Anda di halaman 1dari 5

Latar Belakang

Lisosom merupakan organel pencerna yang ada dalam sel hewan. Pada sel tumbuhan, organel ini lebih
dikenal dengan sebagai vakuola, yang selain untuk mencerna, mempunyai fungsi menyimpan senyawa
organic yang dihasilkan tanaman. Seperti halnya ER, Aparatus Golgi, lisosom juga tersusun dari membran
seperti halnya membran sel, tetapi hanya terdiri dari satu lapis saja. Hasil pengamatan dari mikroskop
electron menunjukkan bahwa bentuk dan ukuran lisosom sangat bervariasi. Meski demikian lisosom
tetap dapat diidentifikasi sebagai salah satu organel sel. Lisosom terbagi menjadi beberapa macam jika
ditinjau dari segi fisiologis. Didalamnya ada lebih dari 40 jenis enzim hidrolitik asam. Selain itu fungsi
utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi. Begitu banyak keunikan dan karakteristik
dari lisosom yang membedakannya dari organel sel lainnya. Macam, peranan, struktur serta fungsinya
pun sangat kompleks. Berdasarkan latar belakang di atas, maka kami mencoba membahas mengenai
lisosom dan semua hal yang berkaitan dengannya. Baik dari macam, fungsi, enzim-enzim didalamnya dan
lain-lain, agar kita lebih mengetahui dan memahami mengenai organel sel yang bernama lisosom.

1.2

Rumusan Masalah

a.

Apa yang dimaksud dengan lisosom? b.

Bagaimana struktur dari lisosom? c.

Bagaimana mekanisme yang terjadi di dalam lisosom? d.

Apa saja peranan dari lisosom? e.

Bagaimana proses pembentukan awal dari lisosom?

1.3
Tujuan

a.

Untuk memahami pengertian lisosom. b.

Untuk mengetahui struktur penyusun dari lisosom. c.

Untuk mengetahui proses mekanisme yang terjadi di dalam lisosom. d.

Untuk mengetahui peranan lisosom. e.

Untuk mengetahui dan memahami proses pembentukan awal dari lisosom.

BAB II ISI 2.1 Pengertian Lisosom

Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna
untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan pada tahun 1950
oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Lisosom bervariasi dalam ukuran dan
bentuk tetapi umumnya sekitar 0,5 mm. Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik
seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase yang dapat
mendegradasi (mencerna) makromolekul (protein, polisakarida, asam nukleat, lipid). Enzim tersebut
aktif pada pH 5. Enzim-enzim hidrolase bekerja dengan baik pada pH kurang lebih 5. Untuk
mempertahankan pH tersebut, maka secara terus menerus terjadi pemompa-an ion hidrogen ke dalam
lumen lisosom dengan melibatkan hidrolisis ATP sebagai s piumber energi. Lisosom memiliki protein
maker yang disebut sebagai

“Docking

-marker

acceptor”.
Dengan demikian, lisosom akan dapat berfusi dengan vesikula-vesikula target dengan tepat. Beberapa
molekul sederhana dapat menembus membran lisosom, misalnya quinakrin. Gambar 1. Foto mikrograf
electron kelompok lisosom dekat mitokondria (Sheeler dan Bianchii, 1983).

2.2 Struktur Lisosom

Lisosom merupakan vesikula berbatas membran tunggal, dimana didalamnya terdapat enzim-enzim
proteolitik. Membran lisosom mengandung karbohidrat netral, hexoamina, dan asan N-asetijlmuramat
yang lebih banyak dibandingkan dengan membran plasma. Pengamatan dengan mikroskop elektron
menunjukkan bahwa membran lisosom memiliki membran dengan tebal 9 nm, lebih tebal dari membran
mitokondria. Membran lisosom memiliki kemampuan untuk berfusi secara selektif dengan membran sel
yang lain, seperti fusi yang terjadi antara membran lisosom dengan fagosom atau endosom selama
pencernaan intrasel. Demikian pula antara lisosom dengan membran plasma selama berlangsungnya
sekresi sel. Salah satu ciri lisosom adalah adanya kandungan berbagai enzim hidrolase seperti fosfatase,
nuklease, hidrolase, protease, dan enzim-enzim untuk perombak lipida. Gambar 3. Struktur lisosom

2.3 Mekanisme Lisosom

Mekanisme lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.

Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis,
yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut
endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke
sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama
kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada
endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.

Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang
tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan
membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan
berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi
berudu menjadi katak, dan embrio manusia.


Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri
dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan
membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan
berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).

2.4

Peranan Lisosom

Lisosom berperan aktif melakukan fungsi imunitas.

Lisosom berisi enzim-enzim hidrolitik

untuk memecah polisakarida, lipid, fosfolipid, dan protein. Substansi tersebut sebagian berasal dari luar,
seperti polisakarida, lemak, dan protein, termasuk juga bakteri yang ditangkap secara fagositosis.

Lisosom berperan dalam pencernaan intrasel, misalnya pada protozoa atau sel darah putih.

Lisosom juga berperan penting dalam matinya sel-sel. Lisosom banyak terdapat pada sel-sel darah
terutama leukosit, limfosit,dan monosit. Di dalam sel-sel tersebut lisosom berperan mensintesis enzim-
enzim hidrolitik untuk mencernakan bakteri-bakteri patogen yang menyerang tubuh. Lisosom membantu
menghancurkan sel yang luka atau mati dan menggantikan dengan yang baru yang disebut dengan

autofagus

. Contohnya lisosom banyak terdapat pada sel-sel ekor kecebong. Ekor kecebong secara bertahap akan
diserap dan mati. Hasil penghancurannya digunakan untuk pertumbuhan sel-sel baru bagi katak yang
sedang dalam masa pertumbuhan. Begitu pula selaput antara jari-jari tangan dan kaki manusia ketika
berujud embrio akan hilang setelah embrio tersebut lahir. Lisosom memainkan peranan yang sangat
penting selama berlangsungnya fertilisasi pada berbagai jenis hewan termasuk manusia,terutama
selama berlang-sungnya reaksi akrosom. Enzim-enzim yang dilepaskan dari vesikula akrosom melakukan
pencernaan terhadap selaput-selaput pelindung telur sehingga memungkinkan sel pronuklei jantan
masuk menembus membran telur untuk berfusi dengan pronuklei betina.

2.5 Pembentukan Lisosom

Asal dan pembentukan lisosom telah dipelajari dengan sangat intensif. Dari berbagai hasil temuan, ada
dua pendapat yang berkenaan dengan asal dan pembentukan lisosom, yaitu: 1.
Berbagai bukti telah ditemukan bahwa protein-protein hidrolitik dibentuk oleh ribosom yang terdapat
pada retikulum endoplasma. Dari retikulum endoplasma kasar, selanjutnya protein tersebut
ditranslokasikan menuju permukaan pembentukan badan golgi untuk diproses lebih lanjut. Setelah itu,
protein-protein hidrolitik dikemas dan dibungkus dalam bentuk vesikula-vesikula untuk selanjutnya
dilepaskan sebagai lisosom primer. 2.

Protein-protein hidrolitik dibentuk pada ribosom yang terdapat pada retikulum endoplasma kasar,
selanjutnya ia dilepaskan dalam bentuk vesikula menuju daerah GERL (Golgi associated Endoplasmic
Reticulum giving rise to Lisosom) yang berdekatan dengan daerah permukaan matang badan golgi. Dari
GERL, selanjutnya dilepaskan vesiula-vesikula yang disebut lisosom primer

Gambar 2. Dua ide tentang pembentukan lisosom (Thorpe, 1984) Lisosom yang pertama dibentuk oleh
sel dan belum terlibat dalam aktivitas pencernaan sel disebut

lisosom primer

Sedangkan

lisosom sekunder

adalah lisosom yang merupakan hasil fusi berulang antara lisosom primer dengan berbagai substrat yang
berbatas membran (Albert et al., 1983). Lisosom merupakan organel sitoplasma yang ukurannya serupa
dengan

Anda mungkin juga menyukai