PENDAHULUAN
Gambar 9. Pengaduk Jenis (a), (b) & (c) Hellical-Ribbon, (d) Semi-Spiral
2.2.4 Kecepatan Pengaduk
Salah satu variasi dasar dalam proses pengadukan dan pencampuran adalah
kecepatan putaran pengaduk yang digunakan. Variasi kecepatan putaran pengaduk
bisa memberikan gambaran mengenai pola aliran yang dihasilkan dan daya listrik
yang dibutuhkan dalam proses pengadukan dan pencampuran. Secara umum
klasifikasi kecepatan putaran pengaduk dibagi tiga, yaitu : kecepatan putaran
rendah, sedang dan tinggi.
1. Kecepatan putaran rendah
Kecepatan rendan yang digunakan berkisar pada kecepatan 400 rpm.
Pengadukan dengan kecepatan ini umumnya digunakan untuk minyak kental,
lumpur dimana terdapat serat atau pada cairan yang dapat menimbulkan busa.
Jenis pengaduk ini meghasilkan pergerakan batch yang empurna dengan sebuah
permukaan fluida yang datar untuk menjaga temperatur atau mencampur larutan
dengan viskositas dan gravitasi spesifik yang sama.
2. Kecepatan putaran sedang
Kecepatan sedang yang digunakan berkisar pada kecepatan 1150 rpm.
Pengaduk dengan kecepatan ini umumnya digunakan untuk larutan sirup kental
dan minyak pernis.Jenis ini paling sering digunakan untuk meriakkan permukaan
pada viskositas yang rendah, mengurangi waktu pencampuan, mencampuran
larutan dengan viskositas yang berbeda dan bertujuan untuk memanaskan atau
mendinginkan.
3. Kecepatan putaran tinggi
Kecepatan tinggi yang digunakan berkisar pada kecepatan 1750 rpm.
Pengaduk dengan kecepatan ini umumnya digunakan untuk fluida dengan
viskositas rendah misalny aair.Tingkat pengadukan ini menghasilkan permukaan
yang cekung pada viskositas yang rendah dan dibutuhkan ketika waktu
pencampuran sangat lama atau perbedaan viskositas sangat besar.
METEDOLOGI PENELITIAN
4.1 Hasil
Tabel 4.1 Hasil Data Pengamatan
V Skala Putaran Waku Waktu n (rpm)
(1) pengadukan (s) Pncampuran (s)
1 14.31 25.18 1.0482
3.5 2 8.37 20.98 1.7921
3 15 5.67 13.50 2.6455
4 4.00 11.69 3.7500
5 3.69 6.59 4.0650
1 17.35 20.97 0.8645
4.0 2 9.10 18.53 1.6483
3 15 6.25 12.57 2.4000
4 4.72 9.76 3.1779
5 4.00 6.48 3.7500
1 17.32 16.24 0.8460
4.5 2 9.54 12.69 1.5723
3 15 6.75 10.21 2.2222
4 4.80 9.04 3.1250
5 4.36 5.32 3.4403
1 18.45 15.45 0.8130
5.0 2 9.73 12.13 1.5416
3 15 6.79 9.20 2.2091
4 4.92 7.19 3.0487
5 4.40 3.48 3.4090
4.2 Pembahasan
Pada praktikum yang telah dilakukan, dapat di lihat bahwa skala dari alat
mixing sangat berpengaruh pada waktu yang digunakan oleh tinta untuk dapat
larut dengan sempurna di dalam air. Pada dasarnya, pengadukan (agitation) adalah
pemberian gerakan tertentu sehingga menimbulkan reduksi gerakan pada bahan,
biasanya terjadi pada suatu tempat seperti bejana. Gerakan hasil reduksi tersebut
mempunyai pola sirkulasi. Akibat yang ditimbulkan dari operasi pengadukan
adalah terjadinya pencampuran (mixing) dari satu atau lebih komponen yang
teraduk.
Pada praktikum yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa waktu
pencampuran sangat di pengaruhi oleh skala pada alat, ukuran pengaduk, dan
volum air yang digunakan. Semakin tinggi skala maka semakin sedikit waktu
yang digunakan untuk membuat campuran homogen, semakin besar alat pengaduk
maka waktu yang digunakan akan lebih sedikit untuk membuat campuran, dan
semakin banyak air yang di gunakan maka tinta akan semakin lambar menjadi
homogen dengan air.
Pecampuran adalah operasi yang tujuannya untuk mengurangi ketidak
samaan komponen, suhu dan sifat lainya. Yang terdalam suatu bahan campuran
dan dapat terjadi karena adanya gerakan dari bahan tersebut agar bahan dapat
bergerak. Di perlukan suatu pengaduk yang merupakan gerakan yang terinduksi
menurut cara—cara tertentu. Pada suatu bahan dalam bejana atau tangki gerakan
itu biasanya mempunyai pola sirkulasi. Salah satunya adalah proses pecampuran.
Istilah pecampuran dapat diartikan dengan menberikan gerakannyang tidak
beraturan atau kedaan yang turbulen terhadap fluida waktu pecampuran.
Pada pencobaan ini untuk menetukan waktu pecampuran adalah dengan
meneteskan zat warna tinta biru tersebut untuk menyebar merata.itulah yang
tersebut pecampuran pada percobaan ini.
Pada pecobaan ini kami juga menggunakan stopwatch gunanya untuk melihat
waktu putaran 15 kali putaran tiap percobaan yang kami lakukan dengan alat
konduktumeter . bahan yang digunakan pada percobaan ini air dan tinta spidol.
Volumenya juga bervariasi mulai dari 3,5 L, 4 L, 4,5 L, 5 L dan skala yang di
dapat juga berbeda-beda. (http://www-is-try-org/materi kimia)
Skala 3 Skala 4
2
13.5, 2.6455 20.98, 1.7921
1.5
Skala 5
1 25.78, 1.0482
0.5
0
0 5 10 15 20 25 30
Waktu Pencampuran (s)
a. Skala 1
Pada skala ini dengan putaran selama 15 kali dihasilkan waktu putaran selama
14,31 s dan saat dicampurkan tinta maka waktu yang didapat 29,78 sehingga
menghasilkan rpm 1,0482. pada saat terjadi pengadukan dan pencampuran maka
terjadi gelombang yang bentuknya transisi.
b. Skala 2
Pada skala ini dengan putaran selama 15 kali dihasilkan waktu putaran selama
8,37s dan saat dicampurkan tinta maka waktu yang didapat adalah 20,98 sehingga
menghasilkan rpm 1,7921. pada saat terjadi pengadukan dan pencampuran maka
terjadi gelombang yang bentuknya turbulen.
c. Skala 3
Pada skala ini dengan putaran selama 15 kali dihasilkan waktu putaran selama
5,67 s dan saat dicampurkan tinta maka waktu yang didapat adalah 13,50 sehingga
menghasilkan rpm 2,6455. pada saat terjadi pengadukan dan pencampuran maka
terjadi gelombang yang bentuknya turbulen dan terdapat gelembung-gelembung.
d. Skala 4
Pada skala ini dengan putaran selama 15 kali dihasilkan waktu putaran selama
4,00 s dan saat dicampurkan tinta maka waktu yang didapat adalah 11,69 sehingga
menghasilkan rpm 3,7500 . pada saat terjadi pengadukan dan pencampuran maka
terjadi gelombang yang bentuknya turbulen akan tetapi terdapat gelumbung-
gelembung yang sangat banyak.
e. Skala 5
Pada skala ini dengan putaran selama 15 kali dihasilkan waktu putaran selama
3.69 s dan saat dicampurkan tinta maka waktu yang didapat adalah 6,95 sehingga
menghasilkan rpm 4,0650. pada saat terjadi pengadukan dan pencampuran maka
terjadi gelombang yang bentuknya turbulen dan terdapat gelembung-gelembung
pula namun lebih banyak bila dibandingkan pada skala 3 dan 4.
Dalam buku Mc Cabe ditulis bahwa agitator dayung dan turbulen adalahtebaik
dalam bidang impeller, dimana aliran membelah diri pada dinding dengan
membentuk dua pola lingkaran yang terpisah, satu bagian mengalir ke bawah
bagian dinding dan satu bagian lagi mengalir ke atas menuju ke permukaan dan
kembali ke impeller dari bagian atas impeller sehingga selalu seperti itu. Pada
bagian pinggir tangki terdapat sekat yang tipis yang berguna untuk membelah
aliran sehingga bercapmur lebih cepat. (Mc Cabe, Jilid 1)
4.2.2 Percobaan pencampuran pada volume 4 ml
2
1.5 Skala 4
18.53, 1.6483 RUN II
1
0.5 Skala 5
20.97, 0.8645
0
0 5 10 15 20 25
Grafik 4.2.2 Data pengamatan pada volume 4 liter
Waktu Pencampuran (s)
a. Skala 1
Pada skala ini dengan putaran selama 15 kali dihasilkan waktu putaran selama
17,35 s dan saat dicampurkan tinta maka waktu yang didapat adalah 20,97
sehingga menghasilkan rpm 0,8645. pada saat terjadi pengadukan dan
pencampuran maka terjadi gelombang yang bentuknya transisi.
b. Skala 2
Pada skala ini dengan putaran selama 15 kali dihasilkan waktu putaran selama
9,10 s dan saat dicampurkan tinta maka waktu yang didapat adalah 18,53 sehingga
menghasilkan rpm 1,6483. pada saat terjadi pengadukan dan pencampuran maka
terjadi gelombang yang bentuknya turbulen.
c. Skala 3
Pada skala ini dengan putaran selama 15 kali dihasilkan waktu putaran selama
6,25 s dan saat dicampurkan tinta maka waktu yang didapat adalah 12,57 sehingga
menghasilkan rpm 2,4000. pada saat terjadi pengadukan dan pencampuran maka
terjadi gelombang yang bentuknya turbulen dan terdapat gelembung-gelembung.
d. Skala 4
Pada skala ini dengan putaran selama 15 kali dihasilkan waktu putaran selama
4,72 s dan saat dicampurkan tinta maka waktu yang didapat adalah 9,76 sehingga
menghasilkan rpm 3,1779. pada saat terjadi pengadukan dan pencampuran maka
terjadi gelombang yang bentuknya turbulen dan terdapat gelembung-gelembung.
e. skala 5
Pada skala ini dengan putaran selama 15 kali dihasilkan waktu putaran selama
4,00 s dan saat dicampurkan tinta maka waktu yang didapat adalah 6,48 sehingga
menghasilkan rpm 3,7500. pada saat terjadi pengadukan dan pencampuran maka
terjadi gelombang yang bentuknya turbulen dan terdapat gelembung-gelembung.
Dalam buku Mc Cabe ditulis bahwa agitator dayung dan turbulen adalahtebaik
dalam bidang impeller, dimana aliran membelah diri pada dinding dengan
membentuk dua pola lingkaran yang terpisah, satu bagian mengalir ke bawah
bagian dinding dan satu bagian lagi mengalir ke atas menuju ke permukaan dan
kembali ke impeller dari bagian atas impeller sehingga selalu seperti itu. Pada
bagian pinggir tangki terdapat sekat yang tipis yang berguna untuk membelah
aliran sehingga bercapmur lebih cepat. (Mc Cabe, Jilid 1)
2 Skala 3
10.21, 2.2222 12.69, 1.5723
1.5
Skala 5 RUN III
1
16.24, 0.846
0.5
0
0 5 10 15 20
3 Skala 2
7.19, 3.0487 Skala 3
2.5
9.2, 2.2091 RUN IV
RPS
2
1.5 Skala 4
12.13, 1.5416
1 Skala 5
15.45, 0.813
0.5
0
0 5 10 15 20
Waktu Pencampuran (s)
a. skala 1
Pada skala ini dengan putaran selama 15 kali dihasilkan waktu putaran selama
18,45 s dan saat dicampurkan tinta maka waktu yang didapat 15,45 sehingga
menghasilkan rpm 0,8130. pada saat terjadi pengadukan dan pencampuran maka
terjadi gelombang yang bentuknya transisi.
b. Skala 2
Pada skala ini dengan putaran selama 15 kali dihasilkan waktu putaran selama
9,73 s dan saat dicampurkan tinta maka waktu yang didapat adalah 12,13 sehingga
menghasilkan rpm 1,5416. pada saat terjadi pengadukan dan pencampuran maka
terjadi gelombang yang bentuknya turbulen.
c. Skala 3
Pada skala ini dengan putaran selama 15 kali dihasilkan waktu putaran selama
6,75 s dan saat dicampurkan tinta maka waktu yang didapat adalah 9,20 sehingga
menghasilkan rpm 2,2091. pada saat terjadi pengadukan dan pencampuran maka
terjadi gelombang yang bentuknya turbulen dan terdapat gelembung-gelembung.
d. Skala 4
Pada skala ini dengan putaran selama 15 kali dihasilkan waktu putaran selama
4,92 s dan saat dicampurkan tinta maka waktu yang didapat adalah 7,19 sehingga
menghasilkan rpm 3,0487. pada saat terjadi pengadukan dan pencampuran maka
terjadi gelombang yang bentuknya turbulen akan tetapi terdapat gelumbung-
gelembung yang sangat banyak.
e. Skala 5
Pada skala ini dengan putaran selama 15 kali dihasilkan waktu putaran selama
4,40 s dan saat dicampurkan tinta maka waktu yang didapat adalah 3,48 sehingga
menghasilkan rpm 3,4090. pada saat terjadi pengadukan dan pencampuran maka
terjadi gelombang yang bentuknya turbulen dan terdapat gelembung-gelembung
pula namun lebih banyak bila dibandingkan pada skala 3 dan 4. ( Mc Cabe, 1999)
Pada gambar pola aliran volume 3,5 L, semakin cepat suatu imppeler
mengaduk, maka pola alir akan semakin berbentuk, pada skala 5 pola alir
berbentu sempurna dan juga air yang hanyan 3,5 L membuat impeller semakin
cepat, terjadi pengadukan turbin. Biasanya efektif untuk jangkauan viskositas
yang cukup luas.pada cair berviskositas rendah.
b. Pada volume 4 ml
Pada gambar pola aliran volume 4 L, semakin tinggi volume didalam tabung,
maka semakin lambat imppelernbekerja. Jadi semakin lambat terbentuk pola
aliran. Pada masing imppeler menghasilkan dua arus sirkulasi. Imppeler sebelah
kanan dan juga sebelah kiri atas akan sama membentuk pola aliran.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1. Sebaiknya pecampuran dialakukan dengan skala pengadukan yang tinggi
atau cepat pengadukan impelernya agar pencampuran sampai homogen
berlangsung cepat.
2. Utuk mengamati pola aliran yang terbentuk, sebaiknya dilakukan dengan
skala pengadukan yang rendah atau putaran impeller yang lambat karena
pada skala tinggi pola aliran akan cepat hilang.
DAFTAR PUSTAKA