Anda di halaman 1dari 1

Benarkah ada NU cabang Kristen ?

Akun Fanspage Generasi Muda NU Jawa Timur menyebarkan berita negatif tentang Ketua
Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj pada ............ 2017 bahwa beliau melontarkan
pernyataan kontroversial yang menyebut Jendral Luhut Pandjaitan sebagai NU kristen.
Pernyataan tersebut menjadi viral akibat adanya sebuah video yang telah dipotong dan di
dalam video tersebut kyai Said menyebut luhut binsar pandjaitan sebagai NU cabang kristen.

Pernyataan tersebut di lontarkan saat pertemuan di dalam sebuah acara yang di hadiri
Menkopolhukam dan KH. Said aqil siradj sedang berpidato di acara tersebut. Di dalam pidato
tersebut Kyai Said mengisahkan sebab melejitnya perjalanan karir Jenderal Luhut Binsar
Panjaitan,"Kalau Pak Menkopolhukam, beliau sampai Jenderal bintang empat (karena)
barokahnya Gus Dur." terang Kyai Said.

Kyai Said pun melanjutkan dengan mengisahkan perjalanan karir Jenderal Luhut Binsar
Panjaitan yang diawali dengan jabatan sebagai Duta Besar Indonesia untuk Singapura,
Menteri Perdagangan, lalu menjadi orang penting dalam pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla
saat ini. "Jadi, jasanya Gus Dur luar biasa (kepada Luhut Binsar Panjaitan), yang beliau
adalah NU Cabang Kristen," lanjut Kyai Said, disambut tawa hadirin.

Pernyataan Kyai Said tersebut tentu tidak bisa di telan mentah-mentah. Pernyataan tersebut
tentu bersifat politis dan gurauan bukan bersifat syariat. Tentu secara syariat tidak mungkin
ada NU cabang kristen, seperti yang diketahui NU sendiri adalah organisasi Islam dan yang
bisa menjadi anggotanya hanyalah orang yang beragama Islam.

Pernyataan Kyai Said tersebut hanyalah refleksi dari unsur Ukhuwah Basyariyah dan
Ukhuwah Wathoniyah, dimana Kyai Said memandang Jendral Luhut sebagai sesama manusia
dan juga sesama warga negara Indonesia yang perlu di hormati. Sedangkan kata-kata Nu
cabang Kristen hanyalah sebagai ger-geran atau plesetan yang di niatkan untuk mencairkan
suasana dan tidak perlu dianggap bertentangan dengan syariat dan ternyata audiens di acara
tersebut pun menyambut dengan tawa.

Hendaknya kita memandang suatu persoalan tersebut tidak dengan kepala panas atau rasa
benci tetapi dengan dada yang lapang dan kepala dingin. Kita sadari bahwa kita sejatinya
adalah sama sebagai makhluq Tuhan yang tidak terlepas dari luput dan salah.

Wallahu A’lam

Koreksi :

( ini bukan berita tapi opini, kurang bisa menjadi bantahan, kurang keras menentang akun
GMNUJT, kurang mengigit di akhir, kurang Ngantem)

Anda mungkin juga menyukai