peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan suatu pekerjaan. Sedangkan maksudnya
agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai jadwal dan kualitasnya sesuai dengan persyaratan
yang ditentukan
DIVISI 1. UMUM
Mobilisasi
Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
DIVISI 2. DRAINASE
Pasangan Batu dengan Mortar
DIVISI 7. STRUKTUR
Fondasi Cerucuk Penyedian dan Pemancangan Cerucuk
- Melaksanakan proyek dengan seminimal mungkin atau menghindari mengganggu aktivitas lingkungan
sekitarnya
- Proyek jalan, perlu dilakukan pengaturan lalu lintas kendaraan (traffic management) sehingga
memudahkan melaksankan pekerjaan di proyek. Termasuk memasang rambu peringatan “Hati- Hati ada
proyek yang dikerjakan kurangi kecepatan”
- Berkoordinasi dengan masyarakat setempat
- Memperhatikan peraturan dan ketentuan yang berlaku dilokasi tempat kerja
- Mengatur site facilities plan sehinga sirkulasi dan siklus kerja dapat berjalan dengan lancar, aman, dan
tercapat target yang direncanakan
Untuk menjamin system manajemen dapat berlangsung dengan baik, kami telah mengeluarkan kebijakan
mutu dimana kami sebagai badan usaha konstuksi selalu mengendalikan resiko terhadap Keselamatan,
Kesehatan Kerja, Lingkungan dan Mutu (SMK3LM) dengan cara menerapkan :
- Memenuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan yaug yang berlaku
- Meningkatkan kinerja secara berkesinambungan
- Mencegah cidera, sakit akibat kerja, dan pencemaran lingkungan
- Memberikan pelatihan, menyediakan tempat dan sarana kerja yang sehat, aman dan nyaman kepada
seluruh karyawan
DIVISI 1. UMUM
- Mobilisasi
Setelah SPMK keluar sesuai dengan Jadwal Pelaksanaan di mingggu Ke 1 dan Ke 2 melaksanakn
Mobilisasi personil dan peralatan secara bertahap sampai dengan pekerjaan selesai, apabila peralatan
tersebut sudah tidak digunakan lagi dan pekerjaan sudah selesai sesuai dengan jadwal maka di minggu
ke 17 dan 18 Demobilisasi peralatan dilakukan secara bertahap.
Papan nama proyek dipasang ditempat yang mudah dilihat bertujuan sebagai penanda aktifitas
pekerjaan.Menampilkan nama proyek, nama pemilik proyek, nama pengawas lapangan, nama penyedia,
jangka waktu pelaksanaan, dan nilai proyek
Pengukuran guna menentukan volume MC-0, dan shop drawing. Pengukuran dilaksanakan atas petunjuk
direksi, selanjutnya dituangkan dalam gambar kerja. Sehingga dapat dipedomani untuk pelaksanakan
memasang patok sebagai acuan gambar kerja di lapangan.
Dalam menjalankan program K3 maka akan disediakan simbol dan rambu keselamatan kerja simbol dan
rambu K3 tersebut berupa :
Lingkup Pekerjaan :
- Fondasi Cerucuk Penyedian dan Pemancangan Cerucuk
- Perkiraan Kuantitas
: 2160 M1
- Waktu Pelaksanaan
: Sesuai dengan jadwal pelaksanaan dimulai minggu ke 2 dan akan selesai diminggu ke 2
- Metode Pelaksanaan :
- Mengajukan ijin kerja dan approval material kepada direksi/konsultan pengawas beserta shopdrawing
- Memasang patok-patok ukur untuk menentukan lebar dan panjang pondasi
- Melakukan penyiapan tanah dasar sesuai dengan gambar rencana
- Membersihkan tanah dasar yang dapat mengganggu pelaksanaan
- Bila muka air mencapai permukaan tanah, maka timbun tanah dasar sehingga muka tanah timbunan di
atas muka air
- Menentukan tempat kedudukan tiang-tiang cerucuk yang akan dipancang dan diberi tanda dengan
menggunakan patok-patok
- Runcingkan bagian ujung bawah cenrucuk kayu agar mudah rnenembus ke dalam tanah
- Ratakan bagian ujung tiang yang akan dipukul dan beri topi tiang
- Tegakkan tiang cerucuk dan masukkan sedikit ke dalam tanah agar dapat dipukul dengan stabil dan
tetap tegak lurus
- Pukul tiang dengan palu pemukul pada ujung atas cerucuk yang sudah diberi topi sampai kedalaman
rencana
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada direksi/konsultan pengawas
DIVISI 2. DRAINASE
Lingkup Pekerjaan :
- Pasangan Batu dengan Mortar
- Perkiraan Kuantitas
: 100.8 M3
- Waktu Pelaksanaan
: Sesuai dengan jadwal pelaksanaan dimulai minggu ke 3 dan akan selesai diminggu ke 4
- Metode Pelaksanaan :
- Mengajukan ijin kerja dan approval material kepada direksi/konsultan pengawas beserta shopdrawing
Lingkup Pekerjaan
- Galian Biasa
- Waktu Pelaksanaan
: Sesuai dengan jadwal pelaksanaan dimulai minggu ke 2 dan akan selesai diminggu ke 2
- Metode Pelaksanaan :
- Mengajukan ijin kerja kepada direksi/konsultan pengawas beserta shopdrawing
- Pengkuran posisi titik ukur tetap , berdasarkan titik tetap tersebut dilakukan pengukuran terhadap titik
dan elevasi galian tanah
- Menandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat
- Pasang patok dan benang untuk acuan galian
- Gali tanah dengan acuan patok dan benang yang telah dipasang
- Buang tanah sisa galian pada area yang telah ditentukan dan tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan
- Galian tanah untuk pondasi dilakukan sampai kedalaman dan lebar sesuai rencana
- Bila ada genangan air dalam galian maka disediakan pompa drainase secukupnya supaya air dapat
segera dipompa ke luar, sehingga tidak mengganggu proses pekerjaan
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada direksi/konsultan pengawas
- Perkiraan Kuantitas
: 360 M3
- Waktu Pelaksanaan
: Sesuai dengan jadwal pelaksanaan dimulai minggu ke 3 dan akan selesai diminggu ke 3
- Metode Pelaksanaan :
- Mengajukan ijin kerja kepada direksi/konsultan pengawas beserta shopdrawing
- Wheel Loader loading tanah di borrow pit dan memuat ke dalam dump truck
- Dump truck mengangkut material tanah dari borrow pit ke lokasi pekerjaan
- Mengukur dan marking area yang akan di timbun sesuai dengan gambar
- Material tanah dihampar dan dirapikan dengan motor grader sampai dengan ketebalan timbunan sesuai
dengan gambar
- Hamparan material tanah disiram dengan air menggunakan water tanker
- Dipadatkan dengan Tendem Roller
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada direksi/konsultan pengawas
- Perkiraan Kuantitas
: 720 M2
- Waktu Pelaksanaan
: Sesuai dengan jadwal pelaksanaan dimulai minggu ke 3 dan akan selesai diminggu ke 3
- Metode Pelaksanaan :
- Mengajukan ijin kerja kepada direksi/konsultan pengawas beserta shopdrawing
- Merapikan dan membentuk permukaan jalan kerikil atau lapis perkerasan lama dan pembentukan elevasi
tanah dasar/subgrade (sesuai rencana dan persetujuan direksi) menggunakan alat motor grader
- Memadatkan dengan menggunakan Tendem Roller
- Perkiraan Kuantitas
: 720 M2
- Waktu Pelaksanaan
: Sesuai dengan jadwal pelaksanaan dimulai minggu ke 3 dan akan selesai diminggu ke 3
- Metode Pelaksanaan :
- Mengajukan ijin kerja dan approval material kepada direksi/konsultan pengawas beserta shopdrawing
- Membersihkan lokasi dari benda-benda tajam dan benda lainnya yang dapat menghambat proses
pekerjaan
- Penggelaran geotextile mengikuti gulungan dari geotextile, guna memberikan tarikan dan mempermudah
penggelaran geotextile yang merata, dan sambungan antara geotextile satu dengan yang lainnya
dioverlap, minimal 50 cm, atau dijahit dengan mesin jahit portable, dan digelar arah melintang jalan
serta geotextile dilebihkan kesisi kiri kanan timbunan sepanjang 2 m, guna memberikan tutupan atas
dari geotextile berikutnya, dan berfungsi menutup sisi kiri kanan timbunan
- Setelah penimbunan material secara merata keseluruh bidang jalan dan kendaraan diharapkan jangan
melindas material geotextile, diusahakan kendaraan berada diatas timbunan, kemudian barulah
pekerjaan perataan timbunan dilakukan
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada direksi/konsultan pengawas
Lingkup Pekerjaan
- Lapis Pondasi Agregat Kelas B
- Perkiraan Kuantitas
: 157.4 M3
- Waktu Pelaksanaan
: Sesuai dengan jadwal pelaksanaan dimulai minggu ke 4 dan akan selesai diminggu ke 5
- Peralatan yang digunakan
NO JENIS ALAT YANG DIGUNAKAN KETERANGAN
1 Wheel Loader Loading Agr.Base Kelas B
2 Motor Grader Menghampar dan Merapikan Agr.Base Kelas B
3 Tendem Roller Memadatkan Agr.Base Kelas B
4 Water Tanker Menyiram hamparan Agr.Base Kelas B sebelum
dipadatkan
5 Dump Truck Mengangkut material Agr.Base Kelas B ke lokasi
- Metode Pelaksanaan :
- Mengajukan ijin kerja dan approval material kepada direksi/konsultan pengawas beserta shopdrawing
- Melakukan pengujian material (job mix design) agregat kelas B yang akan digunakan pada saat
pelaksanaan yang sesuai dengan spesifikasi gradasi didalam spesifikasi teknik yang disyaratkan
- Mendatangkan Agregat Kelas B kelokasi kerja menggunakan Dump truck
- Material agregat kelas B dihampar dengan alat motor grader dan dengan ketebalan padat sesuai gambar
- Hamparan pondasi agregat disiram dengan air dengan menggunakan water tanker dan dipadatkan
dengan menggunakan tandem roller
- Selama pemadatan, sekelompok pekerja merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan
menggunakan alat bantu
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada direksi/konsultan pengawas
- Analisis keselamatan pekerjaan/Job Safety Analysis (JSA)
- Bahan : Baja Tulangan Polos, Joint Sealent, Cat Anti Karat, Expansion Cap, Polytene 125 mikron,
Curing Compound, Multiplex 12 mm, Kayu Acuan, Paku, dan beton ready mix
- Tenaga : Pekerja, tukang batu, dan mandor
- Perkiraan Kuantitas
: 3245.6 M3
- Waktu Pelaksanaan
: Sesuai dengan jadwal pelaksanaan dimulai minggu ke 5 dan akan selesai diminggu ke
16
- Metode Pelaksanaan :
- Mengajukan ijin kerja dan approval material kepada direksi/konsultan pengawas beserta shopdrawing
- Melakukan pengujian (mix desain untuk beton) dan uji Tarik tes besi untuk tulangan sebelum material
didatangkan
- Pabrikasi pembesian sesuai dengan gambar dan spesifikasi
- Pabrikasi bekisting
- Pemasangan bekisting dan penulangan Beton
- Order beton ready mix
- Beton di-cor ke dalam bekisting yang telah dilapisi dengan Polytene 125 mikron dengan ketebalan sesuai
dengan gambar kerja
- Beton setelah setting langsung digrooving dengan merata
- Penyelesaian dan perapihan pekerjaan setelah pemasangan
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada direksi/konsultan pengawas
- Analisis keselamatan pekerjaan/Job Safety Analysis (JSA)
- Bahan : Multiplex 12 mm, Kayu Acuan, Paku, dan beton ready mix
- Tenaga : Pekerja, tukang batu, dan mandor
- Perkiraan Kuantitas
: 95.8 M3
- Waktu Pelaksanaan
:
Sesuai dengan jadwal pelaksanaan dimulai minggu ke 4 dan akan selesai diminggu ke 7
- Metode Pelaksanaan :
- Mengajukan ijin kerja dan approval material kepada direksi/konsultan pengawas beserta shopdrawing
- Melakukan pengujian (mix desain untuk beton) sebelum material didatangkan
- Pabrikasi bekisting
- Pemasangan bekisting
- Order beton ready mix
- Beton di-cor ke dalam bekisting dengan ketebalan sesuai dengan gambar kerja
- Penyelesaian dan perapihan pekerjaan setelah pemasangan
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada direksi/konsultan pengawas
- Analisis keselamatan pekerjaan/Job Safety Analysis (JSA)
Lingkup pekerjaan :
- Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair
- Perkiraan Kuantitas
: 5170.4 Liter
- Waktu Pelaksanaan
:
Sesuai dengan jadwal pelaksanaan dimulai minggu ke 6 dan akan selesai diminggu ke 9
- Metode Pelaksanaan :
- Mengajukan ijin kerja dan approval material kepada direksi/konsultan pengawas beserta shopdrawing
- Membersihkan permukaan yang akan dikerjakan dari kotoran dan material lepas atau yang dapat
mengganggu pekerjaan
- Penyemprotan material bitumen
- Disemprotkan pada seluruh lebar bagian jalan dengan distributor aspal secara merata dan menerus
- Penyemprotan pada bagian sambungan harus diperhatikan jangan sampai melebihi jumlah yang telah
ditentukan.Kelebihan material bitumen harus dibuang dari permukaan
- Kertas karton harus diletakkan pada ujung dimulainya penyemprotan dan akhir daerah penyemprotan,
untuk menjamin bentuk potongan daerah yang dikerjakan berbentuk persegi dan mencegah genangan
atau kelebihan penyemprotan
- Untuk memperkecil kerusakan akibat hujan sebelum permukaan mengering dihamparkan material
pengering untuk menutupi material bitumen yang masih basah
- Material pengering harus dihamparkan sedemikian rupa sehingga lintasan roda kendaraan tidak akan
melintasi daerah yang tidak tertutup
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada direksi/konsultan pengawas
- Analisis keselamatan pekerjaan/Job Safety Analysis (JSA)
- Perkiraan Kuantitas
: 5170.4 Liter
- Waktu Pelaksanaan
: Sesuai dengan jadwal pelaksanaan dimulai minggu ke 7 dan akan selesai diminggu ke
10
- Metode Pelaksanaan :
- Mengajukan ijin kerja dan approval material kepada direksi/konsultan pengawas beserta shopdrawing
- Membersihkan permukaan yang akan dikerjakan dari kotoran dan material lepas atau yang dapat
mengganggu pekerjaan
- Bagian yang tidak padat atau rusak harus dibongkar dan diganti atau diperbaiki
- Bagian tepi perkerasan lama, yang akan berdekatan dengan lapisan perkerasan baru, harus bersih agar
material bitumen dapat melekat
- Penyemprotan material bitumen
- Material bitumen disemprotkan secara merata dengan alat distributor bertekanan dalam waktu 1 jam
sebelum penghamparan lapisan aspal berikutnya
- Penyemprotan material bitumen pada bagian sambungan harus dilakukan secara cermat sehingga tidak
melebihi jumlah yang telah ditentukan
- Kelebihan material harus dibuang dari permukaan perkerasan, sedangkan yang tidak tersiram atau
kurang harus diperbaiki
- Permukaan yang telah disemprot material bitumen harus dibiarkan mengering sampai permukaan
tersebut cukup pengikatannya untuk menerima lapisan aspal berikutnya
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada direksi/konsultan pengawas
- Analisis keselamatan pekerjaan/Job Safety Analysis (JSA)
- Bahan : Lolos screen2 ukuran ( 9.5 - 19,0), Lolos screen2 ukuran ( 0 - 5), Semen dan aspal
- Tenaga : Pekerja, dan mandor
- Perkiraan Kuantitas
: 1676.7 Ton
2056.3 Ton
- Waktu Pelaksanaan
: Sesuai dengan jadwal pelaksanaan dimulai minggu ke 8 dan akan selesai diminggu ke
18
: Sesuai dengan jadwal pelaksanaan dimulai minggu ke 7 dan akan selesai diminggu ke
17
- Metode Pelaksanaan :
- Mengajukan ijin kerja dan approval material kepada direksi/konsultan pengawas beserta shopdrawing
- Melakukan pengujian (mix desain untuk aspal AC-WC) sebelum material didatangkan
- Instalasi pencampur dan alat pengangkut dan penghampar campuran aspal sesuai dengan ketentuan
- Material bitumen dipanaskan sampai suhu yang ditentukan dan tidak boleh ada kelebihan suhu secara
lokal, dan menjamin pengiriman material itu secara menerus ke mixer dalam suhu yang tetap dan
merata.Aspal semen tidak boleh digunakan kalau masih berbuih atau suhunya melebihi dari 175 derajad
C
- Bagian tepi perkerasan lama, yang akan berdekatan dengan lapisan perkerasan baru, harus bersih agar
material bitumen dapat melekat
- Penyiapan Agregat
- Agregat untuk campuran dikeringkan dan dipanaskan pada suhu tertentu
- Api untuk pemanasan itu harus diatur sehingga tidak menyebabkan agregat rusak dan berjelaga
- Setelah dipanaskan dan dikeringkan, segera disaring menjadi tiga macam fraksi atau lebih sebagaimana
ketentuan, dan dibawa ke penyimpanan (compartment) masing-masing untuk segera dicampur dengan
material bitumen
- Saat aspal semen digunakan, suhu agregat pada waktu masuk ke mixer, dengan batas toleransi yang
dibolehkan oleh job-mixformula, tidak lebih dari suhu dimana aspal keras mempunyai kekentalan
(Saybolt FurolViscosity) sebesar 100 detik, menurut AASHTO T 72
- Suhu tidak boleh lebih rendah dari yang telah ditentukan untuk mencapai pelapisan yang baik dan
merata untuk butir agregat, dan untuk menghasilkancampuran yang mudah dikerjakan
- Pencampuran
- Agregat yang sudah kering dicampurkan ke dalam mixer dengan jumlah setiap fraksi agregat sesuai
dengan ketentuan job-mixformula
- Material bitumen diukur dan dimasukkan ke dalam mixer dengan ketentuan yang sama dengan job mix
formula
- Setelah agregat dan material bitumen dalam jumlah tertentu dimasukkan ke dalam mixer, material-
material itu harus diaduk sampai butir-butir agregat terlapisi aspal secara merata
- Untuk perkerasan aspal maka campuran aspal beton harus dibuat pada temperatur yang mendekati
temperatur terendah yang masih memungkinkan campuran mudah dikerjakan (dihampar dan
dipadatkan), dan masih di dalam rentang temperatur yang disyaratkan
- Pengangkutan, penghamparan dan penyelesaian
- Campuran (aspal beton) harus diangkut dari instalasi pencampur ke tempat pekerjaan sesuai dengan
ketentuan Spesifikasi
- Setiap kendaraan pengangkut harus ditimbang setelah dimuati, dan harus ada catatan mengenai berat
kotor, berat bersih, berat kendaraan, suhu dan waktu operasi pengangkutan
- Suhu campuran aspal saat dimasukkan ke alat penghampar minimum 130 derajad C dan saat digilas
pertama kali (initial rolling) suhu minimum 125 derajad C
- Campuran (aspal beton) harus dihamparkan pada permukaan yang telah disetujui, diratakan dan ditempa
sesuai dengan kelandaian dan elevasi yang ditentukan
- Untuk menghamparkan campuran, harus digunakan paver, baik pada seluruh lebar atau sebagian lebar
jalan yang masih memungkinkan
- Sambungan longitudinal pada satu lapisan harus menggeser dari sambungan pada lapisan di bawahnya
kira-kira 15 cm
- Pada daerah di mana ada rintangan yang tidak dapat dihindarkan atau keadaan yang tidak teratur, maka
campuran harus dihamparkan, dan dikerjakan dengan alat yang digerakkan dengan tangan; sampai
ketebalan yang ditentukan
- Bila produksi campuran aspal beton dapat dijamin kesinambungannya dan dinilai praktis, paver harus
digunakan dalam barisan (berbaris) untuk menghamparkann surface course pada lajur-lajur yang
berdekatan
- Mengadakan percobaan yang diperlukan untuk menentukan tebal lapisan campuran yang harus
dihamparkan (belum padat) sehingga bila dipadatkan akan sesuai dengan ketebalan yang disyaratkan
- Material yang belum padat di belakang paver harus diukur, dan harus disesuaikan dengan ketebalan
nominal.
- Pemadatan
- Setelah campuran aspal dihamparkan, ditempa dan permukaan yang tidak rata diperbaiki, maka harus
dipadatkan secara merata dengan digilas
- Specific gravity sesuai ketentuan AASHTO T 230, tidak boleh kurang dari 98% specific gravity material
contoh laboratorium yang tersusun dari material yang sama, dengan proporsi yang sama pula
- Jumlah, berat dan jenis roller harus memadai untuk menghasilkan kepadatan yang ditentukan, pada saat
campuran dalam keadaan yang dapat dikerjakan (workable)
- Urutan operasi penggilasan dan pemilihan jenis roller harus sesuai dengan kepadatan yang dikehendaki
dan disetujui oleh Konsultan Pengawas
Penggilasan campuran harus terdiri dari tiga operasi pelaksanaan yang terpisah sebagai berikut :
1. Penggilasan awal (break down)
2. Penggilasan sekunder (intermediate)
3. Penggilasan akhir (finishing)
- Penggilasan awal dan akhir seluruhnya harus dilaksanakan dengan mesin gilas beroda baja. Penggilasan
sekunder harus dikerjakan dengan mesin gilas yang beroda bertekanan angin. Mesin gilas untuk
penggilasan awal harus beroperasi dengan depan (drive roll) sedekat mungkin dengan mesin
penghampar (paver)
- Penggilasan sekunder dilaksanakan secepat mungkin setelah penggilasan awal dan dikerjakan sementara
campuran masih pada suatu temperatur yang akan menghasilkan suatu pemadatan yang maksimum.
Penggilasan akhir dikerjakan sementara bahan yang bersangkutan masih berada dalam suatu kondisi
yang cukup dapat dikerjakan sehingga semua bekas jejak roda mesin gilas dapat dihilangkan
- Permukaan harus digilas pada saat campuran dalam kondisi yang tepat, tidak memungkinkan terjadi
lapisan lepas (terkelupas), retak atau bergeser
- Kecepatan mesin gilas tidak boleh lebih dari 4 km/jam untuk mesin gilas beroda baja dan 6 km/jam
untuk mesin yang menggunakan ban bertekanan angin
- Setiap saat mesin gilas tersebut harus cukup lambat untuk menghindari terjadinya perpindahan
(displacement) campuran panas
- Jalur penggilasan tidak boleh diubah dengan tiba-tiba begitu pula arah penggilasan tidak diputar balik
dengan tiba-tiba, cara mana dapat menimbulkan perpindahan/bergesernya campuran
- Penggilasan berlanjut secara terus menerus selama waktu yang diperlukan untuk memperoleh
pemadatan yang seragam sementara campuran yang bersangkutan berada dalam kondisi dapat
dikerjakan dan sampai semua bekas jejak roda mesin gilas dan ketidakrataan lainnya dihilangkan
- Sambungan-sambungan melintang harus digilas pertama dan dalam penggilasan awal harus digilas
dalam arah melintang dengan memasang papan-papan dengan ketebalan seperti yang diminta dari
perkerasan jalan untuk memungkinkan gerakan mesin gilas di luar perkerasan jalan
- Sambungan melintang dibuat di samping suatu jalur lapisan sebelumnya maka lintasan pertama harus
dibuat sepanjang sambungan membujur untuk suatu jarak yang pendek
- penggilasan harus dimulai dari pinggir dan bergerak secara longitudinal sejajar dengan sumbu
(centreline) jalan ke arah puncak cembungan jalan
- Setiap gilasan roller harus overlapping (tumpang tindih) dengan gilasan terdahulu sebesar setengah
lebar roller
- Bila penghamparan dilakukan dengan 2 paver (finisher) yang bersamaan (berbaris) atau berbatasan
dengan lajur yang telah dikerjakan terlebih dahulu, sambungan longitudinal digilas dulu lalu diikuti
dengan cara penggilasan biasa
- Pada lengkung superelevasi, penggilasan harus dimulai pada sisi yang rendah dan berlanjut ke sisi yang
tinggi dengan overlapping gilasan longitudinal yang sejajar dengan sumbu jalan (centreline)
- Roda roller harus dijaga agar selalu basah dengan disemprot air atau air dicampur sedikit detergen atau
material lain yang disetujui, agar campuan tidak melekat pada roda roller
- Cairan pembasah yang berlebihan tidak diperbolehkan.Pada daerah-daerah yang tidak memungkinkan
dipadatkan dengan roller, pemadatan dilakukan dengan "hand tamper" atau alat pemadat tangan lainnya
-
Campuran yang menjadi tidak padat dan pecah, tercampur kotoran atau kerusakan lain, harus dibongkar
dan diganti dengan campuran baru yang panas, lalu dipadatkan agar sesuai dengan daerah sekelilingnya
- Daerah-daerah yang kelebihan atau kekurangan material bitumen harus dibongkar dan diganti. Sebelum
12 jam setelah pekerjaan selesai, tidak boleh ada lalu lintas memasuki perkerasan baru tersebut
- Sambungan, Membentuk Pinggiran dan Pembersihan
- Penghamparan campuran aspal beton sedapat mungkin harus dilakukan secara menerus
- Sambungan melintang (transverse joint) harus dibuat dengan memotong lapisan terdahulu yang telah
diselesaikan, sampai bertemu dengan permukaan yang rata dan ketebalannya sesuai dengan Gambar
- Toleransi Permukaan
- Variasi ketinggian permukaan dari tepi mal datar di antara dua titik kontak dengan permukaan tidak
boleh lebih dari toleransi yang diijinkan
-
Untuk base dan binder course, tes kesesuaian harus diadakan segera sesudah penggilasan pertama, dan
ketidaksamaan permukaan harus dibetulkan dengan membongkar atau menambah material seperlunya
- Kemudian digilas lagi sesuai dengan ketentuan.Pembongkaran atau penambahan material ke permukaan
tidak boleh dilakukan bila penggilasan telaah selesai dikerjakan
- Wearing Course harus dikerjakan dengan hati-hati sehingga material yang dihamparkan sesuai dengan
toleransi yang diijinkan
- Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada direksi/konsultan pengawas
- Analisis keselamatan pekerjaan/Job Safety Analysis (JSA)
PENUTUP
Akhirnya dengan metode yang kami sampaikan diatas, maka Tujuan dari " Pemeliharaan Jl. Musyawarah
(BAN GUB)" akan dapat tercapai yaitu tepat mutu, tepat waktu dan tepat guna