Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Prodi : K3
NIM : 022017012
Laporan Praktikum
Bekerja di Ruang Terbatas (confined spaces)
1. Pendahuluan
1.3. Pengertian
Menurut Kep. Dirjen no. 113 tahun 2006, Tempat kerja Ruang Terbatas ada-
lah:
a. Cukup luas dan memiliki konfigurasi sehingga pekerja dapat masuk dan
bekerja di dalam
b. Memiliki akses kantor masuk terbatas
c. Tidak dirancang untuk bekerja terus mnenerus atau berkelanjutan.
1.3. Tujuan
Memberikan pedoman/petunjuk Keselamatan dan kesehatan kerja kepada
pengurus, pegawai pengawas dan ahli K3 mengenai langkah-langkah yang harus
dilakukan pada pekerjaan di dalam ruang terbatas (confined spaces) guna
mencegah terjadinya kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja serta
menekan kerugian karena peledakan, kebakaran dan klaim kesehatan lainnya.
2. Persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di ruang terbatas
1. pengurus wajib melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap tempat kerja un-
tuk menentukan apakah terdapat ruang terbatas dengan ijin khusus.
2. Jika pada tempat kerja terdapat ruang terbatas dengan izin khusus, pengurus
wajib mengkonfirmasikannya kepada pekerja dengan memasang tanda ba-
haya atau peralatan lain yang efektif, mengenai keberadaan dan lokasi serta
bahaya yang terdapat dalam ruang terbatas yang memerlukan izin khusus
tersebut. (Catatan: Tanda bertuluskan BAHAYA RUANG TERBATAS
DENGAN IZIN KHUSUS. DILARANG MASUK. Atau dengan kalimat lain yang
memiliki tujuan dan maksud yang khusus
3. Jika pengurus memutuskan bahwa pekerja tidak diperbolehkan memasuki ru-
ang terbatas dengan ijin khusus, pengurus wajib melakukan langkah- langkah
untuk mencegah dan melarang pekerja memasuki ruang terbatas tersebut.
4. Ruang terbatas memiliki dua ketentuan yaitu ruang terbatas tapa izin, yang
berarti siapapun boleh masuk kedalamnya tanpa memerlukan izin khusus
seperti di basement, gudang perkantoran dan lain lain. Dan dengan izin
dengan ketentuan Mengandung atmosfer udara berbahaya, Mmngandung
material yang dapat memerangkap pekerja, Mempunyai konfigurasi/struktur
yang dapat menyebabkan pekerja terperangkap dan/atau mengalami aspik-
sasi dan potensi bahaya lainnya.
1. Tidak ada pekerja yang diizinkan memasuki ruang terbatas kecuali telah
dilatih dan diberi kewenangan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut oleh
pengurus
2. Izin memasuki confined space hanya dapat diberikan setelah salinan per-
mit dikeluarkan. Permit dikeluarkan setelah dilakukan pengujian pada lo-
kasi untuk memastikan udara aman untuk bernafas. Izin kegiatan wajib
memuat:
- Ruang terbatas dengan izin khusus yang akan dimasuki
- Kegiatan yang dilangsungkan di dalamnya
- Tanggal dan durasi kegiatan yang telah disahkan dalam izin kegiatan
- Petugas petugas utama yang bekerja dalam ruangan, unuk memu-
dahkan petugas madya mengetahui petugas utama yang bekerja da-
lam ruangan untuk jangka waktu tertenntu dengan cepat dan akurat
- Nama pekerja yang bertugas sebagai petugas madya
- Nama Ahli K3 yang bertugas dengan tanda tangan yang mengesahkan
kegiatan
- Bahaa dari ruangan yang dimasuki
- Langkah langkah yang diambil untuk mengisolasi ruangan dan untuk
menghilangkan atau mengendalikan bahaya dari ruang terbatas
dengan izin khusus tersebut sebelum dimulai kegiatan
- Kondisi yang masih diperbolehkan untuk melakukan kegiatan
- Hasil dari pengujian awal dan berkala disertai nama petugas penguji
dan waktu pengujian
- Tim rescue yang dapat dipanggil dan cara untuk memanggilnya
- Prosedur komunikasi yang digunakan petugas utama dan petugas
madya untuk mempertahankan hubungan selama kegiatan berlang-
sung
- Peralatan yang harus disediakan seperti APD, peralatan pengujian,
alat komunikasi, alarm sistem, dan peralatan penyelamatan
3. Pengurus harus membicarakan dengan para pekerja tentang persiapan
yang tepat untuk memasuki ruang terbatas
4. Seluruh pekerja harus diberitahu bahan-bahan apa saja yang terkandung
di dalam ruang terbatas, juga setiap bahaya yang mungkin dapat
ditemukan dan tatacara pertolongan yang tepat
4.3 Pembersihan dan Pembuangan Gas dan Cairan dalam Ruang Terbatas
Setelah isolasi energi dilakukan, ruang terbatas harus dibersihkan dari gas
gas dan cairan berbahaya dengan cara penghembusan/ purging dan ventilasi,
sehingga memenuhi kriteria kepekatan udara yang diperkenankan yaitu:
- Oksigen: 19,5% sampai dengan 23%
- Gas mudah terbakar: 0% LEL
- H2S: ppm
- CO2: <500ppm
- CO: 0 ppm
- Jika terdapat bahan berbahaya lain, lihat ke rujukan MSDS dari zat tersebut
5. Tatacara Sebelum Memasuki Ruang Terbatas
1. Ventilasi
- Jika memungkinkan, ventilasi harus kontinyu karena dalam ruang terbatas atmosfir
berbahaya akan terbentuk kembali ketika aliran udara terhenti. Semua bukaan harus
tetap terbuka untuk ventilasi termasuk jalan keluar darurat.
- Kipas angin gas inert sebaiknya tidak digunakan untuk memberikan ventilasi udara
bersih karena kontaminan (sisa-sisa) dari gas inert dapat masuk ke dalam ruangan.
2. Standby
Seseorang yang standby (tinggal untuk menjaga) seperti petugas ahli madya
harus ditugaskan untuk tetap berada di luar confined space dan berada dalam jarak
kontak (visual/dapat terlihat atau komunikasi dua arah/HT) dengan tim survey
di dalam. Dan harus ada selang waktu yang konstan untuk komunikasi.
Ketentuan Orang yang standby :
- Tidak boleh memiliki tugas lain selain standby dan mengetahui siapa yang
harus diberitahu jika dalam keadaan emergency
- Tidak boleh meninggalkan tempatnya bahkan jika bantuan telah datang
dan sebagai kunci komunikasi dengan yang lain
- Harus dapat berkomunikasi dengan baik dengan bahasa umum yang rel-
evan
3. Penyelamat
Penyelamat harus terlatih dan mengikuti prosedur emergency dan
menggunakan peralatan dan teknik yang sesuai (seperti lifeline, pelindung perna-
pasan, orang yang standby). Prosedur darurat dan evakuasi harus disetujui dan
dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam operasi penyelamatan. Langkah-
langkah penyelamatan harus termasuk dalam prosedur memasuki confined space.
Noted :
Penyelamatan yang tidak terencana, seperti ketika seseorang secara terburu-buru
masuk untuk menyelamatkan korban yang jatuh pingsan, dapat menyebabkan dou-
ble fatality atau bahkan banyak jika beberapa orang yang ingin jadi penyelamat da-
dakan. Lebih dari 50% pekerja dalam confined space meninggal saat mencoba me-
nyelamatkan pekerja lain.
Setelah seluruh prosedur sudah dijalankan, maka petugas yang berwenang dapat
melaksanakan tugasnya dan pekerja yang bertugas untuk masuk kedalam ruang terbatas
sudah diperbolehkan masuk ke dalam ruang terbatas dan bekerja di dalamnya dengan tetap
memperhatikan SOP