Anda di halaman 1dari 2

Nama : Tina Mulyatin

NPM : 24320116122

Pemanfaatan Kayambang (Salvinia molesta) Dalam Ransum Itik dan Menekan Biaya
Produksi Pada Pakan

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Itik merupakan salah satu ternak unggas air (waterfowls) yang memiliki potensi yang
lebih baik sebagai ternak penghasil daging dari pada ayam. Itik memiliki ketahanan terhadap
penyakit lebih baik dari pada ayam. Sampai saat ini budidaya itik lokal masih sebagai
penghasil telur, padahal itik juga memiliki potensi yang besar sebagai penghasil daging,
terutama dari itik jantan dan betina afkir. Usaha peningkatan performa itik yang bermuara
pada peningkatan produksi ini salah satunya dengan memodifikasi pakan yang diberikan.
Sebagian besar perusahaan pakan yang sudah maju merupakan perusahaan besutan pihak
asing. Inovasi mengenai bahan-bahan pakan yang dihasilkan di Indonesia perlu dilakukan
untuk menggali potensi dan memajukan perkembangan peternakan di Indonesia. Kayambang
(Salvinia molesta) merupakan gulma air yang banyak tumbuh diperairan, menyebar di sungai,
waduk, rawa, bahkan di persawahan. Kayambang dapat digunakan sebagai bahan penyusun
ransum unggas karena produktivitasnya tinggi dan memiliki kandungan protein kasar
mencapai 15,9%, serat kasar 17,21%, dan energi metabolis 2,200 kkal/kg. Penggunaan pakan
alternatif diharapkan dapat menekan atau mengurangi biaya pakan. Kayambang berpotensi
untuk dimanfaatkan sebagai bahan pakan alternatif pada itik.

Salah satu kendala dalam sebuah peternakan intensif adalah mahalnya harga pakan.
Persentase harga pakan mencapai 60-70% dibandingkan dengan total biaya produksi. Untuk
menekan biaya konsumsi ransum yang cukup tinggi perlu dicari alternatif bahan pakan
nonkonvensional yang murah, mudah dan ketersediaanya kontinyu. Kayambang merupakan
gulma air yang mempunyai kemampuan pertumbuhan yang cepat sehingga ketersediaanya
kontinyu, harga murah, mudah didapat dan kandungan proteinnya cukup tinggi yakni 15,9%
dengan kandungan serat kasar mencapai 16,80%. Berdasarkan potensi ini maka kayambang
dapat dijadikan sebagai pakan alternatif bagi ternak.
Itik lokal merupakan unggas yang selama ini sudah dikenal di masyarakat, secara umum
sebagai salah satu sebagai sumber protein hewani terutama produk telurnya. Namun
pemanfaatan sebagai sumber daging masih kurang dibandingkan dengan ayam. Keunggulan
itik dibandingkan unggas yang lain adalah kemampuan mencerna serat kasar cukup tinggi.
Hal ini sangat menguntungkan karena ransum berserat kasar tinggi biasanya murah, sehingga
kayambang ii diharapkan dapat dijadikan bahan pakan alternatif nonkonvensional untuk
ternak itik.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana cara pembuatan tepung kayambang agar dapat digunakan sebagai bahan
pakan?
2. Berapa persentase kandungan nutrisi kayambang?
3. Berapa persentasi biaya produksi yang dapat ditekan dengan menggunakan bahan
pakan alternatif kayambang?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan tepung kyambang agar dapat


digunakan sebagai bahan pakan alternatif.
2. Untuk mengetahui persentase kandungan nutrisi kayambang.
3. Untuk mengetahui berapa persentase biaya produksi yang dapat ditekan dengan
menggunakan bahan pakan alternatif kayambang.

1.4 Kegunaan Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi pembaca yang dapat dijadikan
sebagai pedoman atau contoh apabila dikemudian hari penelitian ini akan dilakukan kembali.
khusunya bagi penulis semoga penelitian ini menjaddi pengalaman dan ilmu baru yang
didapatkan.

Anda mungkin juga menyukai