Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
UNDANG-UNDANG
DEWAN LEGISLATIF MAHASISWA
KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNSOED
NOMOR: //DLM-FP/XI/2017
Tentang
Menimbang :
a. Bahwa pengawasan adalah salah satu fungsi Dewan Legislatif Mahasiswa Universitas
Soedirman.
b. Bahwa diperlukan mekanisme yang jelas saat melakukan pengawasan terhadap Badan
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan yang dimaksud pada point (a) dan point (b) perlu
Mengingat :
a. Pasal 6, 7, 8, 11 Anggaran Dasar Keluarga Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas
Jenderal Soedirman.
DEWAN LEGISLATIF MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JENDERAL Pengawasan terhadap BEM KEMA FAPERTA adalah suatu mekanisme pengawasan dan penilaian yang
SOEDIRMAN
digunakan Dewan Legislatif Mahasiswa FAPERTA untuk mengawasi dan menilai kinerja BEM KEMA
Memutuskan
FAPERTA.
Menetapkan :
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Pengawasan terhadap BEM KEMA FAPERTA berfungsi sebagai penilaian atas kinerja BEM KEMA
FAPERTA.
BAB I
Pasal 4
Ketentuan Umum
Pengawasan terhadap BEM KEMA FAPERTA bertujuan agar terciptanya keselarasan dan mencegah
BAB III
Tangga Keluarga Mahasiswa Fakultas Pertanian .
HUBUNGAN DLM FAPERTA DAN BEM KEMA FAPERTA
(2) Badan Eksekutif Keluarga Mahasiswa Fakultas Pertanian yang selanjutnya disingkat BEM Bagian Pertama
Wewenang DLM FAPERTA
KEMA FAPERTA adalah lembaga eksekutif badan pelaksana kegiatan dalam Keluarga
Pasal 6
Mahasiswa FAPERTA sesuai dengan amanat Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga 1. DLM FAPERTA berwenang untuk mengawasi kinerja lembaga-lembaga BEM KEMA FAPERTA.
Keluarga Mahasiswa Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. 2. DLM FAPERTA berwenang untuk menilai laporan pertanggungjawaban BEM KEMA FAPERTA.
(3) Garis Besar Haluan Kelembagaan (GBHK) Keluarga Mahasiswa Fakultas Pertanian
3. DLM FAPERTA berwenang mengadakan rapat kordinasi dengan BEM melalui persetujuan bersama.
sebagai pernyataan kehendak mahasiswa yang pada hakekatnya merupakan suatu pola
5..DLM FAPERTA berwenang membuat mekanisme penerimaaan dan penindaklanjutan rancangan
Pasal 2 Pasal 8
Bagian Kedua
Mekanime Pengesahan dan Pelaporan Program Kerja
Pasal 9
1. Rancangan program kerja yang akan dilaksanakan di bahasa dalam rapat internal BEM KEMA
FAPERTA.
2. Program kerja diserahkan kepada DLM diawal periode kepengurusan melalui rapat kordinasi yang
a. nama kegiatan
b. tujuan kegiatan.
c. waktu pelaksanaan
d. anggaran kegiatan
e. sasaran kegiatan
f. deskriptif kegiatan
g. parameter keberhasilan
4. Rapat kordinasi awal periode diselesaikan bersamaan dengan pengesahan program kerja BEM
KEMA FAPERTA.
Pasal 10
Mekanisme Pelaporan Program Kerja isidental
1. BEM KEMA FAPERTA dapat mengkonfirmasi kegiatan program kerja isidental kepada DLM
2. BEM KEMA FAPERTA dalam menginformasikan program kerja isidental dapat melalui surat
3. Pelaporan hasil program kerja isidental yang telah dilaksanakan, selanjutnya dibuat dan
a. nama kegiatan
b. tujuan kegiatan.
c. waktu pelaksanaan
d. anggaran kegiatan
e. sasaran kegiatan
f. deskriptif kegiatan
Pasal 11
Pengesahan laporan program kerja BEM KEMA FAPERTA selama satu periode diatur berdasarkan
parameter:
BAB V
PELAKSANAAN PENGAWASAN
Bagian pertama
Pengawasan Secara Umum
Pasal 12
(1) Dewan Legislatif Mahasiswa mempunyai fungsi pengawasan sesuai dengan AD/ART KEMA
FAPERTA.
(2) Fungsi pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap :
(2) Pengawasan dilakukan oleh DLM FAPERTA secara etis, santun, dan profesional.
Pasal 14
Pengawasan DLM FAPERTA adalah pengawasan ketika sebelum, saat dan/atau setelah Program Kerja
BEM KEMA FAPERTA dilaksanakan, bersifat saling mengikat dan telah dikoordinasikan pada Presiden
Bagian Kedua
Bentuk Pengawsan
Pasal 15
Bentuk pengawasan DLM Faperta terhadap BEM KEMA FAPERTA terdiri dari:
1. Rapat kordinasi
2. Turun lapangan
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN
DEWAN LEGISLATIF MAHASISWA
Sekretariat :Kompleks Sekre Hima/UKM Fakultas Pertanian Jl. DR. Soeparno kotak pos 125 C. 01
Purwokerto 53123
Bagian Ketiga
Mekanisme Pengawasan
Pasal 16
Rapat Koordinasi
1. Rapat kordinasi bertujuan untuk mengetahui perkembangan kegiatan dari program kerja BEM KEMA
FAPERTA.
4. Hasil rapat kordinasi dapat dipublikasikan kepada seluruh mahasiswa KEMA FAPERTA melalui media
Pasal 17
Turun Lapang
1. Turun lapangan adalah bentuk pengawasan terhadap program kerja BEM KEMA FAPERTA dengan
2..Turun lapangan dilakukan untuk menyesuaikan keterangan tentang kegiatan BEM KEMA FAPERTA
terhadap pelaksanaannya.
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN
DEWAN LEGISLATIF MAHASISWA
Sekretariat :Kompleks Sekre Hima/UKM Fakultas Pertanian Jl. DR. Soeparno kotak pos 125 C. 01
Purwokerto 53123
1. Penilaian adalah suatu pengukuran terhadap kinerja BEM KEMA FAPERTA selama masa h. evaluasi dan rekomendasi
kepengurusan. i. lampiran
2. Standar penilaian adalah indikator penilaian berdasarkan indikator keberhasilan dari suatu program 2. Penetapan awal periode kepengurusan ditentukan oleh DLM FAPERTA.
kerja dan/atau standar penilaian yang telah dibuat sebelumnya. 3. Presentasi laporan laporan pertanggungjawaban tengah tahun difasilitasi oleh DLM FAPERTA.
4. Laporan pertanggungjawaban awal periode kepengurusan BEM KEMA FAPERTA harus diserahkan
Pasal 18
kepada DLM FAPERTA selambat-lambatnya 2x24 jam sebelum waktu presentasi LPJ.
Penilaian program kerja BEM KEMA FAPERTA menggunakan sumber penilaian yang berasal dari
2. DLM FAPERTA
Pasal 22
Bagian Kedua Laporana Pertanggungjawaban Awal Periode
Mekanisme Penilaian 1. Laporan pertanggung jawaban tengah periode kepengurusan adalah laporan pertanggungjawaban
Pasal 19 BEM yang dilaporkan dalam bentuk laporan dengan format sesuai dengan pasal 21 ayat 1
1. Penilaian kinerja BEM KEMA FAPERTA yang dilakukan oleh Mahasiswa FAPERTA difasilitasi 2. Penetapan tengah periode kepengurusan ditentukan oleh DLM FAPERTA.
DLM FAPERTA. 3. Laporan pertanggungjawaban awal periode kepengurusan BEM KEMA FAPERTA harus diserahkan
2. Penilaian bersifat objektif terhadap hasil kinerja BEM yang dilakukan melalui dengar pendapat oleh kepada DLM FAPERTA selambat-lambatnya 5x24 jam sebelum waktu presentasi LPJ.
mahasiswa pertanian dan musyawarah internal DLM. 4. Presentasi laporan laporan pertanggungjawaban tengah tahun difasilitasi oleh DLM FAPERTA
3. Hasil penilaian kinerja BEM KEMA FAPERTA yang dilakukan dengan menggunakan penilaian
Pasal 23
Bagian Pertama
Pasal 20
Pasal 24
Bagian Kedua
b. tujuan kegiatan
1. Sanksi adalah suatu langkah hukum apabila BEM KEMA FAPERTA melakukan tindakan yang
2. Peraturan yang dimaksud pada ayat (1) adalah peraturan yang dibuat oleh DLM FAPERTA.
a. Sanksi tertulis: Berupa surat peringatan kepada BEM KEMA FAPERTA apabila
kali sanksi peringatan yang berbeda dengan pemotongan sebesar 5% dari total penilaian
c. Musyawarah luar biasa: Apabila presiden BEM KEMA FAPERTA telah melanggar
4. Setiap tahap mekanisme peringatan diberikan melalui rapat evaluasi DLM FAPERTA.
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 26
1. Perubahan dan Penetapannya dapat diusulkan oleh sekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota Dewan
2. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Rancangan Undang-undang akan diputuskan dalam