Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Satuan Pendidikan : SMKN 1 BONE
Mata Pelajaran : Konstruksi Jalan Dan Jembatan
Bidang Keahlian : Teknologi Dan Rekayasa
Kompetensi Keahlian : Desain Pemodelan Dan Informasi Bangunan
Kelas / Semester : X/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 5 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
Memahami, menerapkan, menganalisis Mengolah, menalar, menyaji, dan
pengetahuan factual, konseptual, mencipta dalam ranah konkret dan ranah
procedural berdasarkan rasa ingin tahunya abstrak terkait dengan pengembangan
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dari yang dipelajarinya di sekolah secara
budaya, dan humaniora dengan wawasan mandiri, dan mampu menggunakan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan metoda sesuai kaidah keilmuan.
peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural
padabidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar (KD) Materi Pokok
(IPK)
3.3 Memahami 3.3.1 Mengetahui sejarah perkerasaan  Perkerasan
spesifikasi bahan jalan jalan
perkerasan jalan 3.3.2 Menjelaskan jenis bahan  Bahan
3.4 Memami jenis perkerasan jalan perkerasan
konstruksi 3.4.1 Menjelaskan defenisi perkerasan jalan
perkerasan jalan jalan  Jens-jenis
4.3 Menyajikan 3.4.2 Menjelaskan jenis-jenis perkerasan
spesifikasi bahan perkerasan jalan jalan
perkerasan jalan 4.3.1 Mempresentasikan klasifikasi
4.4 Menyajikan jenis jalan
konstruksi 4.4.1 Mempresentasekan jenis-jenis
perkerasan jalan konstruksi perkerasan jalan
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya, berdiskusi dan presentasi peserta didik di
harapkan dapat menjelaskan, memahami serta mampu mempresentasikan jalan dengan
penuh rasa rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran, bersikap
jujur, percaya diri dan pantang menyerah, serta memiliki sikap responsif (berpikir kritis)
dan proaktif (kreatif), serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik.
D. Materi Pembelajaran
1. sejarah perkerasan jalan
Sejarah perkerasan jalan dimulai bersamaan dengan sejarah umat manusia itu sendiri
yang selalu berhasrat untuk mencari kebutuhan hidup dan berkomunikasi dengan sesama.
Dengan demikian perkembangan jalan saling berkaitan dengan perkembangan umat
manusia. Perkembangan teknik jalan seiring dengan berkembanganya teknologi yang
ditemukan umat manusia.
Pada awalnya jalan hanyalah berupa jejak manusia yang mencari kebutuhan hidup
ataupun sumber air. Setelah manusia mulai hidup berkelompok jejak-jejak itu berubah
menjadi jalan setapak. Dengan mulai dipergunakannya hewan-hewan sebagai alat
transportasi, jalan mulai dibuat rata. Jalan yang diperkeras pertama kali ditemukan di
Mesopothamia berkaitan dengan ditemukannya roda sekitar 3500 tahun sebelum Masehi.
Konstruksi perkerasan jalan berkembang pesat pada zaman keemasan Romawi. Pada
saat itu telah mulai dibangun jalan-jalan yang trediri dari beberapa lapis perkerasan.
Perkembangan kontruksi perkerasan jalan seakan terhenti dengan mundurnya kekuasaan
Romawi sampai awal abad ke 18. Pada saat itu beberapa ahli dari Perancis, Skotlandia
menemukan sistem-sistem konstruksi perkerasan jalan yang sebagian sampai saat ini
masih umum digunakan di Indonesia maupun dinegara-negara lain di dunia.
2. Bahan perkerasan jalan
bahan perkerasan jalan terdari dari beberapa macam yaitu:
 Bahan Tanah Dasar (Sub Grade)
Tanah dasar ialah jalur tanah bagian dari jalan tanah yang terletak dibawah
pengerasan jalan.. Kekuatan dan keawetan pengerasan jalan itu sangat tergantung
pada sifat- sifat dan daya dukung tanah dasar. Oleh karena itu, maka pada
perencanaan pembuatan jalan baru harus diadakan pemeriksaan tanah yang teliti
ditempat- tempat yang akan dijadikan tanah dasar yang berfungsi untuk mendukung
pengerasan jalan. Lebih utama kalau diambil beberapa contoh tanah dari tanah
dasar itu dan dikirimkan ke laboratorium penyelidikan tanah untuk diselidiki.
Jenis- jenis tanah:
 Tanah Liat Koloidal (Colloid) Bentuk butir- butir tanah liat koloidal itu bulat
dan mempunyai permukaan yang licin. Besar butir- butirnya kurang dari 1µ (µ
dibaca mikron ;1 µ =1/1000 mm). Butir- butirnya diselimuti oleh suatu selaput
air. Gaya adhesi tanah liat koloidal terhadap air itu besar sekali.
 Tanah liat biasa (clay) Bentuk butir- butir tanah liat biasa itu bulat dan
mempunyai permukaan yang licin. Besar butir- butirnya antara 1 µ dan 5 µ.
Gaya Adhesi tanah liat biasa terhadap air itu tidak seberapa besar.
 Tanah lumpur (silt) Bentuk butir- butir tanah lumpur itu bulat dan mempunyai
permukaan yang agak kasar. Besar butir- butirnya antara 5 µ dan 50 µ gaya
adhesi tanah lumpur terhadap air itu kecil sekali.
 Pasir halus (fine sand) Bentuk butir- butir pasir halus itu tidak bulat benar
tetapi bersudut- sudut kasar. Besar butir- butirnya antara 50 µ dan 200 µ. Tidak
ada gaya adhesi antara butir- butir pasir halus dan air.
 Pasir Kasar (Coarse sand) Bentuk butir- butir pasir halus itu tidak bulat benar
tetapi bersudut- sudut kasar dan tajam. Besar butir- butirnya antara 200 µ dan 2
mm. tidak ada gaya adhesi antar butir- butir pasir kasar dan air.
 Kerikil (gravel) Bentuk butir- butir kerikil itu bermacam- macam ada yang
bulat, bulat telur dan ada yang pipih. Besar butir- butirnya lebih dari 2 mm.
 Agregat (Sub Base Course dan Base Course)
a. Ditinjau dari asal kejadiannya agregat/ batuan dapat dibedakan :
 Batuan beku Batuan yang berasal dari magma yang mendingin dan
membeku. Dibedakan atas, batuan beku luar (extrusive igneous rock) dan
batuan beku dalam (intrusive igneous rock).
 Batuan sedimen berasal dari campuran partikel mineral, sisa- sisa hewan
dan tanaman.
 Batuan metamorf Berasal dari batuan sedimen ataupun batuan beku yang
mengalami proses perubahan bentuk akibat adanya perubahan tekanan
temperature dari kulit bumi.
b. Berdasarkan proses pengolahannya.
 Agregat alam : Agregat yang dapat dipergunakan sebagaimana bentuknya
di alam atau dengan sedikit proses pengolahan, dinamakan agregat alam.
Dua bentuk agregat alam yang sering dipergunakan yaitu: kerikil dan pasir.
Kerikil adalah agregat dengan ukuran partikel >¼ inch (6,35 mm), Pasir
adalah agregat dengan ukuran partikel < ¼ inch tetapi lebih besar dari
0,075 mm (saringan no.200).
 Agregat yang melalui proses pengolahan : Digunung- gunung atau di
bukit- bukit sering ditemui agregat masih berbentuk batu gunung sehingga
diperlukan proses pengolahan terlebih dahulu sebelum dapat digunakan
sebagai agregat konstruksi perkerasan jalan. Agregat ini harus melalui
proses pemecahan terlebih dahulu supaya diperoleh:
 Bentuk partikel bersudut diusahakan berbentuk kubus.
 Permukaan partikel kasar sehingga mempunyai gesekan yang baik.
 Gradasi sesuai yang diinginkan.
Proses pemecahan agregat sebaiknya menggunakan mesin pemecah batu
(Crusher stone) sehingga ukuran partikel yang dihasilkan dapat terkontrol
sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
 Agregat buatan : Agregat yang merupakan mineral filler/ pengisi
(partikel dengan ukuran <0,075>
c. spal (Surface Course)
Aspal didefinisikan sebagai material berwarna hitam atau coklat tua,pad
temperature ruang berbentuk padat sampai agak padat.jika dipanaskan sampai
suatu temperature tertentu aspal dapat menjadi lunak atau cair sehingga dapat
membungkus partikel agregat pada waktu pembuatan aspal beton atau dapat
masuk kedalam pori-pori yang ada pada penyemprotan atau penyiraman pada
kekerasan macadam ataupun peleburan.Jika temperature mulai turun,aspal
akan mengeras dan mengikat agregat pada rempatnya (sifat termoplastis).
Jenis Aspal:
Berdasarkan cara diperolehnya aspal dapat dibedakan atas :
a. Aspal alam,dapat dibedakan atas
 Aspal gunung (rock asphalt), contoh aspal dari pulau beton
 Aspal danau (lake asphalt) contoh aspal dari Bermudez,
Trinidad.
b. Aspal buatan
 Aspal minyak merupakan hasil penyulingan minyak bumi
 Tar, merupakan hasil penyulingan batubara tidak umum
digunakan untuk perkerasan jalan karena lebih cepat mengeras,
peka terhadap perubahan temperature dan beracun
Sifat Aspal yang digunakan pada konsturksi perkersan jalan berfungsi
sebagai :
1. Bahan pengikat,member ikatanyang kuat antara aspal dan agregat dan
antara aspal itu sendiri
2. Bahan pengisi mengisi rongga antara butir-butir agregat dan pori-pori
yang ada dari agregat itu sendiri.
3. Jens-jenis perkerasan jalan
Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan
yang tersusun dari bawah ke atas,sebagai berikut
a. Lapisan tanah dasar (sub grade)
b. Lapisan pondasi bawah (subbase course)
c. Lapisan pondasi atas (base course)
d. Lapisan permukaan / penutup (surface course)
terdapat beberapa jenis / tipe perkerasan terdiri :
a. Flexible pavement (perkerasan lentur)
 Aspal sebagai tulangan
 Aspa sebagai bahan pengikat
b. Rigid pavement (perkerasan kaku)
 Agregat sebagai tulangan
 Portland semen sebagai pengikat
c. Composite pavement (gabungan rigid dan flexible pavement)
Perkerasan komposit merupakan gabungan konstruksi perkerasan kaku
(rigid pavement) dan lapisan perkerasan lentur (flexible pavement) di atasnya,
dimana kedua jenis perkerasan ini bekerja sama dalam memilkul beban lalu
lintas. Untuk ini maka perlu ada persyaratan ketebalan perkerasan aspal agar
mempunyai kekakuan yang cukup serta dapat mencegah retak refleksi dari
perkerasan beton di bawah
E. Pendekatan, Model dan Metode
1. Pendekatan pembelajaran : Scientific
2. Model pembelajaran : Direct Learning
3. Metode pembelajaran : Ceramah, presentasi, dan diskusi
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahulua 1. Guru memberikan salam dan menanyakan kabar
n para siswa.
2. Guru mengabsen siswa sebelum memulai
pembelajaran.
3. Guru menginformasikan tentang kompetensi 10 menit
yang harus dicapai oleh siswa.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Guru menjelaskan cakupan materi tentang bahan
perkerasan jalan dan jenis perkerasan jalan
Inti Mengamati
 Guru mengamati nilai sikap dan memberi
informasi batasan waktu.
 Mengkondisikan situasi belajar untuk
membiasakan mengajukan pertanyaan secara
aktif dan mandiri tentang bahan perkerasan jalan
dan jenis perkerasan jalan. 110 menit
 Mengamati dan/atau membaca informasi tentang
bacaan terkait dengan bahan perkerasan jalan
dan jenis perkerasan jalan.
Menanya
 Mengumpulkan data/informasi yang
dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku,eksperimen)
untuk menjawab pertanyaan yang diajukan
tentang bahan perkerasan jalan dan jenis
perkerasan jalan.
 Siswa menanyakan bila ada yang belum
memahami.
 Guru membuat pertanyaan mengenai isi materi
tentang bahan perkerasan jalan dan jenis
perkerasan jalan.
Mengumpulkan Informasi/eksperimen
 Guru menyajikan hasil rangkuman dari
pembelajaran tentang bahan perkerasan jalan
dan jenis perkerasan jalan.
 Mengarahkan siswa supaya menggali informasi
mengenai bahan perkerasan jalan dan jenis
perkerasan jalan.
Mengasosiasikan
 Guru meminta siswa untuk menyimpulkan
tentang bahan perkerasan jalan dan jenis
perkerasan jalan.
 Guru mengamati aktifitas diskusi dan
mengendalikan situasibila dipandang perlu, serta
melaksanakan penilaian sikap.
 Siswa mengumpulkan informasi dari sumber
belajar mengenai bahan perkerasan jalan dan
jenis perkerasan jalan.
Mengkomunisasikan
 Guru memberikan penguatan dengan
memberikan ulasan singkat membetulkan yang
salah ketika melaksanakan diskusi dan
memberikan apresiasi bagi yang berhasil secara
individu maupun kelompok yang terbaik.
 Siswa mempresentasikan atau membuat
kesimpulan hasilbelajar mengenai bahan
perkerasan jalan dan jenis perkerasan jalan.
Penutup  Membuat rangkuman/simpulan pelajaran dengan
melibatkan siswa.
 Cek ketercapaian penyelesaian tugas siswa,
umpan balik dan arahan/motivasi.
 Menyampaikan tindak lanjut pembelajaran dan 15 menit
layanan remedial/pengayaan.
 Menginformasikan materi/tugas pertemuan yang
akan datang.
 Menutup pelajaran dengan salam.
 Siswa berdoa dan merespon salam penutup
pembelajaran.
G. Alat/Media/Sumber Pelajaran
a. Alat dan Media
 Laptop
 Proyektor
b. Sumber Pelajaran
 Buku
Saodang, Hamirhan, Ir. 2004. Konstruksi Jalan Raya (Buku I : Geometrik Jalan).
Bandung : Penerbit Nova
 Internet
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengelompokan_jalan
H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar :

1. Penilaian Sikap :

a. Aspek yang dinilai :

1) Toleransi

2) Gotong royong/kerja sama

3) Santun,

4) Disiplin

5) Jujur

6) Tanggung jawab

7) Percaya diri

b. Teknik penilaian :

1) Observasi

c. Bentuk penilaian :

1) Observasi langsung

2) Penilaian diri/penilaian antar tema

d. Instrumen Peniaian :

1) Lembar Observasi

2) Lembar penilaian/penilaian antar teman

2. Penilaian Pengetahuan :

Kisi-kisi, soal,kunci jawaban dan rubrik penilaian (terlampir)

a. Aspek yang dinilai :

1) Ingatan
2) Pemahaman dan Penerapan

3) Analisis

4) Evaluasi

b. Teknik Penilaian :

1) Tes akhir

2) Penugasan

3) Tanya jawab

c. Bentuk Penilaian :

1) Tes tertulis

2) Soal latihan

d. Instrumen Penilaian :

1) Lembar soal evaluasi

2) Lembar soal latihan

3. Penilaian Keterampilan/Penilaian Produk :

a. Aspek yang dinilai :

1) Persiapan kerja

2) Proses kerja, Hasil kerja, Sikap kerja, Waktu pelaksanaan

b. Teknik penilaian :

1) Pengamatan

2) Penugasan

c. Bentuk penilaian :

1) Tes perbuatan

d. Instrumen penilaian:

1) Lembar Kerja (Job Sheet)

2) Lembar penilaian psikomotorik/lembar penilaian produk

3) Lembar soal evaluasi


Watampone, 23 Juli 2019
Mengetahui,
Kepala UPT SMKN 1 BONE Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Amiruddin AM, M.M Risman Sani S.Pd


NIP. 19650304 1996021 002 NIP.
LAMPIRAN

A. Penilaian Pengetahuan
Kisi-kisi dan Soal, Kunci Jawaban, Instrumen dan Rubrik Penilaian

No Kompetensi Dasar Indikator Jenis No.Soa


. Soal l
1. Memahami spesifikasi  Mengetahui sejarah
bahan perkerasan jalan perkerasaan jalan
 Menjelaskan jenis bahan
perkerasan jalan
Tes
2 Memami jenis  Menjelaskan jenis-jenis Tertulis 1-5
konstruksi perkerasan perkerasan jalan
jalan  Mempresentasikan
klasifikasi jalan

Rubrik penilaian

K.D 3.3 Memahami Memahami spesifikasi bahan perkerasan jalan

K.D 3.3 Memahami jenis konstruksi perkerasan jalan

No. Nama Siswa Skor setiap nomor soal Jumla Nilai


No.1 No.2 No.3 No.4 No.5 h Skor
1.
2.
Dst.

Indikator Penilaian Pengetahuan

1. Jika menjawab tepat, lengkap dan sistimatis, diberi skor 4

2. Jika menjawab tepat, kurang lengkap dan kurang sistimatis, diberi skor 3

3. Jika menjawab kurang tepat, diberiskor 2

4. Jika menjawab tidak tepat, diberi skor 1

Rumus pengolahan nilai adalah :

jumlah skor yang diperoleh


nil ai= x5
jumlah skor maksimal

Anda mungkin juga menyukai