Anda di halaman 1dari 11

Rumusan masalah

1. Apa pengertian dan fungsi paragraf ?


2. Apa saja unsur dan jenis paragraf ?
3. Apa saja kriteria kualitas paragraf ?
4. Jelaskan alternatif pengembangan masalah ?

TujuanPenulisan

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui syarat-
syarat yang harus diperhatikan dalam membuat suatu paragraf .Dapat mengetahui
macam-macam paragraf dan dapat mengembangkan suatu paragraf dengan baik dan
benar.Jadi dengan penulisan makalah ini kita dapat melatih kita dalam membuat suatu
paragraf yang baik sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam suatu paragraf.

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Fungsi Paragraf

A. PengertianParagraf

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : paragraf adalah bagian bab dalam
suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai
dengan garis baru)

Paragraf(Alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi


dan lebihluas dari pada kalimat. Paragraf adalah suatu penuangan ide penulis melalui
kalimat atau kumpulan kalimat yang satu dengan yang lain dan hanya memilikisuatu
topik atau tema.

Paragraf juga disebut sebagaikarangan singkat, karena adanya isi pikiran yang
hendak disampaikan (isipikiran yang agak lugas), maka membutuhkan susunan yang
khas.

B. Fungsi Paragraf dalam Paragraf

 Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan
ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
 Menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf, ganti
paragraf berarti ganti pikiran.
 Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis dan memudahkan pemahaman
bagi pembacanya.
 Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran
yang lebih kecil dan
 Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas beberapa
variabel.

2.2 Unsur-unsurdanJenis-jenis Paragraf

A. Unsur-unsurParagraf

Unsur-unsur Paragraf ialah beberapa unsur yang pembangun paragraf, sehingga


paragraf tersebut tersusun secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf i Unsur
unsur terdiri dari :

1. kata penghubung antar alinea atau paragraf (transition)


2. Kalimat topik (topik sentence )
3. Kalimat pengembang (Development sentences)

4. Kalimat penegas (punch line)

PARAGRAF UNSUR
_______________________
_____________________________ TRANSISI
_____________________________
_____________________________ KALIMAT TOPIK
_____________________________
_____________________________ KALIMAT PENGEMBANG
_____________________________
_____________________________
_____________________________ KALIMAT PENEGAS
__________

CONTOH :
Bunyi dapat merambat melalui benda padat. Kecepatan perambatan bunyi melalui
berbagai jenis benda, tidaklah sama. Berdasarkan penelitian para ahli, bunyi yang
merambat melalui benda padat lebih cepat terdengar dari pada melalui benda cair atau
benda gas.Kecepatan perambatan bunyi disebut juga cepat rambat bunyi. Berdasarkan
penelitian, cepat rambat bunyi di udara pada suhu 20 derajat celsius adalah 343 m per
detik, cepat rambat bunyi di air kira kira 1.500 m per detik, dan cepat rambat bunyi di
baja (besi yang amat kuat) kira kira 6.000 m per detik.
Keempat unsur ini tampil secara bersama-sama atau sebagian, oleh karena itu,
suatu paragraf atau topik paragraf mengandung dua unsur wajib (katimat topik dan
kalimat pengembang), tiga unsur, dan mungkin empat unsur.

B. Jenis-jenis Paragraf
a. Berdasarkan Letak Kalimat Utamanya

- Paragraf Deduktif
Adalah paragraf yang letak kalimat pokoknya di tempat kan pada bagian awal
paragraf ,yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu
menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf (urutan
umum-khusus).

Contoh paragraf deduktif :


”Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang
penyakit. Fisik orang yang berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah
berolahraga sangat jelas berbeda.Contohnya jika kita sering berolahraga fisik kita
tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang atau tidak pernah berolahraga fisiknya
akan cepat lelah dan mudah terserang penyakit”.

- Paragraf Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan dipada akhir paragraf akan terbentuk paragraf
induktif, yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu,barulah diakhiri
dengan pokok pembicaraan.

Contoh paragraf induktif :


”Yang menyebabkan banjir di Jakarta sangat jelas disebabkan oleh ulah manusia
itu sendiri.Contohnya saja masih banyak orang-orang yang buang sampah yang tidak
pada tempatnya.Selain itu masyarakat juga tidak peduli terhadap selokan di
sekitarnya.Oleh sebab itu maka seharusnya pemerintah setempat harus lebih
mensosialisasikan bahaya banjir kepada masyarakat.Supaya masyarakat dapat ikut
serta dalam bersosialisasi terhadap bahaya.
banjir. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa seluruh masyarakat dan
pemerintah setempat harus menggalakan supaya Jakarta bebas banjir dengan cara
membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan selokan di sekitarnya.”

- Paragraf Deduktif-Induktif
Bila kalimat pokok di tempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf,
terbentuklah paragraf deduktif-induktif.Kalimat pada akhir paragraf umumnya
menjelaskan atau menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal
paragraf.
Contoh paragraf deduktif-induktif :
”Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia memerlukan rumah yang
kuat,murah, dan sehat. Pihak dari pekerjaan umum sudah lama menyelidiki bahan
rumah yang murah, tetapi kuat.Tampaknya bahan perlit yang diperoleh dari batuan
gunung beapi sangat menarik perhatian para ahli. Bahan ini tahan api dan air tanah.
Usaha ini menunjukan bahwa pemerintah berusaha membangun rumah yang kuat,
murah dan sehat untuk memenuhi kebutuhan rakyat.”

- Paragraf deskripsi/naratif
Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara
nyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf.Biasanya dipakai untuk
melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.

Contoh paragraf deskripsi/naratif :


Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu seperti
perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang
kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh di belahan punggung.Batang-
batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh semampai
yangmelenggang tenang dan penuh pesona.

b. Berdasarkan Letak dalam Karangan

- Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka berperan sebagai pengantar untuk sampai kepada
masalah yang akan diuraikan.Sebab itu, paragraf pembuka harus dapat menarik
minat dan perhatian pembacaserta sanggup menyiapkan pikiran pembaca
kepada masalah yang akan diuraikan.
Paragraf pembuka(awal) mempunyai dua kegunaan, yaitu selain supaya
menarik perhatian pembaca,juga berfungsi menjelaskan tentang tujuan dari
penulis. Oleh karena itu,penulis harus mampu menyajikan pembukaan ini
dengan kalimat-kalimat yangmenarik dan mudah dicerna serta tidak berbelit-
belit.

Contoh paragraf pembuka :


Pemilu baru saja usai sebagian orang terutama caleg yang sudah pasti jadi, merasa
bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti yang diharapkan.Namun, tidak
demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di parlemen.
Mereka mengalami stress berat hingga tidak bisa tidur dan tidak mau makan.
- Paragraf Penghubung
Paragrafpenghubung adalah semua paragraf yang terdapat antara paragraf
pembuka danparagraf penutup. Masalah yang akan diuraikan terdapat dalam alenia
penghubung.Paragraf penghubung berisi inti persoalan yang akan dikemukakan. Oleh
sebabitu, secara kuantitatif alenia inilah yang paling panjang dan antara alineadengan
alenia harus saling berhubungan secara logis.

- Paragraf Penutup
Paragraf penutupdimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan.
Dengan kata lain,paragraf ini mengandung kesimpulan pendapat dari apa yang telah
diuraikan dalamparagraf-paragraf penghubung.

Contoh paragraf penutup :

Demikian proposal yang kami buat.Semoga usaha kafe yang kami dirikan
mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame.Atas segala
perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

c. Berdasarkan Tujuannya

- Paragraf Naratif
Paragraf naratif adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah
tulisan dimanarangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan
awal, tengah,dan akhir.
Contoh:
Kubuka peralatan kerjaku di bagian sortir, danmulailah aku bekerja hingga
istirahat pukul 12.00. Lima jam bekerja membuatpinggangku selalu terasa pegal. Satu
jam istirahat aku gunakan untuk makan,salat, dan berbaring sejenak. Pukul empat,
aku menyudahi pekerjaanku untukmemburu bus yang akan membawaku pulang.

- Paragraf Deskriptif

Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah
melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang
mempesona di hadapanya.Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat
cantik.Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang.Matanya bersinar
lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah
kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh
tampak sempurna.
- Paragraf Eksposisi

Salah satu jenis pengembangan paragraf dalampenulisan yang dimana isinya


ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya
penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Contoh-contoh tulisan eksposisi adalah
berita di koran dan petunjuk penggunaan.

Contoh:
Sampai harike-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum
merata.Hal ini terlihatdi beberapa wilayah Bantul dan Jetis.Misalnya, di Desa
Piyungan.Sampai saatini, warga Desa Piyungan hanya makan singkong.Mereka
mengambilnya daribeberapa kebun warga.Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah
sisa-sisaberas yang mereka kumpulkan di balik reruntuhan bangunan.Kondisi seperti
inimenunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang merata.

- Paragraf Argumentatif

Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalampenulisan yang


ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca.Dalampenulisan
argumentasi isi dapat berupa pembuktian, alasan, maupun ulasanobyektif dimana
disertakan contoh, alenia, dan sebab akibat.

Contoh:
Mempertahankan kesuburan tanahmerupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap usaha
pertanian. Selama tanaman dalamproses menghasilkan, kesuburan tanah ini akan
berkurang. Padahal kesuburantanah wajib diperbaiki kembali dengan pemupukan dan
penggunaan tanah itusebaik-baiknya. Teladan terbaik tentang cara menggunakan
tanah dan menjagakesuburannya dapat kita peroleh pada hutan yang belum digarap
petani.

- Paragraf Persuatif
Paragraf persuatif adalah paragraph yang bertujuan untuk mempengaruhi
emosionalitas pembaca.

Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama
manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan.Nilai-nilai tersebut di
antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai
kemanusiaan.Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap
tolong-menolong dan saling mencintai.Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat
dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.

2.3 Kriteria Kualitas Paragraf

1. Kepaduan paragraf
Kepaduan paragraf adalah adanya kemampuan untuk merangkai kalimat
sehingga berkaitan satu sama lain sehingga logis dan serasi

Contoh :
Remaja mempunyai banyak potensi untuk dikembangkan. Remaja terkadang
tidak menyadari bahwa ia memiliki banyak kelebihan yang bisa digali dan
diberdayakan guna menyongsong masa depan. Mereka perlu bantuan untuk dimotivasi
dan diberi wawasan. Anak-anak muda lewat potensinya adalah penggengam masa
depan yang lebih baik dari para pendahulunya.

2. Kesatuan paragraf
Yang dimaksud kesatuan paragraf adalah tiap paragraf hanya mengandung satu
pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama.

Contoh paragraf deduktif :


PBB menetapkan 12 Agustus sebagai hari Remaja Internasional. Pencetus
gagasan ini ialah para menteri sedunia yang menangani masalah remaja di portugal
1998. Tujuannya guna memicu kesadaran remaja untuk memahami masalah sosial
budaya, lingkungan hidup, pendidikan dan kenakalan remaja.

Contoh paragraf induktif :


Kalau ditanya rencana masa depan, banyak remaja menjawab asal-asalan.
Mereka tidak punya greget dalam menatap masa depan, mereka sebagai air, mengikuti
aliran tanpa berperan mengarahkan air itu. Tanpa motivasi, tanpa perencanaan yang
jelas. Mereka yang pesimis, harapan masa depannya pun rendah.

3. Kelengkapan paragraf
Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-
kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjukan pokok pikiran atau kalimat utama.
Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian, keterangan,
contoh dll.

Kelengkapan paragraf berhubungan dengan cara mengembangkan paragraf.

Paragraf dapat dikembangkan dengan cara pertentangan,


perbandingan, analogi,sebab akibat, definisi dan klasifikasi.

Contoh cara pertentanga :


Orang yang suka memberi dengan ikhlas hidupnya tak pernah kekurangan,
berbeda dengan orang yang kikir, jiwanya tertekan karena harus pelit.

Contoh cara perbandingan:


Hidup jangan seperti lalat yang suka makan barang-barang busuk, akan tetapi
hiduplah seperti lebah yang hanya makan sari bunga yang wangi dan manis yang
memberikan banyak keuntungan bagi makhluk lain.

Contoh cara analogi:


Peran gizi bagi kesehatan manusia tidak bisa ditawar-tawar lagi, tubuh ibarat
mobil, mobil perlu bensin untuk jalan, manusia pun perlu beras untuk berenergi.

Contoh cara sebab akibat:


Pertama kali pindah kekota ia adalah anak yang baik, tahun pertama ia masuk
Smk mulai merokok, malam minggu kumpul ditempat tongkrongan langganan,
disuguhi minuman beralkohol, mulailah mabuk-mabukan. Kini rokoknya diganti
dengan lintingan ganja, uang transport sering dipakai beli ganja, sekolah sering bolos,
akibatnya raport jelek, badan kurus dan sekarang mulai berani enjual barang-barang
rumah untuk membeli si daun haram itu.

Contoh definisi :
Paragraf ialah suatu bagian dari karangan yang di dalamnya terdiri atas
beberapa kalimat yang selalu berkaitan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan
yang utuh membentuk satu pikiran utama. Di dalam paragraf biasanya terdapat satu
kalimat yang menjadi pokok pikiran dari paragraf tersebut yang biasa kita kenal
dengan kalimat utama.

Contoh cara klasifikasi :


Ada paragraf yang isinya mengisahkan kehidupan seseorang, menjelaskan
sebuah proses, melukiskan keadaan dengan kata-kata, bahkan ada paragraf yang
isinya mempengaruhi cara berpikir orang lain. Ditinjau dari sifat isi paragraf tadi
maka paragraf dapat digolongkan menjadi paragraf deskriptif, paragraf naratif,
paragraf persuatif, dan paragraf argumentatif.
2.4 Beberapa Alternatif Pengembangan Paragraf

a. Teknik alamiah
Teknik alamiah merupakan pengembangan paragraf berdasarkan urutan ruang
dan waktu.Urutan seperti ini biasa disebut dengan istilah kronologis.Adapun
keruntutan penyampaian informasi diharapkan memudahkan pemahaman pembaca.
b. Teknik klimaks dan antiklimaks
Anti klimaks dimulai dari informasi yang memiliki gradasi tinggi (penting) menuju
informasi yang gradasinya rendah.Sedangkan teknik klimaks dimulai dari hal yang
gradasinya kurang penting menuju ke hal yang gradasinya sangat penting.
c. Teknik umum khusus dan khusus umum
Teknik umum khusus dimulai dari gagasan utama dan dilanjutkan dengan hal
khusus sebagai pengembangannya.Sedangkan teknik khusus umum dimulai dari hal-
hal khusus yang merupakan penjelasan, kemudian disimpulkan menjadi hal atau
gagasan umum. Simpulan tersebut merupakan gagasan umum.Simpulan tersebut
merupakan gagasan utama atau pokok pikiran paragraf tersebut.
d. Teknik perbandingan dan pertentangan
Teknik ini mencoba memperjelas gagasan utama dengan cara membandingkan dan
mempertentangkan hal-hal yang dibicarakan. Dalam hal ini penulis menunjukkan
persamaan dan perbedaan antara dua hal.Hal-hal yang dapat dibandingkan adalah
tingkat kesamaan dan perbedaan kedua hal tersebut.
e. Teknik analogi
Teknik ini digunakan untuk membandingkan atau menyamakan sesuatu dengan
yang sudah yang dikenal dengan yang kurang dikenal.Tujuannya adalah untuk
menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut.Analogi juga biasa dilakukan seseorang
dalam membuat simpulan yang didasarkan atas sesuatu yang sudah ada.Akan tetapi,
model berpikir analogi ini tidak selalu benar.Untuk itu dalam karya ilmiah jarang
digunakan.Pengambilan simpulan secara generalisasi diperlukan contoh-contoh yang
valid, sehingga dapat disimpulkan dengan tepat (benar).
f. Teknik contoh-contoh
Teknik ini memberikan hal yang konkret yang dapat memberikan bukti atau
penjelasan kepada pembaca yang bersifat lebih umum.Hal tersebut biasa disebut
generalisasi.
g. Teknik sebab akibat
Teknik sebab akibat dapat diwujudkan dengan melihat hubungan antar kalimat
dalam paragraf. Hubungan kalimat yang satu dengan yang lain dapat berbentuk sebab
akibat. Sebab dapat berfungsi sebagai kalimat utama dan akibat sebagai kalimat
penjelasnya.Dapat pula sebaliknya, akibat sebagai kalimat utama dan dijelaskan
dengan beberapa penyebab sebagai perinciannya sehingga pembaca mudah memahami.
h. Teknik definisi luas
Teknik ini merupakan pemberian penjelasan tentang sesuatu dengan beberapa
kalimat untuk memperjelas definisi.Kadang-kadang penulis terpaksa menguraikan
penjelasan tersebut kedalam beberapa kalimat, dan bahkan beberapa alinea.
i. Teknik klasifikasi
Teknik klasifikasi merupakan penggunaan cara pengelompokan hal-hal yang sama
untuk memperjelas kalimat utama. Pada mulanya penulis mengelompokkan suatu hal
berdasarkan persamaannya, kemudian diperinci lagi lebih lanjut kedalam kelompok-
kelompok yang lebih kecil dan detil. Pengelompokkan yang didasarkan pada
persamaan biasanya dapat memberikan sebuah simpulan yang tepat.

Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan kami dan para pembaca dapat

mengaplikasikan cara pembuatan karya ilmiah yang baik dengan menulis paragraf dan

pola pengembangannya yang benar sesuai dengan kaidah-kaidah berbahasa. Akhir

kata, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam

pembuatan makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai